Pembagian kafir

9
ii. Macam-macam Kufur atau kafir Berdasarkankeragaman makna kafir atau kufur sebagaimana diuraikan di atas danmelihat secara tekstual dan kontekstual ayat-ayat al- qur'an yangmengungkapakan masalah kekafiran, maka kufur atau kafir dapat dibedakanmenjadi beberapa macam, yaitu: a. Kafir harbi, Yaitukafir yang selalu memusuhi Islam. Apabila berada dalam negara Islammereka senantiasa ingin memecah belah orang-orang mukmin. Sedangkanapabila berada di luar negara islam mereka memusuhi orang-orang Islamdan bekerja sama dengan orang-orang yang telah memerangi Allah swt, danrasul-Nya sejak dulu, guna membuat kerusuhan di muka bumi. Ini dapatdilihat dalam QS at- Taubah: 107. b. Kafir 'inad, Yaitukafir yang mengenal Tuhan dengan hati dan mengakui-Nya dengan lisan,tetapi tidak mau menjadikanya sebagai suatu keyakinan karena adanyarasa permusuhan, dengki dan semacamnya. Ini dapat dilihat dalam QS Hud:59, dan Qaf: 24. c. Kafir Ingkar, Yaitukafir yang mengingkari adanya Tuhan secara lahir batin, mengingkariadanya rasul-rasul-Nya serta ajaran-ajaran yang dibawanya, mengingkariadanya hari kemudian. Jenis kafir ini dapat dikategorikan sebagaipenganut ateisme (paham yang mengingkari keberadaan Tuhan). Merekahanya percaya pada hal-hal yang bersifat materialisme semata. Ini dapatdilihat dalam QS al-Jasiyah: 24. d. Kafir Juhud, Yaitukafir yang membenarkan dengan hatinya adanya Tuhan dan rasul-rasulnyaserta ajaran-ajaran yang dibawanya, tetapi tidak mau mengikrarkankebenaran itu secara lahir. Ciri khas dari jenis kafir ini padadasarnya sama dengan kafir ingkar, terkecuali pada kafir juhud,kesombongan, keangkuhan, dan rasa superioritas

Transcript of Pembagian kafir

Page 1: Pembagian kafir

ii. Macam-macam Kufur atau kafir

Berdasarkankeragaman makna kafir atau kufur sebagaimana diuraikan di atas danmelihat secara tekstual dan kontekstual ayat-ayat al-qur'an yangmengungkapakan masalah kekafiran, maka kufur atau kafir dapat dibedakanmenjadi beberapa macam, yaitu:

a. Kafir harbi,

Yaitukafir yang selalu memusuhi Islam. Apabila berada dalam negara Islammereka senantiasa ingin memecah belah orang-orang mukmin. Sedangkanapabila berada di luar negara islam mereka memusuhi orang-orang Islamdan bekerja sama dengan orang-orang yang telah memerangi Allah swt, danrasul-Nya sejak dulu, guna membuat kerusuhan di muka bumi. Ini dapatdilihat dalam QS at-Taubah: 107.

b. Kafir 'inad,

Yaitukafir yang mengenal Tuhan dengan hati dan mengakui-Nya dengan lisan,tetapi tidak mau menjadikanya sebagai suatu keyakinan karena adanyarasa permusuhan, dengki dan semacamnya. Ini dapat dilihat dalam QS Hud:59, dan Qaf: 24.

c. Kafir Ingkar,

Yaitukafir yang mengingkari adanya Tuhan secara lahir batin, mengingkariadanya rasul-rasul-Nya serta ajaran-ajaran yang dibawanya, mengingkariadanya hari kemudian. Jenis kafir ini dapat dikategorikan sebagaipenganut ateisme (paham yang mengingkari keberadaan Tuhan). Merekahanya percaya pada hal-hal yang bersifat materialisme semata. Ini dapatdilihat dalam QS al-Jasiyah: 24.

