Jurnalclient No 103-Karinadhieni

28
Pada bagian ini dan review selanjutnya akan menilai dua sistem klasik dari akuntansi kini yang menjadi perdebatan mengenai apa yang membentuk konsep akuntansi nilai wajar. Pada 1961, Edwards dan Bell mengemukakan sebuah sistem dari konsep akuntansi nilai sekarang dalam The Theory and Measurement of Business Income. Karena sistem berdasarkan harga pasar saat ini, konsep ini dapat dianggap sebagai gambaran metodis pertama dari sistem akuntansi nilai wajar. Sistem Edwards dan Bell berdasarkan pada konsep dari pemertahanan kapital finansial, tetapi sebagaimana yang diilustrasikan dalam versi lain dari harga saat ini yang menggunakan pemertahanan kapital fisis, pilihan untuk konsep kapital secara signifikan mempengaruhi ukuran profit. Dukungan untuk versi berbeda telah bervariasi, dan bagian ini akan menjelaskan sistem akuntansi nilai sekarang yang telah memperoleh dukungan dalam konteks global dan standar akuntansi internasional saat ini yang sebagian memasukkan nilai saat ini. Konsep akuntansi nilai sekarang kemudian dievaluasi secara kritis dan bukti empiris ditinjau kembali. Alasan untuk Konsep Akuntansi Nilai Sekarang (CCA) Konsep akuntansi nilai sekarang (CCA) merupakan sistem akuntansi dimana aset dinilai pada harga beli pasar saat ini dan keuntungan ditentukan berdasarkan alokasi berdasarkan harga saat ini (contoh harga saat ini untuk membeli). Mengapa menggunakan harga saat ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mempertimbangkan jenis manajer keputusan yang berhadapan langsung dalam menjalankan bisnis. Satu asumsoi

Transcript of Jurnalclient No 103-Karinadhieni

Page 1: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

Pada bagian ini dan review selanjutnya akan menilai dua sistem klasik dari akuntansi kini

yang menjadi perdebatan mengenai apa yang membentuk konsep akuntansi nilai wajar. Pada

1961, Edwards dan Bell mengemukakan sebuah sistem dari konsep akuntansi nilai sekarang

dalam The Theory and Measurement of Business Income. Karena sistem berdasarkan harga

pasar saat ini, konsep ini dapat dianggap sebagai gambaran metodis pertama dari sistem

akuntansi nilai wajar. Sistem Edwards dan Bell berdasarkan pada konsep dari pemertahanan

kapital finansial, tetapi sebagaimana yang diilustrasikan dalam versi lain dari harga saat ini

yang menggunakan pemertahanan kapital fisis, pilihan untuk konsep kapital secara signifikan

mempengaruhi ukuran profit. Dukungan untuk versi berbeda telah bervariasi, dan bagian ini

akan menjelaskan sistem akuntansi nilai sekarang yang telah memperoleh dukungan dalam

konteks global dan standar akuntansi internasional saat ini yang sebagian memasukkan nilai

saat ini. Konsep akuntansi nilai sekarang kemudian dievaluasi secara kritis dan bukti empiris

ditinjau kembali.

Alasan untuk Konsep Akuntansi Nilai Sekarang (CCA)

Konsep akuntansi nilai sekarang (CCA) merupakan sistem akuntansi dimana aset

dinilai pada harga beli pasar saat ini dan keuntungan ditentukan berdasarkan alokasi

berdasarkan harga saat ini (contoh harga saat ini untuk membeli). Mengapa menggunakan

harga saat ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mempertimbangkan jenis manajer

keputusan yang berhadapan langsung dalam menjalankan bisnis. Satu asumsoi yang dapat

kita buat bahwa manajer dari perusahaan itu ingin tau bagaimana mereka seharusnya

mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan.

Edward dan Bell mengemukakan masalah fundamental ini dalam bentuk tiga

pertanyaan :

- Berapa jumlah aset yang harus di pegang pada waktu tertentu? Ini merupakan masalah

ekspansi.

- Apa bentuk dari aset-aset tersebut? Ini merupakan masalah kompoisi.

- Bagaimana seharusnya aset tersebut dibiayai? Ini merupakan masalah finansial.

Manajer membuat keputusan terhadap tiga pertanyaan ini berdasarkan ekspektasi

mengenai kejadian dimasa mendatang. Untuk mencapai ekspektasi yang akurat,

manajer perlu untuk mengevaluasi aktivitas dan keputusan masa lalu. Alat yang

berguna dalam evaluasi ini adalah perbandingan dari data akuntansi selama periode

Page 2: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

tertentu dengan ekspektasi yang ditujukan untuk periode tersebut. Jika perbandingan

ini menunjukkan bahwa ekspektasi tersebut tidak akurat, kejadian saat ini atau

ekspektasi seharusnya berubah. Sebagai contoh, joika data akuntansi menunjukkan

bahwa total biaya dari material mentah lebih tinggi daripada yang dianggarkan karena

harga dari material mentah lebih tinggi dari perkiraan, perusahaan perlu untuk

mengubah ekspektasinya untuk harga material dimasa mendatang dan keputuannya

untuk berapa banyak penganggaran harga material mentah total di masa mendatang.

Supaya informasi akuntansi berguna dalam pengambilan keputusan, informasi ini

harus mengukur kejadian pada periode tertentu seakurat mungkin. Jika informasi

meliputi kejadian dari periode awal bercampur dengan kejadian saat ini atau jika

menghilangkan beberapa kejadian saat ini, proses evaluasi akan membingungkan dan

kegunaan evaluasi ini akan hilang. Edwards dan Bell mempertimbangkan bahwa

pergerakan harga dalam periode yang ada merupakan kejadian yang penting untuk

dimanajemen.

Meskipun Edwards dan Bell menekankan informasi membutuhkan

manajemen, mereka membantah bahwa data sebanyak itu juga relevan untuk orang

luar, seperti pemegang saham dan kreditur. Pemegang saham dan kreditur juga

tertarik dalam evaluasi penampilan dari manajer dan karenanya, perusahaan. Menurut

teori ini, informasi akuntansi karenanya menyediakan dua tujuan :

- Evaluasi berdasarkan manajer dari keputusan masa lalu mereka untuk memperoleh

kemungkinan keputusan terbaik dimasa mendatang.

