PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS...
-
Upload
hoangquynh -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS...
LAPORAN KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2017
Banjarmasin, 29 Desember 2017
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Alamat : Jalan Jenderal A. Yani Km. 6 No. 23 Banjarmasin Kode Pos 70249 Telepon : (0511) 3253680, 3260231,3260232 Faks. (0511) 3263092
Email : [email protected] Website : http://disnakertrans.kalselprov.go.id
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Alamat : Jalan Jenderal A. Yani Km. 6 No. 23 Banjarmasin Kode Pos 70249 Telepon : (0511) 3253680, 3260231,3260232 Faks. (0511) 3263092
Email : [email protected] Website : http://disnakertrans.kalselprov.go.id
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji bagi Allah swt, atau segala
karunia dan nikmatnya, penyusunan laporan kinerja tahunan 2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kewajiban menyusun Laporan Kinerja didasarkan pada Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan No. 106 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Indikator Kinerja Utama, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja di Provinsi Kalsel. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini adalah merupakan media pertanggung jawaban Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan dalam Menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang dimiliki baik itu urusan wajib (Bidang Ketenagakerjaan) maupun urusan pilihan (Bidang Ketransmigrasian) yang didalamnya berisi informasi tentang uraian pertanggung jawaban mengenai keberhasilan ataupun kekurangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan. Secara keseluruhan penyelenggaraan pemerintah SKPD tahun 2017 telah banyak membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Berkenaan dengan hal ini, laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi agar kinerja kedepan bisa menjadi lebih produktif, efektif dan efesien, baik dari segi aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaanya. Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu menyusun Laporan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2017 ini sehingga dapat tersusun dengan baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Banjarmasin, 29 Desember 2017
KEPALA DINAS,
Ir. ANTONIUS SIMBOLON,M.M Pembina Utama Madya
NIP. 19571202 198503 1 006
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ........................................................................... 2
C. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok ................................. 2
D. Struktur organisasi ............................................................................ 4
E. Sistematika Penyusunan LAKIP ....................................................... 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................. 10
A. VISI DAN MISI .............................................................................. 11
B. TUJUAN ......................................................................................... 12
C. SASARAN ...................................................................................... 13
D. PERJANJIAN KINERJA ................................................................ 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................... 22
A. Capaian Indikator Kinerja Utama ................................................... 22
B. Analisis TerhadapKeberhasilan/Keagalan Kinerja ......................... 30
C. Analisis Kebutuhan Sistem ............................................................. 44
BAB IV ............................................................................................... 47
PENUTUP .......................................................................................... 47
A. Simpulan ......................................................................................... 47
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah asas akuntabilitas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara
negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya
diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
LAKIP disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan
tugas dan fungsi selama tahun 2017 dalam rangka melaksanakan misi dan
mencapai visi dan sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja
setiap unit organisasi di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Selatan, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan
masukan bc agi stakeholders demi perbaikan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan. Selain untuk memenuhi prinsip
akuntabilitas, penyusunan LAKIP tersebut juga merupakan amanat Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam instansi pemerintah khususnya, penilaian kinerja sangat berguna
untuk menilai kuantitas, kualitas dan efisiensi pelayanan, memotivasi para
birokrat pelaksana, melakukan penyesuaian anggaran, mendorong pemerintah
agar lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat yang dilayani dan menuntun
perbaikan dalam pelayanan publik.
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2017, disusun sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan pencapaian
kinerja sebagaimana disepakati dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017.
Penetapan kinerja dimaksud telah mempertimbangkan ketersediaan sumber daya
dan dana baik dari APBD maupun sumber dana lainnya, serta mengacu pada
Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Selatan tahun 2017 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2016-2021.
B. Maksud dan Tujuan
LAKIP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Selatan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi pemerintah daerah dalam kurun waktu satu tahun dalam mencapai
tujuan/sasaran strategi instansi. Penyusunan LAKIP juga menjadi alat kendali
untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi.
Selain itu, LAKIP menjadi salah satu alat untuk mengidentifikasi
keberhasilan, permasalahan dan solusi serta menjadi sumber untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan
pendekatan ini, LAKIP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan
kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.
C. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok
a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
b. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
c. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Undang-
undang 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
d. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom
e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 2
f. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 dan RPJMD Provinsi
Kalimantan Selatan telah disempurnakan dengan Keputusan Gubernur
Kalimantan Selatan Nomor : 188.44/0647/KUM/2012 tanggal 28
Desember 2012
g. Peraturan Presiden RI nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
h. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
i. Permen PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
j. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah
k. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Nomor 6 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
l. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7 tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor xx)
m. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 053 Tahun 2009 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Unit-unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Selatan;
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 3
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan
menyelenggarakan urusan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri urusan
wajib dan urusan pilihan, Urusan wajib adalah urusan yang wajib diselenggarakan
oleh pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic service)
bagi masyarakat berupa urusan bidang ketenagakerjaan, sedangkan urusan
pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan yang diperioritaskan oleh
pemerintah daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya
mengembangkan potensi unggulan (Core Competence) yang menjadi kekhasan
daerah berupa urusan bidang ketransmigrasian.
D. Struktur organisasi
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan dibantu oleh kekuatan
personil sebagai berikut :
1. Sekretariat, terdiri dari 3 (tiga) subbag, yaitu :
a. Subbag Perencanaan dan Pelaporan
b. Subbag Keuangan dan Aset
c. Subbag Umum dan Kepegawaian
2. Bidang Pembinaan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja, terdiri dari
3 (tiga) seksi, yaitu :
a. Seksi Pelatihan Kerja, produktifitas & Sertifikasi
b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja
c. Seksi Perluasan Kerja
3. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, terdiri dari 3 (tiga)
seksi, yaitu :
a. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Norma Kerja
b. Seksi Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
4. Bidang Hubungan Industrial & Jaminan Sosial Tenaga Kerja terdiri dari 3
(tiga) seksi, yaitu :
a. Seksi Kelembagaan dan Penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 4
b. Seksi Peraturan Syarat Kerja
c. Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
5. Bidang Ketransmigrasian terdiri dari 3 (tiga) seksi, yaitu :
a. Seksi Penyiapan Lahan dan Bangunan Permukiman
b. Seksi Fasilitasi Perpindahan dan Penempatan Trans
c. Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Kawasan Trans
Untuk kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan, maka satuan
organisasi terdiri dari :
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan program dan
rencana kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mengelola urusan
keuangan dan aset, mengelola urusan ketatausahaan, rumah tangga dan
perlengkapan serta mengelola urusan administrasi kepegawaian. Unsur-unsur
Organisasi Sekretariat :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan melaksanakan kerjasama, pengumpulan, pengolahan dan
analisa data, penyusunan program dan rencana kegiatan, pemantauan dan
evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset, mempunyai tugas menyusun rencana
anggaran dan mengelola penatausahaan keuangan serta menyiapkan
laporan pertanggung jawaban keuangan.
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas mengelola
urusan surat menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan rumah tangga dan
perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan, organisasi dan
ketatalaksanaan serata mengelola administrasi kepegawaian.
