Pemeriksaan Cairan Sendi Dan Pemeriksaan Radiologi Pada Kelainan Sendi

download Pemeriksaan Cairan Sendi Dan Pemeriksaan Radiologi Pada Kelainan Sendi

of 5

Transcript of Pemeriksaan Cairan Sendi Dan Pemeriksaan Radiologi Pada Kelainan Sendi

Pemeriksaan Cairan Sendi dan Pemeriksaan Radiologi pada Kelainan SendiPosted by fauzanhertrisnofirman December 20, 2011 Leave a Comment Filed Under foto polos sendi lutut, osteoartritis, pemeriksaan cairan sendi, radiology assessment, synovial joint analysis A. Pemeriksaan Cairan Sendi Pemeriksaan ini dikenal dengan nama formal yaitu: analisis cairan sinovial, tetapi mempunyai nama lain berupa analisis cairan sendi.1 Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk membantu mendiagnosis penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi. Cairan sendi diambil menggunakan jarum yang ditusuk ke dalam cairan itu berada (area diantara tulang pada sendi tersebut).1 Cairan sinovial menjadi pelumas dalam sendi. Cairan sinovial akan memberikan nutrisi bagi tulang rawan sehingga tidak dapat aus selama penggunaan (gesekan dalam pergerakan sendi).2 Analisis cairan sendi terdiri dari serangkaian uji yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi akibat dari penyakit tertentu. Ada beberapa karakteristik cairan sinovial yang patut dikaji antara lain:1. Karakteristik fisik1: evaluasi dari penampilan secara umum dari cairan sinovial, meliputi

kekentalan (viskositas). Karakteristik fisik yang normal berupa: cairan bening, berwarna jernih hingga kekuningan, dan kental (viskositas tinggi akibat kandungan asam hialuronat, ketika mengambilnya dengan jarum membentuk string beberapa inchi layaknya cairan kental pada umumnya). Perubahan yang terkait pada aspek fisik ini yaitu: cairan keputihan (berawan) disebabkan oleh hadirnya mikroorganisme dan sel darah putih) dan berwarna kemerahan akibat hadirnya sel darah merah. Antara cairan sinovial berawan dan kemerahan dapat terjadi dalam satu spesimen. 2. Karakteristik kimia1: mendeteksi perubahan zat kimia tertentu pada cairan sinovial, meliputi: glukosa (level glukosa di dalam cairan ini lebih rendah daripada level glukosa darah dan dapat menurun lebih signifikan lagi pada inflamasi dan infeksi sendi, protein (kandungan protein meningkat akibat peradangan infeksi), asam urat yang meningkat (pada Gout). 3. Karakteristik mikroskopik1,2: menghitung sel-sel yang terdapat pada cairan sinovial (terutama untuk menghitung leukosit) meliputi: hitung leukosit (batas normal yaitu