Pembahasan Coulometri

download Pembahasan Coulometri

of 11

Transcript of Pembahasan Coulometri

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    1/11

    IV. DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Data dan Perhitungan

    A. Data

    1. Konsentrasi larutan induk Na2S2O3 = 0,1N

    2.

    Arus I = 10 mA

    3. Na2S2O3diencerkan dalam labu ukur 50 mL

    Hasil Pengukuran

    B. Perhitungan

    1. Pengenceran larutan induk Na2S2O3 0,1N dalam labu ukur 50 mL

    V1.N1 = V2. N2V1. 0,1 N = 50 mL . 0.01 N

    V1. = 5 mL

    2. Pembutan larutan standar Na2S2O3dengan berbagai variasi konsentrasi

    a. 0 mL Na2S2O30.01 N diencerkan dalam labu 50 mL

    V1 . N1 = V2 .` N2

    0 mL . 0,01 N = 50 mL . N2

    N1 = 0 mL

    b.

    0,5 mL Na2S2O30.01 N diencerkan dalam labu 50 Ml

    V1 . N1 = V2 .` N2

    0.5 . 0,01 N = 50 mL . N2

    N1 = 0.0001` mL

    Volume Na2S2O3 T (detik)

    0 15 s

    0,5 27 s

    1 49 s

    3 160 s5 223 s

    10 444 s

    Cx (sampel) 269 s

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    2/11

    c. 1 mL Na2S2O30.01 N diencerkan dalam labu 50 mL

    V1 . N1 = V2 .` N2

    0.5 . 0,01 N = 50 mL . N2

    N1 = 0.0002` mL

    d. 3 mL Na2S2O30,01 Ndiencerkan dalam labu ukur 50 mL

    V1 . N1 = V2 .` N2

    3 mL . 0,01 N = 50 mL . N2

    N1 = 0.001` mL

    e. 5 mL Na2S2O30,01 Ndiencerkan dalam labu ukur 50 mL

    V1 . N1 = V2 .` N2

    5 mL . 0,01 N = 50 mL . N2

    N1 = 0.0006` mL

    f. 10 mL Na2S2O30,01 Ndiencerkan dalam labu ukur 50 mL

    V1 . N1 = V2 .` N2

    10 mL . 0,01 N = 50 mL . N2

    N1 = 0.002` mL

    3. Menghitung harga Q

    Rumus : Q = I x t

    -

    0 mL Na2S2O3

    Q = I x t

    = 10 . 10-3A x 15s

    = 0,15 A.s

    - 0.5 mL Na2S2O3

    Q = I x t

    = 10 . 10-3A x 27s

    = 0,27 A.s-

    1 mL Na2S2O3

    Q = I x t

    = 10 . 10-3A x 49 s

    = 0,49 A.s

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    3/11

    - 3 mL Na2S2O3

    Q = I x t

    = 10 . 10-3A x 160 s

    = 1.6 A.s

    - 5 mL Na2S2O3

    Q = I x t

    = 10 . 10-3A x 223 s

    = 2,23 A.s

    - 10 mL Na2S2O3

    Q = I x t

    = 10.10-3A x 444 s

    = 4,44 A.s

    - Sampel (Cx)

    Q = I x t

    = 10.10-3A x 231 s

    = 2,31 A.s

    4. Table Hasil Percobaan

    Volume Waktu [ ] (N) Q (A.s)

    0 15 0 0.15

    0.5 27 0.0001 0.,27

    1 49 0.0002 0.49

    3 160 0.0006 1.60

    5 223 0.001 2.23

    10 444 0.002 4.44

    Cx 231 0 2.31

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    4/11

    5. Persamaan Regresi

    x : Konsentrasi

    y : Q

    No. X (C) Y (Q) Xy X

    1 0 0.15 0 0

    2 0.0001 0.27 2.7 x10- 1 x10-

    3 0.0002 0.49 9.8 x10- 4 x10-

    4 0.0006 1.60 9.6 x10- 36 x10-

    5 0.001 2.23 2.23 x10- 1 x10-

    6 0.002 4.44 8.88 x10- 4 x10-

    0.0039 9.18 0.012195 5.41 x10-

    Rata2 0.00065 1.53

    B = -

    -

    =-

    -

    = 2166.3

    A = y - B

    = 1,532166.3 (0.00065)

    = 0.1219

    Persamaan Regresi Y = A+ Bx

    = 0.1219 + 2166.3x

    6.

    Menghitung Konsentrasi Cx (sampel)

    Q sampel = 2,31 A.s

    Y = 0.1219 + 2166,3x

    2.31 = 0,1219 + 2166,3xX = 1.01x 10-3

    Konsentrasi Sampel = 1,01x 10-3

    7. Menghitung volume Cx (sampel)

    V1 . N1 = V2 .` N2

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    5/11

    V sampel . 10-2 = 50 mL . 1.01 x 10-3N

    V2 = 5.05 mL

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    6/11

    4.2 Grafik

    y = 2166.3x + 0.1219

    R = 0.9967

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    4.5

    5

    0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025

    JumlahArus(Q)

    Konsentrasi

    Konsentrasi Na2S

    2O

    3Vs Jumlah Arus

    Cx

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    7/11

    4.3 Pembahasan

    Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan mengenai titrasi Coulometri, dimana

    Coulometri ini adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pengukuran besaran

    jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu larutan elektrolit, dimana besaran ini

    merupakan fungsi dari konsentrasi ion-ion yang terkandung dalam larutan elektrolit

    tersebut.

    Larutan standar yang digunakan adalah natrium tiosulfat 0,01 N. Titrasi

    coulometri yang dilakukan pada percobaan ini adalah titrasi coulometri dengan arus

    tetap. Sehingga yang sangat berpengaruh dalam hal ini adalah waktunya.

    Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah:

    KI K++ I-

    2I- I2+ 2e-

    Dalam titrasi ini Na2S2O3 sebagai titrant akan direduksi dulu dengan KI

    sehingga terbentuk I2. I2inilah yang dititrasi Na2S2O3:

    KI K++ I-

    Na2S2O3 2Na++ S2O3

    -2

    K++ S2O3-2 K2S2O3

    Na++ I- NaI 4H++ 4I + O2 2I2+ 2H2O

    I2+ 2S2O3- S4O6+ 2I

    Kelebihan I- akan bereaksi

    dengan amilum

    Oleh karena itu, setelah larutan berubah warna menjadi biru tua, alat coulometri kita

    hentikan dan didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk titrasi tersebut.Elektroda yangdigunakan pada praktikum kali ini adalah Ammonium Pt.

    KI dalam percobaan ini berfungsi sebagai oksidator yang akan terion menjadi

    I-, I-ini yang kemudian di oksidasi menjadi I2. Oksidasi ini terjadi akibat adanya arus

    yang mengalir didalam larutan, sehingga selama arus masih mengalir, KI akan terus

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    8/11

    diubah menjadi I2. Kemudian I2 (biloks 0) ini yang akan bereaksi dengan Na2S2O3

    dan tereduksi menjadi NaI dengan biloks (-1). Adanya I2dalam larutan inilah yang

    kemudian bereaksi dengan amilum yang merupakan indikator titik akhir titrasi,

    sehingga menghasilkan warna biru. Reaksinya adalah :

    I2+ 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6

    0 (reduksi) -1

    +2 (oksidasi) +2,5

    I2+ amilum biru

    Dalam percobaan ini dilakukan titrasi coulometri dengan arus konstan,

    dimana yang divariasikan adalah volume Na2S2O3. Percobaan ini disebut dengan

    titrasi karena pengerjaannya sama dengan proses titrasi yaitu digunakannya Na2S

    2O

    3

    sebagai titran (larutan yang dititrasi), I2sebagai pentiter dan amilum sebagai indikator

    sehingga pengamatan titik akhir titrasi dapat dilakukan.

    Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa dengan bertam-bahnya volume

    (mL) Na2S2O3maka waktu yang diperlukan juga semakin naik. Karena rumus jumlah

    muatan adalah Q = i x t. Maka dapat dilihat bahwa Q (muatan) dan t (waktu)

    berbanding lurus sehingga muatan yang diperoleh juga naik seiring dengan naiknya

    waktu.

    Dalam percobaan ini, larutan Na2S2O3 dengan volume 0 mL ini langsung

    berwarna biru karena I-bereaksi dengan udara menjadi I2, namun jumlahnya sangat

    sedikit sekali dan belum mampu menyebabkan larutan berwarna biru, sehingga masih

    memerlukan bantuan arus untuk merubah I-lain menjadi I2.

    Persamaan regresi yang didapat adalah Y = 0,1219 + 2166,3x, dimana nilai

    Y merupakan absorban sampel dan x adalah konsentrasinya. Dari regresi ini

    diperoleh konsentrasi sampel sebesar 1,01 x 10-3N dengan volume 5,05 mL. Persen

    kesalahan yang diperoleh adalah 1%.

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    9/11

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Dari percobaan yang telah dilakukan,dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1.

    Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin lama pula waktu yang

    dibutuhkan dalam mencapai titik akhir titrasi.

    2. Banyaknya muatan yang diperlukan untuk mengoksidasi I2 bertambah

    sebanding dengan kenaikan konsentrasi larutannya.

    3. Konsentrasi berbanding lurus dengan intensitas warna, dimana semakin

    besar konsentrasi, maka akan semakin pekat warna larutannya.

    4. Persamaan regresi Y = 0.1219 + 2166.3x

    Konsentrasi Sampel: 1,01 x 10-3N dengan volume 5,05 mL

    5.2 Saran

    Agar didapatkan hasil yang optimal , perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    1.

    Teliti dalam pengenceran.

    2. Teliti dalam pengamatan titik akhir titrasi yaitu perubahan warna dari

    beningke biru.

    3. Jangan biarkan larutan KI terbuka terlalu lama diudara karena dapat

    mempengaruhi hasil percobaan.

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    10/11

    ANALISA JURNAL

    ANALISIS URANIUM DAN THORIUM DALAM LIMBAH RADIOAKTIF

    DARI PROSES DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR.

    Tujuan : Mengkajian metode analisis uranium dan thorium dalam limbah radioaktif

    dari proses daur bahan bakar nuklir dengan metode Titrimetri, Spektrofotometri UV-

    VIS, Fluorimetri, HPLC, polarografi, Spektrografi Emisi, XRF, AAS, Spektrometri

    Alfa, dan Spektrometri Massa.

    Cara Kerja :

    a. Analisis U dengan metoda Fluorimetri

    Pada metode ini cuplikan dibuat menjadi kristal padat dengan teknik

    peleburan. Kristal padat garam uranil bila diradiasi dengan sumber radiasi

    ultraviolet, maka akan dipancarkan radiasi fluoresensi yang karakteristik

    dengan intensitas maksimum pada panjang gelombang 5546 .

    b.

    Analisis U dengan metode Spektrofluorimetri

    Pada metode Spektrofluorimetri cuplikan dibuat dalam bentuk cair

    menggunakan pereaksi seperti morin atau cukup dengan H3PO4 atau H2SO4

    pekat. Pengukuran fluoresensi digunakan alat Spektrofluorimeter. Metode

    dengan teknik ini kurang sensitif dibanding dengan teknik peleburan dengan

    fluks NaF LiF .

    Hasil : Dari pengkajian ini dapat disimpulkan bahwa untuk analisis uranium dan

    thorium untuk konsentrasi rendah menggunakan metode Spektrofotometri UV-VIS

    lebih baik daripada metode Titrimetri. Metode Spektrometri Alfa dan ICP-

    MS(Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry) untuk analisis kandungan

    isotop uranium dan thorium adalah sangat memadai dari aspek ketelitian maupun

    ketepatan analisis. Perbandingan metode ICP-MS dan Spektrometri Alfamenunjukkan bahwa kedua metode tersebut mempunyai kemampuan untuk

    menentukan isotop uraranium dan thorium dalam cuplikan limbah dengan hasil yang

    sangat bagus, tetapi metode ICP-MS memerlukan waktu analisis lebih cepat dan

    biayanya lebih murah. Metode AAN juga dapat digunakan untuk analisis isotop

  • 8/11/2019 Pembahasan Coulometri

    11/11

    uranium and thorium, tetapi metode ini memerlukan fasilitas`reaktor dan waktu

    analisis sangat lama.

    Kelebihan Jurnal : menggunakan berbagai metoda seperti : metode Titrimetri,

    Spektrofotometri UV-VIS, Fluorimetri, HPLC, polarografi, Spektrografi Emisi,

    XRF, AAS, Spektrometri Alfa, dan Spektrometri Massa.