pembidaian
-
Upload
ulinnewha-shinobinya-hime -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
description
Transcript of pembidaian
BAB IIPEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang
kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang
yang patah tidak bergerak (immobilisasi)
2. TUJUAN PEMBIDAIAN
a. Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah
b. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah
c. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
d. Mengurangi rasa nyeri
e. Mempercepat penyembuhan
3. MAC AM- MAC AM BIDAI
a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain
yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan
sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang
memenuhi syarat di lapangan. Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang
paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
1
c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi
si penolong. Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan / Belat dan bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan
pergerakan daerah cedera. Contoh: gendongan lengan.
e. Jari Kaki Palu (Hammer Toe)
1) Jari Kaki Palu (Hammer Toe)
Jari kaki palu (Hammer toe) merupakan suatu deformitas pada jari
kaki, dimana sendi jari kaki bagian tengah tertekuk dan berada pada posisi kaku
yang menetap.
Jari kaki palu (Hammer toe) biasanya mengenai jari kaki kedua.
Namun, deformitas ini juga bisa terjadi pada jari-jari kaki lainnya (jari kaki
ketiga atau keempat), dimana jari kaki tertekuk dan tidak dapat diluruskan
dengan mudah tanpa operasi.
I PENYEBAB
Penyebab jari kaki palu yang paling sering adalah menggunakan sepatu
yang terlalu kecil atau sempit, sehingga jari-jari kaki dipaksa untuk menekuk.
Akibatnya, otot dan tendon pada jari kaki menjadi kencang dan memendek. Jari
kaki palu (Hammer toe) lebih cenderung terjadi pada : Wanita yang
menggunakan sepatu yang tidak pas atau menggunakan sepatu berhak tinggi
Anak-anak yang tetap menggunakan
2
sepatu yang sudah terlalu sempit Penyebab jari kaki palu (Hammer toe)
lainnya : Tulang jari kaki atau tulang metatarsal yang panjang Postur kaki yang
tidak baik Reumatoid arthritis.
f. Trauma pada Jari Kaki
Kondisi ini bisa ditemukan saat lahir (kongenital) atau baru terjadi
kemudian. Pada kasus yang jarang, gangguan ini bisa mengenai semua jari-jari kaki,
dimana gangguan mungkin terjadi pada saraf atau medula spinalis.
g. Gejala
■ Gejala - gejala yang bisa ditemukan antara lain :
Sendi bagian tengah jari kaki tertekuk. Awalnya, jari kaki mungkin bisa
digerakkan dan diluruskan, tetapi dengan berjalannya waktu, jari kaki tidak lagi bisa
digerakkan dan akan terasa nyeri.
Sumber: http://www.merckmanuals.com
3
Hammer toe
*ADAM
Terbentuknya mata ikan (corn) atau luka terbuka (ulkus). Karena
terdapat bagian jari kaki yang lebih tinggi dari posisi normalnya, maka bisa
terjadi gesekan yang berlebihan pada bagian tersebut, sehingga menyebabkan
terbentuknya mata ikan (com) dan mungkin juga luka terbuka (ulkus) pada
bagian atas jari kaki. Menggunakan sepatu bisa terasa menyakitkan, terutama
sepatu dengan bagian ujung jari yang sempit.
h. Diagnosa
Diagnosa dipastikan dengan pemeriksaan fisik. Jari kaki yang
mengalami deformitas akan sulit untuk digerakkan dan terasa nyeri. Foto sinar-
X bisa dilakukan untuk melihat tulang dan sendi pada kaki dan jari-jari kaki.
i. Pengobatan
4 Penagangan yang dilakukan antara lain :
> Pastikan menggunakan sepatu yang nyaman dan memiliki ruang yang cukup
luas untuk jari-jari kaki, sehingga mencegah iritasi lebih lanjut pada jari kaki.
> Sedapat mungkin hindari memakai sepatu berhak tinggi.
> Mengobati luka atau iritasi kulit yang terjadi.
4
> Gunakan bantalan untuk jari kaki, sehingga melindungi jari kaki yang abnormal dari
sepatu yang dipakai, misalnya dengan corn pads.
Corn Pad - Sumber : http://www.foothealthcare.com Menggunakan alat
bantu untuk meluruskan jari kaki (toe regulator)
Toe Regulator - Sumber : http://mdbuyinggroup.com
Latihan peregangan mungkin dapat membantu, jika deformitas jari kaki
belum sampai menetap, misalnya dengan cara latihan mengambil handuk dengan
jari-jari kaki untuk membantu meregangkan dan meluruskan otot-otot kecil di kaki.
Jari kaki palu (hammer toe) yang ringan pada anak-anak bisa diatasi
dengan melakukan pembidaian pada jari kaki yang terkena. Pembedahan untuk
meluruskan jari kaki yang abnormal (hammer toe). Tindakan ini bisa dilakukan
jika terapi lainnya tidak dapat mengatasi nyeri dan disabilitas yang terjadi akibat
bentuk jari kaki yang abnormal.
5
j. Pencegahan
Masalah pada kaki, tumit, dan pergelangan kaki bisa dihindari dengan
cara menggunakan sepatu yang pas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
saat membeli sepatu, yaitu :
> Pilih sepatu yang pas. Hindari memakai sepatu yang terlalu kecil atau sempit.
> Pastikan sepatu yang dipakai memiliki ruang yang cukup untuk jari-jari kaki.
Hindari menggunakan sepatu yang membuat jari-jari kaki menekuk, misalnya
sepatu dengan ujung yang terlalu lancip.
> Pilih sepatu berhak rendah.
> Pilih sepatu yang bisa menyesuaikan dengan bentuk kaki dan nyaman.
> Rutin memeriksa ukuran sepatu anak, terutama pada periode pertumbuhan yang
cepat.
4- Tips tambahan untuk membantu membeli sepatu yang tepat:
> Beli sepatu saat tengah hari, karena kaki berukuran lebih kecil di pagi hari.
> Jangan menganggap ukuran sepatu tidak berubah. Dengan bertambahnya usia,
ukuran sepatu bisa berubah.
> Belilah sepatu yang benar-benar pas.
k. Anatomi / Anatomi Jari - jari tangan
❖ Anatomi Regio Pergelangan Tangan dan Jari - jari
❖ Untuk mempermudah dalam mempelajari daerah pergelangan tangan, tangan
dan jari - jari dibagi menjadi:
• Distal radio - ulnar joint
• Carpalia (radiocarpal joint, intercarpal dan midcarpal joint)• Ibu jari• Otot - otot pergelangan tangan• Tapak tangan dan jari - jari.
6
Bones or Kiaiil Wrist and HandAtitHitit | Pahn*) \'w»
• a) Distal radio-ulnar joint
• Ulna mempunyai hubungan yang sangat penting dengan sendi siku,
tetapi ujung distal ulna tidak betul-betul berhubungan dengan tulang-tulang
pergelangan tangan (carpalia). Tulang-tulang carpal hanya bersendi dengan tulang
radius. Antara tulang ulna dan tulang-tulang carpal terdapat discus fibrocartilago.•
• Distal radio ulnar joint ini merupakan pivot joint dan mempunyai satu
axis gerak. Walaupun radius bergerak terhadap ulna, tetapi bukan berarti ulna tidak
bergerak. Pada saat gerakan pronasi, ulna bergerak ke belakang dan lateral,
sedangkan pada saat gerakan supinasi, ulna bergerak ke depan dan medial.•
• b) Carpalia
• Terdiri dari 8 buah tulang-tulang kecil yang satu sama lainnya saling
bersendi.•
• ^ Radiocarpal joint
• Sendi ini merupakan ellipsoid joint dan mempunyai 2 axis gerak.
