PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS...
Transcript of PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS...
i
PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS
KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS
AGAMA TAHUN 2019
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Agama Katolik
Oleh :
Dyandang Marcelinus
NIM : 151124029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang
senantiasa dengan penuh kasih membimbing, menuntun dan menyertai perjalanan
proses pendidikan serta hidup penulis.
Kedua orang tua penulis bapak Drs. H. Rusharyono. L. M.Pd dan mamak
Ir. Hedly Situmorang, kakak Paskalia Evi Sri Jatiningsih dan adik Benitius
Palmerius Wiryanto yang senantiasa mendukung, memberikan semangat dan
mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”
(Mat 7 : 7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP
PLURALITAS AGAMA TAHUN 2019”. Judul ini dipilih atas dasar keprihatinan
penulis melihat keadaan bangsa Indonesia yang sekarang ini sedang sensitif sekali
terhadap isu-isu agama. Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk
mengartikan, membedakan dan menyampaikan makna dan arti. Penerimaan
merupakan sikap seseorang terhadap objek. Pluralitas agama adalah sebuah
kenyataan bahwa di suatu tempat, daerah ataupun negara terdapat keberagaman
agama. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survey
yang di dukung dengan wawancara dan desain ex post facto. Populasi dari
penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Kristen Immmanuel Yogyakarta
dengan teknik sampling purposive didapatkan 64 orang responden dengan kriteria
mahasiswa aktif dan anggota aktif himpunan mahasiswa. Hasil uji validitas
menunjukkan bahwa dari 30 soal, hanya ada 4 instrumen yang tidak valid pada butir
soal nomor 1, 24, 28 dan 29 sementara lainnya dinyatakan valid. Sementara untuk
hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach’S Alpha sebesar 0,711 yang tergolong
dalam reliabilitas tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai mean
keseluruhan pemahaman dan penerimaan mahasiswa di Universitas Kristen
Immanuel Yogyakarta sebesar 109,06 yang masuk pada kriteria baik. Hasil ini
mengungkapkan bahwa rata-rata mahasiswa Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta memiliki pemahaman pluralitas agama yang baik dan penerimaan
pluralitas agama yang baik.
Kata Kunci: Pemahaman, Penerimaan, Pluralitas Agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This undergraduate thesis entitles "THE UNDERSTANDING AND
ACCEPTANCE OF THE STUDENTS OF IMMANUEL CHRISTIAN
UNIVERSITY YOGYAKARTA STUDENTS ON RELIGIOUS PLURALITY IN
2019". This title was chosen on the basis of the author's concern to see the current
state of the Indonesian people who are very sensitive to religious issues.
Understanding is a person's ability to interpret, differentiate and convey a meaning.
Acceptance is a person's attitude towards an object. Religious plurality is a reality
in any place, region or country of religious diversity. The type of research used is
quantitative with a survey method supported by interviews and ex post facto design.
The population of this study was students at Immanuel Christian University in
Yogyakarta with a purposive sampling technique obtained by 64 respondents with
the criteria of active students and active members of the student association. The
results of the validity test show that out of 30 questions, there are only 4 instruments
that are invalid in the questions number 1, 24, 28 and 29, while others are valid.
While the reliability test results show Cronbach’S Alpha of 0.711 which is classified
as high reliability. The results of this study indicate that the mean value of overall
students` understanding and acceptance at Immanuel Christian University in
Yogyakarta is 109.06 which falls into the criteria of good. These results reveal that
the average students` of Immanuel Christian University in Yogyakarta have good
understanding of religious plurality and good acceptance of religious plurality.
Keywords: Understanding, Acceptance, Religious Plurality.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas
limpahan kasihNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS
KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS
AGAMA TAHUN 2019. Skripsi ini ditulis sebagai bentuk perhatian penulis
terhadap bangsa Indonesia yang sedang sensitif dengan isu agama dan
keingintahuan penulis terhadap pemahaman dan penerimaan pluralitas agama di
kalangan mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak baik yang secara langsung maupun tidak
langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus Ketua
Program Studi Pendidikan Agama Katolik yang telah memberikan perhatian,
memberikan waktu yang khusus untuk membimbing penulis dengan penuh
ketelitian dan kesabaran dalam memberikan masukan-masukan yang berguna
dalam penulisan skripsi ini serta selama proses perkuliahan di prodi Pendidikan
Agama Katolik
2. Martinus Ariya Seta, S.Pd., Mag.Theol selaku dosen pembimbing akademik
sekaligus dosen penguji II yang telah memberikan dukungan semangat dan
masukan-masukan yang berguna bagi penulis selama menjalani proses studi
hingga penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. FX. Dapiyanta., SFK., M.Pd selaku dosen penguji III yang telah bersedia
memberi bantuan masukan-masukan yang berguna bagi penulis, membaca,
menguji, memberikan kritik dan saran serta memberikan waktu kepada penulis
untuk mempertanggungjawabkan skripsi ini.
4. Segenap Staf Dosen Prodi Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan
mendampingi penulis selama belajar sampai terselesainya skripsi ini.
5. Segenap Staf Sekretariat, Perpustakaan Prodi Pendidikan Agama Katolik
maupun USD Pusat dan seluruh karyawan bagian lain yang telah memberikan
dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Segenap jajaran Rektorat Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta yang telah
mengijinkan saya untuk melakukan penelitian.
7. Mahasiswa-mahasiswi Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta yang telah
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
8. Keluarga tercinta penulis yaitu Bapak Drs. H. Rusharyono. L M.Pd dan Mamak
Ir. Hedly Situmorang serta kakak saya Paskalia Evi Sri Jatiningsih yang sama-
sama berjuang dalam penyusunan skripsi dan adik saya Benitius Palmerius
Wiryanto yang senantiasa memberikan kepercayaan, doa, cinta dan semangat
sehingga penulis bisa sampai di jenjang S1.
9. Teman-teman se-payung : Natalis, Aditya Dwi Nugraha, Yolenta Sari, Andik
Budyanto, Mangara Hery Andersen, Andrianus Suhendar dan Tulus yang telah
berdinamika bersama, saling memberi semangat dan masukan yang berguna bagi
penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv
MOTTO .................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................. viii
ABSTRACT .............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................. xix
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................ xx
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
G. Metode Penulisan ................................................................... 7
H. Sistematika Penulisan ............................................................. 8
BAB II. KAJIAN TEORETIK ................................................................ 10
A. Kajian Teori ............................................................................ 10
1. Pemahaman ......................................................................... 10
2. Penerimaan ......................................................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Mahasiswa .......................................................................... 13
4. Pengertian Pluralitas ........................................................... 14
5. Pengertian Pluralitas Agama .............................................. 15
6. Pemahaman dan Penerimaan Pluralitas Agama
di Indonesia......................................................................... 18
7. Penerimaan Pluralitas Agama ............................................. 19
B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 23
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 25
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 25
B. Desain Penelitian .................................................................... 25
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 26
D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 26
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ....................................... 26
1. Identifikasi Variabel ........................................................... 26
2. Definisi Konseptual ............................................................ 27
3. Definisi Operasional ........................................................... 28
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 28
5. Instrumen Penelitian ........................................................... 29
6. Pengembangan Instrumen................................................... 29
F. Teknik Analisis Data ............................................................... 37
BAB IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Gambaran Umum Situasi Mahasiswa
Universitas Kristen Immanuel Yogakarta .............................. 38
1. Sejarah Singkat UKRIM ..................................................... 38
2. Visi UKRIM ....................................................................... 42
3. Misi UKRIM ...................................................................... 42
B. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 43
1. Hasil keseluruhan Pemahaman dan
Penerimaan Pluralitas Agama . 43
a. Deskripsi Frekuentif ........................................................... 43
b. Deskripsi Statistik ............................................................... 44
1) Hasil Pokok Bahasan Pemahaman ..................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
a) Deskripsi Frekuentif ........................................................... 45
b) Deskripsi Statistik ............................................................. 46
c) Hasil Setiap Aspek Pemahaman ......................................... 47
2) Hasil Pokok Bahasan Penerimaan ...................................... 59
a) Deskripsi Frekuentif ........................................................... 59
b) Deskripsi Statistik .............................................................. 60
c) Hasil Setiap Aspek Penerimaan.......................................... 61
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 73
D. Hasil Wawancara .................................................................... 81
E. Hasil Penelitian Akhir ............................................................. 84
F. Refleksi Kateketis ................................................................... 85
G. Keterbatasan Hasil Penelitian ................................................. 86
BAB V. PENUTUP ................................................................................. 87
A. Kesimpulan ............................................................................. 87
B. Saran ....................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 90
LAMPIRAN ............................................................................................ 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ........................................................... (1)
Lampiran 2 : Kuesioner ........................................................................... (2)
Lampiran 3 : Contoh Isian Kuesioner ..................................................... (6)
Lampiran 4 : Panduan Wawancara ......................................................... (10)
Lampiran 5 : Transkip Wawancara ......................................................... (11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1: Indikator Rana Kognitif ......................................................... 11
Tabel 2.2: Indikator Rana Afektif ........................................................... 13
Tabel 3.1: Variabel Penelitian ................................................................. 30
Tabel 3.2: Kisi-kisi Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa
di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta
terhadap Pluralitas Agama ..................................................... 30
Tabel 3.3: Penentuan rtabel ....................................................................... 34
Tabel 3.4: Validitas kuesioner penelitian terhadap
Mahasiswa UKRIM ............................................................... 35
Tabel 3.5: Ketentuan penilaian Cronbach’s Alpha ................................. 36
Tabel 3.6: Reliabilitas pada Mahasiswa
Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta ........................... 37
Tabel 4.1: Rangkuman deskripsi frekuentif dari data keseluruhan ......... 43
Tabel 4.2: Rangkuman deskripsi statistik dari data keseluruhan ............ 45
Tabel 4.3: Rangkuman deskripsi frekuentif dari data
pokok bahasan pemahaman ................................................... 45
Tabel 4.4: Rangkuman deskripsi statistik dari data
pokok bahasan pemahaman ................................................... 47
Tabel 4.5: Rangkuman deskripsi frekuentif dari
aspek Menerjemahkan pluralitas agama ................................ 47
Tabel 4.6: Rangkuman deskripsi statistik aspek
Menerjemahkan pluralitas agama .......................................... 49
Tabel 4.7: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
menafsirkan pluralitas agama ................................................ 49
Tabel 4.8: Rangkuman deskripsi statistik aspek
menafsirkan pluralitas agama ................................................ 51
Tabel 4.9: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
memperkirakan pluralitas agama ......................................... 51
Tabel 4.10: Rangkuman analisis deskripsi statistik aspek
memperkirakan pluralitas agama ......................................... 53
Tabel 4.11: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
menentukan pluralitas agama ............................................... 53
Tabel 4.12: Rangkuman analisis deskripsi statistik aspek
menentukan pluralitas agama ............................................... 55
Tabel 4.13: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
memahami pluralitas agama ................................................. 55
Tabel 4.14: Rangkuman analisis deskripsi statistik aspek
memahami pluralitas agama ................................................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 4.15: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
mengartikan pluralitas agama............................................... 57
Tabel 4.16: Rangkuman deskripsi statistik aspek
mengartikan pluralitas agama............................................... 59
Tabel 4.17: Rangkuman deskripsi frekuentif dari
pokok bahasan penerimaan .................................................. 59
Tabel 4.18: Rangkuman deskripsi statistik pokok
bahasan penerimaan ............................................................. 61
Tabel 4.19: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
menunjukkan kesadaran ....................................................... 61
Tabel 4.20: Rangkuman deskripsi statistik aspek
menunjukkan kesadaran ....................................................... 63
Tabel 4.21: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
menunjukkan kemauan ......................................................... 63
Tabel 4.22: Rangkuman deskripsi statistik aspek
menunjukkan kemauan ......................................................... 65
Tabel 4.23: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
menunjukkan perhatian ........................................................ 65
Tabel 4.24: Rangkuman deskripsi statistik aspek
menunjukkan perhatian ........................................................ 67
Tabel 4.25: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
mengakui kepentingan.......................................................... 67
Tabel 4.26: Rangkuman deskripsi statistik aspek
mengakui kepentingan.......................................................... 69
Tabel 4.27: Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek
mengakui perbedaan ............................................................. 69
Tabel 4.28: Rangkuman analisis deskripsi statistik aspek
mengakui perbedaan ............................................................. 71
Tabel 4.29: Rangkuman hasil mean dan frekuensi terbesar
setiap aspek dari Pemahaman dan Penerimaan
Mahasiswa Di Universitas Kristen Immanuel
Terhadap Pluralitas Agama .................................................. 72
Tabel 4.30: Rangkuman hasil keseluruhan nilai mean dan
frekuensi terbesar Pemahaman dan Penerimaan
Mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta Terhadap Pluralitas Agama .............................. 73
Tabel 4.31: Identitas Responden ............................................................. 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram Lingkaran 4.1: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari data keseluruhan ..................................... 44
Diagram Lingkaran 4.2: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari data pokok bahasan pemahaman ............ 46
Diagram Lingkaran 4.3: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek Menerjemahkan
pluralitas agama ............................................. 48
Diagram Lingkaran 4.4: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek menafsirkan pluralitas agama ........ 50
Diagram Lingkaran 4.5: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek memperkirakan
pluralitas agama .............................................. 52
Diagram Lingkaran 4.6: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek menentukan pluralitas agama ........ 54
Diagram Lingkaran 4.7: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek memahami pluralitas agama ......... 56
Diagram Lingkaran 4.8: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek mengartikan pluralitas agama ........ 58
Diagram Lingkaran 4.9: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari pokok bahasan penerimaan ...................... 60
Diagram Lingkaran 4.10: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek menunjukkan kesadaran ............. 62
Diagram Lingkaran 4.11: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek menunjukkan kemauan ............... 64
Diagram Lingkaran 4.12: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek menunjukkan perhatian .............. 66
Diagram Lingkaran 4.13: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek mengakui kepentingan ................. 68
Diagram Lingkaran 4.14: Rangkuman deskripsi frekuentif
dari aspek mengakui perbedaan .................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan dalam penelitian
Std. : Standard
df : Degree of Freedom
N : Populasi
SPSS : Statistical Package for the Social Sciences
B. Singkatan
Mat : Matius
No : Nomor
NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
Prodi : Program Studi
R : Responden
RI : Republik Indonesia
SK : Surat Keputusan
UKRIM : Universitas Kristen Immanuel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau
17.504 pulau. Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas), penduduk Indonesia mencapai 265 juta jiwa pada tahun 2018
(bappenas.go.id). Keberadaan kita sebagai warga negara Indonesia tidak bisa
terlepas dan dipisahkan dari keberagaman. Bangsa Indonesia memiliki motto
Bhinneka Tunggal Ika yang terdapat pada Lambang Garuda Pancasila yang
memiliki arti Berbeda-beda tetapi tetap satu. Indonesia merupakan bangsa yang
majemuk, ini bisa dilihat dari kondisi geografis Indnoesia sendiri yang tinggal di
berbagai macam tempat dan juga wilayah yang berbeda-beda, bermacam suku,
budaya, bahasa, agama, kepercayaan serta keyakinan. Keberadaan Indonesia di
antara benua Asia dan benua Australia serta samudera Pasifik dan samudera Hindia
juga memungkinkan untuk mendatangkan banyak budaya asing sehingga akan
mempengaruhi keragaman kebudayaan yang berada di Indonesia.
Saat ini, Indonesia mempunyai 6 agama besar dan kepercayaan yang diakui
oleh pemerintah dan dilindungi UUD 1945 yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu,
Buddha, Kong Hu Cu. Hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik pada tahun 2010, populasi agama Islam sebesar 87,2%, Kristen 6,9%,
Katolik 2,9%, Hindu 1,7%, Buddha 0,7%, Konghucu 0,05% dari populasi total
(bps.go.id). Selain 6 agama besar tersebut masih ada juga berbagai varietas
animisme di beberapa daerah. Keberagaman agama dan kepercayaan ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mungkin bisa disatukan atau diseragamkan. Dalam situasi yang majemuk ini,
diperlukan adanya sebuah pemahaman dan penerimaan terhadap pluralitas agama.
Pluralitas agama adalah sebuah fakta bahwa di suatu negara atau daerah terdapat
berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan.
Dalam sejarahnya, keragaman suku, budaya, bahasa, agama, kepercayaan
dan keyakinan ini juga merupakan penyebab banyaknya kekerasan di Indonesia.
Terjadi juga berbagai konflik yang mengatasnamakan kemajemukan, khususnya
kemajemukan agama. Di era reformasi berbagai media Indonesia pernah
memberitakan soal kekerasan antar agama, misalnya kelompok Muslim yang
radikal terhadap kelompok agama minoritas seperti para Ahmadiyyah dan Kristen.
Bahkan konflik yang mengatasnamakan agama pernah menghebohkan Indonesia
dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta,
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akhirnya diputuskan bersalah oleh
pengadilan dan divonis hukuman 2 tahun penjara dalam sidang putusan pada 9 Mei
2017 (putusan.mahkamahagung.co.id).
Kasus Ahok ini bukanlah kasus yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya
sudah ada beberapa kasus penodaan agama seperti yang dilakukan Arswendo
Atmowiloto mantan pemimpin redaksi tabloid Monitor yang tersangkut pasal
pidana penodaan agama karena media yang dipimpinnya memuat hasil jajak
pendapat tokoh pilihan pembaca Soeharto menempati posisi 1 sedangkan Nabi
Muhammad berada pada posisi 11. Bahkan putri dari Bung Karno, Sukmawati
Soekarnoputri juga pernah dilaporkan dengan kasus dugaan penistaan dan
penodaan agama dalam puisinya yang berjudul “Ibu Pertiwi”. Sebelumnya pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terjadi serangkaian konflik etnis yang pernah terjadi seperti konflik posso (1998 –
2001), konflik Ambon (1999 – 2002), Sampang, Madura, dan Lampung Selatan
pada tahun 2012. Konflik Sampit antara etnis Dayak dan Madura juga memberikan
catatan buruk karena mengakibatkan 469 orang meninggal dunia dan 108.000 orang
mengungsi. Di Yogyakarta sendiri pernah terjadi berbagai kasus perusakan rumah
ibadah, pada tahun 2014 terjadi perusakan rumah ibadah Gereja Pentakosta
Indonesia di Sleman, tahun 2017 terjadi pelemparan dan perusakan Masjid
Quwwatul Islam dan 2018 terjadi penyerangan di Gereja St.Lidwina Bedog,
Sleman yang mengakibatkan 5 orang terluka.
