Tanyajawab pemberdayaan

26

Transcript of Tanyajawab pemberdayaan

Page 1: Tanyajawab pemberdayaan
Page 2: Tanyajawab pemberdayaan

2

Page 3: Tanyajawab pemberdayaan

DAFTAR ISI

Pendahuluan ...................................................................................................................... 2

PNPM Mandiri ..................................................................................................................... 6

Tanya Jawab Seputar PNPM Mandiri ..................................................................... 10

Lampiran:

Matriks Program PNPM Mandiri .............................................................................. 20

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Penduduk Miskin dan Pengangguran Terbuka

dalam Rentang 1996-2007 ................................................................ 2

Tabel 2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

Tahun 1996 - 2007 ................................................................................. 3

1

Page 4: Tanyajawab pemberdayaan

PENDAHULUAN

Kemiskinan dan pengangguran merupakan persoalan besar yang

dihadapi oleh setiap bangsa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik,

jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2008 adalah 35 juta

atau 15,4% dari total populasi. Sedangkan jumlah pengangguran dari tahun

ke tahun juga terus bertambah, disebabkan tidak seimbangnya jumlah

antara penyediaan lapangan kerja baru dengan pertumbuhan jumlah

penduduk. Pasca krisis ekonomi tahun 1997, jumlah pengangguran terus

meningkat tiap tahunnya. Dalam kurun waktu 1997-2008, jumlah tersebut

hanya dua kali mengalami penurunan, yakni pada tahun 2007 dan 2008.

Tabel 1. Data Penduduk Miskin dan Pengangguran Terbuka

dalam Rentang 1996-2008

Tahun Pengangguran Terbuka Kemiskinan

Jumlah (juta orang) % Jumlah (juta orang) %

1996 4.4 4.9 34.5 17.7

1997 4.2 4.7 - -

1998 5 5.5 49.5 24.2

1999 6 6.4 47.9 23.4

2000 5.8 6.1 38.7 19.1

2001 8 8.1 37.9 18.4

2002 9.1 9.1 38.4 18.2

2003 9.9 9.7 37.3 17.4

2004 10.3 9.9 36.1 16.7

2005 11,9 11,2 35.1 16.0

2006 10,9 10,3 39.3 17.7

2007 (Tw I-III) 10,5 9,8 37,2 16,6

2008 9,4 8,5 35,0 15,4

Sebagian besar penduduk miskin di Indonesia hidup di perdesaan.

Komposisi ini relatif tidak berubah dalam sepuluh tahun terakhir. Secara

lengkap, komposisi penduduk miskin di Indonesia berdasarkan lokasi tempat

tinggal dalam rentang tahun 1996-2008 diperlihatkan pada tabel 2.

2

Page 5: Tanyajawab pemberdayaan

Tabel 2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

Tahun 1996 - 2008

Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang) Persentase Penduduk Miskin (%)

Kota Desa Total Kota Desa Nasional

1996 9,60 24,90 34,50 13,70 19,90 17,70

1998 17,60 31,90 49,50 21,90 25,70 24,20

1999 15,60 32,30 47,90 19,40 26,00 23,40

2000 12,30 26,40 38,70 14,60 22,30 19,10

2001 8,60 29,30 37,90 9,80 24,80 18,40

2002 13,30 25,10 38,40 14,50 21,10 18,20

2003 12,20 25,10 37,30 13,60 20,20 17,40

2004 11,50 24,60 36,10 12,60 19,50 16,60

2005 12,40 22,70 35,10 11,37 19,51 15,97

2006 14,49 24,81 39,30 13,47 21,81 17,75

2007 13,56 23,61 37,17 12,52 20,37 16,58

2008* 12,77 22,19 34,96 11,65 18,93 15,42

* BPS Maret 2008

Kemiskinan tidak bisa hanya dilihat dari rendahnya pendapatan

masyarakat, namun juga ditandai oleh berbagai masalah multidimensi.

Belum meratanya pembangunan khususnya di perdesaan dan luar Jawa

menyebabkan kurangnya akses masyarakat miskin di perdesaan terhadap

sumber daya produktif dan lapangan pekerjaan di perdesaan sehingga

menyebabkan tingginya angka pengangguran terbuka di perdesaan atau

menjadi bagian dari kemiskinan di perkotaan. Kemiskinan juga terkait

dengan terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar

dan keberdayaan mereka untuk menjangkau layanan tersebut sehingga

rentan untuk jatuh miskin pada saat terjadi guncangan ekonomi atau

bencana lainnya.

Dengan dimensinya yang luas dan kompleks, kemiskinan perlu ditangani

secara komprehensif dan sistemik. Faktor-faktor penyebab yang

dipengaruhi begitu banyak variabel, baik yang bersifat internal maupun

global, dan bersifat dinamis dari waktu ke waktu membutuhkan upaya

penanggulangan kemiskinan yang harus terus diperbaharui. Pemecahan

3

Page 6: Tanyajawab pemberdayaan

masalah kemiskinan juga tidak lagi dapat dilakukan oleh pemerintah

sendiri melalui kebijakan yang terpusat dan berjangka pendek, melainkan

memerlukan pendekatan yang terpadu, terencana, berkesinambungan,

dan menuntut keterlibatan berbagai pihak.

