PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI...

89
PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PUNISHMENT IBADAH DI SMA MUHAMMADIYAH PURWODADI TAHUN AJARAN 2010/2011 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : BUDI SULISTIYO 063111028 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI...

Page 1: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI

PUNISHMENT IBADAH DI SMA MUHAMMADIYAH

PURWODADI TAHUN AJARAN 2010/2011

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :

BUDI SULISTIYO

063111028

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

ABSTRAK

Judul : Pembinaan Kedisiplinan Siswa melalui Punishment Ibadah

di SMA Muhammadiyah Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011

Penulis : Budi Sulistiyo

NIM : 063111028

Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan pembinaan kedisiplinan melalui

punishment ibadah di SMA Muhammadiyah. Kajiannya dilatar belakangi perilaku

siswa SMA Muhammadiyah yang kurang berdisiplin dalam mematuhi tata tertib

sekolah. dan upaya yang dilakukan sekolah dalam membina kedisiplinan siswa.

studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1. Bagaimana pembinaan

kedisiplinan siswa di SMA Muhammadiyah, 2. Bagaimana kedisiplinan siswa di

SMA Muhammadiyah

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan dengan

menggunakan metode observasi, wawancara dan metode dokumentasi. Data yang

terkumpul kemudian dianalisis dengan tehnik analisis deskriptif kualitatif, dan

disimpulkan dengan metode induktif serta dipaparkan dalam bentuk narasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pembinaan kedisiplinan siswa

yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah dengan menerapkan metode

punishment ibadah, punishment ibadah yang dimaksud adalah melaksanakan

ibadah shalat dhuha sebagai konsekuensi pelanggaran tata tertib di sekolah,

tujuannya adalah membentuk siswa agar berperilaku disiplin dan mempunyai

akhlaq yang baik. 2) Perilaku disiplin siswa setelah adanya pembinaan

kedisiplinan tersebut mulai membaik dan siswa mulai mengerti akan pentingnya

bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi,

masukan dan pembelajaran di SMA Muhammadiyah agar tetap menjalankan

kedisiplinan dalam segala aktifitas. Serta dalam melakukan upaya pembinaaan

tidak harus menggunakan hukuman-hukuman kekerasan. Namun hukuman juga

bisa dilakukan dengan bijak dan mempunyai manfaat bagi siswa.

Page 3: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 4: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 5: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 6: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

HALAMAN MOTTO

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,.

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran. (QS. Al-Asr 1-3)

Page 7: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skipsi ini penulis persembahkan buat bapak ibu yang tercinta,

Kepada segenap keluarga tersayang ,

Para guru yang telah mengajar dan mendidik,

Dan sahabat-sahabat yang selalu ada dikala susah maupun senang.

Page 8: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

HALAMAN TRANSLITERASI

NO Huruf Hijaiyyah Huruf latin Bacaan

a Alif ا 1

’b Ba ب 2

’T Ta ت 3

’Ts Tsa ث 4

J Jim ج 5

’H Ha ح 6

’Kh Kho خ 7

D Dal د 8

Dz Dzal ذ 9

’R Ro ر 10

’Z Za ز 11

S Sin س 12

Sy Syin ش 13

Sh Shod ص 14

Dl Dlod ض 15

’Th Tho ط 16

’Dh Zho ظ 17

A’ A’in ع 18

Gh Ghoin غ 19

’F Fa ف 20

Page 9: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Q Qof ق 21

K Kaf ك 22

L Lam ل 23

M Mim م 24

N Nun ن 25

W Wau و 26

’H Ha ه 27

La Lam-Alif ال 28

a Hamzah‘ ء 29

y Ya’1 ي 30

1 Drs. M. Ashim Yahya, Tajwid al-Qur’an Mudah dan Praktis, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, t.th), hlm. 10-12.

Page 10: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

KATA PENGANTAR

Ungkapan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang senantiasa

penulis panjatkan, karena hanya dengan ridlo, rahmat, nikmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi

Muhammad SAW, karena syafaatnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

perkuliahan ini

Dengan kesadaran yang sepenuhnya, penulis mengakui bahwa penulisan

ini tidak berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang maksimal tanpa

adanya bantuan baik berupa materiil maupun spiritual dari berbagai pihak oleh

karena itu, izinkanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Sudja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang

2. Bapak Drs. H. Jasuri, M.SI, selaku pembimbing I dan H. Mursid, M.Ag,

selaku pembimbing II yang dengan tulus ikhlas memberikan pengarahan

dan bimbingan kepada penulis.

3. Yang saya hormati Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang, yang telah memberikan ilmu pengetahuan

selama di bangku perkuliahan, semoga apa yang telah mereka berikan

menjadi bekal penulis dikemudian hari nanti.

4. Yang saya sayangi kedua orang tuaku, Bapak Sumarto dan Ibu Siti

Sa’adah, serta Kakak saya Teguh yang telah memberikan dukungannya

baik moral maupun materi serta do’a, jasa-jasamu tak akan pernah

tergantikan dan semoga Allah SWT memberikan segala rahmat-Nya.

5. Teman-teman PAI A angkatan 2006 dan semua pihak yang telah

membantu. Terima kasih atas segala dukungan yang kalian berikan.

Harapan penulis, semoga amal baik yang telah mereka berikan dapat

menjadi amal jariyah dan sekaligus mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amiin

Page 11: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dalam penyusunan maupun bahasanya. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca agar nantinya

skripsi ini dapat menjadi lebih baik.

Akhirnya penulis berharap semoga skipsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua terutama dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI).

Semarang, 23 juni 2011

Budi Sulistiyo

Page 12: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN DEKLARASI ............................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

TRANSLITERASI.............................................................................................viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Penegasan Istilah ........................................................................ 5

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

F. Kajian Pustaka ............................................................................. 7

Page 13: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

G. Metode Penelitian ....................................................................... 8

BAB II : PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI

PUNISHMENT IBADAH

A. Pembinaan kedisiplinan ..............................................................11

B. Punishment .................................................................................18

C. Ibadah ........................................................................................27

BAB III : GAMBARAN UMUM DAN PEMBINAAN KEDISIPLINAN

SISWA MELALUI PUNISHMENT IBADAH DI SMA

MUHAMMADIYAH PURWODADI

A. Gambaran Umum SMA Muhammadiyah Purwodadi

1. Letak Geografis ............................................................34

2. Sejarah Berdirinya .........................................................34

3. Keadaan Guru dan Siswa ..............................................36

4. Keadaan Sarana Prasarana ............................................36

B. Pembinaan Kedisiplinan Siswa melalui Punishment Ibadah

1. Latar Belakang Pembinaan ............................................36

2. Unsur-unsur Pembinaan .................................................37

C. Kedisiplinan Siswa di SMA Muhammadiyah ............................41

BAB IV : ANALISIS PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA

MELALUI PUNISHMENT IBADAH

A. Analisis Pembinaan Kedisiplinan Siswa di SMA Muhammadiyah

Purwodadi ............................................................................44

B. Analisis kedisiplinan Siswa di SMA Muhammadiyah

Purwodadi................................................................................ 51

Page 14: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................55

B. Saran ........................................................................................55

C. Penutup ....................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung

sepanjang zaman dalam situasi kegiatan kehidupan. Selain itu pendidikan

merupakan sistem pembaharuan menuju pendewasaan, pencerdasan dan

pematangan diri. Dewasa dalam hal perkembangan badan, cerdas dalam hal

perkembangan jiwa, dan matang dalam hal perilaku.2 Dari waktu ke waktu

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Arus globalisasi

semakin hebat. Salah cara yang ditempuh untuk menanggulanginya adalah

melalui mutu pendidikan.

Pemerintah telah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu

pendidikan meningkat. Diantaranya dengan perbaikan kurikulum, penataran

bagi guru-guru, dan penyempurnaan buku-buku pelajaran dan penambahan

alat-alat penunjang. Namun demikian mutu pendidikaan yang dicapai belum

seperti apa yang diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak

ada artinya jika tanpa dukungan dari guru, orang tua siswa, siswa itu sendiri

dan masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan.3

Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan

belajar. Hasil kegiatan belajar yang diharapkan adalah prestasi belajar yang

baik. Setiap orang pasti mendambakan prestasi belajar yang tinggi, baik orang

tua, siswa dan para guru. Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal tidak

lepas dari kondisi-kondisi dimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan

efektif dan dapat mengembangkan daya eksplorasinya baik fisik maupun

psikhis.

Memperoleh prestasi belajar yang baik tidaklah mudah, banyak faktor

yang mempengaruhi. Faktor siswa memegang peranan penting dalam mencapai

2 Suparlan Suhartomo, Filsafat Pendidikan (Yogyakarta : Ar-ruzz 2006), hlm 79

3 Azzumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT . Kompas Media

Nusantara, 2002)hlm 5

1

Page 16: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

prestasi belajar yang baik, karena siswa yang melakukan kegiatan belajar perlu

memiliki karakter belajar dan disiplin belajar.

Sekolah merupakan lembaga formal sebagai wadah untuk kegiatan

belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Disiplin

adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang

mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peturan yang

berlaku. Perilaku disiplin sangat diperlukan dalam pembinaan perkembangan

anak ataupun remaja untuk menuju masa depan yang lebih baik.4

Kedisiplinan sering dikaitkan dengan ketaatan dan kepatuhan

seseorang terhadap tata tertib, kaidah-kaidah serta aturan-aturan yang berlaku.

Disiplin merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai aktifitas manusia

sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan. Disiplin merupakan kesediaan

untuk mematuhi peraturan dan larangan-larangan. Kepatuhan disini bukan

patuh karena adanya tekanan dari luar, melainkan kepatuhan didasari adanya

kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan serta larangan tersebut.5

Dalam penerapan kedisiplinan tentu perlu adanya peraturan dan sanksi

(hukuman) bagi yang melanggarnya. Hukuman (Punishment) diberikan kepada

seseorang karena adanya kesalahan, perlawanan dan pelanggaran sebagai

ganjaran atau pembalasan.6 Hukuman dirancang untuk menciptakan respon

menghindar, dalam arti bahwa murid mestinya menghindari perilaku yang akan

menghasilkan hukuman dimasa mendatang. Misalnya ketika anak didik

melanggar peraturan yang ditetapkan oleh guru atau sekolah. Banyak dari para

guru maupun pihak sekolah memberikan hukuman dalam bentuk kekerasan

4 Emile Durkehim, Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi

Pendidikan, (Jakarta: Erlangga 1990), hlm 115

5 Conny Semiawan, Penerapan Pembelajaran Bagi Anak, (Bandung: PT Indeks 2009),

hlm 93

6Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta 2010), hlm 197

Page 17: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

dan pembinaan tingkah laku, namun cara tersebut justru berdampak negatif

bagi perkembangan peserta didik.7

Hukuman sesungguhnya tidak mutlak digunakan, dan hukuman bukan

pula tindakan yang dibenarkan dalam menangani peserta didik yang melakukan

pelanggaran, tetapi nasehatlah yang paling didahulukan. Hukuman dapat

menjadi penyebab melebarnya jurang antara guru dan siswanya. Di beberapa

sekolah, budaya “kami dan mereka” mencapai dititik dimana ada akibat yang

besar karena dihukum.8

Dalam Al-Qur’an dijelaskan dalam Q.S An-Nahl: 125

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan jalan yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk” (Q.S An-Nahl: 125).9

Harus ditekankan pula bahwa hukuman itu sifatnya tidak boleh

memperhinakan anak dan tidak merendahkan martabat dirinya. Sebaliknya

hukuman tersebut supaya bisa membangkitkan rasa rendah hati dan kesediaan

untuk mengakui kesalahan dan kelemahan sendiri, lalu memperbaiki tingkah

lakunya. Karena hukuman harus membangun nilai-nilai moral atau etis anak

didik.10

7 Daniel Muijs &David Reynold, Effective Teaching Teori Dan Aplikasi (Yogyakarta:

pustaka Pelajar 2008), hlm 140

8 Paul Ginnis, Trik&Taktik Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran Di Kelas

(Jakarta: PT Indeks 2008),hlm 222

9 Departemen Agama RI “ Al-Qur’an dan Terjemahannya” (Surabaya: Mahkota),hlm 134

10 Kartini Kartono, Pengantar Ilmu Pendidikan Teoritis (Apakah pendidikan masih

diperlukan)(Bandung: Masdar Maju 1992), hlm 265

Page 18: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Dalam membangun nilai-nilai moral di sekolah tidak dapat dilepaskan

dari peran guru agama dan bimbingan keagamaan. Agama adalah pengalaman

dan penghayatan dunia-dalam seseorang tentang ke-Tuhanan disertai keimanan

dan peribadatan. Ibadah dalam arti luas adalah seluruh kehendak, cita-cita,

sikap dan tingkah laku manusia yang berdasarkan penghayatan ke-Tuhanan

disertai dengan niat atau kesengajaan yang ikhlas karena dan demi Allah

SWT.11

Tujuan pemberian hukuman bermacam-macam. Dalam teori

perbaikan, hukuman dilakukan untuk membasmi kejahatan atau untuk

membetulkan kesalahan. Hukuman jenis ini dilakukan untuk membuat

seseorang jera melakukan kesalahan yang sama. Karena hukuman ini bersifat

padegogis, maka penerapannya sangat baik diterpkan dalam pendidikan.

Hukuman haruslah disesuikan dengan perkembangan peserta didik.

Salah satunya dengan hukuman normatif. Hukuman normatif adalah hukuman

yang bermaksud memperbaiki moral anak. Hukuman ini dilakukan terhadap

pelanggaran mengenai norma-norma dan etika. Jadi hukuman ini sangat erat

hubungannya dengan pembentukan watak peserta didik. Adapun tujuan

hukuman ini adalah menginsafkan peserta didik dari perbuatan yang salah.12

Di SMA Muhammdiyah Purwodadi yang terletak di jalan R.

Soeprapto No.118 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Penerapan

hukuman (punishment) juga dilakukan kepada siswa apabila melanggar tata

tertib yang berlaku. Para siswa yang melanggar peraturan dikenakan sanksi

yang berbeda-beda tergantung tingkat pelanggaran yang dilakukan.

Hukuman yang diberikan kepada siswa berbeda dengan hukuman

pada umumnya. Hukuman yang biasa bersifat jasmani diganti dengan hukuman

yang bersifat rohani. Hukuman tersebut adalah sanksi berupa perintah

melaksanakan ibadah. Seperti membersihkan masjid, membaca sholawat

maupun sholat dhuha. Dari permasalah tersebut peneliti tertarik untuk meneliti

11 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama Kepribadian Muslim Indonesia (Bandung; PT

sinar baru Algesindo,2005)hlm 178

12 Uyoh Sadullah, Padegogik (Ilmu Mendidik) (Bandung: Alfabeta,2010)hlm 124

Page 19: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

tetang “PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PUNISHMENT

IBADAH DI SMA MUHAMMADIYAH PURWODADI TAHUN AJARAN

2010/2011.”

