PEMBAHASAN MORBIDITAS (3)
-
Upload
harfainasyaba -
Category
Documents
-
view
29 -
download
2
Transcript of PEMBAHASAN MORBIDITAS (3)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat itu mahal harganya, apabila tubuh kita ini sehat maka kehidupan kita
disadari atau tidak insyaallah senantiasa merasa tenang, senang, lapang dan
beraktifitas dengan maksimal. Akan tetapi sebaliknya bila tubuh kita tidak sehat
dapat dipastikan kegiatan akan terhambat, tidak bersemangat, mudah sekali emosi
atau tersinggung sehingga hari-hari akan kita lalui dengan suram.
Saat ini, di negara maju telah terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit
menular ke penyakit non infeksi, tetapi hal ini tidak berarti negara maju telah
terbebas dari masalah penyakit khususnya penyakit menular karena penyakit akut
yang timbul sebagian besar disebabkan oleh penyakit menular. Namun, sebelum
membahas penyakit menular dan penyakit tidak menular hal yang paling untuk
diketahui adalah konsep sehat dan konsep sakit itu sendiri atau dapat dikatakan
awal suatu penyakit. Konsep “sehat’ secara fisik dan bersifat individu ialah
seseorang dikatakan sehat bila semua organ tubuh dapat berfungsi dalam batas-
batas normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Konsep “sakit” merupakan
proses yang dinamis dan bersifat relatif. Misalnya hari ini sehat, mungkin besok
sakit kemudian sehat kembali dan seterusnya sampai meninggal.
Kualitas penduduk, secara fisik khususnya, dapat dilihat dari derajat
kesehatan secara keseluruhan. Indikator utama yang dipakai untuk melihat
derajat kesehatan adalah angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Selain
derajat kesehatan, aspek penting lain dari kualitas fisik penduduk adalah status
kesehatan yang antara lain dapat diukur dari angka kesakitan (tingkat morbiditas)
penduduk. Kesehatan penduduk pada suatu waktu dapat dilihat dari angka
kesakitan (tingkat morbiditas) penduduk. Angka Kesakitan dapat menggambarkan
tingkat kesehatan penduduk pada umumnya. Dalam kaitan dengan tingkat
kesejahteraan, status kesehatan berkaitan erat dengan produktivitas seseorang.
B. Rumusan Masalah
1
1. Apa pengertian dari Morbiditas?
2. Apa manfaat dari Morbiditas?
3. Bagaimana cara mengukur angka morbiditas di suatu daerah?
4. Bagaimana pandangan Islam tentang morbiditas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Morbiditas.
2. Untuk mengetahui manfaat morbiditas.
3. Untuk mengetahui cara mengukur angka morbiditas di suatu daerah.
4. Untuk mengetahui pandangan islam tentang morbiditas.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui hal-hal tentang morbiditas secara umum.
2. Sebagai bahan dalam memenuhi tugas dari dosen.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Morbiditas
Morbiditas adalah keadaan sakit; terjadinya penyakit atau kondisi yang
mengubah kesehatan dan kualitas hidup. Morbiditas atau Keluhan kesehatan
adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena
kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari.
Pada umumnya keluhan kesehatan utama yang banyak dialami oleh penduduk
adalah panas, sakit kepala, batuk, pilek, diare, asma/sesak nafas, sakit gigi. Orang
yang menderita penyakit kronis dianggap mempunyai keluhan kesehatan
walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir) yang bersangkutan tidak
kambuh penyakitnya.
Pada pengobatan dan epidemiologi, kata morbiditas dapat merujuk kepada:
pernyataan terkena penyakit (dari bahasa Latin morbidus: sakit, tidak sehat),
derajat kerasnya penyakit,
meratanya penyakit: jumlah kasus pada populasi,
insiden penyakit: jumlah kasus baru pada populasi.
Cacat terlepas dari akibat (contoh cacat disebabkan oleh kecelakaan).
Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang
dianggap sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit,
semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS.
Morbiditas merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu
populasi. Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan
sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit. Morbiditas juga mengacu pada
angka kesakitan, yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi
tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang
beresiko.
B. Manfaat Morbiditas
3
Morbiditas dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kesehatan
masyarakat secara umum yang dilihat dari adanya keluhan yang mengindikasikan
terkena suatu penyakit tertentu. Pengetahuan mengenai derajat kesehatan suatu
masyarakat dapat menjadi pertimbangan dalam pembangunan bidang
kesehatan,yang bertujuan agar semua lapisan masyarakaat memperoleh pelayanan
kesehatan secara mudah, murah, dan merata. Melalui upaya tersebut,diharapkan
akan tercapai derajat kesehatan masarakat yang lebih baik. Semakin banyak
penduduk yang mengalami keluhan kesehatan berarti semakin rendah derajat
kesehatan dari masyarakat bersangkutan.
