Makalah Kelompok Pencemaran Tanah

22
Makalah Kesehatan Lingkungan PENCEMARAN TANAH O L E H : KELOMPOK III 1. Anggit Sasmita (P0302214007) 2. Marzuki (P0302214008) 3. Hasanuddin (P0302214009) TEKNOLOGI LINGKUNGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

description

Tugas Kesling: Pencemaran Tanah

Transcript of Makalah Kelompok Pencemaran Tanah

Makalah Kesehatan Lingkungan

PENCEMARAN TANAH

O L E H :KELOMPOK III1. Anggit Sasmita (P0302214007)2. Marzuki (P0302214008)3. Hasanuddin (P0302214009)

TEKNOLOGI LINGKUNGANPENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPPASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah.SWT berkat rahmat dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pencemaran Tanah. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan di program studi Pengelolaan Lingkungan Hidup, Teknik Lingkungan, Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc.,Ph.D selaku dosen pembimbing mata kuliah Kesehatan Lingkungan yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan makalah ini.Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Maret 2015

PENULIS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiDAFTAR TABELivBAB I PENDAHULUAN1 1.1 Fakta Masalah1 1.2 Pertanyaan Masalah2 1.3 Tujuan2BAB II PEMBAHASAN3 2.1 Rekap Hasil Penelitian3 2.2 Faktor Penyebab dan Aspek Kesehatan5 2.3 Solusi7 BAB III PENUTUP10 3.1 Kesimpulan10 3.2 Saran10DAFTAR PUSTAKAv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekapiltulasi Hasil Penelitian Pencemaran Tanah3

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Fakta MasalahTanah subur merupakan tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi tanaman maupun mikroorganisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Namun tanah subur dapat rusak karena adanya erosi dan pencemaran tanah.Sebagaimana udara dan air tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita. Tanah berperan penting dalam pertumbuhan makluk hidup, memelihara ekosistem dan memelihara siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat (ilegal dumping). Kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komersial, atau kecelakaan kendaraan pengangkut minyak zat kimia atau limbah yang kemudiaan tumpah ke permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air, tanah dan udara diatasnya.Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Tetapi akhir-akhir ini, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk, daerah industri dan kawasan peternakan serta pertanian. Di dalam PP No. 150 th. 2000 disebutkan bahwa Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah. Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar dalam lapisan subpermukaan, zat kimia, atau air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.Pencemaran yang masuk kedalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhaan atau dapat mencemari arus air tanah dan udara di atasnya.

1.2 Pertanyaan Masalah Apa saja yang menjadi sumber pencemaran tanah? Apa saja yang menjadi penyebab pencemaran tanah? Bagaimana masalah pencemaran tanah jika ditinjau dari aspek kesehatan? Bagaimana solusi pencegahan dan penanggulangan bahan pencemar tanah?

1.3 Tujuan Untuk mengetahui apa saja yang menjadi sumber pencemaran tanah. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab pencemaran tanah. Untuk mengetahui masalah pencemaran tanah jika ditinjau dari aspek kesehatan. Untuk mengetahui solusi pencegahan dan penanggulangan bahan pencemar tanah.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Rekap Hasil PenelitianRekapitulasi hasil penelitian / jurnal penelitian pencemaran tanah disajikan dalam tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Pencemaran TanahNONAMASUMBERKUALITAS FISIK/KIMIAASPEK TEKNOLOGI

1.Nuni Gofar (Jurnal Lahan SuboptimalISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online)Vol. 1, No.2: 123-129, Oktober 2012)Minyak Bumi Minyak bumi mengandung ratusan komponen senyawa karbon tergantung daerah asalnya, baik berupa rantai alifatik, aromatik, dan senyawa non hidrokarbon seperti naftenat, fenol, tiol dan senyawa sulfur.Aplikasi Isolat Bakteri Hidrokarbonoklastik asal Rizosfer Mangrove (bioremediasi)

2.Riri Rizki Chairiyah, Hardy Guchi, Abdul Rauf (Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597Vol.2, No.1: 348-361, Desember 2013)Pupuk, pestisida, penambahan bahan organik dan anorganik, residu limbah dan lumpur aktif mengandung sejumlah logamberat (Cd, Cu, dan Pb). Tanah tercemar logam berat yang berbahaya, yaitu Cd, Cu dan Pb.Bioremediasi Tanah Tercemar Dengan Menggunakan Endomikoriza

3.Syukria Ikhsan Zam (Jurnal Agroteknologi, Vol. 1 No. 2, Februari 2011:1-8)Limbah PengilanganMinyak Bumi

Tanah yang tercemar limbah hidrokarbon akan membahayakan organisme-organisme yang terdapat didalamnya. Karena senyawa-senyawa hidrokarbon bersifat toksik dan karsinogenik, sehingga dapat menyebabkan kematian terhadap organisme-organisme.Secara Fisikapenyaringanpenyerapanpembakaran Secara Kimia pengemulsi.Secara Biologi Bioremediasi denganmenggunakan organisme bakterihidrokarbonoklastik

4.Mirdat1, Yosep S Patdungan2, Isrun2 (e-J. Agrotekbis 1 (2) : 127-134, Juni 2013 ISSN : 2338-3011)Pengolahan Tambang Emas Penurunan kualitas tanah khususnya tanah persawahan Lingkungan yang terkontaminasi oleh merkuri dapat membahayakan kehidupan manusia karena adanya rantai makanan.Pengoptimalan dalampembuatan saluran pembuangan limbah cair (IPAL) berupa saluran dengan lapisan impermeable.

5.Retno Adriyani (JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN, VOL. 3, NO. 1, JULI 2006 : 95-106)penggunaanpestisida di bidang pertanianSifat dasar bahan kimia pestisida: Organoklorin (OK), Organofosfat (OP) dan Karbamat.

