PEMBERDAYAAN MASYARAKT

22
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENDEKATAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH D IV KEPERAWATAN KELOMPOK 5 1. CHADEX YOHA SURYA NUGRAHA P07120213012 2. PUTU PRAJA SANTIKA ABADI P07120213018 3. PUTU DEVA KUSUMA YANA P07120213023 4. MADE ADETYA DERIVARTIANA P07120213029 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

description

pemberdayaan masyarakat

Transcript of PEMBERDAYAAN MASYARAKT

PEMBERDAYAAN MASYARAKATPENDEKATAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN

MASYARAKATOLEHD IV KEPERAWATANKELOMPOK 51. CHADEX YOHA SURYA NUGRAHA

P07120213012

2. PUTU PRAJA SANTIKA ABADI

P071202130183. PUTU DEVA KUSUMA YANA

P071202130234. MADE ADETYA DERIVARTIANA

P07120213029POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2014A. PENDAHULUAN1. Latar belakang

Pengembangan masyarakat(community development)merupakan konsep pembangunan masyarakat yang dikembangkan dan diterapkan sejak dasawarsa 1960-an, yaitu dalam rencana pembangunan lima tahun 1956-1960 atau dikenal dengan nama Rencana Juanda yang disusun oleh Biro Perancang Negara (Zamhariri, 2008).Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan sejak tahun 1954 telah menggunakan istilahcommunity developmentsebagai suatu penggunaan berbagai pendekatan dan teknik dalam suatu program tertentu pada masyarakat setempat sebagai kesatuan tindakan dan mengutamakan perpaduan antara bantuan yang berasal dari luar dengan keputusan dan upaya masyarakat yang terorganisasi. Program-program tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong prakarsa dan kepemimpinan setempat sebagai sarana perubahan sesungguhnya. Di negara-negara berkembang, program ini memberikan perhatian utama pada kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga masyarakat, termasuk di dalamnya pemenuhan kebutuhan non-material (Mohd. Shukri Abdullah, 1994).

Dalam kajian-kajian tentang pemberdayaan masyarakat, para pakar ilmu sosial lebih suka menggunakan istilah pengembangan masyarakat yang sifatnyabottom updaripada pembangunan masyarakat yang cenderung bersifattop downuntuk menerjemahkan katacommunity development.

Pengembangan masyarakat dengan demikian merupakan suatu aktivitaspembangunan yang berorientasi pada kerakyatan. Syarat pembangunan kerakyatan menurut Corten (1990) adalah tersentuhnya aspek-aspek keadilan, keseimbangan sumberdaya alam dan adanya partisipasi masyarakat. Pembangunan adalah proses di mana anggota-anggota suatu masyarakat meningkatkan kapasitas perorangan dan institusional mereka dalam memobilisasi dan mengelola sumberdaya untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan dan merata dalam kualitas hidup sesuai aspirasi mereka sendiri.

Dalam konsep pembangunan masyarakat juga dikenal istilah pemberdayaanyang berasal dari kataempowerment.Konsep ini digunakan sebagai alternatifdari konsep-konsep pembangunan yang selama ini dianggap tidak berhasil memberikanjawaban yang memuaskan terhadap masalah-masalah besar, khususnya masalahkekuasaan(power)dan ketimpangan(inequity)(Kartasasmita, Ginandjar 1996).

