Laporan pemberdayaan

36
PROGRAM PEMBERDAYAAN “BERKREASI DENGAN TOGA DI TBM PUTAT JAYA DOLLY” OLEH : Arief Hanafi (094564002) Triisna Martina Vati Lova (094564003) Yunita Laila Rohmarin (094564056) Dwi Tunggal Sari (094564206) PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Transcript of Laporan pemberdayaan

Page 1: Laporan pemberdayaan

PROGRAM PEMBERDAYAAN

“BERKREASI DENGAN TOGA DI TBM

PUTAT JAYA DOLLY”

OLEH :

Arief Hanafi (094564002)

Triisna Martina Vati Lova (094564003)

Yunita Laila Rohmarin (094564056)

Dwi Tunggal Sari (094564206)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2012

Page 2: Laporan pemberdayaan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat sebagai objek kajian sosiologi, tentunya sangat tidak

asing dengan realitas sosial. Fenomena yang dianggap masyarakat adalah hal

biasa, bagi sosiologi tidak biasa. Konsep revolusi kelas yang dikenalkan

Marx, konsep power of knowledge Foucoult, pendidikan dialogis Freire,

Hegemoni Gramsci dan masih banyak lagi, ini semua adalah sedikit

gambaran tentang tindakan praksis ilmuwan untuk merubah kondisi

masyarakat yang lebih bermakna. Mereka rela dipenjara, diasingkan bahkan

diusir untuk mencapai sebuah tujuan yaitu gerakan pembebasan. Berangkat

dari teori mereka mempraksiskan dan ingin merubah tatanan masyarakat dari

ketertindasan dan ketidakadilan.

Teori tidak hanya dipahami apalagi dihapalkan, melainkan teori di

praktekkan dalam masyarakat, disinilah letak fungsi teori. Ketika teori hanya

bergerak dalam ranah ide maka disitulah sebenarnya “kemandegan” sebuah

ilmu pengetahuan, maka tidak salah jika istilah “disfungsi intelektual” di

lebelkan pada sekelompok intrelektual yang tidak bisa merubah kondisi

masyarkat yang tertindas. Kalau kita meminjam istilah Marx maka para

intelektual ini mengalami sebuah keterasingan terhadap ilmunya sendiri.

Agar kami tidak terjebak pada keterasingan, maka disini

menawarkan program pemberdayaan bagi anak-anak kawasan gang dolly.

Peneliti merasakan adanya suatu kekuatiran ketika sejak kecil anak-anak di

kawasan gang dolly diperlihatkan sebuah realiatas yang mungkin bagi mereka

tidak lazim di masyarakat lain. Kekuatiran ini bukan tanpa alasan, karena di

kawasan gang dolly ini banyak sekali anak yang masih di bawah umur,

menjaikan peneliti untuk dapat memberikan sebuah ketrampilan dan

penyuluhan demi tercapainya tujuan. Selain itu menurut hemat peneliti anak

di bawah umur masih harus mengalami proses sosialisasi dan internalisasi

perhatian dari orang tua.

Disisi lain kami bermaksud untuk menjadi fasilitator dan teman

belajar, karena memang hal ini sebagai media bagi anak untuk dapat

mengungkapkan dirinya. Dunia anak-anak adalah dunia bermain, disisni kami

Page 3: Laporan pemberdayaan

berusaha untuk memberiakn permainan yang didalmnya terdapat makna

filosofisnya. Dan ini nantinya akan diletakkan pada sela-sela kegiatan

berlangsung ketiak mungkin anak-anak bosan denga kegiatan kita.

B. Observasi

Selama observasi dilakukan kami melihat sebuah kondisi rumah

yang padat penduduk. Dan dalam kondisi yang seperti ini kami melihat canda

tawa anak-anak yang beraa di are pemukiman tersebut. kebetulan rencana

lokasi kami ini berada di daerah tempat lokalisasi Dolly, kerena jarak antara

pemukiman penduduk dengan tempat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini

kurang lebih 150an meter. Sehingga ketika menjelang sore, tidak jarang

jalanan pemukiman ini dilewati para penjaja seks, dan fenomena ini menjadi

hal biasa dalam kawasan pemukiman ini.