2. Bidang Pembinaan Pelatihan Produktivitas & Penempatan Tenaga Kerja
Bidang Pembinaan Pelatihan Produktivitas & Penempatan Tenaga Kerja
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi peningkatan dan
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 5
pengembangan kualitas tenaga kerja, kualitas lembaga pelatihan pemerintah
maupun swasta, penyaluran dan perluasan kesempatan kerja serta
penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri. Unsur-unsur
organisasi Bidang Pembinaan Pelatihan Produktivitas & Penempatan Tenaga
Kerja adalah :
a. Seksi pelatihan Kerja, Pengembangan Produktivitas dan Sertifikasi,
mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan dan
sertifikasi pelatihan kerja, instruktur dan tenaga pelatihan serta
pemagangan bagi peserta pelatihan.
b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja, mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi perencanaan dan penyaluran penempatan tenaga kerja dan
pencari kerja serta penggunaan Tenaga Kerja Asing.
c. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja, mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi dan pembinaan pemberdayaan pencari kerja, pengembangan
dan perluasan kesempatan kerja.
3. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai
tugas melaksanakan perencanaan, koordinasi dan pembinaan kelembagaan
hubungan industrial, pengaturan syarat-syarat kerja, pengupahan dan
kesejahteraan tenaga kerja, penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Unsur-unsur organisasi Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja adalah :
a. Seksi Kelembagaan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,
mempunyai tugas menyiapkan bahan kerjasama dan pembinaan
kelembagaan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
b. Seksi Peraturan Syarat Kerja, mempunyai tugas menyiapkan bahan
kerjasama dan pembinaan pengaturan syarat kerja yang meliputi
Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja
Bersama (PKB).
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 6
c. Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengupahan dan jaminan
sosial tenaga kerja
4. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
ketenagakerjaan yang meliputi Norma Kerja, Norma Keselamatan dan
kesehatan kerja dan Lingkungan Kerja, serta Penegakan Hukum. Unsur-
unsur organisasi Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
adalah:
a. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Norma Kerja, mempunyai tugas
menyiapkan bahan pembinaan pengawasan ketenagakerjaan yang
meliputi, norma kerja umum, norma kerja khusus dan norma kerja
perempuan dan anak.
b. Seksi Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja, mempunyai
tugas menyiapkan bahan pembinaan pengawasan ketenagakerjaan yang
meliputi, norma kerja Keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan, mempunyai tugas
menyiapkan data data pelanggaran pengawasan ketenagakerjaan yang
meliputi, norma kerja umum, norma kerja khusus dan norma kerja
perempuan dan anak.
5. Bidang Ketransmigrasian
Bidang Ketransmigrasian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
koordinasi pelaksanaan ketransmigrasian, fasilitasi penyiapan lahan,
pembangunan permukiman, perpindahan dan penempatan transmigrasi, serta
pemberdayaan dan pengembangan kawasan transmigrasi. Unsur- unsur
organisasi Bidang Ketransmigrasian adalah :
a. Seksi Penyiapan Lahan dan Bangunan Permukiman, mempunyai tugas
menyiapkan bahan kerjasama dan pembinaan pengurusan pencadangan
areal, sertifikasi, penyusunan teknis tata ruang satuan permukiman
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 7
transmigrasi dan pemberdayaan sarana dan prasarana teknologi tepat
guna untuk mendukung pemanfaatan sumber daya kawasan.
b. Seksi Fasilitasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi, mempunyai
tugas menyiapkan bahan dan petunjuk teknis fasilitasi perpindahan dan
penempatan transmigrasi.
c. Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi,
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi
pengembangan masyarakat dan sumberdaya manusia, pemberdayaan
usaha transmigrasi dan pembinaan sarana dan prasarana serta
penyelesaian lingkungan.
6. Unit Pelaksana Teknis
a. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan hygiene perusahaan, ergonomic, kesehatan dan
keselamatan kerja di lingkungan perusahaan.
b. Balai Latihan Kerja
Balai Latihan Kerja mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan keterampilan calon tenaga kerja dan pencari kerja
c. Balai Produktivitas Ketenagakerjaan
Balai Produktivitas Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan, pengukuran dan pelatihan produktivitas
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab secara
langsung kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Selatan. Adapun kelompok jabatan fungsional tersebut adalah
sebagai berikut :
- Instruktur
- Pengantar Kerja
- Pengawas Ketenagakerjaan
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 8
- Mediator Hubungan Industrial
- Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM)
E. Sistematika Penyusunan LAKIP
Bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini selain
berpedoman pada Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, juga memperhatikan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pelaporan kinerja ini ditekankan pada aspek capaian manfaat dari program
capaian hasil dari kegiatan. Disamping itu juga penyusunannya menyelaraskan
dengan substansi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Sistematika Penyusunan disesuaikan dengan Pergub nomor 0106 Tahun 2017
dari Bab I sampai dengan Bab IV sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan singkat tentang penjelasan umum organisasi, latar
belakang, maksud dan tujuan penyusunan, dasar hukum, tugas
pokok dan fungsi, urusan yang ditangani dan organisasi dan
menjabarkan tugas pokok fungsi atas urusan yang ditangani serta
kinerja pelayanan SKPD.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
Memuat Sasaran Strategis dan Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi tahun 2017.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Pengungkapan akuntabilitas kinerja, diutamakan menitik
beratkan pada Capaian Kinerja Organisasi, Analisis terhadap
keberhasilan / kegagalan Kinerja serta Realisasi Anggaran.
BAB IV : PENUTUP
Berisi kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi, serta
langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7 tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
Nomor xx) adalah merupakan tahapan keempat dari pelaksanaan RPJP Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 dan penyusunannya telah
diselaraskan dengan RPJM Nasional seperti yang ditetapkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 5 Tahun 2010.
RPJM Provinsi Kalimantan Selatan ini telah menjadi acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis
SKPD.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program pengbangunan
ketenagakerjaan ketransmigrasian yang terencana maka disusunlah Rencana
Strategis Tahun 2016 s/d 2021 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalsel, dalam Renstra tersebut diwajibkan untuk mencantumkan Visi dan Misi
dari kepala Daerah terpilih, sebagai berikut:
1.Visi.
Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan terpilih untuk
periode tahun 2016 s/d 2021 yaitu : “KALSEL MAPAN (MANDIRI DAN
TERDEPAN) Lebih Sejahtera, berkeadilan, mandiri dan berdaya saing”.
2.Misi.
Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan terpilih untuk
periode tahun 2016-2021 adalah :
-MISI 1 : Mengembangkan sumberdaya manusia yang agamis, sehat, cerdas dan
terampil
-MISI 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Profesional dan
Berorientasi pada Pelayanan Publik.
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 10
-MISI 3 : Memantapkan kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan
Kearifan Lokal.
-MISI 4 : Mengembangkan Insfrastuktur Wilayah yang mendukung percepatan
Pembangunan Ekonomi dan Sosial Budaya.
-MISI 5 : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berba-sis
Sumberdaya Lokal, Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan.
Adapun Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Tramsigrasi Provinsi kalsel
diuraikan sebagai berikut:
A. VISI DAN MISI
Visi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana tercantum pada
Renstra 2016-2021 adalah:
“Terwujudnya Tenaga kerja dan Masyarakat Transmigrasi Yang
Produktif, Berdaya saing, Mandiri dan Sejahtera”
PRO BERSAMA SEJAHTERA
Penjabaran makna dari visi Dinas Tenaga dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:
- Produktif mengandung makna:
Bahwa tenaga kerja dan transmigran mempunyai produktivitas yang tinggi
sehingga mampu meningkatkan produksi
- Berdaya Saing mengandung makna:
Bahwa tenaga kerja dan transmigran mampu bersaing di pasar kerja
maupun menjadi wirausaha
- Mandiri mengandung makna:
Bahwa tenaga kerja dan transmigran mampu hidup mandiri tidak
tergantung dari bantuan pemerintah
- Sejahtera mengandung makna:
Bahwa tenaga kerja dan transmigran tingkat kehidupan menjadi sejahtera
yang mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri beserta keluarga baik
kebutuhan material maupun spiritual.
