Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

92
BAB I PENDAHULUAN A. LAT AR BELAKANG Pelayanan kesehatan kegawat darurat (dalam keadaan emergensi) sehari – hari adalah hak asasi manusia atau hak setiap orang merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh semua orang. Pemerintah dan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan kualitas pelayanan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan kua lit as pel ay anan kese hat an. Sampai saat ini pel aya nan kese hatan keg awatdaru rat an (dal am keadaan emergensi) belum menjadi bagian utama dari agenda pembangunan kesehatan. Di lain  pihak sebenarnya pelayanan kesehatan emergensi sudah dilaksanakan secara sporadik dan tidak terstruktur dalam sistem pelayanan kesehatan. Mar akny a bencana ya ng ter jad i di Ind onesia bebe rapa tah un ter akh ir bai k ben cana ala m maupun bencana karena ulah manusia disamping terjadi keadaan kegawatdaruratan sehari!hari yang semakin meningkat baik kuantitas kualitas dan instensitas kejadian. "al ini menyadarkan kita semua perlunya menata pelayanan kesehatan emergensi secara e#ekti# e#isien dan terstruktur. $egiatan ini harus bersi#at menyeluruh terpadu merata dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh masyarakat dan masyarakat perlu akti# berpartisipasi. %saha kesehatan di atas mencakup usaha  peningkatan (promoti#) pencegahan (pre&enti#) penyembuhan (kurati#) dan pemulihan (rehabilitati#). Dalam upaya penyembuhan tercakup upaya penanggulangan penderita gawat darurat. 'gar upaya penangg ulanga n penderi ta gawat darurat dapat ber#ungsi dengan baik maka diperl ukan  buku pedoman pelayanan gawat darurat sebagai acuan pelakasanaan pelayanan penderita gawat darurat sehari – hari. B. TUJUAN PEDOMAN Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan di Instalasi awat Darurat umah Sakit *edah Mitra Sehat dalam melakukan pelayanan.gawat darurat C. RUANG LINGKUP P ELAY ANAN uang lingkup kegiatan pelayanan instalasi gawat darurat rumah sakit adalah memberikan  pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalamai kecelakaan selama +, jam terus menerus terpisah dari unit pelayanan lain di dalam rumah sakit unit 1

description

naura

Transcript of Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 1/92

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan kegawat darurat (dalam keadaan emergensi) sehari – hari adalah hak asasimanusia atau hak setiap orang merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh semua orang.

Pemerintah dan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan

kualitas pelayanan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan. Sampai saat ini pelayanan kesehatan kegawatdaruratan (dalam

keadaan emergensi) belum menjadi bagian utama dari agenda pembangunan kesehatan. Di lain

 pihak sebenarnya pelayanan kesehatan emergensi sudah dilaksanakan secara sporadik dan tidak 

terstruktur dalam sistem pelayanan kesehatan.Maraknya bencana yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir baik bencana alam

maupun bencana karena ulah manusia disamping terjadi keadaan kegawatdaruratan sehari!hari yang

semakin meningkat baik kuantitas kualitas dan instensitas kejadian. "al ini menyadarkan kita

semua perlunya menata pelayanan kesehatan emergensi secara e#ekti# e#isien dan terstruktur.

$egiatan ini harus bersi#at menyeluruh terpadu merata dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh

masyarakat dan masyarakat perlu akti# berpartisipasi. %saha kesehatan di atas mencakup usaha

 peningkatan (promoti#) pencegahan (pre&enti#) penyembuhan (kurati#) dan pemulihan

(rehabilitati#). Dalam upaya penyembuhan tercakup upaya penanggulangan penderita gawat darurat.

'gar upaya penanggulangan penderita gawat darurat dapat ber#ungsi dengan baik maka diperlukan

 buku pedoman pelayanan gawat darurat sebagai acuan pelakasanaan pelayanan penderita gawat

darurat sehari – hari.