Dalam pemberdayaan ini kami melihat jarak pemukiman peduduk

dengan tempat lokalisasi Dolly sangat sekat dan membaur jadi satu dengan

masyarakat. Di tempat pemberdayaan tepatnya di Taman Baca Masyarakat

(TBM)1 sangat banyak usia anak-anak yang di bawah umur. Ketika peneliti

datang di kawsan dolly, peneliti melihat begitu aktifnya anak-anak dibawah

umur ini. bermain canda tawa berintaraksi denga temanya. Melihat hal ini

peneliti semakin yakin untuk dapat memberdayakan mereka. Dalam program

pemberdayaan ini peneiti berusaha memberikan ketrampilan khusus.

Mengingat begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh anak-anak dikawasan

TBM ini.

Pada dasarnya pemberdayaan ini berusaha untuk memberikan sebuah

motivasi bagi anak-anak secara khusus selain melakukan penananman Toga.

Motivasi yang diberikan terletak disela-sela kegiatanpenenaman itu juga,

diharapkan nanti kami juga dapat memeberikan pengarahan untuk menjelang

Ujian Nasional. Karena pemberdayan ini pada moment ujian maka kmai

1 TBM (Taman Baca Masyarakat) pada akhir tahun 2008 melalui BARPUS (Badan Arsip dan Perpustakaan) Kota Surabaya dibuatlah perpustakaan kecil yang selanjutnya dinamakan TBM atau Taman Bacaaan Masyarakat yang penempatannya ada di Balai RW, Kelurahan, Rusun-rusun, Mal, tempat rekreasi dan taman-taman kota. Sehingga diharapkan kehadiran Taman Bacaan Masyarakat ini mampu menjangkau masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah maupun ekonomi menengah keatas dari, segi lokasi dan fasilitas peminjaman gratis yang ditawarkan. sebuah tempat yang didalmnya terdapat buku-buku bacaan yang dipoeruntukkan untuk masyarakat sekitar.

Page 4: Laporan pemberdayaan

membuka seleber-lebarnya ruang diskusi, pelajaran mana yang belum bisa

maka akan coba kami bantu.

Dengan diadakan pemberdayaan ini nantinya kami berharap dapat

menampung potensi yang ada dalam anak tersebut. Tentunya peneliti

mengadakan program ini secara berkelanjutan sesuai kondisi yang ada.

Berangkat dari pengalaman dan pengamatan kami terapkan dalam sebuah

kegiatan. Kegiatan pemberdayaan yang nantinya diharapkan dapat

berkelanjutan sera dalam perjalanannya anak-anak bisa menegmbangkan

program ini menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. Semoga!.

C. Tujuan Kegiatan

Tujuan umum

Memberdayakan anak-anak kawasan TBM dalam rangka peningkatan

sumber daya manusia dengan cara menambah wawasan serta keilmuan.

Tujuan khusus

Mengenalkan tanaman obat keluarga

Mengetahui manfaat pentingnya tanaman obat keluarga (Toga) sedini

mungkin

Keberlanjutan penanaman tanaan toga yang nanti dapat iolah seniri

Rasa tanggung jawab kepada sesama makluk Tuhan YME

D. Nama Kegiatan

Kegiatan ini bernama “Berkreasi dengan toga”

E. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan tersebut adalah

Hari & Tanggal: April-Juni 2012

Pukul : 08.00 - Selesai

Tempat : TBM RW12 Jalan Putat Jaya 1 C Timur No 17 Dolly

F. Sasaran Kegiatan

Siswa-siswi PAUD-SD kelas 6 atau sederajad di kawasan Gang Dolly,

Surabaya

G. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan ini kami bagi menjadi dua bagian, yakni

pilihan-pilihan program yang nantinya kami memilih satu program itu, yang

Page 5: Laporan pemberdayaan

nantinya diterapkan dilapangan. Karena sebelum program pemberdayaan

menanam Toga, kami membuat program-program lain.

Pilihan Program kami diantaranaya adalah Pertama menganai

pemberdayaan sekolah di pedalaman, hal ini menjadi tujuan program awal

kelompok kami. pemberdayaan Sekoloh di pedalaman daerah Kabupaten

Sidoarjo. Kenapa kelompok kami mengambil daerah ini karena ada salah satu

anggota dari kelompok kami mengetahui akese jalan menuju di daerah ini.

Program ini juga dibatalkan karena mengingat jarak dan biaya yang harus

dikeluarkan sangat banyak. Menurut informasi yang didapat di pedalaman

kabupaten Sidoarjo ini dalam satu kecamatan hanya aa satu sekolah. Selain

itu minat sekolah sangat minim, kerena memang akses jalan yang sangat sulit.

Kedua, Menari disini kami maksudkan untuk memperkenalkan

kesenian tari tradisional. Dalam program ini rencananya akan bekerja sama

dengan teman-teman mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa.

