PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA...
Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA...
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
( RENJA – SKPD )
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2018
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN BLITAR
2017
Renja Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar 2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Buku
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Tahun 2018 dapat
tersusun dengan baik dalam rangka Implementasi Permendagri Nomor 54 Tahun
2010.
Melalui buku laporan ini, kami berharap dapat memberikan informasi
tentang Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar dalam
tahun anggaran 2018.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program serta agar mampu
eksis, buku Rencana Kerja Tahun 2018 ini berpedoman antara lain pada
Perencanaan Strategik dan Rencana Kerja Tahunan Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar yang merupakan langkah awal untuk pelaksanaan perencanaan
anggaran di tahun 2018. Namun mungkin masih banyak kekurangannya, untuk
itu maka saran dan kritik sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku
laporan ini untuk masa yang akan datang.
Demikian, semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Blitar, Juni 2017
KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
KABUPATEN BLITAR
Ir. EKO PRIYO UTOMO
Pembina Utama Muda NIP. 19641002 199003 1 005
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 24
tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah wajib
menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang diperkuat dalam
Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pembangunan daerah
adalah merupakan integral dari pembangunan nasional, sehingga perlu
diselenggarakan secara seimbang dan serasi untuk menjamin keselarasan
pembangunan. Untuk itu perlu disusun sebuah pedoman dan acuan dalam
menetapkan kebijakan keuangan, strategi pembangunan, kebijakan umum
program satuan kerja perangkat daerah yang disertai dengan rencana kerja
dalam rangka regulasi dan pendanaan bersifat indikatif. Oleh karenanya,
diperlukan dokumen perencanaan yang meliputi Dokumen perencanaan jangka
panjang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Daerah, jangka menengah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah, perencanaan pembangunan tahunan dituangkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan perencanaan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) tahunan dituangkan dalam Rencana Kerja (RENJA)
OPD.
2
Rencana Kerja Tahun 2018 Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Blitar merupakan dokumen yang berisi informasi tentang tingkat atau target
kinerja berupa output atau outcome yang ingin diwujudkan pada tahun 2018.
Rencana Kerja tersebut mengacu kepada Rencana Strategis (RENSTRA) OPD
dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Kabupaten Blitar Tahun
2018. Rencana Kerja Tahun 2018 Dinas Pertanian dan Pangan nantinya lebih
diarahkan pada optimalisasi dan sinergisitas segala potensi yang dimiliki untuk
menjawab segala tuntutan kebutuhan pertanian
Berangkat dari pemikiran di atas, maka secara substansial kebijakan
pembangunan yang akan ditetapkan dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian dan
Pangan Tahun 2018 tidak boleh lepas dari beberapa hal sebagaimana berikut :
1. Apa yang sudah dicapai pada tahun sebelumnya baik kelebihan maupun
kekurangannya dalam pencapaian target - target yang telah ditetapkan.
Artinya, apa yang sudah dicapai pada tahun sebelumnya jangan sampai
mengalami penurunan pada tahun ini. Dengan demikian semua pihak yang
terkait dalam pencapaian target dimaksud harus mampu mensinergikan
seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki agar dalam pelaksanaan
pembangunan di bidang pertanian dan pangan dapat lebih optimal.
2. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga
stabilitas dan konsistensi pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
3
pembangunan, masalah – masalah yang dihadapi dan sumber daya yang
akan digunakan serta pengalokasiannya. Pernyataan tersebut dapat
diartikan, bahwa pembangunan pertanian dan pangan dilaksanakan untuk
meningkatkan produksi pertanian dan pangan untuk memenuhi ketersediaan
pangan. Pelaksanaan pembangunan pertanian dan pangan pada tahun
sebelumnya yang masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing
dan ketersediaan pangan pada tahun 2017 harus menjadi prioritas
penanganan pada tahun 2018.
3. Memprediksi kebutuhan-kebutuhan pembangunan pada kurun waktu satu
tahun berikutnya sekaligus mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan yang diperkirakan muncul dan berkembang sehingga dapat
dijamin konsistensi penerapan prinsip-prinsip pembangunan partisipatif dan
berkelanjutan yang telah dikembangkan dengan baik.
4. Mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah, serta
mempertimbangkan azas koordinasi dengan seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta berbagai pihak, baik politisi, teknokrat, tokoh
masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya
Tahun 2018 merupakan pelaksanaan tahun kedua dari periode
kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Blitar tahun 2016 – 2021, oleh karena itu
dalam penyusunan Rencana Kerja tahun 2018 merupakan penjabaran dari
4
skema RPJM Daerah 2016 – 2021 dan sebagai tindak lanjut dari RKPD tahun
2018 serta Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Pangan tahun
2016 – 2021. Kedudukan Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan adalah
sebagai dokumen perencanaan untuk periode satu tahun anggaran dan
mempunyai fungsi :
1. Sebagai acuan bagi para pengambil kebijakan, karena memuat seluruh
kebijakan publik.
2. Sebagai pedoman dalam penyusunan APBD, karena memuat arah
kebijakan pemerintahan selama satu tahun.
3. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah
bersama DPRD.
Penyusunan Renja OPD ini nantinya akan menjadi pedoman penyusunan
Rencana Kerja & Anggaran (RKA) Dinas Pertanian dan Pangan yang kemudian
akan dituangkan dalam Rancangan APBD (RAPBD) Kabupaten Blitar Tahun
2018.
1.2. Landasan Hukum
Landasan penyusunan Renja – SKPD Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar Tahun 2017 :
a. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih Dan Bebas Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme
;
b. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara;
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
5
c. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan;
d. Undang – Undang Nomor 58 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
e. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara
f. Undang – Undang Nomor15 tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan
Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
g. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
h. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, tentang
PertanggungJawaban Pengelolaan Keuangan Daerah;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, tentang perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 , tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
m. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016-
2021;
n. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blitar;
o. Peraturan Bupati Blitar Nomor 56 Tahun 2016 tentan Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Blitar
1.3. Maksud & Tujuan
Maksud penyusunan RENJA SKPD Tahun 2018 ini adalah :
6
1. Mengkaji RKPD Kabupaten Blitar berdasarkan evaluasi kinerja
SKPD tahun sebelumnya, evaluasi pencapaian target RENSTRA
SKPD, usulan masyarakat/pemangku kepentingan serta kebutuhan
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.
2. Merumuskan Daftar Program, Kegiatan dan Kebutuhan Anggaran
Indikatif yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian, dan Pangan
Kabupaten Blitar pada Tahun Anggaran 2018.
Tujuan penyusunan RENJA SKPD Tahun 2018 ini adalah
1. Menetapkan Daftar Program dan Kegiatan Dinas Pertanian, dan
Pangan Kabupaten Blitar sebagai pedoman penyusunan RKA-SKPD
Tahun Anggaran 2018.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan tahun 2018
mengimplementasikan perencanaan kegiatan pemerintahan dan pelayanan
masyarakat serta penganggaran tahunan, disusun dalam sistematika sebagai
berikut :
BBAABB II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan pegertian ringkas tentang Renja SKPD, proses
penyusunan Renja SKPD, keterkaitan antara Renja SKPD dengan
dokumen RKPD, Renstra SKPD, dengan Renja K/L dan Renja
provinsi/Kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya dengan proses
penyusunan RAPBD.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang – undang, peraturan pemerintah,
peraturan daerah, dan ketentaun peraturan lainnya yang mengatur tentang
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
7
SOTK, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam
penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja
SKPD.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja SKPD serta susunan
garis besar isi dokumen.
BBAABB IIII EEVVAALLUUAASSII PPEELLAAKKSSAANNAAAANN RREENNJJAA SSKKPPDD TTAAHHUUNN LLAALLUU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra
SKPD
Memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD
tahun 2012 dan perkiraan capaian tahun 2013, mengacu pada APBD tahun
2013 yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah
disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD
berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD
tahun – tahun sebelumnya.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan
indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM. Jenis indikator yang
dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing – masing SKPD, serta
ketentuan perundang – undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan.
2.3 Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Berisikan gambaran sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal
kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD, permasalahan dan hambatan
yang dihadapi, tantangan dan peluang yang dimiliki serta dampaknya
terhadap pencapaian visi dan misi.
8
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Berisikan uraian tentang proses pembandingan antara rancangan awal
RKPD dengan hasil analisis kebutuhan dan penjelasan temuan – temuan
setelah proses pembandingan tersebut dilakukan serta catatan penting
terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD.
