Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif
-
Upload
yakobus-tanurjaya -
Category
Documents
-
view
531 -
download
3
description
Transcript of Pemanfaatan Strategic Information System Pada perusahaan Untuk Memperoleh Keunggulan Kompetitif
Pemanfaatan Strategic Information System pada perusahaan
untuk memperoleh keunggulan kompetitif
01 PUM
Yakobus Tanurjaya 1401113692
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan ...........................................................................................................1
II. Pembahasan ............................................................................................................2
Studi Kasus ............................................................................................................8
III. Kesimpulan dan Saran .........................................................................................12
IV. Daftar Pustaka ......................................................................................................13
ii
Pemanfaatan Strategic Information System pada perusahaan
untuk memperoleh keunggulan kompetitif
I. Pendahuluan
Strategic Information System (SIS) adalah sistem yang digunakan untuk membantu
organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif (Competitive Advantage)
dengan menggunakan Sistem informasi untuk mendukung goal strategis dan
meningkatkan peforma dan produktivitas. Jadi bisa dikatakan sistem informasi
strategis adalah suatu bentuk pengaplikasian sistem informasi untuk mencapai goal
yang ditetapkan.
Strategic information System dewasa ini digunakan oleh para eksekutif perusahaan
untuk mendukung Goal mereka. Dalam membuat objektif atau goal, para eksekutif
tidak hanya mengkonversikan misi dan arah dari organisasi mereka menuju target
spesifik yang harus dicapai tetapi juga membantu untuk meminimalisir
penyimpangan. Arti sebenarnya dari Objectives adalah “akhir” dan strategi sendiri
adalah “arti” dari pencapaian tersebut.
Membuat suatu strategi yang tepat memerlukan beberapa hal penting antara lain
bagaimana cara suatu organisasi mampu untuk menyelesaikan sendiri rencana dari
goal yang sudah ditetapkan, kemudian bagaimana cara membangun strategi yang
hemat biaya, dan mengelola sumber daya informasi yang ada untuk menciptakan nilai
tambah, dan bisa melaporkan kinerja untuk evaluasi.
Pada tugas KSI kali ini saya lebih menganalisis bagaimana para eksekutif perusahaan
membangun sistem informasi yang bersifat strategis dan bagaimana mereka
mensinergikan Information Technology dalam kegiatan perusahaan mereka untuk
memperoleh keunggulan kompetitif. Untuk lebih memperjelas disertakan pula study
case dari suatu perusahaan yang mengaplikasikan Strategic Information System
1
II. Pembahasan
Competitive Strategy
Strategic Information System adalah sistem informasi yang membantu sebuah
perusahaan bisnis atau organisasi memperoleh Keunggulan kompetitif (Competitive
Advantage). Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di
atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan
produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan
kualitas yang lebih tinggi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-
segmen tertentu.
Bicara soal keunggulan kompetitif, maka tidak terlepas dari Competitive Strategies
(Strategi kompetitif). Keunggulan kompetitif hanya bisa diperoleh ketika sebuah
perusahaan bergerak dengan mempelajari tekanan kompetitif (Competitive Forces).
Sejalan dengan tujuan perusahaan untuk memenangkan Competitive Forces maka
harus didukung dengan strategi kompetitif antara lain:
Berusaha untuk memangkas ongkos produksi secara keseluruhan
Perusahaan ini mempunyai slogan “Nobody Does it Cheaper”. Produk yang
dihasilkan cenderung standard dan dijual dengan harga yang terjangkau.
Perusahaan dengan strategi ini biasanya membiarkan profit yang kecil dengan
timbal balik volume penjualan yang besar.
Diffrentiation with Innovation Strategy
Slogan “Nobody makes it better” begitu dijunjung tinggi oleh perusahaan
dengan strategi ini, dimana inovasi terus dilakukan untuk membuat barang
yang berbeda, banyak variasi. Karena barang yang diproduksi lebih variatif
maka biasanya harus didukung dengan promosi atau iklan yang intens.
Berorientasi pada pelanggan dan pasar tertentu
Strategi perusahaan ini adalah dengan membuat sesuatu yang “Made
especially for you” dimana biasanya perusahaan telah melakukan survey
tentang kebutuhan pelanggan disuatu daerah tertentu. Perusahaan ini baisanya
menawarkan aspek personalisasi pada produknya meskipun dengan harga
premium.
Teknologi Informasi dalam Perusahaan
2
Berkembangnya teknologi informasi memunculkan pertanyaan bagaimana
perusahaan bisa menggunakan TI sebagai sarana untuk mempertajam strategi
organisasi bisnis dalam memperoleh Keunggulan Kompetitif. Jika Perusahaan ingin
menyediakan layanan berkualitas kepada pelanggannya maka perusahaan harus
menggunakan Teknologi Informasi harus dapat mendukung, bahkan menjadikan
layanan kepada pelanggan tersebut memiliki difrensiasi tersendiri dengan adanya TI.
Dalam menerapkan Teknologi Informasi dalam perusahaan mutlak harus dibuat
perencanaan, dimana rencana pemanfaatan TI sedemikian rupa harus fleksibel.
Fleksibel bukan berarti berubah-ubah dengan adanya pergantian pimpinan. Meskipun
tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan strategi pemanfaat TI sejalan dengan
pergantian pimpinan. Namun Fleksibelnya itu lebih kepada rencana pembangunan
infrastruktur TI harus bisa fleksibel terhadap perubahan yang ada, tanpa melihat
adanya pergantian pimpinan. Kemudian, apabila rencana pemafaatan TI sudah
fleksibel harus didukung dengan dasar yang kuat dari awal hingga selesai, karena
kebanyakan organisasi bisnis terlalu bersemangat di awal tetapi pada pertengahan
kehabisan dana. Setelah selesai pun harus tetap dilakukan monitoring dengan terlebih
dahulu mendefinisikan indikatonya, atau yang dikenal dengan istilah KPI (Key
performance Indicator) atau KSF (Key success factor).
Perencanaan Strategis pada perusahaan
Pengertian Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
Perencanaan Strategik (Strategic Planning) adalah Proses pemilihan tujuan - tujuan
organisasi, penentuan strategi, program - program strategi, dan penetapan metode -
metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah
diimplementasikan. Perencanaan Strategi juga merupakan proses perencanaan jangka
panjang yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan strategik merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang dapat
diartikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan atas programprogram yang
akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan
dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun ke depan.
Perencanaan strategik menempati posisi yang krusial, karena menentukan
kekomprehensifan, kekoherenan, dan keseimbangan rencana jangka panjang dan
rencana jangka pendek yang dihasilkan oleh organisasi.
3
Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan computer menempatkan
tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unuit khusus
yang terdidi atas para professional informasi. Unit tersebut biasa disebut sebagai
divisi IT, dimana ditugaskan kepada seorang manajer.
Istilah CEO, yang berarti “Chief Eksekutif Officer”, pertama kali dicantumkan dalam
kosakata bisnis untuk menunjukkan seseorang yang memiliki pengaruh besar dalam
mengarahkan perusahaan. Istilah CFO, untuk “Chief Financial Officer” dan COO,
untuk “Chief Operating Officer”, kemudian juga dibuat. Namun belakangan ini istilah
CTO, atau “Chief Technology Officer” atau CIO (Chief Information Officer) mulai
muncul dan menggambarkan peranan oleh manajer puncak bagian informasi.
CIO adalah manager dengan tingkat keahlian tertinggi di layanan informasi. Manager
ini menyumbangkan keahlian manajerialnya dalam memecahkan masalah-masalah
yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-
area operasi perusahaan lainnya.
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu
komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan
strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum, komiter
eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan.
Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi. Setelah rencana
dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaanya sepanjang tahun dan, jika
dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat
dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil
inisiatif pengumpulan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh
sasaran perusahaan akan tercapai. Ketika para eksekutif sebuah perusahaan
sepenuhnya memiliki komitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya
kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana
strategisnya sendiri. Rencana area bisnis ini merinci bagaimana area-area tersebut
untuk mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area
membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi
pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja
sama dengan baik. Selama beberapa taun terakhir, unit Sistem informasi telah
mendedikasikan sebagian besar perhatian mereka pada perencanaan strategis daripada
kebanyakan area bisnis yang lain.
4
Competitive Advantage
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
keunggulan kompetitif. Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan
dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulan di atas
para pesaingnya. Sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value Chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa
perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan
perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan aktivitas nilai. Aktivitas nilai terdiri
dari dua jenis: utama dan pendukung. Aktivitas nilai utama meliputi logistic input
yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistic output yang memindahkan barang
kepada pelanggan, operasi pemasaran dan mengindentfikasi kebutuhan pelanggan dan
mendapatkan pesanan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang
baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik di
sepanjang perusahaan. Selain aktivitas nilai utama ada pula aktivitas nilai pendukung
terlihat pada lapisan bagian atas dan mancakup infrastruktur perusahaan. Selain itu,
tiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam
bentuk terkombinasi-yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembangan
teknologi dan pengadaan. Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun
pendukung akan mengandung tiga unsure penting: input yang dibeli, sumber daya
manusia dan teknologi. Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan
informasi. Sebagai caontoh, spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat
menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi disewa dan
program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi
pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.
Setiap perusahaan bisa mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya
dengan meimplementasikan sistem SCM (Supply Chain Management) sehingga
menghasilkan kesepakatan just-in-time dengan pemasok yang mengirimkan barang
sehingga bahan baku akan tiba beberapa saat sebelum sisa stok habis. Sistem seperti
ini bisa menimilaisir biaya penyimpanan barang. Karena setiap aktivitas nilai
5
mencakup komponen informasional, mengelola sumber daya informasi sebuah
perusahaan adalah langkah penting dalam meraih keuntungan kompetitif.
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis maupun operasional. Pada tingkat menajerial yang tertinggi-tingkat
perencanaan strategis- Sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah
sebuauh perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat
kendali managemen, manager dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana
rencana strategis dapat diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu keunggulan
taktis. Pada tingkat kendali operasional (terendah), manajer dapat menggunakan
teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang
akan memastikan efisiensi operasi sehingga mancapai keunggulan operasional.
Keunggulan strategis memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi
perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan
strategis. Sebagai contoh, perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh
datanya menjadi basis data dengan misalnya memanfaatkan Microsoft Access.
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa
cara secara fundamental. Pertama, akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui
peranti lunak computer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut
menyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak
pelaporan standar dari vendor luar atau memperkerjakan perusahaan luar untuk
merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru.
Keunggulan kompetitif juga mempunyai keunggulan taktis, dimana perusahaan
mengimplementasikan strategi dengan cara atau pendekatan yang lebih baik dari para
pesaingnya. Misalnya dengan mengadakan layanan pelanggan agar konsumen bisa
memperoleh akses langsung menuju informasi.
Keunggulan operasional juga merupakan suatu keunggulan yang berhubungan dengan
transaksi dan proses sehari-hari. Contohnya dengan mengandalkan website untuk
penjualan maka konsumen bisa dengan mudahnya berbelanja secara online.
Ketika tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan
terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
6
STUDI KASUS
Fenomena Thaigem.com
Pasar permata merupakan salah satu pasar global besar dengan ribuan transaksi yang
terjadi setiap tahun, dengan nilai transaksi sekitar $45 juta. Bisnis tradisional ini
7
sangat tidak efisien dalam kaitannya aliran distribusi permata ke pasar. Pasar ini
memiliki 7 pihak penengah-intermediaries- yang menyebabkan harga permata di pasar
jatuh dengan harga cukup tinggi. Chantaburi, Thailand merupakan salah satu tempat
pengolahan permata terbesar di dunia. Di tempat inilah Don Kogen, seorang
berkebangsaan Amerika pertama kali memlai pencarian akan masa depannya dalam
umur 15 tahun. Setelah 3 tahun belajar seluk beluk perdagangan permata maka ia
membuka usahanya sendiri, Dengan hanya memiliki modal kecil, ia memulai membeli
permata kualitas rendah di pagi hari dan kemudian menjual kembali dengan
keuntungan kecil kepada distributor dari India dan Pakistan yang biasanya dating
terlambat di siang hari. Kemudian ia menggunakan iklan dengan target pasar Amerika
dan akhirnya mendapatkan 800 potensial pembeli. Dalam komunikasi dengan pembeli
dari amerika ia menggunakan mesin fax yang dapat menghasilkan omzet $250000
dalam setahun. Pertama kali berdiri, Kogen memiliki 3 karyawan dan sekarang sekitar
400 orang. Dimana 92% dari daerah Chantaburi, 6% dari Bangkok dan hanya 2%
non-Thai. Hal inilah yang membuat pemerintah Thailand menyukai keberadaan
perusahaan ini. Sekarang pemerintah sedang meneliti rahasia keberhasilan Thaigem
untuk dijadikan model percontohann bagi perusahaan yang menjual produk asli dari
Thailand. Kogen memutuskan untuk menggunakan internet dalam menjual dan
mengiklankan produknya. Hal inilah yang dikenal dengan teknologi e-commerce,
yakni perdagangan melalui internet atau online. Pada saat pertama kali, Kogen
membuat sendiri website yang diinginkannya. E-commerce ini membuat omsetnya
meningkat, dimana dari $4,3 juta tumbuh menjadi $9,8 juta. Penjualan secara online
memberikan kontribusi 85% terhadap total omzet. Dalam perkembangannya,
Thaigem.com kemudian menjadi cikal bakal NCS groups, retailer permata terbesar.
Rahasia kesuksesan Thaigem disebabkan karena ia hanya mengambil profit kecil
sehingga barang yang ditawarkan juga lebih murah dari pesaingnya, seperti
tifanny.com. Selain itu perdagangan melalui online djamin oleh perusahaan ini dalam
hal kenyamanan dan keamanannya. Untuk pengiriman barang yang dipesan melalui
Internet dilakukan melalui FedEx, jasa kurir kelas dunia.Tahigem merupakan salah
satu konsumen terbesar FedEx di Thailand. Menariknya, hal ini membuat FedEx
mendirikan kantor perwakilannya di Chantuburi, di gedung Thaigem sendiri.
Pelayanan terhadap konsumen dilakukan dengan menjamin durasi pengiriman paling
lama 3 hari. Jika konsumen tidak puas, dapat mengembalikan barang yang telah dibeli
dalam waktu 30 hari tanpa pertanyaan yang membuat konsumen marah. Dalam total
8
pengiriman yang dapat mencapai 2000 per hari, terdapat hanya 3% konsumen yang
mengembalikan barangnya karena tidak puas. Sebenarnya tentu saja tidak ada
perhiasan yang dijamin 100%, namun Thaigem dipercaya 68000 konsumen yang
tersebar di seluruh dunia. Survei yang dilakukan oleh ebay.com, situs perdagangan
tersebar di seluruh dunia menyatakan bahwa 99% konsumen puas terhadap pelayanan
Thaigem dan produknya. Selain e-bay, Thaigem juga menggunakan 22 jalur
pelelangan online lainnya.
Sekarang perusahaan ini mendapatkan permata dari 60 negara dimana pembeliannya
diakukan secara online atau secara tradisional. Sampai saat ni, pusat pengolahan
permata Thaigem masih berada di Chanthaburi yang membuat pasokan permata tetap
terjamin, karena merupakan pusat penghasil permata terbesar di dunia. Hal ini juga
membuat Thaigem tetap dapat mempertahankan harga yang bersaing bahkan lebih
murah, karena biaya transportasi bahan baku yang cukup murah.
Diambil dari Business-Driven Infomation System hal.37-39
Analisis SIS pada Thaigem.com
Thaigem.com memulai perusahaannya dengan modal yang sedikit, tantangan yang
dirasakan cukup besar. Tetapi Thaigem.com telah berhasil menjawab tantangan
tersebut dengan diperbantukan Teknologi Informasi. Namun tantangan atau business
pressure tersebut diubah oleh TI menjadi peluang atau keunggulan bersaing. Salah
satu contoh praktis dapat dilihat dalam kasus industri perbankan contohnya BCA.
BCA dikenal banyak masyarakat Indonesia sebagai bank yang memiliki teknologi
canggih, Infrastruktur bidang IT nya banyak, dan serius dalam mengimplementasi kan
IT dalam bentuk mesin ATM, dan berbagai layanan perbankan elektronik.
Thaigem.com mencoba melihat peluang berkembangnya era internet. Bayangkan bila
Thaigem.com tidak melihat peluang bisnis yang menganga di internet, maka tidak
mungkin bisa berkembang sampai dikenal masyarakat seluruh dunia.
Dari banyak hal yang telah dikemukakan, terlihat Thaigem.com tampil sebagai
perusahaan yang memanfaatkan IT sebagai nilai tambah keunggulan kompetitif.
Ketika mengimplementasikan TI, tidak sulit untuk membuat sebuah perangkat l unak
yang canggih bagi seorang programmer, tetapi yang paling sulit adalah ketika website
tersebut mampu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, sehingga
pelanggan bisa bertransaksi secara online lewat Internet.
9
Peranan Management juga sangat penting, managemen puncak jangan hanya melihat
Teknologi Informasi sebagai cost center, atau sesuatu yang menghabiskan dana tetapi
TI harus dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menciptakan nilai tambah
keunggulan kompetitif pada perusahaan seperti yang dibahas pada halaman
sebelumnya.
Nilai tambah artinya sebagai solusi atas business ressure yang dihadapi organisasi
atau menghasilkan keunggulan bersaing. Selain itu hal yang perlu dipahami juga
adalah technology competence. Organisasi bisnis yang ingin mengimplementasikan
TI dalam organisasi, maka organisasi tersebut harus yakin memilik Kompetensi
teknologi yang cukup. Sebagian besar kegagalan implementasi TI, diakibatkan oleh
kurangnya technology competence dalam organisasi.
Suatu organisasi bisnis atau perusahaan yang ingin mengulang kesuksesan seperti
Thaigem.com, maka organisasi bisnis tersebut harus rela melakukan investasi di
bidang TI. Di dalam tahap perencanaan TI ada beberapa hal krusial yang perlu
diperhatikan oleh organisasi, antara lain strategic plan, IT Process, IT Risk dan Project
Managing
Suatu Organisasi dalam perencanaan Strategic Planning selalu memberikan nilai atau
value added kepada konsumen:
Operational Excellence. Contoh lain organisasi yang mengerapkan strategi ini
bisa dilihat pada Walmart, FedEx, atau Toyota. Perusahaan yang menerapkan
strategi ini menjalankan proses bisnis dengan kualitas tinggi pada harga jual
yang relative rendah. Perusahaan ini selalu berpikir mengenai proses yang
excellence sehingga akhirnya dapat menghasilkan efisiensi integrasi dalam
supply chain dan memiliki persediaan yang kecil. Organisasi tersebut tidak
banyak berpikir mengenai produk baru. Dengan adanya fitur tracking pada
FedEx konsumen bisa melihat posisi dimana barang tersebut sudah dikirim.
Product Leadership. Jadi Produk yang ditawarkan merupakan produk
unggulan dan memiliki diferensiasi dibandingkan produk lain. Sebagai contoh
Vertue, memiliki difrensiasi dibandingkan produk telepon genggam yang lain.
Jadi fokus dari strategi ini adalah bagaimana membuat menjadi pemimpin
pasar dengan selalu berinovasi dengan produk baru
Customer Intimacy. Berarti perusahaan berupaya untuk membangun kedekatan
emosional dengan konsumen atau pelanggan, Dalam konteks Sistem informasi
10
bisa dilakukan dengan penggunaan aplikasi CRM (Customer Relationship
management)
Faktor-faktor Kesuksesan & Kegagalan Penerapan SIS
Beberapa factor yang dapat mendukung kesuksesan dari penerapan SIS antara lain :
Organisasi harus mempinyai visi information technology.
Perencanaan information technology harus pararel dengan perencanaan
stratejik perusahaan.
Dalam menerapkan SIS harus menjadi yang pertama dalam industrinya.
Kreatif menarik jangkaun dan lingkupan.
Selain factor kesuksesan tadi perlu diperhatikan pula faktor-faktor yang
mengakibatkan kegagalan penerapan SIS, faktor-faktor ini antara lain :
Perusahaan tidak mau atau tidak mampu mempertahankan investasi di masa
depan.
Information technology untuk SIS tidak boleh gagal, karena kegagalan
tersebut dapat memalukan, menurunkan produk dan jasa sehingga menurunkan
citra perusahaan.
III. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
11
Perencanaan strategis sangat diperlukan untuk kelangsungan perusahaan jangka panjang,
dimana perusahan yang tidak merencanakan secara strategis maka akan kesulitan
berkompetisi dengan kompetitor yang terus berkembang.
Perencanaan strategis bagi perusahaan sangat penting, karena tanpa strategi dalam
mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian.
Perencanaan Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajemen dengan segala keahliannya
dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya untuk
mencapai goal.
Saran
Pemanfaatan Strategic Information System dalam perusahaan sebaiknya ditunjang dengan
sumber daya (resources) yang cukup mulai dari implementasi hingga hasil aktual dapat
dinikmati.
IV. Daftar Pustaka
12
A.Thompson, A., & III., J. A. (1989). Strategy Formulation and Implementation. USA: Richard D. IRWIN, INC.
C.Laudon, K., & Jane.P.Laudon. (2002). Management Information System. USA: Prentice-Hall,Inc.
Cassidy, A. (1998). Information System Strategic Planning. USA: St. Lucie Press.
Raymond McLeod, J., & Schell, G. P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
(n.d.). Retrieved 01 18, 2011, from http://sarilovely.blogspot.com/2010/03/pentingnya-perencanaan-strategik-bagi.html
(n.d.). Retrieved 01 18, 2011, from http://dueeg.blogspot.com/2010/11/sistem-informasi-strategik.html
13