Laporan pemberdayaan
-
Upload
ariefhanafi -
Category
Documents
-
view
55 -
download
1
Transcript of Laporan pemberdayaan
PROGRAM PEMBERDAYAAN
“BERKREASI DENGAN TOGA DI TBM
PUTAT JAYA DOLLY”
OLEH :
Arief Hanafi (094564002)
Triisna Martina Vati Lova (094564003)
Yunita Laila Rohmarin (094564056)
Dwi Tunggal Sari (094564206)
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat sebagai objek kajian sosiologi, tentunya sangat tidak
asing dengan realitas sosial. Fenomena yang dianggap masyarakat adalah hal
biasa, bagi sosiologi tidak biasa. Konsep revolusi kelas yang dikenalkan
Marx, konsep power of knowledge Foucoult, pendidikan dialogis Freire,
Hegemoni Gramsci dan masih banyak lagi, ini semua adalah sedikit
gambaran tentang tindakan praksis ilmuwan untuk merubah kondisi
masyarakat yang lebih bermakna. Mereka rela dipenjara, diasingkan bahkan
diusir untuk mencapai sebuah tujuan yaitu gerakan pembebasan. Berangkat
dari teori mereka mempraksiskan dan ingin merubah tatanan masyarakat dari
ketertindasan dan ketidakadilan.
Teori tidak hanya dipahami apalagi dihapalkan, melainkan teori di
praktekkan dalam masyarakat, disinilah letak fungsi teori. Ketika teori hanya
bergerak dalam ranah ide maka disitulah sebenarnya “kemandegan” sebuah
ilmu pengetahuan, maka tidak salah jika istilah “disfungsi intelektual” di
lebelkan pada sekelompok intrelektual yang tidak bisa merubah kondisi
masyarkat yang tertindas. Kalau kita meminjam istilah Marx maka para
intelektual ini mengalami sebuah keterasingan terhadap ilmunya sendiri.
Agar kami tidak terjebak pada keterasingan, maka disini
menawarkan program pemberdayaan bagi anak-anak kawasan gang dolly.
Peneliti merasakan adanya suatu kekuatiran ketika sejak kecil anak-anak di
kawasan gang dolly diperlihatkan sebuah realiatas yang mungkin bagi mereka
tidak lazim di masyarakat lain. Kekuatiran ini bukan tanpa alasan, karena di
kawasan gang dolly ini banyak sekali anak yang masih di bawah umur,
menjaikan peneliti untuk dapat memberikan sebuah ketrampilan dan
penyuluhan demi tercapainya tujuan. Selain itu menurut hemat peneliti anak
di bawah umur masih harus mengalami proses sosialisasi dan internalisasi
perhatian dari orang tua.
Disisi lain kami bermaksud untuk menjadi fasilitator dan teman
belajar, karena memang hal ini sebagai media bagi anak untuk dapat
mengungkapkan dirinya. Dunia anak-anak adalah dunia bermain, disisni kami
berusaha untuk memberiakn permainan yang didalmnya terdapat makna
filosofisnya. Dan ini nantinya akan diletakkan pada sela-sela kegiatan
berlangsung ketiak mungkin anak-anak bosan denga kegiatan kita.
B. Observasi
Selama observasi dilakukan kami melihat sebuah kondisi rumah
yang padat penduduk. Dan dalam kondisi yang seperti ini kami melihat canda
tawa anak-anak yang beraa di are pemukiman tersebut. kebetulan rencana
lokasi kami ini berada di daerah tempat lokalisasi Dolly, kerena jarak antara
pemukiman penduduk dengan tempat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini
kurang lebih 150an meter. Sehingga ketika menjelang sore, tidak jarang
jalanan pemukiman ini dilewati para penjaja seks, dan fenomena ini menjadi
hal biasa dalam kawasan pemukiman ini.
Dalam pemberdayaan ini kami melihat jarak pemukiman peduduk
dengan tempat lokalisasi Dolly sangat sekat dan membaur jadi satu dengan
masyarakat. Di tempat pemberdayaan tepatnya di Taman Baca Masyarakat
(TBM)1 sangat banyak usia anak-anak yang di bawah umur. Ketika peneliti
datang di kawsan dolly, peneliti melihat begitu aktifnya anak-anak dibawah
umur ini. bermain canda tawa berintaraksi denga temanya. Melihat hal ini
peneliti semakin yakin untuk dapat memberdayakan mereka. Dalam program
pemberdayaan ini peneiti berusaha memberikan ketrampilan khusus.
