pemeriksaan fisik head to to.docx
-
Upload
roni-siregar -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of pemeriksaan fisik head to to.docx
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
1/44
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis Head to Toe
N
o
Pemeriksaan Interpetasi Hasil pemeriksaan
normal /
abnormalitas1 Kepala dan
leher
1. Atur posisi pasien duduk, atau
berdiri
2. Bila pakai kaca mata dilepas
3. Lakukan inpeksi rambut dan
rasakan keadaan rambut, serta
kulit dan tulang kepala
4. Inspeksi keadaan muka pasien
secara sistematis.
Wajah pucat pada
keadaan anemia
Ada benjolan di
kepala atau muka bila
ada tumor atau
peradangan
ambut mudah
dicabut bila keadaan
kurang !itamin A dan "2 Mata Bola mata #
1. Inspeksi keadaan bola mata,
catat adan$a kelainan #
endo%eksoptalmus, strabismus.
2. Anjurkan pasien memandang
lurus kedepan, catat adan$a
kelainan nistagmus.
3. Bedakan antara bola mata
kanan dan kiri4. Luruskan jari dan dekatkan
dengan jarak 1&'3( cm
&. Beritahu pasien untuk
mengikuti gerakan jari, dan
gerakan jari pada ) arah untuk
mengetahui *ungsi otot gerak
mata.
"elopak +ata #
1. Amati kelopak mata, catat
adan$a kelainan # ptosis,
entro%ekstropion, alismata
rontok, lesi, antelasma.
2. -engan palpasi, catat adan$a
n$eri tekan dan keadaan
benjolan kelopak mata
Bola mata
endo%eksoptalmus,
strabismus dan
nistagmus
"elopak mata didapat
ptosis,
entro%ekstropion,
alismata rontok, lesi,
antelasma.
"onjungti!a pucat
pada keadaan anemia
klera ikterik pada
keadaan peningkatan
kadar bilirubin di dalam
darah
klera !askularisasi
pada keadaan
misaln$a skleritis
Lapang pandangmen$empit misaln$a
pada keadaan stroke
atau glukoma
/ekanan bola mata
meningkat misaln$a
pada keadaan
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
2/44
"onjungti!a, sclera dan
kornea #
1. Beritahu pasien melihat lurus
ke depan
2. /ekan di ba0ah kelopak mata
ke ba0ah, amati konjungti!a
dan catat adan$a kelainan #
anemia % pucat. normal # tidak
anemis
3. "emudian amati sclera, catat
adan$a kelainan # icterus,
!askularisasi, lesi % benjolan
norma # putih
4.
"emudian amati sklera, catatadan$a kelainan # kekeruhan
normal # hitam transparan dan
jernih
emeriksaan pupil #
1. Beritahu pasien pandangan
lurus ke depan
2. -engan menggunakan pen
light, senter mata dari arah
lateral ke medial3. atat dan amati perubahan
pupil # lebar pupil, re*lek pupil
menurun, bandingkan kanan
dan kiri Normal # re*lek pupil
baik, isokor, diameter 3 mm
Abnormal # re*lek pupil
menurun%', Anisokor,
medriasis%meiosis.
emeriksaan tekanan bola
mata
Tanpa alat : Beritahu pasien
untuk memejamkan mata,
dengan 2 jari tekan bola mata,
catat adan$a ketegangan dan
glukoma
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
3/44
bandingkan kanan dan kiri.
Dengan alat : -engan alat
/onometri perlu ketrampilan
khusus
emeriksaan tajam penglihatan
#
1. iapkan alat # snelen cart dan
letakkan dengan jarak 5 meter
dari pasien.
2. Atur posisi pasien duduk%atau
berdiri, berutahu pasien untuk
menebak hurup $ang ditunjuk
pera0at.
3.
era0at berdiri di sebelahkanan alat, pasien diminta
menutup salah satu mata
atau dengan alat penutup .
4. "emudian minta pasien untuk
menebak huru* mulai dari atas
sampai ba0ah.
&. /entukan tajam penglihatan
pasien
emeriksaan lapang pandang #1. era0at berdiri di depan pasien
2. Bagian $ang tidak diperiksa
ditutup
3. Beritahu pasien untuk melihat
lurus kedepan melihat jari
4. 6erakkan jari kesamping kiri
dan kanan
&. 7elaskan kepada pasien, agar
memberi tahu saat tidak
melihat jari3 Telinga emeriksaan daun telinga,
lubang telinga dan membrane
t$mpani #
1. Atur posisi pasien duduk
2. era0at berdiri di sebelah sisi
pasien, amati daun telinga dan
Adan$a benjolan
misaln$a ada tumor
Adan$a lesi atau
kemerahan misaln$a
pada keadaan in*eksi
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
4/44
catat # bentuk, adan$a lesi atau
bejolan.
3. /arik daun telinga ke belakang
atas, amati lubang telinga luar ,
catat adan$a # lesi, cerumen,
dan cairan $ang keluar.
4. 6erakkan daun telinga, tekan
tragus dan catat adan$a n$eri
telinga.catat adan$a n$eri
telinga.
&. +asukkan spikulum telinga,
dengan lampu kepala %
othoskop amati lubang telinga
dan catat adan$a # cerumen
atau cairan, adan$a benjolandan tanda radang.
5. "emudian perhatikan
membrane t$mpani, catat #
0arna, bentuk, dan
keutuhann$a. normal # 0arna
putih mengkilat%transparan
kebiruan, datar dan utuh
8. Lakukan prosedur 1'5 pada sisi
telinga $ang lain.
emeriksaan *ungsi
pendengaran #
9oice /est tes bisik Dengan
suara bilangan
1. pera0at di belakang pasien
dengan jarak 4'5 meter
2. bagian telinga $ang tidak
diperiksa ditutup
3.
bisikkan suatu bilangan tujuhenan
4. beritahu pasien untuk
mengulangi bilangan tersebut
&. bandingkan dengan telinga kiri
dan kanan
Dengan suara detik arloji :
"urang pendengaran
misaln$a pada lansia
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
5/44
1. pegang arloji disamping telinga
pasien
2. beritahu pasien men$atakan
apakah mendengar arloji atau
tidak
3. "emudian jauhkan, sampai
pasien tidak mendengar
normal # masih terdengar
pada jarak 3( cm
4. lakukan pada kedua sisi telinga
dan bandingkan
/est garputala
Rinne test
1.
era0at duduk di sebelah sisipasien
2. 6etarkan garputala, dengan
menekan jari garputala dengan
dua jari tangan
3. letakkan pangkal garputala
pada tulang mastoid, dan
jelaskan pasien agar
memberitahu bila tidak
merasakan getaran.
4. Bila pasien tidak merasakan
getaran, dekatkan ujung jari
garputala pada lubang telinga,
dan anjurkan penderita agar
memberutahu mendengar
suara getaran atau tidah.
:ormaln$a# pasien masih
mendengar saat ujung
garputala didekatkan pada
lubang telinga.
Weber test
1. getarkan garputala
2. Letakkan pangkal garputala di
tengah'tengah dahi pasien
3. /an$a kepada pasien, sebelah
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
6/44
mana teinga mendengar lebih
keras lateralisasi kana%kiri.
:ormaln$a getaran didengar
sama antara kanan dan kiri.
Scwabach Test
1. 6etarkan garputala
2. letakkan ujung jari garputala
pada lubang telinga pasien
3. kemudian sampai pasien tidak
mendengar, lalu bandingkan
dengan pemeriksa.
/est Audiometri
emeriksaan ;ungsi
"eseimbangan1. /est omberg2. /est ;istula3. /est "alori
Hidung Dan
Sinus
Inspeksi dan palpasi hidung
bagian luar dan sinus'sinus #
1. emeriksa duduk di hadapan
pasien
2. Amati bentuk dan kulit hidung,
catat # kesimetrisan, adan$a
benjolan, tanda radang, danbentuk khusus hidung.
3. alpasi hidung, catat #
kelenturan dan adan$a n$eri
4. alpasi 4 sinus hidung
*rontalis, etmoidalis,
spenoidalis, maksilaris catat #
adan$a n$eri tekan
Inspeksi hidung bagian dalam
1. emeriksa duduk dihadapan
pasien
2. akai lampu kepala dan
ele!asikan ujung hidung
dengan jari
3. Amati lubang hidung luar,
Bentuk hidung tidak
simetris atau ada
benjolan misaln$a
pada keadaan adan$a
peradangan
:$eri tekan misaln$a
pada keadaan sinusitis enurunan penghidu
misaln$a pada
kerusakan sara*
kranial ke I
ol*aktorius
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
7/44
catat # benjolan, tanda radang
pada batas lubang hidung,
keadaan septum nasi.
4. masukkan spikulum hidung,
amati lubang hidung bagian
dalam, catat # benjolan, tanda
radang pada batas lubang
hidung, keadaan septum nasi.
emeriksaan potensi hidung
1. -uduklah dihadapan pasien
2. /ekan salah satu lubang
hidung, beritahu pasien untuk
menghembuskan napas le0at
hidung.3. Lakukan bergantian, suruh
pasien merasakan apakah ada
hambatan, dan bandingkan
kanan dan kiri.
emeriksaan *ungsi penghidu
1. +ata pasien dipejamkan
2. alah satu lubang hidung
ditekan
3. 6unakan bahan $ang mudahdikenali, dekatkan ke lubang
hidung dan minta pasien untuk
menebakn$a
4. Lakukan pada ke dua sisi.
Mulut dan
tonsil
1. asien duduk berhadapan
dengan pemeriksa
2. Amati bibir, catat # merah,
c$anosis, lesi, kering,
massa%benjolan, sumbing
3. Buka mulut pasien, catat #
kebersihan dan bau mulut, lesi
mukosa
4. Amati gigi, catat # kebersihan
gisi, karies gigi, gigi berlubang,
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
8/44
gigi palsu.
&. +inta pasien menjuliurkan
lidah, catat # kesimetrisan,
0arna, lesi.
5. /ekan lidah dengan sudip lidah,
minta pasien membun$ikan
huru* < A
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
9/44
79 tekanan !ena jugularis #
osisi penderita berbaring
setengah duduk, tentukan
batas atas den$ut !ena
jugularis, beritahu pasien
merubah posisi ke duduk dan
amati pulsasi den$ut !ena.
Normalna # saat duduk
setinggi manubrium sternum.
Atau
osisi penderita berbaring
setengah duduk, tentukan titik
nol titik setinggi manubrium s. dan letakkan penggaris
diatasn$a, tentukan batas atas
den$ut !ena, ukur tinggi den$ut
!ena dengan penggaris.
Normalna # tidak lebih dari 4
cm.
"eher Bising Arteri "arotis
/entukan letak den$ut nadi
karotis dari tengah lehergeser ke samping , Letakkan
sisi bell stetoskop di daerah
arteri karotis, catat adan$a
bising.
Normalna # tidak ada
bising.