- Evaluasi berdasarkan manajer dari pemegang saham, kreditur, dan lainnya.

Evaluasi baik oleh orang dalam maupun orang luar akan menjadi sarana untuk

fungsionalisasi ekonomi yang berhasil, karena secara teori, sumber daya akan

dialokasikan lebih efektif lagi.

Tujuan sekunder dari informasi akuntansi adalah untuk menyediakan dasar

perpajakan yang benar dan merata.

Konsep Laba Usaha

Manajemen seringkali dihadapkan kepada dua keputusan :

- Holding decisions mengenai apakah aset dan kewajiban tersebut dipegang atau

melepaskannya (contoh : melalui penjualan aset atau pembayaran utang)

Page 3: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

- Operating decisions : mengenai bagaimana menggunakan dan membiayai kesatuan

operasi.

Untuk mengevaluasi baik keputusan untuk holding dan operating dari manajer,

Edwards dan Bell menawarkan konsep laba yang disebut dengan ‘laba usaha’ yang

terdiri dari (1) Laba operasi saat ini (current operating profit) dan (2) realisable cost

savings. Current operating profit merupakan kelebihan nilai dari output yang terjual

lebih dari biaya saat itu dari input terkait. Realisable cost savings merupakan

peningkatan biaya saat ini dari aset yang dipelihara oleh perusahaan dalam periode

saat ini. Termasuk didalamnya adalah perubahan biaya realised dan unrealised. Laba

usaha ini karenanya dikalkulasikan berdasarkan pada dasar sungguhan – karenanya

elemen fiksional disebabkan oleh perubahan dalam tingkat biaya umum dieliminasi.

Istilah yang kami gunakan untuk realisable cost savings adalah ‘holding gains/losses’

yang bisa berupa realised / unrealised.

Holding gains and losses

Asumsi yang mendasari CCA adalah pencampurkan holding gains/losses dan

operating gains/losses akan membingungkan evaluasi dari keputusan manajemen dan

menghalangi alokasi sumber daya dalam ekonomi. Konsep akuntansi nilai sekarang

memunculkan pemisahan dari komponen ini. Memegang komposisi tertentu dari aset dan

kewajiban adalah satu cara manajemen coba untuk meningkatkan posisi pasar perusahaan.

Manajer dan yang lain ingin tahu apakah aktivitas memegang aset ini berhasil. Dibawah

konsep akuntansi konvensional dengan dasar biaya historis, pendapatan akan tercatat hanya

jika aset telah hilang. Karenannya, menentukan apakah aktivitas ‘holding’ manajemen itu

berhasil atau tidak itu mustahil jika aset dibeli dan dijual pada periode yang sama. Juga,

dibawah akuntansi konvensional, ketika memmbandingkan perusahaan, kita mungkin

dibingungkan menentukan perusahaan mana yang lebih efisien. Seandainya semua

perusahaan pada industri tersebut semuanya sama efisiennya, tetapi Perusahaan A memulai

10 tahun lebih awal dari yang lain. Laba operasi akan lebih besar karena beban depresiasi

yang lebih kecil, karenanya menimbulkan impresi bahwa perusahaan A lebih efisien daripada

yang lain. Tetapi laba yang lebih besar ini bukan karena efisiensi dari manajer yang

beroperasi dalam perusahaan tersebut pada tahun tersebut. Sebaliknya, ini menunjukkan

efisiensi dari manajer pada 10 tahun yang lalu dalam memulai bisnis dan membeli aset pada

Page 4: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

masa itu. Karenanya, pemisahan holding gains dan pengoperasian profit diperlukan untuk

menjadi manajer yang layak.

Seandainya perusahaan A tersebut menjadi kurang efisien dan keuntungan biaya

operasional historisnya sama dengan perusahaan lain. Ketidakefisienan itu akan tersembunyi

pada akuntansi konvensional karena holding gains akan bercampur dengan laba operasi.

Bagaimanapun juga, pemisahan profit dan holding gains (or losses) yang tidak bisa

diterima semua pihak tidaklah berarti. Drake dan Dopuch, dan Prakash dan Sunder

mengemukakan bahwa beberapa keputusan oleh manajer mempengaruhi kedua komponen,

karenannya pada beberapa kasus holding gains dan keuntungan laba operasi sekarang tidak

independen satu sama lain. Sebagai contoh, seandainya sebuah aset diperoleh untuk

mengurangi biaya operasi mendatang (contoh : mesin baru dibeli untuk menghasilkan barang

dengan harga yang lebih rendah). Keuntungan ini akan direfleksikan dalam keuntungan

operasi masa depan daripada perubahan harga aset saat ini selama memegangnya. Jika harga

aset saat ini turun, hal ini tidak akan masuk akal untuk mengkritik manajemen karena adanya

holding loss jika peningkatan laba operasi karena diabaikannya biaya operasional (harga dari

pnejualan dalam contoh kami) lebih daripada loss nya.

- Skipped to Empirical part –

Studi Empiris

Australia

Penelitian empiris oleh Barton menunjukkan bahwa selama tahun 1970an harga

saham Australia, ketika tertinggal selama satu tahun, berkorelasi erat dengan current cost

profit / laba biaya saat ini dari perusahaan tidak dengan historical cost profit / laba biaya

historis. Barton menginterpretasikan hasil yang juga mendukung pernyataan bahwa

current cost profit dan rasio finansial memberikan kualitas data finansial yang lebih tinggi

dan informasi akuntansi yang relevan dan dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik

pada valuasi saham dan status umum dari ekonomi. Karenanya ia mengemukakan :

“Jika perusahaan hendak melaporkan informasi yang berguna untuk investor dalam

menentukan harga saham dan untuk keputusan investasi mereka, maka laporan finansial

biaya sekarang itu lebih besar gunanya daripada laporan biaya historis”

Page 5: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

Barton lebih jauh lagi berargumen bahwa kegagalan untuk melaporkan akuntansi

biaya sekarang memaksa pasar untuk mengenakan biaya tambahan untuk menyesuakan

data akuntansi historis.