B. Penegasan Istilah

Adapun istilah-istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan

Kata pembinaan adalah bentuk kejadian yang berasal dari kata bina

yang mendapat konfiks pe-an yang berarti pembangunan atau pembaharuan.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata pembinaan diartikan sebagai usaha,

tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil

guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.13

2. Kedisiplinan

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari

kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Kata

disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Di

antaranya, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau

tunduk pada pengawasan, dan pengendalian.14

Kata disiplin secara luas dapat diartikan sebagai semacam pengaruh

yang dirancang untuk membantu seseorang agar mampu menghadapi

tuntutan lingkungan. Disiplin itu tumbuh dari kebutuhan untuk menjaga

keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat

sesuatu yang dapat dan ingin diperoleh dari orang lain atau karena kondisi

tertentu dengan pembatasan perturan yang diperlukan terhadap dirinya oleh

lingkungan tempat individu itu hidup.15

13 WJS Purwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka 2007)

hlm 865

14 Conny Semiawan, Op.cit hlm 92

15 Ibid, hlm 94

Page 20: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

3. Punishment

Hukuman (Punishment) adalah salah satu alat pendidikan yang juga

dibutuhkan dalam proses pendidikan. Hukuman diberikan sebagai akibat

dari pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik. Menghukum adalah

suatu perbuatan yang dengan sadar, sengaja menyebabkan penderitaan bagi

seseorang, biasanya yang lebih lemah, dan dipercayakan kepada pendidik

untuk dibimbing dan dilindungi. Dan hukuman tersebut diberikan dengan

maksud agar peserta didik benar-benar merasakan penderitaan tersebut.16

4. Ibadah

Kata ibadah menurut bahasa artinya taat (bahasa arab tha’at). Taat

artinya patuh, tunduk dengan setunduk-tunduknya. Artinya mengikuti segal

perintah dan menjauhi segala larangan yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Karena makna asli ibadah itu menghamba, dapat pula diartikan sebagi

bentuk perbuatan yang memhambakan diri sepenuhnya kepada Allah

SWT.17

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemamparan latar belakang masalah di atas dan untuk

memperjelas arah dari penelitian ini, maka masalah dalam penelitian penulis

rumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pembinaan kedisiplinan siswa di SMA Muhammadiyah

Purwodadi?

2. Bagaimana kedisiplinan siswa di SMA Muhammadiyah Purwodadi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

16 Uyoh Sadullah, Op.cit, hlm 124

17 Abdul Hamit dan Ahmad Saebani, “Fiqh Ibadah”, (Bandung: Pustaka Setia 2009), hlm

61

Page 21: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

1. Untuk mengetahui bagaimana cara pembinaan kedisiplinan siswa melalui

punishment ibadah di SMA Muhammadiyah Purwodadi?

2. Untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan siswa di SMA Muhammadiyah?

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini adalah:

1. Bagi peneliti sendiri, dengan meneliti tetang pembinaan kedisiplinan siswa

melalui punishment ibadah di SMA Muhammadiyah Purwodadi, maka akan

menambah wawasan keilmuan tentang peran punishment dalam pembinaan

kedisiplinan siswa

2. Bagi pihak lain, hasil dari penelitian ini diharapkan nanti dapat membantu

menyadarkan siswa akan pentingnya kedisiplinan, yakni dengan mematuhi

segala peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah.

3. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan di fakultas tarbiyah pada umumnya dan jurusan pendidikan

Islam pada khususnya.

F. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dimaksud untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

keilmuan dalam skripsi ini dan beberapa banyak orang lain yang sudah

membahas permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini, untuk itu penulis telas

menelaah beberapa pustaka buku terbitan hasil penelitian, skripsi, tesis dan

lain-lain yang sejenis dengan skripsi ini. Beberapa buku yang penulis temukan

diantaranya adalah:

1. Abdurrahman Mas’ud dalam artikelnya yang berjudul “ Reward dan

Punishment dalam pendidikan Islam”. Menurutnya Reward dan Punishment

tidak dapat dipisahkan dari konsep pendidikan Islam. Manusia bertaqwa

adalah salah satu kunci dalam rumusan tujuan pendidikan Islam karena pada

dasarnya proses menemukan kesempurnaan.

2. Skripsi: Iis sholihati (3198249) fakultas tarbiyah IAIN Walisongo tahun

2004. “Konsep Ganjaran dan Hukuman dalam Kitab Muqoddimah Ibn

Page 22: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Khaldun dan Relevansinya dalam Pendidikan Islam”. Dalam penelitian ini

membahas tentang konsep ganjaran dan hukuman dalam pendidikan Islam

yang terdapat dalam muqoddimah Ibn Khaldun serta relevansinya terhadap

pendidikan Islam. Jelas disini berbeda dengan penelitian yang akan penulis

teliti.

3. Skripsi: Muhammad Shobirin (3101247), fakultas tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang tahun 2006. Dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi

Reward dan Punishment dalam Pendidikan Pesantren”. Dalam penelitian ini

hasilnya penerapan punishment menjadikan perilaku peserta didik menjadi

berperilaku positif, proposional, dan menghindari sikap Antisosial.

Dari penelitian di atas, penelitian yang sekarang peneliti lakukan

adalah benar-benar yang belum diteliti oleh para peneliti lainnya, baik yang

berkaitan dengan judul, tema, maupun isi. Sesuai dengan judul penelitian

inilebih menekankan pada pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment

ibadah di SMA Muhammadiyah Purwodadi tahun ajaran 2010/2011.

G. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang

menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.18 Selain itu penelitian ini juga

menggunakan studi kasus yang mana diperoleh dari (gambar, data, serta

argument) yang tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik

melainkan dalam bentuk kualitatif, yang memiliki arti lebih daripada

sekedar angka dan frekuensi.

Adapun fokus penelitian ini adalah untuk membuat gambaran

secara umum tentang pelaksanaan punishment, mengenai dasar, tujuan, dan

18 Lexy J Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif,(Bandung : Remaja Rosdakarya

2009), hlm 4

Page 23: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

pentingnya punishment. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui

pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment ibadah yang diterapkan

di SMA Muhammadiyah Purwodadi.

2. Pendekatan penelitian

Yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-

faktor yang merupakan pendukung terhadap pembinaan kedisiplinan siswa.

Seperti: Guru, metode pembinaan dan siswa sendiri. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan deskriptif yang mana

bermaksud untuk membuat pencandraan mengenai situasi atau kejadian-

kejadian.kualitatif yang berhubungan dengan proses pembinaan kedisiplinan

siswa.

3. Sumber data

a. Data primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber data asli (tidak melalui perantara). Data

primer secara khusus dikumpulkan dengan dua metode, yaitu: metode

interview (wawancara) dan metode observasi.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara. Pada umumnya data

sekunder sebagai penunjang data primer. Dalam penelitian ini data

sekunder diperoleh melalui buku, majalah, internet dan sebagainya.

4. Metode pengumpulan data

Dalam penelitian skripsi ini pengumpulan data menggunakan

tehnik sebagai berikut :

a. Interview atau Wawancara.

Yaitu bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang

yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.19 Dalam

19 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), hlm 180

Page 24: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

hal ini penulis melakukan wawancara dengan pihak sekolah yang terlibat

dalam pembinaan tersebut yakni kepal sekolah, para guru, guru BP dan

siswa.

b. Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis tentang

fenomena-fenomena yang diteliti. Metode ini dilakukan secara intensif

untuk memperoleh data tentang kondisi lingkungan, sarana dan prasarana

sekolah, keadaan siswa dan guru, serta proses pembinaan kedisiplinan

dan sebagainya.

c. Dokumentasi

Yaitu proses mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda dan sebagainya.20 Penyampaian data dilakukan melalui data

tertulis yang memuat garis besar dat yang akan dicari dan berkaitan

dengan judul. Dalam hal ini dokumen yang terkumpul adalah berkaitan

dengan pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment ibadah yang

diterapkan di SMA Muhammadiyah Purwodadi.

5. Analisis data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode

deskriptif analisis yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang

telah dikumpulkan, kemudian diklasifikasikan, disusun, dijelaskan yakni

digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang digunakan untuk

memperoleh kesimpulan.21

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: PT.

Rineka Cipta), hlm 236

21 Ibid, hlm 245

Page 25: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

BAB II

PEMBINAAN KEDISIPLINAN MELALUI PUNISHMENT IBADAH

A. PEMBINAAN KEDISIPLINAN

1. Pengertian Pembinaan Kedisiplinan

Kata pembinaan adalah bentuk kejadian yang berasal dari kata bina

yang mendapat konfiks pe-an yang berarti pembangunan atau pembaharuan.

Dalam kamus bahasa Indonesia kata pembinaan diartikan sebagai usaha,

tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil

guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.22

Sedangkan disiplin berasal dari bahas latin Discere yang berarti

belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau

pelatihan. Kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa

pengertian. Diantaranya disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap

peraturan atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian.23

Kata disiplin secara luas dapat diartikan sebagai semacam pengaruh

yang dirancang untuk membantu anak agar mampu menghadapi tuntutan

lingkungan. Disiplin itu tumbuh dari kebutuhan untuk menjaga

keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat

sesuatu yang dapat dan ingin diperoleh dari orang lain atau karena kondisi

tertentu dengan pembatasan peraturan yang diperlukan terhadap dirinya oleh

lingkungan tempat ia hidup.24

Dalam mendidik atau mengasuh anak kita sering berhadapan dengan

berbagai perilaku anak yang tidak sesuai dengan harapan kita. Oleh karena

itu, sering dalam pikiran untuk “mendisiplinkan” anak. Namun, sayangnya

banyak sekali orang tua maupun guru tidak memahami apa sebenarnya

22 WJS Purwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka 2007)

hlm 865

23 Conny Semiawan, Penerapan Pembelajaran Bagi Anak, (Bandung: PT Indeks 2009),

hlm 92

24 Ibid, hlm 94

Page 26: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

makna disiplin. Orang tua dan guru serta pihak lain yang sering berurusan

dengan anak, gagal membedakan antara disiplin dan hukuman. Bahkan,

sejumlah kamus pun gagal melakukan perbedaan ini. Salah satunya adalah

“The New Oxford American Dictionary”.

Kata disiplin didefinisikan sebagai praktek melatih orang untuk

mematuhi aturan dengan menggunakan hukuman untuk memperbaiki

ketidakpatuhan. Oleh karena itu, tak heran definisi semacam ini sering kali

mengaitkan pendisiplinan dengan alat-alat yang dipakai untuk membuat

para pelaku kejahatan jera.25

Dari pengertian disiplin di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembinaan kedisiplinan adalah usaha untuk mengkontrol terhadap kelakuan

seseorang agar selalu metaati tata tertib dari orang lain maupun diri sendiri.

2. Macam-macam Disiplin

Disiplin terdiri dari banyak hal. Antara lain sebagai berikut:

a. Disiplin waktu.

Disiplin waktu menjadi sorotan yang utama bagi seorang guru

maupun peserta didik. Waktu masuk sekolah biasanya menjadi parameter

utama kedisiplinan guru maupun peserta didik. Kalau dia masuk sebelum

bel berbunyi berarti orang tersebut disiplin. Kalau dia masuk pas bel

berbunyi berarti orang tersebut dikatakan kurang disiplin, dan kalau dia

masuk setelah bel berbunyi, maka orang tersebut tidak disiplin dan

menyalahi aturan sekolah yang telah ditentukan. Karena itu jangan

menyepelekan disiplin waktu. Usahakan tepat waktu ketika datang pada

jam masuk sekolah.

Allah SWT berfirman dalam Q.S At-Taubah: 41

25 Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia,(Jakarta: PT. Gramedia

2008),hlm 230

Page 27: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun

berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan

Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui.” (QS At-Taubah: 41)

b. Disiplin menegakkan dan mentaati peraturan.

Disiplin menegakkan dan mentaati aturan sangat berpengaruh

terhadp kewibawaan, model pemberian sanksi diskriminatif harus

ditinggalkan. Murid sekarang cerdas dan kritis, sehingga kalau

diperlakukan semena-mena dan pilih kasih, mereka akan memakai cara

mereka sendiri untuk menjatuhkan harga diri guru. Selain itu, pilih kasih

dalam memberikan sanksi sangat dibenci oleh agama. Keadilan harus

ditegakkan dalam keadaan apapun. Karena itulah yang mengantarkan

kehidupan ke arah kemajuan, kebahagiaan, dan kedamaian.

….

…..

Wanita-wanita yang kamu khawatiri nusyuznya, maka nasehatilah

mereka dan pisahkanlah diri dari tempat tidur mereka dan

pukullah mereka. Kemudian mereka menaatimu maka janganlah

kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. (QS An-Nisa:

34)26

c. Disiplin dalam bersikap.

Disiplin dalam mengontrol perbuatan diri sendiri menjadi starting

point untuk menata perilaku orang lain. Misalnya, disiplin untuk tidak

marah, tergesa-gesa dan tidak gegabah dalam bertindak. Disiplin dalam

sikap ini membutuhkan latihan dan perjuangan. Karena, setiap saat

banyak hal yang menggoda kita untuk melanggarnya. Kalau kita disiplin

memegang prinsip dan perilaku dalam kehidupan ini niscaya kesuksesan

akan menghampiri kita.

26 Departemen Agama RI “Al-Qur’an dan Terjemahannya” (Surabaya: Mahkota,

2000)hlm 125

Page 28: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Dan tolong menolonglah kalian atas jalan kebaikan dan taqwa,

dan jangan tolong menolong atas perbuatan dosa dan saling

bermusuhan. (QS Al-Maidah :2)

d. Disiplin dalam beribadah.

Menjalankan ajaran agama menjadi parameter utama kehidupan

ini. Pendidikan agama, pendidikan sekolah sebaikanya ditekankan pada

pembiasaan beribadah kepada peserta didik, yaitu kebiasaan-kebiasaan

untuk melaksanakan atau mengamalkan ajaran agama, misalnya

dibiasakan shalat di masjid pada awal waktu, melaksanakan puasa, dan

sebagainya.27

Allah SWT berfirman dalam QS Luqman ayat 17:

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan

yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang

diwajibkan oleh Allah SWT”. (Q.S. Luqman: 17)

Disiplin adalah masalah kebiasaan. Kebiasaan positif harus dipupuk

dan harus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Disiplin yang sejati tidak

dibentuk dalam waktu yang singkat, tetapi merupakan bentukan kebiasaan

sejak kita kecil, kemudian perilaku tersebut dipertahankan waktu remaja dan

dihayati maknanya diwaktu dewasa dan dipetik hasilnya.

27Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Yang Efektif, Kreatif, Dan Inovatif,

(Yogyakarta: Diva Press 2009)hlm 94-95

Page 29: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Dalam proses pembelajaran di sekolah sering dijumpai kenakalan

atau pelanggaran yang dilakukan siswa, misalnya membolos, terlambat,

membuat keributan, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya. Hal-hal

tersebut merupakan salah satu cerminan dari kurangnya disiplin siswa.