d. Kafir Juhud,

Yaitukafir yang membenarkan dengan hatinya adanya Tuhan dan rasul-rasulnyaserta ajaran-ajaran yang dibawanya, tetapi tidak mau mengikrarkankebenaran itu secara lahir. Ciri khas dari jenis kafir ini padadasarnya sama dengan kafir ingkar, terkecuali pada kafir juhud,kesombongan, keangkuhan, dan rasa superioritas merupakan ciri khas yangsangat dominan. Ini dapat dilihat dalam QS al-naml: 14.

e. Kafir kitabi,

Yaitukafir yang mengimani beberapa kepercayaan pokok yang dianut islam, akantetapi kepercayaan mereka tidak utuh, penuh cacat, dan parsial. Merekamembuat diskriminasi terhadap rasul-rasul Allah, kitab-kitab suci-nya,terutama terhadap nabi Muhammad dan al-qur'an. Mereka dalam al-Qur'ansering disebut sebagai kelompok ahlul kitab(orang yang diberi kitab).Dan orang Yahudi dan Nasrani termasuk dalam kelompok tersebut.

f. Kafir nifaq,

Page 2: Pembagian kafir

Yaitukafir yang secara lahiriyah nampak beriman tetapi batinya mengingkariTuhan. Mereka itulah yang disebut orang munafik, yaitu: orang kafiryang memakai baju mukmin. Watak dasar mereka adalah khianat, ingkarjanji, dusta, egois, dan ria. Ini dapat dilihat dalam QS al-maidah: 41.

g. Kafir ni'mah,

Yaitukafir yang perbuatannya cenderung menyalahgunakan nikmat-nikmat Tuhan,tidak mendayagunakan nikmat tuhan pada hal-hal yang diridhai-Nya, dantidak berterima kasih atas nikmat yang diperoleh dalam hidup ini. Inidapat dilihat dalam QS Ibrahim: 7.

h. Kafir Syirk,

Yaitujenis kafir yang menodai sifat yang paling esensial bagi Tuhan, yaknikeesaan, yang berarti merusak kemahasempurnaan-Nya. Meskipun merekatidak mengingkari eksistensi Tuhan sebagai pencipta alam ini, tetapimereka mempercayai keberadaan banyak tuhan sebagai tempat mengantungkannasib mereka. Ini dapat dilihat dalam QS al-Nisa': 48.

i. Kafir riddah,

Yaitukekafiran yang disebabkan seseorang keluar dari islam. Seorang muslimdinyatakan murtad apabila ia memberi pengakuan secara sadar dan bebas(tanpa tekanan dan paksaan) bahwa ia keluar dari Islam atau meyakinisuatu keyakinan (agama) yang bertentangan dengan ajaran dasar aqidahdan syariat Islam. Ini dapat dilihat dalam QS al-baqarah: 217.

Page 3: Pembagian kafir

Pembagian Orang Kafir dalam Islam

Orang kafir dalam syari’at Islam ada empat macam :

Pertama : Kafir Dzimmy, yaitu orang kafir yang membayar jizyah (upeti) yang dipungut tiap tahun sebagai imbalan bolehnya mereka tinggal di negeri kaum muslimin. Kafir seperti ini tidak boleh dibunuh selama ia masih menaati peraturan-peraturan yang dikenakan kepada mereka.

Banyak dalil yang menunjukkan hal tersebut diantaranya firman Allah Al-‘Aziz Al-Hakim :

� و�ال ول�ه� س� و�ر� الله� م� ر ح� ا م� م�ون� ر� ي�ح� و�ال� ر� خ� اآل� ب�ال�ي�و�م� و�ال� ب�الله� ن�ون� ي�ؤ�م� ال� الذ�ين� ات�ل�وا ق�ون� ر� اغ� ص� و�ه�م� ي�د& ع�ن� ي�ة� ز� ال�ج� ي�ع�ط�وا تى ح� ال�ك�ت�اب� أ�وت�وا الذ�ين� م�ن� ق� ال�ح� د�ين� ي�د�ين�ون�

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan shogirun (hina, rendah, patuh)”. (QS. At-Taubah : 29).

