PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal...

102
PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE TERHADAP LEVEL FATIGUE PADA ASUHAN KEPERAWATAN Tn. L DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI BANGSAL MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA DISUSUN OLEH : DYAH ARUM MUSTIKANINGTYAS NIM. P.12021 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal...

Page 1: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE TERHADAP

LEVEL FATIGUE PADA ASUHAN KEPERAWATAN

Tn. L DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK YANG

MENJALANI HEMODIALISA DI BANGSAL

MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

DYAH ARUM MUSTIKANINGTYAS

NIM. P.12021

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

i

PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE TERHADAP

LEVEL FATIGUE PADA ASUHAN KEPERAWATAN

Tn. L DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK YANG

MENJALANI HEMODIALISA DI BANGSAL

MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

DYAH ARUM MUSTIKANINGTYAS

NIM. P.12021

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 3: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya bertandatangan di bawah ini :

Nama : DYAH ARUM MUSTIKANINGTYAS

NIM : P.12021

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul KTI : PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE

TERHADAP LEVEL FATIGUE PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. L DENGAN GAGAL GINJAL

KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI

BANGSAL MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA”

Menyatakan dengan sebenar–benarnya bahwa laporan karya tulis ilmiah

yang saya tulis ini benar–benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan

atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa laporan penelitian ini

adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 22 Juni 2015

Yang Membuat Pernyataan

DYAH ARUM MUSTIKANINGTYAS

NIM. P12021

Page 4: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Karya Tulis Ilmiah diajukan Oleh :

Nama : DYAH ARUM MUSTIKANINGTYAS

NIM : P.12021

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul KTI : PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE

TERHADAP LEVEL FATIGUE PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. L DENGAN GAGAL GINJAL

KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI

BANGSAL MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA”

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Program Studi Diploma III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari / Tanggal : Senin / 27 Mei 2015

Pembimbing : S. Dwi Sulisetyowati, S.Kep., Ns., M.Kep ( )

NIK. 200984041

Page 5: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : DYAH ARUM MUSTIKANINGTYAS

NIM : P12 021

Program Studi : D III Keperawatan

Judul : Pemberian Tindakan Breathing Exercise Terhadap Level

Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal

Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Bangsal

Melati 1 Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Senin, 22 Juni 2015

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : S. Dwi Sulisetyowati, S.Kep., Ns., M.Kep. ( )

NIK. 200984041

Penguji I : Alfyana Nadya R, S.Kep., Ns., M.Kep. ( )

NIK. 201086057

Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep., Ns. ( )

NIK. 200179001

Mengetahui,

Ketua Program Studi D III Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep.

NIK. 200680021

Page 6: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan berkat, rahmat dan karunia-Nya. Salawat serta salam juga

senantiasa juga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga penulis

diberikan syafaatnya diakhir zaman dan diijinkan menjadi umat yang dicintainya.

Ucapan syukur yang dalam penulis panjatkan atas terselesainya penulisan Karya

Tulis Ilmiah dengan Judul “Pemberian Tindakan Breathing Exercise Terhadap

level fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik yang

Menjalani Hemodialisa di Bangsal Melati I RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada :

1. Kedua orang tua penulis yaitu Ayah dan Ibu yang selalu memberikan

semangat belajar dan selalu mendoakan penulis, semoga penulis bisa

mewujudkan cita-cita dan keinginannya terhadap penulis.

2. Ibu Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi D III

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di STIKes Kusuma Husada Surakarta dan membimbing dengan cermat ,

memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan

serta memfasilitasi demi sempuranya studi kasus ini.

Page 7: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

vi

3. Ibu Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Sekretaris Ketua Program Studi

D III Keperawatan dan sekaligus sebagai pembimbing akademik penulis yang

selalu membimbing selama penulis menempuh pendidikan di STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

4. Ibu S. Dwi Sulisetyowati, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku dosen pembimbing

Karya Tulis Ilmiah penulis yang telah mengorbankan waktu, tenaga serta

pikiran yang sangat berharga untuk memberikan perhatian, petunjuk dan

dorongan yang beguna bagi penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini,

selalu berkenan memberikan koreksi serta solusi terhadap kesalahan penulis.

5. Saudara-saudara penulis yang telah memberikan dorongan, dukungan,

motivasi, semangat serta doa kepada penulis.

6. Mas Bayu dan Mas Yudi yang selalu memberikan kemudahan dalam prosedur

administrasi selama melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Sahabat-sahabat penulis Norma, Cecil, Tutut, Dika, Prihana, Reni, Depi, Tyan

yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis.

8. Teman-teman mahasiswa Program Studi D III Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, yang telah memberikan dukan moril dan spiritual.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang

membangun atas penulisan Karya Tulis Ilmiah ini senantiasa penulis harapkan

Page 8: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

vii

demi perbaikan dan kemajuan penulis mendatang. Semoga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan

kesehatan. Amin.

Surakarta, 27 Mei 2015

Penulis

Page 9: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................... 5

C. Manfaat Penulisan ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ....................................................................... 7

1. Gagal Ginjal Kronik ........................................................ 7

2. Level Fatigue................................................................... 32

3. Breathing Exercise .......................................................... 35

B. Kerangka Teori ...................................................................... 37

C. Kerangka Konsep .................................................................. 37

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI

A. Subyek Aplikasi Riset ........................................................... 38

B. Tempat dan Waktu ................................................................ 38

C. Media dan Alat yang digunakan ........................................... 38

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset .................... 38

E. Alat Ukur ............................................................................... 39

Page 10: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

ix

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien....................................................................... 40

B. Pengkajian .............................................................................. 40

C. Perumusan Masalah ............................................................... 49

D. Perencanaan Keperawatan ..................................................... 51

E. Implementasi .......................................................................... 53

F. Evaluasi Keperawatan ............................................................ 58

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian .............................................................................. 63

B. Diagnosa Keperawatan........................................................... 66

C. Intervensi Keperawatan .......................................................... 70

D. Implementasi Keperawatan .................................................... 75

E. Evaluasi Keperawatan ............................................................ 78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 81

B. Saran ....................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

x

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 2.1 Klasifikasi GGK ................................................... 9

2. Tabel 3.1 Level Fatigue ........................................................ 39

Page 12: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1 Pathway........................................................... 13

2. Gambar 2.2 Kerangka teori ................................................ 34

3. Gambar 2.3 Kerangka Konsep ........................................... 34

4. Gambar 4.1 Genogram ....................................................... 41

Page 13: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Log Book

2. Lampiran 2 : Format Pendelegasian

3. Lampiran 3 : Asuhan Keperawatan

4. Lampiran 4 : Lembar Konsultasi KTI

5. Lampiran 5 : Lembar Observasi

6. Lampiran 6 : Usulan Judul Aplikasi Jurnal

7. Lampiran 7 : Daftar Riwayat Hidup

8. Lampiran 8 : Jurnal KTI

9. Lampiran 9 : Surat Pernyataan

Page 14: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Gagal ginjal kronik sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat

di seluruh dunia (Perhimpunan Nefrologi Indonesia, 2004). Laporan The

United State Renal Data System (USRDS, 2007) pada tahun 2007

menunjukkan adanya peningkatan populasi penderita gagal ginjal kronik

di Amerika Serikat dibandingkan tahun - tahun sebelumya, dimana

prevalensi penderita gagal ginjal kronik mencapai 1.569 orang per sejuta

penduduk (Warlianawati, 2007). Menurut WHO (2009) dan Global

Burden of Diasease (GBD), penyakit gagal ginjal kronik menyumbang

850.000 kematian per tahun, hal ini menduduki peringkat 12 tertinggi

angka kematian dan kecacatan (Andra, 2008).

Penderita gagal ginjal kronik di Indonesia angka kejadian penderita

gagal ginjal kronik setiap tahunnya juga cukup tinggi, mencapai 300.000

orang tetapi belum semua pasien dapat tertangani oleh para tenaga media,

ada sekitar 80% pasien tak tersentuh pengobatan sama sekali (Susalit,

2012). Kasus gagal ginjal kronik di Jawa Tengah yang tertinggi terdapat di

Kota Surakarta 1497 kasus (25,22%) dan yang kedua adalah Kabupaten

Sukoharjo yaitu 742 (12,50%) (Dinkes jateng, 2008). Data rekam medis di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta menunjukkan pasien dengan penyakit

gagal ginjal kronik pada tahun 2014 selama 6 bulan meningkat, dimulai

Page 15: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

2

dari bulan Januari sampai Juni diantaranya sekitar 572 orang (Rekam

Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta, 2014).

Penyakit gagal ginjal kronik merupakan proses selama rentang

waktu lebih dari tiga bulan. Gagal ginjal kronik dapat menimbulkan

simtoma, yaitu laju filtrasi glomerular berada di bawah 60ml/mnt/1,73m2,

atau diatas nilai tersebut yang disertai kelainan sedimen urine. Selain itu,

adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi gagal ginjal kronis pada

penderita kelainan bawaan, seperti sistuniria (Muhammad, 2012). Dari

definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada penderita penyakit ginjal

kronis terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan - lahan. Dengan

demikian, gagal ginjal merupakan stadium terberat dari ginjal kronis. Oleh

karena itu, penderita harus menjalani terapi pengganti ginjal, yaitu cuci

darah (hemodialisis) (Muhammad, 2012).

Terapi penyakit yang paling banyak dilakukan di Indonesia adalah

hemodialisa (Kresnawan, 2005). Menurut data statistik yang dihimpun

oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), jumlah pasien gagal

ginjal yang melakukan cuci darah atau hemodialisis sekitar 13.000 pasien

(Roesli, 2005 ; Simatupang, 2006 ; Suharjono, 2010 ; Santoso, 2010).

Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan 2 -

3 kali seminggu dengan lama waktu 4 - 5 jam, yang bertujuan untuk

mengeluarkan sisa - sisa metabolisme protein dan mengkoreksi gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit. Proses terapi hemodialisis yang

membutuhkan waktu selama 5 jam, umumnya akan menimbulkan stres

Page 16: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

3

fisik pada pasien setelah hemodialisis. Pasien akan merasakan kelelahan,

sakit kepala dan keluar keringat dingin akibat tekanan darah yang

menurun, sehubungan dengan efek hemodialisis. Adanya status nutrisi

yang buruk juga dapat menyebabkan penderita mengeluh malaise dan

fatigue. Selain itu kadar oksigen rendah karena anemia akan menyebabkan

tubuh mengalami kelelahan ekstrem (fatigue) dan akan memaksa jantung

bekerja lebih keras untuk mensuplai oksigen yang dibutuhkan

(Black, 2005).

Ketergantungan pada mesin dialisis seumur hidup, kondisi

malnutrisi dan anemia yang terjadi pada pasien dialisis mengakibatkan

terjadinya fatigue yang mempengaruhi fungsi kehidupan sehari - hari.

Oleh karena itu, penatalaksanaan fatigue yang tepat dapat mencegah

penurunan kualitas hidup pasien, diantaranya dengan pemberian breathing

exercise yang dapat membantu menurunkan level fatigue pada pasien

hemodialisis (Black, 2005).

Fatigue adalah perasaan subyektif yang tidak menyenangkan

berupa kelelahan, kelemahan, dan penurunan energi dan merupakan

keluhan utama pasien dengan dialisis (prevalensinya mencapai 60-97%).

Kondisi fatigue pada pasien hemodialisis dapat menyebabkan konsentrasi

menurun, malaise, gangguan tidur, gangguan emosional, dan menurunkan

kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, sehingga

pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup pasien hemodialisis

(Jhamb, 2008).

Page 17: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

4

Breathing exercise adalah teknik penyembuhan yang alami dan

merupakan bagian strategi holistic self-care untuk mengatasi berbagai

keluhan seperti fatigue, nyeri, gangguan tidur, stres dan kecemasan. Secara

fisiologi, breathing exercise akan menstimulasi sistem saraf parasimpatik

sehingga meningkatkan produksi endoprin, menurunkan heart rate,

ekspansi paru sehingga dapat berkembang maksimal dan otot - otot

menjadi rileks. Breathing exercise membuat tubuh kita mendapatkan input

oksigen yang adekuat. Dimana oksigen memegang penting dalam sistem

respirasi dan sirkulasi tubuh. Saat kita melakukan breathing exercise,

oksigen mengalir ke dalam pembuluh darah dan seluruh jaringan tubuh,

membuang racun dan sisa metabolisme yang tidak terpakai, meningkatkan

metabolisme dan memproduksi energi. Breathing exercise akan

memaksimalkan jumlah oksigen yang masuk dan disuplai ke seluruh

jaringan sehingga tubuh dapat memproduksi energi dan menurunkan level

fatigue. Breathing exercise merupakan teknik yang mudah dilakukan,

mudah dipelajari, tidak membahayakan, dan tidak memerlukan biaya

besar. Perawat dapat mengajarkan breathing exercise untuk menurunkan

level fatigue dan keluhan lain yang dialami oleh pasien hemodialisis.

Latihan ini dilakukan dengan waktu yang tidak lama dan dapat dilakukan

sebelum, selama, sesudah proses hemodialisis, dan selama pasien di rumah

(Tsay, 1995 ; Kim, 2005 ; Zakerimoghadam, 2006 ; Stanley, 2011).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud

Page 18: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

5

mengaplikasikan tindakan breathing exercise sebagai hasil riset dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas breathing exercise terhadap level fatigue pada

penderita Gagal ginjal Kronik (GGK) dengan hemodialisa.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien Gagal Ginjal

Kronik dengan hemodialisa.

b. Penulis merumuskan diagnose keperawatan pada pasien Gagal

Ginjal Kronik dengan Hemodialisa.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada

pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien Gagal

Ginjal Kronik dengan Hemodialisa.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien Gagal Ginjal

Kronik dengan Hemodialisa.

f. Penulis mampu menganalisa aplikasi hasil riset tindakan

pemberian breathing exercise terhadap level fatigue pada pasien

Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa.

Page 19: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

6

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Memberikan wawasan tindakan keperawatan yang luas mengenai

masalah keperawatan pasien Gagal Ginjal Kronis.

2. Bagi Pendidikan terhadap pasien dengan Gagal Ginjal Kronik

Bahan masukan dalam kegiatan praktik keperawatan penyakit dalam

khususnya pada penerapan Breathing Exercise terhadap pasien dengan

Gagal Ginjal Kronik.

3. Bagi Rumah Sakit

Bahan masukan dalam pelaksanaan keperawatan khususnya pada

penerapan Breathing Exercise terhadap pasien dengan Gagal Ginjal

Kronik.

4. Bagi Profesi Keperawatan

Menghadirkan laporan aplikasi hasil riset khususnya tentang

penerapan Breathing Exercise terhadap pasien Gagal Ginjal Kronik

dengan Hemodialisis menjadi salah satu fokus permasalahan dalam

profesi keperawatan.

Page 20: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Gagal Ginjal Kronik

a. Definisi

Gagal Ginjal Kronik adalah kegagalan fungsi ginjal

untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan

cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang

progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit

(toksik uremik) di dalam darah (Muttaqin & Sari, 2014).

Secara definisi, gagal ginjal kronik disebut juga sebagai

Chronic Kidney Disease (CKD). Perbedaan kata kronik

disini dibanding dengan akut adalah kronologis waktu dan

tingkat fisiologis filtrasi.

Gagal ginjal kronik merupakan kondisi penyakit pada gagal

ginjal yang persisten (keberlangsungan > 3 bulan) dengan:

1) Kerusakan ginjal; dan

2) Kerusakan Glomerular Filtration Rate (GFR) dengan

angka GFR < 60ml/mnt/1,73m2 (Mc. Clellan, 2006).

