Pelapukan dan tanah kelompok 4
-
Upload
wandy-gunawan -
Category
Environment
-
view
42 -
download
1
Transcript of Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan Tanah
Apa itu Pelapukan ?
Yang tau dapat
hadiah
• Pelapukan merupakan proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada permukaan bumi yang disebabkan karena proses Mekanik, Kimiawi dan Biologis (Organik).
• Perlu diketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru.
• Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.
Apa yang menyebabkan terjadinya pelapukan ?
1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi
2. Pembekuan air di dalam batuan
3. Berubahnya air garam menjadi kristal
4. Insolasi
5. Perbedaan Warna Mineral
• Berdasarkan prosesnya, secara umum pelapukan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Pelapukan Mekanik2. Pelapukan Kimiawi3. Pelapukan Biologis (Organik)
Pelapukan mekanik adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian - bagian yang lebih kecil tanpa mengubah struktur kimianya. Pelapukan mekanik dinamakan pula pelapukan fisika.
Jenis pelapukan ini dapat terjadi karena hal-hal berikut :
1. Frost Wedging
Proses ini banyak terjadi di daerah iklim dingin atau di gurun. Pada saat hujan, titik - titik air dapat masuk ke celah-celah atau retakan batuan. Pada malam hari saat udara menjadi sangat dingin, air di celah batuan tersebut membeku menjadi kristal es.
1. Pelapukan Mekanik
Akibat adanya gejala anomali air, yaitu pada saat membeku, volumenya meningkat sekitar 0,6 m3 dan massa es tersebut akan menekan celah-celah batuan. Proses penekanan itu dapat memecahkan massa batuan.
2. Unloading Apabila intrusi besar dibawa ke permukaan melalui pengangkatan tektonik dan erosi batuan diatasnya tekanan pembatas diatas intrusi telah dilepaskan, tetapi tekanan di bawahnya masih terus dikerahkan, memaksa batuan untuk berkembang. Proses ini disebut pembongkaran (Unloading). Karena lapisan terluar lebih mengembang, retakan atau lembaran sambungan berkembang melengkung sejajar dengan batuan di permukaan luasnya.
3. Thermal ExpansionGejala perubahan suhu secara tiba-tiba sering terjadi di
daerah iklim kering atau gurun. Pada siang hari, suhu udara sangat tinggi akibat intensitas penyinaran matahari yang kuat, akibatnya massa batuan mengalami pemuaian. Pada malam hari suhu menjadi sangat rendah bahkan di bawah titik beku, sehingga batuan mengalami pengerutan secara tiba-tiba. Akibat pengerutan terus - menerusbongkah batuan dapat pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
4. Aktifitas OrganismeProses pelapukan oleh makhluk hidup dapat berupa
penembusan akar tumbuhan ke celah-celah batuan ataupun kegiatan mikro organisme, seperti cacing, jamur, dan bakteri di dalam tanah
Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses penghancuran massa batuan yang disertai dengan perubahan struktur kimianya.
Adapun penyebab terjadinya pelapukan kimia, antara lain:
1. Hidrolisis
Reaksi antara mineral silikat dan asam (larutan mengandung ion H+) dimana memungkinkan pelarut mineral silikat dan membebaskan kation logam dan silika. Mineral lempung seperti kaolin, ilit dan smektit besar kemungkinan hasil dari proses pelapukan kimia jenis ini (Boggs, 1995). Pelapukan jenis ini memegang peran terpenting dalam pelapukan kimia.
•Pelapukan Kimia
2. HidrasiProses penambahan air pada suatu mineral
sehingga membentuk mineral baru. Lawan dari hidrasi adalah dehidrasi, dimana mineral kehilangan air sehingga berbentuk anhydrous. Proses terakhir ini sangat jarang terjadi pada pelapukan, karena pada proses pelapukan selalu ada air. Contoh yang umum dari proses ini adalah penambahan air pada mineral hematit sehingga membentuk gutit.
3. Oksidasi Berlangsung pada besi atau mangan yang
pada umumnya terbentuk pada mineral silikat seperti biotit dan piroksen. Elemen lain yang mudah teroksidasi pada proses pelapukan adalah sulfur, contohnya pada pirit (Fe2S).
4. ReduksiTerjadi dimana kebutuhan oksigen (umumnya
oleh jasad hidup) lebih banyak dari pada oksigen yang tersedia. Kondisi seperti ini membuat besi menambah elektron dari Fe3+ menjadi Fe2+ yang lebih mudah larut sehingga lebih mobil, sedangkan Fe3+ mungkin hilang pada sistem pelapukan dalam pelarutan.
5. PelarutanPelarutan mineral yang mudah larut seperti
kalsit, dolomit dan gipsum oleh air hujan selama pelapukan akan cenderung terbentuk komposisi yang baru.
6. Penggantian Ion
Proses dalam pelapukan dimana ion dalam larutan seperti pergantian Na oleh Ca. Umumnya terjadi pada mineral lempung.
Apa itu Tanah ?
Yaaa hampir benar ……
Sedikit lagi
Tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Jenis tanah di setiap daerah pun berbeda-beda jenisnya. Komposisi tanah pada satu lokasi dengan lokasi yang lain juga berbeda. Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat lapisan yang berbeda.
Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme
Tanah
1. Batuan IndukKeadaan alami bahan induk akan mempunyai pengaruh
terputus pada sifat-sifat tanah muda, mereka dapat memakai satu pengaruh pada tanah-tanah tua yang ada. Sifat bahan induk yang memakai satu pengaruh yang mendalam pada perkembangan tanah termasuk tekstur, komposisi mineral dan tingkat stratifikasi. Pembentukan tanah dapat dimulai segera setelah penimbunan abu vulkanik, tetapi harus menunggu penghancuran batuan keras secara fisik dimana granit dibuka. Selama stadium awal pembentukan tanah, penghancuran dapat membatasi laju dan kedalaman perkembangan tanah, dimana laju dan penghancuran batuan melebihi laju perpindahan bahan oleh erosi, tanah-tanah produktif dengan solum tebal dapat berkembang dari batuan dasar (Foth. H.D, 1988).