Dan dalam hadits Buraidah riwayat Muslim Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa salllam bersabda :

لم� و�س� آل�ه� و� ع�ل�ي�ه� الله� لى ص� الله� و�ل� س� ر� اه�  ك�ان� و�ص�أ� ر�ية& س� و�

أ� ي�ش& ج� ع�ل�ى ا ي�ر; أ�م� ر� مأ� إ�ذ�ا

ف�ي� الله� م� ب�اس� ا و� أ�غ�ز� ال� ق� ث�م ا ي�ر; خ� ي�ن� ل�م� ال�م�س� م�ن� ع�ه� م� و�م�ن� الله� و�ى ب�ت�ق� ت�ه� اص خ� ف�ي�ل�ي�د;ا و� ا ت�ل�و� ت�ق� و�ال� ا ث�ل�و� ت�م� و�ال� و�ا ت�غ�د�ر� و�ال� ا ت�غ�لGو� و�ال� ا و� أ�غ�ز� ب�الله� ر� ك�ف� م�ن� ات�ل�و�ا ق� الله� ب�ي�ل� س�

ب�ل� اق� ف� اب�و�ك� أ�ج� ا م� ن أ�يت�ه� ف� ال& ص� خ� ث�ال�ث� إ�ل�ى م� اد�ع�ه� ف� ر�ك�ي�ن� ال�م�ش� م�ن� ع�د�وك� ي�ت� ل�ق� إ�ذ�ا و�م� ع�ن�ه� و�ك�ف م� ن�ه� م� ب�ل� اق� ف� اب�و�ك� أ�ج� إ�ن� ف� ال�م� �س� اإل� إ�ل�ى م� اد�ع�ه� ث�م م� ع�ن�ه� و�ك�ف م� ن�ه� إ�ن�  م� ف�

ا �ب�و� أ م� ه� إ�ن� ف� م� ع�ن�ه� و�ك�ف م� ن�ه� م� ب�ل� اق� ف� اب�و�ك� أ�ج� م� ه� إ�ن� ف� ي�ة� ز� ال�ج� م� ل�ه� ف�س� ا �ب�و� أ ه�م�م� ات�ل�ه� و�ق� ب�الله� ت�ع�ن� اس� ف�

“Adalah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa salllam apabila beliau mengangkat amir/pimpinan pasukan beliau memberikan wasiat khusus untuknya supaya bertakwa kepada Allah dan (wasiat pada) orang-orang yang bersamanya dengan kebaikan. Kemudian beliau berkata : “Berperanglah kalian di jalan Allah dengan nama Allah, bunuhlah siapa yang kafir kepada Allah, berperanglah kalian dan jangan mencuri harta rampasan perang dan janganlah mengkhianati janji dan janganlah melakukan tamtsil (mencincang atau merusak mayat) dan janganlah membunuh anak kecil dan apabila engkau berjumpa dengan musuhmu dari kaum musyrikin dakwailah mereka kepada tiga perkara, apa saja yang mereka jawab dari tiga perkara itu maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka ; serulah mereka kepada Islam apabila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah jizyah (upeti) dari mereka dan apabila mereka memberi maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah pertolongan kepada Allah kemudian perangi mereka”.

Dan dalam hadits Al-Mughiroh bin Syu’bah riwayat Bukhary beliau berkata :

Page 4: Pembagian kafir

و� � أ د�ه� و�ح� الله� ا ت�ع�ب�د�و� تى ح� ات�ل�ك�م� ن�ق� أ�ن� لم� و�س� آل�ه� و� ع�ل�ي�ه� الله� لى ص� ب�ن�ا ر� و�ل� س� ر� ن�ا ر� م�

أ�ي�ة� ز� ال�ج� ا دGو� ت�ؤ�

“Kami diperintah oleh Rasul Rabb kami shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam untuk memerangi kalian sampai kalian menyembah Allah satu-satunya atau kalian membayar Jizyah”.

Kedua : Kafir Mu’ahad, yaitu orang-orang kafir yang telah terjadi kesepakatan antara mereka dan kaum muslimin untuk tidak berperang dalam kurun waktu yang telah disepakati. Dan kafir seperti ini juga tidak boleh dibunuh sepanjang mereka menjalankan kesepakatan yang telah dibuat.