Dada dan
paru
Inspeksi !Bentuk dada # :ormal #
diameter Anterior osterior >
trans!ersal ? 1#2, @kspansi #
simestris % tidak, i*at
perna*asan # perna*asan dadadan perut, ;rekuensi
perna*asan normal # 15 > 1)
%menit, 1) > 2( %menit, itme
perna*asan @upnea # irama
normal,Palpasicaran$a #
Abnormaln$a jika
igeont hest % dada
burung dimana
sternum menonjol
kedepan, diameter
Anterior osterior
trans!ersal
Barrel hest % dada
tong # Anterior
osterior # trans!ersal
? 1#1
;unnel hest # anterior
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
10/44
1. Letakkan kedua telapak
tangan secara datar bisa pada
anterior, sisi dan posterior,
anjurkan tarik na*as Amati #
normal bila gerakan tangan
simetris, pem /aktil *remitus
caran$a #2. Letakkan tangan sama dengan
cara pemeriksaan ekspansi
dada.3. Anjurkan pasien men$ebut
tujuh'tujuh % enem'enam4. asakan getaran, "urang
bergetar # pleura e**usion,
pneumothoraks
&. lakukan pada seluruh
permukaan dada
atas,ba0ah,kiri,kanan,
depan,belakangPerkusi ! uara perkusi # aru
normal # sonor % resonan,
neumothoraks # hipersonor,
7aringan padat jantung, hati #
pekak%datar, -aerah $ang
berongga # t$mpani, Batas
organ # isi dada kiri # dari atas
ke ba0ah ditemukan
sonor%resonan' t$mpani # I
8%) aru'lambung, isi dada
kanan # I 4%& paru'ati,
-inding posterior #
upraskapularis 3'4 jari di
pundak batas atas paru
etinggi !ertebratorakal 1(
garis skapula batas ba0ahparu.
Auskultasi #uara % bun$i na*as
!esikuler , /erdengar disemua
lapang paru normal, Bersi*at
halus, nada rendah, Inspirasi
lebih panjang dari ekspirasi,
osterior mengecil,
sternum menonjol ke
dalam, *rek0ensi
perna*asan 2(%menit
# tach$pnea C15 #?DD
bradipnea.?DD menit?DD
o#p?DD
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
11/44
Broncho!esikuler # uang
interkostal pertama dan kedua
area interskapula, :ada
sedang, lebih kasar dari
!esikuler, Inspirasi sama
dengan ekspirasi Bronchial ,
/erdengar di atas manubarium,
Bersi*at kasar, nada tinggi,
Inspirasi lebih pendek dari
ekspirasi, uara ucapan
1. Anjurkan penderita
mengucapkan tujuh'tujuh
berulang2 secara berisik
sesudah inspirasi
2.
Lakukan dengan intonasi $angsama kuat sambil
mendengarkan secara
sistematik disemua lapang
paru dengan menggunakan
stetoskop3. Bandingkan bagian kiri dan
kanan
Apnea # tidak terdapatn$a pernapasan mungkin secara periodik.
itme perna*asan # "usmaul # cepat dan dalam, iper!entilasi # perna*asan dalam,
kecepatan normal, BiotE # epat dan dalam, berhenti tiba2, kedalaman samakerusakan sara*, he$ne stoke # bertahap dangkal > lebih cepat dan dalam > lambat >
apnea kerusakan sara*, etraksi interkosta # kemungkinan retraksi pada obstruksi
jalan na*as, Frthopnea # sesak pada 0aktu posisi berbaring, uara batuk # produkti* %
tidak, :$eri dada tekan #kemungkinan *raktur iga, "esimetrisan ekspansi dada,
uara tambahan # onchi ronchi kering uara $ang tidak terputus, akibat adan$a
getaran dalam lumen saluran perna*asan karena pen$empitan # ada sekret
kental%lengket, ales ronchi basah, uara $ang terputus, akibat aliran udara mele0ati
cairan dan terdengar pada saat inspirasi, WheeGes > 0heeGing, uara terdengar akibat
obstruksi jalan napas, terjadi pen$empitan sehingga ekspirasi dan inspirasi terganggu,
sangat jelas terdengar saat ekspirasi
#antung
Inspeksi#
Bentuk dada :ormal # simetris, -en$ut jantung "ekuatan den$utan # amati Apeks atau
+I I & +idkla!ikula kiri, -en$utan susah nampak bila pa$udara besar, dinding
torak tebal, gemuk
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
12/44
Palpasi !-en$ut apeks letak dan kekuatan, Perkusiuntuk mengetahui ukuran bentuk
jantung secara kasar *oto rontgen, lokasi jantung akan terdengar redup,Auskultasi
Bun$i 7antung I 1 # penutupan katub mitral dan trikuspidalis ? LHB, Bun$i 7antung
II 2 # penutupan katub Aorta dan ulmonal ? -HB ,7arak 1 > 2 # 1 detik atau
kurang, 1 lebih keras dari2 Tempat mendengarkan Bun$i 7antung #
o +itral # linea midkla!ikula kiri I &
o /rikuspidalis # linea sternal kiri I 4
oAorta # linea sternal kanan I 2
o ulmonalis # linea sternal kiri I 2
Bentuk +enonjol # pembesaran jantung, e*usi pleura, tumor, meningkat bila curah
jantung besar, hipertro*i jantung,
Bun$i 7antung /ambahan # +urmur # getaran $ang terjadi dalam jantung atau pembuluh
darah besar $ang diakibatkan oleh bertambahn$a turbulensi darah % cairan
Abdomen
Inspeksi
ara "erja #
1. "andung kencing dalam keadaan kosong2. osisi berbaring, bantal dikepala dan lutut sedikit *leksi3. "edua lengan, disamping atau didada4. +intalah penderita untuk menunjukkan daerah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
terakhir&. Lakukan inspeksi, dan perhatikan "edaan kulit dan permukaan perut :ormaln$a #
datar, tidak tegang, trie li!ide%gra!idarum, tidak ada lesi, erhatikan bentuk perut,
normal # simetris,5. erhatikan 6erakan dinding perut normal # +engempis saat ekspirasi dan
menggembung saat inspirasi, adan$a gerakan peristaltik pada orangkurus.8. erhatikan umbilicus, catat adan$a tanda radang dan hernia normal# tidak adan$a tanda
radang dan hernias
alpasi
ara "erja #
1. Beritahu pasien untuk bernapas dengan mulut, lutut sedikit *leksi.2. Lakukan palpasi perlahan dengan tekanan ringan, pada seluruh daerah perut3. /entukan ketegangan, adan$a n$eri tekan, dan adan$a masa super*icial atau masa
*eces $ang mengeras.4. Lanjutkan dengan pemeriksaan organ
trie ber0arna ungu mengindikasikan s$ndrome chusing
elebaran !ena abdomen mengindikasikan hirrosis
-inding perut tebal mengindikasi adan$a odema
Berbintil atau ada lesi mengindikasikan neuro*ibroma
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
13/44
Ada masa % benjolan abnormal mengindikasikan adan$a tumor atau sesuatu $ang tidak
normal.
Abnormal bentukabdomen #
+embesar dan melebar tandan$a ascites
+embesar dan tegang meindikasikan adan$a udara ilius
+embesar dan tegang daerah suprapubik menunjukkan adan$a retensi urine
+embesar asimetris menunjukkan adan$a tumor, pembesaran organ dalam perut
Abnormal gerakan dinding perut #
/erjadi sebalikn$a $aitu kelumpuhan otot dia*ragma
/egang tidak bergerak mengindikasikan adan$a peritonitis
6erakan setempat menunjukkan tidak ada peristaltik pada illius
erhatikan den$utan pada didnding perut
ada umbilikus abnormal# /erdapat tanda radang di umbilicus
emeriksaan ati #
1. Letakkan tangan kiri men$angga belakang penderita pada coste 11 dan 122. /empatkan ujung jari kanan atas ' obli di daerah tempat redup hepar ba0ah % di
ba0ah kostae.3. +ulailah dengan tekanan ringan untuk menentukan pembesaran hepar, tentukan besar,
konsistensi dan bentuk permukaan.4. +inta pasien napas dalam, tekan segera dengan jari kanan secara perlahan, saat
pasien melepas napas, rasakan adan$a masa hepar, pembesaran, konsistensi dan
bentuk permukaann$a. :ormal# tidak teraba % teraba ken$al, ujung tajam.
Abnormal #
/eraba n$ata membesar, lunak dan ujung tumpul menunjukkan adan$a hepatomegal$
/eraba n$ata membesar, keras tidak merata, ujung ireguler tanda adan$a hepatoma
Lien #
1. Letakkan tangan kiri men$angga punggung kanan penderita pada coste 11 dan 122. /empatkan ujung jari kanan atas ' obli di ba0ah kostae kanan.3. +ulailah dengan tekanan ringan untuk menentukan pembesaran lim*a4. +inta pasien napas dalam, tekan segera dengan jari kanan secara perlahan, saat
pasien melepas napas, rasakan adan$a masa hepar, pembesaran, konsistensi dan
bentuk permukaann$a. :ormal # ulit di raba, teraba bila ada pembesaran
Abnormal# teraba karena adan$a pembesaran lien limpa
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
14/44
Perkusi
ara "erja #
1$ lakukan perkusi dari k0adran kanan atas memutar searah jarum jam, catat adan$a
perubahan suara perkusi # :ormaln$a # t$npani, redup bila ada organ diba0ahn$a
misal hati 2$ Lakukan perkusi di daerah hepar untuk menentukan batas dan tanda pembesaran
hepar3$ Lakukan perkusi pada +L kanan ba0ah umbilicus ke atas sampai terdengar bun$i
redup, untuk menentukan batas ba0ah hepar.%$ Lakukan perkusi daerah paru ke ba0ah, untuk menentukan batas atas&$ Lakukan perkusi di sekitar daerah 1 da 2 untuk menentukan batas'batas hepar $ang
lain.
Abnormal #
$pert$mpani menunjukkan udara
ekak mengindikasikan adan$a cairan
uskultasi
ara "erja #
1. 6unakan stetoskop sisi membrane dan hangatkan.2. Lakukan auskultasi pada satu tempat saja k0adaran kanan ba0ah , cata bising dan
peristaltic usus. :ormal # Bun$i < "likc 6rugles
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
15/44
emeriksaan re*lek2. emeriksaan re*lek perkusi pada area tendon spt tricep, perioto ulnaris%radialis, patellaAbnormal
e*lek patella negati*. "ekuatan otot lemah &&&&
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fsik adalah peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada
setiap system tubuh yang memberikan inormasi objekti tentang klien dan
memungkinkan perawat untuk mebuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan
fsik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penetuan respon
terhadap terapi tersebut.(Potter dan Perry, 2005
Pemeriksaan fsik dalah pemeriksaan tubuh klien se!ara keseluruhan atau hanyabagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistemati dan
komprehensi, memastikan"membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah
dan meren!anakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien. ( #ewi $artika,
20%0
&ujuan Pemeriksaan 'isik
http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/11/pemeriksaan-fisik.htmlhttp://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/11/pemeriksaan-fisik.html -
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
16/44
ntuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
ntuk menambah, mengkonfrmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam
riwayat keperawatan.
ntuk mengkonfrmasi dan mengidentifkasi diagnosa keperawatan.
ntuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan. ntuk menge)aluasi hasil fsiologis dari asuhan.
*amun demikian, masing+masing pemeriksaan juga memiliki tujuan tertentu yang
akan dijelaskan nanti di setiap bagian tubuh yang akan dilakukan pemeriksaan fsik.
