Pelayanan Publik BPOM

download Pelayanan Publik BPOM

of 9

description

Pelayanan Publik BPOM

Transcript of Pelayanan Publik BPOM

  • CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

    Gambar 1. Piagam Penghargaan yang diraih BPOM dalam IT

    Gambar 2. Pentingnya keamanan data dan informasi mendukung layanan publik elektronik pilar e-government

    Gambar 3. Balai Besar / Balai POM mendapat akreditasi terhadap laboratorium dalam rangka mendukung layanan publik

  • Dua sasaran yang ingin dicapai pada area perubahan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

    Dalam mencapai dua sasaran tersebut, Badan POM telah melakukan upaya bersama antara

    lain sebagai berikut :

    SASARAN 1

    Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (lebih cepat, lebih aman, lebih

    mudah dijangkau, lebih murah) dengan indikatornya adalah pelayanan publik murah,

    terjangkau, cepat dan aman.

    PEL

    AYA

    NA

    N

    PU

    BLI

    K Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (lebih cepat, lebih

    aman, lebih mudah dijangkau, lebih murah) dengan indikatornya adalah pelayanan publik murah, terjangkau, cepat dan aman

    Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat

    2015 Peluncuran inovasi terkait penyediaan informasi yang obyektif, independen, valid, dapat dipercaya, dan mudah diakses oleh masyarakat yaitu aplikasi

    "IONI mobile; "Ayo Cek Gizi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) versi

    desktop dan android, serta "E-SiAPIk (Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan).

    2014 1. BPOM telah melakukan review dan perbaikan atas standar pelayanan secara berkala dan dilakukan dengan melibatkan stakeholders contohnya :

    a. FGD Pelayanan Registrasi Obat dengan melibatkan GP Farmasi dan

    International Pharmaceutical Manufacturing Group yang dilaksanakan pada

    tanggal 6 Juni 2014 dan 4 Maret 2015.

    b. Revisi Peraturan Kepala Badan POM tentang Pendaftaran Pangan Olahan

    (FGD dengan Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia dan

    Pelaku Usaha) yang dilaksanakan pada tgl 28 November 2014.

    c. Revisi Per Ka Badan POM tentang Tata Laksana Pendaftaran Obat

    Tradisional dan Suplemen Kesehatan (telah melalui konsultasi publik

    dengan Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia, GP Jamu,

    Gabungan Pengusaha Obat Tradisional Asing, dan GP Farmasi pada bulan

    Agustus dan November 2014).

  • 1. Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor 39 tahun 2013 tentang

    Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan POM.

    2. Sosialisasi dan implementasi Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor

    39 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan

    POM. Melalui implementasi Perka tersebut diharapkan dapat memicu

    petugas layanan publik untuk melaksanakan tugasnya secara optimal

    dan profesional.

    3. Revisi SOP Penilaian OT, SM dan Kos:

    - POM-02.SOP.06 tentang Pendaftaran Notifikasi Kosmetik,

    Pendaftaran Notifikasi Perubahan (Variasi) Kosmetik dan

    Pembatalan Notifikasi Kosmetik karena prosedurnya disesuaikan

    dengan PerKa Badan POM No.39 Tahun 2013 tentang Standar

    Pelayanan Publik

    - POM-02.SOP.07 tentang Pendaftaran dan Pembatalan Persetujuan

    Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan karena prosedurnya

    disesuaikan dengan PerKa Badan POM No.39 Tahun 2013 tentang

    Standar Pelayanan Publik

    4. Revisi SOP Penilaian Keamanan Pangan:

    - POM.02.SOP.05 tentang Pendaftaran produk pangan karena adanya

    penambahan produk pangan high risk yang pendaftarannya

    dilakukan melalui e-registration, notifikasi perubahan data produk

    2013

    2. Penerapan e-reg dan e-notifikasi secara bertahap, yaitu

    Pengembangan e-reg renewal obat, Implementasi e-reg Obat copy

    (reg), Pengembangan sistem e-reg untuk registrasi baru OT & SM,

    Implementasi sistem e-reg untuk OT low risk dan registrasi ulang,

    Implementasi notifikasi kosmetik, Implementasi sistem notifikasi

    variasi dan daftar ulang. Implementasi sistem e-payment (notifikasi

    kosmetik), Pengembangan sistem e-reg untuk pendaftaran iklan,

    Implementasi e-Payment pada aplikasi e-Registration, Uji coba

    penerapan implementasi pendaftaran pangan highrisk melalui e-

    Registration, Implementasi e-reg pangan high risk tahap I (bulan

    agustus 2014) dan pengembangan system untuk e-reg highrisk tahap

    II.

