PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS...

134
PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS AGAMA TAHUN 2019 S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh : Dyandang Marcelinus NIM : 151124029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS...

i

PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS

KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS

AGAMA TAHUN 2019

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh :

Dyandang Marcelinus

NIM : 151124029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang

senantiasa dengan penuh kasih membimbing, menuntun dan menyertai perjalanan

proses pendidikan serta hidup penulis.

Kedua orang tua penulis bapak Drs. H. Rusharyono. L. M.Pd dan mamak

Ir. Hedly Situmorang, kakak Paskalia Evi Sri Jatiningsih dan adik Benitius

Palmerius Wiryanto yang senantiasa mendukung, memberikan semangat dan

mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”

(Mat 7 : 7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA

UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP

PLURALITAS AGAMA TAHUN 2019”. Judul ini dipilih atas dasar keprihatinan

penulis melihat keadaan bangsa Indonesia yang sekarang ini sedang sensitif sekali

terhadap isu-isu agama. Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk

mengartikan, membedakan dan menyampaikan makna dan arti. Penerimaan

merupakan sikap seseorang terhadap objek. Pluralitas agama adalah sebuah

kenyataan bahwa di suatu tempat, daerah ataupun negara terdapat keberagaman

agama. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survey

yang di dukung dengan wawancara dan desain ex post facto. Populasi dari

penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Kristen Immmanuel Yogyakarta

dengan teknik sampling purposive didapatkan 64 orang responden dengan kriteria

mahasiswa aktif dan anggota aktif himpunan mahasiswa. Hasil uji validitas

menunjukkan bahwa dari 30 soal, hanya ada 4 instrumen yang tidak valid pada butir

soal nomor 1, 24, 28 dan 29 sementara lainnya dinyatakan valid. Sementara untuk

hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach’S Alpha sebesar 0,711 yang tergolong

dalam reliabilitas tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai mean

keseluruhan pemahaman dan penerimaan mahasiswa di Universitas Kristen

Immanuel Yogyakarta sebesar 109,06 yang masuk pada kriteria baik. Hasil ini

mengungkapkan bahwa rata-rata mahasiswa Universitas Kristen Immanuel

Yogyakarta memiliki pemahaman pluralitas agama yang baik dan penerimaan

pluralitas agama yang baik.

Kata Kunci: Pemahaman, Penerimaan, Pluralitas Agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

This undergraduate thesis entitles "THE UNDERSTANDING AND

ACCEPTANCE OF THE STUDENTS OF IMMANUEL CHRISTIAN

UNIVERSITY YOGYAKARTA STUDENTS ON RELIGIOUS PLURALITY IN

2019". This title was chosen on the basis of the author's concern to see the current

state of the Indonesian people who are very sensitive to religious issues.

Understanding is a person's ability to interpret, differentiate and convey a meaning.

Acceptance is a person's attitude towards an object. Religious plurality is a reality

in any place, region or country of religious diversity. The type of research used is

quantitative with a survey method supported by interviews and ex post facto design.

The population of this study was students at Immanuel Christian University in

Yogyakarta with a purposive sampling technique obtained by 64 respondents with

the criteria of active students and active members of the student association. The

results of the validity test show that out of 30 questions, there are only 4 instruments

that are invalid in the questions number 1, 24, 28 and 29, while others are valid.

While the reliability test results show Cronbach’S Alpha of 0.711 which is classified

as high reliability. The results of this study indicate that the mean value of overall

students` understanding and acceptance at Immanuel Christian University in

Yogyakarta is 109.06 which falls into the criteria of good. These results reveal that

the average students` of Immanuel Christian University in Yogyakarta have good

understanding of religious plurality and good acceptance of religious plurality.

Keywords: Understanding, Acceptance, Religious Plurality.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas

limpahan kasihNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS

KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS

AGAMA TAHUN 2019. Skripsi ini ditulis sebagai bentuk perhatian penulis

terhadap bangsa Indonesia yang sedang sensitif dengan isu agama dan

keingintahuan penulis terhadap pemahaman dan penerimaan pluralitas agama di

kalangan mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak baik yang secara langsung maupun tidak

langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus Ketua

Program Studi Pendidikan Agama Katolik yang telah memberikan perhatian,

memberikan waktu yang khusus untuk membimbing penulis dengan penuh

ketelitian dan kesabaran dalam memberikan masukan-masukan yang berguna

dalam penulisan skripsi ini serta selama proses perkuliahan di prodi Pendidikan

Agama Katolik

2. Martinus Ariya Seta, S.Pd., Mag.Theol selaku dosen pembimbing akademik

sekaligus dosen penguji II yang telah memberikan dukungan semangat dan

masukan-masukan yang berguna bagi penulis selama menjalani proses studi

hingga penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

3. FX. Dapiyanta., SFK., M.Pd selaku dosen penguji III yang telah bersedia

memberi bantuan masukan-masukan yang berguna bagi penulis, membaca,

menguji, memberikan kritik dan saran serta memberikan waktu kepada penulis

untuk mempertanggungjawabkan skripsi ini.

4. Segenap Staf Dosen Prodi Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan

mendampingi penulis selama belajar sampai terselesainya skripsi ini.

5. Segenap Staf Sekretariat, Perpustakaan Prodi Pendidikan Agama Katolik

maupun USD Pusat dan seluruh karyawan bagian lain yang telah memberikan

dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Segenap jajaran Rektorat Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta yang telah

mengijinkan saya untuk melakukan penelitian.

7. Mahasiswa-mahasiswi Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta yang telah

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

8. Keluarga tercinta penulis yaitu Bapak Drs. H. Rusharyono. L M.Pd dan Mamak

Ir. Hedly Situmorang serta kakak saya Paskalia Evi Sri Jatiningsih yang sama-

sama berjuang dalam penyusunan skripsi dan adik saya Benitius Palmerius

Wiryanto yang senantiasa memberikan kepercayaan, doa, cinta dan semangat

sehingga penulis bisa sampai di jenjang S1.

9. Teman-teman se-payung : Natalis, Aditya Dwi Nugraha, Yolenta Sari, Andik

Budyanto, Mangara Hery Andersen, Andrianus Suhendar dan Tulus yang telah

berdinamika bersama, saling memberi semangat dan masukan yang berguna bagi

penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv

MOTTO .................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vii

ABSTRAK .............................................................................................. viii

ABSTRACT .............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................. xix

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................ xx

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 5

D. Rumusan Masalah .................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

G. Metode Penulisan ................................................................... 7

H. Sistematika Penulisan ............................................................. 8

BAB II. KAJIAN TEORETIK ................................................................ 10

A. Kajian Teori ............................................................................ 10

1. Pemahaman ......................................................................... 10

2. Penerimaan ......................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

3. Mahasiswa .......................................................................... 13

4. Pengertian Pluralitas ........................................................... 14

5. Pengertian Pluralitas Agama .............................................. 15

6. Pemahaman dan Penerimaan Pluralitas Agama

di Indonesia......................................................................... 18

7. Penerimaan Pluralitas Agama ............................................. 19

B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 25

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 25

B. Desain Penelitian .................................................................... 25

C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 26

D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 26

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ....................................... 26

1. Identifikasi Variabel ........................................................... 26

2. Definisi Konseptual ............................................................ 27

3. Definisi Operasional ........................................................... 28

4. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 28

5. Instrumen Penelitian ........................................................... 29

6. Pengembangan Instrumen................................................... 29

F. Teknik Analisis Data ............................................................... 37

BAB IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Gambaran Umum Situasi Mahasiswa

Universitas Kristen Immanuel Yogakarta .............................. 38

1. Sejarah Singkat UKRIM ..................................................... 38

2. Visi UKRIM ....................................................................... 42

3. Misi UKRIM ...................................................................... 42

B. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 43

1. Hasil keseluruhan Pemahaman dan

Penerimaan Pluralitas Agama . 43

a. Deskripsi Frekuentif ........................................................... 43

b. Deskripsi Statistik ............................................................... 44

1) Hasil Pokok Bahasan Pemahaman ..................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

a) Deskripsi Frekuentif ........................................................... 45

b) Deskripsi Statistik ............................................................. 46

c) Hasil Setiap Aspek Pemahaman ......................................... 47

2) Hasil Pokok Bahasan Penerimaan ...................................... 59

a) Deskripsi Frekuentif ........................................................... 59

b) Deskripsi Statistik .............................................................. 60

c) Hasil Setiap Aspek Penerimaan.......................................... 61

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 73

D. Hasil Wawancara .................................................................... 81

E. Hasil Penelitian Akhir ............................................................. 84

F. Refleksi Kateketis ................................................................... 85

G. Keterbatasan Hasil Penelitian ................................................. 86

BAB V. PENUTUP ................................................................................. 87

A. Kesimpulan ............................................................................. 87

B. Saran ....................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 90

LAMPIRAN ............................................................................................ 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ........................................................... (1)

Lampiran 2 : Kuesioner ........................................................................... (2)

Lampiran 3 : Contoh Isian Kuesioner ..................................................... (6)

Lampiran 4 : Panduan Wawancara ......................................................... (10)

Lampiran 5 : Transkip Wawancara ......................................................... (11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1: Indikator Rana Kognitif ......................................................... 11

Tabel 2.2: Indikator Rana Afektif ........................................................... 13

Tabel 3.1: Variabel Penelitian ................................................................. 30

Tabel 3.2: Kisi-kisi Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa

di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta

terhadap Pluralitas Agama ..................................................... 30

Tabel 3.3: Penentuan rtabel ....................................................................... 34

Tabel 3.4: Validitas kuesioner penelitian terhadap

Mahasiswa UKRIM ............................................................... 35

Tabel 3.5: Ketentuan penilaian Cronbach’s Alpha ................................. 36

Tabel 3.6: Reliabilitas pada Mahasiswa

Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta ........................... 37

Tabel 4.1: Rangkuman deskripsi frekuentif dari data keseluruhan ......... 43

Tabel 4.2: Rangkuman deskripsi statistik dari data keseluruhan ............ 45

Tabel 4.3: Rangkuman deskripsi frekuentif dari data

pokok bahasan pemahaman ................................................... 45

Tabel 4.4: Rangkuman deskripsi statistik dari data

pokok bahasan pemahaman ................................................... 47

Tabel 4.5: Rangkuman deskripsi frekuentif dari

aspek Menerjemahkan pluralitas agama ................................ 47

Tabel 4.6: Rangkuman deskripsi statistik aspek

Menerjemahkan pluralitas agama .......................................... 49

Tabel 4.7: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

menafsirkan pluralitas agama ................................................ 49

Tabel 4.8: Rangkuman deskripsi statistik aspek

menafsirkan pluralitas agama ................................................ 51

Tabel 4.9: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

memperkirakan pluralitas agama ......................................... 51

Tabel 4.10: Rangkuman analisis deskripsi statistik aspek

memperkirakan pluralitas agama ......................................... 53

Tabel 4.11: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

menentukan pluralitas agama ............................................... 53

Tabel 4.12: Rangkuman analisis deskripsi statistik aspek

menentukan pluralitas agama ............................................... 55

Tabel 4.13: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

memahami pluralitas agama ................................................. 55

Tabel 4.14: Rangkuman analisis deskripsi statistik aspek

memahami pluralitas agama ................................................. 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

Tabel 4.15: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

mengartikan pluralitas agama............................................... 57

Tabel 4.16: Rangkuman deskripsi statistik aspek

mengartikan pluralitas agama............................................... 59

Tabel 4.17: Rangkuman deskripsi frekuentif dari

pokok bahasan penerimaan .................................................. 59

Tabel 4.18: Rangkuman deskripsi statistik pokok

bahasan penerimaan ............................................................. 61

Tabel 4.19: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

menunjukkan kesadaran ....................................................... 61

Tabel 4.20: Rangkuman deskripsi statistik aspek

menunjukkan kesadaran ....................................................... 63

Tabel 4.21: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

menunjukkan kemauan ......................................................... 63

Tabel 4.22: Rangkuman deskripsi statistik aspek

menunjukkan kemauan ......................................................... 65

Tabel 4.23: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

menunjukkan perhatian ........................................................ 65

Tabel 4.24: Rangkuman deskripsi statistik aspek

menunjukkan perhatian ........................................................ 67

Tabel 4.25: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

mengakui kepentingan.......................................................... 67

Tabel 4.26: Rangkuman deskripsi statistik aspek

mengakui kepentingan.......................................................... 69

Tabel 4.27: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek

mengakui perbedaan ............................................................. 69

Tabel 4.28: Rangkuman analisis deskripsi statistik aspek

mengakui perbedaan ............................................................. 71

Tabel 4.29: Rangkuman hasil mean dan frekuensi terbesar

setiap aspek dari Pemahaman dan Penerimaan

Mahasiswa Di Universitas Kristen Immanuel

Terhadap Pluralitas Agama .................................................. 72

Tabel 4.30: Rangkuman hasil keseluruhan nilai mean dan

frekuensi terbesar Pemahaman dan Penerimaan

Mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel

Yogyakarta Terhadap Pluralitas Agama .............................. 73

Tabel 4.31: Identitas Responden ............................................................. 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xix

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram Lingkaran 4.1: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari data keseluruhan ..................................... 44

Diagram Lingkaran 4.2: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari data pokok bahasan pemahaman ............ 46

Diagram Lingkaran 4.3: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek Menerjemahkan

pluralitas agama ............................................. 48

Diagram Lingkaran 4.4: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek menafsirkan pluralitas agama ........ 50

Diagram Lingkaran 4.5: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek memperkirakan

pluralitas agama .............................................. 52

Diagram Lingkaran 4.6: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek menentukan pluralitas agama ........ 54

Diagram Lingkaran 4.7: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek memahami pluralitas agama ......... 56

Diagram Lingkaran 4.8: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek mengartikan pluralitas agama ........ 58

Diagram Lingkaran 4.9: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari pokok bahasan penerimaan ...................... 60

Diagram Lingkaran 4.10: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek menunjukkan kesadaran ............. 62

Diagram Lingkaran 4.11: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek menunjukkan kemauan ............... 64

Diagram Lingkaran 4.12: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek menunjukkan perhatian .............. 66

Diagram Lingkaran 4.13: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek mengakui kepentingan ................. 68

Diagram Lingkaran 4.14: Rangkuman deskripsi frekuentif

dari aspek mengakui perbedaan .................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xx

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan dalam penelitian

Std. : Standard

df : Degree of Freedom

N : Populasi

SPSS : Statistical Package for the Social Sciences

B. Singkatan

Mat : Matius

No : Nomor

NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia

Prodi : Program Studi

R : Responden

RI : Republik Indonesia

SK : Surat Keputusan

UKRIM : Universitas Kristen Immanuel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau

17.504 pulau. Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas), penduduk Indonesia mencapai 265 juta jiwa pada tahun 2018

(bappenas.go.id). Keberadaan kita sebagai warga negara Indonesia tidak bisa

terlepas dan dipisahkan dari keberagaman. Bangsa Indonesia memiliki motto

Bhinneka Tunggal Ika yang terdapat pada Lambang Garuda Pancasila yang

memiliki arti Berbeda-beda tetapi tetap satu. Indonesia merupakan bangsa yang

majemuk, ini bisa dilihat dari kondisi geografis Indnoesia sendiri yang tinggal di

berbagai macam tempat dan juga wilayah yang berbeda-beda, bermacam suku,

budaya, bahasa, agama, kepercayaan serta keyakinan. Keberadaan Indonesia di

antara benua Asia dan benua Australia serta samudera Pasifik dan samudera Hindia

juga memungkinkan untuk mendatangkan banyak budaya asing sehingga akan

mempengaruhi keragaman kebudayaan yang berada di Indonesia.

Saat ini, Indonesia mempunyai 6 agama besar dan kepercayaan yang diakui

oleh pemerintah dan dilindungi UUD 1945 yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu,

Buddha, Kong Hu Cu. Hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat

Statistik pada tahun 2010, populasi agama Islam sebesar 87,2%, Kristen 6,9%,

Katolik 2,9%, Hindu 1,7%, Buddha 0,7%, Konghucu 0,05% dari populasi total

(bps.go.id). Selain 6 agama besar tersebut masih ada juga berbagai varietas

animisme di beberapa daerah. Keberagaman agama dan kepercayaan ini tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

mungkin bisa disatukan atau diseragamkan. Dalam situasi yang majemuk ini,

diperlukan adanya sebuah pemahaman dan penerimaan terhadap pluralitas agama.

Pluralitas agama adalah sebuah fakta bahwa di suatu negara atau daerah terdapat

berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan.

Dalam sejarahnya, keragaman suku, budaya, bahasa, agama, kepercayaan

dan keyakinan ini juga merupakan penyebab banyaknya kekerasan di Indonesia.

Terjadi juga berbagai konflik yang mengatasnamakan kemajemukan, khususnya

kemajemukan agama. Di era reformasi berbagai media Indonesia pernah

memberitakan soal kekerasan antar agama, misalnya kelompok Muslim yang

radikal terhadap kelompok agama minoritas seperti para Ahmadiyyah dan Kristen.

Bahkan konflik yang mengatasnamakan agama pernah menghebohkan Indonesia

dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta,

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akhirnya diputuskan bersalah oleh

pengadilan dan divonis hukuman 2 tahun penjara dalam sidang putusan pada 9 Mei

2017 (putusan.mahkamahagung.co.id).

Kasus Ahok ini bukanlah kasus yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya

sudah ada beberapa kasus penodaan agama seperti yang dilakukan Arswendo

Atmowiloto mantan pemimpin redaksi tabloid Monitor yang tersangkut pasal

pidana penodaan agama karena media yang dipimpinnya memuat hasil jajak

pendapat tokoh pilihan pembaca Soeharto menempati posisi 1 sedangkan Nabi

Muhammad berada pada posisi 11. Bahkan putri dari Bung Karno, Sukmawati

Soekarnoputri juga pernah dilaporkan dengan kasus dugaan penistaan dan

penodaan agama dalam puisinya yang berjudul “Ibu Pertiwi”. Sebelumnya pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

terjadi serangkaian konflik etnis yang pernah terjadi seperti konflik posso (1998 –

2001), konflik Ambon (1999 – 2002), Sampang, Madura, dan Lampung Selatan

pada tahun 2012. Konflik Sampit antara etnis Dayak dan Madura juga memberikan

catatan buruk karena mengakibatkan 469 orang meninggal dunia dan 108.000 orang

mengungsi. Di Yogyakarta sendiri pernah terjadi berbagai kasus perusakan rumah

ibadah, pada tahun 2014 terjadi perusakan rumah ibadah Gereja Pentakosta

Indonesia di Sleman, tahun 2017 terjadi pelemparan dan perusakan Masjid

Quwwatul Islam dan 2018 terjadi penyerangan di Gereja St.Lidwina Bedog,

Sleman yang mengakibatkan 5 orang terluka.