Berdasarkan analisa definisi diatas, jelas bahwa

gagal ginjal kronik merupakan gagal ginjal akut yang sudah

berlangsung lama, sehingga mengakibatkan gangguan

Page 21: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

8

persisten dan dampak yang bersifat kontinyu. Sedangkan

National Kidney Foundation (NKF) mendefinisikan

dampak dari kerusakan ginjal adalah sebagai kondisi

mikroalbuminuria/over proteinuria, abnormalitas

sedimentasi, dan abnormalitas gambaran ginjal (Prabowo &

Pranata, 2014).

b. Etiologi

Gagal ginjal kronis sering kali menjadi penyakit

komplikasi dari penyakit lainnya, sehingga merupakan

penyakit sekunder (secondary illness). Penyebab yang

sering adalah diabetes melitus dan hipertensi. Selain itu,

ada beberapa penyebab lainnya dari gagal ginjal kronis

(Robinson, 2013) yaitu :

1). Penyakit Glomerular Kronis (Glomerulonefritis)

2). Infeksi kronis (pyelonefritis kronis, tuberculosis)

3). Kelainan Congenital (Polikistik Ginjal)

4). Penyakit vaskuler (Renal Nephroclerosis)

5). Obstruksi Saluran Kemih (Nephrolithisis)

6). Penyakit Kolagen (System Lupus Erythematosus)

7). Obat-obat nefrotoksik (aminoglikosida)

Page 22: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

9

c. Klasifikasi

Stage Deskripsi

GFR

(ml/menit/1,73m2)

1 Kidnet damage with normal or

increase of GFR

> 90

2 Kidnet damage with mild decrease of

GFR

60 – 89

3 Moderate decrease of GFR 30 – 59

4 Severe decrease of GFR 15 – 29

5 Kidney failure < 15 (or dialysis)

Tabel 2.1

Sumber : Mc Clellan (2006)

d. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala klinis pada gagal ginjal kronis

dikarenakan gangguan yang bersifat sistemik. Ginjal sebagai organ

koordinasi dalam peran sirkulasi memiliki fungsi yang banyak

(organs multifunction), sehingga kerusakan kronis secara fisiologis

ginjal akan mengakibatkan gangguan keseimbangan sirkulasi dan

vasomotor. Berikut ini adalah tanda dan gejala yang di tunjukkan

oleh gagal ginjal kronis (Robinson, 2013; Judith, 2006):

Page 23: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

10

1) Ginjal dan gastrointestinal

Sebagai akibat dari Hiponatremi maka timbul hipotensi,

mulut kering, penurunan turgor kulit, kelemahan, fatigue, dan

mual. Kemudian terjadi penurunan kesadaran (somnolen) dan

nyeri kepala hebat. Dampak dari peningkatan kalium adalah

peningkatan iritabilitas otot dan akhirnya otot mengalami

kelemahan. Kelebihan cairan yang tidak terkompensasi akan

mengakibatkan asidosis metabolik. Tanda paling khas adalah

terjadinya penurunan urine output dengan sedimentasi yang

tinggi.

2) Kardiovaskuler

Biasanya terjadi hipertensi, aritmia, kardiomyopati, uremic

percarditis, effuse pericardial (kemungkinan bisa terjadi

temponade jantung), gagal jantung, edema periorbital dan

edema perifer.

3) Respiratory system

Biasanya terjadi edema pulmonal, nyeri pleura, friction rub

dan efusi pleura, crackles, sputum yang kental, uremic pleuritis

dan uremic lung, dan sesak nafas.

4) Gastrointestinal

Biasanya menunjukkan adanya inflamasi dan userasi pada

mukosa gastrointestinal karena stomatitis, ulserasi dan

perdarahan gusi, dan kemungkinan juga disertai parotitis,

Page 24: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

11

eaofagotis, gastritis, ulseratif duodenal, lesi pada usus

halus/usus besar, colitis, dan pancreatitis. Kejadian sekunder

biasanya mengikuti seperti anoreksia, nausea dan vomiting.

5) Integumen

Kulit pucat, kekuning - kuningan, kecoklatan, kering dan

ada scalp. Selain itu biasanya juga menunjukkan adanya

purpura, ekimosis, petechiae, dan timbunan urea pada kulit.

6) Neurologis

Biasanya ditunjukkan dengan adanya neuropathy perifer,

nyeri, gatal pada lengan dan kaki. Selain itu juga adanya

kram pada otot dan refleks kedutan, daya memori menurun,

apatis, rasa kantuk meningkat, pusing, koma, kejang. Dari

hasil EEG menunjukkan adanya perubahan metabolik

encephalophaty.

7) Endokrin

Biasa terjadi infertilitas dan penurunan libido, amenorhea

dan gangguan siklus menstruasi pada wanita, impoten,

penurunan sekresi sperma, peningkatan sekresi aldosterone,

dan kerusakan metabolisme karbohidrat.

8) Hematopoitiec

Terjadi anemia, penurunan waktu hidup sel darah merah,

trombositopenia (dampak dari dialysis) dan kerusakan

platelet. Biasanya masalah yang serius pada sistem

Page 25: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

12

hematologi ditunjukkan dengan adanya perdarahan (purpura,

ekimosis, dan petechiae).

9) Muskulokeletal

Nyeri pada sendi dan tulang, demineralisasi tulang, fraktur

pathologis dan klasifikasi (otak, mata, gusi, sendi miokard).

e. Patofisiologi

Pada gagal ginjal kronik fungsi ginjal menurun secara

drastis yang berasal dari nefron. Insifiensi dari ginjal tersebut

sekitar 20% sampai 50% dalam hal GFR (Glomerular Filtration

Rate). Pada penurunan fungsi rata – rata 50%, biasanya muncul

tanda dan gejala azotemia sedang, polyuria, nokturia, hipertensi

dan sesekali animea. Selain itu, selama terjadi kegagalan fungsi

ginjal maka keseimbangan cairan dan elektrolit pun terganggu.

Pada hakikatnya tanda dan gejala gagal ginjal kronik hampir sama

dengan gagal ginjal akut, namun mula waktunya saja yang

membedakan. Perjalanan dari ginjal kronik membawa dampak

yang sistematik terhadap seluruh sistem tubuh dan sering

mengakibatkan komplikasi (Madara, 2008).

Page 26: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

13

f. Pathway

Infeksi zat toksik obstruksisaluran kemih

Reaksi antigen tertimbun ginjal retensi urin batu besar dan kasar

antibodi

menekan saraf

nyeri pinggang

GFR turun

GGK

Sekresi protein terganggu retensi Na Sekresi eritropoitis

Sindrom uremia tek. Kapiler naik Hb turun

Gangguan asam basa vol. Interstisial naik suplay O2 turun

Prod asam naik

Asam lambung naik

Nausa vomitus beban jantung naik

Hipertrofi ventrikel kiri payah jantung kiri

COP turun

Aliran darah ginjal turun

Retensi Na & H2O naik

FATIGUE

NYERI SENDI

Gambar 2. 1 (madara, 2008)

Ketidakseimbangan nutrisi

Intoleran aktivitas Kelebihan vol cairan

Kelebihan vol cairan

Intoleran aktivitas

Page 27: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

14

g. Penatalaksanaan

Mengingat fungsi ginjal yang rusak sangat sulit untuk

dilakukan pengembalian, maka tujuan dari penatalaksanaan klien

gagal ginjal kronik adalah untuk mengoptimalkan fungsi ginjal

yang ada dan mempertahankan keseimbangan secara maksimal

untuk memperpanjang kehidupan klien. Sebagai penyakit yang

kompleks, gagal ginjal kronis membutuhkan penatalaksanaan

terpadu dan serius, sehingga akan meminimalisir komplikasi dan

meningkatkan harapan hidup klien. Oleh karena itu, beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam melakukan penatalaksanaan pada

gagal ginjal kronik (Robinson, 2013)

1) Perawatan kulit yang baik

Perhatikan hygiene pasien dengan baik melalui

personal hygiene (mandi/seka) secara rutin. Gunakan sabun

yang mengandung lemak dan lotion tanpa alcohol untuk

mengurangi rasa gatal. Jangan gunakan gliserin/sabun yang

mengandung gliserin karena akan mengakibatkan kulit

tambah kering.

2) Jaga kebersihan

Lakukan perawatan oral hygiene melalui sikat gigi

dengan bulu sikat yang lembut / spon. Kurangi konsumsi gula

(bahan makanan manis) untuk mengurangi rasa tidak nyaman

di mulut.

Page 28: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

15

3) Beri dukungan nutrisi

Kolaborasi dengan nutritionist untuk menyediakan

menu makanan favorit sesuai dengan anjuran diet. Beri

dukungan intake tinggi kalori, rendah natrium dan kalium.

4) Pantau adanya hyperkalemia

Hyperkalemia biasanya ditunjukan dengan adanya

kejang / kram pada lengan dan abdomen, dan diare. Selain itu

pemantauan hyperkalemia dengan hasil ECG. Hyperkalemia

bisa diatasi dengan dialisis.

5) Atasi hiperfosfatemia dan hipokalsemia

Kondisi hiperfosfatemia dan hypokalemia bisa

diatasi dengan pemberian antasida (kandungan aluminium /

kalsium karbonat)

6) Kaji status hidrasi dengan hati – hati

Dilakukan dengan memeriksa ada / tidaknya disertasi

vena jugularis, ada / tidaknya crackles pada auskultasi paru.

Selain itu, status hidrasi bisa dilihat dari keringat berlebih

pada aksilia, lidah yang kering, hipertensi dan edema perifer.

Cairan hidrasi yang diperbolehkan adalah 500 – 600 ml atau

lebih dari haluran urine 24 jam.

Page 29: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

16

7) Kontrol tekanan darah

Tekanan diupayakan dalam kondisi normal. Hipertensi

dicegah dengan megontrol volume intravaskuler dan obat –

obat antihipertensi.

8) Latih klien nafas dalam untuk mencegah terjadinya

kegagalan nafas akibat obtruksi.

9) Jaga kondisi septic dan aseptic setiap prosedur perawatan

(pada perawatan luka operasi).

10) Observasi adanya ginjal tanda - tanda perdarahan

Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit kilen.

Pemberian heparin selama klien menjalani dialisis harus

sesuai dengan kebutuhan.

11) Observasi adanya gejala neurologi

Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit klien.

Pemberian heparin selama klien menjalani dialisis harus

sesuai dengan kebutuhan.

12) Atasi komplikasi dari penyakit

Sebagai penyakit yang sangat mudah menimbulkan

komplikasi maka harus dipantau secara ketat. Gagal jantung

kongesti dan edema pulmonal dapat ditasi dengan membatasi

cairan, diet rendah natrium, diuretik, preparat inotropic

(digitalis/dobutamin) dan lakukan dialisis jika perlu. Kondisi

Page 30: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

17

asidosis metabolik bisa diatasi dengan pemberian natrium

bikarbonat atau dialisis.

13) Laporkan segera jika ditemui tanda - tanda pericarditis

(fraction rub / nyeri dada).

14) Tata Laksana dialisis / transplantasi Ginjal

Untuk membantu mengoptimalkan fungsi ginjal maka

dilakukan dialiasis/cuci darah karena ginjal yang seharusnya

menyaring racun-racun sisa metabolisme tidak sanggup

melaksanakan tugasnya. Imbasnya, racun sisa metabolisme

tidak bisa keluar dalam tubuh dan bercampur dalam darah.

Jika darah yang berisi racun ini diedarkan ke seluruh tubuh,

maka akan mengganggu organ lainnya. Mesin yang

digunakan untuk mencuci darah adalah Hemodialisa. Cara

kerjanya, yakni dengan mengalirkan darah dari tubuh menuju

mesin, lalu dalam mesin darah itu disaring, racun dalam

darah dibuang, lalu darah bersih kembali dialirkan dalam

tubuh. Jika memungkinkan koordinasikan untuk dilakukan

transplantasi ginjal.

h. Komplikasi

Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit gagal

ginjal kronis adalah (Baughman, 2000) :

Page 31: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

18

1) Penyakit tulang

Penurunan kadar kalsium (hypokalemia) secara

langsung akan mengakibatkan dekalfikasi matriks tulang,

sehingga tulang akan menjadi rapuh (osteoporosis) dan jika

berlangsung lama akan menyebabkan fraktur patologi.

2) Penyakit kardiovaskuler

Ginjal sebagai kontrol sirkulasi sistemik akan

berdampak secara sistemik berupa hipertensi, kelainan lipid,

intoleransi glukosa, dan kelainan hemodinamika (sering

terjadi hipertrofi ventikel kiri).

3) Anemia

Selai berfungsi dalam sirkulasi, ginjal juga berfungsi

dalam rangkaian hormonal (endokrin). Sekresi eritoprotein

yang mengalami defisiensi di ginjal mengakibatkan

penurunan hemoglobin.

4) Disfungsi seksual

Dengan gangguan sirkulasi pada ginjal, maka libido

sering mengalami penurunan dan terjadi impotensi pada pria.

Pada wanita dapat terjadi hiperprolaktinemia.

i. Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian

a) Identitas Klien

b) Keluhan Utama

Page 32: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

19

Biasanya pada klien dengan gagal ginjal kronis mengeluh

berupa urine output yang menurun, mual, muntah,

anoreksia, fatigue, napas berbau urea, diapforesis, dan

pruritus.

c) Riwayat Kesehatan

(1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada klien gagal ginjal kronis biasanya terjadi

penurunan urine output, penurunan kesadaran,

perubahan pola nafas karena komplikasi dari gangguan

sistem ventilasi, fatigue, perubahan fisiologis kulit.

(2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Gagal ginjal kronis dimulai dengan periode gagal ginjal

akut dengan berbagai penyebab (multikausa). Oleh

karena itu informasi penyakit terdahulu akan

menegaskan untuk penegasan masalah. Kaji riwayat

ISK, penggunaan obat berlebihan (overdosis)

khususnya obat yang bersifat nefrotoksik, BPH yang

mampu mempengaruhi kerja ginjal. Selain itu, ada

beberapa penyakit yang berlangsung mempengaruhi

gagal ginjal yaitu diabetes mellitus, hipertensi, batu

saluran kemih.

Page 33: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

20

(3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Gagal ginjal bukan penyakit yang bersifat menular dan

menurun. Namun, pencetus sekunder seperti DM dan

hipertensi memiliki pengaruh terhadap kejadian

penyakit gagal ginjal kronis, kaji pola kesehatan

keluarga yang diterapkan jika ada anggota keluarga

yang sakit, misalnya minum saat sakit.

2) Pola Fungsi Kesehatan

a) Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat

Meliputi persepsi klien terhadap kesehatan dan

penyakitnya. Apa yang dilakukan klien bila merasa sakit.

b) Pola nutrisi dan metabolisme

Meliputi makanan klien dalam sehari dan gangguan

sistem pencernaan lebih dikarenakan efek dari penyakit

(stress effect). Sering ditemukan anoreksia, vomit dan

diare.

c) Pola aktivitas dan latihan

Gangguan aktivitas / kebutuhan istirahat, akibat

kelemahan sehingga dapat menghambat aktivitas sehari -

hari termasuk pekerjaan harus dibatasi.

Page 34: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

21

d) Pola eleminasi

Pada pola ini klien mengalami gangguan eleminasi

dengan penurunan urine output < 400 ml/hari bahkan

sampai pada anuria (tidak adanya urine output).

e) Pola tidur dan istirahat

Pada pasien ini mengalami gangguan pada pola tidur

yang diakibatkan kondisi fatigue pada pasien

hemodialisis

f) Pola sensori dan kognitif

Bagaimana klien dalam menghadapi penyakitnya, apakah

dapat mengerti cara penanggulangan pertama jika

kambuh penyakitnya.

g) Pola persepsi dan konsep diri

Persepsi klien tentang penyakitnya dan bagaimana konsep

diri dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.

h) Pola hubungan dan peran

Dalam hal ini hubungan dan peran klien terganggu karena

klien mungkin merasa bahwa dirinya orang yang sakit -

sakitan.

i) Pola reproduksi dan seksual

Mengalami gangguan akibat penurunan libido yang

diakibatkan terjadinya impotensi pada pria. Pada wanita,

dapat terjadi hiperprokaltinemia.

Page 35: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

22

j) Pola Penanggulangan Stress

Bagaimana klien menghadapi masalah yang

membebaninya sekarang, cara penaggulangannya pasien

akan lebih mengurung diri dan lebih banyak diam diri

k) Pola Tatalaksana Nilai dan Kepercayaan

Dalam pola ini kadang ada yang mempercayakan diri

pada hal - hal yang bersifat ghoib.

3) Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum

Yang perlu dikaji kesadaran, TTV, tingkat kelemahan.

Hal - hal yang bersifat ghoib.

b) Sistem Hematologi

Ditemukan adanya friction rub pada, kondisi urinemia

berat, biasanya terjadi HD meningkat, akral dingin, CRT

> 3 detik, palpasi jantung, cheast pain, dyspnea, gangguan

irama jantung dan gangguan sirkulasi lainnya. Selain itu,

pada fisiologis darah sendiri sering ada gangguan anemia

karena penurunan eritropoetin.

c) Sistem Neuromuskuler

Penurunan kesadaran terjadi jika telah mengalami

hiperkarbik dan sirkulasi cerebral terganggu. Oleh karena

itu, penurunan kognitif dan terjadinya disorientasi akan

dialami klien gagal ginjal kronik.