MANFAAT PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fsik memiliki banyak manaat, baik bagi perawat sendiri, maupun bagi
proesi kesehatan lain, diantaranya
%. $ebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose
keperawatan.2. -engetahui masalah kesehatan yang di alami klien.. $ebagai dasar untuk memilih inter)ensi keperawatan yang tepat/. $ebagai data untuk menge)aluasi hasil dari asuhan keperawatan
TEHNIK PEMERIKSAAN FISIK
da / teknik dalam pemeriksaan fsik yaitu
. 1nspeksi1nspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatan,
pendengaran dan pen!iuman. 1nspeksi umum dilakukan saat pertama kali
bertemu pasien. $uatu gambaran atau kesan umum mengenai keadaan
kesehatan yang di bentuk. Pemeriksaan kemudian maju ke suatu inspeksi
lo!al yang berokus pada suatu system tunggal atau bagian dan biasanya
menggunakan alat khusus seperti optalomoskop, otoskop, spe!ulum dan lain+
lain. (aura .&albot dan -ary -eyers, %3341nspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan !ara melihat bagian
tubuh yang diperiksa melalui pengamatan (mata atau ka!a pembesar. (#ewi
$artika, 20%0
'okus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi ukuran tubuh, warna,
bentuk, posisi, kesimetrisan, lesi, dan penonjolan"pembengkakan. $etelah
inspeksi perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu
dengan bagian tubuh lainnya. ontoh mata kuning (ikterus, terdapat struma
di leher, kulit kebiruan (sianosis, dan lain+lain.
6. Palpasi
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
17/44
Palpasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba dengan
meletakkan tangan pada bagian tubuh yang dapat di jangkau tangan. aura
.&albot dan -ary -eyers, %334. Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang
menggunakan indera peraba 7 tangan dan jari+jari, untuk mendeterminasi !iri+
!iri jaringan atau organ seperti temperatur, keelastisan, bentuk, ukuran,
kelembaban dan penonjolan.(#ewi $artika,20%0.8al yang dideteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur, gerakan, )ibrasi,
pertumbuhan atau massa, edema, krepitasi dan sensasi. angkah+langkah
yang perlu diperhatikan selama palpasi
iptakan lingkungan yang nyaman dan santai.
&angan perawat harus dalam keadaan hangat dan kering
Kuku jari perawat harus dipotong pendek.
$emua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir.
-isalnya adanya tumor, oedema, krepitasi (patah tulang, dan lain+lain.
. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan tubuh
unutk menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam membantu
penentuan densitas, lokasi, dan posisi struktur di bawahnya (aura .&albot
dan -ary -eyers, %334.
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh
tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri"kanan
dengan menghasilkan suara, yang bertujuan untuk mengidentifkasi
batas"lokasi dan konsistensi jaringan. (#ewi $artika, 20%0. dapun suara+
suara yang dijumpai pada perkusi adalah
$onor suara perkusi jaringan yang normal.
9edup suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya di daerah
paru+paru pada pneumonia.
Pekak suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah
jantung, perkusi daerah hepar.
8ipersonor"timpani suara perkusi pada daerah yang lebih berongga
kosong, misalnya daerah !a)erna paru, pada klien asthma kronik.
#. uskultasi
uskultasi adalah tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan olehberma!am+ma!am organ dan jaringan tubuh.(aura .&albot dan -ary -eyers,
%334. uskultasi dalah pemeriksaan fsik yang dilakukan dengan !ara
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. 6iasanya menggunakan alat
yang disebut dengan stetoskop. 8al+hal yang didengarkan adalah bunyi
jantung, suara naas, dan bising usus.(#ewi $artika, 20%0.$uara tidak normal yang dapat diauskultasi pada naas adalah
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
18/44
9ales suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran+saluran
halus pernaasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang,
kasar. -isalnya pada klien pneumonia, &6.
9on!hi nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi
maupun saat ekspirasi. iri khas ron!hi adalah akan hilang bila klien
batuk. -isalnya pada edema paru. :hee;ing bunyi yang terdengar . bisa dijumpai pada ase
inspirasi maupun ekspirasi. -isalnya pada bron!hitis akut, asma.
Pleura 'ri!tion 9ub 7 bunyi yang terdengar seperti suara gosokan
amplas pada kayu. -isalnya pada klien dengan peradangan pleura.
Pendekatan pengkajian fsik dapat menggunakan
%. 8ead to toe (kepala ke kakiPendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan se!ara berurutan sampai ke kaki.
-ulai dari keadaan umum, tanda+tanda )ital, kepala, wajah, mata, telinga,
hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal,
punggung, genetalia, re!tum, ektremitas.2. 9?$ (9e)iew o $ystem " sistem tubuh
Pengkajian yang dilakukan men!akup seluruh sistem tubuh, yaitu keadaan
umum, tanda )ital, sistem pernaasan, sistem kardio)askuler, sistem
persyaraan, sistem perkemihan, sistem pen!ernaan, sistem muskuloskeletal
dan integumen, sistem reproduksi. 1normasi yang didapat membantu perawat
untuk menentukan sistem tubuh mana yang perlu mendapat perhatian khusus.. Pola ungsi kesehatan @ordon, %3A2
Perawat mengumpulkan data se!ara sistematis dengan menge)aluasi pola
ungsi kesehatan dan memokuskan pengkajian fsik pada masalah khusus
meliputi persepsi kesehatan+penatalaksanaan kesehatan, nutrisi+pola
metabolisme, pola eliminasi, pola tidur+istirahat, kogniti+pola perseptual, peran+
pola berhubungan, aktiftas+pola latihan, seksualitas+pola reproduksi, koping+pola
toleransi stress, nilai+pola keyakinan.
#alam melakukan pemeriksaan fsik, ada prinsip+prinsip yang harus di perhatikan,
yaitu sebagai berikut
Kontrol ineksi
-eliputi men!u!i tangan, memasang sarung tangan steril, memasang masker,
dan membantu klien mengenakan baju periksa jika ada.
Kontrol lingkungan
Baitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan !ukup
penerangan untuk melakukan pemeriksaan fsik baik bagi klien maupun bagi
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
19/44
pemeriksa itu sendiri. -isalnya menutup pintu"jendala atau skerem untuk
menjaga pri)asi klien.
Komunikasi (penjelasan prosedur
Pri)a!y dan kenyamanan klien
$istematis dan konsisten ( head to toe, dr eksternal ke internal, dr normal ke
ab* 6erada di sisi kanan klien
Cfsiensi
#okumentasi
PEMERIKSAAN TANDA VITAL
. Pemeriksaan *adi#enyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses
pemompaan jantung. Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan
tidur atau istirahat. Kondisi hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi
sebanyak %5 D 20 kali per menit setiap peningkatan suhu % derajat !el!ius.Penilaian denyut nadi yang lain adalah takikardia sinus yang ditandai dengan
)ariasi %0 D %5 denyutan dari menit ke menit dan takikardia supra)entrikuler
paroksimal ditandai dengan nadi sulit dihitung karena terlalu !epat (lebih dari
200 kali per menit.6radikardia merupakan rekuensi denyut jantung lebih
lambat dari normal. Pemeriksaaan nadi yang lain adalah iramanya, normal
atau tidak. #isritmia (aritmia sinus adalah ketidakteraturan nadi, denyut nadi
lebih !epat saat inspirasi dan lambat saat ekspirasi.
6. Pemeriksaan &ekanan #arahPemeriksaan tekanan darah indikator penting dalam menilai ungsi
kardio)askuler. #alam prosesnya perubahan tekanan darah dipengaruhi oleh
berbagai aktor, antara lain 7%. &olakan Perier. -erupakan sistem peredaran darah yang memiliki sistem
tekanan tertinggi (arteria dan sistem tekanan terendah (pembuluh kapiler
dan )ena, diantara keduanya terdapat arteriola dan pembuluh otot yang
sangat halus.2. @erakan memompa oleh jantung. $emakin banyak darah yang dipompa ke
dalam arteria menyebabkan arteria akan lebih menggelembung dan
mengakibatkan bertambahnya tekanan darah. 6egutu juga sebaliknya.
. Eolume darah. 6ertambahnya darah menyebabkan besarnya tekanan padaarteria.
/. Kekentalan darah. Kekentalan darah ini tergantung dari perbandingan sel
darah dengan plasma.
. Pemeriksaan Pernapasan
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
20/44
-erupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan
oksigen dan pengeluaran karbondioksida. -enilai rekuensi, irama, kedalaman
dan tipe atau pola pernapasan
#. Pemeriksaan suhuPemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam
tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas se!ara kimiawi melalui
metabolisme darah. Keseimbangan suhu harus diatur dalam pembuangan dan
penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur oleh hipotalamus. Pembuangan
atau pengeluaran panas dapat terjadi melalui berbagai proses, diantaranya%. 9adiasi, yaitu proses penyebaran panas melalui gelombang elektromagnet.2. Kon)eksi, yaitu proses penyebaran panas karena pergeseran antara
daerah yang kepadatannya tidak sama seperti dari tubuh pada udara
dingin yang bergerak atau pada air kolam renang.. C)aporasi, yaitu proses perubahan !airan menjadi uap./. Konduksi, yaitu proses pemindahan panas pada objek lain dengan kontak
langsung tanpa gerakan yang jelas, seperti bersentuhan denganpermukaan yang dingin dan lain D lain.
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
$ebelum melakukan pemeriksaan fsik perawat harus melakukan kontrak dengan
pasien, yang didalamnya ada penjelasan maksud dan tujuan, waktu yang di
perlukan dan terminasi" mengakhiri.
&ahap+tahap pemeriksaan fsik haruskan dilakukan se!ara urut dan menyeluruh dan
dimulai dari bagian tubuh sebagai berikut
%. Kulit, rambut dan kuku2. Kepala meliputi mata, hidung, telinga dan mulut. eher posisi dan gerakan tra!hea, FEP/. #ada jantung dan paru5. bdomen pemeriksaan dangkal dan dalamG. @enetalia4. Kekuatan otot "mus!uloskeletalA. *eurologi
&ahap+tahap pelaksanaanya adalah sebagai berikut
a. Pemeriksaan Kulit, 9ambut dan Kuku%. Kulit
H ntuk mengetahui turgor kulit dan tekstur kulit
ntuk mengetahui adanya lesi atau bekas luka
&indakan
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
21/44
1 I 1nspeksi lihat ada"tidak adanya lesi, hiperpigmentasi (warna
kehitaman"ke!oklatan, edema, dan distribusi rambut kulit.
P I Palpasi di raba dan tentukan turgor kulit elasti! atau tidak, tekstur
kasar "halus, suhu akral dingin atau hangat.
2. 9ambut
ntuk mengetahui warna, tekstur dan per!abangan pada rambut
ntuk mengetahui mudah rontok dan kotor
&indakan
1 I disribusi rambut merata atau tidak, kotor atau tidak, ber!abang
P I mudah rontok"tidak, tekstur kasar"halus
. Kuku
H ntuk mengetahui keadaan kuku warna dan panjang
H ntuk mengetahui kapiler refll
&indakan1 I !atat mengenai warna biru sianosis, merah peningkatan )isibilitas
8b, bentuk !lubbing karena hypoJia pada kangker paru, beaus lines pada
penyakit difsisensi e"anemia e
P I !atat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refll (pada
pasien hypoJia lambat s"d 5+%5 detik.
b. Pemeriksaan Kepala
H ntuk mengetahui bentuk dan ungsi kepala
H ntuk mengetahui luka dan kelainan pada kepala
&indakan
1 I ihat kesimetrisan wajah jika, muka ka.ki berbeda atau misal lebih!ondong ke kanan atau ke kiri itu menunjukan ada parese"kelumpuhan,
!ontoh pada pasien $8.