Pada tahun 2016 Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pernah menyampaikan

bahwa di Indonesia ada tiga kelompok besar organisasi radikal. Dari hasil pemetaan

dan penelusuran polisi ada kurang lebih 21 kelompok yang memang mendukung

ISIS. Tiga kelompok besar organisasi radikal di Indonesia (versi Mabes Polri):

Jamaah Islamiah targetnya adalah barat, Tauhid Wal Jihad targetnya semua orang

yang tidak sehaluan dianggap kafir, NII melakukan kekerasan (merdeka.com).

Pada 4 Juni 2017 Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis

hasil survey tentang NKRI dan negara khilafah atau negara Islam. Sebanyak 79,3

persen responden menyatakan bahwa NKRI adalah yang terbaik bagi Indonesia.

Hanya 9,2 persen responden yang setuju NKRI diganti menjadi negara khilafah atau

negara Islam. Sementara 11,5 persen responden lainnya mengaku tidak tahu atau

tidak menjawab (nasional.kompas.com). Namun di lain pihak, hasil survey juga

menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia ada yang menghendaki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

berdirinya negara Islam. Hal itu berarti bahwa mereka menutup diri terhadap

pluralitas agama.

Dalam situasi semacam ini, diperlukan adanya pendidikan yang membuka

ruang pada keterbukaan dan penghargaan akan agama dan kepercayaan umat lain.

Maka dari itu kaum muda terlebih mahasiswa sebagai golongan intelegensia yang

diharapkan menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi dalam

kehidupan masyarakat perlu di didik agar dapat memahami dan menerima pluralitas

agama.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman

dan penerimaan mahasiswa terhadap pluralitas agama. Sampel penelitian dibatasi

pada mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya para

Mahasiswa yang kuliah di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta. Urgensi

penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman dan

penerimaan mahasiswa terhadap pluralitas agama. Hasil penelitian dapat dijadikan

sarana guna mencari cara untuk menumbuhkan pemahaman yang benar tentang

pluralitas agama di antara mahasiswa sehingga bisa menerima pluralitas agama.

Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta (UKRIM) yang telah berdiri

sejak tahun 1982, menyelenggarakan berbagai program studi unggulan yang dapat

langsung dipraktekkan dalam dunia kerja setelah lulus. UKRIM dibangun dengan

prinsip “Keseimbangan Iman dan Ilmu” sehingga akan melahirkan sarjana yang

siap bekerja dengan memegang teguh prinsip imannya. UKRIM memiliki nuansa

kekeluargaan yang kental, yang dibangun melalui rasio yang tinggi antara dosen

dan mahasiswa serta interaksi pribadi antara dosen dan mahasiswa yang terjadi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

dalam civitas akademis merupakan komponen pendukung terhadap kegiatan

akademik (ukrimuniversity.ac.id).

Menyadari hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

“PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS

KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS AGAMA

TAHUN 2019”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi

beberapa masalah berikut ini:

1. Kemajemukan menimbulkan konflik.

2. Muncul gerakan-gerakan radikalisme.

3. Sebagian masyarakat Indonesia menutup diri terhadap pluralitas agama.

4. Kurangnya pendidikan yang membuka ruang pada keterbukaan dan penghargaan

akan agama dan kepercayaan umat lain.

5. Pemahaman dan penerimaan pluralitas agama.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penafsiran yang berbeda-

beda pada persoalan pokok serta untuk mendukung hasil yang baik, peneliti

membatasi masalah pada pemahaman dan penerimaan pluralitas agama di kalangan

mahasiswa yang ada di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta pada tahun

2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah

pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan pluralitas agama?

2. Bagaimana pemahaman mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta

terhadap pluralitas agama?

3. Bagaimana penerimaan mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta

terhadap pluralitas agama?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengertian pluratitas agama.

2. Mengetahui pemahaman mengenai pluralitas agama yang sudah dimiliki oleh

mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta.

3. Mengetahui penerimaan mengenai pluralitas agama yang sudah dimiliki oleh

mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu penulis dalam mempersiapkan diri

sebagai calon katekis dan guru agama agar memiliki pemahaman mengenai

pluralitas agama sehingga memiliki sikap yang terbuka dan toleran terhadap

agama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

b. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kebijakan bagi para pendidik dan

juga Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta dalam mengembangkan model

pembelajaran dan pendidikan karakter yang efektif untuk mengembangkan

karakter mahasiswa yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, nilai

keharmonisan dan nilai keterbukaan terhadap pluralitas agama.

c. Pengembangan keilmuan unggulan Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta,

untuk mengembangkan pendidikan karakter yang bermanfaat dalam

menanggulangi tantangan radikalisme dan fundamentalisme agama.

d. Hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk membantu para pendidik menemukan

cara yang tepat untuk mendidik mahasiswa Universitas Kristen Immanuel

Yogyakarta untuk menerima pluralitas agama.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dan sarana guna mencari cara untuk

menumbuhkan pemahaman yang benar tentang pluralitas agama dan penerimaan

pluralitas agama dikalangan mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta.

G. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yaitu

metode yang menggambarkan dan memaparkan data-data yang diperoleh melalui

penelitian dan studi pustaka untuk menarik sebuah kesimpulan. Penulis

menggunakan metode deskriptif analitis untuk memperoleh gambaran mengenai

pemahaman dan penerimaan mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

Yogyakarta terhadap pluralitas agama. Data diperoleh dengan menggunakan

kuesioner (angket) dan di dukung dengan wawancara.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini mengambil judul PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN

MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA

TERHADAP PLURALITAS AGAMA TAHUN 2019. Judul tersebut akan

diuraikan menjadi lima bab. Gambaran umum yang akan dibahas dari tulisan ini

akan dirincikan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I : Pada bagian ini terdiri dari latar belakang yang berisi keadaaan aktual, fakta

dan ideal. Identifikasi memaparkan masalah yang terdapat dalam latar belakang.

Rumusan masalah menjelaskan masalah yang diambil oleh peneliti. Tujuan

penelitian untuk menjawab rumusan masalah. Manfaat penelitian memaparkan

manfaat dari hasil penelitian. Dan bentuk penelitian yang digunakan adalah

penelitian kuantitatif.

Bab II : Kajian teori berisi landasan teori yang berkenaan dengan penelitian.

Penelitian yang relevan berisi ada tidaknya penelitian lain yang serupa dengan

penelitian ini.

Bab III : Berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan

sampel penelitian, teknik dan instrument pengumpulan data, teknik pengembangan

instrument dan teknik analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, membahas uraian deskripsi objek

penelitian, analisis data, interpretasi hasil olah data, hasil akhir penelitian dan

keterbatasan penelitian.

Bab V : Penutup, berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Kajian Teori

1. Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar,

sedangkan pemahaman merupakan proses pembuatan cara memahami (Zul, Fajri &

Senja, 2008:607-608). Menurut Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman

bukan kegiatan berpikir semata, melainkan memindahkan letak dari dalam berdiri

di situasi atau dunia orang lain mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi

lain di dalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan

pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu

kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.

Hasil belajar pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi

dibandingkan tipe belajar pengetahuan. Pemahaman dapat dibedakan kedalam 3

kategori, yaitu: (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari

menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-

prinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan

bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan

beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang

tidak pokok dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan ektrapolasi (

Sudjana 1992:24). Memiliki pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang

mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan

pada pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

kemampuan membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan

konsekuensinya.

Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari

bahan yang dipelajari (Winkel, 1996:245). Winkel mengambil taksonomi Bloom,

yaitu suatu taksonomi yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan tujuan

instruktusional. Bloom membagi ke dalam 3 kategori, yaitu termasuk salah satu

bagian dari aspek kognitif karena dalam ranah kognitif tersebut terdapat aspek

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam

aspek di bidang kognitif ini merupakan hirarki kesukaran tingkat berpikir dari

rendah sampai yang tertinggi.

Menurut Winkel (1991: 155) pemahaman terbagi dalam beberapa indikator

dari rana kogniktif:

Tabel 2.1

Indikator Rana Kognitif

Kategori jenis perilaku Kemampuan internal Kata kerja operasional

Pemahaman • Menerjemahkan

• Menafsirkan

• Memperkirakan

• Menentukan:

metode, prosedur

• Memahami :

konsep, kaidah,

prinsip, kaitan

antara fakta, isi

pokok.

• Mengartikan/meng

interprestasikan :

tabel, grafik, bagan

Menjelaskan

Menguraikan

Merumuskan

Merangkum

Mengubah

Memberikan contoh

tentang

Menyadur

Meramalkan

Menyimpulkan

Memperkirakan

Menerangkan

Mengantikan

Menarik kesimpulan

Meringkas

Mengembangkan

Membuktikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2. Penerimaan

Penerimaan memiliki kata dasar “terima” yang memiliki arti memperoleh

atau mendapatkan sesuatu. Setelah mendapatkan imbuhan “pe” dan “an” maka

artinya berubah menjadi proses/ cara/ perbuatan menerima. Jadi penerimaan adalah

sebuah proses atau cara untuk menerima dan mendapatkan sesuatu dari apa yang

dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali hal penerimaan yang kita

lakukan. Misalnya dalam lingkungan keluarga penerimaan kasih sayang dari orang

tua terhadap anak dan sebaliknya anak kepada orang tua menjadi salah satu

penerimaan yang ada.

Pengertian penerimaan atau acceptance adalah penerimaan cinta tanpa

syarat oleh orang tua kepada anaknya yang tercermin dalam pola tingkah laku

penerimaan orang tua. Orang tua dalam hal ini adalah lingkungan terdekat dan

utama dalam kehidupan mereka. Selain bertanggung jawab terhadap keluarganya,

orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak.

Perlakuan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya akan memberikan

dampak baik secara langsung maupun tidak langsung bagi anaknya. Menurut

Johnson dan Medinnus (1967) pengertian penerimaan adalah “pemberian cinta

tanpa syarat sehingga penerimaan orang tua terhadap anaknya tercermin melalui

adanya perhatian yang kuat, cinta kasih terhadap anak serta sikap penuh

kebahagiaan mengasuh anak”. Ditambahkan pula oleh Hurlock (1991), konsep

penerimaan orang tua ditandai oleh: perhatian besar dan kasih sayang anak.

Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

penjelasan yang diberikan oleh guru. Kesediaan itu dinyatakan dalam

memperhatikan sesuatu, seperti memandangi gambar yang dibuat di papan tulis

atau mendengarkan jawaban teman sekelas atas pertanyaan guru. Namun, perhatian

itu masih pasif (Winkel, 1991: 152).

Menurut Winkel penerimaan terbagi dalam beberapa indikator dari rana

afektif :

Tabel 2.2

Indikator Rana Afektif

Kategori jenis perilaku Kemampuan internal Kata kerja oprasional

Penerimaan • Menunjukkan :

kesadaran, kemauan,

perhatian

• Mengakui :

kepentingan,

perbedaan

Menanyakan

Memilih

Mengikuti

Menjawab

Melanjutkan

Memberi

Menyatakan

Menempatkan

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti

pelajaran-pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia 18-30 tahun (Proyek

Pembinaan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi

Departemen P dan K, 1977-1988: 8). Mahasiswa adalah status yang disandang oleh

seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat

menjadi calon-calon intelektual. Atau bisa juga definisi mahasiswa adalah orang

yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik itu di universitas, institut

ataupun akademi. Mereka ialah orang-orang yang terdaftar sebagai murid di suatu

perguruan tinggi dapat disebut dengan mahasiswa. Secara umum mahasiswa adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan

dengan perguruan tinggi, universitas, institut ataupun akademi.

Knopfemacher dalam Suwono (1978) mengatakan mahasiswa merupakan

insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi,

dididik & di harapkan menjadi calon – calon intelektual. Mahasiswa juga

merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan

masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.

4. Pengertian Pluralitas

Pluralitas memiliki akar kata plural yang artinya beragam/jamak/lebih dari

satu dan itas yang artinya tingkat/keadaan. Pluralitas adalah konsep keadaan yang

lebih dari satu dengan harapan dapat menumbuhkan pemahaman untuk membangun

saling pengertian agar dapat memperkokoh kebersamaan menghadapi kesatuan

nasib manusia secara kolektif. Pluralitas juga bisa dikatakan sebagai sebuah

kemajemukan yang berdasarkan atas keunikan dan kekhasan yang bersifat

heterogen dan tidak dapat disamakan antara satu dengan yang lain. Dalam arti lain

pluralitas merupakan keragaman yang tak mampu ditolak yang menghadirkan

keharmonisan dalam kehidupan.

Sebagai negara kepulauan yang besar tentu saja Indonesia memiliki

keragaman. Keberagaman tersebut berupa suku, agama, ras, dan kebudayaan. Tidak

bisa dipungkiri bahwa hal tersebut merupakan fakta umum yang seringkali kita

jumpai di dalam kehidupan bermasyarakat. Kemajemukan di Indonesia dapat

dilihat secara horisontal dan vertikal. Secara horisontal kemajemukan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

dapat dilihat dari fakta yang dicirikan oleh perbedaan suku, agama, ras, dan

kebudayaannya. Secara vertikal kemajemukan tersebut dapat dilihat dari kualitas

atau kadarnya, misalnya saja perekonomian golongan atas, golongan menengah dan

golongan bawah.

Berghe dalam Agus Santoso (2012: 10) menyebutkan beberapa karakteristik

masyarakat majemuk, sebagai berikut; (1) terjadinya segmentasi ke dalam

kelompok-kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu

sama lain, (2) memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-

lembaga yang bersifat nonkomplementer, (3) kurang mampu mengembangkan

konsensus di antara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat

dasar, (4) secara relatif sering kali mengalami konflik-konflik di antara kelompok

yang satu dengan kelompok yang lain, (5) secara relatif integrasi sosial tumbuh di

atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi, serta

(6) adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.

5. Pengertian Pluralitas Agama

Bertolak dari akar kata yang pertama yaitu pluralitas, kata pluralitas berasal

dari bahasa Inggris yang berakar dari kata “plural” yang berarti banyak atau

majemuk. Pluralitas dalam agama mengacu pada kenyataan kondisi bahwa manusia

memiliki berbagai macam agama dan keyakinan. Ada beberapa anggapan mengenai

kemajemukan (plural) agama diantaranya: (1) eksklusivisme agama, yaitu sebuah

sikap yang meyakini sebuah agama sebagai yang paling benar dan yang lain salah.

(2) inklusivisme agama, yaitu suatu paham yang lebih terbuka terhadap keberadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

agama-agama lain. Meskipun terbuka terhadap agama-agama lain, sikap ini tidak

melepaskan keyakinan bahwa yang benar adalah agama mereka sendiri sehingga

cenderung bersikap sombong. (3) Pluralisme agama, sikap ini meyakini bahwa ada

banyak jalan menuju keselamatan. Pluralitas berpusat pada universalitas kasih

Allah bagi dunia. Dalam kesadaran ini setiap agama perlu menerima agama yang

lain, menerima bahwa semua agama adalah benar (Mada, 1986: 174-176). Konflik

dalam perbedaan menuntut sikap untuk menghargai pluralitas. Sikap yang

menghargai pluralitas merupakan sikap yang mengakui keunikan dan perbedaan

agama lain, serta sikap menghargai kaum minoritas (Mada, 1986:180).

Pluralitas agama bukan sebuah tema yang baru. Perjumpaan dengan para

rasul dengan Yudaisme sejak awal kekristenan telah memperlihatkannya (Atawolo,

AB, 2007: 15). Dalam perspektif pluralitas agama sekarang, Kitab Suci Kristen

tidak menyediakan jawaban komprehensif perihal relasi antara kekristenan dengan

agama lain. Tetapi Konsili Vatikan II menandaskan bahwa Roh Kudus berkarya

dalam agama-agama lain, Kerajaan Allah dapat diakses oleh agama lain jika mereka

setia dalam iman dan pertobatan teradap Tuhan (Atawolo, AB, 2007: 127).

Pluralitas menolak adanya homogenitas dalam masyarakat (Kono, 2013: 6-

8). Pluralitas agama mengakui adanya beragam agama dan kepercayaan di dalam

masyarakat. Penerimaan pluralitas agama tidak dapat dipisahkan dari penerimaan

kebebasan beragama (Haryatmoko, 2003: 366). Untuk itu dibutuhkan dialog

antaragama yang memungkinkan pertemuan agama-agama demi kekayaan

pengalaman iman (Kono, 2013: 15-21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia ada beragam agama dan

kepercayaan. Itulah yang disebut pluralisme agama: semua agama merupakan jalan

yang berbeda untuk menuju kepada Allah yang sama. Tidak ada satu agama pun

yang dapat menyatakan bahwa agamanya mempunyai otoritas tunggal untuk

mengajarkan kebenaran mutlak (Aguas, 2006: 70-72). Tidak ada teks religius mana

pun yang dapat menggambarkan Allah secara mutlak. Dengan demikian sikap

eksklusif dan inklusif perlu dihindarkan. Dibutuhkan keterbukaan, pemahaman dan

penghormatan terhadap agama dan kepercayaan lain.

Dalam situasi keberagaman agama dan kepercayaan ini, diperlukan sikap

toleransi yang tinggi. Sikap toleransi ini hanya mungkin ketika orang

mengosongkan diri dan mengembangkan sikap kemurahan hati dengan meneladan

Kristus yang mengosongkan diri-Nya demi keselamatan dunia (White, 2016: 162-

164, 170-177). Orang perlu menjadi dirinya sendiri sekaligus ada bagi orang lain

(Mikhail Bakhtin’ framework I-for-myself and I-for-another). Para pemimpin

agama perlu bersikap kritis sekaligus memperhatikan tercapainya perdamaian di

antara umat beragama (Omer, 2011: 487-488). Di samping itu, para mahasiswa

perlu diajarkan tentang inti ajaran agama lainnya (Magnis-Suseno, 2002: 193-200).

Orang perlu menghormati komitmennya sendiri sekaligus menghargai komitmen

orang lain (Coward, 1989: 185-191).

Yang diperlukan adalah pluralisme agama yang sepenuhnya menghargai

perbedaan agama-agama, yang bisa mengenali cara-cara yang berbeda untuk

menuju kesempurnaan manusia, dan puncak kebahagiaan yang ditawarkan oleh

agama-agama itu (Legenhausen, 2010: 112).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

6. Pemahaman dan Penerimaan Pluralitas Agama di Indonesia

Pluralitas agama adalah hal tidak dapat dipungkiri. Indonesia adalah negara

yang memiliki 6 agama besar dan masih ada beragam agama asli serta kepercayaan.