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 11
Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima)
misi yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja dan transmigrasi
secara optimal dan manusiawi.
2. Menyediakan tenaga kerja yang kompeten dan produktif dengan
meningkatkan penempatan dan perluasan kesempatan kerja untuk
memenangkan persaingan global.
3. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan sosial
tenaga kerja.
4. Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan dan K3.
5. Meningkatkan pemberdayaan dan pengembangan kawasan transmigrasi.
B. TUJUAN
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut :
a) Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah
b) Menyediakan tenaga kerja yang kompeten dan produktif dengan
meningkatkan penempatan dan perluasan kesempatan kerja untuk
memenangkan persaingan global dengan tujuan :
a.Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
b.Meningkatkan efektifitas sistem manajemen penempatan tenaga
kerja dalam dan luar negeri
c) Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan sosial
tenaga kerja sosial tenaga kerja, dengan tujuan :
a.Meningkatkan efektifitas pembinaan dan pengembangan HI untuk
kesejahteraan pekerja
d) Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan dan K3, dengan tujuan :
a.Peningkatan kualitas teknis pemeriksaan dan penyidikan norma
ketenagakerjaan
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 12
e) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, dengan tujuan:
a.Terciptanya Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Serta Pengembangan Usaha Ekonomi di Lokasi Transmigrasi
C. SASARAN
Mengacu Visi yang hendak dicapai dan 5 (lima) Misi yang akan
dilaksanakan tersebut diatas, maka sasaran yang hendak dicapai adalah sebagai
berikut :
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja dan transmigrasi
secara optimal dan manusiawi
2. Menyediakan tenaga kerja yang kompeten dan produktif dengan
meningkatkan penempatan dan perluasan kesempatan kerja untuk
memenangkan persaingan global
3. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan sosial
tenaga kerja
4. Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan dan K3
5. Meningkatkan pemberdayaan dan pengembangan kawasan transmigrasi
D. PERJANJIAN KINERJA
Dalam perjanjian kinerja 2017 termuat informasi tentang Sasaran Strategis yang
ingin dicapai Dinas Tenaga Kerja dan Ketransmigrasian Provinsi Kalimantan
Selatan dalam tahun 2017, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya yang
terbagi kedalam Perjanjian Kinerja Esselon II, III dan IV.
1. Perjanjian Kinerja Esselon II dengan Gubernur Kalimantan Selatan
No Sasaran Strategis/Kinerja Utama
Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya kualitas daya saing tenaga kerja
- Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
- Persentase Angka Partisipasi angkatan kerja
4,77%
69,91%
2 Hubungan Industrial harmonis dan kondusif
- Persentase Perselisihan Hubungan Industrial
85%
3 Zero Case - Persentase perusahaan yang taat aturan ketenagakerjaan
100%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 13
4 Meningkatnya Kesejahteraan transmigran
- Meningkatnya pendapatan transmigran
20%
5 Meningkatnya nilai Akuntabilitas kinerja SKPD
- Nilai Sakip Disnakertrans BB
2. Perjanjian Kinerja Esselon III dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan
a) Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Daya saing Tenaga Kerja
- Persentase angkatan kerja yang bekerja
96,00%
b) Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Penguatan kelembagaan Hubungan Industrial dan Jamsostek
- Persentase peningkatan perusahaan yang memiliki sarana Hubungan Industrial
- Persentase peningkatan perusahaan yang menerapkan perlindungan Jamsos
- Persentase penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial melalui Perjanjian Bersama
10%
20%
20%
c) Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkat nya perusahaan yang taat terhadap aturan ketenaga kerjaan
- Persentase penurunan perusahaan yang melanggar aturan ketenagakerjaan
10%
d) Kepala Bidang Ketransmigrasian No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Peningkatan kualitas dan pengembangan kawasan
- Persentase luas lahan kimtrans yang diusahakan penerbitan
30%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 14
transmigrasi sertfikatnya - Jumlah kelembagaan ekonomi
dan sosial budaya yang dikembangkan di kimtran
5 Lembaga Ekonomi
e) Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pelaporan Kinerja
- Persentase Kenaikan Nilai Komponen Perencanaan pada LKIP SOPD
- Persentase Kenaikan Nilai Komponen Pelaporan pada LKIP SOPD
30%
15%
2 Pelayanan Sarana Prasarana dan administrasi perkantoran
- Persentase pemenuhan pengurusan administrasi kepegawaian PNS SOPD
- Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan SOPD
100%
100%
3 Peningkatan kualitas SDM SOPD
- Persentase ASN SOPD yang memiliki sertifikat keahlian
10%
4 Pelayanan administrasi keuangan
- Persentase penyerapan anggaran SOPD
100%
f) Kepala Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya perlindungan ketenagakerjaan dan K3
- Nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pengujian
- Persentase perusahaan yang diuji sesuaidengan standar lingkungan sehat
20%
25%
g) Kepala Balai Latihan Kerja
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Terselenggaranya Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Persentase kegiatan pelayanan administrasi perkantoran yang dapat dilaksanakan.
100 %
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 15
2 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana aparatur BLK.
Persentase kebutuhan sarana dan prasarana aparatur BLK yang dapat disediakan.
95 %
3 Terselenggaranya penyusunan program dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
Persentase capaian kinerja penyusunan program dan pelaporan SKPD
100 %
4 Meningkatkan Keterampilan dan Daya Saing Pencari Kerja.
Persentase lulusan BLK yang bekerja
40 %
3. Perjanjian Kinerja Esselon IV Bidang Pembinaan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja dengan Kepala Bidang Pembinaan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja
a) Kepala Seksi Pelatihan Kerja, Pengembangan Produktivitas dan Sertifikasi
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang diterima di pasar kerja
- Persentase Pencari Kerja yang Memperoleh sertifikat kompeten
10%
b) Kepala Seksi Perluasan Kesempatan Kerja No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang diterima di pasar kerja
- Persentase angkatan Kerja yang mampu berwirausaha
10%
c) Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang diterima di pasar kerja
- Persentase angkatan kerja yang dapat ditempatkan di Pasar Kerja
10%
4. Perjanjian Kinerja Esselon IV Bidang Hubungan Industrial dengan Kepala Bidang Bidang Hubungan Industrial.
a) Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyelesaian Perselisihan HI No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkat nya penerapan syarat syarat kerja dan
- Jumlah Perusahaan yang membentuk LKS Bipartit
25 Perusahaan
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 16
peningkatan jaminan sosial bagi tenaga kerja
b) Kepala Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial TK No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkat nya penerapan syarat syarat kerja dan peningkatan jaminan sosial bagi tenaga kerja
- Jumlah perusahaan yang menerapkan struktur skala upah
- Jumlah perusahaan yang menerapkan program Jamsos
50 Perusahaan
50 Perusahaan
c) Kepala Seksi Peraturan Syarat Kerja No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkat nya penerapan syarat syarat kerja dan peningkatan jaminan sosial bagi tenaga kerja
- Jumlah perusahaan yang membuat PP/PKB
25 Perusahaan
5. Perjanjian Kinerja Esselon IV Bidang Pembinaan dan Pengawas Ketenagakerjaan dengan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawas Ketenagakerjaan.