P I ari adanya luka, tonjolan patologik, dan respon nyeri dengan menekan
kepala sesuai kebutuhan
H -ata
H ntuk mengetahui bentuk dan ungsi mata (medan pengelihatan, )isus
dan otot+otot mata
H ntuk mengetahui adanya kelainan atau peradangan pada mata
&indakan
1 I Kelopak mata ada radang atau tidak, simetris ka.ki atau tidak, reLek
kedip baik"tidak, konjungti)a dan s!lera merah"konjungti)itis,
ikterik"indikasi hiperbilirubin"gangguan pada hepar, pupil isokor ka,ki
(normal, miosis"menge!il, pin point"sangat ke!il (suspek $?,
medriasis"melebar"dilatasi (pada pasien sudah meninggal
1nspeksi gerakan mata
H njurkan pasien untuk melihat lurus ke depan
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
22/44
H mati adanya nistagmus"gerakan bola mata ritmis(!epat"lambat
H mati apakah kedua mata memandang ke depan atau ada yang de)iasi
H 6eritahu pasien untuk memandan dan mengikuti jari anda, dan jaga
posisi kepala pasien tetap lalu gerakkan jari ke A arah untuk mengetahui
ungsi otot+otot mata.
1nspeksi medan pengelihatanH 6erdirilah didepan pasien
H Kaji kedua mata se!ara terpisah yaitu dengan menutup mata yang tidak
di periksa
H 6eritahu pasien untuk melihat lurus ke depan dan memokuskan pada
satu titik pandang, misal pasien disuruh memandang hidung pemeriksa.
H Kemudian ambil benda"ballpoint dan dekatkan kedepan hidung
pemeriksa kemudian tarik atau jauhkan kesamping ka.ki pasien, suruh
pasien mengatakan kapan dan dititik mana benda mulai tidak terlihat
(ingat pasien tidak boleh melirik untuk hasil akurat.
Pemeriksaan )isus mata
H $iapkan kartu snllen (dewasa huru dan anak gambar
H tur kursi pasien, dan tuntukan jarak antara kursi dan kartu, misal 5
meter (sesuai kebijakkan masing ada yang G dan 4 meter.
H tur penerangan yang memadai, agar dapat melihat dengan jelas.
H &utup mata yang tidak diperiksa dan bergantian kanan kiri
H -emulai memeriksa dengan menyuruh pasien memba!a dari huru
yang terbesar sampai yang terke!il yang dapat diba!a dengan jelas oleh
pasien.
H atat hasil pemeriksaan dan tentukan hasil pemeriksaan.
H -isal hasil )isus
?# (?ptik #ekstra"ka 5"5
6erarti pada jarak 5 m, mata masih bisa melihat huru yang seharusnya
dapat dilihat"diba!a pada jarak 5 m
?$ (?ptik $inistra"ki 5"2
6erarti pada jarak 5 m, mata masih dapat melihat"memba!a yang
seharusnya di ba!a pada jarak 2 m.
P I &ekan se!ara ringan untuk mengetahui adanya &1? (tekanan intra
okuler jika ada peningkatan akan teraba keras (pasien
glau!oma"kerusakan dikus optikus, kaji adanya nyeri tekan.H 8idung
H ntuk mengetahui bentuk dan ungsi hidung
H ntuk mendetahui adanya inLamasi"sinusitis
&indakan
1 I pakah hidung simetris, apakah ada inLamasi, apakah ada se!ret
P I pakah ada nyeri tekan, massa
H &elinga
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
23/44
H ntuk mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang
telinga
H ntuk mengetahui ungsi pendengaran
&indakan
&elinga luar
1 I #aun telinga simetris atau tidak, warna, ukuran, bentuk, kebresihan,adanya lesy.
P I &ekan daun telinga apakah ada respon nyeri, rasakan kelenturan
kartilago.
&elinga dalam
*ote #ewasa #aun telinga ditarik ke atas agar mudah di lihat
nak #aun telinga ditarik kebawah
1 I &elinga dalam menggunakan otoskop perhatikan memberan timpani
(warna, bentuk adanya serumen, peradangan dan benda asing, dan darah.
Pemeriksaan pendengaran
% Pemeriksaan dengan bisikan
H -engatur pasien berdiri membelakangi pemeriksa pada jarak /+G m
H -engistruksikan pada klien untuk menutup salah satu telinga yang
tidak diperiksa.
H -embisikan suatu bilangan misal
H -enyuruh pasien mengulangi apa yang didengar
H -elakukan pemeriksaan telinga yang satu
H 6andingkan kemempuan mendengar telinga kanan kiri
2 Pemeriksaan dengan arloji
H -engatur susasana tenang.
H Pegang sebuah arloji disamping telinga klien.
H -enyuruh klien menyatakan apakah mendengar suara detak arloji.H -emimndahkan arloji se!ara berlahan+lahan menjauhi. telinga dan
suruh pasien menyatakan tak mendengar lagi.
H *ormalnya pada jarak 0 !m masih dapat didengar.
Pemeriksaan dengan garpu tala
a. &es 9inne
H Pegang garpu tala (@& pada tangkainya dan pukulkan ketelapak tangan
H etakkan @& pada prosesus mastoideus klien
H -enganjurkan klien mangatakan pada pemeriksa sewaktu tidak
merasakan getaran
H Kemudian angkat @& dengan !epat dan tempatkan didepan lubangtelinga luar jarak %+2 !m, dengan posisi parallel dengan daun telinga.
H -engistrusikan pada klien apakah masih mendengara atau tidak.
H -en!atat hasil pemeriksaan
b. &es :eber
H Pegang @& pada tangkainya dan pukulkan pada telapak tangan atau
jari
H etakkan tangkai @& di tengah pun!ak kepala"os. 'rontalis atas.
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
24/44
H &anayakan pada klien apakah bunyi terdengar saama jelas antara
telinga ka.ki atau hanya jelas pada satu sisi saja.
H -en!atat hasil pemeriksaan
!. &es $webe!k
H ntuk mengetahui membandingkan pendengaran pasien dengan
pemeriksaH #ekatkan @& pada telinga klien kemudian dengan !epat di dekatkan ke
telinga pemeriksa.
H -ulut dan 'aring
H ntuk mengetahui bentuk dan kelainan pada mulut
H ntuk mengetahui kebersihan mulut
&indakan
1 I mati bibir apa ada klainan kogenital (bibir sumbing, warna,
kesimetrisan, kelembaban, pembengkakkan, lesi.
mati jumlah dan bentuk gigi, gigi berlubang, warna, plak, dan kebersihan
gigi
1nspeksi mulut dalam dan aring
H -enyuruh pasien membuka mulut amati mu!osa tekstur, warna,
kelembaban, dan adanya lesi
H mati lidah tekstur, warna, kelembaban, lesi
H ntuk melihat aring gunakan tongspatel yang sudah dibungkus kassa
steril, kemudian minta klien menjulurkan lidah dan berkata amati
o)ula"epiglottis simetris tidak terhadap aring, amati tonsil meradang atau
tidak (tonsillitis"amandel.
P I Pegang dan tekan daerah pipi kemudian rasakan apa ada massa"
tumor, pembengkakkan dan nyeri. akukkan palpasi dasar mulut dengan menggunakkan jari telunjuk
dengan memekai hands!ond, kemudian suruh pasien mengatakan kata
sambil menjulurkan lidah, pegang ujung lidah dengan kassa dan tekan
lidah dengan jari telunjuk, posisi ibu jari menahan dagu. atat apakah ada
respon nyeri pada tindakan tersebut.
!. eher
H ntuk menentukan struktur integritas leher
H ntuk mengetahui bentuk leher dan organ yang berkaitan
H ntuk memeriksa sistem limatik
&indakkan 1 I mati mengenai bentuk, warna kulit, jaringan parut
mati adanya pembengkakkan kelenjar tirod"gondok, dan adanya
massa
mati kesimeterisan leher dari depan, belakang dan samping ka,ki.
-intalah pasien untuk mengerakkan leher (Leksi+ektensi ka.ki, dan
merotasi+ amati apakah bisa dengan mudah dan apa ada respon nyeri.
P I etakkan kedua telapak tangan pada leher klien, suruh pasien menelan
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
25/44
dan rasakan adanya kelenjar tiroid (kaji ukuran, bentuk, permukaanya.
Palpasi tra!hea apakah kedudukan tra!hea simetris atau tidak.
d. #ada"&horaJH Paru"Pulmonalis
H ntuk mengetahui bentuk, kesimetrisan, ekspansi paru
H ntuk mengetahui rekuensi, irama pernaasan
H ntuk mengetahui adanya nyeri tekan, adanya massa, peradangan,
edema, taktil remitus.
H ntuk mengetahui batas paru dengan organ disekitarnya
H -endengarkan bunyi paru " adanya sumbatan aliran udara
&indakkan
1 I mati kesimetrisan dada ka.ki, amati adanya retraksi interkosta, amati
gerkkan paru.
mati kla)ikula dan s!apula simetris atau tidak
P I Palpasi ekspansi paru
H 6erdiri di depan klien dan taruh kedua telapak tangan pemeriksa di
dada dibawah papilla, anjurkan pasien menarik naas dalam, rasakkan
apakah sama paru ki.ka.
H 6erdiri di belakang pasien, taruh telapak tangan pada garis bawah
s!apula"setinggi !osta ke+%0, ibu jari ka.ki di dekatkan jangan samapai
menempel, dan jari+jari di regangkan lebih kurang 5 !m dari ibu jari. $uruh
pasien kembali menarik naas dalam dan amati gerkkan ibu jari ka.ki sama
atau tidak.
Palpasi &aktil )remitus posterior dan anteriorH -eletakkan telapak tangan kanan di belakang dada tepat pada apeJ
paru"stinggi supra s!apula (posisi posterior .
H -enginstrusikkan pasien untuk mengu!apkkan kata (nada rendah
H -inta klien untuk mengulangi mengu!apkkan kata tersebut, sambil
pemeriksa mengerakkan ke posisi ka.ki kemudian kebawah sampai pada
basal paru atau setinggi )ertebra thoraJkal ke+%2.
H 6andingkan )remitus pada kedua sisi paru
H 6ila remitus redup minta pasien bi!ara lebih rendah
H langi"lakukkan pada dada anterior
Pe"Perkusi I
H tur pasien dengan posisi supinasi
H ntuk perkusi anterior dimulai batas !la)ikula lalu kebawah sampai
inter!osta 5 tentukkan batas paru ka.ki (bunyi paru normal sonor seluruh
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
26/44
lapang paru, batas paru hepar dan jantung redup
H Fika ada edema paru dan eusi plura suara meredup.
us"auskultasi I
H @unakkan diaragma stetoskop untuk dewasa dan bell pada anak
H etakkan stetoskop pada interkostalis, menginstruksikkan pasien untuk
naas pelan kemudian dalam dan dengarkkan bunyi naas)esikuler"whee;ing"!re!kels
H Fantung"ordis
1 I mati denyut apek jantung pada area midsternu lebih kurang 2 !m
disamping bawah Jioideus.
P I -erasakan adanya pulsasi
H Palpasi spasium interkostalis ke+2 kanan untuk menentukkan area aorta
dan spasium interkosta ke+2 kiri letak pulmonal kiri.
H Palpasi spasium interkostalis ke+5 kiri untuk mengetahui area
trikuspidalis")entikuler amati adanya pulsasi
H #ari interkosta ke+5 pindah tangan se!ara lateral 5+4 !m ke garis
midkla)i!ula kiri dimana akan ditemukkan daerah api!al jantung atau P-1
( point o maJimal impuls temukkan pulsasi kuat pada area ini.