Sistem Pertanian Back to Nature

6.Kadek Diana Harmayani dan I G. M. Konsukartha (JURNAL PERMUKIMAN NATAH VOL. 5 NO. 2 AGUSTUS 2007 : 62 - 108)Pembuangan limbah domestik di lingkungan kumuh Limbah dalam bentuk padat, cair maupun gas. Menimbulkan gas yang berbau busuk: H2S dan ammonia. Mengandung organisme pathogen, terutama unsur P dan N yang dapat menyebabkan eutrofikasi. sumur gali sebagian besar tercemar oleh bakteri E.Coli dan bakteri Coliforms.Membuat konsep pengelolaan saluran pembungan tinja dan limbah cair dengan mendesain tangki septik di gang/jalan di daerah setempat.

Kesimpulan Tabel :Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil penelitian di atas, kesimpulan yang dapat ditarik antara lain sebagai berikut.1. Pencemaran tanah berasal dari berbagai sumber antara lain: tumpahan minyak bumi / limbah pengilangan minyak bumi, Pupuk, pestisida, penambahan bahan organik dan anorganik, residu limbah dan lumpur aktif mengandung sejumlah logam berat (Cd, Cu, dan Pb), Pengolahan tambang emas, Penggunaan pestisida di bidang pertanian, dan Pembuangan limbah domestik di lingkungan kumuh.2. Sumber-sumber pencemaran tanah tersebut mengandung berbagai macam kualitas fisik/kimia yang dapat membahayakan lingkungan dan makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Selain itu dapat mengurangi nilai estetika lingkungan sekitar, khususnya yang diakibatkan oleh pencemaran tanah.3. Beberapa aspek teknologi penanganan dan penanggulangan pencemaran tanah yaitu dengan melakukan penanganan baik secara fisika, kimia dan biologi antara lain dengan metode bioremediasi atau penggunaan bakteri untuk mendegradasi bahan pencemar tanah, pembuatan saluran pembuangan limbah cair (IPAL) berupa saluran dengan lapisan impermeable, melakukan sistem pertanian Back to Nature untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida dan membuat konsep pengelolaan saluran pembungan tinja dan limbah cair dengan mendesain tangki septik di gang/jalan pada lingkungan kumuh.

2.2 Faktor Penyebab dan Aspek KesehatanPencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini, yaitu :1. Pencemaran tanah secara langsungMisalnya karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.2. Pencemaran tanah melalui airAir yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.

3. Pencemaran tanah melalui udaraUdara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.Secara umum, pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.Limbah domestikLimbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.Limbah industri Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.Limbah pertanian Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman misalnya DDT.Aspek KesehatanDampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

2.3 SolusiLimbah domestik yang banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain, sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke sungai atau kelaut. Limbah pertanian yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.

Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:

1. RemediasiRemediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.2. BioremediasiBioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).PencegahanTindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:Langkah pencegahanPada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain.1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian. 4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan1. Pencemaran tanah berasal dari berbagai sumber antara lain: tumpahan minyak bumi / limbah pengilangan minyak bumi; pupuk, pestisida, penambahan bahan organik dan anorganik, residu limbah dan lumpur aktif mengandung sejumlah logam berat (Cd, Cu, dan Pb); Pengolahan tambang emas; Penggunaan pestisida di bidang pertanian; dan pembuangan limbah domestik di lingkungan kumuh.2. Terjadinya pencemaran tanah dapat disebabkan oleh beberapa factor pencemaran tanah, baik secara langsung, melalui air maupun udara. Secara umum, pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.3. Jika ditinjau dari aspek kesehatan, pencemaran tanah dapat mengakibatkan dampak terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.4. Solusi penanggulangan sampah antara lain dengan menggunakan teknik remediasi, bioremediasi, serta melakukan upaya-upaya pencegahan pencemaran tanah misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat menyebabkan pencemaran tanah dan melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.

3.2 SaranSemua bahan yang kita perlukan dalam memehuhi kebutuhan dapat diperoleh dari tanah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, hendaknya masyarakat, pelaku industri dan semua pihak selalu berupaya untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran tanah.

v

DAFTAR PUSTAKA

Anggit Sasmita :Chairiyah, R.R., Guchi, Hardi & Rauf, Abdul. 2013. Bioremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Cd, Cu, Dan Pb Dengan Menggunakan Endomikoriza. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol.2, No.1: 348-361. http://download.portalgaruda.org. Diakses 18 Maret 2015. Gofar, Nuni. 2012. Aplikasi Isolat Bakteri Hidrokarbonoklastik asal Rizosfer Mangrove pada Tanah Tercemar Minyak Bumi. Jurnal Lahan Suboptimal. Vol. 1, No.2: 123-129. http://www.jlsuboptimal.unsri.ac.id. Diakses 16 Maret 2015.

Marzuki :Mirdat., Patadungan, Y.S & Isrun. 2013. Status Logam Berat Merkuri (Hg) Dalam Tanah Pada Kawasan Pengolahan Tambang Emas Di Kelurahan Poboya, Kota Palu. e-J. Agrotekbis. 1 (2) : 127-134. Diakses 20 Maret 2015. Zam, S.I. 2011. Bioremediasi Tanah Yang Tercemar Limbah Pengilangan Minyak BumiSecara In Vitro Pada Konsentrasi Ph Berbeda. Jurnal Agroteknologi. Vol. 1 No. 2. Diakses 19 Maret 2015.

Hasanuddin :Adriyani, Retno. 2006. Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 3, No. 1. Diakses 10 Maret 2015.Harmayani, K.D dan Konsukartha, I.G.M. 2007. Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik Di Lingkungan Kumuh. Jurnal Permukiman Natah. Vol. 5 No. 2. Diakses 15 Maret 2015.