Pada tahun 2016 Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pernah menyampaikan
bahwa di Indonesia ada tiga kelompok besar organisasi radikal. Dari hasil pemetaan
dan penelusuran polisi ada kurang lebih 21 kelompok yang memang mendukung
ISIS. Tiga kelompok besar organisasi radikal di Indonesia (versi Mabes Polri):
Jamaah Islamiah targetnya adalah barat, Tauhid Wal Jihad targetnya semua orang
yang tidak sehaluan dianggap kafir, NII melakukan kekerasan (merdeka.com).
Pada 4 Juni 2017 Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis
hasil survey tentang NKRI dan negara khilafah atau negara Islam. Sebanyak 79,3
persen responden menyatakan bahwa NKRI adalah yang terbaik bagi Indonesia.
Hanya 9,2 persen responden yang setuju NKRI diganti menjadi negara khilafah atau
negara Islam. Sementara 11,5 persen responden lainnya mengaku tidak tahu atau
tidak menjawab (nasional.kompas.com). Namun di lain pihak, hasil survey juga
menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia ada yang menghendaki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berdirinya negara Islam. Hal itu berarti bahwa mereka menutup diri terhadap
pluralitas agama.
Dalam situasi semacam ini, diperlukan adanya pendidikan yang membuka
ruang pada keterbukaan dan penghargaan akan agama dan kepercayaan umat lain.
Maka dari itu kaum muda terlebih mahasiswa sebagai golongan intelegensia yang
diharapkan menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi dalam
kehidupan masyarakat perlu di didik agar dapat memahami dan menerima pluralitas
agama.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman
dan penerimaan mahasiswa terhadap pluralitas agama. Sampel penelitian dibatasi
pada mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya para
Mahasiswa yang kuliah di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta. Urgensi
penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman dan
penerimaan mahasiswa terhadap pluralitas agama. Hasil penelitian dapat dijadikan
sarana guna mencari cara untuk menumbuhkan pemahaman yang benar tentang
pluralitas agama di antara mahasiswa sehingga bisa menerima pluralitas agama.
Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta (UKRIM) yang telah berdiri
sejak tahun 1982, menyelenggarakan berbagai program studi unggulan yang dapat
langsung dipraktekkan dalam dunia kerja setelah lulus. UKRIM dibangun dengan
prinsip “Keseimbangan Iman dan Ilmu” sehingga akan melahirkan sarjana yang
siap bekerja dengan memegang teguh prinsip imannya. UKRIM memiliki nuansa
kekeluargaan yang kental, yang dibangun melalui rasio yang tinggi antara dosen
dan mahasiswa serta interaksi pribadi antara dosen dan mahasiswa yang terjadi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dalam civitas akademis merupakan komponen pendukung terhadap kegiatan
akademik (ukrimuniversity.ac.id).
Menyadari hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
“PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS
KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS AGAMA
TAHUN 2019”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi
beberapa masalah berikut ini:
1. Kemajemukan menimbulkan konflik.
2. Muncul gerakan-gerakan radikalisme.
3. Sebagian masyarakat Indonesia menutup diri terhadap pluralitas agama.
4. Kurangnya pendidikan yang membuka ruang pada keterbukaan dan penghargaan
akan agama dan kepercayaan umat lain.
5. Pemahaman dan penerimaan pluralitas agama.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penafsiran yang berbeda-
beda pada persoalan pokok serta untuk mendukung hasil yang baik, peneliti
membatasi masalah pada pemahaman dan penerimaan pluralitas agama di kalangan
mahasiswa yang ada di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta pada tahun
2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah
pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan pluralitas agama?
2. Bagaimana pemahaman mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta
terhadap pluralitas agama?
3. Bagaimana penerimaan mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta
terhadap pluralitas agama?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengertian pluratitas agama.
2. Mengetahui pemahaman mengenai pluralitas agama yang sudah dimiliki oleh
mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta.
3. Mengetahui penerimaan mengenai pluralitas agama yang sudah dimiliki oleh
mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu penulis dalam mempersiapkan diri
sebagai calon katekis dan guru agama agar memiliki pemahaman mengenai
pluralitas agama sehingga memiliki sikap yang terbuka dan toleran terhadap
agama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kebijakan bagi para pendidik dan
juga Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta dalam mengembangkan model
pembelajaran dan pendidikan karakter yang efektif untuk mengembangkan
karakter mahasiswa yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, nilai
keharmonisan dan nilai keterbukaan terhadap pluralitas agama.
c. Pengembangan keilmuan unggulan Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta,
untuk mengembangkan pendidikan karakter yang bermanfaat dalam
menanggulangi tantangan radikalisme dan fundamentalisme agama.
d. Hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk membantu para pendidik menemukan
cara yang tepat untuk mendidik mahasiswa Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta untuk menerima pluralitas agama.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dan sarana guna mencari cara untuk
menumbuhkan pemahaman yang benar tentang pluralitas agama dan penerimaan
pluralitas agama dikalangan mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta.
G. Metode Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yaitu
metode yang menggambarkan dan memaparkan data-data yang diperoleh melalui
penelitian dan studi pustaka untuk menarik sebuah kesimpulan. Penulis
menggunakan metode deskriptif analitis untuk memperoleh gambaran mengenai
pemahaman dan penerimaan mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Yogyakarta terhadap pluralitas agama. Data diperoleh dengan menggunakan
kuesioner (angket) dan di dukung dengan wawancara.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini mengambil judul PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN
MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA
TERHADAP PLURALITAS AGAMA TAHUN 2019. Judul tersebut akan
diuraikan menjadi lima bab. Gambaran umum yang akan dibahas dari tulisan ini
akan dirincikan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I : Pada bagian ini terdiri dari latar belakang yang berisi keadaaan aktual, fakta
dan ideal. Identifikasi memaparkan masalah yang terdapat dalam latar belakang.
Rumusan masalah menjelaskan masalah yang diambil oleh peneliti. Tujuan
penelitian untuk menjawab rumusan masalah. Manfaat penelitian memaparkan
manfaat dari hasil penelitian. Dan bentuk penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif.
Bab II : Kajian teori berisi landasan teori yang berkenaan dengan penelitian.
Penelitian yang relevan berisi ada tidaknya penelitian lain yang serupa dengan
penelitian ini.
Bab III : Berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan
sampel penelitian, teknik dan instrument pengumpulan data, teknik pengembangan
instrument dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, membahas uraian deskripsi objek
penelitian, analisis data, interpretasi hasil olah data, hasil akhir penelitian dan
keterbatasan penelitian.
Bab V : Penutup, berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Kajian Teori
1. Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar,
sedangkan pemahaman merupakan proses pembuatan cara memahami (Zul, Fajri &
Senja, 2008:607-608). Menurut Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman
bukan kegiatan berpikir semata, melainkan memindahkan letak dari dalam berdiri
di situasi atau dunia orang lain mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi
lain di dalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan
pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu
kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.
Hasil belajar pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi
dibandingkan tipe belajar pengetahuan. Pemahaman dapat dibedakan kedalam 3
kategori, yaitu: (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari
menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-
prinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan
bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan
beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang
tidak pokok dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan ektrapolasi (
Sudjana 1992:24). Memiliki pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang
mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan
pada pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kemampuan membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan
konsekuensinya.
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari
bahan yang dipelajari (Winkel, 1996:245). Winkel mengambil taksonomi Bloom,
yaitu suatu taksonomi yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan tujuan
instruktusional. Bloom membagi ke dalam 3 kategori, yaitu termasuk salah satu
bagian dari aspek kognitif karena dalam ranah kognitif tersebut terdapat aspek
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam
aspek di bidang kognitif ini merupakan hirarki kesukaran tingkat berpikir dari
rendah sampai yang tertinggi.
Menurut Winkel (1991: 155) pemahaman terbagi dalam beberapa indikator
dari rana kogniktif:
Tabel 2.1
Indikator Rana Kognitif
Kategori jenis perilaku Kemampuan internal Kata kerja operasional
Pemahaman • Menerjemahkan
• Menafsirkan
• Memperkirakan
• Menentukan:
metode, prosedur
• Memahami :
konsep, kaidah,
prinsip, kaitan
antara fakta, isi
pokok.
• Mengartikan/meng
interprestasikan :
tabel, grafik, bagan
Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Merangkum
Mengubah
Memberikan contoh
tentang
Menyadur
Meramalkan
Menyimpulkan
Memperkirakan
Menerangkan
Mengantikan
Menarik kesimpulan
Meringkas
Mengembangkan
Membuktikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Penerimaan
Penerimaan memiliki kata dasar “terima” yang memiliki arti memperoleh
atau mendapatkan sesuatu. Setelah mendapatkan imbuhan “pe” dan “an” maka
artinya berubah menjadi proses/ cara/ perbuatan menerima. Jadi penerimaan adalah
sebuah proses atau cara untuk menerima dan mendapatkan sesuatu dari apa yang
dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali hal penerimaan yang kita
lakukan. Misalnya dalam lingkungan keluarga penerimaan kasih sayang dari orang
tua terhadap anak dan sebaliknya anak kepada orang tua menjadi salah satu
penerimaan yang ada.
Pengertian penerimaan atau acceptance adalah penerimaan cinta tanpa
syarat oleh orang tua kepada anaknya yang tercermin dalam pola tingkah laku
penerimaan orang tua. Orang tua dalam hal ini adalah lingkungan terdekat dan
utama dalam kehidupan mereka. Selain bertanggung jawab terhadap keluarganya,
orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak.
Perlakuan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya akan memberikan
dampak baik secara langsung maupun tidak langsung bagi anaknya. Menurut
Johnson dan Medinnus (1967) pengertian penerimaan adalah “pemberian cinta
tanpa syarat sehingga penerimaan orang tua terhadap anaknya tercermin melalui
adanya perhatian yang kuat, cinta kasih terhadap anak serta sikap penuh
kebahagiaan mengasuh anak”. Ditambahkan pula oleh Hurlock (1991), konsep
penerimaan orang tua ditandai oleh: perhatian besar dan kasih sayang anak.
Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan
kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
penjelasan yang diberikan oleh guru. Kesediaan itu dinyatakan dalam
memperhatikan sesuatu, seperti memandangi gambar yang dibuat di papan tulis
atau mendengarkan jawaban teman sekelas atas pertanyaan guru. Namun, perhatian
itu masih pasif (Winkel, 1991: 152).
Menurut Winkel penerimaan terbagi dalam beberapa indikator dari rana
afektif :
Tabel 2.2
Indikator Rana Afektif
Kategori jenis perilaku Kemampuan internal Kata kerja oprasional
Penerimaan • Menunjukkan :
kesadaran, kemauan,
perhatian
• Mengakui :
kepentingan,
perbedaan
Menanyakan
Memilih
Mengikuti
Menjawab
Melanjutkan
Memberi
Menyatakan
Menempatkan
3. Mahasiswa
Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran-pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia 18-30 tahun (Proyek
Pembinaan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi
Departemen P dan K, 1977-1988: 8). Mahasiswa adalah status yang disandang oleh
seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat
menjadi calon-calon intelektual. Atau bisa juga definisi mahasiswa adalah orang
yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik itu di universitas, institut
ataupun akademi. Mereka ialah orang-orang yang terdaftar sebagai murid di suatu
perguruan tinggi dapat disebut dengan mahasiswa. Secara umum mahasiswa adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan
dengan perguruan tinggi, universitas, institut ataupun akademi.
Knopfemacher dalam Suwono (1978) mengatakan mahasiswa merupakan
insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi,
dididik & di harapkan menjadi calon – calon intelektual. Mahasiswa juga
merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
4. Pengertian Pluralitas
Pluralitas memiliki akar kata plural yang artinya beragam/jamak/lebih dari
satu dan itas yang artinya tingkat/keadaan. Pluralitas adalah konsep keadaan yang
lebih dari satu dengan harapan dapat menumbuhkan pemahaman untuk membangun
saling pengertian agar dapat memperkokoh kebersamaan menghadapi kesatuan
nasib manusia secara kolektif. Pluralitas juga bisa dikatakan sebagai sebuah
kemajemukan yang berdasarkan atas keunikan dan kekhasan yang bersifat
heterogen dan tidak dapat disamakan antara satu dengan yang lain. Dalam arti lain
pluralitas merupakan keragaman yang tak mampu ditolak yang menghadirkan
keharmonisan dalam kehidupan.
Sebagai negara kepulauan yang besar tentu saja Indonesia memiliki
keragaman. Keberagaman tersebut berupa suku, agama, ras, dan kebudayaan. Tidak
bisa dipungkiri bahwa hal tersebut merupakan fakta umum yang seringkali kita
jumpai di dalam kehidupan bermasyarakat. Kemajemukan di Indonesia dapat
dilihat secara horisontal dan vertikal. Secara horisontal kemajemukan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dapat dilihat dari fakta yang dicirikan oleh perbedaan suku, agama, ras, dan
kebudayaannya. Secara vertikal kemajemukan tersebut dapat dilihat dari kualitas
atau kadarnya, misalnya saja perekonomian golongan atas, golongan menengah dan
golongan bawah.
Berghe dalam Agus Santoso (2012: 10) menyebutkan beberapa karakteristik
masyarakat majemuk, sebagai berikut; (1) terjadinya segmentasi ke dalam
kelompok-kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu
sama lain, (2) memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-
lembaga yang bersifat nonkomplementer, (3) kurang mampu mengembangkan
konsensus di antara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat
dasar, (4) secara relatif sering kali mengalami konflik-konflik di antara kelompok
yang satu dengan kelompok yang lain, (5) secara relatif integrasi sosial tumbuh di
atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi, serta
(6) adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.
5. Pengertian Pluralitas Agama
Bertolak dari akar kata yang pertama yaitu pluralitas, kata pluralitas berasal
dari bahasa Inggris yang berakar dari kata “plural” yang berarti banyak atau
majemuk. Pluralitas dalam agama mengacu pada kenyataan kondisi bahwa manusia
memiliki berbagai macam agama dan keyakinan. Ada beberapa anggapan mengenai
kemajemukan (plural) agama diantaranya: (1) eksklusivisme agama, yaitu sebuah
sikap yang meyakini sebuah agama sebagai yang paling benar dan yang lain salah.
(2) inklusivisme agama, yaitu suatu paham yang lebih terbuka terhadap keberadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
agama-agama lain. Meskipun terbuka terhadap agama-agama lain, sikap ini tidak
melepaskan keyakinan bahwa yang benar adalah agama mereka sendiri sehingga
cenderung bersikap sombong. (3) Pluralisme agama, sikap ini meyakini bahwa ada
banyak jalan menuju keselamatan. Pluralitas berpusat pada universalitas kasih
Allah bagi dunia. Dalam kesadaran ini setiap agama perlu menerima agama yang
lain, menerima bahwa semua agama adalah benar (Mada, 1986: 174-176). Konflik
dalam perbedaan menuntut sikap untuk menghargai pluralitas. Sikap yang
menghargai pluralitas merupakan sikap yang mengakui keunikan dan perbedaan
agama lain, serta sikap menghargai kaum minoritas (Mada, 1986:180).
Pluralitas agama bukan sebuah tema yang baru. Perjumpaan dengan para
rasul dengan Yudaisme sejak awal kekristenan telah memperlihatkannya (Atawolo,
AB, 2007: 15). Dalam perspektif pluralitas agama sekarang, Kitab Suci Kristen
tidak menyediakan jawaban komprehensif perihal relasi antara kekristenan dengan
agama lain. Tetapi Konsili Vatikan II menandaskan bahwa Roh Kudus berkarya
dalam agama-agama lain, Kerajaan Allah dapat diakses oleh agama lain jika mereka
setia dalam iman dan pertobatan teradap Tuhan (Atawolo, AB, 2007: 127).
Pluralitas menolak adanya homogenitas dalam masyarakat (Kono, 2013: 6-
8). Pluralitas agama mengakui adanya beragam agama dan kepercayaan di dalam
masyarakat. Penerimaan pluralitas agama tidak dapat dipisahkan dari penerimaan
kebebasan beragama (Haryatmoko, 2003: 366). Untuk itu dibutuhkan dialog
antaragama yang memungkinkan pertemuan agama-agama demi kekayaan
pengalaman iman (Kono, 2013: 15-21).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia ada beragam agama dan
kepercayaan. Itulah yang disebut pluralisme agama: semua agama merupakan jalan
yang berbeda untuk menuju kepada Allah yang sama. Tidak ada satu agama pun
yang dapat menyatakan bahwa agamanya mempunyai otoritas tunggal untuk
mengajarkan kebenaran mutlak (Aguas, 2006: 70-72). Tidak ada teks religius mana
pun yang dapat menggambarkan Allah secara mutlak. Dengan demikian sikap
eksklusif dan inklusif perlu dihindarkan. Dibutuhkan keterbukaan, pemahaman dan
penghormatan terhadap agama dan kepercayaan lain.
Dalam situasi keberagaman agama dan kepercayaan ini, diperlukan sikap
toleransi yang tinggi. Sikap toleransi ini hanya mungkin ketika orang
mengosongkan diri dan mengembangkan sikap kemurahan hati dengan meneladan
Kristus yang mengosongkan diri-Nya demi keselamatan dunia (White, 2016: 162-
164, 170-177). Orang perlu menjadi dirinya sendiri sekaligus ada bagi orang lain
(Mikhail Bakhtin’ framework I-for-myself and I-for-another). Para pemimpin
agama perlu bersikap kritis sekaligus memperhatikan tercapainya perdamaian di
antara umat beragama (Omer, 2011: 487-488). Di samping itu, para mahasiswa
perlu diajarkan tentang inti ajaran agama lainnya (Magnis-Suseno, 2002: 193-200).
Orang perlu menghormati komitmennya sendiri sekaligus menghargai komitmen
orang lain (Coward, 1989: 185-191).
Yang diperlukan adalah pluralisme agama yang sepenuhnya menghargai
perbedaan agama-agama, yang bisa mengenali cara-cara yang berbeda untuk
menuju kesempurnaan manusia, dan puncak kebahagiaan yang ditawarkan oleh
agama-agama itu (Legenhausen, 2010: 112).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
6. Pemahaman dan Penerimaan Pluralitas Agama di Indonesia
Pluralitas agama adalah hal tidak dapat dipungkiri. Indonesia adalah negara
yang memiliki 6 agama besar dan masih ada beragam agama asli serta kepercayaan.
