Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam
Click here to load reader
-
Upload
nuffiqahmadbaiquni -
Category
Documents
-
view
1.111 -
download
1
Transcript of Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintahan memandang bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan
sangat penting dan strategis. Peran utama agama sebagai landasan spiritual, moral dan
etika dalam pembangunan nasional, agama juga berpengaruh untuk membersihkan jiwa
manusia dan kemakmuran rakyat, Agama sebagai sistem nilai seharusnya dipahami dan
diamalkan oleh setiap individu, warga dan masyarakat hingga akhirnya dapat menjiwai
kehidupan bangsa dan negara.
Walaupun pendidikan agama mendapat porsi yang bagus sejak proklamasi
kemerdekaan sampai Orde Baru berakar, namun itu semua hanya bahasa kiasan belaka.
Menurut Abdurrahman Mas’ud, Ph. D., Undang-Undang Pendidikan dari zaman dahulu
sampai sekarang masih terdapat dikotomi pendidikan. Kalau dicermati bahwa undang-
undang pendidikan nasional masih membeda-bedakan antara pendidikan umum dan
agama, padahal perkawinan, ilmu agama dan umum justru akan menciptakan
kebersamaan dan mampu menciptakan kehidupan yang harmonis serasi dan seimbang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pendidikan islam pada masa Orde Baru?
2. Apa saja keberhasilan-keberhasilan pendidikan islam pada masa Orde Baru?
3. Apa kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai pendidikan Islam?
4. Bagaimana kurikulum pendidikan islam pada masa Orde Baru?
5. Apa jenis-jenis pendidikan islam pada masa Orde Baru?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah pendidikan islam pada masa Orde Baru.
2. Mengetahui keberhasilan-keberhasilan pendidikan islam pada masa Orde Baru.
3. Mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai pendidikan
islam.
4. Mengetahui kurikulum pendidikan islam pada masa Orde Baru.
5. Mengetahui jenis-jenis pendidikan islam pada masa Orde Baru.
2
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA ORDE BARU
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru
Orde baru adalah masa pemerintahan di Indonesia sejak 11 Maret 1966
hingga terjadinya peralihan kepresidenan, dari presiden Soeharto ke presiden
Habibi pada 21 Mei 1998.1 Peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru membawa
konsekuensi perubahan strategi politik dan kebijakan pendidikan nasional. Pada
dasarnya Orde Baru adalah suatu korelasi total terhadap Orde Lama yang
didominasi oleh PKI dan dianggap telah menyelewengkan pancasila.
Orde Baru memberikan corak baru bagi kebijakan pendidikan agama islam,
karena beralihnya pengaruh komunisme ke arah pemurnian pancasila melalui
rencana pembangunan Nasional berkelanjutan. Terjadilah pergeseran kebijakan,
dari murid berhak tidak ikut serta dalam pelajaran agama apabila mereka
menyatakan keberatannya, menjadi semua murid wajib mengikuti pendidkan
agama mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Masa Orde Baru disebut juga sebagai Orde Konstitusional dan Orde
Pembangunan. Yakni bertujuan membangun manusia seutuhnya dan
menyeimbangkan antara rohani dan jasmani untuk mewujudkan kehidupan yang
lebih baik. Pada tahun 1973-1978 dan 1983 dalam sidang MPR yang kemudian
menyusun GBHN.
Selain itu, dalam Pelita IV di bidang agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa makin di kembangkan. Dengan semakin meningkatnya
dan meluasnya pembangunan, maka kehidupan keagamaan dan kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa harus semakin diamalkan baik dalam kehidupan
pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. Diusahakan supaya terus
bertambah sarana-sarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan
keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa termasuk
1 A. Zakki Fuad, Sejarah Pendidikan Islam. (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2011) hal-154.
3
pendidikan agama isalam yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari
Sekolah Dasar sampai dengan Universitas Negeri.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa ditinjau dari falsafah Negara Pancasila,
dari konstitusi UUD 1945, dan keputusan MPR tentang GBHN maka kehidupan
beragama dan pendidikan agama islam di Indonesia sejak Proklamasi
Kemerdekaan tahun 1945 sampai Pelita VI tahun 1983 semakin mantap.
B. Keberhasilan-Keberhasilan Pendidikan Pada Masa Orde Baru
Masa Orde Baru ini mencatat banyak keberhasilan, diantaranya adalah :
1. Pemerintah memberlakukan pendidikan agama dari tingkat SD hingga
universitas (TAP MPRS No.XXVII/MPRS/1966), madrasah mendapat
perlakuan dan status yang sejajar dengan sekolah umum, pesantren
mendapat perhatian melalui subsidi dan pembinaan, berdirinya MUI
(Majelis Ulama Indonesia) pada tahun 1975, pelarangan SDSB
(Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) mulai tahun 1993 setelah berjalan
sejak awal tahun 1980-an.