Untuk perbaikan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, serta peningkatan

kesejahteraan masyarakat miskin, pemerintah menetapkan tiga jalur

strategi pembangunan, yakni:

• Pro-Pertumbuhan, untuk meningkatkan dan mempercepat

pertumbuhan ekonomi melalui upaya menarik investasi, ekspor dan

bisnis, termasuk perbaikan iklim investasi;

• Pro-Lapangan Kerja, untuk menciptakan lapangan kerja termasuk

di dalamnya menciptakan pasar tenaga kerja dan fleksibel dan

menciptakan hubungan industri yang kondusif; dan

• Pro-Masyarakat Miskin, untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas

masyarakat agar dapat berkontribusi terhadap pembangunan,

memperluas akses terhadap layanan dasar, dan merevitalisasi sektor

pertanian, kehutanan, kelautan, ekonomi pedesaan.

Untuk koordinasi penanggulangan kemiskinan, pemerintah mengelompok-

kan (cluster) program-program penanggulangan kemiskinan tersebut

berdasarkan segmentasi masyarakat miskin penerima program sebagai

berikut:

PENANGGULANGAN

KEMISKINAN

BANTUAN DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI

JAMINAN SOSIAL PRODUKTIF

4

Page 7: Tanyajawab pemberdayaan

Cluster pertama adalah kelompok program-program bantuan dan jaminan

sosial yang ditujukan terutama bagi masyarakat termiskin di antara yang

miskin. Termasuk di dalamnya adalah berbagai program pelayanan dasar

seperti penyaluran beras bersubsidi (raskin) dan jaminan kesehatan

(Jamkesmas); pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat

terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya; bantuan

sosial untuk masyarakat rentan serta korban bencana alam dan sosial;

bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin yang memenuhi

persyaratan (Program Keluarga Harapan/PKH); serta peningkatan

kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA).

Cluster kedua adalah kelompok program-program yang bertujuan untuk

memberdayakan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri. Mereka yang tidak termasuk atau sudah lepas

dari cluster 1 didorong dan difasilitasi untuk dapat mengoptimalkan potensi

yang mereka dan lingkungan mereka miliki.

Sedangkan cluster ketiga ditujukan bagi mereka yang sudah/tidak masuk

ke dalam kategori penerima cluster 1 dan 2 karena dinilai memiliki mata

pencaharian atau usaha yang cukup untuk dapat membiayai kebutuhan

dasar mereka, namun tetap perlu ditingkatkan. Termasuk dalam cluster ini

adalah program-program bantuan bagi UMKM, baik berupa bantuan

modal atau pun peningkatan kapasitas, dan Kredit Usaha Rakyat.

Secara kelembagaan, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)

memberikan arah dan melakukan koordinasi keseluruhan upaya

penanggulangan kemiskinan. Di daerah, koordinasi penanggulangan

kemiskinan dilakukan oleh TKPK Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota.

Buku pegangan ini untuk selanjutnya difokuskan pada penjelasan

mengenai PNPM Mandiri.

5

Page 8: Tanyajawab pemberdayaan

PNPM MANDIRI

PNPM Mandiri merupakan program nasional dalam wujud kerangka

kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program

penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.

PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan

sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pen-

dampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan

inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang

berkelanjutan. Program-program yang tercakup dalam PNPM Mandiri

adalah program-program penanggulangan kemiskinan dan penciptaan

lapangan kerja yang berbasis pemberdayaan masyarakat dengan ciri-ciri:

a) menggunakan pendekatan partisipasi masyarakat; b) melakukan

penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat; dan c) kegiatan program

dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat. Ini didasarkan pada peta

kemiskinan dan kondisi pengangguran di Indonesia yang ditunjukkan pada

bagian sebelumnya.

PNPM Mandiri dapat dikategorikan atas:

a. PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masya-

rakat berbasis kewilayahan, seperti PNPM Perdesaan (PPK), PNPM

Perkotaan (P2KP), PNPM Daerah tertinggal dan Khusus (P2DTK),

PNPM Infrastruktur Perdesaan (PPIP), dan PNPM Infrastruktur Sosial

Ekonomi Wilayah (PISEW).

b. PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan

masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk

mendukung penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya

terkait pencapaian target tertentu. Termasuk dalam PNPM

Penguatan adalah Program Pengembangan Usaha Agribisnis

Pedesaan (PUAP), Bantuan Langsung Masyarakat untuk Keringanan

Investasi Pertanian (BLM-KIP) dan sebagainya.

Harmonisasi melalui PNPM akan dilaksanakan hingga tahun 2015, sejalan

dengan target MDGs. Rentang waktu yang cukup panjang ini diharapkan

6

Page 9: Tanyajawab pemberdayaan

akan menghasilkan modal kemandirian di daerah agar keberlanjutan dalam

bentuk program lain setelah program ini selesai dan dapat diwujudkan.

Harmonisasi program-program PNPM Mandiri pada tahun 2007 sampai

dengan tahun 2008 merupakan tahap transisi yang meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Harmonisasi program-program PNPM melalui:

> Fokus pada lokasi PNPM Inti untuk kecamatan

dan desa miskin sebagai acuan lokasi PNPM-

Penguatan.

> Integrasi prinsip, mekanisme dan prosedur

melalui pengembangan Pedoman Umum dan

pedoman pelaksanaan (pengaduan masyarakat,

monitoring & evaluasi, pengelolaan data dan

informasi, serta strategi komunikasi)

> Sinkronisasi pedoman terknis operasional tiap

program dengan pedoman PNPM Mandiri

2. Koordinasi pelaksanaan melalui Tim Pengendali

PNPM Nasional, serta Tim Koordinasi PNPM

Provinsi dan Kabupaten/Kota

3. Mengidentifikasi dan mengintegrasikan PNPM-

Penguatan yang berasal dari Departemen Teknis

ke dalam PNPM-Inti.