a) Kepala Seksi Pembinan dan Pengawasan Norma Kerja No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Pembinaan Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja
- Persentase perusahaan yang melanggar norma ketrnagakerjaan
25%
b) Kepala Seksi Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Pembinaan Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja
- Perusahaan yang melanggar norma K3
25%
c) Kepala Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Pembinaan Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja
- Persentase penindakan terhadap perusahaan yang melanggar peraturan ketenagakerjaan
10%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 17
6. Perjanjian Kinerja Esselon IV Bidang Ketransmigrasian dengan Kepala Bidang Ketransmigrasian
a) Kepala Seksi Penyiapan Lahan dan Bangunan Permukiman No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya jumlah kawasan transmigrasi yang diberdayakan
- Jumlah lahan dan sarana prasarana yang ada di kimtrans
2 Sapras
b) Kepala Seksi Fasilitasi Perpindahan dan Penempatan Trans No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya jumlah kawasan transmigrasi yang diberdayakan
- Jumlah kimtrans yang menjadi pusat pertumbuhan baru
4 Wilayah Kimtrans
c) Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya jumlah kawasan transmigrasi yang diberdayakan
- Jumlah kepala keluarga kimtrans yang meningkat
20 KK
7. Perjanjian Kinerja Esselon IV Bagian Sekertariat dengan Sekretaris
a) Kasubbag Umum dan Kepegawaian No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Merencanakan dan mengadakan pengadaan sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran
- Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana
- Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat
102
2100 Dokumen
2 Menyusun data kepegawain, evaluasi serta aministrasi kepegawaian SKPD
- Jumlah pegawai yang administrasi kepegawaian nya dilayani secara tertib
135 Pegawai
3 Melaksanakan peningkatan kapasitas SDM
- Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi
5
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 18
b) Kasubbag Keuangan dan Aset No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Menyusun perencanaan dan administrasi keuangan SKPD
- Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala
- Jumlah aset yang tercatat
14 Dokumen 1047 Item
c) Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Menyusun Perencanaan dan Pelaporan Kinerja SKPD
- Nilai komponen perencanaan pada LKIP SOPD
- Nilai komponen Pelaporan pada LKIP SOPD
BB
BB
8. Perjanjian Kinerja Esselon IV Hiperkes
a) Kepala Seksi Ergonomi dan Keselamatan Kerja
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya lingkungan kerja yang memenuhi standar
- Tercapainya target pengujian lingkungan kerja yang standar
90 lokasi
2 Meningkatnya tenaga kerja yang memahami kesehatan dan keselamatan kerja
- Jumlah tenaga kerja yang diberikan penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja
5 Perusahaan
3 Meningkatnya standarisasi laboratorium penujian
- Tersedianya laboratorium yang bermutu dan memenuhi standar
1 Survailance
b) Kepala Seksi Kesehatan Kerja No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya PAD dari pengujian lingkungan kerja
- Tercapainya target retribusi perda no.09 tahun 2016
Rp. 1.250.000.000
2 Meninglkatlkan tenaga kerja sehat
- Jumlah tenaga kerja yang diperiksa kesehatannya
900 Orang
3 Meningkatnya perusahaan yang mengikuti norma norma K3
- Jumlah perusahaan yang di kunjungi untuk di monitor dan evaluasi
15 Perusahaan
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 19
9. Perjanjian Kinerja Esselon IV BLK
a) Kasi Pemasaran BLK
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatkan jumlah lulusan BLK yang bekerja.
Jml lulusan BLK yang dipasarkan.
384 orang
2 Mewujudkan Manajemen BLK berstandar Internasional
Jml dokumen standar Manajemen Mutu BLK yang diperoleh
1 Dok ISO
b) Kasi Pelatihan BLK
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Target
1 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Garmen Apparel
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
32 pencaker
2 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Teknik Las
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
48 pencaker
3 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Teknik Informatika
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
32 pencaker
4 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Tata Kecantikan
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
32 pencaker
5 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Teknik Otomotif
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
48 pencaker
6 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Administrasi Bisnis
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
48 pencaker
7 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Teknik Listrik/Elektronika
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
32 pencaker
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 20
8 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Teknik Manufaktur
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
16 pencaker
9 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Teknik Bangunan
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
32 pencaker
10 Meningkatkan Keterampilan/Kompetensi Pencari Kerja Kejuruan Prosesing Hasil Pertanian (PHP)
Jml pencari kerja yang terampil/terlatih
64 pencaker
11 Meningkatkan ketersediaan peralatan pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja
Jml kejuruan pengadaan alat praktek kerja
2 kejuruan
12 Standarisasi kompetensi pencari kerja terampil/terlatih.
Jml pencari kerja terampil/terlatih lulusan BLK yang memperoleh sertifikat kompetensi.
32 pencaker
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Indikator Kinerja Utama
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi perlu
menetapkan IKU ( Indikator Kinerja Utama ) yang merupakan ukuran
keberhasilan suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi.
Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama yaitu :
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja
Jenis-jenis indikator yaitu :
1. Indikator input, gambaran mengenai sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan output dan outcome (kuantitas, kualitas dan kehematan)
2. Indikator Proses, gambaran mengenai langkah-langkah yang dilaksanakan
dalam menghasilkan barang atau jasa
3. Indikator Output, gambaran mengenai output dalam bentuk barang dan jasa
yang dihasilkan dari suatu kegiatan
4. Indikator Outcome, gambaran mengenai hasil actual atau yang diharapkan
dari barang atau jasa yang dihasilkan (peningkatan kuantitas, perbaikan
proses,peningkatan efesiensi, peningkatan kualitas, perubahan perilaku,
peningkatan efektivitas dan peningkatan pendapatan)
5. Indikator Dampak, gambaran mengenai akibat langsung atau tidak langsung
dari tercapainya tujuan dan merupakan indikator outcome pada tingkat yang
lebih tinggi hingga ultimate.
Skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 yang juga dipakai dalam penyusunan LAKIP adalah :
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 22
NO Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria penilaian Realisasi Kinerja
Kode
1. 91 ≤ Sangat Baik 2. 76 - 90 Tinggi 3. 66 - 75 Sedang 4. 51 - 65 Rendah 5. ≤ 50 Sangat rendah 4. Tabel 6. Skala nilai peringkat kinerja (Sumber : Permendagri 54 Tahun
2010)
1. Perbandingan Realisasi dan Target
Pengukuran kinerja merupakan hasil suatu penilaian yang didasarkan pada
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut:
Tabel Perbandingan Capaian Kinerja Terhadap Target Eselon II
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
% 4,77% 3,53 % 135
2. Angka partisipasi angkatan kerja % 69,91% 73.64% 105
3. Persentase Perselisihan Hubungan Industrial
% 85% 100% 85
4. Persentase perusahaan yang taat aturan ketenagakerjaan
% 100% 90,5% 90,5
5. Meningkatnya pendapatan transmigrasn
% 20% 20% 25% 125
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 23
Eselon III
a) Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase angkatan kerja yang bekerja
% 96,00 % 96.47% 100.49
b) Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase peningkatan perusahaan yang memiliki sarana Hubungan Industrial
% 10% 91.6% 916
2. Persentase peningkatan perusahaan yang menerapkan perlindungan Jamsos
% 20% 100% 500
3. Persentase penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial melalui Perjanjian Bersama
% 20% 100% 500
c) Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase penurunan perusahaan yang melanggar aturan ketenagakerjaan
% 10% 76,74% 767
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 24
d) Kepala Bidang Ketransmigrasian
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase luas lahan kimtrans yang diusahakan
% 30% 55% 183,3
2. Jumlah kelembagaan ekonomi dan sosial budaya yang dikembangkan di kimtrans
Lembaga Ekonomi -
5 Lembaga Ekonomi
5 Lembaga Ekonomi
100
e) Kepala Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pengujian
% 20%
2. Persentase perusahaan yang diuji sesuai dengan standar lingkungan sehat
% 25%
f) Kepala Balai Latihan Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase kegiatan pelayanan administrasi perkantoran yang dapat dilaksanakan.
