PEMERIKSAAN JANTUNG

20

description

PEMERIKSAAN JANTUNG

Transcript of PEMERIKSAAN JANTUNG

Page 1: PEMERIKSAAN JANTUNG
Page 2: PEMERIKSAAN JANTUNG

Anatomi Jantung Jantung 2/3nya terletak pd sblh kiri sternum,

1/3 bagian disisi kanan sternum Permukaan depan (ant) Jantung terdiri atas

ventrikel kanan dan arteri pulmonalis Ventrikel kiri terletak di kiri dibelakang vent

kanan, penting krn bag inilah yg timbulkan impuls di apeks,pada sela iga 5, 2cm medial LMCS/7-9cm dari garis midsternum

Sisi kanan jantung berasal dari atrium kanan, sedang atrium kiri di post, tak dpt deteksi langsung

Bag atas jantung terdiri dari aorta dan arteri pulmonalisInspeksi-Palpasi-Perkusi dan Auskultasi

Page 3: PEMERIKSAAN JANTUNG

Vena kava superior

aorta

A pulmonalis

Vent kiri

Impuls apeks

Vent kanan

Atrium kanan

Page 4: PEMERIKSAAN JANTUNG

Inspeksi Jantung:1. Bentuk Dada ;

N = diameter tranversal : posterior =2:1 simetris2. Bentuk kelainan dada akibat abnormalitas paru = mis vossure cardiac (pectus carinatum)3. Pulsasi

Tampak iktus kordis pada dewasa yang kurus sesuai dg letak apeks kordis,diameter 2 cm dg

pungtum maks kira2 ditengah daerah itu. Pulsasi bersamaan dengan denyut sistolik, pada

arteri karotis (diraba dibwh leher) IKtus kordis tjd krn=kontraksi vent wkt sistolik

disertai putaran kearah depan dan sedikit medial

Page 5: PEMERIKSAAN JANTUNG

Jika iktus tampak geser kekiri : dugaan LVH lateral Pericarditis adesiva : iktus cordis yang negatif

artinya saat sistolik malah retraksi ke dalam, diastolik tjd pulsasi keluar

Aneurisma aorta : pulsasi tampak di kiri/kanan bag atas sternum

Pulsasi manubrium sterni : dilatasi arteri pulmonalis (duct botali persisten/aneurisma a pulm)

Hipertrofi vent kanan : pulsasi kuat sela iga 4 di garis sternum / epigastrium

Page 6: PEMERIKSAAN JANTUNG

PALPASI JANTUNG Cara : melekatkan seluruh telapak tgn

pada dinding torak dg tekanan lembut Tentukan lokasi pungtum maks : nilai

kuat angkat / tidak,luas,frekuensi,kualitas pulsasi

Jenis pulsasi palpasi ;1. Ventrikular heaving : sifat menggelombang

dibwh telapak tangan 2. Ventrikular Lift : sifat spt pukulan23. Perikardial Friksion rub : di prekordium

( gesekan / fremitus yang sinkron dg denyut jantung ) mis perikarditis fibrinosa

4 Thrill : adanya fibrasi disamping pulsasi , krn kelainan katup

Page 7: PEMERIKSAAN JANTUNG

PERKUSI JANTUNG Tujuan : menentukan besar dan bentuk

jantung secara kasar Cara spt perkusi paru : batas2 sisi kanan

dan kiri perkusi dari arah lat ke medial, batas atas : perkusi dari atas ke bwh atau dari lateral atas ke medial bawah

Tentukan :1. Batas jantung kanan2. Batas jantung kiri3. Pinggang jantung

Page 8: PEMERIKSAAN JANTUNG

1. Batas jantung kanan = Tentukan batas paru hati pd grs midklav kanan 2 jari diatas tempt tsb perkusi lagi kearah medial sampai

suara sonor menjadi redup (tjd pd grs midsternum dan sternum ka), patologis :tanda pembesaran vent kanan atau atrium kanan

2.Batas Jantung Kiri = Tentukan batas bawah paru kiri pd grs aksilaris anterior

kiri, 2 jari diatasnya perkusi kearah sternum sampai bunyi sonor -redup.

N=lokasi sedikit sebelah medial garis midklav kiri.bila sulit menentukan batas bawah paru kiri, mk batas paru hepar kanan bs dipakai dasar patokan perkusi

3.Pinggang jantung Perkusi dari ats ke bawah pada garis parasternum kiri . N = spatium intercostal 3 kiri, bila letaknya lebih naik

mungkin ada pembesaran atrium kiri karena stenosis mitral

Page 9: PEMERIKSAAN JANTUNG

AUSKULTASI JANTUNG : Dasar = alat stetoskop untuk badakan BJ 1,2,3,4,

kardiak murmur (kelainan katup/ sekat jantung) Thrill saat palpasi diperjelas dg adanya murmur

(bising jantung) ini Posisi pasien, kepala ditinggikan dengan

membentuk sudut 30˚ / lateral kiri decubitus Untuk memperjelas bunyi jantung saat

auskultasi, pasien diminta untuk menahan nafas sebentar (cegah intervensi bunyi jantung dan suara nafas)

Stetoskop ada 2 jenis : sungkup (open bell type) untuk bunyi2 nada rendah --- cara ditekan agak keras