B. TUJUAN PEDOMAN

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan di Instalasi awat Darurat umah Sakit *edah Mitra

Sehat dalam melakukan pelayanan.gawat darurat

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

uang lingkup kegiatan pelayanan instalasi gawat darurat rumah sakit adalah memberikan

 pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalamai

kecelakaan selama +, jam terus menerus terpisah dari unit pelayanan lain di dalam rumah sakit unit

1

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 2/92

gawat darurat juga menerima pasien tidak darurat di luar jam kerja dimana pelayanan tidak gawat

tidak darurat tidak boleh mengganggu awat Darurat -erpadu +,.

D. BATASAN OPERASIONAL

%ntuk membantu lebih mengarahkan pemahaman tentang isi bahasan buku ini perlu kami buatkan batasan istilah penting yang terkait dengan kerangka pelayanan instalasi gawat darurat

rumah sakit. *atasan operasional di bawah ini merupakan batasan istilah yang bersumber dari

 buku Pedoman Pelayanan awat Darurat /00+ /001 dan Sistem Penanggulangan awat

Darurat -erpadu +,.

/. SPD- (Sistem Pelayanan awat Darurat -erpadu) adalah suatu sistem pelayanan pasien

gawat darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra rumah sakit pelayanan di rumah sakit

dan pelayanan antar rumah sakit.+. ID (Instalasi awat Darurat) adalah Suatu bagian pelayanan di rumah sakit yang

memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan

dengan melibatkan berbagai multidisiplin.

2. PPD (Penanggulangan Penderita awat Darurat) adalah penanganan penderita gawat

darurat untuk mencegah kematian dan cacat sehingga dapat hidup dan ber#ungsi kembali

dalam masyarakat sebagaimana mestinya. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem

rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai dan menanggulangi korban

 bencana.

,. Pasien trae emergency adalah pasien gawat darurat atau se&ere critical yaitu pasien dalam

keadaan gawat darurat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota

 badannya (akan menjadi cacat) bila tidak segera mendapat pertolongan secepatnya.

1. Pasien #alse emergency adalah pasien darurat dan pasien tidak gawat tidak darurat

3. Pasien darurat atau intermediaate care 4 5on 'mbulatoire adalah pasien dalam keadaan

darurat atau akibat musibah massal yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa

atau anggota badannya dan tidak memerlukan tindakan kegawatdaruratan segera.6. Pasien tidak gawat tidak darurat 4 'mbulatoire adalah pasien dalam keadaan tidak gawat

tidak darurat dan tidak memerlukan tindakan kegawatdaruratan.

7. $ecelakaan atau 'ccident adalah suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai #aktor 

yang datangnya mendadak tidak dikehendaki sehingga cidera #isik mental sosial.

$ecelakaan dan cidera dapat diklasi#ikasikan menurut 8

2

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 3/92

a. -empat $ejadian 8 9 $ecelakaan lalu lintas

• $ecelakaan di tempat kerja

• $ecelakaan lain 8 rumah tangga disekolah ditempat umum misalnya tempat rekreasi

olah raga dan lain!lain

 b. Mekanisme $ejadian

-ertumbuk jatuh terpotong tercekik oleh benda asing tersengat terbakar baik 

karena e#ek kimia #isik maupun listrik atau radiasi.

c. :aktu $ejadian 8

• :aktu Perjalanan (tra&eling atau transport time)

• :aktu bekerja waktu sekolah waktu bermain dan lain!lain.

0. ;idera adalah masalah kesehatan yang didapat atau dialami sebagai akibat kecelakaan.

/. *encana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan ataumanusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia kerugian harta benda

kerusakan lingkungan kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan

terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional dan

menyebabkan terjadinya banyak korban (pasien gawat darurat) yang tidak dapat dilayani

oleh unit pelayanan kesehatan seperti biasa.

