PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

21
PEMBUATAN SABUN CREAM DETERGEN) Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Kimia KELOMPOK X Nama Anggota : - Fakhri Sukma A - Syifa Choerun Nisa - Tiara Yunita Ekawati - Titia Ningsih Kelas : XII IPA 2 SMAN 1 SUMEDANG Jalan Prabu Geusan Ulun No. 39 Sumedang 45312, Jawa Barat Telp. (0261) 201850 

Transcript of PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

Page 1: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 1/21

PEMBUATAN SABUN CREAM DETERGEN)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Kimia

KELOMPOK X

Nama Anggota : - Fakhri Sukma A

- Syifa Choerun Nisa

- Tiara Yunita Ekawati

- Titia Ningsih

Kelas : XII IPA 2

SMAN 1 SUMEDANG

Jalan Prabu Geusan Ulun No. 39 Sumedang 45312, Jawa Barat

Telp. (0261) 201850 

Page 2: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 2/21

Page 3: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 3/21

1.2. Rumusan Praktikum

Pada dasarnya, pokok permasalahannya adalah:

1. Bagaimana proses pembuatan sabun cream (detergen) atau sabun colek?

2. Apa saja bahan  –  bahan kimia yang digunakan dalam proses dan berapakah takarannya?

3. Bagaimana hasil dari percobaan tersebut?

1.3. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu diantaranya:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan sabun cream (detergen) atau sabun colek.

2. Untuk mengetahui bahan  –  bahan kimia yang dipakai dalam proses pembuatan serta

takaran yang digunakan.

3. Untuk mengetahui hasil percobaan.

Page 4: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 4/21

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Bahan – Bahan

1. ABS

Alkil benzene sulfonat (ABS) berfungsinya sebagai bahan aktif maka ABS mutlak ada pada

pembuatansabun colek (detergen). Tanpa bahan ini maka produk akhir tidak dapat

disebutsebagai detergen. Bahan ini merupakan cairan kental yg berwarna coklatkehitaman ,

berfungsi sebagai agen pembersih dan penghasil busa. Karenabahan ini berbau, maka sebaiknya

jangan dibuka terlebih dahulu sebelumdigunakan. Di toko-toko bahan kimia, ABS mudah

didapatkan, biasanya dikemas per kg dalam plastik / kaleng. Bila bahan ini tidak ada bisa

diganti dengan LABS (linear alkil benzene sulfonat), tetapi harganya lebih mahal.

2. Soda Api

Bahan ini berguna sebagai penetralisir sifat keasaman yang di akibatkan dalam pemakaian

DDBS. Bahan ini berbentuk batangan atau flake. Sebelum dilakukan pencampuran, bahan ini

harus dilarutkan dengan air dengan perbandingan 4:6 (misalnya : 40gr Kaustik Soda dengan

60cc air campuran) atau bisa juga dengan skala perbandingan lain sesuai dengan formula

masing  –  masing, tetapi umumnya 4:6. Cara melarutkan kaustik soda harus dilakukan dengan

hati –  hati karena bahan ini bersifat keras terhadap kulit manusia.

3. Soda Abu

Soda abu atau SODA ASH berbentuk bubuk, dan warnanya putih. Fungsinya untuk

meningkatkan daya bersih, penambahan soda abu tidak boleh terlalu banyak, karena dapatmenimbulkan rasa panas di tangan saat sabun colek digunakan. Penggunaan soda abu yang

dianjurkan dalam formula pembuatan sabun colek adalah sekitar 7 % dari komposisi total

bahan sabun colek.

4. ir 

Air merupakan bahan utama dalam pembuatan sabun colek, berfungsi untuk

menyempurnakan reaksi dari formula sabun colek, air juga berfungsi untuk mengaturkekentalan sabun colek yang akan dihasilkan dari proses formula sabun colek. 

Page 5: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 5/21

5. Pewarna dan Pewangi 

Berfungsi sebagai bahan tambahan (addictive) dan tidak akan mengurangi kualitas dari

sabun colek, warna sabun colek yang asli adalah coklat, dan berbau kurang menarik. jadi

penambahan parfum dan pewarna dapat mempengaruhi perhatian konsumen terhadap sabuncolek, jadi akan cepat terjual bila akan dijual. biasanya di gunakan warna kuning dan aroma

jeruk agar lebih dapat menghilangkan bau kotoran yang akan di bersihkan

6. CMC = Carboxy methyl cellulose

Na-CMC adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri farmasi dan

industri pangan, atau digunakan dalam bahan makanan untuk mencegah terjadinya retrogradasi.

Khusus di bidang farmasi, ada empat sifat fungsional yang penting dari Na-CMC yaitu untuk

stabilisator, pembentuk gel dan pengental, pengisi, dan sebagai pengemulsi. Didalam sistem

emulsi hidrokoloid, Na-CMC tidak berfungsi sebagai pengemulsi tetapi lebih sebagai senyawa

yang memberikan kestabilan. oleh karena itu, analisis Na-CMC yang telah disintesis dari

selulosa harus dilakukan.