% 100%
2. Persentase kebutuhan sarana dan prasarana aparatur BLK yang dapat disediakan.
% 95%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 25
3. Persentase capaian kinerja penyusunan program dan pelaporan SKPD
% 100%
4. Persentase lulusan BLK yang bekerja
% 40%
Eselon IV Bidang Pembinaan Pelatihan, Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja
a) Kepala Seksi Perluasan Kesempatan Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase angkatan Kerja yang mampu berwirausaha
% 10% 12,7% 127
b) Kepala Seksi Pelatihan Kerja, Pengembangan Produktivitas dan Sertifikasi
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase Pencari Kerja yang Memperoleh sertifikat kompetensi
% 10% 4,16% 41,6%
c) Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase penempatan lowongan kerja
% 10% 54,42% 544%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 26
Eselon IV Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
a) Kepala Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase penindakan terhadap perusahaan yang melanggar peraturan ketenagakerjaan
% 10% 0,26% 2,6%
b) Kepala Seksi Pembinan dan Pengawasan Norma Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase perusahaan yang melanggar norma ketenagakerjaan
% 25% 8,86% 282
c) Kepala Seksi Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Persentase perusahaan yang melanggar norma K3
% 25% 4,89% 511%
Eselon IV Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
a) Kepala Seksi Peraturan Syarat Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Jumlah perusahaan yang membuat PP/PKB
Perusahaan 25 Perusahaan
658 Perusahaan 2632
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 27
b) Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyelesaian Perselisihan HI
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Jumlah Perusahaan yang membentuk LKS Bipartit
Perusahaan 25 Perusahaan
32 Perusahaan 128
c) Kepala Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial TK
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Jumlah perusahaan yang mendapatkan sosialisasi skala upah
Perusahaan 50
Perusahaan
50 Perusahaan
50 Perusahaan 100
2. Jumlah perusahaan yang menerapkan program Jamsos
Perusahaan 50
Perusahaan
50 Perusahaan
50 Perusahaan 100
Eselon IV Bidang Ketransmigrasian
a) Kepala Seksi Fasilitasi Perpindahan dan Penempatan Trans
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Jumlah wilayah kimtrans yang menjadi pusat pertumbuhan baru
Wilayah Kimtrans - 4 Wil.
Kimtrans 4 Wil.
Kimtrans 100
b) Kepala Seksi Penyiapan Lahan dan Bangunan Permukiman
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Jumlah lahan dan sarana prasarana yang ada di kimtrans
Sapras - 2 Sapras 2 Sapras 100
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 28
c) Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Jumlah kepala keluarga kimtrans yang meningkat
KK - 20 KK 20 KK 100
Eselon IV Hiperkes
a) Kepala Seksi Ergonomi dan Keselamatan Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Tercapainya target pengujian lingkungan kerja yang standar
90 Lokasi 90 Lokasi 100%
2. Jumlah tenaga kerja yang diberikan penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja
5 Perusahaan
5 Perusahaan 100%
3. Tersedianya laboratorium yang bermutu dan memenuhi standar
1 Survailance
1 Survailance 100%
b) Kepala Seksi Kesehatan Kerja
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun n n-2 n-1 Target Realisasi %Capaian
1. Tercapainya target retribusi perda no.09 tahun 2016
Rp.
1.250.000.000
Rp. 1.448.540.0
00 115,88%
2. Jumlah tenaga kerja yang diperiksa kesehatannya
900 Orang 900 Orang 100%
3. Jumlah perusahaan yang di kunjungi untuk di monitor dan evaluasi
15 Perusahaan
15 Perusahaan 100%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 29
B. Analisis Terhadap Keberhasilan/Kegagalan Kinerja
1.Meningkatnya kualitas daya saing tenaga kerja
Diukur melalui 2 (dua) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 86.23 4.77 3.53 135
2. Angka partisipasi angkatan kerja 102.24 69.91 73.64 105
Dari Kinerja Utama Meningkatnya Kualitas Daya Saing Tenaga Kerja
terdapat dua indikator yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Angka
Partisipasi Angkatan Kerja, dari dua indikator tersebut mendapatkan kriteria
Sangat Baik karena dapat mencapai target yang dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Meningkatnya kualitas daya saing tenaga kerja
tahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7.16 3.53%
2. Angaka Partisipasi angkatan kerja 5.45 73.64%
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) = ∑ Pengangguran
X 100 % ∑ angkatan Kerja
= 75925 X 100 % 2152412 = 3.527 %
Angka partisipasi angkatan kerja = ∑ angkatan kerja X 100 % ∑ penduduk 15 thn
= 2152412 X 100 % 2922884 = 73.64 %
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 30
2.Hubungan Industrial harmonis dan kondusif
Diukur melalui 1 (satu) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Persentase perselisihan hubungan industrial - 85 100 85
Dari Kinerja Utama Hubungan Industrial Harmonis dan Kondusif terdapat
satu indikator yaitu Perselisihan hubungan industrial, mendapatkan kriteria Tinggi
karena dapat mencapai target yang dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Hubungan Industrial harmonis dan kondusif
tahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Persentase perselisihan hubungan industrial - 100%
Persentase perselisihan hubungan industrial = ∑ Total kasus yang diselesaikan X 100% ∑ kasus yang dicatat
= 88
X 100 % 88
= 100 %
3. Zero Case
Diukur melalui 1 (satu) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Persentase perusahaan yang taat aturan ketenagakerjaan - 100 90,5 90,5 Dari Kinerja Utama Zero case terdapat satu indikator yaitu Persentase
perusahaan yang taat aturan ketenagakerjaan, mendapatkan kriteria Sangat Baik
karena dapat mencapai target yang dicanangkan.
