Pengawasan Pelayanan Publik

27
Disampaikan pada Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, 2014 Lembaga Administrasi Negara RI Makassar, 21 Agustus 2014 MUSLIMIN B. PUTRA Bidang Pencegahan OMBUDSMAN RI Perwakilan Sulsel

Transcript of Pengawasan Pelayanan Publik

Page 1: Pengawasan Pelayanan Publik

Disampaikan pada

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, 2014

Lembaga Administrasi Negara RI

Makassar, 21 Agustus 2014 MUSLIMIN B. PUTRA

Bidang Pencegahan OMBUDSMAN RI Perwakilan

Sulsel

Page 2: Pengawasan Pelayanan Publik

Apa Itu Pelayanan Publik ?

• Pelayanan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara

dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik (UU No.

25/2009)

Page 3: Pengawasan Pelayanan Publik

Hakikat Layanan Publik

• Hakikat layanan publik adalah pemberian layanan prima

kepada masyarakat yang merupakan perwujudan dari

kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi

masyarakat.

• Pengejawantahan Kedaulatan rakyat dengan cara

memenuhi hak-hak masyarakat sebagai penerima

layanan publik.

Page 4: Pengawasan Pelayanan Publik

Domain Pelayanan Publik

• Barang dan jasa yang termasuk dalam kategori barang

publik atau barang yang memiliki eksternalitas tinggi

biasanya tidak dapat diselenggarakan oleh korporasi

atau diserahkan kepada pasar karena mereka tidak

dapat mengontrol siapa yang mengkonsumsi barang dan

jasa tersebut. Sementara barang dan jasa tersebut

sangat penting bagi kehidupan warga dan masyarakat

luas.

• Misalnya, pendidikan dasar, pelayanan kesehatan

preventif dan dasar, pertahanan negara, pembersihan

pencemaran udara, dan pembangunan jalan umum.

Page 5: Pengawasan Pelayanan Publik

Domain Pelayanan Publik

• Penyediaan barang dan jasa yang dilakukan

untuk mencapai tujuan dan misi negara,

walaupun barang dan jasa itu bersifat privat,

dapat dikatakan sebagai pelayanan publik.

Tujuan dan misi negara biasanya diatur dalam

konstitusi atau peraturan perundangan lainnya.

Contoh pelayanan untuk memenuhi tujuan dan

misi negara adalah pelayanan pendidikan,

kesehatan, dan jaminan sosial

Page 6: Pengawasan Pelayanan Publik

Domain Layanan Publik

• Layanan publik dimaknai sebagai dua pengertian:

• Pelayanan oleh negara kepada masyarakat, baik

diselenggarakan oleh instansi-instansi pemerintah

maupun badan hukum lain milik pemerintah.

• Pelayanan yang diberikan oleh swasta kepada

masyarakat sebagai customer-nya.

• Pengertian kedua ini seringkali tidak dikategorikan

sebagai layanan publik, tetapi dimaknai sebagai

layanan pada sektor swasta

Page 7: Pengawasan Pelayanan Publik

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA (ORI)

Adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan, termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan Swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Page 8: Pengawasan Pelayanan Publik

Bersifat mandiri dan tidak memiliki

hubungan organik dengan lembaga

negara dan instansi pemerintahan

lainnya, serta dalam menjalankan

tugas dan wewenangnya bebas dari

campur tangan kekuasaan lainnya.

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

(ORI)

Page 9: Pengawasan Pelayanan Publik

VISI ORI

Menjadi lembaga negara yang mampu melaksanakan fungsi pengawasan sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan sebaik-baiknya dari penyelenggara negara, penyelenggara pemerintahan, badan ataupun perseorangan yang berkewajiban memberi pelayanan publik.

Page 10: Pengawasan Pelayanan Publik

MISI ORI

1. Melakukan tindakan pengawasan, menyampaikan

rekomendasi dan mencegah maladministrasi dalam

pelaksanaan pelayanan publik.

2. Mendorong penyelenggara Negara dan pemerintahan

agar lebih efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih serta

bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

3. Meningkatkan budaya hukum nasional, kesadaran

hukum masyarakat dan supremasi hukum yang

berintikan pelayanan, kebenaran dan keadilan.