Page 36: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

23

4) Diagnosa Keperawatan

a) Resiko tinggi aritmia berdasarkan dengan gangguan

konduksi elektrikal sekunder dari penurunan kalium sel.

b) Resiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan

berdasarkan dengan penurunan urine, retensi cairan dan

natrium.

c) Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit berdasarkan

dengan gangguan status metabolik, sirkulasi (anemia,

iskemik jaringan) dan sensasi (neuropati areum dalam

kulit.

d) Gangguan konsep diri (gambaran diri) berdasarkan

dengan penurunan fungsi tubuh, tindakan dialisis, koping

maladaptive.

5) Intervensi

a) Resiko tinggi aritmia berdasarkan dengan gangguan

konduksi elektrikal sekunder dari penurunan kalium sel

Tujuan : curah jantung pasien mengalami peningkatan

Kreiteria evaluasi :

(1) Klien gelisah, klien tidak mengalami mual dan

muntah, GCS : 4, 5, 6.

(2) TTV dalam batas normal, akral hangat, CRT < 3

detik, EKG dalam batas normal, kadar kalium dalam

batas normal

Page 37: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

24

Rencana Tindakan

(1) Monitor tekanan darah, nadi, catat bila ada perubahan

tanda - tanda vital dan keluhan dyspnea.

Rasional : adanya edema paru, kongesti vaskuler, dan

keluhan dyspnea menunjukkan adanya gejala gagal

ginjal. Hipertensi yang signifikan merupakan akibat

dari gangguan renin angiotensin dan aldosterone.

Ortostatik juga dapat terjadi akibat dari defisit cairan

intravaskuler.

(2) Beri oksigen 3 l/menit

Rasional : memberikan asupan oksigen tambahan

yang dapat diperlukan tubuh.

(3) Monitoring EKG

Rasional : melihat adanya kelainan listrik jantung

yang dapat menurunkan curah jantung.

(4) Kolaborasi

(a) Pemberian suplemen kalium oral seperti obat

aspar K.

(b) Manajemen pemberian kalium intravena.

Rasional : kalium oral (aspal K) dapat menghasilkan

lesi usus kecil; oleh karena itu, klien harus dikaji dan

diebri peringatan tentang distensi abdomen, nyeri,

atau perdarahan GI. Pada kasus yang berat,

Page 38: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

25

pemberian kalium harus dalam larutan nondekstrosa,

sebab dektrosa merangsang pelepasan insulin

sehingga menyebabkan K+ berpindah masuk ke

dalam sel. Kecepatan infus tidak boleh melebihi

20mEq k+ perjam untuk menghindari terjadinya

hyperkalemia. Kehilangan kalium harus diperbaiki

setiap hari; pemberian kalium adalah sebanyak 40-80

mEq/L per hari. Pada situasi kritis, larutan yang lebih

pekat (seperti 20 mEq/dl) dapat diberikan melalui

jalur sentral. Pada situasi semacam ini klien harus

dipantau melalui EKG dan diobservasi perubahan

pada kekuatan otot.

b) Resiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan

berdasarkan dengan penurunan volume urine, retensi

cairan dan natrium

Tujuan : tidak terjadi kelebihan volume cairan sistemik.

Kriteria evaluasi :

(1) Klien tidak sesak napas, edema ekstermitas

berkurang, piting edema (-), produksi urine > 600

ml/hr.

Rencana Tindakan

Page 39: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

26

(1) Kaji adanya edema ektermitas.

Rasional : curiga gagal kongestif/kelebihan

volume cairan.

(2) Istirahat/anjurkan klien untuk tirah baring pada

saat edema masih terjadi.

Rasional : menjaga klien dalam keadaan tirah

baring selama beberapa hari mungkin diperlukan

untuk meningkatkan diaresis yang bertujuan untuk

mengurangi edema.

(3) Kaji tekanan darah.

Rasional : sebagai salah satu cara untuk

mengetahui peningkatan jumlah cairan yang dapat

diketahui dengan meningkatkan beban kerja

jantung yang dapat diketahui dari meningkatnya

tekanan darah.

(4) Ukur intake dan output cairan

Rasional : penurunan curah jantung,

mengakibatkan gangguan perfusi ginjal, retensi

natrium/air dan penurunan urine output

(5) Timbang berat badan

Rasional : perubahan tiba - tiba dari berat badan

menunjukkan gangguan keseimbangan cairan.

Page 40: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

27

(6) Berikan oksigen tambahan dengan kanul

nasal/masker sesuai dengan indikasi

Rasional : meningkatkan sediaan oksigen untuk

kebutuhan miokard untuk melawan efek

hipoksemia/iskemia

(7) Kolaborasi

(a) Berikan diet tanpa garam

(b) Berikan diet rendah protein tinggi kalori

(c) Berikan diuretik, contoh : furosemide,

spironolakton, hidronolakton.

(d) Adenokortikosteroid, golongan prednisone

(e) Lakukan dialisis

Rasional : natrium meningkatkan retensi

cairan dan meningkatkan volume plasma. Diet

rendah protein untuk menurunkan infisiensi

renal dan retensi nitrogen yang akan

meningkatkan BUN. Diet tinggi kalori untuk

cadangan energi dan mengurangi katabolisme

protein. Diuretik bertujuan untuk menurunkan

volume plasma dan menurunkan retensi cairan

di jaringan sehingga menurunkan resiko

terjadinya edema paru. Adenokortikosteroid,

golongan presnisone digunakan untuk

Page 41: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

28

menurunkan proteinuria. Dialissis akan

menurunkan volume cairan yang berlebih.

c) Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit berdasarkan

dengan gangguan status metabolik, sirkulasi (anemia,

iskemia jaringan) dan sensasi (neuropati ferifer),

penurunan turgor kulit, penurunan aktivitas, akumulasi

ureum dalam kulit.

Tujuan : tidak terjadi kerusakan integritas kulit

Kriteria Evaluasi :

(1) Kulit tidak kering, hiperpigmentasi berkurang, memar

pada kulit berkurang.

Rencana Tindakan :

(1) Kaji terhadap kekeringan kulit, pruritis,

ekskoriasi, dan infeksi.

Rasional : perubahan mungkin dikarenakan

penurunan aktivitas kelenjar keringat atau

pengumpulan kalsium dan fosfat pada lapisan

kutaneus.

(2) Kaji adanya patekie dan purpura

(3) Gunting kuku dan pertahankan kuku potong

pendek dan bersih

Page 42: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

29

Rasional : penurunan curah jantung,

mengakibatkan gangguan perfusi ginjal, retensi

natrium/air dan penurunan urine output.

(4) Kolaborasi :

(a) Berikan pengobatan antipruritis sesuai

pesanan. Rasional : mengurangi stimulus gatal

pada kulit.

d) Gangguan konsep diri (gambaran diri) berdasarkan

dengan penurunan fungsi tubuh, tindakan dialisis, koping

maladaptive

Tujuan : pasien mampu mengembangkan koping yang

positif.

Kriteria evaluasi :

(1) Pasien kooperatif pada setiap intervensi keperawatan

(2) Mampu menyatakan / mengkomunikasikan dengan

orang yang terdekat tentang situasi dan perubahan

yang sedang terjadi.

(3) Mampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasi

(4) Mengakui dan menggabungkan perubahan ke dalam

konsep diri dengan cara yang akurat tanpa harga diri

yang negative.

Rencana Tindakan :

Page 43: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

30

1) Kaji perubahan dari gangguan persepsi dan

hubungan dengan derajat ketidakmampuan.

Rasional : menentukan bantuan individual dalam

penyusunan rencana perawatan atau pemilihan

intervensi.

2) Indentifikasi arti dari kelebihan atau disfungsi

pada pasien.

Rasional : mekanisme koping pada beberapa

pasien dapat menerima dan mengatur perubahan

fungsi secara efektif dengan sedikit penyesuaian

diri, sedangkan yang lain mengalami koping

maladaptive dan mempunyai kesulitan dalam

membandingkan, mengenal, dan mengatur

kekurangan yang terdapat pada dirinya.

3) Anjurkan pasien untuk mengekspresikan perasaan.

Rasional : menunjukkan penerimaan, membantu

pasien untuk mengenal dan mulai menyesuaikan

dengan perasaan tersebut.

4) Catat ketika pasien menyatakan terpengaruh

seperti sekarat atau mengingkari dan menyatakan

sebuah kematian.

Rasional : mendukung penolakan bagian tubuh

atau kemampuan perasaan negative terhadap

Page 44: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

31

gambaran tubuh dan kemampuan yang

menunjukkan kebutuhan dan intervensi serta

dukungan emosional.

5) Pernyataan pengakuan terhadap penolakan tubuh,

meningkatkan fakta kejadian realitas bahwa masih

dapat menggunakan sisi yang sakit dan belajar

mengontrol sisi yang sehat.

Rasional : membantu pasien untuk melihat bahwa

perawat menerima kedua bagian sebagai bahan

dari seluruh tubuh. Mengijinkan pasien untuk

merasakan adanya harapan dan mulai menerima

situasi baru.

6) Bantuan dan anjurkan perawatan yang baik dan

memperbaiki kebiasaan.

Rasional : menghidupkan kembali perasaan

kemandirian dan membantu perkembangan harga

diri, serta mempengaruhi proses dalam

rehabilitasi.

7) Anjurkan orang yang terdekat untuk mengijinkan

pasien melakukan sebanyak - banyaknya hal untuk

dirinya.

8) Dukung perilaku atau usaha seperti peningkatan

minat atau partisipasi dalam waktu rehabilitas.

Page 45: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

32

Rasional : pasien dapat beradaptasi terhadap

perubahan dan pengertian tentang peran individu

masa mendatang.

9) Monitoring gangguan tidur peningkatan kesulitan

konsentrasi, letarghi dan with drawl.

Rasional : dapat mengidentifikasikan terjadinya

depresi umumnya depresi terjadi sebagai pengaruh

dari stroke dimana memerlukan intervensi dan

evaluasi lebih lanjut

10) Kolaborasi : rujuk pada ahli neuropsikologi dan

konseling bila ada indikasi.

Rasional : dapat memfasilitasi perubahan peran

yang penting untuk perkembangan perasaan.

2. Fatigue

a. Definisi

Fatigue adalah bahasa latin “fatigare” yang berarti hilang

lenyap (waste time). Secara umum dapat diartikan sebagai perubahan

dari keadaan yang lebih kuat keadaan yang lebih lemah. Work Cover

New South Wales dalam menerapkan peraturan di tahun 2006 pada

kelelahan di sektor transportasi jarak jauh, mendefinisikan kelelahan

sebagai perasaan letih yang berasal dari aktivitas fisik tubuh atau

kemunduran mental tubuh. Kelelahan mempengaruhi kapasitas fisik,

mental dan tingkat emosional seseorang, dimana dapat mengurangi

Page 46: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

33

kurangnya kewaspadaan, ditandai dengan kemunduran reaksi pada

sesuatu dan berkurangnya kemampuan motorik (Australian Safety

and Compensation Council, 2006)

Berdasarkan IMO (2001) kelelahan adalah berkurangnya

kemampuan fisik dan mental sebagai akibat dari penggunaan

berlebihan pada fisik, mental atau emosional yang juga dapat

mengurangi hampir seluruh kemampuan fisik termasuk kekuatan,

kecepatan, kecepatan reaksi, koordinasi dan pengambilan keputusan

atau keseimbangan. Kelelahan merupakan perasaan letih akibat

penggunaan tenaga yang berlebih. Kelelahan juga dapat

didefinisikan sebagai range of affliction, dari keadaan letih secara

umum sampai menimbulkan rasa panas / terbakar pada salah satu

otot tubuh akibat proses induksi yang ditimbulkan oleh proses kerja

(Australian Safety and Compensation Council, 2009)

b. Klasifikasi Fatigue

Kelelahan umum dapat diklasifikasikan berdasarkan

tingkatnya, diantaranya :

1) Physical fatigue, dapat terjadi ketika seseorang mulai

mengurangi kemampuan fisik yang digunakan dari biasanya

karena jenis pekerjaan yang sangat banyak pada setiap jam

kerjanya. Pada umumnya seseorang dapat bekerja secara terus

menerus dalam waktu 50 menit perjam atau 35% pada 8 jam

Page 47: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

34

kerja digunakan sebagai aktivitas fisik maksimal untuk

menghindari adanya kelelahan.

2) Circadian fatigue, ditandai dengan denyut nadi yang lemah,

pelan, atau cepat.

3) Acute fatigue, terjadi pada suatu aktivitas tubuh / otot, terutama

dikarenakan banyak menggunakan otot, gangguan kebisingan,

dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena suatu organ atau

seluruh tubuh bekerja secara terus menerus dan melebihi

kapasitas tubuh. Kelelahan ini akan hilang dengan istirahat

cukup atau menghilangkan gangguan - gangguannya.

4) Commulative Fatigue, adalah kelelahan yang disebabkan

kelelahan fisik atau mental yang terjadi pada periode waktu

tertentu. Salah satu penyebab kelelahan ini adalah kurangnya

waktu istirahat.

5) Chronic Fatigue, merupakan kelelahan akut yang terus menerus

terakumulasi dalam tubuh akibat dari tugas yang terus menerus

tanpa pengaturan jarak tugas yang baik atau teratur. Kelelahan

ini berlangsung setiap hari, berkepanjangan dan bahkan telah

terjadi sebelum memulai suatu pekerjaan. Kelelahan ini

diperoleh dari tugas terdahulu yang belum hilang hingga

diteruskan dengan tugas kerja selanjutnya, berkelanjutan setiap

harunya dan tingkat kelelahannya akan semakin bertambah

(Priyanto, 2010).

Page 48: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

35

c. Alat ukur Fatigue

Penilian level fatigue berupa skala numerik klasifikasi nya 0

adalah tidak ada tingkat kelemahan, 123 adalah kelemahan tingkat

ringan, 465 adalah kelemahan tingkat sedang, 789 adalah tingkat

kelemahan hebat, 10 adalah tingkat kelemahan paling hebat ada pula

cara mengidentifikasi tingkat kelemahan dengan pemeriksaan gejala

sebagai berikut kependekan saat bernafas/sesak nafas, meningkatnya

heart rate, kekurangan energi. Kemungkinan adanya faktor, anemia,

hipotiroid, ketidakcukupan kelenjar adrenalin, nyeri, stres fisik,

gangguan tidur, pemberian obat penenang khusus. (oncology nursing

society, 2000)

3. Breathing Exercise

a. Definisi

Breathing exercise merupakan latihan pernapasan

dengan tehnik bernapas secara perlahan dan dalam,

menggunakan otot diafragma, sehingga memungkinkan

abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh

(Smeltzer, et al, 2008). Nafas dalam adalah suatu tindakan

keperawatan dimana perawat akan mengajarkan/melatih klien

agar mampu dan mau melakukan nafas dalam secara efektif

sehingga kapasitas vital dan ventilasi paru meningkat

(Rosyidi, 2013:18).

Page 49: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

36

b. Tujuan dan Manfaat Breathing Exercise

Tujuan breathing exercise yaitu

1) Untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien

serta mengurangi kerja pernapasan.

2) Meningkatkan inflasi alveolar maksimal, relaksasi otot dan

menghilangkan ansietas.

3) Mencegah pola aktifitas otot pernapasan yang tidak

berguna, melambatkan frekuensi pernapasan, mengurangi

udara yang terperangkap serta mengurangi kerja bernafas

(Smeltzer, et al, 2008:).

Manfaat dari breathimg excise adalah latihan

pernapasan dengan tehnik breathing membantu

meningkatkan rileksasi otot-otot tubuh dengan baik serta

mencegah distress pernapasan (Priyanto, 2010).

Page 50: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

37

B. Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Teori

(Muttaqin, 2014)

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

(Muttaqin, 2014)

Infeksi kuman, batu

ginjal, kista di ginjal

Penyakit sistemik :

DM, Hipertensi,

kolesterol tinggi, obat -

obatan, kehilangan

banyak cairan yang

mendadak : kebakaran

Penyebab

Gagal Ginjal

Kronis

Penyakit dari

Ginjal

Penyakit

umum diluar

Ginjal

Hemodialisi Breathing

Exercise

- Fatigue

- Sakit Kepala

- Keringat Dingin

- malaise

Breathing

Exercise

Penuruanan Level

Fatigue

Page 51: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

38

BAB III

METODE PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Subyek Aplikasi Riset

Subyek aplikasi riset ini adalah Tn. L dengan diagnosa gagal ginjal

kronis pre - post hemodialisa di bangsal Melati 1 RSUD Dr. Moewardi

Surakarta

B. Tempat dan Waktu

Aplikasi riset ini dilakukan di bangsal Melati 1 RSUD Dr. Moewardi

Surakarta, selama 3 hari, Tanggal 10 Maret – 12 Maret 2015.

