pembahasan

download pembahasan

of 12

Transcript of pembahasan

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN LABORATORIUM FISIPLOGI TUMBUHAN DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM

NAMA NIM ANGGOTA

: JEVLIN TIMOTY CRISTIAN : 091510501031 : 1. KIKI ULFANIAH 2. ASRI RINA HARDIANI 3. ISAK PRAMULYA S (09 - 1034) (09 - 1012) (09 - 1032)

4. PRATAMA PUBRIYANTO (08 - 1006) 5. WILIS CAHYA 6. NABILA 7. AGUNG DANIARSO ACARA PRAKTIKUM (08 - 1002) (08 - 1013) (08 - 1032)

: IDENTIFIKASI GEJALA DEFISIENSI DAN KELEBIHAN UNSUUR HARA MIKRO PADA TANAMAN

TANGGAL PRAKTIKUM : 11 APRIL 2011 TANGGAL PENYERAHAN : 16 MEI 2011 ASISTEN : 1. PRADYTO MOERHASRIANTO 2. AHMAD SETIAWAN H.S 3. AJI BASKORO 4. SITI LAYINAH 5. SHUHUFIN MUKAROMAH 6. ARYA BAGUS B.I 7. FRANSISCA CHRISTIANA DEWI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Setiap usaha pertanian itu harus bertujuan untuk memperoleh hasil pertanian yang optimal tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah. Pengolaan tanah yang baik dan teratur dapat meningkatkan ksuburan fisik tanah tersebut. Klinik tanaman bertujuan untuk membantu para sivitas pertanian dalam mengidentifikasi suatu kandungan-kandungan unsure hara yang ada. Ketersediaan hara bagi tanaman selain harus lengkap , jenisnya juga perlu tersedia secara berkesinambungan. Untuk itu cara yang dapat digunakan adalah dengan pemberian pupuk secara bertahap d engan konsekwensi tenaga yang

dibutuhkan juga lebih banyak, atau dengan pemadatan/pemampatan pupuk, dibentuk /diformulasi sebagai tablet agar lambat larut dan tidak mudah tercuci. Pada percobaan ini pemberian pupuk majemuk le ngkap dalam formula tablet nyata dapat meningkatkan selain berat dan jumlah buah per plot, juga be

rat rata-rata buah dan prosen jumlah buah yang dapat dipasarkan, dibanding pemberian campuran 3 jenis pupuk tunggal makro. Karena penyediaan hara dari tanah sangat bervariasi, tidaklah mengherankan bila menemukan perbedaan dalam jumlah hara di dalam tanaman di lapang Berkaitan dengan peningkatan produksi, seperi tanah Pengolaan tanah yang baik dan teratur dapat meningkatkan ksuburan fisik tanah tersebut. Pemupukan yang sesuai dengan unsure hara tanah dapat meningkatkan kesuburan kimiawi tanah sehingga sesuai dengan kebutuhan tanaman, hama dan penyakitnya. Semua itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya.Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan , dan organ tanaman. Ia berfungsi sebagai sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat pertumbuhan vegetatif. telah membuktikan hal ini dengan beberapa percobaan jangka panjang dinegara penghasil padi

1.2 Tujuan Praktikum Untuk mengetahui gejala defisiensi dan kelebihan unsure hara tertentu pada tanaman.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Bentuk utama dari N yang tersedia dalam tanah adalah ion-ion nitrat (NO3-) dan ammonium (NH4-). Ion nitrit (NO2-) dapat digunakan tanaman, tapi cendrung untuk tidak stabil dan bersifat toksik dalam jumlah yang tinggi. Pengubahan dari persenyawaan yang berisi N ke dalam bentuk yang tersedia, ditunjukan sebagai lingkaran nitrogen. Nitrogen cendrung merupakan unsure yang paling membatasi pertumbuhan tanaman. Bentuk utama dari N yang tersedia dalam tanah adalah ion-ion nitrat (NO3-) dan ammonium (NH4-). Ion nitrit (NO2) dapat digunakan tanaman, tapi cendrung untuk tidak stabil dan bersifat toksik dalam jumlah yang tinggi. Faktor yang penting adalah tingkatan bentuk hara yang tersedia bagi tanaman .tingkat semacam itu, tergantung pada banyak factor diantaranya kelarutan zat hara, pH tanah, kapasitas pertukaran kation, tekstur tanah dan jumlah bahan organic yang tersedia. Nitrogen cendrung merupakan unsure yang paling membatasi pertumbuhan tanaman..Pengubahan dari

persenyawaan yang berisi N ke dalam bentuk yang tersedia, ditunjukan sebagai lingkaran nitrogen. (Achmad, 1991) Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan , dan organ tanaman. Ia berfungsi sebagai sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar, terutama saat pertumbuhan vegetatif. telah membuktikan hal ini dengan beberapa percobaan jangka panjang dinegara penghasil padi. Bersama fosfor (P), nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Apabila tiak disertai degan kalium yang cukup, efesiensi nitrogen dan fosfor akan rendah dan produksi yang tinggi tidak mungin dapat dicapai. (Sulamawati, 1977). Zat kapur terdapat pada daun dan batang berpengaruh baik pada pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar. Belerang yang larut dalam air yang dapat segera diambil oleh tanaman, sangat diperlukan untuk pertumbuhan awal dari tanaman tersebut, terutama tanaman-tanaman muda. Unsur hara belerang juga berpengaruh terhadap hasil pertumbuhan tanaman. Tetapi kadar belerang yang

terdapat tanaman itu sendiri akan bervariasi, dan variasi ini dipengaruhi oleh umur tanaman, species tanaman, kadar unsure hara lain. (Soepardjo R, 1985) Fosfat diikat atau difiksasi dalam persenyawaan-persenyawaan yang berhubungan dengan kalsium, magnesium, besi atau alumunium. Tersediaanya fosfat untuk tanaman adalah rendah dan berhubungan dengan pH. Pada pH yang rendah (2-5), fosfat yang diberikan akan diendapkan dari larutan tanah yang dilarutkan tanah sebagai persenyawaan yang kompleks alumunium atau besi. Koonsentrasi besi P dalam larutan tanah sangatlah rendah. Dalam tanah-tanah yang subur hanya -1 ppm P berada pada larutan rendah bila dibandingkan angka N sebesar 25 ppm. Fosfat berlainan dengan nitrogen, fosfat secara relative lebih stabil dalam tanah. Fosfat diikat atau difiksasi dalam persenyawaanpersenyawaan yang berhubungan dengan kalsium, magnesium, besi atau alumunium. Tersediaanya fosfat untuk tanaman adalah rendah dan berhubungan dengan pH. Pada pH yang rendah (2-5), fosfat yang diberikan akan diendapkan dari larutan tanah yang dilarutkan tanah sebagai persenyawaan yang kompleks alumunium atau besi. (Setya H, 1979) Ketersediaan hara bagi tanaman selain harus lengkap , jenisnya juga perlu tersedia secara berkesinambungan. Untuk itu cara yang dapat digunakan adalah dengan pemberian pupuk secara bertahap d engan konsekwensi tenaga yang dibutuhkan juga lebih banyak, atau dengan pemadatan/pemampatan

pupuk, dibentuk /diformulasi sebagai tablet agar lambat larut dan tidak mudah tercuci. Pada percobaan ini pemberian pupuk majemuk le ngkap formula tablet nyata dapat meningkatkan selain berat dan jumlah dalam

buah per

plot, juga be rat rata-rata buah dan prosen jumlah buah yang dapat dipasarkan, dibanding pemberian campuran 3 jenis pupuk tunggal makro. Hal ini menunjukkan bahw a efisiensi pupuk majemuk yang lengkap lebih baik dan didukung oleh pelepasan hara secara bertahap, menjamin ketersediaan dan paso kan hara bagi pertumbuhan tana man dan pertumbuhan buah yang lebih ba ik, yang menyebabkan hasil yan g diperoleh nyata lebih baik.( Tino,M.O, 2001)

BAB 3. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Praktikum Layanan Klinik Tanaman dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember pada tanggal 11-04-2001.