2. Pemerintah juga pada akhirnya memberi izin pada pelajar muslimah
untuk memakai rok panjang dan busana jilbab di sekolah-sekolah Negeri
sebagai ganti seragam sekolah yang biasanya rok pendek dan kepala
terbuka.
3. Terbentuknya UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
UU No. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama, Komplikasi Hukum
Islam (KHI), dukungan pemerintah terhadap pendirian Bank Islam, Bank
Muamalat Islam, yang telah lama diusulkan, lalu diteruskan dengan
pendirian BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah) yang idenya
muncul sejak 1968, berdirinya Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila,
pemberlakuan label halal atau haram oleh MUI bagi produk makanan
dan minuman pada kemasannya, terutama bagi jenis olahan.2
Selanjutnya pemerintah juga memfasilitasi penyebaran da’i ke daerah
terpencil dan lahan transmigrasi, mengadakan MTQ (Musabaqoh Tilawatil
2 A. Zakki Fuad, Sejarah Pendidikan Islam. (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2011) hal-156.
4
Qur’an), peringatan hari besar islam di Masjid Istiqlal, mencetak dan
mengedarkan mushaf Al-qur’an dan buku-buku agama islam yang kemudian
diberikan ke masjid atau perpustakaan Islam, terpusatnya jama’ah haji di asrama
haji, berdirinya MAN PK (Program Khusus) mulai tahun 1986, dan pendidikan
pascasarjana untuk Dosen IAIN baik ke dalam maupun luar negeri, merupakan
kebijakan lainnya. Khusus mengenai kebijakan ini, Departemen Agama telah
membuka program pascasarjana IAIN sejak 1983 dan join cooperation dengan
Negara-negara Barat untuk studi lanjut jenjang Magister maupun Doktor. Selain
itu, penayangan pelajaran Bahasa Arab di TVRI dilakukan sejak 1990, dan
sebagainya. Akibat semua kebijakan tersebut, pembangunan bidang agama islam
yang dilaksanakan Orde Baru mempercepat peningkatan jumlah umat islam
terdidik dan kelas menengah muslim perkotaan.
C. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Orde Baru Mengenai Pendidikan Islam
Kebijakan pemerintah orde baru mengenai pendidikan islam dalam konteks
madrasah di indonesia bersifat positif dan konstruktif, khususnya dalam dua
dekade terakhir 1980-an sampai dengan 1990-an. Pada pemerintah, lembaga
pendidikan di kembangkan dalam rangka pemerataan kesempatan peningkatan
dan peningkatan mutu pendidikan.3
Pada awal-awal masa pemerintahan orde baru, kebijakan tentang madrasah
bersifat melanjutkan dan meningkatkan kebijakan orde lama. Pada tahap ini
madrasah belum di pandang sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, tetapi
baru bersifat lembaga pendidikan bersifat otonom di bawah pengawasan menteri
agama.
Menghadapi kenyataan tersebut di atas, langkah pertama dalam melakukan
pembaruan ini adalah di keluarkannya kebijakan tahun 1967 sebagai respons
terhadap TAP MPRS No. XXVII tahun 1966 dengan melakukan formalisasi dan
strukturisasi Madrasah.
3 H. Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana, 2007), hal-361.
5
Dalam dekade 1970-an madrasah terus dikembangkan untuk memperkuat
keberadaannya, namun di awal-awal tahun 1970-an, justru kebijakan pemerintah
terkesan berupaya untuk mengisolasi madrasah dari bagian sistem pendidikan
nasional. Hal ini terlihat dengan langkah yang di tempuh pemerintah dengan
langkah yang di tempuh pemerintah dengan mengeluarkan suatu kebijakan berupa
keputusan presiden nomor 34 tanggal 18 April tahun 1972 tentang tanggung
jawab fungsional pendidikan dan latihan. Isi keputusan ini mencakup tiga hal :
1. Menteri pendidikan dan kebudayaan bertugas dan bertanggung jawab
atas pembinaan pendidikan umum dan kebijakan
2. Menteri tenaga kerja bertugas dan bertanggung jawab atas pembinaan
dan latihan keahlian dan kejuruan tenaga kerja akan pegawai negeri
3. Ketua lembaga Administrasi Negara bertugas dan bertanggung jawab
atas pembinaan pendidikan dan latihan khusus untuk pegawai negeri.
Selanjutnya, kepres No 34 Tahun 1972 ini di pertegas oleh inpres No 15
tahun 1974 yang mengatur operasionalnya. Dalam TAP MPRS Nomor XVII
Tahun 1966 dijelaskan “Agama merupakan salah satu unsur mutlak dalam
pencapaian tujuan Nasional.” Persoalan keagamaan dikelola oleh Departemen
Agama, sedangkan madrasah dalam TAP MPRS Nomor 2 Tahun 1960 adalah
lembaga pendidikan otonom di bawah bawah pengawasan Menteri Agama”. Dari
ketentuan ini, Departemen Agama menyelenggarakan pendidikan madrasah tidak
saja bersifat keagamaan dan umum, tetapi juga bersifat kejuruan. Dengan
keputusan presiden No. 34 Tahun 1972 dan impres 1974, penyelenggraan
pendidikan dan kejuruan sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab
MENDIKBUD.
D. Kurikulum Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru
Setelah SKB (Surat Keputusan Bersama) tiga menteri, usaha pengembangan
madrasah selanjutnya adalah di keluarkan nya SKB tiga menteri P&K
No.299/u/19884 dengan Menteri Agama No. 45 th 1984, tentang pengaturan
pembakuan kurikulum sekolah umum dan kurikulum Madrasah yang isinya antara
lain adalah mengizinkan kepada lulusan madrasah untuk melanjutkan ke sekolah –
6
sekolah umum yang lebih tinggi. SKB 2 menteri di jiwai oleh TAP MPR No. II/
TAP/MPR/1983 tentang perlunya penyesuaian sistem pendidikan sejalan dengan
daya kebutuhan bidang bersama, antara lain dilakukan melaui perbaikan
kurikulum sebagai salah satu diantara sebagai salah satu diantara berbagai upaya
perbaikan penyelenggaraan pendidikan di sekolah umum dan Madrasah.
Dalam keputusan tersebut terjadi perubahan berupa perbaikan dan
penyempurnaan kurikulum sekolah umum dan madrasah. Perubahan tersebut
tertuang dalam KMA No. 99 th 1984 untuk tingkat MI, ketentuan KMA No. 100
untuk tingkat MTS, dan MA No. 101 untuk tingkat PGAN. Keempat KMA
tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki kurikulum madrasah agar lebih
efektif dan efisien antara lain dalam hal :
a. Mengorganisasikan program pengajaran.
b. Untuk membentuk manusia memiliki ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta keharmonisan sesama manusia dan lingkungannya.
c. Mengefektifkan proses belajar mengajar.
d. Mengoptimalkan waktu belajar.4
Upaya dalam pengaturan dan pembaruan kurikulum bmadrasah di
kembangkan dengan menyusun kurikulum sesuai dengan konsesus yang di
tetapkan. Khusus untuk MA, waktu untuk setiap mata pelajaran berlangsung 45
menit dan memakai semester. Sementara itu, jenis program pendidikan dalam
kurikulum madrasah terdiri dari program inti dan program pilihan. Pengembangan
kedua program kurikulum ini bagi menjadi dua bagian yaitu: pendidikan agama,
terdiri dari : Al-qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fikih, SKI, dan Bahasa Arab, dan
Pendidikan Umum antara lain : Bahasa dan sastra indonesia, pengetahuan, sains,
olah-raga dan kesehatan, Matematika, Pendidikan seni, pendidikan keterampilan,
Bahasa inggris (MTs dan MA), kimia (MA), Geografi (MA), Biologi (MA),
Fisika (MA) dan kimia (MA).
4 H. Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana, 2007), hal-365.
7
Sebagai esensi dari pembakuan kurikulum di sekolah umum dan madrasah
ini memuat antara lain :
1. Kurikulum sekolah dan madrasah terdiri umum dan madrasah terdiri dari
program inti dan program pilihan.
2. Program inti dalam rangka memenuhi tujuan pendidikan sekolah umum
dan madrsah, dan program inti sekolah umum dan madrasah secara
kualitatif sama
3. Proram khusus (pilihan) di adakan untuk memberikan bekal kemampuan
siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi bagi sekolah menengah
atas/Madrasah Aliyah.
4. Pengaturan Pelaksanaan kurikulum sekolah umum dan madrasah
mengenai sistem kredit semester, bimbingan karir, ketuntasan belajar.
5. Hal-hal yang berhubungan dengan tenaga guru dan sarana pendidikan
dalam rangka keberhasilan pelaksanaan kurikulum akan diatur bersama
oleh kedua departemen yang bersangkutan.
Dengan demikian, kurikulum 1984 tersebut pada hakikatnya mengacu pada
SKB 3 dan SKB 2 menteri, baik dalam program, tujuan maupun bahan kajian dan
pelajarannya. Diantara rumusan kurikulum 1984 memuat hal strategis sebagai
berikut :
1. Program kegiatan kurikulum madrasah (MI, MTS dan MA) tahun 1984
di lakukan melalui kegiatan internkurikuler, kokuler dan ekstrakurikuler,
baik dalam program inti maupun program pilihan.