Ferguson dan Wines telah menyediakan data survey mengenai pernyataan empiris

mengenai bagaimana perusahaan menggunakan SAP 1 data current cost dalam

menyiapkan dokumen finansial primer dan tambahan. Merkea mengirimkan kuesioner

yang diposkan untuk sampel random dari 200 perusahaan industri yang terdaftar dalam

Sydney Stock Exchange selama 1984 dan menerima 135 jawaban yang bisa digunakan.

Sebanyak 3.7 % responden menggunakan bentuk CCA dalam statement finansial tahunan

mereka dan 94% perusahan mengindikasikan niat mereka untuk tidak menunjukan data

tersebut. Survey juga meneliti alasan untuk tidak adanya nilai tersebut. Sebanyak separuh

dari responden 48% mempertimbangkan keuntungan nya tidak sepadan, 34,6%

menunjukkan kesetujuan dari model current cost berdasarkan profesi akuntansi dan

32.2% mengklaim CCA tidak memberi refleksi realistik dan akurat dari performa

finansial dan posisi perusahaan. Alasan lain yang ada adalah perusahaan secara material

tidak dipengaruhi oleh inflasi dan pertimbangan akuntansi inflasi juga ada. Penulis

menyimpulkan bahwa akuntansi current cost SAP 1 belum diadopsi oleh komunitas bisnis

dan dukungannya kecil untuk diadopsi dimasa depan.

Amerika Serikat

Dengan menggunakan model simulasi komputer, tim penelitian dari Universitas

Texas menemukan perbedaan antara profit biaya historis dan profit nilai sekarang.

Komputer tersebut mensimulasi operasi dari empat hipotesis perusahaan manufaktur

selama periode tertentu, menggunakan nilai awal dari laporan Compustat pada empat

perusahaan sesungguhnya. Hasil simulasi ini menunjukkan kesimpulan berikut :

- Pengukuran nilai sekarang (current value) menunjukkan prediksi profit biaya historis

dari aliran dana operasional tahun depan dalam semua kondisi uji. Pengukuran nilai

sekarang menunjukkan hasil yang lebih signifikan dibanding profit biaya historis

dalam hampir semua situasi.

- Pembayaran deviden melebihi profit nilai sekarang melewati spektrum luas dari

kondisi inflasio. Perusahaan dengan biaya yang meningkat dikombinasikan dengan

penjualan yang menurun cenderung untuk membayar deviden diluar modal daripada

profit.

Page 6: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

- Di seluruh kondisi inflasi yang luas, kegagalan biaya historis untuk menyesuaikan

inflasi menyebabkan perbedaan drmaatis antara biaya historis dengan tren nilai

performa (seperti ekuitas rate of return)

Meskipun keuntungan dari informasi current cost untuk pengguna bisa diakui, tetapi

masih ada pertanyaan apakah keuntungan ini melebih harga dari pengumpulan informasi.

Dickerson meneliti kemungkinan dari implementasian prosedur dari CCA dalam

perusahaan sesungguhnya, produsen kecil dari artikel plastik. Ia menghitung waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya adalah 95 jam; bagaimanapun, banyak jam

yang dihabiskan dengan pembukuan dari perusahaan. Ia menyimpulkan bahwa untuk satu

orang yang bekerja di perusahaan dan mengenal jelas prosedur itu akan butuh 45 jam untuk

mengimplementasikannya dalam tahun pertama dan 15 jam setelahnya. Tentusaja, hal ini

bergantung pada besarnya perusahaan, tetapi ia percaya bahwa denbgan menggunakan

komputer waktu dan biaya tidak meningkatkan proporsi dalam ukuran secaralangsung.

McKeown yang melakukan penelitian komparatif dari model akuntansi berbeda,

mengestimasikan harga pengaplikasian ini kecil.

Ro melakukan penelitian empiris untuk menjelaskan apakah nilai dari mematuhi ASR

190 ini signifikan. Ia menyimpulkan bahwa beban sesungguhnya dari ASR 190 tidak besar

secara relatif dengan nilai perusahaan. Bagaimanapun juga beragam penelitian berdasarkan

jenis tertentu dari pengguna juga menghasilkan kesimpulan beragam. Untuk contoh,

Garsomke mensurvey reaksi dari 244 kepala petugas finansial menurut ASR 190 dan

menemukan mayoritas menyadari bahwa panduan itu tidak adekuat. Dalam analissi lain

mengenai respon dari akuntansi replacement cost, Stanga menemukan bahwa petugas

pinjaman komersil menemukan bahwa data replacement cost lebih reliabel daripada data

biaya historis. Schwarzback dan Swanson mengirim kuesioner kepada pengontrol perusahaan

dagang publik. Berdasarkan jawabannya, mereka memastikan bahwa sebanyak 50% waktu,

informasi current cost itu ada untuk manajer supaya menentukan harga jual dan

mengalokasikan dana untuk tujuan internal dan 33% dari waktu untuk analisis volume profit

biaya dan evaluasi dari efek holding inventori. Dalam survei oleh Louis Harris dan

Assosiasnya, 61% percaya bahwa current cost secara perlahan menjadi lebih penting

dibanding biaya historis jika inflasi terus berlanjut dan lebih dari tiga perempat percaya

bahwa ini merupakan tren yang diharapkan.

Hasil survei melaporkan bahwa perusahaan telah menggunakan informasi current cost

dalam pembuatan keputusan manajerial mereka. Meskipun panduan yang ada di ASR 190

tidak adekuat, harga untuk menyiapkan akun current cost tidaklah terlalu tinggi. Lebih jauh

Page 7: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

lagi,adanya anggapan umum bahwa CCA lebih berguna daripada informasi biaya historis.

Bagaimanapun juga, penelitian ini dilakukan ketika inflasi masih pada level tinggi dan model

CCA dilihat untuk menyediakan informasi yang berbeda dan lebih reflektif untuk

menunjukkan dampak inflasi dibanding informasi yang tersedia oleh laporan biaya historis.

Sejak saat itu, inflasi telah sangat jatuh dan minat pada CCA juga berkurang.