Pluralitas tidak bisa hanya dipahami sebagai sebuah keadaan keberagaman atau
kemajemukan, begitu juga dengan pluralitas agama tidak bisa hanya dipahami
sebagai sebuah kemajemukan agama. Tetapi pluralitas harus kita pahami sebagai
sebuah kenyataan yang membuat kita untuk saling menyelamatkan. Begitu juga
dengan pluralitas agama hendaknya kita memahami perbedaan agama yang ada
bukanlah sebagai sebuah halangan atau bahkan menganggapnya sebagai sebuah
ancaman, tetapi kita harus memandangnya sebagai sebuah keindahan untuk saling
melengkapi, sama halnya seperti Tuhan menciptakan manusia yang berbeda-beda
namun serupa dengan-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari, agama memiliki peran yang begitu besar
dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi. Begitu juga agama memiliki peran
yang sangat penting dalam kehidupan para penganut agama tersebut. Setiap agama
memiliki pandangan masing-masing terhadap pluralitas agama. Agama seharusnya
memberikan rasa keadilan dan memupuk solidaritas. Sila ketiga dalam Pancasila
berisi Persatuan Indonesia bila dihidupi dan diteladani maka pluralitas agama dapat
dipahami dan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
7. Penerimaan Pluralitas Agama
Penerimaan pluralitas agama merupakan sikap seseorang atau respon
seseorang terhadap pluralitas agama. Penerimaan itu bisa bersifat positif dan bisa
juga bersifat negatif seperti di bawah ini :
a. Positif
Toleransi
Sebagai manusia yang beragama hendaknya juga menjadi manusia yang
beriman. Dengan demikian agama tidak hanya menjadi simbol atau identitas saja,
tetapi menjadi semangat batiniah hidup seseorang. Toleransi merupakan sikap
saling menghargai antar kelompok atau antar individu dalam hidup bermasyarakat
atau dalam lingkup lain. Dalam pluralitas agama toleransi berarti sikap saling
menghargai atau menghormati antar umat beragama dan tidak melarang atau
memaksa agama tertentu dalam melaksanakan kegiatan agamanya.
Untuk mewujudkan sikap toleransi sangat penting memiliki sikap saling
terbuka dan menghormati. Menurut Babey dalam (Bria, 2007: 12) Setiap
perbedaan, apapun wujudnya haruslah disinergikan untuk membangun bangsa agar
menjadi sejahtera. Segalanya harus beranjak dari saling terbuka, menerima
perbedaan, membangun dialog dan bersedia bekerja sama tanpa saling curiga. Sikap
toleransi tersebut dapat diwujudkan salah satunya melalui dialog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Negatif
Gerakan Radikalisme-Fundamentalisme Agama di Indonesia
Fundamentalisme agama merupakan gejala reaksioner modern, yaitu
gerakan yang mencari solusi asali bagi persoalan-persoalan baru. Gerakan ini
merupakan gerakan radikal karena bersifat utopis, mau menciptakan tatanan sosial
baru, tidak sekedar kembali ke tradisi. Tatanan baru itu tidak bersifat plural, tetapi
bersifat tunggal dan seragam berdasarkan literalisme Kitab Suci (Karlina, 2016: 6-
7). Akibatnya terjadi penolakan dan kekerasan terhadap kelompok yang berbeda.
Pola kekerasan mereka telah berubah akibat perkembangan teknologi digital,
mencakup teknik propaganda dan strategi komunikasi (Karlina, 2016: 10-12).
Setelah Indonesia meninggalkan era di bawah kekuasaan otoritarian dan
memasuki babak baru yang seringkali disebut “masa reformasi”, salah satu
perkembangan mencolok yang terjadi di masyarakat adalah meningkatnya
intoleransi religius. Realitas ini seakan menjadi pukulan terhadap pluralisme politis
dan agama yang menandai Indonesia di era baru demokratisasi. Pengamat sosio-
politik seperti Mary E. McCoy menyimpulkan bahwa intoleransi yang seringkali
terwujud dalam tindak kekerasan terhadap kelompok minoritas religius, merupakan
ekspresi dari ideologi statis-totalitarian yang telah lama mendominasi pada era
pemerintahan Suharto (McCoy, 2013: 276). Para pengamat Indonesia lain juga
menyatakan hasil penelitian serupa, yakni bahwa toleransi antar umat beragama
pada masa yang lalu itu dibentuk oleh ideologi politis rezim penguasa, sehingga
harmoni antara warga yang berbeda latar belakang keyakinan religius atau
budayanya tidak sungguh-sungguh memiliki akar yang kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Intoleransi religius juga dapat dilihat sebagai efek samping dari terbukanya
kemungkinan warga negara untuk mengekspresikan aspirasi politiknya. Di zaman
reformasi, tidak ada lagi sensor berita atau pembredelan. Rakyat bebas mengkritik
pemimpinnya. Namun di sisi lain, sebagian orang menilai bahwa perkembangan ini
sudah “keluar dari jalurnya” atau kebablasan. Maka berkembang pula kecurigaan
atau bahkan ketakutan pada arus sekularisme sehingga beberapa kelompok
keagamaan mengembangkan teologi atau cara pandang yang lebih konservatif. Hal
ini ditunjukkan oleh penelitian Minako Sakai dan M. Falikul Isbah (2014). Secara
khusus Sakai dan Isbah melakukan pengamatan terhadap masyarakat di tingkat akar
rumput dan menunjukkan adanya kaitan antara berkembangnya lembaga-lembaga
sosial yang menanggapi persoalan-persoalan kemanusiaan seperti bencana alam,
sekolah-sekolah keagamaan yang ingin mempertahankan agama dari sekularisme,
dan merebaknya fundamentalisme-radikalisme di Indonesia.
Tulisan Sakai dan Isbah tersebut hendak menunjukkan bahwa di satu sisi
kesalehan umat beragama di Indonesia mampu menjadi pendorong umat untuk aktif
terlibat dalam gerakan-gerakan sosial menanggapi persoalan kemasyarakatan.
Namun di sisi lain, institusi-institusi yang berafiliasi pada lembaga keagamaan
tertentu secara alamiah membangun jejaring dan komunikasi yang eksklusif dengan
afiliasi keagamaan itu sendiri. Beberapa tahun yang lalu, terutama semenjak
bencana besar tsunami di Aceh, lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia
semakin berkembang, juga di dalam institusi keagaaman. Di Indonesia, sejarah
keberadaan agama-agama diwarnai oleh kecurigaan yang kerap muncul dalam
penggunaan istilah “kristenisasi” dan juga “islamisasi”. Dan hal ini juga seringkali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menjadi isyu sensitif dalam pemberian bantuan ketika bencana alam terjadi.
Perasaan curiga dan terancam oleh kelompok lain ini telah sejak lama dipelihara,
bahkan dimanfaatkan untuk kepentingan politis (Mujiburrahman, 2006). Sejalan
dengan perkembangan saling curiga ini. Dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia,
dapat dilihat pola-pola politisasi agama untuk memobilisasi massa, terutama untuk
kepentingan politik praktis.
Tak lepas dari efek di seputar reformasi, banyak anak muda yang terkena
dampak persoalan sosio-ekonomi dan sosio-politis yang melanda Indonesia. Krisis
keuangan di tahun 1997-1998 menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran.
Dan sebagian besar pengangguran ini adalah anak-anak muda. Jargon-jargon
keagamaan digunakan untuk membangkitkan rasa eksklusivisme pada diri anak-
anak muda ini sehingga mereka kemudian menarik batas-batas yang ambigu kita
dan mereka bahkan pada teman-teman sebaya mereka sendiri yang sebelumnya
berteman akrab dengan mereka. Judith Nagata mencermati karakteristik seperti ini
yang dijumpai pada gerakan-gerakan “fundamentalisme”, yang sebetulnya tidak
hanya dapat diterapkan pada gerakan-gerakan sosio-religius, melainkan juga pada
bentuk ekstrim dari nasionalisme (Nagata, 2001: 481-489). Dari garis demarkasi
“kita dan mereka”, muncul pandangan bahwa “yang lain” itu jahat, keliru atau
salah, dan mereka harus dijauhi, dibenci, bahkan diperangi. Secara tidak sadar,
keyakinan religius pada kaum muda, khususnya mahasiswa, diwarnai oleh
fundamentalisme dalam berbagai kadarnya.
Untunglah bahwa gerakan radikalisme dan fundamentalisme agama itu di
Indonesia merupakan gerakan yang marginal karena masih didominasi oleh Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
moderat dan partai-partai nasionalis (Eliraz, 2004: 69-70). Apalagi Pancasila masih
menjadi dasar negara yang kuat untuk membendung gerakan radikalisme dan
fundamentalisme (Eliraz, 2004: 79-82).
B. Penelitian Yang Revelan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Edi Susanto dengan judul PEMAHAMAN PLURALISME
AGAMA PADA MAHASISWA STAIN PAMEKASAN.
Hasil dari penelitian :
1. Pluralisme bersikap positif terhadap semua perbedaan, perbedaan dalam segala
hal dipandang sebagai sesuatu yang positif dan dinamis, sehingga eksistensinya
perlu dijamin, dilindungi dan dipelihara dengan baik.
2. Pluralisme menghapus segala absolutisme, truth claim dan pembenaran terhadap
diri sendiri dengan kemunafikan orang lain.
3. Pluralisme masyarakat adanya relativitas dalam pemahaman, penafsiran
artikulasi, dan segala bentuk derivasi sebuah nalar kelompok.
4. Pluralisme juga mensyaratkan adanya bentuk toleransi dalam bersikap terhadap
setiap orang, kelompok, entitas, dan komunitas ketika berinteraksi dengan yang
lain, bahkan lebih dari itu.
5. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa para mahasiswa diharapkan
untuk semakin menumbuhkan semangat need for achievement. Kemudian juga
sudah waktunya untuk memutuskan secara konkret dan menjadikan pemahaman
tentang pluralisme agama dalam perspektif yang lebih sosiologis-rasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
akademis dengan pertimbangan (a), kenyataan bahwa manusia merupakan
makhluk yang beragam dalam segala aspeknya, (b), kenyataan semakin
suburnya gerakan radikal fundamentalis yang berusaha memberangus
keragaman dan berusaha menciptakan suasana kehidupan yang monolitik secara
masif dan sangat melanggar hak asasi manusia, sehingga memerlukan counter
attack yang memiliki fondasi yuridis konstitutif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis menguraikan metodologi penelitian yang digunakan
dalam memperoleh data Pemahaman Dan Penerimaan Mahasiswa Universitas
Kristen Immanuel Terhadap Pluralisme Agama Tahun 2019 yang meliputi jenis
penelitian, desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel
penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan menggunakan analisis statistik
(Sugiyono, 2015: 7). Penelitian ini memakai metode penelitian deskriptif yang tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan kenyataan
tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 2013: 234). Penulis
menyebarkan kuesioner tentang pemahaman dan penerimaan pluralitas agama.
Kuesioner menggunakan model skala satu sampai lima.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian expost facto. Perlakuan pada penelitian expost facto telah terjadi sebelum
penulis melakukannya. Penulis sama sekali tidak melakukan kontrol terhadap
perlakuan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Tempat & Waktu
Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Immanuel yang berada di Jl.
Solo, Km 11,1 Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2019.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi dari
program studi Teknik Informatika, Fisika, Teknik Sipil, Manajemen, Akuntansi,
Pendidikan Agama Kristen, Musik Gereja, Theologia Konseling Kristen. Penelitian
ini menggunakan Sampling Purposive. Sampling Purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 85) atau
menetapkan kriteria-kriteria khusus yang mendukung tujuan penelitian sehingga
dapat menjawab permasalahan penelitian. Kriteria yang peneliti pakai antara lain:
1. Mahasiswa aktif Universitas Kristen Immanuel
2. Anggota aktif himpunan mahasiswa tingkat Universitas dan Prodi
E. Teknik & Alat Pengumpulan Data
1. Identifikasi variabel
Penelitian yang akan dilaksanakan ini berjudul PEMAHAMAN DAN
PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL
YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS AGAMA TAHUN 2019.
Penelitian ini hanya ada satu variabel yaitu Pemahaman dan Penerimaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarata. Dikarenakan hanya satu
variabel, penelitian ini mengarah pada hubungan stimulus dan respon. Maka
stimulus dan respon terdiri dari:
Stimulus : Pluralitas Agama
Respon : Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Kristen
Immanuel Yogyakarata
2. Definisi konseptual
Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel
yang dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan memudahkan dalam
mengoperasionalkannya di lapangan. Untuk memahami dan memudahkan dalam
menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka akan ditentukan
beberapa definisi konseptual yang berhubungan dengan yang akan diteliti, antara
lain:
a. Pemahaman:
Pemahaman mencangkup kemampuan untuk menangkap makna dan arti
dari bahan yang dipelajari (Winkel, 1991: 150)
b. Penerimaan:
Penerimaan mencangkup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan
kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu., seperti buku pelajaran atau
penjelasan yang diberikan guru (Winkel, 1991: 1552).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c. Pluralitas Agama:
Berhadapan dengan pluralitas agama, yang dibutuhkan adalah sebuah
dialog yang dialogis dimana di dalamnya terdapat usaha saling memahami dan
menyuburkan yang mengarah kepada kesatuan dalam perbedaan atau unitas dalam
pluralitas adalah di mana agama-agama harus terjadi hubungan timbal-balik yang
saling membangun dan mendukung (Kewuel, 2011: 144-145).
3. Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel
diukur. Dengan melihat definisi operasional suatu penelitian, maka seorang peneliti
akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran
kuesioner atau angket kepada mahasiswa. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015:
142). Penulis membuat kuesioner berkaitan dengan pemahaman dan penerimaan
mahasiswa UKRIM terhadap pluralitas agama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Wawancara
Wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil. Teknik pengumpulan data
ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, pengetahuan,
atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2015: 138). Wawancara ini digunakan hanya
sebagai tambahan saja.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
dengan rentang skala. Penggunaan skala dalam kuesioner ini dimulai dari interval
1 sampai dengan skor 5. Skor terendah adalah 1 dan untuk skor tertinggi adalah 5.
Dalam instrumen tertulis beberapa pernyataan mengenai pemahaman dan
penerimaan pluralitas agama sebanyak 30 soal. Alternatif jawaban yang disediakan
dari masing-masing soal yang dipilih oleh penulis adalah berbeda-beda, seperti
setuju – tidak setuju, yakin – tidak yakin, nyaman – terganggu, mudah – sulit,
penting – tidak penting, selalu- tidak pernah, memadai – tidak memadai.
6. Pengembangan instrumen
Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan menggunakan
pengembangan instrumen dengan memakai uji coba terpakai, yaitu data yang
diperoleh dan hasil uji coba yang dilaksanakan terhadap responden melalui
kuesioner yang diedarkan dan kemudian dihitung validitas dan reliabilitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.1
Variabel Penelitian
NO ASPEK VARIABEL JUMLAH
SOAL
1 Pemahaman mahasiswa
terhadap Pluralitas agama
13 Soal
2 Penerimaan mahaswa
terhadap Pluralitas agama
17 Soal
Jumlah Soal 30 Soal
a. Kisi-kisi
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Kristen
Immanuel Terhadap Yogyakarta
Variabel Indikator Soal No Soal
Pemahaman
Pluralitas
Agama
Menerjemahkan 1. Pluralisme ialah Ideologi
yang menyatakan bahwa
keadaan apapun senyatanya
ialah beragam.
1
Menafsirkan 5. Dalam konteks hidup
bersama keadaan yang
paling baik ialah seagama.
26. Setiap agama boleh
mengembangkan nilai-nilai
agamanya dalam kehidupan
bersama
5,26
Memperkirakan 3. Pluralisme membawa
kehidupan menjadi lebih
baik.
4. Pluralisme membuat
konflik dalam kehidupan.
20. Mendalami agama lain
21. Mendalami agama lain
akan mengganggu
penghayatan agama secara
pribadi
27. Pengetahuan saya
tentang agama lain
3,4,20,21,27
Menentukan 2. Keadaan yang beragam
itulah yang harus
2,19,28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dipertahankan dan
diperjuangkan .
19. Tradisi nenek moyang
harus diubah sesuai dengan
tradisi agama
28. Pengetahuan saya
tentang agama lain saya
peroleh dari orang-orang
seagama dengan saya
Memahami 13. Masyarakat diatur
sesuai aturan agama
13
Mengartikan 30. Terhadap ucapan salam
yang bercirikhas agama
lain saya merasa
22. Dialog lintas agama
akan memperkaya
kerohanian
30,22
Penerimaan
Pluralitas
Agama
Menunjukkan
kesadaran
14. Saya berteman dengan
orang yang berbeda agama
15. Membantu teman yang
berbeda agama
16. Memberi ucapan
kepada teman yang berbeda
agama pada saat perayaan
agama mereka
23. Terlibat membantu
dalam perayaan agama lain
14,15,16,23
Menunjukkan
kemauan
10. Kalau saya sakit saya
merasa nyaman berobat ke
rumah sakit yang
bercirikhas agama saya
11. Kalau saya meninggal
saya ingin dimakamkan di
pemakaman yang
bercirikhas agama
29. Mendengar atau
menonton mimbar agama
lain
10,11,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Menunjukkan
perhatian
17. Berkunjung ke rumah
teman yang berbeda agama
pada hari raya keagamaan
mereka
24. Saya menolak
penyerangan rumah-rumah
ibadah
25. Saya mengingatkan
teman untuk ibadah sesuai
agamanya pada saatnya
17,24,25
Mengakui
kepentingan
6. Terhadap suara
adzan/lonceng gereja/genta
kuil dan yang sejenis, saya
merasa
7. Terhadap siaran
agama/mimbar agama lain
dalam radio atau TV atau di
tempat ibadah, saya merasa
8. Terhadap lambang-
lambang agama lain
(seperti bulan sabit, salib,
cakra, dsb) saya merasa
18. Pendirian tempat
ibadah agama lain di
lingkungan tempat
tinggalku
6,7,8,18
Mengakui
perbedaan
9. Terhadap kehadiran
tetangga yang berbeda
agama saya merasa
12. Saya merasa nyaman
tinggal di kampung yang
mayoritas seagama dengan
saya
9,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Uji Coba Terpakai
Uji coba pada instrumen ini bersifat uji coba terpakai. Artinya adalah
penulis hanya satu kali menyebarkan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan
data penelitian. Instrumen yang sudah diisi oleh responden diuji tingkat validitas
dan reliabilitasnya, selanjutnya dianalisis datanya.
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2015:
267). Rumus yang digunakan penulis untuk menguji tingkat validitas suatu
instrumen adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:
Keterangan:
rxy : menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan
r : koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan
X : skor untuk pernyataan yang dipilih
Y : skor total yang diperoleh dari seluruh item
ΣX : jumlah skor dalam distribusi X
ΣY : jumlah skor dalam distribusi Y
ΣX2 : jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
ΣY2 : jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N : banyaknya responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Hasil dari rxy dikonsultasikan dengan harga kritis product moment (rtabel),
apabila rhitung > rtabel, maka instrumen yang digunakan adalah valid.
