pembuatan sabun dari rbdps

download pembuatan sabun dari rbdps

of 11

Transcript of pembuatan sabun dari rbdps

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    1/11

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    2/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki areal perkebunan kelapa

    sawit yang cukup luas. Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2004

    adalah 5 juta hektar dengan produksi 11,08 juta ton per tahun. Indonesia pun

    menempati produsen minyak mentah (CPO dan PKO) kedua terbesar di dunia.

    Sabun colek adalah salah satu produk yang dapat kita hasilkan dari minyak hasil

    turunan dari CPO. Sabun mengandung busa yang dihasilkan dari minyak CPO.

    Disini kami membuat sabun colek dari Refined Bleached Deodorized Palm Stearin

    (RBDPs).Kebutuhan sabun colek di Indonesia memang tidak diragukan lagi, selain

    murah harganya sabun colek juga serba bisa digunakan dalam membersihkan

    ssesuatu, seperti membersihkan piring, kaca, alat rumah tangga lainnya bahkan

    pakaian dan kendaraanpun bisa dibersihkan sabun colek.

    Siapa sangka sabun colek produksi Indonesia menjadi primadona di pasar

    Afrika. Bahkan kedua jenis produk tersebut sangat laku keras diperdagangkan di

    benua hitam tersebut. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan,

    Afrika meminati sabun colek dikarenakan lebih murah dan kualitasnya yang lebih

    bagus daripada yang lain. "Untuk itu kita akan terus menggarap secara lebih serius di

    Afrika," katanya di Jakarta, Jumat (7/9/13). Asal tahu saja, sabun colek di Afrika

    tidak hanya dijadikan sabun untuk membersihkan piring dan perabotan pecah belah

    lainnya melainkan juga dijadikan sabun untuk mandi. Secara umum, berdasarkan

    data dari Kementerian Perdagangan, ekspor non-migas per kuartal pertama 2012 di

    kawasan Afrika mencapai US$ 6,1 miliar atau 3,76% dari total ekspor disusul Timur

    Tengah 3,1% atau sekitar US$ 4,88 miliar. Pada kuartal pertama 2012, nilai ekspor

    total migas dan non-migas Indonesia mencapai Rp 1.081 triliun sekitar 55% dari

    produk domestik bruto (Artikel Bisnis, 2013).

    1.2 Tujuan

    Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pembuatan sabun

    colek, Informasi tersebut meliputi bahan baku pembuatan , proses produksi, dan

    peluang pemasaran.

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    3/11

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    4/11

    kotoran yang melekat pada suatu permukaan (membersihkan). Sehingga pemakaian

    sabun untuk mengurangi hardness dalam pengolahan air perlu juga mendapat

    perhatian.Sebuah molekul sabun dalam air akan terionisasi menjadi ion positif

    (disebut bagian kepala berupa ion logam atau NH4) dan ion negatif (disebut bagian

    ekor berupa rantai alkil). Bagian ekor bersifat hidrofobik (menjauhi molekul air) dan

    bagian kepala bersifat hidrofilik (mendekati molekul air). Bagian ekor ini akan

    mencari permukaan tertentu (misalnya kotoran lemak) dan akan bergerombol

    mengelilingi permukaan tersebut membentuk misel. Sedangkan bagian kepala akan

    tetap kontak dengan molekul air sehinggga dengan demikian mencegah bagian ekor

    (yang membentuk misel) dari mengendap dan mencegah terbentuknya misel yang

    terlalu besar yang dapat mengendap secara gravitasi. Hasilnya kotoran dan molekul

    sabun akan tetap terdispersi dalam air (fessenden, 1963).