Survery telah mengindikasikan bahwa data CCA menyediakan informasi yang

berguna untuk manajer. Bagaimanapun juga penelitian mengenai dampak dari data current

cost pada pasar modal secara umum telah menemukan bahwa tidak ada informasi signifikan

untuk investor.

Dalam penelitian ini, Ro menyimpulkan bahwa data ASR 190 tidak menyediakan

informasi baru untuk peserta pasar modal. Dalam investigasi lanjutan mengenai apakah

pengungkapan ASR 190 memiliki dampak pada volume transaksi mingguan dari saham

umum, ia juga menyimpulkan bahwa informasi kurang penting bagi investor. Beaver,

Christie dan Grffin menarik kesimpulanm sama ketika mereka menguji perilaku harga

keamanan dari 553 perusahaan.

Gheyara dan boastman melakukan uji statistik beragam untuk mengetahui apakah

pengungkapan replacement cost dibawah ASR 190 memiliki efek dalam pasar modal. Sampel

mereka terdiri dari 106 perusahaan yang memasukan data suplemen dan 83 yang bebqas

syarat. Peneliti membuat 200 observasi dari perubahan harga selama lebih dari periode 30

hari sebelum mengumpulkan data dari laporan 10-K di 1976 dan 19 hari kemudian. Mereka

juga menyimpulkan bahwa data ASR 190 tidak memiliki konten informasi ekstra.

Berdasarkan pada sampel lebih dari 700 perusahaan non finansial yang diminta untuk

melaporkan data current cost suplemen menurut Statement 33, Beaver dan Landsman

meneliti kemampuan data Statement 33 untuk menjelaskan perubahan harga saham relatif

menurut profit biaya historis. Mereka menyimpulkan bahwa variabel profit suplemen tidak

menyediakan informasi tambahan yang lewat dari informasi nyang disediakan oleh profit

biaya historis. Richardson dan Brown meneliti 99 perusahaan acak yang dimintauntuk

menyediakan data Statement 33 untuk memastikan apakah peringkat profitabilitas mereka

akan berbeda. Mereka menggunakan empat rasio berikut :

a. Pendapatan per saham

b. Return pada investasi

c. Return pada ekuitas

d. Margin laba bersih

Page 8: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

Mereka menemukan bahwa peringkat dari perusahaan tidak berubah secara signifikan

dibawah pengukuran alternatif dari profit sebagaimana yang dibandingkan dengan biaya

historis. Investigasi Schaefer mengenai apakah profit current cost menurut Statement 33

mengandung informasi mengenai deviden dan profit biaya historis menyimpulkan bahwa

meskipun profit current cost memiliki konten informasi, sekali deviden dan profit biaya

historis tergabung dalam tren terdahulu untuk melepaskan signifikansinya. Hal ini

berdasarkan sampel dari 121 perusahaan selama 1980 dan 262 perusahaan selama 1981.

Tidak seperti penelitian yang disebutkan diatas, Friedman, Buchman, dan Melicher

menemukan reaksi pasar untuk informasi replacement cost. Mereka menggunakan sampel 54

perusahaan dan mempelajari data mingguan dalam periode dari Oktober 1976 sampai

pertengahan 1977. Grossman, Kratchman, Welker menggunakan sampel dari 72 perusahaan

dan juga menyimpulkan bahwa ada reaksi untuk informasi ASR 190. Bublitz, Frecka, dan

McKeown menilai variabel profit ASR 190 dan Statement 33 berhubungan dengan return

saham. Mereka menemukan bahwa pengungkapan ASR 190 tidak menyediakan penjelasan

yang signifikan diluar dari yang disediakan oleh profit historical cost, tetapi Statement 33

yang menyediakannya. Penelitian Lobo dan Song menyimpulkan bahwa profit operasi biaya

sekarang memiliki informasi inkremental melebihi profit biaya historis dan komponen cash

dan akrual. Melengkapi penelitian 3 periode mereka 180-82, desain penelitian mereka

mengambil keuntungan dari perbedaan dalam waktu antara tanggal terbit dari profit biaya

historis di Wall Street Journal dan tanggal terbit dari data Statement 33 dalam laporan

tahunan dan lembar 10-K.

Frishkoff mengevaluasi penelitian pada pengaruh dari data ASR 190, yang

kebanyakan menunjukkan bahwa data tidak memiliki isi informasi. Dia berspekulasi apakah

pasar telah masuk dalam perhitungan informasi terhadap perubahan harga atau mungkin tidak

mempelajari bagaimana menggunakan data. Berkomentar mengenai mengapa analis finansial

tidak menemukan data biaya sekarang ini membantu, Norby mengemukakan bahwa

keuntungan biaya sekarang secara umum bervariasi dibanding profit biaya historis. Banyak

analis finanslial dibujuk untuk menggunakan data biaya sekarang karena variabilitas ini.

Norby percaya bahwa perbedaan signifikan dalam tren profit antara biaya sekarang dan biaya

historis akan terbuka hanya selama periode waktu yang lebih lama dibanding kebanyakan

analis gunakan. Data yang cukup untuk tren ini tidak tersedia. Meskipun tren sebaliknya

muncul dalam pernyataan biaya historis, pernyataan biaya sekarang akan memberikan

pengguna pengingat dini akan adanya masalah. Karena penelitian dilakukan dalam kurun

waktu yang singkat, informasi inkremental biaya sekarang juga minimal. Setelah meninjau

Page 9: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

kembali efek dari Statement 33, FASB dalam Statement 89 memutuskan untuk menghentikan

persyaratan dari data tambahan biaya sekarang, meskipun mendorong pengungkapan

tersebut.

Selandia Baru

Duncan dan Moores menguji tuntutan oleh direktur perusahaan Selandia Baru bahwa

informasi biaya sekarang tidak berguna untuk pengambilan keputusan investor. Hal ini

dilakukan dengan mengambil 120 relawan, mahasiswa akuntansi semester akhir dan

membagi mereka secara acak kedalam tiga grup. Masing-masing grup kemudian

diberikan pernyataan finansial dan rasio akuntansi berdasarkan biaya historis, biaya

sekarang atau kombinasi biaya historis dan biaya sekarang, termasuk juga catatan

pembayaran dividen dan harga pasar dari 1979-81. Mahasiswa ini diaminta untuk

membuat keputusan investasi prediktif mengenai dua perusahaan nyata untuk tahun 1982-

84.

