PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Embed Size (px)
Transcript of PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
1
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Sunandar
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jalan Sidodadi Timur
Nomor 24 - Dr. Cipto, Karangtempel, Jawa Tengah 50232
E-mail: [email protected]
Abstrak
Kesulitan yang muncul terutama bagi guru dalam menggali potensi kearifan lokal yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran terutama dalam hal ini matematika adalah mencari bentuk
kearifan lokal yang sesuai dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran matematika. Hal ini
dapat di atasi dengan mudah karena sumber belajar tersebut sangat banyak tersedia di dunia maya.
Dengan berbantuan ketrampilan teknologi dan informasi, para guru dapat bersilancar kemana-mana untuk mendapatkan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam hal ini guru harus mampu menguasai
teknologi informasi sehingga dapat mencari dan memilih materi, gambar, tayangan, dan lainnya
yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang menarik. Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa,
keadaan, situasi, dan masyarakat yang tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat
tinggal siswa. Dengan demikian siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam
kehidupan.
Kata kunci: Matematika, Kearifan Lokal, Pembelajaran
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat strategis dalam meningkatkan
kemajuan bangsa. Memalui pendidikanlah suatu bangsa dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki oleh setiap rakyatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(IPTEKS). Telah diakui oleh berbagai pihak bahwa perkembangan IPTEKS sangat
dipengaruhi oleh ilmu-ilmu dasar (basic science). Salah satu ilmu dasar yang sangat
berperan dalam pengembangan IPTEKS adalah matematika.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat aplikabel atau sangat
bermanfaat bagi berbagai bidang, sungguh sangat perlu untuk dirawat, dipupuk, dan
ditumbuhkembangkan sehingga perannya menjadi lebih tinggi manfaatnya. Namun
ironisnya generasi sekarang banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika. Berbagai
cara telah diupayakan bagaimana meningkatkan daya tarik, minat, dan motivasi siswa
untuk dapat mencintai matematika agar mereka dapat mengusai matematika dengan baik.
Penguasaan matematika yang baik diyakini akan dapat memudahkan menguasai bidang-
bidang lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pemerintah telah banyak berupaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air yang kita cintai ini. Salah satu upaya yang
dipandang strategis adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah
yaitu yang dikenal dengan nama kurikulum 2013 yang biasa disingkat dengan K13.
Konsep dasar K13 memang berbasis kompetensi dan mengacu KTSP, namun di K13 lebih
menukik pada aspek sikap yang difokuskan pada dua hal yaitu sikap spiritual dan sikap
religius. Dewasa ini aspek sikap banyak dikeluhkan oleh masyarakat dan pengguna jasa

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
2
lulusan. Keluhan tersebutantara lain seperti ini, “dia itu memang pintar tapi kalau bicara
ketus”, “dia memang pintar dan trampil tapi suka menyepelekan orang”, “dia itu pintar tapi
angkuh”, dan masih banyak yang lainnya.
K13 yang sudah digulirkan kurang lebih 5 tahun, pada tataran implementasinya
sangat bervariasi, ada sekolah yang sudah melaksanakan pada semua jenjang kelas, ada
yang baru dua jenjang kelas, dan ada yang baru satu jenjang kelas. Pelaksanaannyapun
sangat variatif, tergantung dari SDM dan fasilitas belajar serta komitmen yang dimiliki
sekolah. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada K13 adalah pendekatan saintifik
dengan prosedur 5M (mengamati, menanya, mencoba/ mengeksperimentasi, menalar, dan
mengkomunikasikan).Karanteristik pendekatan pembelajaran saintifik seperti itu bisa lebih
bermakna bila pembelajarannya dikemas dengan menggunakan benda-benda, peristiwa-
peristiwa, dan hal apa saja yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga dapat
menjadikan pembelajaran yang bermakna. Konsep pembelajaran seperti itu biasanya
dikenal dengan konsep pembelajaran dengan menggunakan kearifan lokal.
Setiap daerah mempunyai keunggulan potensi yang dapat dikembangkan yang
lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah sangat bervariasi.
Dengan keberagaman potensi daerah ini dapat dijadikan sebagai wahana dan sarana
pembejaran untuk semua mata pelajaran yang relevan termasuk maata pelajaran
Matematika. Selain hal itu kearifan lokal perlu mendapat perhatian khusus bagi semua
pihak terutama pemerintah daerah agar anak-anak/ siswa-siswa tidak asing dengan
daerahnya sendiri dan tahu betul tentang potensi dan nilai-nilai serta hal apa saja yang
tembuh dan berkembang di daerahnya sendiri.