    Sebelum perang dunia II, sabun diperoleh dengan jalan mereaksikan lemak

    dengan kaustik soda didalam ketel ketel besar atau kecil yang dilengkapi dengan

    pengaduk dan jaket uap. Proses ini dikenal dengan nama soap boilling operation dan

    berlangsung secara batc. Setelah perang dunia II, sabun mulai dikembangkan

    pembuatan sabun melalui proses kontinu. Proses ini memiliki beberapa keuntungan

    dibandingkan dengan sistem batch. Antara lain pemakaian energi lebih efisien danwaktu yang diperlukan untuk menghasilkan sabun lebih efisien (Riegel, 1985). Saat

    ini, proses pembuatan sabun secara kontinu dilakukan dengan cara safonifikasi

    langsung trigliserida, safonifikasi metil ester asam lemak yang dikembangkan oleh

    fuji cooperation (jepang) dan netralisasi asam lemak yang dikembangkan oleh

    mazzoni LB.

    2.2 SaponifikasiProses Saponifikasi Trigliserida Proses ini merupakan yang paling tua diantara

    proses proses yang ada, karena bahan baku untuk proses ini sangat mudah

    diperoleh. Dahulu digunakan lemak hewan dan sekarang telah digunakan pula

    minyak nabati. Pada saat ini, telah digunakan proses saponifikasi trigliserida sistem

    kontinu sebagai ganti proses saponifikasi trigliserida sistem batch. Reaksi yang

    terjadi pada proses ini adalah:

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    5/11

    RCOOCH2 CH2OH

    RCOOCH+ + 3 KOH 3RCOOK+ CHOH

    RCOOCH2 CH2OH

    Trigliserida Alkali Sabun Gliserol

    Tahap pertama dari proses saponifikasi trigliserida ini adalah dipanaskan RBDPs

    (trigliserida) dengan suhu 60 0C dengan tekanan 1 atm. Kemudian mereaksikan

    RBDPs (trigliserida) dengan basa alkali (NaOH) didalam reaktor berpengaduk untuk

    membentuk sabun cair dan gliserol, dengan suhu 70 OC dengan tekanan 1 atm. Lebih

    dari 99,5% lemak / minyak berhasil disaponifikasi pada proses ini. Hasil reaksi

    kemudian dimasukkan kedalam sebuah separator/decanter gravitasi yang bekerja

    dengan prinsip perbedaan densitas untuk memisahkan sabun cair dengan gliserol.

    Pada unit ini akan terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan sabun pada bagian atas dan

    lapisan iye pada bagian bawah. Lye terdiri dari gliserin, sisa alkali, dan air yang

    secara keseluruhan membentuk lapisan yang lebih berat dari sabun sehingga berada

    pada lapisan bagian bawah di dalam pemisah statis. Dari unit ini kemudian sabun

    cair dipompakan ke unit tangki pencampuran untuk pemanambahan Alkyl Benzene

    Sulfonate ( ABS), gliserin, pewarna, ekstrak jeruk dan pewangi. Kemudian sabuncair dipompa ke tangki produk akhir.

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    6/11

    2.3 Skema Proses Pembuatan Sabun

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    7/11

    BAB III

    DESKRIPSI PROSES

    Proses saponifikasi ini dapat dibagi menjadi tiga tahap proses, yaitu:

    1. Tahap persiapan umpan

    2.

    Tahap reaksi Saponifikasi Trigliserida

    3. TahapFinishingsabun

    3.1 Tahap persiapan umpan

    Umpan terdiri dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin) dan

    NaOH. RBDPS di masukkan ke dalam tangki yang dilengkapi dengan pemanas,

    dipanaskan terlebih dahulu menggunakan Steam sampai suhu 90oC sebelum dipompa

    ke dalam reaktor untuk. Sedangkan NaOH dilarutkan dalam air proses yang besuhu

    30oC sampai konsentrasi masing-masing 50% massa. RBDPS dan campuran larutan

    NaOH kemudian dipompakan ke dalam reaktor.