Pemberdayaan adalah suatu proses menolong individu dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung agar dapat berkompetisi secara efektif dengan kelompok kepentingan lainnya dengan cara menolong mereka untuk belajar menggunakan pendekatan lobi, menggunakan media, terlibat dalam aksi politik, memberikan pemahaman kepada mereka agar dapat bekerja secara sistematik, dan lain-lain (Ife, 1995).Sedangkan Friedman (1992) mengatakan bahwa pemberdayaan adalah sebuah politik pembangunan alternatif yang menekankan keutamaan politik sebagai sarana pengambilan keputusan untuk melindungi kepentingan masyarakat yang berlandaskan pada sumberdaya pribadi, langsung melalui partisipasi, demokrasi, dan pembelajaran sosial melalui pengamatan langsung.Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat people centred, participatory, empowering, andsustainable (Chambers, 1995). Konsep ini lebih luas dari hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut. Konsep ini berkembang dari upaya banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang antara lain oleh Friedman (1992) disebut sebagaialternative development,yang menghendakiinclusive democracy, appropriateeconomic growth, gender equality and intergenerational equaty (Kartasasmita, Ginanjar 1996).Kaitan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat diuraikan dengan sangat baik oleh Adi Fahrudin yang mengatakan bahwa pengembangan masyarakat harus didasarkan pada asumsi, nilai, dan prinsip-prinsip agar dalam pelaksanaannya dapat memberdayakan masyarakat berdasarkan inisiatif, kemampuan, dan partisipasi mereka sendiri. Dengan demikian, konsep pengembangan masyarakat yang di dalamnya terkandung makna partisipatif harus benar-benar dapat memberdayakan masyarakat yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka menolong diri mereka sendiri(self-help)dan dapat bersaing secara efektif dengan kelompok masyarakat lainnya.

2. Konsep-Konsep Kunci

Pengertian Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Tujuan Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat

Sasaran Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat

Jenis-Jenis Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat

Jenis-Jenis Strategi Pemberdayaan Masyarakat

3. Tujuan Pembelajaran

a. Tujuan Pembelajaran Umum

Mengetahui dan memahami tentang pendekatan dan strategi pemberdayaan masyarakat b. Tujuan Pembelajaran Khusus

Adapun tujuan pembelajaran khusus, yaitu :

a. Mengetahui tentang pengertian pendekatan pemberdayaan masyarakatb. Mengetahui dan memahami tujuan pendekatan pemberdayaan masyarakatc. Mengetahui sasaran pendekatan pemberdayaan masyarakatd. Mengetahui jenis-jenis pendekatan pemberdayaan masyarakat

e. Mengetahui jenis-jenis strategi pemberdayaan masyarakatB. PENYAJIAN MATERI

1. Pendekatan Pemberdayaan MasyarakatPendekatan Masyarakat merupakan upaya pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk dapat mengenali, menalaah dan mengambil inisiatif untuk memecahkan permasalahan yang ada secara mandiri. Tujuan dari pendekakatan masyarakat adalah meningkatnya kapasitas masyarakatdan mencoba untuk menurunkan kerentanan individu, keluarga dan masyarakat luas dan dapat melakukan perubahan yang positif untuk menuju ke arah yang lebih baik. Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat rentan yang hidup didaerah rawan serta bersedia untuk menerima perubahan.

Pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap individu melalui bimbingan, konseling, stress managemet, intervensi krisis. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih individu dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered approach).

2. Pendekatan mezzo. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

3. Pendekatan makro. Pendekatan ini disebut strategi sistem besar (large-system strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas seperti perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobi, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat, merupakan beberapa strategi dalam pendekatan ini.2. Jenis-Jenis Strategi Pemberdayaan MasyarakatAda beberapa strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat.Strategi 1 : Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ;pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan.Kedua,memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). Dalam rangka pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke dalamsumber-sumberkemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar. Masukan berupa pemberdayaan ini menyangkut pembangunan prasarana dan sarana dasar fisik, seperti irigasi, jalan, listrik, maupun sosial seperti sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan, yang dapat dijangkau oleh masyarakat pada lapisan paling bawah, serta ketersediaan lembaga- lembaga pendanaan, pelatihan, dan pemasaran di perdesaan, dimana terkonsentrasi penduduk yang keberdayaannya amat kurang. Untuk itu, perlu ada program khusus bagi masyarakat yang kurang berdaya, karenaprogram-programumum yang berlaku tidak selalu dapat menyentuh lapisan masyarakat ini.

Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi jugapranata-pranatanya.Menanamkannilai-nilaibudaya modern, seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini. Demikian pula pembaharuaninstitusi-institusisosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat di dalamnya. Yang terpenting disini adalah peningkatan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan, pengamalan demokrasi.Ketiga,memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal itu justru akan mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang lemah. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity). Karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertikarkan dengan pihak lain). Dengan demikian tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat, memampukan, dan membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan.Strategi 2 : Program Pembangunan PedesaanPemerintah diNegara-negaraberkembang termasuk Indonesia telah mencanangkan berbagai macam program pedesaan, yaitu (1) pembangunan pertanian, (2) industrialisasi pedesaan, (3) pembangunan masyarakat desa terpadu, dan (4) strategi pusat pertumbuhan ( Sunyoto Usman, 2004). Penjelasanmacam-macamprogram sebagai berikut:Program pembangunan pertanian, merupakan program untuk meningkatkan output dan pendapatan para petani. Juga untuk menjawab keterbatasan pangan di pedesaan, bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar industri kecil dan kerumahtanggaan, serta untuk memenuhi kebutuhan ekspor produk pertanian bagi negara maju. Program industrialisasi pedesaan, tujuan utamanya untuk mengembangkan industri kecil dan kerajinan. Pengembangan industrialisasi pedesaan merupakan alternative menjawab persoalan semakin sempitnyarata-ratapemilikan dan penguasaan lahan dan lapangan kerja dipedesaan. Program pembangunan masyarakat terpadu, tujuan utamanya untuk meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas hidup penduduk dan memperkuat kemandirian. Ada enam unsur dalam pembangunan masyarakat terpadu, yaitu: pembangunan pertanian dengan padat karya, memperluas kesempatan kerja, intensifikasi tenaga kerja dengan industri kecil, mandiri dan meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan, mengembangkan perkotaan yang dapat mendukung pembangunan pedesaan, membangun kelembagaan yang dapat melakukan koordinasi proyek multisektor. Selanjutnya program strategi pusat pertumbuhan, merupakan alternatif untuk menentukan jarak ideal antara pedesaan dengan kota, sehingga kotabenar-benarberfungsi sebagai pasar atau saluran distribusi hasil produksi. Cara yang ditempuh adalah membangun pasar di dekat desa. Pasar ini difungsikan sebagai pusat penampungan hasil produksi desa, dan pusat informasi tentanghal-halberkaitan dengan kehendak konsumen dan kemampuan produsen. Pusat pertumbuhan diupayakan agar secara social tetap dekat dengan desa, tetapi secara eknomi mempunyai fungsi dansifat-sifatseperti kota.Senada dengan program pembangunan pedesaan, J. Nasikun (dalam Jefta Leibo, 1995), mengajukan strategi yang meliputi : (1) Startegi pembangunan gotong royong, (2) Strategi pembangunan Teknikal Profesional, (3) Strategi Konflik, (4) Strategi pembelotan kultural.Strategi Gotong RoyongDalamstrategi gotong royong melihat masyarakat sebagai sistem sosial. Artinya masyarakat terdiri dari atasbagian-bagianyang saling kerjasama untuk mewujudkan tujuan bersama. Gotong royong dipercaya bahwaperubahan-perubahanmasyarakat, dapat diwujudkan melalui partisipasi luas dari segenap komponen dalam masyarakat. Prosedur dalam gotong royong bersifat demokratis, dilakukan diatas kekuatan sendiri dan kesukarelaan.Strategi pembangunan Teknikal ProfesionalStrategi pembangunan Teknikal Profesional, dalam memecahkan berbagai masalah kelompok masyarakat dengan cara mengembangkan norma, peranan, prosedur baru untuk menghadapi situasi baru yang selalu berubah. Dalam strategi ini peranan agen agen pembaharuan sangat penting. Peran yang dilakukan agen pembaharuan terutama dalam menentukan program pembangunan, menyediakan pelayanan yang diperlukan, dan menentukan tindakan yang diperlukan dalam merealisasikan program pembangunan tersebut. Agen pembaharuan merupakan kelompok kerja yang terdiri atas beberapa warga masyarakat yang terpilih dan dipercaya untuk menemukan caracarayang lebih kreatif sehingga hambatanhambatandalam pelaksanaan program pembangunan dapat diminimalisir.Strategi KonflikStrategi Konflik, melihat dalam kehidupan masyarakat dikuasasi oleh segelintir orang atau sejumlah kecil kelompok kepentingan tertentu. Oleh karena itu, strategi ini menganjurkan perlunya mengorganisir lapisan penduduk miskin untuk menyalurkan permintaan mereka atas sumber daya dan atas perlakuan yang lebih adil dan lebih demokratis. Strategi Pembelotan KulturalStrategi konflik menaruh tekanan perhatian pada perubahan oraganisasi dan peraturan (struktur) melalui distribusi kekuasaan, sumber daya dan keputusan masyarakat.Strategi pembelotan kultural, menekankan pada perubahan tingkat subyektif individual, mulai dari perubahannilai-nilaipribadi menuju gaya hidup baru yang manusiawi. Yaitu gaya hidup cinta kasih terhadap sesame dan partisipasi penuh komunitas orang lain. Dalam bahasa Pancasila adalahhumanis-relegius.Strategi ini merupakan reaksi (pembelotan) terhadap kehidupan masyarakat modern industrial yang betrkembang berlawanan dengan pengembangan potensi kemanusiaan.Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat,dalam konsiderannya menyatakan bahwa dalam rangka penumbuhkembangan, penggerakan prakarsa dan partisipasi masyarakat serta swadaya gotong royong dalam pembangunan di desa dan kalurahan perlu dibentuk Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa. Lebih lanjut dinyatakan bahwa Kader Pemberdayaan Masyarakat merupakan mitra Pemerintahan Desa dan Kelurahan yang diperlukan keberadaan dan peranannya dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif di Desa dan Kelurahan. Adapun peran Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) intinya adalah mempercepat perubahan (enabler), perantara (mediator), pendidik (educator), perencana (planer), advokasi (advocation), aktivis (activist) dan pelaksana teknis (technisi roles) (lihat Pasal 10 Permendagri RI No.7 Tahan 2007).Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Permendagri tersebut, tampaknya dalam strategi pemberdayaan masyarakat dapat dinyatakan sejalan dengan Strategi pembangunan Teknikal Profesional.