H ntuk mengetahui pulsasi aorta palpasi pada area epigastika atau
dibawah sternum.
Pe I
H Perkusi dari arah lateral ke medial untuk menentukkan batas jantung
bagian kiri,
H akukan perkusi dari sebelah kanan ke kiri untuk mengetahui batas
jantung kanan.
H akukan dari atas ke bawah untuk mengetahui batas atas dan bawah
jantungH 6unyi redup menunjukkan organ jantung ada pada daerah perkusi.
us I
H -enganjurkan pasien bernaas normal dan menahanya saat ekspirasi
selesai
H #engarkkan suara jantung dengan meletakkan stetoskop pada
interkostalis ke+5 sambil menekan arteri !arotis
6unyi $% dengarkan suara yaitu bunyi dari menutupnya katub mitral
(bikuspidalis dan tikuspidalis pada waktu sistolik.
6unyi $2 dengarkan suara yaitu bunyi meutupnya katub semilunaris(aorta dan pulmonalis pada saat diastoli!.
dapun bunyi $ gagal jantung $/ pada pasien
hipertensi .
e. Perut"bdomen
H ntuk mengetahui bentuk dan gerak+gerakkan perut
H ntuk mendengarkan bunyi pristaltik usus
H ntuk mengetahui respon nyeri tekan pada organ dalam abdomen
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
27/44
&indakkan
1 I mati bentuk perut se!ara umum, warna kulit, adanya retraksi,
penonjolan, adanya ketidak simetrisan, adanya asites.
P I Palpasi ringan ntuk mengetahui adanya massa dan respon nyeri
tekan letakkan telapak tangan pada abdomen se!ara berhimpitan dan
tekan se!ara merata sesuai kuadran. Palpasi dalam ntuk mengetahui posisi organ dalam seperi hepar,
ginjal, limpa dengan metode bimanual"2 tangan.
8epar
H etakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada bagian
hipokondria kanan, kira7kira pada interkosta ke %%+%2
H &ekan saat pasien inhalasi kira+kira sedalam /+5 !m, rasakan adanya
organ hepar. Kaji hepatomegali.
impa
H -etode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar
H njurkan pasien miring kanan dan letakkan tangan pada bawah
interkosta kiri dan minta pasien mengambil naas dalam kemudian tekan
saat inhalasi tenntukkan adanya limpa.
H Pada orang dewasa normal tidak teraba
9enalis
H ntuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah perut
setinggi umbal +/ dibawah kosta kanan.
H ntuk palpasi ginjal kiri letakkan tangan setinggi umbal %+2 di bawah
kosta kiri.
H &ekan sedalam /+5 !m setelah pasien inhalasi jika teraba adanya ginjal
rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri.@enetalia
H ntuk mengetahui adanya lesi
H ntuk mengetahui adanya ineksi (gonorea, shipilis, dll
H ntuk mengetahui kebersihan genetalia
&indakan
H @enetalia laki+laki
1 I mati penis mengenai kulit, ukuran dan kelainan lain.
Pada penis yang tidak di sirkumsisi buka prepusium dan amati kepala penis
adanya lesi
mati skrotum apakah ada hernia inguinal, amati bentuk dan ukuranP I &ekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui adanya nyeri
&ekan saluran sperma dengan jari dan ibu jari
H @enetalia wanita
1 I 1nspeksi kuantitas dan penyebaran pubis merata atau tidak
mati adanya lesi, eritema, keputihan"!andidiasis
P I &arik lembut labia mayora dengan jari+jari oleh satu tangan untuk
mengetahui keadaan !litoris, selaput dara, orifsium dan perineum.
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
28/44
9ektum #an nal
H ntuk mengetahui kondisi re!tum dan anus
H ntuk mengetahui adanya massa pada re!tal
H ntuk mengetahui adanya pelebaran )ena pada re!tal"hemoroid
&indakkan
H Posisi pria sims" berdiri setengah membungkuk, wanita dengan posisilitotomi"terlentang kaki di angkat dan di topang.
H 1nspeksi jaringan perineal dan jaringan sekitarnya kaji adanya lesi dan
ulkus
H Palpasi ulaskan ;at pelumas dan masukkan jari+jari ke re!tal dan
rasakan adanya nodul dan atau pelebaran )ena pada re!tum.
Pemeriksaan -uskuloskeletal
+ ntuk memperoleh data dasar tentang otot, tulang dan persendian
+ ntuk mengetahui mobilitas, kekuatan otot, dan gangguan+gangguan
pada daerah tertentu.
&indakkan
-uskuli"?tot
H 1nspeksi mengenai ukuran dan adanya atrof dan hipertrof (ukur dan
!atat jika ada perbedaan dengan meteran
H Palpasi pada otot istirahat dan pada saat otot kontraksi untuk
mengetahui adanya kelemahan dan kontraksi tiba+tiba
H akukan uji kekuatan otot dengan menyuruh pasien menarik atau
mendorong tangan pemeriksa dan bandingkan tangan ka.ki
H mati kekuatan suatu otot dengan memberi penahanan pada anggota
gerak atas dan bawah, suruh pasien menahan tangan atau kaki sementara
pemeriksa menariknya dari yang lemah sampai yang terkuat amati apakah
pasien bisa menahan.&ulang"?stium
H mati kenormalan dan abnormalan susunan tulang
H Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan pembengkakkan
Persendiaan"rti!ulasi
H 1nspeksi semua persendian untuk mengetahui adanya kelainan sendi.
H Palpasi persendian apakah ada nyeri tekan
H Kaji range o mosion"rentang gerak (abduksi+aduksi, rotasi, Leksi+
ekstensi, dll
Pemeriksaan $istem *eurologi
H ntuk mengetahui integritas sistem persyraan yang meliputi ungsiner)us !ranial, sensori, motor dan reLek.
&indakkan
H Pengkajian %2 syara !ranial (?.?.?.&.&..'[email protected]
%. 1. ?laktorius"pen!iuman
-eminta pasien membau aroma kopi dan )anilla atau aroma lain yang tidak
menyengat. pakah pasien dapat mengenali aroma.
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
29/44
2. 11. ?pti!us"pengelihatan
-eminta kilen untuk memba!a bahan ba!aan dan mengenali benda+benda
disekitar, jelas atau tidak.
. 111. ?kulomotorius"kontriksi dan dilatasi pupil
Kaji arah pandangan, ukur reaksi pupil terhadap pantulan !ahaya danakomodasinya.
/. 1E. &rokhlear"gerakkan bola mata ke atas dan bawah
Kaji arah tatapan, minta pasien melihat k etas dan bawah
5. E. &rigeminal"sensori kulit wajah, pengerak otot rahang
H $entuh ringan kornea dengan usapan kapas untuk menguji reLek
kornea (reLek nagati (diam"positi (ada gerkkan
H kur sensasi dari sentuhan ringan sampai kuat pada wajah kaji nyeri
menyilang pada kuit wajah
H Kaji kemampuan klien untuk mengatupkan gigi saat mempalpasi otot+
otot rahang
G. E1. bdusen"gerakkan bola mata menyamping
Kaji arah tatapan, minta pasien melihat kesamping ki.ka
4. E11. 'a!ial"ekspresi wajah dan penge!apan
-eminta klien tersenyum, mengen!angkan wajah, menggembungkan pipi,
menaikan dan menurunkan alis mata, perhatikkan kesimetrisanya.
A. E111. uditorius"pendengaran
kaji klien terhadap kata+kata yang di bi!arakkan, suruh klien mengulangi
kata"kalimat.
3. 1M. @losoaringeal"penge!apan, kemampuan menelan, gerakan lidah
H -eminta pasien mengidentifkasi rasa asam, asin, pada bagian pangkal
lidah.H @unakkan penekan lidah untuk menimbulkan
H -eminta klien untuk mengerakkan lidahnya
%0. M. Eagus"sensasi aring, gerakan pita suara
H $uruh pasien mengu!apkan kaji gerakkan palatum dan aringeal
H Periksa kerasnya suara pasien
%%. M1. sesorius"gerakan kepala dan bahu
H -eminta pasien mengangkat bahu dan memalingkan kepala kearah
yang ditahan oleh pemeriksa, kaji dapatkah klien melawan tahanan yang
ringan
%2. 8ipoglosal"posisi lidah-eminta klien untuk menjulurkan lidah kearah garis tengah dan
menggerakkan ke berbagai sisi.
H Pengkajian syara sensori
&indakkan
H -inta klien menutup mata
H 6erikkan rasangan pada klien
*yeri superf!ial gunakkan jarum tumpul dan tekankan pada kulit
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
30/44
pasien pada titik+titik yang pemeriksa inginkan, minta pasien untuk
mengungkapkan tingkat nyeri dan di bagian mana
$uhu sentuh klien dengan botol panas dan dingin, suruh pasien
mengatakkan sensasi yang direasakan.
Eibrasi tempelkan garpu tala yang sudah di getarakan dan tempelkan
pada alangeal"ujung jari, meminta pasien untuk mengatakkan adanyagetaran.
Posisi tekan ibu jari kaki oleh tangan pemeriksa dan gerakkan naik+
turun kemudian berhenti suruh pasien mengtakkan diatas"bawah.
$tereognosis berikkan pasien benda amiliar ( koin atau sendok dan
berikkan waktu beberapa detik, dan suruh pasien untuk mengatakkan
benda apa itu.
Pengkajian reLeJ
%. 9eLeks 6isep
H 'leksikan lengan klien pada bagian siku sampai /5 derajat, dengan
posisi tangan pronasi (menghadap ke bawahH etakkan ibu jari pemeriksa pada ossa antekkubital di dasar tendon
bisep dan jari+jari lain diatas tendon bisep
H Pukul ibu jari anda dengan reLek harmmer, kaji reLeks
2. 9eLeks &risep
H etakkan lengan tangan bawah pasien diatas tangan pemeriksa
H &empatkan lengan bawah diantara Leksi dan ekstensi
H -eminta pasien untuk merilekkan lengan
H 9aba terisep untuk mmeastikan otot tidak teggang
H Pukul tendon pada ossa olekrani, kaji reLek
. 9eLeks PatellaH -inta pasien duduk dan tungkai menggantung di tempat tidur"kursi
H 9ileJkan pasien dan alihkan perhatian untuk menarik kedua tangan di
depan dada
H Pukul tendo patella, kaji reLeJ
/. 9eLeks 6rakhioradialis
H etakkan lengan tangan bawah pasien diatas tangan pemeriksa
H &empatkan lengan bawah diantara Leksi dan ekstensi serta sedikit
pronasi
H Pukul tendo brakhialis pada radius bagian distal dengan bagian datar
harmmer, !atat reLeJ.
5. 9eLeJ !hilles
H -inta pasien duduk dan tungkai menggantung di tempat tidur"kursi
seperti pada pemeriksaan patella
H #orsoLeksikan telapak kaki dengan tangan pemeriksa
H Pukul tendo !hilles, kaji reLek
G. 9eLeJ Plantar (babinsky
H @unakkan benda dengan ketajaman yang sedang (pensil"ballpoint atau
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
31/44
ujung sti!k harmmer
H @oreskan pada telapak kaki pasien bagian lateral, dimulai dari ujung
telapak kaki sampai dengan sudut telapak jari kelingking lalu belok ke ibu
jari. 9eLek positi telapak kaki akan tertarik ke dalam.