C. Media dan Alat yang Digunakan

Dalam aplikasi riset ini media dan alat yang digunakan :

1. Bolpoint

2. Lembar observasi

3. Fatigue Scale

D. Prosedur Tindakan

Prosedur tindakan yang dilakukan yaitu pemeriksaan karakteristik

kelemahan terlebih dahulu (Rosyidi, 2013:26) :

1. mengatur posisi klien dengan semi fowler/fowler di tempat tidur/kursi;

Page 52: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

39

2. meletakkan satu tangan klien di atas abdomen (tepat di bawah iga) dan

tangan lainnya pada tengah dada untuk merasakan gerakan dada dan

abdomen saat bernafas;

3. menarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik sampai dada dan

abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap tertutup selama

inspirasi, tahan nafas selama 2 detik;

4. menghembuskan nafas melalui bibir yang dirapatkan dan sedikit terbuka

sambil mengencangkan (kontraksi) otot-otot abdomen dalam 4 detik;

5. melakukan pengulangan selama 1 menit dengan jeda 2 detik setiap

pengulangan, mengikuti dengan periode istirahat 2 menit;

6. melakukan latihan dalam lima siklus selama 15 menit.

E. Alat Ukur

1. Fatigue Scale

No fatigue Mild fatigue Moderate

fatigue

Extreme

fatigue

The worst

fatigue

0 1-2-3 4-5-6 7-8-9 10

Tabel 3.1

(oncology nursing society, 2000)

Page 53: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

40

BAB IV

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Dari pengkajian didapatkan data identitas klien bahwa klien bernama

Tn. L yang beralamat sragen, berusia 47 tahun, berkerja sebagai swasta

(petani), agama islam, pendidikan terakhir yang ditempuh pasien adalah

SMA, nomer register 00870118, dengan diagnosa medis CKD (Chronic

Kidney Diasease), dan dirawat oleh dr. A yang bertanggung jawab terhadap

Tn. L adalah Ny. S dengan usia 38 tahun, pendidikan terakhir yang ditempuh

adalah SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan hubungan dengan klien

adalah sebagai Istri klien.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 maret 2015 jam 08.30,

pengkajian yang dilakukan kepeda klien menggunakan metode anamnesa dan

alloanamnesa yaitu pengkajian yang diperoleh dari wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik, penelaahan catatan medis dan catatan keperawatan.

engkajian riwayat kesehatan klien, keluhan utama yang dirasakan oleh klien

adalah perut kencang terus menerus. Riwayat penyakit sekarang keluarga Tn.

L mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien mengalami perut kencang

terus menerus dan perut bawah nyeri sampai pinggang tidak menghilang

dengan istirahat, kemudian oleh keluarga klien dibawa ke RSUD Sragen,

namun karena tidak ada perkembangan klien dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi

Page 54: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

41

Surakarta masuk pada tanggal 2 maret 2015, saat di IGD klien diperiksa

dengan pemeriksaan fisik keadaan umum lemah, tekanan darah 180/90

mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 25x/menit.

Riwayat penyakit dahulu klien menderita penyakit CKD sejak 2007 dan

pernah menderita hipertensi 3 tahun yang lalu. Klien rutin melakukan cuci

darah 2 minggu sekali sejak 8 Juli 2014. Klien tidak memiliki alergi terhadap

makanan maupun obat-obatan tertentu dan klien merupakan perokok aktif.

Dari riwayat kesehatan keluarga klien mengatakan ada keluarga yang

mempunyai riwayat Hipertensi yaitu ibunya. Hal tersebut dapat diketahui dari

genogram berikut:

Gambar 4.1

Keterangan : = Laki-laki

= Perempuan

= Klien Tn. L (47 tahun)

= Meninggal

= Mempunyai riwayat hipertensi

= Tinggal satu rumah

Page 55: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

42

Riwayat kesehatan lingkungan klien mengatakan tinggal di lingkungan

atau perkampungan yang sederhana dan bersih.

Pengkajian pola kesehatan fungsional menurut gordon pada pola

persepsi dan pemeliharaan kesehatan klien mengatakan bahwa kesehatan

sangatlah penting, jika salah satu keluarga yang sakit maka segera dibawa

ketempat pelayanan kesehatan terdekat dan penyakit yang diderita ini

merupakan cobaan dari Allah yang harus sabar dalam menghadapinya serta

tabah dan tawakal. Berusaha untuk sembuh merupakan tujuan utama klien

dalam menghadapi penyakitnya.

Pola nutrisi dan metabolik sebelum sakit klien mengatakan dapat

memakan makanan apapun yang disukainya dan dalam 1 hari bisa makan 3 x

habis 1 porsi makan, cairan yang sering diminum oleh klien adalah air

putih,air teh, air kopi dan dalam 1 hari bisa habis 7-8 gelas air putih,

pengkajian nutrisinya meliputi antropometri, biochemical, clinical sign dan

dietary history tidak memiliki gangguan. Sedangkan selama sakit klien

mengatakan nafsu makan klien menurun, 1 hari makan 3 kali habis 1/2 porsi

dari yang disediakan rumah sakit, sedang cairan, klien mengatakan klien

mengerti tentang pembatasan konsumsi cairan, yang diminum klien sedikit

dalam 1 hari hanya minum 4-5 gelas air putih @360 cc. Pengkajian nutrisi

selama sakit : antropometri didapatkan penurunan BB dengan BB sebelum

sakit 54 kg dengan tinggi badan 165 cm diperoleh IMT 19.83 interpretasinya

normal dan selama sakit terjadi penurunan BB menjadi 49 kg dengan IMT

menjadi 17,9 dan intepretasinya BB low, biochemical didapat Hemoglobin

Page 56: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

43

9,1 gr/dl dan albumin 3,0 gr/dl, clinical sign klien tampak lemah, konjungtiva

anemis dan mukosa bibir kering, sedangkan dietary history atau diit yang

diterima klien adalah diit rendah garam, tinggi kalori, dan diit uremi berupa

bubur, sayur, lauk tempe, tahu.

Pola eliminasi klien sebelum sakit klien mengatakan baung air kecil

(BAK) 4-6 kali sehari dengan warna kuning jernih dan bau khas, sedangkan

buang air besar (BAB) 1-2 kali sehari dengan konsisitensi lunak, bau khas,

warna kuning normal, saat BAB dan BAK klien tidak memiliki keluhan

maupun gangguan apapun. Saat sakit klien BAK @900 cc sehari warna

kuning jernih dan bau khas terpasang kateter, untuk BAB sehari klien bisa

BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak dan bau khas, dan saat BAB

klien selalu dibantu oleh istrinya dengan menggunakan pispot.

Pengkajian balance cairan pada Tn. L pada tanggal 10 Maret 2015

Menghitung IWL = (15 x BB) / 24 jam

= (15 x 49) / 24 jam

= 245 cc/24 jam

Menghitung balance cairan per 24 jam :

1) Input :

Air (makan + minum) = 400 cc

Cairan infus = 1.152 cc

Terapi injeksi

-furosemid 20mg/8jam = 6 cc

-gastrolan 40mg/12jam = 10 cc

-methlyprednisolon 20mg/8jam = 6 cc

Air metabolisme (5cc/kgBB/hari) = 245 cc

--------------- +

1.819 cc

Page 57: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

44

2) Output :

Urine = 900 cc

Feses = 100 cc

IWL = 735 cc

--------------- +

1.735 cc

Jadi balance cairan Tn. H dalam 24 jam:

Intake cairan – output cairan= 1.819 cc – 1.735 cc= + 84 cc

Kesimpulan: Tn . H memiliki kelebihan cairan sebanyak +84 cc

Pada pola aktivitas dan latihan sebelum sakit klien mengatakan dapat

melakukan kemampuan perawatan diri meliputi makan dan minum, toileting,

berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah, ambulasi atau ROM secara

mandiri, sedangkan selama sakit untuk makan dan minum klien dibantu oleh

istrinya, toileting dibantu oleh istrinya saat BAB dengan menggunakan

pispot, untuk berpakaian klien selalu dipakaikan oleh istrinya, mobilitas

ditempat tidur klien dapat melakukannya secara mandiri, berpindah dibantu

oleh istrinya, dan ambulasi/ROM klien juga dibantu. Saat ini klien terpasang

kateter.

Pola istirahat tidur sebelum sakit klien mengatakan dapat tidur dengan

nyenyak kurang lebih 8 jam pada malam hari dan tidur siang kurang lebih 2

jam bila memiliki waktu luang. Selama sakit klien mengatakan tidur kurang

nyenyak, dalam 1 hari klien hanya tidur 5 jam dan sering terbangun pada

malam hari tidak bisa tidur nyenyak, saat siang hari klien tidur biasanya

kurang lebih 1 jam.

Page 58: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

45

Pola kognitif – perceptual klien mengatakan sebelum sakit klien dapat

berkomunikasi dengan baik, lancar, dan dapat menangkap pembicaraan orang

lain dengan baik, kelima panca indra klien juga berfungsi secara normal. Dan

selama sakit klien tidak mengalami perubahan dalam kemampuan kognitif

dan perceptualnya, juga kelima panca indra klien masih dapat berfungsi

secara normal. Klien beraktivitas dibantu keluarga karena klien sering

mengeluhkan merasa lemah, tingkat kelemahan= 5, dan klien juga merasa

nyeri, Problem= nyeri disebabkan gejala penyakit CKD timbul, quality=

nyeri dirasakan seperti di cubit, regio=nyeri di perut, skala=1, time= nyeri

jarang timbul.

Pada pengkajian konsep diri didapatkan 5 point yaitu body image, ideal

diri, identitas diri, peran diri, harga diri. Pada body image klien mengatakan

merasa senang dan bangga atas apa yang ada pada tubuh klien, dan klien juga

tidak mempermasalahkan penyakit ataupun citra tubuh klien. Dan klien

menyukai segala sesuatu yang ada pada dirinya. Ideal diri klien mengatakan

berharap cepat sembuh dari sakitnya dan dapat bekerja kembali seperti dahulu

untuk menafkahi keluarganya. Identitas diri klien mengatakan merupakan

seorang bapak berusia 47 tahun dan bekerja sebagai seorang petani. Peran diri

klien mengatakan melakukan perannya sebagai seorang bapak dengan baik,

bekerja mencari nafkah untuk keluarganya sebagai seorang petani dan aktif

dalam kegiatan masyarakat. Kemudian dalam pengkajian harga diri klien

mengatakan sangat percaya diri dengan apa yang dimiliki klien saat ini. Klien

dihargai dalam keluarga sebagai kepala rumah tangga.

Page 59: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

46

Pola hubungan peran sebelum sakit klien mengatakan berhubungan

baik dengan keluarga dan masyarakat, sedangkan selama sakit klien masih

tetap berhubungan baik dengan keluarga dan masyarakat.

Pola seksualitas reproduksi sebelum sakit klien mengatakan sudah

menikah dan berhubungan baik dengan istrinya, klien juga sudah tidak terlalu

memikirkan hubungan sexsual lagi dengan istrinya mengingat usia mereka

juga sudah tidak muda lagi dari pernikahnnya itu klien memiliki 1 orang

anak. Selama sakit klien mengatakan masih tetap dapat berhubungan baik

dengan istrinya dibuktikan dengan istri yang selalu setia mendampingi klien

selama sakit.

Pola mekanisme koping klien mengatakan sebelum sakit klien dapat

mengatasi masalahnya sendiri dan selalu terbuka dengan keluarga dan selama

sakit klien tetap mampu mengatasi masalahnya sendiri termasuk bila ada

masalah dengan penyakit yang dialami saat ini. Sehingga saat dirawat dan

sakit seperti ini klien mengatakan tidak ada masalah lagi bagi klien dan

istrinya.

Pola nilai dan keyakinan klien mengatakan beragama islam dan

menjalankan sholat 5 waktu rajin serta teratur. Selama sakit klien masih

selalu melakukan sholat 5 waktu diatas tempat tidur dan tidak merasa

terhambat dalam beribadah.

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil keadaan umum klien

lemah, kesadaran composmentis dengan nilai GCS, E: 4, V: 5, M:6. Tanda-

tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit,

Page 60: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

47

suhu 36,7˚c, pernafasan 20x/menit irama teratur. Pada pemeriksaan kepala

didapatkan hasil bentuk kepala mesocepal, kulit kepala bersih, rambut hitam

sedikit putih dan sedikit rontok. Pemeriksaan muka pada mata diperoleh hasil

mata simetris, palpebra normal tidak ada edema, sklera tidak ikterik,

konjungtiva anemis, pupil isokor reflek cahaya pada mata kanan dan kiri

(+/+). Hidung diketahui simetris, tidak ada sekret dan tidak ada polip. Pada

mulut diperoleh hasil bibir simetris, tidak ada stomatitis, lidah bersih dan

tidak ada pembesaran tonsil, mukosa bibir kering. Telinga kanan dan kiri

simetris, bersih, dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran. Leher

didapatkan hasil tidak ada pembesaran kalenjar tyroid dan tidak ada nyeri

telan.

Pada pemeriksaan dada paru-paru inspeksi didapatkan hasil

pengembangan paru simetris, palpasi saat pemeriksaan vocal fremitus paru

kanan kiri teraba sama, perkusi pada lobus 1 paru kanan redup dan sonor pada

lobus 2, 3 paru kanan dan paru kiri, sedangkan pada auskultasi terdapat

terdengar bunyi vasikuler. Pada pemeriksaan jantung didapatkan hasil

inspeksi ictus cordis tidak tampak, palpasi ictus cordis teraba pada mid

calvicula antara ICS IV dan ICS V. Perkusi konfigurasi jantung ke arah

lateral, auskultasi suara BJ I dan BJ II (normal) reguler. Abomen diperoleh

hasil inspeksi perut datar tidak ada asites, simetris, tidak ada bekas luka dan

kulit elastis, auskultasi bising usus 10 kali permenit, perkusi redup pada

kuadran I dan tympani pada kuadran II, III, IV. Pada palpasi diperoleh tidak

ada nyeri tekan.

Page 61: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

48

Pemeriksaan pada genetalia diperoleh hasil genetalia terpasang kateter

dan bersih. Ektremitas kedua tangan dan kaki kiri dapat digerakkan dengan

normal dengan kekuatan otot 5 dan kaki kanan kekuatan otot 4 post amputasi

kecelakaan 2005. Pergerakan tangan kanan klien terbatas karena terpasang

infus, perabaan akral hangat, dan tidak terdapat edema pada ekstremitas, tidak

ada piting edema.

Pemeriksaan urin pada tanggal 7 Maret 2015 didapatkan hasil bakteri

melebihi ambang batas yaitu 4967,2 u/L (0,0 u/L – 2150,0 u/L). Hasil

pemeriksaan penunjang pada tanggal 10 Maret 2015 didapatkan hasil

hemoglobin 9,1 gr/dl (N = 13,5 gr/dl - 17,5gr/dl); hematokrit 27% (N = 33% -

45%); leukosit 15,0 rb/uL (N = 4,5 rb/uL - 11,0 rb/uL); trombosit 345 rb/uL

(N = 150 rb/uL - 450 rb/uL); eritrosit 3,37 juta/uL (N = 4,10 juta/uL - 5,10

juta/uL); albumin 3,0 gr/dl (N = 3,5 gr/dl - 5,2 gr/dl). Hasil kimia klinik

adalah creatinin 3,6 mg/dL (N = 0,9 mg/dL -1,5 mg/dL); ureum 8,4 mg/dL

(N= <50 mg/dL); Hasil pemeriksaan elektrolit adalah natrium darah 132

mmol/L (N = 136 mmol/L - 145 mmol/L); kalium darah 2,7 mmol/L (N = 3,3

mmol/L - 5,1 mmol/L); chlorida darah 106 mmol/L (N = 98 mmol/L - 106

mmol/L).

Hasil pemeriksaan penunjang pada tanggal 12 Maret 2015 didapatkan

hasil hemoglobin 8,9 gr/dl (N = 13,5 gr/dl - 17,5gr/dl); hematokrit 27% (N =

33% - 45%); leukosit 20,6 rb/uL (N = 4,5 rb/uL - 11,0 rb/uL); trombosit 407

rb/uL (N = 150 rb/uL - 450 rb/uL); eritrosit 3,36 juta/uL (N = 4,10 juta/uL -

5,10 juta/uL); albumin 3,2 gr/dl (N = 3,5 gr/dl - 5,2 gr/dl). Hasil kimia klinik

Page 62: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

49

adalah creatinin 5,6 mg/dL (N = 0,9 mg/dL -1,5 mg/dL); ureum 131 mg/dL

(N= <50 mg/dL); Hasil pemeriksaan elektrolit adalah natrium darah 135

mmol/L (N = 136 mmol/L - 145 mmol/L); kalium darah 3,8 mmol/L (N = 3,3

mmol/L - 5,1 mmol/L); chlorida darah 103 mmol/L (N = 98 mmol/L - 106

mmol/L).

Laporan hasil pemeriksaan Radiologi dan Radiodiagnostik USG

Abdomen tanggal 2 Maret 2015, bayangan gas usus normal bercampur facel

material, bayangan hepas dan lien tak tampak membesar, countour ginjal

kanan kiri dalam batas normal, tampak bayangan radiopaque bentuk staqhorn

yang terpoyeksi tinggi VL-1-VL-3 disisi kanan disertai multiple, bayangan

radiopaque disekitarnya dan yang terpoyeksi setinggi VL-3-4 sisi kiri, psoas

shadows kanan kiri simetris, corpus pedicle dan spatium intervertebralis

tampak baik. Kesan: Suspect multiple Nephrolithiasis kanan dan

ureterulithiasis kiri.

Terapi yang didapatkan klien pada selama klien dirawat dibangsal

melati I yaitu infus D5% 16 tetes per menit, inj. methylprednisolon 20mg/8

jam, inj. Furosemid 20mg/8jam, inj Gastrolan 40mg/12jam, obat oral yang

diterima klien asam folat (Gromalton) tiap 5ml/10 jam.

C. Rumusan Masalah Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian penulis melakukan analisa berdasarkan

data fokus, pada data fokus didapatkan data subyektif yaitu klien mengatakan

berat badan menurun (BB menurun) dan kadang-kadang tidak mau makan.

Data obyektifnya pada pemeriksan nutrisi yaitu antropometri didapatkan

Page 63: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

50

penurunan BB dengan BB sebelum sakit 54 kg dengan tinggi badan 165 cm

diperoleh IMT 19,83 intepretasinya normal dan selama sakit terjadi

penurunan BB menjadi 49 kg dengan IMT menjadi 17,9 dan intepretasinya

BB low, biochemical didapat Hemoglobin 9,1 gr/dl dan albumin 3,0 gr/dl,

clinical sign klien tampak lemah, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering

sedangkan dietary history atau diit yang diterima klien adalah diit rendah

garam, tinggi kalori, dan diit uremi. Berdasarkan data tersebut penulis

menemukan masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis dan menjadi prioritas

diagnosa keperawatan utama yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis.

Selain itu diperoleh pula data fokus dengan hasil data subyektif klien

mengatakan lemas beraktivitas. Data obyektifnya klien tampak beraktivitas

dibantu orang lain, jika makan dan minum klien dibantu oleh istrinya,

toileting dibantu oleh istrinya saat BAB dengan menggunakan pispot, untuk

berpakaian klien selalu dipakaikan oleh istrinya, mobilitas ditempat tidur

klien dapat melakukannya secara mandiri, berpindah dibantu oleh istrinya,

dan ambulasi/ROM klien juga dibantu, level fatigue = 5, dan HB 9,1 g/dL.

Dari data diatas penulis menemukan masalah keperawatan intoleran aktivitas

berhubungan dengan kelemahan umum.

Ada pula data fokus yang menyatakan data subyektifnya klien

mengatakan sulit beristirahat tidur saat dirawat dirumah sakit karena tidak

nyaman dengan kondisi ruangan. Data obyektifnya tampak mata cekung

Page 64: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

51

didaerah kelopak mata kehitaman, konjungtiva anemis, pasien hanya tidur

malam sekitar 3-5 jam sehari. Dari data diatas penulis menemukan masalah

keperawatan gangguan pola tidur berhubungan dengan bising.

Dari ketiga masalah diatas dapat diambil kesimpulan masalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah yang menjadi

prioritas utama pada klien kemudian dilanjut dengan masalah intoleran

aktivitas dan gangguan pola tidur.

D. Rencana Keperawatan

Tujuan yang dibuat penulis dalam diagnosa keperawatan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

faktor biologis tujuan dan kriteria hasilnya adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

dapat teratasi dengan kriteria hasil adanya klien mampu meningkatkan

masukan makanan peroral, peningkatan berat badan klien (BB) mencapai 2-3

kg, nafsu makan meningkat, tidak terjadi penurunan BB yang berarti, tidak

ada tanda-tanda malnutrisi, mampu mengidentifikasikan kebutuhan nutrisi,

Hb normal 12,2mg/dL, konjungtiva tidak anemis, albumin normal 3,5-52

g/dL. Intervensi yang dilakukan yaitu kaji pola makan dengan rasional untuk

mengetahui kebiasaan makan dan makanan yang dihindari mengidentifikasi

kekurangan nutrisi, perhatikan adanya mual muntah dengan rasional dapat

menurunkan pasokan nutrisi, perhatikan kebutuhan kalori yang adekuat

dengan rasional untuk mengetahui status nutrisi klien, pantau bb dan hasil

laboratorium rasional untuk mengetahui perkembangan nutrisi, berikan

Page 65: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

52

perawatan oral hygiene rasional menurunkan ketidaknyamanan rasa tidak

disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan, anjurkan

klien untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering dengan rasional porsi

sedikit tapi sering dapat meningkatkan masukan makanan.

Tujuan dan kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan intoleran aktivitas

setelah dilakukan tindakan keperawatn 3x24 jam diharapkan klien dapat

melakukan aktivitasnya secara mandiri dengan kriteria hasil tidak ada keluhan

dalam beraktivitas, klien dapat beraktivitas secara mandiri tingkat kelemahan

klien dalam batas ringan 0-3. Intervensi yang dilakukan pantau klien untuk

melakukan aktivitas rasional untuk mengetahui apa saja aktivitas yang bisa

dilakukan klien, tingkatkan tirah baring rasional menyediakan energi yang

digunakan untuk penyembuhan, atur posisi senyaman klien dalam beristirahat

atau berikan posisis semi fowler rasional agar klien dapat lebih nyaman,

ajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam/breathing exercise rasional agar

klien lebih rileks dan menurunkan tingkat kelemahan dean dapat menurunkan

perasaan nyeri, tingkatkan aktivitas sesuai toleransi rasional tirah baring yang

lama dapat menurunkan kemampuan.

Diagnosa yang terakhir yaitu gangguan pola tidur setelah dilakukan

tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan pola tidur klien kembali normal

dengan kriteria hasil klien mampu menggambarkan faktor yang menghambat,

peningkatan jam dan kualitas tidur, mata tidak cekung dan kehitaman, klien

terlihat segar. Intervensi yang dilakukan menciptakan suasana yang nyaman

mengurangi kebisingan rasional agar klien dapat tidur dengan nyaman,

Page 66: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

53

tetapkan bersama pasien jadwal yang sesuai untuk beraktivitasnya dan

beristirahat rasional dengan menjadwalkan aktivitas dan tidur dapat

mengurangi kelelahan dan pasien dapat tidur lebih awal, batasi kunjungan

agar pasien dapat beristirahat rasional untuk peningkatan jam tidur, berikan

perawatan petang hari berikan linen dan baju bersih rasional untuk

meningkatkan kenyamanan pasien, kolaborasi ahli gizi pemberian kudapan

kaya L- Triptiofan rasional untuk menambah kuliatas tidur.

E. Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 10 Maret 2015

yaitu jam 10.05 WIB mengindentifikasi tingkat fatigue/kelemahan klien

sebelum hemodialisa dengan respon subyektif klien mengatakan badanya

lemas dan lemah, beraktivitas dibantu orang lain dan obyektifnya level

fatigue 5. Jam 10.10 WIB mengobservasi tanda tanda vital dengan respon

subyektifnya klien bersedia di cek vital sign dan obyektivnya TD =

120/80mmHg, nadi 88x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,7˚c. Jam 10.12

WIB mengatur posisis senyaman mungkin (semi fowler) dengan respon

subyektifnya klien mengatakan lebih merasa nyaman dan obyektifnya klien

tampak nyaman. Jam 10.13 WIB menentukan kebutuhan kalori yang adekuat

dengan respon subyektifnya pasien bersedia dan obyektifnya pasien

mendapatkan diet uremi, tinggi kalori, rendah garam, klien tidak

menghabiskan makanan yang diberikan dari rumah sakit, pasien hanya

menghabiskan ½ porsi makanan. Jam 10.15 WIB menetapkan bersama jadwal

yang sesuai untuk beristirahat dan aktivitas dengan respon subyektifnya klien

Page 67: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

54

bersedia mengatur jadwal untuk beristirahat dan mengatur jadwal untuk

beraktivitas, dan obyektifnya klien kooperative. Jam 10.16 WIB mengajarkan

klien latihan nafas dalam/breathing exercise pre hemodialisa dengan respon

klien mengatakan bersedia diajarkan breathing exercise dan obyektifnya

klien kooperative. Jam 10.27 WIB mengidentifikasi tingkat kelemahan respon

subyektifnya klien mengatakan masih merasa lemas dan obyektifnya level

fatigue 5. Jam 10.30 WIB mengantar klien ke ruang hemodialisa respon

subyektifnya klien bersedia diantar ke ruang hemodialisa untuk cuci darah

pasien kooperative. Jam 11.50 WIB mengantar klien dari ruang hemodialisa

ke ruang perawatan melati 1 respon subyektifnya klien mengatakan merasa

lemah dan obyektifnya klien tampak pucat dan lemah. Jam 12.00 WIB

memperhatikan adanya mual muntah respon subyektif klien mengatakan tidak

merasa mual muntah respon obyektifnya klien tampak lemah. Jam 12.00 WIB

menimbang bb klien dan memantau hasil pemeriksaan laborat dan respon

subyektifnya klien bersedia ditimbang bb respon obyektifnya bb = 49, HB =

9,1 g/dL, albumin 3,0 g/dL. Jam 12.12 WIB mengawasi konsumsi makanan

respon subyektifnya klien bersedia di pantau dalam mengkonsumsi makanan

respon obyektif pasien kooperative. Jam 12.15 WIB memberikan obat peroral

(as.folat) respon subyektife klien bersedia di berikan obat respon obyektifnya

klien minum obat peroral dan tidak ada reaksi alergi. Jam 12.20 WIB

menganjurkan memakan makanan porsi sedikit tapi sering respon

subyektifnya klien berusaha membiasakan diri makan porsi sedikit tapi sering

respon obyektif klien kooperative. Jam 12.30 WIB membatasi kunjungan

Page 68: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

55

agar klien dapat beristirahat respon subyektif keluarga mengatakan bersedia

dan mengerti respon obyektif keluarga pasien kooperative. Jam 12.32 WIB

memberikan linen bersih/ mengganti linen yang bersih respon subyektifnya

klien bersedia di ganti alas tempat tidurnya respon obyektifnya klien tampak

nyaman dengan linen yang terpasang bersih. Jam 12.35 WIB mengajarkan

breathing exercise sesudah hemodialisa respon subyektif klien bersedia

diajarkan breathing exercise respon obyektif klien bersedia dan mengikuti

apa yang diajarkan perawat. Jam 12.50 WIB mengidentifikasi level fatigue

klien respon subyektif klien mengatakan masih merasa lemah ADL dibantu

keluarga dan alat respon obyektif level fatigue 5. Jam 12.53 WIB memberikan

perawatan oral hygiene respon subyektifnya klien mengatakan bersedia di

beri perawatan oral hygiene respon obyektif klien tampak nyaman setelah

dibersihkan. Jam 12.57 WIB memantau klien dalam melakukan aktifitas

respon subyektif klien mengatakan tidak beraktifitas secara mandiri karena

lemas respon obyektif klien tampak berbaring saja ditempat tidur toileting

dibantu orang lain dan alat. Jam 12.59 WIB meningkatkan tirah baring respon

subyektif klien mengatakan tidak nyaman dengan tirah baringnya respon

obyektif pasien terlihat tidak nyaman. Jam 13.00 WIB meningkatkan aktivitas

sesuai toleransi mobilitas di tempat tidur respon subyektif klien mengerti

dengan apa yang dijelaskan perawat respon obyektif klien tampak

kooperative. Jam 13.10 WIB mengkolaborasi dengan ahli gizi makanan yang

mengandung L-triptofan respon subyektif – respon obyektif klien tampak

mengkonsumsi makanan ringan yang disediakan dari rumah sakit.

Page 69: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

56

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015

yaitu jam 08.00 WIB mengobservasi vital sign respon subyektifnya klien

mengatakan bersedia dicek vital sign dan respon obyektifnya TD = 110/80

mmHg, nadi = 80x/menit, Rr = 22x/menit, suhu = 36 c. Jam 08.10 WIB

menimbang berat badan, respon subyektif: klien bersedia ditimbang berat

badan, obyektif: berat badan 49 kg. Jam 08.12 WIB menanyakan kualitas

tidur klien respon subyektifnya klien mengatakan sedikit bisa tidur nyenyak

tapi menjelang pagi klien terbangun tiba tiba sekitar pukul 03.30 WIB respon

obyektifnya klien kooperative menjawab saat diberi pertanyaan. Jam 08.20

WIB memperhatikan adanya mual, muntah, respon subyektif klien

mengatakan tidak merasa mual dan klien juga tidak muntah, obyektif: pasien

tampak kooperatif. Jam 08:30 wib mengobservasi konsumsi makanan, respon

subyektif klien mengatakan makan sedikit tapi sering dari porsi yang

diberikan rumah sakit, obyektif pasien tampak makan dengan jenis bubur,

lauk, sayur, habis dua per empat porsi. Jam 08.40 WIB memantau tetesan

infus respon subyektifnya klien bersedia dipantau tetesan infusnya respon

obyektif terpasang infus d5% 16 tpm. Jam 09.00 WIB mengidentifikasi

tingkat kelemahan respon subyektif klien masih merasakan sedikit lemas jika

beraktivitas respon obyektif level fatigue 5. Jam 09.10 WIB mengajarkan

kembali breathing exercise respon subyektif klien bersedia diajarkan kembali

breathing exercise respon obyektif pasien masih agak sedikit lemas dan

tampak pucat. Jam 09.30 WIB memantau kembali klien dalam beraktifitas,

respon subyektif klien mengatakan belum mampu beraktifitas secara mandiri,

Page 70: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

57

obyektif pasien beraktifitas dibantu keluarga dan masih mengeluhkan sedikit

merasa lemah. Jam 09.35 WIB mengidentifikasi kembali level fatigue setelah

diajarkan breathing exercise respon subyektif klien mengatakan masih

merasakan sedikit lemah respon obyektif level fatigue 5. Jam 10.00 WIB

memotivasi klien untuk terus melakukan breathing exercise sesering mungkin

15 menit sekali secara mandiri respon subyektif klien mengerti dengan

anjuran perawat respon obyektif pasien kooperative. Jam 10.10 WIB

memberikan suasana yang nyaman dengan mengurangi kebisingan, respon

subyektif keluarga mengeti apa yang disarankan perawat, obyektif keluarga

pasien kooperatif. Jam 12.00 WIB meningkatkan kembali tirah baring respon

subyektif klien mengatakan mengerti dengan anjuran perawat respon

obyektif pasien kooperative. Jam 12.20 WIB memberikan perawatan oral

hygiene respon subyektifnya klien mengatakan bersedia di beri perawatan

oral hygiene respon obyektif klien tampak kooperative.

Tindakan keperawatan pada tanggal 12 Maret 2015 jam 08.00 WIB

mengobservasi tanda-tanda vital, respon subyektif klien bersedia diperiksa,

obyektif tekanan darah: 110/80 mmHg, nadi: 80x/menit, respirasi: 22x/menit,

suhu:36 0C. Jam 08.30 WIB menimbang berat badan dan memantau hasil

laborat, respon subyektif pasien bersedia ditimbang, obyektif: berat badan 50,

albumin 3,2 g/dL, Hb 8,6 g/dl. Jam 08.40 WIB memantau kualitas tidur,

respon subyektif klien mengatakan sudah dapat beristrahat, obyektif kualitas

tidur 7 jam per hari. Jam 08.50 WIB memantau tetesan infus respon subyektif

klien mengatakan bersedia dipantau tetesan infusnya respon obyektif

Page 71: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

58

terpasang infus d5% 16 tpm. Jam 09.00 WIB mengobservasi konsumsi

makanan, respon subyektif klien mengatakan menghabiskan 1 porsi yang

diberikan dari rumah sakit, obyektif klien makan dengan lahap. Jam 09.20

WIB mengidentifikasi tingkat kelemahan respon subyektifnya klien sudah

tidak merasa lemas dan respon obyektif level fatigue 4. Jam 09.30 WIB

mengajarkan kembali teknik breathing exercise respon subyektif klien

mengatakan bersedia diajarkan kembali breathing exercise respon obyektif

pasien terlihat mengikuti perawat dan terlihat lebih segar. Jam 10.00 WIB

mengidentifikasi kembali level fatigue klien respon subyektif pasien sudah

tidak terlalu lemas respon obyektif beraktivitas memakai baju secara mandiri

toileting dibantu level fatigue 4. Jam 11.30 WIB menganjurkan klien untuk

terus kembali melakukan breathing exercise secara mandiri setiap 15 menit

sekali respon subyektif klien mengatakan bersedia untuk melakukan

breathing exercise sesering mungkin.