Stetoskop piring diafragma (Bowl tipe) untuk bunyi2 nada tinggi

Page 10: PEMERIKSAAN JANTUNG

Bunyi JantungYang harus diperhatikan :1. Lokalisasi dan asal bunyi jantung2. Menentukan BJ1 dan BJ 23. Ada tidaknya BJ III dan BJ IV

Intensitas dan kualitas bunyi Irama dan frekuensi BJ Bunyi2 jantung yang lain yang menyertai BJ

utama

Page 11: PEMERIKSAAN JANTUNG

1. Lokalisasi BJ BJ1 asal dari katup mitral Sela iga 2 tepi kiri sternum untukBJ katup

pulmonal Sela iga 2 tepi kanan sternum untuk BJ asal

dari katup aorta Ruang sela iga 4 & 5 tepi kanan dan kiri

sternum / bag ujung sternum untuk katup trikuspidal

Page 12: PEMERIKSAAN JANTUNG

2. Bunyi Jantung Sistolik 1 dan Bunyi Jantung Diastolik 2 BJ 1 – sistolik : katup mitral & Trikuspid

tertutup serentak BJ 2 – diastolik : katup aorta & pulmonal

menutup serentak Fase sistolik : fase antara BJ 1 dan 2 terjadi

pemompaan kedua vent keseluruh tubuh dan paru

Fase diastolik : fase dari BJ 2 ke BJ 1 tjd pengisian kedua ventrikel

Page 13: PEMERIKSAAN JANTUNG

Intensitas dan Kualitas Bunyi : Di apeks BJ 1 > keras BJ 2 Di basal jantung BJ 2 > B 1 Bandingkan A2 dan P2 = Hipertensi pulmonal P2 mengeras Hipertensi sistemik A2 mengeras Stenosis mitral BJ 1 di apek (M1) mengeras Stenosis trikspid BJ trikuspid 1 (T1) mengeras Infark miokard, tamponade/perikarditis dan

emfisema=bunyi jantung semua pelan Dengarkan splitting / reduplication :

BJ 1 spliting krn penutupan katup T dan M tidak bersamaan (normal duluan mitral 0,02-0,03 detik dari Trikus

BJ 2 spliting krn, normal = dlm fase inspirasi BJ P2 lebih lambat 0,02-0,03 dtk dibanding BJ A2

RBBB & Atrial septal defek = BJ 2 tak berubah dg respirasi (fixed splitting)

Page 14: PEMERIKSAAN JANTUNG

Bunyi Jantung III dan IV : BJ 3 intens rendah N pd dws muda BJ 3 0,015-0,0017 det setelah BJ 2 BJ 3 disebut Gallop rhythm BJ 3 mengeras di apeks : gagal jantung vent kiri

/ bila di ujung sternum : gagal jantung kanan BJ 4 kontraksi atrium yg lebih kuat : Atrial

gallop, kadang N pd dws muda, 0,08 dtk sblm BJ 1

Blok AV,hipertensi sistemik,infark miokard : BJ 4

Page 15: PEMERIKSAAN JANTUNG

Irama dan Frekuensi Jantung Banding BJ dan Nadi > 100 x/m : takikardi BJ dan nadi < 60 x/m : bradikardi Aritmia sinus : irama BJ saat ekspirasi lbh

lambat Compensatoir pause : irama jantung N

kadang diselangi ektrasistolik cepat Fibrilasi : irama bunyi yang sama sekali tak

teratur Opening snap : dari katup mitral awal

diastolik 0,07 dtk setelah BJ 3 pada stenosis mitral/trikuspid

Sistolik clik : stenosis aorta/pulmonal

Page 16: PEMERIKSAAN JANTUNG

Bunyi Jantung lain =1 Bising Jantung (cardiac Murmur)

Dibagi bising sistolik dan diastolik Perhatikan : fase,intens dan nada bising,

bentuk, lama, lokasi bising (punktum maks, arah bising yang paling keras,apakah posisi bising berubah ubah berdasar posisi badan/pernafasan

Bising sistolik inocent : pd anak2 : N Hemic murmur : pd keadaan anemia

/demam, tanpa kelainan jtg organik / bising jantung faali

Page 17: PEMERIKSAAN JANTUNG

Bising Sistolik Diantara BJ 1 dan 2 ; 2 macam ; 1. Tipe Ejection : stenosis aorta

Akibat darah yg dipompa melalui bag yg menyempit

2. Tipe Pansistolik : insufisiensi mitral Aliran balik yg melalui bagian jantung yang

masih terbuka ( harusnya tertutup pd kontraksi jantung )

Page 18: PEMERIKSAAN JANTUNG

Bising Diastolik : Terdengar dlm fase diastolik antara BJ 2 dan Bj 1,

setelah BJ 2, macamnya: 1 Mid diastolik

Pertengahan fase diastolik, PM di apeks — stenosis mitral

2 Early diastolik Segera setelah BJ 2 : insufisiensi aorta

3 Pre sistolik Akhir fase diastolik, tepat sebelum BJ 1 — stenosis

mitral

Page 19: PEMERIKSAAN JANTUNG

Derajat intensitas bising jantung ada 6 (AHA): Derajat 1 bising sangat pelan Derajat 2 bising cukup pelan Derajat 3 bising agak keras Derajat 4 bising cukup keras Derajat 5 bising sangat keras Derajat 6 bising sekeras kerasnya

Gesekan Perikardium : Bunyi yg timbul akibat gesekan pericardium

viseral dan parietal yg permukaannya kasar menebal akibat perikarditis

Page 20: PEMERIKSAAN JANTUNG