    3. Peluncuran contact center HALOBPOM 1500533 bertepatan dengan

    acara puncak Peringatan HUT Badan POM RI ke-13 tanggal 5 Februari

    2014 dalam rangka meningkatkan akses publik terhadap layanan

    informasi terkait pengawasan Obat dan Makanan.

    4. PeGI award 2013 peringkat I tingkat LPNK dari 19 LPNK. PeGI

    merupakan penilaian terkait pengembangan dan pemanfaatan TIK di

    lingkungan instansi pemerintah yang diselenggarakan oleh Kementrian

    Komunikasi dan Informatika.

  • 1. Pengembangan e-registrasi dan e-payment antara lain Pengembangan e-reg

    obat copy, pengembangan sistem e-reg untuk OT low risk, Implementasi

    notifikasi kosmetik, pengembangan sistem e-payment (link dengan notifikasi

    kosmetik), percepatan Finalisasi Payung Hukum terkait e-registration,

    penerapan Finalisasi e-Registration pangan lowrisk, Persiapan perencanaan

    pembangunan e-Payment (pangan lowrisk), peningkatan infrastrukur untuk

    mendukung implementasi e-Registration pada ruang pelayanan publik,

    penerapan e-reg pangan low risk tahap I.

    2. Mengembangkan metode dan sarana penyampaian

    keluhan/saran/masukan: Keluhan pelanggan dapat disampaikan melalui

    kotak saran/keluhan, konsultasi langsung maupun via telepon dan e-mail

    atau ULPK, Terdapat IK Pengaduan Ketidaksesuaian.

    3. Memperkuat infrastruktur di seluruh unit layanan : Telah melakukan

    renovasi sarana pelayanan publik, telah melakukan peningkatan kompetensi

    petugas pelayanan publik.

    2012

    5. Revisi SOP Inspeksi dan Sertifikasi OT, Kosmetik dan Produk Komplemen-

    POM.03.SOP.04 tentang Penerbitan SKI/SKK NOM/Izin SAS/SKE Obat dan

    Makanan karena disesuaikan dengan PerKa Badan POM No.27 Tahun 2013

    tentang pengawasan pemasukan obat dan makanan ke dalam wilayah

    Indonesia dan Perka Badan POM no.28 tahun 2013 tentang pengawasan

    pemasukan bahan obat, bahan obat tradisional, bahan suplemen kesehatan,

    dan bahan pangan ke dalam wilayah Indonesia.

    - Menerapkan e-reg dan e-notifikasi secara bertahap, yaitu Implementasi

    e-Reg obat copy (pra-reg) dan penyempurnaan aplikasi e-reg obat copy

    (reg), Pengembangan sistem e-reg untuk daftar ulang OT & SM,

    Implementasi sistem e-reg untuk OT low risk. Implementasi notifikasi

    kosmetik, Pengembangan sistem notifikasi variasi dan daftar ulang OT,

    Implementasi sistem e-payment (notifikasi kosmetik), Pengembangan

    tracking system dan reporting sistem e-reg obat, Pengembangan system

    e-reg pangan high risk tahap I, Implementasi e-reg pangan lowrisk tahap

    II (penambahan jenis kategori pangan yang didaftarkan), Uji coba e-

    payment pendaftaran pangan melalui e-reg.

    6. Penerapan SKI paperless

    Penerbitan SKK Non Obat dan Makanan pada e-bpom Badan POM sehingga

    mendukung efisiensi dan efektivitas sistem NSW sehingga diharapkan

    pelayanan akan semakin cepat, efisien, efektif dan lebih transparan.

  • Gambar 4. Tampilan e-registration pada website

    1. Peraturan Kepala BPOM Nomor HK.03.1.23.08.11.07456 Tahun 2011 tentang

    Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan BPOM

    2. PP Nomor 48 tahun 2010 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan

    negara bukan pajak yang berlaku pada Badan POM

    3. Menerapkan & mengembangkan e-reg dan e-notifikasi : Analisis kebutuhan

    sistem e-reg obat, mengembangkan prototipe e-reg, Telah menerapkan

    notifikasi kosmetik, Pengembangan aplikasi e-registration untuk pangan

    lowrisk, Pelatihan kepada user e-registration pangan lowrisk bekerjasama

    dengan GAPMI, Penyusunan rencana payung hukum untuk e-Registration

    4. Penerapan single sign on (SSO)

    2011

  • Gambar 5. Halo BPOM Contact Center

    Gambar 6. Tampilan PIONas pada website

    Gambar 7. Tampilan aplikasi PJAS pada website

  • Gambar 8. Tampilan aplikasi Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan pada website

