pembelajaran terpadu

25
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Pembelajaran Terpadu Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang melibatkan beberapa bidang studi atau mata pelajaran(Widodo, 2010). Melalui pendekatan inilah, maka secara sengaja guru dapat mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan tersebut, maka siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna dapat diartikan sebagai suatu pemrosesan mental atas informasi baru menuju kea rah kaitannya dengan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya(Nur, 2008:50). Jadi bermakna dalam pembelajaran terpadu disini dapat diartikan bahwa siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari 4

description

pembelajaran terpadu

Transcript of pembelajaran terpadu

Page 1: pembelajaran terpadu

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang melibatkan beberapa

bidang studi atau mata pelajaran(Widodo, 2010). Melalui pendekatan inilah, maka

secara sengaja guru dapat mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata

pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan tersebut, maka

siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga

pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.

Pembelajaran bermakna dapat diartikan sebagai suatu pemrosesan mental

atas informasi baru menuju kea rah kaitannya dengan pengetahuan yang telah

dipelajari sebelumnya(Nur, 2008:50). Jadi bermakna dalam pembelajaran terpadu

disini dapat diartikan bahwa siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang

mereka pelajari melalui pengamatan langsung dan nyata serta menghubungkan

antar konsep tersebut.

Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, maka pembelajaran

terpadu pada dasarnya lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar

dan pengambil keputusan. Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh

Widodo(2010:10) berkaitan dengan kelebihan pembelajaran terpadu dibandingkan

pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut.

4

Page 2: pembelajaran terpadu

5

1) Pengalaman dan kegiatan belajar siswa selalu relevan dengan tingkat

perkembangan anak.

2) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan mengacu pada minat dan kebutuhan

anak.

3) Kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat

bertahan lebih lama.

4) Pembelajaran terpadu dapat meningkatkan keterampilan berfikir anak.

5) Menyajikan masalah yang sering ditemui anak dalam lingkungannya.

6) Menumbuhkankembangkan keterampilan sosial anak seperti kerjasama,

toleransi, komunikasi, dan menghargai pendapat orang lain.

Berdasarkan kelebihan pembelajaran terpadu di atas, sebagai suatu proses

maka pembelajaran terpadu menurut Sukayati(2004: 3) memiliki beberapa

karakteristik antara lain sebagai berikut.

1) Pembelajaran berpusat pada anak, yaitu suatu sistem pembelajaran yang

memberikan keleluasaan bagi siswa, baik secara individu maupun kelompok

aktif dalam mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip

dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan

perkembangannya.

2) Menekankan pembentukan dan pemahaman dan kebermaknaan, yaitu melalui

kajian konsep yang telah dipelajari dan keterkaitannya dengan konsep-konsep

lain yang dipelajarimengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.

Page 3: pembelajaran terpadu

6

3) Belajar melalui pengalaman langsung, artinya siswa belajar dengan melakukan

kegiatan langsung sehinggan hasil yang diperoleh akan sesuai dengan fakta dan

peristiwa yang mereka alami bukan sekedar informasi dari guru.

4) Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, artinya siswa terlibat

secaar aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, sampai proses evaluasi. Hal ini sangat memungkinkan siswa akan

termotivasi untuk belajar terus-menerus.

5) Sarat dengan muatan keterkaitan, artinya pembelajaran terpadu memusatkan

perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gelaja atauperistiwa dari

berbagai mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-

kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena

pembelajaran dari segala sisi yang pada akhirnya dapat membuat siswa lebih

arif dan bijaksana dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.

Dengan demikian sebagai suatu konsep, pembelajaran terpadu merupakan

pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa matapelajaran untuk

memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu

diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan anak.

Pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu menciptakan

kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep

yang saling berkaitan. Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memahami masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya

dengan pandangan yang utuh. Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan

Page 4: pembelajaran terpadu

7

memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan

menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat

diperoleh tidak saja melalui pemberian pengetahuan baru kepada siswa melainkan

juga melalui kesempatan memantapkan dan menerapkannya dalam berbagai

situasi baru yang semakin beragam.

2.2 Model- model Pembelajaran Terpadu Yang Disarankan Di Sekolah

Dasar

Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit

tematisnya, menurut Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau model

dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut

adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6)

webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dari

kesepuluh model tersebut, terdapat tiga model pembelajaran yang disarankan di

Sekolah Dasar adalah model webbed, model connected dan model integrated.

