Kafir, syirik, surga & neraka

24
Kafir, Syirik, Surga dan Neraka, serta Penghuninya Kafir ................................................................................................................................................... 2 A. Definisi ................................................................................................................................... 2 B. Yang Layak Dihukumi (Disebut) Kafir....................................................................................... 9 C. Golongan............................................................................................................................... 10 D. Apakah Semua Orang Kafir Sama ? ........................................................................................ 11 E. Inilah bedanya kafir dan muslim saat meninggal ....................................................................15 F. Apakah Sama Orang Musyrik dengan Orang Kafir? ................................................................ 17 Syirik................................................................................................................................................. 21 Nama-nama Surga dan Neraka, serta Penghuninya ...........................................................................22 A. Neraka ..................................................................................................................................22 B. Surga .....................................................................................................................................23

Transcript of Kafir, syirik, surga & neraka

Page 1: Kafir, syirik, surga & neraka

Kafir, Syirik, Surga dan Neraka, serta Penghuninya

Kafir ................................................................................................................................................... 2

A. Definisi ................................................................................................................................... 2

B. Yang Layak Dihukumi (Disebut) Kafir....................................................................................... 9

C. Golongan ...............................................................................................................................10

D. Apakah Semua Orang Kafir Sama ? ........................................................................................11

E. Inilah bedanya kafir dan muslim saat meninggal ....................................................................15

F. Apakah Sama Orang Musyrik dengan Orang Kafir? ................................................................17

Syirik .................................................................................................................................................21

Nama-nama Surga dan Neraka, serta Penghuninya ...........................................................................22

A. Neraka ..................................................................................................................................22

B. Surga .....................................................................................................................................23

Page 2: Kafir, syirik, surga & neraka

2

Kafir

A. Definisi

1. Definisi Kafir

http://id.wikipedia.org/wiki/Kafir

Kāfir (bahasa Arab: افر كفار kāfir; plural ك kuffār) secara harfiah berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur).

Pada zaman sebelum Agama Islam, istilah tersebut digunakan untuk para petani yang sedang menanam benih di ladang, menutup/mengubur dengan tanah. Sehingga kalimat kāfir bisa dimplikasikan menjadi "seseorang yang bersembunyi atau menutup diri".

Jadi menurut syariat Islam, manusia kāfir yaitu: Mengingkari Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.

Di dalam Al-Qur'an, kitab suci agama Islam, kata kafir dan variasinya digunakan dalam beberapa penggunaan yang berbeda:

1. Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu.

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Al-Baqarah ayat 6)

2. Kufur al-ni`mah (mengingkari nikmat): Dialamatkan kepada mereka yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)

3. Kufur at-tabarri (melepaskan diri)

Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu (kafarna bikum)..." (Al-Mumtahanah ayat 4)

4. Kufur al-juhud: Mengingkari sesuatu

Page 3: Kafir, syirik, surga & neraka

3

..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89)

5. Kufur at-taghtiyah: (menanam/mengubur sesuatu)

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan Bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar). (Al-Hadid 20)

2. Pengertian Musyrik, Syirik, Munafik, Kafir, Murtad, Namima

http://ardiansholahuddin.blogspot.com/2009/03/pengertian-musyrik-syirik-munafik-kafir.html

a. Musyrik

Pengertian Musyrik

Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut musyrik.

Firman Allah ; “Ingatlah Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya:’Hai anakku!janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar’ “ [Qs Luqman:13]

Dengan demikian org musyrik disamping menyembah Allah mengabdikan kepada Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah.JAdi org musyrik itu ialah mereka yg mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I’tikad (kepercayaan), ucapan mahupun dalam bentuk amal perbuatan. Mereka (org musyrik) menjadikan mahkluk yang diciptakan Allah ini baik yang berupa benda mahupun manusia sebagai Tuhan dan menjadikan sebagai An dad, Alihah, Thoughut dan Arbab…..

a Alihah ialah suatu kepercayaan terhadap benda dan binatang yang menurut keyakinannya dapat memberikan manfaat serta dapat menolak bahaya. Misalnya kita memakai cincin merah delima, dan kita yakin bahawa dengan memakainya dapat menghindarkan bahaya. Adapun kepercayaan memelihara burung Terkukur dapat memberikan kemajuan dalam bidang perniagaannya. Dan itulah dinamakan Alihah, yakni menyekutukan Allah dengan binatang dan benda (Kepada Makhluk).

b Andad, sesuatu perkara yang dicintai dan dihormati melebihi daripada cintanya kepada Allah, sehingga dapat memalingkan seseorang dari melaksanakan ketaatan terhadap Allah dan RasulNya. Misalnya saja seorang yang senang mencintai kepada benda, keluarga, rumah dan sebagainya, dimana cintanya melebihi cintai terhadap Allah dan RasulNya, sehingga mereka melalaikan dalam

Page 4: Kafir, syirik, surga & neraka

4

melaksanakan kewajiban agama, kerana terlalu cintanya terhadap benda tersebut (makhluk tersebut).

c Thoghut ialah orang yang ditakuti dan ditaati seperti takut kepada Allah, bahkan melebihi rasa takut dan taatnya kepada Allah, walaupun keinginan dan perintahnya itu harus berbuat derhaka kepadaNya.

d Arbab, ialah para pemuka agama (ulama,ustad) yang suka memberikan fatwa, nasihat yang menyalahi ketentuan (perintah dan Larangan) Allah dan RasulNya, kemudian ditaati oleh para pengikutnya tanpa diteliti dulu seperti mentaati terhadap Allah dan RasulNya. Para pemuka agama itu telah menjadikan dirinya dan dijadikan para pengikutnya Arbab (Tuhan selain Allah).

Bentuk musyrik ini menyesatkan terhadap perilaku manusia. Dan dengan memiliki aqidah seperti itu dapat menghilangkan Keimanan.

b. Syirik

1) Pengertian Syirik

Syirik adalah perbuatan menyembah atau menyekutukan sesuatu selai Allah dan ini adalah dosa besar. Dan berikut ini contoh - contoh Syirik:

a) Menyembah sesuatu selain Allah

Menyembah sesuatu selain Allah adalah termasuk syrik yang paling berat dan tinggi. Mereka ini menyembah benda-benda, patung, batu, kayu, kubur bahkan manusia dan lain-lainnya. Mereka percaya bahawa benda-benda (makhluk) tersebut adalah tuhan-tuhan yang dapat mendatangkan kebaikan dan keburukan. Termasuk dalam tahap syrik seperti ini adalah mengadakan pemujaan seseorang tokoh pepimpin.

b) Mempersekutukan Allah.