Demikian pula pada mata pelajaran Matematika, banyak materi dan kompetensi
dasar yang sangat erat hubungannya dengan kondisi, situasi, budaya yang ada di daerah
masing-masing. Materi seperti bangun ruang, trigonometri, dan lainnya dapat dihubungkan
dengan cagar budaya, tinggi suatu bangunan, menara, dan lain sebagainya. Masih banyak
topik-topik pelajaran matematika yang dapat dihubungkan dengan kondisi dan kearifan
lokal setempat. Hal ini penting karena tanpa adanya pembelajaran yang dapat
menghubungkan dengan kondisi dan situasi setempat, dapat menjadikan anak-anak asing
terhadap situasi, kondisi, dan budaya setempat disekitar tempat tinggalnya. Hal ini perlu
adanya penekanan dan pembiasaan sehingga kelak anak-anak kita tidak merasa terasing
dengan kebudayaannya sendiri.
Kesulitan yang muncul terutama bagi guru dalam menggali potensi kearifan lokal
yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran terutama dalam hal ini matematika adalah
mencari bentuk kearifan lokal yang sesuai dengan materi-materi yang ada dalam pelajaran
matematika. Hal ini dapat di atasi dengan mudah karena sumber belajar tersebut sangat
banyak tersedia di dunia maya. Dengan berbantuan ketrampilan teknologi dan informasi,
para guru dapat bersilancar kemana-mana untuk mendapatkan hal tersebut. Oleh karena
itu, dalam hal ini guru harus mampu menguasai teknologi informasi sehingga dapat
mencari dan memilih materi, gambar, tayangan, dan lainnya yang dapat digunakan sebagai
sumber belajar yang menarik.
Sehubungan hal tersebut, maka pertanyaan yang muncul adalah:
1. Apa dan bagaimanakah kearifan lokal yang dapat dijadikan sebagai wahana dan
sarana dalam pembelajaran?

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
3
2. Bagaimana cara mengidentifikasi topik/ materi/ kompetensi yang ada dalam silabus
pelajaran matematika sesuai dengan kearifan lokal?
3. Bagaimana peran matematika dalam pengembangan teknologi untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi masyarakat?
PEMBAHASAN
1. Kearifan Lokal
a. Pengertian
Secara etimologi, kearifan lokal berasal dari dua kata yaitu kearifan (wisdom), dan
lokal (local).Local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan
setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan
diikuti oleh anggota masyarakatnya. Hal ini terbentuk sebagai keunggulan budaya
masyarakat setempat maupun kondisi dan situasi geografis. Kearifan lokal merupakan
produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup.
Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat
universal. Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat sudah ada di dalam
kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat
ini, kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan
alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat,
petuah nenek moyang atau budaya setempat yang terbangun secara alamiah dalam suatu
komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.Dengan
demikian, “Kearifan lokal merupakan pandangan hidup, strategi kehidupan yang berwujud
aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam
pemenuhan kebutuhan hidup. Sistem pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut meliputi
seluruh unsur-unsur kehidupan Agama/Kepercayaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
Ekonomi, Organisasi Sosial (Hukum, Politik), Bahasa/Komunikasi serta Kesenian. Mereka
mempunyai pemahaman, program, kegiatan, pelaksanaan terkait untuk mempertahankan,
memperbaiki, mengembangkan unsur kebutuhan mereka itu dengan memperhatikan
ekosistem (flora, fauna dan mineral) serta sumberdaya manusia yang terdapat pada warga
mareka sendiri.Kearifan lokal sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dan
kebijaksanaan hidup. Pentingnya kearifan lokal dalam pendidikan kita secara luas adalah
bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional kita sebagai sebuah bangsa. Budaya
nusantara yang plural dan dinamis merupakan sumber kearifan lokal yang tidak akan mati,
karena semuanya merupakan kenyataan hidup (living reality) yang tidak dapat
dihindari”. (http://chaidirsyamsul.blogspot.com/2016/12/diakses 24-7-2018).
b. Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
“Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta
didik untuk selalu dekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi sehari-hari. Model
pendidikan berbasis kearifan lokal merupakan sebuah contoh pendidikan yang mempunyai
relevansi tinggi bagi kecakapan pengembangan hidup, dengan berpijak pada
pemberdayaan ketrampilan serta potensi lokal pada tiap-tiap daerah. Kearifan lokal milik
kita sangat banyak dan beraneka ragam karena Indonesia terdiri atas bermacam-macam
suku bangsa, berbicara dalam aneka bahasa daerah, serta menjalankan ritual adat istiadat

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
4
yang berbeda-beda pula. Kehadiran pendatang dari luar seperti etnis Tionghoa, Arab dan
India semakin memperkaya kemajemukan kearifan lokal.Pendidikan berbasis kearifan
lokal dapat digunakan sebagai media untuk melestarikan potensi masing-masing daerah.