Berdasarkan dari hasil pengambilan sampel dalam penelitian didapatkan
jumlah responden sebanyak 64 orang Mahasiswa dari berbagai program studi yang
terlibat menjadi anggota himpunan mahasiswa tingkat universitas maupun program
studi. Dengan menggunakan jumlah responden tersebut, maka nilai rtabel diperoleh
melalui r tabel product moment pearson dengan df (degree of freedom) = N – 2.
Oleh karena itu, diperoleh rtabel sebagai berikut:
Tabel 3.3
Penentuan rtabel
Jumlah Responden df = N – 2 rtabel
64 df = 64 – 2 = 62 0,2075
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap pernyataan dalam kuesioner
dapat dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan dari program SPSS version 16. Berikut analisis validitas
terhadap setiap pernyataan dalam kuesioner dengan membandingkan rhitung dan rtabel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.4
Validitas kuesioner penelitian terhadap Mahasiswa UKRIM
No Soal R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,169 0,2075 Tidak Valid
2 0,260 0,2075 Valid
3 0,513 0,2075 Valid
4 0,432 0,2075 Valid
5 0,306 0,2075 Valid
6 0,456 0,2075 Valid
7 0,478 0,2075 Valid
8 0,449 0,2075 Valid
9 0,638 0,2075 Valid
10 0,466 0,2075 Valid
11 0,234 0,2075 Valid
12 0,354 0,2075 Valid
13 0,295 0,2075 Valid
14 0,585 0,2075 Valid
15 0,386 0,2075 Valid
16 0,523 0,2075 Valid
17 0,486 0,2075 Valid
18 0,671 0,2075 Valid
19 0,290 0,2075 Valid
20 0,316 0,2075 Valid
21 0,345 0,2075 Valid
22 0,475 0,2075 Valid
23 0,399 0,2075 Valid
24 0,080 0,2075 Tidak Valid
25 0,369 0,2075 Valid
26 0,567 0,2075 Valid
27 0,245 0,2075 Valid
28 0,192 0,2075 Tidak Valid
29 0,153 0,2075 Tidak Valid
30 0,407 0,2075 Valid
Pada analisis uji validitas di atas, menunjukkan bahwa ada 4 (empat) soal
yang tidak valid yaitu soal nomor dan nilai rhitung 1 (0,169), 24 (0,080), 28 (0,192),
29 (0,153) dengan nilai rtabel 0,2075.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan data. Suatu data
dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua
menunjukkan data yang tidak berbeda (Sugiyono, 2015: 268). Uji reliabilitas
bertujuan untuk melihat apakah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai instrumen pengumpul data karena sudah baik. Uji reliabilitas
menggunakan rumus cronbach alpha, sebagai berikut:
Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
Σσb2 : jumlah varians butir tiap pertanyaan
σ12 : varians total.
Ketentuan penilaian pada Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Ketentuan penilaian Cronbach’s Alpha
Jika Cronbach’s Alpha memiliki nilai:
• > 0,90 = reliabilitas sempurna
• 0,70 – 0,90 = reliabilitas tinggi
• 0,50 – 0,70 = reliabilitas moderat
• < 0,50 = reliabilitas rendah
Uji reliabilitas pada masiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.6
Reliabilitas pada Mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,711 31
Berdasarkan hasil output pada program SPSS version 16 di atas, diperoleh
hasil nilai Cronbach’s Alpha pada mahasiswa Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta adalah 0,711. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut lebih besar dari 0,70 –
0,90, maka dapat disimpulkan bahwa hasil data yang diperoleh pada mahasiswa
Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta memiliki reliabilitas tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang diperoleh Penelitian ini menggunakan analisis data
deskriptif. Deskripsi analisis data akan disajikan dalam dua bentuk, yaitu deskripsi
frekuentif dan deskripsi statistik. Deskripsi frekuentif dianalisis menggunakan
bantuan program Microsoft Excel 2016 sedangkan untuk deskripsi statistik
dianalisis menggunakan bantuan SPSS version 16. Data deskripsi statistik pada
penelitian ini mau mengambarkan statistik yang berisi meliputi rata-rata (mean),
nilai tengah (median), nilai yang paling sering muncul (mode), standar deviasi (std.
deviation), kisaran (range), nilai minimun (minimun), nilai maksimum (maximum),
dan nilai penjumlahan (sum).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Situasi Mahasiswa Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta
1. Sejarah Singkat Universitas Kriten Immanuel
Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) didirikan pada tanggal 21 Juni
1982, diasuh oleh Yayasan Iman Indonesia yang disahkan akte notaris Abdul Latief,
SH., nomor 182 tanggal 30 Juni 1976. Tahun 1986 mengalami perubahan akte
nomor 94, tanggal 26 Mei 1986 dengan notaris Suryanto Partaningrat, SH. Sebagai
pimpinan Yayasan Iman Indonesia adalah DR. Chris Marantika.
Nama-nama pendiri Yayasan :
1. DR.Chris Marantika
2. DR. Daniel Marantika
3. John Remberth,B.Th
4. Titus Abraham
5. A.Y. Serworwora, SH
Tahun 1987 UKRIM memperoleh status Terdaftar berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 0435/0/1987 untuk ketiga
Fakultas yaitu :
1. Fakultas Ekonomi prodi Manajemen
2. Fakultas Teknik prodi Teknik Sipil
3. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam prodi Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Disamping 3 Fakultas ini, ada 1 fakultas lain di bawah naungan Bimas Kristen
(Protestan) Departemen Agama Republik Indonesia, yaitu : Fakultas Agama
Kristen dengan 2 prodi yaitu Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja.
Dan pada tahun 1991 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA) menambah satu prodi lagi, yaitu program studi Ilmu Komputer dengan
memperoleh status Terdaftar untuk program S1 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, nomor : 0352/0/1991 tanggal 19 Juni 1991.
Pada tahun 1993 tepatnya tanggal 16 Agustus, Fakultas Ekonomi dan Fakultas
Teknik UKRIM menerima status Diakui melalui Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, nomor : 510/DIKTI/KEP/1993.
Setelah melalui proses yang panjang, pada tanggal 26 Oktober 1998
Fakultas Ekonomi menambah 1 program studi lagi yaitu Akuntansi melalui surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, nomor : 398/DIKTI/Kep/1998.
Dua bulan kemudian tepatnya tanggal 22 Desember 1998, Fakultas Teknik UKRIM
mendapatkan status TERAKREDITASI melalui Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi dengan nomor : 002/BAN-PT/Ak-II/XII/1998. Disusul kemudian
oleh program studi Manajemen No. 017/BAN-PT/Ak IV/VII/2000 dan Ilmu
Komputer No. 021/BAN-PT/Ak IV/VIII/2000. Pada bulan Desember 2001 karena
telah berakhir masa berlaku status terakreditasi bagi Fakultas Teknik, maka
UKRIM mengajukan kembali kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT) dan mendapat status terakreditasi dengan SK nomor : 002/ BAN-
PT/Ak-IV/S1/III/2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Untuk menjawab kebutuhan jaman yang semakin kompleks dengan
problema dan konflik yang mengakibatkan krisis dalam segala bidang, khususnya
batiniah/rohani, maka pada bulan Juni 2001 telah dibuka program studi Konseling
Kristen (S1) yang diharapkan akan menjadi suatu wadah konseling yang
berlandaskan Firman Tuhan.
Sehingga sampai saat ini UKRIM memiliki 4 Fakultas dengan 8 program
studi. Pada bulan Juli 2002, pada Fakultas Agama Kristen prodi Musik Gereja
mendapat status TERDAFTAR pada Departemen Agama Republik Indonesia
(Depag RI). Melalui SK Dirjen Bimas Kristen Depag RI Nomor
DJ.III/Kep/HK.00.5/125/4208/2003 tanggal 25 September 2003 Program Studi
Pendidikan Agama Kristen mendapat status DIAKUI.
Pada tahun 2008, Departemen Agama RI mempercayakan Program
Magister Pendidikan Kristen kepada UKRIM dengan SK nomor DJ
III/KEP/HK.00.5/281/2008 tertanggal 8 Oktober 2008. Pada tahun 2011 ini 7 prodi
sudah terakreditasi dan 1 lainnya sedang mempersiapkan diri, sehingga diharapkan
pada tahun 2012 sesuai aturan pemerintah, semua prodi di UKRIM sudah
terakreditasi semua. Untuk kegiatan akademiknya Universitas Kristen Immanuel
(UKRIM) menggunakan bangunan milik sendiri seluas 7.076,42 m2 di atas tanah
area 40.141 m2 yang beralokasi di Jl. Solo Km 11, 1 Purwomartani Kalasan Sleman
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pergantian Pimpinan
Pada tanggal 17 Juni 1995 ada pergantian pimpinan yaitu : DR. Chris
Marantika, D.D yang semula menjabat sebagai Rektor UKRIM diangkat sebagai
Ketua Yayasan Iman Indonesia, selanjutnya Drs. Paulus L. Kristianto, M.Th, M.Si
diangkat sebagai Rektor UKRIM menggantikan Pdt Dr. Chris Marantika. Pada
tanggal 31 Agustus 2004 kembali lagi terjadi pergantian kepemimpinan, oleh
karena Rektor lama telah mengalami kepemimpinan 2 kali berturut-turut. George
Iwan Marantika, MBA menggantikan Rektor lama Drs. Paulus Lilik Kristianto,
Th.M, M.Si Tanggal 31 Agustus 2008 Bapak George Iwan Marantika,
MBA kembali terpilih sebagai Rektor untuk kedua kalinya untuk periode 2008-
2012.
Jumlah dosen /staf akademik 107 orang dengan 64 orang dosen tetap dan 43
orang staf paruh waktu. Untuk meningkatkan mutu staf akademik, UKRIM terus
mengutus stafnya untuk studi lanjut. Sampai dengan September 2002 jumlah dosen
yang sedang studi lanjut ada 13 orang untuk program S2 dan S3. (90 % Dosen
bergelar S2 dan S3). Jumlah mahasiswa aktif pada semester gasal 2002/2003 : 855
orang. Sampai dengan September 2003 ini jumlah lulusan ada 1442 yang bekerja
dalam bermacam-macam instansi/perusahaan baik negeri maupun swasta,
diantaranya Pemda, Bank Lippo, Bank Danamon, Bank BCA,Bank Permata, Sinar
Mas Group, Indocement, Maspion Group, Gudang Garam, Tjiwi Kimia, Telkom,
Djarum, Astra dll. (80 % alumni bekerja dan berwirausaha).
Selain perpustakaan di tiap-tiap Fakultas, juga disediakan sarana
Perpustakaan Pusat. Laboratorium yang disediakan : Lab. Puskom, Lab. Internet,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lab. Fisika, Lab. Digital, Lab. Mekanika Tanah, Lab. Hardware, dan Lab. Bengkel.
Dalam rangka mendekatkan mahasiswa dengan industri dan profesional maka bagi
setiap mahasiswa diwajibkan mengambil mata kuliah kewirausahaan . Di dalam
mata kuliah ini UKRIM menghadirkan para praktisi profesional dan unggulan
untuk berinteraksi dengan mahasiswa dan bagi wawasan akan dunia kerja yang
sesungguhnya. Sehingga calon sarjana UKRIM tidak canggung untuk menjadi
profesional yang siap pakai maupun calon pengusaha yang menciptakan lapangan
pekerjaan.
2. Visi Universitas Kristen Immanuel
Menjadi universitas yang kreatif dan berintegritas dalam iman dan ilmu
berdasarkan nilai-nilai Kristus.
3. Misi Universitas Kristen Immanuel
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan dengan
perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat.
b. Mewujudkan lingkungan kampus yang mencerminkan nilai nilai dan
keteladanan Kristus untuk membangun iman dan karakter.
c. Melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat bagi kemajuan ilmu
pengetahuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
d. Membangun budaya wirausaha dan budaya pengelolaan energi serta
lingkungan yang bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
e. Memberi peluang bagi masyarakat dengan akses pendidikan yang terbatas,
termasuk masyarakat di daerah-daerah “Tertinggal, Terdepan, Terluar”, untuk
menempuh pendidikan tinggi.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Hasil keseluruhan Pemahaman dan Penerimaan Pluralitas Agama
a. Deskripsi frekuentif
Melalui kuesioner yang disebarkan kepada 64 orang responden, diperoleh
hasil frekuentif menggunakan Microsoft Excel 2016 secara keseluruhan
pemahaman dan penerimaan pluralitas agama dengan interval 24 dari skor
maksimal 150 dan skor minimal 30 yaitu:
Tabel 4.1
Rangkuman deskripsi frekuentif dari data keseluruhan
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 126,1 – 150 4 6,25 Sangat Baik
4 102,1 – 126 45 70,3125 Baik
3 78,1 – 102 14 21,875 Cukup Baik
2 54,1 – 78 1 1,5625 Kurang Baik
1 30 – 54 0 0 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 4 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 6,25%. 45 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik
dengan persentase 70,31%. 14 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
dengan persentase 21,87%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 1,56%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Diagram Lingkaran 4.1
Rangkuman deskripsi frekuentif dari data keseluruhan
b. Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 secara keseluruhan responden berjumlah 64 orang. Jawaban
responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 109,06 dari total skor responden
sebesar 6980. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 110,00 dan nilai yang sering
muncul yaitu 104. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 87 dengan
nilai minimun 61 dan nilai maksimum 148.
2%
22%
70%
6%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 4.2
Rangkuman deskripsi statistik dari data keseluruhan Statistics
Total_Keseluruhan
N Valid 64
Missing 0
Mean 109.06
Std. Error of Mean 1.495
Median 110.00
Mode 104a
Std. Deviation 11.963
Variance 143.107
Skewness -.492
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis 4.352
Std. Error of Kurtosis .590
Range 87
Minimum 61
Maximum 148
Sum 6980
1) Hasil Pokok Bahasan Pemahaman
a) Deskripsi Frekuentif
Melalui kuesioner yang disebarkan kepada 64 orang responden, diperoleh
hasil frekuentif menggunakan Microsoft Excel 2016 dari pokok bahasan
pemahaman dengan interval 10,4 dari skor maksimal 65 dan skor minimal 13 yaitu:
Tabel 4.3
Rangkuman deskripsi frekuentif dari data pokok bahasan pemahaman
Kriteria Interval Frekuensi Persentase Keterangan
5 56,5 – 65 6 9,375 Sangat Baik
4 44,3 - 56,4 50 78,125 Baik
3 33,9 - 44,2 7 10,9375 Cukup Baik
2 23,5 - 33,8 1 1,5625 Kurang Baik
1 13 - 23,4 0 0 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 6 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 9,37%. 50 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dengan persentase 78,12%. 7 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
dengan persentase 10,93%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 1,56%.
Diagram Lingkaran 4.2
Rangkuman deskripsi frekuentif dari data pokok bahasan pemahaman
b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 pokok bahasan pemahaman responden berjumlah 64 orang.
Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 49,48 dari total skor
responden sebesar 3167. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 49,00 dan nilai yang
sering muncul yaitu 46. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 44
dengan nilai minimun 26 dan nilai maksimum 70.
2%
11%
78%
9%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.4
Rangkuman deskripsi statistik dari data pokok bahasan pemahaman Statistics
Pemahaman
N Valid 64
Missing 0
Mean 49.48
Std. Error of Mean .766
Median 49.00
Mode 46
Std. Deviation 6.131
Variance 37.587
Range 44
Minimum 26
Maximum 70
Sum 3167
c) Hasil Setiap Aspek Pemahaman
(1) Aspek Menerjemahkan Pluralitas Agama
(a) Deskripsi Frekuentif
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek Menerjemahkan pluralitas agama dengan interval
0,8 dari skor maksimal 5 dan skor minimal 1 yaitu:
Tabel 4.5
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek Menerjemahkan pluralitas
agama
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 4,2 - 5 22 34,375 Sangat Baik
4 3,5 - 4,2 22 34,375 Baik
3 2,7 - 3,4 15 23,4375 Cukup Baik
2 1,9 - 2,6 3 4,6875 Kurang Baik
1 1 - 1,8 2 3,125 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 22 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 34,37%. 22 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=
Baik dengan persentase 34,37%. 15 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Baik dengan persentase 23,43%. 3 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang
Baik dengan persentase 4,68%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik
dengan presentase 3,12%.
Diagram Lingkaran 4.3
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek Menerjemahkan pluralitas
agama
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek Menerjemahkan pluralitas agama, jumlah responden
sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,92 dari
total skor responden sebesar 251. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 4,00 dan
nilai yang sering muncul yaitu 4. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range
sebesar 4 dengan nilai minimun 1 dan nilai maksimum 5.
3%5%
24%
34%
34%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.6
Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Menerjemahkan Pluralitas Agama Statistics
Menerjemahkan_Pluralitas_Agama
N Valid 64
Missing 0
Mean 3.92
Std. Error of Mean .129
Median 4.00
Mode 4a
Std. Deviation 1.028
Variance 1.057
Skewness -.834
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis .401
Std. Error of Kurtosis .590
Range 4
Minimum 1
Maximum 5
Sum 251
(2) Aspek Menafsirkan Pluralitas Agama
(a) Deskripsi Frekuentif
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek menafsirkan pluralitas agama dengan interval 1,6
dari skor maksimal 10 dan skor minimal 2 yaitu:
Tabel 4.7
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menafsirkan pluralitas agama
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 8,5 – 10 18 28,125 Sangat Baik
4 6,9 - 8,4 23 35,9375 Baik
3 5,3 - 6,8 13 20,3125 Cukup Baik
2 3,7 - 5,2 8 12,5 Kurang Baik
1 2 - 3,6 2 3,125 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 18 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 28,12%. 23 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=
Baik dengan persentase 35,93%. 13 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Baik dengan persentase 20,31%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang
Baik dengan persentase 12,5%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik
dengan presentase 3,12%.
Diagram Lingkaran 4.4
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menafsirkan pluralitas agama
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek menafsirkan pluralitas agama, jumlah responden
sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 7,36 dari
total skor responden sebesar 471. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 7,50 dan
nilai yang sering muncul yaitu 8. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range
sebesar 8 dengan nilai minimun 2 dan nilai maksimum 10.
3%13%
20%
36%
28%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4.8
Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Menafsirkan Pluralitas
Agama Statistics
Menafsirkan_Pluralitas_agama
N Valid 64
Missing 0
Mean 7.36
Std. Error of Mean .240
Median 7.50
Mode 8
Std. Deviation 1.922
Variance 3.694
Skewness -.450
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis .142
Std. Error of Kurtosis .590
Range 8
Minimum 2
Maximum 10
Sum 471
(3) Aspek Memperkirakan Pluralitas Agama
(a) Deskripsi Frekuentif
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek memperkirakan pluralitas agama dengan interval
4 dari skor maksimal 25 dan skor minimal 5 yaitu:
Tabel 4.9
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek memperkirakan pluralitas
agama
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 21,1 – 25 5 7,8125 Sangat Baik
4 17,1 – 21 13 20,3125 Baik
3 13,1 – 17 37 57,8125 Cukup Baik
2 9,1 – 13 8 12,5 Kurang Baik
1 5 – 9 1 1,5625 Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 5 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 7,8%. 13 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik
dengan persentase 20,31%. 37 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
dengan persentase 57,81%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 12,5%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik dengan
presentase 1,56%.
Diagram Lingkaran 4.5
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek memperkirakan pluralitas
agama
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek memperkirakan pluralitas agama, jumlah responden
sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 16,39 dari
total skor responden sebesar 1049. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 16,00 dan
nilai yang sering muncul yaitu 15. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range
sebesar 18 dengan nilai minimun 7 dan nilai maksimum 25.
2%
12%
58%
20%
8%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.10
Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Memperkirakan Pluralitas
Agama Statistics
Memperkirakan_Pluralitas_Agama
N Valid 64
Missing 0
Mean 16.39
Std. Error of Mean .400
Median 16.00
Mode 15a
Std. Deviation 3.200
Variance 10.242
Skewness .484
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis 1.120
Std. Error of Kurtosis .590
Range 18
Minimum 7
Maximum 25
Sum 1049
(4) Aspek Menentukan Pluralitas Agama
(a) Deskripsi Frekuentif
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek menentukan pluralitas agama dengan interval 2,4
dari skor maksimal 15 dan skor minimal 3 yaitu:
Tabel 4.11
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menentukan pluralitas agama
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 12,7 – 15 6 9,375 Sangat Baik
4 10,3 - 12,6 32 50 Baik
3 7,9 - 10,2 21 32,81 Cukup Baik
2 5,5 - 7,8 4 6,25 Kurang Baik
1 3 - 5,4 1 1,563 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 6 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 9,37%. 32 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dengan persentase 50%. 21 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik dengan
persentase 32,81%. 4 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik dengan
persentase 6,25%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik dengan
presentase 1,56%.
Diagram Lingkaran 4.6
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menentukan pluralitas agama
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek menentukan pluralitas agama, jumlah responden
sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 10,56 dari
total skor responden sebesar 676. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 11,00 dan
nilai yang sering muncul yaitu 11. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range
sebesar 10 dengan nilai minimun 5 dan nilai maksimum 15.
2%
6%
33%
50%
9%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.12
Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Menentukan Pluralitas
Agama Statistics
Menentukan_Pluralits_Agama
N Valid 64
Missing 0
Mean 10.56
Std. Error of Mean .237
Median 11.00
Mode 11
Std. Deviation 1.893
Variance 3.583
Skewness -.209
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis 1.020
Std. Error of Kurtosis .590
Range 10
Minimum 5
Maximum 15
Sum 676
(5) Aspek Memahami Pluralitas Agama
(a) Deskripsi Frekuensi
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek memahami pluralitas agama dengan interval 0,8
dari skor maksimal 5 dan skor minimal 1 yaitu:
Tabel 4.13
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek memahami pluralitas agama
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 4,3 – 5 16 25 Sangat Baik
4 3,5 - 4,2 16 25 Baik
3 2,7 - 3,4 17 26,5625 Cukup Baik
2 1,9 - 2,6 8 12,5 Kurang Baik
1 1 - 1,8 7 10,9375 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 16 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 25%. 16 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dengan persentase 25%. 17 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik dengan
persentase 26,56%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik dengan
persentase 612,5%. 7 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik dengan
presentase 10,93%.
Diagram Lingkaran 4.7
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek memahami pluralitas agama
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek memahami pluralitas agama, jumlah responden
sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,41 dari
total skor responden sebesar 218. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 3,50 dan
nilai yang sering muncul yaitu 3. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range
sebesar 4 dengan nilai minimun 1 dan nilai maksimum 5.
11%
12%
27%25%
25%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.14
Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Memahami Pluralitas Agama Statistics
Memahami_Pluralitas_Agama
N Valid 64
Missing 0
Mean 3.41
Std. Error of Mean .162
Median 3.50
Mode 3
Std. Deviation 1.294
Variance 1.674
Skewness -.400
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis -.832
Std. Error of Kurtosis .590
Range 4
Minimum 1
Maximum 5
Sum 218
(6) Aspek Mengartikan Pluralitas Agama
(a) Deskripsi Frekuensi
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek mengartikan pluralitas agama dengan interval 1,6
dari skor maksimal 10 dan skor minimal 2 yaitu:
Tabel 4.15
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengartikan pluralitas agama
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 8,5 – 10 19 29,6875 Sangat Baik
4 6,9 - 8,4 35 54,6875 Baik
3 5,3 - 6.8 9 14,0625 Cukup Baik
2 3,7 - 5,2 1 1,5625 Kurang Baik
1 2 - 3,6 0 0 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 19 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 29,68%. 35 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=
Baik dengan persentase 54,68%. 9 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dengan persentase 14,06%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 1,56%.
Diagram Lingkaran 4.8
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengartikan pluralitas agama
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek mengartikan pluralitas agama, jumlah responden
sebanyak 64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 7,84 dari
total skor responden sebesar 502. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 8,00 dan
nilai yang sering muncul yaitu 8. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range
sebesar 6 dengan nilai minimun 4 dan nilai maksimum 10.
1%
14%
55%
30%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.16
Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Mengartikan Pluralitas Agama Statistics
Mengartikan_Pluralitas_Agama
N Valid 64
Missing 0
Mean 7.84
Std. Error of Mean .170
Median 8.00
Mode 8
Std. Deviation 1.359
Variance 1.848
Skewness -.060
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis -.270
Std. Error of Kurtosis .590
Range 6
Minimum 4
Maximum 10
Sum 502
2) Hasil Pokok Bahasan Penerimaan
a) Deskripsi Frekuentif
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari pokok bahasan peneriman dengan interval 13,6 dari skor
maksimal 85 dan skor minimal 17 yaitu:
Tabel 4.17
Rangkuman deskripsi frekuentif dari pokok bahasan penerimaan
Kriteria Interval Frekuensi Persentase Keterangan
5 71,5 – 85 2 3,125 Sangat Baik
4 57,9 - 71,4 42 65,625 Baik
3 44,3 - 57,8 18 28,125 Cukup Baik
2 30,7 - 44,2 2 3,125 Kurang Baik
1 17 - 30,6 0 0 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 3,12%. 42 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik
dengan persentase 65,62%. 18 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dengan persentase 28,12%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 3,12%.
Diagram Lingkaran 4.9
Rangkuman deskripsi frekuentif dari pokok bahasan penerimaan
b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari pokok bahasan penerimaan, jumlah responden sebanyak 64.
Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 59,58 dari total skor
responden sebesar 3813. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 60,50 dan nilai yang
sering muncul yaitu 64. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 43
dengan nilai minimun 35 dan nilai maksimum 78.
3%
28%
66%
3%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.18
Rangkuman Deskripsi Statistik Pokok Bahasan Penerimaan Statistics
Penerimaan
N Valid 64
Missing 0
Mean 59.58
Std. Error of Mean .922
Median 60.50
Mode 64
Std. Deviation 7.378
Variance 54.438
Range 43
Minimum 35
Maximum 78
Sum 3813
c) Hasil Setiap Aspek Penerimaan
(1) Aspek Menunjukkan Kesadaran
(a) Deskripsi Frekuensi
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek menunjukkan kesadaran dengan interval 3,2 dari
skor maksimal 20 dan skor minimal 4 yaitu:
Tabel 4.19
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan kesadaran
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 16,9 – 20 33 51,563 Sangat Baik
4 13,7 - 16,8 22 34,375 Baik
3 10,5 - 13,6 8 12,5 Cukup Baik
2 7,3 - 10,4 1 1,5625 Kurang Baik
1 4 - 7,2 0 0 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 33 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 51,56%. 22 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=
Baik dengan persentase 34,37%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dengan persentase 12,5%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 1,56%.
Diagram Lingkaran 4.10
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan kesadaran
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek menunjukkan kesadaran, jumlah responden sebanyak
64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 16,77 dari total skor
responden sebesar 1073. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 17,00 dan nilai yang
sering muncul yaitu 16. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 10
dengan nilai minimun 10 dan nilai maksimum 20.
2%
12%
34%
52%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.20
Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Menunjukkan Kesadaran Statistics
Menunjukkan_Kesadaran
N Valid 64
Missing 0
Mean 16.77
Std. Error of Mean .308
Median 17.00
Mode 16
Std. Deviation 2.467
Variance 6.087
Skewness -.625
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis -.078
Std. Error of Kurtosis .590
Range 10
Minimum 10
Maximum 20
Sum 1073
(2) Aspek Menunjukkan Kemauan
(a) Deskripsi Frekuensi
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek menunjukkan kemauan dengan interval 2,4 dari
skor maksimal 15 dan skor minimal 3 yaitu:
Tabel 4.21
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan kemauan
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 12,7 - 15 9 14,0625 Sangat Baik
4 10,3 - 12,6 8 12,5 Baik
3 7,9 - 10,2 32 50 Cukup Baik
2 5,5 - 7,8 13 20,3125 Kurang Baik
1 3 - 5,4 2 3,125 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 9 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 14,06%. 8 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan persentase 12,5%. 32 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
dengan persentase 50%. 13 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 20,31%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik
dengan persentase 3,12%.
Diagram Lingkaran 4.11
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan kemauan
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek menunjukkan kemauan, jumlah responden sebanyak
64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 9,19 dari total skor
responden sebesar 588. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 9,00 dan nilai yang
sering muncul yaitu 8. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 9
dengan nilai minimun 4 dan nilai maksimum 13.
3%
20%
50%
13%
14%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.22
Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Menunjukkan Kemauan Statistics
Menunjukkan_Kemauan
N Valid 64
Missing 0
Mean 9.19
Std. Error of Mean .282
Median 9.00
Mode 8a
Std. Deviation 2.260
Variance 5.107
Skewness .202
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis -.591
Std. Error of Kurtosis .590
Range 9
Minimum 4
Maximum 13
Sum 588
(3) Aspek Menunjukkan Perhatian
(a) Deskripsi Frekuensi
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek menunjukkan perhatian dengan interval 2,4 dari
skor maksimal 15 dan skor minimal 3 yaitu:
Tabel 4.23
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan perhatian
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 12,7 – 15 32 50 Sangat Baik
4 10,3 - 12,6 24 37,5 Baik
3 7,9 - 10,2 7 10,9375 Cukup Baik
2 5,5 - 7,8 1 1,5625 Kurang Baik
1 3 - 5,4 0 0 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 32 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 50%. 24 mahasiswa masuk dalam kriteria 4= Baik
dengan persentase 37,5%. 7 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dengan persentase 10,93%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 1,56%.
Diagram Lingkaran 4.12
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan perhatian
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek menunjukkan perhatian, jumlah responden sebanyak
64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 12,48 dari total skor
responden sebesar 799. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 13,00 dan nilai yang
sering muncul yaitu 11. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 8
dengan nilai minimun 7 dan nilai maksimum 15.
2%
11%
37%
50%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.24
Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Menunjukkan Perhatian Statistics
Menunjukkan_Perhatian
N Valid 64
Missing 0
Mean 12.48
Std. Error of Mean .230
Median 13.00
Mode 11a
Std. Deviation 1.843
Variance 3.397
Skewness -.391
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis -.156
Std. Error of Kurtosis .590
Range 8
Minimum 7
Maximum 15
Sum 799
(4) Aspek Mengakui Kepentingan
(a) Deskripsi Frekuensi
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek mengakui kepentingan dengan interval 3,2 dari
skor maksimal 20 dan skor minimal 4 yaitu:
Tabel 4.25
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengakui kepentingan
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 16,9 – 20 11 17,1875 Sangat Baik
4 13,7 - 16,8 28 43,75 Baik
3 10,5 - 13,6 18 28,125 Cukup Baik
2 7,3 - 10,4 5 7,8125 Kurang Baik
1 4 - 7,2 2 3,125 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 11 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 17,18%. 28 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=
Baik dengan persentase 43,75%. 18 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Baik dengan persentase 28,12%. 5 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang
Baik dengan persentase 7,81%. 2 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik
dengan persentase 3,12%.
Diagram Lingkaran 4.13
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengakui kepentingan
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek mengakui kepentingan, jumlah responden sebanyak
64. Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 14,08 dari total skor
responden sebesar 901. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 14,00 dan nilai yang
sering muncul yaitu 14. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 14
dengan nilai minimun 6 dan nilai maksimum 20.
3%
8%
28%
44%
17%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 4.26
Rangkuman Deskripsi Statistik Aspek Mengakui Kepentingan Statistics
Mengakui_Kepentingan
N Valid 64
Missing 0
Mean 14.08
Std. Error of Mean .379
Median 14.00
Mode 14
Std. Deviation 3.031
Variance 9.184
Skewness -.349
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis .729
Std. Error of Kurtosis .590
Range 14
Minimum 6
Maximum 20
Sum 901
(5) Aspek Mengakui Perbedaan
(a) Deskripsi Frekuensi
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil frekuentif menggunakan
Microsoft Excel 2016 dari aspek mengakui perbedaan dengan interval 1,6 dari skor
maksimal 10 dan skor minimal 2 yaitu:
Tabel 4.27
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengakui perbedaan
Kriteria Interval Frekuensi % Keterangan
5 8,5 – 10 17 26,5625 Sangat Baik
4 6,9 - 8,4 21 32,8125 Baik
3 5,3 - 6,8 16 25 Cukup Baik
2 3,7 - 5,2 9 14,0625 Kurang Baik
1 2 - 3,6 1 1,5625 Tidak Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 17 mahasiswa masuk dalam kriteria 5=
Sangat Baik dengan persentase 26,56%. 21 mahasiswa masuk dalam kriteria 4=
Baik dengan persentase 32,81%. 16 mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Baik dengan persentase 25%. 9 mahasiswa masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dengan persentase 14,06%. 1 mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik
dengan persentase 1,56%.
Diagram Lingkaran 4.14
Rangkuman deskripsi frekuentif dari aspek mengakui perbedaan
(b) Deskripsi Statistik
Melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh hasil statistik menggunakan
SPSS version 16.0 dari aspek mengakui perbedaan, jumlah responden sebanyak 64.
Jawaban responden ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 7,06 dari total skor
responden sebesar 452. Nilai tengah yang didapatkan sebesar 7,00 dan nilai yang
sering muncul yaitu 6. Perolehan data mendapatkan hasil nilai range sebesar 7
dengan nilai minimun 3 dan nilai maksimum 10.
1%14%
25%
33%
27%
Frekuensi
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.28
Rangkuman Analisis Deskripsi Statistik Aspek Mengakui Perbedaan Statistics
Mengakui_Pebedaan
N Valid 64
Missing 0
Mean 7.06
Std. Error of Mean .217
Median 7.00
Mode 6
Std. Deviation 1.735
Variance 3.012
Skewness -.193
Std. Error of Skewness .299
Kurtosis -.660
Std. Error of Kurtosis .590
Range 7
Minimum 3
Maximum 10
Sum 452
(c) Rangkuman Hasil Setiap Aspek dan Keseluruhan
Melalui hasil setiap aspek, diperoleh hasil yang berbeda-beda untuk
deskripsi frekuentif maupun deskripsi statistik. Maka, untuk lebih memudahkan
dalam melihat hasil setiap aspek, penulis merangkum setiap aspek dalam tabel
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4.29
Rangkuman hasil mean dan frekuensi terbesar setiap aspek dari
Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Kristen Immanuel
Terhadap Pluralitas Agama Tahun 2019
No Aspek
Nilai Mean Frekuensi
Hasil Kriteria Jumlah
Mahasiswa
Persentase Kriteria
1 Menerjemahkan
pluralitas agama
3,92 Baik 22 34,37% Baik
2 Menafsirkan
pluralitas agama
7,36 Baik 23 35,93% Baik
3 Memperkirakan
pluralitas agama
16,39 Cukup
Baik
37 57,81% Cukup
Baik
4 Menentukan
pluralitas agama
10,56 Baik 32 50% Baik
5 Memahami
pluralitas agama
3,41 Cukup
Baik
17 26,56% Cukup
Baik
6 Mengartikan
pluralitas agama
7,48 Baik 35 54,68% Baik
7 Menunjukkan
Kesadaran
16,77 Baik 33 51,56% Sangat
Baik
8 Menunjukkan
kemauan
9,19 Cukup
Baik
32 50% Cukup
Baik
9 Menunjukkan
perhatian
12,48 Baik 30 50% Sangat
Baik
10 Mengakui
kepentingan
14,08 Baik 28 43,75 Baik
11 Mengakui
perbedaan
7,06 Baik 21 32,81 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4.30
Rangkuman hasil keseluruhan nilai mean dan frekuensi terbesar
Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta Terhadap Pluralitas Agama
Nilai Mean Frekuensi
Pemahaman dan
Penerimaan
Mahasiswa di
Universitas Kristen
Immanuel
Yogyakarta
Terhadap Pluralitas
Agama
109,06 Baik 45 70,31% Baik
Pokok Bahasan
Pemahaman
Pluralitas Agama
49,48 Baik 50 78,12 Baik
Pokok Bahasan
Penerimaan
Pluralitas Agama
59,58 Baik 42 65,62 Baik
Tabel di atas menunjukkan bahwa ada 8 aspek yang memiliki nilai mean
dengan kriteria Baik dan ada 3 aspek dengan nilai mean yang masuk dalam kriteria
Cukup Baik. Tabel frekuensi menunjukkan ada 6 aspek yang masuk dalam kriteria
Baik, 3 aspek masuk dalam kriteria Cukup Baik dan 2 aspek masuk dalam kriteria
Sangat Baik. Secara keseluruhan, pemahaman dan penerimaan mahasiswa di
Uiversitas Kristen Immanuel Yogyakarta nilai mean dan hasil frekuentifnya masuk
ke dalam kriteria Baik.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pemahaman dan
Penerimaan Mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta Terhadap
Pluralitas Agama. Setiap aspek dalam penelitian saling mendukung satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Melalui hasil penelitian, penulis akan membahasnya dalam setiap aspek, sebagai
berikut:
1. Hasil Keseluruhan
Berdasarkan analisis deskripsi hasil keseluruhan penelitian menunjukkan
data bahwa secara keseluruhan, hasil terbanyak masuk dalam kriteria 4= Baik
dengan jumlah mahasiswa 45 dengan persentase 70,31% yang berarti bahwa
mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta dapat memahami dan
menerima pluralitas agama dengan baik. Data juga menunjukkan bahwa 4 orang
mahasiswa dengan persentase 6,25% masuk dalam kategori 5= Sangat Baik, 14
orang mahasiswa dengan persentase 21,87% masuk dalam kategori cukup baik dan
1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56% yang masuk dalam kriteria 1= Kurang
Baik. Data menunjukkan bahwa dari 64 orang mahasiswa yang menjadi responden
tidak ada mahasiswa yang tidak baik dalam memahami dan menerima pluralitas
agama.
Hasil frekuensi juga semakin didukung dengan nilai mean yang didapatkan
sebesar 109,06 yang berarti masuk ke dalam kriteria Baik. Dari hasil ini dapat
dilihat bahwa rata-rata mahasiswa memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik
terhadap pluralitas agama.
2. Hasil Pokok Bahasan Pemahaman
Dari analisis deskripsi frekuentif dari pokok bahasan pemahaman hasil
terbanyak masuk ke dalam kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 50 dan
persentase 78,12. Sisanya 6 orang dengan persentase 9,37% masuk ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kriteria 1= Sangat baik, 7 orang dengan persentase 10,93% masuk ke dalam kriteria
3= Cukup Baik, 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56 masuk ke dalam kriteria
2= Kurang Baik. Dari hasil ini bisa dilihat bahwa dari 64 orang responden, 50 orang
diantaranya memiliki pemahman yang baik terhadap pluralitas agama. Hasil ini
juga di dukung dengan mean yang menunjukkan angka 49,48 yang masuk ke dalam
kriteria 4= Baik.
a. Aspek Menerjemahkan Pluralitas Agama
Berdasarkan analisis deskripsi frekuentif dari aspek Menerjemahkan
pluralitas agama, hasil terbanyak masuk dalam dua kriteria yaitu kriteria 5= Sangat
Baik dan kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 22 orang dan persentase
34,37%. Tetapi hasil mean menunjukkan angka 3,92 yang masuk dalam kriteria 4=
Baik yang berarti dalam Menerjemahkan pluralitas agama mahasiswa Universitas
Kristen Immanuel memiliki kemampuan yang baik.
Data juga masih menunjukkan bahwa dari 64 orang sampel yang menjadi
responden penelitian masih ada 3 orang mahasiswa Universitas Kristen Immanuel
yang kurang baik dalam memahami pluralitas agama dan 2 orang mahasiswa tidak
baik dalam memahami pluralitas agama.
b. Aspek Menafsirkan Pluralitas Agama
Berdasarkan analisis deskripsi frekuentif dari aspek menafsirkan pluralitas
agama, hasil terbanyak masuk dalam kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 23
orang dan persentase 35,93%. 18 orang mahasiswa masuk dalam kriteria 1= Sangat
Baik, 13 orang mahasiswa masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik, 8 mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik dan 2 orang mahasiswa masuk dalam kriteria
1= Tidak Baik. Hal ini didukung dengan hasil deskripsi statistik yang mendapatkan
nilai mean 7,36 dengan kriteria Baik. Hal ini berarti bahwa mahasiswa Universitas
Kristen Immanuel Yogyakarta dapat menafsirkan pluralitas agama dengan baik.
c. Aspek Memperkirakan Pluralitas Agama
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek memperkirakan
pluralitas agama, menunjukkan hasil terbanyak masuk dalam kriteria 3= Cukup
Baik dengan jumlah mahasiswa 37 orang dengan persentase 57,81%. Sisanya 5
orang mahasiswa dengan persentase 7,81% masuk dalam kriteria 1= Sangat Baik,
13 orang mahasiswa dengan persentase 20,31% masuk dalam kriteria 4= Baik, 8
orang mahasiswa dengan persentase 12,5% masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
dan 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56% masuk dalam kriteria 1= Tidak
Baik. Hal ini berarti bahwa dari 64 orang responden, 37 orang cukup baik dalam
memperkirakan pluralitas agama. Hal ini didukung juga dengan nilai mean yang
menunjukkan angka 16,39 yang masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik.
d. Aspek Menentukan Pluralitas Agama
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek menentukan
pluralitas agama, menunjukkan hasil terbanyak masuk dalam kriteria 4= Baik
dengan jumlah 32 orang mahasiswa dengan persentase 50%. Sisanya 6 orang
mahasiswa dengan persentase 9,37% masuk dalam kriteria 1= Sangat Baik, 21
orang mahasiswa dengan persentase 32,81% masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik,
4 orang mahasiswa dengan persentase 6,25% masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dan 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56% masuk dalam kriteria 1=Tidak
Baik. Hal ini berarti bahwa mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta
dapat menentukan pluralitas agama dengan baik. Hal ini di dukung juga dengan
nilai mean yang menunjukkan angka 10,56 yang masuk dalam kriteria 4= Baik.
e. Aspek Memahami Pluralitas Agama
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek memahami
pluralitas agama, menunjukkan data hasil terbanyak masuk dalam kriteria 3= Cukup
Baik dengan jumlah mahasiswa 17 orang dan persentase 26,56%. Sisanya 16 orang
dengan persentase 25% masuk dalam kiteria 1= Sangat Baik, dan 16 orang dengan
persentase 25% masuk dalam kriteria 2= Baik, 8 orang dengan persentase 12,5%
masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik dan 7 orang dengan persentase 10,93%
masuk dalam kriteria 1= Tidak Baik. Hal ini berari bahwa mahasiswa Universitas
Kristen Immanuel dapat memahami pluralitas agama dengan cukup baik, meskipun
data menunjukkan bahwa persentase antara kriteria cukup baik dengan sangat baik
dan baik hanya terpaut 1% saja. Hal ini juga didukung dengan nilai mean yang
menunjukkan angka 3,41 yang masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik.
f. Aspek Mengartikan Pluralitas Agama
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek mengartikan
pluralitas agama, menunjukkan hasil terbanyak masuk dalam kriteria 4= Baik
dengan jumlah 35 orang mahasiswa dengan persentase 54,68%. Sisanya 19 orang
mahasiswa dengan persentase 29,68% masuk dalam kriteria 1= Sangat Baik, 9
orang mahasiswa dengan persentase 14,06% masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dan 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56% masuk kriteria 2= Kurang Baik.
Hal ini berarti bahwa mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta mampu
mengartikan Pluralitas Agama dan tidak ada mahasiswa yang tidak dapat
mengartikan pluralitas agama. Hal ini juga didukung dengan nilai mean 7,84 yang
masuk dalam kategori 4= Baik.
3. Hasil Pokok Pembahasan Penerimaan
Dari analisis frekuentif dari pokok bahasan penerimaan hasil terbanyak
masuk ke dalam kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 42 orang dengan
persentase 65,62%. Sisanya 2 orang mahasiswa dengan persentase 3,12% masuk ke
dalam kriteria 1=Sangat Baik, 18 orang mahasiswa dengan persentase 28,12%
masuk ke dalam kriteria 3= Cukup Baik dan 2 orang mahasiswa dengan persentase
3,12& masuk ke dalam kriteria 2= Kurang Baik. Dari hasil ini bisa dilihat bahwa
dari 64 orang responden, 42 orang diantaranya memiliki penerimaan yang baik
terhadap pluralitas agama. Hasil ini juga di dukung dengan mean yang
menunjukkan angka 59,58 yang masuk ke dalam kriteria 4= Baik.
a. Aspek Menunjukkan Kesadaran
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan
kemauan diperoleh hasil terbanyak pada kriteria 5= Sangat Baik dengan jumlah
mahasiswa 33 orang dan persentase 51,56%. Sisanya 22 orang mahasiswa dengan
persentase 34,37% masuk dalam kriteria 4= Baik, 8 orang mahasiswa dengan
persentase 12,5% masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik dan 1 orang mahasiswa
dengan persentase 1,56% masuk dalam kriteria 2= Kurang Baik. Dari hasil ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dilihat bahwa mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta menunjukkan
kesadaran terhadap pluralitas agama dengan sangat baik. Hasil ini juga di dukung
dengan nilai rata-rata/mean sebesar 16,77 yang masuk dalam kriteria 4= Baik.
b. Aspek Menunjukkan Kemauan
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan
kemauan diperoleh data yang menunjukkan hasil terbanyak masuk ke dalam kriteria
3= Cukup Baik dengan jumlah mahasiswa 32 orang dengan persentase 50%.
Sisanya 9 orang mahasiswa dengan persentase 14,06% masuk dalam kriteria 1=
Sangat Baik, 8 orang mahasiswa dengan persentase 12,5% masuk dalam kriteria 4=
Baik, 13 orang mahasiswa dengan persentase 20,31% masuk dalam kriteria 2=
Kurang baik dan 2 orang mahasiswa dengan persentase 3,12% masuk dalam kriteria
1= Tidak Baik. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa mahasiswa Universitas Kristen
Immanuel Yogyakarta dapat menunjukkan kemauan dengan cukup baik, meskipun
masih ada mahasiswa 3,12% mahasiswa yang tidak mau menunjukkan kemauan
terhadap pluralitas agama. Hasil ini juga didukung dengan nilai rata-rata/mean yang
didapatkan sebesar 9,19 yang masuk dalam kriteria 3= Cukup Baik.
c. Aspek Menunjukkan Perhatian
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek menunjukkan
perhatian diperoleh data yang menunjukkan bahwa hasil terbanyak masuk dalam
kriteria 5= Sangat Baik dengan jumlah 32 orang mahasiswa dengan persentase
sebesar 50%. Sisanya para mahasiswa terbagi dalam kriteria 4= Baik sebanyak 24
orang dengan persentase 37,5%, kriteria 3= Cukup Baik sebanyak 7 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
mahasiswa dengan persentase 10,93 dan kriteria 2= Kurang Baik sebanyak 1 orang
dengan persentase 1,56%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa mahasiswa Universitas
Kristen Immanuel dapat menunjukkan perhatian dengan sangat baik. Hasil ini juga
di dukung dengan nilai mean sebesar 12,48 yang masuk dalam kriteria 4= Baik.
d. Aspek Mengakui Kepentingan
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek mengakui
kepentingan diperoleh data yang menunjukkan bahwa hasil terbanyak masuk dalam
kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 28 orang dan persentase sebesar
43,75%. Sisanya 11 orang mahasiswa dengan persentase 17,18 masuk dalam
kriteria 1= Sangat Baik, 18 orang mahasiswa dengan persentase 28,2% masuk
dalam kriteria 3= Cukup Baik, 5 orang mahasiswa dengan persentase 7,81 masuk
dalam kriteria 2= Kurang Baik dan 2 orang mahasiswa dengan persentase 3,12%
masuk dalam kriteria 1=Tidak Baik. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa mahasiswa
dari 64 orang mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta yang menjadi
responden 28 orang diantaranya dapat mengakui kepentingan dengan baik, tetapi
masih ada 2 orang mahasiswa yang tidak baik dalam mengakui kepentingan. Hasil
ini didukung juga dengan nilai mean sebesar 14,08 yang masuk dalm kriteria 4=
Baik.
e. Aspek Mengakui Perbedaan
Berdasarkan hasil analisis deskripsi frekuentif dari aspek mengakui
perbedaan diperoleh data yang menunjukkan hasil terbanyak masuk ke dalam
kriteria 4= Baik dengan jumlah mahasiswa 21 orang dengan persentase sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
32,81%. Sisanya 17 orang mahasiswa dengan persentase 26,56% masuk dalam
kriteria 5= Baik, 16 orang mahasiswa dengan persentase 25% masuk ke dalam
kriteria 3= Cukup Baik, 9 orang mahasiswa dengan persentase 14,06% masuk ke
dalam kriteria 2= Kurang Baik dan 1 orang mahasiswa dengan persentase 1,56%
masuk ke dalam kriteria 1=Tidak Baik. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa dari 64
orang responden mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta dapat
mengakui perbedaan dengan baik. Hal ini juga di dukung dengan nilai mean 7,06
yang masuk ke dalam kriteria 4= Baik.
D. Hasil Wawancara
1. Identitas Responden
Tabel 4.31
Identitas Responden
No Jenis Kelamin Kode
1. Laki-laki R1
2. Laki-laki R2
3. Perempuan R3
4. Laki-laki R4
5. Perempuan R5
6. Perempuan R6
7. Laki-laki R7
8. Perempuan R8
9. Laki-laki R9
10. Laki-laki R10
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa responden yang
diwawancarai berjumlah 10 orang yang terdiri dari 6 orang Laki-laki dan 4 orang
perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Deskripsi Wawancara
Pluralitas agama adalah sebuah kemajemukan yang ada di dalam
masyarakat yang memiliki berbagai macam agama dan keyakinan. Kemajemukan
yang ada ini adalah kenyataan yang tidak bisa untuk di tolak. Hal senada juga
dinyatakan oleh R3 dan R9 bahwa pluralitas agama adalah sebuah keberagaman
agama yang ada, seperti di Indonesia ada 6 agama besar seperti Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu. R4 menyatakan bahwa pluralitas agama
adalah sikap kita saling menghargai dan menghormati kepercayaan orang lain.
Setiap responden juga memiliki sikap masing-masing terhadap pluralitas
agama, ada yang menerima pluralitas agama, ada yang merasa biasa saja atau netral
dan ada juga yang menolak. Setiap respon mereka memiliki alasan masing-masing
terhadap sikap mereka. Seperti yang diungkapkan oleh R2. R4, R6 R8 dan R9
bahwa mereka menerima akan pluralitas agama, sebab menurut mereka
keberagaman itu bagus dan indah, jadi dalam kehidupan beragama mereka bisa
saling melengkapi dan berbagi akan pengetahuan agamanya. R7 juga
menambahkan bahwa sebaiknya menerima pluralitas agama, karena menyadari
bahwa keberagaman itu sudah ada sejak kecil, bahkan bukan hanya agama tetapi
juga suku dan masih banyak hal lain, justru dengan keberagaman itu kita bisa
belajar dari satu dengan yang lain. Ada juga yang merasa biasa saja, seperti yang
diungkapkan oleh R3 bahwa keberagaman agama itu sudah ada sejak dahulu jadi
kita hanya perlu menjalinnya saja. R5 mengatakan bahwa sikapnya terhadap
pluralitas agama adalah tergantung dari agama tersebut, bila agama tersebut tidak
sesuai dengan dirinya maka ia akan menolak, tetapi hanya menolak di dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
saja tidak sampai pada pelarangan umat agama tertentu untuk menjalankan
agamanya.
Dalam kehidupan sehari-hari 10 orang responden menyatakan tidak pernah
terganggu dengan atribut keagamaan lain. Hanya saja ada yang mengatakan bahwa
mereka pernah merasa terganggu dan kurang enak dengan sikap dari penganut
agama tertentu yang kurang bertoleransi. Seperti yang diungkapkan R7 yang
merasa kasihan dan kesulitan bila memasuki bulan puasa karena banyak warung
yang harus di tutup paksa, padahal mata pencaharian mereka di sana. Begitu juga
pengalaman yang diungkapkan oleh R7 bahwa ia merasa kesulitan dalam mencari
kos karena banyak kos-kosan yang hanya menerima agama tertentu saja.
Berdasarkan hasil wawancara hubungan responden dengan umat agama lain
juga terjalin dengan sangat baik. R7 menyatakan bahwa ia memiliki sahabat yang
beragama muslim. Mereka juga tidak segan atau bahkan tidak jarang untuk saling
mengingatkan teman-temannya untuk beribadah. Ketika hari raya keagamaan
seluruh responden menyatakan bahwa mereka selalu mengucapkannya kepada
teman-teman mereka yang berbeda agama. Mereka tidak merasa keberatan untuk
melakukannya karena dari kecil mereka sudah terbiasa seperti itu. Tetapi untuk hal
pembangunan rumah ibadah R6 mengatakan bahwa ia menolak pembangunan
rumah ibadah, misalnya saja pembangunan masjid, saya merasa terganggu dengan
suara adzannya. Sedangkan untuk 9 responden lainnya mengatakan mengijinkan
saja selama mereka mengikuti peraturan yang ada di daerah tersebut. R7
menyatakan agama apapun boleh saja mendirikan rumah ibadah, karena hal itu di
atur dalam undang-undang tentang kebebasan beragama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Dalam kehidupan kampus belum pernah terjadi tindakan radikalisme
ataupun intoleransi. Meskipun mahasiswa memiliki agama yang berbeda-beda
tetapi dalam pergaulan mereka biasa saja dan bahkan merasa tidak ada perbedaan
agama di antara mereka. R4 dan R7 menyatakan bahwa tindakan radikalisme
ataupun intoleransi tidak pernah terjadi di kampus, hanya saja kalau kesalah
pahaman antar suku pernah terjadi. Tetapi hal ini sudah tidak lagi terjadi sekarang
ini. Berdasarkan pernyataan R7 sekarang kampus sudah ada kegiatan mentoring,
yaitu kegiatan untuk perkenalan para mahasiswa baru dan membimbing serta
mendampingi para mahasiswa baru di perantauan sehingga kesalah pahaman antar
suku bisa diminimalisir. R8 juga menyatakan bahwa pernah dalam mata kuliah
agama, dosen membawa pembicara dari agama tertentu, sehingga itu bisa membuka
wawasan mereka juga terhadap agama lain. Setiap mahasiswa juga saling
mendukung dalam kegiatan-kegiatan yang ada di kampus. Mahasiswa juga
memiliki toleransi yang tinggi antar organisasi dan juga agama. Bahkan dalam
sebuah kegiatan R7 mengatakan bahwa ada mahasiswa yang beragama muslim ikut
ambil bagian sebagai paduan suara dalam kegiatan keagamaan kristen di kampus.
E. Hasil Penelitian Akhir
Dari hasil penelitian melalui kuesioner terhadap 64 orang responden
menunjukkan data hasil keseluruhan pemahaman dan penerimaan mahasiswa di
Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta terhadap pluralitas agama menunjukkan
data 4 orang (6,25%) masuk ke dalam kriteria Sangat Baik, 45 orang (70,31%)
masuk ke dalam kriteria Baik, 14 orang (21,87%) masuk ke dalam kriteria Cukup
Baik, 1 orang (1,56%) masuk ke dalam kriteria Kurang Baik dan tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mahasiswa yang masuk ke dalam kriteria Tidak Baik serta hasil wawancara
terhadap 10 orang responden juga menunjukkan bahwa mahasiswa Unirversitas
Kristen Immanuel Yogyakarta memiliki pemahaman yang baik dan penerimaan
yang baik juga terhadap pluralitas agama.
F. Refleksi Kateketis
Pluralitas agama adalah keadaaan yang secara nyata kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa menghindarinya dalam kehidupan sosial
bermasyarakat. Ketika kita terjun ke dalam masyarakat kita akan menemui
pluralitas agama dan berinteraksi dengan umat beragama tersebut. Pluralitas agama
atau kemajemukan agama ini bisa kita pandang sebagai suatu keindahan tersendiri,
kita juga patut berbangga diri dengan kemajemukan agama yang kita miliki. Tetapi
kemajemukan ini juga bisa menjadi sebuah alasan untuk melangsungkan
diskriminasi, intoleransi, konflik dan kepentingan lainnya (Rukiyanto, 2012: 126-
127).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Kristen
Immanuel memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik terhadap pluralitas
agama. Sebagai Universitas Kristen dengan mahasiswa yang memiliki
keberagaman agama, suku, kebudayaan dan juga bahasa. Mayoritas mahasiswa
Universitas Kristen Immanuel adalah mahasiswa yang beragama Kristen Protestan,
namun mahasiswa memiliki relasi baik antar agama dan kampus UKRIM juga
memberikan perhatian bagi mahasiswa yang beragama lain. Perhatian itu diberikan
pihak kampus karena mereka menyadari bahwa mahasiswanya berasal dari hampir
seluruh Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Namun tidak bisa di pungkiri hasil penelitian juga masih menunjukkan ada
mahasiswa yang kurang memahami pluralitas agama dan tidak bisa menerima
pluralitas agama. Meskipun persentasenya kecil, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu
saja. Oleh karena itu kampus UKRIM perlu memberikan perhatian lebih bagi
mahasiswa yang kurang baik dalam memahami dan menerima pluralitas agama.
UKRIM bisa memberikan perhatian tersebut melalui katekese. Isi dari katekese
tidak lain adalah Kristus dan ajaranNya yang membuat orang setia kepada pribadi
Kristus (Rukiyanto, 2012: 61). Katekese merupakan tindakan Gerejawi yang
memiliki tugas antara lain mengembangkan pembinaan moral, mengajar berdoa,
pendidikan hidup berjemaat beserta dan perutusannya (Rukiyanto, 2012: 63).
G. Keterbatasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang pemahaman dan
penerimaan mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta terhadap
pluralitas agama. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa masih adanya
keterbatasan dari hasil penelitian ini. Berikut penulis uraikan keterbatasan-
keterbatasan dari penelitian ini:
1. Hasil penelitian juga mungkin belum bisa mencakup seluruh pemahaman dan
penerimaan mahasiswa yang ada di Universitas kristen Immanuel Yogyakarta
terhadap pluralitas agama karena keterbatasan penulis yang tidak bisa
menjangkau lebih banyak mahasiswa dari 64 orang responden yang telah
didapatkan penulis.
2. Penulis menggunakan teknik purposive sehingga penelitian tidak diambil secara
acak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
PENUTUP
Bab ini terdiri dari dua bagian, yakni bagian pertama menyampaikan
kesimpulan berdasarkan rumusan permasalahan. Kemudian bagian kedua akan
mengemukakan saran untuk beberapa pihak yang terkait demi pemahaman dan
penerimaan mahasiswa-mahasiswi terhadap pluralitas agama dengan lebih baik
lagi.
A. Kesimpulan
Pemahaman merupakan sebuah proses seseorang untuk menerima dan dan
mendapatkan sesuatu dari apa yang dilakukan. Penerimaan adalah sebuah proses
atau cara untuk menerima dan mendapatkan sesuatu dari apa yang dilakukan.
Pluralitas adalah kemajemukan atau beberagaman di suatu tempat yang mendorong
persatuan. Dalam hal agama pemahaman dan penerimaan pluralitas agama berarti
seseorang memahami bahwa di daerahnya ada keberagaman agama dan seseorang
tersebut dapat menerima keadaan pluralitas agama serta hidup dengan saling
menghargai dan bertoleransi untuk menciptakan persatuan.
Pemahaman dan penerimaan pluralitas agama sebenarnya adalah dua hal
yang tidak dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataan, seseorang yang paham akan
pluralitas agama belum tentu dapat menerima pluralitas agama, begitu juga dengan
seseorang yang dapat menerima pluralitas agama belum tentu memiliki pemahaman
mengenai pluralitas agama. Hal ini juga terjadi dalam pluralitas agama, seseorang
yang memahami apa itu pluralitas agama belum tentu menerima akan pluralitas
agama dan seseorang yang menerima pluralitas agama belum tentu juga memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
apa itu pluralitas agama. Memang sebaiknya seseorang memiliki pemahaman dan
penerimaan terhadap pluralitas agama
Berdasarkan kajian teoretik, hasil kuesioner dan wawancara penulis dapat
menyimpulkan bahwa Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa dalam
suatu tempat, daerah maupun negara terdapat keberagaman agama karena
keberagaman tidak mungkin dihindari.
Dari hasil penelitian pemahaman mahasiswa Univerisitas Kristen Immanuel
Yogyakarta terhadap pluralitas agama menunjukkan nilai rata-rata/mean sebesar
49,48 yang masuk ke dalam kriteria Baik. Dengan frekuensi 50 orang mahasiswa
dengan persentase 78,12% yang masuk ke dalam kriteria Baik.
Hasil penelitian penerimaan mahasiswa Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta terhadap pluralitas agama menunjukkan nilai rata-rata/mean sebesar
59,58 yang masuk ke dalam kriteria Baik. Dengan frekuensi 42 orang mahasiswa
dengan persentase 62,65% yang masuk ke dalam kriteria Baik.
Dari hasil penelitian keseluruhan menunjukkan data rata-rata/mean sebesar
109,6 yang masuk ke dalam kriteria Baik, dengan frekuensi 45 orang mahasiswa
dengan persentase sebesar 70,31% yang masuk ke dalam kriteria Baik yang berarti
bahwa rata-rata mahasiswa Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta memiliki
pemahaman dan penerimaan yang baik terhadap pluralitas agama. Hasil penelitian
ini juga semakin diperkuat dengan aspek-aspek pendukung pemahaman dan
penerimaan serta wawancara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa Universitas Kristen Imanuel Yogyakarta memiliki pemahaman dan
penerimaan yang baik terhadap pluralitas agama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
B. Saran
Adapun beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan hasil
penelitian, antara lain :
1. Perlunya civitas akademik Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta
mempertahankan hasil yang sudah baik.
2. Perlunya kerjasama seluruh civitas akademik untuk meningkatkan pemahaman
dan penerimaan mahasiswa di Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta
terhadap pluralitas agama melalui rekoleksi atau lokakarya.
3. Pihak Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta juga bisa mengadakan dialog
antar umat beragama ataupun kunjungan ke tempat-tempat ibadah agama dalam
mata kuliah agama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Daftar Pustaka
Aguas, Jove Jim S. 2006. “Religius Pluralism and Freedom of Religion.” Journal
of Dharma. Vol. 31. No.1. Hlm. 67-80.
Ari Dwipayana, A.A.G.N. 2003. “Pendidikan Umat: Dari Pluralism ke
Multikulturalisme.” Dalam Jurnal Teologi Gema. Edisi 58. Hlm. 54-63.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Atawolo A.B. 2007. Dialog Antar Umat Beragama: Kerjasama Membangun
Kerajaan Allah.Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara
Bria, BY.(Ed). 2007. Melintasi Sekat-Sekat Perbedaan Menuju Indonesia Baru
Yang Pluralis & Inklusif. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.
Cremers, A. 1995. Tahap-Tahap Perkembangan Kepercayaan. Yogyakarta:
Kanisus
Coward, Harold. 1989. Pluralisme: Tantangan Bagi Agama-Agama. Yogyakarta:
Percetakan Kanisius.
Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Departeman P dan K. 1977-
1978. Buku Pedoman Penelitian Masalah-Masalah Kemahasiswaan. Jakarta
: Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Departeman P dan K
Eliraz, Giora. 2004. Islam in Indonesia. Brighton, Portland: Sunnsex Academic
Press.
Haryatmoko. 2005. “Penerimaan Pluralitas Agama sebagai Syarat Kemungkinan
Etika Politik.” Dalam Unisia. No. 58. Tahun 27.
Hipolitikus K, K. (2014). Mengolah Pluralitas Agama. Yogyakarta: Kanisius.
Hurlock, Elisabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan (diterjemahkan oleh Istiwidayanti dan
Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.
Jeyaraj, Jesudason Baskar. 2016. “Higher education Inter-Faith Relations for
Transformation.” Journal of Dharma. Vol. 31. No. 2. Hlm. 199-218.
Karlina Supelli. 2016. “Radikalisme, Fundamentalisme dan Konservatisme:
Sebuah Tantangan Aktual.” Dalam Seminar Bulanan Fakultas
Teologi Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta, 27 September 2016.
Kono, Raden. 2013. “Pluralitas, Agama, dan Dialog.” Pluralitas dan Dialog? Seri
Buku Vox. Edisi 57/01. Yogyakarta: Moaya zam Zam Printika. Hlm. 6-
21.
Kohlberg, L. 1995. Tahap-Tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Kanisius.
Legenhausen, M. 2010. Pluralitas dan Pluralisme Agama. Jakarta: Shadra Press.
Magnis-Suseno, Franz. 2002. “Underlying Factorsof Conflicts between Ethnicand
Religious Groups in Indonesia: Prevention and Resolution.” Communal
Conflicts in Contemporary Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya
IAIN & The Konrad Adenauer Foundation (KAF)
McCoy, Mary E. 2013. “Purifying Islam in Post-Authoritarian Indonesia:
Corporatist Metaphors and the Rise of Religious Intolerance.” Rhetoric
and Public Affairs. Vol. 16. No. 2. Hlm. 275-316.
MinakoSakai dan Falikullsbah M. 2014. “Limits to Religius Diversity Practice in
Indonesia: Case Studiesfrom Religius Philanthropic Institutions and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Traditional Islamic Schools.”Asian Journal of Social Science. No 42.
Hlm.722-746.
Mujiburrahman. 2006. Feeling Threatened: Muslim-Christian Relation in
Indonesia's New Order. Leiden: ISIM; Amsterdam: Amsterdam
University Press.
Nagata, Judith. 2001. “Beyond Theology: Toward an Anthropology of
“Fundamentalism”.” American Anthropologist. Vol. 103. No. 2. Hlm. 481-
498.
Omer, Atalia. 2011. “Can a Critic be a Caretaker Too? Religion, Conflict, and
Conflict
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alvabeta.
Rukiyanto. B.A, 2012, “Katekese di tengah Arus Global”. Pewartaan di
Zaman Global, Yogyakarta : Kanisius
White, SmeserLauren. 2016. “For Comparative Theology’s Christian Skeptics:
An Invitation to Kenotik Generosity in the Religiusly Pluralistic
Situation.” Harvard Theological Review.Vol.109. No.2. Hlm.159-177.
Winkel W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Jakarta
Sumber dari Internet
Suwono. 1978. Definisi Mahasiswa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Tersedia dalam: http://www.pengertianku.net/2014/11/kenali-pengertian-
mahasiswa-dan-menururt-para-ahli.html (diakses 12 Desember 2018)
Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta . Tersedia dalam:
https://www.ukrimuniversity.ac.id/detail.php?kt=6&kn=15-
UniversitasKristenImmanuel (diakses 22 Oktober 2018)
Jumlah data penduduk. Tersedia dalam: https://www.bappenas.go.id (diakses 21
Oktober 2018)
https://www.bps.go.id (diakses 21 Oktober 2018)
Putusan Ahok. Tersedia dalam: https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/e8b1049e890f1bf53511d70ffa120
602 (diakses 18 Oktober 2018)
Organisasi Radikal. Tersedia dalam:
https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/peristiwa/kapolri-beberkan-
3-organisasi-radikal-dan-21-pendukung-isis.html (diakses 22 Oktober
2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
Lampiran 4: Panduan Wawancara
1. Menurut kamu apa itu pluralitas agama?
2. Pluralitas agama adalah realitas yang terjadi di Indonesia, Bagaimana cara
kamu menyikapi realitas ini?
3. Apakah kamu merasa terganggu dengan atribut keagamaan orang lain?
4. Apakah kamu mengijinkan bila lingkungan di sekitar rumahmu dibangun
tempat ibadah agama lain?
5. Apakah kamu merasa keberatan jika memberi ucapan selamat di hari raya
agama lain?
6. Menurut kamu penting tidak bagi para mahasiswa memahami dan menerima
pluralitas agama?
7. Menurut kamu apakah mahasiswa UKRIM sudah memahami dan menerima
pluralitas agama belum?
8. Apakah di UKRIM pernah terjadi kasus radikalisme atau intoleransi? Jelaskan
kasusnya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
Lampiran 5: Transkip Wawancara
1. Menurut kamu apa itu pluralitas agama?
R1: Pluralitas agama sih saya sendiri belum mengerti mas, kan saya katolik dan
saya kuliah di universitas Kristen, jadi saya sendiri belum memahami pluraitas
agama dalam pandangan Kristen. Arti kata pluralitas sendiri saya kurang tahu
mas.
R2: Pluralitas, sebenernya kalau dikatakan pluralitas itu gatau sih sebenernya
artinya apa. Apalagi pluralitas agama mas, saya kurang mengerti.
R3: Pluralitas agama mungkin keberagaman yang ada ya mas, seperti kita di
Indonesia kan ada 6 agama besar, Hindu, Katolik, Kristen, Islam, Buddha, dan
Kong Hu Cu. Mungkin itu yang dimaksud dengan pluralitas agama mas.
R4: Kalau dari aku sih, kita saling menghargai, mengormati kepercayaan orang lain.
gitu, ya jadi tidak saling menjelekkan tetapi saling mengisi antara satu agama
dengan agama lain. setiab agama memiliki sudut pandang masing-masing
untuk saling mengisi dan semuanya bersatu dalam ketertiban.
R5: Setiap agama kan berbeda-beda kan. Jadi kita harus saling menghargai, tidak
mengganggap agama kita paling benar dan agama yang lain salah. Intinya sih
saling menghargai setiap agama.
R6: Menurut saya pluralitas agama itu keberagaman agama.
R7: Pluralitas agama itu gini ya, berarti agama yang berbeda-beda. Keberagaman
agama begitu.
R8: Aduh saya ga tau mas pluralitas agama itu apa.
R9: Pluralitas agama itu keberagaman agama ya. Jadi seperti Hindu, Buddha,
Kristen, Muslim, Katolik.
R10 : Keberagaman agama dalam suatu lokasi.
2. Pluralitas agama adalah realitas yang terjadi di Indonesia, Bagamana
cara kamu menyikapi realitas ini?
R1: Kalau dari saya sih menyikapinya biasa saja mas, malah justru bagus
keberagaman tersebut. Karena dalam pergaulan di kampus juga teman-teman
ada yang berbeda agama mas. Kalau di sini kan mayoritas kristen, kemudian
saya sendiri katolik, ada juga teman-teman yang muslim, kalau untuk
konghucu, buddha dan Hindu saya sih kurang tau mas tapi mungkin dosen tau.
R2: Kalau respon saya terhadap pluralitas agama sih saya menerima mas, karena
kan bagus gitu beragam , jadi lebih indah dan baik. Kemudian saya juga bisa
belajar dari agama-agama lain yang ada. Saya bisa belajar dari keberagaman
tersebut. Bisa lebih mewarnai kehidupan kita melalui ajaran tiap agama
masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
R3: Kalau saya menyikapi pluralitas agama di Indonesia sih biasa saja mas. Saya
sih menerima saja karna itu kan sudah ada sejak dulu, jadi saya sih seperti
hanya menjalani saja. Tidak pernah juga berfikir macam-macam tentang
agama-agama lain. melalui keberagaman agama ini saya juga bisa banyak
belajar mas. Bisa saling mengenal antar agama.
R4: Kalau saya sendiri sih menerima saja mas. Mau komunitas apapun, mau agama
apapun selama berpegang pada pancasila saya tidak pernah masalah mas.
R5: Terhadap agama lain sih secara pribadi, tergantung agamanya, kalau misal
agama tidak sesuai dengan agama saya sayang menolak agama itu, tetapi tidak
melarang, menolaknya secara pribadi tetapi tidak melarang. Biarkan saja
mereka mengimani agamanya.
R6: Kalau secara pribadi sih saya menyikapinya dengan menerima. Tidak pernah
juga merasa menolak agama-agama yang ada. Sejauh ini sih saya netral saja.
R7: Kalau sekarang sih memang masalah agama memang sangat di soroti, terutama
di Indonesia. Kalau di negara lain kan mereka lebih ke pribadi ya, kalau agama
itu ya pribadi mereka. Seperti negara besar di Amerika kan agamamu ya
agamamu, agamaku ya agamaku, mau kamu beragama ya silahkan mau tidak
beragama ya silahkan. Apalagi sekarang kan agama sudah di bawa-bawa ke
dalam politik dan ada masalah sedikit larinya ke agama, itu yang terjadi
sekarang. Kalau soal keberagama saya pribadi sih menerima. Karena kita
sendiri kan memang bukan hanya agama saja yang beragam. Suku kita juga
berbeda, semakin berbeda kan semakin bagus. Kita juga bisa belajar dari
agama-agama lain. Kita bisa sharing juga permasalahan-permasalahan yang
ada. Melalui pertemuan atau kebersamaan kita juga bisa mengerti dan
memahami agama-agama lain gitu.
R8: Kalau saya sih ya menerima saja mas. Ya gimana ya itu sudah keadaannya.
R9: Ya menerima saja mas dengan kenyataan yang ada. Kan kita tidak bisa merubah
apa yang sudah ada.
R10 : Sikap saya biasa saja dan wajar terjadi karna dari kecil sudah hidup dalam
keberagaman agama dan Indonesia memang mempunyai lebih dari 1 agama.
Tidak memandang suatu kepercayaan orang lain yang berbeda dengan adalah
suatu hal yang salah. Cukup bersikap menerima saja.
3. Apakah kamu merasa terganggu dengan atribut keagamaan orang lain?
R1: Tidak mas, sejauh ini sih saya nyaman-nyaman saja. Seperti saya kan Katolik
suku batak dan sekarang tinggal di Jawa Barat, seperti yang mas ketahui sih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
bahwa Jawa Barat mayoritas kan Muslim. Tetapi sejauh ini saya tidak pernah
terganggu dengan atribut yang mereka gunakan.