E. LANDASAN HUKUM

Sebagai acuan dapat pertimbangan dalam penyelenggaraan pelayanan unit gawat darurat di

rumah sakit diperlukan peraturan perundang!undangan pendukung (aspek legal)

*eberapa ketentuan perundang!undangan yang digunakan adalah sebagai berikut 8

/. %ndang!undang 5omor / tahun /06 tentang $eselamatan $erja

+. %ndang!undang 5omor +0 tahun +, tentang Praktik $edokteran

2. %ndang!undang 5omor +, tahun +6 tentang Penanggulangan *encana

,. %ndang!undang 5omor 23 tahun +0 tentang $esehatan

1. %ndang!undang 5omor ,, tahun +0 tentang umah Sakit3. Peraturan Pemerintah 5omor 2+ -ahun /003 tentang -enaga $esehatan

6. Peraturan Pemerintah 5omor +/ tahun +7 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan

*encana

3

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 4/92

7. Peraturan Menteri $esehatan epublik Indonesia 5omor 0,04Mankes4Per4<III4+, tentang

Pedoman Penyelenggaraan Sistem $ewaspadaan Dini $ejadian =uar *iasa ($=*)

0. $epedulian Menteri $esehatan epublik Indonesia 5omor +74Menkes4S$4/4/001 tentang

Petunjuk Pelaksanaan %mum Penanggulangan Medik $orban *encana

/. $eputusan Menteri $esehatan epublik Indonesia 5omor /,14Menkes4S$4+6 tentangPedoman Penanggulangan *encana *idang $esehatan

//. $eputusan Menteri $esehatan epublik Indonesia 5omor //14M>5$>S4S$4I?4+6

-entang Pedoman penanganan Medis $orban Massal akibat *encana

/+. $eputusan Menteri $esehatan epublik 5omor //4Menkes4S$'4I?4+/ tentang Standar 

$esehatan dan $eselamatan $erja di umah Sakit

/2. Pedoman Pelaksanaan $orban *encana Massal Departemen epublik Indonesia tahun ++

/,. Pedoman Pelayanan $eperawatan awat Darurat di umah Sakit Departemen $esehatanepublik Indonesia -ahun +2

4

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 5/92

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumb! Da"a Ma#usia

/. $epala Instalasi awat Darurat umah Sakit *edah Mitra Sehat adalah dokter umum yang

memiliki serti#ikat pelatihan >=S (eneral >mergency =i#e Support) 4PPD

(Penanggulangan Penderita awat Darurat) ';=S ('d&anced ;ardiac =i#e Support) '-=S

('d&anced -rauma =i#e Support)yang bekerja purna waktu.

+. Sta# Medis Instalasi awat Darurat adalah dokter umum yang memiliki serti#ikat pelatihan

>=S 4 PPD ';=S '-=S yang bekerja purna waktu.2. Dokter spesialis yang meliputi empat bidang spesialisasi bertugas di Instalasi awat Darurat

sebagai dokter konsulen on!coll

,. $epala uang Perawatan Instalasi awat Darurat umah Sakit *edah Mitra Sehat adalah

lulus D III $eperawatan atau Sarjana $eperawatan masa kerja minimal 1 tahun memiliki

serti#ikat pelatihan *=S (*asic =i#e Support) *-=S (*asic -rauma =i#e Support) PPD

'-=S atau '-;5 dan manajemen $epala uangan

1. Perawat Pelaksanaan Instalasi awat Darurat umah Sakit *edah Mitra Sehat adalah lulusan

D III $eperawatan yang memiliki serti#ikat pelatihan *=S *-=S PPD masa kerja

minimal + tahun

3. Petugas Penda#taran pasien adalah petugas bagian Instalasi ekam Medis yang ditugaskan di

Instalasi awat Darurat selama +, jam secara bergilir dibagi dalam tiga shi#t.