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Menguraikan hasil kajian terhadap program / kegiatan yang diusulkan para
pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung
dengan pelayanan dan instansi lain maupun berdasarkan hasil
pengumpulan informasi SKPD dari penelitian lapangan dan pengamatan
pelaksanaan Musrenbang.
BBAABB IIIIII TTUUJJUUAANN,, SSAASSAARRAANN,, PPRROOGGRRAAMM DDAANN KKEEGGIIAATTAANN
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Berisikan telaahan terhadap kebijakan nasional yang menyangkut arah
kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan
tugas pokok dan fungsi SKPD.
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
Berisikan rumusan tujuan dan sasaran yang didasarkan atas isu – isu
penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan
sasaran target kinerja Renstra SKPD.
3.3 Program dan Kegiatan
Berisikan uraian program, kegiatan dan faktor – faktor yang menjadi bahan
pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan tersebut.
BBAABB IIVV PPEENNUUTTUUPP
Menjelaskan catatan-catatan penting yang perlu mendapat perhatian baik dalam
pelaksanaannya, kaidah-kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
9
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2017
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD
Kabupaten Blitar merupakan daerah agraris, dimana kekuatan ekonomi
didukung sebagian besar dari sektor pertanian. Beberapa komoditas
pertanian tanaman pangan pada tahun 2016 ada yang mengalami kenaikan
dan ada yang mengalami penurunan dibanding tahun 2015 baik yang
disebabkan pertambahan luas panen maupun produktivitasnya. Angka
produktivitas padi sawah mengalami penurunan dari tahun 2015,yaitu 63,41
ku/ha menjadi 60,01 ku/ha pada 2016. Untuk padi ladang mengalami
kenaikan yaitu dari 52,54 ku/ha menjadi 53,9 ku/ha. Jagung mengalami
penurunan dari tahun 2015 yaitu dari 60,45 ku/ha menjadi 50,46 ku/ha pada
2016. Kedelai mengalami penurunan dari tahun 2015, yaitu dari 15,51 ku/ha
menjadi 8,3 ku/ha pada 2016. Kacang tanah juga mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2015, yaitu dari 11,14 ku/ha menjadi 9,3 ku/ha pada
2016. Sedangkan untuk ubi kayu mengalami penurunan dibandingkan tahun
2015, Penurunan produksi dapat disebabkan oleh penurunan produktivitas
lahan yang diperkirakan disebabkan penurunan tingkat kesuburan tanah
akibat kekurangan bahan organik, terjadi ketidak-seimbangan biokimia tanah
dan cuaca yang tidak menentu.
Pada tahun 2016 ketersedian beras berdasarkan data distribusi pangan
terdapat pemasukan beras yang lebih kecil daripada distribusi beras yang
keluar daerah kabupaten blitar. Ketersediaan jagung pun demikian pada
10
tahun 2016 distribusi keluar daerah untuk jagung lebih besar daripada yang
masuk daerah. Sedangkan untuk kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi
jalar, buah dan sayuran dengan perimbangan negatif. sedangkan untuk
komoditas kedelei terdapat perimbangan yang positif. Meskipun untuk
ketersediaan padi, jagung dan umbi-umbian terdapat perimbangan yang
positif, namun disaat tertentu terjadi gejolak harga yang sulit untuk dipenuhi
bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi yang masih rendah. Masih adanya
masyarakat yang sulit mengakses pangan karena tingkat pendapatannya
yang rendah dan fluktuatifnya nilai harga pangan. Dengan adanya
kecenderungan alih fungsi lahan yang semakin meningkat, sementara
permintaan akan pangan terus meningkat, dikhawatirkan terjadinya
penurunan cadangan pangan masyarakat.
Keanekaragaman pangan didaerah menjamin keragaman pola konsumsi
pangan, jika masyarakat mengerti pentingnya keragaman konsumsi untuk
kesehatan. Keragaman pola konsumsi merupakan hal yang penting, karena
konsumsi pangan yang cukup dari beragam jenis pangan, memberi peluang
terpenuhinya energi dan protein yang diperlukan tubuh. Ketergantungan
konsumsi pada satu jenis pangan pokok, merupakan salah satu titik rawan
ketahanan pangan nasional. Sampai saat ini sebagian besar masyarakat
masih menganggap bahwa beras adalah makanan pokok. Keanekaragaman
produk pangan berbasis sumberdaya lokal belum dimanfaatkan secara
optimal dengan terbatasnya teknologi pengolahan pangan lokal serta
perlunya keamanan pangan lokal yang akan diolah agar tidak timbul masalah
setelah dikonsumsi.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
11
Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan dapat
dilihat dari prosentase peningkatan produksi tanaman perkebunan yang
mencpai 151% dengan peningkatan luas areal tanaman perkebunan hingga
67% dan jumlah sarana prasarana produksi perkebunan mencapai 259,19%
di tahun 2016. Peningkatan tersebut ditunjang oleh beberapa program dan
kegiatan bidang perkebunan yaitu kegiatan peremajaan tanaman kelapa,
pengembangan tanaman kelapa, pengendalian hama kwangwung pada
tanaman kelapa, pengendalian OPT pada tanaman kakao dan beberapa
kegiatan penunjang lainnya.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD
Permasalahan - permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan- kegiatan Pembangunan Pertanian dan Pangan di Kabupaten Blitar
yang terdiri dari permasalahan bidang tanaman pangan dan hortikultura yaitu :
a. Kepemilikan lahan budidaya petani sempit.
b. Kebanyakan pelaku usaha di bidang pertanian adalah buruh tani, penyewa,
penyakap.
c. Generasi Muda tidak berminat mengelola usaha di bidang pertanian.
d. Sarana dan Prasarana yang ada ditingkat petani, baik jumlah maupun
jenisnya sangat kurang.
e. Perilaku pelaku usaha di bidang pertanian masih tidak mengikuti anjuran
yang telah diberikan, walaupun hal tersebut diketahui dan dimengerti bahwa
hal tersebut dapat menekan biaya produksi.
12
f. Tidak tersedianya dana pada waktu diperlukan sebagaimana yang telah
dijadwalkan sehingga pelaksanaan kegiatan tidak dapat tepat waktu sesuai
dengan yang telah direncanakan.
g. Kurang mantapnya pelaksanaan proses Analisis Kebutuhan Pembangunan
Dinas Pertanian, sehingga masih banyak jenis-jenis pembangunan
pertanian yang diprogramkan belum mengacu pada hasil Analisis lapangan.
Hal ini akan terkait erat dengan kebutuhan riil pembangunan pertanian
Kabupaten Blitar.
h. Iklim yang tidak menentu
Juga terdapat permasalahan pokok yang dihadapi dalam bidang
ketahanan pangan adalah :
1. Ketersediaan pangan yang kurang stabil/ kelangkaan jenis pangan
tertentu pada waktu tertentu, utamanya kedelai
2. Keseimbangan antara eksport dan impor terhadap komoditi tertentu yang
menyebabkan rawannya masalah harga dan ketersediaan bahan pangan.
3. Tidak stabilnya harga pangan tertentu, misalnya beras, gula, minyak
goreng , terigu, terutama kedelai.
4. Keterbatasan sistem informasi harga yang dapat diakses petani dan
kelayakan harga ditingkat petani masih rendah.
5. Keterbatasan akses terhadap sumber data, sehingga keakuratan data
ketahanan pangan masih harus disempurnakan.
6. Kurangnya pengelolaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.
7. Belum kuatnya kelembagaan pangan.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
13
8. Penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan bencana alam yang
belum optimal.
9. Instabilitas politik dan sosial.
10. Kurangnya informasi terhadap pemanfaatan pekarangan rumah secara
optimal sebagai sumber pangan dan sumber gizi keluarga.
11. Mayoritas penduduk indonesia makanan pokoknya beras sehingga
ketergantungan kepada beras sangat tinggi. Hal ini mengakibatkan beras
menjadi komponen utama ketahanan pangan nasional.
12. Penganekaragaman pangan yang belum optimal.
13. Terbatasnya teknologi pengolahan pangan.
14. Masih adanya kasus gizi buruk dan kasus keracunan pangan.
15. Kesadaran individu / pelaku usaha pangan terhadap keamanan pangan
masih kurang.
16. Penanganan daerah rawan pangan belum maksimal.
17. Kurang tersedianya data dan informasi yang akurat tentang rawan pangan
dan gizi buruk antar daerah dan waktu.
18. Kurangnya sosialisasi tentang mutu produk yang baik dan aman untuk
dikonsumsi.
19. Masih rendahnya kesadaran IKM/UKM tentang pengawasan mutu yang
baik dan aman sehingga daya saing produk pangan kurang diminati.