Mengingat begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh anak-anak dikawasan
TBM ini.
Pada dasarnya pemberdayaan ini berusaha untuk memberikan sebuah
motivasi bagi anak-anak secara khusus selain melakukan penananman Toga.
Motivasi yang diberikan terletak disela-sela kegiatanpenenaman itu juga,
diharapkan nanti kami juga dapat memeberikan pengarahan untuk menjelang
Ujian Nasional. Karena pemberdayan ini pada moment ujian maka kmai
1 TBM (Taman Baca Masyarakat) pada akhir tahun 2008 melalui BARPUS (Badan Arsip dan Perpustakaan) Kota Surabaya dibuatlah perpustakaan kecil yang selanjutnya dinamakan TBM atau Taman Bacaaan Masyarakat yang penempatannya ada di Balai RW, Kelurahan, Rusun-rusun, Mal, tempat rekreasi dan taman-taman kota. Sehingga diharapkan kehadiran Taman Bacaan Masyarakat ini mampu menjangkau masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah maupun ekonomi menengah keatas dari, segi lokasi dan fasilitas peminjaman gratis yang ditawarkan. sebuah tempat yang didalmnya terdapat buku-buku bacaan yang dipoeruntukkan untuk masyarakat sekitar.
membuka seleber-lebarnya ruang diskusi, pelajaran mana yang belum bisa
maka akan coba kami bantu.
Dengan diadakan pemberdayaan ini nantinya kami berharap dapat
menampung potensi yang ada dalam anak tersebut. Tentunya peneliti
mengadakan program ini secara berkelanjutan sesuai kondisi yang ada.
Berangkat dari pengalaman dan pengamatan kami terapkan dalam sebuah
kegiatan. Kegiatan pemberdayaan yang nantinya diharapkan dapat
berkelanjutan sera dalam perjalanannya anak-anak bisa menegmbangkan
program ini menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. Semoga!.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan umum
Memberdayakan anak-anak kawasan TBM dalam rangka peningkatan
sumber daya manusia dengan cara menambah wawasan serta keilmuan.
Tujuan khusus
Mengenalkan tanaman obat keluarga
Mengetahui manfaat pentingnya tanaman obat keluarga (Toga) sedini
mungkin
Keberlanjutan penanaman tanaan toga yang nanti dapat iolah seniri
Rasa tanggung jawab kepada sesama makluk Tuhan YME
D. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama “Berkreasi dengan toga”
E. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan tersebut adalah
Hari & Tanggal: April-Juni 2012
Pukul : 08.00 - Selesai
Tempat : TBM RW12 Jalan Putat Jaya 1 C Timur No 17 Dolly
F. Sasaran Kegiatan
Siswa-siswi PAUD-SD kelas 6 atau sederajad di kawasan Gang Dolly,
Surabaya
G. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan ini kami bagi menjadi dua bagian, yakni
pilihan-pilihan program yang nantinya kami memilih satu program itu, yang
nantinya diterapkan dilapangan. Karena sebelum program pemberdayaan
menanam Toga, kami membuat program-program lain.
Pilihan Program kami diantaranaya adalah Pertama menganai
pemberdayaan sekolah di pedalaman, hal ini menjadi tujuan program awal
kelompok kami. pemberdayaan Sekoloh di pedalaman daerah Kabupaten
Sidoarjo. Kenapa kelompok kami mengambil daerah ini karena ada salah satu
anggota dari kelompok kami mengetahui akese jalan menuju di daerah ini.
Program ini juga dibatalkan karena mengingat jarak dan biaya yang harus
dikeluarkan sangat banyak. Menurut informasi yang didapat di pedalaman
kabupaten Sidoarjo ini dalam satu kecamatan hanya aa satu sekolah. Selain
itu minat sekolah sangat minim, kerena memang akses jalan yang sangat sulit.
Kedua, Menari disini kami maksudkan untuk memperkenalkan
kesenian tari tradisional. Dalam program ini rencananya akan bekerja sama
dengan teman-teman mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa.
Kerena anggota dari kelompok kami memunyai jaringa untuk kesana. Tapi
kegiatan ini tidak dilanjutkan dikarenakan kegiatan menari dengan
mendatangkan teman-teman mahasiswa membutuhkan dana yang lebih besar,
dan pertimbanagn kami selanjutnya, kami ingin terjun langsung dalam
kesempatan pemberdayaan ini.
Ketiga, Bahasa Jepang juga demikian, dalam rencana program
pemberdayaan dengan bahasa jepang ini juga tidak di tindak lanjuti karena
setelah memlalui tahapan observasi dalam hal skala kebutuhanm anak-anak di
kawasan Gang Dolly tidak memungkinkan karena umur tidak merata, selain
itu tidak ada fasilitator untu memandu belajar Bahasa Jepang tersebut. ide ini
muncul secara spontan kerena ada dari angoota kelompok kami yang
mempunyai jaringan untuk mendatangkan pengajar Bahasa Jepang dari
Mahasiswa FBS Unesa, dan lagi-lagi kami terkendala dengan dana yang ada.
Melihat kondisi yang tidak menentu dalam program-program yang
ditawarkan diatas. Maka kami mendapat ide bahwa perlunya kami terjun
langsung dengan memberikan kegiatan “berkreasi dengan toga” hal ini dinilai
efektif. Selain mengisi waktu luang anak-anak di kawasan TBM, kami juga
menawarkan penanaman Toga di tempat tersebut. penawaran kami
berlangsung ketika kami melakukan observasi, kami memberikan program
dan landasan program, kami malkukan diskusi ini dengan pengelola TBM dan
RW pada waktu itu, dan akhirnyapun disepakati. Di bawah ini kami
cantumkan jadwal rencana kegiatan yang kami buat:
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No Nama Kegiatan
Bulan
I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A Tahap Persiapan
1 Pembuatan Proposal
2 Observasi
3 Perijinan
B Tahap Pelaksanaan
1 Penyuluhan
2 Materi
3 Penanaman
4 Penyiraman
5 Pemupukan
C Tahap Pelaporan
1 Pengolahan Data
2 Analisis Data
3 Finalisasi Laporan
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Pemberdayaan
Dari beberapa pilihan pemberdayaan tersebut diatas, kami
mengambil pemberayaan dengan menanam toga. Kami menagmbil program
ini karena, Pertama, dalam menjalankan kegiatan ini tidak mengeluarkan
banyak dana. Benih-benih tanaman sudah aa, kebetulan beberapa anggota dari
kelompok kami mempunyai banyak tanaman toga, dan kami ingin
memanfaatkan bahan yang telah ada tersebut.kedua pemilihan program ini
disis lain tidak harus memiliki keahlian khusus, hanya ketelatenan dalam
perawatan. Ketiga, inilah yang sangat penting, dalam program penanaman ini
kami sangat menonjolkan makna-makna filosofis dari kegiatan tersebut. Kami
dari tim pemberdayaan sangat menekankan pada rasa tanggung jawab. Dalam
setiap pertemuan kami selalau internalisasikan rasa tanggung jawab antar
sesama makhluk Tuhan YME.” Ketika kita telah diberi amanat, bagaimana
kita memperlakukan amanat tersebut?”. itulah salah satu contoh pemberian
makna filosofis di salah satu pemberian materi. Selain itu didalam makna
filosofis itu kita tanamkan bagaimana ketelatenan dan keuletan itu dijalankan
untuk meraih hasil yang maksimal di kemuian hari.
Kita melihat bagaimana rencana diatas terjadwal sedemikian rupa,
karena berangkat dari observasi pertama. Kami melihat anak-anak di kawasan
TBM tersebut, setelah pulang sekolah tidak ada kegiatan yang berarti,
kalaupun ada kegiatan itupun hanya berlari-lari, kejar-kejaran. Dan beberapa
informasi kami terima dari pengelola TBM, sebenarnya anak-anak di sekitar
tempat ini mempunyai bakat dan semnagat ketika ada ilmu baru. Maka
dengan informasi seperti ini kami berkelompok datang dan menawarkan
program ini kepada peneglola TBM dan anak-anak sekitar secara khusus.
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Realisasi Penyelesaian Masalah
Penyusunan kegiatan yang tepat dan jelas harus di persiapkan sebelum
kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesiapan mahasiswa untuk
melaksanakan program kegiatan. Dalam penanaman Toga di lingkungan Doly
adalah salah satu cara untuk memberitahu kepada anak-anak akan penting dan
manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Mereka akan lebih mengenal tumbuhan apa
yang bisa digunakan sebagai obat dan fungsi tumbuhan itu sebagai obat apa.
Dalam pelaksanaan penanaman TOGA ini harus diperlukan kerjasama yang
baik antara anak-anak sebagai sasaran program dan mahasiswa.
B. Pengorganisir
Awal pelaksanaan berkreasi dengan toga ini dari koordinasi antar
anggota kelompok untuk kemudian berkoordinasi dengan pengurus TBM di
kawasan Dolly selaku penghubung kami dengan subjek sasaran pemberdayaan
dan sebagai solusi tempat pelaksanaan kegiatan berkreasi dengan toga tersebut.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan perkenalan kepada anak-anak
mengenai program yang kami tawarkan untuk mereka, yaitu berkreasi dengan
toga. Antusiasme awal anak-anak cukup baik dengan respon yang mereka
berikan kepada kami, seperti keingin tahuan yang besar mengenai toga.
Setelah perkenalan tentang program kami melanjutkan dengan
pengumuman rencana kegiatan selanjutnya. Agar anak bisa menyiap kebutuhan
apa yang di pperlukan hari berikutnya, termasuk mencari pengetahuan tentang
tanaman toga.
Rencana kegiatan yang telah dibuat kami jalankan dengan
mengkondisikan waktu kami degan waktu luang anak-anak, agar tidak terjadi
kres pada saat kegiatan berkreasi dengan toga ini berlangsung
Setelah semuanya tersusun dan kegiatan telah terkonsep dengan baik,
baru kemudian pelaksanaan kegiatan ini kami jalankan. Pelaksanaan kegiatan
berlangsung seminggu sekali pada hari senin pukul 13.00 WIB. Rincian
kegiatannya sebagai berikut :
Tanggal Kegiatan Deskripsi kegiatan
26 Maret 2012 Observasi lokasi dan
permohonan izin
tempat
Pada hari pertama kesana terbilang
sukses dan kami menemui penjaga
sekaligus pengurus TBM memberikan
masukan bagi kami untuk kelancaran
pelaksanaan program pemberdayaan
yang telah kami buat khususnya untuk
menghadapi anak-anak kecil yang
menjadi sasaran program
pemberdayaan kami.
02 April 2012 Pembekalan pertama
sebelum menanam
TOGA.
Hari pertama bertemu anak-anak
untuk memberi sedikit pengetahuan
mengenai toga. Persiapan yang
dilakukan tidak terlalu banyak karena
belum memasuki praktek menanam.
09 April 2012 Menanam Toga dan
materi tentang
TOGA
Proses kegiatannya mulai dari jauh-
jauh hari karena harus menyiapkan
bibit toga, pot, pupuk dan tanah.
Pembelian ini dilakukan dua hari
sebelumnya.
Acara berlangsung dengan ramai
karena jumlah anak bertambah
banyak. Proses kegiatannya kami
membentuk kelompok sesuai dengan
nama TOGA, yaitu kencur, kunyit
kuning, kunyit putih, temulawak,
temu ireng, lengkuas, masing-masing
kelompok berjumlah 4-5 orang.
Setelah terbentuk kelompok
dilanjutkan dengan memberi materi
sedikit tentang cara menanam
kemudian langsung mempraktek-
kannya. Setelah selesai menanam
secara bersama-sama menyiram
tanaman toga.
16 April 2012 Pemberian materi
manfaat tanaman
toga
Setelah minggu sebelumnya
menanam, maka di lanjutkan dengan
pemberian pengetahuan mengenai
manfaat TOGA yang telah di tanam
agar anak-anak mengerti fungsi dari
setiap tanaman Toga untuk kesehatan
dan pengobatan apa saja.
23 April 2012 Melihat
perkembangan
tanaman toga yang
telah di tanam.
Pada acara tersebut, kami menilai
tanaman toga yang telah di tanam,
menilai perkembangan tanaman dan
intensitas penyiraman yang dilakukan
oleh anak-anak melalui pemantauan
dari pengurus TBM
30 April 2012 Menulis dan
memebaca puisi
tentang buku dalam
rangka memperingati
hari buku sedunia.
