PEMBANGUNAN KAMPUNG CYBER BERBASIS WIRELESS...

8
PEMBANGUNAN KAMPUNG CYBER BERBASIS WIRELESS MENGGUNAKAN METODE POINT TO MULTI POINT (Study Kasus: Kampung Pilahan Rt 40/ Rw 12 Kotagede Rejowinangun Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Husain Asepsa Cholis 11.11.4648

Transcript of PEMBANGUNAN KAMPUNG CYBER BERBASIS WIRELESS...

PEMBANGUNAN KAMPUNG CYBER BERBASIS WIRELESS MENGGUNAKAN

METODE POINT TO MULTI POINT

(Study Kasus: Kampung Pilahan Rt 40/ Rw 12 Kotagede Rejowinangun

Yogyakarta)

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Husain Asepsa Cholis

11.11.4648

1

PEMBANGUNAN KAMPUNG CYBER BERBASIS WIRELESS MENGGUNAKAN

METODE POINT TO MULTI POINT

(Study Kasus: Kampung Pilahan Rt 40/ Rw 12 Kotagede Rejowinangun Yogyakarta)

Husain Asepsa Cholis1)

, M. Rudyanto Arief, MT2)

,

1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : [email protected]), [email protected]

2)

Pilahan Village RT 40/RW 12, Pilahan, Kotagede,

Yogyakarta is a developing village which located at

yogyakarta city boundary. The village location make a

developer reluctant to glance at this place. The effect,

internet is hard to find in this region so that a lot of students

or institution such as press school, school and kelurahan are

distress to access information that needed by them. Beside

that, a high cost of internet installation which is not in

accordance with people's income in that village become a

constraint to have a personal internet installation.

The conducted research is by making a cyber

village wireless based which almost the majority of it region

is already connected to the Internet. Corresponding to

PPDIOO analyzes which has been recognized by Cisco that

now become a network building. There are some test needed

in this research such as a spot for equipment installation,

bandwith management, internet cost from ISP and

availability of the internet quality.

By using Point to Point standar methode, this

netwrok is capable to cover almost all region of Pilahan Rt

40 / Rw 12 Kotagede Yogyakarta Village . The research show

that a new network building can solve a problems which

related to scarcity of internet in that area and a high cost of

internet installation.

Keywords : Internet, Wireless, New Network Building, Cyber

Village, ISP, PPDIOO, Cisco, Point to Point

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kampung pilahan Rt 40 / Rw 12 adalah sebuah kampung yang

terletak di kawasan rejowinangun yogyakarta. Dikampung

pilahan saat ini tidak ada jaringan yang mendukung untuk

melakukan pengadaan internet.

Kampung ini adalah perbatasan antara jogja dan bantul.

Setelah diteliti untuk wilayah rejowinangun sendiri hanya

terdapat 1 warung internet. Dilihat dari skala yang lebih besar

hanya ada 3 sampai 5 warnet yang berdiri dikecamatan

kotagede satu ini dan 2 diantaranya berjarak kurang lebih 1

Km.

Selain permasalahan diatas, biaya pemasangan internet baru

juga menjadi kendala utama penduduk di kampung ini. Rata –

rata penduduk di kampung ini berpendapatan menengah

kebawah, sehingga tidak mungkin untuk berlangganan internet

secara individu. Kenyataannya kampung ini sendiri memilik

tempat – tempat penting yang sekiranya membutuhkan

koneksi internet seperti sekolah dasar, taman kanak – kanak

dan kantor kelurahan rejowinangun sendiripun juga terdapat di

kampung ini. Banyaknya keluhan dari pelajar, baik yang

sudah kuliah dan masih sekolah juga menjadi alasan kuat

untuk dibuatnya penelitian ini.

Dari permasalah yang dihadapi kampung ini maka diambil

solusi yaitu dengan diadakannya pembangunan kampung

cyber ini. Kampung cyber adalah program pembangunan

jaringan yang nantinya akan diadakan wifi area dititik – titik

tertentu sehingga dapat dimanfaatkan oleh warga setempat.

Subsidi silang diperlukan guna menunjang pembangunan

kampung cyber ini agar dapat terus berjalan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan

permasalahan yang akan diselesaikan yaitu bagaimana

membangun sistem internet (Kampung Cyber) yang dapat

membantu menyelesaikan permasalahan dikampung Pilahan

Rt 40/ Rw12 Rejowinangun Kotagede Yogyakarta terkait

sulitnya mendapat akses internet didaerah tersebut dan

pemasangan internet baru yang relative mahal.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari Pembangunan kampung cyber ini

adalah:

1. Penelitian hanya difokuskan pada jaringan Wireless

Local Area Network (WLAN) desa Pilahan Rt 40 / Rw

12.

2. Instalasi dan konfigurasi pada Mikrotik dan TP – Link

yang nantinya akan digunakan sebagai Access Point dan

Repeater.

3. Isp yang digunakan yaitu Telkom Speedy dengan

menggunakan jalur kabel telephone pada modem utama.

4. Perancangan topologi wireless hotspot yang dibahas

secara umum.

2. Landasan Teori

2.1 Definisi Kampung Cyber

Definisi Kampung menurut kamus besar bahsa indonesia

(KBII) adalah kelompok rumah yang merupakan bagian kota

yang terletak dibawah kecamatan (biasanya dihuni oleh orang

yang berpenghasilan kecil) yang belum modern.

[sumber://kbbi.web.id/kampung/][1].

2

Definisi cyber menurut Oxford Dictionary adalah suatu yang

berhubungan dengan teknologi informasi, internet, dan virtual

reality. [sumber://id.wikipedia.org/wiki/CyberExtension][2].

2.2 Pengertian Jaringan Komputer

Iwan Sofana [2013: 3] dalam bukunya yang berjudul

“membangun jaringan komputer” mendefinisikan jaringan

komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah

komputer autonomus. Dalam bahasa yang lebih populer dapat

dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan

beberapa komputer dan perangkat lain seperti switch, router,

dan sebagainya yang saling terhubung melalui media

perantara. Media perantara itu sendiri bisa dibagi dua yaitu

kabel dan nirakabel[3].

2.3 Pengertian AP Bridge (Point to Multi Point)

Mode AP-bridge digunakan sebagai Acces Point atau

pemancar yang bisa melayani banyak client atau disebut juga

dengan PTMP (Point to Multi Point), mode ini biasanya

digunakan untuk network yang sifatnya Routing atau

Bridging. Untuk menggunakan mode AP-Bridge ini perangkat

Routerboard minimal harus memiliki lisensi level 4.

[sumber://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=47][4].

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Profil Kampung Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kamung pilahan adalah sebuah kampung yang ada di daerah

Yogyakarta yang terletak cukup jauh dengan pusat kota.

Masuk dalam kelurahan rejowinangun kecamatan kota gede

dan merupakan daerah perbatasan antara bantul dan

yogyakarta. Dihuni oleh 55 kepala keluarga dan lebih dari 260

warga yang tercatat berdomisili di kampung ini dan sebagai

besar adalah pelajar. Rata – rata pekerjaan di kampung ini

adalah sebagai buruh serabutan seperti petani, pengusaha

kecil, tukang kayu, tukang bangunan, pembantu rumah tangga

dan lain sebagainya.

.

3.2 Analisis Kondisi Jaringan Dalam menganalisis kondisi jaringan di Kampung Pilahan Rt

40/Rw 12 Yogyakarta akan dibagi menjadi beberapa tahapan

sesuai analisis PPDIOO, dimana tahapan – tahapan ini akan

digunakan untuk memudahkan dalam mengidentifikasi

kondisi lapangan sehingga dapat mengetahui kebutuhan

internet yang seperti apa yang dibutuhkan di kampung

tersebut.

3.2.1 Tahapan Prepare

Fase prepare ini, digunakan untuk menganalisis dan

mengidentifikasi permasalahan yang ada pada lapangan

tahapan ini meliputi Analisis kebutuhan internet di kampung

tersebut, analisis biaya yang akan dikeluarkan dan digunakan

serta kebutuhan perangkat keras yang akan digunakan.

3.2.2 Tahapan Plan

fase dimana rencana kerja mulai di matangkan dengan

menetapkan paramater dan persiapan kebutuhan baik dari

perangkat keras yang dibutuhkan hingga keperangkat lainnya

sebelum melakukan tahapan perancangan. Tahapan plan

sendiri akan berhubungan secara langsung dengan tahapan

implement dan operate yang berkaitan dengan perbaikan atau

penambahan dan perencanaan arisitektur jaringan yang akan

dibuat sehingga akan menjadikan sebuah sistem yang efisien

dan efektif.

Gambar 3.1 Pemetaan Kondisi Lapangan Kampung Pilahan

Rt40/Rw12

3.2.3 Tahapan Design

Tahapan ini adalah tahapan dimana dibuatnya sebuah model

dan detail perancangan infrastruktur yang sesuai dengan

mekanisme sistem yang akan digunakan sesuai kebutuhan

yang telah ditentukan. Tahapan desain ini memberikan

spesifikasi yang mendasar yang nantinya akan digunakan

sebagai penyesuai pada tahapan selanjutnya (tahapan oprate).

Gambar 3.2 Penempatan Peralatan Jaringan Internet Baru

Kampung Pilahan Rt40/Rw12

Pada gambar Hotspot Area akan diletakan dan dibagi dari

Hotspot Center sampai hotspot 6 berdasarkan letak wilayah

dan kebutuhan di daerah masing – masing.

3.2.4 Tahapan Implement

Tahapan implement ini adalah kelanjutan dari tahapan design

yang berhubungan langsung dengan proses yang telah

diterapkan dari hasil identifikasi masalah yang ada. Dalam

3

analisis ini tahapan implement bertujuan pada pembangunan

struktur jaringan jaringan berbasis wireless outdoor area pada

Kampung Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kota gede Yogyakarta yang

meliputi perhitungan statistik deskriptif.

3.2.5 Tahapan Operate

Pada tahapan operate ini keseluruhan struktur jaringan

diterapkan sesuai dengan fase prepare hingga fase implement,

apakah sesuai dengan apa yang diharapkan atau masih ada

kekurangan yang perlu dilengkapi. Pada tahapan operate ini

ada beberapa hal yang dapat melengkapi pemecahan masalah

yaitu penambahan dan memaksimalkan perangkat dan

pengelompokan jaringan wireless.

3.2.6 Tahapan Optimize

Tahapan ini digunakan untuk memperbaiki hasil dari analisis

sebelum dilakukan optimasi, sehingga system mampu

mengalamai perbaikan dan mendapat hasil yang maksimal

yang dapat dicapai. Terdapat dua tahap optimasi yang

dilakukan pertama dengan optimasi sistem pada jaringan

WLAN dan kedua optimasi pada perangkat Acces Point.

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Membangun Infrastruktur jaringan

Pada dasarnya di kampung Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kota Gede

Yogyakarta belum ada jaringan umum yang tersedia. Setelah

diadakannya analisis dan berdasarkan data lapangan yang ada

maka diterapkan topologi jaringan baru yang hendak dibuat

seperti dibawah ini :

Gambar 4.1 Topologi Jaringan Baru

4.2 Uji Koneksi Wireless

Gambar 4.2 Uji Konesi Wireless

Pengujian ini dilakukan di comand promt mikrotik, gambar

diatas menunjukan internet sudah terhubung ke mikrotik.

Gambar 4.3 Internet telah terkoneksi

Gambar diatas menerangkan internet telah dapat digunakan di

media komputer.

4

4.3 Hotspot Login

Gambar 4.4 Hotspot Login

Gambar diatas menerangkan hotspot login atau captive portal

telah berhasil dibuat. Halaman tersebut adalah halaman yang

nantinya akan menjadi halaman akses pertama ketika client

menggunakan internet yang bersangkutan.