4. Memperbaiki kualitas dan mobilisasi fasilitator

• Di masing-masing desa/kelurahan

terbentuk lembaga keswadayaan

masyarakat yang dibentuk dan

ditetapkan oleh masyarakat

sendiri.

• Sinkronisasi proses perencanaan

partisipatif masyarakat ke dalam

perencanaan pembanguan

daerah.

• Memperkuat integrasi dan

sinergi PNPM-Inti dan PNPM-

Penguatan, termasuk

pendanaannya.

• Melakukan integrasi MIS untuk

kegiatan monitoring dan

evaluasi yang lebih baik

• Meningkatkan kualitas dan

kapasitas Pemerintah Derah

2007-2008 Transisi 2009 - 2015

Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui

komponen kegiatan sebagai berikut:

1. Pengembangan Masyarakat, mencakup serangkaian kegiatan

membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang

terdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat,

perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumber-

daya, pemantauan, dan pemeliharaan hasil-hasil yang telah dicapai.

7

Page 10: Tanyajawab pemberdayaan

Untuk mendukung kegiatan tersebut, disediakan dana pendukung

pembelajaran masyarakat, pengembangan dan operasional relawan

sebagai penggerak masyarakat; pendampingan, pengembangan

kapasitas, mediasi dan advokasi.

2. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), merupakan dana stimulan

keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk

membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat

miskin.

3. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal, merupakan

serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah

daerah dan pelaku lokal/kelompok peduli lainnya agar mampu

menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi

masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan

hidupnya secara layak. Kegiatan komponen ini antara lain seminar,

pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara

selektif, dan sebagainya.

4. Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program, meliputi kegiatan-

kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok

peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan

konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi, dan pengem-

bangan program.

PNPM Mandiri mengembangkan kerangka pemantauan dan evaluasi,

pengelolaan informasi dan pengaduan masyasarakat, serta strategi

komunikasi dan sosialisasi sebagai instrument harmonisasi para pengelola

program di berbagai program dan wilayah.

Melalui PNPM Mandiri dan berbagai upaya harmonisasi dan sinergi antar

program, diharapkan kapasitas masyarakat dapat meningkat, baik secara

individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan

8

Page 11: Tanyajawab pemberdayaan

terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan-

nya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar

dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan

kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

9

Page 12: Tanyajawab pemberdayaan

TANYA JAWAB SEPUTAR PNPM MANDIRI

PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN APA SAJA YANG

DIJALANKAN OLEH PEMERINTAH?

Program-program penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh

pemerintah dapat dikategorikan dalam tiga kelompok (cluster), yakni:

a. Pertama, adalah program-program perlindungan sosial yang secara

langsung ditujukan bagi masyarakat yang paling miskin di antara

yang miskin. Kelompok masyarakat ini tidak mampu memenuhi

kebutuhan dasar mereka, sehingga tanpa diberikan bantuan sosial

kondisi mereka akan semakin sulit. Termasuk dalam program ini

adalah subsidi minyak tanah, Program Beras untuk Masyarakat

Miskin (RASKIN), Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan

Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS), dan Bantuan Langsung Tunai

(BLT).

b. Kedua, adalah program penanggulangan kemiskinan yang berbasis

pada pemberdayaan masyarakat. Melalui pemberdayaan, diharap-

kan masyarakat dapat berperan sebagai subyek pembangunan dan

secara mandiri mampu menyelesaikan permasalahan kemiskinan-

nya. Program-program dalam kelompok ini diharmonisasi dan

dikoordinasikan dalam payung Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat – Mandiri (PNPM Mandiri)

c. Ketiga, adalah berbagai program kredit mikro dan penguatan/

pembinaan usaha kecil dan mikro yang secara berkesinambungan

melanjutkan keberdayaan masyarakat untuk mewujudkan

kemandiriannya. Termasuk di dalam kelompok ini adalah Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dan program dana bergulir untuk kegiatan

produktif skala mikro.

1

10

Page 13: Tanyajawab pemberdayaan

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PNPM INTI DAN PNPM

PENGUATAN?

PNPM Inti merupakan program pemberdayaan masyarakat yang berbasis

kewilayahan, mencakup Program Pengembangan Kecamatan (PPK),

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), Program

Pengembangan Insfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Program

Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) dan

Program Pengembangan Infrastuktur Perdesaan (PPIP).

Sedankan PNPM Penguatan adalah program-program pemberdayaan

masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan serta khusus untuk men-

dukung penaggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya terkait

pencapaian target sektor tertentu. Termasuk dalam PNPM Penguatan

adalah Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP),

Bantuan Langsung Masyarakat untuk Keringanan Investasi Pertanian (BLM-

KIP), Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan Berbasis Masyarakat dan lain sebagainya (Pamsimas) dan

lain sebagainya.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN HARMONISASI DALAM

PNPM MANDIRI?

Harmonisasi program adalah sinkronisasi dan keterpaduan tujuan, prinsip,

dan kebijakan mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengendalian program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri, harmoni-

sasi menjadi kunci keberhasilan sebab sebelumnya PNPM Mandiri terdiri

dari beberapa program pemberdayaan yang terpisah, yang dilakukan oleh

beberapa departemen teknis. Dengan latar belakang, sasaran, metode,

dan tujuan yang berbeda tersebut, maka sukses tidaknya PNPM Mandiri

akan sangat ditentukan oleh harmonisasi program yang dilakukan.