6. Petugas bagian kebersihan adalah petugas outsourcing

7. >mpat $oordinator yang meliputi 8 Pencatatan @ Pelaporan 'dministrasi Abat dan 'lat

masing!masing adalah lulusan D III $eperawatan yang memiliki serti#ikat pelatihan *=S

*-=S PPD masa kerja minimal , tahun

B. Dis$!ibusi K$#a%aa#

  Bumlah dan kuali#ikasi tenaga dokter dan perawat instalasi gawat darurat harus memenuhi

syarat sesuai dengan kebutuhan pasien. Instalasi gawat darurat harus memiliki dokter terampil

dan perawat terampil dengan dibuktikan adanya pelatihan yang masih berlaku.

5

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 6/92

'tas dasar tersebut di atas maka kepala instalasi gawat darurat membuat pola kebutuhan tenaga

instalasi gawat darurat dan disampaikan kepada pimpinan rumah sakit sebagai dasar untuk 

merencanakan kebutuhan tenaga dan dasar untuk mengukur kecukupan jumlah dan kuali#ikasi

tenaga dokter atau perawat instalasi gawat darurat dengan melakukan rekrutmen dan seleksi

terhadap tenaga yang dipersiapkan.

C. A#alisa Kbu$u&a# T#a%a

Dasar perhitungan di Instalsi unit gawat darurat adalah 8

/. ata ! rata julah pasien per hari

+. Bumlah jam perawatan per hari

2. Bam e#ekti# perawatan per hari

,. Bam $erja e#ekti# per hari adalah 6 jam (,+ menit)Cormula 8 Bumlah beban kerja 4 hari Bumlah tenaga yang dibutuhkan

Bumlah jam kerja e#ekti# 4 hari

D. P#%a$u!a# Ja%a

  Pengaturan dokter jaga instalasi gawat darurat dibuat oleh kepala instalasi gawat darurat

terdiri dari tiga shi#t dalam +, jam. Setiap shi#t ada satu orang dokter jaga  standby di Instalasi

awat Darurat. $epala Instalasi awat Darurat dinas pagi saja bersama dengan / orang dokter 

 jaga.

  Pengaturan perawat jaga instalasi gawat darurat dibuat oleh kepala ruang perawatan Instalasi

awat Darurat terdiri dari tiga shi#t dalam +, jam. Shi#t pagi ada , ! 1 perawat jaga beserta /

orang $aru ($epala uang Perawatan Perawatan) shi#t sore ada , – 1 perawat juga shi#t malam

ada 2 perawat jaga.

%ntuk menghadapi situasi tertentu misalnya menghadapi mudik lebaran atau malam tahun baru

dimana sering terjadi musibah massal maka dibuatkan jadwal perawat jaga on-call.

E. Pla$i&a#

Pelatihan!pelatihan yang perlu diikuti oleh dokter maupun perawat di Instalasi awat Daruratantara lain 8

a.  Basic Life Support (*=S) b.  Basic Trauma Life Support (*-=S) 4 Basic Trauma Cardiac Life Support (*-;=S)c. Penaggulangan Penderita awat Darurat (PPD)d.  Advanced Trauma Life Support ('-=S)e.  Advanced Trauma Care for Nurse ('-;5)

6

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 7/92

#.  Advanced Cardiac Life Support (';=S)g. Pelatihan – pelatihan lain tentang kegawat daruratanh. Pelatihan menghadapi bencana massal kebakaran dan e&akuasi pasien

BAB III

STANDAR 'ASILITAS

A. S$a#(a! 'asili$as

  Sarana dan prasarana #isik ruangan!ruangan di Instalasi awat Darurat sesuai dengan buku

Pedoman Pelayanan awat Darurat -erpadu tahun +, dan Pedoman Penderita awat Darurat

tahun /001 halaman ++ tentang obat dan alat life saving adalah sebagai berikut 8

• K$#$ua# Umum 'isik ba#%u#a# )

/. Mudah dicapai dengan tanda!tanda yang jelas dari jalan maupun dari dalam.

+. Pintu menghadap ke depan antara pintu masuk kendaraan dengan pintu masuk pasientidak bersamaan.

2. 'mbulan atau kendaraan yang membawa pasien dapat sampai di depan pintu instalasi

gawat darurat dapat menerima +!2 ambulans (sesuai dengan S tipe ;).