4.4 Uji Koneksi Browsing

Gambar 4.5 Uji Koneksi Surfing

Gambar diatas menunjukan internet sudah dapat digunakan

untuk melakukan browsing.

4.5 Uji DU Meter

Du Meter ini adalah software yang digunakan untuk

melakukan pengujian bandwith yang digunakan seorang client

yang sedang melakukan browsing.

Gambar 4.6 Uji Du Meter

Gambar diatas menerangkan bahwa bandwith telah teruji dan

terbagi dengan rata.

4.6 Analisa Hasil Implementasi

4.6.1 Wardriving Daerah Center

Gambar 4.7 Wardriving Daerah Center

Berdasarkan hasil wardriving terhadap jaringan baru di daerah

center di kampung Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kotagede

Yogyakarta hasil kekuatan sinyal untuk Acces Point utama

dari Groove sendiri sudah mencapai -55 dbm dengan ping

66ms download speed 0.65Mbps dan upload speed 0.14

Mbps. dengan demikian maka download dalam KBps adalah

0.65Mbps x 1000 = 650 Kbps lalu 650 Kbps / 8 = 81.25

KBps. Sedangkan untuk upload 0.14Mbps x 1000 = 140kbps

lalu 140 kbps / 8 = 17.5 KBps.

5

4.6.2 Wardriving Daerah Satu

Gambar 4.8 Wardriving Daerah Satu

Berdasarkan wardriving terhadap jaringan baru didaerah satu

di kampung Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kotagede Yogyakarta hasil

kekuatan sinyal menggunakan Acces Point saja adalah -

94dBm sedangkan setelah dipasangkan Universal Repeater

sinyal berubah menjadi -58dBm. Dengan kata lain sinyal

mengalami kenaikan sebesar 36dBm. (-95dBm + y = -58dBm

maka y = -58dBm + 95dBm , y = 36dBm). Download speed

yang diterima di daerah satu adalah 0.38Mbps x 1000 = 380

Kbps , 380Kbps / 8 = 47.5 KBps sedang untuk upload nya

0.06Mbps x 1000 = 60Kbps , 60Kbps / 8 = 7.5 KBps.

4.6.3 Wardriving Daerah Dua

Gambar 4.9 Wardriving Daerah Dua

Berdasarkan wardriving terhadap jaringan baru di daerah dua

di kampung Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kotagede Yogyakarta hasil

kekuatan sinyal yang didapat jika hanya menggunakan Acces

Point utama atau Groove adalah -98dBm setelah dipasangkan

Universal Repeater mengalami kenaikan menjadi -55dBm.

Dengan demikian sinyal mengalami kenaikan sebesar 43dBm.

(-98dBm + y = -55dBm , y = -55dBm + 98dBm = 43dBm).

Download speed yang diterima di daerah dua adalah

0.54Mbps x 1000 = 540Kbps , 540Kbps / 8 = 67.5 KBps dan

Upload speed yang diterima adalah 0.14Mbps x 1000 =

140Kbps , 140Kbps / 8 = 17.5KBps.

4.6.4 Wardriving Daerah Tiga

Gambar 4.10 Wardriving Daerag Tiga

Berdasarkan wardriving jaringan baru di daerah 3 di kampung

Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kotagede Yogyakarta hasil kekuatan

sinyal yang didapat jika hanya menggunakan Acces Point

Groove adalah -95dBm dan setelah di pasangan universal

repeater sinyal mengalami kenaikan menjadi -77dBm. Dengan

demikian sinyal mengalami kenaikan sebesar 18dBm. (-

95dBm + y = -77dBm , y = -77dBm + 95dBm = 18dBm).

Kecepatan download yang diterima di daerah tiga adalah

0.64Mbps x 1000 = 640Kbps , 640Kbps / 8 = 80KBps

sedangkan Upload speed yang diterima 0.17Mbps x 1000 =

170Kbps , 170Kbps / 8 = 21.25KBps.

4.6.5 Wardriving Daerah 4

Gambar 4.11 Wardriving Daerah 4

Berdasarkan wardriving jaringan baru di daerah empat di

kampung Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kotagede Yogyakarta maka

sinyal yang didapat jika hanya menggunakan Acces Point

Groove adalah N/A atau tidak diketahui atau tidak terjangkau,

setelah di pasang universal repeater sinyal mengalami

kenaikan menjadi -70dBm. Download speed yang didapat di

daerah 4 adalah 0.66Mbps x 1000 = 660Kbps , 660Kbps / 8 =

82.5KBps sedang Upload speed yang diterima adalah

0.07Mbps x 1000 = 70Kbps , 70Kbps / 8 = 8.75KBps.

6

4.6.5 Wardriving Daerah 5

Gambar 4.12 Wardriving Daerah Lima

Berdasarkan wardriving jaringan baru di daerah lima di

kampung Pilahan Rt 40 / Rw 12 Kotagede Yogyakarta maka

sinyal yang didapat jika hanya menggunakan Acces Point

Groove adalah N/A atau tidak diketahui atau tidak terjangkau,

setelah di pasang universal repeater sinyal mengalami

kenaikan menjadi -52dBm. . Download speed yang didapat di

daerah 5 adalah 0.47Mbps x 1000 = 470Kbps , 470Kbps / 8 =

58.75KBps sedang Upload speed yang diterima adalah

0.06Mbps x 1000 = 60Kbps , 60Kbps / 8 = 7.5KBps.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di bab-bab

sebelumnya hingga tahap implementasi sistem maka dapat

diambil kesimpulan, yaitu: Dengan menggunakan metode

analisis PPDIOO, Sistem jaringan internet baru yang diberi

nama kampung cyber berhasil dibangun, dapat disimpulkan

bahwa sistem mampu membantu menyelesaikan masalah

terkait sulitnya akses internet di kampung tersebut, dengan

cara memberikan akses internet yang lebih mudah serta

mengatasi permasalahan terkait internet yang mahal dan

hampir seluruah area dipeta telah terkoneksi dengan internet

wireless dengan bandwidth yang merata.

5.2 Saran

Pada penelitian ini tentu masih banyak kekurangan dan perlu

adanya pengembangan yang lebih baik dari sisi penulisan

laporan maupun dari sistem. Oleh karena itu sangat

diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan oleh pembaca.

Untuk lebih menyempurnakan aplikasi ini ada beberapa saran,

diantaranya:

1. Filter situs – situs negatif masih menggunakan default

bypass dns transparant dari Telkom.

2. Perlunya dibuat website kampung sebagai situs penunjang

informasi yang mampu redirect begitu login terjadi.

3. Perlunya diadakan maintance atau pemeliharaan berkala

agar mesin tetap terawat dengan baik.

4. Perlunya diadakan pelatihan internet agar masyrakat

mampu menggunakan internet secara bijak dan terkontrol

serta bermanfaat.

5. Jika satu orang membutuhkan 32 KBps sesuai standar,

maka dengan jumlah warga total 250, maka 250 x 32 =

8000KBps atau 8Mbps adalah bandwidth yang

direkomendasikan.

Daftar Pustaka

[1] Anonim. Arti Kata Kampung. http://kbbi.web.id/kampung.

[2] Anonim Cyber Extension http://id.wikipedia.org/Cyber

Extension.

[3] Sofana, Iwan. 2013. Membangung Jaringan Komputer.

Bandung: Informatika Bandung.

[4] Yoga Adyatma. Perbedaan Mode Wireless. http://mikrotik

.co.id/artikel_lihat.php?id=47.

Biodata Penulis

Husain Asepsa Cholis, memperoleh gelar Sarjana Komputer

(S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM

Yogyakarta, lulus tahun 2016.

M. Rudyanto Arief, mendapatkan gelar S1 tahun 1996 di

Teknik Informatik UII dan berhasil menyelesaikan pendidikan

S2 nya tahun 2005 di MTI Teknik Elektro UGM serta

mendpat sertifikat Oracle Certified Associated (OCA) untuk

Oracle DBA.