PEMBAHANSAN KASUS HIPERTENSI
-
Upload
besth-to-frynce-hutabarat -
Category
Documents
-
view
180 -
download
1
Embed Size (px)
description
Transcript of PEMBAHANSAN KASUS HIPERTENSI

MODUL HIPERTENSISKENARIO 1
RUANG 17

BERANDA
SKENARIO
HASIL DISKUSI
SESI TANYA JAWAB

SKENARIO
Seorang anak laki-laki berusia 54 tahun datang ke Poliklinik Penyakit Dalam RSU karena tekanan darahnya masih 150/95 mmHg meskipun sudah 2 bulan mengkonsumsi obat captopril 25 mg.Fungsi ginjal masih normal.TB 170 cm, BB 70 kg, lingkar perut 95 cm.

HASIL DISKUSI
KATA SULIT
KATA KUNCI
MASALAH DASAR
PERTANYAAN
PEMBAHASAN
BERANDA

(tidak ditemukan kata sulit pada skenario)
KATA SULIT

KATA KUNCI
tekanan darah 150/95 mmHg captopril 25 mg TB 170 cm, BB 70 kg lingkar perut 95 cm

MASALAH DASAR
Laki-laki dengan TB 170 cm, BB 70 kg, dan lingkar perut
95 cm, memiliki tekanan darah 150/95 mmHg
meskipun sudah 2 bulan mengkonsumsi captopril 25
mg.

1. Anamnesis2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang3. Diagnosis banding dan diagnosis4. Epidemiologi5. Etiologi dan faktor resiko6. Patofisiologi7. Manifestasi klinis
PERTANYAAN

8. Penatalaksanaan9. Komplikasi10. Prognosis11. Edukasi
PERTANYAAN

1. Anamnesis:o Identitas nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamato Keluhan utamao Keluhan penyakit sekarang apakah ada tanda-tanda kerusakan organ
karena hipertensi? o Keluhan penyakit dahulu
apakah ada penyakit yang berkaitan dengan penyakit sekarang?
PEMBAHASAN

o Riwayat keluarga apakah orang tua atau saudara mengalami
gejala hipertensi? stroke?o Riwayat penggunaan obat
teratur? berapa kali minum obat per-hari? adakah konsumsi obat yang lain?
o Riwayat makanan bergaram? berlemak? sayur dan buah? berapa
lama?o Riwayat pengobatan
pernah/teratur kontrol ke dokter?

o Riwayat merokoko Riwayat minum alkoholo Riwayat sosial ekonomi
Sering mengalami stres/tekanan psikis?
o Riwayat aktifitas sehari-hari pernah/sering olahraga secara teratur?

2. Pemeriksaan fisik:o Tanda-tanda vital: Tekanan darah,
Nadi, Respirasi, Suhu.o Mencari tanda-tanda kerusakan
organ akibat hipertensi gangguan kesadaran? retinopati? dll
PEMBAHASAN

Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan fungsi ginjal urinalisis (proteinuria?), foto rontgen, dll Pemeriksaan EKG uji faal jantung Pemeriksaan kadar lipid darah kadar LDL? Pemeriksaan EEG uji faal otak

3. Diagnosis banding: Hipertensi sekunder
Diagnosis kerja: Hipertensi primer (esensial)
PEMBAHASAN

4. Epidemiologi:o Dalam “Rule of Half”, pasien
hipertensi yang diobati tetapi tidak dikontrol sebesar: 12,5%
o Sumber: Joffres et al. (1997) Am. J. Hypertension 10: 1097-1102
PEMBAHASAN

5. Etiologi:o Pengobatan yang tidak terkontrolFollow-up dilakukan setiap 1 bulan.
Follow-up dilakukan untuk:
– Meningkatkan intensitas dari gaya hidup dan terapi obat– Memonitor respon terhadap terapi– Menilai dengan pastiSumber: Kuliah pakar “Hypertension Management” oleh dr. Stella Palar
PEMBAHASAN

