PEKERTI - spada.uns.ac.id

32
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SURAKARTA - AGUSTUS 2021 PEKERTI PENILAIAN HASIL BELAJAR KOGNITIF Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional

Transcript of PEKERTI - spada.uns.ac.id

Page 1: PEKERTI - spada.uns.ac.id

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SURAKARTA - AGUSTUS 2021

PEKERTI

PENILAIAN HASIL BELAJAR KOGNITIF

Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional

Page 2: PEKERTI - spada.uns.ac.id

TES NON TES

Materi UKRK

Diuji secara Tulis/Lisan?

ConstructedTes Perbuatan

Ikuti Kaidah Penulisan Soal + Pedoman Penskorannya

TUJUAN PENILAIAN

MEMPERHATIKAN CPMK

MENENTUKAN CP

•PENGAMATAN/OBSV. (Sikap, Port P, Life S)•TES SIKAP•DLL.

Tepat Tdk Tepat

•KINERJA (PERFORMANCE)•PENUGASAN (PROJECT)•HASIL KARYA (PRODUCT)•DLL.

selected

Page 3: PEKERTI - spada.uns.ac.id

PENYUSUNAN INSTRUMEN

Langkah-langkah menyusun instrumen : menentukan tujuan, menentukan kompetensi yang akan diujikan, menentukan materi yang diujikan, menetapkan penyebaran butir soal menyusun kisi-kisinya, menulis butir soal, memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif, merakit soal menjadi perangkat tes, menyusun pedoman penskoran uji coba butir soal, analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba perbaikan soal berdasarkan hasil analisis

Page 4: PEKERTI - spada.uns.ac.id

COPYRIGHT DIT.AKADEMIK.DITJEN.DIKTI

RANAH KOGNITIF BLOOM (Revisi oleh ANDERSON dkk, 2001)

Page 5: PEKERTI - spada.uns.ac.id

TAKSONOMI BLOOM

1. PENGETAHUAN (C1)

2. PEMAHAMAN (C2)

3. PENERAPAN (C3)

4. ANALISIS (C4)

5. SINTESIS (C5)

6. EVALUASI (C6)

TAKSONOMI BLOOM

1. PENGETAHUAN (C1)q Menunjukkan ingatan materi yang telah

dipelajari dengan mengingat fakta, istilah, dan konsep dasar.

q Pengetahuan tentang definisi, terminologi dan fakta-fakta khusus.

q Pengetahuan tentang cara-cara bekerja dengan sesuatu yang spesifik seperti: aturan, urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria dan metodologi.

q Pengetahuan tentang sesuatu yang abstrak dan universal: prinsip, teori, generalisasi.

q Macam pertanyaan: Apakah ………….?

Page 6: PEKERTI - spada.uns.ac.id

TAKSONOMI BLOOM

1. PENGETAHUAN (C1)

2. PEMAHAMAN (C2)

3. PENERAPAN (C3)

4. ANALISIS (C4)

5. SINTESIS (C5)

6. EVALUASI (C6)

TAKSONOMI BLOOM

2. PEMAHAMAN (C2)

q Mendemonstrasikan pemahaman tentang fakta dan gagasan dengan cara mengorganisasi, membandingkan, menerjemahkan, menginterpretasikan, memberikan deskripsi dan menyatakan gagasan dasar.

q Macam pertanyaan: bagaimana anda membandingkan dan mengkontraskan?

Page 7: PEKERTI - spada.uns.ac.id

TAKSONOMI BLOOM

1. PENGETAHUAN (C1)

2. PEMAHAMAN (C2)

3. PENERAPAN (C3)

4. ANALISIS (C4)

5. SINTESIS (C5)

6. EVALUASI (C6)

TAKSONOMI BLOOM

3. PENERAPAN (C3)

q Menggunakan pengetahuan yang baru.q Menyelesaikan masalah pada situasi yang

baru berdasarkan pengetahuan, teknik dan aturan dalam berbagai cara.

q Macam pertanyaan: dapatkan anda mengorganisasi …untuk menunjukkan …?