Pluralitas tidak bisa hanya dipahami sebagai sebuah keadaan keberagaman atau

kemajemukan, begitu juga dengan pluralitas agama tidak bisa hanya dipahami

sebagai sebuah kemajemukan agama. Tetapi pluralitas harus kita pahami sebagai

sebuah kenyataan yang membuat kita untuk saling menyelamatkan. Begitu juga

dengan pluralitas agama hendaknya kita memahami perbedaan agama yang ada

bukanlah sebagai sebuah halangan atau bahkan menganggapnya sebagai sebuah

ancaman, tetapi kita harus memandangnya sebagai sebuah keindahan untuk saling

melengkapi, sama halnya seperti Tuhan menciptakan manusia yang berbeda-beda

namun serupa dengan-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, agama memiliki peran yang begitu besar

dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi. Begitu juga agama memiliki peran

yang sangat penting dalam kehidupan para penganut agama tersebut. Setiap agama

memiliki pandangan masing-masing terhadap pluralitas agama. Agama seharusnya

memberikan rasa keadilan dan memupuk solidaritas. Sila ketiga dalam Pancasila

berisi Persatuan Indonesia bila dihidupi dan diteladani maka pluralitas agama dapat

dipahami dan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

7. Penerimaan Pluralitas Agama

Penerimaan pluralitas agama merupakan sikap seseorang atau respon

seseorang terhadap pluralitas agama. Penerimaan itu bisa bersifat positif dan bisa

juga bersifat negatif seperti di bawah ini :

a. Positif

Toleransi

Sebagai manusia yang beragama hendaknya juga menjadi manusia yang

beriman. Dengan demikian agama tidak hanya menjadi simbol atau identitas saja,

tetapi menjadi semangat batiniah hidup seseorang. Toleransi merupakan sikap

saling menghargai antar kelompok atau antar individu dalam hidup bermasyarakat

atau dalam lingkup lain. Dalam pluralitas agama toleransi berarti sikap saling

menghargai atau menghormati antar umat beragama dan tidak melarang atau

memaksa agama tertentu dalam melaksanakan kegiatan agamanya.

Untuk mewujudkan sikap toleransi sangat penting memiliki sikap saling

terbuka dan menghormati. Menurut Babey dalam (Bria, 2007: 12) Setiap

perbedaan, apapun wujudnya haruslah disinergikan untuk membangun bangsa agar

menjadi sejahtera. Segalanya harus beranjak dari saling terbuka, menerima

perbedaan, membangun dialog dan bersedia bekerja sama tanpa saling curiga. Sikap

toleransi tersebut dapat diwujudkan salah satunya melalui dialog.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

b. Negatif

Gerakan Radikalisme-Fundamentalisme Agama di Indonesia

Fundamentalisme agama merupakan gejala reaksioner modern, yaitu

gerakan yang mencari solusi asali bagi persoalan-persoalan baru. Gerakan ini

merupakan gerakan radikal karena bersifat utopis, mau menciptakan tatanan sosial

baru, tidak sekedar kembali ke tradisi. Tatanan baru itu tidak bersifat plural, tetapi

bersifat tunggal dan seragam berdasarkan literalisme Kitab Suci (Karlina, 2016: 6-

7). Akibatnya terjadi penolakan dan kekerasan terhadap kelompok yang berbeda.

Pola kekerasan mereka telah berubah akibat perkembangan teknologi digital,

mencakup teknik propaganda dan strategi komunikasi (Karlina, 2016: 10-12).

Setelah Indonesia meninggalkan era di bawah kekuasaan otoritarian dan

memasuki babak baru yang seringkali disebut “masa reformasi”, salah satu

perkembangan mencolok yang terjadi di masyarakat adalah meningkatnya

intoleransi religius. Realitas ini seakan menjadi pukulan terhadap pluralisme politis

dan agama yang menandai Indonesia di era baru demokratisasi. Pengamat sosio-

politik seperti Mary E. McCoy menyimpulkan bahwa intoleransi yang seringkali

terwujud dalam tindak kekerasan terhadap kelompok minoritas religius, merupakan

ekspresi dari ideologi statis-totalitarian yang telah lama mendominasi pada era

pemerintahan Suharto (McCoy, 2013: 276). Para pengamat Indonesia lain juga

menyatakan hasil penelitian serupa, yakni bahwa toleransi antar umat beragama

pada masa yang lalu itu dibentuk oleh ideologi politis rezim penguasa, sehingga

harmoni antara warga yang berbeda latar belakang keyakinan religius atau

budayanya tidak sungguh-sungguh memiliki akar yang kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Intoleransi religius juga dapat dilihat sebagai efek samping dari terbukanya

kemungkinan warga negara untuk mengekspresikan aspirasi politiknya. Di zaman

reformasi, tidak ada lagi sensor berita atau pembredelan. Rakyat bebas mengkritik

pemimpinnya. Namun di sisi lain, sebagian orang menilai bahwa perkembangan ini

sudah “keluar dari jalurnya” atau kebablasan. Maka berkembang pula kecurigaan

atau bahkan ketakutan pada arus sekularisme sehingga beberapa kelompok

keagamaan mengembangkan teologi atau cara pandang yang lebih konservatif. Hal

ini ditunjukkan oleh penelitian Minako Sakai dan M. Falikul Isbah (2014). Secara

khusus Sakai dan Isbah melakukan pengamatan terhadap masyarakat di tingkat akar

rumput dan menunjukkan adanya kaitan antara berkembangnya lembaga-lembaga

sosial yang menanggapi persoalan-persoalan kemanusiaan seperti bencana alam,

sekolah-sekolah keagamaan yang ingin mempertahankan agama dari sekularisme,

dan merebaknya fundamentalisme-radikalisme di Indonesia.

Tulisan Sakai dan Isbah tersebut hendak menunjukkan bahwa di satu sisi

kesalehan umat beragama di Indonesia mampu menjadi pendorong umat untuk aktif

terlibat dalam gerakan-gerakan sosial menanggapi persoalan kemasyarakatan.

Namun di sisi lain, institusi-institusi yang berafiliasi pada lembaga keagamaan

tertentu secara alamiah membangun jejaring dan komunikasi yang eksklusif dengan

afiliasi keagamaan itu sendiri. Beberapa tahun yang lalu, terutama semenjak

bencana besar tsunami di Aceh, lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia

semakin berkembang, juga di dalam institusi keagaaman. Di Indonesia, sejarah

keberadaan agama-agama diwarnai oleh kecurigaan yang kerap muncul dalam

penggunaan istilah “kristenisasi” dan juga “islamisasi”. Dan hal ini juga seringkali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

menjadi isyu sensitif dalam pemberian bantuan ketika bencana alam terjadi.

Perasaan curiga dan terancam oleh kelompok lain ini telah sejak lama dipelihara,

bahkan dimanfaatkan untuk kepentingan politis (Mujiburrahman, 2006). Sejalan

dengan perkembangan saling curiga ini. Dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia,

dapat dilihat pola-pola politisasi agama untuk memobilisasi massa, terutama untuk

kepentingan politik praktis.

Tak lepas dari efek di seputar reformasi, banyak anak muda yang terkena

dampak persoalan sosio-ekonomi dan sosio-politis yang melanda Indonesia. Krisis

keuangan di tahun 1997-1998 menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran.

Dan sebagian besar pengangguran ini adalah anak-anak muda. Jargon-jargon

keagamaan digunakan untuk membangkitkan rasa eksklusivisme pada diri anak-

anak muda ini sehingga mereka kemudian menarik batas-batas yang ambigu kita

dan mereka bahkan pada teman-teman sebaya mereka sendiri yang sebelumnya

berteman akrab dengan mereka. Judith Nagata mencermati karakteristik seperti ini

yang dijumpai pada gerakan-gerakan “fundamentalisme”, yang sebetulnya tidak

hanya dapat diterapkan pada gerakan-gerakan sosio-religius, melainkan juga pada

bentuk ekstrim dari nasionalisme (Nagata, 2001: 481-489). Dari garis demarkasi

“kita dan mereka”, muncul pandangan bahwa “yang lain” itu jahat, keliru atau

salah, dan mereka harus dijauhi, dibenci, bahkan diperangi. Secara tidak sadar,

keyakinan religius pada kaum muda, khususnya mahasiswa, diwarnai oleh

fundamentalisme dalam berbagai kadarnya.

Untunglah bahwa gerakan radikalisme dan fundamentalisme agama itu di

Indonesia merupakan gerakan yang marginal karena masih didominasi oleh Islam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

moderat dan partai-partai nasionalis (Eliraz, 2004: 69-70). Apalagi Pancasila masih

menjadi dasar negara yang kuat untuk membendung gerakan radikalisme dan

fundamentalisme (Eliraz, 2004: 79-82).

B. Penelitian Yang Revelan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Edi Susanto dengan judul PEMAHAMAN PLURALISME

AGAMA PADA MAHASISWA STAIN PAMEKASAN.

Hasil dari penelitian :

1. Pluralisme bersikap positif terhadap semua perbedaan, perbedaan dalam segala

hal dipandang sebagai sesuatu yang positif dan dinamis, sehingga eksistensinya

perlu dijamin, dilindungi dan dipelihara dengan baik.

2. Pluralisme menghapus segala absolutisme, truth claim dan pembenaran terhadap

diri sendiri dengan kemunafikan orang lain.

3. Pluralisme masyarakat adanya relativitas dalam pemahaman, penafsiran

artikulasi, dan segala bentuk derivasi sebuah nalar kelompok.

4. Pluralisme juga mensyaratkan adanya bentuk toleransi dalam bersikap terhadap

setiap orang, kelompok, entitas, dan komunitas ketika berinteraksi dengan yang

lain, bahkan lebih dari itu.

5. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa para mahasiswa diharapkan

untuk semakin menumbuhkan semangat need for achievement. Kemudian juga

sudah waktunya untuk memutuskan secara konkret dan menjadikan pemahaman

tentang pluralisme agama dalam perspektif yang lebih sosiologis-rasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

akademis dengan pertimbangan (a), kenyataan bahwa manusia merupakan

makhluk yang beragam dalam segala aspeknya, (b), kenyataan semakin

suburnya gerakan radikal fundamentalis yang berusaha memberangus

keragaman dan berusaha menciptakan suasana kehidupan yang monolitik secara

masif dan sangat melanggar hak asasi manusia, sehingga memerlukan counter

attack yang memiliki fondasi yuridis konstitutif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis menguraikan metodologi penelitian yang digunakan

dalam memperoleh data Pemahaman Dan Penerimaan Mahasiswa Universitas

Kristen Immanuel Terhadap Pluralisme Agama Tahun 2019 yang meliputi jenis

penelitian, desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel

penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan menggunakan analisis statistik

(Sugiyono, 2015: 7). Penelitian ini memakai metode penelitian deskriptif yang tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan kenyataan

tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 2013: 234). Penulis

menyebarkan kuesioner tentang pemahaman dan penerimaan pluralitas agama.

Kuesioner menggunakan model skala satu sampai lima.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian expost facto. Perlakuan pada penelitian expost facto telah terjadi sebelum

penulis melakukannya. Penulis sama sekali tidak melakukan kontrol terhadap

perlakuan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

C. Tempat & Waktu

Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Immanuel yang berada di Jl.

Solo, Km 11,1 Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2019.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Universitas Kristen Immanuel

Yogyakarta. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi dari

program studi Teknik Informatika, Fisika, Teknik Sipil, Manajemen, Akuntansi,

Pendidikan Agama Kristen, Musik Gereja, Theologia Konseling Kristen. Penelitian

ini menggunakan Sampling Purposive. Sampling Purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 85) atau

menetapkan kriteria-kriteria khusus yang mendukung tujuan penelitian sehingga

dapat menjawab permasalahan penelitian. Kriteria yang peneliti pakai antara lain:

1. Mahasiswa aktif Universitas Kristen Immanuel

2. Anggota aktif himpunan mahasiswa tingkat Universitas dan Prodi

E. Teknik & Alat Pengumpulan Data

1. Identifikasi variabel

Penelitian yang akan dilaksanakan ini berjudul PEMAHAMAN DAN

PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL

YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS AGAMA TAHUN 2019.

Penelitian ini hanya ada satu variabel yaitu Pemahaman dan Penerimaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarata. Dikarenakan hanya satu

variabel, penelitian ini mengarah pada hubungan stimulus dan respon. Maka

stimulus dan respon terdiri dari:

Stimulus : Pluralitas Agama

Respon : Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Kristen

Immanuel Yogyakarata

2. Definisi konseptual

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel

yang dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan memudahkan dalam

mengoperasionalkannya di lapangan. Untuk memahami dan memudahkan dalam

menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka akan ditentukan

beberapa definisi konseptual yang berhubungan dengan yang akan diteliti, antara

lain:

a. Pemahaman:

Pemahaman mencangkup kemampuan untuk menangkap makna dan arti

dari bahan yang dipelajari (Winkel, 1991: 150)

b. Penerimaan:

Penerimaan mencangkup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu., seperti buku pelajaran atau

penjelasan yang diberikan guru (Winkel, 1991: 1552).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

c. Pluralitas Agama:

Berhadapan dengan pluralitas agama, yang dibutuhkan adalah sebuah

dialog yang dialogis dimana di dalamnya terdapat usaha saling memahami dan

menyuburkan yang mengarah kepada kesatuan dalam perbedaan atau unitas dalam

pluralitas adalah di mana agama-agama harus terjadi hubungan timbal-balik yang

saling membangun dan mendukung (Kewuel, 2011: 144-145).

3. Definisi operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel

diukur. Dengan melihat definisi operasional suatu penelitian, maka seorang peneliti

akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran

kuesioner atau angket kepada mahasiswa. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015:

142). Penulis membuat kuesioner berkaitan dengan pemahaman dan penerimaan

mahasiswa UKRIM terhadap pluralitas agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

b. Wawancara

Wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil. Teknik pengumpulan data

ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, pengetahuan,

atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2015: 138). Wawancara ini digunakan hanya

sebagai tambahan saja.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dengan rentang skala. Penggunaan skala dalam kuesioner ini dimulai dari interval

1 sampai dengan skor 5. Skor terendah adalah 1 dan untuk skor tertinggi adalah 5.

Dalam instrumen tertulis beberapa pernyataan mengenai pemahaman dan

penerimaan pluralitas agama sebanyak 30 soal. Alternatif jawaban yang disediakan

dari masing-masing soal yang dipilih oleh penulis adalah berbeda-beda, seperti

setuju – tidak setuju, yakin – tidak yakin, nyaman – terganggu, mudah – sulit,

penting – tidak penting, selalu- tidak pernah, memadai – tidak memadai.

6. Pengembangan instrumen

Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan menggunakan

pengembangan instrumen dengan memakai uji coba terpakai, yaitu data yang

diperoleh dan hasil uji coba yang dilaksanakan terhadap responden melalui

kuesioner yang diedarkan dan kemudian dihitung validitas dan reliabilitasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Tabel 3.1

Variabel Penelitian

NO ASPEK VARIABEL JUMLAH

SOAL

1 Pemahaman mahasiswa

terhadap Pluralitas agama

13 Soal

2 Penerimaan mahaswa

terhadap Pluralitas agama

17 Soal

Jumlah Soal 30 Soal

a. Kisi-kisi

Tabel 3.2

Kisi-kisi Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Kristen

Immanuel Terhadap Yogyakarta

Variabel Indikator Soal No Soal

Pemahaman

Pluralitas

Agama

Menerjemahkan 1. Pluralisme ialah Ideologi

yang menyatakan bahwa

keadaan apapun senyatanya

ialah beragam.

1

Menafsirkan 5. Dalam konteks hidup

bersama keadaan yang

paling baik ialah seagama.

26. Setiap agama boleh

mengembangkan nilai-nilai

agamanya dalam kehidupan

bersama

5,26

Memperkirakan 3. Pluralisme membawa

kehidupan menjadi lebih

baik.

4. Pluralisme membuat

konflik dalam kehidupan.

20. Mendalami agama lain

21. Mendalami agama lain

akan mengganggu

penghayatan agama secara

pribadi

27. Pengetahuan saya

tentang agama lain

3,4,20,21,27

Menentukan 2. Keadaan yang beragam

itulah yang harus

2,19,28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

dipertahankan dan

diperjuangkan .

19. Tradisi nenek moyang

harus diubah sesuai dengan

tradisi agama

28. Pengetahuan saya

tentang agama lain saya

peroleh dari orang-orang

seagama dengan saya

Memahami 13. Masyarakat diatur

sesuai aturan agama

13

Mengartikan 30. Terhadap ucapan salam

yang bercirikhas agama

lain saya merasa

22. Dialog lintas agama

akan memperkaya

kerohanian

30,22

Penerimaan

Pluralitas

Agama

Menunjukkan

kesadaran

14. Saya berteman dengan

orang yang berbeda agama

15. Membantu teman yang

berbeda agama

16. Memberi ucapan

kepada teman yang berbeda

agama pada saat perayaan

agama mereka

23. Terlibat membantu

dalam perayaan agama lain

14,15,16,23

Menunjukkan

kemauan

10. Kalau saya sakit saya

merasa nyaman berobat ke

rumah sakit yang

bercirikhas agama saya

11. Kalau saya meninggal

saya ingin dimakamkan di

pemakaman yang

bercirikhas agama

29. Mendengar atau

menonton mimbar agama

lain

10,11,29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Menunjukkan

perhatian

17. Berkunjung ke rumah

teman yang berbeda agama

pada hari raya keagamaan

mereka

24. Saya menolak

penyerangan rumah-rumah

ibadah

25. Saya mengingatkan

teman untuk ibadah sesuai

agamanya pada saatnya

17,24,25

Mengakui

kepentingan

6. Terhadap suara

adzan/lonceng gereja/genta

kuil dan yang sejenis, saya

merasa

7. Terhadap siaran

agama/mimbar agama lain

dalam radio atau TV atau di

tempat ibadah, saya merasa

8. Terhadap lambang-

lambang agama lain

(seperti bulan sabit, salib,

cakra, dsb) saya merasa

18. Pendirian tempat

ibadah agama lain di

lingkungan tempat

tinggalku

6,7,8,18

Mengakui

perbedaan

9. Terhadap kehadiran

tetangga yang berbeda

agama saya merasa

12. Saya merasa nyaman

tinggal di kampung yang

mayoritas seagama dengan

saya

9,12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

b. Uji Coba Terpakai

Uji coba pada instrumen ini bersifat uji coba terpakai. Artinya adalah

penulis hanya satu kali menyebarkan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan

data penelitian. Instrumen yang sudah diisi oleh responden diuji tingkat validitas

dan reliabilitasnya, selanjutnya dianalisis datanya.