Duncan dan Moores menemukan bahwa perusahaan berbeda dipilih sebagai investasi

lebih dan peringkat serta rate of return prediktif berbeda menurut informasi yang

digunakan. Lebih jauh lagi, mereka menemukan bahwa current cost menghasilkan

peringkat yang berbeda dan lebih baik dan prediksi rate of return yang lebih akurat.

Mereka menyimpulkan bahwa konsep akuntansi nilai sekarang / current cost accounting

menyediakan informasi yang lebih relevan yang dirasakan dapat lebih reliabel daripada

statement biaya historis.

Wong mengadopsi pendekatan lain ketika ia meneliti mengapa perusahaan terdaftar

Selandia Baru secara sukarela mempresentasikan pernyataan finansial current cost

mereka. Untuk periode dimana pilihan akuntansi diperiksa (1977-1981), pemerintah

Selandia Baru juga merencanakan untuk mengadopsi prosedur current cost untuk tujuan

perpajakan. Karenanya, Wong memprediksikan bahwa perusahaan dengan beban pajak

berat lebih suka menggunakan akuntansi nilai sekarang / current cost accounting untuk

mempengaruhi peraturan pajak. Ia juga memprediksikan bahwa perusahaan dengan

pengaruh kecil akan lebih mudah mengungkapkan pernyataan finansial current cost

mereka dibanding perusahaan dengan pengaruh besar. Lagi, alasan untuk hipotesis ini

adalah mengenai pajak : perusahaan dengan pengaruh tinggi melaporkan keuntungan

dalam item moneter, dan kecil kemungkinannya untuk mendapatkan keuntungan dari

adopsi CCA dibanding perusahaan dengan pengaruh kecil. Menggunakan beberapa

pengukuran untuk biaya politis, Wong juga membuat hipotesis bahwa perusahaan

Page 10: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

dibawah pengawasan karena perilaku monopolistik akan menggunakan pelaporan current

cost. Dia berargumen bahwa perusahaan-perusahaan ini akan mengunakan CCA untuk

mengurangi profit tinggi biaya historis dan meminimalisir kemungkinan regulasi yang

akan mengurangi nilai mereka.

Hasil uji empiris Wong mengindikasikan bahwa biaya insentif pajak dan politis

memotivasi munculnya laporan CCA sukarela. Ia menemukan bahwa penyedia secara

sukarela tersebut :

- Memiliki persentase pajak efektif yang lebih tinggi

- Memiliki pengaruh kecil

- Memiliki rasio konsentrasi pasar yang lebih besar

- Lebih padat modal dibanding perusahaan yang tidak mengadopsi CCA secara

sukarela.

Bukti Wong ini kemudian mendukung pandangan bahwa jumlah akuntansi dapat

mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan tidak berbeda dengan metode akuntansi

yang mereka adopsi.

Inggris

Peasnell, Skeratt dan Ward meneliti pengaruh eksperimental setandar current cost

(SSA- 16) pada pengembalian saham pada bursa saham London. Mereka menguji 208

perusahaan dari sektor industri mayor yang melaporkan informasi current cost minimal 2

tahun diantara 1980-1984. Mereka menemukan bahwa current cost tergabung kedalam harga

saham dan memiliki pengaruh kecil tetapi signifikan terhadap pengembalian saham pada hari

menuju pengumumannya. Hal ini menunjukkan bahwa investor menggunakan informasi

current cost dalam keputusan portofolio jangka pendek mereka. Bagaimanapun juga,

penelitian juga menyimpulkan bahwa informasi current cost tidak seperti tenaga pendorong

dibalik pengembalian jangka panjang. Pengembalian saham dalam jangka panjang

berhubungan erat dengan data biaya historis dibandingkan data finansial current cost.

Thompson dan Watson menguji iisi informasi dari data current cost dengan

menganalisis keputusan deviden manajemen. Merkea berargumen bahwa manajemen

memiliki akses untukn informasi internal dalam jangkauan luas yang tidak tersedia untuk

pengguna eksternal. Karenanya, dalam dunia pasar modal tidak sempurna, perubahan deviden

akan menjadi sinyal kepada investor mengenai penilaian mereka mengenai tingkat masa kini

ataupun masa depan profit permanen maupun jangka panjang. Menggunakan 180 perusahaan

Page 11: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

yang pertama mengungkapkan data current cost selama 1981 dan model seri waktu,

Thompson dan Watson menemukan bahwa keuntungan biaya historis secara umum

mneyediakan penjelasan terbaik mengenai perubahan dalam deviden. Lebih jauh lagi, tidak

ada bukti menyakinkan bahwa penyesuaian current cost individu memerankan peranan

signifikan dalam keputusan deviden.

Penelitian empiris meneliti insentif dari perusahaan untuk mengadopsi persyaratan

pengungkapan CCA secara umum mengindikasikan bahwa perusahaan itu mengadopsi

peraturan pelaporan sebagai cara untuk mengurangi profit mereka yang berhubungan dengan

data biaya historis. Hal ini akan mengalihkan perhatian dari perusahaan. Insentif tampaknya

selaras dengan usaha manajer untuk mengurangi kecenderungan dari perushaaan kearah

pengawasan politis untuk melebihkan harga barang atau pelayanan, atau untuk aktivitas lain

yang menghasilkan profit monopolistik. Perusahaan mengadopsi CCA juga cenderung

menjadi perusahaan yang memiliki keuntungan sebagian dari berkurangnya pajak, seperti

yang diusulkan awalnya.

Sama seperti Wong yang meneliti mengapa perusahaan Selandia Baru secara sukarela

mengadopsi pelaporan current cost, Sutton menginvestigasi perusahaan Inggris yang mana

saja yang cenderung membuat pelaporan tertulis ke Accounting Standards Committee (ASC)

dalam hubungannya terhadap rancangan misi terbuka pada akuntansi current cost, ED 18.