F. Evaluasi

Penulis melakukan evaluasi melalui proses dan evaluasi hasil

perkembangan. Evaluasi prosesnya dilakukan berdasarkan respon klien dan

keberhasilan tindakan keperawatan pada saat dilakukan. Evaluasi hasil

dilakukan sesuai dengan tujuan dari masing-masing intervensi pada diagnosa

keperawatan yang muncul sesuai metode SOAP. Evaluasi pada tanggal 10

Maret 2015, diangnosa pertama: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis. Subyektif (S): klien

mengatakan tidak nafsu makan. Obyektif (O): klien tmpak lemas, A: berat

Page 72: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

59

badan: 49 kg, tinggi badan: 165 cm, B: hemoglobin: 8,6 g/dl, C: mukosa bibir

kering, kunjungtiva anemis, D: makan hanya habis ½ porsi dengan diit rendah

garam, diit uremi, tinggi kalori berupa bubur, sayur, lauk. Analisis (A) :

Masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

belum teratasi karena belum mencapai kriteria hasil seperti klien mampu

meningkatkan masukan makanan peroral, peningkatan berat badan (BB) pada

klien, hasil laboratorium menunjukan peningkatan. Planning (P): Intervensi

dilanjutkan, perhatikan kebutuhan kalori yang adekuat, pantau berat badan

dan hasil laborat, awasi konsumsi makanan, perawatan oral hygiene.

Diagnosa kedua: Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

umum. Subyektif (S) : klien mengatakan tubuhnya merasa lemah dan tidak

beraktivitas secara mandiri. Obyektif (O): klien tampak beraktivitas dibantu

orang lain Hb 9,1 g/dl, level fatigue 5. Analisis (A): Masalah keperawatan

intoleransi aktifitas belum teratasi karena belum mencapai kriteria hasil

seperti tidak ada keluhan dalam beraktivitas, klien dapat beraktivitas secara

mandiri, level fatigue dalam batas ringan 0-3. Planning (P): intervensi

dilanjutkan, tingkatkan tirah baring, tingkatkan aktifitas sesuai toleransi,

mengajarkan kembali teknik breathing exercise.

Diagnosa ketiga: Gangguan pola tidur berhubungan dengan bising.

Subyektif (S): klien mengatakan tidak dapat beristirahat tidur karena tidak

nyaman dengan kondisi ruangan. Obyektif (O): klien tidur 3-5 jam per hari,

mata tampak cekung, kelopak mata kehitaman, konjungtiva anemis. Analisis

(A): Masalah keperawatan gangguan pola tidur belum teratasi karena belum

Page 73: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

60

mencapai kriteria hasil yang diinginkan seperti peningkatan jam dan kualitas

tidur, klien terlihat segar, mata tidak cekung dan tidak ada kehitaman

didaerah mata. Planning (P): Intervensi dilanjutkan batasi kunjungan

terhadap klien, kurangi kebisingan, tingkatkan kenyamanan kebersihan linen.

Evaluasi pada tanggal 11 Maret 2015, diangnosa pertama:

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

faktor biologis. Subyektif (S): klien mengatakan sudah sedikit merasa nafsu

makan meningkat. Obyektif (O): klien tmpak sedikit segar, A: berat badan: 49

kg, tinggi badan: 165 cm, B: hemoglobin: 9,1 g/dl, C: mukosa bibir kering,

kunjungtiva anemis, D: makan hanya habis 3/4 porsi dengan diit rendah

garam, diit uremi, tinggi kalori. Analisis (A) : Masalah keperawatan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi karena

belum mencapai kriteria hasil seperti klien mampu meningkatkan masukan

makanan peroral, peningkatan berat badan (BB) pada klien, hasil

laboratorium menunjukan peningkatan. Planning (P): Intervensi dilanjutkan,

perhatikan kebutuhan kalori yang adekuat, pantau berat badan dan hasil

laborat, awasi konsumsi makanan, perawatan oral hygiene, anjurkan kembali

pasien makan sedikit tapi sering.

Diagnosa kedua : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

umum. Subyektif (S): klien mengatakan tubuhnya sudah sedikit merasa segar

walaupun beraktivitas masih dibantu oleh keluarga. Obyektif (O): klien

tampak beraktivitas masih dibantu orang lain, level fatigue 5. Analisis (A):

Masalah keperawatan intoleransi aktifitas belum teratasi karena belum

Page 74: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

61

mencapai kriteria hasil seperti tidak ada keluhan dalam beraktivitas, klien

dapat beraktivitas secara mandiri, level fatigue dalam batas ringan 0-3.

Planning (P): intervensi dilanjutkan, tingkatkan tirah baring, tingkatkan

aktifitas sesuai toleransi, mengajarkan kembali teknik breathing exercise.

Diagnosa ketiga: Gangguan pola tidur berhubungan dengan bising.

Subyektif (S): klien mengatakan sudah tidak terlalu mengalami gangguan saat

tidur, klien mengatakan masih terbangun saat tidur. Obyektif (O): klien tidur 5

jam per hari, kelopak mata kehitaman, konjungtiva anemis. Analisis (A):

Masalah keperawatan gangguan pola tidur belum teratasi karna belum

mencapai kriteria hasil seperti peningkatan jam dan kualitas tidur, klien

terlihat segar, mata tidak cekung dan tidak ada kehitaman didaerah mata.

Planning (P): Intervensi dilanjutkan batasi kunjungan terhadap klien, kurangi

kebisingan, tingkatkan kenyamanan dan kebersihan linen.

Evaluasi pada tanggal 12 Maret 2015, diagnosa pertama:

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

faktor biologis. Subyektif (S): klien mengatakan nafsu makan meningkat.

Obyektif (O): klien tampak segar, A: berat badan: 50 kg, tinggi badan: 165

cm, B: hemoglobin: 8,6 g/dl, C: mukosa bibir lembab, kunjungtiva anemis, D:

makan 1 porsi habis dengan diit rendah garam, diit uremi, tinggi kalori.

Analisis (A) : Masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh teratasi sebagian masalah yang telah teratasi adalah klien

mampu meningkatkan masukan makanan peroral, peningkatan berat

bedan(BB), kriteria hasil yang tidak teratasi hasil laboratorium yang belum

Page 75: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

62

ada peningkatan / belum dalam batas normal diantaranya HB: 8,9 g/dl dan

Albumin 3,2 g/dl. Planning (P): Intervensi dilanjutkan, perhatikan kebutuhan

kalori yang adekuat, pantau berat badan dan hasil laborat, awasi konsumsi

makanan, awasi konsumsi minum.

Diagnosa kedua : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

umum. Subyektif (S): klien mengatakan tubuhnya sudah segar walaupun

beraktivitas masih dibantu oleh keluarga klien juga sudah tidak terlalu merasa

lemah. Obyektif (O): klien tampak segar, level fatigue 4. Analisis (A):

Masalah keperawatan intoleransi aktifitas teratasi sebagian masalah yang

teratasi seperti tingkat kelemahan dapat menurun walaupun belum signifikan,

kriteria hasil yang belum teratasi adalah beraktivitas masih dibantu oleh

keluarga. Planning (P): intervensi dilanjutkan, tingkatkan tirah baring,

tingkatkan aktifitas sesuai toleransi, menganjurkan kembali klien melakukan

teknik breathing exercise sesering mungkin 5 menit sekali.

Diagnosa ketiga: Gangguan pola tidur berhubungan dengan bising.

Subyektif (S): klien mengatakan sudah tidak mengalami gangguan saat tidur,

klien mengatakan tidak terbangun tiba-tiba saat tidur. Obyektif (O): klien tidur

7 jam per hari, tidak ada kehitaman di kelopak mata, pasien terlihat segar.

Analisis (A): Masalah keperawatan gangguan pola tidur teratasi karna telah

mencapai kriteria hasil yang diinginkan sesuai intervensi seperti klien terlihat

segar, tidak terdapat kehitaman di kelopak mata, klien dapat tidur 7 jam tanpa

keluhan dan hambatan. Planning (P): Intervensi dihentikan.

Page 76: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

63

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis membahas tentang analisa studi kasus efektifitas

pemberian tindakan breathing exercise terhadap penurunan tingkat

kelemahan/level fatigue pada asuhan keperawatan Tn. L pasien gagal ginjal kronik

dengan hemodialisa berdasarkan kesenjangan antara teori dan praktik. Asuhan

keperawatan yang dilakukan pada Tn. L dibuat berdasarkan proses keperawatan

yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari suatu proses keperawatan,

kegiatan yang dilakukan pada tahap tersebut adalah mengumpulkan data,

seperti riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan data

sekunder lainnya meliputi: catatan, hasil pemeriksaan diagnostik, dan literatur

(Deswani, 2009:7). Pengkajian yang dilakukan oleh perawat ketika

menghadapi klien dengan gagal ginjal kronik gangguan sistem perkemihan

terutama pada klien dengan gagal ginjal kronik meliputi riwayat kesehatan,

review sistem (head to toe), dan pengkajian psikososial (Somantri, 2009:25).

Gagal ginjal kronik merupakan kondisi dimana ginjal sudah tidak

berfungsi sebagaimana mestinya. Ini dikarenakan banyak nefron yang rusak

secara progresif. Penyebabnya pun bermacam-macam, misalnya karena

menderita penyakit tertentu mnyebabkan peradangan glomeruli. Awalnya

membran glomerular menjadi lebih tebal, tahap selanjutnya, membran ini

Page 77: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

64

akan terserang jaringan berserabut. Proses inilah yang menyebabkan fungsi

ginjal sebagai penyaring terhambat (Dharma, 2015).

Pengkajian gagal ginjal kronik ini ditekankan pada support system

untuk mempertahankan kondisi keseimbangan dalam tubuh

(hemodynamically process). Dengan tidak optimalnya fungsi ginjal, tubuh

akan melakukan kompensasi jika dalam batas kewajaran tetapi jika kondisi

ini berlanjut, maka akan menimbulkan berbagai menifestasi klinis yang

menandakan gangguan sistem tersebut.

Dari Pengkajian Tn. L telah didapatkan data sebagai berikut: perut klien

terasa kencang/ mbeseseg terus menerus tembus sampai ke pinggang, mual

tapi tidak muntah, berat badan 49 kg. TB 165 cm IMT = 17,9, makan hanya

4-5 sendok makan / ½ porsi sekali makan, terpasang infus d5% 16 tpm di

tangan kanan, terpasang kateter, klien tampak lemah, kesadaran compos

mentis, hemoglobin 9,1 mg/dl, albumin 3,0 g/dl. Data-data tersebut termasuk

dalam karakteristik ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

yang menyebabkan tidak adekuatnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

(Tarwoto dan Wartonah, 2010 : 66) dan didapatkan data pasien setelah

melakukan hemodialisa 38x sejak 8 Juli 2014, adanya gejala kelemahan,

komplikasi yang dapat muncul pada saat sesudah melakukan hemodialisa

ialah fatigue, penurunan jumlah darah merah, gangguan gizi dan masalah

psikososial (Arliza juairiani, 2006). Selain itu adapun keluhan penderita gagal

ginjal kronik seperti terjadi pembengkakan dibeberapa area kulit, sulit buang

Page 78: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

65

air kecil, nyari perut (Dharma, 2015). Terjadi pula keluhan trombositopenia,

gatal-gatal, sesak nafas, dada nyeri (muhammad, 2012).

Hasil teori dan pengkajian klinik pada kasus Tn. L tidak terdapat sesak

nafas, sulit buang air kecil, gatal-gatal, sesak nafas, dan edema di beberapa

area kulit dan nyeri dada hal ini dikarenakan klien sudah dirawat dibangsal +

7 hari. Lama waktu dirawat bisa menjadi alasan terjadinya beberapa

penurunan tanda dan gejala.

Pada pemeriksaan penunjang gagal ginjal kronik dapat dilakukan

melalui beberapa pemeriksaan diantaranya : 1. pemeriksaan biokimiawi untuk

mengetahui kadar ureum dan kreatinin plasma, untuk hasil yang lebih akurat

untuk mengetahui fungsi ginjal adalah dengan analisa creatinine clearence,

pemeriksaan kadar elektrolit juga harus dilakukan untuk mengetahui status

keseimbangan elektrolit dalam tubuh sebagai bentuk kinerja ginjal. 2.

Urinalisis untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi pada ginjal / ada

tidaknya perdarahan aktif akibat inflamasi pada jaringan parenkim ginjal (Eko

prabowo & andi eka pranata 2014). 3. USG untuk menilai besar dan bentuk

ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan parenkim ginjal, kandung kemih dan

prostat (ari mutaqqin dan kumala sari 2014). Pada pemeriksaan penunjang

Tn. L yang dilakukan adalah pemeriksaan darah, urin dan USG abdomen.

Pemeriksaan darah yang nilaianya tidak normal adalah Hb, leukosit, albumin,

ureum, kreatinin, kalium darah. Untuk pemeriksaan urin didapatkan hasil

bakteri melebihi ambang normal. Pemeriksaan USG abdomen didapatkan

Page 79: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

66

hasil contour ginjal ka/ki dalam batas normal dan kesimpulan dari rontgen

adalah suspect multiple nephrolithiasis kanan dan ureterolithiasis kiri.

Hasil teori dan pemeriksaan pada Tn. L ada beberapa yang tidak

dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit gagal ginjal kronik pada Tn. L

diantaranya renogram, intra vena pielografi (IVP). Beberapa pemeriksaan

tersebut tidak dilakukan karena hasil pemeriksaan nilainya tidak spesifik

bahkan terkadang hasil positif dari pemeriksaan tersebut adalah palsu

(Sudoyo, 2010).

Klien pada tanggal 10-12 Maret 2015 mendapatkan terapi infus D5%

16 tpm. Methlypednisolon merupakan kortikosteroid atau kortikotropin, yang

terdiri dari 20 mg, diberikan pada klien dengan pencegahan penyakit Sal

napas, dan pengobatan transplantasi organ tubuh. Furasemide obat parenteral

20 mg merupakan obat golongan diuretik, diberikan pada pasien dengan

udema yang disebabkan payah jantung, penyakit Ginjal termasuk sindrom

nefrotik; hipertensi ringan sampai sedang, Gastrolan obat parenteral 40 mg

merupakan obat golangan antasida atau antibusa, diberikan pada pasien

dengan tukak usus, tukak lambung. Gromalton obat oral 5 ml merupakan

obat golongan antianemia, diberikan pada pasien dengan sebagai penambah

vitamin pada keadaan kurang darah, kurang nafsu makan, rasa lesu dan

lemah, lekas lelah (ISO, 2012/2013).

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu,

keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan, sebagai dasar seleksi

Page 80: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

67

intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai

dengan kewenangan perawat (Setiadi, 2012:33). Perumusan diagnosa

keperawatan harus didasarkan pada kondisi pasien dilapangan, kondisi ini

dapat berupa masalah aktual, potensial maupun diagnosa sejahtera

(NANDA, 2012:7).

Secara teoritis diagnosa yang muncul pada klien dengan gagal ginjal

kronik adalah sebagai berikut: intoleran aktvitas berhubungan dengan

kelemahan; ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan anemia;

gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan (insersi akses drah

hemodialisa); kelebihan volume cairan berhubungan dengan ketidakpatuhan

dalam pembatasan cairan; ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan (Wilkinson, 2012).

Pada kasus Tn. L yang menjadi diagnosa aktual sekaligus prioritas

utama adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan faktor biologis didefinisikan sebagai asupan

nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

(NANDA, 2012:503), kenapa penulis menegakkan diagnosa

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh karena dijelaskan

bahwa penyakit gagal ginjal kronik yang progresif dapat merubah asupan

kalori dan protein. Penurunan laju filtrasi glomerulus akan menurunkan

asupan protein dan energi akibat meningkatnya akumulasi toksin uremikum

yang menyebabkan perubahan pola makan karena terjadi anoreksia.