4. 9eLeks Kutaneus
a @lutealH -eminta pasien melakukan posisi berbaring miring dan buka !elana
seperlunya
H 9ansang ringan bagian perineal dengan benda berujung kapas
H 9eLek positi spingter ani berkontraksi
b bdominal
H -inta klien berdiri"berbaring
H &ekan kulit abdomen dengan benda berujung kapas dari lateal ke
medial, kaji gerakkan reLek otot abdominal
H langi pada ke+/ kuadran (atas ki.ka dan bawah ki.ka
! Kremasterik"pada pria
H &ekan bagian paha atas dalam menggunakkan benda berujung kapas
H *ormalnya skrotum akan naik"meningkat pada daerah yang diransang
PEMERIKSAAN PER-SYSTEM
$1$&C- 9#1?E$KC9
1nspeksi
a. Fantung, se!ara topografk jantung berada di bagian depan rongga
mediastinum.
b. akukan inspeksi pada prekordial penderita yang berbaring terlentang
atau dalam posisi sedikit dekubitus lateral kiri karena apek kadang sulit
ditemukan misalnya pada stenosis mitral dan pemeriksa berdiri disebelahkanan penderita.
!. Pulsasi ini letaknya sesuai dengan apeks jantung. #iameter pulsasi kira+
kira 2 !m, dengan pun!tum maksimum di tengah+tengah daerah tersebut.
Pulsasi timbul pada waktu sistolis )entrikel. 6ila i!tus kordis bergeser ke kiri
dan melebar, kemungkinan adanya pembesaran )entrikel kiri.
Palpasi
a. #enyut apeks jantung (iktus kordis
#alam keadaaan normal, dengan sikap duduk, tidur terlentang atau berdiri
iktus terlihat didalam ruangan interkostal E sisi kiri agak medial dari linea
mid!la)i!ularis sinistra. Pada anak+anak iktus tampak pada ruanginterkostal 1E.
b. #enyutan nadi pada dada
pabila di dada bagian atas terdapat denyutan maka harus !uriga adanya
kelainan pada aorta.
neurisma aorta as!enden dapat menimbulkan denyutan di ruang
interkostal 11 kanan, sedangkan denyutan dada di daerah ruang interkostal
11 kiri menunjukkan adanya dilatasi a. pulmonalis dan aneurisma aorta
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
32/44
des!enden.
!. @etaran"&rhill
danya getaran seringkali menunjukkan adanya kelainan katup bawaan
atau penyakit jantung !ongenital. @etaran yang lemah akan lebih mudah
dipalpasi apabila orang tersebut melakukan pekerjaan fsik karena rekuensi
jantung dan darah akan mengalir lebih !epat. #engan terabanya getaranmaka pada auskultasi nantinya akan terdengar bising jantung.
Perkusi
Kita melakukan perkusi untuk menetapkan batas+batas jantung. Perkusi
jantung mempunyai arti pada dua ma!am penyakit jantung yaitu eusi
peri!ardium dan aneurisma aorta.
+ 6atas kiri jantung
H Kita melakukan perkusi dari arah lateral ke medial.
H Perubahan antara bunyi sonor dari paru+paru ke redup relati kita
tetapkan sebagai batas jantung kiri.
*ormal tas 1$ 11 kiri di linea parastrenalis kiri (pinggang jantung
6awah 1$ E kiri agak ke medial linea midkla)ikularis kiri (tempat
iktus
+ 6atas Kanan Fantung
H Perkusi juga dilakukan dari arah lateral ke medial.
H #isini agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak jauh
dari dinding depan thorak
*ormal 6atas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang interkostal 111+
1E kanan, di linea parasternalis kanan. $edangkan batas atasnya di ruang
interkostal 11 kanan linea parasternalis kanan.
uskultasi
uskultasi bunyi jantung dilakukan pada tempat+tempat sebagai berikut #engarkan 6F 1 pada
H 1$ 1E line sternalis kiri (6F 1 &ri!uspidalis
H 1$ E line mid!la)i!ula"1$ 111 linea sternalis kanan (6F 1 -itral
#engarkan 6F 11 pada
H 1$ 11 lines sternalis kanan (6F 11 orta
H 1$ 11 linea sternalis kiri"1$ 111 linea sternalis kanan (6F 11 Pulmonal
#engarkan 6F 111 (kalau ada
H &erdengar di daerah mitral
H 6F 111 terdengar setelah 6F 11 dengan jarak !ukup jauh, tetapi tidak melebihi
separo dari ase diastolik, nada rendahH Pada anak+anak dan dewasa muda, 6F 111 adalah normal
H Pada orang dewasa"tua yang disertai tanda+tanda oedema"dipneu, 6F 111
adalah tanda abnormal.
H 6F 111 pada de!omp. disebut @allop 9ythm.
#ari jantung yang normal dapat didengar lub+dub, lub+dub, lub+dub. ub
adalah suara penutupan katup mitral dan katup trikuspid, yang menandai
awal sistole. #ub adalah suara katup aorta dan katup pulmonalis sebagai
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
33/44
tanda awal diastole. Pada suara dub, apabila pasien bernaas akan
terdengar suara yang terpe!ah.
$1$&C- PC*C9**
1nspeksi
a. Pasien berbaring terlentang dengan kedua tangan di sisi tubuh.
b. 1nspeksi !a)um oris, lidah untuk melihat ada tidaknya kelainan.!. etakan bantal ke!il dibawah lutut dan dibelakang kepala untuk
melemaskan"relaksasi otot+ otot abdomen.
d. Perhatikan ada tidaknya penegangan abdomen.
e. Pemeriksa berdirilah pada sisi kanan pasien dan perhatikan kulit dan
warna abdomen, bentuk perut, simetrisitas, jaringan parut, luka, pola )ena,
dan striae serta bayangan )ena dan pergerakkan abnormal.
. Perhatikan posisi, bentuk, warna, dan inLamasi dari umbilikus.
g. Perhatikan pula gerakan permukaan, massa, pembesaran atau
penegangan. 6ila abdomen tampak menegang, minta pasien untuk berbalik
kesamping dan inspeksi mengenai ada tidaknya pembesaran area antara
iga+iga dan panggul, tanyakan kepada pasien apakah abdomen terasa lebih
tegang dari biasanya.
h. 6ila terjadi penegangan abdomen, ukur lingkar abdomen dengan
memasang tali" perban seputar abdomen melalui umbilikus. 6uatlah simpul
dikedua sisi tali" perban untuk menandai dimana batas lingkar abdomen,
lakukan monitoring, bila terjadi peningkatan perenggangan abdomen,
maka jarak kedua simpul makin menjauh.
i. 1nspeksi abdomen untuk gerakan pernapasan yang normal.
j. -intalah pasien mengangkat kepalanya dan perhatikan adanya gerakan
peristaltik atau denyutan aortik.
Palpasibdomen
a. Posisi pasien berbaring terlentang dan pemeriksa disebelah kanannya.
b. akukan palpasi ringan di tiap kuadran abdomen dan hindari area yang
telah diketahui sebelumnya sebagai titik bermasalah, seperti apendisitis.
!. &empatkan tangan pemeriksa diatas abdomen se!ara datar, dengan jari+
jari ekstensi dan berhimpitan serta pertahankan sejajar permukaan
abdomen.
d. Palpasi dimulai perlahan dan hati+hati dari superfsial sedalam % !m
untuk mendeteksi area nyeri, penegangan abnormal atau adanya massa.
e. 6ila otot sudah lemas dapat dilakukan palpasi sedalam 2,5 D 4,5 !m,untuk mengetahui keadaaan organ dan mendeteksi adanya massa yang
kurang jelas teraba selama palpasi
. Perhatikan karakteristik dari setiap massa pada lokasi yang dalam,
meliputi ukuran, lokasi, bentuk, konsistensi, nyeri, denyutan dan gerakan
g. Perhatikan wajah pasien selama palpasi untuk melihat adanya tanda"
rasa tidak nyaman.
h. 6ila ditemukan rasa nyeri, uji akan adanya nyeri lepas, tekan dalam
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
34/44
kemudian lepas dengan !epat untuk mendeteksi apakah nyeri timbul
dengan melepaskan tekanan.
i. -inta pasien mengangkat kepala dari meja periksa untuk melihat
kontraksi otot+otot abdominal
8epar
a. Posisi pasien tidur terlentang.b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien.
!. etakkan tangan kiri pemeriksa dibawah torak" dada kanan posterior
pasien pada iga kesebelas dan keduabelas dan tekananlah kearah atas.
d. etakkan telapak tangan kanan di atas abdomen, jari+jari mengarah ke
kepala " superior pasien dan ekstensikan sehingga ujung+ujung jari terletak
di garis kla)ikular di bawah batas bawah hati.
e. Kemudian tekanlah dengan lembut ke dalam dan ke atas.
. -inta pasien menarik napas dan !obalah meraba tepi hati saat abdomen
mengempis.
Kandung Cmpedu
a. Posisi pasien tidur terlentang.
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien.
!. etakkan telapak tangan kiri pemeriksa dibawah dada kanan posterior
pasien pada iga M1 dan M11 dan tekananlah kearah atas.
d. etakkan telapak tangan kanan di atas abdomen, jari+jari mengarah ke
kepala " superior pasien dan ekstensikan sehingga ujung+ujung jari terletak
di garis kla)ikular di bawah batas bawah hati.
e. Kemudian tekan lembut ke dalam dan ke atas.
. -intalah pasien menarik napas dan !oba meraba tepi hati saat abdomen
mengempis.
g. Palpasi di bawah tepi hati pada sisi lateral dari otot rektus.h. 6ila diduga ada penyakit kandung empedu, minta pasien menarik napas
dalam selama palpasi.
impa
a. Posisi pasien tidur terlentang
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien
!. etakkan se!ara menyilang telapak tangan kiri pemeriksa di bawah
pinggang kiri pasien dan tekanlah keatas.
d. etakkan telapak tangan kanan dengan jari+jari ektensi diatas abdomen
dibawah tepi kiri kostal.
e. &ekanlah ujung jari kearah limpa kemudian minta pasien untuk menariknapas dalam.
. Palpasilah tepi limpa saat limpa bergerak ke bawah kearah tangan
pemeriksa
g. pabila dalam posisi terlentang tidak bisa diraba, maka posisi pasien
berbaring miring kekanan dengan kedua tungkai bawah diLeksikan.
h. Pada keadaan tertentu diperlukan $!huNner test
orta
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
35/44
a. Posisi pasien tidur terlentang
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien
!. Pergunakan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan.
d. Palpasilah dengan perlahan namun dalam ke arah abdomen bagian atas
tepat garis tengah.
Pemeriksaan sitesa. Posisi pasien tidur terlentang.
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien.
!. Prosedur ini memerlukan tiga tangan.
d. -inta pasien atau asisten untuk menekan perut pasien dengan sisi ulnar
tangan dan lengan atas tepat disepanjang garis tengah dengan arah
)ertikal.
e. etakkan tangan pemeriksa dikedua sisi abdomen dan ketuklah dengan
tajam salah satu sisi dengan ujung+ ujung jari pemeriksa.
