Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

download Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

of 20

Transcript of Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    1/20

    Unilever IndonesiaDimananapun Anda berada, besar kemungkinan bahwa produk-produk Kami adalah bagian

    familiar dari kehidupan Anda. Setiap hari di seluruh dunia, masyarakat menggunakan produk-

    produk Unilever.

    Sejak didirikan pada 5 Desember 1933

    Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan

    untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di

    Indonesia.

    Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia

    seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight,

    Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.

    Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa

    depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik

    dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk

    mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap

    harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa

    mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus

    mengurangi dampak lingkungan.

    Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di

    Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham oerseroan menempati

    peringkat kketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.

    Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam

    likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan

    untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan

    sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos

    Nomos.

    Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami

    memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    2/20

    kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari

    300 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.

    Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan

    berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip

    Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha

    termasuk para pemasok dan distributor kami.

    Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik

    di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-

    produk Perseroan berjumlah sekuitar 32 brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan

    yang melibatkan sekitar 370 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko yang

    tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi

    milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.

    Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan

    program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah

    Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain

    kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut

    (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi

    Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).

    Sejarah kami

    Misi korporasi Unilever adalah untuk meningkatkan vitalitas hidup. Hal ini menunjukkan

    bagaimana perusahaan benar-benar memahami pelanggan abad 21 dan kehidupan mereka.

    Maju bersama Unilever Indonesia selama lebih dari tujuh puluh tahun

    PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933

    sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh

    Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur

    Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16

    Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302

    pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant

    pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

    Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama

    perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris

    Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever

    Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-

    1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620

    tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    3/20

    Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

    setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-

    009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

    Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para

    pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan menguranginilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham.

    Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat

    oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh

    Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

    keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.

    Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan

    makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk

    kosmetik.

    Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000,yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.

    tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi

    jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-

    undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-

    18482HT.01.04-TH.2000.

    Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

    Perluasan Unilever Indonesia

    Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjiandengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru

    yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan,

    pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus

    lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi

    perusahaan kepada PT Al.

    Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources

    Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang

    distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos

    Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian

    jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut TexchemResources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia

    Singapore Pte. Ltd.

    Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember

    2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham

    minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    4/20

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    5/20

    2000 Terjun ke bisnis kecap

    2001 Membuka pabrik teh Cikarang

    2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta

    2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar

    2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

    2005 Membuka pabrik sampo cair Cikarang

    2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

    Tujuan & prinsip

    Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan standar tertinggi dari perilaku

    corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan

    lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.

    Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan standar tertinggi dari perilaku

    corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan

    lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.

    Selalu bekerja dengan integritas

    Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada

    organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawabcorporate kami.

    Dampak Positif

    Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brandkami, melalui

    kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain

    dimana kami berhubungan dengan masyarakat.

    Komitmen yang berlanjut

    Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan

    dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yangberkelanjutan.

    Menjalankan aspirasi kami

    Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini

    diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    6/20

    yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini

    juga mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.

    Bekerja dengan yang lain

    Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang

    sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan

    prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung

    jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.

    Visi & strategi

    Pada bulan November 2009, kami meluncurkan visi baru untuk melipatgandakan ukuran bisnis

    kami sekaligus mengurangi dampak global lingkungan di seluruh rantai nilai kami.

    Sebuah visi baru

    Visi baru ini paham bahwa dunia sedang berubah. Populasi meningkat. Pendapatan meningkat

    di seluruh dunia diikuti dengan bertambahnya permintaan terhadap produk-produk konsumen.

    Produk seperti milik kami bergantung pada peningkatan sumber daya alam, baik itu bahan

    bakar ataupun bahan mentah lainnya. Di waktu yang bersamaan, perubahan iklim bukan hanya

    menjadi masalah untuk planet ini, tetapi juga melambangkan ancaman besar terhadap

    stabilitas ekonomi dan sosial.