Kebutuhan dan metabolisme beberapa nutrisi tubuh berubah secara

Page 81: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

68

signifikan, sebagai contoh adalah akibat restriksi asupan protein yang

dilakukan untuk mengurangi akumulasi ureum yang berasal dari katabolisme

protein (Filho RP dalam Lukman 2007). hal ini didukung juga pada

pengkajian yang didapatkan hasil adanya berat badan menurun (BB menurun)

dan apabila makan terasa cepat kenyang, kadang-kadang tidak mau makan.

Pemeriksaan nutrisi yaitu antropometri didapatkan penurunan BB dengan BB

sebelum sakit 54 kg dengan tinggi badan 165 cm diperoleh IMT 19,83

intepretasinya normal dan selama sakit terjadi penurunan BB menjadi 49 kg

dengan IMT menjadi 17,9 dan intepretasinya BB low, biochemical didapat

Hemoglobin 9,1 gr/dl dan albumin 3,0 gr/dl, clinical sign klien tampak

lemah, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering sedangkan dietary history

atau diit yang diterima klien adalah diit rendah garam, tinggi kalori, diet

uremi dan pasien hanya menghabiskan ½ porsi makanannya. Hal ini sesuai

dengan etiologi dari gagal ginjal kronik yang menyebutkan adanya tanda-

tanda malaise yang terjadi dalam waktu panjang berupa anorexia, nafsu

makan berkurang, serta penurunan berat badan (Djojodibroto, 2013:156).

Diagnosa yang menjadi prioritas diagnosa kedua adalah intoleran

aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum yang didefinisikan sebagai

ketidakcukupan energi psikologi atau fisiologi untuk menyelesaikan atau

melanjutkan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin

dilakukan (NANDA, 2012:157), kenapa penulis mengangkat diagnosa

intoleran aktivitas karena Tn. L adalah klien yang menjalani hemodialisa aktif

sejak Juli 2014 sedangkan hemodialisa sendiri adalah terapi yang

Page 82: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

69

menimbulkan stres fisik, klien juga akan merasakan kelelahan, dan keluar

kringat dingin akibat tekanan darah yang menurun, sehubungan dengan efek

hemodialisa, adanya status nutrisi yang buruk juga dapat menyebabkan klien

mengeluh malaise dan fatigue (Black dalam Cahyu Septiwi 2013). Masalah

keperawatan ini ditegakkan dengan hasil data klien mengatakan lemas jika

beraktivitas. Level fatigue= 5, Klien tampak beraktivitas dibantu orang lain,

dan HB 9,1 gr/dl menurun. Masalah ini pun bila tidak segera ditangani dapat

menimbulkan efek ketergantungan dalam beraktifitas (NANDA, 2012:157).

Diagnosa yang ketiga adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan

bising didefinisikan gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor

eksternal (NANDA, 2012:134) diangkat sebagai diagnosa yang ketiga karena

pada saat pengkajian didapatkan klien mengatakan sulit beristirahat tidur saat

dirawat di rumah sakit karena tidak nyaman dengan kondisi ruangan

walaupun untuk diagnosa gangguan pola tidur tidak termasuk dalam

perumusan diagnosa keperawatan penyakit gagal ginjal kronik secara teoritis,

penulis tetap menegakkan karena menurut (Wilkinson, 2012) batasan

karakteristik Tn. L menunjang dalam penegakkan diagnosa gangguan pola

tidur, seperti tampak mata cekung dan didaerah kelopak mata kehitaman,

konjungtiva anemis, pasien hanya tidur malam sekitar 3-5 jam sehari.

Masalah ini jika tidak segera ditangani kondisi klien akan semakin

memburuk.

Diagnosa ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan anemia tidak

ditegakkan karena pada saat diruang perawatan klien sudah tidak ada batasan

Page 83: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

70

karesteristik yang mendukung untuk ditegakkan diagnosa ketidakefektifan

pola nafas dan tidak ada keluhan sesak nafas atau gangguan pernafasan yang

lain. Sedangkan untuk diagnosa keperawatan gangguan citra tubuh tidak

diangkat karena klien tidak mempermasalahkan penyakit ataupun citra tubuh

klien, klien kooperative pada setiap intervensi keperawatan, Untuk diagnosa

kelebihan volume cairan tidak ditegakan karena pasien sudah mengerti

dengan pembatasan konsumsi cairan terlihat pada data pengkajian nutrisi

metabolik selama sakit, balence cairan pasien selama penelitian didapatkan

balence, karena rentang normal balance cairan adalah +/- 100cc

(Andry, 2008) dan tidak ada batasan karesteristik yang mendukung seperti

klien tidak sesak nafas, tidak edema di tubuh atau di ekstermitas, tidak ada

asites, tidak ada piting edema, dan produksi urin Tn. L sudah mencapai

kriteria hasil yaitu >600ml/hr. (Muttaqin, 2014)

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan atau perencanaan merupakan bagian dari suatu

fase pengorganisasian dalam proses keperawatan sebagai pedoman

untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha membantu,

meringankan, memecahkan masalah atau untuk memenuhi kebuuhan klien

(Setiadi, 2012:45).

Intervensi keperawatan untuk masalah keperawatan yang pertama yaitu

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh secara teori memiliki

tujuan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuan tubuh dapat teratasi

dan kriteria hasilnya adalah intake makanan peroral yang adekuat, nutrisi

Page 84: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

71

parenteral adekuat, menyiapkan makanan dengan baik, berat badan ideal,

proporsi antara tinggi dan berat badan normal. Intervensinya adalah anjurkan

makan sedikit tapi sering, berikan vitamin sesuai indikasi, kolaborasi dengan

ahli gizi unutk menentukan diit yang tepat kaji status nutrisi klien dan

kemampuan untuk pemenuhan nutrisi klien; ciptakan lingkungan

yang nyaman untuk mendukung nafsu makan klien; intruksikan kepada

klien tentang cara pemenuhan kebutuhan nutrisis yang optimal

(Eko prabowo, 2014:210).

Tujuan yang dilakukan pada Tn. L adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh Tn. L dapat teratasi, batas waktu pencapaian tujuan ini

adalah suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam waktu singkat,

biasanya kurang dari satu minggu. Kriteria waktu ini didasarkan pada unsur

etiologi dalam diagnosis keperawatan yang ada (Nursalam, 2011:82). Kriteria

hasil klien mampu meningkatkan masukan makanan peroral, peningkatan

berat badan klien (BB) mencapai 2-3 kg, nafsu makan meningkat, tidak

terjadi penurunan BB yang berarti, tidak ada tanda-tanda malnutrisi, mampu

menidentifikasikan kebutuhan nutrisi, Hb normal 12,2mg/dL, konjungtiva

tidak anemis, albumin normal 3,5-52 g/dL. Intervensi atau rencana

keperawatan yang dilakukan yaitu kaji pola makan dengan rasional untuk

mengetahui kebiasaan makan dan makanan yang dihindari mengidentifikasi

kekurangan nutrisi, perhatikan adanya mual muntah dengan rasional dapat

menurunkan pasokan nutrisi, perhatikan kebutuhan kalori yang adekuat

Page 85: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

72

dengan rasional untuk mengetahui status nutrisi klien, pantau bb dan hasil

laboratorium rasional untuk mengetahui perkembangan nutrisi, berikan

perawatan oral hygiene rasional menurunkan ketidaknyamanan rasa tidak

disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan, anjurkan

klien untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering dengan rasional porsi

sedikit tapi sering dapat meningkatkan masukan makanan (Wilkinson, 2012).

Pada kriteria hasil tidak ada yang berbeda dengan yang dilakukan pada

klien tetapi untuk intervensi pada teori ada tindakan berikan vitamin sesuai

indikasi, pada klien tidak terjadi penurunan berat badan yang drastis sehingga

dari pihak rumah sakit tidak diberi vitamin karena pada dasarnya intervensi

harus didasarkan pada aturan dan fasilitas yang ada dirumahsakit/instansi

setempat dengan memeperhatikan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku

(Setiadi, 2009:50). Pada intervensi ajarkan membuat catatan makanan harian

adalah untuk memberi edukasi kepada klien makanan yang dapat dikonsumsi

selain dari rumah sakit yang tidak menimbulkan komplikasi, sehingga klien

dapat mengkonsumsi makanan yang cukup.

Intervensi pada masalah keperawatan yang kedua yaitu intoleran

aktivitas yang bertujuan agar intoleran aktifitas dapat teratasi dengan kriteria

hasil saturasi oksigen, denyut nadi, frekuensi nafas pasca aktivitas normal,

tekanan darah sistolik/ diastolik pasca aktifitas normal, mampu untuk

melakukan aktifitas sehari-hari (makan, minum, toileting, berpakaian sendiri,

mandi, personal hygiene, berpindah secara mandiri). Intervensi yang

dirumuskan antara lain kaji status psikologi dan kondisi fatigue klien, ajari

Page 86: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

73

klien untuk menejemen aktifitas untuk mencegah terjadinya fatigue, atur pola

keseimbangan aktifitas dan istirahat (Eko prabowo, 2014:193).

Tujuan dan kriteria hasil untuk masalah keperawatan intoleran aktifitas

yang ada pada Tn. L adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

3x24 jam intoleran aktifitas dapat teratasi dengan kriteria hasil tidak ada

keluhan dalam beraktivitas, klien dapat beraktivitas secara mandiri tingkat

kelemahan klien dalam batas ringan 0-3, TTV dalam rentang normal.

Intervensi atau rencana keperawatan yang dilakukan adalah pantau klien

untuk melakukan aktivitas rasional untuk mengetahui apa saja aktivitas yang

bisa dilakukan klien, tingkatkan tirah baring rasional menyediakan energi

yang digunakan untuk penyembuhan, atur posisi senyaman klien dalam

beristirahat atau berikan posisis semi fowler rasional agar klien dapat lebih

nyaman, ajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam/breathing exercise

rasional agar klien lebih rileks dan menurunkan tingkat kelemahan dan dapat

menurunkan perasaan nyeri, tingkatkan aktivitas sesuai toleransi rasional tirah

baring yang lama dapat menurunkan kemampuan. (Wilkinson, 2012:323).

Pada kriteria hasil tidak ada yang berbeda dengan yang dilakukan pada

klien secara praktik maupun teori. Tetapi untuk intervensi pada praktik ada

tindakan yang di tambahkan seperti posisi semifowler dan ajarkan relaksasi

nafas dalam/breathing exercise. Karena untuk meningkatkan kenyamanan

dan menurunkan kelemahan (stanley, 2011)

Masalah keperawatan yang ketiga yaitu gangguan pola tidur dengan

tujuan gangguan pola tidur dapat teratasi dengan kriteria hasilnya klien

Page 87: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

74

mampu menggambarkan faktor yang menghambat, peningkatan jam dan

kualitas tidur, mata tidak cekung dan kehitaman, klien terlihat segar.

Intervensinya menciptakan suasana yang nyaman mengurangi kebisingan

rasional agar klien dapat tidur dengan nyaman, tetapkan bersama pasien

jadwal yang sesuai untuk beraktivitasnya dan beristirahat rasional dengan

menjadwalkan aktivitas dan tidur dapat mengurangi kelelahan dan pasien

dapat tidur lebih awal, batasi kunjungan agar pasien dapat beristirahat

rasional untuk peningkatan jam tidur, berikan perawatan petang hari berikan

linen dan baju bersih rasional untuk meningkatkan kenyamanan pasien,

kolaborasi ahli gizi pemberian kudapan kaya L- Triptiofan rasional untuk

menambah kuliatas tidur (Wilkinson, 2012).

Pada Tn. L tujuan dan kriteria hasil yang dilakukan adalah setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan pola tidur

dengan kriteria hasil klien mampu menggambarkan faktor yang menghambat,

peningkatan jam dan kualitas tidur, mata tidak cekung dan kehitaman, klien

terlihat segar. Intervensi yang dilakukan ciptakan suasana yang nyaman

mengurangi kebisingan rasional agar klien dapat tidur dengan nyaman,

tetapkan bersama pasien jadwal yang sesuai untuk beraktivitasnya dan

beristirahat rasional dengan menjadwalkan aktivitas dan tidur dapat

mengurangi kelelahan dan pasien dapat tidur lebih awal, batasi kunjungan

agar pasien dapat beristirahat rasional untuk peningkatan jam tidur, berikan

perawatan petang hari berikan linen dan baju bersih rasional untuk

meningkatkan kenyamanan pasien, kolaborasi ahli gizi pemberian kudapan

Page 88: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

75

kaya L- Triptofan rasional untuk menambah kuliatas tidur. Pada kriteria hasil,

tujuan dan intervensi secara teori dan praktik yang dilakukan pada klien tidak

ada yang berbeda karena untuk diagnosa keperawatan gangguan pola tidur

pada Tn. L telah disesuaikan dengan teori yang ada.

D. Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan atau implementasi adalah pengelolaan dan

perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap

perencanaan. Tahap-tahap tindakan keperawatan ialah tahap persiapan,

intervensi, dan dokumentasi (Setiadi, 2012:53). Kegiatan dalam implementasi

meliputi pengkajian ulang, mempengaharui data dasar, meninjau dan merevisi

rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat dan melaksanakan intervensi

keperawatan yang telah direncanakan (Deswani, 2009:7).

Penulis melakukan implementasi berdasarkan intervensi yang telah

dibuat. Pada tahap implementasi penulis melakukan intervensi sesuai dengan

langkah-langkah perencanaan keperawatan mulai dari menentukan tujuan,

kriteria hasil, menentukan rencana tindakan dan melakukannya di-

implementasi (Setiadi, 2012:46). Penulis tidak melakukan tindakan

keperawatan lain selain yang ada pada perencanaan perawatan. Tindakan

intervensi keperawatan dilakukan untuk mengatasi masalah klien dan

mempertahankan kesehatan klien sesuai dengan prioritas diagnosa yang telah

diangkat (Nursalam, 2011:10).

Pada diagnosa pertama ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis tindakan yang

Page 89: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

76

dilakukan mengkaji pola makan dengan rasional untuk mengetahui kebiasaan

makan dan makanan yang dihindari mengidentifikasi kekurangan nutrisi,

memperhatikan adanya mual muntah dengan rasional dapat menurunkan

pasokan nutrisi, memperhatikan kebutuhan kalori yang adekuat dengan

rasional untuk mengetahui status nutrisi klien, memantau bb dan hasil

laboratorium rasional untuk mengetahui perkembangan nutrisi, memberikan

perawatan oral hygiene rasional menurunkan ketidaknyamanan rasa tidak

disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan,

menganjurkan klien untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering dengan

rasional porsi sedikit tapi sering dapat meningkatkan masukan makanan

implimentasi yang dilakukan, pasien kooperative dan tidak ada hambatan saat

melakukan tindakan keperawatan.

Pada diagnosa yang kedua intoleran aktivitas berhubungan dengan

kelemahan umum tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien adalah

memantau klien untuk melakukan aktivitas rasional untuk mengetahui apa

saja aktivitas yang bisa dilakukan klien, meningkatkan tirah baring rasional

menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan, mengatur posisi

senyaman klien dalam beristirahat atau berikan posisis semi fowler rasional

agar klien dapat lebih nyaman, mengajarkan klien teknik relaksasi nafas

dalam/breathing exercise rasional agar klien lebih rileks dan menurunkan

tingkat kelemahan dan dapat menurunkan perasaan nyeri, meningkatkan

aktivitas sesuai toleransi rasional tirah baring yang lama dapat menurunkan

kemampuan. Breathing exercise dilakukan selama 3 hari ± 47 kali dalam 15

Page 90: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

77

menit (Priyanto, 2010). Pada Tn. L terapi breathing exercise diberikan sehari

2 kali yaitu pada saat sebelum hemodialisa dan sesudah hemodialisa.

Setelahnya dilakukan sehari 1 kali hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Cahyu Septiwi tahun 2013 dan hanya selama 3 hari, hasil

yang didapat ada penurunan level fatigue dengan klien mengatakan merasa

sedikit lebih rileks dan tidak terlalu merasa lemas, level fatigue menunjukan

tingkat 4. Intervensi tidak dilakukan selama ± 30 hari sesuai dengan

penelitian jurnal karena keterbatasan waktu pengelolaan kasus dalam 3 hari.