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2015:

267). Rumus yang digunakan penulis untuk menguji tingkat validitas suatu

instrumen adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan

r : koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan

X : skor untuk pernyataan yang dipilih

Y : skor total yang diperoleh dari seluruh item

ΣX : jumlah skor dalam distribusi X

ΣY : jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX2 : jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

ΣY2 : jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N : banyaknya responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Hasil dari rxy dikonsultasikan dengan harga kritis product moment (rtabel),

apabila rhitung > rtabel, maka instrumen yang digunakan adalah valid.

Berdasarkan dari hasil pengambilan sampel dalam penelitian didapatkan

jumlah responden sebanyak 64 orang Mahasiswa dari berbagai program studi yang

terlibat menjadi anggota himpunan mahasiswa tingkat universitas maupun program

studi. Dengan menggunakan jumlah responden tersebut, maka nilai rtabel diperoleh

melalui r tabel product moment pearson dengan df (degree of freedom) = N – 2.

Oleh karena itu, diperoleh rtabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Penentuan rtabel

Jumlah Responden df = N – 2 rtabel

64 df = 64 – 2 = 62 0,2075

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap pernyataan dalam kuesioner

dapat dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan bantuan dari program SPSS version 16. Berikut analisis validitas

terhadap setiap pernyataan dalam kuesioner dengan membandingkan rhitung dan rtabel:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Tabel 3.4

Validitas kuesioner penelitian terhadap Mahasiswa UKRIM

No Soal R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,169 0,2075 Tidak Valid

2 0,260 0,2075 Valid

3 0,513 0,2075 Valid

4 0,432 0,2075 Valid

5 0,306 0,2075 Valid

6 0,456 0,2075 Valid

7 0,478 0,2075 Valid

8 0,449 0,2075 Valid

9 0,638 0,2075 Valid

10 0,466 0,2075 Valid

11 0,234 0,2075 Valid

12 0,354 0,2075 Valid

13 0,295 0,2075 Valid

14 0,585 0,2075 Valid

15 0,386 0,2075 Valid

16 0,523 0,2075 Valid

17 0,486 0,2075 Valid

18 0,671 0,2075 Valid

19 0,290 0,2075 Valid

20 0,316 0,2075 Valid

21 0,345 0,2075 Valid

22 0,475 0,2075 Valid

23 0,399 0,2075 Valid

24 0,080 0,2075 Tidak Valid

25 0,369 0,2075 Valid

26 0,567 0,2075 Valid

27 0,245 0,2075 Valid

28 0,192 0,2075 Tidak Valid

29 0,153 0,2075 Tidak Valid

30 0,407 0,2075 Valid

Pada analisis uji validitas di atas, menunjukkan bahwa ada 4 (empat) soal

yang tidak valid yaitu soal nomor dan nilai rhitung 1 (0,169), 24 (0,080), 28 (0,192),

29 (0,153) dengan nilai rtabel 0,2075.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan data. Suatu data

dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama

menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua

menunjukkan data yang tidak berbeda (Sugiyono, 2015: 268). Uji reliabilitas

bertujuan untuk melihat apakah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai instrumen pengumpul data karena sudah baik. Uji reliabilitas

menggunakan rumus cronbach alpha, sebagai berikut:

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

Σσb2 : jumlah varians butir tiap pertanyaan

σ12 : varians total.

Ketentuan penilaian pada Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Ketentuan penilaian Cronbach’s Alpha

Jika Cronbach’s Alpha memiliki nilai:

• > 0,90 = reliabilitas sempurna

• 0,70 – 0,90 = reliabilitas tinggi

• 0,50 – 0,70 = reliabilitas moderat

• < 0,50 = reliabilitas rendah

Uji reliabilitas pada masiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Tabel 3.6

Reliabilitas pada Mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,711 31

Berdasarkan hasil output pada program SPSS version 16 di atas, diperoleh

hasil nilai Cronbach’s Alpha pada mahasiswa Universitas Kristen Immanuel

Yogyakarta adalah 0,711. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut lebih besar dari 0,70 –

0,90, maka dapat disimpulkan bahwa hasil data yang diperoleh pada mahasiswa

Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta memiliki reliabilitas tinggi.

F. Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh Penelitian ini menggunakan analisis data

deskriptif. Deskripsi analisis data akan disajikan dalam dua bentuk, yaitu deskripsi

frekuentif dan deskripsi statistik. Deskripsi frekuentif dianalisis menggunakan

bantuan program Microsoft Excel 2016 sedangkan untuk deskripsi statistik

dianalisis menggunakan bantuan SPSS version 16. Data deskripsi statistik pada

penelitian ini mau mengambarkan statistik yang berisi meliputi rata-rata (mean),

nilai tengah (median), nilai yang paling sering muncul (mode), standar deviasi (std.

deviation), kisaran (range), nilai minimun (minimun), nilai maksimum (maximum),

dan nilai penjumlahan (sum).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Situasi Mahasiswa Universitas Kristen Immanuel

Yogyakarta

1. Sejarah Singkat Universitas Kriten Immanuel

Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) didirikan pada tanggal 21 Juni

1982, diasuh oleh Yayasan Iman Indonesia yang disahkan akte notaris Abdul Latief,

SH., nomor 182 tanggal 30 Juni 1976. Tahun 1986 mengalami perubahan akte

nomor 94, tanggal 26 Mei 1986 dengan notaris Suryanto Partaningrat, SH. Sebagai

pimpinan Yayasan Iman Indonesia adalah DR. Chris Marantika.

Nama-nama pendiri Yayasan :

1. DR.Chris Marantika

2. DR. Daniel Marantika

3. John Remberth,B.Th

4. Titus Abraham

5. A.Y. Serworwora, SH

Tahun 1987 UKRIM memperoleh status Terdaftar berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 0435/0/1987 untuk ketiga

Fakultas yaitu :

1. Fakultas Ekonomi prodi Manajemen

2. Fakultas Teknik prodi Teknik Sipil

3. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam prodi Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Disamping 3 Fakultas ini, ada 1 fakultas lain di bawah naungan Bimas Kristen

(Protestan) Departemen Agama Republik Indonesia, yaitu : Fakultas Agama

Kristen dengan 2 prodi yaitu Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja.

Dan pada tahun 1991 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(FMIPA) menambah satu prodi lagi, yaitu program studi Ilmu Komputer dengan

memperoleh status Terdaftar untuk program S1 berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, nomor : 0352/0/1991 tanggal 19 Juni 1991.

Pada tahun 1993 tepatnya tanggal 16 Agustus, Fakultas Ekonomi dan Fakultas

Teknik UKRIM menerima status Diakui melalui Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, nomor : 510/DIKTI/KEP/1993.

Setelah melalui proses yang panjang, pada tanggal 26 Oktober 1998

Fakultas Ekonomi menambah 1 program studi lagi yaitu Akuntansi melalui surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, nomor : 398/DIKTI/Kep/1998.

Dua bulan kemudian tepatnya tanggal 22 Desember 1998, Fakultas Teknik UKRIM

mendapatkan status TERAKREDITASI melalui Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi dengan nomor : 002/BAN-PT/Ak-II/XII/1998. Disusul kemudian

oleh program studi Manajemen No. 017/BAN-PT/Ak IV/VII/2000 dan Ilmu

Komputer No. 021/BAN-PT/Ak IV/VIII/2000. Pada bulan Desember 2001 karena

telah berakhir masa berlaku status terakreditasi bagi Fakultas Teknik, maka

UKRIM mengajukan kembali kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

(BAN-PT) dan mendapat status terakreditasi dengan SK nomor : 002/ BAN-

PT/Ak-IV/S1/III/2002.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Untuk menjawab kebutuhan jaman yang semakin kompleks dengan

problema dan konflik yang mengakibatkan krisis dalam segala bidang, khususnya

batiniah/rohani, maka pada bulan Juni 2001 telah dibuka program studi Konseling

Kristen (S1) yang diharapkan akan menjadi suatu wadah konseling yang

berlandaskan Firman Tuhan.

Sehingga sampai saat ini UKRIM memiliki 4 Fakultas dengan 8 program

studi. Pada bulan Juli 2002, pada Fakultas Agama Kristen prodi Musik Gereja

mendapat status TERDAFTAR pada Departemen Agama Republik Indonesia

(Depag RI). Melalui SK Dirjen Bimas Kristen Depag RI Nomor

DJ.III/Kep/HK.00.5/125/4208/2003 tanggal 25 September 2003 Program Studi

Pendidikan Agama Kristen mendapat status DIAKUI.

Pada tahun 2008, Departemen Agama RI mempercayakan Program

Magister Pendidikan Kristen kepada UKRIM dengan SK nomor DJ

III/KEP/HK.00.5/281/2008 tertanggal 8 Oktober 2008. Pada tahun 2011 ini 7 prodi

sudah terakreditasi dan 1 lainnya sedang mempersiapkan diri, sehingga diharapkan

pada tahun 2012 sesuai aturan pemerintah, semua prodi di UKRIM sudah

terakreditasi semua. Untuk kegiatan akademiknya Universitas Kristen Immanuel

(UKRIM) menggunakan bangunan milik sendiri seluas 7.076,42 m2 di atas tanah

area 40.141 m2 yang beralokasi di Jl. Solo Km 11, 1 Purwomartani Kalasan Sleman

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Pergantian Pimpinan

Pada tanggal 17 Juni 1995 ada pergantian pimpinan yaitu : DR. Chris

Marantika, D.D yang semula menjabat sebagai Rektor UKRIM diangkat sebagai

Ketua Yayasan Iman Indonesia, selanjutnya Drs. Paulus L. Kristianto, M.Th, M.Si

diangkat sebagai Rektor UKRIM menggantikan Pdt Dr. Chris Marantika. Pada

tanggal 31 Agustus 2004 kembali lagi terjadi pergantian kepemimpinan, oleh

karena Rektor lama telah mengalami kepemimpinan 2 kali berturut-turut. George

Iwan Marantika, MBA menggantikan Rektor lama Drs. Paulus Lilik Kristianto,

Th.M, M.Si Tanggal 31 Agustus 2008 Bapak George Iwan Marantika,

MBA kembali terpilih sebagai Rektor untuk kedua kalinya untuk periode 2008-

2012.

Jumlah dosen /staf akademik 107 orang dengan 64 orang dosen tetap dan 43

orang staf paruh waktu. Untuk meningkatkan mutu staf akademik, UKRIM terus

mengutus stafnya untuk studi lanjut. Sampai dengan September 2002 jumlah dosen

yang sedang studi lanjut ada 13 orang untuk program S2 dan S3. (90 % Dosen

bergelar S2 dan S3). Jumlah mahasiswa aktif pada semester gasal 2002/2003 : 855

orang. Sampai dengan September 2003 ini jumlah lulusan ada 1442 yang bekerja

dalam bermacam-macam instansi/perusahaan baik negeri maupun swasta,

diantaranya Pemda, Bank Lippo, Bank Danamon, Bank BCA,Bank Permata, Sinar

Mas Group, Indocement, Maspion Group, Gudang Garam, Tjiwi Kimia, Telkom,

Djarum, Astra dll. (80 % alumni bekerja dan berwirausaha).

Selain perpustakaan di tiap-tiap Fakultas, juga disediakan sarana

Perpustakaan Pusat. Laboratorium yang disediakan : Lab. Puskom, Lab. Internet,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Lab. Fisika, Lab. Digital, Lab. Mekanika Tanah, Lab. Hardware, dan Lab. Bengkel.

Dalam rangka mendekatkan mahasiswa dengan industri dan profesional maka bagi

setiap mahasiswa diwajibkan mengambil mata kuliah kewirausahaan . Di dalam

mata kuliah ini UKRIM menghadirkan para praktisi profesional dan unggulan

untuk berinteraksi dengan mahasiswa dan bagi wawasan akan dunia kerja yang

sesungguhnya. Sehingga calon sarjana UKRIM tidak canggung untuk menjadi

profesional yang siap pakai maupun calon pengusaha yang menciptakan lapangan

pekerjaan.

2. Visi Universitas Kristen Immanuel

Menjadi universitas yang kreatif dan berintegritas dalam iman dan ilmu

berdasarkan nilai-nilai Kristus.

3. Misi Universitas Kristen Immanuel

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan dengan

perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat.

b. Mewujudkan lingkungan kampus yang mencerminkan nilai nilai dan

keteladanan Kristus untuk membangun iman dan karakter.

c. Melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat bagi kemajuan ilmu

pengetahuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

d. Membangun budaya wirausaha dan budaya pengelolaan energi serta

lingkungan yang bertanggung jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

e. Memberi peluang bagi masyarakat dengan akses pendidikan yang terbatas,

termasuk masyarakat di daerah-daerah “Tertinggal, Terdepan, Terluar”, untuk

menempuh pendidikan tinggi.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil keseluruhan Pemahaman dan Penerimaan Pluralitas Agama

a. Deskripsi frekuentif

Melalui kuesioner yang disebarkan kepada 64 orang responden, diperoleh

hasil frekuentif menggunakan Microsoft Excel 2016 secara keseluruhan

pemahaman dan penerimaan pluralitas agama dengan interval 24 dari skor

maksimal 150 dan skor minimal 30 yaitu:

Tabel 4.1

Rangkuman deskripsi frekuentif dari data keseluruhan

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 126,1 – 150 4 6,25 Sangat Baik

4 102,1 – 126 45 70,3125 Baik

3 78,1 – 102 14 21,875 Cukup Baik

2 54,1 – 78 1 1,5625 Kurang Baik

1 30 – 54 0 0 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 4 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 6,25%. 45 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik

dengan persentase 70,31%. 14 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

dengan persentase 21,87%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 1,56%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Diagram Lingkaran 4.1

Rangkuman deskripsi frekuentif dari data keseluruhan

b. Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 secara keseluruhan responden berjumlah 64 orang. Jawaban

responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 109,06 dari total skor responden

sebesar 6980. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 110,00 dan nilai yang sering

muncul yaitu 104. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 87 dengan

nilai minimun 61 dan nilai maksimum 148.

2%

22%

70%

6%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 4.2

Rangkuman deskripsi statistik dari data keseluruhan Statistics

Total_Keseluruhan

N Valid 64

Missing 0

Mean 109.06

Std. Error of Mean 1.495

Median 110.00

Mode 104a

Std. Deviation 11.963

Variance 143.107

Skewness -.492

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis 4.352

Std. Error of Kurtosis .590

Range 87

Minimum 61

Maximum 148

Sum 6980

1) Hasil Pokok Bahasan Pemahaman

a) Deskripsi Frekuentif

Melalui kuesioner yang disebarkan kepada 64 orang responden, diperoleh

hasil frekuentif menggunakan Microsoft Excel 2016 dari pokok bahasan

pemahaman dengan interval 10,4 dari skor maksimal 65 dan skor minimal 13 yaitu:

Tabel 4.3

Rangkuman deskripsi frekuentif dari data pokok bahasan pemahaman

Kriteria Interval Frekuensi Persentase Keterangan

5 56,5 – 65 6 9,375 Sangat Baik

4 44,3 - 56,4 50 78,125 Baik

3 33,9 - 44,2 7 10,9375 Cukup Baik

2 23,5 - 33,8 1 1,5625 Kurang Baik

1 13 - 23,4 0 0 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 6 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 9,37%. 50 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

dengan persentase 78,12%. 7 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

dengan persentase 10,93%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 1,56%.

Diagram Lingkaran 4.2

Rangkuman deskripsi frekuentif dari data pokok bahasan pemahaman

b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 pokok bahasan pemahaman responden berjumlah 64 orang.

Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 49,48 dari total skor

responden sebesar 3167. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 49,00 dan nilai yang

sering muncul yaitu 46. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 44

dengan nilai minimun 26 dan nilai maksimum 70.

2%

11%

78%

9%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Tabel 4.4

Rangkuman deskripsi statistik dari data pokok bahasan pemahaman Statistics

Pemahaman

N Valid 64

Missing 0

Mean 49.48

Std. Error of Mean .766

Median 49.00

Mode 46

Std. Deviation 6.131

Variance 37.587

Range 44

Minimum 26

Maximum 70

Sum 3167

c) Hasil Setiap Aspek Pemahaman

(1) Aspek Menerjemahkan Pluralitas Agama

(a) Deskripsi Frekuentif

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek Menerjemahkan pluralitas agama dengan interval

0,8 dari skor maksimal 5 dan skor minimal 1 yaitu:

Tabel 4.5

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek Menerjemahkan pluralitas

agama

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 4,2 - 5 22 34,375 Sangat Baik

4 3,5 - 4,2 22 34,375 Baik

3 2,7 - 3,4 15 23,4375 Cukup Baik

2 1,9 - 2,6 3 4,6875 Kurang Baik

1 1 - 1,8 2 3,125 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 22 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 34,37%. 22 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=

Baik dengan persentase 34,37%. 15 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Baik dengan persentase 23,43%. 3 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang

Baik dengan persentase 4,68%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik

dengan presentase 3,12%.

Diagram Lingkaran 4.3

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek Menerjemahkan pluralitas

agama

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek Menerjemahkan pluralitas agama, jumlah responden

sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,92 dari

total skor responden sebesar 251. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 4,00 dan

nilai yang sering muncul yaitu 4. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range

sebesar 4 dengan nilai minimun 1 dan nilai maksimum 5.

3%5%

24%

34%

34%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Tabel 4.6

Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Menerjemahkan Pluralitas Agama Statistics

Menerjemahkan_Pluralitas_Agama

N Valid 64

Missing 0

Mean 3.92

Std. Error of Mean .129

Median 4.00

Mode 4a

Std. Deviation 1.028

Variance 1.057

Skewness -.834

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis .401

Std. Error of Kurtosis .590

Range 4

Minimum 1

Maximum 5

Sum 251

(2) Aspek Menafsirkan Pluralitas Agama

(a) Deskripsi Frekuentif

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek menafsirkan pluralitas agama dengan interval 1,6

dari skor maksimal 10 dan skor minimal 2 yaitu:

Tabel 4.7

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menafsirkan pluralitas agama

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 8,5 – 10 18 28,125 Sangat Baik

4 6,9 - 8,4 23 35,9375 Baik

3 5,3 - 6,8 13 20,3125 Cukup Baik

2 3,7 - 5,2 8 12,5 Kurang Baik

1 2 - 3,6 2 3,125 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 18 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 28,12%. 23 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=

Baik dengan persentase 35,93%. 13 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Baik dengan persentase 20,31%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang

Baik dengan persentase 12,5%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik

dengan presentase 3,12%.