,. Pintu Instalasi gawat darurat dapat dilalui brankar atau kursi roda.

1. uang triage dapat memuat minimal + (dua) brankar.

3. *ila memungkinkan dibuat lapangan pendaratan helikopter dekat rumah sakit (untuk S

tipe ;).

• Pmba%ia# Rua#%a# IGD Ruma& Saki$ B(a& Mi$!a S&a$

*. Rua#% T!ia% ++, -m /0, -m (il#%ka1i (#%a# )

• + brankar E oksigen

• / buah kursi Dokter E / buah meja Dokter E buku resep '-$ ('lat -ulis $antor)

• + Tongue spatel / termometer / senter 

• / buah tensimeter mobile / buah stetoskop

• 2 buah strechter • / long spain board

0. Rua#% Rsusi$asi +2, -m +2, -m (il#%ka1i (#%a# )

• *isa dipakai untuk + brankar 

7

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 8/92

• Aksigen sentral dengan + buah humudifire E + buah nasal canul dewasa atau anak +

 buah masker rebreathing dan non rebreathing.

• / buah tensimeter / buah stetoskop / buah lampu senter 

• / troli emergensi

• / buah monitor pasien untuk mengetahui " (eart !ate" E Suhu E

• + buah syringe pump

• 2 buah oksigen mobile

• + buah Suction Sentral

• / buah >;

• + buah Standar in#us• / buah D; shock

• Set in#us masing E Set trans#usi

• $ateter intra&ena berbagai nomor.

• Abat!obat life saving# 'derenalin amp 'minophilin Dopamin Dilantin <alium

;PF Morphin Pethidin DeGtrose ,H *ic 5atric MgSA, +H MgSA, ,H

Sul#as atropin DeGtrose 1 H DeGtrose / H + #les Sodium choride 0 H inger

lactate ">S 3 H

•  $isposable spuit ukuran 8 / cc 2 cc 1 cc / cc + cc 1 cc

• + set esusitasi dewasa manual dewasa dan / set esusitasi anak manual

• / set Backson ees

• / set espirator portable

• + "ead Imobilisation

• + 5eck ;olar 

• $ateter urine ukuran4nomor 8 7 / /+ /, /3 /7 + ++ +,

•  %ndotracheal tube masing!masing / buah ukuran + 2 2 1 1

• Pipa S atau oedel masing!masing / buah nomor / + 2 , 1

•  Naso &astric Tube masing!masing / buah nomor 147cm 14/cm /+ /, /3

• / buah =aringoskop lurus dan / buah laringoskop bengkok (anak dan dewasa)

8

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 9/92

• / tempat sampah in#eksius / tempat sampah non in#eksius / tempat sampah

in#eksius tajam

• / set =ampu baca Coto

2. Rua#% B(a& 34, -m 4,, -m (il#%ka1i (#%a# )

• + buah tempat tidur transport yang bisa diatur posisi kepala

• uangan bisa ditambah + buah branker 

• Aksigen sentral dengan + buah humidifire E + buah nasal canul dewasa atau anak 

• + buah tensimeter dan + buah stetoskop

• + buah termometer 

• + buah troli masing!masing berisi 8 alat untuk rawat luka set in#us dewasa dan anak

cairan in#us 8 ringer laktat sodium klorida 0H asering deGtrose 1H

•  $isposable spuit ukuran / cc 2 cc 1 cc / cc + cc 1 cc• Set in#us E Set -ransa#usi

• $ateter intra&ena nomor8 +, ++ + /7 /3

• 'lmari / ( cairan in#use = D1H D1 'ssering D/H Manitol D1/4, saline D1

Saline

• =emari + (rawat luka set /1 heating set + / spaner benang atraumatik ukuran +.