Bertepatan dengan hari buku, maka
kami mengadakan lomba membuat
puisi dan membacakan puisi di depan
teman-temannya. Namun tidak lupa
kami tetap sharing mengenai tanaman
toga yang telah di tanam beberapa
minggu sebelumnya dan melihat
perkembangan tanaman toga tersebut.
07 Mei 2012 Nonton film
motivasi pendidikan
Bertepatan dengan hari pendidikan
yang jatuh pada 2 mei maka pada
minggu ini kami membuat acara
monton film bareng tentang motivasi
dalam pendidikan guna untuk bisa
menyemangati anak-anak untuk
semangat bersekolah dan meraih cita-
cita yang diharapkan.
14 Mei 2012 Mengulas kembali
tentang manfaat
TOGA
Setelah 2 kali pertemuan berturut-
turut mengadakan acara yang
melenceng dari program
pemberdayaan, maka di pertemuan ini
kami mencoba untuk mengulas
kembali materi yang pernah di berikan
untuk melihat sejauh mana ingatan
anak-anak dan antusias anak terhadan
program berkreasi dengaan toga ini.
21 Mei 2012 Mengolah Toga
menjadi minuman
Acara di buka dengan sharing
pengetahuan tentang kegiatan yang
akan dilakukan yaitu membuat jamu,
kemudian melihat perkembangan
Toga yang telah di tanam beberapa
minggu lalu sekaligus penilaian
tanaman toga, selanjutnya praktek
membuat jamu kunyit asam.
Pembuatan kunyit asam ini di awali
dengan memotong-motong kunyit
dengan irisan tipis, dan banyak dari
anak-anak yang mau tangannya
belepotan jadi kuning agar bisa
mengiris kunyit-kunyit yang kami
sediakan. Secara bergantian anak-anak
mengiris kunyit dan antusias saat
kami menunjukkan cara pembuatan
kunyit asam yang akrab juga dengan
sebuatan sinom.
Tabel 1.2 Deskripsi Kegiatan Pemberdayaan
C. Pelaksanaan Kegiatan
Proses pemberdayaan program “berkreasi dengan TOGA” yang di
lakukan di TBM kawasan Dolly di lakukan tiap hari senin. Kegiatannya
berhubungan dengan tanaman obat-obatan keluarga, seperti menanam,
memupuk, menyiram dan mengolahnya. Pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap
hari senin pukul 13.00.
Kegiatan berkreasi dengan toga ini berlangsung tidak sertamerta
berjalan mulus sesuai dengan gambaran awal kami, banyak kendala-kendala
yang kami alami selama menjalankan program pemerdayaan ini. Namun
dengan banyaknya kendala yang kami hadapi kamipun menyusun sebuah
solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, yaitu sebagai berikut.
Tanggal Kegiatan Kendala Solusi
26 Maret 2012 Observasi
lokasi dan
permohonan
izin tempat
untuk
Kendala yang di alami
tidak terlalu berarti
karena semua bisa
diatasi dengan cepat.
Untuk penandatanganan
Mendiskusikan
dengan baik dengan
pengurus TBM dan
menjelaskan progam
yang kami tawarkan
pelaksanaan
program
pemberdayaan
proposal kegiatan
pemberdayaan untuk di
ajukan ke TBM Dolly
tidak ada kesulitan
berarti dan tanggapan
dari pengurus TBM pu
memberikan signal
positif utuk kita.
untuk di jalankan di
TBM putat jaya
dengan
memperlihatkan
banyaknya manfaat
yang dapat di ambil
dari menanam toga.
02 April 2012 Sosialisasi anak-anak kurang
antusias, dan jumlah
yang datang pertama
kali hanya 17 anak.
Mencoba
memahami karakter
dari anak melalui
pendekatan dan
komunikasi dengan
bantuan dari
pengurus TBM
09 April 2012 Penanaman
dan
penyiraman
kesulitan menghadapi
anak-anak kecil
Memberikan cerita
tentang kisah-kisah
yang menarik dan
Memberikan snack
saat usai kegiatan
16 April 2012 Materi toga kerepotan saat anak-
anak lebih suka main
game dari pada
memperhatikan
keterangan mengenai
tamanan toga
Memberikan sebuah
permainan seperti
Parampa dan suit
Harculase. Untuk
mendekati anak-
anak dan
mengembalikan
mood anak agar
kembali
bersemangat
mengikuti kegiatan
program berkreasi
dengan toga
23 April 2012 Pengecekan
dan materi
tentang
manfaat toga
Tanaman toganya
sampai minggu ke tiga
belumada yang tumbuh
Mencari
pengetahuan tentang
tatacara menanam,
kalau ada
kemungkinan
kesalan dalam
proses penanaman.
Menyalurkan
pengetahuan kepada
anak dan
menegaskan tentang
tanggung jawab
anak untuk
menyiram TOGA
secara rutin dan
tidak berlebihan.
30 April 2012 Menulis dan
membaca puisi
tentang buku
anak-anak sangat
berantusis, hanya saja
ketika di suruhmembaca
anak-anak kurang
partisipatif. Dan disini
kami kurang bisa
persuasif dengan anak-
anak pada waktu itu
Memberikan hadiah
berupa coklat pada
anak yang mau maju
membaca puisi dan
untuk puisi terbaik.
7 Mei 2012 Nobar Cuaca yang tidak
mendukung, antusiasme
anak menurun.
Memotofasi
bersama dengan
anggota kelompok
untuk tetap
bersemangat pergi
ke TMB
melaksanakan
program kegiatan
yang telah
direncakan
sebelumnya.
Dan untuk
mengatasi
penurunan
antusiasme anak
kami membuat
pamflet sebagai
sarana publikasi
kegiatan kita. Agar
menarik animo anak
untuk datang ke
TBM mengikuti
kegiatan bersama
kami.
14 Mei 2012 Mengulas
kembali
tentang
manfaat
TOGA
Anak-anak tidak
bersemangat. Dan asik
sendiri dengan
mainannya
Membujuk anak
dengan game, snack,
rayuan dari
pengurus TBM.
21 Mei 2012 Pembuatan
minuman dari
toga
Susah mencarian bahan-
bahan yang diperlukan
untuk pembuatan kunyit
asam.
Pembagian tugas
pada masing-masing
anggota untuk
mencari bahan yang
di butuhkan dalam
pembuatan kunyit
asam.
Tabel 1.3 Kendala dan Solusi Kegiatan Pemberdayaan
Dengan adanya kendala-kendala diatas kelompok kami berusaha
memikirkan jalan keluar demi menyelesaikan pemberdayaan kami dengan baik
dan bermanfaat bagi kami sebagai pendidik dan anak-anak tersebut sebagai
peserta didik.
Kami menggunakan teori dari Peter M Blau yakni Exchange Theory untuk
memecahkan masalah kami ketika dihadapkan pada kondisi bagamana kami
mampu menarik perhatian anak-anak untuk mengikuti pemberdayaan kami. Yakni
pada awalnya kami dan peserta didik membangun sebuah kesepakatan selain itu
kami juga memberikan gift atau reward kepada mereka yang mau mengikuti
jalannya pemberdayaan sesuai dengan kesepakatan yang dibangun bersama dan
hal tersebut mampu mengundang minat mereka untuk mengikuti jalannya
pemberdayaan kami. Selanjutnya kami mulai mencoba memahami apa yang
mereka senangi, seperti mereka senang membuat puisi kami pun mengadakan
lomba membuat puisi dan memberikan hadiah pada hasil karya puisi terbaik
diantaranya kami pun juga ikut membuat bersama-sama mereka dan mereka lebih
antusias ketika kami ikut membuat.
Mereka lebih senang ketika praktek secara langsung didalam penanaman
TOGA ini, dari pada duduk dan mendengarkan kami memberi penjelasan.
Akhirnya kami sekelompok mengambil jalan tengah dari masalah ini. Penjelasan
kami berikan pada saat penanaman berlangsung seperti apa saja tanaman TOGA
itu dengan membwa umbi –umbi dari tanaman TOGA tersebut sehingga mereka
dapat mengetahui secara langsung, lalu cara penanaman juga dijelaskan secara
langsung dan bersamaan dengan prakteknya mereka pun melihat dan menirukan
cara penanaman yang kami ajarkan pada mereka, penanaman ini dilaksanakan
secara kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dan mereka bebas
memilih tanaman TOGA apa yang mereka inginkan sesuai dengan yang telah
kami sediakan, tentu saja mereka sangat antusias dengan cara ini. Setelah selesai
menanam TOGA kamipun mengajarkan bagaimana cara menyiram agar TOGA
yang mereka tanam tidak busuk atau kering dan kami juga bercerita kepada
mereka manfaat-manfaat dari tanaman TOGA tersebut.
Terakhir yakni kendala secara internal dari kelompok kami pribadi. Saling
mengingatkan dan saling mengontrol satu sama lain dan membagi tanggung jawab
dari pemberdayaan kami adalah solusi yang cukup ampuh dan kunci kami.
Sehingga pembagian dan penyelesaian dapat diselesaikan dan di emban bersama
secara adil dan merata. Ketika salah satu dari kami mulai lengah kami saling
mengingatkan dan tidak bersifat memaksa
Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan Penanaman dan
pemanfaatan Toga ini adalah anak-anak usia sekolah sd-smp yang bertempat
tinggal di kawasan gang Dolly, tepatnya di kawasan sekitar TBM Putat Jaya I
Doly yang berjumlah 20 anak. Daftar nama anak-anak tersebut adalah sebagai
berikut :
No. Nama Keterangan
1 Andre Tk
2 Anisa 3 SD
3 Aprilla 4 SD
4 Ayu eka 5 SD
5 Bella 5 SD
6 Da’i TK
7 Dewi P. 7 SMP
8 Diah Ayu 5 SD
9 Dila 3 SD
10 Dinda TK
11 Dufan TK
12 Meta 5 SD
13 Mukhlis 7 SMP
14 Nia 2 SD
15 Novia 5 SD
16 Rama 6 SD
17 Santi 7 SMP
18 Sinta TK
19 Wahyu 1 SD
20 Yesa 2 SD
Tabel 1.4 Peserta pemberdayaan
D. HASIL KEGIATAN
Berdasarkan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga yang telah
kami lakukan di lingkungan Dolly hasil yang kami peroleh dalam program
kegiatan ini berjalan dengan baik. Pihak TBM dan anak-anak sangat antusias
dalam melaksanakan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga bagi
kesehatan di lingkungan Dolly. Besar harapan kami program penanaman
Toga di Dolly ini bisa bermanfaat bagi seluruh warga Dolly akan pentingnya
Toga bagi kesehatan dan supaya anak-anak memiliki kebiasaan untuk
menanam tumbuh-tumbuhan kususnya Toga di ingkungan rumah.
Dalam program pemberdayaan yang kami lakukan di TBM Putat
Jaya I Doly, setelah kami melakukan tatap muka selama 8 kali pertemuan,
adapun hasil yang dapat kami peroeleh meliputi hasil minimal (ide dan
kesadaran) dan hasil maksimal (ide, gagasan, praktek, kebijakan).
Hasil Minimal :
Anak-anak yang berada di lingkungan PTJ Imemiliki kesadaran untuk
datang dan berkumpul dalam pelaksanaan program penanaman toga
tersebut.
Anak-anak antusias untuk mengikuti acara program tersebut.
Dalam berjalannya pelaksanaan program, terlihat bahwa anak-anak
sangat cekatan dan masing-masing ingin melakukakan praktek
penanaman.
Anaka-anak antusias untuk rutin datang ke TBM sesuai jadwal
pertemuan yang diberikan.
Dalam pertemun-pertemun berikutnya, anak-anak mau mendengarkan
informasi dari kakak-kakak tentang manfaat tanaman toga yang
mereka tanam, dan mau mengikuti praktek membuat jamu yang telah
dilakukan.
Hasil Maksimal :
Anak-anak sudah memiliki rasa tanggung jawab untuk merawat
tananman yang telah ditananm, tanpa harus ditinjau kaka-kakak
setiap harinya.
Sebagian dari mereka, meskipun tidak dsuruh memiliki keinginan
untuk menanam tanaman toga tersebut di rumahnya.
Dari rincian tersebut menunjukkaan bahwa anak-anak yang berada
di lingkungan Putat Jaya I Doly, sudah mau dan mampu mengikuti program
pemberdayaan “Berkreasi dengan Toga” yang sudah dilakukan selama
beberapa kali pertemuan. Meskipun hasil yang diperolah mash dalam tahap
minimal, namun hal itu sudah mampu memberikan ilmu dan pengetahuan
sebagian kecil dari kesehatan, setidaknya mereka tahu bahwa semua penyakit
tidak hanya bisa sembuh dengan obat-obatan kimia, namun obat-obatan
tradisional dan alami pun dapat menyembuhkan berbagai penyakit.Bila dilihat
dari hasi maksimal yang diperoleh, secara kuantitas dikatakan belum
mewakili dari masil maksimal yang diharapkan secara keseluruhan. Namun
setidaknya disini, anak-anak sudah memiliki kesadara, memiliki tanggung
jawab untuk merawat apa yang sudah diamanahkan oleh kakak-kakak yang
membimbing berjalannya program, tanpa disuruh sekalipun berdasarkan
laporan dari penelola TBM, setiap hari anak-anak mau datang untuk
menyiram tanaman yang sudah mereka tanam. Selain itu sebagian anak sudah
memiliki keinginan untuk menanam tanaman mereka dirumahnya.
Anggaran Dana Kegiatan
Dalam penunjang kegiatan pemberdayaan di TBM Putat jaya terdapat
perlekapan dan alat yang di gunakan untuk menunjang berlangsungnya kegiatan
berkreasi dengan toga, berikut adalah daftar anggaran dana kegiatan berkreasi dengan
toga:
No. Keterangan Item Jumlah Saldo
1.
2.
Iuran kelompok
@ Rp. 50.000,00
Pot @ Rp.3.500,00
4 org
10 pc
Rp. 200.000,00
Rp. 35.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 165.000,00
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Pupuk organik
@ Rp.4.000,00
Kertas Karton
@ Rp. 2.000,00
Boardmarker
Snack momogi
@ Rp. 8.000,00
Snack Top
@ Rp. 10.500,00
Buku tulis
@Rp.1.900,00
Iuran @ Rp.50.000,00
Buku bacaan
Bolpoint
@ Rp.15.000,00
Fotocopy
Iuran @Rp.6.000,00
Snack+air
Air aqua botol
Gelas plastik
2 pc
2 lbr
1 pc
4 pc
2 pc
25 pc
2 orang
13 pc
2 pc
3 lbr
30 lbr
4 orang
1 pc
25 pc
Rp. 8.000,00
Rp. 4.000,00
Rp. 6.000,00
Rp. 32.000,00
Rp. 21.000,00
Rp. 47.500,00
Rp. 100.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 1.800,00
Rp. 3.000,00
Rp. 24.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 2.700,00
Rp. 3.000,00
Rp. 157.000,00
Rp. 153.000,00
Rp. 147.000,00
Rp. 115.000,00
Rp. 94.000,00
Rp. 46.500,00
Rp. 146.500,00
Rp. 46.500,00
Rp. 16.500,00
Rp. 14.700,00
Rp. 11.700,00
Rp. 35.700,00
Rp. 5.700,00
Rp. 3.000,00
Rp. 0,00
E. REKOMENDASI
Meskipun program pemberdayaan yang kami lakukan sudah
memenuhi batas waktu yang ditentukan, kami tetap memberikan pantauan
kepada anak-anak untuk meninjau apakah program yang kami berikan masih
berjalan atau tidak, meskipun ntensitas pertemuan tidak terjadwal secara rutin
namun kami akan meninjau sejauh mana perkembangan program tersebut
selama satu bulan sekali. Peninjuan itu dilakukan, agar pogram tetap berjalan
secara berkelanjutan dan anak-anak desikitar TBM tetap memiliki tanggung
jawab penuh dalam menjaga dan merawat tanaman yang sudah mereka
tanam.
Penyuluhan/ sosialisasi TOGA pada pertemuan ke-1
Pembagian kelompok menanam TOGA
Persiapan penanaman TOGA
Pengenalan terhadap peralatan menanam dan jenis tanaman obat
Proses menanam TOGA
Bahan-bahan pembuatan kunyit asam
Praktek membuat minuman dari TOGA
Minum bersama hasil dari tanaman toga yang di olah menjadi minuman segar berkhasiat
Pemberian kenang-kenangan pada pengurus TBM
Bersama Anak-Anak Yang Mengikuti Program Berkreasi Dengan Toga