Kerena anggota dari kelompok kami memunyai jaringa untuk kesana. Tapi

kegiatan ini tidak dilanjutkan dikarenakan kegiatan menari dengan

mendatangkan teman-teman mahasiswa membutuhkan dana yang lebih besar,

dan pertimbanagn kami selanjutnya, kami ingin terjun langsung dalam

kesempatan pemberdayaan ini.

Ketiga, Bahasa Jepang juga demikian, dalam rencana program

pemberdayaan dengan bahasa jepang ini juga tidak di tindak lanjuti karena

setelah memlalui tahapan observasi dalam hal skala kebutuhanm anak-anak di

kawasan Gang Dolly tidak memungkinkan karena umur tidak merata, selain

itu tidak ada fasilitator untu memandu belajar Bahasa Jepang tersebut. ide ini

muncul secara spontan kerena ada dari angoota kelompok kami yang

mempunyai jaringan untuk mendatangkan pengajar Bahasa Jepang dari

Mahasiswa FBS Unesa, dan lagi-lagi kami terkendala dengan dana yang ada.

Melihat kondisi yang tidak menentu dalam program-program yang

ditawarkan diatas. Maka kami mendapat ide bahwa perlunya kami terjun

langsung dengan memberikan kegiatan “berkreasi dengan toga” hal ini dinilai

efektif. Selain mengisi waktu luang anak-anak di kawasan TBM, kami juga

menawarkan penanaman Toga di tempat tersebut. penawaran kami

Page 6: Laporan pemberdayaan

berlangsung ketika kami melakukan observasi, kami memberikan program

dan landasan program, kami malkukan diskusi ini dengan pengelola TBM dan

RW pada waktu itu, dan akhirnyapun disepakati. Di bawah ini kami

cantumkan jadwal rencana kegiatan yang kami buat:

JADWAL KEGIATAN PROGRAM

No Nama Kegiatan

Bulan

I II III

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A Tahap Persiapan                        

1 Pembuatan Proposal                        

2 Observasi                        

3 Perijinan                        

B Tahap Pelaksanaan                        

1 Penyuluhan                        

2 Materi                        

3 Penanaman                        

4 Penyiraman                        

5 Pemupukan                        

C Tahap Pelaporan                        

1 Pengolahan Data                        

2 Analisis Data                        

3 Finalisasi Laporan                        

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Pemberdayaan

Dari beberapa pilihan pemberdayaan tersebut diatas, kami

mengambil pemberayaan dengan menanam toga. Kami menagmbil program

ini karena, Pertama, dalam menjalankan kegiatan ini tidak mengeluarkan

banyak dana. Benih-benih tanaman sudah aa, kebetulan beberapa anggota dari

kelompok kami mempunyai banyak tanaman toga, dan kami ingin

memanfaatkan bahan yang telah ada tersebut.kedua pemilihan program ini

disis lain tidak harus memiliki keahlian khusus, hanya ketelatenan dalam

Page 7: Laporan pemberdayaan

perawatan. Ketiga, inilah yang sangat penting, dalam program penanaman ini

kami sangat menonjolkan makna-makna filosofis dari kegiatan tersebut. Kami

dari tim pemberdayaan sangat menekankan pada rasa tanggung jawab. Dalam

setiap pertemuan kami selalau internalisasikan rasa tanggung jawab antar

sesama makhluk Tuhan YME.” Ketika kita telah diberi amanat, bagaimana

kita memperlakukan amanat tersebut?”. itulah salah satu contoh pemberian

makna filosofis di salah satu pemberian materi. Selain itu didalam makna

filosofis itu kita tanamkan bagaimana ketelatenan dan keuletan itu dijalankan

untuk meraih hasil yang maksimal di kemuian hari.

Kita melihat bagaimana rencana diatas terjadwal sedemikian rupa,

karena berangkat dari observasi pertama. Kami melihat anak-anak di kawasan

TBM tersebut, setelah pulang sekolah tidak ada kegiatan yang berarti,

kalaupun ada kegiatan itupun hanya berlari-lari, kejar-kejaran. Dan beberapa

informasi kami terima dari pengelola TBM, sebenarnya anak-anak di sekitar

tempat ini mempunyai bakat dan semnagat ketika ada ilmu baru. Maka

dengan informasi seperti ini kami berkelompok datang dan menawarkan

program ini kepada peneglola TBM dan anak-anak sekitar secara khusus.

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Realisasi Penyelesaian Masalah

Penyusunan kegiatan yang tepat dan jelas harus di persiapkan sebelum

kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesiapan mahasiswa untuk

melaksanakan program kegiatan. Dalam penanaman Toga di lingkungan Doly

adalah salah satu cara untuk memberitahu kepada anak-anak akan penting dan

manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Mereka akan lebih mengenal tumbuhan apa

yang bisa digunakan sebagai obat dan fungsi tumbuhan itu sebagai obat apa.

Dalam pelaksanaan penanaman TOGA ini harus diperlukan kerjasama yang

baik antara anak-anak sebagai sasaran program dan mahasiswa.

B. Pengorganisir

Awal pelaksanaan berkreasi dengan toga ini dari koordinasi antar

anggota kelompok untuk kemudian berkoordinasi dengan pengurus TBM di

Page 8: Laporan pemberdayaan

kawasan Dolly selaku penghubung kami dengan subjek sasaran pemberdayaan

dan sebagai solusi tempat pelaksanaan kegiatan berkreasi dengan toga tersebut.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan perkenalan kepada anak-anak

mengenai program yang kami tawarkan untuk mereka, yaitu berkreasi dengan

toga. Antusiasme awal anak-anak cukup baik dengan respon yang mereka

berikan kepada kami, seperti keingin tahuan yang besar mengenai toga.

Setelah perkenalan tentang program kami melanjutkan dengan

pengumuman rencana kegiatan selanjutnya. Agar anak bisa menyiap kebutuhan

apa yang di pperlukan hari berikutnya, termasuk mencari pengetahuan tentang

tanaman toga.

Rencana kegiatan yang telah dibuat kami jalankan dengan

mengkondisikan waktu kami degan waktu luang anak-anak, agar tidak terjadi

kres pada saat kegiatan berkreasi dengan toga ini berlangsung

Setelah semuanya tersusun dan kegiatan telah terkonsep dengan baik,

baru kemudian pelaksanaan kegiatan ini kami jalankan. Pelaksanaan kegiatan

berlangsung seminggu sekali pada hari senin pukul 13.00 WIB. Rincian

kegiatannya sebagai berikut :

Tanggal Kegiatan Deskripsi kegiatan

26 Maret 2012 Observasi lokasi dan

permohonan izin

tempat

Pada hari pertama kesana terbilang

sukses dan kami menemui penjaga

sekaligus pengurus TBM memberikan

masukan bagi kami untuk kelancaran

pelaksanaan program pemberdayaan

yang telah kami buat khususnya untuk

menghadapi anak-anak kecil yang

menjadi sasaran program

pemberdayaan kami.

02 April 2012 Pembekalan pertama

sebelum menanam

TOGA.

Hari pertama bertemu anak-anak

untuk memberi sedikit pengetahuan

mengenai toga. Persiapan yang

dilakukan tidak terlalu banyak karena

belum memasuki praktek menanam.

Page 9: Laporan pemberdayaan

09 April 2012 Menanam Toga dan

materi tentang

TOGA

Proses kegiatannya mulai dari jauh-

jauh hari karena harus menyiapkan

bibit toga, pot, pupuk dan tanah.

Pembelian ini dilakukan dua hari

sebelumnya.

Acara berlangsung dengan ramai

karena jumlah anak bertambah

banyak. Proses kegiatannya kami

membentuk kelompok sesuai dengan

nama TOGA, yaitu kencur, kunyit

kuning, kunyit putih, temulawak,

temu ireng, lengkuas, masing-masing

kelompok berjumlah 4-5 orang.

Setelah terbentuk kelompok

dilanjutkan dengan memberi materi

sedikit tentang cara menanam

kemudian langsung mempraktek-

kannya. Setelah selesai menanam

secara bersama-sama menyiram

tanaman toga.

16 April 2012 Pemberian materi

manfaat tanaman

toga

Setelah minggu sebelumnya

menanam, maka di lanjutkan dengan

pemberian pengetahuan mengenai

manfaat TOGA yang telah di tanam

agar anak-anak mengerti fungsi dari

setiap tanaman Toga untuk kesehatan

dan pengobatan apa saja.

23 April 2012 Melihat

perkembangan

tanaman toga yang

telah di tanam.

Pada acara tersebut, kami menilai

tanaman toga yang telah di tanam,

menilai perkembangan tanaman dan

intensitas penyiraman yang dilakukan

oleh anak-anak melalui pemantauan

Page 10: Laporan pemberdayaan

dari pengurus TBM

30 April 2012 Menulis dan

memebaca puisi

tentang buku dalam

rangka memperingati

hari buku sedunia.

Bertepatan dengan hari buku, maka

kami mengadakan lomba membuat

puisi dan membacakan puisi di depan

teman-temannya. Namun tidak lupa

kami tetap sharing mengenai tanaman

toga yang telah di tanam beberapa

minggu sebelumnya dan melihat

perkembangan tanaman toga tersebut.

07 Mei 2012 Nonton film

motivasi pendidikan

Bertepatan dengan hari pendidikan

yang jatuh pada 2 mei maka pada

minggu ini kami membuat acara

monton film bareng tentang motivasi

dalam pendidikan guna untuk bisa

menyemangati anak-anak untuk

semangat bersekolah dan meraih cita-

cita yang diharapkan.

14 Mei 2012 Mengulas kembali

tentang manfaat

TOGA

Setelah 2 kali pertemuan berturut-

turut mengadakan acara yang

melenceng dari program

pemberdayaan, maka di pertemuan ini

kami mencoba untuk mengulas

kembali materi yang pernah di berikan

untuk melihat sejauh mana ingatan

anak-anak dan antusias anak terhadan

program berkreasi dengaan toga ini.

21 Mei 2012 Mengolah Toga

menjadi minuman

Acara di buka dengan sharing

pengetahuan tentang kegiatan yang

akan dilakukan yaitu membuat jamu,

kemudian melihat perkembangan

Toga yang telah di tanam beberapa

minggu lalu sekaligus penilaian

Page 11: Laporan pemberdayaan

tanaman toga, selanjutnya praktek

membuat jamu kunyit asam.

Pembuatan kunyit asam ini di awali

dengan memotong-motong kunyit

dengan irisan tipis, dan banyak dari

anak-anak yang mau tangannya

belepotan jadi kuning agar bisa

mengiris kunyit-kunyit yang kami

sediakan. Secara bergantian anak-anak

mengiris kunyit dan antusias saat

kami menunjukkan cara pembuatan

kunyit asam yang akrab juga dengan

sebuatan sinom.

Tabel 1.2 Deskripsi Kegiatan Pemberdayaan

C. Pelaksanaan Kegiatan

Proses pemberdayaan program “berkreasi dengan TOGA” yang di

lakukan di TBM kawasan Dolly di lakukan tiap hari senin. Kegiatannya

berhubungan dengan tanaman obat-obatan keluarga, seperti menanam,

memupuk, menyiram dan mengolahnya. Pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap

hari senin pukul 13.00.

Kegiatan berkreasi dengan toga ini berlangsung tidak sertamerta

berjalan mulus sesuai dengan gambaran awal kami, banyak kendala-kendala

yang kami alami selama menjalankan program pemerdayaan ini. Namun

dengan banyaknya kendala yang kami hadapi kamipun menyusun sebuah

solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, yaitu sebagai berikut.

Tanggal Kegiatan Kendala Solusi

26 Maret 2012 Observasi

lokasi dan

permohonan

izin tempat

untuk

Kendala yang di alami

tidak terlalu berarti

karena semua bisa

diatasi dengan cepat.

Untuk penandatanganan

Mendiskusikan

dengan baik dengan

pengurus TBM dan

menjelaskan progam

yang kami tawarkan

Page 12: Laporan pemberdayaan

pelaksanaan

program

pemberdayaan

proposal kegiatan

pemberdayaan untuk di

ajukan ke TBM Dolly

tidak ada kesulitan

berarti dan tanggapan

dari pengurus TBM pu

memberikan signal

positif utuk kita.

untuk di jalankan di

TBM putat jaya

dengan

memperlihatkan

banyaknya manfaat

yang dapat di ambil

dari menanam toga.

02 April 2012 Sosialisasi anak-anak kurang

antusias, dan jumlah

yang datang pertama

kali hanya 17 anak.

Mencoba

memahami karakter

dari anak melalui

pendekatan dan

komunikasi dengan

bantuan dari

pengurus TBM

09 April 2012 Penanaman

dan

penyiraman

kesulitan menghadapi

anak-anak kecil

Memberikan cerita

tentang kisah-kisah

yang menarik dan

Memberikan snack

saat usai kegiatan

16 April 2012 Materi toga kerepotan saat anak-

anak lebih suka main

game dari pada

memperhatikan

keterangan mengenai

tamanan toga

Memberikan sebuah

permainan seperti

Parampa dan suit

Harculase. Untuk

mendekati anak-

anak dan

mengembalikan

mood anak agar

kembali

bersemangat

mengikuti kegiatan

program berkreasi

Page 13: Laporan pemberdayaan

dengan toga

23 April 2012 Pengecekan

dan materi

tentang

manfaat toga

Tanaman toganya

sampai minggu ke tiga

belumada yang tumbuh

Mencari

pengetahuan tentang

tatacara menanam,

kalau ada

kemungkinan

kesalan dalam

proses penanaman.

Menyalurkan

pengetahuan kepada

anak dan

menegaskan tentang

tanggung jawab

anak untuk

menyiram TOGA

secara rutin dan

tidak berlebihan.

30 April 2012 Menulis dan

membaca puisi

tentang buku

anak-anak sangat

berantusis, hanya saja

ketika di suruhmembaca

anak-anak kurang

partisipatif. Dan disini

kami kurang bisa

persuasif dengan anak-

anak pada waktu itu

Memberikan hadiah

berupa coklat pada

anak yang mau maju

membaca puisi dan

untuk puisi terbaik.

7 Mei 2012 Nobar Cuaca yang tidak

mendukung, antusiasme

anak menurun.

Memotofasi

bersama dengan

anggota kelompok

untuk tetap

bersemangat pergi

ke TMB

melaksanakan

Page 14: Laporan pemberdayaan

program kegiatan

yang telah

direncakan

sebelumnya.

Dan untuk

mengatasi

penurunan

antusiasme anak

kami membuat

pamflet sebagai

sarana publikasi

kegiatan kita. Agar

menarik animo anak

untuk datang ke

TBM mengikuti

kegiatan bersama

kami.

14 Mei 2012 Mengulas

kembali

tentang

manfaat

TOGA

Anak-anak tidak

bersemangat. Dan asik

sendiri dengan

mainannya

Membujuk anak

dengan game, snack,

rayuan dari

pengurus TBM.

21 Mei 2012 Pembuatan

minuman dari

toga

Susah mencarian bahan-

bahan yang diperlukan

untuk pembuatan kunyit

asam.

Pembagian tugas

pada masing-masing

anggota untuk

mencari bahan yang

di butuhkan dalam

pembuatan kunyit

asam.

Tabel 1.3 Kendala dan Solusi Kegiatan Pemberdayaan

Page 15: Laporan pemberdayaan

Dengan adanya kendala-kendala diatas kelompok kami berusaha

memikirkan jalan keluar demi menyelesaikan pemberdayaan kami dengan baik

dan bermanfaat bagi kami sebagai pendidik dan anak-anak tersebut sebagai

peserta didik.

Kami menggunakan teori dari Peter M Blau yakni Exchange Theory untuk

memecahkan masalah kami ketika dihadapkan pada kondisi bagamana kami

mampu menarik perhatian anak-anak untuk mengikuti pemberdayaan kami. Yakni

pada awalnya kami dan peserta didik membangun sebuah kesepakatan selain itu

kami juga memberikan gift atau reward kepada mereka yang mau mengikuti

jalannya pemberdayaan sesuai dengan kesepakatan yang dibangun bersama dan

hal tersebut mampu mengundang minat mereka untuk mengikuti jalannya

pemberdayaan kami. Selanjutnya kami mulai mencoba memahami apa yang

mereka senangi, seperti mereka senang membuat puisi kami pun mengadakan

lomba membuat puisi dan memberikan hadiah pada hasil karya puisi terbaik

diantaranya kami pun juga ikut membuat bersama-sama mereka dan mereka lebih

antusias ketika kami ikut membuat.

Mereka lebih senang ketika praktek secara langsung didalam penanaman

TOGA ini, dari pada duduk dan mendengarkan kami memberi penjelasan.

Akhirnya kami sekelompok mengambil jalan tengah dari masalah ini. Penjelasan

kami berikan pada saat penanaman berlangsung seperti apa saja tanaman TOGA

itu dengan membwa umbi –umbi dari tanaman TOGA tersebut sehingga mereka

dapat mengetahui secara langsung, lalu cara penanaman juga dijelaskan secara

langsung dan bersamaan dengan prakteknya mereka pun melihat dan menirukan

cara penanaman yang kami ajarkan pada mereka, penanaman ini dilaksanakan

secara kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dan mereka bebas

memilih tanaman TOGA apa yang mereka inginkan sesuai dengan yang telah

kami sediakan, tentu saja mereka sangat antusias dengan cara ini. Setelah selesai

menanam TOGA kamipun mengajarkan bagaimana cara menyiram agar TOGA

yang mereka tanam tidak busuk atau kering dan kami juga bercerita kepada

mereka manfaat-manfaat dari tanaman TOGA tersebut.

Page 16: Laporan pemberdayaan

Terakhir yakni kendala secara internal dari kelompok kami pribadi. Saling

mengingatkan dan saling mengontrol satu sama lain dan membagi tanggung jawab

dari pemberdayaan kami adalah solusi yang cukup ampuh dan kunci kami.

Sehingga pembagian dan penyelesaian dapat diselesaikan dan di emban bersama

secara adil dan merata. Ketika salah satu dari kami mulai lengah kami saling

mengingatkan dan tidak bersifat memaksa

Sasaran

Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan Penanaman dan

pemanfaatan Toga ini adalah anak-anak usia sekolah sd-smp yang bertempat

tinggal di kawasan gang Dolly, tepatnya di kawasan sekitar TBM Putat Jaya I

Doly yang berjumlah 20 anak. Daftar nama anak-anak tersebut adalah sebagai

berikut :

No. Nama Keterangan

1 Andre Tk

2 Anisa 3 SD

3 Aprilla 4 SD

4 Ayu eka 5 SD

5 Bella 5 SD

6 Da’i TK

7 Dewi P. 7 SMP

8 Diah Ayu 5 SD

9 Dila 3 SD

10 Dinda TK

11 Dufan TK

12 Meta 5 SD

13 Mukhlis 7 SMP

14 Nia 2 SD

15 Novia 5 SD

16 Rama 6 SD

17 Santi 7 SMP

18 Sinta TK

Page 17: Laporan pemberdayaan

19 Wahyu 1 SD

20 Yesa 2 SD

Tabel 1.4 Peserta pemberdayaan

D. HASIL KEGIATAN

Berdasarkan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga yang telah

kami lakukan di lingkungan Dolly hasil yang kami peroleh dalam program

kegiatan ini berjalan dengan baik. Pihak TBM dan anak-anak sangat antusias

dalam melaksanakan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga bagi

kesehatan di lingkungan Dolly. Besar harapan kami program penanaman

Toga di Dolly ini bisa bermanfaat bagi seluruh warga Dolly akan pentingnya

Toga bagi kesehatan dan supaya anak-anak memiliki kebiasaan untuk

menanam tumbuh-tumbuhan kususnya Toga di ingkungan rumah.

Dalam program pemberdayaan yang kami lakukan di TBM Putat

Jaya I Doly, setelah kami melakukan tatap muka selama 8 kali pertemuan,

adapun hasil yang dapat kami peroeleh meliputi hasil minimal (ide dan

kesadaran) dan hasil maksimal (ide, gagasan, praktek, kebijakan).

Hasil Minimal :

Anak-anak yang berada di lingkungan PTJ Imemiliki kesadaran untuk

datang dan berkumpul dalam pelaksanaan program penanaman toga

tersebut.

Anak-anak antusias untuk mengikuti acara program tersebut.

Dalam berjalannya pelaksanaan program, terlihat bahwa anak-anak

sangat cekatan dan masing-masing ingin melakukakan praktek

penanaman.

Anaka-anak antusias untuk rutin datang ke TBM sesuai jadwal

pertemuan yang diberikan.

Dalam pertemun-pertemun berikutnya, anak-anak mau mendengarkan

informasi dari kakak-kakak tentang manfaat tanaman toga yang

mereka tanam, dan mau mengikuti praktek membuat jamu yang telah

dilakukan.

Hasil Maksimal :

Page 18: Laporan pemberdayaan

Anak-anak sudah memiliki rasa tanggung jawab untuk merawat

tananman yang telah ditananm, tanpa harus ditinjau kaka-kakak

setiap harinya.

Sebagian dari mereka, meskipun tidak dsuruh memiliki keinginan

untuk menanam tanaman toga tersebut di rumahnya.

Dari rincian tersebut menunjukkaan bahwa anak-anak yang berada

di lingkungan Putat Jaya I Doly, sudah mau dan mampu mengikuti program

pemberdayaan “Berkreasi dengan Toga” yang sudah dilakukan selama

beberapa kali pertemuan. Meskipun hasil yang diperolah mash dalam tahap

minimal, namun hal itu sudah mampu memberikan ilmu dan pengetahuan

sebagian kecil dari kesehatan, setidaknya mereka tahu bahwa semua penyakit

tidak hanya bisa sembuh dengan obat-obatan kimia, namun obat-obatan

tradisional dan alami pun dapat menyembuhkan berbagai penyakit.Bila dilihat

dari hasi maksimal yang diperoleh, secara kuantitas dikatakan belum

mewakili dari masil maksimal yang diharapkan secara keseluruhan. Namun

setidaknya disini, anak-anak sudah memiliki kesadara, memiliki tanggung

jawab untuk merawat apa yang sudah diamanahkan oleh kakak-kakak yang

membimbing berjalannya program, tanpa disuruh sekalipun berdasarkan

laporan dari penelola TBM, setiap hari anak-anak mau datang untuk

menyiram tanaman yang sudah mereka tanam. Selain itu sebagian anak sudah

memiliki keinginan untuk menanam tanaman mereka dirumahnya.

Anggaran Dana Kegiatan

Dalam penunjang kegiatan pemberdayaan di TBM Putat jaya terdapat

perlekapan dan alat yang di gunakan untuk menunjang berlangsungnya kegiatan

berkreasi dengan toga, berikut adalah daftar anggaran dana kegiatan berkreasi dengan

toga:

No. Keterangan Item Jumlah Saldo

1.

2.

Iuran kelompok

@ Rp. 50.000,00

Pot @ Rp.3.500,00

4 org

10 pc

Rp. 200.000,00

Rp. 35.000,00

Rp. 200.000,00

Rp. 165.000,00

Page 19: Laporan pemberdayaan

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Pupuk organik

@ Rp.4.000,00

Kertas Karton

@ Rp. 2.000,00

Boardmarker

Snack momogi

@ Rp. 8.000,00

Snack Top

@ Rp. 10.500,00

Buku tulis

@Rp.1.900,00

Iuran @ Rp.50.000,00

Buku bacaan

Bolpoint

@ Rp.15.000,00

Print

Fotocopy

Iuran @Rp.6.000,00

Snack+air

Air aqua botol

Gelas plastik

2 pc

2 lbr

1 pc

4 pc

2 pc

25 pc

2 orang

13 pc

2 pc

3 lbr

30 lbr

4 orang

1 pc

25 pc

Rp. 8.000,00

Rp. 4.000,00

Rp. 6.000,00

Rp. 32.000,00

Rp. 21.000,00

Rp. 47.500,00

Rp. 100.000,00

Rp. 100.000,00

Rp. 30.000,00

Rp. 1.800,00

Rp. 3.000,00

Rp. 24.000,00

Rp. 30.000,00

Rp. 2.700,00

Rp. 3.000,00

Rp. 157.000,00

Rp. 153.000,00

Rp. 147.000,00

Rp. 115.000,00

Rp. 94.000,00

Rp. 46.500,00

Rp. 146.500,00

Rp. 46.500,00

Rp. 16.500,00

Rp. 14.700,00

Rp. 11.700,00

Rp. 35.700,00

Rp. 5.700,00

Rp. 3.000,00

Rp. 0,00

E. REKOMENDASI

Meskipun program pemberdayaan yang kami lakukan sudah

memenuhi batas waktu yang ditentukan, kami tetap memberikan pantauan

kepada anak-anak untuk meninjau apakah program yang kami berikan masih

Page 20: Laporan pemberdayaan

berjalan atau tidak, meskipun ntensitas pertemuan tidak terjadwal secara rutin

namun kami akan meninjau sejauh mana perkembangan program tersebut

selama satu bulan sekali. Peninjuan itu dilakukan, agar pogram tetap berjalan

secara berkelanjutan dan anak-anak desikitar TBM tetap memiliki tanggung

jawab penuh dalam menjaga dan merawat tanaman yang sudah mereka

tanam.

Penyuluhan/ sosialisasi TOGA pada pertemuan ke-1

Pembagian kelompok menanam TOGA

Page 21: Laporan pemberdayaan

Persiapan penanaman TOGA

Pengenalan terhadap peralatan menanam dan jenis tanaman obat

Page 22: Laporan pemberdayaan

Proses menanam TOGA

Bahan-bahan pembuatan kunyit asam

Page 23: Laporan pemberdayaan

Praktek membuat minuman dari TOGA

Minum bersama hasil dari tanaman toga yang di olah menjadi minuman segar berkhasiat

Page 24: Laporan pemberdayaan

Pemberian kenang-kenangan pada pengurus TBM

Bersama Anak-Anak Yang Mengikuti Program Berkreasi Dengan Toga