3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan Larutan yoshida dengan komposisi berikut : (NH4NO3, 22,868 Gr) (NaH2PO4.H2O, 1,78 Gr) (KCl, 15,253 Gr) (CaCl2, 11,098 gr) (MgSO4.H2O, 40,542 gr) (ZnSO4.5H2O, 3,772 gr) ((NH4)6Mo7O24.4H2O, 0,608 mg) (MnSO4.4H2O 2,006 mg), (H3BO3 1,1439 mg), (CuSO4 0,000255 mg) masing-masing senyawa dilarutkan dalam 1 liter aquadest, Al2(SO4)3.18H2O. 3.2.2 Bibit terong pasir steril. Alat - Aquadest , - botol suntik, - beaker glas, - polibag (60 x 40 cm), - erlemenyer, - pipet volume, - gelas ukur, - batang pengaduk,

3.3 Cara Kerja Mempersiapkan polibag yang telah dilubangi bagian bawwahnya, kemudian isi dengan pasir steril.

Persiapkan larutan Yoshidha yang diambil dari larutan stcok , untuk perlakuan defisiensi dilakukan dengan mengurangi salah satu unsure yang akan diidentifikasi , sedangkan untuk perlakuan kelebihan dilakukan dengan menambah salah satu unsure yang diidentifikasi

Siapkan bibit tanaman dan cuci akar sampai kotoran hilang , tanam bibit yang telah disediakan ke dalam polibag Pemberian larutan nutrisi dilakukan dengan metode tetes menggunakan botol infuse Atur kecepatan tetesan agar tanaman tidak kekurangan maupun kelebihan Lakukan pengetesan pH 4,5 pada cairan nuutrisi sebelum diberikan pada tanaman Lakukan pemeliharaan dan pemberantasan hama penyakit yang mungkin menyerang.

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.2 Pembahasan Unsure hara bagi tanaman sangat kebutuhan dasar yang sangat vital dan di butuhkan tanaman untuk memprthanakan hidupnya. Layaknya makanan bagi manusia demikian juga unsure hara bagi tanaman. Unsure hara dibedakan menjadi dua yaitu unsure hara makro dan unsure hara mikro. Unsur hara mikro mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan dan harus ada, walaupun dalam jumlah sedikit. Peran unsur hara esensial tidak dapat digantikan oleh unsur hara yang lain. Apabila terjadi kekukarangan unsur hara tersebut akan menimbulkan penyakit fisiologis seprti klorosis dan gugurnya daun pada tanaman. Golongan unsur hara yang esensial antara lain : C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Mo, Cu, B, Zn, Cl, Na, Co, Se dan Si. Sedankan unsure hara makro adalh unsure hara yang dibutuhkan tanman dalam jumlah yang bnayak. Unsure hara yang paling umum digunkan adalah unsure hara N,P dan K : a. Unsur Nitrogen (N) unsure hara yang terdapat pada pupuk UREA ini mempunyai tugas utama menyusun protein, asam nukleat dan bermacam-macam asam amino bebas. Unsure hara ini juga mempunyai fungsi menyusun klorofil sehingga sering di senut sebagai pupuk hijau daun oleh petani. b. Unsure Pospor (P) unsure hara ini dapat dikatakn sebagai unsure hara metabolism karena tanpa unsure hara ini tanaman tidak dapat bermetabolisme untuk menyusun ATP, UTP, GTP. c. Unsure Kalium (K) unsure ini selalu terdapat dalam bentuk ion pada tanaman. Sehingga unsure ini sering disebut unsure hara ion.

Fungsi unsur hara Seng (Zn) bagi tanaman ialah: a. sebagai unsure yang berfungsi unutk membantu perkembangan tanaman dan sebagai unsure yang dapat memperkuat batang pada tanaman. b. pembentukan auksin juga membutuhkan unsure hara satu ini Argon Kelebihan unsur ini dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Keracunan akar oleh Argon banyak terdapat pada tanah persawahan. Jadi kebanyakan tanaman yang keracunan unsure hara uini adalah tanaman padi sawah karena media tanamanmya adalah tanah sawah. Unsur Argon dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Yodium. Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5, karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi. Beberapa kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan luas lebih banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yng diperlukan lebih sedikit,Salah satu ciri tumbuhan adalah. mengalami pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat. dilihat dari makin besarnya suatu tanaman. yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah. banyak dan bertambah besar. Suatu . unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan. pertumbuhan menjadi terhambat. b. Air. Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam. proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut. bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh. Pada praktikum ini digunakan larutan yoshida sebagai unsure hara yang akan di ujikan pengaruhnya terhadap tanaman.( Cu, + Zn, - Zn). Untuk mengamati pengaruh drai larutan ini tanaman harus di diamkan selam 14 hari untuk menghindari ketidak akurtan data. Lalu setelah 14 hari naru diaplikasikan larutan yoshida tersebut dan di amati terus sampai hari ke 35 dan dari sana dapat diambil data tentang praktikum kali ini.

Parameter yang didunakan pada praktikum sama dengan pengujian tanaman jagung. Tanaman yang telah di diamkan 14 hari tersebut sudah mengallami kekuranagn akan unsure hara sehingga tanaman treong tersebut menjadi peka dan tidak terkontaminasi akan unsure hara lain. Pada data pengamatan tinggi terong perlakuan control pada minggu ke 14 ulangan 1 tingginya 1,5 cm, sedangkan ulangan ke-2 tingginya 4,5 cm, tanaman ulangan 1 diduga pertumbuhan morfologi dan fisiologinya kurang bagus. Tanaman ulangan 1 kerdil, tetapi pada hari yang ke-21 tanaman itu tingginya menjadi 5,3 cm, hari 28 8 cm. sedangkan pada perlakuan +Zn ulangaan 1 tingginya 3,9 cm, sedang hari ke 21 tingginya 4,2 cm. Data yang dapat diambil kesimpulannya adalah data dari Zn pada ulangan 1. Data yang didapatkan dari praktikum kali ini kurang sesuai dengan teori menurut para ahli sehingga sulit untuk menyimpulkannya. Panajng dan lebar tanaman terong juga memnerikan haisl yang sama degan data diatas. Sebagai contoh pada perlakuan Zn ulangan 2 panjang daun 4,74 cm, sedangkan pada +Zn ulangan 2 panjang daun 2,66 cm. sehingga data yang didapat tidak sesuai dengan teori yang ada.

BAB 5. KESIMPULAN 1. Unsure hara mikro harus mutlak ada untuk di gunakan tanaman meskipun jumlahnya sedikit 2. Argon banyak terdapat di tanah sawah 3. Zn adalah penyumbang data yang paling valid

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. 1991. Penerbit Erlangga. Jakarta Setyati, H. 1979. Pengantar Agronomi. Penerbit PT Gramedia. Jakarta

Soepardjo, R. 1985. Karakteristik kesuburan Tanah Pertanian. Erlangga. Bogor Sulamawati. 1979. Pengantar Fisiologi Tanaman pertanian. Penerbit PT Gramedia Jakarta Tino,M.O. 2001. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat pada Aplikasi Berbaga Formula dan Dosis Pupuk Majemuk Lengkap. Hortikultura, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Unpad. Kampus Jatinangor, Bandung 40600