Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

25
GENERAL PEMERIKSAAN DRIVE BELT OTO.KR01.001.01 MODUL 12 DARI 18 BUKU INFORMASI

Transcript of Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Page 1: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

GENERAL

PEMERIKSAAN DRIVE BELTOTO.KR01.001.01

MODUL 12 DARI 18

BUKUINFORMASI

Page 2: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Daftar Isi Halaman

Bagian - 1 2

Pendahuluan 2

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2

Disain Modul 2

Isi Modul 3

Pelaksanaan Modul 3

Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi 4

Hasil Pelatihan 5

Pengenalan 5

Prasyarat 5

Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5

Keselamatan Kerja 6

Bagian - 2 7

Pemeriksaan Kondisi dan Kekencangan Sabuk Penggerak dan Pipa-pipa

7

Mesin Memeriksa Kekencangan, Keausan dan Kerusakan Sabuk

Penggerak7

Penggantian Sabuk Penggerak 12

Bagian – 3 16

Pemeriksaan Pipa mesin Terhadap Gejala Kerusakan atau Keretakan 16 Pemeriksaan pipa mesin terhadap keretakan dan kerusakan 16

Hubungan Pipa Sistem Pendingin dan Pemanas 17

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.001.01

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 1/18

Page 3: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Bagian - 1

Pendahuluan

Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.

Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.

Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.

Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indoensia adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif.

Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.001.01

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan .

Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya.

Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.

Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja.

Disain Modul .

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :

Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.

Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 2/18

Page 4: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

.

Isi Modul

Buku Informasi

Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek

kerja.

Buku Kerja

Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan

memahami informasi kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian

keterampilan peserta pelatihan. kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam

melaksanakan praktek kerja.

Buku Penilaian

Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan

keterampilan metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta

pelatihan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai

keterampilan semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan modul .

Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai

sumber pelatihan menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan

pelatihan memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan

menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil

peserta pelatihan pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 3/18

Page 5: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

memberikan jawaban pada Buku Kerja mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.

Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi

PrasyaratKompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.

Elemen KompetensiTugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.

Kriteria Unjuk KerjaKegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen.

Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan.

Panduan PenilaianMerupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja.

KonteksMerupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan.

Aspek-aspek yang diperlukanMenentukan kegiatan inti yang harus dinilai.

Persyaratan Level Literasi dan Numerasi

Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1Level Literasi

1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.

2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.

3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.

Level Numerasi1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah

secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik.

2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks.

3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 4/18

Page 6: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Hasil Pelatihan

Membicarakan dan mengidentifikasi sabuk belt) dan pipa mesin dan pemeriksaan kekencangan, keausan dan kerusakan.

Menjelaskan kondisi dan kekencangan yang benar dari sabuk dan pipa mesin Membisarakan persyaratan keselamatan kerja untuk pemeriksaan sabuk dan

pipa mesin Pemeriksaan semua sabuk dari keausan, kerusakan dan kekencangan Pemeriksaan dan raba pipa dari kerusakan dan keausan. Pemeriksaan hubungan pipa dari tanda kebocoran dan kekencangan yang benar Mengindifikasi pengantian sabuk dan pipa mesin.

Pengenalan

Semua kendaraan memerlukan perawatan secara periodik, yang penting untuk peserta ketahui mengapa ini penting juga seperti kebutuhan perbaikan. Dengan kata “mengapa” dapat membantu menyarankan pelanggan bahwa untuk perawatan kendaraan secara rutin adalah sesuai dengan petunjuk spesifikasi kendaraan.

Prasyarat

Sebelum mengikuti modul ini, peserta pelatuhan harus sudah menyelesaikan modul berikut ini. Dianjurkan dengan sangat untuk mengikuti modul di bawah ini secara lengkap

OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)

Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih.

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 5/18

Page 7: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Keselamatan Kerja

Umum

Modul OTO.KR01.016.01 Kesehatan dan Keselamatan Kerja mengacu pada kesehatan kerja yang sesuai dengan yang berlaku di Indonesia atau di Institusi anda, dan data-data dalam majalah-majalah keselamatan bahan praktik Baca dan pelajari rekomendasi mereka sebelum menggunakan modul ini

Pribadi

Ikuti persyaratan-persyaratan kleselamatan kerja sebagai gais besar dalam n modul-modul dan sebagai petunjuk melalui modul ini

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 6/18

Page 8: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Bagian - 2

Pemeriksaan Kondisi dan Kekencangan Sabuk Penggerak dan Pipa-pipa Mesin

Memeriksa Kekencangan, Keausan dan Kerusakan Sabuk Penggerak

Sabuk Penggerak

Pemeriksaan sabuk penggerak dari kerusakan.

1. Pemeriksaan pada Sabuk Penggerak

Pemeriksaan visual sabuk penggerak meliputi keretakan, keausan, sobek atau licin.

Jika diperlukan sabuk penggerak harus diganti.

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 7/18

Kebutuhan PerawatanSabuk penggerak memindahkan tenaga mesin dari poros engkol ke bagian-bagian yang memerlukan tenaga mesin seperti pompa air pendingin dan kipas radiator, alternator, pompa minyak power steering, dan kompresor pendingin udara. Sabuk penggerak biasanya sangat elastis jika masih baru. Di dalam penggunaannya sabuk penggerak akan terjadi keausan dan kekakuan, dan itu menjadi awal dari keretakan. Untuk itu diperlukan pemeriksaan dan penggantian sabuk penggerak secara berkala.

Page 9: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

PENTING!Keadaan permukaan dalam dari sabuk “V” yang menempel dengan bagian bawah dari alur pulley dapat membuat sabuk penggerak cepat aus.

PENTING! Putar poros engkol pelan-pelan searah jarum jam, periksa sabuk penggerak

terhadap kerusakan.

2. Pemeriksaan terhadap pemasangan sabuk penggerak

Sabuk penggerak harus benar-benar terpasang dengan benar pada alur bergerigi

3. Pemeriksaan terhadap kekencangan sabuk penggerak

Dengan menggunakan pengukur kekencangan, periksa kekencangan sabuk penggerak.

Jika diperlukan, setel kekencangan sabuk penggerak

Benar Salah Salah

Kekencangan sabuk penggerak: (hanya untuk contoh)

Penggunaan: Alternator 130 20lb (40 – 55 kg)PS 80 20lb (20 – 35 kg)AC 130 20lb (25 – 40 kg)

Sabuk penggerak baruAlternator 160 20lb (60 – 70 kg)PS 125 20lb (45 – 55 kg)AC 160 20lb (55 – 65 kg

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 8/18

Page 10: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

4. Penyetelan sabuk penggerak Alternator, jika diperlukan

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 9/18

Perbandingan

Pemeriksaan kekencangan tanpa alat ukur kekencanganPeriksa lenturan sabuk penggerak dengan menekan sabuk di antara puli dengan tekanan 10 kg (22,0 lb, 98 N)

Kelenturan sabuk penggerak:Penggunaan sabukAlternator (A) 10 - 12 mm

(0,39 – 0,47 in)PS (B) 6 – 8 mm

0,24 – 0,31 in.)AC © 6 – 7 mm

0,24 – 0,28 in.)

Sabuk penggerak baruAlternator (A) 8,5 - 10,5 mm

(0,335 – 0,413 in)PS (B) 5 - 6 mm

0,20 – 0,24 in.)AC © 6 – 7 mm

0,24 – 0,28 in.)

Penting ! Jika menggunakan pengukur kekerasan, kekencangan sabuk penggerak

dapat diperiksa antara 2 puli “Sabuk baru” diperiksa kembali setelah mensin berputar kurang lebih

selama 5 menit. “Sabuk yang lama “ juga diperiksa kembali setelah mesin berputar lebih dari

5 menit

(a) Kendorkan baut dudukan alternator (alternator pivot nut) dan baut penyetel (Lock bolt)

(b) Kencangkan sedikit baut dudukan untuk memungkinkan penyetelan posisi alternator.

Page 11: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 10/18

(c) Sisipkan batang pengungkit antara blok silinder dan alternator, kemudian ungkit alternator untuk mengencangkan sabuk penggerak

Penting !Jangan mengungkit terlalu keras karena akan menyebabkan kerusakan bagian-bagian mesin (bantalan alternator, pompa air pendingin, dsb)

(d) Tahan batang pengungkit, keraskan baut pengikat dan periksa kekencangan sabuk dengan menggunakan pengukur kekencangan atau seperti penjelasan sebelumnya tentang pemeriksaan kekencangan tanpa alat.

(e) Kencangkan baut dudukan dan baut pengikat.

5. Penyetelan kekencangan sabuk penggerak power steering, jika diperlukan.

Setel kekencangan sabuk penggerak power steering sama seperti penyetelan kekencangan sabuk penggeral alternator.

Page 12: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

6. Penyetelan kekencangan sabuk penggerak kompresor pendingin udara, jika diperlukan

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 11/18

(a) Kendorkan mur pengunci puli penyetel sabuk penggerak sehingga puli dapat bergoyang

(b) Putar baut puli penyetel untuk menyetel kekencangan sabuk penggerak.

Penting !Memutar baut penyetel searah jarum jam akan mengencangkan sabuk penggerak.

(c) Keraskan mur pengunci puli penyetel dan periksa sekali lagi kekencangan sabuk penggerak dengan menggunakan alat pengukur kekencangan.

Penting Sesudah pengerasan mur pengunci puli penyetel, jangan keraskan baut penyetel.

Page 13: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Penggantian Sabuk Penggerak

Tanpa power steering:Memutar baut penyetel berlawanan jarum jam akan mengendorkan sabuk penggerak

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 12/18

Penting! Untuk mengganti sabuk

penggerak, dimulai dari sabuk penggerak yang paling luar (jauh dari mesin). Ketika memasang sabuk penggerak baru dimulai dari sabuk penggerak yang paling dalam (dekatdengan mesin).

Ada beberapa cara untuk penyetelan kekencangan sabuk penggerak. Disini dijelaskan salah satu cara penyetelan. Periksa buku petunjuk perbaikan dan perawatan kendaraan.

1. Melepas sabuk penggerak untuk kompresor pendingin udara atau power steering.

(a) Kendorkan mur pengikat puli pengencang sehingga puli dapat bergoyang.

(b) Untuk mengendorkan sabuk penggerak, putar baut penyetel puli, kemudian lepas sabuk penggerak dari puli.

Penting!Dengan power steering:Memutar baut penyetel searah jarum jam akan mengendorkan sabuk penggerak

Page 14: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 13/18

2. Melepas sabuk penggerak alternator.

(a) Kendorkan baut dudukan (sebagai engsel).

(b) Kendorkan baut pengikat penyetel geser sehingga baut penyetel geser dapat disetel maju dan mundur.

(c) Untuk mengendorkan kekencangan sabuk penggerak putar mur untuk baut penyetel geser berlawanan arah jarum jam, kemudian lepas sabuk penggerak dari puli.

3. Memasang sabuk penggerak baru untuk alternator.Pasangkan sabuk penggerak baru pada puli poros engkol dan alternator.

4. Penyetelan kekencangan sabuk penggerak alternator.

(a) Putar mur untuk baut penyetel geser searah jarum jam untuk mengencangkan sabuk penggerak.

(b) Keraskan baut pengikat penyetel geser dan periksa kembali kekencangan dengan menggunakan alat pengukur kekencangan

Kekencangan sabuk penggerakSabuk baru 40 – 60 kg (88-132 lb)Sabuk lama 20 – 40 kg (44-88 lb)

Penting! Sabuk baru” diperiksa kembali setelah mensin berputar kurang lebih

selama 5 menit. “Sabuk yang lama “ juga diperiksa kembali setelah mesin berputar

lebih dari 5 menit

(c) Pastikan kekerasan dari baut dudukan dan baut penyetel geser

Page 15: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

5. Memasang sabuk penggerak baru untuk kompresor pendingin udara dan power steering.

6. Penyetelan kekencangan sabuk penggerak untuk kompresor pendingin udara dan power steering.

(b) Keraskan mur untuk baut penyetel dan periksa kembali kekencangan sabuk penggerak dengan menggunakan alat ukur kekencangan sabuk

Kekencangan sabuk penggerak:Sabuk baru PS 70 – 80 kg (154 – 176 lb)

AC 55 – 65 kg (121 – 143 lb)Sabuk lama PS 30 – 45 kg (66 – 99 lb)

AC 25 – 40 kg (55 – 88 lb)

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 14/18

Sesudah memasang sabuk penggerak , periksa penempatan sabuk penggerak terhadap alur bergerigi

(a) Putar baut pengikat puli penyetel untuk mengencangkan sabuk penggerak.

Penting !Dengan power steering:Putar baut penyetel berlawanan dengan arah jarum jam untuk mengencangkan sabuk penggerakTanpa sabuk penggerakPutar baut penyetel searah dengan arah jarum jam untuk mengencangkan sabuk penggerak

Page 16: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Pembanding

Pemeriksaan kekencangan sabuk penggerak tanpa alat ukur kekencangan.

Periksa lenturan sabuk penggerak dengan menekan sabuk di antara puli dengan tekanan 10 kg (22,0 lb atau 98 N)

Kelenturan sabuk penggerak:

Penggunaan sabukAlternator (A) 9 - 11 mm

(0,35 – 0,43 in)PS (B) 11 – 14 mm

0,43 – 0,55 in.)AC © 5 – 6 mm

0,20 – 0,24 in.)

Sabuk penggerak baruAlternator (A) 12 - 14 mm

(0,47 – 0,55 in)PS (B) 15 - 18 mm

(0,59 – 0,71 in) AC © 7 - 8 mm

0,28 – 0,31 in.)

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 15/18

Page 17: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Bagian - 3

Pemeriksaan Pipa Mesin Terhadap Gejala Kerusakan atau Keretakan

Pipa Pendingin Oli Pelumas

Kebutuhan untuk Perawatan

Pipa-pipa karet digunakan untuk pipa-pipa pendingin oli, yang mengalirkan oli pelumas mesin ke pendingin oli. Juga pipa-pipa ini digunakan, secara beangsur-angsur akan menjadi keras dan terjadi keretakan, yang akan membuat kebocoran oli. Jika jumlah oli berkurang karena bocor, sehingga oli yang dialirkan oleh pompa oli pelumas akan menjadi tidak penuh yang pada akhirnya akan membuat piston atau poros engkol aus. perlu diperhatikan bahwa apabila jumlah oli berkurang akan menyebabkan temperatur mesin akan naik dan akhirnya mesin menjadi panas sekali (overheat).

Oleh sebab itu diperlukan pemeriksaan kondisi pipa-pipa pendingin oli dan pemeriksaan terhadap kebocoran secara berkala.

Pemeriksaan pipa-pipa pendingin oli.

1. Pemeriksaan kebocoran oli

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 16/18

Hidupkan mesin dan periksa kebocoran oli seperti berikut ini:Kebocoran pada Karter dan lubang pengeluaran

untuk pengantian oli Filter oli Tutup kepala silinder, terutama

pada lubang sirkulasi mesin OHC.

Tutup rantai timing atau tutup sabuk timing.

Pompa bahan bakar Pendingin oli dan pipa-pipanya

yang dihubungkan ke pendingin oli

Page 18: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Penting !

2. Pemeriksaan pipa-pipa pendingin oli.

3. Pemeriksaan klem pipa

Hubungan Pipa Sistem Pendingin dan Pemanas

Penting!

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 17/18

Lindungi tangan selalu dari kipas pendingin dan sabuk penggerak demi keselamatan anda

Angkat kendaraan dan lihat di bawahnya, periksa kebocoran oli.

Periksa semua pipa-pipa pendingin oli terhadap keretakan atau kerusakan.

Periksa semua klem pipa untuk menyakinkan pipa pipa telah terhubung dengan baik.

1. Pemeriksaan kebocoran air pendingin.

Pada saat mesin panas periksa kebocoran air pendingin pada bagian-bagian berikut ini:

Radiator dan pipa-pipa radiator Pompa air pendingin dan pipa-

pipa yang terhubung padanya. Pemanas dan pipa-pipa yang

terhubung padanya. Lubang pembuang air pendingin

pada radiator dan kepala silinder.

Jika terjadi kebocoran pada saluran air pendingin, bekas dari air pendingin atau korosi akan dapat ditemukan disekitar lokasi kebocoran.

Page 19: Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General

Pemeriksaan Drive Belt OTO.KR01.001.01Buku Informasi 18/18

2. Pemeriksaan pipa karet

Periksa semua pipa-pipa karet terhadap keretakan dan pembengkakan yang tidak semestinya.

Ganti pipa jika retak atau rusak. Jika pipa membengkak seperti pada ilustrasi “B” melebihi 120 % (B/A x 100) dari diameter asli “A”, ganti pipa dengan yang baru.

3. Periksa klem pengikat pipa

Periksa semua klem pengikat pipa untuk menyakinkan pipa-pipa telah terhubung dengan baik.

4. Pemeriksaan jumlah air pendingin pada reservoir

Periksa reservoir air pendingin sesuai spesifikasi ketinggian

Jika ketinggian mendekati “LOW”, tambahkan air hingga pada batas “FULL”