Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

download Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

of 34

Transcript of Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    1/34

    Pemeriksaan fisik jantung

    pada anakPembimbing:

    Dr. Nur Ramadhan Sp.A Biomed

    Oleh:

    Aglalita Jamhurisiatama208.121.0050

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    2/34

    Anamnesa

    KELUHAN NON SPESIFIK- Feeding difficulties

    - Sering muntah- Pertumbuhan terlambat- Pernafasan cepat- Sering menderita uri- Sering berkeringat

    KELUHAN SPESIFIK- Sianosis:sentral, perifer ,- sesak nafas- edema:tungkai bawah

    Bokong,kelopak mata- Batuk- Pertumbuhan terganggu- Kel.Bawaan pada Anak - peny.Yang dideritaibu Waktu hamil, obat ibu Waktu hamil, sinar x.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    3/34

    Pemeriksaan fisikTanda vital

    1.NadiA. frekuensi/ laju nadi :

    Pulsus deficit : denyut jantung yang tidak cukup kuat untuk menimbulkan denyutnadi, sehingga laju jantung lebih tinggi daripada laju nadi.

    Tachycard i (laju nadi/ denyut jantung lebih cepat dr normal) terdapat saat: demam aktivitas fisis, anxietas miocarditis, gagal jantung tireotoksikosis tidak ada kelainan organis

    Bradikardia (laju denyut jantung lebih lambat dari normal) Bradikardi sinus: Tekanan intrakranial , sepsis Hipotiroidisme

    Anorexia nervosa Intoksikasi digitalis Olahragawan Blok jantung komplit ( myocarditis difterika )

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    4/34

    B. Irama Nadi Dalam keadaan normal irama nadi adalah teratur. Disritmia (Aritmia) sinus adalah ketidakteraturan nadi yang paling

    sering dijumpai. Nadi irregular (extrasistole, fibrilasi atrium)

    Ketidakteraturan yg teratur:Pulsus bigeminus dek dek .... dek dek .... (Nadi teraba sepasang)Pulsus trigeminus dek dek dek ... dek dek dek.. (teraba sebagai 3kelompok)

    D. Ekualitas nadi

    Isi nadi normal sama pada 4 ekstremitas Ekstremitas atas kuat ekstremitas bawah lemah

    koarktasio aorta Ekstremitas atas lemah ekstremitas bawah kuat penyakit

    TAKAYASU.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    5/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    6/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    7/34

    3 Pernafasan

    Frekuensi/ lajupernapasan

    Tipe/ pola

    Kedalaman

    Irama/ keteraturan

    4 Suhu

    Suhu aksila (1 C lebih rendahdari rectal; N: 36 - 37 C)Suhu rektum praktis sekalilebih cepat (1)

    Suhu oral (0,5 C lebih rendahdari rectal)

    Hipertermia: suhu > 41 C.Dalam keadaan bahaya(turunkan suhu segera)

    Hipotermia: < 35 C. Dapat fatal terutama pada bayi prematur,sepsis pada bayi, dehidrasi renjatan.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    8/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    9/34

    Detak pulmonal (bunyi jantung II) Normal: bunyi jantung II tidak teraba Hipertensi pulmonal : bunyi jantung II mengeras Teraba di ics 2 tepi kiri sternum (detak pulmonal/ pulmonary tapping ) : pada

    penyakit jantung bawaan dengan pirau kiri ke kanan yang besar : PersistenDuctus Arteriosus (PDA), Defek Septum Ventrikel (DSV), Defek Septum Atrium

    (DSA), stenosis mitral Rheumatik.Getaran Bising (thrill) dg ujung jari II III/ telapak tangan

    Getaran pada dinding dada o.k bising jantung yang keras (derajat 4/6 atau lebih) Tempat getaran = punctum maksimum bising Teraba pada fase sistolik/ diastolik Duktus arteriosus persisten : bising keras disertai getaran bising sistolik dan

    getaran bising diastolik (kontinu) spt suara mesin ( machinery murmur ) trdpt pd bayi baru lahir

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    10/34

    2. Perkusi Sudah ditinggalkan pada anak Pada bayi dan anak kecil sulit (lebih baik

    dengan inspeksi dan palpasi cermat.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    11/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    12/34

    Bunyi Jantung Bunyi akibat vibrasi pendek disebut bunyi jantung. Bunyi

    akibat vibrasi panjang lebih panjang disebut bising jantung. Yang digolongkan dalam bunyi jantung adalah

    Bunyi jantung I, II, III, IV Opening snap Irama derap Klik

    Bunyi jantung I tanda fase sistolik Bunyi jantung II tanda fase diastolik

    Hampir tidak pernah ditemui

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    13/34

    Bunyi jantung I Bunyi jantung I dianggap terjadi akibat bunyi penutupan

    katup atrioventrikuler. Komponen mitral bunyi jantung I disebut M 1

    Komponen trikuspidnya disebut T 1 Pada auskultasi yang dinilai bunyi jantung I : normal,melemah atau mengeras dan apakah terjadi duplikasi/split bunyi jantung I.

    Bunyi jantung I akan terdengar mengeras pada defekseptum atrium, stenosis mitral, stenosis trikuspid danpada keadaan dengan interval p-r pendek .

    Bunyi jantung I melemah : insufisiensi mitral dantrikuspid, myocarditis, pericarditis, efusi pericardium

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    14/34

    Bunyi jantung II Bunyi jantung II terjadi dari kompleks bunyi akibat

    penutupan katup semiluner (aorta dan pulmonal)

    Komponen aorta bunyi jantung II disebut A 2 Komponen pulmonal disebut P 2 Pada bayi, anak dan dewasa muda yang normal,

    bunyi jantung II terdengar terpecah (split) pada

    inspirasi dan tunggal pada ekspirasi

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    15/34

    Dalam penilaian bunyi jantung pada anak karakteristik bunyi jantung IImempunyai arti sangat penting : Intensitas bunyi jantung II : normal, melemah, mengeras Bunyi jantung II terpecah lebar pada : right bundle

    branch block (RBBB), defek septum atrium, stenosis

    pulmonalis, gagal jantung kanan, insufisiensi mitral akut Kadang-kadang P2 mendahului A2 ( reversed splitting ):

    Pada stenosis aorta, LBBB ( left bundle branch block ) P2 lemah bunyi jantung II terdengar tunggal pada

    seluruh siklus pernapasan : siklus pulmonalis berat,tetralogi Fallot, atresia pulmonalis, atresia trikuspidalis,transposisi arteri-arteri besar, truncus arteriosis

    P2 mengeras pada insufisiensi pulmonalis, hipertensipulmonal

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    16/34

    Bunyi Jantung III Nada rendah 0.10 0.20 detik setelah bunyi jantung II di apeks/ parasternal kiri bawah pada anak dan dewasa muda normal mengeras bila pengisian ventrikel bertambah mengeras + takikardia irama derap (patologis)

    Bunyi Jantung IV Nada rendah Oleh karena deselerasi darah pada pengisian ventrikel oleh

    atrium ( bunyi atrium ) Tidak ada pada bayi dan anak normal Terdengar pada keadaan patologi: dilatasi ventrikel, hipertrofi

    ventrikuler, fibrosis myokardium

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    17/34

    Irama Derap (Gallop Rhythm) Terjadi bila bunyi jantung III dan atau IV terdengar

    keras disertai takikardia seperti derap kuda berlari Irama derap yang terdiri atas bunyi jantung I, II, dan

    III disebut : irama derap protodiastolik Bila t.d bunyi jantung IV, I dan II disebut irama derap

    presistolik Bila bunyi jantung III dan IV bergabung disebut irama

    derap sumasi (summation gallop ) Adanya irama derap = keadaan patologik Pada neonatus = gagal jantung

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    18/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    19/34

    Bising (mur-mur)

    Bising jantung akibat terdapatnya arus darahturbulen melalui jalan yang sempit atau jalanabnormal. Pada tiap bising jantung harusdirinci karakteristiknya sebagai berikut :