2. Proses belajar mengajar di laksanakan dengan memperhatikan keserasian
antara cara seseorang belajar dengan apa yang di pelajarinya.
3. Penilaian di lakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh untuk
peningkatan proses dan hasil belajar, serta pengelolaan program.
Sejak di keluarkannya SKB 3 menteri yang di lanjutkan dengan SKB 2
menteri, secara formal madrasah sudah menjadi sekolah umum yang menjadikan
agama sebagai ciri khas kelembagannya. Kebijakan pemerintah dalam 2 SKB
diatas menimbulkan di lema baru bagi Madrasah. Disatu pihak materi
pengetahuan umum bagi madarasah secara kuantitas dan kualitas mengalami
8
peningkatan, tetapi di pihak lain penguasaan murid terhadap pengetahuan agama
menjadi serba tanggung. menyadari kondisi seperti itu muncul keinginan
pemerintah untuk mendirikan MA yang bersifat khusus yang kemudian dikaenal
dengan Madrasah Aliah Program khusus (MAPK) yang di rintis oleh H. Munawir
Sjadzali.
E. Jenis-Jenis Pendidikan Serta Pengajaran Islam
Jenis-jenis pendidikan islam pada masa Orde Baru adalah sebagai berikut :
1. Pesantren klasik, semacam sekolah swasta keagamaan yang menyediakan
asrama, yang sejauh mungkin memberikan pendidikan yang bersifat
pribadi, sebelumnya terbatas pada pengajaran keagamaan serta
pelaksanaan ibadah.
2. Madrasah diniyah, yaitu sekolah-sekolah yang memberikan pengajaran
tambahan bagi murid sekolah negeri yang berusia 7 sampai 20 tahun.
3. Madrasah-madrasah swasta, yaitu pesantren yang dikelola secara
modern, yang bersamaan dengan pengajaran agama juga diberikan
pelajaran-pelajaran umum.
4. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), yaitu sekolah dasar negeri enam
tahun, di mana perbandingan umum kira-kira 1:2.
5. Suatu percobaan baru telah ditambahkan pada Madrasah Ibtidaiyah
Negeri (MIN) 6 tahun, dengan menambahkan kursus selama 2 tahun,
yang memberikan latihan ketrampilan sederhana.
6. Pendidikan teologi agama tertinggi. Pada tingkat universitas diberikan
sejak tahun 1960 pada IAIN. IAIN ini dimulai dengan dua bagian/dua
fakultas di Yogyakarta dan dua fakultas di Jakarta.5
5 http://tanjungpinangarticle.blogspot.com/2010/06/pendidikan-pada-masa-orde-lama-dan-orde-
baru.html (Di ambil pada: 2 Mei 2012, Pukul 19.31 wib).
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Di awali dari proses pengertian sejumlah madarasah oleh pemerintah RI
pada masa orde baru yaitu pada tahun 1967, mulai dari madarasah ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, selangkah telah terlihat kebijakan
pemerintah yang berkontribusi positif terhadap pendidikan islam kemudian di
susul dengan munculnya SKB 3 menteri tahun 1975 tentang peningkatan mutu
madrasah dengan diakuinya ijazah madrasah yang memiliki nilai yang sama
dengan ijazah nilai sekolah umum.
Sejak di keluarkannya SKB 3 menteri yang di lanjutkan dengan SKB 2
menteri, secara formal madrasah sudah menjadi sekolah umum yang menjadikan
agama sebagai ciri khas kelembagannya. Kebijakan pemerintah dalam 2 SKB
diatas menimbulkan dilema baru bagi Madrasah. Disatu pihak materi pengetahuan
umum bagi madarasah secara kuantitas dan kualitas mengalami peningkatan,
tetapi di pihak lain penguasaan murid terhadap pengetahuan agama menjadi seba
tanggung. Menyadari kondisi seperti itu muncul keinginan pemerintah untuk
mendirikan MA yang bersifat khusus yang kemudian dikaenal dengan Madrasah
Aliah Program khusus ( MAPK) yang di rintis oleh H. Munawir Sjadzali.
10
DAFTAR PUSTAKA
Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Perdana Media
Group, 2007.
Fuad, Zakki, Sejarah Pendidikan Islam, Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2011.
Zuhairini,dkk., Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.
Wahab, Rochidin, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: Alfabeta,
2004.
http://tanjungpinangarticle.blogspot.com/2010/06/pendidikan-pada-masa-orde-
lama-dan-baru.html (Di ambil pada: 2 Mei 2012, Pukul 19.31 wib).
http://coretan-rossi.blogspot.com/2011/06/pendidikan-islam-masa-orde-
baru.html (Di ambil pada tanggal 2 Mei 2012, pada pukul 19.27 wib).