Morbiditas dapat digunakan untuk :
a. menggambarkan keadaan kesehatan secara umum
b. mengetahui keberhasilan program pemberantasan penyakit
c. mengetahui keadaan sanitasi lingkungan
d. memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap pelayanan
kesehatan
C. Angka Morbiditas
Secara umum, untuk menghitung Angka Morbiditas disuatu daerah
digunakan rumus sebagai berikut:
AM = JPKK
JP X 100
Keterangan :
AM : Angka Morbiditas
JPKK : Jumlah penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan
terganggunya aktivitas
JP : Jumlah Penduduk
Di dalam Epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi &
prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari kedua indikator tersebut. Setiap
4
kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan angka
insidensi dan angka prevalensi.
a. INSIDENSI
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit
yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.
Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus
diketahui terlebih dahulu tentang: Data tentang jumlah penderita baru.
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (Population at Risk ).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1). Incidence Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan
jangka waktu yang bersangkutan.
Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi
sakit. Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga
menjadi sakit.
Rumus incidence rate=jumlah penderita baru : jumlah penduduk yg mungkin
terkena penyakit x K
K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)
Manfaat Incidence Rate adalah :
- Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
- Mengetahui resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
- Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas
pelayanan kesehatan.
2). Insidens kumulatif (Incidence Risk)
5
Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit dalam
periode waktu tertentu. Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena
penyakit
Denominator haruslah terbebas dari penyakit pada permulaan periode
(observasi atau tindak lanjut) Subyek bebas dari penyakit pada awal studi
Subyek potensial untuk sakit Sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari
pengamatan karena kematian, tidak lama berisiko, hilang dari pengamatan.
Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu Merujuk pada individu
Mempunyai periode rujukan waktu yang ditentukan dengan baik
Incidence risk=jml kasus insidens selama periode waktu tertentu :
jml orang yg berisiko pada permulaan waktu
3). Attack Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat yang sama.
Manfaat Attack Rate adalah : Memperkirakan derajat serangan atau
penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula
kemampuan Penularan Penyakit tersebut.
Rumus : Attack Rate=jml penderita baru dlm satu saat : jml penduduk yg
mungkin terkena penyakittersebut pada saat yg samax X K
4). Secondary Attack Rate
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada
serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi
orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama.
Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi
yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).
Rumus SAR=jml penderita baru pd serangan kedua : jml penduduk-
penduduk yg terkena serangan pertama x K
b. PREVALENSI
6
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat
tertentu. Pada perhitungan angka prevalensi digunakan jumlah seluruh
penduduk tanpa memperhitungkan orang / penduduk yang kebal atau
penduduk dengan resiko (Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan
bahwa angka prevalensi sebenarnya bukan suatu rate yang murni, karena
penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam
perhitungan. Prevalens tergantung pada 2 faktor : Berapa banyak orang
jumlah orang yang telah sakit Durasi/lamanya penyakit
Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :
1). Period Prevalen Rate
Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada
pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Nilai Periode Prevalen Rate
hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya,
misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.
Rumus Periode Prevalen Rate=jml penderita lama & baru : jml
penduduk pertengahan x XK
2). Point Prevalen Rate
Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat
dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Rumus Point Prevalen Rate=jml penderita lama & baru saat itu : jml
penduduk saat itu x XK
D. Pandangan Islam Tentang Morbiditas
7
Terdapat dalam QS. As-Sajdah : 21 yaitu:
ج�ع�ون� �ر� ي ه�م� �ع�ل ل �ر� �ب األك �ع�ذ�اب� ال د�ون� �ى األد�ن �ع�ذ�اب� ال م�ن� ه�م� �ذ�يق�ن �ن و�ل
Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian
azab yang kecil (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-
mudahan mereka kembali (kejalan yang benar). QS: As-Sajdah 32 : 21
Disebutkan “azab yang kecil didunia” berarti sesuatu yang berhubungan
dengan azab pastilah amat tidak mengenakkan. Apa saja yang tidak
mengenakkan buat kita didunia ini? Pastinya adalah musibah, tabrakan, kecurian,
kerampokan, kena tipu, diejek dan dihina dan banyak lagi termasuk didalamnya
adalah terkena suatu penyakit.
Ayat yang tersebut diatas lebih memperjelas lagi keinginan Allah SWT
menurunkan suatu musibah semata-mata karena Allah SWT sayang kepada kita.