Radius bersendi dengan scapoid dan lunatum, sedangkan
7
• lunatum dan triquetrum tidak bersendi dengan ulna melainkan dengan discus
fibrocartilago. Discus ini membentang dari ujung distal radius samping ulna menuju
ke processus styloideus ulnae.•
• Fungsi discus ini untuk membantu stabilisasi wrist joint,
menghubungkan ulna dengan tulang-tulang carpal menyatukan ulna dengan radius
serta sebagai bantuan pada wrist joint. Diskus ini bisa rusak apabila terjadi trauma
kuat kea rah ekstensi dan pronasi.•
• S Intercarpal joint
• Adalah persendian diantara tulang-tulang carpal bagian proksimal
(scapoid, lunatum dan triquetrum) dan persendian diantara tulang-tulang carpal
bagian distal (trapezium, tapezoideum, capitatum dan hamatum). Persendian-
persendian tersebut diperkuat oleh ligamentum intercarpalia (dorsal, palmar,
interosseus), sehingga hanya memungkinkan sedikit gerakan geser.•
• •S Midcarpal joint
• Adalah persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang carpal deretan
proksimal dengan deretan distal. Pada persendian ini tidak terdapat ligamentum
interosseus sehingga gerakannya lebih luas dibandingkan dengan intercarpal joint.•
• c) Carpal Tunnel
• Tulang - tulang karpal membentuk dataran melengkung dengan
konkavitas kea rah palmar. Dataran tersebut ditutupi oleh ligamentum
carpitranversum sehingga membentuk tunnel yang disebut carpal tunnel. Didalam
karpal tunnel tersebut berjalan sejumlah struktur, terutama :
8
• Empat tendon m. flexor digitorum superficialis
• Empat tendon m. flexor digitorum profundus
• Tendon m. flexor pollicis longus
• Nervus medianus
Dengan keadaan seperti tersebut tidak mengherangkan bila dengan
adanya sedikit subluxasi dari salah satu tulang carpal atau oleh karena
adanya sedikit pembengkakan pada salah satu tendon otot akan
memperbesar tekanan didalam carpal tunnel. Adanya kenaikan tekanan
tersebut bisa mengganggu n. medianus sehingga terjadi carpal tunnel
syndrome.•
• d) Otot - otot pergelangan tangan
• Otot - otot yang menggerakkan pergelangan tangan ada 6
buah yaitu:
M. ekstensor carpiradialis longus
o M. ekstensor carpiradialis
brevis o M. extensor carpi ulnaris
o M. flexor carpi radialis o M.
flexor carpi ulnaris o M.
Palmaris longus•
• Pal maris longus merupakan flexor pergelangan tangan
yang letaknya sangat superficial pada samping palmar. Otot ini
mudah Nampak saat terjadi gerakan menyentuhkan ibu jari ke jari
kelingking. Sebanyak 10% dari populasi tidak mempunyai Palmaris
longus dan kadang-kadang hanya terdapat pada satu samping.
insertion otot Palmaris longus ini pada fascia Palmaris.
9
e) Ibu jari
Hanya mempunyai dua ruas jari (phalanges). Tulang carpal I bersendi
dengan tulang trapezium (dahulu disebut multangulum mayus) dan sendi ini disebut
carpometacarpal I joint.
Pada saat terjadi gerakan ekstensi ibu jari, kita akan melihat "tabatiere
anatomique", yang dibatasi oleh:
> Tendon m. pollicis longus
Tendon m. extensor pillicis brevis dan m. abductor pollicis longus berjalan bersama di dalam satu selubung tendon.
f) Tapak tangan dan jari-jari
Tulang telapak tangan (metacarpalia) ada 5 buah dan diantara tulang-tulang
tersebut terdapat otot-otot intrinsic tangan.
Jari-jari terdiri dari 3 ruas (phalanges). Gerakan jari-jari dilakukan oleh
extensor digitorum communis dan dua otot flexor yaitu m. flexor digitorum
superficialis dan profundus. Pada jari telunjuk terdapat extra extensor yaitu m.
extensor indiscis propius dan pada jari kelinking terdapat ekstensor digiti minimi.
Gerakan abduksi dan adduksi jari-jari dilakukan oleh m. interossei dan m. abductor
digitiminimi.
Vaskularisasi pada pergelangan tangan dan tangan berasal dari arteria
radialis dan arteria ulnaris yang keduanya saling beranastomosis. Innervasi
motorisnya berasal dari nervus medianus dan nervus ulnaris. Sedangkan
sensorisnya berasal dari nervus radialis, medianus dan ulnaris.
10
4. PRINSIP PEMBIDAIAN
a. Lakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mengalami cidera
( korban yang dipindahkan)
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
5. SYARAT - SYARAT PEMBIDAIAN
a. Siapkan alat - alat selengkapnya.
b. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur
dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit.
c. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan.
e. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat
yang patah.
f. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
g. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
6. EVAKUASI
Saat tiba di lokasi kita mungkin menemukan bahwa seorang korban
mungkin harus dipindahkan. Pada situasi yang berbahaya tindakan cepat dan
waspada sangat penting. Penanganan korban yang salah akan menimbulkan cedera
lanjutan atau cedera baru.
