Pembahasan Modul 4

3
Pembahasan modul 4 Dalam ilmu kimia , kompleks atau senyawa koordinasi merujuk pada molekul atau entitas yang terbentuk dari penggabungan ligan dan ion logam . Senyawa kompleks dilaboratorium dapat disintesa dengan mereaksikan ligan yang merupakan suatu basa dan mempunyai pasangan elektron bebas dengan logam yang merupakan penerima pasangan elektron yang didonorkan oleh ligan. Salah satu ligan yang sering digunakan untuk pembuatan senyawa kompleks pada suatu logam ialah Asetil Aseton. Banyak logam yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan asetilaseton salah satunya logam kromium. Kromium dengan biloks 3 akan membentuk senyawa kompleks tris- asetilasetonatokrom(III). Pada praktikum kali dilakukan sintesis senyawa kompleks tris-asetilasetonatokrom(III) Mula mula 1,33 gram CrCl3.6H2O dilarukan ke dalam 20 ml akuades dalam labu Erlenmeyer 50 mL. Kristal CrCl36H2O berwarna hijau saat dilarutkan larutan pun berwarna hijau tua. Dalam wadah lain dilarutkan 5 gram urea dalam 4 ml asetilaseton. Penambahan urea dimaksudkan untuk mengaktifkan ligan asetilasetonato. Asetilaseton akan berperan menjadi ligan setelah teraktivasi oleh suatu basa, kemudian ionnya (asetilasetonato) akan mengalami resonansi. agar saaat bereaksi dengan Cr(III) membentuk senyawa kompleks dengan baik. Setelah urea larut dalam asetil aseton, campurkan dengan larutan CrCl3 yang pada awal tadi dibuat. Saat dicampurkan, larutan masih berwarna hijau namun lebih pekat. Campuran tadi dipanaskan dalam penangas air dengan terus diaduk menggunakan magnetic stirrer, hal ini dilakukan agar reaksi cepat

description

Contoh pembahasan laporan, just share ya

Transcript of Pembahasan Modul 4

Pembahasan modul 4Dalam ilmu kimia, kompleks atau senyawa koordinasi merujuk pada molekul atau entitas yang terbentuk dari penggabungan ligan dan ion logam. Senyawa kompleks dilaboratorium dapat disintesa dengan mereaksikan ligan yang merupakan suatu basa dan mempunyai pasangan elektron bebas dengan logam yang merupakan penerima pasangan elektron yang didonorkan oleh ligan. Salah satu ligan yang sering digunakan untuk pembuatan senyawa kompleks pada suatu logam ialah Asetil Aseton. Banyak logam yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan asetilaseton salah satunya logam kromium. Kromium dengan biloks 3 akan membentuk senyawa kompleks tris-asetilasetonatokrom(III). Pada praktikum kali dilakukan sintesis senyawa kompleks tris-asetilasetonatokrom(III)Mula mula 1,33 gram CrCl3.6H2O dilarukan ke dalam 20 ml akuades dalam labu Erlenmeyer 50 mL. Kristal CrCl36H2O berwarna hijau saat dilarutkan larutan pun berwarna hijau tua. Dalam wadah lain dilarutkan 5 gram urea dalam 4 ml asetilaseton. Penambahan urea dimaksudkan untuk mengaktifkan ligan asetilasetonato. Asetilaseton akan berperan menjadi ligan setelah teraktivasi oleh suatu basa, kemudian ionnya (asetilasetonato) akan mengalami resonansi. agar saaat bereaksi dengan Cr(III) membentuk senyawa kompleks dengan baik. Setelah urea larut dalam asetil aseton, campurkan dengan larutan CrCl3 yang pada awal tadi dibuat. Saat dicampurkan, larutan masih berwarna hijau namun lebih pekat. Campuran tadi dipanaskan dalam penangas air dengan terus diaduk menggunakan magnetic stirrer, hal ini dilakukan agar reaksi cepat dan sempurna. Pemanasan dilakukan selama 1 jam. Setelah satu jam larutan berubah menjadi warna ungu dan terdapat Kristal-kristal halur warna ungu pula, ini menunjukan bahwa senyawa kompleks [Cr(acac)3] sudah terbentuk. Agar kristalisasi lebih sempurna diamkan hingga dingin pada suhu kamar. Saring Kristal dengan corong Buchner, sebelum disaring, kertas saring yang digunakan ditimbang dahulu untuk mempermudah saat penimbangan Kristal nantinya.Pada sintesis ini mengalamin 2 tahapan. Tahap pertama pada sintesis ini ialah dimana asetilaseton terionisasi menjadi ion asetilasetonato dalam air. Hal ini terjadi karena atom H alfa pada asetilaseton yang bersifat asam dan mudah untuk terlepas, oleh karena itu asetilaseton juga bersifat asam lemah dan mempunyai harga KaHa. Pada tahap ini, bentuk dari pereaksi pengkhelat yang diinginkan adalah bentuk asetilasetonato, oleh karena itu, untuk meningkatkan asetilasetonato dalam air, suasana dalam fasa air dibuat basa(penambahan urea). Bentuk asetilasetonato lebih diinginkan karena dalam bentuk ini diharapkan ikatan yang terbentuk dengan ion logam akan mempunyai bentuk dengan tipe A, dengan bentuk ini, senyawa kompleks [Cu(acac)2] dan [Cr(acac)3] akan lebihmudah terbentuk.Selanjutnya tahap kedua adalah tahap dimana asetilasetonato membentuk senyawa kompleks khelat yang tidak bermuatan dengan ion logam. Dalam tahap ini, senyawa kompleks khelat mempunyai tetapan pembentukan senyawa kompleks khelat logam.Kristal yang telah disaring didiamkan hingga kering pada suhu kamar. Pengeringan tidak dilakukan pada oven karna bisa jadi hidrat dari senyawa kompleks tris-asetilasetonatokrom(III) akan hilang. Pengeringa dilakukan selama seminggu agar Kristal benar-benar kering. Setelah kering Kristal ditimbang, Kristal yang didapat ialah Kristal tris-asetilasetonatokrom(III)hidrat berwarna ungu.