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 31
Perbandingan Realisasi Zero Casetahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Persentase perusahaan yang taat aturan ketenagakerjaan - 90,5%
Persentase perselisihan hubungan industrial =
∑ Total perusahaan taat aturan ketenagakerjaan X 100%
∑ total perusahaan di kalsel
= 3565 X 100 % 3938 = 90,5 %
4.Meningkatnya Kesejahteraan Transmigran
Diukur melalui 1 (satu) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Meningkatnya pendapatan transmigran - 20 25 125
Dari Kinerja Utama Meningkatnya Kesejahteraan Transmigrasi terdapat satu
indikator yaitu Meningkatnya pendapatan transmigran, mendapatkan kriteria
Sangat Baik karena dapat mencapat target yang dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Meningkatnya Kesejahteraan Transmigran tahun 2016
dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Meningkatnya pendapatan transmigran - 100%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 32
Meningkatnya pendapatan transmigran =
Jumlah pendapatan tahun N-Jumlah pendapatan tahun N-1 X 100% Jumlah pendapatan tahun N-1
= 21250000 - 17000000 X 100 % 17000000
= 25 %
5. Meningkatnya Daya saing tenaga kerja
Diukur melalui 1 (satu) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Persentase angkatan kerja yang bekerja - 96.00 96.47 100.49
Dari Kinerja Utama Meningkatnya daya saing tenaga kerja terdapat satu
indikator yaitu Persentase angkatan kerja yang bekerja, Mendapatkan kriteria
Sangat Baik karena dapat mencapai target yang dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Meningkatnya Daya saing tenaga kerja tahun 2016 dan
tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Persentase angkatan kerja yang bekerja - 96.47%
Persentase angkatan kerja yang bekerja = 100% dari penduduk - TPT
= 100 % - 3,527 = 96,47%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 33
6. Penguatan kelembagaan hubungan industrial dan jamsostek
Diukur melalui 3 (tiga) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Persentase peningkatan perusahaan yang memiliki sarana HI
- 10 91.6 916
2. Persentase peningkatan perusahaan yang menerapkan perlindungan Jamsos
- 20 100 500
3. Persentase penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial melalui Perjanjian Bersama
- 20 100 500
Dari Kinerja Utama Penguatan kelembagaan hubungan industrial dan
samsostek terdapat 3 indikator yaitu Persentase peningkatan perusahaan yang
memiliki sarana HI, Persentase peningkatan perusahaan yang menerapkan
perlindungan Jamsos, dan Persentase penyelesaian perselisihan Hubungan
Industrial melalui Perjanjian Bersama, dari ketiga indikator tersebut
mendapatkan kriteria Sangat Baik karena dapat mencapai target yang
dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Penguatan kelembagaan hubungan industrial dan
jamsostek Kal Sel tahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Persentase peningkatan perusahaan yang memiliki sarana HI - 91.6%
2 Persentase peningkatan perusahaan yang menerapkan perlindungan Jamsos - 500%
3 Persentase penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial memalui Perjanjian Bersama
- 500%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 34
Persentase peningkatan perusahaan yang memiliki
sarana HI =
(realisasi perusahaan memiliki hubungan industrial tahun N -realisasi perusahaan memiliki
hubungan industrial tahun N-1) X 100%
perusahaan memiliki hubungan industrialtahun N-1
= 361
X 100 % 394
= 91.6 %
Persentase peningkatan perusahaan yang menerapkan
perlindungan Jamsos
=
(Realisasi perusahaan memiliki perlindungan tenaga kerja tahun
N - realisasi perusahaan memiliki perlindungan tenaga
kerja N-1)
X 100%
Realisasi perusahaan memiliki perlindungan tenaga kerja N
= 122 X 100 % 5750 = 2,12 %
Persentase penyelesaian perselisihan Hubungan
Industrial memalui Perjanjian Bersama
=
∑Total kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama X 100% ∑ Kasus yang dicatat
= 88 X 100 % 88 = 100 %
7.Meningkatnya perusahaan yang taat terhadap aturan ketenagakerjaan
Diukur melalui 1 (satu) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Persentase penurunan perusahaan yang melanggar aturan ketenagakerjaan
- 10 76,74 767
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 35
Dari Kinerja Utama Meningkatnya perusahaan yang taat terhadap aturan
ketenagakerjaan terdapat 1 indikator yaitu Persentase penurunan perusahaan
yang melanggar aturan ketenagakerjaan, mendapatkan kriteria Sangat Baik
karena dapat mencapai target yang dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Meningkatnya perusahaan yang taat terhadap aturan
ketenagakerjaan tahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Persertase penurunan perusahaan yang melanggar aturan ketenagakerjaan
- 76,74%
Persentase penurunan perusahaan yang melanggar aturan ketenaga kerjaan
=
(∑ perusahaan yg melanggar th N – 1) –
(∑ perusahaan yg melanggar th N)
X 100 %
∑ perusahaan yg melanggar th N
= 661 - 374 X 100 % 374 = 76,74 %
8.Peningkatan kualitas dan pengembangan kawasan transmigrasi
Diukur melalui 2 (dua) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Persentase luas lahan kimtrans yang diusahakan - 30 55% 183.3
2. Jumlah kelembagaan ekonomi dan sosial budaya yang dikembangkan di kimtrans
- 5 5 100
Dari Kinerja Utama Peningkatan kualitas dan pengembangan kawasan
transmigrasi terdapat 2 indikator yaitu Persentase luas lahan kimtrans yang
diusahakan dan Jumlah kelembagaan ekonomi dan sosial budaya yang
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 36
dikembangkan di kimtrans. Dari 2 indikator tersebut mendapatkan kriteria
Sangat Baik karena dapat mencapai target yang dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Peningkatan kualitas dan pengembangan kawasan transmigrasi tahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1. Persentase luas lahan kimtrans yang diusahakan - 55%
2. Jumlah kelembagaan ekonomi dan sosial budaya yang dikembangkan di kimtrans
- 5
Persentase luas lahan kimtrans yang diusahakan
=
Luas Lahan kimtrans yang diusahakan
X 100 % Jumlah lahan kimtrans yang ada
= 3.3 X 100 % 6 = 55 %
Jumlah kelembagaan ekonomi dan sosial budaya yang dikembangkan di kimtrans
= Jumlah lembaga ekonomi yangdibentuk disetiap unit permukiman transmigrasi
= 5 Lembaga Ekonomi
9. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang diterima di pasar kerja
Diukur melalui 3 (tiga) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Persentase Pencari Kerja yang Memperoleh sertifikat kompetensi
- 10% 4,16% 41,6%
2. Persentase penempatan lowongan kerja - 10% 54,42% 544%
3. Persentase angkatan kerja yang mampu berwirausaha - 10% 12,71% 127%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 37
Dari Kinerja Utama Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang
diterima dipasar kerja terdapat 3 indikator yaitu Persentase Pencari
kerja yang memperoleh sertifikat komptensi, Persentase penempatan
lowongan kerja, dan Persentase angkatan kerja yang mampu
berwirausaha. Dari 3 indikator tersebut terdapat 1 indikator yang
mendapatkan kriteria Sangat rendah karena anggaran untuk mengikuti
pelatihan yang memperoleh sertifikat kompetensi hanya mencukupi
untuk melatih 1 (satu) angkatan yang terdiri dari 16 orang, dan 2
indikator mendapatkan kriteria Sangat Baik karena dapat mencapai
target yang dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang diterima di
pasar kerja tahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Persentase Pencari Kerja yang Memperoleh sertifikat kompetensi - 4,16%
2 Persentase penempatan lowongan kerja - 54,42% 3 Persentase angkatan kerja yang mampu
berwirausaha - 23,4%
% Pencari Kerja yang Memperoleh sertifikat kompetensi
=
∑ Pencari kerja yang memperoleh
sertifikat kompetensi ∑ Pencari kerja yang ikut
pelatihan
= 16
X 100 % 385
= 4,16%
Persentase penempatan lowongan kerja
= ∑ Penempatan tenaga kerja
X 100% ∑ Lowongan kerja tersedia
= 5220 X 100 % 9528 = 54,42 %
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 38
Persentase angkatan kerja yang mampu berwirausaha =
∑ Angkatan kerja yang mampu berwirausaha
∑ Angkatan kerja yang dilatih pada pelatihan Kewirausahaan
= 15 X 100 % 118 = 12,71 %
10. Meningkatnya penerapan syarat-syarat kerja dan peningkatan jaminan sosial
bagi tenaga kerja
Diukur melalui 4 (empat) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Jumlah Perusahaan yang membentuk LKS Bipartit - 25
Perusahaan 32
Perusahaan 128%
2. Jumlah Perusahaan yang membuat PP/PKB
- 25 Perusahaan
658 Perusahaan 2632%
3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan sosialisasi skala upah
50 Perusahaan
50 Perusahaan
50 Perusahaan 100%
4. Jumlah perusahaan yang menerapkan program Jamsos
50 Perusahaan
50 Perusahaan
122 Perusahaan 244%
Dari Kinerja Utama Meningkatnya penerapan syarat – syarat kerja dan
peningkatan jaminan sosial bagi tenaga kerja terdapat 4 indikator yaitu Jumlah
perusahaan yang membentuk LKS Bipartit, Jumlah perusahaan yang membuat
PP / PKB, Jumlah perusahaan yang mendapatkan sosialisasi skala upah, dan
Jumlah perusahaan yang menerapkan program Jamsos. Dari 4 indikator
tersebut mendapatkan kriteria Sangat Baik karena dapat mencapai target yang
dicanangkan.