Faktor – faktor Pengontrol Pembentuka Tanah
2. WaktuTanah sebagai hasil evolusi berubah secara tetap
seperti perubahan bentuk bumi. Mereka mempunyai siklus hidup dengan keadaan yang sama dimana bentuk muka bumi lambat laun menembus suatu siklus. Siklus hidup tanah teristimewa termasuk stadium bahan induk, tanah muda, tanah matang dan tanah tua. Pada tanah-tanah muda kandungan bahan organik meningkat dengan cepat sebab laju pertambahan melebihi laju dekomposisi. Kematangan dicirikan oleh kandungan bahan organik yang konstan sebagai penambah diimbangi oleh yang hilang. Unsur yang tua dicirikan oleh kandungan bahan organik yang rendah dan menurun yang menunjukkan bahwa laju pertambahan susut dari tanah menjadi lebih mudah dilapukkan. (Foth.H.D, 1988).
3. IklimPengaruh iklim yang penting yang
mempengaruhi pembentukan tanah adalah dan temperatur. Iklim juga mempengaruhi pembentukan tanah secara tidak langsung yang menentukan vegetasi alami. Tidaklah terlalu mengejutkan bahwa terdapat beberapa penyebaran iklim, vegetasi dan tanah yang paralel di permukaan bumi. Setiap kenaikan 10°C akan menaikkan laju reaksi kimia dua sampai tiga kali. Meningkatnya pelapukan dan kandungan liat terjadi dengan meningkatnya rata-rata temperatur tanah. Rupanya hanya tanah-tanah yang sangat muda mempunyai pengaruh iklim yang konstan selama genesa tanah (Foth.H.D, 1988).
•
4 . OrganismeTanaman mengabsorbsi unsur hara dari tanah dan mengangkut nutrien ke tajuk tanaman, bila tajuk mati dan jatuh ke permukaan tanah perombakan bahan organik akan melepaskan unsur hara untuk kesuburan dirinya sendiri (Foth.H.D, 1988).
• Profil tanah rumput mengandung lebih banyak bahan organik terdistribusi lebih uniform di dalam tanah daripada tanah hutan. Tanah dengan vegetasi hutan mempunyai kira-kira separuh dari kandungan bahan organik dan terdistribusi tidak merata dengan tingkat perkembangan profil tanah lebih sempurna. Horizon-horizon pada solum lebih asam dan % jenuh basa yang rendah dan lebih banyak liat yang dipindahkan dari horizon A ke horizon B (Buckman & Brady, 1982). Fungsi utama organisme hidup adalah untuk menyediakan bahan organik bagi soil. Humus akan menyediakan nutrien dan membantu menahan air. Tumbuhan membusuk akan melepaskan asam organik yang meningkatkan pelapukan kimiawi. Hewan penggali seperti semut, cacing, dan tikus membawa partikel soil ke permukaan dan mencampur bahan organik dengan mineral.
5. Kemeringan Lereng / TopografiTopografi mengubah perkembangan profil
tanah dalam tiga cara, yaitu (1) dengan mempengaruhi jumlah presipitasi yang diabsorbsi dan ditahan dalam tanah, oleh karenanya mempengaruhi kelembaban, (2) dengan mempengaruhi kecepatan perpindahan tanah oleh erosi, (3) dengan mengarahkan gerakan bahan-bahan dalam suspensi atau larutan dari daerah yang satu ke daerah yang lain (Foth.H.D, 1988).
• Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan mineral.
• Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat membangun tubuh alam yang disebut tanah. Tiap tanah dicirikan oleh susunan tertentu horizon. Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon utama. Tiap horizon dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologis lainnya (Pairunan, 1985).
Profile Tanah
1. Tanah VulkanikTanah vulkanik adalah tanah hasil dari
pelapukan abu vulkanik dan abu. Tanah vulkanik terdiri dari beberapa jenis yaitu : 1. Latosol
2. Regosol
Tipe – Tipe Tanah
2. Tanah OrganosolTanah organosol terdiri dari tanah humus dan
tanah gambut
3. Tanah Aluvium
4. Tanah LateritTanah laterit adalah tanah hasil pencucian
atau tanah yang terjadi karena pengaruh suhu yang tinggi dan curah hujan tinggi sehingga kekurangan unsur hara, kurang subur, dan tandus. Berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan aluminium.
5. Tanah PadzolTanah podzol terbentuk karena pengaruh
suhu rendah dan curah hujan yang tinggi. Tanah podzol bercirikan kandungan unsur haranya yang sangat miskin dan tidak subur. Warna tanah podzol mulai dari merah sampai kuning. Sifatya mudah basah, jika kena air tanah podzol menjadi subur.
6. Tanah LitosolTanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru terbentuk sehingga butirannya besar. Tanah litosol bercirikan tanahnya miskin unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar.
7. Tanah MergelTanah mergel adalah tanah yang terjadi dari
campuran batuan pasir, kapur dan tanah liat. Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Taah mergel subur dan banyak terdapat di releng pegunungan dan dataran rendah.
8. Tanah PasirTanah pasir adalah tanah hasil pelapukan
batuan beku dan sedimen, dan tidak berstruktur. Tanah pasir kurang baik untuk daerah pertanian karena sedikit mengandung bahan organik.
9. Tanah TerarosaTanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk
dari batuan kapur. Tanah ini terdapat di dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu kapur.