. 9asakan impuls " getaran gelombang !airan dengan ujung jari tangan
yang satunya atau bisa juga menggunakan sisi ulnar dari tangan untuk
merasakan getaran gelombang !airan.
olok #ubur
Pemeriksaan abdomen dapat diakhiri dengan !olok dubur (siatnya kurang
menyenangkan sehingga ditaruh paling akhir. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan pada pasien dalam posisi miring (symposisi, lithotomi, maupun
knee+!hest. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan satu tangan maupun dua
tangan (bimanual, satu tangannya di atas pel)is.
olok dubur perlu hati+hati karena siat anus yang sensiti, mudah
kontraksi. ?leh karena itu !olok dubur dilakukan serileks mungkin
menggunakan lubrikasi. $ebaiknya penderita ken!ing terlebih dahulu. Pada
posisi lithotomi diagnosis letak kelainan menggunakan posisi jam yakni jam sebelah kanan, jam 3 sebelah kiri, jam G ke arah sa!rum dan jam %2 ke
arah pubis.
uskultasi
a. Pasien berbaring terlentang dengan tangan dikedua sisi.
b. etakan bantal ke!il dibawah lutut dan dibelakang kepala.
!. etakkan kepala stetoskop sisi diaragma di daerah kuadran kiri bawah.
6erikan tekanan ringan, minta pasien agar tidak berbi!ara. 6ila mungkin
diperlukan 5 menit terus menerus untuk mendengar sebelum pemeriksaan
menentukan tidak adanya bising usus.
d. #engarkan bising usus apakah normal, hiperakti, hipoakti, tidak adabising usus dan perhatikan rekwensi"karakternya.
e. 6ila bising usus tidak mudah terdengar, lanjutkan pemeriksaan dengan
sistematis dan dengarkan tiap kuadran abdomen.
. Kemudian gunakan sisi bel stetoskop, untuk mendengarkan bunyi desiran
dibagian epigastrik dan pada tiap kuadran diatas arteri aortik, ginjal, iliaka,
emoral dan aorta torakal. Pada orang kurus mungkin dapat terlihat
gerakan peristaltik usus atau denyutan aorta.
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
36/44
Perkusi
bdomen
akukan perkusi di empat kuadran dan perhatikan suara yang timbul pada
saat melakukannya dan bedakan batas+batas dari organ dibawah kulit.
?rgan berongga seperti lambung, usus, kandung kemih berbunyi timpani,
sedangkan bunyi pekak terdapat pada hati, lima, pankreas, ginjal.Perkusi 6atas 8ati
a. Posisi pasien tidur terlentang dan pemeriksa berdirilah disisi kanan
pasien.
b. akukan perkusi pada garis midkla)ikular kanan setinggi umbilikus, geser
perlahan keatas, sampai terjadi perubahan suara dari timpani menjadi
pekak, tandai batas bawah hati tersebut.
!. kur jarak antara sub!ostae kanan kebatas bawah hati.
d. 6atas hati bagian bawah berada ditepi batas bawah tulang iga kanan.
e. 6atas hati bagian atas terletak antara !elah tulang iga ke 5 sampai ke
!elah tulang iga ke 4.
. Farak batas atas dengan bawah hati berkisar G D %2 !m dan pergerakan
bagian bawah hati pada waktu bernapas yaitu berkisar 2 D !m.
Perkusi ambung
a. Posisi pasien tidur terlentang.
b. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien.
!. akukan perkusi pada tulang iga bagian bawah anterior dan bagian
epigastrium kiri.
d. @elembung udara lambung bila di perkusi akan berbunyi timpani
PC*@KF1* $1$&C- PC9*'$*
1nspeksi
% Pemeriksaan dada dimulai dari thoraJ posterior, klien pada posisi duduk.2 #ada diobser)asi dengan membandingkan satu sisi dengan yang
lainnya.
1nspeksi thoraJ poterior terhadap warna kulit dan kondisinya, lesi,
massa, gangguan tulang belakang seperti kyphosis, s!oliosis dan lordosis,
jumlah irama, kedalaman pernaasan, dan kesimetrisan pergerakan dada.
/ ?bser)asi type pernaasan, seperti pernaasan hidung atau pernaasan
diaragma, dan penggunaan otot bantu pernaasan.
5 $aat mengobser)asi respirasi, !atat durasi dari ase inspirasi (1 dan ase
ekspirasi (C. ratio pada ase ini normalnya % 2. 'ase ekspirasi yang
memanjang menunjukkan adanya obstruksi pada jalan naas dan seringditemukan pada klien hroni! irLow imitation ("?P#.
G Kaji konfgurasi dada dan bandingkan diameter anteroposterior (P
dengan diameter lateral"tran)ersal (&. ratio ini normalnya berkisar %2
sampai 54, tergantung dari !airan tubuh klien.
4 Kelainan pada bentuk dada
a 6arrel hest, &imbul akibat terjadinya o)erinLation paru. &erjadi
peningkatan diameter P & (%%, sering terjadi pada klien emfsema.
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
37/44
b 'unnel hest (Pe!tus CJ!a)atum, &imbul jika terjadi depresi dari bagian
bawah dari sternum. 8al ini akan menekan jantung dan pembuluh darah
besar, yang akibatkan murmur. Kondisi ini dapat timbul pada ri!ketsia,
marans syndrome atau akibat ke!elakaan kerja.
! Pigeon hest (Pe!tus arinatum, &imbul sebagai akibat dari
ketidaktepatan sternum, dimana terjadi peningkatan diameter P. &imbulpada klien dengan kyphos!oliosis berat.
d Kyphos!oliosis, &erlihat dengan adanya ele)asi s!apula. #eormitas ini
akan mengganggu pergerakan paru+paru, dapat timbul pada klien dengan
osteoporosis dan kelainan muskuloskeletal lain yang mempengaruhi thoraJ.
e Kiposis ,meningkatnya kelengkungan normal kolumna )ertebrae torakalis
menyebabkan klien tampak bongkok.
$koliosis melengkungnya )ertebrae torakalis ke lateral, disertai rotasi
)ertebral.
A ?bser)asi kesimetrisan pergerakan dada. @angguan pergerakan atau
tidak adekuatnya ekspansi dada mengindikasikan penyakit pada paru atau
pleura.
3 ?bser)asi retraksi abnormal ruang interkostal selama inspirasi, yang
dapat mengindikasikan obstruksi jalan naas.
Palpasi
% #ilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan
mengobser)asi abnormalitas, mengidentifkasi keadaan kulit dan
mengetahui )o!al premitus ()ibrasi.
2 Palpasi thoraks untuk mengetahui abnormalitas yang terkaji saat
inspeksi seperti massa, lesi, bengkak.
Kaji juga kelembutan kulit, terutama jika klien mengeluh nyeri.
/ Eo!al premitus getaran dinding dada yang dihasilkan ketika berbi!ara.Perkusi
% Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner, organ
yang ada disekitarnya dan pengembangan (ekskursi diaragma.
2 Fenis suara perkusi
$uara perkusi normal resonan (sonor dihasilkan untuk mengetahui batas
antara bagian jantung dan paru.
uskultasi
%. -erupakan pengkajian yang sangat bermakna, men!akup mendengarkan
suara naas normal, suara tambahan (abnormal, dan suara.
2. $uara naas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalannaas dari laring ke al)eoli, dengan siat bersih.
. $uara naas normal
a 6ron!hial *ormal terdengar di atas tra!hea atau daerah suprasternal
not!h. 'ase ekspirasinya lebih panjang daripada inspirasi, dan tidak ada
henti diantara kedua ase tersebut.
b Eesikular terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi+sepoi. 1nspirasi
lebih panjang dari ekspirasi, ekspirasi terdengar seperti tiupan.
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
38/44
! 6ron!ho)esikular merupakan gabungan dari suara naas bron!hial dan
)esikular. $uaranya terdengar nyaring dan dengan intensitas yang sedang.
1nspirasi sama panjang dengan ekspirasi. $uara ini terdengar di daerah
thoraks dimana bron!hi tertutup oleh dinding dada.
$1$&C- -$K?$KCC&1nspeksi
% Pada saat inspeksi tulang belakang, buka baju pasien untuk
menampakkan seluruh tubuh.
2 1nspeksi ukuran otot, bandingkan satu sisi dengan sisi yang lain dan
amati adanya atrof atau hipertrof. Kelurusan tulang belakang, diperiksa
dengan pasien berdiri tegak dan membungkuk ke depan.
Fika didapatkan adanya perbedaan antara kedua sisi, ukur keduanya
dengan menggunakan meteran.
/ mati adanya otot dan tendo untuk mengetahui kemungkinan kontraktur
yang ditunjukkan oleh malposisi suatu bagian tubuh.
5 mati kenormalan susunan tulang dan adanya deormitas.
G $koliosis ditandai dengan kul)atura lateral abnormal tulang belakang,
bahu yang tidak sama tinggi, garis pinggang yang tidak simetris, dan
skapula yang menonjol, akan lebih jelas dengan uji membungkuk ke depan.
4 mati keadaan tulang untuk mengetahui adanya pembengkakan
Persendian.
A 1nspeksi persendian untuk mengetahui adanya kelainan persendian.
3 1nspeksi pergerakkan persendian.
Palpasi
% Palpasi pada saat otot istirahat dan pada saat otot bergerak se!ara akti
dan pasi untuk mengetahui adanya kelemahan (Lasiditas, kontraksi tiba+tiba se!ara in)olunter (spastisitas
2 ji kekuatan otot dengan !ara menyuruh klien menarik atau mendorong
tangan pemeriksa, bandingkan kekuatan otot ekstremitas kanan dengan
ekstremitas kiri.
Palpasi untuk mengetahui adanya edema atau nyeri tekan.
/ Palpasi sendi sementara sendi digerakkan se!ara pasi akan memberikan
inormasi mengenai integritas sendi. *ormalnya, sendi bergerak se!ara
halus. $uara gemletuk dapat menunjukkan adanya ligament yang
tergelin!ir di antara tonjolan tulang. Permukaan yang kurang rata, seprti
pada keadaan arthritis, mengakibatkan adanya krepitus karena permukaanyang tidak rata tersebut yang saling bergeseran satu sama lain.
5 Periksa adanya benjolan, rheumatoid arthritis, gout, dan osteoarthritis
menimbulkan benjolan yang khas. 6enjolan dibawah kulit pada rheumatoid
arthritis lunak dan terdapat di dalam dan sepanjang tendon yang
memberikan ungsi ekstensi pada sendi biasanya, keterlibatan sendi
mempunya pola yang simetris. 6enjolan pada @?& keras dan terletak
dalam dan tepat disebelah kapsul sendi itu sendiri.
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
39/44
G @unakan penentuan singkat kekuatan otot dengan skala o)etts
(memiliki nilai 0 D 5
0 I &idak ada kontraksi sama sekali.
% I @erakan kontraksi.
2 I Kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan
tahanan atau gra)itasi. I ukup kuat untuk mengatasi gra)itasi.
/ I ukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.
5 I Kekuatan kontraksi yang penuh.
Perkusi
% 9eLeks patela, &endon patella (ditengah+tengah patella dan tuberositas
tibiae dipukul dengan reLeks hammer. 9espon berupa kontraksi otot
Ouadri!eps emoris yaitu ekstensi dari lutut.
2 9eLeks bi!eps, lengan diLeksikan terhadap siku dengan sudut 30,
supinasi dan lengan bawah ditopang pada alas tertentu (meja periksa. Fari
pemeriksa ditempatkan pada tendon m. bi!eps (diatas lipatan siku,
kemudian dipukul dengan reLeks hammer. *ormal jika timbul kontraksi otot
bi!eps, sedikit meningkat bila terjadi Leksi sebagian dan gerakan pronasi.
6ila hyperakti maka akan terjadi penyebaran gerakan Leksi pada lengan
dan jari+jari atau sendi bahu.