Artinya mempercayai bahawa makhluk selain Allah itu mempunyai sifat-sifat seperti yang ada pada Allah.

Dalam kategori mempersekutukan Allah ini adalah faham Trinti menurut kepercayaan Kristian, begitu faham Trimurti menurut kepercayaan agama Hindu, yang mempercayai bahawa Tuhan itu ada tiga, iaitu Brahman (tuhan menciptakan alam seisinya),Wisnu(Tuhan yang memelihara Alam) dan Syiwa (Tuhan yang menghancurkan alam).

c) Mempertuhankan Manusia.

Mempertuhankan manusia atau menjadikan manusia sebagai tuhannya adalah termasuk syrik atau mempersekutukan Allah. Termasuk didalam

Page 5: Kafir, syirik, surga & neraka

5

mengtuhankan manusia itu adalah pemuka-pemuka agama,ulama, pendita, para auliya’,para solehin dan sebagainya.

Dalam ajaran ilmu Tauhid terlalu mengagungkan, mendewakan seseorang itu dinamakan Ghuluwwun. Ertinya keterlaluan dalam mengagungkan dan meninggikan darjat makhluk sehingga ditempatkan pada kedudukan yang bukan sepatutnya menempati kedudukan itu kecuali Allah.

2) Bahaya Syrik

Firman Allah:

“Maka apakah orang kafir (musyrik) menyangka bahawa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir(musyrik)” [Qs Al Kahfi:102]

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampunkan dosa syrik, dan Dia mengampuni dosa-dosa selain dari syrik itu bagi siapa yang dikehendakiNya. BArangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” [Qs At Taubah:113]

Sabda Rasulullah:

“Sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kamu sekalian ialah syrik yang paling kecil. Ketika Nabi SAW ditanya:’Apa syrik kecil itu?’,Nabi SAW bersabda:”Ri’yak”

Imam Muslim meriwayatkan, yang datangnya dari Nabi SAW baginda bersabda:”Barangsiapa yang menjumpai Allah (meninggal dunia) dalam keadaan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun, dimasuk syurga dan barangsiapa menjumpai Allah keadaan mempersekutukanNya dengan sesuatu, dia masuk neraka”

c. Munafik

Pengertian Munafik

Munafik adalah orang yang termasuk golongan orang yang tidak mendapat hidayah atau petunjuk dari Allah, sehingga jalan hidupnya yang ditempuhi tidaklah mengandungi nilai-nilai ibadah dan segala amal yang dikerjakan tidak mencari keredhaan Allah.

Orang munafik adalah orang yang bermuka dua, mengaku beriman padahal hatinya ingkar. Perbuatan orang munafik disebut Nifaq. Mereka ini hanya pada mulutnya saja, kemudian dalam perbuatannya sehari-hari tampak baik, tapi hanya tipu belaka saja.

Artinya segala amal perbuatan yang dikerjakan itu bukan ditegakkan di atas dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah, akan tetapi hanya didasarkan pada perasaan

Page 6: Kafir, syirik, surga & neraka

6

dan hawa nafsunya semata-mata untuk mencari muka, penampilan, mengambil hati dalam masyarakat dan pandangan orang belaka. Segala perbuatan baiknya itu hanya dijadikan tempat berlindung untuk menutupi segala keburukan I’tikad dan niatnya.

Tanda-tanda munafik.

a. Ingin menipu daya Allah.

Firman Allah: “Dan diantara manusia ada yang mengatakan,’aku beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian,’padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang yang beriman.Mereka itu hendak menipu Allah berserta orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri,sedang mereka tidak sedar” [Qs Al Baqarah: 8-9]

b. Lebih suka memilih orang kafir sebagai pepimpinnya.

Firman Allah maksudnya:

“…..(iaitu) orang yang mengambil orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan disisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah” [Qs An Nisa’ :139]

c. Tidak ingin diajak berhukum dengan hukum Allah dan RasulNya.

Firman Allah:

“Apabila dikatakan kepada mereka (org munafik):”Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul,” niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia ) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu” [Qs An Nisa:61]

d. Malas menegakkan solat, tapi kalau solat suka menunjuk-nunjuk (riyak)

Firman Allah: “Dan bila mereka berdiri untuk melaksanakan solat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riyak dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka itu menyebut asma Allah, kecuali sedikit sekali [Qs An Nisa:142]

e. Berdusta apanbila berkata, menyalahi janji dan khinat (pecah amanah)

“Tanda-tanda orang munafik itu ada 3 macam, apabila berkata suka berdusta,apabila berjanji selalu menyalahi dan apabila diberi kepercayaan (amanah) suka khinat”

[Hr muslim dan bukhari]

Pengaruh munafik bagi kehidupan bermasyarakat.

Dalam sejarah telah banyak membuktikan bahawa umat Islam zaman dulu sering diperdaya oleh orang munafik dan hal itu akan berterus sampai zaman sekarang bahkan zaman yang akan datang dari generasi ke generasi. Oleh kerana itu kita umat Islam dimana saja berada hendaknya berhati-hati terhadap orang munafik yang

Page 7: Kafir, syirik, surga & neraka

7

berhasrat mematahkan semangat juang kita umat Islam, memporak-perandakan kekuatan Islam, memadamkan cahaya Allah ditengah-tengah orang Islam dan selalu kerosakan dan kekacauan dimana-mana.

“Mereka (orang munafik) hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan) mereka. Dan Allah telah menyempurkan cahayaNya, meskipun orang kafir membenci.” [Qs Asy-Shaf;8]

d. Kafir

Pengertian Kafir

Kafir bermakna orang yang ingkar,yang tidak beriman (tidak percaya) atau tidak beragama Islam. Dengan kata lain orang kafir adalah orang yang tidak mahu memperhatikan serta menolak terhadap segala hukum Allah atau hukum Islam disampaikan melalui para Rasul (Muhammad SAW) atau para penyampai dakwah/risalah. Perbuatan yang semacam ini disebut dengan kufur.

Kufur pula bermaksud menutupi dan menyamarkan sesuatu perkara. Sedangkan menurut istilah ialah menolak terhadap sesuatu perkara yang telah diperjelaskan adanya perkara yang tersebut dalam Al Quran. Penolakan tersebut baik langsung terhadap kitabnya ataupun menolak terhadap rasul sebagai pembawanya.