A. MEKANIKA TUBUH
Penggunaan tubuh dengan baik untuk memfasilitasi pengangkatan dan
pemindahan korban untuk mencegah cedera pada penolong. Cara yang salah
dapat menimbulkan cedera. Saat mengangkat ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :
11
• Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat.• Gunakan tungkai jangan punggung.• Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh.• Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling
menopang.• Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui korban.• Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap.
Hal - hal tersebut di atas harus selalu dilakukan bila akan memindahkan
atau mengangkat korban. Kunci yang paling utama adalah menjaga kelurusan tulang
belakang. Upayakan kerja berkelompok, terus berkomunikasi dan lakukan
koordinasi. Mekanika tubuh yang baik tidak akan membantu mereka yang tidak siap
secara fisik.
B. MEMINDAHKAN KORBAN
Kapan penolong harus memindahkan korban sangat tergantung dari
keadaan. Secara umum, bila tidak ada bahaya maka jangan memindahkan korban.
Lebih baik tangani di tempat. Pemindahan korban ada 2 macam yaitu darurat dan
tidak darurat, yaitu :
A. Pemindahan Darurat
Pemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya langsung
terhadap korban
Contoh situasi yang membutuhkan pemindahan segera :
• Kebakaran atau bahaya kebakaran• Ledakan atau bahaya ledakan• Sukar untuk mengamankan korban dari bahaya di lingkungannya: • Bangunan yang tidak stabil
Mobil terbalik Kerumunan masa yang resah Material berbahaya Tumpahan minyak Cuaca ekstrim
12
• Memperoleh akses menuju korban lainnya• Bila tindakan penyelamatan nyawa tidak dapat dilakukan karena posisi korban,
misalnya melakukan RJP
Bahaya terbesar pada pemindahan darurat adalah memicu terjadinya cedera
spinal. Ini dapat dikurangi dengan melakukan gerakan searah dengan sumbu
panjang badan dan menjaga kepala dan leher semaksimal mungkin.
Beberapa macam pemindahan darurat:
• Tarikan baju• Tarikan selimut atau kain• Tarikan bahu/lengan• Menggendong• Memapah• Membopong• Angkatan pemadam
B. Pemindahan Biasa
Bila tidak ada bahaya langsung terhadap korban, maka korban
hanya dipindahkan bila semuanya telah siap dan korban selesai
ditangani.
Contohnya:
• Angkatan langsung• Angkatan ekstremitas (alat gerak)
POSISI KORBAN
Bagaimana meletakkan penderita tergantung dari keadaannya.
• Korban dengan syok.• Tungkai ditinggikan.• Korban dengan gangguan pernapasan.• Biasanya posisi setengah duduk.• Korban dengan nyeri perut.• Biasanya posisi meringkuk seperti bayi.• Posisi pemulihan.• Untuk korban yang tidak sadar atau muntah
13
Tidak mungkin untuk membahas semua keadaan. Situasi di lapangan
dan keadaan korban akan memberikan petunjuk bagaimana posisi yang terbaik.
D. PERALATAN EVAKUASI
• Tandu beroda• Tandu lipat• Tandu skop / tandu ortopedi/ tandu trauma• Vest type extrication device (KED)• Tandu kursi• Tandu basket• Tandu fieksibel
4- Peralatan Evakuasi >
Tandu beroda
14
> Tandu lipat
> Tandu Skop / Tandu Ortopedi/ Tandu Trauma
15
. > Vest Type Extrication Device (KED)
> Tandu Basket
16
17
Papan Spinal
18
CARA MEMBIDAI
A. Patah Tulang Lengan Atas
Tulang lengan atas merupakan tulang yang cukup tebal dan kuat, bila tulang
ini cedera waspadailah cedera di sekitar jaringan Pertolongan:
a. Letakkan tangan perlahan - lahan hingga ke tubuhdalam posisi sealamiah
mungkin
b. Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
c. Pasang satu bidai yang sudah bahan empuk disebelah lengan luar dan ikatlah
dengan dua carik mitela di atas dan di bawah bagian yang patah
d. Buatlah gendongan ke leher, tempelkan lengan atas yang patah ke tubuh dengan
handuk atau kain yangmelingkari dada dan belatan bidai.