R2: Sejauh ini sih saya nyaman-nyaman saja. Tidak pernah merasa terganggu.
R3: Tidak mas, tidak pernah terganggu. Saya sih nyaman-nyaman saja, selama tidak
aneh di pandang. Kebetulan teman-teman saya juga banyak yang berbeda
agama dan saya tidak pernah risih dengan atribut agama mereka. Saya juga
tidak pernah mengalami kesulitan untuk berteman dan bergaul dengan orang
yang berbeda agama dengan saya.
R4: Sejauh ini sih saya belum pernah menemukan bahwa saya terganggu. Selama
itu dasarnya pancasila sih saya tidak pernah terganggu.
R5: Selama ini sih saya tidak pernah terganggu mas. Selama tidak mengganggu
saya.
R6: Sejauh ini sih enggak pernah terganggu. Selagi tidak mengganggu saya, ya saya
tidak terganggu. Netral-netral saja sih kalau saya.
R7: Kalau atribut agama lain gak pernah ya. Cuma mungkin lebih kepada sikap
orang dari agama lain terhadap agama tertentu. Kalau dulu di kampung saya
orang merayakan idul fitri kita juga ikut merayakan. Tetapi pernah terjadi
toleransi yang tidak baik, mungkin karena fanatiknya tinggi, sehingga tidak
mau makan di rumah saya, nah di situ saya pernah sedikit terganggu. Kalau
sekarang sih mungkin lebih kepada hari tertentu, misal puasa, kan puasa itu
untuk saling menghormati dan toleransi, tetapi pernah kejadian saya di riau
orang puasa tetapi rumah makan di paksa untuk di tutup, nah kan itu salah.
R8: Kalau sejauh ini sih tidak pernah terganggu. Nyaman-nyaman saja mas.
R9: Sejauh ini sih saya belum pernah terganggu. Tetapi mungkin kalau sikap
mereka saya pernah merasa terganggu, misalnya saja dalam mencari kos tak
jarang saya menemukan yang khusus agama tertentu, misalnya Muslim, nah di
situ merasa tidak enak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
R10 : Selama itu masih dalam koridor peraturan yang berlaku saya tidak masalah.
4. Apakah kamu mengijinkan bila lingkungan di sekitar rumahmu dibangun
tempat ibadah agama lain?
R1: Menginjikan dong mas, karena itu kan hak setiap agama sebenarnya untuk
memiliki tempat beribadah sesuai agamanya masing-masing. Saya sih ga
keberatan, karena di lingkungan tempat saya tinggal juga ada masjid, ya
meskipun mesjid tersebut sudah ada sebelum saya tinggal di situ.
R2: Sangat mengijinkan mas, karena itu kebebasan dan hak jadi kita juga tidak
boleh membatasinya. Kalau misalnya tidak boleh nanti mereka mau beribadah
dimana. Contoh kecil ni mas seperti saya, saya Katolik tetapi saya kuliah di
Universitas Kristen, nah begitu juga dalam beragama, mereka bisa menentukan
pilihannya untuk membangun rumah ibadah agama mereka masing-masing.
Asal tetap mengikuti aturan dan tidak mengganggu hal-hal yang lain.
R3: Mengijinkan mas. Selama itu tidak merugikan dan mengganggu ya silahkan
saja untuk membangun rumah ibadah. Toh itu juga hak mereka, mereka juga
menbangun di atas tanah mereka, jadi saya sih tidak memiliki hak untuk
menghalangi pembangunan rumah ibadah di daerah lingkungan rumah saya.
R4: Kalau saya kebetulan dari Jawa tengah, dari Purbalingga, di sana memang
mayoritas, saudara-saudara kita Muslim. Untuk membangun sih mungkin
susah, tetapi kalau untuk ibadah atau peribadatan di rumah-rumah sendiri tidak
masalah. Untuk membangun sih ya memang masih agak susah karena harus
disesuaikan dengan Perda. Teapi untuk beribadah tidak ada masalah.
R5: Kalau dari saya sendiri sih, saya kan Sumatera Barat ni, di tempat asli ya, kalau
kami sih paling banyaknya Kristen. Kalau pembangunan ya karena itu mereka
membagun di atas tanah mereka sendiri kita tidak bisa menolak sebenarnya.
Tetapi kalau dari masyarakat sih sebenarnya tidak mau ada pembangunan
masjid, tetapi karena masyarakat tahu bahwa itu tanah mereka sendiri ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
mereka tidak bisa apa-apa, tidak bisa memaksa untuk menolak. Kemudian
dengan pembangunan rumah ibadah tertentu itu jadi banyak umat yang
berpindah agama. Jadi kalau dari saya pribadi sih menolak sebenarnya, karena
banyaknya umat yang berpindah agama, tetapi ya mau gimana kita tidak bisa
menolak karena itu tanah-tanah mereka sendiri.
R6: Ya mungkin agak menolak sih. Kalau yang beda agama ya menolak sih. Karena
pertama, kayak muslim gitu kan suara adzan itu kan ribut gitu, ya jadi agak
terganggulah gitu.
R7: Mungkin kalau di Jogja saya pernah liat atau menemukan ada beberapa tempat
yang menolak didirikan Gereja. Kalau saya sendiri sih siapapun boleh ya,
karena di undang-undang kan di atur kebebasan beragama. Cuma ya mungkin
di setiap daerah kan punya aturan begitu. Jadi aturan pemerintah itu harus
diikuti. Jagan tiba-tiba sudah berdiri Gereja, Masjid, Klenteng, Pura, jadi harus
ikut semua prosedur yang ada. Jadi yang penting sih harus ada IMB,
sepengetahuan warga dan mengikuti perda.
R8: Netral saja sih saya mas. Kalau mereka mau membangun ya bangun , kalau
tidak ya tidak apa-apa.
R9: Ya mengijinkan saja mas, itu hak mereka.
R10 : Selama memenuhi ijin yang berlaku saya tidak masalah.
5. Apakah kamu merasa keberatan jika memberi ucapan selamat di hari
raya agama lain?
R1: Tidak pernah merasa keberatan. Karena bagi saya itu hal yang lumrah dan
memang harus kita lakukan sebagai umat beragama untuk menjalin hubungan
kita dengan sesama. Saya sering mengucapkan selamat atas hari raya agama
dengan teman-teman yang seagama maupun tidak seagama dengan saya.
Begitu juga dengan mereka , mereka sering mengucapkan hari raya keagaam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
saya, seperti natal mereka biasanya mengucapkan selamat natal kepada aya,
baik secara langsung maupun melalui sms ataupun whatsapp.
R2: Tidak keberatan mas, malah saya keringanan haha. Saya sih sering sekali
mengucapkan selamat hari raya keagamaan kepada teman-teman saya yang
berbeda agama mas. Begitu juga dengan mereka yang selalu mengucapkan hari
raya keagamaan saya. Kami sering saling mengucapkan. Bahkan saya juga
sering mengingatkan teman saya yang berbeda agama untuk beribadah mas.
R3: Tidak sih mas. Memberi ucapan selamat atas hari raya keagamaan kan itu salah
satu tindakan yang sangat umum untuk dilakukan. Saya sih dari kecil memang
selalu mengucapkan selamat atas hari raya keagamaan teman-teman saya,
biasanya sih idul fitri, tahun baru cina, ataupun nyepi. Begitu juga kalau natal
saya selalu mendapatkan ucapan natal dari teman-teman saya mas.
R4: Tidak mas, karena bagi saya itu salah satu cara kita untuk saling menghormati.
Saya juga sering mengucapkan selamat lebaran kepada teman-teman saya. Dan
saya juga sering mendapatkan ucapan selamat natal dari teman-teman saya
yang berbeda agama.
R5: Tidak keberatan, biasa saja kalau saya mas. Itu sudah hal lumrah yang saya
lakukan sih terhadap beberapa teman yang berbeda agama dengan saya. Jadi
itu seperti timbal balik mas, kalau saya mengucapkan kepada orang, maka nanti
orang juga akan mengucapkan kembali kepada saya.
R6: Saya selalu sih memberi ucapan buat teman-teman yang beda gama gitu.
Misalnya kayak lebaran gitu.
R7: Tidak, saya malah sering mengucapkan. Saya kan punya sahabat muslim saya
sering mengucapkan hari raya keagaaan kepadanya. Kalau dulu kan ada kartu-
kartu ucapan itu, nah itu kita masih mengucapkan melalui itu. Bahkan dari
agama lain pun mengucapkan juga kepada kita seperti hari natal, paskah. Cuma
memang kan ada beberapa yang merasa berat untuk itu, tetapi kalau saya
sampai saat ini sih tidak masalah dengan hal yang begitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17)
R8: Engga pernah keberatan sih. Karna dulu pernah ada mata kuliah agama, nah
dosen agamanya itu membawa pembicara dari agama-agama, jadi itu sih
membuka wawasan saya terhadap agama lain.
R9: Tidak keberatan sih, sah-sah saja untuk mengucapkan selamat hari raya
keagamaan ya kepada agama lain.
R10 : Tidak keberatan, karena tidak ada masalah dengan hal itu.
6. Menurut kamu penting tidak bagi para mahasiswa memahami dan
menerima pluralitas agama?
R1: Menurut saya sih sangat penting, karena kan dalam kehidupan kampus sendiri
kita tidak seagama, kemudian di lingkungan kita juga pasti tidak dalam
lingkungan yang seagama semu. Apalagi kita mahasiswa, orang yang bisa
berfikir lebih seharusnya sih bisa memahami dan menerima pluralitas agama.
Saya sendiri sebagai mahasiswa sih menerima pluralitas agama, meskipun pada
awal tadi saya tidak memahami apa itu pluralitas agama, setelah mas jelaskan
tentang pluralitas agama baru saya mengerti, tetapi dalam kenyataan yang saya
jalani sih saya menerima meskipun saya tidak tahu apa itu pluralitas agama.
R2: Penting mas, yah meskipun mereka tidak memahami paling tidak mereka
menerimalah. Karena kan lebih baik tindakan daripada hanya teori saja mas.
Tetapi untuk mahasiswa yang tidak memahami dan tidak menerima seharusnya
mereka terjun secara langsung ke dalam kehidupan masyarakat. Agar mereka
bisa mengetahui keberagaman yang ada. Karna dengan terjun dan terlibat di
keramaian atau berbagai macam kegiatan yang pesertanya beragama maka
pikiran kita akan semakin terbuka, wawasan kita akan bertambah.
R3: Kalau menurut saya sih penting mas. Karena kan kita beragam jadi perlu
pemahaman dan penerimaan tentang pluralitas agama tersebut. Kita perlu
saling memahami dan menerima. Bisa di bayangkan kalau kita tidak saling
memahami dan menerima pasti akan ngeri sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
R4: Bagi saya sih penting. Kita hidup di masyarakat itu terdiri dari beragam suku,
budaya dan agama. Itu yang seringkali perbedaannya sangat mencolok. Kalau
kita tidak menghargai mereka, kalau kita tidak menghormati mereka, kita pun
tidak dihormati dan diterima mereka. Jadi sangat perlu teman-teman
mahasiswa memahami dan menerima pluralitas agama, agar mereka bisa saling
menghormati di dalam keberagaman ini mas.
R5: Kalau menurut saya penting mas. Dengan memahami dan menerima pluralitas
agama teman-teman mahasiswa bisa lebih saling menghargai dan menghormati
tiap agama yang ada dan mereka temui. Bisa bayangin kalau kita tidak
menerima agama tertentu maka bisa jadi kita juga tidak diterima oleh agama
tertentu. Jadi itu timbal balik mas.
R6: Penting sih.
R7: Sangat perlu sih. Kalau mahasiswa itu sangat perlu, karena dia akan terjun ke
masyarakat nantinya. Lebih banyak terjun ke masyarakat, otomatis dia harus
paham keberagaman itu apakah menjadi sumber perpecahan atau perdamaian.
Jadi sangat perlu bahkan mahasiswa itu harus mengikuti yang namanya kayak
seminar-seminar perdamain, seminar kebangsaan trus mungkin ikut-ikut lintas
agama. Bukan kita mau membandingkan agama kita dengan agama orang lain,
tapi kita paham gituloh, jadi kita bisa toleransi dengan agama lain ketika
membuat sesuatu.
R8: Penting sih bagi mahasiswa bisa memahami dan menerima pluralitas agama.
Karna seperti saya nih, saya kan dari padang, nah mayoritas muslim, agar
kejadian seperti di sana sih idak terjadi seperti kena maki karena dalam bulan
puasa dilihat membawa air minum dalam bungkusan, padahal tidak diminum
hanya dibawa saja.
R9: Menurut saya sih penting, biar nanti para mahasiwa tidak menjadi seperti para
pemilik kos-kosan yang hanya menyewakan kosannya kepada agama tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
R10 : Penting, apalagi di Jogja dipenuhi berbagai macam suku, budaya bahkan
agama. Menurut saya menerima bukan berarti mengikuti agama tersebut.
7. Menurut kamu apakah mahasiswa UKRIM sudah memahami dan
menerima pluralitas agama belum?
R1: Menurut saya sih untuk pemahaman mungkin belum, sama seperti saya, tetapi
kalau untuk menerima pluralitas agama mereka pasti menerima, meskipun
mereka melakukannya itu sudah seperti kebiasaan dari kecil bahwa mereka
bergaul tidak saling membedakan. Sejauh ini saya juga belum pernah
mendapatkan perlakuan driskriminasi karena saya katolik, belum pernah juga
dengar teman-teman yang beragama lain mendapatkan perlakuan tidak
mengenakkan di dalam kampus ini.
R2: Saya rasa sih mereka sudah memahami dan menerima mas, karena sejauh ini
sih saya tidak pernah mendapat tindakan yang kurang menyenagkan. Ya
meskipun saya juga termasuk minoritas di kampus ini, saya sebagai katolik
tidak pernah mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan.
R3: Menurut saya sih sudah mas, karena kampus sendiri juga mau menerima
mahasiswa yang tidak Kristen. Jadi teman teman yang kuliah di sini juga sudah
siap dengan keberagaman agama yang ada.
R4: Kalau menurut saya memang kampus ini memang berbasiskan Iman Kristen.
Kegiatan memang lebih condong secara Kristen. Tahun-tahun ini kampus juga
menerima banyak mahasiswa Islam dan Katolik juga banyak. Selama ini sih
kita saling menghormati. Setahun lalu waktu saya di BEM juga kita
menyesuaikan pemakaian ruangan dengan teman-teman yang Katolik. Jadi
penggunaan ruangan dan acara-acara lain kita saling menyesuaikan dan saling
menghormati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
R5: Menurut saya sih sudah mas. Karena sejauh ini sih pergaulan kami yang
berbeda agama santai-santai saja tidak pernah ada masalah. Saya lihat sih
teman-teman juga sudah saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.
R6: Belum sih kayaknya. Mungkin ada yang sudah dan ada yang belum. Mungkin
belum semuanya deh. Mungkin dari mereka masih ada yang merasa terganggu
dengan agama lain, atau ada yang ga suka juga.
R7: Kalau di sini sih, di UKRIM ini saya kira toleransinya cukup tinggilah. Dalam
agama apaun ya terlepas dia agama muslim, buddha bahkan yang sesama
Kristen seperti Katolik dan Protestan sangat tinggilah toleransinya. Karena di
sini kita, ada beberapa UKM yang membahas memang untuk pluralitas agama
itu. Bahkan kita juga ada mentoring di situ kita juga di ajarkan banyak hal.
Bahkan di sini teman-teman yang non-kristiani juga mau mengikuti kegiatan
kristiani tanpa ada paksaan atau tekanan. Contohnya ada teman yang muslim
yang ikut ambil bagiabn dalam paduan suara dalam natal. Justru kita sih seperti
satu agama semua, seperti tidak ada batasan antar kita di sini.
R8: Menurut saya sih sudah memahami dan menerima, kan ada juga beberapa
teman yang muslim bisa saja bergaul dengan kami teman-teman yang berbeda.
Mereka juga menyadari kalau mereka kuliah di Universitas Kristen.
R9: Kalau menurut saya sih teman teman sudah menerima ya, kalau memahami
saya kurang tahu. Karena dalam pergaulan sih kita bisa berbaur agama apa saja
dan tidak pernah mempermasalahkan agama.
N10 : Menurut saya sudah, karena dari realita sudah terjadi dan tidak ada masalah
sejauh ini dari pandangan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)
8. Apakah di UKRIM pernah terjadi kasus radikalisme atau intoleransi?
Jelaskan kasusnya!
R1: Sejauh yang saya ketahui sih tidak pernah ya mas terjadi kasus radikalisme
ataupun toleransi, sampai saat ini sih ya semua aman-aman saja.
R2: Kalau kejadian di kampus sih saya belum pernah mengetahui mas. Tapi kalau
untuk pengalaman pribadi dua bulan yang lalu itu saya pernah mendapatkan
pengalaman yang kurang mengenakkan. Itu waktu saya mencari kontrakan.
Saya sudah cek ternyata kontrakannya hanya khusus muslim. Ya akhirnya tidak
jadi, itu salah satu contoh tindakan intoleransi yang pernah saya terima, tetapi
bukan di dalam kampus.
R3: Sejauh ini saya belum mengetahui pernah atau tidaknya kasus radikalisme atau
intoleransi yang terjadi di kampus ya mas. Jadi saya sih ga bisa memberi
informasi lebih lanjut. Karena sejauh ini masih adem-adem saja hubungan
teman-teman mahasiswa yang berbeda agama mas.
R4: Kalau selama saya di sini sih, antar agama itu belum pernah ada, tetapi kalau
antar suku itu ya lebih terlihat mas. Jadi perbedaan pandangan antar suku,
perbedaan kebiasaan yang harus di sesuaikan dengan masyarakat sekitar yang
lebih di sorot. Kalau antar agama sih kita sejauh ini aman-aman saja mas,
harmoni-harmoni saja.
R5: Sejauh ini saya belum pernah da tau mas, kejadian-kejadian seperti yang mas
katakan tadi. Kita harmonis-harmonis saja sih sejauh ini di sini. Tetapi kalau
di luar kampus mungkin ya, seperti kosan dan kontrakan itu biasanya kita
menemukan hanya disediakan untuk agama-agama tertentu.
R6: Belum pernah sih di kampus ini.
R7: Kalau di sini belum pernah sih. Cuma kalau dulu lebih kepada suku. Contohnya
ya orang Timur dengan orang bagian Barat. Tetapi ya lebih kepada teman-
teman yang baru sih, kalau yang lama sih tidak. Tetapi 5 tahun terakhir sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI