Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

22
Pemanfaatan Strategic Information System pada perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif 01 PUM Yakobus Tanurjaya 1401113692

description

Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Transcript of Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Page 1: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Pemanfaatan Strategic Information System pada perusahaan

untuk memperoleh keunggulan kompetitif

01 PUM

Yakobus Tanurjaya 1401113692

Page 2: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

DAFTAR ISI

I. Pendahuluan ...........................................................................................................1

II. Pembahasan ............................................................................................................2

Studi Kasus ............................................................................................................8

III. Kesimpulan dan Saran .........................................................................................12

IV. Daftar Pustaka ......................................................................................................13

ii

Page 3: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Pemanfaatan Strategic Information System pada perusahaan

untuk memperoleh keunggulan kompetitif

I. Pendahuluan

Strategic Information System (SIS) adalah sistem yang digunakan untuk membantu

organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif (Competitive Advantage)

dengan menggunakan Sistem informasi untuk mendukung goal strategis dan

meningkatkan peforma dan produktivitas. Jadi bisa dikatakan sistem informasi

strategis adalah suatu bentuk pengaplikasian sistem informasi untuk mencapai goal

yang ditetapkan.

Strategic information System dewasa ini digunakan oleh para eksekutif perusahaan

untuk mendukung Goal mereka. Dalam membuat objektif atau goal, para eksekutif

tidak hanya mengkonversikan misi dan arah dari organisasi mereka menuju target

spesifik yang harus dicapai tetapi juga membantu untuk meminimalisir

penyimpangan. Arti sebenarnya dari Objectives adalah “akhir” dan strategi sendiri

adalah “arti” dari pencapaian tersebut.

Membuat suatu strategi yang tepat memerlukan beberapa hal penting antara lain

bagaimana cara suatu organisasi mampu untuk menyelesaikan sendiri rencana dari

goal yang sudah ditetapkan, kemudian bagaimana cara membangun strategi yang

hemat biaya, dan mengelola sumber daya informasi yang ada untuk menciptakan nilai

tambah, dan bisa melaporkan kinerja untuk evaluasi.

Pada tugas KSI kali ini saya lebih menganalisis bagaimana para eksekutif perusahaan

membangun sistem informasi yang bersifat strategis dan bagaimana mereka

mensinergikan Information Technology dalam kegiatan perusahaan mereka untuk

memperoleh keunggulan kompetitif. Untuk lebih memperjelas disertakan pula study

case dari suatu perusahaan yang mengaplikasikan Strategic Information System

1

Page 4: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

II. Pembahasan

Competitive Strategy

Strategic Information System adalah sistem informasi yang membantu sebuah

perusahaan bisnis atau organisasi memperoleh Keunggulan kompetitif (Competitive

Advantage). Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para

pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di

atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan

produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan

kualitas yang lebih tinggi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-

segmen tertentu.

Bicara soal keunggulan kompetitif, maka tidak terlepas dari Competitive Strategies

(Strategi kompetitif). Keunggulan kompetitif hanya bisa diperoleh ketika sebuah

perusahaan bergerak dengan mempelajari tekanan kompetitif (Competitive Forces).

Sejalan dengan tujuan perusahaan untuk memenangkan Competitive Forces maka

harus didukung dengan strategi kompetitif antara lain:

Berusaha untuk memangkas ongkos produksi secara keseluruhan

Perusahaan ini mempunyai slogan “Nobody Does it Cheaper”. Produk yang

dihasilkan cenderung standard dan dijual dengan harga yang terjangkau.

Perusahaan dengan strategi ini biasanya membiarkan profit yang kecil dengan

timbal balik volume penjualan yang besar.

Diffrentiation with Innovation Strategy

Slogan “Nobody makes it better” begitu dijunjung tinggi oleh perusahaan

dengan strategi ini, dimana inovasi terus dilakukan untuk membuat barang

yang berbeda, banyak variasi. Karena barang yang diproduksi lebih variatif

maka biasanya harus didukung dengan promosi atau iklan yang intens.

Berorientasi pada pelanggan dan pasar tertentu

Strategi perusahaan ini adalah dengan membuat sesuatu yang “Made

especially for you” dimana biasanya perusahaan telah melakukan survey

tentang kebutuhan pelanggan disuatu daerah tertentu. Perusahaan ini baisanya

menawarkan aspek personalisasi pada produknya meskipun dengan harga

premium.

Teknologi Informasi dalam Perusahaan

2

Page 5: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Berkembangnya teknologi informasi memunculkan pertanyaan bagaimana

perusahaan bisa menggunakan TI sebagai sarana untuk mempertajam strategi

organisasi bisnis dalam memperoleh Keunggulan Kompetitif. Jika Perusahaan ingin

menyediakan layanan berkualitas kepada pelanggannya maka perusahaan harus

menggunakan Teknologi Informasi harus dapat mendukung, bahkan menjadikan

layanan kepada pelanggan tersebut memiliki difrensiasi tersendiri dengan adanya TI.

Dalam menerapkan Teknologi Informasi dalam perusahaan mutlak harus dibuat

perencanaan, dimana rencana pemanfaatan TI sedemikian rupa harus fleksibel.

Fleksibel bukan berarti berubah-ubah dengan adanya pergantian pimpinan. Meskipun

tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan strategi pemanfaat TI sejalan dengan

pergantian pimpinan. Namun Fleksibelnya itu lebih kepada rencana pembangunan

infrastruktur TI harus bisa fleksibel terhadap perubahan yang ada, tanpa melihat

adanya pergantian pimpinan. Kemudian, apabila rencana pemafaatan TI sudah

fleksibel harus didukung dengan dasar yang kuat dari awal hingga selesai, karena

kebanyakan organisasi bisnis terlalu bersemangat di awal tetapi pada pertengahan

kehabisan dana. Setelah selesai pun harus tetap dilakukan monitoring dengan terlebih

dahulu mendefinisikan indikatonya, atau yang dikenal dengan istilah KPI (Key

performance Indicator) atau KSF (Key success factor).

Perencanaan Strategis pada perusahaan

Pengertian Perencanaan Strategik (Strategic Planning)

Perencanaan Strategik (Strategic Planning) adalah Proses pemilihan tujuan - tujuan

organisasi, penentuan strategi, program - program strategi, dan penetapan metode -

metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah

diimplementasikan. Perencanaan Strategi juga merupakan proses perencanaan jangka

panjang yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi.

Perencanaan strategik merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang dapat

diartikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan atas programprogram yang

akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan

dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun ke depan.

Perencanaan strategik menempati posisi yang krusial, karena menentukan

kekomprehensifan, kekoherenan, dan keseimbangan rencana jangka panjang dan

rencana jangka pendek yang dihasilkan oleh organisasi.

3

Page 6: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan computer menempatkan

tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unuit khusus

yang terdidi atas para professional informasi. Unit tersebut biasa disebut sebagai

divisi IT, dimana ditugaskan kepada seorang manajer.

Istilah CEO, yang berarti “Chief Eksekutif Officer”, pertama kali dicantumkan dalam

kosakata bisnis untuk menunjukkan seseorang yang memiliki pengaruh besar dalam

mengarahkan perusahaan. Istilah CFO, untuk “Chief Financial Officer” dan COO,

untuk “Chief Operating Officer”, kemudian juga dibuat. Namun belakangan ini istilah

CTO, atau “Chief Technology Officer” atau CIO (Chief Information Officer) mulai

muncul dan menggambarkan peranan oleh manajer puncak bagian informasi.

CIO adalah manager dengan tingkat keahlian tertinggi di layanan informasi. Manager

ini menyumbangkan keahlian manajerialnya dalam memecahkan masalah-masalah

yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-

area operasi perusahaan lainnya.

Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu

komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan

strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum, komiter

eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan.

Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi. Setelah rencana

dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaanya sepanjang tahun dan, jika

dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat

dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil

inisiatif pengumpulan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh

sasaran perusahaan akan tercapai. Ketika para eksekutif sebuah perusahaan

sepenuhnya memiliki komitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya

kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana

strategisnya sendiri. Rencana area bisnis ini merinci bagaimana area-area tersebut

untuk mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.

Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area

membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi

pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja

sama dengan baik. Selama beberapa taun terakhir, unit Sistem informasi telah

mendedikasikan sebagian besar perhatian mereka pada perencanaan strategis daripada

kebanyakan area bisnis yang lain.

4

Page 7: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Competitive Advantage

Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan

keunggulan kompetitif. Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan

dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulan di atas

para pesaingnya. Sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan

menciptakan suatu rantai nilai (value Chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa

perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan

perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.

Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan aktivitas nilai. Aktivitas nilai terdiri

dari dua jenis: utama dan pendukung. Aktivitas nilai utama meliputi logistic input

yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang

mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistic output yang memindahkan barang

kepada pelanggan, operasi pemasaran dan mengindentfikasi kebutuhan pelanggan dan

mendapatkan pesanan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang

baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik di

sepanjang perusahaan. Selain aktivitas nilai utama ada pula aktivitas nilai pendukung

terlihat pada lapisan bagian atas dan mancakup infrastruktur perusahaan. Selain itu,

tiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam

bentuk terkombinasi-yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembangan

teknologi dan pengadaan. Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun

pendukung akan mengandung tiga unsure penting: input yang dibeli, sumber daya

manusia dan teknologi. Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan

informasi. Sebagai caontoh, spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat

menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi disewa dan

program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi

pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.

Setiap perusahaan bisa mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya

dengan meimplementasikan sistem SCM (Supply Chain Management) sehingga

menghasilkan kesepakatan just-in-time dengan pemasok yang mengirimkan barang

sehingga bahan baku akan tiba beberapa saat sebelum sisa stok habis. Sistem seperti

ini bisa menimilaisir biaya penyimpanan barang. Karena setiap aktivitas nilai

5

Page 8: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

mencakup komponen informasional, mengelola sumber daya informasi sebuah

perusahaan adalah langkah penting dalam meraih keuntungan kompetitif.

Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan

strategis, taktis maupun operasional. Pada tingkat menajerial yang tertinggi-tingkat

perencanaan strategis- Sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah

sebuauh perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat

kendali managemen, manager dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana

rencana strategis dapat diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu keunggulan

taktis. Pada tingkat kendali operasional (terendah), manajer dapat menggunakan

teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang

akan memastikan efisiensi operasi sehingga mancapai keunggulan operasional.

Keunggulan strategis memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi

perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan

strategis. Sebagai contoh, perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh

datanya menjadi basis data dengan misalnya memanfaatkan Microsoft Access.

Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa

cara secara fundamental. Pertama, akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui

peranti lunak computer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut

menyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak

pelaporan standar dari vendor luar atau memperkerjakan perusahaan luar untuk

merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru.

Keunggulan kompetitif juga mempunyai keunggulan taktis, dimana perusahaan

mengimplementasikan strategi dengan cara atau pendekatan yang lebih baik dari para

pesaingnya. Misalnya dengan mengadakan layanan pelanggan agar konsumen bisa

memperoleh akses langsung menuju informasi.

Keunggulan operasional juga merupakan suatu keunggulan yang berhubungan dengan

transaksi dan proses sehari-hari. Contohnya dengan mengandalkan website untuk

penjualan maka konsumen bisa dengan mudahnya berbelanja secara online.

Ketika tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut bekerja bersama-sama. Sistem

informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan

terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

6

Page 9: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

STUDI KASUS

Fenomena Thaigem.com

Pasar permata merupakan salah satu pasar global besar dengan ribuan transaksi yang

terjadi setiap tahun, dengan nilai transaksi sekitar $45 juta. Bisnis tradisional ini

7

Page 10: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

sangat tidak efisien dalam kaitannya aliran distribusi permata ke pasar. Pasar ini

memiliki 7 pihak penengah-intermediaries- yang menyebabkan harga permata di pasar

jatuh dengan harga cukup tinggi. Chantaburi, Thailand merupakan salah satu tempat

pengolahan permata terbesar di dunia. Di tempat inilah Don Kogen, seorang

berkebangsaan Amerika pertama kali memlai pencarian akan masa depannya dalam

umur 15 tahun. Setelah 3 tahun belajar seluk beluk perdagangan permata maka ia

membuka usahanya sendiri, Dengan hanya memiliki modal kecil, ia memulai membeli

permata kualitas rendah di pagi hari dan kemudian menjual kembali dengan

keuntungan kecil kepada distributor dari India dan Pakistan yang biasanya dating

terlambat di siang hari. Kemudian ia menggunakan iklan dengan target pasar Amerika

dan akhirnya mendapatkan 800 potensial pembeli. Dalam komunikasi dengan pembeli

dari amerika ia menggunakan mesin fax yang dapat menghasilkan omzet $250000

dalam setahun. Pertama kali berdiri, Kogen memiliki 3 karyawan dan sekarang sekitar

400 orang. Dimana 92% dari daerah Chantaburi, 6% dari Bangkok dan hanya 2%

non-Thai. Hal inilah yang membuat pemerintah Thailand menyukai keberadaan

perusahaan ini. Sekarang pemerintah sedang meneliti rahasia keberhasilan Thaigem

untuk dijadikan model percontohann bagi perusahaan yang menjual produk asli dari

Thailand. Kogen memutuskan untuk menggunakan internet dalam menjual dan

mengiklankan produknya. Hal inilah yang dikenal dengan teknologi e-commerce,

yakni perdagangan melalui internet atau online. Pada saat pertama kali, Kogen

membuat sendiri website yang diinginkannya. E-commerce ini membuat omsetnya

meningkat, dimana dari $4,3 juta tumbuh menjadi $9,8 juta. Penjualan secara online

memberikan kontribusi 85% terhadap total omzet. Dalam perkembangannya,

Thaigem.com kemudian menjadi cikal bakal NCS groups, retailer permata terbesar.

Rahasia kesuksesan Thaigem disebabkan karena ia hanya mengambil profit kecil

sehingga barang yang ditawarkan juga lebih murah dari pesaingnya, seperti

tifanny.com. Selain itu perdagangan melalui online djamin oleh perusahaan ini dalam

hal kenyamanan dan keamanannya. Untuk pengiriman barang yang dipesan melalui

Internet dilakukan melalui FedEx, jasa kurir kelas dunia.Tahigem merupakan salah

satu konsumen terbesar FedEx di Thailand. Menariknya, hal ini membuat FedEx

mendirikan kantor perwakilannya di Chantuburi, di gedung Thaigem sendiri.

Pelayanan terhadap konsumen dilakukan dengan menjamin durasi pengiriman paling

lama 3 hari. Jika konsumen tidak puas, dapat mengembalikan barang yang telah dibeli

dalam waktu 30 hari tanpa pertanyaan yang membuat konsumen marah. Dalam total

8

Page 11: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

pengiriman yang dapat mencapai 2000 per hari, terdapat hanya 3% konsumen yang

mengembalikan barangnya karena tidak puas. Sebenarnya tentu saja tidak ada

perhiasan yang dijamin 100%, namun Thaigem dipercaya 68000 konsumen yang

tersebar di seluruh dunia. Survei yang dilakukan oleh ebay.com, situs perdagangan

tersebar di seluruh dunia menyatakan bahwa 99% konsumen puas terhadap pelayanan

Thaigem dan produknya. Selain e-bay, Thaigem juga menggunakan 22 jalur

pelelangan online lainnya.

Sekarang perusahaan ini mendapatkan permata dari 60 negara dimana pembeliannya

diakukan secara online atau secara tradisional. Sampai saat ni, pusat pengolahan

permata Thaigem masih berada di Chanthaburi yang membuat pasokan permata tetap

terjamin, karena merupakan pusat penghasil permata terbesar di dunia. Hal ini juga

membuat Thaigem tetap dapat mempertahankan harga yang bersaing bahkan lebih

murah, karena biaya transportasi bahan baku yang cukup murah.

Diambil dari Business-Driven Infomation System hal.37-39

Analisis SIS pada Thaigem.com

Thaigem.com memulai perusahaannya dengan modal yang sedikit, tantangan yang

dirasakan cukup besar. Tetapi Thaigem.com telah berhasil menjawab tantangan

tersebut dengan diperbantukan Teknologi Informasi. Namun tantangan atau business

pressure tersebut diubah oleh TI menjadi peluang atau keunggulan bersaing. Salah

satu contoh praktis dapat dilihat dalam kasus industri perbankan contohnya BCA.

BCA dikenal banyak masyarakat Indonesia sebagai bank yang memiliki teknologi

canggih, Infrastruktur bidang IT nya banyak, dan serius dalam mengimplementasi kan

IT dalam bentuk mesin ATM, dan berbagai layanan perbankan elektronik.

Thaigem.com mencoba melihat peluang berkembangnya era internet. Bayangkan bila

Thaigem.com tidak melihat peluang bisnis yang menganga di internet, maka tidak

mungkin bisa berkembang sampai dikenal masyarakat seluruh dunia.

Dari banyak hal yang telah dikemukakan, terlihat Thaigem.com tampil sebagai

perusahaan yang memanfaatkan IT sebagai nilai tambah keunggulan kompetitif.

Ketika mengimplementasikan TI, tidak sulit untuk membuat sebuah perangkat l unak

yang canggih bagi seorang programmer, tetapi yang paling sulit adalah ketika website

tersebut mampu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, sehingga

pelanggan bisa bertransaksi secara online lewat Internet.

9

Page 12: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Peranan Management juga sangat penting, managemen puncak jangan hanya melihat

Teknologi Informasi sebagai cost center, atau sesuatu yang menghabiskan dana tetapi

TI harus dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menciptakan nilai tambah

keunggulan kompetitif pada perusahaan seperti yang dibahas pada halaman

sebelumnya.

Nilai tambah artinya sebagai solusi atas business ressure yang dihadapi organisasi

atau menghasilkan keunggulan bersaing. Selain itu hal yang perlu dipahami juga

adalah technology competence. Organisasi bisnis yang ingin mengimplementasikan

TI dalam organisasi, maka organisasi tersebut harus yakin memilik Kompetensi

teknologi yang cukup. Sebagian besar kegagalan implementasi TI, diakibatkan oleh

kurangnya technology competence dalam organisasi.

Suatu organisasi bisnis atau perusahaan yang ingin mengulang kesuksesan seperti

Thaigem.com, maka organisasi bisnis tersebut harus rela melakukan investasi di

bidang TI. Di dalam tahap perencanaan TI ada beberapa hal krusial yang perlu

diperhatikan oleh organisasi, antara lain strategic plan, IT Process, IT Risk dan Project

Managing

Suatu Organisasi dalam perencanaan Strategic Planning selalu memberikan nilai atau

value added kepada konsumen:

Operational Excellence. Contoh lain organisasi yang mengerapkan strategi ini

bisa dilihat pada Walmart, FedEx, atau Toyota. Perusahaan yang menerapkan

strategi ini menjalankan proses bisnis dengan kualitas tinggi pada harga jual

yang relative rendah. Perusahaan ini selalu berpikir mengenai proses yang

excellence sehingga akhirnya dapat menghasilkan efisiensi integrasi dalam

supply chain dan memiliki persediaan yang kecil. Organisasi tersebut tidak

banyak berpikir mengenai produk baru. Dengan adanya fitur tracking pada

FedEx konsumen bisa melihat posisi dimana barang tersebut sudah dikirim.

Product Leadership. Jadi Produk yang ditawarkan merupakan produk

unggulan dan memiliki diferensiasi dibandingkan produk lain. Sebagai contoh

Vertue, memiliki difrensiasi dibandingkan produk telepon genggam yang lain.

Jadi fokus dari strategi ini adalah bagaimana membuat menjadi pemimpin

pasar dengan selalu berinovasi dengan produk baru

Customer Intimacy. Berarti perusahaan berupaya untuk membangun kedekatan

emosional dengan konsumen atau pelanggan, Dalam konteks Sistem informasi

10

Page 13: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

bisa dilakukan dengan penggunaan aplikasi CRM (Customer Relationship

management)

Faktor-faktor Kesuksesan & Kegagalan Penerapan SIS

Beberapa factor yang dapat mendukung kesuksesan dari penerapan SIS antara lain :

Organisasi harus mempinyai visi information technology.

Perencanaan information technology harus pararel dengan perencanaan

stratejik perusahaan.

Dalam menerapkan SIS harus menjadi yang pertama dalam industrinya.

Kreatif menarik jangkaun dan lingkupan.

Selain factor kesuksesan tadi perlu diperhatikan pula faktor-faktor yang

mengakibatkan kegagalan penerapan SIS, faktor-faktor ini antara lain :

Perusahaan tidak mau atau tidak mampu mempertahankan investasi di masa

depan.

Information technology untuk SIS tidak boleh gagal, karena kegagalan

tersebut dapat memalukan, menurunkan produk dan jasa sehingga menurunkan

citra perusahaan.

III. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

11

Page 14: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

Perencanaan strategis sangat diperlukan untuk kelangsungan perusahaan jangka panjang,

dimana perusahan yang tidak merencanakan secara strategis maka akan kesulitan

berkompetisi dengan kompetitor yang terus berkembang.

Perencanaan strategis bagi perusahaan sangat penting, karena tanpa strategi dalam

mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian.

Perencanaan Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan

dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajemen dengan segala keahliannya

dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya untuk

mencapai goal.

Saran

Pemanfaatan Strategic Information System dalam perusahaan sebaiknya ditunjang dengan

sumber daya (resources) yang cukup mulai dari implementasi hingga hasil aktual dapat

dinikmati.

IV. Daftar Pustaka

12

Page 15: Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif

A.Thompson, A., & III., J. A. (1989). Strategy Formulation and Implementation. USA: Richard D. IRWIN, INC.

C.Laudon, K., & Jane.P.Laudon. (2002). Management Information System. USA: Prentice-Hall,Inc.

Cassidy, A. (1998). Information System Strategic Planning. USA: St. Lucie Press.

Raymond McLeod, J., & Schell, G. P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

(n.d.). Retrieved 01 18, 2011, from http://sarilovely.blogspot.com/2010/03/pentingnya-perencanaan-strategik-bagi.html

(n.d.). Retrieved 01 18, 2011, from http://dueeg.blogspot.com/2010/11/sistem-informasi-strategik.html

13