2. ,. 1.. *enang side 2. cadgut bak instrument ukuran sedang kasa luka bakar

 jarum mani berbagai ukuran / cucing)

• / tempat sampah in#eksius / tempat sampah non in#eksius / tempat sampah

in#eksius tajam

+. Rua#% N5# B(a& 4,, -m /6, -m (il#%ka1i (#%a# )

• + buah tempat tidur yang bisa diatur posisi kepala

• uangan bisa ditambah / buah branker 

• Aksigen tabung dengan + buah humidifire

• + tensimeter dan / buah stetoskop

• -roli tindakan non bedah berisi masing!masing 1 buah 8

• Set in#us dewasa dan anak kateter intra&ena no +, +3 ++ + /7 /3

• ;airan in#us 8 Sodium klorida 0H inger laktat DeGtrose 1H DeGtrose /H

DeGtrose ,H 5atrium *ikarbonat 'sering $a>5 /* $a>5 2* $a>5 2' "SD

;5 D 1H

9

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 10/92

• -ersedia Abat Injeksi masing!masing 8 Curosemide DeGtrose $alneG 1 mg

'minophillin *uscopan 'ntalgin anitidin PantropraJol AmepraJol

Metoelopramid Andansetron , Andansetron 7 mg $etorolac 2 mg ;iticholin

/mg ;iticholin +1mg Piracetam / gram Piracetam 2 gram Delladryl

?ilomidon atau sejenis•  $isopable spuit ukuran 8 / cc 2 cc 1 cc / cc + cc 1 cc

•  Nasa &astric Tube nomor 8 147cm 14/cm /+ /, /3

•  'oley Catheter nomor 7 / /+ /, /3 /7 + ++ +,

• / tempat sampah in#eksius / tempat sampah non in#eksius / tempat samaph

in#eksius tajam

4. Rua#% Obs!7asi +2, -m 22, -m (il#%ka1i (#%a# )

3 buah tempat tidur yang bisa diatur posisi kepala• Aksigen sentral dengan , buah humidifire

• , buah tensimeter mobile E / buah stetoskop

• / tempat sampah in#eksius / tempat sampah non in#eksius / tempat samaph

in#eksius tajam

3. Rua#% Spoel Hoek 064 -m 04, -m (il#%ka1i (#%a# )

• + buah ember plastik besar untuk tempat linen kotor 

• -empat dan saluran pembuangan limbah cair in#eksius

• *oks untuk desin#eksi alat!alat habis pakai sebelum disetor ke instalasi Sterilisasi

Sentral

• *askom untuk merawat pasien

• *eberapa urinal untuk pria dan wanita

• / tempat sampah in#eksius / tempat sampah in#eksius tajam

3. Rua#% 5ba$ (a# li## 064 -m /,, -m (il#%ka1i (#%a# )

• / buah lemari untuk menyimpan linen bersih

• / buah lemari untuk menyimpan obat!obat non injeksi yang tidak memerlukan lemari

es

• / buah lemari untuk menyimpan instrumen (rawat luka jahit luka -"- set partus

set) dan bahan habis pakai (Sa&lon alkohol "+A+ gliserin kasa

2. Rua#% Dk5#$ami#asi 0+,-m *+, -m (il#%ka1i (#%a# )

10

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 11/92

• + $ran air hangat dan dingin

• / buah tempat sampah medis dan / buah tempat sampah non medis

• / Doble *owel troli

8. Rua#% T!a#si$ 0+, -m *+, -m )

• *isa diisi + brankar 

• 2 kursi roda

*,. Rua#% 1!$mua# +2, -m /2, -m (il#%ka1i )

• Satu meja pertemuan dan sepuluh kursi

• / buah Pesawat telepon bisa untuk internal dan eksternal

• Papan data kunjungan Instalasi awat Darurat**. Rua#% is$i!a&a$ +,, -m *0, -m )

• *erisi datu tempat tidur 

• Satu meja tulis dan satu kursi E Pesawat telepon bisa dipakai internal dan eksternal

• / tempat sampah non in#eksius

*0. K5#$! 1$u%as /6, -m 0,, -m )