Penelitian dilakukan dengan tahapan isolasi α- selulosa, sintesis Na CMC, dan analisis

Na CMC yang telah dihasilkan. Hasil karakterisasi Na-CMC menunjukkan bahwa produk

memenuhi persyaratan sebagai eksipien sediaan farmasi, yang meliputi parameter organoleptis,

kelarutan, foam test, pembentukan endapan, dan reaksi warna yang sama dengan Na-CMC

baku.Biasanya tersedia dalam bentuk garam, yaitu CMC (Na). Fungsinya dalam sabun colek

adalah sebagai pengental / meningkatkan viskositas.

Menurut Tranggono dkk. (1991), CMC ini mudah larut dalam air panas maupun air

dingin. Pada pemanasan dapat terjadi pengurangan viskositas yang bersifat dapat balik

(reversible ). Viskositas larutan CMC dipengaruhi oleh pH larutan, kisaran pH Na-CMC

adalah 5-11 sedangkan pH optimum adalah 5, dan jika pH terlalu rendah (<3), Na-CMC

akan mengendap (Anonymous. 2004).

7. STPP 

Untuk mencegah redeposisi atau mencegah kotoran kembali ke baju (kain). Jadi tidak

tepat kalau ditambahkan pada sabun cair cuci piring. Jika ingin sabun cairnya punya kelebihan

dibanding sabun cair lain beri bahan kimia semacam anti jamur/bakteri. Jadi tidak sekedar

bersih tapi membunuh jamur/bakteri yg merugikan dari barang-barang yang di cuci sehingga

tampak higienis.

Page 6: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 6/21

 

2.2. Pengertian Sabun

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan.

Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk

umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika

diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi

mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun

sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapatditurunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau

kalium hidroksida) pada suhu 80 – 100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. 

Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional,

alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang

kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun. 

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak

pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa

alkali dan lemak/minyak.Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan

bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa

alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas

produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum

dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium

fosfat, parfum, dan pewarna.

2.3. Reaksi Pada Sabun

Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi

trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi

penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :

Page 7: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 7/21

C3H5 OOCR)3 + 3 NaOH -------> C3H5 OH)3 + 3 NaOOCR

 

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan

gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun

merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul

rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki

kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil,

melainkan larut dalam bentuk ion.

Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan

utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun.

Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cairmenggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan

juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang

lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.

2.4. Pengertian Detergen

Detergen adalah pembersih sintetis campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk

membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan

sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta

tidak terpengaruh oleh kesadahan air.

Kebersihan merupakan salah satu faktor penting bagi kesehatan masyarakat. Untuk

menjaga kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal serta tempat umum dibutuhkan produk

pembersih atau sabun cuci yang dapat diandalkan. Ibu rumah tangga, rumah sakit, sarana umumlain hingga hotel berbintang lima pasti menjadikan produk yang satu ini sebagai bagian

kehidupan sehari-hari untuk mencuci pakaian maupun peralatan rumah tangga.

2.5. Bahan – Bahan Detergen

Page 8: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 8/21

1. Surfaktan

 

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung

berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi

menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel

pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:

a. Anionik :

-Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)

-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)

-Alpha Olein Sulfonate (AOS)

b. Kationik : Garam Ammonium

c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle

d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines

2. Builder

Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan

cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.

a. Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)

b. Asetat :

- Nitril Tri Acetate (NTA)

- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)

c. Silikat : Zeolit

d. Sitrat : Asam Sitrat

3. Filler

Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan

meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.

4. Aditif

Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik,

misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya

Page 9: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 9/21

cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh :

Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

2.6. Jenis – Jenis Detergen

Kita tentu sudah akrab dengan detergen, selama ini kita mengenal detergent sebagai bubuk

pembersih pakaian. Sebenarnya deterjen adalah senyawa organik, yang memiliki dua kutub dan

bersifat non-polar karakteristik. Ada tiga jenis deterjen yaitu anionic, kationik, dan non-ionik.

Anionic dan permanen kationik memiliki muatan negatif dan positif yang melekat pada non-

polar (hidrofobik) CC rantai. Detergen non-ionik tidak mempunyai muatan ion tetap, hal ini

terjadi karena mereka memiliki jumlah atom yang lemah elektropositif dan elektronegatif yang

disebabkan oleh kekuatan menarik elektron atom oksigen.

Ada dua jenis karakteristik detergent yang berbeda yaitu fosfat deterjen dan surfaktan

deterjen. Pada umumnya deterjen yang mengandung fosfat akan terasa panas ditangan, sedangkan

surfaktan adalah jenis deterjen yang sangat beracun. Perbedaan kedua jenis detergen itu adalah

deterjen surfaktan lebih berbusa dan bersifat emulsifying deterjen. Disisi lain fosfat detergent

adalah deterjent yang membantu menghentikan kotoran dalam air.Zat yang terkandng didalam

detergent juga digunakan dalam formulasi dalam pestisida. Degradasi alkylphenol

polyethoxylates (non-ion) dapat menyebabkan pembentukan alkylphenols (terutama

nonylphenols) yang bertindak sebagai endokrin pengganggu jika limbah detergent bercampur

dengan air limbah lain di saluran air.