‘Sesungguhnya orang kafir kepada Allah dan RasulNya, dan bermaksud memperbezakan antara Allah dan RasulNya seraya (sambil) mengatakan:’Kami beriman kepada yang sebahagian (dari Rasul itu / ayat Al Quran) dan kami kafir (ingkar) terhadap sebahagian yang lain. Serta bermaksud (dengan perkataanya itu) mengambil jalan lain diantara yang demikian itu (iman dan kafir). Merekalah orang kafir yang sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk mereka itu seksaan yang menghinakan” [Qs An Nisa, 150-151]

Pembahagian Kafir.

i. Kafir yang sama sekali tidak percaya akan adanya Allah, baik dari segi zahir dan batin seperti Raja Namrud dan Firaun.

ii. Kafir jumud (ertinya membantah). Orang kafir jumud ini pada hatinya (pemikirannya) mengakui akan adanya Allah TAPI tidak mengakui dengan lisannya, seperti Iblis dan sebagainya.

iii. Kafir ‘Inad .Orang kafir ‘Inad ini, adalah mereka pada hati (pemikiran) dan lisannya (sebutannya) mengakui terhadap kebenaran Allah, TAPI tidak mahu mengamalkannya , mengikuti atau mengerjakannya seperti Abu Talib.

iv. Kafir Nifaq yaitu orang yang munafik. Yang mengakui diluarnya,pada lisannya saja terhadap adanya Allah dan Hukum Allah, bahkan suka mengerjakannya Perintah Allah, TAPI hatinya (pemikirannya) atau batinnya TIDAK mempercayainya.

Page 8: Kafir, syirik, surga & neraka

8

Tanda Orang Kafir.

a.Suka pecah belahkan antara perintah dan larangan Allah dengan RasulNya.

b.Kafir (ingkar) perintah dan larangan Allah dan RasulNya.

c.Iman kepada sebahagian perintah dan larangan Allah (dari Ayat Al Quran),tapi menolak sebahagian daripadanya.

d.Suka berperang dijalan Syaitan (Thoghut).

e.Mengatakan Nabi Isa AL Masihi adalah anak Tuhan.

f.Agama menjadi bahan senda gurau atau permainan .

g.Lebih suka kehidupan duniawi sehingga aktiviti yang dikerjakan hanya mengikut hawa nafsu mereka, tanpa menghiraukan hukum Allah yang telah diturunkan.

h.Mengingkari adanya hari Akhirat, hari pembalasan dan syurga dan neraka.

i.Menghalangi manusia ke jalan Allah.

Hubungan Orang Kafir.

Berhubungan Muslim dengan Orang kafir adalah tidak dilarang, dicegah bahkan dibolehkan oleh Islam, KECUALI adanya perhubungan (bertujuan) yang memusuhi Allah dan RasulNya (Hukum Allah), termasuk merosakkan aqidah Islam.

e. Murtad

Perertian Murtad,

Ialah orang Islam yang keluar dari Islam yakni mengingkari semua ajaran Islam, baik dari segi Keyakinan, ucapan dan/atau perbuatannya Semua amalan orang murtad akan dimusnahkan dan tidak nilai pada hari akhirat nanti. Apabila ia tidak segera kembali kepada Islam serta bertaubat bersungguh-sungguh.

f. Namimah

Pengertian An-Namimah (menebar fitnah)

Namimah adalah menukilkan perkataan dua orang yang bertujuan untuk berbuat kerusakan, menimbulkan permusuhan dan kebencian kepada sesama mereka, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan janganlah kamu mentaati setiap penyumpah yang hina, yang banyak mencela dan kian kemari menebar fitnah". (QS. al-Qalam: 10-11)

Contoh dari Namimah ini: ketika si A berkata kepada si B tentang si C; bahwa si C itu orangnya tamak, rakus, lalu si B tanpa tabayyun (klarifikasi) menyampaikan kepada si C perkataan si A dengan tujuan agar si C marah dan benci kepada si A, sehingga dengan

Page 9: Kafir, syirik, surga & neraka

9

demikian si B dapat dikatakan sebagai orang yang berbuat Fitnah (Namimah) yaitu sebagai penyebar fitnah.

B. Yang Layak Dihukumi (Disebut) Kafir

http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Fatawa/LayakKafir.html

Yang layak disebut kafir ialah orang yang dengan terang-terangan tanpa malu menentang dan memusuhi agama Islam, menganggap dirinya kafir dan bangga akan perbuatannya yang terkutuk. Bukan orang-orang Islam yang tetap mengakui agamanya secara lahir, walaupun dalamnya buruk dan imannya lemah, tidak konsisten antara perbuatan dan ucapannya. Orang itu dalam Islam dinamakan "munafik" hukumnya. Di dunia dia tetap dinamakan (termasuk) orang Islam, tetapi di akhirat tempatnya di neraka pada tingkat yang terbawah. Di bawah ini kami kemukakan golongan (orang-orang) yang layak disebut kafir tanpa diragukan lagi, yaitu: 1. Golongan Komunis atau Atheis, yang percaya pada suatu falsafah dan undang-undang, yang bertentangan dengan syariat dan hukum-hukum Islam. Mereka itu musuh agama, terutama agama Islam. Mereka beranggapan bahwa agama adalah candu bagi masyarakat. 2. Orang-orang atau golongan dari paham yang menamakan dirinya sekular, yang menolak secara terang-terangan pada agama Allah dan memerangi siapa saja yang berdakwah dan mengajak masyarakat untuk kembali pada syariat dan hukum Allah. 3. Orang-orang dari aliran kebatinan, misalnya golongan Duruz, Nasyiriah, Ismailiah dan lain-lainnya. Kebanyakan dari mereka itu berada di Suriah dan sekitarnya. Al-Imam Ghazali pernah berkata: "Pada lahirnya mereka itu bersifat menolak dan batinnya kufur." Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga berkata: "Mereka lebih kafir daripada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Karena sebagian besar mereka ingkar pada landasan Islam." Seperti halnya mereka yang baru muncul di masa itu, yaitu yang bernama Bahaiah, agama baru yang berdiri sendiri. Begitu juga golongan yang mendekatinya, yaitu Al-Qadiyaniah, yang beranggapan bahwa pemimpinnya adalah Nabi setelah Nabi Muhammad saw. (FATAWA QARDHAWI, Permasalahan, Pemecahan dan Hikmah Dr. Yusuf Al-Qardhawi Penerbit Risalah Gusti

Page 10: Kafir, syirik, surga & neraka

10

Cetakan Kedua, 1996 Jln. Ikan Mungging XIII/1 Telp./Fax. (031) 339440 Surabaya 60177)

C. Golongan

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130409103644AApVGN7

kafir ada 4 golongan 1. golongan kafir Dzimmi yaitu golongan kafir yang hidup berdampingan dengan muslim golongan kafir Dzimmi nggak boleh diperangi Rasulullah saw bersabda : . "Barangsiapa yang mengganggu seorang kafir Dzimmi maka aku yang menjadi lawannya nanti pada hari kiamat!". [HR. Al Khathib dalam At Tarikh dari Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu dengan sanad shahih] . 2. golongan kafir Mu'aahad yaitu golongan kafir yang tidak memerangi islam golongan kafir Mu'aahad tidak boleh diperangi Rasulullah SAW bersabda : . "Barangsiapa yang membunuh seorang kafir Mu'aahad maka dia tidak akan mencium aroma wangi al Jannah (padahal) sesungguhnya aroma wangi al Jannah itu didapati (tercium) sejauh perjalanan 40 tahun." [HR. Al Bukhari] 3. golongan kafir Musta'min yaitu golongan kafir yang dilindungi golongan kafir Musta'min tidak boleh diperangi . "Dan jika salah seorang dari kaum musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya" [QS. At Taubah :6] . 4. golongan kafir Harbi yaitu golongan yang memerangi Islam yaitu golongan kafir yang harus diperangi .

Page 11: Kafir, syirik, surga & neraka

11

"Dan perangilah di jalan Allah orang- orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [Qs Al Baqarah :190].

D. Apakah Semua Orang Kafir Sama ?

http://almanhaj.or.id/content/2569/slash/0/apakah-semua-orang-kafir-sama/

Ketika kekhilafahan Islam dan hukum Islam ditinggalkan, maka banyak sekali hak dan kewajiban yang terlantar dan disalahartikan. Sikap dan tindakan yang melanggar syariat dianggap bagian dari syariat, terutama yang berhubungan dengan orang kafir. Ada yang beranggapan, orang kafir seluruhnya sama, wajib diperangi, tidak boleh diberi perlindungan dan keamanan. Sebaliknya, ada juga yang menganggap semua orang kafir itu memiliki hak-hak yang sama dengan kaum Muslimin. Kedua anggapan ini tidak bisa dibenarkan. Anggapan pertama akan menyeret kepada perbuatan zhalim, padahal Islam mengajarkan keadilan dan mengharamkan perbuatan zhalim kepada siapapun juga. Sedangkan pandangan kedua akan melunturkan dan mengikis sifat wala’ (loyalitas dan kesetiaan kepada kaum Muslimin) dan bara’ (berlepas diri dari semua orang kafir) dari hati kaum Muslimin. Lalu bagaimanakah seharusnya kita berhubungan dengan orang-orang kafir itu ? Apakah mereka disikapi sama ? KEINDAHAN DAN KEADILAN ISLAM Islam melarang umatnya melakukan pembunuhan tanpa alasan yang haq (dibenarkan). Allah Azza wa Jalla berfirman: اس جمیعا ما قتل الن ن فكأ و فساد في األرض أ نفس غیر ه من قتل نفسا ب ن أ "Sesungguhnya barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya".[al-Mâidah/5:32] Juga firman-Nya: حق ال ال ب م الله إ فس التي حر قتلوا الن وال ت "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan suatu (sebab) yang benar" [al-‘An’âm/6:151] Kata "jiwa" dalam ayat di atas bersifat umum mencakup jiwa Muslim dan non muslim. Semuanya haram dibunuh kecuali dengan alasan yang dibenarkan syariat, misalnya tindak pembunuhan yang dilakukannya. Jika alasan yang dibenarkan ini ada pada seseorang, maka syariat memperbolehkan membunuhnya sebagai hukuman atas perbuatan yang dilakukannya. Syariat tidak pernah memberikan izin, apalagi memerintahkan membunuh satu jiwa dengan sebab kejahatan yang dilakukan orang lain. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : ى أخر رة وزر وال تزر واز "Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain" [al-Isrậ'/17:15] Inilah Islam, sebuah dîn (ajaran agama) yang dibangun di atas dasar keadilan dan memerintahkan umatnya untuk senantiasa berbuat adil. ORANG KAFIR DAN HAK MEREKA.

Page 12: Kafir, syirik, surga & neraka

12

Para ulama membagi orang kafir menjadi tiga kategori: 1. Orang kafir harbi (al-muhâribîn) 2. Orang kafir yang memiliki perjanjian dengan kaum Muslimin (ahlu al-‘ahd) 3. Orang kafir ahlu dzimmah (adz-dzimmi) Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah mengatakan : "Setelah surat Barâ`ah (at-Taubah) turun, masalah orang kafir terbagi menjadi tiga golongan : kafir harbi (al-muhâribîn), ahlu al-‘ahd dan ahlu adz-dzimmah.[1] KAFIR HARBI. Orang kafir harbi adalah seluruh orang musyrik dan Ahli kitab yang boleh diperangi atau semua orang kafir yang menampakkan permusuhan dan menyerang kaum Muslimin. Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimîn rahimahullah menyatakan : "Kafir harbi tidak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan dari kaum Muslimin." [2] Mereka adalah orang kafir asli yang diperangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: يقیم سول الله و دا ر ن محم ال الله وأ ه إ ل ن ال إ شھدوا أ ى ي اس حت قاتل الن ن أ ذا فعلوا ذلك عصموا أمرت أ كاة فإ وا الز ؤت الة وي وا الصال موالھم إ ي دماءھم وأ ھم على الله من حساب سالم و حق اإل ب "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melakukannya, berarti mereka telah menjaga jiwa dan harta mereka dariku (Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam) kecuali dengan (alasan-red) hak Islam serta hisab mereka diserahkan kepada Allah" [HR al-Bukhâri] Golongan ini diperangi, apabila ia atau negaranya telah menampakkan atau menyatakan perang terhadap kaum Muslimin atau kaum Muslimin terlebih dahulu mengumumkan perang terhadap mereka setelah orang-orang kafir ini menolak ajakan kepada Islam. Perlu diketahui, tidak semua kafir harbi diperangi. Dalam banyak hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membunuh orang yang tidak ikut perang seperti anak-anak, wanita, orang-orang jompo, lumpuh, banci, pendeta dan orang buta. Kemudian Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn rahimahullah menjelaskan bahwa tujuh golongan ini tidak boleh dibunuh kecuali dengan salah satu dari tiga sebab berikut : a. Mereka memiliki peran pemikiran dan pengaturan strategi b. Apabila mereka ikut berperang c. Memberikan dorongan semangat kepada para tentara musuh untuk berperang.[4] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan: "Apabila hukum asal dari peperangan yang disyariatkan itu adalah jihad dan tujuannya adalah menjadikan agama ini seluruhnya untuk Allah Azza wa Jalla dan meninggikan kalimat Allah Azza wa Jalla sehingga menjadi yang tertinggi, maka orang yang menghalang-halangi harus diperangi. Sementara orang yang tidak memiliki kekuatan untuk menghalangi atau berperang, seperti wanita, anak-anak, pendeta (rahib), orang jompo, buta dan lumpuh serta sejenisnya, mereka ini tidak boleh dibunuh menurut jumhur Ulama, kecuali jika mereka ikut andil dalam peperangan, baik dengan perkataan atau perbuatannya. Walaupun sebagian Ulama ada yang memandang boleh membunuh secara keseluruhan disebabkan kekufuran mereka semata kecuali wanita dan anak-anak karena mereka adalah harta (ghanimah) bagi kaum Muslimin. (Tapi) pendapat yang benar adalah pendapat pertama.[5] ORANG KAFIR HARBI YANG MENDAPATKAN JAMINAN KEAMANAN Golongan ini terbagi menjadi dua yaitu yang minta suaka atau perlindungan keamanan (al-musta`min) dan yang memiliki perjanjian damai yang disepakati (al-mu’âhad). Syaikh Ibnu ‘Utsaimîn rahimahullah menyatakan: "al-musta’minûn memiliki hak mendapat perlindungan dari

Page 13: Kafir, syirik, surga & neraka

13

kaum Muslimin dalam waktu dan tempat yang telah ditentukan, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : بلغه مأمنه سمع كالم الله ثم أ ى ي جره حت ك فأ ن المشركین استجار حد م ن أ وإ "Dan jika salah seorang kaum musyirikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya" [at-Taubah/9:6] Sedangkan al-mu’âhad, mereka berhak mendapatkan pelaksanaan perjanjian dari kita dalam waktu yang sudah disepakati, selama mereka tetap berpegang pada janji mereka tanpa menyalahinya sedikitpun, tidak membantu musuh yang menyerang kita serta tidak mencela agama kita. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : م من المشركین ثم ال الذين عاھدت إ ن تھم إ لى مد یھم عھدھم إ ل تموا إ حدا فأ یكم أ ظاھروا عل نقصوكم شیئا ولم ي م ي ل حب الله يقین المت "Kecuali orang-orang musyirikin yang kamu mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatupun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa" [at-Taubah/9:4] Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala ھم ال ن ة الكفر إ ئم طعنوا في دينكم فقاتلوا أ عد عھدھم و يمانھم من ب كثوا أ ن ن يمان وإ أ "Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya" [at-Taubah/9:12] [6] Tentang pemberian keamanan ini, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ة ا وذم اھم دن ھا أ سعى ب لمسلمین واحدة ي "Perlindungan kaum Muslimin (terhadap orang kafir) adalah sama walaupun jaminan itu diberikan oleh kaum Muslimin yang paling rendah" [7] Dalam hadits ini terdapat petunjuk bahwa hak perlindungan kepada non Muslim boleh diberikan oleh seorang Muslim. Apabila syarat-syarat pemberian perlindungan telah terpenuhi, maka perlindungan yang diberikan oleh seorang Muslim memiliki kekuatan yang sama dengan perlindungan yang diberikan penguasa muslim. Atas dasar ini, maka pemberian perlindungan seorang Muslim secara pribadi atau penguasa Muslim kepada orang kafir baik Kristen ataupun Yahudi adalah sah. Sehingga seluruh kaum Muslimin dari penduduk negara tersebut tertuntut untuk menaatinya. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada utusan musuh Islam. Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan : "Dua utusan Musailamah al-Kadzdzâb datang membawa surat Musailamah al-Kadzdzâb kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka adalah ‘Abdullah bin an-Nawâhah dan ibnu Atsâl. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada keduanya: “Seandainya bukan karena utusan itu tidak dibunuh, maka tentulah aku akan memenggal leher kalian berdua!” [8] Ibnul Qayyim rahimahullah menambahkan lagi, “Di antara petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah tidak menahan utusan apabila ia sudah memilih Islam. Penguasa kaum Muslimin tidak boleh menghalangi utusan tersebut untuk kembali ke kaumnya, bahkan penguasa kaum Muslimin harus mengembalikannya kepada kaum yang mengutusnya. Sebagaimana dijelaskan Abu Râfi’ dalam pernyataan beliau Radhiyallahu 'anhu : "Kaum Quraisy mengutusku menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika aku telah menemui beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, Islam masuk ke hatiku. Lalu aku berkata : Wahai Rasulullah, saya tidak ingin kembali kepada mereka." Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menanggapi : "Aku tidak pernah melanggar janji

Page 14: Kafir, syirik, surga & neraka

14

dan menahan utusan. Kembalilah kepada mereka! Apabila yang ada di hatimu sekarang ini masih terus ada, maka kembalilah (kepada kami-red)”! .[9,10] Oleh karena itu, dilarang membunuh dan mengganggu orang kafir yang masuk negara Islam dengan perlindungan dan perjanjian, seperti wisatawan asing, utusan dan duta besar yang ditempatkan di negara Islam. Karena, mereka masuk dengan visa dan perjanjian antar negara. Syaikh Shâlih bin Fauzân Ali Fauzân hafizhahullâh – salah seorang anggota Dewan Ulama Besar Saudi Arabia - menyatakan : "Apabila kita mengundang mereka untuk datang atau kita berikan perlindungan (al-amân), maka kita tidak boleh mencelakakan atau merugikan mereka. Kita wajib berlaku adil hingga mereka pergi dan menyelesaikan perjanjian mereka serta pulang ke negara mereka. Karena mereka masuk dengan perlindungan dan kita yang meminta dia untuk datang. Karena itulah, kita wajib memperlakukan mereka dengan adil, tidak menzhalimi mereka serta wajib memberikan hak-hak mereka. Sedangkan dalam masalah cinta, kita tidak boleh mencintai mereka. Namun kebencian kita kepada mereka tidak boleh menyeret kita untuk menzhalimi mereka atau mengurangi sedikit pun hak mereka atau mengganggu mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : قوى ب للت قر ال تعدلوا اعدلوا ھو أ كم شنآن قوم على أ جرمن وال ي "Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa" [al-Mâidah/5:8] Namun di masa-masa yang akan datang, kita tidak mendatangkan mereka dan menggantikannya dengan para pekerja dari saudara-saudara kita kaum Muslimin. [11] AHLI DZIMMAH Golongan ketiga yaitu ahli dzimmah. Golongan inilah yang paling banyak memiliki hak atas kaum Muslimin dibandingkan dengan golongan sebelumnya. Karena mereka hidup di negara Islam dan di bawah perlindungan dan penjagaan kaum Muslimin dengan sebab upeti (jiz-yah) yang mereka bayarkan. Dzimmah dalam pengertian para ulama syariat adalah membiarkan sebagian orang kafir berada dalam kekufurannya dengan syarat membayar jizyah (upeti) dan komitmen dengan hukum-hukum agama.[12] Akad dzimmah ini diperbolehkan untuk Ahli kitab dan orang Majusi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : م الل مون ما حر وم اآلخر وال يحر الی ال ب الله و ذين ال يؤمنون ب ى قاتلوا ال ذين أوتوا الكتاب حت حق من ال دينون دين ال ه ورسوله وال يد وھم صاغرون ة عن ي جزي يعطوا ال "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari Kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk".[at-Taubah/9:29] Dalam ayat di atas, jelaslah bahwa jizyah diambil dari ahli kitab yaitu Yahudi dan Nashrâni. Sedangakan orang Majusi juga ditariki jizyah, dengan dasar hadits ‘Abdurahman bin ‘Auf Radhiyallahu 'anhu yang menyatakan : ن رسول الله ھجر أ خذھا من مجوس سلم أ یه و صلى الله عل "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengambil jizyah dari Majusi Hajar".[13] Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan : "Para Ulama ahli fikih telah berijma’ bahwa jizyah (upeti) diambil dari Ahli kitab dan orang dari Majusi.[14] HUKUM SEPUTAR AHLI DZIMMAH Akad ini hanya boleh dilakukan oleh pemerintah atau wakilnya, seperti para panglima perang atau orang yang memang ditugaskan menangani hal tersebut. Karena akad dzimmah banyak memiliki konsekwensi hukum,

Page 15: Kafir, syirik, surga & neraka

15

berbeda dengan pemberian jaminan keamanan (al-amân). Disamping juga, akad dzimmah ini bersifat terus menerus dan tidak terbatas oleh waktu tertentu. Akad ini diwujudkan oleh pemerintah Islam apabila memenuhi syarat-syarat berikut : a. Ahli Dzimmah komitmen dan terus membayar upeti (jizyah) setiap tahun. b. Mereka tidak boleh menjelek-jelekkan Islam sedikit pun c. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan dan membahayakan kaum Muslimin. d. Mereka tunduk dengan semua aturan dan hukum Islam [15] Diantara konsekwensi akad dzimmah ini adalah: [16] 1. Dilarang membunuh, menyakiti dan mengambil harta mereka dengan semena-mena. 2. Wajib bagi pemerintah kaum Muslimin untuk menjaga dan melindungi mereka serta tidak mengganggu mereka. 3. Wajib bagi pemerintah kaum Muslimin untuk menerapkan hukum Islam pada jiwa, harta dan kehormatan mereka. 4. Wajib bagi pemerintah Islam untuk menegakkan had (hukuman) atas mereka dalam semua yang mereka yakini haram. 5. Wajib bagi ahli dzimmah untuk tampil beda dengan kaum Muslimin dalam berpakaian dan tidak boleh menampakkan sesuatu yang dianggap sebagai kemungkaran dalam Islam, meskipun sedikit atau menampakkan sesuatu yang menjadi syiar agama mereka seperti salib dan sebagainya. 6. Kaum Muslimin dilarang menyerupai mereka (at-tasyabbuh) dan tidak boleh berdiri menyambut mereka serta mendahulukan mereka untuk berbicara di depan majelis kaum Muslimin. 7. Kaum Muslimin dilarang mengucapkan salam terlebih dahulu kepada mereka, mengucapkan selamat kepada hari raya mereka dan bertakziyah kepada mereka 8. Kaum Muslimin diperbolehkan menjenguk ahli dzimmah yang sakit untuk satu kemaslahatan. (al-mashlahat ar-râjihah)

E. Inilah bedanya kafir dan muslim saat meninggal

http://www.solusiislam.com/2013/05/inilah-bedanya-kafir-dan-muslim-saat.html

Inilah bedanya orang muslim vs orang kafir disaat dia meninggal.

Berikut kami terjemahkan hadits Rasulullah SAW yang menerangkan kepada kita semua tentang bagaimana keadaan kita selaku hambanya yang pasti akan menemui ajal. baca Artikel sebelumnya: Ingatlah Mati! dan Siapkah anda Mati?

Berikut penjelasan secara ringkas tentang keadaan manusia baik dia yang muslim atau kafir disaat ajal menjemput. semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.". Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga,

Page 16: Kafir, syirik, surga & neraka

16

maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Akukembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya."

Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata."

Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah." Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."

Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu saja sebagaimana ayat "Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukanAllah,

Page 17: Kafir, syirik, surga & neraka

17

maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."

Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Aaahhh… Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: " Aaahhh…Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: " Aaahhh…Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: " Aaahhh…Saya tidak tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu." Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."

F. Apakah Sama Orang Musyrik dengan Orang Kafir?

http://blog.re.or.id/apakah-sama-orang-musyrik-dengan-orang-kafir.htm

Ustadz, saya baca dalam surah al-Hajj ayat 17 yang berbunyi Sesungguhnya orang-orang yang

beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi

dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat.

Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu , artinya di dalam al-Quran ada golongan

orang-orang musyrik lalu bagaimana dengan orang non muslim yang saat ini kita ketahui.

Apakah musyrik menurut al-Quran sama dengan orang non muslim saat ini?

Juga dalam surah al-Baqarah ayat 221 jelas-jelas kita dilarang menikahi wanita musyrik.

Artinya sangat berbahaya sekali dengan wanita musyrik bila dibandingkan dengan wanita ahli

kitab. Bagaimana menurut pandangan al-Quran tentang kedudukan wanita musyrik dengan

wanita ahli kitab bahayanya tersebut?

Serta dalam surah al-Maidah Allah berfirman, Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang

paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan

orang-orang musyrik.

Siapakah orang-orang musyrik itu?

Para ulama membagi orang non muslimi ini menjadi dua macam. Pertama, kafir pemeluk agama samawi. Mereka sering kali disebut juga dengan ahli kitab. Mereka adalah Yahudi dan

Page 18: Kafir, syirik, surga & neraka

18

Nasrani. Kedua, kafir musyrikin, yaitu mereka yang kafir tetapi bukan pemeluk agama samawi, juga bukan ahli kitab. Misalnya, orang-orang Arab Quraisy semasa masih belum masuk Islam, termasuk juga para penyembah api dan pemeluk agama bumi buatan manusia . Pemeluk agama Hindu, Budha, Konghuchu, Shinto dan Zoroaster termasuk di dalamnya.

Di dalam Al-Quran kalau Allah SWT menyebutkan kaum musyrikin, maka yang dimaksud bukanlah para shahabat nabi yang muslim tetapi melakukan beberapa pekerjaan yang bernilai syirik. Namun sebutan musyrikin ini diidentikkan dengan orang-orang non muslim Arab yang tidak atau belum mau memeluk Islam.

Sering kali kita dapati istilah musyrikin Arab, juga istilah kaum musyrikin Quraisy. Mereka ini 100% kafir, bukan muslim dan kalau mati masuk neraka. Sebab yang terjadi pada mereka bukan sekedar mengerjakan perbuatan yang berbau syirik, melainkan mereka anti dengan syahadatain. Bahkan lebih jahat dari umat Yahudi dan Nasrani di masa itu.

Musyrikin itu Kafir

Paling tidak ada beberapa hal pokok yang menguatkan bahwa kaum musyrikin itu kafir dan kedudukannya lebih rendah dari ahli ktiab, yahudi dan nasrani.

1. Mereka tidak pernah mau menerima bahwa tuhan hanya satu saja, yaitu Allah. Meski mereka mengenal dan mengakui bahwa Allah SWT itu, namun konsep ketuhanan mereka adalah mengakui adanya tuhan-tuhan selain Allah. Baik berberntuk berhala batu, atau pun menyerahkan diri mereka kepada kekuatan ghaib.

Bentuk aqidah seperti ini dalam konsep Islam tidak ada artinya. Sebab yang namanya iman kepada Allah itu adalah menafikan semua bentuk penyembahan kecuali hanya kepada Allah. Mereka adalah orang-orang yang beragama dengan agama nenek moyang danmenyembah berhala, baik yang terbuat dari batu, kayu, atau pun potongan kurma.

2. Mereka tidak mengakui kenabian Muhammad SAW dan semua nabi serta rasul yang diutus Allah ke muka bumi, sebab mereka itu memang menolak konsep kenabian. Dan realitanya sehari-hari, kerja mereka memang selalu memusuhi Rasulullah SAW, mengejeknya, mengatainya gila, atau menuduhnya sebagai penyihir, atau didudukkan sebagai penyair. Bahkan lebih jauh dari itu, mereka pun setiap harinya tidak berhenti dari memerangi bahkan bercita-cita untuk membunuhnya.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani, meski mereka tidak mengakui kenabian Muhammad SAW, namun mereka masih menerima konsep kenabian. Mereka mengakui kenabian para nabi dan rasul terdahulu, meski mereka seringkali memeranginya juga.

3. Mereka juga tidak mengakui adanya ayat Al-Quran sebagai wayhu yang turun dari langit, karena mereka memang mengingkari adanya kitab suci yang turun dari langit. Mereka mengatakan bahwa Al-Quran itu hanyalah syair yang diciptakan oleh Muhammad SAW.

Page 19: Kafir, syirik, surga & neraka

19

Sedangkan Yahudi dan Nasrani meski tidak menerima Al-Quran, namun mereka menerima Zabur, Taurat dan Injil serta kitab-kitab yang turun kepada para nabi sebelumnya. Meski pun tidak sedikit dari mereka yang menginjak-injak atau memutar balik isinya.

4. Mereka juga tidak mengakui keberadaan para malaikat yang suci sebagai hamba-hamba Allah SWT yang mulia.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani sangat mengenal konsep tentang adanya para maiaikat, meski banyak di antara merreka menyelengkannya menjadi puteri-puteri Allah SWT. Nauzu billahi min zalik.

5. Mereka juga mengingkari adanya kehidupan setelah kematian, serta tidak menerima bahwa orang yang telah meninggal itu akan dibangkitkan kembali.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani masih mengakui adanya kehidupan setelah kematian, juga menerima konsep bahwa orang yang sudah mati itu nantinya akan dibangkitkan untuk dihisab untuk dimasukkan ke surga atau ke neraka.

6. Bahkan yang paling parah, mereka juga meningkari adanya azab kubur serta tidak pernah percaya akan datangnya hari kiamat. Surga dengan segala kenikmatannya dan neraka dengan semua bentuk siksanya tidak pernah mereka akui keberadaannya.

Sedangkan Yahudi dan Nasrani sangat mengakui adanya surga dan neraka, bahkan istilah yang mereka pakai punya banyak kemiripan dengan istilah di dalam Al-Quran. Di dalam Al-Quran seringkali disebutkan nama surga yaitu Jannatu ‘Adnin, sebagaimana Yahudi dan Nasrani juga menyebut taman Eden.

Jadi kalau pada beberapa poin utama di atas, musyrikin Arab tidak menerimanya, padahal semua itu tidak lain adalah rukun Iman, maka Yahudi dan Nasrani masih mengenalnya atau mengakuinya, meski dengan cara pandang yang seringkali keliru. Semua itu akibat penyelewengan besar-besaran yang dilakukan para pemuka agama mereka, yang pada hakikatnya telah mengangkat diri menjadi tuhan.

Kegembiraan para shahabat dengan berita menangnya Romawi atas Persia

Bahwa Yahudi dan Nasrani lebih dekat kepada Islam ketimbang kaum musyrikin sangat bisa dibaca dari sikap spontan para shahabat nabi SAW, ketika mendengar pasukan Romawi berhasil mengalahkan pasukan Persia.

Pasukan Romawi adalah pemeluk agama samawi, agama yang diturunkan dari langit, sebagaimana agama yang dipeluk oleh umat Islam. Sedangkan pasukan Persia adalah kaum paganis musyrikin penyembah api. Agama mereka hanyalah hasil produk filsafat manusia biasa. Secara psikologis, para shahabat merasakan kedekatan hubungan dengan sesama pemeluk agama samawi. Sehingga wajar bila mereka turut bergemira dengan kemenangan pasukan Romawi.

Page 20: Kafir, syirik, surga & neraka

20

Alif laam Miim.Telah dikalahkan bangsa Romawi,di negeri yang terdekat. Dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah . dan di hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman.

Page 21: Kafir, syirik, surga & neraka

21

Syirik

Pembaca yang budiman, minimal ada 6 bentuk kesyirikan kepada Allah ta’ala yang tersebar di tengah-tengah masyarakat, sebagai hasil dari metode setan; menakut-nakuti manusia di tempat-tempat angker. Kami sebutkan secara ringkas (insya Allah pada kesempatan lain akan kami rinci):

1. Syirik dalam do’a atau isti’adzah, yaitu memohon perlindungan kepada selain Allah ta’ala. Dalam hal ini permohonan kepada setan, seperti ucapan sebagian orang, “Mbah permisi, saya mau lewat, tolong jangan diganggu.”

2. Syirik dalam tawakal, yaitu bergantungnya hati kepada selain Allah ta’ala dalam perkara yang tidak mampu dilakukan kecuali hanya oleh Allah ta’ala semata. Dalam hal ini tawakal kepada setan dalam meraih suatu keselamatan dari bahaya.

3. Syirik dalam khauf (takut), yaitu takutnya seseorang kepada sesuatu dengan keyakinan ia dapat menimpakan kemudharatan kepadanya selain Allah ta’ala, padahal setan-setan itu tidak sedikitpun mampu menimpakan bahaya kepada manusia kecuali dengan izin Allah ta’ala.

4. Syirik dalam roja’ (harap), yaitu mengharapkan sesuatu yang tidak mampu dilakukan kecuali hanya oleh Allah ta’ala, yaitu mengharapkan perlindungan kepada setan, yang tidak mampu diberikan kecuali hanya oleh Allah ta’ala.

5. Taqorrub (mendekatkan diri) kepada setan. Kesyirikan dalam bentuk ini sangat beragam dan luas, terkadang dalam bentuk sembelihan ataupun sesajen berupa macam-macam makanan untuk setan, sampai-sampai di tempat tertentu manusia dijadikan tumbal untuk setan. Demikian pula, mengadakan ziarah khusus ke makam tertentu disertai ritual-ritual ibadah tertentu, dengan harapan penghuni makam tersebut dapat memberi suatu kemanfaatan atau melindungi dari suatu bahaya. Beribadah di kuburan dan berlebih-lebihan (ghuluw) dalam menyikapi kuburan termasuk sarana yang dapat mengantarkan kepada kesyirikan.

6. Syirik dalam rububiyyah, yaitu meyakini ada selain Allah ta’ala yang bisa memberikan kemanfaatan dan menimpakan bahaya atau menolaknya.

Page 22: Kafir, syirik, surga & neraka

22

Nama-nama Surga dan Neraka, serta Penghuninya

A. Neraka

1. NERAKA HAWIYAH: diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur keburukan. Orang muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari- harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Mereka ini yaitu orang yang tidak mau menerima syariat Islam, tidak mau memakai jilbab (bagi wanita), memakai sutra dan emas (bagi lak- laki), mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan lain sebagainya. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Qori’ah ayat 8-11)

2. NERAKA JAHIM adalah neraka sebagai tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan ALLAH, maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di dunia menyembah sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang akan menyiksa orang itu. Orang yang menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut ALLAH, karena syrik berarti mensekutukan ALLAH atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat ALLAH. Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain ALLAH. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (As-Syu’araa, ayat 91), (Asy-Syu’ara’) dan (Surah As-Saffat)

3. NERAKA SAQAR adalah tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah ALLAH dan Rasulullah. Mereka mengetahui bahwa ALLAH sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam. Maka dibakar dalam api adalah hukuman untuk mereka. Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surah (Al-Muddatsir ayat 26-27,42)

4. NERAKA LAZZA: neraka yang bergejolak apinya dan mengelupaskan kulit kepalanya. (QS:70. Al Ma´aarij] 15-18)

5. NERAKA HUTHAMAH: itu disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka ALLAH membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka semau yang ALLAH mau. NERAKA HUTHAMAH disediakan untuk gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak

Page 23: Kafir, syirik, surga & neraka

23

atau platina, mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Humazah)

6. NERAKA SAIR diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya ALLAH atau dengan membantah perintah ALLAH dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari: Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat. Didalam Al-Qur’an terdapat pada (An-Nisa’ ayat 10), (Al-Mulk ayat 5,10,11)

7. NERAKA WAIL disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka. Surah (Al-Tatfif) dan (Surah At-Tur). Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surah (Al-Muthaffifin, ayat 1-3)

8. NERAKA JAHANAM: Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. Al-Qur’an surah (Al Hijr, 43-44). “Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah”(An-Nisa: 169)

B. Surga

1. SURGA FIRDAUS: surga yang diperuntukan bagi orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya. dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al Kahfi, ayat 107) dan surah(Al Mu’minuun, ayat 9-11).

2. SURGA ‘ADN: surga yang diperuntukkan bagi orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan beramal shaleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir: 32-33), sabar, menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar-Ra’ad:22-23)

Page 24: Kafir, syirik, surga & neraka

24

3. SURGA NAIM: surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal shaleh. dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Luqman, ayat 8) dan (Al Hajj, ayat 56)

4. SURGA MA’WA: surga yang diperuntukan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm: 15), beramal shaleh (As Sajdah: 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (An Naziat : 40-41)

5. SURGA DARUSSALAM: surga yang diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal shaleh. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. 6:127)

6. SURGA DARUL MUQAMAH: surga yang diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah. Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur sebagaimana yg disebutkan di dalam surat (Faathir ayat 35).

7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN: surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman (Ad Dukhan, ayat 51)

8. SURGA KHULDI: surga yang diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya (orang-orang yang bertakwa). Katakanlah: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang Telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?” (Al Furqaan, ayat 15)