Kita diingatkan dengan sakit agar kita segera sadar dan segera kembali
kejalan yang benar, jalan Allah SWT yang sesuai dengan Al-Qur’an dan itu
semua dimata Allah SWT hanya azab yang kecil saja.Apakah kita pernah
berpikir lebih jauh apa yang dimaksudkan Allah SWT dengan “sebelum azab
yang lebih besar (di akhirat)”? Ini bisa berarti bahwa azab/siksa yang mendera
kita di akhirat kelak berhubungan dengan sakit yang kita derita didunia. Bahwa
sakit pusing yang mendera kepala kita sekarang adalah perwujudan siksa Allah
besok diakhirat dimana kepala kita akan dipukul dan atau ditusuk dengan besi
panas. Bahwa sakit perut kita sekarang adalah kelak diakherat kita akan diberi
minum timah panas yang mendidih………naudzubillahimindzalik……!!Siksa
Allah amatlah pedih.
Kita tidak akan pernah bisa membayangkan seberapa pedih dan sakitnya
siksa itu kelak mendera kita. Kalau sekarang saja dengan kondisi fisik kita yang
lemah karena suatu penyakit kita sudah merasakan sakit yang teramat sangat
bagaimana kelak diakherat….???? Astaghfirullah…. naudzubillahimindzalik.
Marilah kita bersama-sama segera kembali kejalanNya, mari bersama-sama
kita saling berlomba dalam kebaikan dan saling mengingatkan bila ada saudara
8
kita yang lupa. Semoga ini bisa menjadi bahan renungan buat kita semua dan
kami khususnya dan bisa bermanfaat. Kita pahami bahwa sesuatu musibah,sakit
dan lain lain adalah karena ulah kita sendiri. jadi ada dalilnya.itu bukan mengada
ada Ada kata-kata ustad yang selalu sy ingat dan menumbuhkan bisa semangat
berjuang (untuk meraih kesembuhan) – pesan bahwa : “Karunia Allah itu
langsung datangnya, begitu kita mohon ampun dan segera memperbaiki perilaku
kita - langsung akan terlihat perbaikan pada kesehatan kita, Karena Allah maha
pengasih dan penyayang kepada hambanya”. Bahkan untuk beberapa penyakit
(yang belum timbul kerusakan organ) kesembuhan itu terjadi dalam hitungan
menit – subhanalloh tanpa kita sadari tingkah laku/sikap kita yang kadang
“emosi”, “suka marah, “gampang tersinggung”, “dendam”, dan sebagainya
membawa penyakit ke diri kita sendiri, disamping disebabkan oleh makanan atau
faktor lain. Menjaga mulut agar tidak berkata-kata pedas atau menyakiti orang
lain, melupakan dendam dan memaafkan orang yang berbuat salah/mendzolimi
kita memang sulit. Namun dengan memperbanyak “istigfar” dan sholat, Insya
Allah sikap/tabiat kita yang tidak terpuji dapat berubah.
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
1. Morbiditas adalah keadaan sakit; terjadinya penyakit atau kondisi yang
mengubah kesehatan dan kualitas hidup.
2. Morbiditas dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat
secara umum yang dilihat dari adanya keluhan yang mengindikasikan terkena
suatu penyakit tertentu.
3. Angka morbiditas dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan antara
jumlahh penderita dengan jumlah penduduk dalam wktu yang sama dikali
100.
4. Kita diingatkan dengan sakit agar kita segera sadar dan segera kembali kejalan
yang benar, jalan Allah SWT yang sesuai dengan Al-Qur’an dan itu semua
dimata Allah SWT hanya azab yang kecil saja.
B. Saran
1. Morbiditas dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan juga sangat
mendukung angka morbiditas di suatu daerah
2. Upaya pemerintah juga sangat dibutuhkan dalam peningkatan derajat
kesehatan. Morbiditas sangat mempengaruhi derajat kesehatan di suatu daerah
atau masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
10
Eko Budiarto dan Dewi Angggraeni. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC
http://farahlauziah.wordpress.com/2010/10/21/ukuran-ukuran-epidemiologi/. diakses
pada tanggal 29 Oktober 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Morbiditas. diakses pada tanggal 29 Oktober 2012.
http://kamuskesehatan.com/arti/morbiditas/. diakses pada tanggal 29 Oktober 2012
http://sitarokab.bps.go.id/index.php/statistik-sosial/98-morbiditas/124-angka-
kesakitanmorbiditaspersentase-penduduk-yang-mempunyai-keluhan-kesehatan.
diakses pada tanggal 29 Oktober 2012.
11