Allah Jalla Dzikruhu berfirman :

ين� تق� ال�م� Gب ي�ح� الله� إ�ن م� ل�ه� وا يم� ت�ق� اس� ف� ل�ك�م� ام�وا ت�ق� اس� ا م� ف�

“Maka selama mereka berlaku istiqomah terhadap kalian, hendaklah kalian berlaku istiqomah (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”. (QS. At-Taubah : 7).

Dan Allah berfirman :

د;ا أ�ح� ع�ل�ي�ك�م� وا ر� ي�ظ�اه� ل�م� و� ي�ئ;ا ش� وك�م� ص� ي�ن�ق� ل�م� ث�م ر�ك�ين� ال�م�ش� م�ن� د�ت�م� ع�اه� الذ�ين� إ�الين� تق� ال�م� Gب ي�ح� الله� إ�ن م� دت�ه� م� إ�ل�ى د�ه�م� ع�ه� م� �ل�ي�ه� إ أ�ت�مGوا ف�

“Kecuali orang-orang musyrikin yang kalian telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi dari kalian sesuatu pun (dari isi perjanjian) dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kalian, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”. (QS. At-Taubah : 4).

dan Allah Jallat ‘Azhomatuhu menegaskan dalam firman-Nya :

� ال م� �نه� إ ر� ال�ك�ف� ة� �ئ�م أ ات�ل�وا ق� ف� د�ين�ك�م� ف�ي� و�ط�ع�ن�وا د�ه�م� ع�ه� ب�ع�د� م�ن� م� ان�ه� �ي�م� أ ن�ك�ث�وا إ�ن� و�ون� ي�ن�ت�ه� م� ل�ع�له� م� ل�ه� ان� �ي�م� أ

“Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agama kalian, maka perangilah pemimpin-pemimpin kekafiran itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti”. (QS. At-Taubah : 12).

Dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Amr riwayat Bukhary :

ا ع�ام; ب�ع�ي�ن� ر�أ� ة� ي�ر� م�س� م�ن� د� ت�و�ج� ا ه� ر�ي�ح� إ�ن و� نة� ال�ج� ة� ائ�ح� ر� ي�ر�ح� ل�م� د;ا ع�اه� م� ت�ل� ق� م�ن�

Page 5: Pembagian kafir

“Siapa yang membunuh kafir Mu’ahad ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun”.

Ketiga : Kafir Musta’man, yaitu orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari kaum muslimin atau sebagian kaum muslimin. Kafir jenis ini juga tidak boleh dibunuh sepanjang masih berada dalam jaminan keamanan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

ذ�ل�ك� ن�ه� م�أ� م� �ب�ل�غ�ه� أ ث�م الله� ك�ال�م� ع� م� ي�س� تى ح� ه� ر� ج�

أ� ف� ك� ار� ت�ج� اس� ر�ك�ين� ال�م�ش� م�ن� aد أ�ح� إ�ن� و�ي�ع�ل�م�ون� ال� aو�م ق� م� ب�أ�نه�

“Dan jika seorang di antara kaum musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia agar ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui”. (QS. At-Taubah : 6).

Dan dalam hadits ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam menegaskan :

م� أ�د�ن�اه� ا ب�ه� ع�ى ي�س� aد�ة و�اح� ي�ن� ل�م� ال�م�س� ة� ذ�م

“Dzimmah (janji, jaminan keamanan dan tanggung jawab) kaum muslimin itu satu, diusahakan oleh orang yang paling bawah (sekalipun)”. (HSR. Bukhary-Muslim).

Berkata Imam An-Nawawy rahimahullah : “Yang diinginkan dengan Dzimmah di sini adalah Aman (jaminam keamanan). Maknanya bahwa Aman kaum muslimin kepada orang kafir itu adalah sah (diakui), maka siapa yang diberikan kepadanya Aman dari seorang muslim maka haram atas (muslim) yang lainnya mengganggunya sepanjang ia masih berada dalam Amannya”.

Dan dalam hadits Ummu Hani` riwayat Bukhary beliau berkata :

الله� و�ل� س� ر� ال� ق� ف� ة� ب�ي�ر� ه� ب�ن� ال�ن� ف� ت�ه� ر� أ�ج� د� ق� ال; ج� ر� aات�ل ق� نه�� أ م�ي�

أ� اب�ن� ع�م� ز� الله� و�ل� س� ر� ي�اان�ئ& ه� أ�م ي�ا ت� ر� أ�ج� م�ن� ن�ا ر� أ�ج� د� ق� لم� و�س� آل�ه� و� ع�ل�ي�ه� الله� لى ص�

“Wahai Rasulullah anak ibuku (yaitu ‘Ali bin Abi Tholib-pen.) menyangka bahwa ia boleh membunuh orang yang telah saya lindungi (yaitu) si Fulan bin Hubairah. Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa salllam bersabda : “Kami telah lindungi orang yang engkau lindungi wahai Ummu Hani`”.

Keempat :  Kafir Harby, yaitu kafir selain tiga di atas. Kafir jenis inilah yang disyari’atkan untuk diperangi dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam syari’at Islam.

Demikianlah pembagian orang kafir oleh para ulama seperti syeikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy, syeikh Ibnu ‘Utsaimin, ‘Abdullah Al-Bassam dan lain-lainnya. Dan bagi yang menelaah buku-

Page 6: Pembagian kafir

buku fiqih dari berbagai madzhab akan menemukan benarnya pembagian ini. Wallahul Musta’an.

Dari penjelasan Imam Ibnu Qudamah itu bisa disimpulkan bahwa orang kafir itu ada tiga macam:

1. Kafir Ahli Kitab, yaitu Yahudi, Nasrani, dan orang-orang yang menjadikan Taurat dan Injil sebagai kitab sucinya seperti orang Sameria dan Eropa.

2. Kafir yang memiliki serupa kitab (mirip Taurat atau Injil), yaitu orang Majusi.

3. Kafir yang tidak punya kitab dan tidak punya serupa kitab, mereka adalah para penyembah berhala dan lain-lainnya.

Tiga jenis kafir itu ada hukum-hukumnya masing-masing.

1. Kafir Ahli Kitab, diperangi sampai tunduk membayar jizyah. Sembelihan mereka halal, wanita-wanita muhshonat (yang ‘iffah/ menjaga diri) halal dinikahi. Namun laki-lakinya tetap haram menikahi wanita muslimah, karena mereka adalah kafir. Haramnya menikahi wanita muslimah itu berdasarkan Al-Qur’an Surat Al-Mumtahanah/ 60 ayat 10.

2. Kafir Majusi, diperangi sampai tunduk dan membayar jizyah, sedang wanitanya haram dinikahi (apalagi lelakinya haram menikahi wanita muslimah), dan sembelihannya pun haram dimakan. Larangan menikah dengan mereka itu berdasarkan QS Al-Mumtahanah/ 60 ayat 10 dan Al-Baqarah ayat 221.

3. Kafir yang bukan Ahli Kitab dan bukan Majusi, diperangi sampai mau menerima Islam (Madzhab Hanafi dan Maliki). Kafir musyrik ini sembelihannya haram dimakan, dan wanitanya haram dinikahi, serta lelakinya haram menikahi wanita muslimah. Larangan itu berdasarkan Al-Qur’an Surat Al-Baqarah/ 2 ayat 221, dan Al-Mumtahanah/ 60 ayat 10. Mereka itu adalah orang-orang kafir musyrikin, ada yang beragama Hindu, Budha, Sinto, Animisme, Dinamisme, Kejawen yang menentang Islam, Perdukunan, penyembah kokolot, aliran-aliran kepercayaan kemusyrikan –baik local maupun nasional bahkan internasional, spiritualism, pemuja roh nenek moyang, penyembah kuburan, tepekong, patung/ berhala, Konghucu, penyembah matahari, bulan, bintang, kerbau, dan mereka yang percaya/ menyembah benda-benda keramat dan aneka kepercayan yang tidak sesuai dengan Islam, dan para penyembah hak asasi manusia.

Ketiga jenis kafir itu (Ahli Kitab, Majusi, dan musyrikin) semuanya ditegaskan akan kekal selama-lamanya di neraka jahannam dan seburuk-buruk manusia. Ini berdasarkan Al-Qur’an Surat Al-Bayyinah: 6.

Page 7: Pembagian kafir