Secara singkat ketiga model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Model Connected(Terhubung)

Model terhubung merupakan suatu model dari pembelajaran terpadu yang

memiliki fokus membuat hubungan secara jelas dalam setiap mata pelajaran,

menghubungkan satu topik ke topik berikutnya; menghubungkan satu konsep ke

konsep yang lain; menghubungkan keterampilan dengan keterampilan lain yang

terkait; menghubungkan pekerjaan hari itu dengan hari berikutnya, atau bahkan

pengintegrasian ide-ide yang dipelajari dalam satu semester ke semester

selanjutnya(Fogarty, 1991:14).

Page 5: pembelajaran terpadu

8

Di bawah ini merupakan diagram peta pembelajaran terpadu model

terhubung (Connected Model) menurut Fogarty(1991:14).

Gambar 2.1 Diagram Peta Model Tehubung

Beberapa kelebihan pembelajaran terpadu model Connected

(Fogarty,1991:15) adalah sebagai berikut.

a) Dengan menghubungkan ide-ide dalam satu disiplin ilmu/bidang studi, maka

siswa memiliki gambaran secara luas sebagaimana suatu bidang studi terfokus

pada satu aspek tertentu.

b) Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus dari

waktu ke waktu sebagi proses internalisasi oleh pelajar.

c) Menghubungkan ide-ide dalam suatu disiplin ilmu/bidang studi

memungkinkan siswa untuk meninjau, mengkonseptualisasi, memperbaiki,

dan mengasimilasi ide-ide secara bertahap dalam memecahkan masalah.

Sedangkan beberapa kelemahan dari pembelajaran terpadu model

Connected(Fogarty,1991:16) adalah sebagai berikut.

a) Pada model ini, pada berbagai bidang studi masih terlihat tetap terpisah dan

tidak berhubungan muncul padahal keterhubungan telah dibuat secara jelas

untuk satu bidang studi yang ditunjuk.

Page 6: pembelajaran terpadu

9

b) Tidak mendorong guru untuk bekerja sama secara tim, sehingga isi pelajaran

tetap terfokus tanpa melibatkan konsep dan ide-ide dari bidang studi lainnya.

c) Upaya hanya terkonsentrasi untuk mengintegrasikan pada satu bidang studi.

Hal ini berarti telah mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan

hubungan yang lebih global untuk mata pelajaran lain.

2) Model Webbed(jaring laba-laba)

Model pembelajaran Webbed adalah model pembelajaran terpadu yang

menggunakan pendekatan tematik(Fogarty, 1991: 54). Pendekatan ini dimulai

dengan membelajarkan beberapa KD yang berkaitan melalui suatu tema.

Di bawah ini merupakan diagram peta pembelajaran terpadu model jarring

laba-laba (Webbed Model) menurut Fogarty(1991:54).

Gambar 2.2 Diagram Peta Model Jaring Laba-laba

Beberapa kelebihan dari model jaring laba-laba(Fogarty, 1991:56) adalah

sebagi berikut.

a) Penyeleksian tema sesuai dengan minat dapat memotivasi anak untuk belajar.

b) Model jaring laba-laba dapat lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum

berpengalaman.

c) Memudahkan perancangan.

Page 7: pembelajaran terpadu

10

d) Memberikan kemudahan bagi siswa dalam melihat kegiatan-kegiaatn dan ide-

ide berbeda yang terkait.

Sedangkan kelemahan dari model jaring laba-laba(Fogarty, 1991:56)

adalah sebagai berikut.

a) Sulitnya menyeleksi tema

b) Adanya kecenderungan rumusan tema yang terlalu dangkal akibat sulitnya

menyeleksi tema.

c) Dalam proses pembelajaran guru lebih memusatkan pada kegiatan

pembelajaran daripada pengembangan konsep.

3) Model Integrated(Terpadu)

Model pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata

pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa mata

pelajaran yaitu dengan cara menetapkan prioritas dari kurikulum dan menemukan

keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa

mata pelajaran(Fogarty, 1991:76).

Di bawah ini merupakan diagram peta pembelajaran terpadu model

keterpaduan (Integrated Model) menurut Fogarty(1991:76).

Gambar 2.2 Diagram Peta Model Keterpaduan

Page 8: pembelajaran terpadu

11

Model keterpaduan ini memiliki beberapa kelebihan(Fogarty,

1991:77)antara lain sebagai berikut.

a) siswa mudah menghubungkan dan mengaitkan materi dari beberapa mata

pelajaran.

b) Siswa dapat membangun pemahaman antar bidang studi.

c) Memotivasi siswa dalam belajar.

Sedangkan kelemahan dari model keterpaduan((Fogarty, 1991:77)) ini

adalah sebagai berikut.

a) sulit menerapkan secara penuh.

b) Guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan yang diprioritaskan.

c) Model ini memerlukan tim antar bidang studi baik dalam perencanaanya

maupun pelaksanaannya

d) Pengintegrasian kurikulum dengan konsep dari masing-masing bidang studi

menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

2.3 Konsep Evaluasi Pembelajaran Terpadu

Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik

yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi

informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan(Trianto,2010:252).

Evaluasi pembelajaran terpadu dapat diartikan sebagai evaluasi yang

mencari informasi tentang pencapaian pengetahuan dan pemahaman peserta didik,

pengembangan skill, dan pengembangan sosial dan afektif peserta didik dengan

memanfaatkan assessment alternatif dan cara formal(Widodo, 2010: 11).

Page 9: pembelajaran terpadu

12

Menurut Widodo(2010) prinsip-prinsip yang menjadi dasar untuk

menemukan assessment alternatif adalah sebagai berikut.

1) Evaluasi hendaknya berbasis unjuk kerja, sehingga selain penilaian produk

juga menekankan pada penilaian proses.

2) Pada setiap langkah evaluasi hendaknya melibatkan peserta didik.

3) Evaluasi hendaknya memberikan perhatian pada refleksi diri.

4) Memanfaatkan assessment portofolio.

5) Memanfaatkan penilaian umpan balik untuk pengembangan peserta didik yang

bersifat individual dan social.

6) Evaluasi pembelajaran terpadu lebih mengutamakan Penilaian Acuan

Patokan(PAP) daripada Penilaian Acuan Norma(PAN).

7) Lebih memberikan perhatian pada nurturant effect(kemampuan kerjasama,

tenggang rasa, dan saling ketergantungan)

8) Memandang bahwa peserta didik sebagai satu keutuhan yang tak

terpisahkan(holistik).

9) Evaluasi dilihat sebagai suatu proses yang terus menerus dan multidimensional.

10) Evaluasi harus bersifat komprehensif(menggambarkan seluruh aktivitas

siswa) dan sistematis(merupakan kesatuan informasi).

Dengan demikian, maka sasaran dari evaluasi pembelajaran terpadu

meliputi proses dan hasil pembelajaran sehingga evaluasi dapat dilakukan pada

tahap perencanaan maupun tahap pelaksanaan evaluasi pembelajaran terpadu.

Evaluasi proses terhadap siswa sebagai pembelajar antara lain meliputi: 1)

perkembangan konseptual anak, 2)tingkat kemampuan menghadapi tantangan,3)

Page 10: pembelajaran terpadu

13

interaksi siswa dengan siswa yang lain, 4)kemampuan siswa dalam

berkomunikasi, 5)kerasionalan argumentasi, 6)partisipasi anak selama proses

pembelajaran, 7)penggunaaan bahasa yang baik dan benar sesuai tingkat

kemampuan siswa. Sedangkan evaluasi proses terhadap guru meliputi:1) proses

pembelajaran terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, 2)pendekatan

dan metode yang digunakan, 3)penguasaan materi pelajaran, 4)kelengkapan

pembelajaran yang digunakan(Widodo, 2010:12).

Evaluasi hasil belajar terhadap siswa dapat dilakukan melalui tes, laporan,

rekaman, atau video. Sedangkan evaluasi terhadap guru dilakukan melalui daftar

cek yang dilakukan oleh rekan guru terhadap strategi dan pengelolaan

pembelajaran, serta masuka dari siswa, orang tua, atau rekan guru yang

lain(Widodo, 2010:12).

2.4 Pengertian Portofolio

Portofolio merupakan terjemahan dari bahasa Inggris”portfolio” yang

berarti kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam kemasan yang dijilid

menjadi sebuah arsip. Menurut Budimansyah(2002:2) “Portofolio merupakan

suatu kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang

diseleksi menurut panduan-panduan yang telah ditentukan. Panduan tersebut

beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio itu

sendiri’.

Sedangkan menurut Trianto(2010:276) “”portofolio merupakan koleksi

dari bukti-bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti prestasi,

keterampilan, dan sikap siswa. Portofolio juga dapat menampilkan pekerjaan

Page 11: pembelajaran terpadu

14

terdahulu dan pekerjaan terbaru sehingga mengilustrsikan ke,majuan belajar

siswa”.

Apabila portofolio dikaitkan dengan penilaian pembelajaran, maka dapat

diartikan sebagai kumpulan hasil karya yang dimiliki peserta didik(baik yang

berbentuk tulisan, maupuin berbagai penampilan yang tersimpan dengan rapi),

yang menggambarkan perkembangan belajar ataupun menunjukkan prestasi

terbaik yang dihasilkan peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas selama

mengikuti proses pembelajaran berdasarkan indikator dan kriteria yang

ditetapkan(Trianto, 2010:275).

Berdasarkan beberapa pengertian portofolio di atas, maka portofolio siswa

dapat diartikan sebagai dokumen-dokumen dari pekerjaan siswa dan isi dari

portofolio tersebut yang pada akhirnya dijadikan sebagai dasar utama bagi guru

dalam program pembelajarannya.

2.5 Assesment Portofolio Dalam Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar

Assesment portofolio merupakan hasil pengukuran sejauh mana

kemampuan siswa dalam mengkonstruksi dan merefleksikan suatu

pekerjaan/tugas/ karya dengan mengoleksi atau mengumpulkan bahan yang

relevan dengan tujuan dan keinginan yang dikonstruksi oleh siswa sehingga hasil

konstruksi dapat dinilai dan dikomentari guru(Diknas dalam Trianto, 2010:277).

Sedangkan menurut Budimansyah(2002: 107) “penilaian portofolio adalah suatu

usaha untuk memperoleh berbagai macam informasi secara berkala,

berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan

Page 12: pembelajaran terpadu

15

perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang

bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya”

Pada dasarnya assesment portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar

penilaian. Prinsip-prinsip dasar penilaian yang dimaksud menurut

Budimansyah(2002:112) adalah sebagai berikut.

1) Prinsip Penilaian Proses dan Hasil

Berkaitan dengan prinsip di atas, menunjukkan bahwa dalam penilaian

portofolio hasil belajar dari peserta didik tergantung pada prosesnya. Jika

prosesnya baik dan sempurna , maka dapat diharapkan akan mendapat hasil

yang baik pula.

2) Prinsip Penilaian Berkala Dan Sinambung

Penilaian secara berkala bertujuan untuk memudahkan mengorganisasikan

hasil-hasilnya, secara sinambung bertujuan untuk memantau pertumbuhan

dan perkembangan pengalaman belajar peserta didik. Hal ini menunjukkan

adanya kontinuitas penilaian, baik penilaian hasil maupun proses tidak boleh

ada yang terputus sehingga pertumbuhan dan perkembangan pengalaman

belajar siswa dapat terpantau.

3) Prinsip Penilaian Yang Adil

Untuk mendapatkan penilaian yang adil, maka semua indikator penilaian baik

dalam menilai hasil maupun proses diperhitungkan dan masing-masing diberi

bobot sehingga hasil tersebut benar-benar menggambarkan prosesnya.

Page 13: pembelajaran terpadu

16

4) Prinsip Penilaian Implikasi Sosial Belajar

Dalam hal ini, belajar hendaknya melahirkan implikasi social, yaitu pengaruh

proses dan hasil belajar dapat bermanfaat bagi kehidupan sosial.

Berdasarkan empat prinsip di atas, jika disandingkan dengan evaluasi

dalam pembelajaran terpadu maka penilaian portofolio dinilai sangat sesuai

karena sasaran dalam evaluasi pembelajaran terpadu juga meliputi proses dan

hasil pembelajaran. Selain itu, menurut Widodo(2010) sebagaimana yang telah

dibahas sebelumnya bahwa dalam pembelajaran terpadu dianjurkan untuk

memanfaatkan assesment alternatif. Salah satu hal yang menjadi prinsip dasar

dalam menemukan assessment tersebut yaitu dengan memanfaatkan assessment

portofolio dalam pembelajaran. Oleh karena itu, assessment portofolio ini juga

dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran terpadu di sekolah dasar.

Dalam pembelajaran terpadu di sekolah dasar, jika seorang guru hendak

melaksanakan assessment portofolio dalam pembelajaran di kelas, maka guru

hendaknya membuat pengumpulan dan assessment berkelanjutan terhadap

pekerjaan siswa sebagai fokus sentral kegiatan pembelajaran tersebut. Selama

kegiatan pembelajaran, siswa diminta untuk menyelesaikan sejumlah tugas-tugas,

baik yang dilaksanakan di kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung,

maupun tugas yang dikerjakan di rumah. Pemberian tugas kepada siswa

seharusnya disertai dengan umpan balik, sebab dengan umpan balik tersebut siswa

dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam mengerjakan tugas tersebut.