Diagram Lingkaran 4.4

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menafsirkan pluralitas agama

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek menafsirkan pluralitas agama, jumlah responden

sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 7,36 dari

total skor responden sebesar 471. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 7,50 dan

nilai yang sering muncul yaitu 8. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range

sebesar 8 dengan nilai minimun 2 dan nilai maksimum 10.

3%13%

20%

36%

28%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel 4.8

Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Menafsirkan Pluralitas

Agama Statistics

Menafsirkan_Pluralitas_agama

N Valid 64

Missing 0

Mean 7.36

Std. Error of Mean .240

Median 7.50

Mode 8

Std. Deviation 1.922

Variance 3.694

Skewness -.450

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis .142

Std. Error of Kurtosis .590

Range 8

Minimum 2

Maximum 10

Sum 471

(3) Aspek Memperkirakan Pluralitas Agama

(a) Deskripsi Frekuentif

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek memperkirakan pluralitas agama dengan interval

4 dari skor maksimal 25 dan skor minimal 5 yaitu:

Tabel 4.9

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek memperkirakan pluralitas

agama

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 21,1 – 25 5 7,8125 Sangat Baik

4 17,1 – 21 13 20,3125 Baik

3 13,1 – 17 37 57,8125 Cukup Baik

2 9,1 – 13 8 12,5 Kurang Baik

1 5 – 9 1 1,5625 Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 5 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 7,8%. 13 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik

dengan persentase 20,31%. 37 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

dengan persentase 57,81%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 12,5%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik dengan

presentase 1,56%.

Diagram Lingkaran 4.5

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek memperkirakan pluralitas

agama

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek memperkirakan pluralitas agama, jumlah responden

sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 16,39 dari

total skor responden sebesar 1049. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 16,00 dan

nilai yang sering muncul yaitu 15. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range

sebesar 18 dengan nilai minimun 7 dan nilai maksimum 25.

2%

12%

58%

20%

8%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Tabel 4.10

Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Memperkirakan Pluralitas

Agama Statistics

Memperkirakan_Pluralitas_Agama

N Valid 64

Missing 0

Mean 16.39

Std. Error of Mean .400

Median 16.00

Mode 15a

Std. Deviation 3.200

Variance 10.242

Skewness .484

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis 1.120

Std. Error of Kurtosis .590

Range 18

Minimum 7

Maximum 25

Sum 1049

(4) Aspek Menentukan Pluralitas Agama

(a) Deskripsi Frekuentif

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek menentukan pluralitas agama dengan interval 2,4

dari skor maksimal 15 dan skor minimal 3 yaitu:

Tabel 4.11

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menentukan pluralitas agama

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 12,7 – 15 6 9,375 Sangat Baik

4 10,3 - 12,6 32 50 Baik

3 7,9 - 10,2 21 32,81 Cukup Baik

2 5,5 - 7,8 4 6,25 Kurang Baik

1 3 - 5,4 1 1,563 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 6 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 9,37%. 32 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

dengan persentase 50%. 21 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik dengan

persentase 32,81%. 4 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik dengan

persentase 6,25%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik dengan

presentase 1,56%.

Diagram Lingkaran 4.6

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menentukan pluralitas agama

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek menentukan pluralitas agama, jumlah responden

sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 10,56 dari

total skor responden sebesar 676. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 11,00 dan

nilai yang sering muncul yaitu 11. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range

sebesar 10 dengan nilai minimun 5 dan nilai maksimum 15.

2%

6%

33%

50%

9%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 4.12

Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Menentukan Pluralitas

Agama Statistics

Menentukan_Pluralits_Agama

N Valid 64

Missing 0

Mean 10.56

Std. Error of Mean .237

Median 11.00

Mode 11

Std. Deviation 1.893

Variance 3.583

Skewness -.209

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis 1.020

Std. Error of Kurtosis .590

Range 10

Minimum 5

Maximum 15

Sum 676

(5) Aspek Memahami Pluralitas Agama

(a) Deskripsi Frekuensi

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek memahami pluralitas agama dengan interval 0,8

dari skor maksimal 5 dan skor minimal 1 yaitu:

Tabel 4.13

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek memahami pluralitas agama

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 4,3 – 5 16 25 Sangat Baik

4 3,5 - 4,2 16 25 Baik

3 2,7 - 3,4 17 26,5625 Cukup Baik

2 1,9 - 2,6 8 12,5 Kurang Baik

1 1 - 1,8 7 10,9375 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 16 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 25%. 16 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

dengan persentase 25%. 17 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik dengan

persentase 26,56%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik dengan

persentase 612,5%. 7 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik dengan

presentase 10,93%.

Diagram Lingkaran 4.7

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek memahami pluralitas agama

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek memahami pluralitas agama, jumlah responden

sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,41 dari

total skor responden sebesar 218. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 3,50 dan

nilai yang sering muncul yaitu 3. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range

sebesar 4 dengan nilai minimun 1 dan nilai maksimum 5.

11%

12%

27%25%

25%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 4.14

Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Memahami Pluralitas Agama Statistics

Memahami_Pluralitas_Agama

N Valid 64

Missing 0

Mean 3.41

Std. Error of Mean .162

Median 3.50

Mode 3

Std. Deviation 1.294

Variance 1.674

Skewness -.400

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis -.832

Std. Error of Kurtosis .590

Range 4

Minimum 1

Maximum 5

Sum 218

(6) Aspek Mengartikan Pluralitas Agama

(a) Deskripsi Frekuensi

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek mengartikan pluralitas agama dengan interval 1,6

dari skor maksimal 10 dan skor minimal 2 yaitu:

Tabel 4.15

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengartikan pluralitas agama

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 8,5 – 10 19 29,6875 Sangat Baik

4 6,9 - 8,4 35 54,6875 Baik

3 5,3 - 6.8 9 14,0625 Cukup Baik

2 3,7 - 5,2 1 1,5625 Kurang Baik

1 2 - 3,6 0 0 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 19 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 29,68%. 35 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=

Baik dengan persentase 54,68%. 9 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

dengan persentase 14,06%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 1,56%.

Diagram Lingkaran 4.8

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengartikan pluralitas agama

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek mengartikan pluralitas agama, jumlah responden

sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 7,84 dari

total skor responden sebesar 502. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 8,00 dan

nilai yang sering muncul yaitu 8. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range

sebesar 6 dengan nilai minimun 4 dan nilai maksimum 10.

1%

14%

55%

30%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 4.16

Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Mengartikan Pluralitas Agama Statistics

Mengartikan_Pluralitas_Agama

N Valid 64

Missing 0

Mean 7.84

Std. Error of Mean .170

Median 8.00

Mode 8

Std. Deviation 1.359

Variance 1.848

Skewness -.060

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis -.270

Std. Error of Kurtosis .590

Range 6

Minimum 4

Maximum 10

Sum 502

2) Hasil Pokok Bahasan Penerimaan

a) Deskripsi Frekuentif

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari pokok bahasan peneriman dengan interval 13,6 dari skor

maksimal 85 dan skor minimal 17 yaitu:

Tabel 4.17

Rangkuman deskripsi frekuentif dari pokok bahasan penerimaan

Kriteria Interval Frekuensi Persentase Keterangan

5 71,5 – 85 2 3,125 Sangat Baik

4 57,9 - 71,4 42 65,625 Baik

3 44,3 - 57,8 18 28,125 Cukup Baik

2 30,7 - 44,2 2 3,125 Kurang Baik

1 17 - 30,6 0 0 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 3,12%. 42 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik

dengan persentase 65,62%. 18 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

dengan persentase 28,12%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 3,12%.

Diagram Lingkaran 4.9

Rangkuman deskripsi frekuentif dari pokok bahasan penerimaan

b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari pokok bahasan penerimaan, jumlah responden sebanyak 64.

Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 59,58 dari total skor

responden sebesar 3813. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 60,50 dan nilai yang

sering muncul yaitu 64. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 43

dengan nilai minimun 35 dan nilai maksimum 78.

3%

28%

66%

3%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Tabel 4.18

Rangkuman Deskripsi Statistik Pokok Bahasan Penerimaan Statistics

Penerimaan

N Valid 64

Missing 0

Mean 59.58

Std. Error of Mean .922

Median 60.50

Mode 64

Std. Deviation 7.378

Variance 54.438

Range 43

Minimum 35

Maximum 78

Sum 3813

c) Hasil Setiap Aspek Penerimaan

(1) Aspek Menunjukkan Kesadaran

(a) Deskripsi Frekuensi

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek menunjukkan kesadaran dengan interval 3,2 dari

skor maksimal 20 dan skor minimal 4 yaitu:

Tabel 4.19

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan kesadaran

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 16,9 – 20 33 51,563 Sangat Baik

4 13,7 - 16,8 22 34,375 Baik

3 10,5 - 13,6 8 12,5 Cukup Baik

2 7,3 - 10,4 1 1,5625 Kurang Baik

1 4 - 7,2 0 0 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 33 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 51,56%. 22 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=

Baik dengan persentase 34,37%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

dengan persentase 12,5%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 1,56%.

Diagram Lingkaran 4.10

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan kesadaran

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek menunjukkan kesadaran, jumlah responden sebanyak

64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 16,77 dari total skor

responden sebesar 1073. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 17,00 dan nilai yang

sering muncul yaitu 16. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 10

dengan nilai minimun 10 dan nilai maksimum 20.

2%

12%

34%

52%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 4.20

Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Menunjukkan Kesadaran Statistics

Menunjukkan_Kesadaran

N Valid 64

Missing 0

Mean 16.77

Std. Error of Mean .308

Median 17.00

Mode 16

Std. Deviation 2.467

Variance 6.087

Skewness -.625

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis -.078

Std. Error of Kurtosis .590

Range 10

Minimum 10

Maximum 20

Sum 1073

(2) Aspek Menunjukkan Kemauan

(a) Deskripsi Frekuensi

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek menunjukkan kemauan dengan interval 2,4 dari

skor maksimal 15 dan skor minimal 3 yaitu:

Tabel 4.21

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan kemauan

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 12,7 - 15 9 14,0625 Sangat Baik

4 10,3 - 12,6 8 12,5 Baik

3 7,9 - 10,2 32 50 Cukup Baik

2 5,5 - 7,8 13 20,3125 Kurang Baik

1 3 - 5,4 2 3,125 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 9 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 14,06%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

dengan persentase 12,5%. 32 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

dengan persentase 50%. 13 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 20,31%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik

dengan persentase 3,12%.

Diagram Lingkaran 4.11

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan kemauan

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek menunjukkan kemauan, jumlah responden sebanyak

64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 9,19 dari total skor

responden sebesar 588. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 9,00 dan nilai yang

sering muncul yaitu 8. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 9

dengan nilai minimun 4 dan nilai maksimum 13.

3%

20%

50%

13%

14%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 4.22

Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Menunjukkan Kemauan Statistics

Menunjukkan_Kemauan

N Valid 64

Missing 0

Mean 9.19

Std. Error of Mean .282

Median 9.00

Mode 8a

Std. Deviation 2.260

Variance 5.107

Skewness .202

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis -.591

Std. Error of Kurtosis .590

Range 9

Minimum 4

Maximum 13

Sum 588

(3) Aspek Menunjukkan Perhatian

(a) Deskripsi Frekuensi

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek menunjukkan perhatian dengan interval 2,4 dari

skor maksimal 15 dan skor minimal 3 yaitu:

Tabel 4.23

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan perhatian

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 12,7 – 15 32 50 Sangat Baik

4 10,3 - 12,6 24 37,5 Baik

3 7,9 - 10,2 7 10,9375 Cukup Baik

2 5,5 - 7,8 1 1,5625 Kurang Baik

1 3 - 5,4 0 0 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 32 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 50%. 24 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik

dengan persentase 37,5%. 7 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

dengan persentase 10,93%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 1,56%.

Diagram Lingkaran 4.12

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan perhatian

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek menunjukkan perhatian, jumlah responden sebanyak

64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 12,48 dari total skor

responden sebesar 799. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 13,00 dan nilai yang

sering muncul yaitu 11. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 8

dengan nilai minimun 7 dan nilai maksimum 15.

2%

11%

37%

50%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 4.24

Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Menunjukkan Perhatian Statistics

Menunjukkan_Perhatian

N Valid 64

Missing 0

Mean 12.48

Std. Error of Mean .230

Median 13.00

Mode 11a

Std. Deviation 1.843

Variance 3.397

Skewness -.391

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis -.156

Std. Error of Kurtosis .590

Range 8

Minimum 7

Maximum 15

Sum 799

(4) Aspek Mengakui Kepentingan

(a) Deskripsi Frekuensi

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek mengakui kepentingan dengan interval 3,2 dari

skor maksimal 20 dan skor minimal 4 yaitu:

Tabel 4.25

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengakui kepentingan

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 16,9 – 20 11 17,1875 Sangat Baik

4 13,7 - 16,8 28 43,75 Baik

3 10,5 - 13,6 18 28,125 Cukup Baik

2 7,3 - 10,4 5 7,8125 Kurang Baik

1 4 - 7,2 2 3,125 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 11 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 17,18%. 28 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=

Baik dengan persentase 43,75%. 18 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Baik dengan persentase 28,12%. 5 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang

Baik dengan persentase 7,81%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik

dengan persentase 3,12%.

Diagram Lingkaran 4.13

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengakui kepentingan

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek mengakui kepentingan, jumlah responden sebanyak

64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 14,08 dari total skor

responden sebesar 901. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 14,00 dan nilai yang

sering muncul yaitu 14. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 14

dengan nilai minimun 6 dan nilai maksimum 20.

3%

8%

28%

44%

17%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tabel 4.26

Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Mengakui Kepentingan Statistics

Mengakui_Kepentingan

N Valid 64

Missing 0

Mean 14.08

Std. Error of Mean .379

Median 14.00

Mode 14

Std. Deviation 3.031

Variance 9.184

Skewness -.349

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis .729

Std. Error of Kurtosis .590

Range 14

Minimum 6

Maximum 20

Sum 901

(5) Aspek Mengakui Perbedaan

(a) Deskripsi Frekuensi

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan

Microsoft Excel 2016 dari aspek mengakui perbedaan dengan interval 1,6 dari skor

maksimal 10 dan skor minimal 2 yaitu:

Tabel 4.27

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengakui perbedaan

Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan

5 8,5 – 10 17 26,5625 Sangat Baik

4 6,9 - 8,4 21 32,8125 Baik

3 5,3 - 6,8 16 25 Cukup Baik

2 3,7 - 5,2 9 14,0625 Kurang Baik

1 2 - 3,6 1 1,5625 Tidak Baik

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 17 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=

Sangat Baik dengan persentase 26,56%. 21 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=

Baik dengan persentase 32,81%. 16 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Baik dengan persentase 25%. 9 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dengan persentase 14,06%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik

dengan persentase 1,56%.

Diagram Lingkaran 4.14

Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengakui perbedaan

(b) Deskripsi Statistik

Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan

SPSS version 16.0 dari aspek mengakui perbedaan, jumlah responden sebanyak 64.

Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 7,06 dari total skor

responden sebesar 452. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 7,00 dan nilai yang

sering muncul yaitu 6. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 7

dengan nilai minimun 3 dan nilai maksimum 10.

1%14%

25%

33%

27%

Frekuensi

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Tabel 4.28

Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Mengakui Perbedaan Statistics

Mengakui_Pebedaan

N Valid 64

Missing 0

Mean 7.06

Std. Error of Mean .217

Median 7.00

Mode 6

Std. Deviation 1.735

Variance 3.012

Skewness -.193

Std. Error of Skewness .299

Kurtosis -.660

Std. Error of Kurtosis .590

Range 7

Minimum 3

Maximum 10

Sum 452

(c) Rangkuman Hasil Setiap Aspek dan Keseluruhan

Melalui hasil setiap aspek, diperoleh hasil yang berbeda-beda untuk

deskripsi frekuentif maupun deskripsi statistik. Maka, untuk lebih memudahkan

dalam melihat hasil setiap aspek, penulis merangkum setiap aspek dalam tabel

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Tabel 4.29

Rangkuman hasil mean dan frekuensi terbesar setiap aspek dari

Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Kristen Immanuel

Terhadap Pluralitas Agama Tahun 2019

No Aspek

Nilai Mean Frekuensi

Hasil Kriteria Jumlah

Mahasiswa

Persentase Kriteria

1 Menerjemahkan

pluralitas agama

3,92 Baik 22 34,37% Baik

2 Menafsirkan

pluralitas agama

7,36 Baik 23 35,93% Baik

3 Memperkirakan

pluralitas agama

16,39 Cukup

Baik

37 57,81% Cukup

Baik

4 Menentukan

pluralitas agama

10,56 Baik 32 50% Baik

5 Memahami

pluralitas agama

3,41 Cukup

Baik

17 26,56% Cukup

Baik

6 Mengartikan

pluralitas agama

7,48 Baik 35 54,68% Baik

7 Menunjukkan

Kesadaran

16,77 Baik 33 51,56% Sangat

Baik

8 Menunjukkan

kemauan

9,19 Cukup

Baik

32 50% Cukup

Baik

9 Menunjukkan

perhatian

12,48 Baik 30 50% Sangat

Baik

10 Mengakui

kepentingan

14,08 Baik 28 43,75 Baik

11 Mengakui

perbedaan

7,06 Baik 21 32,81 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Tabel 4.30

Rangkuman hasil keseluruhan nilai mean dan frekuensi terbesar

Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel

Yogyakarta Terhadap Pluralitas Agama

Nilai Mean Frekuensi

Pemahaman dan

Penerimaan

Mahasiswa di

Universitas Kristen

Immanuel

Yogyakarta

Terhadap Pluralitas

Agama

109,06 Baik 45 70,31% Baik

Pokok Bahasan

Pemahaman

Pluralitas Agama

49,48 Baik 50 78,12 Baik

Pokok Bahasan

Penerimaan

Pluralitas Agama

59,58 Baik 42 65,62 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada 8 aspek yang memiliki nilai mean

dengan kriteria Baik dan ada 3 aspek dengan nilai mean yang masuk dalam kriteria

Cukup Baik. Tabel frekuensi menunjukkan ada 6 aspek yang masuk dalam kriteria

Baik, 3 aspek masuk dalam kriteria Cukup Baik dan 2 aspek masuk dalam kriteria

Sangat Baik. Secara keseluruhan, pemahaman dan penerimaan mahasiswa di

Uiversitas Kristen Immanuel Yogyakarta nilai mean dan hasil frekuentifnya masuk

ke dalam kriteria Baik.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pemahaman dan

Penerimaan Mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta Terhadap

Pluralitas Agama. Setiap aspek dalam penelitian saling mendukung satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Melalui hasil penelitian, penulis akan membahasnya dalam setiap aspek, sebagai

berikut:

1. Hasil Keseluruhan

Berdasarkan analisis deskripsi hasil keseluruhan penelitian menunjukkan

data bahwa secara keseluruhan, hasil terbanyak masuk dalam kriteria 4= Baik

dengan jumlah mahasiswa 45 dengan persentase 70,31% yang berarti bahwa

mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta dapat memahami dan

menerima pluralitas agama dengan baik. Data juga menunjukkan bahwa 4 orang

mahasiswa dengan persentase 6,25% masuk dalam kategori 5= Sangat Baik, 14

orang mahasiswa dengan persentase 21,87% masuk dalam kategori cukup baik dan

1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56% yang masuk dalam kriteria 1= Kurang

Baik. Data menunjukkan bahwa dari 64 orang mahasiswa yang menjadi responden

tidak ada mahasiswa yang tidak baik dalam memahami dan menerima pluralitas

agama.