Kearifan lokal harus dikembangkan dari potensi daerah. Potensi daerah merupakan potensi
sumber daya spesifik yang dimiliki suatu daerah tertentu. Salah satu contohnya, potensi
kota Semarang yang cukup dominan dan dikenal luas adalah warisan kuliner seperti
lumpia, bandeng presto dan wingko babat. Semarang juga dikenal luas karena memiliki
kesenian tradisi Gambang Semarang, Dhugdheran dan arak-arakan Warak Ngendhog”.
(http://www.pangudiluhur.org/berita/pendidikan-berbasis-kearifan-lokal-oleh-anna-sri-
marlupi-s-s.104.html, diakses 23-7-2018).
c. Sumber-sumber Kearifan Lokal
Chaidir Syamsul (2016) menyatakan bahwa sumber-sumber kearifan lokal terdiri
dari potensi manusia, agama, budaya, dan alam. Setiap potensi akan diuraikan sebagai
berikut di bawah ini.
1) Potensi Manusia
Al-Ghazali menyebut potensi manusia ada empat komponen, yaitu: ruh, kalbu, akal
dan nafsu. Sigmund Freud membagi komponen sistem kepribadian manusia meliputi:
super ego, ego dan id. Sedangkan Bloom membagi struktur kepribadian manusia menjadi
tiga komponen, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun Howard Gardner
menjabarkan lagi kedalam delapan kecerdasan, yaitu: linguistik, logis-matematis, spasial,
kinestetik jasmani, musikal, antarpribadi, intrapribadi dan naturalis. Pengembangan
program pendidikan yang meliputi tujuan, kurikulum, metode pembelajaran dan
lingkungan pendidikan haruslah berbasis pada potensi manusia anak didik.
2) Potensi Agama
Hampir tidak ada pendidikan diberbagai belahan dunia ini yang lepas dari pengaruh
agama, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Dunia pendidikan yang
gelap terhadap nilai-nilai moral etis, serta kehidupan bangsa yang dipenuhi dengan
keserakahan dan kemunafikan, mengharuska adanya penguatan nilai-nilai sufisme, bukan
hanya melalui pendidikan agama, tetapi juga semua mata pelajaran, keteladanan dan
budaya sekolah. Sekolah, perguruan tinggi dan pesantren bukan hanya benteng penjaga
moral terakhir, tetapi juga diharapkan dapat melahirkan manusia-manusia yang bijak dan
bermoral.
3) Potensi Budaya
Budaya adalah nilai, proses dan hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia. Budaya
atau kebudayaan nasional memiliki kedudukan sangat penting dalam program
pengembangan pendidikan nasional suatu bangsa atau muatan lokal suatu daerah. Bangsa
yang berbudaya dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai, mengembangka
dan mewariskan budayanya kepada generasi muda. Melalui kekayaan budaya yang
dimiliki, seharusnya kita bisa menyusun berbagai model dan program pendidikan dan
pembelajaran, bisa dalam bentuk program studi, intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun
dalam bentuk budaya sekolah.
4) Potensi Alam

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
5
Lewat program pendidikan berbasis potensi lingkungan, diharapkan tumbuh
kearifan lokal dan karakter yang peduli lingkungan dan sebaliknya dapat memanfaatkan
potensi lingkungan hidupnya. Orang yang arif adalah orang yang hidupnya harmoni
dengan lingkungan seraya dapat memanfaatkan lingkungan untuk kepentingan hidupnya
dan orang yang berkarakter akan marah apabila lingkungan ekosistemnya dirusak.
(http://chaidirsyamsul.blogspot.com/2016/12/diakses 24-7-2018).
d. Kearifan Lokal Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari berpuluh-puluh pulau, mempunyai
puluhan etnis dan ragam bahasa serta budaya. Hal ini tentu akan mewarnai banyaknya
kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut. Etnik dan budaya yang ada di Sulawesi
Tenggara menurut (Chaidarsyamsul, 2016) adalah: Cia-Cia, Kabaena, Moronene, Muna,
Mekongga, Pancana, Tolaiwiw, Tolaki, Tukang Besi, Wakatobi, Wawonii, Wolio, Wosai,
Buton, Wolio, Kalisusu, Katobengke, Wambolebole, Kombilo, Wakarorondo (Wakaokili),
Tokira, Towuna, Toala, Towana, To Aere (Toaere), To Laiwoi (To Laiwuri), To Kudiho,
(orang kerdil yang mendiami daerah Wundulako di kawasan lembah pegunungan Tamosi,
jauh sebelum kehadiran suku-suku di atas), dan Bajo Kabaena, serta Bajo Wakatobi.
