Pemberian Oksigen

download Pemberian Oksigen

of 37

description

PEMBERIAN OKSIGEN

Transcript of Pemberian Oksigen

Kebutuhan Dasar Manusia

Kelompok 3: Arief Rifaldy Arif Rahmanudin Armando Aryadi Asep Tisna Asri Noviati Ayu Cory AndaniCecep Jayusman Kebutuhan Dasar Manusia IIPemberian Oksigen Dengan Nasal Kanul dan Masker, Melatih Napas Dalam dan Batuk Efektif, Fisoterapi Dada, dan Suctioning Pemberian oksigen pada klien yang memerlukan oksigen secara kontinyu dengan kecepatan aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 20-40%, dengan cara memasukan selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang telinga. Panjang selang yang dimasukan ke dalam lubang dihidung hanya berkisar 0,6 1,3 cm. Pemasangan nasal kanula merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif nyaman, mudah digunakan cocok untuk segala umur, cocok untuk pemasangan jangka pendek dan jangka panjang, dan efektif dalam mengirimkan oksigen. Pemakaian nasal kanul juga tidak mengganggu klien untuk melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan. (Aryani, 2009:54)

Pemberian Oksigen Melalui Nasal KanulMemberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen minimal.

Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum. (Aryani, 2009:54)

TujuanTabung O2 Flow meter (pengatur aliranHumidifier (botol pelembap) yang sudah diisi aquades sampai batasSelang O2Nasal kanulPlasterTissue

Alat dan Bahan:

Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.Atur posisi yang nyaman pada pasien, missal semi fowler positionCuci tangan.Pakai handscoonBersihkan hidung pakai tissueAtur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang di butuhkan, biasanya 1 sampai 6 liter permenit. Kemudia observasi Humidifire pada tabung dengan adanya gelembung air.Pasang kanula nasal tiap 6 sampai 8 jam.Kaji cuping, septum dan mukosa hidung serta periksa aliran oksigen tiap 6 sampai 8 jam.Catat aliran kecepatan oksigen, rute pemberian dan respon klien.Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan.

Langkah-Langkah dalam Pelaksanaan:

Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigen umumnya berwarna bening dan mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face mask bermacam-macam. Perbedaan antara rebreathing dan non-rebreathing mask terletak pada adanya vulve yang mencegah udara ekspirasi terinhalasi kembali. (Aryani, 2009:54)

Pemberian Oksigen Melalui Masker

Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul. (Suparmi, 2008:68)

TujuanSimple face mask (sungkup muka sederhana).Rebreathing mask (sungkup muka dengan kantong). Non rebreathing mask (sunkup muka tidak dengan kantong) Macam-Macam MaskerMengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan kecepatan aliran 5-8 liter/menit

Simple Face Mask (sungkup muka sederhana)Tabung O2 Flow meter (pengatur aliranHumidifier (botol pelembap) yang sudah diisi aquades sampai batasSelang O2Masker/sungkupPlasterTissue

Alat dan BahanTerangkan prosedur pada klienAtur posisi yang nyaman pada pasien, missal semi fowler positionCuci tangan Pakai handscoonBersihkan hidung dengan tissueHubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan humidifierTepatkan sungkup muka sedrhana, sehingga menutupi hidung dan mulut klienAlirkan oksigen sesuai kebutuhanCatat aliran kecepatan oksigen, rute pemberian dan respon klien.Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan.

Cara Pemasangan:Mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir, ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi daripada simple face mask. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37)Rebreathing Mask (sungkup muka dengan kantong)Tabung O2 Flow meter (pengatur aliranHumidifier (botol pelembap) yang sudah diisi aquades sampai batasSelang O2Sungkup muka dengan kantong rebreathingPlasterTissue

Alat dan Bahan:Terangkan prosedur pada klienAtur posisi yang nyaman pada klien missal semi fowler positionCuci tanganPakai handscoon Bersihkan hidung dengan tissueHubungkan selang oksigen dengan himidifierdengan aliran rendah Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan sungkupAtur tali pengikat sungkup sehingga menutuo dengan rapat dan nyaman. Bila perlu pakai kassa pada daerah yang tertekanSesuaikan aliran oksigen, sehingga kantong akan terisi waktu ekspirasi dan hamper kuncup waktu inspirasi Catat aliran kecepatan oksigen, rute pemberian dan respon klien.Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakanCara Pemasangan:Mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat ekspirasi. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37)

Non Rebreathing Mask (sungkup muka tidak dengan kantong)Sama dengan pemasangan pada sungkup muka dengan kantong rebreathing

Alat dan Cara Pemasangan:Latihan napas merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventiasi alveoli atau memelihara pertukaran gas, mencegah atelectasis, meningkatkan efisiensi batuk, dan mengurangi stress

Melatih Napas DalamMengatasi rasa nyeriMendeteksi pola napas efektifMemperbaiki ventilasi alveoli atau memelihara pertukaran gasMeningkatkan relaksasi ototMeningkatkan kapasitas paru-paruMencegah atelektasis

TujuanCuci TanganJelaskan prosedur yang akan dilakukanAtur posisi (duduk atau terlentang)Anjurkan untuk mulai latihan dengan cara menarik napas melalui hidung dengan mulut tertutupAnjurkan untuk menahan napas selama 1-1,5 detik, kemudian disusul dengan menghembuskan napas melalui bibirdengan bentuk mulut mencucu atau seperti orang meniupCatat respons yang terjadiCuci tanganProsedur KerjaLatihan batuk efektif merupakan cara untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif dengan tujuan untuk membersihkan lsring, trakea, dsn bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas.