Seperti Wong, ia meneliti apakah perusahaan yang menggunakan akuntansi nilai sekarang /

cca lebih cenderung untuk memandang sistem sebagai sarana penurunan profit dan karenanya

menurunkan kecenderungan untuk perhatian regulasi. Temuan Sutton mendukung

prediksinya bahwa perusahaan yang menjadi subjek regulasi pemerintah di masa lalu (baik

karena mereka menghasilkan produk ‘yang sensitif politik’ atau karena statusnya dianggap

monopoli) lebih cednerung dibanding perusahaan lain untuk mendukung CCA. Juga

perusahaan yang baru-baru ini merevaluasi aset mereka juga cenderung menggunakan CCA

dibanding perusahaan lain, hal ini sejalan dengan preferensi pelaporan yang berdasarkan pada

biaya kepatuhan dengan ED 18.

Lemke dan page menyediakan perbandingan yang menarik untuk temuan Sutton.

Hasil dari penelitian dari penyesuaian perusahaan dengan SSAP 16, statement CCA wajib di

Inggris menemukan bahwa ketidaksesuaian dengan standar tidak didasari oleh tingkat biaya

persiapan. Sejalan dengan hasil dari Sutton dan Wong, mereka menemukan bahwa dasar

utama dari penyesuaian adalah kemampuan untuk melaporkan keuntungan yang lebih rendah,

khusushnya sebagai argumen untuk CCA untuk pajak dan tujuan regulasi.

Page 12: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

Penelitian Terakhir Yang Berhubungan dengan IFRS

Baru-baru ini IASB memutuskan untuk melaporkan pendapatan pada dasar yang

komprehensif, sama dengan model kapital finansial Edwards dan Bell. Pendapatan

komprehensif adalah laba bersih ditambah komponen pendapatan komprehensive lain.

Komponen lain ini termasuk item seperti unrealised gains or losses pada investasi finansial

dan aktiva tidak lancar lainnya (non current asset)dan perubahan dalam hubungan cadangan

mata uang asing, simpanan pensiun, item istimewa, dan bermacam-macam simpanan item

lainnya. Penelitian telah menemukan bahwa tidak semua item itu sama pentingnya untuk

lintas sektor. Sebagai contoh, Barth dan Clinch menemukan bahwa untuk perusahaan dengan

pelayanan servis finansial, unrealised gains and losses pada aset finansial merupakan

komponen yang paling penting dan volatil, tetapi pada perusahaan produksi dan industri,

perubahan pada aktiva tidak lancar adalah halyang paling penting. Banyak peneliti

berargumen bahwa memasukan penyesuaian nilai wajar, seperti penyesuaian dalam harga

pemasukan komprehensif, tidak hanya menutupi statement pemasukan tetapi meliputi

komponen ekstra yang menurunkan kemampuan untuk memprediksi performa jangka

panjang dari perusahaan.

Beberapa penelitian empiris menemukan titik terang dalam debat ini. Di Australia,

Barth dan Clinch menemukan hasil bervariasi tergantung pada kelas aset, besarnya

perusahaan dan perlakuan akuntansinya, tetapi juga ditemukan bahwa penyesuaian aset

finansial memiliki hubungan terkuat dengan peningkatan saham. Di Inggris, O;Hanlon dan

Pope menemukan bahwa komponen nilai wajar tidak digunakan untuk valuasi dan mungkin

membinggungkan dalam penentuan harga. Di Amerika Serikat, Dhaliwal, Subamanyam dan

Trezevant menemukan (a) pemasukan komprehensif tidak lebih kuat berhubungan dengan

harga sekarang dibanding pendapatan operasional biaya historis.(b) pemasukan operating

lebih kuat berhubungan dengan aliran dana masa depan dibanding pemasukan komprehensif,

(c) komponen pemasukan komprehensif memasukan peranan kedalam tanda-tanda

pemasukan dan kegunaan konsep pemasukan komprehensif terencana dan seragam itu

dipertanyakan. Cahan dkk melanjutkan penelitian ke Selandia Baru dan mengemukakan

bahwa meskipun pemasukan komprehensif teragregasi itu lebih bernilai dibandingkan laba

bersih, pemisahan adil untuk nilai komponen tidak memiliki relevansi nilai inkremental untuk

harga saham. Maka, secara umum mendukung kesimpulan yang irrelevan untuk konsep

keuangan current costdari nilai wajar komponen terhadap pemasukan. Karena hal ini

menyebabkan kebingungan atau bahkan tidak adanya nilai.

Page 13: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

Pandangan Internasional

Regulator Internasinal, nilai pasar dan hubungan terhadap etika : dapatkah akuntan

mengontrolnya?

Akuntansi agenda penetapan standar reformis dimulai oleh Departemen Keuangan

Australia pada Maret 1997 sebagai bagian dari Corporate Law Economic Reformation

Program (CLERP, Proposal Reformasi, Paper No 1, Pesemakmuran Australia 1997). CLERP

(hal. 60) berargumen bahwa semakin besar digunakan nilai akuntansi pasar akan

memungkinkan modal pasar untuk beroperasi lebih efisien karena transparansi yang

meningkat mengenai operasi berasal dari metode valuasi ini. CLERP (hal. 14) lebih jauh lagi

mengungkapkan :

“Standar akuntansi yang menghasilkan ketentuan informasi yang dapat

diperbandingkan dan akurat mengenai performa finansial sejati dan posisi dari badan usaha

akan meningkatkan kepercayaan diri investor dan integritas pasar, karenanya mengungari

harga modal melalui ekonomi.”

Lebih jauh lagi, Sir David Tweedie, Direktur IASB, mengemukakan dalam

Economist (24 April 2003): “Cara untuk membuat statement finansial lebih relevan (dan

untuk menghentikan para eksekutif dari mengutak atiknya) adalah para pembuat standar

percaya, menekan perusahaan untuk menilai lebih aset dan liabilitas mereka pada harga pasar,

dan menandainya di pasar”. Tweedie berargumen bahwa ‘nilai pasar itu superior untuk biaya

historis” (dikutip di Jones Rahman dan Wolnizer 2004, hal. 382).