Kenyataan tersebut di atas menunjukkan betapa provinsi yang relatif kecil tetapi
mempunyai etnik dan ragam bahasa yang sangat banyak yang sudah barang tentu memiliki
kearifan lokal yang sangat beragam. Kearifan lokal yang demikian dapat dijadikan sebagai
sarana pembelajaran matematika yang selain dapat mengenal lebih mendalam setiap etnik
juga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar matematika siswa. Dengan demikian
diharapkan para siswa memiliki sikap dan sifat yang dapat merawat secara terus menerus
secara estafet sehingga kearifan lokal masyarakat tidak mudah terdegradasi, tergerus, dan
mengalami dekulturisasi karena pengaruh globalisasi yang begitu kuat.
Berikut beberapa contoh local wisdom di Sulawesi Tenggara:
1) Kebudayaan Sulawesi Tenggara „Tradisi Kalo Sara” (Suku Tolaki dan Mekongga)
Gambar 1. Kearifan lokal suku tolaki
Kalo merupakan simbol persatuan dan kesatuan. Biasanya, masyarakat Mekongga
dan Tolaki jika terjadi suatu masalah sosial yang memerlukan penyelesaian, maka mereka
akan kembali pada makna Kalo. (Patasik, W. W. 2013, Maret 27).
2) Suku Buton

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
6
Gambar 2. Kearifan Suku Buton
Orang-orang Buton sejak lama merantau ke seluruh pelosok dunia Melayu dengan
menggunakan perahu berukuran kecil yang hanya dapat menampung lima orang, hingga
perahu besar yang dapat memuat barang sekitar 150 ton. Secara umum, orang Buton
adalah masyarakat yang mendiami wilayah kekuasaan Kesultanan Buton. Daerah-daerah
itu kini telah menjadi beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara diantaranya Kota
Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Tengah,
Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana.
2. Identifikasi topik/ materi/ kompetensi pelajaran matematika sekolahsesuai dengan
kearifan lokal
a. Identifikasi Materi Matematika terkait dengan kearifan lokal
No. Kompetensi Kearifan Lokal
yang sesuai
Domain
Kog Aftf Psik
1. Mengenal dan menganalisis berbagai
situasi terkait aritmetika sosial
(penjualan, pembelian, potongan,
keuntungan, kerugian, bunga
tunggal, persentase, bruto, neto,
tara)
Jual beli di pasar
tradisional
V V
2. Menganalisis hubungan antar sudut
sebagai akibat dari dua garis sejajar
yang dipotong oleh garis transversal
Kerajinan meubel
lokal
V V
3. Mengaitkan rumus keliling dan luas
untuk berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-layang) dan
segitiga
Kerajinan meubel
lokal
V V
4. Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan luas dan
keliling segiempat (persegi,
persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan
Kerajinan meubel
lokal
Mengukur luas
areal cagar
V V V

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
7
layanglayang) dan segitiga budaya
5. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan teorema
Pythagoras dan tripel Pythagoras
Kerajinan meubel
lokal
V V
6. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan sudut pusat,
sudut keliling, panjang busur, dan
luas juring lingkaran, serta
hubungannya
Membuat Kalo
sara
V V
7. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas permukaan
dan volume bangun ruang sisi
datar (kubus, balok, prisma danlimas),
sertagabungannya
Rumah adat
Bentuk atap
rumah adat
Model konstruksi
atap Masjid
Buton
V V V
8. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan peluang empirik
dan teoretik suatu kejadian dari
suatu percobaan
Menghilangkan
paham mistis
V V
9. Menyajikan dan menyelesaikan
masalah kontekstual dengan
menggunakan sifat-sifat fungsi
kuadrat
Permainan
tradisional sepak
bola, sepak
takraw, dll
V V
10. Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
luas permukaan dan volume
bangun ruang sisi lengkung
(tabung, kerucut, dan bola), serta
gabungan beberapa bangun ruang
sisi lengkung
Permainan
tradisional
V V
11. Membuat pemodelan untuk
menyelesaikan masalah nyata
Menyusun
komposisi bahan
untuk membuat
berbagai kue
V V
12. Memodelkan dan Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan
persamaan trigonometri
Mengukur tinggi
bangunan
bersejarah
V V
13. Menyelesaikan masalah limit dan
turunan
Laju/ kecepatan
berkendaraan
V V
14. Menyelesaikan masalah yang terkait
dengan lingkaran
Membuat kalo
sara
V V V
15. Menggunakan logika matematika
dalam bertutur dan menarik kesimpulan
Penggunaan
bahasa daerah di
Sulawesi
Tenggara
V V V
16. Dst.

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
8
Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika
yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa, keadaan, situasi, dan masyarakat yang
tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa. Dengan demikian
siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam kehidupan. Hal inilah yang
disebut sebagai ujud kearifan lokal yang masuk dalam pembelajaran berbagai mata
pelajaran.