2

3

11

Page 14: Tanyajawab pemberdayaan

BAGAIMANA TAHAP-TAHAP HARMONISASI DILAKUKAN?

Harmonisasi awal adalah tahap transisi (tahun 2007- 2008), meliputi:

a. Harmonisasi dan integrasi prinsip, mekanisme dan prosedur ke

dalam pedoman, peraturan pelaksanaan, dan petunjuk teknis.

b. Harmonisasi lokasi oleh Tim Pengendali melalui:

• penetapan kecamatan dengan prioritas penanganan desa/ke-

lurahan tertinggal serta desa/kelurahan dengan jumlah penduduk

miskin besar dan dengan tingkat pelayanan dasar rendah;

• pengarahan program-program pemberdayaan masyarakat

lainnya ke lokasi-lokasi tersebut.

c. Pengelolaan program-program PNPM Mandiri oleh lembaga

keswadayaan masyarakat di masing-masing desa/kelurahan yang

dibentuk dan ditetapkan oleh masyarakat di setiap desa/kelurahan.

Harmonisasi mulai tahun 2009 dan selanjutnya merupakan tahap

pelembagaan, meliputi langkah-langkah berikut:

a. Masing-masing kecamatan PNPM Mandiri mendapatkan alokasi BLM

dan bantuan teknis, yang pemanfaatannya diprioritaskan kepada

masyarakat miskin dan daerah tertinggal.

b. Komponen BLM dan bantuan teknis PNPM Mandiri dianggarkan

melalui:

• Pendanaan yang bersumber dari APBN dibebankan pada bagian

anggaran dan disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian/Lembaga ke dalam jenis belanja barang untuk

bantuan teknis. Sedangkan untuk BLM dialokasikan ke dalam

jenis belanja bantuan sosial.

• Pendanaan daerah yang berasal dari APBD untuk mendukung

program dan kegiatan bersama PNPM Mandiri dialokasikan dan

disusun oleh Pemerintah Daerah dalam Rencana Kerja dan

Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah.

4

12

Page 15: Tanyajawab pemberdayaan

Penentuan lebih lanjut pemanfaatan dana BLM tersebut diatur

dalam petunjuk teknis masing-masing program.

c. Harmonisasi Perencanaan Partisipatif PNPM Mandiri ke dalam sistem

perencanaan reguler (yang dimulai dari Musrenbang desa/

kelurahan dan penyusunan RKP desa/ kelurahan), dengan arahan

sebagai berikut:

• Kegiatan masyarakat yang tidak dapat didanai oleh PNPM Mandiri

dimasukkan dalam Daftar Kegiatan Prioritas hasil Musrenbang

desa/ kelurahan untuk diusulkan dalam Musrenbang di

kecamatan, forum SKPD, dan Musrenbang di kabupaten/ kota.

• Untuk percepatan penanggulangan kemiskinan, kegiatan yang

dimaksud di atas diprioritaskan dalam rencana kerja SKPD dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah sebagai dasar untuk pe-

nyusunan RAPBD.

• Pada setiap proses Musrenbang kecamatan dan kabupaten/kota

harus ada keterwakilan masyarakat untuk mengawal dan

menegaskan usulannya secara langsung.

• Hasil Musrenbang kabupaten/kota di informasikan kembali

kepada masyarakat oleh perwakilan masyarakat tersebut di atas

melalui pertemuan di kecamatan dan di desa/kelurahan dan

melalui media atau saluran informasi lainnya.

SIAPA YANG TERLIBAT DALAM MENGKOORDINASIKAN PNPM DI

TINGKAT PUSAT, PROPINSI, KABUPATEN, DAN KECAMATAN?

Di tingkat pemerintah pusat, pengendalian PNPM Mandiri dilakukan oleh

Tim Pengendali PNPM Mandiri yang diketuai oleh Menko Bidang

Kesejahteraan Rakyat. Tim ini terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelaksana

dari berbagai kementerian/lembaga terkait, dengan masing-masing

tanggungjawabnya sebagai berikut:

• Koordinasi pengendalian PNPM Mandiri: Kantor Kementerian

Koordinasi Kesra.

5

13

Page 16: Tanyajawab pemberdayaan

• Perencanaan dan Pengembangan kebijakan serta monitoring dan

evaluasi: Bappenas

• Pembiayaan: Departemen Keuangan

• Sosialisasi dan komunikasi: Depkominfo

• Pelaksanaan dan pembinaan teknis: masing-masing departemen

Teknis terkait.

Sedangkan di tingkat daerah, Tim Koordinasi PNPM Mandiri Propinsi terdiri

dari pejabat instansi terkait dan berada di bawah koordinasi TKPKD

Propinsi. Sedangkan Tim Koordinasi PNPM Mandiri kabupaten/kota terdiri

dari pejabat instansi terkait dan berada di bawah koordinasi TKPKD

kabupaten/kota. Di setiap propinsi dan kabupaten, hanya akan ada satu

Tim Koordinasi PNPM Mandiri. Untuk itu Gubernur dan Bupati/Walikota,

selaku penanggungjawab TKPKD propinsi dan kabupaten membentuk dan

menetapkan Tim Koordinasi PNPM Mandiri di wilayahnya masing-masing

dengan diketuai oleh Bappeda. Tim tersebut bertugas mengkoordinir,

memantau, memfasilitasi bantuan teknis dari dinas sektoral, memediasi

penyelesaian masalah dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh program-

program di bawah PNPM Mandiri.

DARI MANA SUMBER DANA PNPM MANDIRI BERASAL DAN

BAGAIMANA PENGELOLAANNYA?

Sebagian besar dana bersumber dari APBN kementerian/lembaga.

Kementerian/lembaga mengalokasikan anggaran untuk komponen

bantuan teknis dan BLM sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dan

bertanggungjawab terhadap penggunaan anggaran operasional satker

pelaksana PNPM Mandiri baik di pusat, provinsi, maupun di kabupaten/

kota. Penetapan pejabat satker dikoordinasikan dengan gubernur atau

Bupati/Walikota dengan memperhatikan peraturan perundangan yang

berlaku.

6

14

Page 17: Tanyajawab pemberdayaan

Selain itu, diperlukan juga dana daerah untuk mendukung kegiatan

bersama PNPM Mandiri, mencakup pelaksanaan koordinasi, komponen

BLM dana pendamping, dan bantuan teknis untuk mendampingi

pelaksanaan BLM. Dana daerah tersebut dituangkan dalam dokumen

APBD Provinsi atau Kabupaten/Kota, dan dianggarkan sepanjang

dibutuhkan untuk pelaksanaan PNPM Mandiri. Dalam pelaksanaannya,

Gubernur dan Bupati/Walikota menetapkan satker yang mendukung

pelaksanaan pengendalian dan koordinasi lingkupnya masing-masing

serta tugas rutin Tim Koordinasi PNPM Mandiri provinsi dan kabupaten/

kota yang bersumber dari APBD provinsi dan kabupaten/kota.

Secara umum, besaran dana APBD untuk mendukung pelaksanaan PNPM

Mandiri adalah 20 – 50% dari total biaya yang dibutuhkan, bergantung

dari kapasitas fiskal masing-masing daerah.

PNPM Mandiri juga memperoleh dukungan dari berbagai donor, baik

berupa hibah maupun pinjaman. Untuk mengkoordinasikan dukungan

hibah dari berbagai donor, dibentuk Badan Fasilitas Pendukung PNPM

Mandiri (PNPM Support Facility/PSF), yang diketuai oleh Deputi Bidang

Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Bappenas.

KEGIATAN APA SAJA YANG DAPAT DIDANAI MELALUI

PNPM MANDIRI?

Pada prinsipnya adalah kegiatan yang bermanfaat bagi warga dan

diusulkan melalui perencanaan partisipatif PNPM Mandiri dan dituangkan

dalam rencana kerja masyarakat, mencakup antara lain:

• Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan

permukiman, sosial, dan ekonomi secara padat karya;

• Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit

mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat

miskin. Perhatian yang lebih besar perlu diberikan bagi kaum

perempuan dalam memanfaatkan dana bergulir ini;

7

15

Page 18: Tanyajawab pemberdayaan

• Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia,

terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target MDGs;

• Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui

penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen

organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan

yang baik.

Dana ini tidak boleh dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang merusak

lingkungan, melanggar hukum, dimanfaatkan untuk kepentingan politik,

segelintir pihak, atau penerima manfaatnya sebagian besar bukan

kelompok miskin.

BAGAIMANA BLM DIKELOLA OLEH MASYARAKAT?

Prinsip dasar pengelolaan dana BLM PNPM Mandiri adalah swakelola

masyarakat. Dana BLM yang telah masuk ke rekening kolektif masyarakat

menjadi kekayaan dan milik sepenuhnya masyarakat penerima dan

digunakan untuk membiayai kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat secara bertanggung

jawab, sesuai prinsip dan prosedur masing-masing program, dan Negara

melepaskan segala hak dan kewajiban terhadap dana tersebut.

BAGAIMANA PELAKSANAAN KEGIATAN PNPM MANDIRI OLEH

MASYARAKAT?

Kegiatan-kegiatan PNPM Mandiri pada prinsipnya dilaksanakan secara

swadaya oleh masyarakat. Di desa/kelurahan, kegiatan tersebut dikelola

oleh lembaga keswadayaan masyarakat dibantu oleh tim-tim khusus yang

dibentuk sesuai kebutuhan melalui musyawarah masyarakat desa/

kelurahan.

Pada pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri, apabila dibutuhkan barang/

jasa yang tidak dapat disediakan secara swadaya maka dilakukan

8

9

16

Page 19: Tanyajawab pemberdayaan

pengadaan barang/jasa oleh masyarakat melalui lembaga keswadayaan

masyarakat. Atas permintaan lembaga keswadayaan masyarakat, dinas

teknis terkait dapat membantu masyarakat untuk memperoleh kebutuhan

tersebut. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya lebih lanjut

diatur dalam Pedoman Umum PNPM Mandiri dan petunjuk teknis masing-

masing program.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN LEMBAGA KESWADAYAAN

MASYARAKAT?

Lembaga keswadayaan masyarakat atau yang disebut dengan nama lain

adalah lembaga kemasyarakatan yang dibentuk dan ditetapkan oleh

masyarakat di setiap desa/kelurahan, yang berfungsi secara kolektif dan

bertanggungjawab terhadap pengelolaan kegiatan PNPM Mandiri di desa/

kelurahan, dan bertanggung jawab kepada masyarakat melalui

musyawarah desa/kelurahan.

Lembaga keswadayaan masyarakat tersebut bertanggungjawab atas,

pengorganisasian, perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan PNPM

Mandiri di desa/kelurahan. Mekanisme dan prosedur pembentukan

Lembaga Keswadayaan Masyarakat dan pelaksanaan musyawarah antar

desa/kelurahan tersebut diatur dalam Pedoman Umum PNPM Mandiri dan

petunjuk teknis masing-masing program, dengan mengacu kepada

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka kerjasama antar desa/kelurahan, forum musyawarah antar

desa/kelurahan merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan di

kecamatan pedesaan. Sedangkan untuk kecamatan di wilayah perkotaan,

musyawarah antar kelurahan/desa dilakukan melalui Musrenbang

kecamatan.