Untuk mengatasinya, pihak sekolah membuat peraturan, tata tertib dan

disertai sanksi bagi pelanggarnya, dengan berbagai pertimbangan yang tidak

memberatkan siswa dan untuk kebaikan siswa itu sendiri yaitu agar siswa

dapat disiplin dalam kegitan belajar mengajar.

Disiplin juga merupakan sarana pendidikan. Dalam mendidik

disiplin berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, mengubah,

membina, dan membentuk perilaku-perilaku tertentu sesuai dengan nilai-

nilai yang ditanamkan, diajarkan, dan diteladankan. Karena itu, perubahan

perilaku seseorang termasuk prestasinya merupakan hasil dari suatu proses

pendidikan dan pembelajaran yang terencana, informal dan otodidak.

Timbulnya sikap disiplin pada siswa memerlukan proses dan latihan yang

cukup lama, diperlukan pengendalian dan pemahaman agar anak dapat

berdisiplin di sekolah.28

Tujuan disiplin ialah membentuk perilaku sedemikian rupa hingga

seseorang mempunyai perilaku yang sesuai dengan peran-peran yang

ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan.

Keinginan untuk mempunyai sikap disiplin belajar bagi setiap anak berbeda-

beda antara anak yang satu dengan yang lain. Ada anak yang memiliki

disiplin belajar yang lain memiliki disiplin belajar yang tinggi. Keadaan

seperti itu perlu disadari bagi disiplin bagi anak maupun peserta didik

adalah proses perkembangan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik

datang dari luar maupun dari dalam siswa itu sendiri.29

Anak-anak mengartikan disiplin sebagai seperangkat aturan yang

siap menahan mereka untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan.

Mendisiplinkan anak sama dengan mendidik, jadi anak perlu mengenal

28 Ibid, hlm 98

29Elizabeth B. Harlock, Perkembangan Anak, jilid2 (Jakarta: Erlangga, 1993),hlm 82

Page 30: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

sikap ini untuk memberikan penjelasan dan rasa aman. Bila anak dari kecil

dilatih sikap disiplin maka dia tidak akan lari dari kewajibannya.30

Setiap sekolah memiliki peraturan dan tata tertib yang harus

dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua siswa. Peraturan yang dibuat sekolah

merupakan kebijakan sekolahan yang tertulis dan berlaku sebagai standar

untuk tingkah laku siswa sehingga siswa mengetahui batasan-batasan dalam

bertingkah laku. Dalam penanaman kedisiplinan terhadap siswa perlu

adanya perencanaan serta aturan yang dibuat untuk pembinaan kedisiplinan.

Rencana disiplin akan menjadi efektif jika diterapkan secara universal.

Kunci utama disiplin adalah konsistensi sekolah, rencana disiplin

yang baik adalah rencana disiplin yang lingkupnya sampai satu sekolah.

Rencana disiplin harus dijaga terus kelangsungannya, dari yang harus

diterapkan guru dengan tegas mengenai aturan, konsekuensi, dan

penghargaan bagi siswa hinga idak ketat karena siswa sudah bertanggung

jawab secara penuh sehingga tidak perlu lagi ada aturan, konsekuensi dan

penghargaan.31

Disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai

dengan standar yang ditetapkan. Disiplin mempunyai empat unsur pokok

yaitu: Pertama, peraturan sebagai pedoman perilaku. Kedua, konsistensi

dalam peraturan. Ketiga, hukuman untuk pelanggaran peraturan. Keempat,

penghargaan untuk perilaku yang baik dan sejalan dengan peraturan yang

berlaku.32

Untuk memiliki lingkungan belajar yang aman dan efektif, pertama-

tama tetapkanlah aturan-aturan yang kukuh yang harus diikuti siswa.

Aturan-aturan mestinya dibahs sehingga siswa tahu bahwa aturan bukan

berbicara tentang perintah atau hukuman. Tujuan aturan adalah menetapkan

30 Susanti Febriana Werdiningsih, Mencetak Anak Juara, (Yogyakarta: Katahati,2009),

hlm 57

31Harry K Wong & Rosemanny T Wong, Menjadi Guru Efektif, The First Day,

(Yogyakarta: PustakaPelajar 2009)hlm 181

32 Elizabeth B. Hurlock, Op.Cit, hlm 84

Page 31: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

batasan-batasan, sama seperti aturan dalam permainan dan olah raga.

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku, pola tersebut

mungkin mungkin ditetapkan oleh orang lain, guru atau teman bermain.

Tujuannya membekali anak atau peserta didik dengan perilaku yang

disetujui dalam situasi tertentu misalnya peraturan sekolah atau peraturan di

rumah.33

Fungsi sebuah peraturan adalah mempunyai nilai pendidikan sebab

peraturan memperkenalkan kepada anak perilaku yang disetujui anggota

kelompok. Anak belajar dari peraturan tentang memberi dan mendapatkan

bantuan dalam tugas di sekolahnya, bahwa menyerahkan tugas yang

dibuatnya sendiri merupakan satu-satunya metode yang dapat diterima di

sekolah untuk menilai prestasinya. Fungsi sebuah peraturan yang lain adalah

membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan.34

Pembudayaan disiplin tidak cukup hanya melalui peraturan dan tata

tertib yang dirumuskan secara lisan maupun tertulis saja. Keteladanan,

dorongan serta bimbingan dalam bentuk-bentuk kongkrit sangat diperlukan

bahkan keikutsertaan semua warga sekolah secara langsung akan lebih tepat

dan berhasil. Selain itu fungsi sebuah aturan adalah mencegah atau

menguatkan perilaku dengan menyatakan sejelas mungkin espektasi guru

terhadap siswa. Ada dua jenis aturan:

1) Umum, aturan-aturan umum lebih bersifat memandu dan mencakup

semua pola perilaku. Contoh: saling menghargai satu sama lain,

memelihara semua peralatan sekolah, bersikap santun dan mau

menolong.

2) Spesifik, aturan spesifik menyatakan secara langsung dan jelas sebuah

perilaku. Contoh: masuk kelas tepat pada waktunya. Jaga semua barang

pribadimu dengan baik, jangan gunakan kata-kata kasar atau menghina

dan sebagainya.

33 Ibid,hlm 87

34 Susanti Febriana Werdiningsih, Op.Cit. hlm 159

Page 32: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Aturan digunakan untuk menetapkan batasan,. Ketika menghadapi

siswa, aturan harus mempunyai konsekuensi, aturan dan konsekuensinya

perlu dikomunikasikan kepada orang tua dan diikuti secara tertib oleh semua

pihak di sekolah. Beberapa siswa mengetahui mereka bisa melanggar aturan

tertentu. siswa perlu merasa bahwa ada seorang guru yang mengontrol dan

bertanggung jawab bagi lingkungan belajar mereka, jadi bukan hanya

sekedar memberi aturan, tetapi juga menjaga dan memastikan aturan

tersebut dipatuhi semua semua siswa. Hukuman harus dirancang untuk

menciptkan respons menghindar dalam arti bahwa siswa mestinya

menghindari perilaku yang menghasilkan hukuman dimasa mendatang.35

B. PUNISHMENT

1. Pengertian Punishment

Hukuman adalah suatu perbuatan, dimana kita secara sadar dan

sengaja menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang baik dari segi

kejasmanian maupun dari segi kerohanian. Sehingga menimbulkan

kesadaran akan perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak

mengulanginya.36 Hukuman (Punishment) adalah salah satu alat pendidikan

yang juga dibutuhkan didalam kegiatan pembelajaran. Hukuman diberikan

sebagai akibat dari pelanggaran yang dilakukan peserta didik.

Menghukum menurut Langeveld (1980) adalah sebuah perbuatan

yang dengan sadar, sengaja menyebabkan penderitaan bagi seseorang

biasanya yang lebih lemah dan dipercayakan kepada pendidik, untuk

dibimbing dan dilindungi, serta hukuman tersebut diberikan dengan maksud

agar anak benar-benar merasakan penderitaan.37

Menghukum adalah metode pengendalikan perilaku negatif dan

paling sulit pelaksanaannya. Hukuman diberikan karena anak berbuat

kesalahan, melanggar aturan yang berlaku, sehingga dengan diberikannya

hukuman anak tersebut tidak akan mengulangi kesalahannya tersebut. Dan

35 Imam Musbikin, Mendidik Anak Nakal, (Yogyakarta: Mitra Pustaka 2005), hlm 72

36 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 2001),hlm 150

37 Uyoh Sadullah, Padegogik (Ilmu Mendidik) (Bandung: Alfabeta,2010),hlm 124

Page 33: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

hukuman diberikan sebagai pembinaan bagi anak untuk menjadi pribadi

susila.38

Suka atau tidak, para guru sering menggunakan hukuman dalam

mengatasi perilaku peserta didik yang sulit diselesaikan. Sebagian guru

hampir setiap hari memarahi para siswa hanya untuk pelanggaran-

pelanggaran kecil, terlepas dari seberapa banyak guru menggunakan

hukuman, bagaimanapun juga para ahli pendidikan tidak merekomendasikan

hukuman terutama dalam bentuk yang sangat ekstrim sebagai sebuah cara

mengatasi perilaku buruk.39

Seorang pendidik, seperti kata Imam Ghazali sama seperti seorang

dokter mengobati pasien. Seorang dokter tidak boleh terpaku pada sala satu

cara pengobatan. Begitu juga seorang pendidik tidak boleh mengatasi

problema dan meluruskan penyelewengan dengan satu cara, dan tidak

mengusahakan cara-cara alternatif lainnya. Artinya, Seorang pendidik harus

memperlakukan setiap anak dengan caranya sendiri, dan harus mencari

sebabnya berdasarkan usia, budaya dan lingkungan yang mempengaruhinya.

Semua ini membantu pendidik mengamati dan mendiagnosa penyakit anak

sehingga mampu mengobati secara tepat. Memberi obat yang cocok akan

sangat dimungkinkan bila seorang pendidik mengetahui betul penyakitnya.40

Adapun sangsi-sangsi yang dijalankan oleh para pendidik dirumah

atau di sekolah, caranya berbeda dengan sanksi umum. Berikut ini adalah

metode yang diterapkan islam dalam memberikan sangsi terhadap anak :

a. Memperlakukan anak dengan kelembutan dan kasih sayang.

b. Memberikan sangsi kepada anak yang salah, diantara anak-anak itu

kecerdasannya tidak sama diantara mereka ada yang bersifat menurut,

mudah bergaul, ada juga yang berwatak keras. Semua ini kembali kepada

keturunan, lingkungan dan faktor-faktor pertumbuhan pendidikan.

38 Ibid, hlm 125

39 Kelvien Seifert, Manajemen Pembelajaran Dan Instruksi Pendidikan , Meningkatkan

Mutu Psikologi (Yogyakarta: IRCiSod 2008),hlm 251

40 Abdul Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam, Kaidah-Kaidah Dasar

(Bandung: Rosdakarya,1992),hlm 160

Page 34: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

c. Mengatasi dengan bertahap dari yang paling ringan ke yang paling

berat.41

2. Dasar dan Fungsi Hukuman

a. Dasar hukuman

Dasar hukuman berdasarkan konsep hukuman sebagaimana Allah

berfirman dalam Al-Qur’an

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik pada dirimu

sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi

dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan)

yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk

menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk kedalam

masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali

pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang

mereka kuasai. ( Q.S Al-Isra ayat 7).42

Berdasarkan ayat diatas dapat dipahami bahwasannya setiap

perbuatan pasti ada konsekuensinya baik positif maupun negatif dan

perlu dipahami naik atau buruk perilaku seseorang pasti aka nada

balasannya. Hukuman pada dasarnya merupakan akibat dari sebuah

perbuatan manusia itu sendiri sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.

At-Taubah ayat 74:

41 Ibid, hlm 164

42 Departemen Agama RI “ Al-Qur’an dan Terjemahannya” (Surabaya: Mahkota,

2000)hlm 225

Page 35: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Mereka (orang-orang munafik) itu bersumpah dengan (nama)

Allah bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang

menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan

perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan

mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya. (Q.S At

Taubah :74).

b. Fungsi hukuman

Fungsi hukuman ada tiga macam yaitu: Pertama, menghalangi,

maksudnya hukuman menghalangi pengulangan tindakan yang tidak

diinginkan oleh masyarakat. Kedua, mendidik, sebelum anak mengerti

peraturan mereka akan dapat belajar bahwa tindakan tersebut belum tentu

benar dan yang lain salah dengan mendapatkan hukumankarena

melakukan tindakan yang salah dan tidak menerima hukuman bila

mereka melakukan tindakan yang diperbolehkan. Sedangkan fungsi

Ketiga, memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak

diterima masyarakat.43.

Dalam melaksanakan hukuman ada beberapa teori yang

mendasarinya, yaitu sebagai berikut:

1) Teori pembalasan.

Hukuman diberikan sebagai balas dendam terhadap anak, misalnya

karena anak telah mengecewakan pendidik, (guru merasa dilecehkan

martabatnya).

2) Teori ganti rugi.

Hukuman diberikan kepada anak karena ada kerugian yang

ditimbulkan oleh perbuatannya. Misalnya anak bermain-main dikelas

sehingga vas bunga pecah. Dan guru menghukum anak tersebut

43 Emile Durkehim, Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi

Pendidikan, (Jakarta: Erlangga 1990), hlm 115

Page 36: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

dengan mengganti vas bunga yang pecah tersebut dengan

menyerahkan uang seharga vas bunga tersebut.

3) Teori perbaikan.

Hukuman ini diberikan agar anak dapat memperbaiki dan tidak

mengulangi lagi kesalahannya.

4) Teori menakut-nakuti.

Teori ini diberikan agar anak didik merasa takut untuk mengulangi

perbuatannya, sehingga anak didik tidak akan mengulangi perbuatan

tersebut dan meninggalkannya.

5) Teori menjerakan.

Teori ini dilaksanakan dengan tujuan agar anak setelah menjalani

hukuman merasa jera terhadap hukuman yang ditimpakan

kepadanya.44

Dalam bebagai kasus, hukuman akan kehilangan pengaruh ketika

hukuman itu semakain diterapkan. Untuk alasan etis anak tidak boleh

sering dan terbiasa mendapatkan hukuman, karena setelah meneriam

beberapa kritik (omelan atau pukulan), anak-anak akan menunjukkan

kekebalan, mereka seakan-akan tidak merasakan kekecewaan yang sama

dengan kekecewaan yang ia rasakan pada saat pertama kali ia

mendapatkan hukuman.45

Untuk penegakan disiplin, hukuman harus memenuhi persyaratan

yang baik, yaitu:

a) Hukuman harus disesuaikan dengan pelanggaran, dan harus mengikuti

pelanggaran sedini mungkin sehingga anak-anak akan

mengasosiasikan keduanya.

b) Hukuman yang diberikan harus konsisten sehingga anak tersebut akan

mengetahui kapan saja suatu peraturan dilanggar dan hukuman tidak

dapat dihindari

44 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Op.cit, hlm 154

45 Emile Durkehim,Op.Cit.hlm 118

Page 37: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

c) Hukuman harus konstruktif sehingga memberi motivasi untuk yang

disetujui secara sosial dimasa mendatang.

d) Adapun hukuman yang diberikan sifatnya harus impersonal sehingga

anak itu tidak akan menginterpretasikan sebagai “kejahatan” si

pemberi hukuman.

e) Hukuman tidak boleh membuat anak merasa terhina atau

menimbulkan rasa permusuhan.

f) Hukuman harus mengarah ke pembentukan hati nurani untuk

menjamin pengendalian perilaku dari dalam dimasa mendatang.46

3. Panduan Melaksanakan Hukuman (Punishment)

Meskipun hukuman bisa saja kehilangan efektifitasnya, pengalaman

dalam penelitian dan dalam pengajaran sama-sama menyatakan bahwa

hukuman bisa saja membantu mengelola berbagai perilaku bermasalah

tertentu. untuk meminimalisir pengaruh negatif dari hukuman, para guru

harus mengikuti beberapa pandiuan berikut ini

a. Gunakan hukuman dengan hemat. Hukuman akan mengalami penurunan

efektifitasnya ketika mengalami peningkatan frekuensi, dan dalam

berbagai kasus hukuman tidak bersifat etis.

b. Jelaskan alasan mengapa memberi hukuman. Tanpa alasan yang rasional

para siswa sangat mungkin mengarah pada kesimpulan yang salah.

c. Persiapkan sebuah alternatif dalam meraih penguatan motivasi yang

positif.

d. Jika memungkinkan, anjurkan perilaku yang berkebalikan dari perilaku

buruk yang dilakukan para siswa. Misalnya, jika seorang anak berlari

kesana kemari dalam ruangan, maka cari cara alternatif untuk mencegah

perilaku tersebut.

e. Jika memungkinkan hindari hukuman fisik. Mengingat bahwa para guru

hanya memberikan hukuman secara hemat (point pertama di atas), maka

beberapa hukuman tidak perlu digunakan termasuk hukuman fisik.

46 Mustafa Abdul Muathi, Mendidik Anak Shalat Teori dan Praktek,(Bandung:IBS

2009),hlm189

Page 38: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

f. Berikan hukuman pada saat perilaku buruk dimulai dan bukan pada

perilaku tersebut selesai.47

Panduan di atas menganjurkan dan bukan menjelaskan bagaimana

mengaplikasikan hukuman dalam berbagai situasi belajar mengajar. Oleh

karena itu jika hendak memperbaiki kesalahan anak, sebaiknya kita

menggunakan kata kata halus di samping motivasi-motivasi. Jika anda

merasa kata-kata halus tidak dapat memperbaiki kesalahan maka

gunakanlah kata-kata tegas. Tentunya dengan besar kesalahan yang

dilakukan anak. Jika dengan cara tersebut belum bisa membuahkan hasil

maka bisa menggunakan pukulan. Menghukum murid harus di dasari

dengan kasih sayang, kebijaksanaan dan kearifan. Jangan menggunakan

hukuman dengan didasari oleh kebencian, permusuhan, dan emosi yang

tidak terkendali.48

Guru adalah pembimbing spiritual murid, sehingga sikap dan

perilakunya harus konsisten dengan statusnya sebagai pembimbing moral

dan spiritual. Kalau hukuman didasari pada sifat kasih sayang, maka guru

akan menghindari cara-cara yang diluar batas kewajaran, bahkan guru akan

menghukum muridnya dengan hal-hal yang positif yang bisa meningkatkan

kemampuan dan integritas moralnya. Misalnya, hukuman melakukan ibadah

sholat dhuha, membaca Al-Qur’an, membaca sholawat Nabi, dan lain-lain

yang bersifat mendidik serta tidak menyakitkan perasaan dan harga diri

murid.49

Kalau guru menghukum siswanya dengan tindakan semena-mena.

Misalnya, menyuruh berdiri di halaman sekolah selama 2 jam, bertindak

keras, seperti menampar, memukul dan sejenisnya, maka hal ini bisa

menimbulkan kemarahan pada murid kepada guru. Murid akan bertindak

dengan caranya sendiri, bahkan mengancam guru diluar sekolah dengan

47 Kelvien Seifert, Op.Cit, hlm 255

48Daniel Muijs &David Reynold, Effective Teaching Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:

pustaka Pelajar 2008), hlm 144

49 Mustafa Abdul Muathi, Op.Cit, hlm 192

Page 39: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

tindakan yang kurang pantas. Oleh karena itu jangan sampai memulai

dengan tindakan ceroboh dan membahayakan fisik anak didik.50

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Hukuman (Punishment)

Adapun penggunaan punishment dalam pendidikan mempunyai

kelebihan-kelebihan adalah sebagai berikut:

a. Jika digunakan dalam batas-batas kelembutan logis dan seimbang,

disamping pola penghargaan, punishment membantu mempercepat

pembentukan nurani pada anak.

b. Metode pengganjaran baik positif maupun negatif (pengharhaan maupun

hukuman) menentukan daerahyang diperbolehkan secara moral, sosial,

dan agama, serta memberikan rambu-rambu bagi tiap hal tersebut.

c. Metode ini juga bisa menghentikan perilaku yang tidak disukai sebelum

ia terbiasa melakukannya sebelum peserta didik terbiasa melakukannya

tanpa menyadari dampak dan bahaya.

Dalam penerapan suatu metode khususnya metode dalam pendidikan

tertentu mempunyai kelebihan dan kekurangan, hal tersebut juga berlaku

pada pemberian hukuman dalam proses pembelajaran. Secara umum, dari

kebanyakan kasus penelitian menemukan bahwa hukuman kurang efektif

dibanding ujian. Ada sejumlah alasan untuk itu yakni:

1) Efek hukuman biasanya spesifik untuk konteks dan guru tertentu. efek itu

kurang berkemungkinan untuk diperluas keguru-guru atau kelas lain.

Contoh bila seorang murid dihukum karena berbicara selama pelajaran

guru A, hukuman ini mungkin dibuatnya tidak berbicara dikelas guru A,

tetapi tidak pada pelajaran lain.

2) Hukuman tidak selalu menjamin bahwa respon yang diinginkan akan

terjadi. Karena dilihat oleh murid sebagai sesuatu yang spesifik untuk

konteks tertentu. hukuman ini mungkin membuatnya tidak terlibat

perilaku yang membuatnya dihukum tetapi belum tentu membuatnya

terlibat perilaku yang dikehendaki.

50 Paul Ginnis, Trik&Taktik Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas

(Jakarta: PT Indeks 2008),hlm 223

Page 40: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

3) Hukuman mungkin juga lebih dikaitkan dengan penghukum dari pada

perilaku murud yang dihukum.

4) Disamping itu hukuman yang dirancang untuk menghentikan sebuah

perilaku yang tidak diinginkan tetapi tidak berhubungan dengan perilaku

yang diinginkan, jarang yang memiliki efek jangka panjang.

5) Hukuman kadang-kadang juga dapat memiliki efek negatif.

6) Kadang-kadang hukuman dapat memunculkan reaksi negatif atau

kekerasan dari murid-murid.51

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya dalam

mendidik dan membina kedisiplinan memerlukan cara dan pedoman khusus

agar nantinya peserta didik mengerti tentang kejadiannya. Dalam upaya

membina kedisiplinan siswa tentunya memerlukan aturan-aturan yang

mengikat agar dipatuhi. Apabila aturan-aturan tersebut dilanggar tentunya

akan ada sangsi berupa hukuman.

Dalam memberikan hukuman pada siswa harus memperhatikan

kondisi siswa tersebut, hukuman haruslah memenuhi beberapa kriteria agar

dapat memberikan efek jera pada siapapun yang melanggarnya. Hukuman

bukan hanya bersifat jasmani tapi juga rohani. Agar nantinya siswa dapat

memahami tentang apa yang dilakukannya itu salah, dan tidak

mengulanginya lagi dikemudian hari. Misalnya dengan hukuman yang

bersifat keagamaan seperti sholat dhuha, membaca syahadat atau ibadah

lainnya.52

Dalam pembahasan ini yang menjadi fokus penelitian adalah

punishment atau hukuman yang bersifat ibadah. Ibadah yang dimaksud

adalah berhubungan dengan Allah SWT dan ibadah tersebut berupa shalat

sunnah. Adapun shalat sunnah yang dimaksud yaitu shalat dhuha sebagai

indikator dalam penelitian

51 Daniel Muijs &David Reynold, Op.Cit.hlm 147

52 Paul Ginnis, Op.Cit, hlm 226

Page 41: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

C. IBADAH

1. Pengertian Ibadah

Kata ibadah menurut bahasa adalah artinya taat (bahasa Arab tha’at).

Taat artinya patuh, tunduk dengan setunduk-tunduknya. Artinya mengikuti

perintah dan menjauhi segala larangan yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Karena makna asli ibadah itu menghamba, dapat pula diartikan sebagai

bentuk perbuatan yang menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah

SWT.53

Makna umum ibadah adalah meliputi semua yang disukai dan di

ridhai Allah, baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang maupun

tersembunyi, jika diambil dari makna umum ini, maka semua bentuk hukum

masuk kedalam ibadah, baik yang dipahami maknannya, maupun yang

tidak, baik yang berkaitan dengan anggota badan, maupun dengan lidah

ataupun dengan hati.54

Ibadah juga diartikan sebagai hubungan manusia dengan yang

diyakini kebesaran dan kekuasaannya. Jika yang diyakini adalah kekuasaan

Allah, artinya menghambakan diri kepada Allah SWT, sedangkan jika yang

dimaksud yang maha besar itu adalah setan, ibadahnya kepada setan. Dalam

surat Al-Fatihah ayat 5 Allah SWT berfirman:

Hanya Engkaulah yang Kami sembahdan hanya kepada Engkaulah

Kami meminta pertolongan.TunjukilahKami jalan yang lurus, (yaitu)

jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka;

bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka

yang sesat (QS. Al-Fatihah ayat 5)

53 Abdul Hamit dan Ahmad Saebani, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia 2009),hlm 61

54 Teungku Hasbi Ash siddiqy, Kuliah Ibadah, Ditinjau dari Segi Hukum Dan Hikmah,

(Semarang : Pustaka Riski Putra 2010),hlm 5

Page 42: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Na’budu diambil dari kata ibadah: kepatuhan dan ketundukan yang

ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai tuhan yang

disembah karena keyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang

mutlak terhadapnya.

Nastaiin (memohon pertolongan), diambil dari kata “istianah”

artinya mengharapkan bantuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang

tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri55.

Sedangkan dalam Q.S Yasin ayat 60 Allah SWT berfirman:

Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam

supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu

adalah musuh yang nyata bagi kamu", (Q.S Yasin: 60)

Dengan demikian, dilihat dari tujuan penghambaannya, ibadah itu

dibagi dua, yakni ibadah kepada Allah dan ibadah kepada setan.56 Jika kita

merenungi hakikat ibadah, kita akan yakin bahwa perintah ibadah pada

hakikatnya peringatan bagi kita untuk menunaikan kewajiban terhadap yang

melimpahkan karunia-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al Baqarah: 21

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan

orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, (QS Al-Baqarah

21)

makna ibadah adalah ketundukan manusia kepada Allah yang

dilaksanakan atas dasar keimanan yang kuat dengan melaksanakan semua

55 Departemen Agama RI “ Al-Qur’an dan Terjemahannya” (Semarang: Toha putra

2001),hlm 197

56 Abdul Hamit dan Ahmad Saebani, Op.Cit.63

Page 43: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

perintahnya dan meninggalkan larangannya dengan tujuan mengharapkan

keridhaan Allah SWT, pahala surga, dan ampunannya. Beribadah kepada

Allah SWT harus dilaksanakan dengan ikhlas, dan ikhlas merupakan

pekerjaan hati yang bersifat rahasia dan hanya Allah yang mengetahuinya.57

2. Ruang Lingkup Ibadah

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa semua kehidupan hamba Allah

yang dilaksanakan dengan niat mengharapkan keridhaan Allah SWT itu

bernilai ibadah. Hanya saja ada ibadah sifatnya langsung berhubungan

dengan Allah tanpa perantara yang merupakan bagian dari Hablum minallah

dan ada ibadah secara tidak langsung yakni semua yang berkaitan dengan

masalah muamalah yang disebut Hablun minannas, hubungan antara

manusia dengan manusia.

Secara umum bentuk perintah beribadah kepada Allah dibagi

menjadi dua yaitu sebagai berikut:

a. Ibadah Mahdhah adalah ibadah yang perintah dan larangannya sudah

jelas sacara dhahir dan tidak memerlukan penambahan atau pengurangan.

Misalnya shalat, zakat, puasa, ibadah haji dan bersuci dari hadas kecil

maupun besar.

b. Ibadah Ghoiru Mahdhah ialah ibadah yang cara pelaksanaannya dapat

direkayasa oleh manusia misalnya, sedekah, perintah melaksanakan

perdagangan dengan cara yang halal dan sebagainya.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Mutaffifin 1-2 dikatakan sebagai berikut:

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-

orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta

dipenuhi.” (QS Al-Mutaffifin 1-2)58

57 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2002) hlm 98

58Departemen Agama RI “ Al-Qur’an dan Terjemahannya”(Surabaya: Mahkota),hlm 164

Page 44: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Sedangkan ada macam ibadah dilihat dari tata cara pelaksanaannya

yaitu sebagagai berikut:

1) Badaniah seperti melaksanakan shalat, puasa dan sebagainnya

2) Ma’aliah yaitu mengeluarkan sebagian harta untuk memenuhi perintah

Allah SWT.

3) Ijtima’iyah seperti haji, sholat berjamaah, shalat idhul fitri, shalat idhul

adha, shalat jum’at.

4) Ijabi’iyah seperti thawaf

5) Salbi’iyah seperti meninggalkan segala yang diharamkan dalam masa

berihram.59

Sedangkan dilihat dari niat melaksanakannya ibadah dibagi menjadi

dua macam yaitu:

a) Ibadah hakiki, ibadah yang dilakukan dengan sepenuh-penuhnya untuk

ibadah semata-mata misalnya berdoa kepada Allah. Ibadah hakiki

bersifat ghair ma’qulatil-ma’na, artinya maknanya tidak dapat dipahami

secara ma’qul, tidak jelas maksud dan hikmahnya.

b) Ibadah sifati, artinya yang perbuatannnya memiliki nilai-nilai ibadah.

Semua urusan ibadah sosial atau bernilai duniawi misalnya perkawinan,

muamalah dan lain-lain.

3. Bentuk dan sifat ibadah

Ibadah yang kita laksanakan berdasarkan bentuk dan sifatnya ada 6

macam yakni:

a. Ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah, ibadah tersebut seperti

tasbih, tahmid, tahlin, takbir, membaca Al Qur’an dan sebagainya.

b. Ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan suatu sifat,

seperti menolong, jihad dijalan Allah SWT dan lain-lain.

c. Ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan sesuatu iabadh

semacam ini adalah puasa, yakni menahan diri dari makanan, minuman,

dan segala hal yang membatalkan puasa.

59 Ahmad Tafsir,Op. Cit, hlm 167

Page 45: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

d. Ibadah-ibadah yang melengkapi perbuatan dan menahan diri dari suatu

pekerjaan seperti I’tikaf (duduk di dalam masjid) serta menahan diri dari

jima’ dan mubasarah, haji, thawaf, wuquf di Arafah.

e. Ibadah-ibadah yang bersifat menggugurkan hal seperti membesaskan

orang yang berhutang, memaafkan kesalahan orang lain.

f. Ibadah yang melengkapi perkataan, pekerjaan, khusyu’, menahan diri

dari berbicara dan berpaling lahir dan batin dari yang diperintahkan.60

4. Hikmah dalam Melaksanakan Ibadah

Apabila tiap ibadah dalam syari’at Islam diteliti dan diselami

hikmah dan rahasianya, maka tidak ada ibadah yang kosong. Hikmah ada

yang terang dan ada yang tersembunyi. Mereka yang terang hatinya,

cemerlang pikirannya dapat menyelami hikmah-hikmah tersebut. Jadi salah

apabila manusia memandang bahwa ibadah-ibadah tidak mengandung

hikmah dan maslahat, dan hamba diperintahkan semata-mata untuk

membuktikan kehambaannya.61

Tiap-tiap ibadah itu mempunyai pengaruh khusus dalam

melapangkan akhlak pribadi yang beribadah, dalam mengheningkannya dan

membawa pribadi berangsur-angsur maju kearah kesempurnaan yang layak

dan memperoleh derajat yang tinggi didekat Allah SWT. Inilah rahasia

ibadah yang beraneka macam dan berbagai cara melaksanakannya.

Shalat adalah ibadah yang didalamnya terjadi hubungan rohani

antara makhluk dan penciptanya. Shalat juga dipandang sebagai munajat

(do’a) dalam hati yang khusyu’ kepada Allah SWT. Orang yang sedang

melaksanakan sholat dengan khusyu’ tidak merasakan sendiri, seolah-olah

manusia merasakan dan berhadapan dengan Allah. Suasana spiritual ini

dapat menolong manusia untuk mengungkapkan segala perasaan dan

60 Teungku Hasbi Ash-siddiqy, Op.Cit, hlm 16

61 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama Kepribadian Muslim Indonesia (Bandung; PT

sinar baru Algesindo,2005)hlm 128

Page 46: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

berbagai permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian manusia tersebut

mendapat tempat untuk mencurahkan apa yang ada dipikirannya.62

Shalat adalah ibadah utama dalam Islam. Begitu berartinya shalat

sehingga agama Islam tidak mungkin bisa tegak berdiri tanpa tegaknya

shalat. Sholat ada dua macam yaitu shalat fardu dan sunnah.

Shalat fardu adalah shalat yang wajib dilakukan, sedagkan shalat

sunnh adalah sholat yang diperintahkan kepada Mukallaf sebagai tambahan

dari shalat fardu. Macam-macam shalat sunnah dibagi menjadi 2 bagian:

shalat sunnah dan shalat sunnah Muqayyad. Shalat sunnah Mutlaq

tergantung pada niat shalatnya. Sedangkan shalat sunnah muqayyad dibagi

menjadi 2 bagian yaitu shalat sunnah yang diperintahkan karena mengiringi

shalat fardu yang dinamakan shalat sunnah rawatib dan shalat sunnah yang

diperintahkan berdasarkan waktu seperti shalat witir, shalat dhuha dan lain-

lain.63

Shalat dhuha termasuk salah satu shalat sunnah. Shalat dhuha adalah

shalat sunnah yang dilakukan atau dikerjakan pada waktu dhuha atau pada

waktu pagi hari yang sudah agak meninggi sampai sebelum datangnya

shalat dhuhur (antara pukul 07.00 - 10.00 WIB). Jumlah rakaat shalat dhuha

minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rekaat dan dikerjakan setiap 2 rakaat 1

salam (jumlah rakaat shalat dhuha bisa dengan 2, 4, 8, atau 12 rakaat).

Manfaat atau faedah shalat dhuha yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh

orang yang mengerjakannya atau melaksanakan shalat dhuha adalah dapat

melapangkan dada dalam segala hal terutama dalam hal rizki.

Shalat dhuha paling sedikit adalah dua rakaat. Dan rakaat shalat

dhuha yang terbanyak adalah delapan rakaat. Hal ini sebagaiamna

diriwayatkan oleh Bukhari, muslim, dan Abu daud dari Ummu hani’ bahwa

Rasulullah melakukan shalat dhuha sebanyak 8 rakaat setelah fathu mekkah.

62 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hilda Karya, 1983),

hlm. 61

63 Abdul Qadir Arrabawi, Fikih Shalat Empat Madzhab, (Yogyakarta: Hikam Pustaka,

2005) hlm 257

Page 47: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Muslim juga meriwayatkan dengan sanadnya dari Aisyah r.a bahwa

Rasulullah melaksanakan shalat dhuha 4 rakaat atau lebih. Waktu shalat

dhuha dimulai dari naiknya matahari setelah terbit setinggi tombak dan

berlangsung hingga menjelang tergelincir. Atau, sebelum matahari ditengah-

tengah langit. Dan yang lebih baik adalah melakukanya ketika matahari

sangat terik. 64

Ayat-ayat yang paling baik dibaca dalam shalat dhuha : surat Al-

Waki’ah, surat As-syamsi. Surat Ad-Dhuha, surat Al Kafirun, surat Al-

Quraisy, surat Al-Ikhlas, dan lain-lain. Cara mengerjakan shalat dhuha sama

seperti mengerjakan shalat fardhu, baik bacaan maupun cara

mengerjakanya.

Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan, baik berdasarkan hadist

maupun penjelasan para ulama. Shalat ini yang akan mendorong kita

menuju gairah hidup yang penuh keberkahan. Memicu semangat kerja

dengan penih konsentrasi dan jiwa yang tenang karena dilandasi oleh dzikir

dan do’a. Bahkan, ada nilai-nilai yang tidak kasat akal yang bisa didapatkan

oleh para pengamal ibadah ini. Hal ini telah banyak dibuktikan oleh

pengamal shalat dhuha yang memperoleh kehidupan yang mapan, baik

secara materi maupun secara spiritual.65

64 Fatihudin Abdul Yasin, Penuntun Shalat Lengkap dengan Do’a-doa Penting

(Surabaya: Terbit Terang, 1998) hlm 92

65 Ibid, hlm 98

Page 48: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

BAB III

PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PUNISHMENT

IBADAH DI SMA MUHAMMADIYAH PURWODADI

Sebelum penulis menyajikan hasil penelitian dilapangan, terlebih dahulu

akan dikemukakan metode dan sumber pengambilan data. Dalam pengambilan

data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dan sebagai sumber informasi adalah Kepala sekolah. Guru BP/BK serta guru

lainnya. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

A. Gambaran Umum SMA Muhammadiyah Purwodadi

1. Letak Geografis

SMA Muhammadiyah Purwodadi merupakan salah satu sekolah

swasta favorit yang berada di pusat kota Purwodadi yang terletak di jalan R.

Soeprapto No.118 Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten

Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan letak geografis SMA Muhammadiyah mempunyai

batasan wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Dealer Laksana Motor Honda

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Hotel Griya Laksana

c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Jetis

d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalongan

2. Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah Purwodadi

Lembaga pendidikan SMA Muhammadiyah Purwodadi merupakan

salah satu sekolah menengah atas yang berdiri sejak tahun 1979 dan

mengalami renovasi pada tahun 2009. Dan bangunan tersebut masih kokoh

sampai saat ini.

Adapun tujuan didirikannya SMA Muhammadiyah Purwodadi antara

lain untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, berakhlak mulia serta

mengembangkan sumber daya manusia.

SMA Muhammadiyah Purwodadi ini mempunyai visi, misi dan tujuan

dalam kegitan pembelajarannya sebagai berikut:

34

Page 49: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

a. Visi :

“Mewujudkan insan yang kokoh imannya, luas ilmunya, banyak

amalnya, serta berakhlaq mulia.”

b. Misi :

Melaksanakan pembelajaran secara efektif ilmu pengetahuan dan

agama sehingga siswa memiliki iman, taqwa dan berkepribadian yang

Islami.

Menumbuhkan semangat berinovasi, berkreasi, sehingga mencapai

kompetensi dan prestasi.

Menumbuhkan jiwa dan semangat beramal dan memiliki kepedulian

sosial dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Mengajarkan sikap bersopan santun dan akhlaqul karimah.

c. Tujuan :

Mencapai tujuan pendidikan Muhammadiyah, yaitu : “Terwujudnya

manusia muslim yang bertaqwa, berakhlaq mulia, cakap, percaya

kepada diri sendiri, cinta tanah air dan berguna bagi masyarakat

utama, adil dan makmur yang diridoi Allah SWT”.

Memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan

untuk kemajuan umat dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan

negara.

Bersama pemerintah mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan

kebudayaan sesuai dengan UUD tahun 1945 pasal 13.

3. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah Purwodadi

Dalam suatu lembaga pendidikan diperlukan sebuah susunan

kepengurusan yang bertanggung jawab atas suatu hal maupun tugas-tugas

tertentu. Struktur organisasi juga berfungsi sebagai pembagian tugas agar

suatu kegiatan dapat terlaksana dengan baik. SMA Muhammadiyah

Purwodadi mempunyai struktur organisasi sebagai berikut: Lihat Tabel 1

4. Keadaan Guru dan Siswa

Berdasarkan data dokumentasi kepegawaian yang ada di SMA

Muhammadiayah Purwodadi, jumlah guru yang berada di SMA

Page 50: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Muhammadiyah tersebut sebanyak 24 orang guru negeri dan 10 orang guru

swata/honorer. Para guru mengampu mata pelajaran sesuai dengan disiplin

ilmu yang dipelajarinya.

Karyawan jumlah pegawai tata usaha yang ada di SMA

Muhammadiyah Purwodadi adalah sebanyak 10 orang. Sedangkan jumlah

siswa yang ada di SMA Muhammadiyah adalah sebagai berikut: Lihat

Tabel II

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pendukung yang

menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan proses belajar mengajar, tanpa

adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai, maka program tersebut

tidak akan lancar sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu SMA Muhammadiyah Purwodadi sebagai lembaga

pendidikan formal telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyediaan

sarana dan prasarana dan prasarana yang diperlukan. Adapun sarana dan

prasarana yang tersedia adalah sebagai berikut:66 Lihat Tabel III

B. Pembinaan Kedisiplinan Siswa melalui Punishment Ibadah di SMA

Muhammadiyah Purwodadi.

Dari penelitian yang dilakukan, penulis mendapatkan informasi tentang

cara pembinaan kedisiplinan yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah yaitu

dengan memberlakukan hukuman kedisiplinan pada siswa dengan perintah

melakukan shalat dhuha dan hal-hal yang bersifat ibadah. Dan disini penulis

menfokuskan penelitiannya pada pembinaan kedisiplinan siswa melalui

punishment ibadah yang berupa shalat dhuha.

1. Latar Belakang Pembinaan Kedisiplinan Siswa di SMA

Muhammadiyah Purwodadi

Pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment ibadah yang

dilakukan oleh SMA Muhammadiyah Purwodadi dimulai sekitar tahun

2004. Yaitu saat kepala sekolah masih dijabat oleh H. Dasirin. Dan hal itu

66 Sumber: data SMA Muhammadiyah Purwodadi tahun 2010/2011

Page 51: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

juga masih diterapkan sampai saat ini karena pembinaan tersebut sangat

efektif dalam menangani masalah disiplin siswa.

Menurut bapak Suharno (koordinator BP/BK), pembinaan

kedisiplinan itu disamping memperhatikan aspek jasmani juga harus

memperhatikan aspek rohani, agar supaya dalam pembianaan kedisiplinan

itu dapat memberikan efek jera kepada siswa untuk tidak melanggar tata

tertib sekolah.

Dalam upaya pembinaan kedisiplinan siswa tentunya tidak bisa

dipisahkan dari hukuman (punishment) yang diberlakukan kepada para

siswa. Akan tetapi dalam keadaan tertentu, Hukuman itu juga bisa

menjadikan siswa membenci para guru. Fungsi sebuah hukuman adalah

membatasi perilaku menyimpang yang dilakukan para siswa. Namun hal

tersebut dirasa kurang efektif dalam menanamkan sikap disiplin pada siswa.

Untuk itu pihak sekolah menerapkan hukuman yang bersifat rohani yaitu

dengan hukuman mempunyai nilai ibadah. Ibadah yang dimaksud adalah

ibadah sehari-hari misalnya: shalat dhuha, membaca sholawat, dan lain-lain.

Apabila siswa telambat datang ke sekolah ataupun melanggar tata

tertib dikenakan hukuman fisik dan hukuman berupa perintah melaksanakan

shalat dhuha ataupun melaksanakan hal-hal yang lain yang mengandung

nilai-nilai ibadah. Salah satu tujuannya adalah menanamkan nilai-nilai

keagamaan kepada siswa agar selalu mengingat kepada Allah SWT.

Ibadah shalat adalah merupakan kubutuhan manusia sendiri. Dengan

shalat yang dilakukan secara benar sebagaimana dicontohkan Rasulullah

saw. Orang akan memperoleh ketenangan jiwa, kepuasan batin, membentuk

akhlaq mulia., menghilangkan kesombongan serta mendapat ridlo dari Allah

SWT. Dengan shalat maka para siswa akan mendapat ketenangan batin yang

bisa mengubah perilakunya secara otomatis.

Page 52: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Pembinaan tersebut dirasa sangat efektif dalam upaya menanamkan

kedisiplinan pada siswa, untuk itu kegiatan tersebut terus dilakukan sampai

sekarang.67

2. Unsur-unsur Pembinaan Kedisiplinan di SMA Muhammadiyah

Purwodadi.

Dalam pembinaan kedisiplinan yang dilakukan oleh SMA

Muhammadiyah Purwodadi, mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:

a. Guru BP/BK

Dalam pendidikan di sekolah Guru BP/BK bertugas memberi solusi

dan bimbingan kepada siswa agar permasalahan yang dihadapi oleh

siswa dapat terselesaikan. Selain itu tugas dari guru BP/BK adalah ikut

membantu sekolah serta mengawasi dalam penegakkan peraturan dan

tata tertib yang ada di sekolah, agar para siswa menjalankan

kewajibannya sebagai seorang murid tanpa melanggar peraturan dan tata

tertib sekolah.

Di SMA Muhammadiyah Purwodadi mempunyai struktur

kepengurusan BP/BK dengan personalia bimbingan dan konseling

sebagai berikut : Lihat Tabel IV

Adapun kegiatan pembinaan kedisiplinan yang dilakukan oleh guru

BP/BK di SMA Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

1) Pembinaan kedisiplinan melalui hukuman yang bersifat fisik

Dalam pembinaan ini siswa yang melanggar tata tertib sekolah

ataupun lainnya mendapat hukuman yang berupa hukuman fisik.

Hukuman fisik ini bukanlah hukuman yang bersifat fisik yang dapat

melukai siswa. Hukuman fisik disini dimaksudkan agar siswa tersebut

tidak menyepelekan peraturan-peraturan yang ada di sekolah.

Misalnya dengan berlari mengelilingi lapangan, push up dan

sebagainya.

2) Pembinaan kedisiplinan melalui sistem kredit point

67 Wawancara dengan guru BP/BK SMA Muhammadiyah Purwodadi, bapak Suharno

pada hari selasa tanggal 5 April 2011.

Page 53: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Sistem kredit point adalah salah satu cara menerapkan

kedisiplinan dengan menggunakan point. Siswa masing-masing diberi

buku panduan tata tertib sekolah agar siswa mengetahui peraturan

yang ada disekolah. Siswa yang melanggar tata tertib sekolah akan

mendapatkan kredit point berdasarkan besar kesalahan yang

dilakukan.

3) Pembinaan kedisiplinan melalui hukuman yang bersifat rohani

Hukuman ini diterapkan pada siswa yang terlambat masuk

sekolah. Siswa yang terlambat masuk sekolah di beri bimbingan oleh

guru BP/BK setelah dirasa cukup kemudian siswa disuruh

melaksanakan shalat dhuha dan diawasi oleh petugas lainnya.

b. Guru Agama Islam

Guru agama Islam adalah orang yang membimbing para siswa

untuk melaksanakan ibadah shalat dhuha. Selain itu tugas guru agama

disini adalah memberikan ceramah atau nasehat kepada para siswa yang

melanggar peraturan sekolah untuk selalu berbuat kebaikan dan mentaati

segala peraturan yang ada di sekolah.

Dalam penyampaian materi ceramah selain masalah kedisiplinan

juga menggunakan materi yang berkaitan dengan permasalahan hidup

sesuai dengan Al-Qur’an maupun Hadits. Agar para siswa dapat

memahami materi yang disampaikan oleh guru agama Islam, Media yang

digunakan dalam penyampaian ceramah adalah dengan menggunakan

tape atau pengeras suara.

c. Obyek pembinaan kedisiplinan (siswa)

Dalam pembinaan kedisiplinan yang dilakukan oleh SMA

Muhammadiyah, yang menjadi obyek adalah siswa yang melanggar

peraturan. Siswa yang melanggar peraturan kedisiplinan diberi sanksi

hukuman sesuai dengan besar kesalahan yang diperbuat. Sedangkan

siswa yang datang terlambat ke sekolah dibina untuk melakukan ibadah

shalat dhuha. Dan setelah selesai siswa tersebut dapat mengikuti

pelajaran kembali di kelas.

Page 54: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

3. Pelaksanaan Pembinaan Kedisiplinan Siswa.

Kegiatan pembianaan kedisiplinan siswa melalui punishment ibadah

yang dilakukan di SMA Muahmmadiyah Purwodadi dilaksanakan setiap

hari. Proses pembinaan kedisiplinan siswa dilakukan kepada siswa yang

datang terlambat ataupun siswa yang memerlukan pembinaan.

Waktu pelaksanaannya pembinaan kedisiplina antara pukul 07.15-

08.30 WIB dan pelaksanaan pembinaan itu dapat berubah disesuaikan

dengan situasi dan kondisi sekolah.

4. Tujuan Pembinaan Kedisiplinan melalui Punishment Ibadah

Tujuan pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment ibadah

yang dilakukan oleh SMA Muahammadiyah Purwodadi adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan efek jera pada siswa yang melanggar tata tertib sekolah,

sehingga mereka tidak akan mengulanginya.

b. Menghindarkan siswa dari perbuatan yang tercela.

c. Menambah keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT.

d. Menanamkan nilai-nilai moral serta kebaikan kepada siswa, agar para

siswa mempunyai akhlaq yang mulia.

e. Menjadikan siswa lebih bertanggung jawab terhadap kewajibannya

sebagai siswa di sekolah dan hamba Allah SWT.

f. Memberi ketenangan batin kepada siswa, agar siswa dapat mengatasi

permasalahan yang dihadapinya.68

Dalam upaya menanamkan perilaku disiplin kepada siswa. Pihak

sekolah yang dilaksanakan oleh guru BP/BK melakukan pembinaan

kedisiplinan salah satunya dengan menggunakan punishment yang berupa

hukuman untuk melaksanakan ibadah. Dalam hal pembinaan tersebut guru

BP/BK dibantu oleh pengurus lainya. Untuk melakukan pembinaan

kedisiplinan, guru BP/BK dibantu oleh guru agama Islam untuk memberi

68 Wawancara dengan kepala sekolah SMA Muhammadiyah Purwodadi, Widyarini pada

hari selasa tanggal 5 April 2011.

Page 55: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

nasehat atau ceramah kepada siswa tentang pentingnya perilaku disiplin

dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah para siswa mendapat nasehat dari guru BP/BK dan guru

agama Islam, kemudian siswa diarahkan menuju masjid untuk

melaksanakan ibadah shalat dhuha. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa

dapat menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya dikemudian hari

nanti.

Teknik bimbingan khusus merupakan teknik bimbigan konseling

untuk memberikan layanan bantuan kepada siswa yang memiliki

permasalahan agar siswa dapat mengatasi masalahnya. Misalnya saja,

seorang siswa berlaku kurang sopan terhadap guru atau berperilaku

menyimpang, hal itu dikarenakan siswa tersebut kurang bisa memahami

perilakunya itu kurang baik.

Keberadaan bimbingan dan konseling di SMA Muhammadiyah

mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan perilaku disiplin

siswa, sebab semakin kompleks permasalahan yang dihadapi siswa. Pada

dasarnya bimbingan konseling di SMA Muhammadiyah melaksanakan dua

program bimbingan, yaitu bimbingan klasikal yang dilaksanakan di kelas-

kelas, dan bimbingan individual yang dilaksanakan secara pribadi kepada

masing-masing siswa di ruang bimbingan konseling.

C. Kedisiplinan Siswa di SMA Muhammadiyah Purwodadi.

Masa remaja merupakan masa mencari jati diri, dan berusaha melepaskan

diri dari lingkungan orang tua untuk menemukan jati dirinya maka masa

remaja menjadi suatu periode yang sangat penting dalam pembentukan nilai,

sikap serta moral. Upaya pengembangan nilai, sikap serta moral juga

diharapkan dapat dikembangkan secara efektif dilingkungan sekolah.

Disiplin adalah masalah kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan yang baik akan

menjadikan siswa mempunyai kedisiplinan. mendisiplinkan, mengubah tingkah

laku atau kebiasaan buruk siswa memang membutuhkan kesabaran. Pembinaan

kedisiplinan siswa yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah Purwodadi

Page 56: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

semata-mata hanya ingin menjadikan siswanya memiliki sikap disiplin dalam

berbagi perilaku sehari-hari.

Menurut kepala sekolah, kedisiplinan siswa SMA Muhammadiyah sangat

kurang. Namun setelah adanya pembinanaan kedisiplinan tersebut, kedisiplinan

para siswa berangsur-angsur membaik.

Ada beberapa macam kedisiplinan yang terkait dengan para siswa yang

harus selalu diperhatikan antara lain:

1. Disiplin waktu

Disiplin waktu adalah hal paling utama yang menjadi tolak ukur

kedisiplinan siswa. Waktu masuk sekolah biasanya menjadi parameter

utama kedisiplinan seorang siswa. Jika siswa masuk sebelum bel

dibunyikan, siswa tersebut termasuk disiplin. Namun apabila siswa tersebut

masuk setelah bel dibunyikan maka siswa tersebut kurang disiplin.

Disiplin waktu juga akan menjadikan siswa menjadi orang sukses di

kemudian hari nanti. Seringkali siswa SMA Muhammadiyah kurang

berdisiplin masalah waktu terutama waktu masuk sekolah. Ada beberapa

alasan yang menyebabkan keterlambatan yakni jarak ke sekolah, bangun

kesiangan, macet dan alasan-alasan lainnya.

2. Disiplin mematuhi peraturan

Peraturan dibuat untuk membatasi perilaku siswa yang menyimpang.

Disiplin dalam mematuhi aturan juga sangat penting, karena dengan

mematuhi peraturan, sekolah akan menjadi nyaman dan siswa merasa

tenang dalam kegiatan belajar di kelas.

Para siswa sering kali mengabaikan peraturan yang ada. Hal itu

dikarenakan kurangnya pemahaman dan sanksi hukuman yang kurang

efektif dalam menangani kenakalan siswa. Sehingga timbul keberanian

melanggar peraturan dan tata tertib sekolah.

3. Disiplin dalam bersikap

Disiplin dalam bersikap ini yang dimaksud adalah sikap sopan santun

siswa. Memang masalah sopan santun itu merupakan pembawaan, namun

sekolah juga harus mengajarkan perilaku sopan santun itu kepada siswa.

Page 57: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Agar tercipta suasana sekolah yang kondusif. Siswa yang rata-rata remaja

seringkali terpengaruh kebiasaan dari luar yang sering berkata-kata kotor.

Untuk itu perlu adanya pembinaan yang konsisten untuk meminimalisir

perilaku menyimpang yang dilakukan siswa.

4. Disiplin dalam beribadah.

Menjalankan ajaran agama juga menjadi parameter kehidupan ini,

penanaman nilai-nilai agama sangat diperlukan bagi perkembangan siswa.

Dengan mendekatkan diri pada yang kuasa niscaya akan terhindar dari

segala macam persoalan di dunia maupun akherat.

Dalam upaya menanamkan sikap disiplin dalam beribadah diperlukan

pembinaan khusus serta pembiasaan untuk selalu menjalankan ibadah. Agar

nantinya siswa mengetahui bahwasanya beribadah itu bukan merupakan

suatu beban melainkan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Dengan adanya pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment

ibadah yang dilakukan SMA Muhammadiyah Purwodadi, siswa yang

mulanya banyak melangar peraturan dan tata tertib sekolah menjadi lebih

taat pada peraturan yang ada. Hal ini tidak terlepas dari pembinaan dan

kesadaran siswa sendiri untuk berperilaku disiplin. Perilaku disiplin itu

dapat terealisasikan apabila dalam pembinaan tersebut direncanakan dan

dilakuakan dengan baik.

Page 58: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

BAB IV

ANALISIS TENTANG PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI

PUNISHMENT IBADAH DI SMA MUHAMMADIYAH PURWODADI

TAHUN AJARAN 2010/2011

A. Pembinaan Kedisiplinan Siswa melalui Punishment Ibadah di SMA

Muhammadiyah Purwodadi

1. Pelaksanaan pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment ibadah.

Pelaksanaan bimbingan serta pembinaan kedisiplinan siswa melalui

punishment ibadah yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Purwodadi

pada dasarnya merupakan bentuk pembinaan terhadap siswa khususnya dalam

bidang rohani. Siswa adalah merupakan aset generasi masa depan. Apabila

kita benar-benar membimbing dan membinanya dengan baik maka siswa

tersebut dapat berguna demi nusa dan bangsa.

Dalam kondisi seperti ini agama akan lebih mempunyai peranan yang

sangat penting, karena pada saat jiwa tertekan atau mengalami kesulitan

biasanya orang akan lebih mudah untuk mengingat, dekat dan menyerahkan

dirinya kepada Allah. Oleh karena itu untuk dapat menjalankan ajaran-ajaran

agama Islam dengan baik, siswa harus bisa mengetahui dan memahami ajaran

agama Islam terlebih dahulu. Dan hal itu bisa dilakukan melalui upaya

bimbingan dan keagamaan Islam.

Agama merupakan dasar utama dalam kehidupan manusia yang

menjadi kebutuhan universal. Kaidah-kaidah yang terkandung di dalamnya

mengandung nilai yang sangat tinggi dalam hidup manusia. Kaidah-kaidah

agama merupakan norma-norma ketuhanan yang sampai kepada manusia

melalui Wahyu Ilahiyah kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya. Pada

hakikatnya segala yang digariskan oleh agama, terutama agama Islam selalu

baik dengan tujuan tunggal yakni vertikal maupun horizontal.

Misi Islam sebenarnya adalah pengarahan manusia mencapai nilai-nilai

derajat kemanusiaan yang luhur, sesuai dengan kemuliaan manusia, yaitu

memiliki sikap sabar yang mulia dan bersikap luhur sesuai dengan kemuliaan.

44

Page 59: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

manusia sebagai pemimpin (khalifah) di bumi. Islam sangat mementingkan

sikap sabar, untuk mewujudkan unsur-unsur pikiran dan hatinya dapat

memberikan saham dalam mempertinggi taraf kehidupan dan pendapatan

perlindungan serta ridho Allah di balik kehidupan yang sekarang ini.

Ajaran-ajaran Islam yang disampaikan dalam bimbingan dan

keagamaan Islam yang di berikan makna, arti dan tujuan hidup. Pembinaan

kedisiplinan yang di berikan di SMA Muhammadiyah Purwodadi di harapkan

dapat dijadikan sebagai pedoman dan penuntun tingkah laku siswa dalam

semua aspek kehidupan. Agama maupun mengatasi berbagai persoalan yang

dialami siswa sehingga dapat menciptakan ketenangan dan ketenteraman jiwa

pada diri siswa di SMA Muhammadiyah Purwodadi

Berikut ini bentuk-bentuk upaya dalam menumbuhkan kedisiplinan

siswa yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah Purwodadi:

1. Membuat tata tertib.

Tata tertib adalah semua peraturan, ketentuan dan berbagai

pedoman yang ada dalam sebuah lembaga, termasuk lembaga pendidikan

di sekolah. Sedangkan Aturan atau tata tertib bertujuan antara lain

membuat anak menjadi orang bermoral, karena aturan mempunyai nilai

pendidikan atau bermaksud menghindari tingkah laku yang tidak baik.

Bentuk dari aturan bisa ditentukan oleh oang tua, guru, dan teman.

Misalnya peraturan rumah, peraturan sekolah dan peraturan bermain.

Tata tertib siswa sangatlah penting agar suasana di sekolah menjadi

tertib, teratur dan nyaman. Dengan adanya tata tertib siswa, para anak didik

di sekolah tidak seenaknya sendiri, baik dari segi perlakuan, kerajinan

maupun kerapian.

Dalam mendisiplinkan siswa, tata tertib sangatlah bermanfaat

untuk membiasakannya dengan standar perilaku yang sama yang diterima

individu lain dalam ruang lingkupnya. Dengan standar yang sama ini

diharapkan tidak ada diskriminasi dan rasa ketidakadilan pada individu-

individu yang ada di lingkungan tersebut. Di samping itu, adanya tata

Page 60: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

tertib, diharapkan para siswa tidak dapat lagi bertindak dan berbuat sesuka

hatinya.

2. Memberi hukuman pada siswa yang melanggar.

Memberi hukuman bagi siswa yang melanggar sangatlah penting.

Ancaman atau hukuman sangatlah penting karena dapat memberi

dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan mematuhinya.

Tanpa ancaman, hukuman ataupun sanksi, dorongan ketaatan dan

kepatuhan dapat diperlemah. Selain itu palaksanaannya harus secara

kontinyu dan konsekuen. Siswa yang melanggar peraturan yang berlaku

harus diberi sanksi disiplin.

Yang dimaksud hukuman adalah sesuatu yang tidak

menyenangkan yang harus diterima atau dikerjakan anak didik karena

bertingkah laku tidak pada tempatnya. Hukuman sebagai penguatan

negatif merupakan salah satu penunjang untuk tegaknya disiplin dan

dilakukan apabila terjadi pelanggaran tata tertib atau disiplin.

Selain itu hukuman adalah “imbalan” yang tidak menyenangkan

yang harus diterima anak didik akibat tingkah laku mereka dinilai tidak

pada tempatnya. Hukuman seyogyanya diberikan jika cara-cara

pendisiplinan lainnya tidak berhasil. Hukuman memberitahu pada anak

mengenai perilaku apa yang tidak diinginkan, tetapi belum tentu

menjelaskan perilaku yang bagaimana yang diinginkan. Sedangkan

persyaratan dalam penanaman disiplin adalah bahwa anak-anak harus tahu

betul perilaku apa yang dapat diterima.

Hukuman memang mengandung empat fungsi, yakni sebagai

pembalasan perbuatan salah yang telah dilakukan, sebagai pencegahan dan

adanya rasa takut orang melakukan pelanggaran, sebagai pencegahan dan

adanya rasa takut orang melakukan pelanggaran. Sebagai koreksi terhadap

perbuatan yang salah, sebagai pendidikan, yakni menyadarkan orang untuk

tidak melakukan perbuatan tidak baik, lalu mulai melakukan yang baik.

Karena itu sanksi berupa hukuman tidak boleh dilihat hanya

sebagai cara untuk menakut-nakuti atau mengancam orang supaya tidak

Page 61: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

berbuat salah. Sanksi seharusnya sebagai alat pendidikan dan mengandung

unsur pendidikan, tanpa unsur itu hukuman kurang bermanfaat.

Di SMA Muhammadiyah Purwodadi bahwasanya dalam

meningkatkan kedisiplinan siswanya Guru BP/BK memberikan hukuman

kepada siswa, tergantung dari tingkat kesalahannya. Selain itu Guru

BP/BK menyuruh siswanya yang tidak disiplin untuk melaksanakan

ibadah sholat dhuha. Hal ini dimaksudkan agar siswa menjadi jera akan

perbuatan tidak berdisiplin yang telah dilakukannya.

Dari hasil wawancara dengan Guru BP/BK di SMA

Muhammadiyah Purwodadi menyatakan bahwa dalam membina

kedisiplinan siswa berupa keteladanan yang baik dan secara nyata

dilakukan. Yang paling berperan dalam memeberikan keteladanan

dilingkungan sekolah adalah para Kepala Sekolah maupun para Guru.

Disamping sebagai pendidik mereka dianggap sebagai figure yang

mampu memberikan keteladanan. Maka tidak sembarang orang dapat

menjadi pendidik. Sehingga ada syarat-syarat tertentu untuk dapat menjadi

seorang pendidik. Dalam menanamkan disiplin memerlukan pendekatan

yang panjang dan harus ada pendekatan yang kontinyu. Pendidikan itu

tidak akan sukses melainkan kalau diberi contoh yang baik.

Selain itu yang perlu diperhatikan lagi bahwa secara psikologis

siswa cenderung suka meniru dan membutuhan keteladanan untuk

mengembangkan sifat dan potensinya.

3. Melaksanakan ibadah shalat dhuha

Ibadah menghasilkan ketenangan hidup. Sikap kita dalam

beribadah akan mempengaruhi hidup kita. Bila kita beribadah agar Tuhan

mengabulkan permohonan dan kehendak kita, hidup kita akan penuh

dengan stress. Saat kesulitan datang, kita langsung beranggapan bahwa

Tuhan tidak mendengar atau menjawab permohonan kita. Namun, bila kita

bertekad untuk menyenangkan hati Allah, hidup kita akan penuh dengan

ketenangan. Sesungguhnya, ibadah menolong orang percaya untuk tetap

memiliki pengharapan kepada Allah, sehingga lebih sabar menghadapi

Page 62: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

kesulitan hidup. Dengan demikian, iman kita tidak akan tergoyahkan oleh

masalah apa pun. Shalat dhuha juga sebagai investasi amal cadangan yaitu

dapat menyempurnakan shalat wajib, mendapatkan keuntungan yang

besar, dicukupi kebutuhan, diampuni dosa walau sebanyak bui di laut dan

Allah akan membangun istana di syurga bagi yang gemar sholat duha.

Manfaat shalat dhuha untuk kesehatan jasmani, dimana gerakan

sholat dhuha yang dilaksanakan pada pagi hari ketika matahari

memancarkan sinar yang baik untuk kesehatan. Selain itu shalat dhuha

bisa meningkatkan kecerdasan fiskal. Kecerdaan emosional spritual, jika

melaksanakan sholat dhuha pada pagi hari sebelum beraktivitas dapat

menghindarkan diri dari berkeluh kesah karena kegagalan yang dialami.

Kecerdasan intektual, jika sholat dhuha rutin dikerjakan pelajar,

InsyaAllah mudah meraih prestasi akademik dan kesuksesan dalam hidup.

Sedangkan hikmah lain melaksanakan shalat dhuha adalah menjadikan

hati menjadi tenang, pikiran menjadi lebih konsentrasi, kesehatan fisik

terjaga dan kemudahan urusan serta memperoleh rezeki yang tidak

disangka-sangka. Shalat dhuha memudahkan jalan rezeki yang halal. Bagi

yang melakukan shalat dhuha menapatkan petunjuk dan bimbingan Allah

SWT.

Sementara itu guru BP/BK yang berada di SMA Muhammadiyah

Purwodadi, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program

sholat dhuha bagi siswa SMA Muhammadiyah Purwodadi. Hal tersebut

akan memiliki dampak yang sangat positif bagi siswa dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa.

Dalam pembentukan kedisiplinan belajar siswa, metode

pembiasaan sebenarnya cukup efektif, sebab inti dari model pembiasaan

ini adalah pengulangan. Kebiasaan yang berulang-ulang pada mulanya

perilaku ini dimulai dengan kesengajaan atau pikiran kemudian

berkelanjutan berulang-ulang menjadi sebuah kebiasaan.

Didalam pembentukan kedisiplinan belajar siswa di SMA

Muhammadiyah Purwodadi juga menerapkan metode pembiasaan ini

Page 63: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

dipakai oleh para guru. Karena disiplin ini dapat dicapai dan dibentuk

melalui proses latihan dan kebiasaan. Pembiasaan tersebut di jabarkan

dalam pembentukan tata tertib siswa

Dasar pembinaan kedisiplinan adalah ajaran-ajaran yang ada dalam

Al-Qur’an dan al hadits yang semua telah difirmankan oleh Alah SWT,

sebagaimana tertulis di dalam Q.S. Ali Imran : 104.

Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah

dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.(Q.S.

Ali Imran: 104) 69

Dengan demikian orang yang beriman harus menyelamatkan

dirinya dan warganya sesama manusia dari kerusakan budi pekerti serta

untuk mencapai kebahagiaan yang berimbang antara dunia akhirat dengan

cara memberi bimbingan agar mereka mempunyai budi pekerti yang luhur

segala perbuatannya berpedoman pada ajaran Islam. Adapun tujuan dari

pembinaan keagamaan ini tidak dapat terlepas dari tujuan hidup manusia

yakni untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat

Dalam menegakkan disiplin hendaknya pendidik dapat

menggunakan cara-cara yang membentuk konsep diri yang positif dan

realitis pada anak. Hendaknya disiplin tidak menghambat anak dari

kemandirian dan kebebasan yang bertanggung jawab, tetapi disiplin yang

baik adalah berdasarkan kemandirian dan kebebasan yang bertanggung

jawab.

Dampak dari pembinaan disiplin dan pemberian hukuman Dalam

kondisi tertentu, pendidik tidak dapat menghindarkan diri dari pemberian

hukuman. Hal tersebut terjadi jika dengan cara-cara lain sudah tidak

69 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,( Semarang: CV.

Asy-Syifa’, , t.th., )hlm. 93.

Page 64: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

mungkin untuk merubah perilaku anak atau demi keamanan maupun

lingkungannya. Guru menetapkan hukuman hendaknya mengacu pada

peraturan dan hak anak sehingga tidak menghambat ruang gerak anak

dalam berkreativitas. Peraturan juga dibuat hendaknya masuk akal dan

dapat diterima sebagai hal yang wajar oleh anak.

Pemberian hukuman seyogyanya dipertimbangkan adanya

kemungkinan-kemungkinan dampak negatif dari hukuman tersebut yaitu:

a) Pemberian hukuman tidak menunjang perkembangan dan kendali diri

pada anak, karena bias jadi anak tidak belajar dari kesalahannya dan

tidak belajar memikul tanggung jawab sendiri untuk mengendalikan

diri.

b) Pemberian hukuman dapat memberikan model yang negatif,

penerimaan suatu perilaku dapat diterima anak tergantung dari siapa

yang melakukannya.

c) Pemberian hukuman dapat menimbulkan agresivitas jika seseorang

disakiti, baik secara fisik atau mental maka ia akan memberontak.

d) Pemberian hukuman dapat menimbulkan aversi (menentang) terhadap

sekolah dan belajar.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembinaan Kedisiplinan Siswa Di

SMA Muhammadiyah Purwodadi

Dalam melaksanakan kegiatan pembinaan kedisiplinan siswa melalui

punishment ibadah di SMA Muhammadiyah Purwodadi ada beberapa faktor

yang mempengaruhi baik yang mendukung kegiatan maupun faktor

penghambat kegiatan tersebut. Antara lain:

1. Faktor pendukung

Beberapa faktor yang mendukung kegiatan pembinaan yang

dilakukan oleh SMA Muhammadiyah adalah:

a. Kegiatan ini selain melibatkan guru BP/BK juga melibatkan guru

Agama Islam yang bertugas memberi ceramah kepada siswa dan

melakukan pengawasan saat siswa melakukan ibadah shalat dhuha.

Page 65: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

b. Siswa yang cukup aktif dalam mengikuti pembinaan kedisiplinan yang

dilakukan oleh pihak sekolah.

c. Kegiatan tersebut dilakukan di masjid yang berada di Sekolah,

sehingga kegiatan tersebut tidak menggangu siswa lain yang

melakukan aktivitas belajar.

d. Peran kepala sekolah yang ikut serta mendukung dan memantau

kegiatan tersebut sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.

e. Sarana dan prasarana pelengkap yang memadai dalam pelaksanaan

kegiatan sehingga kegiatan tersebut menjadi optimal.

2. Faktor penghambat

Ada beberapa faktor penghambat dalam kegiatan pembinanaan

yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah Purwodadi antar lain:

a. Pelaksanaan kegiatan pembinaan yang dilakukan terlalu singkat

sehingga kegiatan tersebut kurang optimal.

b. Kurangnya tenaga guru yang ikut dalam pengawasan kegiatan tersebut

sehingga kegiatan tersebut menjadi kurang tertib.

c. Materi ceramah yang terlalu singkat dikarenakan waktu yang terbatas.

d. Kurangnya konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, yang

hanya dilakukan oleh guru BP/BK.

B. Kedisiplinan Siswa di SMA Muhammadiyah Purwodadi

1. Kedisiplinan Siswa di SMA Muhammadiyah Purwodadi

Masalah kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan

sekolah. Di sekolah yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran

yang baik. Sebaliknya, pada sekolah yang tidak tertib kondisinya akan jauh

berbeda. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah dianggap barang biasa

dan untuk memperbaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini

diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya, sehingga

berbagai jenis pelanggaran terhadap disiplin dan tata tertib sekolah tersebut

perlu dicegah dan ditangkal.

Page 66: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Menciptakan kedisiplinan siswa bertujuan untuk mendidik siswa agar

sanggup memerintahkan diri sendiri. Mereka dilatih untuk dapat menguasai

kemampuan, juga melatih siswa agar ia dapat mengatur dirinya sendiri,

sehingga para siswa dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada

pada dirinya sendiri.

Menanamkan kedisiplinan siswa merupakan tugas tenaga pengajar dan

semua pihak yang ada di sekolah. Untuk menanamkan kedisiplinan siswa ini

harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, barulah kita dapat mendisiplinkan

orang lain sehingga akan tercipta ketenangan, ketentraman, dan keharmonisan

Ada beberapa macam kedisiplinan yang terkait dengan para siswa di

SMA Muhammadiyah Purwodadi yang harus selalu diperhatikan antara lain:

5. Disiplin waktu

Disiplin waktu adalah hal paling utama yang menjadi tolak ukur

kedisiplinan siswa. Waktu masuk sekolah biasanya menjadi parameter

utama kedisiplinan seorang siswa. Jika siswa masuk sebelum bel

dibunyikan, siswa tersebut termasuk disiplin. Namun apabila siswa tersebut

masuk setelah bel dibunyikan maka siswa tersebut kurang disiplin.

Disiplin waktu juga akan menjadikan siswa menjadi orang sukses di

kemudian hari nanti. Seringkali siswa SMA Muhammadiyah kurang

berdisiplin masalah waktu terutama waktu masuk sekolah. Ada beberapa

alasan yang menyebabkan keterlambatan yakni jarak ke sekolah, bangun

kesiangan, macet dan alasan-alasan lainnya.

6. Disiplin mematuhi peraturan

Peraturan dibuat untuk membatasi perilaku siswa yang menyimpang.

Disiplin dalam mematuhi aturan juga sangat penting, karena dengan

mematuhi peraturan, sekolah akan menjadi nyaman dan siswa merasa

tenang dalam kegiatan belajar di kelas.

Para siswa sering kali mengabaikan peraturan yang ada. Hal itu

dikarenakan kurangnya pemahaman dan sanksi hukuman yang kurang

efektif dalam menangani kenakalan siswa. Sehingga timbul keberanian

melanggar peraturan dan tata tertib sekolah.

Page 67: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

7. Disiplin dalam bersikap

Disiplin dalam bersikap ini yang dimaksud adalah sikap sopan santun

siswa. Memang masalah sopan santun itu merupakan pembawaan, namun

sekolah juga harus mengajarkan perilaku sopan santun itu kepada siswa.

Agar tercipta suasana sekolah yang kondusif. Siswa yang rata-rata remaja

seringkali terpengaruh kebiasaan dari luar yang sering berkata-kata kotor.

Untuk itu perlu adanya pembinaan yang konsisten untuk meminimalisir

perilaku menyimpang yang dilakukan siswa.

8. Disiplin dalam beribadah.

Menjalankan ajaran agama juga menjadi parameter kehidupan ini,

penanaman nilai-nilai agama sangat diperlukan bagi perkembangan siswa.

Dengan mendekatkan diri pada yang kuasa niscaya akan terhindar dari

segala macam persoalan didunia maupun akherat. Dalam upaya

menanamkan sikap disiplin dalam beribadah diperlukan pembinaan khusus

serta pembiasaan untuk selalu menjalankan ibadah. Agar nantinya siswa

mengetahui bahwasanya beribadah itu bukan merupakan suatu beban

melainkan kebutuhan yang harus dipenuhi.

2. Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa SMA Muhammadiyah

Purwodadi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa SMA

Muhammadiyah Purwodadi yaitu:

a) Perkembangan siswa

Perkembangan siswa sangat mempengaruhi tingkat kedisiplinan

siswa. Usia remaja merupakan masa untuk mencari jati diri. Sering kali

pada usia remaja para siswa melakukan hal-hal yang melanggar peraturan

untuk mendapatkan perhatian dan simpati dari orang lain tentang

keberadaan mereka. Tidak heran apabila para siswa sering melanggar tata

tertib yang ada di sekolah

Page 68: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

b) Lingkungan

Lingkungan adalah salah satu penyebab seorang siswa menjadi

anak yang nakal. Lingkungan yang baik akan membuat siswa menjadi

baik, namun apabila lingkungan itu dipenuhi dengan perilaku buruk

maka secara tidak langsung akan mempengaruhi jiwa seorang siswa

dalam perkembangan sikap dan perilaku.

c) Pemahaman nilai-nilai kedisiplinan

Pemahaman akan nilai-nilai dari sebuah kedisiplinan juga

mempengaruhi perilaku disiplin siswa. Untuk itu perlu adanya

penanaman dan pembinaan yang dilakukan secara kontinyu. Dalam

pembinaan tentang nilai-nilai kedisiplinan perlu dilakukan oleh semua

pihak di sekolah, agar nantinya para siswa dapat memahami pentingnya

sebuah kedisiplinan.

Page 69: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian mengenai “Pembinaan kedisiplinan

Siswa melalui Punishment Ibadah di SMA Muhammadiyah Purwodadi”, maka

dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembinaan kedisiplinan siswa itu disamping memperhatikan

aspek jasmani juga harus memperhatikan aspek rohani, agar supaya dalam

pembianaan kedisiplinan itu dapat memberikan efek jera kepada siswa

untuk tidak melanggar tata tertib sekolah. Dalam pembinaan kedisiplinan

yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah, yang menjadi obyek adalah

siswa yang melanggar peraturan. Fungsi sebuah hukuman adalah

membatasi perilaku menyimpang yang dilakukan para siswa. Namun hal

tersebut dirasa kurang efektif dalam menanamkan sikap disiplin pada

siswa. Untuk itu pihak sekolah menerapkan hukuman yang bersifat rohani

yaitu dengan hukuman mempunyai nilai ibadah. Siswa yang melanggar

peraturan kedisiplinan diberi sanksi hukuman sesuai dengan besar

kesalahan yang diperbuat. Sedangkan siswa yang datang terlambat ke

sekolah dibina untuk melakukan ibadah shalat dhuha.

2. Disiplin adalah masalah kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan yang baik akan

menjadikan siswa mempunyai kedisiplinan. mendisiplinkan, mengubah

tingkah laku atau kebiasaan buruk siswa memang membutuhkan kesabaran.

Pembinaan kedisiplinan siswa yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah

Purwodadi semata-mata hanya ingin menjadikan siswanya memiliki sikap

disiplin dalam berbagi perilaku sehari-hari. Kedisiplinan siswa SMA

Muhammadiyah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Dengan adanya

pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment ibadah yang dilakukan

SMA Muhammadiyah Purwodadi, siswa yang mulanya banyak melangar

peraturan dan tata tertib sekolah menjadi lebih taat pada peraturan yang

55

Page 70: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

ada. Hal ini tidak terlepas dari pembinaan dan kesadaran siswa sendiri

untuk berperilaku disiplin. Perilaku disiplin itu dapat terealisasikan apabila

dalam pembinaan tersebut direncanakan dan dilakuakan dengan baik.

B. Saran-Saran

Agar pelaksanaan pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment

ibadah di SMA Muhammadiyah dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

harapan, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah, kegiatan pembinaan kedisiplinan tersebut merupakan

salah satu upaya menanamkan nilai-nilai kedisiplinan berdasarkan Islam,

maka kegiatan tersebut harus terus dilakukan.

2. Bagi pembimbing dan penyuluh agama Islam, hendaklah lebih menekan

pada materi yang berkaitan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam yang

berhubungan dengan pembinaan pada kedisiplinan.

3. Bagi siswa, kegiatan tersebut adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan

pada siswa. Oleh sebab itu, siswa harus memahami dan menjalankannya

dengan penuh tanggung jawab.

C. Penutup

Demikianlah skripsi yang hasil penulis susun,dengan mengucapkan puji

syukur Alhamdulillah ke Hadhirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat,

dan taufiq serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih sangat jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, petunjuk dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya mampu berharap, semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi masyarakat pada

umumnya, dan semoga mendapatkan ridho Allah SWT. Amiin.

Page 71: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Yasin, Fatihudin Penuntun Shalat Lengkap dengan Do’a-doa Penting

(Surabaya: Terbit Terang, 1998)

Ahyadi, Abdul Aziz, Psikologi Agama Kepribadian Muslim Indonesia

(Bandung; PT Sinar Baru Algesindo,2005)

Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 2001)

Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia,(Jakarta: PT.

Gramedia 2008)

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

(Jakarta: PT. Rineka Cipta),

Arrabawi, Abdul Qadir, Fikih Shalat Empat Madzhab, (Yogyakarta: Hikam

Pustaka, 2005).

Ash Siddiqy, Teungku Hasbi Kuliah Ibadah, Ditinjau Dari Segi Hukum Dan

Hikmah, (Semarang : Pustaka Riski Putra 2010)

Asmani, Jamal Makmur Tips Menjadi Guru Yang Efektif, Kreatif, Dan Inovatif,

(Yogyakarta: Diva Press 2009)

Azra, Azzumardi, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT .

Kompas Media Nusantara, 2002)

B. Harlock, Elizabeth, Perkembangan Anak, jilid2 (Jakarta: Erlangga, 1993)

Departemen Agama Republik Indonesia “Al-Qur’an dan Terjemahannya”

(Surabaya: Mahkota)

Durkehim, Emile Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi

Pendidikan, (Jakarta: Erlangga 1990),

Djamarah, Syaiful Bahri Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,

(Jakarta: PT. Rineka Cipta 2010)

Febriana, Susanti Mencetak Anak Juara, (Yogyakarta: Katahati,2009),

Ginnis, Paul Trik&Taktik Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran Di

Kelas (Jakarta: PT Indeks 2008)

Page 72: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Hadi, Sutrisno Metodologi Research, jilid I (Yogyakarta: Fakultas Psikologi

UGM,1983)

Hamit, Abdul dan Ahmad Saebani, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia

2009)

Hardiyanto, Kurikulum Pendidikan, http//: iceputih.com/16022011/opini.html.

Kartono, Kartini Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung: CV. Mandar

Maju, 1996)

............, Pengantar Ilmu Pendidikan Teoritis (Apakah Pendidikan masih

Diperlukan)(Bandung: Masdar Maju 1992)

Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya,

2004)

Muathi, Mustafa Abdul, Mendidik Anak Shalat Teori dan Praktek,

(Bandung:IBS 2009).

Muijs, Daniel & Reynold David, Effective Teaching Teori Dan Aplikasi

(Yogyakarta: pustaka Pelajar 2008)

Mulyana, Deddy Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010)

Musbikin, Imam Mendidik Anak Nakal, (Yogyakarta: Mitra Pustaka 2005)

Purwodarminto, WJS, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka

2007)

Sadullah, Uyoh Padegogik (Ilmu Mendidik) (Bandung: Alfabeta,2010)

Semiawan, Conny Penerapan Pembelajaran Bagi Anak, (Bandung: PT Indeks

2009)

Seifert, Kelvien Manajemen Pembelajaran Dan Instruksi Pendidikan,

Meningkatkan Mutu Psikologi (Yogyakarta: IRCiSod 2008)

Suhartomo, Suparlan Filsafat Pendidikan (Yogyakarta : Ar-ruzz 2006).

Tafsir, Ahmad Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2002)

Ulwan, Abdul Nasih, Pendidikan Anak Menurut Islam, Kaidah-Kaidah Dasar

(Bandung: Rosdakarya,1992).

Page 73: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Wong Harry K & Rosemanny T Wong, Menjadi Guru Efektif, The First Day,

(Yogyakarta: PustakaPelajar 2009)

Wawancara dengan kepala sekolah SMA Muhammadiyah Purwodadi,

Widyarini, pada hari selasa tanggal 5 April 2011

Yunus, Mahmud, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hilda Karya,

1983)

Page 74: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Tabel I

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH

PURWODADI-GROBOGAN 2010/2011

Kepala Sekolah

Waka sar/pras Waka Humas Waka Kesiswaan Waka kurikulum

Kepala Perpustakaan

Wali Kelas

XII IPS1-2 XII IPA1-3 XI IPS 1-2 XA-D XI IPA1-3

Kepala Tata Usaha

Page 75: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Keterangan:

1. Kepala Sekolah : Dra. Hj. Widyarini, S.M

2. Kepala Tata Usaha : Titik Hartati, S.Pt

3. Waka Kurikulum : Imam Wahyudi, S.Pd

4. Waka Kesiswaan : Drs. Agus Sudarko

5. Waka Sar/pras : Nani Ambarwati, S.H

6. Waka Humas : Ali Widodo, S.Ag

7. Kepala Perpustakaan : Drs. Agus Sofyan

8. Wali kelas

Tabel II

Data Jumlah Siswa di SMA Muhammadiyah Tahun 2010/2011

NO. KELAS JUMLAH

1. XA 43 siswa

XB 42 siswa

XC 43 siswa

XD 41 siswa

2. XI IPA 1 37 siswa

XI IPA 2 38 siswa

XI IPA 3 36 siswa

XI IPS 1 35 siswa

XI IPS 2 34 siswa

3. XII IPA 1 41 siswa

Page 76: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

XII IPA 2 41 siswa

XII IPA 3 39 siswa

XII IPS 1 41 siswa

XII IPS 2 38 siswa

JUMLAH = 549 siswa

Tabel III

Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah Purwodadi

No. Jenis Ruangan Keadaan Jumlah ruang

1. Ruang kelas Baik 14

2. Lab. IPA Baik 1

3. Lab. Bahasa Baik 1

4. Lab. Komputer Baik 1

5. Perpustakaan Baik 1

6. Ruang UKS Cukup 1

7. Koperasi Baik 1

8. Ruang BK Baik 1

9. Ruang kepala sekolah Baik 1

10. Ruang TU Baik 1

11. Ruang OSIS Baik 1

12. Kamar mandi/ WC guru Baik 2

Page 77: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

13. Kamar mandi/ WC siswa Cukup 9

14. Gudang Cukup 1

15. Tempat ibadah Baik 1

16. Ruang multimedia Baik 1

38 ruang

Tabel IV

STRUKTUR KEPENGURUSAN BP/BK SMA MUHAMMADIYAH

PURWODADI

Keterangan:

Keterangan :

1. Pembina : Dra. Hj. Widyarini, S.M

2. Koordinator bimbingan dan konseling : Bp. Suharno, S.Psi

3. Tenaga/guru bimbingan dan konseling di SMA Muhammadiyah

purwodadi terdiri atas:

Koord. BP/BK

Pengurus I Pengurus II

Kepala Sekolah

(Pembina)

Page 78: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

a. Dra. Sri Hardaningtyastuti, M.Pd

b. Mas ipunk ( pembantu BP/BK).

Page 79: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

HASIL WAWANCARA

A. Gambaran umum sekolah

1. Sejak kapan sekolah SMA Muhammadiyah ini berdiri?

Berdiri sejak 1979 dan direnovasi tahun 2009

2. Apa dasar dan tujuan didirikan SMA Muhammadiyah ini?

d. Visi :

“Mewujudkan insan yang kokoh imannya, luas ilmunya,

banyak amalnya, serta berakhlaq mulia.”

e. Misi :

Melaksanakan pembelajaran secara efektif ilmu pengetahuan

dan agama sehingga siswa memiliki iman, taqwa dan

berkepribadian yang Islami.

Menumbuhkan semangat berinovasi, berkreasi, sehingga

mencapai kompetensi dan prestasi.

Menumbuhkan jiwa dan semangat beramal dan memiliki

kepedulian sosial dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan

bermasyarakat.

Mengajarkan sikap bersopan santun dan akhlaqul karimah.

f. Tujuan :

Mencapai tujuan pendidikan Muhammadiyah, yaitu :

“Terwujudnya manusia muslim yang bertaqwa, berakhlaq mulia,

cakap, percaya kepada diri sendiri, cinta tanah air dan berguna

bagi masyarakat utama, adil dan makmur yang diridoi Allah

SWT”.

Memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan untuk kemajuan umat dalam pembangunan

masyarakat, bangsa dan negara.

Bersama pemerintah mewujudkan penyelenggaraan pendidikan

dan kebudayaan sesuai dengan UUD tahun 1945 pasal 13.

Page 80: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

3. Berada dimana (alamat) SMA Muhammadiyah ini?

di jalan R. Soeprapto No.118 Desa Purwodadi, Kecamatan

Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.

4. Berapa jumlah tenaga pengajar dan murid?

24 orang guru negeri dan 10 orang guru, dan siswa 549 orang

B. Pembinaan kedisiplinan siswa melalui punishment ibadah

1. Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa?

- lingkungan

- pergaulan

- keluarga

2. Bagaimana proses pembinaan kedisiplinan siswa melalui

punishment ibadah?

Pembinaan kedisiplinan dilakukan apabila ada siswa yang

datang terlambat ke sekolah, dan kegitan tersebut dilakukan pada

jam 07.15 WIB. Dengan pengawas guru BP/BK yang dibantu oleh

beberapa staff dan guru agama Islam.

3. Faktor penghambat pembinaan tersebut?

Tenaga Pembina, materi, waktu yang terlalu singkat.

4. Arti pentingnya pembinaan kedisiplinan melalui punishment

ibadah di SMA Muhammadiyah Purwodadi?

Untuk menumbuhkan dan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan

serta akhlaq yang mulia pada siswa.

5. Apa saja unsur-unsur pembinaan kedisiplinan melalui punishment

ibadah?

Guru BP/BK, Guru Agama Islam, Siswa

HASIL OBSERVASI

1) Tahapan persiapan

Page 81: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta

Menetukan objek penelitian yaitu: siswa dan hal-hal yang terkait dalam

pembinaan kedisiplinan serta unsur-unsur pembinaan kedisiplinan,

Mencari sumber data dari sekolah yng berkaitan dengan pembinaan tersebut,

Memantau hasil dari pembinaaan kedisiplinan.

2) Tahap pelaksanaan

Mengamati proses dari pembinaan yang dilakukan oleh sekolah dan membuat

ringkasan tentang proses pembinaan kedisiplinan melalui punishment ibadah

yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah Purwodadi.

3) Tahap analisis

Mengumpulkan data-data yang terkait kemudian dianalis data-data yang

terkumpul sebagai hasil dari penelitian sementara. Menarik kesimpulan

tentang pembinaan tersebut

Page 82: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 83: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 84: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 85: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 86: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 87: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 88: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta
Page 89: PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · tujuannya adalah membentuk siswa agar ... baik moral maupun materi serta