    SASARAN 2

    Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat

    2014 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) melalui pelaksanaan Survei Kepuasan Pelanggan untuk seluruh unit pelayanan publik di Badan POM dan Balai

    Besar/ Balai POM oleh Inspektorat dengan tahun 2014 : 71,18 (Baik)

    2. Survei IKM yang dilakukan oleh Biro Hukum dan Humas terhadap unit

    pelayanan pengaduan konsumen (ULPK ) di Pusat dan Balai Besar/Balai POM

    seluruh Indonesia, dengan hasil tahun 2014 : 73,56 (Sangat Baik)

    3. Meningkatnya intensitas KIE kepada masyarakat, baik secara langsung

    (misalnya KIE kepada ibu-ibu melalui acara berformat talkshow Badan POM

    Sahabat Ibu)

    4. maupun secara tidak langsung yang memanfaatkan berbagai media massa

    dan media luar ruang.

    5. Survei kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh Direktorat Penilaian

    Keamanan Pangan melalui pihak ketiga tahun 2014 : 68,66

    6. Survei kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh Direktorat Insert OT, Kos, dan

    PK melalui pihak ketiga tahun 2014 : 69,029

    7. Diselenggarakannya forum komunikasi dengan pelaku usaha di daerah

    2013 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) melalui pelaksanaan Survei Kepuasan Pelanggan untuk seluruh unit pelayanan publik di Badan POM dan Balai

    Besar/ Balai POM oleh Inspektorat dengan tahun 2013 : 68,18 (Baik

    2. Survei IKM yang dilakukan oleh Biro Hukum dan Humas terhadap unit

    pelayanan pengaduan konsumen (ULPK ) di Pusat dan Balai Besar/Balai POM

    seluruh Indonesia, dengan hasil tahun 2013 : 70,56 (Sangat Baik)

    3. Meningkatnya intensitas KIE kepada masyarakat, baik secara langsung

    (misalnya KIE kepada ibu-ibu melalui acara berformat talkshow Badan POM

    Sahabat Ibu) maupun secara tidak langsung yang memanfaatkan berbagai

    media massa dan media luar ruang.

  • 2012 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) melalui pelaksanaan Survei Kepuasan Pelanggan untuk seluruh unit pelayanan publik di Badan POM dan Balai Besar/

    Balai POM oleh Inspektorat dengan tahun 2012 : 69, 03 (Baik)

    2. Survei IKM yang dilakukan oleh Biro Hukum dan Humas terhadap unit

    pelayanan pengaduan konsumen (ULPK) di Pusat dan Balai Besar/Balai POM

    seluruh Indonesia, dengan hasil tahun 2012 : 68,00 (Baik)

    3. Meningkatnya intensitas KIE kepada masyarakat, baik secara langsung

    (misalnya KIE kepada ibu-ibu melalui acara berformat talkshow Badan POM

    Sahabat Ibu) maupun secara tidak langsung yang memanfaatkan berbagai

    media massa dan media luar ruang.

    2011 1. Diterapkannya sistem ISO 9001:2008 terkait dengan keluhan pelanggan sehingga kinerja dan mutu pelayanan diharapkan akan semakin profesional

    dan dapat terpenuhinya kepuasan pelanggan.

    2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) melalui pelaksanaan Survei Kepuasan

    Pelanggan untuk seluruh unit pelayanan publik di Badan POM dan Balai Besar/

    Balai POM oleh Inspektorat dengan hasil 69,65 (Baik)

    3. Survei IKM yang dilakukan oleh Biro Hukum dan Humas terhadap unit

    pelayanan pengaduan konsumen (ULPK) di Pusat dan Balai Besar/Balai POM

    seluruh Indonesia, dengan hasil tahun 2011: 60,8 (Baik).

    4. Meningkatnya intensitas KIE kepada masyarakat, baik secara langsung

    (misalnya KIE kepada ibu-ibu melalui acara berformat talkshow Badan POM

    Sahabat Ibu) maupun secara tidak langsung yang memanfaatkan berbagai

    media massa dan media luar ruang.

  • Gambar 4. Talkshow saat acara Badan POM Sahabat Ibu

    Gambar 5. Forum Komunikasi dengan Pelaku Usaha Daerah