Awalnya deterjen mesin cuci dikenal sebagai produk cuci pembersih pakaian, namun kini

meluas dalam bentuk produk-produk sabun cuci seperti:

1)  Personal cleaning product, sebagai produk pembersih diri seperti sampo, sabun cuci

tangan, dll.

2)  Laundry, sebagai sabun deterjen pencuci pakaian, merupakan produk deterjen yang paling

populer di masyarakat. 

3)  Dishwashing product, sebagai sabun cuci piring alat-alat rumah tangga baik untuk

penggunaan cuci piring manual maupun produk sabun mesin pencuci piring. 

4)  Household cleaner, sebagai produk cuci rumah seperti produk sabun cuci pembersih

lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal, gelas, dll. 

Page 10: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 10/21

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Alat dan bahan

1. Soda Api ................................ 200 gram

2. STTP ....................................... 250 gram

3. CMC ........................................... 200 gram

Page 11: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 11/21

 

4. Soda ash ..................................... 200 gram

5. ABS .......................................... 1000 gram

6. Bahan warna ............................ secukupnya

7. Air ............................................ 600 cc (2,5gelas)

8. Bibit minyak wangi ................. 5 cc

Page 12: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 12/21

 

9. Ember

10. Alat Pengaduk Kayu

11. Blender (Pengukur Takaran Air)

Page 13: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 13/21

 

3.2. Cara Pembuatan

A. 1. Siapkan ember dan alat pengaduk.

2. Masukkan ABS dan CMC, lalu aduk secara rata.

A

ABS CMC

Page 14: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 14/21

 

B. Soda api, STTP, Soda ash dilarutkan dalam air, kemudian diaduk secepatnya sehingga

merata, dan dalam pengadukannya memerlukan waktu kira-kira 5 menit. Pertamamasukkan dahulu air dan soda api dimasukkan secara perlahan. Hati  –  hati jika

terlalu cepat, dapat meledak. Kemudian masukkan STTP dan Soda ASH.

A

B

Page 15: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 15/21

 

Page 16: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 16/21

 

C. Kemudian diaduk sehingga busanya naik, kalau sudah halus, diaduk-aduk supaya tidak

ada tepung yang kristal.

D. Yang terakhir, Bibit minyak wangi dilarutkan pada percampuran B dan diaduk sekali

lagi supaya betul-betul merata.

Page 17: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 17/21

 

Page 18: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 18/21

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Simpulan yang didapat dari makalah tentang proses pembuatan deterjen

in i adalah sebagai berikut :

  Det e r g en ad a l ah S u r f ak t an an i o n i k a t au g a r am d a r i s u l fo n a t a t au

sulfat berantai panjang dari Natrium (RSO 3-Na+dan ROSO3-Na+).

  Berdasarkan Bentuk Fisiknya, detergen digolongkan menjadi detergen

c a i r , d e t e r g e n k r i m d a n d e t e r g e n b u b u k . S e d a n g k a nb e r d a s a r k a n i o n y a n g dikandungnya, digolongkan menjadi Cationic

det ergen t, Anioni c det erg ent s dan Neutral atau Non-Ionic Detergents

  Sifat Fisis Detergen adalah Ujung non polar : R  –   O (hidrofob) dan

Ujung polar: SO3 Na (hidrofil). Secara kimia, yaitu dapat melarutkan

lemak dantak dipengaruhi kesadahan air.

  Surfaktannya, memiliki kemampuan yang unik untuk mengangkat

ko toran, baik yang larut dalam air maupun yang tak larut dalam air.

4.2. Saran

Selaku konsumen dan pemakai produk-produk yang terbuat dari bahan kimia. Kita harus

lebih jeli dalam memilih produk yang akan kita pakai supaya dampak yang ditimbulkan dari

bahan kimia tersebut dapat diminimalisir. Upayakan pemakaian bahan kimia tersebut sehemat

mungkin untuk menghindari dampak pencemaran lingkungan yang dapat mempengaruhikehidupan mahluk hidup.

Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

  Kadar air sebaiknya tidak lebih dari 33.% , bila lebih mungkin akan terjadi keenceran.

  ABS sebaiknya jangan kurang dari 9%. bila lebih akan menyebabkan sabun colek jadi

kasar dan busanya sedikit.

  Garam sebaiknya jangan lebih dari 7%. kelebihan garam juga bisa meyebabkan sabun

colek jadi kasar.

Page 19: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 19/21

  Soda ASH sebaiknya tidak lebih dari 7% karena akan menimbulkan rasa panas di tangan

saat sabun colek digunakan untuk mencuci.

Gunakanlah bahan kimia sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke perairan yang

banyak organisme yang hidup di dalamnya. Gunakanlah ilmu pengetahuan kita untukmenciptakan solusi masalah ini, misalnya bahan yang ramah lingkungan. Dan yang paling

penting, mari kita memohon ampun pada Allah Swt., karena selama ini kita telah meracuni

alam-Nya, alam sekitar kita. 

Page 20: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 20/21

LAMPIRAN

Page 21: PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

8/10/2019 PEMBUATAN SABUN CREAM.docx

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-sabun-creamdocx 21/21