10

17

Page 20: Tanyajawab pemberdayaan

BAGAIMANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI DI LOKASI-LOKASI

PERGANTIAN PROGRAM?

Dalam rangka harmonisasi, dapat terjadi pergantian pengelola program

di suatu lokasi kecamatan. Di lokasi-lokasi tersebut, perlu dilakukan

langkah-langkah berikut:

• Serah terima konsultan/fasilitator antar program dengan difasilitasi

Tim Koordinasi PNPM Mandiri, melalui penandatanganan berita

acara serah terima.

• Lokasi Program. Seluruh desa/kelurahan di kecamatan lokasi-lokasi

pergantian program berhak berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM

Mandiri Perdesaan maupun Perkotaan.

• Hasil proses perencanaan dari program sebelumnya supaya

diperhatikan/ dipertimbangkan dan dimanfaatkan dalam proses

perencanaan program pengganti.

• Pelaku-pelaku Program yang terlibat termasuk pengurus lembaga/

unit di desa/kelurahan yang mengelola program sebelumnya,

fasilitator desa, kader, relawan, anggota lembaga keswadayaan

masyarakat, Tim Pengelola Kegiatan (TPK), termasuk unit-unit

pengelola kegiatan (UPK) lainnya yang pernah dibentuk harus

diumumkan keberadaannya dan dipertimbangkan dalam proses

pemilihan pelaku dan/atau pengelola lembaga keswadayaan

masyarakat PNPM Mandiri perkotaan/perdesaan.

• Setiap fasilitator pengganti wajib memfasilitasi dan memberikan

bimbingan, serta pemeriksaan administrasi dan keuangan, sesuai

dengan pedoman/petunjuk yang berlaku sehingga harapan/

kebutuhan masyarakat terpenuhi.

• Kelompok-kelompok masyarakat penerima manfaat yang pernah

mendapatkan pinjaman dari PNPM Mandiri atau program pemerintah

lainnya harus didata dan diarsipkan dengan baik, mencakup

keanggotaan dan kinerja pinjamannya. Kelompok-kelompok yang

11

18

Page 21: Tanyajawab pemberdayaan

tidak mengembalikan pinjaman atau masih dalam masa pengem-

balian pinjaman tidak boleh mendapatkan pinjaman dari program

PNPM Mandiri pengganti sampai semua pinjamannya lunas.

• PNPM Mandiri memberi kesempatan bagi masyarakat menerapkan

sanksi dalam pelaksanaan program sepanjang sanksi tersebut

mendukung penegakan prinsip-prinsip PNPM Mandiri.

APA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH LSM DALAM

MENDUKUNG KEGIATAN PNPM MANDIRI?

Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di suatu wilayah sebenarnya

pelaku potensial yang dapat turut mensukseskan program ini. Diantara-

nya melakukan pengawasan program, advokasi program dan pember-

dayaan masyarakat yang lebih efektif, quality assurance (jaminan kualitas)

dari kegiatan fisik prasarana yang akan dan telah dilakukan, dan lain

sebagainya. Sumber pendanaan untuk lembaga-lembaga non pemerintah

itu diharapkan dari swadaya mereka sendiri atau dapat pula mengakses

pendanaan dari berbagai donor.

12

19

Page 22: Tanyajawab pemberdayaan

LAMPIRAN MATRIKS PROGRAM PNPM MANDIRI

Items\Programs

Coverage Area

- Jumlah Provinsi

- Jumlah Kab/Kota

- Jumlah Kecamatan (2008)

Besaran Bantuan Langsung

Masyarakat

- Kabupaten/Kota

- Kecamatan

- Kelurahan/Desa

Pagu Indikatif (miliar)

- 2008

- 2009

Sumber Pendanaan:

Kriteria Lokasi Program

Koordinasi Program

- Tingkat Pusat

- Tingkat Provinsi

- Tingkat Kab/Kota

Executing Agency

- Tingkat Pusat

- Tingkat Provinsi

- Tingkat Kab/Kota

- Tingkat Kecamatan

- Tingkat Kelurahan/Desa

No

1

2

3

4

5

6

7

PNPM Mandiri Perdesaan

32

366*

2835*

1.5 - 3 M selama 3 tahun

4.300,20

6.992,10

Kecamatan yang tidak bermasalah dalam PPK

Kecamatan yang diusulkan Pemda dalam

skema kontribusi pendanaan

Tim Pengendali PNPM Mandiri

Tim Koordinasi PNPM Provinsi

Tim Koordinasi PNPM Kab/Kota

Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Depdagri

BPMD Provinsi/Sejenisnya

BPMD Kab.