19
B. Patah Tulang Lengan Bawah
Cedera di daerah lengan bawah dan pergelangan tangan merupakan
cedera yang sering ditemukan karena alasan letak anatomisnya. Pertolongan:
a. Letakkan tangan pada dada.
b. Pasang bidai dari siku sampai tangan.
c. Ikat pada daerah diatas dan dibawah tulang yang patah.
d. Lengan digendong.
e. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
20
Patah Tulang Tungkai Bawah
Patah tulang tungkai bawah umumnya terdapat di kedua tulang tungkai bawah yang
mengalami cedera bersamaan Pertolongan:
a. Siapkan pembalut secukupnya untuk mengikat bidai.
b. Sebaiknya pasang dua bidai sebelah dalam dan luar.
c. Bidai mulai dari lipat paha sampai sedikit melebihi telapak kaki.
d. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
D. Cedera paha atau Tungkai Atas
Selain menyerang daerah paha yang terasa sangat nyeri, juga terjadi
pembengkakan pada otot paha. Pertolongan:
1. Patah tulang paha sangat berbahaya, atasi shok yang diakibatkan terlebih dulu dan
panggil tim dokter.
2. Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
3. Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
4. Gunakan dua bidai papan lebar 10 - 15 cm yangdilapisi kain empuk
5. Panjang bidai bagian luar harus membentang dari ketiak sampai dibawah lutut
sedangkan bidai untuk bagian dalam harus merentang dari pangkal paha sampai
bawah lutut.
D. Cedera Lutut
Cedera ini termasuk satu dari 40 kasus bedah ortopedi. Terbanyak
terjadi pada sendi dan tulang rawan (retak), termasuk sakit dan nyeri yang
terkait dengan tempurung lutut. Pertolongan:
> Saat awal mengalami cedera lutut, cobalah RICE. Yaitu :
a. Rest ( Istirahat ). Istirahat mutlak dilakukan agar jaringan pada lutut
yang cedera cepat pulih. Istirahat harus total, alias kaki sama sekali
tidak digerakkan.
b. Ice ( Es ). Untuk mengurangi nyeri dan bengkak, kompres lutut dengan
es untuk mengurangi pendarahan yang terjadi di dalam dan juga
pembengkakan.
c. Compression ( Dipres). Balut lutut yang cedera dengan perban elastik
agar bengkaknya terlokalisir. Lakukan sampai bengkaknya hilang.
d. Elevation ( Diangkat ). Kaki yang sakit diangkat dengan posisi lebih
tinggi dari posisi jantung.
E. Cedera Bahu
Cedera bahu adalah cedera yang paling sering terjadi di daerah bahu.Bila
terjadi patah tulang selangka, mungkin terlihat rongga pada daerah lengan atas di
bawah tulang selangka. Pertolongan:
❖ Pada cedera ini tindakan yang paling baik adalah memasang bidai gendongan.
F. Cedera Otot Pergelangan Kaki
Cedera otot pergelangan kaki terjadi karena gerakan seperti melompat,
berlari, dan berhenti mendadak menyebabkan yang tendon terjepit. Pertolongan:
❖ Persatukan kaki yang cedera dengan kaki yang sehat. Bila mungkin diletakkan
bidai yang sesuai di antaranya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembidaian adalah Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat
atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau
menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi).
Dari pengertian diatas cara yang cepat untuk mengatasi pertolongan
pertama pada bagian - bagian tertentu yang cedera, hal yang perlu dilakukan seperti:
> Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah
> Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah
> Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
> Mengurangi rasa nyeri
> Mempercepat penyembuhan
SARAN
Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan ada beberapa kesalahan yang diperlukan yaitu :
a. Lakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mengalami cidera
( korban yang dipindahkan)
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
DAFTAR PUSTAKA
> http://dhianadhe.wordpress.com/2011/03/15/cidera-nyeri-pada- lutut/
> http://www.pmrsmansatuban.com/gambarebook/ebook 12.jpg
> http://dc370.4shared.com/doc/ zAnzXZp/preview html m3f01b 7c8.jpg
> http://dokterfisik.blogspot.com/2011/02/cedera-ankle-
pergelangan-kaki-terapi.html
> http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/sakit-
pinggang-ilustrasi- 120524162241-939.jpg
> http://www.kapuas.info/2011/04/simulasi-pelatihan-ksr-dasar-
pmi.html