Pembangunan Kota Ekologis

3
http://jepits.wordpress.com/2007/12/19/pembangunan-kota-ekologis/ Alumni Arsitektur ITS dan Perencanaan Wilayah & Kota ITB Konsep kota masa depan dengan optimis menyatakan bahwa kota berupaya untuk menjaga kondisi lingkungan dengan tidak menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan, kota harus menjadi bagian dari solusi terhadap kondisi tersebut. Persyaratan pertama yang harus dipenuhi bahwa fungsi suatu kota harus memperhatikan terhadap keseimbangan lingkungan. Persyaratan kedua, bahwa kota tidak hanya dipandang sebagai bentuk fisik saja, namun secara psikologis dan sebagai sesuatu yang menarik (estetis), sebagai sesuatu yang menyediakan kepuasan arti bagi suatu komunitas/masyarakat, dan kota merupakan sesuatu yang berlanjut. Konsensus bagaimana membangun suatu kota mencakup beberapa aspek: Kehidupan dengan kepadatan yang tinggi Komunitas yang spontan & kondisi kehidupan yang manusiawi Mengurangi persyaratan perjalanan Daya Manusia & transit publik Bangunan hemat energi Penggunaan lahan dengan fungsi mix-used Sistem daur ulang yang baik Ruang-ruang untuk publik Langkah-langkah menuju Kota Ekologis menurut Christopher A. Haines: 1. Mengidentifikasikan prinsip-prinsip lingkungan dimana transformasi kota harus terjadi. Prinsip- prinsip ini merupakan benchmark yang dapat digunakan untuk mengukur perubahan. Prinsip-prinsip ini cukup sederhana namun sangat penting untuk diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut adalah: Konservasi Sumber daya Sumber daya material Sumber daya energi Sumber daya budaya Sumber daya finansial Studi tentang sampah Studi tentang Sejarah 2. Merehabilitasi pusat-pusat kota Proses ini terdiri dari:

Transcript of Pembangunan Kota Ekologis

Page 1: Pembangunan Kota Ekologis

http://jepits.wordpress.com/2007/12/19/pembangunan-kota-ekologis/

 Alumni Arsitektur ITS dan Perencanaan Wilayah & Kota ITB

Konsep kota masa depan dengan optimis menyatakan bahwa kota berupaya untuk menjaga kondisi

lingkungan dengan tidak menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan, kota harus menjadi bagian

dari solusi terhadap kondisi tersebut. Persyaratan pertama yang harus dipenuhi bahwa fungsi suatu

kota harus memperhatikan terhadap keseimbangan lingkungan. Persyaratan kedua, bahwa kota tidak

hanya dipandang sebagai bentuk fisik saja, namun secara psikologis dan sebagai sesuatu yang

menarik (estetis), sebagai sesuatu yang menyediakan kepuasan arti bagi suatu

komunitas/masyarakat, dan kota merupakan sesuatu yang berlanjut. Konsensus bagaimana

membangun suatu kota mencakup beberapa aspek:

Kehidupan dengan kepadatan yang tinggi Komunitas yang spontan & kondisi kehidupan yang manusiawi Mengurangi persyaratan perjalanan Daya Manusia & transit publik Bangunan hemat energi Penggunaan lahan dengan fungsi mix-used Sistem daur ulang yang baik Ruang-ruang untuk publik

Langkah-langkah menuju Kota Ekologis menurut Christopher A. Haines:

1. Mengidentifikasikan prinsip-prinsip lingkungan dimana transformasi kota harus terjadi. Prinsip-prinsip ini merupakan benchmark yang dapat digunakan untuk mengukur perubahan. Prinsip-prinsip ini cukup sederhana namun sangat penting untuk diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut adalah: Konservasi Sumber daya  Sumber daya material  Sumber daya energi  Sumber daya budaya  Sumber daya finansial  Studi tentang sampah  Studi tentang Sejarah

2. Merehabilitasi pusat-pusat kota

Proses ini terdiri dari: Melakukan preservasi pada bangunan yang bersejarah

Page 2: Pembangunan Kota Ekologis

 Merehabilitasi bangunan untuk konservasi energi dan modifikasi lain yang disyaratkan

Mengganti aset-aset yang tidak memberikan kontribusi pada kota

3. Meningkatkan transportasi untuk publik

4. Menambah kepadatan di kawasan sprawl

Syarat-syarat Pembangunan Kota Ekologis

Jaminan yang ekologis meliputi udara yang bersih dan aman, penyediaan air yang diandalkan,

makanan, perumahan dan tempat kerja yang sehat, pelayanan pemerintah kota, perlindungan

bencana untuk semua orang.

Sanitasi yang ekologis harus memenuhi aspek efisien, biaya yang efektif, cara yang ramah lingkungan dalam mengolah dan mendaur ulang hasil metabolisme manusia, limbah dan air kotor.Metabolisme industri yang ekologis dimana pelestarian sumber daya dan pelindungan lingkungan termasuk pada transisi industri, menekankan pada penggunaan kembali pada bahan yang digunakan, produksi yang berkelanjutan, energi yang diperbaharui, transportasi yang efisien, dan kebutuhan hubungan antar manusia

Lanskap yang ekologis dimana meliputi kesatuan yang mengatur struktur-struktur terbangun, ruang terbuka seperti taman dan plaza, penghubung seperti jalan dan jembatan, komponen-komponen alami seperti sungai, bukit, memaksimalkan aksesibilitas kota untuk seluruh warga kota disaat pelestarian energi dan sumber daya serta usaha-usaha untuk mengurangi masalah kecelakaan kendaraan, polusi udara, menurunnya kualitas air, efek panas dan pemanasan global sedang terjadi.

 Kesadaran ekologis meliputi diantaranya membantu orang untuk mengerti bahwa tempat mereka bagian dari alam, identitas budaya, sikap tanggung jawab terhadap lingkungan dan membantu mereka untuk merubah kebiasaan mengkonsumsi dan meningkatkan kemampuan mereka agar dapat memberikan kontribusi untuk merawat ekosistem kota dengan kualitas yang tinggi.