Page 11: Pengawasan Pelayanan Publik

ASAS ORI

1. Kepatutan;

2. Keadilan;

3. Non-diskriminasi;

4. Tidak memihak;

5. Akuntabilitas;

6. Keseimbangan;

7. Keterbukaan; dan

8. Kerahasiaan.

Page 12: Pengawasan Pelayanan Publik

Tujuan Dilahirkannya ORI

1. Mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil, dan

sejahtera;

2. Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan

yang efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih, serta

bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

3. Meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang

agar setiap warga negara dan penduduk memperoleh

keadilan, rasa aman, dan kesejahteraan yang semakin

baik;

Page 13: Pengawasan Pelayanan Publik

4. Membantu menciptakan dan

meningkatkan upaya untuk

pemberantasan dan pencegahan

praktek-praktek Maladministrasi,

Diskriminasi, Kolusi, Korupsi, serta

Nepotisme;

5. Meningkatkan budaya hukum

nasional, kesadaran hukum

masyarakat, dan supremasi hukum

yang berintikan kebenaran serta

keadilan.

Page 14: Pengawasan Pelayanan Publik

MENYELESAIKAN

LAPORAN

PUBLIK

1. menerima

Laporan atas

dugaan

Maladministrasi

dalam

penyelenggaraan

pelayanan publik;

2. melakukan

pemeriksaan

substansi atas

Laporan;

3. menindaklanjuti

Laporan yang

tercakup dalam

ruang lingkup

kewenangan

Ombudsman;

• 2

• OWN

MOTION

INVESTIGATI

ON

4. melakukan

investigasi

atas prakarsa

sendiri

terhadap

dugaan

Maladministra

si dalam

penyelenggara

an pelayanan

publik;

4

PENCEGAHAN

7. melakukan

upaya

pencegahan

Maladministras

i dalam

penyelenggara

an pelayanan

publik; dan

8. melakukan

tugas lain yang

diberikan oleh

undangundang

• 3

• KOORDINASI

5. melakukan

koordinasi dan

kerja sama

dengan

lembaga

negara atau

lembaga

pemerintahan

lainnya serta

lembaga

kemasyarakat

an dan

perseorangan;

6. membangun

jaringan kerja;

EMPAT TUGAS ORI

Page 15: Pengawasan Pelayanan Publik

Kewenangan ORI

Meminta keterangan secara lisan dan/atau tertulis dari pelapor, terlapor, atau

pihak lain yang terkait mengenai laporan yang disampaikan

kepada Ombudsman; Memeriksa keputusan, surat-menyurat, atau

dokumen lain yang ada pada pelapor ataupun terlapor untuk

mendapatkan kebenaran suatu laporan;Meminta klarifikasi dan/atau

salinan atau fotokopi dokumen yang diperlukan dari instansi manapun

untuk pemeriksaan laporan dari instansi laporan;

Page 16: Pengawasan Pelayanan Publik

Kewenangan ORI

Melakukan pemanggilan terhadap pelapor, terlapor, dan

pihak lain yang terkait dengan laporan;Menyelesaikan

laporan melalui mediasi dan konsiliasi atas permintaan

para pihak;Membuat rekomendasi mengenai

penyelesaian laporan, termasuk rekomendasi untuk

membayar ganti rugi dan/atau rehabilitasi

kepada pihak yang dirugikan;

Page 17: Pengawasan Pelayanan Publik

Kewenangan ORI

Demi kepentingan umum mengumumkan hasil temuan,

kesimpulan, danrekomendasi;Menyampaikan saran kepada Presiden,

kepala daerah, atau pimpinan penyelenggara Negara lainnya

guna perbaikan dan penyempurnaan

organisasi dan/atau prosedur pelayanan publik;

Menyampaikan saran kepada Dewan Perwakilan

Rakyat dan/atau Presiden, DPRD dan/atau kepada daerah

agar terhadap undang-undang dan peraturan perundang-undangan

lainnya diadakan perubahan dalam rangka mencegah maladministrasi.

Page 18: Pengawasan Pelayanan Publik

Kewenangan ORI

Menjatuhkan rekomendasi kepada Terlapor dan Atasan Terlapor yang

sifatnya wajib dilaksanakan (legally binding), sesuai Ayat 1, Pasal 38,

UU 37 Tahun 2008.

Mengajukan saran perubahan atau perbaikan terhadap peraturan

perundang-undangan yang menyangkut masalah pelayanan publik

baik kepada Presiden, DPR, serta Kepala Daerah dan DPRD,

termasuk pelayanan publik yang dilakukan oleh BUMN, BUMD dan

BHMN.

Page 19: Pengawasan Pelayanan Publik

Kewenangan ORI

Berwenang menghadirkan secara paksa Terlapor, Pelapor ataupun

Saksi yang telah dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut tidak memenuhi

panggilan (Pasal 31 UU 37 Tahun 2008 dan sudah diperkuat dengan

MOU ORI dengan Kepolisian RI).

Dalam melaksanakan pemeriksaan lapangan, dapat melakukan

pemeriksaan ke objek pelayanan publik tanpa pemberitahuan terlebih

dahulu (Pasal 34, UU 37 Tahun 2008).

Berwenang untuk memeriksa dokumen-dokumen terkait yang diperlukan

dari instansi manapun untuk melakukan pemeriksaan laporan atau

berdasarkan inisiatif sendiri (huruf b, ayat 1, pasal 8 UU 37 Tahun 2008).

Page 20: Pengawasan Pelayanan Publik

Ancaman & Imunitas

Ancaman pidana bagi setiap orang yang menghalangi Ombudsman

dalam melakukan pemeriksaaan, dipidana penjara paling lama 2

(dua) tahun atau denda paling banyak Rp.1 milyar (Pasal 44, UU 37

Tahun 2008).

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Ombudsman

Republik Indonesia diperkuat dengan pasal imunitas, yaitu tidak

dapat ditangkap, ditahan, diinterogasi, dituntut atau digugat di muka

pengadilan (pasal 10, UU 37 Tahun 2008).

Instruksi Presiden No.9 Tahun 2011, bahwa semua Kementerian,

Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, wajib

berkoordinasi dengan ORI (Ombudsman Republik Indonesia), KPK

(Komisi Pemberantasan Korupsi), PPATK (Pusat Pelaporan dan

Analis Transaksi Keuangan), BI (Bank Indonesia), LPSK (Lembaga

Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta MA (Mahkamah

Agung).

Page 21: Pengawasan Pelayanan Publik

3 Wujud penyalahgunaan Wewenang

Kebijakan yg BERTENTANGAN dengan peraturanperundangan, baik secara prosedural / formal maupun secara material / substansial(Onrechmatige overheidsdaad).

Seorang pejabat menggunakan wewenangnyaUNTUK TUJUAN LAIN dari maksud diberikannyawewenang tsb. Artinya, telah terjadipenyalahgunaan wewenang (Detournement de Pouvoir).

Seorang pejabat seharusnya TIDAK SAMPAI KEPADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN tsb. Artinya, pejabat tsb berbuat sewenang-wenang (Abus de Droit).

Page 22: Pengawasan Pelayanan Publik
Page 23: Pengawasan Pelayanan Publik

Menunda pelayanan, penanganan berlarut/tdk menangani (undue delay).

Penyalahgunaan wewenang/berlebihan (abuse of power).Bersikap tidak adil/nyata-nyata berpihak (not impartiality).Bersikap diskriminatif, sifat tidak patut yg tidak sesuai dengan

aturan/fakta.Pemalsuan/persekongkolan (forgery/conspiracy).Intervensi (intervention).Inkompetensi (incompetence).Imbalan/praktek KKN.Penyimpangan prosedur (procedure deviation).Penggelapan barang bukti/penguasaan tanpa hak (illegal

possesion & ownership).Bertindak tidak layak (inappropriate practices).Melalaikan kewajiban (neglecting obligation).

Page 24: Pengawasan Pelayanan Publik

Terjadinya Pungli di hampir semua sekolah terutama di kotaMakassar.

PENERBITAN IMB Yang tidak sesuai Aturan .

Seringnya bayi atau pasien meninggal karena ditolak Rumahsakit

Masih banyaknya Pengaduan Masyarakat terkait Perizinan

Masih banyaknya mafia dalam pengurusan IMB

Seringnya Masyarakat Mengadukan kinerja Kepolisian

Masih sangat ribetnya pengurusan sertfikat tanah di BPN

Masih banyaknya pungutan yg dilakukan kep.daerah kepada para kep.sekolah dan pejabat dibawahnya.

Pengurusan Passport di Kantor Imigrasi

Kisruh hasil kelulusan honorer Kategori II

Dll

Page 25: Pengawasan Pelayanan Publik

Penanda Tanganan Pakta Integritas

Bupati dan Walikota se Sulsel

Page 26: Pengawasan Pelayanan Publik

Penanda Tanganan Pakta Integritas

seluruh Kepala Sekolah di Makassar

Page 27: Pengawasan Pelayanan Publik

TERIMA KASIH

27