b. Beberapa Contoh Hasil Penelitian Penulis yang Relevan dengan Kearifan Lokal
1) Judul: Pengembangan Model Pembelajaran Kreatif, Inovatif Dan Santun (Kis) Untuk
Membentuk Karakter Dan Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Matematika SMP) (oleh: Sunandar,
Muhtarom, Sugiyanti; Penelitian Hibah Bersaing, 2013-2014)
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mengembangkan model
pembelajaran kreatif, inovatif dan santun (KIS) untuk membentuk karakter dan
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa Pendidikan Matematika
FPMIPA IKIP PGRI Semarang yang valid dan reliabel. Jenis penelitian yang digunakan
untuk mencapai tujuan jangka panjang adalah penelitian pengembangan. Pada tahun
pertama dikembangkan panduan model pembelajaran KIS besertamaterial teachingnya
berupa silabus, satuan acara perkuliahan, media pembelajaran berbasis ICT, lembar
kerja mahasiswa, bahan ajar dan assesment. Selanjutnya diteruskan pada tahun kedua
dengan implementasi model pembelajaran KIS dan perangkat pembelajaran yang
meliputi silabus, satuan acara perkuliahan, media pembelajaran berbasis ICT, lembar
kerja mahasiswa, bahan ajar dan assessment dalam skala yang lebih luas. Analisis yang
digunakan adalah mix-method design. Analisis kuantitatif dilakukan secara statistik
untuk mengetahui respon mahasiswa dan dosen selama proses pembelajaran dengan
model KIS, mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran KIS terhadap
karakter dan kemampuan pemecahan masalah. Sementara itu analisis kualitatif
dilakukan terhadap data lembar validasi, wawancara, lembar observasi, portofolio
mahasiswa, inovasi dan kreativitas mahasiswa serta untuk menggambarkan kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa dengan teknik wawancara berbasis tugas.(Sunandar,
Duwi Nuvitalia, Sugiyanti, 2014)
2) Judul: Menumbuhkan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama
Berbantuan Media Kocerin (Kotak Cerdas Interaktif) Pada Materi Pecahan (oleh:
Sunandar & Achmad Buchori, 2016)
Penelitian ini menyajikan deskripsi investigasi penggunaan media pembelajaran
dalam pembelajaran matematika di SMP, khususnya dengan media KOCERIN, dengan
fokus pada kemandirian belajar siswa. Studi ini memberikan bukti empiris tentang
penggunaan media KOCERIN, dalam mendukung eksplorasi pengetahuan dan kegiatan
yang berkaitan dengan matematika tingkat SMP, yaitu pecahan. Dua kelas dari siswa
SMPN 3 Semarang Kelas VII menjadi subjek studi ini. Kelompok kontrol mendapat
perlakuan pembelajaran dengan metode konvensional dan kelompok eksperimen
dengan menggunakan media KOCERIN. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif.
Data penelitian diperoleh dengan mengumpulkan hasil pre tes dan post tes, mengisi
kuisioner dan wawancara. Studi ini menemukan bahwa (1) penerapan media KOCERIN
memiliki pengaruh positif pada aspek inovasi pembelajaran dalam memperkaya belajar

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
9
matematika siswa SMPN 3 Semarang Kelas VII untuk lebih terlibat dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, (2) siswa SMPN 3 Semarang Kelas VII dengan pembelajaran
berbantuan media KOCERIN memiliki perolehan nilai yang lebih tinggi dan memiliki
efek positif pada penumbuhan karakter kemandirian belajar khususnya pada materi
Pecahan.(Sunandar, Achmad Buchori, Noviana Dini Rahmawati, 2016).
3) Development Of Mobilemath (Mobile Learning Math) With Seamless Learning
Model On Analytical Geometry Course (Sunandar, Achmad Buchori, Noviana Dini
Rahmawati, 2017)
The created mobilemath (mobile learning mathematics) media are suitable for
learning for students. Both The Lecturer and students can use the Media mobilemath
(mobile learning mathematics) as a supplement learning in the classroom well. Based
on testing conducted by media experts and subject matter experts showed that the media
mobilemath (mobile learning mathematics) media is a decent media that can be used by
students, with the value from subject matter experts 88.330% and 91.66% from media
expert.From the results of field observations with the Media mobilemath (mobile
learning mathematics) shows that the students are very interested as seen in the
percentage that reached 89.25%.
3. Peranan Matematika dalam Pengembangan Teknologi untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat
Berikut ini paparan dari produk teknologi yang mempunyai nilai manfaat yang
sangat besar bagi masyarakat. Produk ini adalah dari hasil karya bangsa Indonesia sendiri.
Teknologi dalam menghasilkan berbagai produk tersebut juga tidak terlepas dari peran
matematika. Matematika memainkan peran sentral dalam pengembangan teknologi
apapun. Dalam kaitan ini matematika yang digunakan adalah matematika tingkat tinggi.
a. Mobil Listrik Anak Bangsa Smartvi Layak Diproduksi Massal
Gambar 3. Foto: Gracella Sofia Mingkid
Mobil listrik smartvi buatan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya siap
mendukung wacana pemerintah dalam mewujudkan Green Energy Transportation. Hal ini
karena mobil hasil riset sejak 2004 ini dirasa telah layak untuk diproduksi massal. "Kami
siap mendukung wacana tersebut karena secara umum, mobil ini sudah dapat dikatakan

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
10
layak untuk produksi massal. Untuk body dan chasisnya sendiri bekerja sama dengan PT
Green, sementara PENS fokus pada penggerak dan kontrol ECU". Sementara itu, untuk
izin dari pemerintah sudah ajukan sejak tahun 2013, sekarang sudah sampai ke Kementrian
Perindustrian, tapi entah mengapa belum keluar izinnya sampai sekarang," tuturnya. Riset
mobil ini sendiri memakan dana sebesar 600 juta. "Namun nanti kalau sudah diproduksi
massal, mobil ini bisa dijual dengan harga 80-90 juta saja, ini termasuk murah untuk
ukuran mobil listrik.(https://oto.detik.com/mobil/3667323/mobil-listrik-anak-bangsa-
smartvi-layak-diproduksi-massal, diakses 30/9/2017).
b. Si Gesits ITS diproduksi Awal 2017, dianggarkan Rp 5 Miliar, Produksi Awal
100.000 Unit
Gambar 4. Peluncuran GESITS oleh Rektor ITS, CEO Garansindo, dan Menteri
Ristekdikti di gedung riset MOLINA Kampus ITS Sukolilo Surabaya.
Setelah diuji coba pada Dies Natalis ITS pada 7-13 November 2016, motor matik
inovasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan diproduksi pada awal tahun
2017. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir
menegaskan motor yang dinamai si Gesits ini juga akan mendukung produksi massal si
Gesit dengan mengalokasikan anggaran Rp5 miliar untuk mendapatkan sertifikasi
kelayakan produk. Sekitar 100.000 unit akan diproduksi awal, dan 5.000 unit di antaranya
dipesan PT Telkom. Rencananya pada pertengahan tahun 2017 Gesits akan dipasarkan.
Nasir menekankan prinsip dari produksi massal adalah harga yang kompetitif, terdapat
spare part yang mudah didapat, tempat penjualan, tempat pengisian baterai. Harapannya, si
Gesits mampu bersaing dengan motor yang lebih dulu masuk dan diterima pasar yang
selama ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Untuk kota-kota besar, keberadaan
motor listrik cukup membantu mengurangi polusi akibat emisi gas buang.
(http://surabaya.tribunnews.com/2016/10/27/si-gesits-its-diproduksi-awal-2017-
dianggarkan-rp-5-miliar-produksi-awal-100000-unit, diakses 30/9/2017).

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
11
c. Smartphone Asli Indonesia Besutan ITB Siap Diproduksi
Gambar 5. VS Technology Indonesia di Cikarang, Jawa Barat yang merupakan pabrik
smartphone lokal besutan peneliti Indonesia. (Foto: Dokumen Kemristekdikti)
Smartphone telah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar penduduk Indonesia di
masa kini. Sayangnya, menurut survei APJII mengenai Ekosistem Device, Network &
Apps yang dilaksanakan 20 Oktober-20 November 2016, 97 persen smartphone yang
digunakan pengguna Indonesia merupakan merek-merek luar negeri. Kini masyarakat
Indonesia boleh berbangga hati, sebab melalui kerjasama antara akademisi, industri,
pelaku pasar, dan pemerintah, Indonesia kini bisa menegakkan kedaulatan digital dengan
menciptakan smartphone asli Indonesia. Adapun smartphone ini sebentar lagi bakal
diproduksi secara massal. Smartphone ini dikembangkan oleh para peneliti dari Institut
Teknologi Bandung (ITB) melalui skema pendanaan inovasi perguruan tinggi di industri
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Tahun lalu, Kemristekdikti
memberikan pendanaan kepada ITB untuk mengembangkan dan menghilirisasi produk
smartphone 4G. Tak kalah dari smartphone asing, fitur-fitur pada ponsel ini bisa dibilang
cukup lengkap. Misalnya saja fitur pengiriman pesan singkat (SMS), browsing, VoIP call
alias panggilan melalui internet, hingga streaming di layanan berbagi video. Kelebihan
lainnya, smartphone ini juga telah mendapatkan sertifikat Tingkat Kandungan Dalam
Negeri (TKDN) sebesar 20,2 persen pada akhir 2016.