Bagaimanapun juga, William K. Black (2005) dari Markkula Center untuk Terapan

Etika di Universitas Santa Clara, California, memiliki perspektif yang rumit mengenai

kekuatan dari akuntansi nilai pasar. Ia menyatakan :

“Gelombang krisis finansial yang ada telah memperbaharui gairah dalam salah satu solusi

‘peluru perak’ yang diusulkan selama periode masalah simpan dan pinjam selama 1980an.

Larry White, mantan anggota Federal Home Loan Bank Board, mengusulkan bahwa

akuntansi nilai pasar merupakan kunci untuk menghindari skandal finansial dimasa

mendatang. White baru-baru ini mengusulkan reformasi ini sebagai kunci untuk mencegah

Page 14: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

repetisi dari skandal yang ada. Bagaimanapun, pada waktu yang sama ia memperdalam

argumen ini yang mencatat bahwa Enron meminta izin untuk mengunakan akuntansi nilai

pasar untuk memfasilitasi penipuan.

Saya tidak menyarankan bahwa akuntansi nilai pasar (market value accounting)

merupakan ide yang buruk dan secara umum menolong penipuan dengan mengontrol orang-

orang (penipuan kontrol). Tetapi akuntansi nilai pasar tidak dapat mencegah penipuan

kontrol.

Sebuah latar belakang kecil. Prinsip akuntansi umum yang diterima (GAAP) secara

normal menggunakan ‘buku’ atau ‘dasar’ akuntansi ‘harga asli’. Yang berarti bahwa jika

dalam bisnis membeli real estate untuk 10 juta dollar, harganya untuk tujuan akuntansi

adalah harga asli dari 10 juta dollar, dannilainya tidak disesuaikan keatas bahkan jika nilai

pasar dari tanah melonjak sampai 60 juta dollar. Gains pada aset, karenanya hanya

‘dikenali’ untuk tujuan GAAP saja ketika aset dijual. “Perlakuan dari losses nilai pasar

dibawah GAAP lebih kompleks dan telah berubah sepanjang dekade terakhir).

Kebanyakan argumen menentang akuntansi nilai pasar itu tidak meyakinkan.

Kritik telah menekankan bahwa penyesuaian nilai akuntansi dari aset untuk

merefleksikan nilai pasar sekarang mereka akan menjadi mahal dan membuat penghasilan

menjadi volatil. Investor tidak menyukai volatilitas (ketidaktetapan) (karena memperlihatkan

akan adanya peningkatan resiko); karenanya, valuasi pasar akan menurunkan nilai saham.

Jika benar, maka ini merupakan argumen kuat yang melawan ‘hipotesis pasar efisien’.

Argumen mensyaratkan bahwa nilai akuntansi yang salah akan membodohi konsumer dan

menciptakan bias yang sistematik keatas dalam harga saham. Hipotesis finansial standar

menyangkal bahwa bias sistematik tersebut ada atau dapat terus ada (karena ini akan

menciptakan kesempatan laba yang bisa diarbitrase hanya jika bias sistematik ini

dihilangkan).

Di sisi lain, para fundamentalis percaya bahwa dalam hipotesis pasar efisien

mempertimbangkan bahwa semua akuntansi irrelevan. Mereka berargumen bahwa peserta

pasar memiliki visi seperti Superman yang membuatnya, keliru oleh, ‘melihat tembus’

statement akuntansi dan melihat kondisi finansial sejati sebuah perusahaan tanpa

memandang betapa opak dan salah guna akuntansinya tersebut. Permasalahan simpan

pinjam seharusnya diakhiri oleh pandangan ekstrim itu; krisis yanga ada yang mengontrol

kecurangan telah memperdaya investor selama bertahun-tahun untuk milyaran dolar dari

modal fiksi yang menghancurkan keangkuhan yang tersisa.

Page 15: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

Apa yang terisisa adalah ini. Harga asli dan sistem akuntansi nilai pasar baik

keduanya bisa dijadikan penyalahgunaan monumental oleh penipuan kontrol. Perusahaan

publik yang pada kenyataannya sangat bangkrut dapat memperoleh opini bersih dari 5 Besar

perusahaan audit (sekarang 4) untuk statement finansial yang mengaku menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut tidak hanya bisa berjalan terus namun secara istimewa juga berpotensi

menguntungkan.”

Ringkasan

Tujuan Pembelajaran 1: Keuntungan Bisnis, holding gains dan keuntungan dari

mengukur konsep ini

Edward dan Bell berargumen bahwa perbandingan dari data akuntansi kmasa lalu yang

mengungkapkan jumlah komposisi dan pembiayaan dari manajer aset dalam membuat

keputusan ekonomi yang terinformasi. Mereka menjelaskan bahwa nilai wajar dari aset untuk

keputusan ini merupakan harga current cost. Keberangkatan utama dari biaya historis

konvensional adalah bahwa holding gains and losses diukur dan tergabung sebagai bagian

dari keuntungan sesuai dasar bahwa mereka adalah harga simpanan untuk manajer, dan biaya

diukur sebagaimana penggunaan sumber daya current cost. Karenanya keuntungan laba akan

memberikan manajer kuntungan yang dibuat dalam periode akuntansi sekarang dan tidak

menyembunyikan keuntungan tinggi yang dibuat dari biaya aset yang lebih rendah dibawah

sistem biaya historis. Lebih jauh lagi, hal ini telah didebatkan bahwa keuntungan bisnis

secara virtual identik dengan ‘keuntungan ekonomik’ dan akan menjadi penolong hebat bagi

manajer untuk mengalokasikan sumber daya langka dan investor untuk memprediksikan

aliran dana masa depan (keuntungan).