Akan tetapi hal tersebut sudah menunjukkan hasil yang signifikan karena

ditambah dengan intervensi lain seperti adanya lembar observasi yang

disiapkan penulis selama implementasi tersebut, pemberian posisi semi

fowler, peningkatan tirah baring (Wilkinson, 2012).

Pada diagnosa yang terakhir / ketiga gangguan pola tidur berhubungan

dengan bising tindakan keperawatan yang dilakukan adalah menciptakan

suasana yang nyaman mengurangi kebisingan rasional agar klien dapat tidur

dengan nyaman, menetapkan bersama pasien jadwal yang sesuai untuk

beraktivitasnya dan beristirahat rasional dengan menjadwalkan aktivitas dan

tidur dapat mengurangi kelelahan dan pasien dapat tidur lebih awal,

membatasi kunjungan agar pasien dapat beristirahat rasional untuk

peningkatan jam tidur, memberikan perawatan petang hari berikan linen dan

baju bersih rasional untuk meningkatkan kenyamanan pasien, berkolaborasi

ahli gizi pemberian kudapan kaya L- Triptiofan rasional untuk menambah

kuliatas tidur (Wilkinson, 2012).

Page 91: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

78

E. Evaluasi Keperawatan

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan

terencana tentang klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan

dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien, keluarga dan tenaga

kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien

dalam pencapaian tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasi pada tahap

perencanaan (Setiadi, 2012:57).

Jenis evaluasi ada 2 yaitu evaluasi formatif dengan format yang dipakai

SOAP dan evaluasi sumatif dengan format yang dipakai SOAPIER

(Setiadi, 2012:60). Dan format evaluasi yang dilakukan pada klien adalah

evaluasi formatif yaitu dengan menyertakan data subyektif, data obyektif,

analisa, perencanaan (SOAP), evaluasi pada hari ketiga kamis 12 Maret 2014

jam 13.00 WIB dengan menggunakan metode SOAP yang hasilnya adalah.

Subyektif (S): klien mengatakan nafsu makan meningkat. Obyektif (O): klien

tampak segar, A: berat badan: 51 kg, tinggi badan: 165 cm, B: hemoglobin:

8,6 g/dl, albumin 3,2 g/dl C: mukosa bibir lembab, kunjungtiva anemis, D:

makan 1 porsi habis dengan diit rendah garam, diit uremi, tinggi kalori.

Analisis (A) : Masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh teratasi sebagian sebagian, masalah yang telah teratasi

adalah klien mampu meningkatkan masukan makanan peroral, peningkatan

berat bedan(BB), kriteria hasil yang tidak teratasi hasil laboratorium yang

belum ada peningkatan / dalam batas normal diantaranya HB: 8,9 g/dl dan

Albumin 3,2 g/dl. Planning (P): Intervensi dilanjutkan, perhatikan kebutuhan

Page 92: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

79

kalori yang adekuat, pantau berat badan dan hasil laborat, awasi konsumsi

makanan, awasi konsumsi minum.

Diagnosa intoleran aktifitasnya berhubungan dengan kelemahan

dilakukan evaluasi kembali pada tanggal 12 Maret 2014 jam 13.20 WIB

hasilnya adalah Diagnosa kedua : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan

kelemahan fisik. Subyektif (S) : klien mengatakan tubuhnya sudah segar

walaupun beraktivitas masih dibantu oleh keluarga klien juga sudah tidak

terlalu merasa lemah. Obyektif (O): klien tampak segar, level fatigue 4.

Analisis (A): Masalah keperawatan intoleransi aktifitas teratasi sebagian,

sebagian masalah yang teratasi seperti tingkat kelemahan dapat menurun

walaupun belum signifikan, kriteria hasil yang belum teratasi adalah

beraktivitas masih dibantu oleh keluarga. Planning (P): intervensi

dilanjutkan, tingkatkan tirah baring, tingkatkan aktifitas sesuai toleransi,

menganjurkan kembali klien melakukan teknik breathing exercise sesering

mungkin 5 menit sekali.

Diagnosa gangguan pola tidur berhubungan dengan bising dievaluasi

kembali pada 12 Maret 2014 jam 13.30 WIB hasilnya adalah Subyektif (S):

klien mengatakan sudah tidak mengalami gangguan saat tidur, klien

mengatakan tidak terbangun tiba-tiba saat tidur. Obyektif (O): klien tidur 7

jam per hari, tidak ada kehitaman di kelopak mata, pasien terlihat segar.

Analisis (A): Masalah keperawatan gangguan pola tidur teratasi karena telah

mencapai kriteria hasil yang diinginkan sesuai intervensi seperti klien terlihat

Page 93: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

80

segar, tidak terdapat kehitaman di kelopak mata, klien dapat tidur 7 jam tanpa

keluhan dan hambatan. Planning (P): Intervensi dihentikan.

Page 94: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

81

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melakukan pengkajian, analisa data, penentuan diagnosa,

implementasi dan evaluasi tentang pemberian tindakan breathing exercise

terhadap penurunan tingkat kelemahan / level fatigue pada asuhan keperawatan

Tn. L dengan penyakit gagal ginjal kronik di bangsal melati 1 RSUD Dr.

Moewardi Surakarta secara metode studi kasus, maka dapat ditarik kesimpulan.

A. Kesimpulan

Dari uraian bab pembahasan, maka penulisan dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pada klien penulis melakukan pengkajian berdasarkan data fokus,

pada data fokus didapatkan data subyektif yaitu klien mengatakan data

subyektif yaitu berat badan menurun (BB menurun) dan apabila makan

terasa cepat kenyang, kadang-kadang tidak mau makan. Data obyektifnya

pada pemeriksan nutrisi yaitu antropometri didapatkan penurunan BB

dengan BB sebelum sakit 54 kg dengan tinggi badan 165 cm diperoleh

IMT 19,83 intepretasinya normal dan selama sakit terjadi penurunan BB

menjadi 49 kg dengan IMT menjadi 17,9 dan intepretasinya BB low,

biochemical didapat Hemoglobin 9,1 gr/dl dan albumin 3,0 gr/dl, clinical

sign klien tampak lemah, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering

Page 95: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

82

sedangkan dietary history atau diit yang diterima klien adalah diit rendah

garam, diet rendah protein tinggi kalori, dan diit uremi. Selain itu

diperoleh pula data fokus dengan hasil data subyektif klien mengatakan

lemas jika beraktivitas. data obyektifnya klien tampak beraktivitas

dibantu orang lain, level fatigue = 5, dan HB 9,1 g/dL. Ada pula data

fokus yang menyatakan data subyektifnya klien mengatakan sulit

beristirahat tidur saat dirawat di rumah sakit karena tidak nyaman dengan

kondisi ruangan. Data obyektifnya tampak mata cekung didaerah kelopak

mata kehitaman, konjungtiva anemis, pasien hanya tidur malam sekitar 3-

5 jam sehari.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien Tn. L adalah

ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan faktor biologis diagnosa ini menjadi masalah

keperawatan utama klien karena indeks massa tubuh underweight,

albumin, hemoglobin tidak normal. Intoleran aktifitas berhubungan

dengan kelemahan umum, gangguan pola tidur berhubungan dengan

bising.

3. Intervensi

Intervensi atau rencana keperawatan yang dilakukan pada

diagnosa keperawatan yang pertama ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh yaitu kaji pola makan, identifikasi

kekurangan nutrisi, perhatikan adanya mual muntah, perhatikan

Page 96: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

83

kebutuhan kalori yang adekuat, pantau bb dan hasil laboratorium, berikan

perawatan oral hygiene, anjurkan klien untuk makan dengan porsi sedikit

tapi sering. Intervensi keperawatan untuk diagnosa keperawatan yang

kedua adalah pantau klien untuk melakukan aktivitas, tingkatkan tirah

baring, atur posisi senyaman klien dalam beristirahat atau berikan posisis

semi fowler, ajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam/breathing

exercise, tingkatkan aktivitas sesuai toleransi.

Diagnosa yang ketiga intervensi yang dilakukan adalah menciptakan

suasana yang nyaman mengurangi kebisingan, tetapkan bersama pasien

jadwal yang sesuai untuk beraktivitasnya dan beristirahat, batasi

kunjungan agar pasien dapat beristirahat, berikan perawatan petang hari

berikan linen dan baju bersih, kolaborasi ahli gizi pemberian kudapan

kaya L- Triptiofan.

4. Implementasi

Implementasi yang dilakukan pada Tn. L didasarkan pada

rencana/ intervensi yang telah dibuat oleh penulis, diantaranya yang

diprioritaskan penulis adalah intervensi breathing exercise atau teknik

nafas dalam.

5. Evaluasi

Evaluasi dari tindakan yang sudah dilakukan pada hari Senin 12

maret 2014 jam 13.20 wib dengan diagnosa keperawatan perubahan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan

nafsu makan adalah masalah teratasi sebagian, karena ada kriteria hasil

Page 97: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

84

dalam tujuan yang belum tercapai. Diagnosa intoleran aktifitas

berhubungan dengan kelemahan hasil yang diperoleh adalah masalah

teratasi sebagian, karena ada kriteria hasil dalam tujuan yang belum

tercapai. Diagnosa gangguan pola tidur berhubungan dengan bising hasil

evaluasi diperoleh masalah teratasi, karena ada kriteria hasil tujuan yang

tercapai. Hasil analisa pemberian terapi breathing exercise pada Tn. L

memberikan perubahan yang sangat signifikan, tingkat kelemahan dari

level 5 menurun menjadi level 4 dengan melakukan teknik ini 2 kali sehari

selama pre dan post hemodialisa kemudian 1 kali sehari setelahnya

dilakukan selama 3 hari. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dalam

jurnal Cahyu Septiwi (2013) tentang pemberian teknik breathing exercise

untuk menurunkan tingkat kelemahan/ level fatigue.

6. Analisa

Aplikasi jurnal yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan

bahwa pemberian terapi breathing exercise tidak hanya dapat

menurunkan intensitas nyeri tetapi dapat pula menurunkan level fatigue /

tingkat kelemahan yaitu dari skala 5 menjadi 4 Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian dalam jurnal yang dipakai oleh penulis dalam penyusunan KTI.

Dapat pula menghilangkan gangguan tidur stres, kecemasan dan juga

meningkatkan fungsi ventilasi.

Page 98: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

85

B. Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, penulis memberi saran sebagai

berikut :

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan pelayanan serta melengkapi

sarana dan prasarana yang sudah ada secara optimal dalam pemenuhan

asuhan keperawatan klien khususnya klien dengan perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh penderita gagal ginjal kronik.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat meningkatkan fasilitas, sarana, dan prasarana

dalam proses pendidikan dari apa yang sudah ada saat ini, melengkapi

perpustakaan dengan buku-buku keperawatan khususnya gangguan

sistem perkemihan terutama Gagal Ginjal Kronik.

3. Bagi Perawat

Diharapkan perawat bisa berkolaborasi dengan tenaga medis dan

tenaga kesehatan lain dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien

dengan gangguan sistem perkemihan terutama Gagal Ginjal Kronik dan

melakukan perawatan sesuai dengan standart operasional prosedur

(SOP). Selain itu penerapan teknik breathing exercise dapat

dikembangkan atau dapat dilakukan secara kontinue untuk

menghilangkan atau menurunkan tingkat kelemahan / level fatigue.

Page 99: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

86

4. Bagi Penulis

Diharapkan bisa memberikan efektifitas breathing exercise dan

memberikan pengelolaan selanjutnya pada pasien dengan intoleran

aktivitas pada penyakit Gagal Ginjal Kronik.

5. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pembaca untuk

sarana dan prasarana dalam pengembangan ilmu keperawatan,

diharapkan setelah pembaca membaca buku ini dapat mengetahui tentang

tehnik tindakan breathting exercise dan Penyakit Gagal Ginjal Kronik

menjadi acuan atau ada sebuah penelitian untuk kasus ini.

Page 100: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

DAFTAR PUSTAKA

Australian Safety and Compensation Council. 2006. Summary of Recent

Indicative Researc: Work – Related Fatigue. Australian Government:

Australia

Baughman, Diane C, dkk. 2000. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku Dari

Brunner & Suddarth. Ahli Bahasa. Jakarta: EGC

Black, J.M., Hawks, J.H. 2005. Medical Surgical Nursing Clinical Management

for Possitive Outcome 7th edition. Philadelphia: W.B Saunders

Company

Deswani. 2009. Proses Keperwatan Berfikir Kritis. Salemba Medika: Jakarta.

Djojodibroto, Darmanto. 2013. Respiratologi (Respiratory Medicine). EGC:

Jakarta

Filho RP, Lindholm B. The malnutrition, inflammation, and atherosclerosis

(MIA) syndrome – the heart of the matter. Nephrol dial transplant.

2002; 17:28-31

Hockenberry Eaton, M,. Hinds, P.S,. 2000. Fatigue in children and adolescent

with cancer Evolution of program of study. Oncology nursing. 16: 261-

72; discussion 272-8

ISO. 2011. Informasi Spesialis Obat Indonesia. Ikatan Apoteker Indonesia:

Jakarta

Jhamb, M. 2008. Fatigue in patients receiving maintanance dialysis: a review of

definations, meaasures, and contributing factors. American Journal of

Kidney Diasease 52(2), 353-365

Kim et a. 2005. Effects of a relaxation breathing exercise on fatigue in

haemopoietic stem cell transplantation patients. Journal of clinical

nursing 14 (1) 51-55

Mc Clellan WM, Schoolwerth AC, Gehr T. 2006. Management of Chronic Kidney

of Disease First Edition. USA; Profesional Communication Inc.

Muhammad, As’adi. 2012. Serba Serbi Gagal Ginjal. Jakarta : Diva Press

Muttaqin, Arif. 2014. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan.

Jakarta : Salemba Medika

Page 101: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

NANDA. 2011. Diagnosis Kperawatan Definisa dan Klasifikasi 2009-2011.

EGC: Jakarta.

NANDA. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC-NOC.

Media Hardi: Yogyakarta.

Nursalam. 2011. Proses Dan Dokumentasi Keperawatan. Salemba Medika:

Jakarta.

PERNEFRI. 2003. Konsesnsus Dialisis Perhimpunan Nefrologi Indonesia. Jakarta

Polit, D. F % Hungler, B. P. 2006. Nursing Research : Principles and Methods 6th

Edition. Philadelphia : Lippincot William & Walkins

Prabowo, Eko. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan : Nuha

Medika

Priyanto. 2010. Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Pengaruh Fungsi

Ventilasi Oksigenasi Paru Pada Klien Post Ventilasi Mekanik. Tesis.

Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia Jakarta.

Rekam Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta, 2014.

Rosyidi, Kholid. 2013. Prosedur Praktik Keperawatan Jilid 1. Trans Info Media:

Jakarta

Roesli, R. 2005. Bila Ginjal Aus. http: //www.solusikesehatan.com/penyakit-

ginjal/bila-ginjal-aus.html

Robinson JM. 2013. Profesional Guide to Desease Tenth Edition. Philadelphia :

Lippincot William & Walkins

Santosa. 2010. Gagal Ginjal Kronik. http://www.antiloans.org

Setiadi. 2012. Konsep Dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori

dan Praktik. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Siswantoyo, 2010. The Effects Of Breathing Exercises To Increase Immunity In

Elderly Health. Jurnal Penelitian Sisitem Kesehatan 13 (3). 283-289.

Smeltzer, S.C. dan Brenda G Bare. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medical

Bedah brunner & suddart, penerjemah dr. H.Y Kuncara dkk, Penerbit

Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Page 102: PEMBERIAN TINDAKAN BREATHING EXERCISE … · Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani ... 8. Lampiran 8 : Jurnal KTI ... adanya batu ginjal

Somantri, Irman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Dengan Gangguan Sistem perkemihan. Salemba Medika:

Jakarta.

Somantri, Irman. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan

Sistem Perkemihan Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta.

Stanley et al. 2011. Benefits of a holistic breathing technique in patients on

hemodialysis. Nephrology Nursing Journal: 38(2) 149-152

Suharjono. 2010. Penderita Gagal Ginjal Kronik di indonesia.

http://www.ikcc.or.id/content.com

Sudoyo, Aru W dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing:

Jakarta.

Wilkinson, M. Judith. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Diagnosis

NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. EGC: Jakarta.

Williams dan Wilkins. 2011. Nursing The Series For Clinical Exellence:

Memahami Berbagai Macam Penyakit. Indeks: Jakarta.

Zakerimoghadam et al. 2006. The effect of breathing exercise on the fatigue levels

of patients with chronic obstructive pulmonary disease. Nursing jurnal

38(2): 149-152