(http://tekno.liputan6.com/read/2824284/smartphone-asli-indonesia-besutan-itb-siap-
diproduksi, diakses 17/10/2017).
d. Tujuh Merek Smartphone ini Ternyata Buatan Indonesia
1. Evercoss
Perusahaan yang sebelumnya bernama Cross Mobile ini adalah salah satu pabrikan
smartphone asal Indonesia yang cukup eksis (setidaknya di pasaran Indonesia). Menyasar
kalangan menengah ke bawah, perusahaan yang mulai dirikan pada tahun 2008 di Jakarta
ini sudah banyak memproduksi ponsel, tablet dan smartphone berkualitas dengan harga
murah.
2. Mito Mobile
Pabrikan yang didirikan sejak tahun 2006 ini dikenal dengan produk ponsel dan
smartphone untuk kelas menengah ke bawah. Salah satu produk smartphone paling

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
12
populer dari pabrikan satu ini adalah Mito Fantasy Note A30 yang dibanderol dengan
harga di kisaran 1,5 juta rupiah.
3. HiMax
Pabrikan yang didirikan pada Oktober 2012 ini adalah salah satu perusahaan lokal
Tanah Air yang sukses memproduksi smartphone berkualitas dengan harga yang
terjangkau. HiMax yang sebenarnya pemilik aslinya adalah tim asal Jepang ini kerap
memproduksi ponsel keren dengan fitur menawan yang diklaim gak kalah jika
dibandingkan dengan brand Asia lainnya seperti Xiaomi dan Asus. Salah satu produk
smartphone keren yang pernah diproduksi oleh HiMax adalah HiMax Polymer dan juga
HiMax Pure S.
4. Advan
Advan merupakan sebuah perusahaan elektronik asal Indonesia yang juga kerap
memproduksi smartphone. Perusahaan satu ini mulai didirikan pada tahun 2007 di Jakarta
dan fokus memproduksi beberapa barang elektronik seperti smartphone, ponsel 2G dan
juga tablet. Salah satu kelebihan dari smartphone buatan Advan ini adalah harganya yang
sangat terjangkau dan spesifikasinya yang sudah sangat keren. Produk smartphone Advan
yang paling populer adalah Advan G1, Advan i5 dan tablet T3H yang bentuknya sekilas
mirip iPad.
5. Polytron
Gambar 6. HP merk Polytron
Sejak era 1970-an, Polytron sudah dikenal sebagai pabrikan elektronik ternama asal
Indonesia. Pabrik yang mulai didirikan pada 18 Mei 1975 di Kudus ini banyak
memproduksi barang elektronik untuk masyarakat Indonesia yang salah satunya adalah
smartphone. Keunggulan dari smartphone buatan Polytron ini salah satunya karena harga
yang terjangkau, tapi spesifikasinya sudah sangat memadai. Salah satu, produk smarpthone
Polytron yang terbaik adalah P520 yang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.
6. Zyrex
Awalnya, perusahaan satu ini memproduksi komputer saja. Namun seiring dengan
perkembangan zaman, perusahaan yang didirikan pada 1996 ini pun juga memproduksi
smartphone.Salah satu keunggulan smartphone buatan Zyrex adalah spesifikasinya yang
cukup garang dan harganya yang amat terjangkau. Beberapa smartphone buatan pabrikan
Zyrex adalah ZA 977 dan tablet SA-7321.

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
13
7. Digicoop by ITB
Smartphone satu ini adalah ponsel terbaru buatan lokal. Digicoop dibuat langsung
oleh tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan diklaim sudah mengusung TKDN
(tingkat kandungan dalam negeri) sesuai anjuran Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Smartphone ini dilaporkan sudah mengusung konektivitas 4G dan cuma dibanderol dengan
harga 1,2 juta rupiah saja. Smartphone ini kabarnya sudah mengusung RAM 1GB, ROM
8GB, kamera 5MP dan 2MP, dan baterai 1.800mAh.
(https://tech.idntimes.com/gadget/indra/kamu-pasti-gak-nyangka-7-merek-smartphone-ini-
ternyata-buatan-indonesia-lho/full, diakses 17/10/2017).
e. Mobil Esemka Bakal Diproduksi Massal, Harga Rp 75 jutaan
Menteri Ristek dan Technologi (Kemenristek) Muhammad Nasir menegaskan bila
mobil rakitan para siswa SMK yang sempat melejit saat Presiden Joko Widodo masih
menjabat sebagai Wali Kota Solo belumlah tamat.