Sedangkan dibidang perkebunan permasalahan pokoknya adalah petani dalam
pemilihan tanaman yang akan ditanami lebih mengutamakan tanaman yang
sedang menjadi trend pada saat itu, dan enggan menanam jenis tanaman
lainnya karena dianggap lebih menguntungkan dari segi ekonomis. Belum
14
optimalnya penggunaan dan ketersediaan benih unggul bermutu serta sarana
produksi lainnya.
Kelembagaan pekebunan masih perlu ditingkatkan ke arah kelembagaan yang
profesional, produktif dan mandiri, kurangnya sosialisasi informasi dalam
antisipasi Perubahan iklim global (anomali iklim) terkait dengan usaha tani
perkebunan. Selain itu belum tersedianya lembaga keuangan dan perbankan
yang khusus bergerak di bidang kehutanan dan perkebuna, dan pertanaman
khususnya komoditi kelapa, cengkeh, dan kopi didominasi oleh tanaman tua/
rusak.
Untuk bidang Peningkatan Sumberdaya Manusia, permasalahan yang utama
selain anggaran yaitu SDM Penyuluh sendiri, karena saat ini jumlah penyuluh
pertanian lapangan sangat kurang dibanding jumlah kelompok tani yang harus
mereka bina setiap harinya, seharusnya setiap Desa ada minimal satu orang
PPL, tetapi kenyataannya dengan jumlah PPL yang aktif di lapangan sekitar 120
orang PNS dan THL TBPP sejumlah kurang lebih 60 orang masih dirasa cukup
kurang untuk membina dan memberikan pelayanan penyuluhan kepada
kelompok tani yang ada, dan juga dengan berkurangnya jumlah PPL yang
memasuki masa purna atau pensiun. Dengan adanya kekurangan Penyuluh
pertanian ini maka BP4K memberikan solusi dengan cara membina beberapa
Penyuluh Swadaya untuk meningkatkan penyuluhan kepada kelompok tani,
Penyuluhan melalui Media elektronik juga dilakukan oleh BP4K pada tahun 2018
ini dengan membuat Website khusus BP4K dimana semua orang dapat
mengaksesnya dimana website tersebut berisi mengenai Profil BP4K sendiri serta
informasi seputar pertanian teknologi terkini dan juga terdapat ruang Tanya jawab
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
15
mengenai kendala didalam budidaya pertanian, hal ini tentu sangat bermanfaat
sekali bagi setiap orang yang ingin mendapatkan informasi mengenai pertanian.
Pembangunan Gedung melalui dana DAK pada dasarnya tidak
dibatasi jumlahnya setiap tahunnya, tetapi hal ini BP4K terkendala mengenai
pengadaan tanah atau lahan lokasi pembangunan yang mana lahan tersebut
harus melalui pembelian lahan yang menggunakan dana APBD, sehingga
dengan keterbatasan anggaran maka pembangunan Gedung BP3K Kecamatan
akan sulit untuk diwujudkan, BP4K melalui Koordinator BP3K yang ada di
Kecamatan menyarankan untuk mencari lahan sebagai calon lokasi
Pembangunan gedung BP3K yang nantinya dana diusulkan melalui APBD.
Salah satu isu strategis di Kabupaten Blitar adalah rendahnya
pendapatan petani yang berakibat pada lambatnya pertumbuhan ekonomi di
pedesaan yang disebabkan kurangnya informasi dan penyuluhan tentang
peningkatan produk olahan pangan di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut
perlu mendapatkan perhatian mulai dari kegiatan on farm sampai off farm. Dalam
rangka mewujudkan program prioritas tersebut, strategi yang ditempuh adalah :
a. Penguatan cadangan pangan masyarakat (terutama di tingkat individu dan
rumah tangga)
b. Penjaminan stabilitas harga pangan melalui peningkatan peranan
lembaga ekonomi pedesaan, Lembaga Pembelian Gabah (LPG) dan
Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-LDPM) yang
mengarah pada pengembangan toko tani indonesia.
16
c. Pengembangan dan penguatan diversifikasi konsumsi pangan berbasis
bahan pangan lokal non beras.
d. Pengembangan bisnis pengolahan bahan pangan yang aman untuk
dikonsumsi dan berdaya saing untuk peningkatan nilai tambah ekonomi.
e. Peningkatan fasilitasi sertifikasi mutu produk dari BPOM dan MUI.
Beberapa faktor yang dapat mendukung kinerja Dinas Pertanian dan
Pangan dalam mewujudkan program prioritas adalah :
- Tersedianya sumberdaya manusia/aparatur Dinas Pertanian dan Pangan
yang cukup dengan fasilitas yang memadai.
- Tersedianya dana APBD kabupaten yang mencukupi.
- Adanya kerja sama yang baik antar SKPD pemerintah Kabupaten Blitar
yang terkait dengan Ketahanan pangan dan lembaga-lembaga non
pemerintah.
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tupoksi SKPD
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas & Fungsi SKPD
Isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas
Pertanian dan Pangan tahun 2018 antara lain :
1. Kondisi pertanian dan pangan daerah masih belum mantap,
terutama karena produksi komoditas pertanian, pangan dan
perkebunan terkendala penurunan luas lahan pertanian secara terus
menerus.
2. Produk hasil pertanian, pangan dan perkebunan kurang berdaya
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
17
saing dalam perdagangan bebas.
3. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia pertanian baik petugas maupun
petani.
4. Masih rendahnya aksesibilitas petani terhadap permodalan dan masih
tingginya suku bunga usaha pertanian.
Untuk itu ditempuh Program yang mendukung yaitu :
1. Pengembangan budi daya padi hibrida
2. Pengembangan budidaya tanaman ubi ubian, tanaman sayur dan buah-
buahan
3. Pemberdayaan penangkar benih tanaman pangan
4. Perbaikan teknologi melalui pengembangan sarana dan prasarana
pertanian.
5. Pengembangan kelembagaan dan peningkatan SDM pelaku utama.
6. Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
7. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura yang
berdaya saing dan berkelanjutan melalui perluasan areal dan penerapan
Good Agricultural Practices (GAP), Standar Operational Product (SOP) dan
Good Handling Practices (GHP).
8. Promosi atas hasil produksi pertanian, perkebunan dan ketahanan pangan
9. Penilaian penyuluh dan petani teladan tingkat Kabupaten
10. Intensifikasi Tanaman perkebunan
11. Pengendalian hama kwangwung pada tanaman kelapa
12. Pembinaan petani perkebunan di Kebun rakyat dan perkebunan besar
swasta
18
2.3.1 Belum stabilnya tingkat peningkatan produksi, produktivitas dan
kualitas produksi tanaman pangan dan hortikultura
Beberapa penyebab kestabilan peningkatan produksi, produktifitas, dan
kualitas produksi tanaman pangan dan hortikultura adalah :
- Sumber Daya Manusia (SDM) petani yang belum sepenuhnya dapat
mengadopsi teknologi pertanian
- Anomali iklim yang tidak dapat diprediksi
- Belum optimalnya penerapan teknologi budidaya yang ramah
lingkungan
2.3.2 Tingginya penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam usaha
tani
Hal ini dapat diatasi dengan :
- Pengembangan penggunaan pupuk organik dalam budidaya
- Pengembangan penggunaan pestisida organic
- Rintisan budidaya pertanian organic
Kesadaran petani akan pentingnya penggunaan pestisida organic perlu
ditingkatkan, karena residu pestisida organic akan berdampak pada
kesehatan manuasia dan juga lingkungan disekitarnya. Selain itu
budidaya pertanian organic ini juga ditunjang oleh populasi hama dan
penyakit tanaman yang juga dipengaruhi oleh iklim dan musim sebagai
contoh musim penghujan dengan curah hujan intensitas yang tinggi
akan berdampak pada munculnya hama dan penyakit tanaman.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
19
2.3.3 Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Masih terdapat masyarakat miskin yang sulit mengakses pangan
karena tingkat pendapatan yang rendah dan fluktuatifnya harga
pangan. Dengan adanya kecenderungan alih fungsi lahan yang
semakin meningkat, sementara permintaan akan bahan pangan terus
meningkat rata-rata 1,5 % per tahun, dikhawatirkan terjadi penurunan
cadangan pangan masyarakat. Maka perlu adanya rumusan kebijakan
teknis bidang ketahanan pangan dan menyelenggarakan pembinaan
dan pelatihan melalui program-program yang telah direncanakan
seperti Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan
Masyarakat melalui Kegiatan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan dengan optimalisasi pemanfaatan pekarangan
melalui konsep kawasan rumah pangan lestari, pengembangan desa
mandiri pangan, pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan
pangan, pengembangan tanaman buah di lahan kering serta
peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk perkebunan dan
produk pertanian.