    Kami mengetahui bahwa untuk mencapai tujuan perkembangan, maka kami harus mengurangi

    dampak keseluruhan terhadap lingkungan yang timbul dari usaha. Komitmen kami meliputi

    tidak hanya pabrik dan kantor melainkan juga dampak lingkungan dan hubungannya dengan

    sumber bahan mentah kami, melalui bagaimana cara para pelanggan menggunakan dan

    membuang produk kami.

    Visi kami

    Kami berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati

    kehidupan dengan branddan pelayanan yang baik bagi mereka dan juga bagi orang lain.

    Kami akan menginspirasi orang-orang untuk melakukan tindakan kecil setiap harinyayang dapat memberikan perbedaan besar bagi dunia.

    Kami akan mengembangkan cara baru untuk melakukan usaha dengan tujuanmengembangkan perusahaan kami sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.

    Kami sepenuhnya menyadari bahwa kami perlu mengembangkan model baru untukpertumbuhan usaha. Kami bertujuan melaksanakan program kerja jangka panjang

    dengan supplierkami, para pelanggan dan rekan lainnya dalam mencapai tujuan ini.

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    7/20

    Dengan portfolio brandkami yang kuat, kehadiran yang menonjol pasar dan komitmenyang bertahan lama untuk berbagi nilai kreasi, kami percaya kami berada di tempat

    terbaik untuk mencapai tujuan ini.

    Perjalanan kami yang berkesinambungan

    Lebih dari 100 tahun yang lalu, para pendahulu kami tak semata hanya menciptakan

    brandkonsumen pertama yang terkenal di dunia, tetapi juga membangun bisnis dengan nilai-

    nilai yang kuat. Kami terus memperbaharui visi sejalan dengan dunia yang berubah.

    Proses pembuatan brandkami

    Pada tahun 1990, kami memasukkan faktor kesinambungan ke dalam srategi kami secara

    formal. Kemudian, pada tahun 2005, kami mulai membuat agenda pada produk branddengan

    proses yang dinamakan Brand Imprint. Sejak saat itu, Brand Imprints telah disesuaikan ke dalam

    semua kategori produk kami. Saat ini, pemikiran sosial dan lingkungan digabungkan dalam

    rencana inovasi dan pengembangan sejumlah brandutama kami.

    Pada saat yang sama, kami juga mengembangkan pendekatan kami pada corporate branding.

    Kami mulai memikirkan cara untuk membuat komitmen perusahaan Unilever dan menciptakan

    aktivitas agar lebih terlihat dan cocok dengan para konsumen kami. Dengan brandproduk

    individu yang mengambil posisi kuat dalam isu sosial dan lingkungan, para konsumen akan

    melihat brandperusahaan pada nilai dan pendekatannya. Brandproduk hanya dapat

    dikomunikasikan dengan efektif dan memiliki kredibilitas pada isu ini jika memiliki dasar yang

    kuat dalam pendekatan dan komitmen perusahaan secara keseluruhan. Ini mengarah pada

    pengembangan visi baru kami.

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    8/20

    Melibatkan konsumen

    Penelitian kami menunjukkan para pelanggan tidak hanya ingin diyakinkan bahwa produk yang

    mereka beli diproduksi sesuai etika dan berkesinambungan, mereka juga ingin

    memilih brandyang baik bagi diri mereka dan juga orang lain.

    Namun, mereka juga memberi tahu kami bahwa mereka tidak merasa cukup mampu membuatperbedaan akibat tantangan yang terlampau besar dan efek tindakan perorangan yang terlalu

    kecil.

    Kami percaya bahwa kami telah berada di tempat dimana kami dapat membantu orang-orang

    memahami bagaimana mereka memilih branddan dengan melakukan tindakan kecil, apabila

    ditambahkan dengan tindakan yang dilakukan orang lain, dapat membuat sebuah perbedaan

    besar di seluruh dunia.

    Sebagai contoh, branddeterjen Unilever digunakan dalam 125 miliar pencucian setiap

    tahunnya. Itu sama artinya dengan 14 juta pencucian setiap jam. Setiap saat, konsumen

    Unilever melakukan pencucian dengan suhu rendah atau dengan pengisian penuh,

    pengurangan energi, CO2 dan air memiliki jumlah kumulatif yang besar.Dengan konsumen yang menggunakan sekitar 70% dari gas rumah kaca, ajakan kepada para

    pelanggan melalui inisiatif seperti Cleaner Planet Planakan menjadi kunci utama dalam

    mencapai visi kami.

    Meneliti dampak di setiap rantai nilai

    Komitmen kami mengurangi dampak lingkungan meluas pada rantai nilai contohnya, dari

    pemilihan sumber daya bahan mentah untuk produksi dan distribusi kami kepada para

    konsumen sampai akhirnya pembuangan sisa kemasan.

    Di tahun 2008, kami mengembangkan sebuah metrik bagi empat area prioritas yang terkena

    dampak lingkungan pada rangkaian nilai kami:

    emisi gas rumah kaca (GHG) air sampah sumber daya yang terpelihara

    Metrik ini didesain untuk mengukur dampak produk kami ketika digunakan oleh para

    konsumen, seperti ukuran gram gas rumah kaca pada setiap penggunaannya. Selama tahun

    2009, sekitar 1.500 produk diteliti untuk menambah pemahaman kami mengenai air, sampah

    dan dampak GHG pada 14 pasar terbesar kami.

    Pada tahun 2009, kami juga mulai mengembangkan metrik yang meliputi dampak sosial.

    Bagi brandkami yang mengemban misi sosial, ukuran ini memberi keuntungan lebih bagi

    masyarakat. Pada tahun 2010, Lifebuoy menjadi brandpertama untuk mengukur percobaan

    baru, yang membantu melacak dampak dari program Lifebuoy mengenai kebiasaan mencuci

    tangan selama lebih dari lima tahun.

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    9/20

    Perkembangan dari metrik ini akan memudahkan kami dalam meninjau keberhasilan portfolio

    kami dan memungkinkan kami untuk menunjukkan kepada para konsumen bagaimana tindakan

    kecil dan tindakan individu dapat memberi perbedaan yang besar.

    Bekerja untuk orang lain

    Unilever tidak mempunyai semua jawaban terhadap tantangan dan dilema yang dihadapi usaha

    kami saat ini. Banyak isu kesinambungan yang hanya dapat ditanggulangi dengan kolaborasi

    dan pendekatan dengan pihak-pihak terkait. Jika kami hendak mewujudkan visi, kami harus

    bekerja sama dalam kemitraan. Para mitra kami membagi keahlian mereka, baik dalam isu-isu

    tertentu maupun jaringan pelaksanaan program di lapangan. Kami menggabungkan hal ini

    dengan pengalaman kami sendiri, keahlian pemasaran dan pengaruh komersial.

    Beberapa dari rekan kerja kami berupa hubungan jangka panjang formal dengan organisasi

    global terkenal; lainnya adalah kelompok informal dalam industri, LSM, pemerintahan dan

    lembaga PBB. Salah satu contohnya adalah pekerjaan di mana kami mempromosikan minyak

    kelapa yang berkelanjutan melalui koalisi usaha dan LSM, termasuk Greenpeace, Oxfam danWWF.

    Hubungan kerjasama global

    Mitra global utama kami adalah dengan:

    World Food Programmedari PBB: memberi makanan pada anak-anak yang kelaparandan meningkatkan nutrisi mereka

    World Heart Federation: mempromosikan kesehatan hati Global Alliance for Improved Nutrition: membuat pendekatan baru mengenai fortifikasi

    makanan sampai menangani kekurangan gizi FDI World Dental Federation: meningkatkan kesehatan mulut Global Public-Private Partnershipfor Handwashing with Soap: menyelamatkan hidup

    anak-anak dengan mengenalkan cara mencuci tangan dengan sabun.