Gambar 7. Mobil Asemka
“Dalam pembuatannya nanti, kata Nasir, mobil Esemka ini tak hanya bisa
digunakan masyarakat yang tinggal diperkotaan saja, namun masyarakat yang tinggal di
pedesaan pun bisa menggunakan kendaraan ini,” terangnya. Masalah harga, kendaraan
yang sukses menghantarkan Jokowi ke pentas perpolitikan nasional ini akan dijual dengan
sangat terjangkau hanya sekitar Rp 75 juta. Dalam upaya pembuktian keseriusan
pemerintah dalam menjadikan mobil Esemka menjadi mobil nasional, pemerintah akan
mengerjakannya sendiri tanpa bantaun pihak asing. “Inikan mobil nasional. Mobil Esemka
semua akan kami buat sendiri, karena kami ingin membuktikan bahwa kami juga cinta
buatan dalam negeri,” (http://www.otosip.com/352/mobil-esemka-bakal-diproduksi-
massal-harga-rp-75-jutaan/ 17/10/2017).
PENUTUP
Kearifan lokal merupakan pandangan hidup, strategi kehidupan yang berwujud
aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam
pemenuhan kebutuhan hidup. Sistem pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut meliputi
seluruh unsur-unsur kehidupan Agama/ Kepercayaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
Ekonomi, Organisasi Sosial (Hukum, Politik), Bahasa/ Komunikasi serta Kesenian.
Mereka mempunyai pemahaman, program, kegiatan, pelaksanaan terkait untuk

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7
14
mempertahankan, memperbaiki, mengembangkan unsur kebutuhan mereka itu dengan
memperhatikan ekosistem serta sumberdaya manusia yang terdapat pada warga mareka
sendiri.Kearifan lokal sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dan
kebijaksanaan hidup. Pentingnya kearifan lokal dalam pendidikan kita secara luas adalah
bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional kita sebagai sebuah bangsa. Budaya
nusantara yang plural dan dinamis merupakan sumber kearifan lokal yang tidak akan mati,
karena semuanya merupakan kenyataan hidup (living reality) yang tidak dapat dihindari.
Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi materi matematika
yang dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa, keadaan, situasi, dan masyarakat yang
tumbuh dan berkembang di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa. Dengan demikian
siswa dapat memahami kebermanfaatan matematika dalam kehidupan. Hal inilah yang
disebut sebagai ujud kearifan lokal yang masuk dalam pembelajaran berbagai mata
pelajaran.
Teknologi dalam menghasilkan berbagai produk juga tidak terlepas dari peran
matematika. Matematika memainkan peran sentral dalam pengembangan teknologi
apapun. Dalam kaitan ini matematika yang digunakan adalah matematika tingkat tinggi.
Produk teknologi yang mempunyai nilai manfaat yang sangat besar bagi masyarakat.
Produk ini adalah dari hasil karya bangsa Indonesia sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sunandar, Muhtarom, Sugiyanti. 2015. International Journal of Education and Research,
3 (2).
Sunandar, Achmad Buchori, Noviana Dini Rahmawati. 2016. Global Journal of Pure and
Applied Mathematics, 12(6), 5253-5266.
Sunandar, Achmad Buchori, Noviana Dini Rahmawati. 2017. International Journal of
Applied Engineering Research., 12(19), 8076 – 8081.
Sunandar, Duwi Nuvitalia, Sugiyanti. 2018. Advance Science Letters. 24 (6), 4554 – 4557.
http://www.pangudiluhur.org/berita/pendidikan-berbasis-kearifan-lokal-oleh-anna-sri-
marlupi-s-s.104.html, diakses 24/7/2018
http://www.suarawajarfm.com/2015/10/26/8458/suku-di-sulawesi-tenggara.html, diakses
24/7/2018
http://chaidirsyamsul.blogspot.com/2016/12/kearifan-lokal-suku-bugis-di-sulawesi.html
https://oto.detik.com/mobil/3667323/mobil-listrik-anak-bangsa-smartvi-layak-diproduksi-
massal, diakses 30/9/2017.
http://surabaya.tribunnews.com/2016/10/27/si-gesits-its-diproduksi-awal-2017-
dianggarkan-rp-5-miliar-produksi-awal-100000-unit, diakses 30/9/2017
http://tekno.liputan6.com/read/2824284/smartphone-asli-indonesia-besutan-itb-siap-
diproduksi, diakses 17/10/2017
https://tech.idntimes.com/gadget/indra/kamu-pasti-gak-nyangka-7-merek-smartphone-ini-
ternyata-buatan-indonesia-lho/full, diakses 17/10/2017
http://www.otosip.com/352/mobil-esemka-bakal-diproduksi-massal-harga-rp-75-jutaan/
17/10/2017.