Tujuan Pembelajaran 2 : Debat Mengenai Konsep modal finansial dan fisik

Meskipun dukungan bahwa current cost accounting menyakinkan bahwa ia menyediakan

informasi yang lebih berguna daripada akuntansi konvensional, mereka tidak cocok untuk

semua isu. Secara umum, pendukungdapat dibagi menjadi dua kubu: (1) mereka yang

percaya dalam konsep modal finansial, dan (2) mereka yang percaya dalam konsep modal

fisik. Semua ukuran modal menuju arah sumber laba yang berbeda dengan keuntungan modal

fisik secara umum lebih rendah dan sedikit volatil. Secara kuantitatif, perbedaan antara dua

pandangan ini bahwa holding gains termasuk dalam keuntungan dibawah modal finansial dan

diluar modal fisik. Pendukung dari pandangan modal fisik menekankan kebutuhan untuk

mengetahui kapabilitas operasional perusahaan telah dijaga untuk kelanjutan bisnisnya. Hal

Page 16: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

ini didukung oleh teori dari penggunaan sumber daya optimal yang menggunakan current

cost sebagai ukuran dari masuknya biaya opportunit, sebagai sinyal bahwa biaya operasi telah

meningkat, dan sebagai dasar untuk mengkalulasi ‘return’ asset yang direvisi.

Tujuan Pembelajaran 3: Standar current cost accounting yang telah direkomendasikan

atau digunakan diseluruh dunia

Current cost accounting telah digunakan atau direkomendasikan untuk digunakan pada

beberapa tahap selama 1970an sampai 1980an di AS, UK, dan Australia. Kebanyakan sistem

berdasarkan pada modal fisik dan tidak mengenali holding gains sebagai income.

Bagaimanapun juga, tidak ada sistem current cost lengkap yang digunakan saat ini.

Sebaliknya IASB, pada tahun 2004, mengusulkan sebuah sistem berdasarkan akuntansi dari

nilai wajar dimana semua inkrement nilai wajar atau drkemen adalah bagian dari statement

income. Pendekatan IAS dapat digambarkan sebagai pendekatan valuasi campuran dengan

akuntansi nilai wajar yang kadang dianggap sebagai harga pasar sekarang tetapi juga biaya

historis, aliran dana harga penjualan dan diskon masa depan.

Tujuan Pembelajaran 4 : Kritik Mengenai Akuntansi Nilai Sekarang (CCA/ Current

Cost Accounting)

Pendukung dari biaya historis menemukan bahwa konsep finansial dari cca melanggar prinsip

pengakuan pendapatan tradisional denbganmengakui peningkatan dalam nilai aset sebelum

mereka dijual. Mereka juga percaya bahwa terlalu banyak subjektivitas yang dimasukkan

dalam proses akuntansi dengan mengizinkan revaluasi dari aset dan liabilitas, khususnya

ketika pasar sedang tipis dan harga tidak bisa diandalkan. Penganut teori exit price

berargumen bahwa dana ekivalen dari aset dan liabilitas (harga dimana perusahaan dapat

menerima dalam liquidasi) adalah pengukuran yang sesuai dari biaya opportunity, dan cash

(ekivalen) merupakan fokus utama dari investor dan manajer.

Tujuan Pembelajaran 5 : Argumen lawan oleh penganut teori current cost

Sebagai pembelaan, eksponen dari current cost percaya bahwa tujuan utama dari akuntansi

adalah untuk menyediakan infromasi berguna pada pembuatan keputusan ekonomi. Hal ini

berarti kejadian sekarang yang relevan dalam periode harus masuk dan dilaporkan, apakah

mereka memberikan peningkatan dalam transaksi yang direalisasikan atau tidak, karena

mereka merepresentasikan biaya opportunity. Kejadian sekarang meliputi tidak hanya

akuisisi dan disposisi dari aset dan liabilitas, tetapi juga perubahan dalam nilai mereka

Page 17: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

melalui periode sekarang. Advokat penganut current cost percaya bahwa menggunakan exit

price dapat menyimpang secara radikal dari proses akuntansi dasar karena ia menganggap

fokus bisnis adalah perdagangan terus menerus. Mereka menegaskan bahwa metode current

cost menjaga pandangan tradisional berlangsung menbggunakan nilai sekarang daripada

biaya historis. Mereka juga berargumen bahwa exit prices menyediakan informasi mengenai

keputusan menjual tidak diambil oleh peursahaan dimaana harga entry menyediakan

informasi mengenai isu yang lebih relevan, dalam kata lain biaya dari menjaga operasi

sekarang. Baik akuntan nilai exit dan entry setuju pada kebutuhan untuk harga pasar sekarang

dan memiliki data akuntansi sebagai input untuk membuat keputusan ekonomi.

Tujuan Pembelajaran 6 : Hasil dari penelitian empiris

Banyak penelitian empiris pada modal pasar mengindikasikan bahwa pengguna tidak

menemukan data current cost tambahan yang berguna dibawah ASR 190 dan Statement 33.

Penelitian lain yang memeriksa apakah memasukan inkrement dan dekrement current cost

dalam nilai aset sebagai bagian dari pendapatan (komprehensif) menunjukkan bahwa mereka

tidak relevan secara nilai untuk harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa konsep modal

finansial dibawah model income penyimpanan biaya Edwards dan Bell secara umum tidak

digunakan oleh invetstor untuk tujuan valuasi. Watts dan Zimmerman juga menawarkan

empat intepretasi alternatif yang dapat ditarik dari penelitian ini.

- Data current cost tidak memiliki informasi karena :

a. Mereka tidak relevan untuk keamanan valuasi atau

b. Modal pasar memiliki sumber informasi lain mengenai current cost.

- Data current cost mengandung informasi, tetapi informasi tidak spesifik untuk

mengungkapkan data perusahaan, dengan kata lain informasi berguna secara umum.

- Data current cost merepresentasikan divergenitas signifikan dari informasi biaya

historis tradisional dan peserta pasar tidak belajar untuk mengevaluasi atau

memprosesnya.

- Penelitian empiris menggunakan metode statistik yang tidak cukup kuat untuk

menunjukkan efek informasi.

Kondisi spesifik dari data itu penting. Penelitian yang menggagalkan hasil antara

gains dan losses pada aset finansial dan aset operasional menemukan nilai relevansi

tinggin untuk aset finansial. Hasil ini menunjukkan kebutuhan untuk menguraikan

perubahan dalam nilai wajar dari set menurut industri dan tujuan untuk bagian mana

Page 18: Jurnalclient No 103-Karinadhieni

aset dibeli. Akhirnya, manajemen perusahaann secara umum berargumen bahwa

keuntungan informasi current cost tidak membenarkan pengumpulan dan pelaporan

data biaya seperti itu.