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 39
Perbandingan Realisasi penerapan syarat-syarat kerja dan peningkatan jaminan
sosial bagi tenaga kerja tahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Jumlah Perusahaan yang membentuk LKS Bipartit - 32
Perusahaan 2 Jumlah Perusahaan yang membuat
PP/PKB - 658 Perusahaan
3 Jumlah perusahaan yang mendapatkan sosialisasi skala upah
50 Perusahaan
50 Perusahaan
4 Jumlah perusahaan yang menerapkan program Jamsos
50 Perusahaan
122 Perusahaan
Jumlah Perusahaan yang membentuk LKS Bipartit =
Jumlah Perusahaan yang membentuk LKS Bipartit hendaknya semakin meningkat
= 32 Perusahaan
Jumlah Perusahaan yang membuat PP/PKB =
Jumlah Perusahaan yang membuat PP/PKB hendaknya selalu meningkat
= 658 Perusahaan
Jumlah perusahaan yang mendapatkan sosialisasi skala upah
=
Jumlah perusahaan yang mendapatkan sosialisasi struktur skala upah hendaknya semakin meningkat
= 50 Perusahaan Jumlah perusahaan yang menerapkan program Jamsos =
Jumlah perusahaan yang menerapkan program Jamsos hendaknya semakin meningkat
= 122 Perusahaan
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 40
11. Meningkatnya Pembinaan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja
Diukur melalui 3 (tiga) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Persentase perusahaan yang melanggar norma ketenagakerjaan
- 25% 8,86% 282%
2. Persentase perusahaan yang melanggar norma K3 - 25% 4.89% 511%
3. Persentase penindakan terhadap perusahaan yang melanggar peraturan ketenagakerjaan
- 10% 0,26% 2,6%
Dari Kinerja Utama Meningkatnya pembinaan pengawasan dan
perlindungan tenaga kerja terdapat 3 indikator yaitu Persentase perusahaan
yang melanggar norma ketenagakerjaan, Persentase perusahaan yang
melanggar norma K3, dan Persentase penindakan terhadap perusahaan yang
melanggar peraturan ketenagakerjaan. Dari 3 indikator tersebut mendapatkan
kriteria Sangat Baik karena dapat mencapai target yang dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Meningkatnya Pembinaan pengawasan dan
perlindungan tenaga kerja Kal Sel tahun 2016 dan tahun 2017 :
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Persentase perusahaan yang melanggar norma ketenagakerjaan - 8,86%
2 Persentase perusahaan yang melanggar norma K3 - 4.89%
3 Persentase penindakan terhadap perusahaan yang melanggar peraturan ketenagakerjaan
- 0,26%
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 41
% perusahaan yang melanggar norma ketenagakerjaan =
∑ Perusahaan yang melanggar norma kerja
∑ seluruh perusahaan di Kal Sel
= 349 X 100 % 3939 = 8,86%
% perusahaan yang melanggar norma K3 =
∑ Perusahaan yang melanggar norma K3
∑ seluruh perusahaan di Kal Sel
= 25 X 100 % 511 = 4,89 %
Persentase penindakan terhadap perusahaan yang melanggar peraturan ketenagakerjaan
=
∑ Perusahaan yang ditindak BAP
X 100% ∑ perusahaan yang melakukan pelanggaran
= 1 X 100 % 374 = 0,26 %
12 : Meningkatnya jumlah kawasan transmigrasi yang diberdayakan
Diukur melalui 3 (tiga) indikator sebagai berikut:
No Indikator %
Capaian 2016
2017
Target Realisasi % Capaian
1. Jumlah kepala keluarga kimtrans yang meningkat - 20KK 20KK 100%
2. Jumlah kimtrans menjadi Pusat Pertumbuhan Baru - 4 Wil.
Kimtrans 4 Wil.
Kimtrans 100%
3. Jumlah lahan dan sarana prasarana yang ada di kimtrans
- 2 Sapras 2 Sapras 100%
Dari Kinerja Utama Meningkatnya jumlah kawasan transmigrasi yang
diberdayakan terdapat 3 indikator yaitu Jumlah kepala keluarga kimtrans yang
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 42
meningkat, Jumlah kimtrans menjadi pusat pertumbuhan baru, dan Jumlah lahan
dan sarana prasarana yang ada di kimtrans, dari ketiga indikator tersebut
mendapatkan kriteria Sangat Baik karena dapat mencapai target yang
dicanangkan.