Hasil frekuensi juga semakin didukung dengan nilai mean yang didapatkan

sebesar 109,06 yang berarti masuk ke dalam kriteria Baik. Dari hasil ini dapat

dilihat bahwa rata-rata mahasiswa memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik

terhadap pluralitas agama.

2. Hasil Pokok Bahasan Pemahaman

Dari analisis deskripsi frekuentif dari pokok bahasan pemahaman hasil

terbanyak masuk ke dalam kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 50 dan

persentase 78,12. Sisanya 6 orang dengan persentase 9,37% masuk ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

kriteria 1= Sangat baik, 7 orang dengan persentase 10,93% masuk ke dalam kriteria

3= Cukup Baik, 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56 masuk ke dalam kriteria

2= Kurang Baik. Dari hasil ini bisa dilihat bahwa dari 64 orang responden, 50 orang

diantaranya memiliki pemahman yang baik terhadap pluralitas agama. Hasil ini

juga di dukung dengan mean yang menunjukkan angka 49,48 yang masuk ke dalam

kriteria 4= Baik.

a. Aspek Menerjemahkan Pluralitas Agama

Berdasarkan analisis deskripsi frekuentif dari aspek Menerjemahkan

pluralitas agama, hasil terbanyak masuk dalam dua kriteria yaitu kriteria 5= Sangat

Baik dan kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 22 orang dan persentase

34,37%. Tetapi hasil mean menunjukkan angka 3,92 yang masuk dalam kriteria 4=

Baik yang berarti dalam Menerjemahkan pluralitas agama mahasiswa Universitas

Kristen Immanuel memiliki kemampuan yang baik.

Data juga masih menunjukkan bahwa dari 64 orang sampel yang menjadi

responden penelitian masih ada 3 orang mahasiswa Universitas Kristen Immanuel

yang kurang baik dalam memahami pluralitas agama dan 2 orang mahasiswa tidak

baik dalam memahami pluralitas agama.

b. Aspek Menafsirkan Pluralitas Agama

Berdasarkan analisis deskripsi frekuentif dari aspek menafsirkan pluralitas

agama, hasil terbanyak masuk dalam kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 23

orang dan persentase 35,93%. 18 orang mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Sangat

Baik, 13 orang mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik, 8 mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik dan 2 orang mahasiswa masuk dalam kriteria

1= Tidak Baik. Hal ini didukung dengan hasil deskripsi statistik yang mendapatkan

nilai mean 7,36 dengan kriteria Baik. Hal ini berarti bahwa mahasiswa Universitas

Kristen Immanuel Yogyakarta dapat menafsirkan pluralitas agama dengan baik.

c. Aspek Memperkirakan Pluralitas Agama

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek memperkirakan

pluralitas agama, menunjukkan hasil terbanyak masuk dalam kriteria 3= Cukup

Baik dengan jumlah mahasiswa 37 orang dengan persentase 57,81%. Sisanya 5

orang mahasiswa dengan persentase 7,81% masuk dalam kriteria 1= Sangat Baik,

13 orang mahasiswa dengan persentase 20,31% masuk dalam kriteria 4= Baik, 8

orang mahasiswa dengan persentase 12,5% masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

dan 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56% masuk dalam kriteria 1= Tidak

Baik. Hal ini berarti bahwa dari 64 orang responden, 37 orang cukup baik dalam

memperkirakan pluralitas agama. Hal ini didukung juga dengan nilai mean yang

menunjukkan angka 16,39 yang masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik.

d. Aspek Menentukan Pluralitas Agama

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek menentukan

pluralitas agama, menunjukkan hasil terbanyak masuk dalam kriteria 4= Baik

dengan jumlah 32 orang mahasiswa dengan persentase 50%. Sisanya 6 orang

mahasiswa dengan persentase 9,37% masuk dalam kriteria 1= Sangat Baik, 21

orang mahasiswa dengan persentase 32,81% masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik,

4 orang mahasiswa dengan persentase 6,25% masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

dan 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56% masuk dalam kriteria 1=Tidak

Baik. Hal ini berarti bahwa mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta

dapat menentukan pluralitas agama dengan baik. Hal ini di dukung juga dengan

nilai mean yang menunjukkan angka 10,56 yang masuk dalam kriteria 4= Baik.

e. Aspek Memahami Pluralitas Agama

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek memahami

pluralitas agama, menunjukkan data hasil terbanyak masuk dalam kriteria 3= Cukup

Baik dengan jumlah mahasiswa 17 orang dan persentase 26,56%. Sisanya 16 orang

dengan persentase 25% masuk dalam kiteria 1= Sangat Baik, dan 16 orang dengan

persentase 25% masuk dalam kriteria 2= Baik, 8 orang dengan persentase 12,5%

masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik dan 7 orang dengan persentase 10,93%

masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik. Hal ini berari bahwa mahasiswa Universitas

Kristen Immanuel dapat memahami pluralitas agama dengan cukup baik, meskipun

data menunjukkan bahwa persentase antara kriteria cukup baik dengan sangat baik

dan baik hanya terpaut 1% saja. Hal ini juga didukung dengan nilai mean yang

menunjukkan angka 3,41 yang masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik.

f. Aspek Mengartikan Pluralitas Agama

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek mengartikan

pluralitas agama, menunjukkan hasil terbanyak masuk dalam kriteria 4= Baik

dengan jumlah 35 orang mahasiswa dengan persentase 54,68%. Sisanya 19 orang

mahasiswa dengan persentase 29,68% masuk dalam kriteria 1= Sangat Baik, 9

orang mahasiswa dengan persentase 14,06% masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

dan 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56% masuk kriteria 2= Kurang Baik.

Hal ini berarti bahwa mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta mampu

mengartikan Pluralitas Agama dan tidak ada mahasiswa yang tidak dapat

mengartikan pluralitas agama. Hal ini juga didukung dengan nilai mean 7,84 yang

masuk dalam kategori 4= Baik.

3. Hasil Pokok Pembahasan Penerimaan

Dari analisis frekuentif dari pokok bahasan penerimaan hasil terbanyak

masuk ke dalam kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 42 orang dengan

persentase 65,62%. Sisanya 2 orang mahasiswa dengan persentase 3,12% masuk ke

dalam kriteria 1=Sangat Baik, 18 orang mahasiswa dengan persentase 28,12%

masuk ke dalam kriteria 3= Cukup Baik dan 2 orang mahasiswa dengan persentase

3,12& masuk ke dalam kriteria 2= Kurang Baik. Dari hasil ini bisa dilihat bahwa

dari 64 orang responden, 42 orang diantaranya memiliki penerimaan yang baik

terhadap pluralitas agama. Hasil ini juga di dukung dengan mean yang

menunjukkan angka 59,58 yang masuk ke dalam kriteria 4= Baik.

a. Aspek Menunjukkan Kesadaran

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan

kemauan diperoleh hasil terbanyak pada kriteria 5= Sangat Baik dengan jumlah

mahasiswa 33 orang dan persentase 51,56%. Sisanya 22 orang mahasiswa dengan

persentase 34,37% masuk dalam kriteria 4= Baik, 8 orang mahasiswa dengan

persentase 12,5% masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik dan 1 orang mahasiswa

dengan persentase 1,56% masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik. Dari hasil ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

dilihat bahwa mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta menunjukkan

kesadaran terhadap pluralitas agama dengan sangat baik. Hasil ini juga di dukung

dengan nilai rata-rata/mean sebesar 16,77 yang masuk dalam kriteria 4= Baik.

b. Aspek Menunjukkan Kemauan

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan

kemauan diperoleh data yang menunjukkan hasil terbanyak masuk ke dalam kriteria

3= Cukup Baik dengan jumlah mahasiswa 32 orang dengan persentase 50%.

Sisanya 9 orang mahasiswa dengan persentase 14,06% masuk dalam kriteria 1=

Sangat Baik, 8 orang mahasiswa dengan persentase 12,5% masuk dalam kriteria 4=

Baik, 13 orang mahasiswa dengan persentase 20,31% masuk dalam kriteria 2=

Kurang baik dan 2 orang mahasiswa dengan persentase 3,12% masuk dalam kriteria

1= Tidak Baik. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa mahasiswa Universitas Kristen

Immanuel Yogyakarta dapat menunjukkan kemauan dengan cukup baik, meskipun

masih ada mahasiswa 3,12% mahasiswa yang tidak mau menunjukkan kemauan

terhadap pluralitas agama. Hasil ini juga didukung dengan nilai rata-rata/mean yang

didapatkan sebesar 9,19 yang masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik.

c. Aspek Menunjukkan Perhatian

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan

perhatian diperoleh data yang menunjukkan bahwa hasil terbanyak masuk dalam

kriteria 5= Sangat Baik dengan jumlah 32 orang mahasiswa dengan persentase

sebesar 50%. Sisanya para mahasiswa terbagi dalam kriteria 4= Baik sebanyak 24

orang dengan persentase 37,5%, kriteria 3= Cukup Baik sebanyak 7 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

mahasiswa dengan persentase 10,93 dan kriteria 2= Kurang Baik sebanyak 1 orang

dengan persentase 1,56%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa mahasiswa Universitas

Kristen Immanuel dapat menunjukkan perhatian dengan sangat baik. Hasil ini juga

di dukung dengan nilai mean sebesar 12,48 yang masuk dalam kriteria 4= Baik.

d. Aspek Mengakui Kepentingan

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek mengakui

kepentingan diperoleh data yang menunjukkan bahwa hasil terbanyak masuk dalam

kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 28 orang dan persentase sebesar

43,75%. Sisanya 11 orang mahasiswa dengan persentase 17,18 masuk dalam

kriteria 1= Sangat Baik, 18 orang mahasiswa dengan persentase 28,2% masuk

dalam kriteria 3= Cukup Baik, 5 orang mahasiswa dengan persentase 7,81 masuk

dalam kriteria 2= Kurang Baik dan 2 orang mahasiswa dengan persentase 3,12%

masuk dalam kriteria 1=Tidak Baik. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa mahasiswa

dari 64 orang mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta yang menjadi

responden 28 orang diantaranya dapat mengakui kepentingan dengan baik, tetapi

masih ada 2 orang mahasiswa yang tidak baik dalam mengakui kepentingan. Hasil

ini didukung juga dengan nilai mean sebesar 14,08 yang masuk dalm kriteria 4=

Baik.

e. Aspek Mengakui Perbedaan

Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek mengakui

perbedaan diperoleh data yang menunjukkan hasil terbanyak masuk ke dalam

kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 21 orang dengan persentase sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

32,81%. Sisanya 17 orang mahasiswa dengan persentase 26,56% masuk dalam

kriteria 5= Baik, 16 orang mahasiswa dengan persentase 25% masuk ke dalam

kriteria 3= Cukup Baik, 9 orang mahasiswa dengan persentase 14,06% masuk ke

dalam kriteria 2= Kurang Baik dan 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56%

masuk ke dalam kriteria 1=Tidak Baik. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa dari 64

orang responden mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta dapat

mengakui perbedaan dengan baik. Hal ini juga di dukung dengan nilai mean 7,06

yang masuk ke dalam kriteria 4= Baik.

D. Hasil Wawancara

1. Identitas Responden

Tabel 4.31

Identitas Responden

No Jenis Kelamin Kode

1. Laki-laki R1

2. Laki-laki R2

3. Perempuan R3

4. Laki-laki R4

5. Perempuan R5

6. Perempuan R6

7. Laki-laki R7

8. Perempuan R8

9. Laki-laki R9

10. Laki-laki R10

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa responden yang

diwawancarai berjumlah 10 orang yang terdiri dari 6 orang Laki-laki dan 4 orang

perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

2. Deskripsi Wawancara

Pluralitas agama adalah sebuah kemajemukan yang ada di dalam

masyarakat yang memiliki berbagai macam agama dan keyakinan. Kemajemukan

yang ada ini adalah kenyataan yang tidak bisa untuk di tolak. Hal senada juga

dinyatakan oleh R3 dan R9 bahwa pluralitas agama adalah sebuah keberagaman

agama yang ada, seperti di Indonesia ada 6 agama besar seperti Islam, Kristen,

Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu. R4 menyatakan bahwa pluralitas agama

adalah sikap kita saling menghargai dan menghormati kepercayaan orang lain.

Setiap responden juga memiliki sikap masing-masing terhadap pluralitas

agama, ada yang menerima pluralitas agama, ada yang merasa biasa saja atau netral

dan ada juga yang menolak. Setiap respon mereka memiliki alasan masing-masing

terhadap sikap mereka. Seperti yang diungkapkan oleh R2. R4, R6 R8 dan R9

bahwa mereka menerima akan pluralitas agama, sebab menurut mereka

keberagaman itu bagus dan indah, jadi dalam kehidupan beragama mereka bisa

saling melengkapi dan berbagi akan pengetahuan agamanya. R7 juga

menambahkan bahwa sebaiknya menerima pluralitas agama, karena menyadari

bahwa keberagaman itu sudah ada sejak kecil, bahkan bukan hanya agama tetapi

juga suku dan masih banyak hal lain, justru dengan keberagaman itu kita bisa

belajar dari satu dengan yang lain. Ada juga yang merasa biasa saja, seperti yang

diungkapkan oleh R3 bahwa keberagaman agama itu sudah ada sejak dahulu jadi

kita hanya perlu menjalinnya saja. R5 mengatakan bahwa sikapnya terhadap

pluralitas agama adalah tergantung dari agama tersebut, bila agama tersebut tidak

sesuai dengan dirinya maka ia akan menolak, tetapi hanya menolak di dalam diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

saja tidak sampai pada pelarangan umat agama tertentu untuk menjalankan

agamanya.

Dalam kehidupan sehari-hari 10 orang responden menyatakan tidak pernah

terganggu dengan atribut keagamaan lain. Hanya saja ada yang mengatakan bahwa

mereka pernah merasa terganggu dan kurang enak dengan sikap dari penganut

agama tertentu yang kurang bertoleransi. Seperti yang diungkapkan R7 yang

merasa kasihan dan kesulitan bila memasuki bulan puasa karena banyak warung

yang harus di tutup paksa, padahal mata pencaharian mereka di sana. Begitu juga

pengalaman yang diungkapkan oleh R7 bahwa ia merasa kesulitan dalam mencari

kos karena banyak kos-kosan yang hanya menerima agama tertentu saja.

Berdasarkan hasil wawancara hubungan responden dengan umat agama lain

juga terjalin dengan sangat baik. R7 menyatakan bahwa ia memiliki sahabat yang

beragama muslim. Mereka juga tidak segan atau bahkan tidak jarang untuk saling

mengingatkan teman-temannya untuk beribadah. Ketika hari raya keagamaan

seluruh responden menyatakan bahwa mereka selalu mengucapkannya kepada

teman-teman mereka yang berbeda agama. Mereka tidak merasa keberatan untuk

melakukannya karena dari kecil mereka sudah terbiasa seperti itu. Tetapi untuk hal

pembangunan rumah ibadah R6 mengatakan bahwa ia menolak pembangunan

rumah ibadah, misalnya saja pembangunan masjid, saya merasa terganggu dengan

suara adzannya. Sedangkan untuk 9 responden lainnya mengatakan mengijinkan

saja selama mereka mengikuti peraturan yang ada di daerah tersebut. R7

menyatakan agama apapun boleh saja mendirikan rumah ibadah, karena hal itu di

atur dalam undang-undang tentang kebebasan beragama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Dalam kehidupan kampus belum pernah terjadi tindakan radikalisme

ataupun intoleransi. Meskipun mahasiswa memiliki agama yang berbeda-beda

tetapi dalam pergaulan mereka biasa saja dan bahkan merasa tidak ada perbedaan

agama di antara mereka. R4 dan R7 menyatakan bahwa tindakan radikalisme

ataupun intoleransi tidak pernah terjadi di kampus, hanya saja kalau kesalah

pahaman antar suku pernah terjadi. Tetapi hal ini sudah tidak lagi terjadi sekarang

ini. Berdasarkan pernyataan R7 sekarang kampus sudah ada kegiatan mentoring,

yaitu kegiatan untuk perkenalan para mahasiswa baru dan membimbing serta

mendampingi para mahasiswa baru di perantauan sehingga kesalah pahaman antar

suku bisa diminimalisir. R8 juga menyatakan bahwa pernah dalam mata kuliah

agama, dosen membawa pembicara dari agama tertentu, sehingga itu bisa membuka

wawasan mereka juga terhadap agama lain. Setiap mahasiswa juga saling

mendukung dalam kegiatan-kegiatan yang ada di kampus. Mahasiswa juga

memiliki toleransi yang tinggi antar organisasi dan juga agama. Bahkan dalam

sebuah kegiatan R7 mengatakan bahwa ada mahasiswa yang beragama muslim ikut

ambil bagian sebagai paduan suara dalam kegiatan keagamaan kristen di kampus.

E. Hasil Penelitian Akhir

Dari hasil penelitian melalui kuesioner terhadap 64 orang responden

menunjukkan data hasil keseluruhan pemahaman dan penerimaan mahasiswa di

Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta terhadap pluralitas agama menunjukkan

data 4 orang (6,25%) masuk ke dalam kriteria Sangat Baik, 45 orang (70,31%)

masuk ke dalam kriteria Baik, 14 orang (21,87%) masuk ke dalam kriteria Cukup

Baik, 1 orang (1,56%) masuk ke dalam kriteria Kurang Baik dan tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

mahasiswa yang masuk ke dalam kriteria Tidak Baik serta hasil wawancara

terhadap 10 orang responden juga menunjukkan bahwa mahasiswa Unirversitas

Kristen Immanuel Yogyakarta memiliki pemahaman yang baik dan penerimaan

yang baik juga terhadap pluralitas agama.