2.3.4 Konsumsi dan Keamanan Pangan
Ketergantungan konsumsi pada satu jenis pangan pokok terutama
beras, merupakan salah satu titik rawan ketahanan pangan nasional,
yang sampai saat ini mindset masyarakat adalah beras sebagai
makanan pokok.
Keanekaragaman produk pangan berbasis sumberdaya lokal
belum dimanfaatkan secara optimal dan teknologi pengelolaan pangan
20
lokal masih sangat terbatas. Keragaman produk pangan dengan cita
rasa yang menarik sangat terbatas serta kurangnya jaminan
keamanan produk pangan.
Untuk mengisi peluang tersebut, pelaku usaha pangan
menawarkan kepada konsumen produk-produk tertentu dengan harga
yang terjangkau, namun dari sisi keamanan panganya masih
diragukan. Maka perlu adanya rumusan kebijakan teknis dengan
menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan mengenai pengolahan
pangan berbasis lokal yang aman untuk dikonsumsi dan mempunyai
nilai jual yang tinggi. Sehingga konsumen tertarik akan penampilan
produk pangan hasil olahan dan merasa aman untuk
mengonsumsinya, adapun kegiatan yang akan dilaksanakan yakni
pengembangan teknologi pangan non beras, peningkatan mutu dan
keamanan pangan, penanganan pasca panen dan pengolahan hasil
pertanian serta analisa pola konsumsi pangan wilayah.
2.3.5 Distribusi Pangan
Masalah pangan yang merupakan tanggungjawab pemerintah
bersama masyarakat harus dapat tercukupinya sampai di tingkat
keluarga dan individu. Melalui pemberdayaan masyarakat agar
mereka dapat lebih mandiri, kelembagaan masyarakat ditumbuh
kembangkan dengan sistem tunda jual atau pengembangan lembaga
distribusi pangan masyarakat (P-LDPM) melalui pengembangan toko
tani indonesia serta pengembangan lembaga pembelian gabah (LPG),
sehingga cadangan pangan desa dapat meningkat dan berjalan.
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
21
Permasalahan dasar yang ada di kelembagaan masyarakat adalah
lemahnya permodalan, dan untuk mengatasinya perlu adanya
penguatan modal lembaga masyarakat. Penguatan modal
kelembagaan masyarakat dapat bersifat hibah dan bergulir (LPG),
namun harus diikuti dengan pendampingan, pembinaan, monitoring
serta pelaporan yang kontinyu dan akurat.
2.3.6 Peningkatan Kualitas Bahan Baku
Sasaran ini dicapai melalui kegiatan : Penguatan Kelembagaan
Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan-pelatihan untuk Petani
Tembakau (DBHCHT), Penanganan Panen dan Pasca panen Bahan
Baku Tembakau melalui bantuan sarana dan Prasarana pada Kegiatan
SLPTT Tembakau, Demplot Penerapan Teknologi Budidaya
Tembakau dan Pelatihan Penanganan Panen dan Pasca Panen
Tembakau (DBHCHT)
2.3.7. Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan
Sasaran ini dicapai melalui kegiatan : Penyusunan Program dan
Programa Penyuluhan, Pemanfaatan Lahan BP3K sebagai BP3K
Model, Pelatihan Pembuatan Media Penyuluhan Pertanian, Pelatihan
Manajemen BP3K menuju BP3K Model, Pelatihan Peningkatan
Kompetensi Kinerja Penyuluh, Pelatihan Metode Identifikasi Potensi
Wilayah, Pelatihan Teknik Komunikasi Penyuluhan
2.3.8. Program peningkatan produksi perkebunan
22
Terdiri dari Pengembangan Tanaman Kakao, pengembangan
Tanaman Kelapa, pengembangan Tanaman Kopi, pengembangan
Tanaman Cengkeh, pengembangan Tanaman Kenanga
2.3.9. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan cara
Pengendalian Hama Kwangwung pada Tanaman Kelapa secara
Terpadu, Pengendalian Penggerek Batang Kakao.
2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
Dokumen Rencana Kerja pembangunan Daerah (RKPD) merupakan
dokumen perencanaan daerah dengan periode 1 tahun, yang memuat daftar
program dan Kegiatan seluruh OPD dengan prediksi Pagu Anggaran Indikatif
yang bersumber dari APBD maupun APBN. RKPD disusun untuk menjabarkan
RPJMD, menjadi pedoman penyusunan RENJA OPD serta menjadi acuan
proses Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA). Sebelum ditetapkan
menjadi dokumen RKPD, perlu dilakukan review terhadap rancangan awal
tersebut untuk mengakomodir kebutuhan OPD yang belum tercantum dalam
rancangan RKPD.
Dalam Rancangan Awal RKPD terdapat 17 program yang tercantum
dalam RENJA Dinas Pertanian dan Pangan yaitu :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian dan Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
e. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
23
f. Program Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Pangan
g. Program Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura
h. Program Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Hortikultura
i. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
j. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
k. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
l. Program Peningkatan Mutu Produk Pangan
m. Program Pengembangan SDM Pertanian
n. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian
o. Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian
p. Program peningkatan mutu tanaman perkebunan
q. Program peningkatan produksi tanaman perkebunan
Dengan tetap mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Blitar serta tugas pokok
dan fungsi Dinas Pertanian dan Pangan maka pada tahun 2018 program dan
kegiatan yang direncanakan tidak jauh berbeda dengan program dan kegiatan
pada tahun 2017 dan 2016. Hanya terdapat beberapa program / kegiatan yang
namanya berbeda dan terdapat beberapa diantaranya yang mengalami
penyederhanaan kegiatan. Akan tetapi tujuan “Terwujudnya ketersediaan
pangan melalui peningkatan produksi dan pemberdayaan petani yang
mandiri, berdaya saing secara berkelanjutan” tetap menjadi prioritas utama
dalam rencana pencapaian tujuan. Pada tahun 2018 telah direncanakan
program dengan 70 kegiatan dengan total alokasi anggaran belanja kegiatan
24
sebesar Rp. 31.845.755.000,-. Dana tersebut kesemuanya berasal dari
APBD II Pemerintah Kabupaten Blitar, APBN dan DAK.
2.4. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Sesuai hasil musyawarah rencana pembangunan pertanian Kabupaten
Blitar yang telah dilaksanakan pada bulan Maret 2018, secara keseluruhan
masyarakat pertanian Kabupaten Blitar mengusulkan adanya ketersediaan
sarana dan prasarana pertanian baik pokok maupun penunjang dalam
pembangunan pertanian yang meliputi :
1) Pengadaan/penyediaan handtracktor;
2) Pengadaan/penyediaan mesin tanam padi
3) Pengadaan mesin pembuat pupuk organic (Uppo)
4) Pengadaan/penyediaan mesin perontok;
5) Pengadaan/penyediaan Cultivator
6) Pembangunan jalan usaha tani;
7) Bantuan benih padi;
8) Bantuan benih jagung;
9) Bantuan benih kedelai;
10) Bantuan bibit cabe
11) Bantuan bibit buah-buahan (Belimbing, alpokat, jeruk, dan durian)
serta pelatihannya
12) Pelatihan pasca panen
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
25
13) Pelatihan budidaya jamur.
14) Bantuan bibit kelapa, kakao, cengkeh
15) Bantuan alat perkebunan
Adapun kegiatan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
yaitu :
Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan
Pengembangan budidaya kacang-kacangan
Pengembangan budidaya ubi-ubian
Pengembangan budidaya tanaman serealia
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman pangan
Program Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Pangan
Pengembangan budidaya padi organik
Pengembangan intensifikasi jagung hibrida
Sertivikasi Mutu produksi tanaman pangan
Program Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura
Pengembangan budidaya tanaman sayuran
Pengembangan budidaya tanaman hias
Pengembangan budidaya tanaman buah-buahan
Pemberdayaan penangkar benih tanaman hortikultura
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman hortikultura
Program Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Hortikultura
Pengembangan kualitas tanaman hortikultura melalui sistem GAP
Sertivikasi tanaman hortikultura
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
26
Pengembangan prasarana irigasi pertanian
Pengembangan sumber daya air pertanian
Pengembangan Jalan Usaha Tani
Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian
Pengendalian dan Monitoring OPT
Pendampingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan)
Promosi atas hasil produksi pertanian dan perkebunan dan ketahanan pangan
Pendampingan Kegiatan APP
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Pengelolaan Laboratorium Pertanian
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian
Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan
Kegiatan Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering Kegiatan Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten
Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat
Kegiatan Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA
Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Mutu produk Pangan
Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Lomba Cipta Menu Olahan Pangan Lokal
Kegiatan Penigkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Program Pengembangan SDM Pertanian
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
27
Penilaian Penyuluh dan Petani Teladan Tingkat Kabupaten
Penyusunan Program dan Programa Penyuluhan
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian
Peningkatan Kapasitas Petani Monitoring dan Evaluasi Kinerja Penyuluh
SLPTT Komoditas Pertanian
Temu Usaha Pertanian
Pemanfaatan Lahan BP3K sebagai BP3K Model
Munas KTNA, Forum P4S, Sarasehan dan Penas Tani
Penyebaran Informasi Penyuluhan melalui Media Cetak dan Elektronik
Identifikasi Teknologi Spesifik Lokalita
Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan pengolahan hasil pemanfaatan pekarangan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT)
Blitar Agro Festival
Pelatihan analisa Usaha Pertanian
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian
Pembinaan dan fasilitasi Pembentukan dan/ Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Pelatihan untuk Petani Tembakau (DBHCHT) Standarisasi Kualitas Bahan Baku melalui Eksplorasi Varietas Tembakau Lokal SLPTT tembakau
denfarm tembakau
Pelatihan Penerapan PHT pada Pengendalian OPT Tembakau
Pelatihan Pengolahan Pasca Panen Tembakau
Pelatihan Managemen Penguatan Kelompok Petani Tembakau
Pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati
Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian
Pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahunan
Program peningkatan mutu tanaman perkebunan
28
Penyediaan teknologi dan mutu tanaman perkebunan
Program peningkatan produksi tamaman perkebunan Pengembangan Tanaman Perkebunan tahunan
Pelatihan budidaya tanaman perkebunan Pengembangan Tanaman Perkebunan Semusim Diversifikasi Tanaman Perkebunan Tahunan
Peremajaan Tanaman Perkebunan
Rehabilitasi Tanaman Perkebunan Tahunan Intensifikasi Tanaman perkebunan tahunan
Intensifikasi Tanaman perkebunan semusim
Bimbingan teknis pengembangan tanaman perkebunan
Pengelolaan Kebun Dinas
Pelatihan Petani Perkebunan (APP Perkebunan)
Pembinaan Petani Kebun Rakyat, dan Perkebunan Besar Swasta Pengembangan tanaman penyegar dan biofarmaka
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
29
tabel 2.1
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2016
Kabupaten Blitar
NO. PROGRAM /KEGIATAN
Indikator Kinerja Program
(Outcomes)/Kegiatan (Output)
Target Kinerja Capaian Program (Renstra
SKPD) Tahun 2014
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan Tahun
2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2016
Target Program
dan Kegiatan
(Renja SKPD Tahun 2016)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d tahun
berjalan
Target Renja SKPD Tahun 2015
Realisasi Renja SKPD Tahun 2015
Tingkat
Realisasi (%)
Realisasi Capaian
Program dan Kegiatan s/d
tahun berjalan (2016)
Tingkat Capaian Realisasi Target
Renstra (%)
1
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pembangunan Jalan Usaha Tani, Sumur Pantek, Pompa air dan Jaringan Irigasi Tersier (DAK)
Terwujudnya prasarana pertanian
1 paket 220,259,000
6,794,036,000
6,214,775,079
91.47
1 paket
2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
Tersedianya administrasi perkantoran dan keuangan
1 tahun 354,427,437
351,515,000
315,208,561
315,208,561
89.67
1 tahun
381,741,961 76
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aperatur
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Terpeliharanya dan tercukupinya
1 tahun 269,658,800
428,825,000
380,067,952
88.63
1 tahun
382,311,425 97
30
Aparatur prasarana aparatur
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Meningkatkan Sumber Daya Aparatur
1 tahun 3,400,000
5,000,000
4,550,000
91.00
1 tahun
13,600,000 43
5 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Anti Poverty Program (APP) Pertanian
Meningkatnya sumber pendapatan petani kecil
3 poktan 43,275,000
69,125,000
68,255,000
98.74
3 poktan
0
6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/pekerbunan)
Pendamping DAK Tersedianya prasarana pertanian
Penyusunan data base potensi produksi pangan
Tersedianya data base pertanian
1 paket
30,810,000
40,590,000
40,590,000
100.00
1 paket
57,765,000 100
Prasarana dan Sarana Pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan)
tercukupinya prasarana pertanian Terwujudnya pelaporan kebijakan subsidi pertanian
1 paket
52,369,000
39,170,000
39,170,000
100.0
0
1 paket
225,155,000 88
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan subsidi pertanian
Terwujudnya pelaporan kebijakan subsidi pertanian
1 paket
19,440,000
16,940,000
16,940,000
100.0
0
1 paket
50,840,000 93
Pengembangan sistem informasi pasar
Tersedianya data harga
6 kec 23,500,000
20,735,000
20,495,000
98.84
6 kec 57,765,000 91
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
31
Pendamping PUAP Terberdayanya ekonomi petani
1 paket
38,880,000
42,530,000
41,480,000
97.53
1 paket
Monitoring, Evaluasi Hama Penyakit Tanaman
Terpantaunya pengendalian HPT
1 paket
44,115,000
57,330,000
52,945,000
92.35
1 paket
117,279,000 100
7 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Meningkatnya permintaan produk pertanian di kab blitar
1 paket
49,100,000
63,200,000
52,230,000
82.64
1 paket
161,486,000 93
Gelar potensi produk unggulan daerah
Dikenalkannya produk unggulan kabupaten blitar
1 paket
66,697,000
60,875,000
60,290,000
99.04
1 paket
8 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian
Tercukupinya alsintan tepat guna
1 paket
621,517,000
553,600,000
499,670,500
90.26
1 paket
Pengelolaan laboratorium pertanian
beroperasionalnya laboratorium pertanian
1 paket
1,271,567,000
436,515,000
421,514,750
96.56
1 paket
154,902,000 74
Penyebarluasan informasi teknologi melalui media cetak/elektronik
Tercukupinya informasi pertanian
1 paket
92,580,000
76,409,000
82.53
1 paket
174,450,000 74
9 Program Peningkatan Produksi Pertanian/ perkebunan
Pengembangan agribisnis tanaman sayuran dan tanaman hias (cabe kecil dan cabe besar )
Meningkatnya produktivitas cabe kecil dan cabe besar
2 kec 63,559,000
156,970,000
76,409,000
93.72
2 kec 157,085,000 95
32
Pengembangan agribisnis tanaman buah-buahan dan biofarmaka (nanas varietas baru Banasari) - (Responsif Gender)
Terwujudnya sentra tanaman buah-buahan
4 kelp 162,741,000
13,245,000
13,245,000
100.0
0
4 kelp
Pemberdayaan Penangkar benih hortikultura (Rumpun Induk Populasi nanas)
Meningkatnya kualitas benih hortikultura
1 paket
1 paket
Pemberdayaan Penangkar benih tanaman pangan
Meningkatnya kualitas benih tanaman pangan
1 paket
47,002,500
24,426,800
24,002,000
99
1 paket
40,880,000 78
Pengembangan Budidaya Kacang-kacangan
Meningkatnya Provitas Kcg Tanah dan Kedelai
100 ha 63,883,000
59,285,000
58,515,000
98.70
100 ha
Pengembangan Ubi-ubian (Ubi Jalar)
Meningkatnya Provitas Ubi Jalar
74ha 24,180,000
49,846,900
47,346,900
94.98
74ha 84,475,000 84
Pengembangan Padi Hibrida dan Padi Unggul
meningkatnya produktivitas padi
4 kec 0 94,390,000
90,582,000
94.98
4 kec 0
34
BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi
3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Penyusunan perencanaan SKPD di Kabupaten/Kota harus mengacu pada
kebijakan Nasional maupun Propinsi, agar tidak menyimpang dari koridor
pembangunan yang telah ditetapkan di tingkat Nasional maupun Propinsi.
Berikut adalah hasil identifikasi kebijakan Nasional dan Propinsi yang
berkaitan dengan pembangunan pertanian :
No. Kebijakan Nasional / Propinsi Sumber Keteranga
n
A. Nasional
1 Kebijakan peningkatan ketahanan
pangan (padi, jagung, kedelai) yang
berdampak bagi perekonomian.
Kebijakan
Pembangunan
Pertanian Tahun 2018
Biro
Perencanaan Kementrian Pertanian RI
2 Kebijakan pengembangan komoditas
kedelai serta komoditas penyedia
bahan baku bio‐energi.
3 Kebijakan peningkatan produksi tanaman
pertanian melalui bantuan alsintan dan pembangunan saluran irigasi tersier serta embung.
4 Kebijakan pengembangan
infrastruktur (lahan, air, sarana dan prasarana) dan agro‐industri di perdesaan, sebagai dasar /
landasan pengembangan
bio‐industri berkelanjutan.
B. Propinsi
34
1 Kebijakan peningkatan daya saing
produk pertanian untuk
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2018.
Biro
Perencanaan
BAPPEDA Propinsi Jawa Timur
2 Kebijakan peningkatan produksi
tanaman pangan untuk
mewujudkan Jawa Timur sebagai lumbung pangan Nasional dalam rangka swasembada pangan
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Tahun 2018 memiliki tujuan dan
sasaran rencana kerja sebagai berikut:
NO Tujuan Sasaran
Uraian Indikator
1 2
Peningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura yang mendukung ketersediaandan ketahanan pangan
Meningkatnya kualitas pelayanan aparatur Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pertanian Meningkatkan ketersediaan akses pangan Meningkatnya pengetahuan dan
Prosentase tercukupinya administrasi perkantoran yang baik dan benar, terlaksananya peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur, meningkatnya keahlian dan keterampilan aparatur serta tercapainya pengembangan pelaporan capaian kinerja dan keuangan SKPD Prosentase peningkatan luas panen tanaman pertanian, Prosentase Peningkatan Produksi Tanaman, Prosentase pemakaian pupuk organik bersubsidi Nilai score pola pangan harapan Prosentase kenaikan kelas kelompok tani, Prosentase
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
35
keterampilan petani dan penyuluh untuk meningkatkan produksi tanaman pertanian Meningkatka n produksi,produktivitas dan nilai tambah produksi perkebunan Meningkatnya produksi tanaman perkebunan
peningkatan angka kredit yang dicapai penyuluh
Jumlah peningkatan nilai tambah komoditi perkebunan Prosentase peningkatan produktivitas tanaman perkebunan (Tahunan dan Musiman), Prosentase peningkatan pertumbuhan areal tanaman perkebunan
3.3 Program dan Kegiatan
no Program Kegiatan
1. 2. 3. 4.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan gedung kantor Pengadaan tanah untuk bangunan gedung Pendidikan dan pelatihan formal
Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan Penyusunan Pelaporan Kinerja dan Keuangan Penyusunan Data Base Pertanian
36
5. 6. 7. 8. 9.
Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Program Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Pangan Program Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura Program Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Hortikultura Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
Pengembangan budidaya kacang-kacangan
Pengembangan budidaya ubi-ubian
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman pangan Pengembangan budidaya tanaman serealia
Pengembangan budidaya padi organik
Pengembangan intensifikasi jagung hibrida
Sertivikasi Mutu produksi tanaman pangan
Pengembangan budidaya tanaman sayuran
Pengembangan budidaya tanaman hias
Pengembangan budidaya tanaman buah-buahan
Pengembangan budidaya tanaman sayuran
Pemberdayaan penangkar benih tanaman hortikultura
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman hortikultura
Pengembangan kualitas tanaman hortikulturamelalui sistem GAP Sertivikasi tanaman hortikultura Pengembangan prasarana irigasi pertanian Pengembangan sumber daya air pertanian Pengembangan Jalan Usaha Tani Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian Pengendalian dan Monitoring OPT Pendampingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan) Pendampingan Kegiatan APP
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
37
10 11. 12. 13.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian Program Peningkatan Ketahanan Pangan Program Peningkatan Mutu produk Pangan Program Pengembangan SDM Pertanian
Promosi atas hasil produksi pertanian,perkebunan dan ketahanan pangan Pengelolaan sub terminal agribisnis produk pertanian Pengembangan alat dan mesin pertanian Pengelolaan Laboratorium Pertanian
Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian Kegiaan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Kegiatan Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan pengembangan olahan pangan di Lahan Kering Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Kegiatan Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan lomba cipta menu olahan pangan lokal Kegiatan Penigkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Penilaian Penyuluh dan Petani Teladan Tingkat Kabupaten
Penyusunan Program dan Programa Penyuluhan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian
Peningkatan Kapasitas Petani
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Penyuluh
SLPTT Komoditas Pertanian
Temu Usaha Pertanian
Pemanfaatan Lahan BP3K sebagai BP3K
38
14 15. 16. 17.
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian Program peningkatan mutu tanaman perkebunan Program Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
Model
Forum KTNA, Munas P4S,Sarasehan dan Penas Tani Penyebaran Informasi Penyuluhan melalui Media Cetak dan Elektronik Identifikasi Teknologi Spesifik Lokalita
Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan pengolahan hasil pemanfaatan pekarangan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Blitar Agro Festival
Standarisasi Kualitas Bahan Baku melalui Eksplorasi Varietas Tembakau Lokal
Pembinaan dan fasilitasi Pembentukan dan/ Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Pelatihan untuk Petani Tembakau (DBHCHT) SLPTT tembakau
denfarm tembakau
Pelatihan Penerapan PHT pada Pengendalian OPT Tembakau Pelatihan Pengolahan Pasca Panen Tembakau Pelatiahn Managemen Penguatan Kelompok Petani Tembakau Pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati
Pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahunan
Penyediaan teknologi dan mutu tanaman perkebunan Pengembangan Tanaman Perkebunan tahunan Pengembangan Tanaman Perkebunan Semusim
Pengembangan Tanaman Perkebunan Semusim Diversifikasi Tanaman Perkebunan Tahunan
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
39
Peremajaan Tanaman Perkebunan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan Tahunan
Intensifikasi Tanaman perkebunan tahunan
Bimbingan teknis pengembangan tanaman perkebunan
Pengelolaan Kebun Dinas
Pengembangan tanaman penyegar dan biofarmaka APP Perkebunan Pelatihan budidaya tanaman perkebunan Pembinaan petani kebun rakyat dan perkebunan besar swasta
40
Tabel 3.3
Tabel.T-VI.C.1
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Bidang Tahun 2018
dan Prakiraan Maju Tahun 2019
Nama
SKPD : DINAS PERTANIAN
Kode Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Rencana Tahun 2018
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2019
Kinerja Program /Kegiatan Lokasi
target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
Sumber Dana
target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ pagu
indikatif
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Prosentase kepuasan aparatur
100.00 900,000,000
APBD II
100.00 950,000,000
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran Kantor
Diperta
5.00 900,000,000
APBD II
5.00 950,000,000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Prosentase sarana prasarana aparatur dengan kondisi layak fungsi
92.74 1.800,000,000
APBD II
87,42 1.950,000,000
Penyediaan,Pemeliharaan dan Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah Sarpras yang berfungsi baik
Kantor Diperta
85.00 1,000,000,000 APBD II
85.00 1,050,000,000
Pembangunan gedung kantor
jumlah gedung yang dibangun
2 unit
400,000,000 APBD II
2 unit 500,000,000
Pengadaan tanah untuk bangunan gedung
jumlah tanah yg dibeli 2 lokasi
400,000,000 APBD II 2 lokasi
400,000,000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Prosentase sumberdaya aparatur yang mengikuti peningkatan kapasitas SDM
84% 128,920,000
APBD II
80% 131,498,400
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
41
Pendidikan dan pelatihan formal
Jumlah aparatur yang mengikuti diklat
Kantor Diperta
4.00
128,920,000 APBD II 4.00
131,498,400
Program Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan
Prosentase penyelesaian dokumen perencanaan, laporan kinerja dan keuangan tepat waktu
94 128,000,000
APBD II
100% 139,040,000
Penyusunan Dokumen Anggaran dan laporan Keuangan
Jumlah dokumen
Kantor Diperta
4.00 22,000,000
APBD II
4.00 22,440,000
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Kinerja
Jumlah dokumen Kantor Diperta
10
40,000,000 APBD II 10
44,000,000
Penyusunan Data Base Pertanian
Jumlah ubinan produktivitas pertanian
Kab.Blitar 220.00
66,000,000 APBD II 220.00
72,600,000
Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan
Jumlah produksi tanaman pangan utama
650000 1.462.200.000 APBD II
652000 1.571.188.000
Prosentase budidaya tanaman pangan ramah lingkungan
Kab.Blitar
1.2%
APBD II
1.40%
Pengembangan dan peningkatan produksi budidaya serealia
Luas lahan yang ditanami serealia jenis unggul
Kab.Blitar 20.00 873.200.000
APBD II 20.00 920.188.000
Jumlah penangkar benih tanaman serealia yang dibina
1.00
1.00
Luas lahan yang ditanami padi organik
2 ha .
2 ha
Luas lahan intensifikasi jagung hibrida
Kab.Blitar 10.00 APBD II 10.00
Pengembangan budidaya kacang-kacangan dan ubi ubian
Luas lahan yang ditanami kacang-kacangan jenis unggul
Kab.Blitar 12.00
475.000,000
APBD II 12.00
498.000,000
42
Jumlah penangkar benih tanaman kacang kacangan yang dibina
1.00
1.00
Jumlah varietas tanaman kacang kacangan yang dijadikan percontohan
1.00
1
Luas lahan yang ditanami ubi-ubian jenis unggul
Kab.Blitar 5.00
APBD II 5.00
Jumlah penangkar benih tanaman ubi ubian yang dibina
1.00
1.00
Jumlah varietas tanaman kacang kacangan yang dijadikan percontohan
5.00
5.00
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman pangan
Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi tanaman pangan yang didampingi
Kab.Blitar 3.00
75,000,000
APBD
3.00 110,000,000
Sertivikasi Mutu produksi tanaman pangan
Jumlah komoditas tanaman pangan yang bersertivikat mutu
Kab.Blitar 1.00
39,000,000 1.00
43,000,000
Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Hortikultura
Prosentase peningkatan produksi tanaman hortikultura utama
Kab.Blitar 2
901.000.000 2,1 937.220.000
Pengembangan budidaya tanaman hortikultura
Luas kawasan tanaman sayuran
Kab.Blitar 5.00
540,000,000 APBD II 5.00
515.120,000
Luas kawasan tanaman hias Kab.Blitar 2.00 2.00
Luas kawasan tanaman buah-buahan
Kab.Blitar 7.00 APBD II 8.00
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
43
Jumlah penangkar benih tanaman hortikultura yang dibina
Kab.Blitar 2.00 2.00
Jumlah kelompokhortikultura yang melaksanakan GAP
Kab.Blitar 4.00 DAK +
Pendamping 4.00
Jumlah penangkar benih tanaman hortikultura yang dibina
Kab.Blitar 2.00 2.00
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman hortikultura
Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi tanaman hortikultura yang didampingi
Kab.Blitar 3.00
200,000,000 3.00
242,000,000
Sertifikasi tanaman hortikultura
Jumlah komoditas hortikultura yang di observasi
Kab.Blitar 1.00
161,000,000 APBD II 1.00
180,100,000
Jumlah komoditas hortikultura yang didaftarkan di pusat varietas tanaman
Kab.Blitar 1.00 APBD II 1.00
Jumlah komoditas tanaman hortikultura yang bersertivikat mutu
Kab.Blitar 1.00 APBD II 1.00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
Angka indeks pertanaman
Kab.Blitar
2.00 8,332.860,000 APBD II
2,5 8.777.860,000
Pengembangan sarana prasarana pertanian
Panjang irigasi tersier yang di bangun
Kab.Blitar 2.00 5.846.860.000 APBD II 2.00
5.931.250,000
Jumlah sumur dan embung yang dibangun
Kab.Blitar 3.00 APBD II 3.00
Panjang jalan usaha tani yang di bangun
Kab.Blitar 5.00 APBD II 5.00
44
Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian
Jumlah dokumen monev kebijakan subsidi pertanian
Kab.Blitar 1.00
101.000,000 APBD II 1.00
91,000,000
Pengendalian dan monitoring OPT
Jumlah Kecamatan yang dimonitoring dan evaluasi hama penyakit tanamannya
Kantor Diperta
22.00
475.000.000 APBD II 22.00
450,000,000
Luas lahan yang dikendalikan dari hama kwangwung pada tanaman kelapa
Kab Blitar
30 Ha
APBD II
30 Ha
Jumlah kelompok tani yang mengikuti Bimtek pengendalian OPT
4 klpk
4 klpk
Pendampingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan)
Jumlah paket pendampingan dana tugas pembantuan Prasana Sarana Pertanian
Provinsi dan Kabupaten
1.00
155,000,000 APBD II
1.00
264,000,000
Promosi atas hasil produksi pertanian dan perkebunan dan ketahanan pangan
Jumlah pameran yang diikuti Kab.Blitar 6.00
1,595,000,000 APBD II 6.00
1,871,600,000
Jumlah gelar produk unggulan yang dilaksanakan
Kantor Diperta
1.00 APBD II 1.00
Jumlah komoditas yang dipamerkan di Blitar Agro Festival
30 30
Pendampingan Kegiatan APP
Jumlah kelompok petani kecil yang dibina kegiatan APP
Kab.Blitar 3.00 160.000.000 APBD II 3.00 170.000.000
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
Prosentase pemenuhan teknologi pertanian
Kab.Blitar 51 2.570,000,000
APBD II 51
2,089.000.000
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Jumlah alat dan mesin pertanian
Kab.Blitar 15.00
2,501,000,000 APBD II 15.00
2.014.000,000
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
45
Pengelolaan Laboratorium Pertanian
Jumlah laboratorium pertanian yang dikelola
Kab.Blitar 1.00
69,000,000 APBD II 1.00
75,000,000
Program Pengembangan SDM Pertanian
Prosentase kelompok tani yang telah mengikuti pelatihan
Kab. Blitar 65 2.944.775,000 APBD II
55 3.296.500,000
Prosentase penyuluh yang telah mengikuti pelatihan
Kab. Blitar 65 APBD II
55
Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian
Jumlah penyuluh dan petani yang dinilai menjadi penyuluh dan petani teladan tingkat kabupaten
Kab. Blitar 95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya, 1878 petani,1878 gapoktan
1.298.750,000 APBD II
95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya, 1878 petani,1878 gapoktan
1.095,000,000
Jumlah Penyuluh yang menyusun program dan kegiatan penyuluhan yang sesuai dengan potensi wilayahnya
Kab. Blitar 100 org APBD II
100 org
Jumlah Penyuluh yang dimonitoring dan dievaluasi kinerjanya Kab.Blitar
95 org
APBD II
95 org
Jumlah Penyuluh Pertanian yang mengikuti peningkatan kapasitas
Kab.Blitar 70 orang APBD II
75 orang
Peningkatan kapasitas Petani
Jumlah petani yang mengikuti pelatihan
Kab.Blitar 3 klpk 1.553.550.000 APBD II
3 klpk 2.201.500.000
Jumlah KWT yang mengikuti pelatihan pelatihan penguatan kelembagaan dan hasil pemanfaatan pekarangan
Kab.Blitar
5 KWT
5
Jumlah peserta analisa usaha Tingkat Kabupaten
3 klpk
3 klpk
46
Jumlah orang yang mengikuti SLPTT Kab.Blitar
4klpk APBD II
4 klpk
Jumlah peserta Munas KTNA, Forum P4S dan Penas Tani
10 petani
10 petani
Jumlahpeserta yang mengikuti temu usaha pertanian
Kab.Blitar
50 org
APBD II
50 org
Pengembangan dan Penyebaran Informasi Teknologi Pertanian
Jumlah informasi yang diterima Masyarakat tani mengenai informasi teknologi pertanian melalui media radio, televisi, surat kabar dan tabloid
Kab. Blitar
10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual
92,475,000 APBD II
10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual
100,000,000
Jumlah Lahan BP3K yang termanfaatkan untuk model percontohan
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian
Prosentase Peningkatan pengetahuan petani untuk peningkatan kualitas bahan baku pertanian
Kab. Blitar 80 3.165.000,000 DAC 80 3.920.026.599
Pembinaan dan fasilitasi Pembentukan dan/ Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Pelatihan untuk Petani Tembakau (DBHCHT)
Jumlah kelompok petani yang mengikuti pelatihan Petani Tembakau (DBHCHT)
Kab. Blitar 4 kelompok 1,500,000,000 4 kelompok 1,919.526.599
jumlah kelompok yang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati
Kabupaten Blitar
4 klpk 4 klpk
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
47
Jumlah orang yang mengikuti SLPTT tembakau
Kabupaten Blitar
2 klpk
2 klpk
jumlah peserta mengikuti denfarm
Kel. Srengat Kec. Srengat 4 klpk
4 klpk
Pelatihan Penerapan PHT pada Pengendalian OPT Tembakau
Jumlah kelompok tani tembakau yang mengikuti pelatihan penerapan PHT
4 Klpk
751.475,000
4 Klpk
900,000,000
Penganganan panen dan pasca panen bahan baku melalui Pelatihan Pengolahan Pasca Panen Tembakau
Jumlah kelompok tani yang mengikuti pelatihan pengolahan pasca panen
Kabupaten Blitar
4 584.000,000
2 klpk 600.500,000
Pembudidayaan bahan baku melalui eksplorasi dan pemurnian Varietas Tembakau Lokal rendah nikotin tahun kedua
Jumlah kelompok petani yang mengikuti pelatihan Pembudidayaan Bahan Baku Berkadar Nikotin Rendah melalui Eksplorasi Tembakau Lokal Rendah Nikotin
Kabupaten Blitar
2 klpk 349.525,000 2 klpk 500,000,000
Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian
Prosentase Peningkatan pengetahuan petani
Kabupaten Blitar
80%
150,000,000
APBD II 80% 150,000,000
Pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahunan
Jumlah masyarakat yang mengikuti pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja
Kabupaten Blitar
10 klpk 150,000,000
APBD II
10 klpk 150,000,000
Program peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan
Prosentase peningkatan mutu tanaman perkebunan
Kabupaten Blitar
0.5% 2.739.000.000
APBD II
0,4% 2.862.250.000
Prosentase peningkatan produksi tanaman perkebunan
Kabupaten Blitar
0,26 - -
0,4
48
Prosentase peningkatan luas areal tanaman perkebunan
0,6 0,65
Penyediaan teknologi dan mutu tanaman perkebunan
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana
Kabupaten Blitar
2 unit 510,000,000 APBD II
3 unit 534.250,000
Jumlah petani yang mengikuti Bimteknis tanaman perkebunan dan kemitraan perkebunan besar
Kabupaten Blitar
10 alat APBD II
10 alat
APBD II
Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Perkebunan tahunan
Jumlah luas areal pengembangan diversifikasi, intensifikasi, rehabilitasi tanaman perkebunan tahunan
Kabupaten Blitar
50 Ha 990,000,000
APBD II
50 Ha 1,020,000,000
APP Perkebunan Jumlah kelompok tani yang
mengikuti pembinaan 3 179,000,000
3
188,000,000
Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Perkebunan Semusim
Jumlah luas areal pengembangan intensifikasi tanaman perkebunan semusim
465,000,000
470,000,000
Pengembangan Budidaya tanaman penyegar dan biofarmaka
Luas kawasan tanaman bofarmaka
1 ha 376.000,000
400.000,000
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
49
Pengelolaan Kebun Dinas
Jumlah pupuk untuk tanaman di Kebun Dinas
Kabupaten Blitar
ZA 30000kgv,organik
18750 kg
219,000,000
APBD II
ZA 30000kgv,organik
18750 kg
250,000,000
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Rasio ketersediaan pangan Kab.Blitar
1.50 2.274.000,000 APBD II
1.53 2.511.673.562
Peningkatan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian dan optimalisasi pekarangan
Jumlah desa yang mengembangkan pangan lokal berbasis umbi-umbian Kab.Blitar
4 desa 649,000,000
APBD II
4 desa 659,000,000
Jumlah desa yang memanfaatkan pekarangan untuk pengembangan pangan
Kab.Blitar
2desa
APBD II
2desa
jumlah kelompok yang mengoptimalkan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan gizi keluarga melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Kab.Blitar
4 klpk
APBD II
4 klpk
Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten
jumlah laporan situasi pangan dan gizidaerah Kab.Blitar
4 kali 275,000,000
APBD II
4 kali 280,000,000
Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering
jumlah kelompok di desa mandiri pangan
Kab.Blitar
2 klpk 300,000,000
APBD II
2 klpk 374.547.124
50
jumlah kelompok olahan pangan di daerah lahan kering dengan memberdayaan kelompok usaha olahan pangan di daerah lahan kering serta mengembangkan pangan alternatif berbasis sumber daya local
Kab.Blitar
4 klp
4 klp
Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat
jumlah peserta pengembangan toko tani Kab.Blitar
100 300,000,000 APBD II
100 210.000,000
Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA
Jumlah peserta sosialisasi Kab.Blitar
100 302,000,000 APBD II
100 476.900,000
peningkatanscor pola
pangan harapan 88,5
90
Pemantauan distribusi Pangan
Jumlah sistem informasi ketahanan pangan yang dikembangkan
Kab.Blitar
1 Software 448,000,000
APBD II
1 Software 511.226.438
Jumlah pasar sebagai informasi harga
6
6
Jumlah peningkatan informasi ketahanan pangan
jumlah laporan hasil monev
4
4
Program Peningkatan Mutu produk Pangan
Prosentase Peningkatan IKM yang telah memperoleh sertifikat BPOM dan MUI
Kab. Blitar 0.91% 730.000,000 APBD II
0.91% 859.046.435
Optimalisasi penganekaragaman konsumsi pangan
Jumlah orang yang menerapkan penanganan pasca panen dan pengolahan bahan pangan non beras
Kab. Blitar
100 orang
410,000,000 APBD II
100 orang 500.000,000
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
51
jumlah penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam lomba cipta menu dan festival olahan pangan lokal
Kab. Blitar
3 kali
APBD II
3 kali
Fasilistasi Penigkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Jumlah IKM/UKM yang telah diaudit BPOM dan MUI
Kab. Blitar
2 IKM/ UKM
320,000,000 APBD II
2 IKM/ UKM 359.046.435
jumlah petabi yang mendapatkan sosialisasi mutu dan keamanan pangan segar
100 org
100 org
JUMLAH
28.245.755.000
30.145.392.996
52
BAB IV PENUTUP
4.1 Catatan Penting yang perlu mendapat perhatian
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian dan Pangan tahun 2018
merupakan rangkuman kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka
mencapai visi dan misi pembangunan pertanian dan pangan. Mengingat
masalah pertanian dan pangan bersifat lintas sektor, maka semangat koordinasi,
integrasi dan sinergitas akan tetap terjaga dan ditingkatkan baik antara instansi
terkait dan lembaga non pemerintah. Apabila dalam perjalanan organisasi terjadi
perubahan kebijaksanaan ataupun perubahan lingkungan strategis, maka akan
dilakukan penyesuaian – penyesuaian dengan tetap memperhatikan visi, misi
serta tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar.
Dari hasil evaluasi di tahun 2016, perlu diperhatikan tentang kegiatan yang
pendanaannya berasal dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau
(DBHCHT). Sering adanya perubahan regulasi yang tertuang di dalam
Peraturan Menteri Keuangan RI (PMK) yang membuat realisasi anggaran sering
terhambat atau pada akhirnya kegiatan masuk menjadi kegiatan yang akan di
PAK. Selain itu, ketersediaan kapasitas sumber daya aparatur perlu sekali
ditingkatkan baik mutu dan jumlahnya. Kurangnya kapasitas sumber daya
aparatur (keahlian dan keterampilan) sangat berpengaruh terhadap kelancaran
pelaksanaan program/kegiatan yang akan dijalankan. Namun demikian apabila
terjadi ketersediaan anggaran yang tidak sesuai dengan rencana kerja, maka
program/kegiatan prioritas yang harus dilaksanakan harus ditentukan dan
ditetapkan terlebih dahulu.
4.2 Kaidah-kaidah Pelaksanaan
Membangun terus kemitraan dengan semua stakeholder
merupakan kunci keberhasilan pembangunan Petanaian, Pangan dan
Perkebunan. Pembangunan pertanian dan pangan tidak dapat dilaksanakan
oleh satu SKPD saja melainkan pembangunan yang dilaksanakan secara
bersama-sama dan berkesinambungan/berkelanjutan. Pertanian dan pangan
Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018
53
merupakan pembangunan bidang hilir dari proses produksi yang dilaksanakan
oleh pertanian, perkebunan. Pertanian dan pangan merupakan bidang
pembangunan yang dilaksanakan pasca produksi sampai dengan hasil produksi
siap dikonsumsi.
4.3 Rencana Tindak Lanjut
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian dan Pangan tahun 2018
merupakan ringkasan program/kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya
mencapai visi dan misi pembangunan ketahanan pangan kabupaten blitar.
Mengingat masalah pangan dan gizi bersifat lintas sektor, maka semangat
koordinasi, integrasi dan sinergitas akan tetap terjaga dan ditingkatkan baik
antara instansi terkait dan lembaga non pemerintah. Namun apa yang telah
dilaksanakan masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga masih diperlukan
kerja dan usaha yang lebih keras dalam mewujudkan kinerja yang lebih baik di
masa mendatang, untuk itu tidak menutup kemungkinan adanya masukan dan
saran dalam penyempurnaan kegiatan yang akan datang.