    1. Fase bisingBerdasar tempatnya pada siklus jantungditentukan: Bising sistolik : terdengar antara bunyi jantung I

    dan bunyi jantung II Bising diastolik : terdengar antara bunyi jantung II

    dan bunyi jantung I

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    20/34

    2. Kontur / Bentuk BisingBising sistolika. Bising holosistolik (pansistolik):

    Defek septum ventrikel Insufisiensi mitral Insufisiensi trikuspidal

    b. Bising sistolik dini : defek septum ventrikel, kecil

    c. Bising ejeksi sistolik terdapat pada Bising inosen Bising fungsional Stenosis pulmonal Stenosis aorta Defek septum atrium Tetralogi Fallot

    d. Bising sistolik akhir : Insufisiensi mitral kecil Prolaps katup mitral

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    21/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    22/34

    Bising diastolik dan sistolik Bising kontinu mulai setelah bunyi jantung I,

    kresendo, capai puncak pada bunyi jantung II,dekresendo berhenti sebelum bunyi jantung Iberikut : Ductus arteriosus persisten Fistula arteri - vena

    Bising to and fro kombinasi bising ejeksi sistolikdan diastolik dini, pada: Stenosis aorta + insufisiensi aorta, stenosis

    pulmonal + insufisiensi pulmonal.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    23/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    24/34

    4. Pungtum maksimum bising (yg paling keras)Tempat terdengar yang paling keras : Bising mitral di apeks Bising trikuspid di parasternal kiri bawah Bising pulmonal di sela iga ke-2 tepi kiri sternum Bising aorta di sela iga ke 2 tepi kanan atau kiri sternum

    5. Penjalaran bising Arah bising paling baik dijalarkan:

    Bising mitral ke lateral/ aksila

    Bising pulmonal ke sepanjang tepi kiri sternum Bising aorta ke apeks dan daerah karotis

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    25/34

    6. Kualitas bising Dapat terdengar spt meniup ( blowing ) spt defek dan insuf mitral Dapat rumbling spt pada stenosis mitral

    7. Perubahan intensitas bising dengan perubahan posisi dan respirasi Bising mitral mengeras : pada miring ke kiri Bising pulmonal dan aorta mengeras : pada menunduk Bising jantung kanan mengeras pada inspirasi

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    26/34

    Ikhtisar penemuan auskultasipada beberapa kelainan jantung

    1.Bising inosenBising inosen adalah bising yang tidak

    disebabkan kelainan organik atau kelainanstruktural jantung.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    27/34

    2. Defek septum atrium Bunyi jantung normal atau mengeras bila defek besar Bunyi jantung II terpecah lebar dan menetap ( wide and fixed

    split )

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    28/34

    3. Defek septum ventrikel Bising yang khas : bising pansistolik

    di sela iga ke 3 & 4 tepi kiri sternum menjalar ke tepi kiri sternum

    Makin kecil defek bising makinkeras karena arus turbulen lebihnyata.

    Sifat Flowing murmur , nada tinggiderajat 3/6 6/6

    Pada bayi baru lahir dengan defekseptum ventrikel tidak terdengarbising ok resistansi vaskuler parutinggi terdengar pada umur 2 6minggu.

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    29/34

    4. Duktus arteriosus persisten Pirau dari aorta ke a.pulmonalis terjadi

    bising kontinu di sela iga ke 2 tepi kiri

    sternum menjalar ke infraklavikula,karotis dan punggung

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    30/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    31/34

    8. Insufisiensi pulmonal Di sela iga ke-2 tepi kiri sternum Bila bising diastolik dini pada insuf pulmonal menyertai

    hipertensi pulmonal disebut Graham Steel. Bunyi jantung II mengeras dengan split sempit.9. Insufisiensi aorta Karakteristik bising: mirip pada insufisiensi pulmonal Pada insufisiensi aorta berat dapat terdengar bising mid-

    diastolik di apeks yang disebut bising Austin-flint .

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    32/34

    10. Insufisiensi mitral Merupakan gejala sisa penyakit jantung rematik Insuf ringan, bunyi jantung I normal

    Insuf berat, bunyi jantung I melemah Bising karakter : pansistolik meniup paling keras di

    apeks ke aksila mengeras bila miring ke kiri Derajat 3/6 6/6 Pada valvulitis mitral reumatik akut : bising pansistolik

    dan middiastolik di apeks (bising Carry Coombs )

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    33/34

  • 8/13/2019 Pemeriksaan Fisik Jantung Pada Anak

    34/34