RUMUS MENGHITUNG TEKANAN DARAH ARTERI
Sumber: Guyton, Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.
TEKANAN DARAH = CURAH JANTUNG X TOTAL TAHANAN PERIFER
CURAH JANTUNG = VOLUME SEKUNCUP X FREK. DENYUT JANTUNG

Faktor predisposisi:o Keturunan (bawaan) Faktor penting timbulnya hipertensi esensial.o UsiaPembuluh yang dindingnya sudah
mengeras karena endapan kolestrol dan kapur (atheroma).
o Jenis kelamin Hormon pria berkhasiat retensi air.

o Pola makan Konsumsi lemak jenuh dan lemak trans meningkatkan risiko athreosclerosis. Konsumsi terlalu banyak garam Ion natrium pada garam dapur (NaCl)
mengakibatkan retensi air, sehingga volume darah bertambah dan menyebabkan data-tahan pembuluh meningkat, juga memperkuat efek vasokontriksi noradrenalin.
Kurang mengkonsumsi sayur dan buah Konsumsi sayur dan buah-buahan (yang
mengandung banyak serat nabati) dapat membantu menurunkan TD.

o Gaya hidup Merokok nikotin memperkuat kerja jantung dan menciutkan arteri
kecil hingga sirkulasi darah berkurang dan TD meningkat; karbonmonoksida (CO) dalam asap mengikat hemoglobin
lebih cepat dan lebih kuat daripada oksigen, hingga penyerapan O2 di paru-paru sangat dikurangi;
ter dalam asap bersifat karsinogen dan pada jangka panjang dapat merusak dinding pembuluh dengan efek atherosklerosis.
Stres psikologis pelepasan neurohormon (adrenalin dan noradrenalin)
yang bersifat vasokonstriktif.

Konsumsi alkohol berlebih Alkohol memiliki banyak khasiat, antara lain vasodilatasi,
peningkatan HDL-kolestrol, fibrinolitis dan mengurangi kecondongan beku darah. Tetapi minum lebih dari 40 g sehari untuk jangka waktu panjang dapat meningkatkan tensi diastolis sampai 0,5 mm per 10 g alkohol.
Konsumsi kopi berlebih Kafein dalam kopi berkhasiat menciutkan pembuluh yang
secara akut dapat meningkatkan TD dengan terjadinya gangguan ritme (sementara). Minum lebih dari 5 cangkir sehari meningkatkan risiko infark sampai 70%. Pada jangka lama minum terlalu banyak kopi juga mengakibatkan meningkatnya LDL.
o Berat badan berlebih berat badan berlebihan menyebabkan bertambahnya volume-
darah dan perluasan sistem sirkulasi.

Pada kasus,
Nilai normal dari: IMT 18,5 – 22,9 Lingkar pinggang (Asia) 90 cm
PENGUKURAN HASIL INTERPRETASI RISIKO PENYAKIT
IMT 24,22 Pre-obese MeningkatLingkar
Pinggang95 Obesitas
sentralMeningkat

6. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS) : PERINGATAN
STIMULASI
PEMBAHASAN
Na+ berkurang
Volume-darah turun
TD turun
RENIN dibebaskan
Vaso-kontriksi ALDOSTERON
Angiotensin ACE
TD naik
Volume-darah naik
Retensi Na+
Ekresi K+
bertambah
K+
bertambah

Mekanisme kerja obat Kaptopril (Penghambat-ACE)

Angiotensin I Angiotensin II
Kaptopril
Usia
Jenis Kelamin
Pola makan
Gaya hidup
BB berlebih
Keturunan
Mengurangi efek farmakodinamik obat Kaptopril

7. Pada penderita hipertensi awalnya tidak menunjukkan gejala karena perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan. Pada pemeriksaan fisik, tidak di jumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi. Bila terdapat gejala biasanya bersifat tidak spesifik, yaitu sakit kepala atau pusing.
PEMBAHASAN

Setelah mengalami hipertensi selama bertahun-tahun terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung timbul gejala, berupa:
Sakit kepala saat terjaga, kadang disertai mual dan muntah akibat peningkatan tekanan intrakranium;
Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina;
Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus;

Epistaksis karena pecahnya pembuluh-pembuluh darah di pleksus Kisselbach yang diakibatkan kuatnya tekanan;
Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien yang bermanifestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan penglihatan;
Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.

8. Prinsip penatalaksanaan:omenurunkan tekanan darah sampai normal, atau
sampai level paling rendah yang masih dapat ditoleransi penderita;
omeningkatkan kemungkinan kualitas dan harapan hidup penderita;
omencegah komplikasi yang mungkin timbul dan menormalkan kembali seoptimal mungkin komplikasi yang sudah terjadi.
PEMBAHASAN


Hypertension treatment strategy: ESH/ESC 2007
Single agent at low dose
Previous agent at full dose
If goal BP not achieved
Two- to three-drug combination
Full-dosemonotherapy
Switch to differentagent at low dose
If goal BP not achieved
Ket: Untuk menaikkan dosis obat anti-hipertensi perlu evaluasi selama 2 minggu sampai 1 bulan

The BHS recommendations for combining blood pressure-lowering drugs
OR
< 55 tahun
ACEI’s
ACEI’s DiuretikCCB ACEI’s
Ket: Syarat kombinasi obat anti-hipertensi di atas sesuai dengan 2007 Guidelines.

Pola hidup yang baik juga meningkatkan efektivitas obat-obat anti-hipertensi dan mengurangi risiko PJP:a. Menguruskan badan; Bila bobot ekstra dihilangkan, TD dapat turun kurang
lebih 0,7/0,5 mmHg setiap kg penurunan.b. Mengurangi garam dalam diet; Penurunan setiap gram garam sehari dapat berefek
penurunan tensi 1 mmHg; konsumsi harus dibatasi sampai <6 g sehari.
c. Membatasi kolestrol; Membatasi risiko atherosklerosis.d. Memperbanyak konsumsi serat-serat nabati;e. Berhenti merokok;

f. Membatasi minum kopi;Maksimal 3 cangkir sehari. g. Cukup istirahat dan tidur;Selama periode itu TD menurun; juga mengurangi
stres dan latihan relaksasi mental.h. Gerak badan yang cukup bertenaga secara teratur Olahraga secara teratur menyebabkan saraf
parasimpatis (dengan antara lain efek vasodilatasinya) akan menjadi relatif lebih aktif daripada sistem simpatik dengan antara lain kerja vasokontriksinya. Jalan (agak cepat) setiap hari (minimal 3x seminggu) selama sekurang-kurangnya ½ jam.

9. Komplikasi:
PEMBAHASAN
Otak:o strokeo ensefalopati
Mata:o Retinopati kebutaan Jantung:
o hipertrofi ventrikel disritmia, hipoksia jantung, peningkatan risiko pembentukan bekuano infark miokard
Ginjal:o gagal ginjalo proteinuria edema
Pembuluh darah:o Arteriosklerosiso Aterosklerosiso Aneurisma

10. Prognosis:Baik. Angka morbiditas dan mortalitas dapat di tekan dengan kontrol rutin TD dan hindari pola hidup yang salah.
PEMBAHASAN

11. Edukasi:o Aspek promotifo Aspek preventifo Aspek kuratifo Aspek rehabilitatif
o Edukasi psikologis untuk penderita hipertensi: teknik biofeedback, teknik relaksasi.
PEMBAHASAN

Laki-laki 54 tahun memerlukan follow-up secara teratur kepada dokter
untuk dapat memperoleh pengobatan yang tepat dan
mencegah terjadinya komplikasi.
KESIMPULAN SKENARIO

SESI TANYA-JAWAB
1.2.3.