C. TUGAS DAN LATIHAN

Tugas dan latihan terdiri dari 10 soal pilihan ganda dengan pilhan jawaban a,b,c,d,dan e.D. PENUTUP1. RANGKUMANPendekatan Masyarakat merupakan upaya pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk dapat mengenali, menalaah dan mengambil inisiatif untuk memecahkan permasalahan yang ada secara mandiri. Tujuan dari pendekakatan masyarakat adalah meningkatnya kapasitas masyarakatdan mencoba untuk menurunkan kerentanan individu, keluarga dan masyarakat luas dan dapat melakukan perubahan yang positif untuk menuju ke arah yang lebih baik. Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat rentan yang hidup didaerah rawan serta bersedia untuk menerima perubahan. Pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap individu melalui bimbingan, konseling, stress managemet, intervensi krisis. 2. Pendekatan mezzo. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi. 3. Pendekatan makro. Pendekatan ini disebut strategi sistem besar (large-system strategy),Ada beberapa strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat.

a. Strategi 1 : Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.b. Strategi 2 : Program Pembangunan Pedesaan

c. Strategi gotong royongd. Strategi pembangunan Teknikal Profesionale. Strategi Konflikf. Strategi pembelotan kultural, menekankan pada perubahan tingkat subyektif 2. TES AKHIR BABSOAL

1. Apa yang dimaksud pendekatan pemberdayaan masyarakat

a. Upaya pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk dapat mengenali, menalaah dan mengambil inisiatif untuk memecahkan permasalahan yang ada secara mandiri.

b. Upaya pemberantasan korupsi dalam mencegah pembekakan yang terjadi di uang Negara.

c. Upaya pemberantasan orang kaya yang mengambil, merugikan, memperalat masyarakat lemah.

d. Upaya peningkatan inflasi dalam persaingan di dalam bisnis dunia

e. Upaya peningkatan harga bahan bakar minyak di dalam masyarakat

2. Tujuan pendekatan pemberdayaan masyarakat adalah kecuali

a. Meningkatnya kapasitas masyarakat

b. Mencoba untuk menurunkan kerentanan individu, keluarga dan masyarakat luas

c. Melakukan perubahan yang positif untuk menuju ke arah yang lebih baik

d. Mengarahkan ke hal-hal yang positif

e. Meningkatkan angka pengangguran

3. Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat rentan yang hidup di daerah

a. Rawan serta bersedia untuk menolak perubahan

b. Rawan serta bersedia untuk menerima perubahan

c. Rawan serta tidak bersedia untuk menerima perubahan

d. Rawan serta bersedia melakukan apapun baik hal positif maupun negatif

e. Semua benar

4. Pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu

a. Pendekatan mikro. Pendekatan mezzo, Pendekatan fleksibel

b. Pendekatan tertutup. Pendekatan mezzo, Pendekatan makro

c. Pendekatan mikro. Pendekatan tertutup, Pendekatan fleksibel

d. Pendekatan mikro. Pendekatan mezzo, Pendekatan makro

e. Pendekatan Fleksibel, Pendekatan tertutup, Pendekatan makro

5. Pendekatan mikro adalah Pemberdayaan dilakukan terhadap

a. individu melalui bimbingan

b. individu konseling

c. stress managemet

d. saling mengancam

e. intervensi krisis

6. Pendekatan mikro berpusat pada

a. Kehendak

b. Orang lain

c. Tugas

d. Internet

e. Orang tua

7. Strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu sebanyak..jumlaha. 4b. 5c. 6d. 7e. 88. Strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat yaitukecualia. Strategi 1 : Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.b. Strategi 2 : Program Pembangunan Pedesaan

c. Strategi tatap mukad. Strategi pembangunan Teknikal Profesionale. Strategi Konflik9. Strategi pemberdayaan masyarakat yang melihat masyarakat sebagai sistem social adalah

a. Strategi 1 : Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.b. Strategi gotong royongc. Strategi 2 : Program Pembangunan Pedesaan

d. Strategi pembangunan Teknikal Profesionale. Strategi Konflik10. Strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan agen pembaharuan terutama dalam menentukan program pembangunan, menyediakan pelayanan yang diperlukan, dan menentukan tindakan yang diperlukan dalam merealisasikan program pembangunan adalah.a. Strategi 1 : Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.b. Strategi gotong royongc. Strategi 2 : Program Pembangunan Pedesaan

d. Strategi pembangunan Teknikal Profesionale. Strategi KonflikKUNCI JAWABAN

1. A

2. E

3. B

4. D

5. D

6. C

7. C

8. C

9. B

10. DDAFTAR PUSTAKA

Wahid Iqbal Mubarak, 2006, Ilmu Keperawatan Komunitas 1, Sagung Seto, JakartaEffendy, N. (1998), Dasar-Dasar Keperawatan Masyarakat, Jakarta, EGC

Kusuma, Taufiq. 2013. Strategi Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat. http://taufiqdk.blogspot.com/2013/02/strategi-pendekatan-dalam-pemberdayaan_11.html diakses tanggal 20 September 2014.

Siska. 2013. Pemberdayaan Masyarakat http://chikacimoet.blogspot.com/2013/02/pemberdayaan-masyarakat.html diakses tanggal 20 September 2014.

Sukardi, Liska. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Promkes. http://ikaliska.blogspot.com/2013/05/pemberdayaan-masyarakat-promkes.html diakses tanggal 20 September 2014.

Murakata. 2010. Pengertian dan Konsep Pendekatan Berbasis Masyarakat. http://pmimurakata.blogspot.com/2010/11/pengertian-dan-konsep-pendekatan.html diakses tanggal 20 September 2014.