    UN Global CompactKami juga berpartisipasi pada Global Compactyang digagas PBB dan berkomitmen untuk hidup

    dengan sepuluh prinsip Compactmengenai hak asasi manusia, perburuhan, lingkungan dan anti

    korupsi pada operasional usaha setiap hari.

    Kode Etik Prinsip Usahakami sudah lama mencerminkan tujuan Compact. Kami menyediakan

    informasi tahunan dalam Global Compact Communicationon Progressyang menjelaskan cara

    kami mengimplementasikan prinsip tersebut dalam usaha kami.Lihat tautan terhubung untuk lebih jelasnya.

    Perkembangan komitmen kami

    Komitmen kami dan perkembangan yang kami capai terkait hal-hal tersebut pada tahun 2009

    dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    10/20

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    11/20

    Menjangkau 100 juta

    orang pada tahun

    20092020 melalui

    alat pengukur online

    Heart Age

    Sekitar 1,5 juta orang

    mengikuti uji Heart Age

    Memberikan bekal

    sekolah pada 100.0000

    anak-anak di tahun

    2009 melalui

    kerjasama kami

    dengan World Food

    Programmedari PBB

    Memberikan hampir 17 juta

    bekal sekolah pada 80.000

    anak-anak

    Kebersihan dan

    keamanan

    Mengubah perilaku

    satu miliar orang

    terhadap kebersihan

    pada tahun 2009

    2015 melalui Lifebuoy

    dan program

    kemitraan lainnya

    Lifebuoy menjangkau jutaan

    orang di 23 negara

    melaluiGlobal Handwashing

    Day 2009. Program

    pendidikan kebersihan yang

    lengkap dilaksanakan di

    Indonesia, Pakistan, Srilangka

    dan Vietnam

    Sejalan dengan

    aktivitas kerjasama

    dengan FDI World

    Dental Federationyang

    berfokus pada

    kampanye sikat gigi

    setiap pagi dan malam

    Meluncurkan kampanyeBrush

    Day and Nightdengan FDI

    World Dental Federation

    Menjangkau lima jutaorang muda pada

    tahun 20052010

    dengan materi

    kepercayaan

    dirimelalui Dove's Self-

    Menjangkau sekitar 1,3 jutaorang dengan program

    pendidikan, dengan total

    keseluruhan menjadi 4,8 juta

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    12/20

    Esteem Fund

    Kehidupan

    bersinambungan

    Perkembangan

    usaha

    Mengurangi dampak

    lingkungan secara

    menyeluruh sambilmengembangkan

    usaha kami

    Menguji dampak gas rumah

    kaca, air dan sampah dari

    1.500 produk

    Sumber yang

    berkesinambunga

    n

    Mengambil sumber

    teh untuk kantong the

    Lipton dan PG di Eropa

    Barat dari

    pertanianRainforest

    Alliance Certified di

    tahun 2010.

    Pembelian semua teh

    untuk kantong the

    Lipton kami berasal

    dari sumber yang

    berkelanjutan pada

    tahun 2015

    Sekitar 80% dari Lipton

    Yellow Label dan pucuk teh

    PG terjual di Eropa Barat

    berasal dari

    pertanianRainforest Alliance

    Certified.

    Secara global, sekitar 15%

    dari teh kami berasal dari

    pertanian Rainforest Alliance

    Certified

    Membeli semuaminyak kelapa berasal

    dari sumber yang

    berkesinambungan

    pada tahun 2015

    Pembelian 185.000 tonminyak kelapa yang

    berkesinambungan melalui

    sertifikat GreenPalm meliputi

    15% dari total pembelian

    kami

    Mengambil sumber

    telur 100% bebas-

    kandang untuk:

    Produk Hellmanns,

    Amora dan Calv

    terjual di Eropa Barat

    pada tahun 2012

    Target Eropa Barat tercapaipada akhir tahun 2009, satu

    langkah lebih maju dari

    jadwal

    Pengambilan sumberdaya

    dimulai pada tahun 2009

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    13/20

    Mayones Hellmanns

    Light di Amerika Utara

    Es krim Ben & Jerry di

    Eropa pada tahun

    2004 dan di AmerikaSerikat pada tahun

    2010

    dalam persiapannya untuk

    diterapkan pada tahun 2010

    Target Eropa tercapai pada

    tahun 2004. sesuai rencana

    memenuhi target AmerikaSerikat pada akhir tahun 2010

    Uji kelayakan dari

    sumber Fairtrade untu

    k bahan es krim Ben &

    Jerry

    Di awal tahun 2010, Ben &

    Jerry berkomitmen bahwa

    semua bahan akan

    menggunakan

    sertifikasiFairtrade di Eropa

    pada akhir tahun 2011 dan

    dunia pada tahun 2013

    Pendingin Pembelian lemari es

    krim baru yang

    menggunakan

    pendingin HC ramah-

    iklim yang dapat

    digunakan secara

    teknis dan praktis di

    manapun

    Sekitar 430.000 lemari

    pendingin dibeli sejak tahun

    2004

    Perubahan Iklim Mengurangi CO2 dari

    energi yang dihasilkan

    manufaktur kami

    sampai 25% pada

    tahun 2010 (diukurper ton produksi

    dibanding tahun 2004)

    Sekitar tahun 19952009,

    mencapai pengurangan

    sebesar 40% CO2 dari energi

    yang dihasilkan manufaktur.

    Sejalan untuk mencapaitarget 2012

    Air Melanjutkan

    mengurangi

    Sekitar tahun 19952009,

    mencapai 65% pengurangan

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    14/20

    penggunaan air pada

    operasional

    manufaktur kami per

    ton produksi

    dalam penggunaan air

    Limbah

    manufaktur

    Melanjutkan

    mengurangi total

    limbah dari

    operasional

    manufaktur per ton

    produksi

    Sekitar tahun 19952009,

    mencapai 73% dalam

    mengurangi total limbah

    Pengemasan Menghapuskan

    penggunaan PVC

    untuk pengemasan

    kami, jika

    memungkinkan, pada

    tahun 2010

    Mengenali teknologi

    yang membolehkan

    penghapusan semua

    PVC pada akhir tahun2012

    Sejalan dengan pencapaian

    target 2010

    Bekerja dengan

    parasupplieruntuk mengenali

    solusi teknologi yang baru

    Dampak

    ekonomi

    Hasil usaha Tujuan jangka panjang

    untuk menjadi

    peringkat tiga teratas

    pada referensi grup

    dari 21 perusahaanproduk konsumen

    dengan total

    pemasukan investasi

    pemegang saham per

    tiga tahunan.

    Target yang tercapai dari tiga

    teratas: peringkat ke 5 dari

    21

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    15/20

    Meningkatkan

    penetrasi dan

    konsumsi dari

    beberapa kategori

    kami oleh parapelanggan dari semua

    level pendapatan

    dalam pasar yang

    berkembang maupun

    yang baru muncul.

    Mencapai 49% dari penjualan

    pada pasar ini

    Petani Kecil Menggali kesempatan

    untuk meningkatkan

    sumber dari petanikecil untuk

    memastikan

    keamanan persediaan

    10.500 petani sekarang

    terlibat dalam

    proyekallanblackia di Afrika38.000 petani kecil

    memperoleh

    sertifikatRainforest Alliance di

    Kenya sekitar tahun 2007-

    2009

    Analisis SWOT Pada Perusahaan UNILEVER

    A. Pendahuluan

    Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu

    melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu

    berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT Unilever

    sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen

    perlu untuk mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya, dan selalu memantau setiap

    peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk

    memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting dalam

    menetapkan suatu strategi perusahaan.

    Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis didalam melakukan analisis terhadap wujud

    ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang

    sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis swot, perusahaan dapat menentukan

    strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada

    kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi

    kelemahan yang ada

    http://mulyaniakuntansi.blogspot.com/2010/04/analisis-swot-pada-perusahaan-unilever.htmlhttp://mulyaniakuntansi.blogspot.com/2010/04/analisis-swot-pada-perusahaan-unilever.html
  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    16/20

    B. Teori

    Analisis SWOT

    Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi

    perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

    kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis

    selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

    Dengan demikian perencana strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor

    strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada

    pada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis

    situasi adalah Analisis SWOT.

    C. Pembahasan

    Kekuatan (Strengths)

    1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-modelyang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih

    spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil

    yang diterima si model dalam iklan tersebut.

    2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terusterjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong

    pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai

    salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top

    Brand Survey, edisi khusus 2007)3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di

    segenap jajaran.

    5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,savoury, dan ice cream.

    6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributoruntuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.

    7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknyahingga ke daerah-daerah dapat terlayani.

    8. PT unilever mempunyai moto operational excellent with no compromise on quality.Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan

    kualitas produk.

    Kelemahan (Weaknesses)

    1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mestidihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    17/20

    yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua,ko munikasi pada karyawan

    yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda.Dan ketiga, resolusi konflik antara

    inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen

    lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.

    2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.3. Jumlah karyawan yang tambun.4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever

    indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.

    5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

    Kesempatan (Opportunities)

    1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagiekonomi Indonesia sebesar 6.3%.

    2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,Sulawesi, dan papua.

    3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang

    baik.

    5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan122.922.553 (50,1%) perempuan.

    6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

    Ancaman (Threats)

    1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit,gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga

    minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.

    2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.3. Melemahnya daya beli konsumen.4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya

    pemasaran produk.

    6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi

    produk-produk luar negeri.

    9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yangmembahayakan komunitas orang utan.

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    18/20

    10.Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.11.Produk pesaing dengan harga lebih rendah.

    Generating a Strategic Factor Analysis Summary (SFAS) Matrix

    Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT.Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang

    dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini

    dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.

    Untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan yaitu dengan cara

    mengkombinasikan faktor strategis eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal (IFAS) ke

    dalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi (SFAS) yang pada saat digunakan

    bersamaan dapat menjadi seperangkat alat analisis yang kuat bagi analisis strategi. Penggunaan

    bentuk SFAS , yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Pada kolom 1 yaitu faktor strategis. Daftarkan item-item EFAS dan IFAS yang palingpenting ke dalam kolom faktor strategis kunci, kemudian tentukan mana yang

    merupakan kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O), dan ancaman (T).

    2. Tinjau bobot yang diberikan untuk faktor-faktor dalam tabel EFAS dan IFAS tersebut,dan sesuaikan hingga jumlah total dalam kolom bobot EFAS dan IFAS mencapai angka

    1.00.

    3. Masukkan pada kolom peringkat yang diberikan manajemen perusahaan pada setiapfaktor dari tabel EFAS dan IFAS.

    4. Kalikan bobot dengan peringkat untuk menghasilkan jumlah pada kolom skor berbobot.5. Berikan tanda X dalam kolom durasi untuk menunjukkan apakah satu faktor memiliki

    horizon waktu jangka pendek(< 1tahun),menengah (1-3tahun), panjang(> 3tahun).6. Berikan keterangan untuk masing-masing faktor dari tabel EFAS dan IFASSFAS yang

    dihasilkan meringkas faktor-faktor strategis eksternal dan internal dalam satu bentuk.

    SFAS hanya berisi faktor-faktor strategis yang paling penting dan menyediakan basis

    bagi perumusan strategi.

    Reviewing of Mission and Objective Point

    selanjutnya yang harus dilakukan manajemen ialah menguji ulang misi dan tujuan perusahaan

    saat ini sebelum dapat menghasilkan dan mengevaluasi strategi-strategi alternatif. Pengujian

    ulang ini sangat penting, karena ketika membuat keputusan, biasanya ada kecenderungan lebih

    berkonsentrasi hanya pada alternatif-alternatif saja daripada pada tujuan yang ingin dicapai.