Perbandingan Realisasi Meningkatnya jumlah kawasan transmigrasi yang
diberdayakan Kal Sel tahun 2016 dan tahun 2017
Indikator Realisasi 2016
Realisasi 2017
1 Jumlah kepala keluarga kimtrans yang meningkat - 20KK
2 Jumlah kimtrans menjadi Pusat Pertumbuhan Baru -
4 Wil. Kimtrans
3 Jumlah lahan dan sarana prasarana yang ada di kimtrans - 2 Sapras
Jumlah kepala keluarga kimtrans yang meningkat
=
Jumlah kepala keluarga kimtrans hendaknya semakin meningkat
= 20 KK
Jumlah kimtrans menjadi Pusat Pertumbuhan Baru
=
Jumlah kimtrans yang difasilitasi menjadi Pusat Pertumbuhan Baru hendaknya semakin meningkat
= 4 Wil. Kimtrans
Jumlah lahan dan sarana prasarana yang ada di kimtrans =
Jumlah lahan dan sarana prasarana yang ada di kimtrans hendaknya semakin meningkat
= 2 Sapras
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 43
C. Analisis Kebutuhan Sistem
Rincian anggaran beserta realisasinya masing-masing kegiatan adalah sebagai
berikut :
1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan
No Nama Program / Kegiatan Jumlah Realisasi Persentase
Anggaran Dana Fisik Keuangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (+ APBD-P) 1.811.818.000 1.655.293.516 100 91,36
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (+ APBD-P) 1.064.124.500 968.852.600 100 91,05
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 147.435.000 114.598.850 78,26 77,73
4 Program Pengembangan Sistem Perencanaa, Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan
198.817.500 198.817.500 100 97,02
5 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga kerja 225.580.000 222.186.300 100 98,49
1. Pelatihan Pengelola Lembaga Latihan Kerja 57.365.000 55.485.500 100 96,72
2. Monitoring Lembaga Latihan Swasta 17.065.000 17.050.000 100 99,91
3. Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna 151.150.000 149.650.800 100 99
6 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
1.302.420.000 1.167.515.936 93,77 89,64
1. Pengembangan Pengupahan 220.025.000 216.729.000 100 98,5
2. Pembinaan Organisasi Pekerja 92.940.000 87.164.850 100 93,79
3. Pengawasan TKA (Tenaga Kerja Asing) 68.800.000 64.941.500 100 94,39
4. Sosialisasi Upah Minimum Provinsi 90.675.000 42.320.000 46,67 46,67
5. Perundingan Upah Minimum Sektoral Provinsi 111.350.000 106.268.288 100 95,44
6. Pengawasan Pelaksanaan Upah Minimum 20.050.000 19.740.000 100 98,45
7. Komite Pengawasan Ketenagakerjaan 59.150.000 26.375.000 44,59 44,59
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 44
8. Forum Komunikasi Tripartit 223.475.000 218.425.063 100 97,74
9. Pelaksanaan Bulan K3 & Verifikasi/Penilaian Nihil Kecelakaan Kerja
43.925.000 43.190.300 100 98,33
10. Bimbingan Teknis / Pelatihan K3 Umum 104.475.000 96.697.222 100 92,56
11. Sosialisasi Penerapan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan
69.400.000 62.445.000 100 89,98
12. Inventarisasi dan Pendataan Pekerja Anak Informal 24.175.000 24.120.000 100 99,77
13. Sosialisasi SMK3 Kepada P2K3 di 6 Kabupaten 78.990.000 78.684.000 100 99,61
14. Penyelesaian Hubungan Industrial 94.990.000 80.415.713 100 84,66
7 Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja 925.219.500 836.759.100 93,20 90,44
1. Penyelenggaraan Keg.Padat Karya Produktif 268.207.000 257.066.500 100 95,85
2. Pembinaan Terapan Teknologi Padat Karya Sistem Kader 82.800.000 80.194.000 100 96,85
3. Pengembangan Bursa Kerja 208.650.000 205.698.000 100 98,59
4. Pengembangan Informasi Pasar Kerja 57.787.500 52.136.500 90,22 90,22
5. Penyusunan dan Penyebarluasan Informasi Ketenagakerjaan 76.150.000 71.515.000 100 93,91
6. Bimtek Bursa Kerja Online 45.450.000 43.150.000 100 94,94
7. Gerakan Penanggulangan Pengangguran 35.350.000 34.260.000 100 96,92
8. Bimtek Pembinaan Perusahaan Pengguna TKA 29.150.000 28.345.000 100 97,24
9. ForumKerja Sama Penyedia Tenaga Kerja 18.350.000 0 0 0
10. Koordinasi Lintas Sektor untuk tenaga Kerja ke luar negeri. 25.425.000 0 0 0
11. Penanganan Tenaga Kerja Indonesoia Non Prosedural 77.900.000 64.394.100 82,66 82,66
8 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 381.500.000 330.239.300 100 86,56
1. Identifikasi Kemandirian Desa Definitif Eks. Lokasi Transmigrasi 154.000.000 144.236.000 100 93,66
2. Inventarisasi Kepemilikan Lahan Transmigrasi 105.000.000 78.318.300 74,59 74,59
3. Pengembangan Gapoktan dan Poktan di Lokasi Transmigrasi/Lokasi Eks. Transmigrasi
122.500.000 107.685.000 85,74 87,91
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 45
9 Program Pengembangan Sumber Daya Kawasan Transmigrasi 206.500.000 194.808.900 100 94,34
1. Perencanaan Sarana dan Prasarana Lokasi Eks. Transmigrasi Calon Desa Berkembang
42.000.000 42.000.000 100 100
1. Pengembangan Promosi dan Investasi dan Kemitraan 59.500.000 50.961.000 100 85,65
2. Pengembangan Kampung Inggeris di Kawasan Transmigrasi 70.000.000 69.325.000 100 99,04
3. Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah 35.000.000 32.522.900 100 92,92
TOTAL 6.263.414.500 5.683.146.802 96,48 90,74
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 46
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Secara umum pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam
tahun 2017, telah sesuai dengan apa yang ditargetkan, bahkan terdapat beberapa
indikator-indikator kinerja yang melampaui target yang ditetapkan. Pada
penyusunan LAKIP tahun 2017 ini telah mengacu pada Perjanjian Kinerja Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017, dimana
telah diselaraskan dengan Renstra.
Dalam penyusunan LAKIP ini merupakan hasil kerja sama yang baik
diantara seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Selatan. Disamping itu Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun
kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan.
Secara keseluruhan hasil capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 terhadap 12 (dua belas)
Kinerja Utama yang diukur dengan 25 (dua puluh lima) indikator kinerja. Dari 25
(dua puluh lima) indikator kinerja tersebut, terdapat 23 (dua pulu tiga) indikator
dengan kategori sangat tinggi, 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori tinggi,
1 (satu) indikator kinerja dengan kategori sangat rendah.
Begitu juga dalam hal pencapaian Indikator Kinerja Utama yaitu: Tingkat
Pengengguran terbuka dan angka Partisipasi Angkatan Kerja, Persentase
Perselisihan Hubungan Industrial, Zero Case, Meningkatnya Kesejahteraan
Transmigran seluruhnya menunjukkan tingkat keberhasilan kinerja yang sangat
tinggi, karena semuanya telah dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Dari Evaluasi dan Analisis Kinerja, terlihat bahwa kerja keras telah
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 47
Selatan untuk untuk memastikan peningkatan pencapaian kinerja dan peningkatan
pelayanan publik yang semakin baik.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) skala nasional sebesar 5,50 %,
dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka Kalimantan Selatan sebesar
3,53%, Kalimantan Selatan menempati nilai dibawah rata – rata nasional
dibandingkan dengan wilayah regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan
berada dibawah rata-rata regional Kalimantan yang man rata-rata niali TPT nya
masih diatas 4%.
Nilai Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, provinsi
Kalimantan Selatan menempati urutan ke 5 (lima) dengan nilai 62,39
dibandungakn dengan wilayah regional Kalimantan, Kalimantan Selatan
menempati urutan kedua setelah Kalimantan Tengah dengan selisih nilai sebesar
1,09.
Selain itu juga provinsi Kalimantan Selatan mendapatkan IPK terbaik pada
indikator kondisi lingkungan kerja dari seluruh indonesia
Pencapaian target RPJMD Tahun 2016-2021 yaitu :
No Indikator Kinerja Target
RPJMD 2016
Realisasi 2016
Target RPJMD
2017
Realisasi 2017
1.
2.
3.
4.
5.
Angka Partisipasi angkatan
Kerja
Angka Pengangguran
Jumlah pengembangan desa
eks. Kawasan transmigrasi
Jumlah pengembangan
kawasan transmigrasi
Jumlah sumber daya
transmigrasi
69,72
4,78
3 UPT
1 UPT
1 UPT
71,57
5,45
3 UPT
1 UPT
1 UPT
69,91
4,71
3 UPT
2 UPT
2 UPT
73,64
3,53
3 UPT
0 UPT
1 UPT
Tabel capaian kinerja RPJMD tahun 2016-2021
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 48
Dari evaluasi dan analisis kinerja, terlihat bahwa kerja keras yang telah
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Selatan untuk memastikan peningkatan pencapaian kinerja dan peningkatan
pelayanan publik sudah semakin baik.
Lakip Disnakertrans Prov Kalsel Tahun 2017 49