Pembahasan Ekstaraksi
Click here to load reader
-
Upload
gitaharyono -
Category
Documents
-
view
22 -
download
1
description
Transcript of Pembahasan Ekstaraksi
Prosedur
Proses ekstraksi maserasi dilakukan dengan cara ditimbangnya simplisia sebanyak
500 gram. Simplisia rimpang kunyit tersebut dihancurkan terlebih dahulu agar ukurannya
menjadi lebih kecil. Kemudian dimasukkan ke dalam maserator yang telah diberi kapas tipis
di dasarnya yang digunakan sebagai filter agar ekstrak cair yang tertampung tidak tercampur
dengan pengotor. Kemudian ditambahkan etanol 95% hingga simplisia terendam. Ekstraksi
dilakukan selama 3 hari. Setiap 24 jam sekali, maserat ditampung kemudian ditambahkan
pelarut etanol lagi ke dalam maserator dan dikocok dengan menggunakan batang pengaduk
agar dinding sel simplisia pecah sehingga senyawa atau zat aktif tersari sempurna.
Pembahasan Ekstraksi
Pada percobaan kali ini, metode ekstraksi yang digunakan untuk menyari simplisia
ialah maserasi. Penyarian ini dilakukan untuk memperoleh metabolit sekunder dari simplisia
yang digunakan, yaitu kurkumin yang berasal dari rimpang kunyit.
Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan senyawa dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstraksi dilakukan untuk mengisolasi komponen kimia
yang terdapat dalam suatu bahan. Metode ekstraksi yang digunakan dalam percobaan ini
adalah ekstraksi maserasi. Maserasi merupakan metode ekstraksi sederhana yang dilakukan
dengan cara merendam serbuk sampel dalam suatu pelarut dan dalam jangka waktu tertentu.
Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi dingin yang memiliki kelebihan, yaitu cara
dan alat yang digunakan sederhana.
Proses ekstraksi maserasi dilakukan dengan cara menimbang terlebih dahulu simplisia
sebanyak 500 gram. Simplisia rimpang kunyit tersebut dihancurkan terlebih dahulu agar
ukurannya menjadi lebih kecil. Hal ini dilakukan karena semakin kecil ukuran simplisia maka
luas permukaannya semakin besar dan zat aktif yang tersari akan lebih banyak. Simplisia
kemudian dimasukkan ke dalam maserator yang telah diberi kapas tipis di dasarnya yang
digunakan sebagai filter agar ekstrak cair yang tertampung tidak tercampur dengan pengotor.
Kemudian ditambahkan etanol 95% hingga simplisia terendam. Ekstraksi dilakukan selama 3
hari. Setiap 24 jam sekali, maserat ditampung kemudian ditambahkan pelarut etanol lagi ke
dalam maserator dan dikocok dengan menggunakan batang pengaduk agar semua dinding sel
simplisia pecah sehingga senyawa atau zat aktif tersari sempurna.
Prinsip ekstraksi maserasi adalah pengikatan/pelarutan zat aktif berdasarkan sifat
kelarutannya dalam suatu pelarut (like dissolved like). Pelarut akan masuk ke dalam sel
melewati dinding sel, sehingga isi sel akan larut dalam pelarut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi
akan terdesak keluar dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi rendah (proses difusi).
Peristiwa tersebut akan berlangsung secara terus-menerus sampai terjasi keseimbangan
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.
Pelarut yang digunakan dalam percobaan ini adalah etanol 95%. Hal ini dilakukan
karena zat aktif yang akan disari ialah senyawa polar yang akan terekstrak oleh pelarut
etanol, yaitu kurkumin. Maserat yang telah ditampung kemudian dilakukan pengujian atau
karakterisasi ektrak cair yang dilanjutkan dengan diuapkan pada rotatory evaporator sehingga
diperoleh ektrak kental.