9eLeks tri!eps, lengan ditopang dan diLeksikan pada sudut 30, tendon
tri!eps diketok dengan reLeks hammer (tendon tri!eps berada pada jarak
%+2 !m diatas olekranon. 9espon yang normal adalah kontraksi otot
tri!eps, sedikit meningkat bila ekstensi ringan dan hyperakti bila ekstensi
siku tersebut menyebar keatas sampai otot+otot bahu atau mungkin ada
klonus yang sementara.
/ 9eLeks a!hilles, posisi kaki adalah dorsoLeksi, untuk memudahkanpemeriksaan reLeks ini kaki yang diperiksa bisa diletakkan"disilangkan
diatas tungkai bawah kontralateral.
5 &endon a!hilles dipukul dengan reLeks hammer, respon normal berupa
gerakan plantar Leksi.
G 9eLeks abdominal, dilakukan dengan menggores abdomen diatas dan
dibawah umbilikus. Kalau digores seperti itu, umbilikus akan bergerak
keatas dan kearah daerah yang digores.
4 9eLeks 6abinski, merupakan reLeks yang paling penting . 1a hanya
dijumpai pada penyakit traktus kortikospinal. ntuk melakukan test ini,
goreslah kuat+kuat bagian lateral telapak kaki dari tumit kearah jarikelingking dan kemudian melintasi bagian jantung kaki. 9espon 6abinski
timbul jika ibu jari kaki melakukan dorsiLeksi dan jari+jari lainnya tersebar.
9espon yang normal adalah Leksi plantar semua jari kaki.
$1$&C- C*#?K91*
1nspeksi
a. (warna kulit 8iperpigmentasi ditemukan pada klien addison desease
atau !ushing syndrom. 8ipopigmentasi terlihat pada klien diabetes mellitus,
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
40/44
hipertiroidisme, hipotiroidisme.
b. :ajah Eariasi, bentuk dan struktur muka mungkin dapat diindikasikan
dengan penyakit akromegali mata.
!. Kuku dan rambut Peningkatan pigmentasi pada kuku diperlihatkan oleh
klien dengan penyakit addison desease, kering, tebal dan rapuh terdapat
pada penyakit hipotiroidisme, rambut lembut hipertyroidisme. 8irsutismeterdapat pada penyakit !ushing syndrom.
d. 1nspeksi ukuran dan proporsional struktur tubuh klien ?rang jangkung,
yang disebabkan karena insufsiensi growth hormon. &ulang yang sangat
besar, bisa merupakan indikasi akromegali.
e. &anda trousseaus dan tanda !h)oteks Peningkatan kadar kalsium
tangan dan jari+jari klien kontraksi (spasme karpal.
Palpasi
a. Kulit kasar, kering ditemukan pada klien dengan hipotiroidisme. #imana
kelembutan dan bilasan kulit bisa menjadi tanda pada klien dengan
hipertiroidisme. esi pada ekstremitas bawah mengindikasikan #-.
b. Palpasi kelenjar tiroid (tempatkan kedua tangan anda pada sisi lain pada
tra!hea dibawah kartilago thyroid. -inta klien untuk miringkan kepala ke
kanan -inta klien untuk menelan. $etelah klien menelan. pindahkan pada
sebelah kiri. selama palpasi pada dada kiri bawah &idak membesar pada
klien dengan penyakit gra)es atau goiter.
uskultasi
uskultasi pada daerah leher diata tiroid dapat mengidentifkasi bunyi
Qbruit
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
41/44
b. Kaji status mental.
!. Kaji adanya kejang atau tremor.
Palpasi
a. Kaji tingkat kenyamanan, adanya nyeri dan termasuk lokasi, durasi, tipe
dan pengobatannya.
b. Kaji ungsi sensoris dan tentukan apakah normal atau mengalamigangguan. Kaji adanya hilang rasa, rasa terbakar"panas dan baal.
!. Kaji ungsi motorik seperti genggaman tangan, kekuatan otot,
pergerakan dan postur.
Perkusi
a. 9eLeks patela, diketuk pada regio patela (ditengah tengah patela.
b. 9eLeks a!hilles, dipukul dengan reLeks hammer, respon normal berupa
gerakan plantar Leksi kaki.
$1$&C- 9CP9?#K$1
1nspeksi
%. Keadaan umum, pemeriksaan khusus obstetri, pemeriksaan dalam, dan
pemeriksaan tambahan.
2. 1nspeksi tentang status gi;i anemia, ikterus.
. Kaji pola pernapasan (sianosis, dispnea.
/. pakah terdapat edema, bagaimana bentuk dan tinggi badan, apakah
ada perubahan pigmentasi, kloasma gra)idarum, striae alba, striae li)idae,
striae nigra, hiperpigmentasi, dan areola mamma.
Palpasi
%. palpasi menurut eopold 1+1E
2. $er)iks, yaitu untuk mengetahui pelunakan ser)iks dan pembukaan
ser)iks.. Ketuban, yaitu untuk mengetahui apakah sudah pe!ah atau belum dan
apakah ada ketegangan ketuban.
/. 6agian terendah janin, yaitu untuk mengetahui bagian apakah yang
terendah dari janin, penurunan bagian terendah, apakah ada kedudukan
rangkap, apakah ada penghalang di bagian bawah yang dapat
mengganggu jalannya persalinan.
5. Perabaan orniks, yaitu untuk mengetahui apakah ada bantalan orniks
dan apakah bagian janin masih dapat didorong ke atas.
uskultasi
uskultasi untuk mengetahui bising usus, gerak janin dalam rahim, denyutjantung janin, aliran tali pusat, aorta abdominalis, dan perdarahan
retroplasenter.
$1$&C- PC9KC-18*
1nspeksi
a. Kaji kebiasaan pola 6K, output"jumlah urine 2/ jam, warna, kekeruhan
dan ada"tidaknya sedimen.
b. Kaji keluhan gangguan rekuensi 6K, adanya dysuria dan hematuria,
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
42/44
serta riwayat ineksi saluran kemih.
!. 1nspeksi penggunaan !ondom !atheter, olleys !atheter, silikon kateter
atau urostomy atau supra pubik kateter.
d. Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian diagnostik yang terkait
dengan sistem perkemihan.
Palpasia. Palpasi adanya distesi bladder (kandung kemih
b. ntuk melakukan palpasi @injal Kanan Posisi di sebelah kanan pasien.
&angan kiri diletakkan di belakang penderita, paralel pada !osta ke+%2,
ujung !ari menyentuh sudut !osto)ertebral (angkat untuk mendorong ginjal
ke depan. &angan kanan diletakkan dengan lembut pada kuadran kanan
atas di lateral otot re!tus, minta pasien menarik naas dalam, pada pun!ak
inspirasi tekan tangan kanan dalam+dalam di bawah ar!us aorta untuk
menangkap ginjal di antar kedua tangan (tentukan ukuran, nyeri tekan ga.
Pasien diminta membuang naas dan berhenti napas, lepaskan tangan
kanan, dan rasakan bagaimana ginjal kembali waktu ekspirasi.
!. #ilanjutkan dengan palpasi @injal Kiri Pindah di sebelah kiri penderita,
&angan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari belakan. &angan kiri
diletakkan dengan lembut pada kuadran kiri atas di lateral otot re!tus,
minta pasien menarik naas dalam, pada pun!ak inspirasi tekan tangan kiri
dalam+dalam di bawah ar!us aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua
tangan (normalnya jarang teraba.
Perkusi
ntuk pemeriksaan ketok ginjal prosedur tambahannya dengan
mempersilahkan penderita untuk duduk menghadap ke salah satu sisi, dan
pemeriksa berdiri di belakang penderita. $atu tangan diletakkan pada sudut
kosto)ertebra kanan setinggi )ertebra torakalis %2 dan lumbal % danmemukul dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan (ginjal kanan. $atu
tangan diletakkan pada sudut kosto)ertebra kanan setinggi )ertebra
torakalis %2 dan lumbal % dan memukul dengan sisi ulnar dengan kepalan
tangan (ginjal kiri. Penderita diminta untuk memberiksan respons terhadap
pemeriksaan bila ada rasa sakit.
C)aluasi
Perawat bertanggung jawab untuk asuhan keperawatan yang mereka
berikan dengan menge)aluasi hasil inter)ensi keperawatan. Keterampilan
pengkajian fsik meningkatkan e)aluasi tindakan keperawatan melaluipemantauan hasil asuhan fsiologis dan perilaku. Keterampilan pengkajian
fsik yang sama di gunakan untuk mengkaji kondisi dapat di gunakan
sebagai tindakan e)aluasi setelah asuhan diberikan.
Perawat membuat pengukuran yang akurat, terperin!i, dan objekti
melalui pengkajian fsik. Pengukuran tersebut menentukan ter!apainya
atau tidak hasil asuhan yang di harapkan. Perawat tidak bergantung
sepenuhnya pada intuisi ketika pengkajian fsik dapat digunakan untuk
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
43/44
menge)aluasi keeektian asuhan.
#okumentasi
Perawat dapat memilih untuk men!atat hasil dari pengkajian fsik pada
pemeriksaan atau pada akhir pemeriksaan. $ebagian besar institusi
memiliki ormat khusus yang mempermudah pen!atatan data
pemeriksaan. Perawat meninjau semua hasil sebelum membantu klienberpakaian, untuk berjaga+jaga seandainya perlu memeriksa kembali
inormasi atau mendapatkan data tambahan. &emuan dari pengkajian fsik
dimasukkan ke dalam ren!ana asuhan.
#ata didokumentasikan berdasarkan ormat $?P1C, yang hamper sama
dengan langkah+langkah proses keperawatan.
'ormat $?P1C, terdiri dari
H #ata (riwayat $ubjekti, yaitu apa yang dilaporkan klien
H #ata (fsik ?bjekti, yaitu apa yang di obser)asi, inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi oleh perawat.
H ssessment (pengkajian , yaitu diagnosa keperawatan dan pernyataan
tentang kemajuan atau kemunduran klien
H Plan (Peren!anaan, yaitu ren!ana perawatan klien
H 1mplementation (pelaksanaan, yaitu inter)ensi keperawatan dilakukan
berdasarkan ren!ana
H C)aluation (e)aluasi, yaitu tinjauan hasil ren!ana yang sudah di
implementasikan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemeriksaan fsik dalah pemeriksaan tubuh klien se!ara keseluruhan atauhanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang
sistemati dan komprehensi, memastikan"membuktikan hasil anamnesa,
menentukan masalah dan meren!anakan tindakan keperawatan yang tepat
bagi klien.
Pemeriksaan fsik mutlak dilakukan pada setiap klien, tertama pada klien
yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat, se!ara
rutin pada klien yang sedang di rawat, sewaktu+waktu sesuai kebutuhan
klien. Fadi pemeriksaan fsik ini sangat penting dan harus di lakukan pada
kondisi tersebut, baik klien dalam keadaan sadar maupun tidak sadar.
Pemeriksaan fsik menjadi sangat penting karena sangat bermanaat, baikuntuk untuk menegakkan diagnosa keperawatan, memilih inter)ensi yang
tepat untuk proses keperawatan, maupun untuk menge)aluasi hasil dari
asuhan keperawatan.
Saran
gar pemeriksaan fsik dapat dilakukan dengan baik, maka perawat harus
memahami ilmu pemeriksaan fsik dengan sempurna dan pemeriksaan fsik
-
7/25/2019 pemeriksaan fisik head to to.docx
44/44
ini harus dilakukan se!ara berurutan, sistematis, dan dilakukan dengan
prosedur yang benar.