Pemerintah Tingkat Kecamatan

-

PNPM Mandiri Perkotaan

33

245

955

150-500 juta (selama program berlangsung)

1.414,75

1.737,04

Kecamatan Perkotaan

Kelurahan dengan dominan jumlah Masyarakat Pra

Sejahtera Tinggi

Kelurahan dengan KK miskin > 10%

Tim Pengendali PNPM Mandiri

Tim Koordinasi PNPM Provinsi

Tim Koordinasi PNPM Kab/Kota

Ditjen Cipta Karya Dep. PU

Dinas Cipta Karya Provinsi/Sejenisnya

Dinas Cipta Karya Kab/Kota/Sejenisnya

Pemerintah Tingkat Kecamatan

Pemerintah Tingkat Kelurahan

20

Page 23: Tanyajawab pemberdayaan

PNPM Mandiri DTK

8

32

186

1 - 5 milyar

500 juta - 1 milyar

363,00

195,93

(1) APBN

(2) APBD

(3) Swadaya Masyarakat

(4) Partisipasi Dunia Usaha

Daerah Tertinggal secara ekonomi, sumber daya

manusia, prasarana/ infrastruktur, kemampuan

keuangan lokal (celah fiskal), aksesibilitas, dan

karakteristik daerah yang kurang mendukung.

Daerah Khusus, mengalami bencana alam,

bencana sosial serta daerah yang ada di perbatasan

dengan Negara lain.

Tim Pengendali PNPM Mandiri

Tim Koordinasi P2DTK Pusat (Bappenas, KPDT,

Depkeu, Depdagri, Depkes, Diknas, Menkokesra,

Dept PU, Depsos, Menkop dan UKM)

Tim Koordinasi PNPM Provinsi

Tim Koordinasi Propinsi (Ketua: Bappeda,

anggota: Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,

Dinas PU, Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

Badan PMD dan dinas/instansi lainnya )

Tim Koordinasi P2DTK Kabupaten (Ketua:

Bappeda, Anggota: Bagian Penyusunan Program

dan Bagian Keuangan Sekretariat Wilayah, Dinas

Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas

Pendidikan, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan, Badan PMD, KPPN, dan Dinas/

instansi lain yang terkait

Deputi Bidang Pembangunan Pedesaan

Kementerian Negara Pembangunan Daerah

Tertinggal

UPKD Provinsi

UPKD Kabupaten

UPK Kec.

TPK

PNPM Mandiri PISEW

9

32

237

2 milyar

1.5 milyar

52.50

485.30

Kabupaten eks. Proyek Pengembangan Prasarana

Perdesaan (P2D).

Kabupaten di luar Pulau Jawa, Bali, Maluku, Irian

dan NAD,

Kabupaten di luar wilayah pengembangan PPK

dan P2DTK) serta program sejenis lainnya,

Kabupaten dengan alokasi anggaran

pembangunan (APBD) per kapita yang kecil,

Kabupaten dengan jumlah dan prosentase

penduduk miskin yang besar,

Tim Pengendali PNPM Mandiri

Tim Koord. Pisew Pusat (Bappenas, Dep PU,

Sepdagri, Depkeu, Depkes, Depdiknas, KPDT)

Tim Koordinasi PNPM Provinsi

Tim Koordinasi Pisew Propinsi (Ketua: Bappeda

Prop, dan anggota dari unsur Sekretariat Daerah

Prpinsi, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas

PU/ nama lain, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan,

Dinas Pendidikan, Kanwil Dirjen Perbendaharaan,

Dinas/badan/kantor terkait)

Tim Koordinasi Pisew Kabupaten (Ketua: Bappeda

Kabupaten, dan anggota dari unsur Sekretariat

Pemkab, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas

PU/ nama lain, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan,

Dinas Pendidikan, Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara/KPPN, Dinas/badan/

kantor terkait)

Ditjen Cipta Karya, Dep. PU, Ditjen PMD Depdagri,

Ditjen Bangda Depdagri

Dinas Cipta Karya Provinsi

Dinas Cipta Karya Kab.

Pemerintah Tingkat Kecamatan

PNPM Mandiri IP

26

177

497

250 juta

550

950

Desa Tertinggal

Tim Pengendali PNPM Mandiri

Tim Koordinasi Pusat (Menko Kesra dan Menko

Perekonomian)

Tim Pengarah Pusat (Menteri PU)

Tim Koordinasi PNPM Provinsi

Tim Pengarah Propinsi (TPPr) (Ketua:

Bappeprop, Sekres: Dinas PU dan anggota dari

unsur Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Dinas-dinas terkait, masyarakat dan stakeholder

lainnya

Tim Pengarah Kabupaten (TPK) (Ketua: Bappeda,

Sekretaris: Kepala Dinas Bidang Pekerjaan

Umum/ Kimpraswil, dan anggota adalah

Instansi Pemberdayaan Masyarakat, Kepala

Dinas/Instansi terkait serta masyarakat dan

stakeholders lainnya

Ditjen Cipta Karya Dep. PU

Satuan Kerja Tingkat Provinsi

Satuan Kerja Tingkat Provinsi

Pemerintah Tingkat Kecamatan

Pemerintah Tingkat Desa

21

Page 24: Tanyajawab pemberdayaan

LAMPIRAN MATRIKS PROGRAM PNPM MANDIRI

Items\Programs

Konsultan

- Tingkat Pusat

- Tingkat Provinsi

- Tingkat Kab/Kota

- Tingkat Kec.

- Tingkat Kelurahan.

Rasio Fasilitator

- Fasilitator Kecamatan

- Fasilitator Kelurahan

Peruntukan Bantuan

Pencairan Dana BLM

Keberlanjutan

PNPM Mandiri Perdesaan

National Management Consultant

Regional Management Unit

Fasilitaor Kab. Dan Fasilitator Teknik Kab.

Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Teknik

Kecamatan

Fasilitator Desa, terdiri dari Tim Penulis Usulan

dan Tim Pelaksana Kegiatan

Tiap Kecamatan terdiri dari 1 F.Kec dan F Teknik

Kec.

-

Open Menu, dengan prioritas sebagai berikut:

a. Kegiatan pembangunan perbaikan

prasarana sarana dasar yang dapat memberikan

manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM,

b. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan

kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan

pelatihan pengembangan ketrampilan

masyarakat (pendidikan nonformal)

c. Kegiatan peningkatan kapasitas/

ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama

bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan

produksi berbasis sumber daya lokal (tidak

termasuk penambahan modal)

d. Penambahan permodalan simpan pinjam

untuk Kelompok Perempuan (SPP)

Pencairan dana dari rekening kolektif Bantuan

PPK (BPPK) yang dikelola Unit Pengelola

Kegiatan (UPK) kepada Tim Pengelola Kegiatan

(TPK) di tingkat desa.

Keberlanjutan dan pelibatan pelaku yang telah

ada melalui : Peningkatan kapasitas pelaku

secara teknis dan manajerial, Penyediaan

sistem dan mekanisme, Penguatan

kelembagaan

Adanya sistem pemeliharaan

Pelatihan kepada tim pemeliharaan

PNPM Mandiri Perkotaan

Konsultan Manajemen Pusat (KMP)

Unit Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Konsultan Manajemen Wilayah (KMW)

Kordinator Kota/ Asisten Kota Mandiri

Asisten Kota (askot), tdd askot sosial, askot ekonomi,

askot teknik

Fasilitator Kelurahan

Fasilitator Kelurahan, tdd fasilitator sosial, fasilitator

ekonomi, fasilitator teknik

5 Fasilitator untuk 7 Kelurahan

Jenis bantuan: Open Menu untuk kegiatan sosial,

ekonomi, dan lingkungan

Kelompok sasaran bantuan teknis: pemerintah dan

masyarakat

Kelompok sasaran BLM: masyarakat miskin yang

diidentifikasi masyarakat sendiri dan disepakati

bersama oleh masyarakat kelurahan

Peruntukan BLM: stimulan untuk memberi

kesempatan masyarakat berlatih melaksanakan

pronangkis

Pemanfaatan BLM dana bergulir: di lokasi baru

maksimal 30% dan di lokasi lama maksimal 20%

Proses penyaluran dan pencairan dana BLM P2KP

dari pemerintah yang diwakili oleh PJOK secara

langsung ke masyarakat yang diwakili oleh BKM

Penguatan kapasitas LKM dan unit-unit

pengelolanya (UPK, UPL, UPS)

Melembagakan sinergi PJM Pronangkis dengan

perencanaan pembangunan reguler tingkat

kelurahan

Sistem pemeliharaan partisipatif

Inventarisasi Best Practice

Pengembangan media warga di tingkat kelurahan

Pedoman Exit Strategy dan Penyiapan Tahap

Terminasi

No

8

9

10

11

12

*) Termasuk Papua dan Papua Barat

22

Page 25: Tanyajawab pemberdayaan

PNPM Mandiri DTK

Konsultan Manajemen Nasional

Konsultan Manajemen Provinsi

Konsultan Manajemen Kabupaten

Fasilitator Kecamatan

FD TPKM/Komite Sekolah

Tiap Kecamatan terdiri dari 1 Fasilitator

-

Open Menu dengan prioritas pemenuhan

kebutuhan sosial dasar (pendidikan, kesehatan),

infrastruktur, penguatan hukum, capacity

building, penciptaan iklim investasi, iklim usaha

serta penyediaan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana sosial ekonomi.

Pencairan dana dari rekening kolektif Bantuan PPK

(BPPK) yang dikelola Unit Pengelola Kegiatan

(UPK) kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) di

tingkat desa.

Pemanfaatan dan pelibatan pelaku yang telah ada

Adanya sistem pemeliharaan

Pelatihan kepada tim pemeliharaan

PNPM Mandiri IP

Konsultan Manajemen Pusat

Konsultan Manajemen Provinsi

Konsultan Manajemen Kabupaten

-

1 Fasilitator untuk 3 Desa

Infrastruktur (umum, jalan, air minum, irigasi,

sanitasi)

Penerima Dana Bantuan Sosial Infrastrukturn

Perdesaaan (DBS) untuk rehabilitasi dan

peningkatan infrastruktur dan sarana adalah

masyarakat desa melalui rekening OMS/ Pokmas/

LKD

Pengelolaan pemanfaatan, pemeliharaan dan

pengembangan diserahkan kepada masyarakat

sesuai hasil Musdes (oleh Kelompk Pemanfaat

dan Pemelihara/KPP)

Pelatihan Kelompk Pemanfaat dan Pemelihara/

KPP)

PNPM Mandiri PISEW

Konsultan Pendukung Tim Koordinasi dan

Konsultan Manajemen Advisory

KM. Provinsi dan KM. Provinsi Teknik

KM. Kabupaten & Asisten

Fasilitator Kecamatan dan TPL.

Tiap Kecamatan terdiri dari 1 Fasilitator dan 1 TPL

-

Infrastruktur (umum, jalan, air minum, irigasi,

sanitasi)

Pencaiaran dana dilakukan dengan cara

Pelaksanaan Langsung ke Lembaga

Kemasyarakatan Desa (LKD)

Pemanfaatan dokumen perencanaan dan

infrastruktur oleh Kelompok Pemanfaat dan

Pemelihara/KPP)

Adanya prinsip-prinsip pemeliharaan, Monitoring

pelaksanaan Pisew Mandiri dengan pendanaan dari

Pemda pasca program selama 2 tahun

Pelatihan Kelompk Pemanfaat dan Pemelihara/

KPP)

23

Page 26: Tanyajawab pemberdayaan