• $onter petugas ID bisa untuk 2 petugas

• 2 pesawat telepon + internal dan / eksternal

• / tempat sampah non in#eksius

• / set computer 

*/. Rua#% A(mi#is$!asi /4, -m 4,, -m

• / meja E kursi E / komputer untuk menghitung biling pasien ID

• / meja untuk pencatatan dan pelaporan

*+. Rua#% $u#%%u 1asi#

Di dalam ruang ID , cm G + cm

• + tempat duduk dan / buah -ele&isi berwarna 2+ inchi

*4. T5il$ 0,, -m *0, -m )

• / toilet untuk petugas

• + toilet untuk pasien dan keluarga pasien

• Pi#$u Masuk (a# Klua! IGD Ruma& Saki$ B(a& Mi$!a S&a$

11

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 12/92

Instalasi awat Darurat S Semen resik mempunyai + akses pintu masuk dan

keluar pasien.

K Pintu '

• Merupakan pintu utama pasien datang dan pulang

• Merupakan pintu keluar untuk pasien yang akan dirujuk 

K Pintu *

• Merupakan pintu masuk pasien yang datang dari ruang rawat inap atau

 penunjan yang lain

Pintu ;

• Merupakan pintu masuk untuk pasien yang memerlukan tindakan

dekontaminasi

• Ala$ k5mu#ikasi

'lat komunikasi yang dipakai di instalasi gawat darurat adalah 8

/. , buah Pesawat telepon yang dapat dipakai untuk internal dan eksternal

+. / buah pesawat radio medik 

• Ala$ ks&a$a# (a# Oba$ Life Saving 

Ala$ 9 ala$ (a# 5ba$ Life Saving 

/. / buah Suction manual

+. Aksigen sentral dengan 0 buah humidi#ire

2. 2 buah Aksigen mobile

,. + *uah 'mbu *ag dewasa dan + buah ambu bag anak 

1. / buah Backson eese

3. / buah =aringoskop anak dan / buah laringoskop dewasa

6. Pipa endotracheal masing!masing / buah ukuran + /4+ 2 2 /4+ 1 1

7. Pipa S 4 gluedel masing!masing / buah ukuran / + 2 , 1

0. Syiringe disposable masing!masing + buah ukuran / cc 2 cc 1 cc / cc + cc

1 cc

/. In#usion set dewasa masing!masing / buah E i& carheter nomor +3 +, ++ +

/7 /3

12

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 13/92

//. 5asograstic -ube ukuran 147 14/ /+ /, /3

/+. / buah Monitor pasien untuk mengetahui " ( eart !ate" (!espiratory

 !ate" SpA+ Suhu -ensi darah

/2. + buah syringe pump

/,. / buah AGymetri monitor /1. / buah AGymetri manual

/3. / buah glucotest 

/6. / buah alat >$

/7. Morphin injeksi

/0. Pethidin injeksi

+. Dilantin injeksi

+/. DiaJepam injeksi dan suppositoria++. 'drenalin 4 epinelrin injeksi

+2. Curosemid injeksi 4sejenis

+,. ;ordaron injeksi

+1. Dopamin injeksi

+3. Dobutamin injeksi

+6. "erbeser injeksi

+7. Insosorbid Dinitrat table

+0. 'minophilin injeksi

2. *ricasma injeksi

2/. <entolin nebuliJer 

2+. $etorolac injeksi

22. $etopro#en suppositoria

2,. 'ntalgin injeksi

21. Delladryl injeksi

23. DeGamethason injeksi26. 5atrium *icarbonat injeksi

27. Sul#at atropin injeksi

20. MgSA, +H @ , H injeksi

,. DeGtrose ,H injeksi

,/. DeGtrose 1 H in#us

13

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 14/92

,+. DeGtrose / H in#us

,2. 5a;I 0 H in#us

,,. / buah *rankar lengkap dengan oksigen dan gantungan in#us

,1. 2 buah kursi roda tanpa oksigen

,3. , tempat tidur ,6. / tempat tidur gynec

,7. 2 Scoop Stracer 

,0. / =ong spain *oard

1. / bua ; ;leam

1/. + "ead Imobilisation

• Ala$ (a# 5ba$ u#$uk s$abili$asi 1#(!i$a )