    Kecenderungan tersebut meluas karena memang lebih mudah untuk berhubungan dengan

    tindakan alternatif yang ada daripada memikirkan apa yang ingin kita capai di masa yang akan

    datang.

    Masalah-masalah dalam kinerja dapat muncul dari tidak tepatnya pernyataan misi, yang dapat

    terlalu sempit atau bahkan yang terlalu luas. Apabila misi tidak memberikan topik integratif

    bagi bisnis perusahaan, maka manajer-manajer menjadi tidak jelas denganarah perusahaan.

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    19/20

    Seperti tujuan-tujuan dan strategi dapat bertentangan, divisi-divisi yang saling bersaing satu

    sama lain, yang nantinya dapat membawa kerusakan bagi perusahaan sebagai satu kesatuan.

    Tujuan-tujuan sebuah perusahaan dapat juga dinyatakan dengan cara yang tidak tepat. Tujuan

    tersebut mungkin terlalu menitikberatkan pada sasaran operasional jangka pendek, ataubahkan terlalu luas. Kemudian adanya kesenjangan perencanaan antara tujuan yang

    direncanakan dengan yang dicapai. Apabila kesenjangan tersebut terjadi, yang harus dilakukan

    ialah mengubah strategi untuk meningkatkan kinerja atau menurunkan tujuan yang akan

    dicapai agar lebih realistis. Oleh sebab itu diperlukan tinjauan yang bersifat konstan terhadap

    tujuan-tujuan.

    Generating Alternative Strategies by Using a TOWS Matrix

    Kita telah membahas bagaimana perusahaan menilai situasinya dan meninjau strategi-strategi

    perusahaan yang tersedia. Kemudian selanjutnya ialah mengidentifikasicara-cara alternatif

    sehingga organisasi dapat menggunakan kekuatan khususnya untuk menggunakan kesempatan

    atas peluang-peluang atau untuk menghindari ancaman dan mengatasi kelemahannya. Matriks

    SWOT menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang dan ancaman

    eksternal yang dihadapi suatu perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan internalnya.

    Metode ini mengarah pada brainstorming untuk menciptakan strategi-strategi alternatif yang

    mungkin tidak terpikirkan oleh manajemen. Matriks SWOT dapat diaplikasikan pada

    perusahaan bisnis tunggal maupun multi bisnis.

    Strategi SO

    1. Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah ada.2. Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk mengantisipasi permintaan

    dimasa depan.

    3. Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.4. Pemantapan pola kerjasama yang sinergis dengan mitra kerja dalam hal pemasaran IW

    dan SW.

    5. Peningkatan kehandalan sistim pengawasan.Strategi WO

    1. Peningkatan peran Humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk secaraefektif.

    2. Peningkatan struktur pegawai yang memiliki gelar profesi.3. Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.4. Penguatan struktur permodalan.5. Pemantapan sistim pembebanan dan pengaturan kerja.

    Strategi ST

  • 7/30/2019 Pembahasan Manstra Unilever Indonesia

    20/20

    1. Penguatan sistim akuntansi keuangan serta mekanismenya, yang komunikatif daninteraktif dalam hubungan antara pusat dan daerah.

    2.Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim sesuai

    dengan standar yang berlaku. Perencanan Strategis Sistem Informasi Studi Kasus PT Jasa

    Raharja (PERSERO)3.

    Konsolidasi kekuatan moral SDM melalui upaya yang mengarah pada filosofi respect to

    people

    4. Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.5. Peningkatan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.

    Strategi WT

    1. Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan dimasa depan.2. Penguatan sistim manajemen SDM.3. Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya saing

    perusahaan.

    4. Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu mendukung prosespengambilan keputusan strategis maupun operasional.

    5. Pengembangan sistim budaya kerja yang kreatif dan inovasi.6. Perancangan program kegiatan LITBANG yang lebih berorientasi kepada kebutuhan

    pasar.