F. Refleksi Kateketis

Pluralitas agama adalah keadaaan yang secara nyata kita temui dalam

kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa menghindarinya dalam kehidupan sosial

bermasyarakat. Ketika kita terjun ke dalam masyarakat kita akan menemui

pluralitas agama dan berinteraksi dengan umat beragama tersebut. Pluralitas agama

atau kemajemukan agama ini bisa kita pandang sebagai suatu keindahan tersendiri,

kita juga patut berbangga diri dengan kemajemukan agama yang kita miliki. Tetapi

kemajemukan ini juga bisa menjadi sebuah alasan untuk melangsungkan

diskriminasi, intoleransi, konflik dan kepentingan lainnya (Rukiyanto, 2012: 126-

127).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Kristen

Immanuel memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik terhadap pluralitas

agama. Sebagai Universitas Kristen dengan mahasiswa yang memiliki

keberagaman agama, suku, kebudayaan dan juga bahasa. Mayoritas mahasiswa

Universitas Kristen Immanuel adalah mahasiswa yang beragama Kristen Protestan,

namun mahasiswa memiliki relasi baik antar agama dan kampus UKRIM juga

memberikan perhatian bagi mahasiswa yang beragama lain. Perhatian itu diberikan

pihak kampus karena mereka menyadari bahwa mahasiswanya berasal dari hampir

seluruh Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Namun tidak bisa di pungkiri hasil penelitian juga masih menunjukkan ada

mahasiswa yang kurang memahami pluralitas agama dan tidak bisa menerima

pluralitas agama. Meskipun persentasenya kecil, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu

saja. Oleh karena itu kampus UKRIM perlu memberikan perhatian lebih bagi

mahasiswa yang kurang baik dalam memahami dan menerima pluralitas agama.

UKRIM bisa memberikan perhatian tersebut melalui katekese. Isi dari katekese

tidak lain adalah Kristus dan ajaranNya yang membuat orang setia kepada pribadi

Kristus (Rukiyanto, 2012: 61). Katekese merupakan tindakan Gerejawi yang

memiliki tugas antara lain mengembangkan pembinaan moral, mengajar berdoa,

pendidikan hidup berjemaat beserta dan perutusannya (Rukiyanto, 2012: 63).

G. Keterbatasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang pemahaman dan

penerimaan mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta terhadap

pluralitas agama. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa masih adanya

keterbatasan dari hasil penelitian ini. Berikut penulis uraikan keterbatasan-

keterbatasan dari penelitian ini:

1. Hasil penelitian juga mungkin belum bisa mencakup seluruh pemahaman dan

penerimaan mahasiswa yang ada di Universitas kristen Immanuel Yogyakarta

terhadap pluralitas agama karena keterbatasan penulis yang tidak bisa

menjangkau lebih banyak mahasiswa dari 64 orang responden yang telah

didapatkan penulis.

2. Penulis menggunakan teknik purposive sehingga penelitian tidak diambil secara

acak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

BAB V

PENUTUP

Bab ini terdiri dari dua bagian, yakni bagian pertama menyampaikan

kesimpulan berdasarkan rumusan permasalahan. Kemudian bagian kedua akan

mengemukakan saran untuk beberapa pihak yang terkait demi pemahaman dan

penerimaan mahasiswa-mahasiswi terhadap pluralitas agama dengan lebih baik

lagi.

A. Kesimpulan

Pemahaman merupakan sebuah proses seseorang untuk menerima dan dan

mendapatkan sesuatu dari apa yang dilakukan. Penerimaan adalah sebuah proses

atau cara untuk menerima dan mendapatkan sesuatu dari apa yang dilakukan.

Pluralitas adalah kemajemukan atau beberagaman di suatu tempat yang mendorong

persatuan. Dalam hal agama pemahaman dan penerimaan pluralitas agama berarti

seseorang memahami bahwa di daerahnya ada keberagaman agama dan seseorang

tersebut dapat menerima keadaan pluralitas agama serta hidup dengan saling

menghargai dan bertoleransi untuk menciptakan persatuan.

Pemahaman dan penerimaan pluralitas agama sebenarnya adalah dua hal

yang tidak dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataan, seseorang yang paham akan

pluralitas agama belum tentu dapat menerima pluralitas agama, begitu juga dengan

seseorang yang dapat menerima pluralitas agama belum tentu memiliki pemahaman

mengenai pluralitas agama. Hal ini juga terjadi dalam pluralitas agama, seseorang

yang memahami apa itu pluralitas agama belum tentu menerima akan pluralitas

agama dan seseorang yang menerima pluralitas agama belum tentu juga memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

apa itu pluralitas agama. Memang sebaiknya seseorang memiliki pemahaman dan

penerimaan terhadap pluralitas agama

Berdasarkan kajian teoretik, hasil kuesioner dan wawancara penulis dapat

menyimpulkan bahwa Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa dalam

suatu tempat, daerah maupun negara terdapat keberagaman agama karena

keberagaman tidak mungkin dihindari.

Dari hasil penelitian pemahaman mahasiswa Univerisitas Kristen Immanuel

Yogyakarta terhadap pluralitas agama menunjukkan nilai rata-rata/mean sebesar

49,48 yang masuk ke dalam kriteria Baik. Dengan frekuensi 50 orang mahasiswa

dengan persentase 78,12% yang masuk ke dalam kriteria Baik.

Hasil penelitian penerimaan mahasiswa Universitas Kristen Immanuel

Yogyakarta terhadap pluralitas agama menunjukkan nilai rata-rata/mean sebesar

59,58 yang masuk ke dalam kriteria Baik. Dengan frekuensi 42 orang mahasiswa

dengan persentase 62,65% yang masuk ke dalam kriteria Baik.

Dari hasil penelitian keseluruhan menunjukkan data rata-rata/mean sebesar

109,6 yang masuk ke dalam kriteria Baik, dengan frekuensi 45 orang mahasiswa

dengan persentase sebesar 70,31% yang masuk ke dalam kriteria Baik yang berarti

bahwa rata-rata mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta memiliki

pemahaman dan penerimaan yang baik terhadap pluralitas agama. Hasil penelitian

ini juga semakin diperkuat dengan aspek-aspek pendukung pemahaman dan

penerimaan serta wawancara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa Universitas Kristen Imanuel Yogyakarta memiliki pemahaman dan

penerimaan yang baik terhadap pluralitas agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

B. Saran

Adapun beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan hasil

penelitian, antara lain :

1. Perlunya civitas akademik Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta

mempertahankan hasil yang sudah baik.

2. Perlunya kerjasama seluruh civitas akademik untuk meningkatkan pemahaman

dan penerimaan mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta

terhadap pluralitas agama melalui rekoleksi atau lokakarya.

3. Pihak Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta juga bisa mengadakan dialog

antar umat beragama ataupun kunjungan ke tempat-tempat ibadah agama dalam

mata kuliah agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Daftar Pustaka

Aguas, Jove Jim S. 2006. “Religius Pluralism and Freedom of Religion.” Journal

of Dharma. Vol. 31. No.1. Hlm. 67-80.

Ari Dwipayana, A.A.G.N. 2003. “Pendidikan Umat: Dari Pluralism ke

Multikulturalisme.” Dalam Jurnal Teologi Gema. Edisi 58. Hlm. 54-63.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Atawolo A.B. 2007. Dialog Antar Umat Beragama: Kerjasama Membangun

Kerajaan Allah.Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara

Bria, BY.(Ed). 2007. Melintasi Sekat-Sekat Perbedaan Menuju Indonesia Baru

Yang Pluralis & Inklusif. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Cremers, A. 1995. Tahap-Tahap Perkembangan Kepercayaan. Yogyakarta:

Kanisus

Coward, Harold. 1989. Pluralisme: Tantangan Bagi Agama-Agama. Yogyakarta:

Percetakan Kanisius.

Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Departeman P dan K. 1977-

1978. Buku Pedoman Penelitian Masalah-Masalah Kemahasiswaan. Jakarta

: Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Departeman P dan K

Eliraz, Giora. 2004. Islam in Indonesia. Brighton, Portland: Sunnsex Academic

Press.

Haryatmoko. 2005. “Penerimaan Pluralitas Agama sebagai Syarat Kemungkinan

Etika Politik.” Dalam Unisia. No. 58. Tahun 27.

Hipolitikus K, K. (2014). Mengolah Pluralitas Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Hurlock, Elisabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (diterjemahkan oleh Istiwidayanti dan

Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.

Jeyaraj, Jesudason Baskar. 2016. “Higher education Inter-Faith Relations for

Transformation.” Journal of Dharma. Vol. 31. No. 2. Hlm. 199-218.

Karlina Supelli. 2016. “Radikalisme, Fundamentalisme dan Konservatisme:

Sebuah Tantangan Aktual.” Dalam Seminar Bulanan Fakultas

Teologi Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta, 27 September 2016.

Kono, Raden. 2013. “Pluralitas, Agama, dan Dialog.” Pluralitas dan Dialog? Seri

Buku Vox. Edisi 57/01. Yogyakarta: Moaya zam Zam Printika. Hlm. 6-

21.

Kohlberg, L. 1995. Tahap-Tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Kanisius.

Legenhausen, M. 2010. Pluralitas dan Pluralisme Agama. Jakarta: Shadra Press.

Magnis-Suseno, Franz. 2002. “Underlying Factorsof Conflicts between Ethnicand

Religious Groups in Indonesia: Prevention and Resolution.” Communal

Conflicts in Contemporary Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya

IAIN & The Konrad Adenauer Foundation (KAF)

McCoy, Mary E. 2013. “Purifying Islam in Post-Authoritarian Indonesia:

Corporatist Metaphors and the Rise of Religious Intolerance.” Rhetoric

and Public Affairs. Vol. 16. No. 2. Hlm. 275-316.

MinakoSakai dan Falikullsbah M. 2014. “Limits to Religius Diversity Practice in

Indonesia: Case Studiesfrom Religius Philanthropic Institutions and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Traditional Islamic Schools.”Asian Journal of Social Science. No 42.

Hlm.722-746.

Mujiburrahman. 2006. Feeling Threatened: Muslim-Christian Relation in

Indonesia's New Order. Leiden: ISIM; Amsterdam: Amsterdam

University Press.

Nagata, Judith. 2001. “Beyond Theology: Toward an Anthropology of

“Fundamentalism”.” American Anthropologist. Vol. 103. No. 2. Hlm. 481-

498.

Omer, Atalia. 2011. “Can a Critic be a Caretaker Too? Religion, Conflict, and

Conflict

Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alvabeta.

Rukiyanto. B.A, 2012, “Katekese di tengah Arus Global”. Pewartaan di

Zaman Global, Yogyakarta : Kanisius

White, SmeserLauren. 2016. “For Comparative Theology’s Christian Skeptics:

An Invitation to Kenotik Generosity in the Religiusly Pluralistic

Situation.” Harvard Theological Review.Vol.109. No.2. Hlm.159-177.

Winkel W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Jakarta

Sumber dari Internet

Suwono. 1978. Definisi Mahasiswa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Tersedia dalam: http://www.pengertianku.net/2014/11/kenali-pengertian-

mahasiswa-dan-menururt-para-ahli.html (diakses 12 Desember 2018)

Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta . Tersedia dalam:

https://www.ukrimuniversity.ac.id/detail.php?kt=6&kn=15-

UniversitasKristenImmanuel (diakses 22 Oktober 2018)

Jumlah data penduduk. Tersedia dalam: https://www.bappenas.go.id (diakses 21

Oktober 2018)

https://www.bps.go.id (diakses 21 Oktober 2018)

Putusan Ahok. Tersedia dalam: https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/e8b1049e890f1bf53511d70ffa120

602 (diakses 18 Oktober 2018)

Organisasi Radikal. Tersedia dalam:

https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/peristiwa/kapolri-beberkan-

3-organisasi-radikal-dan-21-pendukung-isis.html (diakses 22 Oktober

2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(1)

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2)

Lampiran 2: Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(6)

Lampiran 3: Contoh Isian Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(10)

Lampiran 4: Panduan Wawancara

1. Menurut kamu apa itu pluralitas agama?

2. Pluralitas agama adalah realitas yang terjadi di Indonesia, Bagaimana cara

kamu menyikapi realitas ini?

3. Apakah kamu merasa terganggu dengan atribut keagamaan orang lain?

4. Apakah kamu mengijinkan bila lingkungan di sekitar rumahmu dibangun

tempat ibadah agama lain?

5. Apakah kamu merasa keberatan jika memberi ucapan selamat di hari raya

agama lain?

6. Menurut kamu penting tidak bagi para mahasiswa memahami dan menerima

pluralitas agama?

7. Menurut kamu apakah mahasiswa UKRIM sudah memahami dan menerima

pluralitas agama belum?

8. Apakah di UKRIM pernah terjadi kasus radikalisme atau intoleransi? Jelaskan

kasusnya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(11)

Lampiran 5: Transkip Wawancara

1. Menurut kamu apa itu pluralitas agama?

R1: Pluralitas agama sih saya sendiri belum mengerti mas, kan saya katolik dan

saya kuliah di universitas Kristen, jadi saya sendiri belum memahami pluraitas

agama dalam pandangan Kristen. Arti kata pluralitas sendiri saya kurang tahu

mas.

R2: Pluralitas, sebenernya kalau dikatakan pluralitas itu gatau sih sebenernya

artinya apa. Apalagi pluralitas agama mas, saya kurang mengerti.

R3: Pluralitas agama mungkin keberagaman yang ada ya mas, seperti kita di

Indonesia kan ada 6 agama besar, Hindu, Katolik, Kristen, Islam, Buddha, dan

Kong Hu Cu. Mungkin itu yang dimaksud dengan pluralitas agama mas.

R4: Kalau dari aku sih, kita saling menghargai, mengormati kepercayaan orang lain.

gitu, ya jadi tidak saling menjelekkan tetapi saling mengisi antara satu agama

dengan agama lain. setiab agama memiliki sudut pandang masing-masing

untuk saling mengisi dan semuanya bersatu dalam ketertiban.

R5: Setiap agama kan berbeda-beda kan. Jadi kita harus saling menghargai, tidak

mengganggap agama kita paling benar dan agama yang lain salah. Intinya sih

saling menghargai setiap agama.

R6: Menurut saya pluralitas agama itu keberagaman agama.

R7: Pluralitas agama itu gini ya, berarti agama yang berbeda-beda. Keberagaman

agama begitu.

R8: Aduh saya ga tau mas pluralitas agama itu apa.

R9: Pluralitas agama itu keberagaman agama ya. Jadi seperti Hindu, Buddha,

Kristen, Muslim, Katolik.

R10 : Keberagaman agama dalam suatu lokasi.

2. Pluralitas agama adalah realitas yang terjadi di Indonesia, Bagamana

cara kamu menyikapi realitas ini?

R1: Kalau dari saya sih menyikapinya biasa saja mas, malah justru bagus

keberagaman tersebut. Karena dalam pergaulan di kampus juga teman-teman

ada yang berbeda agama mas. Kalau di sini kan mayoritas kristen, kemudian

saya sendiri katolik, ada juga teman-teman yang muslim, kalau untuk

konghucu, buddha dan Hindu saya sih kurang tau mas tapi mungkin dosen tau.

R2: Kalau respon saya terhadap pluralitas agama sih saya menerima mas, karena

kan bagus gitu beragam , jadi lebih indah dan baik. Kemudian saya juga bisa

belajar dari agama-agama lain yang ada. Saya bisa belajar dari keberagaman

tersebut. Bisa lebih mewarnai kehidupan kita melalui ajaran tiap agama

masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(12)

R3: Kalau saya menyikapi pluralitas agama di Indonesia sih biasa saja mas. Saya

sih menerima saja karna itu kan sudah ada sejak dulu, jadi saya sih seperti

hanya menjalani saja. Tidak pernah juga berfikir macam-macam tentang

agama-agama lain. melalui keberagaman agama ini saya juga bisa banyak

belajar mas. Bisa saling mengenal antar agama.

R4: Kalau saya sendiri sih menerima saja mas. Mau komunitas apapun, mau agama

apapun selama berpegang pada pancasila saya tidak pernah masalah mas.

R5: Terhadap agama lain sih secara pribadi, tergantung agamanya, kalau misal

agama tidak sesuai dengan agama saya sayang menolak agama itu, tetapi tidak

melarang, menolaknya secara pribadi tetapi tidak melarang. Biarkan saja

mereka mengimani agamanya.

R6: Kalau secara pribadi sih saya menyikapinya dengan menerima. Tidak pernah

juga merasa menolak agama-agama yang ada. Sejauh ini sih saya netral saja.

R7: Kalau sekarang sih memang masalah agama memang sangat di soroti, terutama

di Indonesia. Kalau di negara lain kan mereka lebih ke pribadi ya, kalau agama

itu ya pribadi mereka. Seperti negara besar di Amerika kan agamamu ya

agamamu, agamaku ya agamaku, mau kamu beragama ya silahkan mau tidak

beragama ya silahkan. Apalagi sekarang kan agama sudah di bawa-bawa ke

dalam politik dan ada masalah sedikit larinya ke agama, itu yang terjadi

sekarang. Kalau soal keberagama saya pribadi sih menerima. Karena kita

sendiri kan memang bukan hanya agama saja yang beragam. Suku kita juga

berbeda, semakin berbeda kan semakin bagus. Kita juga bisa belajar dari

agama-agama lain. Kita bisa sharing juga permasalahan-permasalahan yang

ada. Melalui pertemuan atau kebersamaan kita juga bisa mengerti dan

memahami agama-agama lain gitu.

R8: Kalau saya sih ya menerima saja mas. Ya gimana ya itu sudah keadaannya.

R9: Ya menerima saja mas dengan kenyataan yang ada. Kan kita tidak bisa merubah

apa yang sudah ada.

R10 : Sikap saya biasa saja dan wajar terjadi karna dari kecil sudah hidup dalam

keberagaman agama dan Indonesia memang mempunyai lebih dari 1 agama.

Tidak memandang suatu kepercayaan orang lain yang berbeda dengan adalah

suatu hal yang salah. Cukup bersikap menerima saja.

3. Apakah kamu merasa terganggu dengan atribut keagamaan orang lain?

R1: Tidak mas, sejauh ini sih saya nyaman-nyaman saja. Seperti saya kan Katolik

suku batak dan sekarang tinggal di Jawa Barat, seperti yang mas ketahui sih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13)

bahwa Jawa Barat mayoritas kan Muslim. Tetapi sejauh ini saya tidak pernah

terganggu dengan atribut yang mereka gunakan.

R2: Sejauh ini sih saya nyaman-nyaman saja. Tidak pernah merasa terganggu.