Latihan Batuk EfektifUntuk mengeluarkan sekret pada saluran napas

TujuanCuci tanganJelaskan prosedur yang akan dilakukan Atur posisi pasien dengan duduk di tepi tempat tidur membungkuk ke depanAnjurkan untuk menarik napas secara pelan dan dalam dengan menggunakan pernapasan diafragma Setelah itu tahan napan kurang lebih 2 derik Batukkan 2 kali dengan mulut terbuka Tarik napas dengan ringan IstirahatCatat respon yang terjadi Cuci tangan

Prosedur KerjaFisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatn yang terdiri atas perkusi, vibrasi dan postural drainage.Fisioterapi DadaPerkusi disebut juga claping adalah pukulan kuat, bukan berarti sekuat-kuatnya, pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk

Tujuan:Secara mekanik dapat melepaskan secret yang melekat pada dinding bronchus

PerkusiTutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian untuk mengurangi ketidaknyamanan Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasiPerkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah terjadi cedera seperti: mammae, sternum, dan ginjal

ProsedurVibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang diletakan datar pada dinding dada klien

TujuanVibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mucus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi.

VibrasiLetakan tangan, telapak tangan menghadap kebawahdidaerah dada yang akan di drainage. Satu tangan diatas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama ekstensi. Cara yang lain: tangan bias diletakkan bersebelahanAnjurkan klien menarik napas dalam melalui hidung dan menghembuskan mapas secara lambat lewat mulut atau pursed lipsSelama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan gunakan hamper semua tumit tangan. Getarkan (kejutkan) tangan, gerakan kea rah bawah. Hentikan getaran jika klien melakukan inspirasi Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan secret kedalam tempat sputum

ProsedurPostural drainage merupakan slah stu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru-paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik untuk melakukannya sekitar 1 Jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malah hari. Postural drainage harus lebih dilakukan apabila lender klien berubah warnanya menjadi kehiajuan yang kental atau ketika klien menderita demam.

Postural DrainageUntuk mengekuarkan secret yang tertampung Untuk mencegah akmulasi secret agar tidak terjadi aktelektasisMencegah dan mengeluarkan secretTujuanBronkhus apical lobus anterior kanan dan kiri atas dengan klien duduk di kursi, bersandar pada bantal Bronchus apikal lobus posterior kanan dan kiri atas dengan klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja Bronkhus lobus anterior kanan dan kiri atas dengan klien berbaring datar pada bantal kecil dibawah lututBronkhus lobus lingual kiri atas dengan klien berbaring miring ke kanan dan lengan diatas kepala pada posisi trendelenberg, dengan kaki temapt tidur ditinggikan 30cm. Letakan bantal dibelakang punggung dank lien digulingkan seperempat putaran keatas bantal.Bronchus lobus kanan tengan klien berbaring miring kekiri dan tinggikkan kaki tempat tidur 30cm. Letakkan bantal dibelakang punggung dank lien di gulingkan seperempat putaran keatas bantal

Posisi Untuk Postural Drainage

Bronchus lobus anterior kanan dan kiri bawah klien berbaring terlentang dengan posisi trendelenberg, kaki tempat tidur di tinggikan 45-50cm. biarkan lutut menekuk di atas bantalBronchus lobus lateral kanan bawah klien berbaring miring ke kiri pada posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur di tinggikan 45-50cm. Bronchus lobus lateral kiri bawah klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur di tinggikan 45-50cm Bronchus lobus superior kanan dan kiri bawah klien berbaring tengkurap dengan bantal dibawah lambung Bronchus basalis posterior kanan dan kiri klien berbaring tengkurap dalam posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur di tinggikan 45-50cm.

LanjutanMerupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang pasiennya tidak mampu mengeluarkan secret atau lender secara mandiri dengan menggunakan alat penghisap.

TujuanMemberikan jalan nafasMemenuhi kebutuhan oksigenasiPengisapan Lendir/SuctioningAlat penghisap lendir dengan botol yang berisi larutan desinfektan.Kateter penhhisap lender steril. Pinset steril.Sarung tangan steril.Dua kom berisi larutan aquades/NaCl O,9 dan desinfektan.Kasa steril.Kertas tisu.Stetoskop.Alat dan Bahan:Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.Cuci tangan Tempatkan posis pasien terlentang dengan kepala miring ke arah perawat.Gunakan sarung tangan.Hubungkan kateter penghisap dengan selang penghisap.Mesin penghisap di hidupkan.Lakukan penghisapan lendir dengan memasukan kateter penghisap kom berisi aquades atau NaCl O,9 % untuk mempertahankan tingkat kesterilan/asepsisProsedur:Masukan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap.Gunakan alat penghisap dengan tekanan 11O sampai 15O mmHg untuk dewasa, 95 sampai 11O mmHg untuk anak anak, dan 5O sampai 95 mmHg untuk bayi. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik.Bilas kateter dengan aquades atau NaCl O,9%.Lakukan penghisapan antara penghisapan pertama dengan berikutnya. Minta pasien bernapas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distress pernapasan, biarkan istirahat 2O sampai 3O detik sewbelum melakukan penghisapan berikutnya.Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau secret, respon pasien terhadap prosedur yang di laksanakan.

LanjutanTerima Kasih