Page 8: PEKERTI - spada.uns.ac.id

TAKSONOMI BLOOM

1. PENGETAHUAN (C1)

2. PEMAHAMAN (C2)

3. PENERAPAN (C3)

4. ANALISIS (C4)

5. SINTESIS (C5)

6. EVALUASI (C6)

TAKSONOMI BLOOM4. ANALISIS & SINTESIS(C4)

q Menguji dan memecah informasi menjadi bagian-bagian dengan mengidentifikasi motif atau penyebab-penyebabnya. Membuat inferensi dan mencari kejadian yang mendukung generalisasi.

q Menganalisis elemen-elemen q Menganalisis hubungan-hubunganq Menganalisis prinsip-prinsip organisasional

q Memadukan informasi secara bersama dengan cara yang berbeda dengan mengkombinasikan elemen-elemen dalam suatu pola baru atau mengajukan alternatif solusi.

q Menghasilkan komunikasi yang unikq Menghasilkan rencana atau mengajukan sejumlah operasiq Menjabarkan kesatuan hubungan yang abstrak.

Page 9: PEKERTI - spada.uns.ac.id

TAKSONOMI BLOOM

1. PENGETAHUAN (C1)

2. PEMAHAMAN (C2)

3. PENERAPAN (C3)

4. ANALISIS (C4)

5. SINTESIS (C5)

6. EVALUASI (C6)

TAKSONOMI BLOOM

5. EVALUASI (C5)

q Mengajukan dan mempertahankan pendapat dengan membuat keputusan tentang informasi, validitas atau gagasan atau kualitas kerja berdasarkan sejumlah kriteria.

q Memutuskan berdasarkan kriteria

6. KREATIVITAS (C6)

Page 10: PEKERTI - spada.uns.ac.id

TAKSONOMI BLOOM

1. PENGETAHUAN (C1)

2. PEMAHAMAN (C2)

3. PENERAPAN (C3)

4. ANALISIS (C4)

5. SINTESIS (C5)

6. EVALUASI (C6)

TAKSONOMI BLOOM

6. KREATIVITAS (C6)

q Menyampaikan gagasan atau ide terhadap penyelesaian suatu persoalan yang berbeda dengan yang terdapat dalam buku

Page 11: PEKERTI - spada.uns.ac.id

SYARAT MATERI TES

• Urgensi, yaitu materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik,

• Kontinuitas, yaitu materi lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau lebih materi yang sudah dipelajari sebelumnya,

• Relevansi, yaitu materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami, mata pelajaran lain,

• Keterpakaian, materi yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari­-hari

Page 12: PEKERTI - spada.uns.ac.id

PENYEBARAN SOAL Perlu ditentukan dulu panjang tes dengan rumus

Page 13: PEKERTI - spada.uns.ac.id

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI/HINGHER ORDER THINKING SKILLS/ HOTS

• Anderson dan Krathwohl (2001) melibatkan meliputi 6 (enam) tingkatan, yaitu mengetahui, m e m a h a m i , m e n e r a p k a n , menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta

• Dimensi pengetahuan meliputi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

Mengingat

Memahami

MenerapkanMenganalisis

Mengevaluasi

Mengkreasi

LOTS

HOTS

HOTS merupakan pemikiran yang terjadi pada tingkat tinggi dalam suatu proses kognitif yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta

Page 14: PEKERTI - spada.uns.ac.id

Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) & Puspendik

Page 15: PEKERTI - spada.uns.ac.id

Taksonomi Bloom Revised

Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs

Page 16: PEKERTI - spada.uns.ac.id

BAGAIMANA BUTIR SOAL YANG DAPAT MENUNTUT HOTS?

Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) F berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan,

paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film, atau suara yang direkam

Fdianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan

Page 17: PEKERTI - spada.uns.ac.id

BACAAN Dari tahun ke tahun, semakin banyak remaja yang mengonsumsi rokok. Banyak faktor yang menjadi pendorongnya. Penelitian Hariningsih menemukan faktor utamanya adalah ajakan teman dan dorongan dari iklan rokok yang isi pesannya menyesatkan (2005). Oleh karena itu, perlu disebarluaskan pesan bahaya merokok bagi remaja. Salah satu upaya menyebarluaskan informasi tentang bahaya merokok yang telah ada selama ini adalah dengan memajang pesan antirokok pada iklan industri rokok. Akan tetapi, karena ada di bagian bawah dan sangat kecil, peringatan bahaya merokok tersebut tidak mendapat perhatian dari masyarakat (Damayanti, 2008:23). Perhatian lebih difokuskan pada iklan komersialnya karena disampaikan dengan pesan dan gambar yang menarik dan besar. Ini dapat dikaitkan dengan penelitian Sulistiyono (2003) tentang persepsi siswa di Semarang terhadap iklan indutri rokok dan pesan antirokok. Peneliti itu menemukan bahwa siswa lebih tertarik dan mengingat pesan pada iklan industri rokok daripada pesan antirokoknya. Dengan demikian, pemberian pesan antirokok untuk meluruskan informasi yang disampaikan iklan rokok sangat penting dilakukan.

Untuk meminimalisir budaya merokok pada siswa, perlu dilakukan upaya….a. Pesan bahaya rokok pada iklan rokok di

billboardb. Melalui guru guru mapel agama di

sekolahc. Pesan anti rokok pada area area yang

banyak dikunjungi siswad. Larangan merokok pada tempat tempat

tertentu di sekolahe. Perlu nya duta anti rokok pada di

sekolah sekolah

Penyebab siswa mulai merokok adalah….a. Meniru ayahnyab. Ajakan temanc. Tayangan di TVd. Keinginan sendirie. Budaya sekitar siswa

Page 18: PEKERTI - spada.uns.ac.id

Pada sidak makanan di salah satu toko, pegawai disperindag menemukan makanan dalam kemasan yang sudah berjamur, padahal masa kadaluwarsa belum lewat.Kondisi seperti itu tentu akan merugikan konsumen, karena umumnya konsumen hanya melihat informasi kadaluwarsa. Bagi produsen, tentu kejadian ini akan menghilangkan kepercayaan konsumen pada produknya. Pengemasan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan meningkatkan penjualan, oleh karena itu sebelum produk dipasarkan, perusahaan harus memperhatikan kualitas dan fungsi kemasan bagi produk. Dari kasus tersebut, mengapa produk mengalami kerusakan sebelum masa kadaluwarsa ??

NO KATA KUNCI SKOR1.Interaksi massa:

Kontaminasi mikrobia (jamur, bakteri, dll).Kontaminasi serangga. Menguapnya air. Benturan / gesekan.

2. Interaksi cahaya:–Oksidasi terhadap lemak, protein, vitamin, dll.

3. Interaksi panas:–Terjadi gosong, perubahan warna.–Rusaknya nutrisi, case hardening dll.

1

1

1

SKOR TOTAL 3

Contoh soal + rubrik penskoran

Page 19: PEKERTI - spada.uns.ac.id

19

Kisi – kisi Tes Selected

Page 20: PEKERTI - spada.uns.ac.id

20

Page 21: PEKERTI - spada.uns.ac.id

PENYUSUNAN KISI-KISI

Indikator Kompetensi

Indikator Soal Nomor Soal

1.1 1.1.1 11.1.2 21.1.3 3

1.1.4 dst 4, dst

Page 22: PEKERTI - spada.uns.ac.id

Rumusan indikator lengkap A = audience, B = behaviour, C = condition, dan D = degree

Syarat indikator yang baik adalah: menggunakan kata kerja operasional (perilaku khusus)

yang tepat, menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal

objektif, dan satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian/tes perbuatan,

dapat dibuatkan soal atau pengecohnya (untuk soal objektif).

materi tidak perlu ditunjukkan secara eksplisit sebuah indikator soal hanya digunakan untuk sebuah soal

saja pada sebuah perangkat instrumen tes.

Page 23: PEKERTI - spada.uns.ac.id

PERHATIKAN CONTOH BERIKUT:• Diberikan data tentang entalpi pembentukan standar

dari CH4, CO2 dan H2O siswa dapat menghitung perubahan entalpi pembakaran metana.

• Diberikan data tentang entalpi pembentukan standar dari senyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi, siswa dapat menghitung perubahan entalpi pembakaran dari suatu senyawa hidrokarbon sederhana

Page 24: PEKERTI - spada.uns.ac.id

Diketahui laju kendaraan dalam km/jam dan waktu tempuh dalam jam, siswa dapat menghitung jarak tempuh dalam km dengan tepat

Diketahui laju kendaraan dalam m/det dan waktu tempuh dalam jam, siswa dapat menghitung jarak tempuh dalam km dengan tepat

Diketahui waktu keberangkatan dan laju kendaraan dalam km/jam, waktu istirahat, waktu tiba di lokasi dan laju kendaraan dalam m/det. Siswa dapat menghitung jarak tempuh dalam km dengan tepat

Page 25: PEKERTI - spada.uns.ac.id

BANDINGKAN KEDUA SOAL BERIKUT

Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi tonggak sejarah lahirnya Indonesia baru, yaitu Indonesia yang merdeka setelah ratusan tahun dijajah oleh negara negara asing. Proses menuju proklamasi diwarnai dengan berbagai kejadian, di antara nya adalah penculikan proklamator oleh tokoh tokoh muda. Berikut tokoh pemuda yang tidak ikut menculik adalah….

a. Sukarni

b. Soenario

c. Wikana

d. Chaerul Saleh

e. Aidit

Kota Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia, memiliki banyak kelebihan sumber daya manusia, namun dalam sumber daya alam menjadi hambatan dalam sektor agrikultur. Untuk mengatasi hal tersebut, prinsip dan aplikasu dalam revolusi hijau menjadi penting untuk kota Jakarta. Berikut yang tepat dilakukan adalah….a. Intensifikasi menanam tanaman

cepat tumbuhb. Intensifikasi melakukan

penanaman hidroponik bertingkatc. Ekstensifikasi menggunakan atap

bangunan sebagai lahand. Diversifikasi menanam sambil

mengembangkan pengolahane. Ekstensifikasi membeli lahan baru

di luar kota Jakarta

Page 26: PEKERTI - spada.uns.ac.id

Difficulty’ is NOT the same as higher-order thinking

Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah Higher-Order Thinking kecuali melibatkan proses bernalar (seperti mencari arti dari konteks/stimulus).

Antonim dari PROMINEN adalah….(A) biasa(B) lamban

(C) canggung(D) sederhana(E) terbelakang

Page 27: PEKERTI - spada.uns.ac.id
Page 28: PEKERTI - spada.uns.ac.id

KAIDAH PENULISAN SOAL URAIAN1. Soal sesuai dengan indikator 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah

atau tingkat kelas5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban

uraian6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal7. Ada pedoman penskorannya8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan

dengan jelas dan terbaca9. Rumusan kalimat soal komunikatif10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran

ganda atau salah pengertian12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat

menyinggung perasaan siswa

Page 29: PEKERTI - spada.uns.ac.id

KAIDAH PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA

1. Soal harus sesuai dengan indikator2. Pengecoh harus berfungsi3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.5. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.6. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif

ganda.7. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan

jawaban di atas salah/benar”.10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun

berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.

Page 30: PEKERTI - spada.uns.ac.id

11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.

12. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.

13. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.14. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia.15. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga

pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/siswa.16. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal

akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.17. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan

merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.

Lanjutan …

Page 31: PEKERTI - spada.uns.ac.id

PENYEBARAN KUNCI JAWABAN

1. Harus dibuat acak2. Jumlah pilihan jawaban dalam satu perangkat mengikuti

rumus :a. maksimum = Jumlah soal + 3

Jumlah pilihan Jawaban b. Minimum = Jumlah soal - 3

Jumlah Pilihan Jawaban

Contoh : Jumlah Soal PG untuk FIsika adalah 40 soal. Tiap soal julah optionnya = 4 buah (ABCD), maka :a. Maksimum = 40 + 3 = 13 Soal

4b. Minimum = 40 - 3 = 7 soal

4

Page 32: PEKERTI - spada.uns.ac.id

TUGAS MANDIRI

• Gunakan 1 Capaian Akhir dari MK yang diampu, buatlah kisi2 (lengkap dengan indikator soal) dan butir soal HOTS sebanyak 2 butir uraian lengkap dengan rubrik penskoran dan 5 butir pilihan ganda lengkap dng kunci jawaban