R3: Tidak mas, tidak pernah terganggu. Saya sih nyaman-nyaman saja, selama tidak

aneh di pandang. Kebetulan teman-teman saya juga banyak yang berbeda

agama dan saya tidak pernah risih dengan atribut agama mereka. Saya juga

tidak pernah mengalami kesulitan untuk berteman dan bergaul dengan orang

yang berbeda agama dengan saya.

R4: Sejauh ini sih saya belum pernah menemukan bahwa saya terganggu. Selama

itu dasarnya pancasila sih saya tidak pernah terganggu.

R5: Selama ini sih saya tidak pernah terganggu mas. Selama tidak mengganggu

saya.

R6: Sejauh ini sih enggak pernah terganggu. Selagi tidak mengganggu saya, ya saya

tidak terganggu. Netral-netral saja sih kalau saya.

R7: Kalau atribut agama lain gak pernah ya. Cuma mungkin lebih kepada sikap

orang dari agama lain terhadap agama tertentu. Kalau dulu di kampung saya

orang merayakan idul fitri kita juga ikut merayakan. Tetapi pernah terjadi

toleransi yang tidak baik, mungkin karena fanatiknya tinggi, sehingga tidak

mau makan di rumah saya, nah di situ saya pernah sedikit terganggu. Kalau

sekarang sih mungkin lebih kepada hari tertentu, misal puasa, kan puasa itu

untuk saling menghormati dan toleransi, tetapi pernah kejadian saya di riau

orang puasa tetapi rumah makan di paksa untuk di tutup, nah kan itu salah.

R8: Kalau sejauh ini sih tidak pernah terganggu. Nyaman-nyaman saja mas.

R9: Sejauh ini sih saya belum pernah terganggu. Tetapi mungkin kalau sikap

mereka saya pernah merasa terganggu, misalnya saja dalam mencari kos tak

jarang saya menemukan yang khusus agama tertentu, misalnya Muslim, nah di

situ merasa tidak enak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(14)

R10 : Selama itu masih dalam koridor peraturan yang berlaku saya tidak masalah.

4. Apakah kamu mengijinkan bila lingkungan di sekitar rumahmu dibangun

tempat ibadah agama lain?

R1: Menginjikan dong mas, karena itu kan hak setiap agama sebenarnya untuk

memiliki tempat beribadah sesuai agamanya masing-masing. Saya sih ga

keberatan, karena di lingkungan tempat saya tinggal juga ada masjid, ya

meskipun mesjid tersebut sudah ada sebelum saya tinggal di situ.

R2: Sangat mengijinkan mas, karena itu kebebasan dan hak jadi kita juga tidak

boleh membatasinya. Kalau misalnya tidak boleh nanti mereka mau beribadah

dimana. Contoh kecil ni mas seperti saya, saya Katolik tetapi saya kuliah di

Universitas Kristen, nah begitu juga dalam beragama, mereka bisa menentukan

pilihannya untuk membangun rumah ibadah agama mereka masing-masing.

Asal tetap mengikuti aturan dan tidak mengganggu hal-hal yang lain.

R3: Mengijinkan mas. Selama itu tidak merugikan dan mengganggu ya silahkan

saja untuk membangun rumah ibadah. Toh itu juga hak mereka, mereka juga

menbangun di atas tanah mereka, jadi saya sih tidak memiliki hak untuk

menghalangi pembangunan rumah ibadah di daerah lingkungan rumah saya.

R4: Kalau saya kebetulan dari Jawa tengah, dari Purbalingga, di sana memang

mayoritas, saudara-saudara kita Muslim. Untuk membangun sih mungkin

susah, tetapi kalau untuk ibadah atau peribadatan di rumah-rumah sendiri tidak

masalah. Untuk membangun sih ya memang masih agak susah karena harus

disesuaikan dengan Perda. Teapi untuk beribadah tidak ada masalah.

R5: Kalau dari saya sendiri sih, saya kan Sumatera Barat ni, di tempat asli ya, kalau

kami sih paling banyaknya Kristen. Kalau pembangunan ya karena itu mereka

membagun di atas tanah mereka sendiri kita tidak bisa menolak sebenarnya.

Tetapi kalau dari masyarakat sih sebenarnya tidak mau ada pembangunan

masjid, tetapi karena masyarakat tahu bahwa itu tanah mereka sendiri ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(15)

mereka tidak bisa apa-apa, tidak bisa memaksa untuk menolak. Kemudian

dengan pembangunan rumah ibadah tertentu itu jadi banyak umat yang

berpindah agama. Jadi kalau dari saya pribadi sih menolak sebenarnya, karena

banyaknya umat yang berpindah agama, tetapi ya mau gimana kita tidak bisa

menolak karena itu tanah-tanah mereka sendiri.

R6: Ya mungkin agak menolak sih. Kalau yang beda agama ya menolak sih. Karena

pertama, kayak muslim gitu kan suara adzan itu kan ribut gitu, ya jadi agak

terganggulah gitu.

R7: Mungkin kalau di Jogja saya pernah liat atau menemukan ada beberapa tempat

yang menolak didirikan Gereja. Kalau saya sendiri sih siapapun boleh ya,

karena di undang-undang kan di atur kebebasan beragama. Cuma ya mungkin

di setiap daerah kan punya aturan begitu. Jadi aturan pemerintah itu harus

diikuti. Jagan tiba-tiba sudah berdiri Gereja, Masjid, Klenteng, Pura, jadi harus

ikut semua prosedur yang ada. Jadi yang penting sih harus ada IMB,

sepengetahuan warga dan mengikuti perda.

R8: Netral saja sih saya mas. Kalau mereka mau membangun ya bangun , kalau

tidak ya tidak apa-apa.

R9: Ya mengijinkan saja mas, itu hak mereka.

R10 : Selama memenuhi ijin yang berlaku saya tidak masalah.

5. Apakah kamu merasa keberatan jika memberi ucapan selamat di hari

raya agama lain?

R1: Tidak pernah merasa keberatan. Karena bagi saya itu hal yang lumrah dan

memang harus kita lakukan sebagai umat beragama untuk menjalin hubungan

kita dengan sesama. Saya sering mengucapkan selamat atas hari raya agama

dengan teman-teman yang seagama maupun tidak seagama dengan saya.

Begitu juga dengan mereka , mereka sering mengucapkan hari raya keagaam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16)

saya, seperti natal mereka biasanya mengucapkan selamat natal kepada aya,

baik secara langsung maupun melalui sms ataupun whatsapp.

R2: Tidak keberatan mas, malah saya keringanan haha. Saya sih sering sekali

mengucapkan selamat hari raya keagamaan kepada teman-teman saya yang

berbeda agama mas. Begitu juga dengan mereka yang selalu mengucapkan hari

raya keagamaan saya. Kami sering saling mengucapkan. Bahkan saya juga

sering mengingatkan teman saya yang berbeda agama untuk beribadah mas.

R3: Tidak sih mas. Memberi ucapan selamat atas hari raya keagamaan kan itu salah

satu tindakan yang sangat umum untuk dilakukan. Saya sih dari kecil memang

selalu mengucapkan selamat atas hari raya keagamaan teman-teman saya,

biasanya sih idul fitri, tahun baru cina, ataupun nyepi. Begitu juga kalau natal

saya selalu mendapatkan ucapan natal dari teman-teman saya mas.

R4: Tidak mas, karena bagi saya itu salah satu cara kita untuk saling menghormati.

Saya juga sering mengucapkan selamat lebaran kepada teman-teman saya. Dan

saya juga sering mendapatkan ucapan selamat natal dari teman-teman saya

yang berbeda agama.

R5: Tidak keberatan, biasa saja kalau saya mas. Itu sudah hal lumrah yang saya

lakukan sih terhadap beberapa teman yang berbeda agama dengan saya. Jadi

itu seperti timbal balik mas, kalau saya mengucapkan kepada orang, maka nanti

orang juga akan mengucapkan kembali kepada saya.

R6: Saya selalu sih memberi ucapan buat teman-teman yang beda gama gitu.

Misalnya kayak lebaran gitu.

R7: Tidak, saya malah sering mengucapkan. Saya kan punya sahabat muslim saya

sering mengucapkan hari raya keagaaan kepadanya. Kalau dulu kan ada kartu-

kartu ucapan itu, nah itu kita masih mengucapkan melalui itu. Bahkan dari

agama lain pun mengucapkan juga kepada kita seperti hari natal, paskah. Cuma

memang kan ada beberapa yang merasa berat untuk itu, tetapi kalau saya

sampai saat ini sih tidak masalah dengan hal yang begitu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(17)

R8: Engga pernah keberatan sih. Karna dulu pernah ada mata kuliah agama, nah

dosen agamanya itu membawa pembicara dari agama-agama, jadi itu sih

membuka wawasan saya terhadap agama lain.

R9: Tidak keberatan sih, sah-sah saja untuk mengucapkan selamat hari raya

keagamaan ya kepada agama lain.

R10 : Tidak keberatan, karena tidak ada masalah dengan hal itu.

6. Menurut kamu penting tidak bagi para mahasiswa memahami dan

menerima pluralitas agama?

R1: Menurut saya sih sangat penting, karena kan dalam kehidupan kampus sendiri

kita tidak seagama, kemudian di lingkungan kita juga pasti tidak dalam

lingkungan yang seagama semu. Apalagi kita mahasiswa, orang yang bisa

berfikir lebih seharusnya sih bisa memahami dan menerima pluralitas agama.

Saya sendiri sebagai mahasiswa sih menerima pluralitas agama, meskipun pada

awal tadi saya tidak memahami apa itu pluralitas agama, setelah mas jelaskan

tentang pluralitas agama baru saya mengerti, tetapi dalam kenyataan yang saya

jalani sih saya menerima meskipun saya tidak tahu apa itu pluralitas agama.

R2: Penting mas, yah meskipun mereka tidak memahami paling tidak mereka

menerimalah. Karena kan lebih baik tindakan daripada hanya teori saja mas.

Tetapi untuk mahasiswa yang tidak memahami dan tidak menerima seharusnya

mereka terjun secara langsung ke dalam kehidupan masyarakat. Agar mereka

bisa mengetahui keberagaman yang ada. Karna dengan terjun dan terlibat di

keramaian atau berbagai macam kegiatan yang pesertanya beragama maka

pikiran kita akan semakin terbuka, wawasan kita akan bertambah.

R3: Kalau menurut saya sih penting mas. Karena kan kita beragam jadi perlu

pemahaman dan penerimaan tentang pluralitas agama tersebut. Kita perlu

saling memahami dan menerima. Bisa di bayangkan kalau kita tidak saling

memahami dan menerima pasti akan ngeri sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(18)

R4: Bagi saya sih penting. Kita hidup di masyarakat itu terdiri dari beragam suku,

budaya dan agama. Itu yang seringkali perbedaannya sangat mencolok. Kalau

kita tidak menghargai mereka, kalau kita tidak menghormati mereka, kita pun

tidak dihormati dan diterima mereka. Jadi sangat perlu teman-teman

mahasiswa memahami dan menerima pluralitas agama, agar mereka bisa saling

menghormati di dalam keberagaman ini mas.

R5: Kalau menurut saya penting mas. Dengan memahami dan menerima pluralitas

agama teman-teman mahasiswa bisa lebih saling menghargai dan menghormati

tiap agama yang ada dan mereka temui. Bisa bayangin kalau kita tidak

menerima agama tertentu maka bisa jadi kita juga tidak diterima oleh agama

tertentu. Jadi itu timbal balik mas.

R6: Penting sih.

R7: Sangat perlu sih. Kalau mahasiswa itu sangat perlu, karena dia akan terjun ke

masyarakat nantinya. Lebih banyak terjun ke masyarakat, otomatis dia harus

paham keberagaman itu apakah menjadi sumber perpecahan atau perdamaian.

Jadi sangat perlu bahkan mahasiswa itu harus mengikuti yang namanya kayak

seminar-seminar perdamain, seminar kebangsaan trus mungkin ikut-ikut lintas

agama. Bukan kita mau membandingkan agama kita dengan agama orang lain,

tapi kita paham gituloh, jadi kita bisa toleransi dengan agama lain ketika

membuat sesuatu.

R8: Penting sih bagi mahasiswa bisa memahami dan menerima pluralitas agama.

Karna seperti saya nih, saya kan dari padang, nah mayoritas muslim, agar

kejadian seperti di sana sih idak terjadi seperti kena maki karena dalam bulan

puasa dilihat membawa air minum dalam bungkusan, padahal tidak diminum

hanya dibawa saja.

R9: Menurut saya sih penting, biar nanti para mahasiwa tidak menjadi seperti para

pemilik kos-kosan yang hanya menyewakan kosannya kepada agama tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(19)

R10 : Penting, apalagi di Jogja dipenuhi berbagai macam suku, budaya bahkan

agama. Menurut saya menerima bukan berarti mengikuti agama tersebut.

7. Menurut kamu apakah mahasiswa UKRIM sudah memahami dan

menerima pluralitas agama belum?

R1: Menurut saya sih untuk pemahaman mungkin belum, sama seperti saya, tetapi

kalau untuk menerima pluralitas agama mereka pasti menerima, meskipun

mereka melakukannya itu sudah seperti kebiasaan dari kecil bahwa mereka

bergaul tidak saling membedakan. Sejauh ini saya juga belum pernah

mendapatkan perlakuan driskriminasi karena saya katolik, belum pernah juga

dengar teman-teman yang beragama lain mendapatkan perlakuan tidak

mengenakkan di dalam kampus ini.

R2: Saya rasa sih mereka sudah memahami dan menerima mas, karena sejauh ini

sih saya tidak pernah mendapat tindakan yang kurang menyenagkan. Ya

meskipun saya juga termasuk minoritas di kampus ini, saya sebagai katolik

tidak pernah mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan.

R3: Menurut saya sih sudah mas, karena kampus sendiri juga mau menerima

mahasiswa yang tidak Kristen. Jadi teman teman yang kuliah di sini juga sudah

siap dengan keberagaman agama yang ada.

R4: Kalau menurut saya memang kampus ini memang berbasiskan Iman Kristen.

Kegiatan memang lebih condong secara Kristen. Tahun-tahun ini kampus juga

menerima banyak mahasiswa Islam dan Katolik juga banyak. Selama ini sih

kita saling menghormati. Setahun lalu waktu saya di BEM juga kita

menyesuaikan pemakaian ruangan dengan teman-teman yang Katolik. Jadi

penggunaan ruangan dan acara-acara lain kita saling menyesuaikan dan saling

menghormati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20)

R5: Menurut saya sih sudah mas. Karena sejauh ini sih pergaulan kami yang

berbeda agama santai-santai saja tidak pernah ada masalah. Saya lihat sih

teman-teman juga sudah saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.

R6: Belum sih kayaknya. Mungkin ada yang sudah dan ada yang belum. Mungkin

belum semuanya deh. Mungkin dari mereka masih ada yang merasa terganggu

dengan agama lain, atau ada yang ga suka juga.

R7: Kalau di sini sih, di UKRIM ini saya kira toleransinya cukup tinggilah. Dalam

agama apaun ya terlepas dia agama muslim, buddha bahkan yang sesama

Kristen seperti Katolik dan Protestan sangat tinggilah toleransinya. Karena di

sini kita, ada beberapa UKM yang membahas memang untuk pluralitas agama

itu. Bahkan kita juga ada mentoring di situ kita juga di ajarkan banyak hal.

Bahkan di sini teman-teman yang non-kristiani juga mau mengikuti kegiatan

kristiani tanpa ada paksaan atau tekanan. Contohnya ada teman yang muslim

yang ikut ambil bagiabn dalam paduan suara dalam natal. Justru kita sih seperti

satu agama semua, seperti tidak ada batasan antar kita di sini.

R8: Menurut saya sih sudah memahami dan menerima, kan ada juga beberapa

teman yang muslim bisa saja bergaul dengan kami teman-teman yang berbeda.

Mereka juga menyadari kalau mereka kuliah di Universitas Kristen.

R9: Kalau menurut saya sih teman teman sudah menerima ya, kalau memahami

saya kurang tahu. Karena dalam pergaulan sih kita bisa berbaur agama apa saja

dan tidak pernah mempermasalahkan agama.

N10 : Menurut saya sudah, karena dari realita sudah terjadi dan tidak ada masalah

sejauh ini dari pandangan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

8. Apakah di UKRIM pernah terjadi kasus radikalisme atau intoleransi?

Jelaskan kasusnya!

R1: Sejauh yang saya ketahui sih tidak pernah ya mas terjadi kasus radikalisme

ataupun toleransi, sampai saat ini sih ya semua aman-aman saja.

R2: Kalau kejadian di kampus sih saya belum pernah mengetahui mas. Tapi kalau

untuk pengalaman pribadi dua bulan yang lalu itu saya pernah mendapatkan

pengalaman yang kurang mengenakkan. Itu waktu saya mencari kontrakan.

Saya sudah cek ternyata kontrakannya hanya khusus muslim. Ya akhirnya tidak

jadi, itu salah satu contoh tindakan intoleransi yang pernah saya terima, tetapi

bukan di dalam kampus.

R3: Sejauh ini saya belum mengetahui pernah atau tidaknya kasus radikalisme atau

intoleransi yang terjadi di kampus ya mas. Jadi saya sih ga bisa memberi

informasi lebih lanjut. Karena sejauh ini masih adem-adem saja hubungan

teman-teman mahasiswa yang berbeda agama mas.

R4: Kalau selama saya di sini sih, antar agama itu belum pernah ada, tetapi kalau

antar suku itu ya lebih terlihat mas. Jadi perbedaan pandangan antar suku,

perbedaan kebiasaan yang harus di sesuaikan dengan masyarakat sekitar yang

lebih di sorot. Kalau antar agama sih kita sejauh ini aman-aman saja mas,

harmoni-harmoni saja.

R5: Sejauh ini saya belum pernah da tau mas, kejadian-kejadian seperti yang mas

katakan tadi. Kita harmonis-harmonis saja sih sejauh ini di sini. Tetapi kalau

di luar kampus mungkin ya, seperti kosan dan kontrakan itu biasanya kita

menemukan hanya disediakan untuk agama-agama tertentu.

R6: Belum pernah sih di kampus ini.

R7: Kalau di sini belum pernah sih. Cuma kalau dulu lebih kepada suku. Contohnya

ya orang Timur dengan orang bagian Barat. Tetapi ya lebih kepada teman-

teman yang baru sih, kalau yang lama sih tidak. Tetapi 5 tahun terakhir sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(22)

tidak lagi, karena juga sudah ada mentoring jadi mereka bisa lebih saling

menerima.

R8: Belum pernah tau sih.

R9: Tidak pernah tau ada kasus seperti itu mas.

R10: Sepengetahuan saya belom pernah terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI