Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Click here to load reader

download Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

of 32

description

Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

Transcript of Pemeriksaan Fisik Kepala Leher

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER

Patrita Ardhanariswari, drDheni Pramudia H,drPEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER

ANATOMI HEAD & NECK

Regio Kepala (Head)Pemeriksaan FisikInspeksiPalpasi

Memposisikan pasien dalam kondisi yang rileks, boleh duduk atau berdiri.Pemeriksa melakukan universal precaution, handschoen.Melihat kondisi rambut dan kulit kepala pasienApakah pada kulit kepala terdapat jejas, lesi, radang folikel, kutu, dsb

UNIVERSAL PRECAUTIONS

Sebelum menyelamatkan seseorang, selamatkan diri anda terlebih dahulu

VULNUS APPERTUMScalp Hematome

Folikulitis Scalp

BATTLE SIGN (salah satu tanda FBC)

MataPalpebra (Kelopak Mata)Dari Inspeksi yg perlu dievaluasiApakah terdapat ketidaksimetrisan antara kanan dan kiriApakah didapat lesi/jejas. Luka sobek, Luka lebam, dan Brill Hematome/racoon eyeGerakan membuka dan menutup kelopak mata, apakah ada kelopak mata yang tidak menutup atau membuka sempurna.Apakah didapat tanda2 keradangan seperti folikulitis atau hoedeolum, mukosa palpebra occuli kemerahan.

Dari palpasi pada kelopak mata, apakah didapat nyeri tekan.Apakah didapat discontinuitas jaringan, baik kulit, otot dan tulangApakah didapat krepitasi pada palpasi tulang2 disekitar palpebraApakah warna dari mukosa palpebra konjungtiva merah atau pucat (Indikator pmx Anemia)

Bola Mata (Bulbus Occuli)Apakah ada kelainan seperti endoftalmus, exophtalmus, ptosisAdakah tanda kemerahan pada kornea konjungtiva, disertai rasa gatal, berair dan sekret kehijauan.Apakah ada nyeri tekan bola mata, saat mata merah, disertai nyeri kepala hebat, mual dan muntah (Hati2 Glaukoma akut) atau post trauma (trauma tumpul)Apakah ada gangguan visus atau buta warna (dibahas pada pmx fisik mata)Apakah pada sklera dijumpai warna kekuningan, s obstruksi aliran bilirubin

Konjungtiva Palpebra inferior terlihat pucat/anemisSclera terlihat kekuningan/icterus/ Jaundice

Brill Hematome/Racoon Eye pada Px Post Trauma KepalaPalpebra Hematome

TelingaDijelaskan pada Slide Selanjutnya

Hidung dan Sinus ParanasalisInspeksi dan palpasi hidung bagian luar dan sinus-sinusPemeriksa duduk di hadapan pasienAmati bentuk dan kulit hidung, catat : kesimetrisan, adanya benjolan, tanda radang, dan bentuk khusus hidung.Palpasi hidung, catat : kelenturan dan adanya nyeriPalpasi 4 sinus hidung ( frontalis, etmoidalis, spenoidalis, maksilaris ) catat : adanya nyeri tekan

Inspeksi hidung bagian dalam Pemeriksa duduk dihadapan pasienPakai lampu kepala dan elevasikan ujung hidung dengan jariAmati lubang hidung luar, catat : benjolan, tanda radang pada batas lubang hidung, keadaan septum nasi.masukkan spikulum hidung, amati lubang hidung bagian dalam, catat : benjolan, tanda radang pada batas lubang hidung, keadaan septum nasi.

Pemeriksaan potensi hidungDuduklah dihadapan pasienTekan salah satu lubang hidung, beritahu pasien untuk menghembuskan napas lewat hidung.Lakukan bergantian, suruh pasien merasakan apakah ada hambatan, dan bandingkan kanan dan kiri.Pemeriksaan fungsi penghiduMata pasien dipejamkanSalah satu lubang hidung ditekanGunakan bahan yang mudah dikenali, dekatkan ke lubang hidung dan minta pasien untuk menebaknyaLakukan pada ke dua sisi

Deformitas Hidung

EPISTAKSISHati2 Epistaksis/Mimisan post trauma kepala. Biasanya bersamaan dengan Brill Hematome dan Battle Sign merupakan petunjuk Fraktur Dasar Tulang Tengkorak

Sinus ParanasalisSinus MaxilarisSinus FrontalisSinus EtmoidalisSinus Sphenoidalis

Foto Water`s

Mulut dan TonsilPasien duduk berhadapan dengan pemeriksaAmati bibir, catat : merah, cyanosis, lesi, kering, massa/benjolan, sumbingBuka mulut pasien, catat : kebersihan dan bau mulut, lesi mukosaAmati gigi, catat : kebersihan gisi, karies gigi, gigi berlubang, gigi palsu.

Minta pasien menjuliurkan lidah, catat : kesimetrisan, warna, lesi.Tekan lidah dengan sudip lidah, minta pasien membunyikan huruh A , amati uvula, catat : kesimetrisan dan tanda radang.Amati tonsil tampa dan dengan alat cermin, catat : pembesaran dan tanda radang tonsil.

KARIES GIGI

FARINGITIS AKUTA

STOMATITIS

REGIO COLI/LEHERKelenjar TyroidInspeksi :Pasien tengadah sedikit, telan ludah, catat : bentuk dan kesimetrisanPalpasi :Pasien duduk dan pemeriksa di belakang, jari tengah dan telunjuk ke dua tangan ditempatkan pada ke dua istmus, raba disepanjang trachea muali dari tulang krokoid dan kesamping, catat : adanya benjolan, konsistensi, bentuk, ukuran.Auskultasi :Tempatkan sisi bell pada kelenjar tyroid, catat : adanya bising ( normal : tidak terdapat )

TrakheaInspeksi :Pemeriksa disamping kanan pasien, tempelkan jari tengah pada bagian bawah trachea, raba ke atas dan ke samping, catat : letak trachea, kesimetrisan, tanda oliver ( pada saat denyut jantung, trachea tertarik ke bawah ), Normalnya : simetris ditengah.

JVP ( tekanan vena jugularis )Posisi penderita berbaring setengah duduk, tentukan batas atas denyut vena jugularis, beritahu pasien merubah posisi ke duduk dan amati pulsasi denyut vena. Normalnya : saat duduk setinggi manubrium sternum.AtauPosisi penderita berbaring setengah duduk, tentukan titik nol ( titik setinggi manubrium s. ) dan letakkan penggaris diatasnya, tentukan batas atas denyut vena, ukur tinggi denyut vena dengan penggaris.Normalnya : tidak lebih dari 4 cm.

Bising Arteri KarotisTentukan letak denyut nadi karotis ( dari tengah leher geser ke samping ), Letakkan sisi bell stetoskop di daerah arteri karotis, catat adanya bising. Normalnya : tidak ada bising.

YaKuSa (Yakin Usaha Sampai)SELAMAT BELAJAR