    3.2 Tahap reaksi Saponifikasi Trigliserida

    RBDPS, dan campuran larutan NaOH dipompakan masuk ke dalam reaktor(tangki pencampur) yang diberi jaket pemanas untuk dipanaskan sampai suhu 90oC

    untuk dihomogenkan dan sekaligus bereaksi membentuk sabun dan air. Lebih dari

    99,5% lemak / minyak berhasil disaponifikasi pada proses ini dengan waktu tinggal

    1,8 jam dan kondisi operasi 90oC tekanan 1 atm. Hasil reaksi kemudian dipompakan

    ke unit pemisah separator yang bekerja denagan prinsip perbedaan densitas. Pada

    unit ini akan terbentuk dua lapisan sabun pada bagian atas dan lapisan Impurities

    pada bagian bawah.Impurities terdiri dari gliserol, sisi alkali dan air yang secara keseluruhan

    membentuk lapisan yang lebih berat dari sabun sehingga berada pada lapisan bagian

    bawah di dalam pemisah.

    Proses selanjutnya adalah penambahan aditif , zat aditif yang ditambahkan adlah

    gliserin yang berfungsi sebagai pelembut dan pelembab pada kulit, Alkyl Benzene

    Sulfonate ( ABS) yang berfungsi sebagai surfaktan pada sabun (pembersih dan

    pemutih) yang dapat mengangkat kotoran pada kulit. Pewangi (Essential) serta

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    8/11

    pewarna dan ekstrak jeruk nipis yang berfungsi untuk memberikan kesegaran,

    keharuman, warna dan kekuatan pada jeruk nipis yang dapat mengangkat minyak

    dengan cepat. Zat tambahan ini dicampurkan dalam tangki pencampur yang

    dilengkapi oleh jaket pemanas untuk menjaga sabun tetap cair (suhu tetap) dan

    campuran homogeny. Jumlah aditif yang ditambahkan sesuai dengan spesifikasi

    mutu yang diinginkan.

    3.3 Tahap pengeringan dan Finishing Sabun

    Pengeringan sabun dilakukan dalam unit vakum spray chamber. Campuran

    sabun cair dari tangki pencampur dipompa ke unit flash drum, dimana sabun

    mengalami proses Flash pada 1 atm sehingga dihasilkan uap air jenuh bersuhu 100oC

    yang terpisah dari sabun dan keluar melalui bagian atas Flash Drum. Kemudian

    sabun diangkut dengan bantuan Conveyor dikirim ke unit Finising yang terdiri dari

    satuan pembentukan sabun colek. Dari unit ini sabun ditransfer ke unit penyimpanan

    dengan bantuan konveyor untuk segera dibungkus dalam kemasan dan ditimbun

    dalam gudang penyimpanan sebelum dijual.

    SPESIFIKASI PERALATAN

    1. Tangki bahan baku RBDPS

    2. Gudang bahan baku NaOH

    3. Tangki pelarut NaOH

    4. Tangki reaktor

    5. Separator

    6. Tangki bahan baku gliserin

    7.

    Tangki bahan baku Alkyl Benzene Sulfonate ( ABS)8.

    Tangki pencampur

    9. Flash Drum

    10. Tangki bahan pewangi

    11.

    Tangki ekstrak jeruk nipis

    12. Bar soap Finishing Machine (BSFM)

    13. Gudang produk

    14.

    Pompa RBDPS

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    9/11

    15. Pompa NaOH

    16. Pompa Gliserin

    17.

    Pompa tangki pencampur

    18.

    Conveyor

    Diperkirakan harga alat Rp 8 M dan untuk bangunan, instalasi listrik, kesehatan

    keselamatan kerja, lapangan parkir, tempat olah raga, poliklinik, pos keamanan,

    kantor, unit pemadam kebakaran, tempat ibadah, perumahan karyawan diperkirakan

    Rp 9 M. diperkirakan biaya gaji pegawai (80 orang), petugas kebersihan, sekretaris,

    bendahara, karyawan teknik dan semuanya sebesar 5 M per bulan berarti setahun Rp

    60 M. perawatan alat-alat dalam setahun sebesar 40 M Karena produksi pabrik

    600.000 ton per tahun diperkirakan biaya bahan baku per tahun sebesar Rp 1,4082 T.

    total pengeluran dalam setahun adalah Rp 1,5082 T. Sedangakan investasi sebesar

    Rp1 T dan kekuranagan sisa untuk kebutuhan bahan dipinjam ke Bank dari produksi

    sabun per tahun diperkirakan uang masuk sebesar 600.000 ton dikali Rp4000 per kg

    setara Rp2,4 T dan cicilan ke Bank per tahun sebesar 0,2 T dan investor mendapat

    uang tetap Rp 0,6918 T per tahun. Karena pabrik sabun colek menghasilkan produk

    sebesar 600.000 ton per tahun. Jadi menurut kami pabrik ini layak untuk didirikan.