Page 14: pembelajaran terpadu

17

Beberapa indikator penilaian portofolio yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran terpadu di Sekolah Dasar antara lain

adalah sebagai berikut.

1) Tes Formatif dan Sumatif

Pada pembelajaran terpadu dilakukan tes formatif untuk satu tema

pembelajaran maupun untuk beberapa tema. Dan tes sumatif dilakukan pada

akhir semester. Selanjutnya hasil tes formatif dan sumatif tersebut

didokumentasikan ke dalam suatu bentuk tabel atau format yang dapat

dikembangkan oleh guru itu sendiri.

2) Tugas-tugas terstruktur

Tugas-tugas terstruktur dapat diberikan secara berkala setiap selesai

melaksanakan pembelajaran terpadu. Tugas terstruktur tersebut harus

dikerjakan oleh siswa untuk mendalami dan memperluas penguasaan materi

pelajaran. Bentuk tugas terstruktur dapat berupa soal latihan yang terdapat pada

LKS, menyususn makalah, tugas wawancara, dan sebagainya. Selanjutnya

tugas terstruktur tersebut diperiksa guru dan hasilnya dicatat dan berkas-berkas

tugas tersebut dilampirkan pada portofolio siswa masing-masing.

3) Catatan perilaku Harian

Pada saat proses pembelajaran terpadu berlangsung, perilaku harian siswa baik

perilaku positif maupun negatif yang muncul dicatat untuk memperoleh bukti

secara tertulis. Hal ini dipergunakan untuk melakukan refleksi bagi siswa

untuk menghindari kesalahan dimasa depan dan untuk meningkatkan kinerja.

Page 15: pembelajaran terpadu

18

4) Evaluasi diri siswa dan guru

Dalam melakukan evaluasi pembelajaran terpadu, evaluasi diri juga dapat

digunakan oleh siswa maupun guru. Siswa dapat membuat pertanyaan sendiri

dan menjawabnya sendiri. Sedangkan guru dapat melakukan evaluasi diri

untuk perbaikan dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran.

5) Laporan pengamatan Orang tua

Dalam hal ini, laporan pengamatan dari orang tua berkaitan dengan segala

aktivitas yang dilakukan siswa di luar sekolah sangat mempengaruhi terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran terpadu.

Langkah- langkah yang dapat digunakan untuk mensiasati proses

assessment portofolio(Budimansyah, 2002: 123) yang juga dapat diterapkan

dalam pembelajaran terpadu meliputi empat tahap kegiatan sebagai berikut.

1) Perencanaan

Perencanaan Penilaian dapat direncanakan untuk per satuan waktu atau per

satuan pokok bahasan/ tema pembelajaran terpadu. Perencanaan per satuan

waktu meliputi program penilaian mingguan, bulanan, semester. Sedangkan

penilaian per satuan pokok bahasan atau tema terdiri atas penilaian formatif

dan penilaian terstruktur untuk setiap materi atau tema dalam pembelajran

terpadu.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan terdiri atas langkah-langkah penilaian yang dilakukan guru, baik

menilai proses maupun hasil belajar siswa, mulai dari pengamatan, pencatatan,

analisa, dan penarikan kesimpulan.

Page 16: pembelajaran terpadu

19

3) Penyimpanan

Semua catatan atau dokumen penilaian siswa hendaknya disimpan pada sebuah

tempat/ map yang telah disediakan dan berisikan semua berkas-berkas

penilaian.

4) Penggunaan

Portofolio dapat digunakan bagi guru untuk menentukan nilai akhir dari

masing-masing siswa, sedangkan bagi siswa dapat dipergunakan untuk

melakukan refleksi diri dan bagi orang tua siswa untuk melihat perkembangan

belajar anak mereka.

Secara berkala, guru dapat memanfaatkan portofolio siswa dengan tujuan

sebagai berikut.

a) Melakukan pengecekan indicator-indikator perkembangan belajar siswa

b) Memantau perkembangan kemampuan belajar siswa, baik memantau hasil

maupun proses belajar.

c) Memberikan penghargaan terhadap siswa yang perkembangan belajarnya

sangat istimewa, dan memberikan dorongan kepada para siswa yang

kemampuannya lambat.