    Bahan Jumlah

    kebutuhan

    Watu

    pemakaian/hari

    harga Waktu

    pemakaian/tahun

    total

    RBDPs 230,982 kg/jam24 jam

    Rp5,000 260 hari Rp 7.2066 T

    NaOH 29,600kg/jam24 jam

    Rp10,000 260 hari Rp 1.847 T

    Gliserin

    6,083 kg/jam 24 jam Rp

    32,000260 hari Rp 380.6 M

    ABS

    166 kg/jam 24 jam Rp

    150,000260 hari Rp 155.4 M

    Parfum, Ekstrak

    jeruk, pewarna

    4,166 kg/jam 8 jam Rp

    150,00090 hari Rp 4.4928 T

    JumlahRp 14.0824 T

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    10/11

    KESIMPULAN

    Minyak sawit merupakan minyak nabati yang diproduksi terbanyak nomor dua

    di dunia. Minyak sawit terdiri dari gliserida campuran yang merupakan ester dari

    gliserol dan asam lemak rantai panjang. Sabun colek adalah salah satu produk yang

    dapat kita hasilkan dari minyak hasil turunan dari CPO. Sabun mengandung busa

    yang dihasilkan dari minyak CPO. Disini kami membuat sabun colek dari Refined

    Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPs).

    Kebutuhan sabun colek di Indonesia memang tidak diragukan lagi, selain murah

    harganya sabun colek juga serba bisa digunakan dalam membersihkan ssesuatu,

    seperti membersihkan piring, kaca, alat rumah tangga lainnya bahkan pakaian dan

    kendaraanpun bisa dibersihkan sabun colek.

    Selain itu di Afrika sabun colek dari Indonesia sangat laris ini terbukti dari

    sebuah artikel bisnis yang menyatakan di Afrika sabun colek dari Indonesia sangat

    banyak digunakan karena harga murah dan serba bisa digunakan.

    Dengan memperkirakan produksi pabrik sekitar 600.000 ton per tahun maka

    kami mengasumsikan investor atau pemilik dana dapat meraih keuntungan sebesar

    Rp 0,6918 T tiap tahunnya, dan ini dapat disimpulkan pabrik layak untuk didirikan.

  • 8/10/2019 pembuatan sabun dari rbdps

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    Allen T.O. dan A.P. Roberts. 1993. Production Operation 2: Well Completions,

    Worker, and Simulation. Oil & Gas Consultants International (OGCI), Inc.,

    Tulsa, Oklahoma, USA.

    Ghazali R. 2002. The Effect of Disalt on The Biodegradability of Methyl Ester

    Sulphonates (MES). Journal of Oil Palm Research 14(1):45-50.

    Hambali, et.al. 2004.Pemanfaatan Surfaktan Ramah Lingkungan dari Minyak Sawit

    sebagai Oil Well Stimulant Agent untuk Meningkatkan Produksi Sumur Minyak

    Bumi. Proposal Hibah Kompetisi Pengembangan Masyarakat. Departemen

    Teknologi Industri Pertanian IPB. Bogor.

    Hapsari M. 2003. Kajian Pengaruh Suhu dan Kecepatan Pengadukan pada Proses

    Produksi Surfaktan dari Metil Ester Minyak Inti KElapa Sawit dengan Metode

    Sulfonasi. [Skripsi]. Bogor : FATETA IPB.

    Hidayat, Sri. 2005. Proses pembuatan MES dari Palm kernel oil Menggunakan

    Natrium Bisulfit. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, FATETA, IPB.

    Hui. 1996. Mechanistic Approach to The Thermal Degradation of -Olefin

    Sulfonates. Ethyl Coorporation. Baton Rouge, L.A. USA.