/. *idai ukuran panjang + cm 2 cm 1 cm / cm+. ;er&ical collar masing!masing / buah ukuran S M

2. Perban ukuran / cm 1 cm

,. *endage ukuran 2 inchi , inchi 3 inchi

1. Mitela

3. Sonde lambung nomor 1 /+ // 3

6. Celley keleter masing!masing ukuran //+/,/3/7+

7. / buah <anaseksi set

0. /1 Set alat untuk menjahit luka

/. /+ set rawat luka

//. *enang silk cat gut beberapa ukuran

/+. + Set partrus

• 'lat dan obat tambahan untuk diagnosa dan terapi

/. Atoskop / set

+. Slit lamp / set

2. -"- set,. ipsJona masing!masing ukuran 8 2 inchi , inchi 3 inchi

• 'lat keamanan dan pelatihan 8

/. + buah pemadam kebakaran

+. $omunikasi 8 , pesawat telepon untuk internal dan eksternal / buah radiomedik 

14

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 15/92

2. Petunjuk pemakaian alat!alat

,. *uku pedoman siaga musibah massal

1. Modal untuk pelatihan *=S PPD -riage dan skring

BAB I:TATA LAKSANA PELAYANAN

A. P#(af$a!a#

Penda#taran pasien Instalasi awat Darurat diadakan di ruang penda#taran pasien yang

disediakan di dalam Instalasi awat Darurat. Petugas penda#taran adalah petugas dari Instalasi

ekam Medis yang ditugaskan selama +, jam dibagi dalam tiga shi#t yaitu shi#t pagi sore dan

malam.

Sistem penomoran rekam medis pasien Instalasi awat Darurat adalah penomoran sentral dari

Instalasi ekam Medis rumah sakit. Pasien Instalasi awat Darurat memakai kartu khusus

Instalasi awat Darurat sesuai dengan data yang diperlukan dalam pencatatan dan pelaporan

Instalasi awat Darurat

B. Sis$m K5mu#ikasi

Sistem $omunikasi yang digunakan Instalasi awat Darurat pada pelayanan sehari!hari adalah

dengan menggunakan pesawat telepon yang dapat dipakai untuk internet rumah sakit dan keluar rumah sakit secara langsung dan komukasi radio medic untuk koordinasi dengan pelayanan

dengan rumah sakit yang lain

C. Pla"a#a# T!ia%

15

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 16/92

Dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang datang ke instalasi gawat darurat

menggunakan sistem triage dengan metode pewarnaan dengan lima warna *iru merah

kuning hijau hitam

Seleksi pasien pada keadaan sehari!hari di Instalasi awat Darurat berdasarkan tingkat

kegawatan pasien bu)an berdasarkan status sosial atau jam pasien datang di Instalasi awatDarurat.

'pabila diperlukan pelayanan triage juga dapat diberikan kepada pasien rawat inap kiriman

dokter luar (dokter tamu) untuk menentukan apakah pasien dalam kondisi lemah dan

memerlukan tindakan segera dan darurat di ID.

D. I#f5!m( C5#s#$

Pasien Instalasi awat Darurat yang memerlukan tindakan medis atau penolakan tindakan

medis diberikan infarmed consent oleh dokter jaga Instalasi awat Darurat atau dokter spesialis

konsulen *nformed consent didatangi oleh pasien atau keluarga pasien dokter jaga atau dokter 

konsulen dan sebagai saksi adalah seorang perawat Instalasi awat Darurat dan seorang

keluarga pasien lainnya.

 Informed consent $!sbu$ a#$a!a lai# )

Model ' adalah surat persetujuan tindakan medis4 tindakan pembiusan

Model * adalah surat penolakan tindakan medis

Model ; adalah surat pernyataan pengambilan keputusan tindak medik pada pasien tidak

sadar tanpa pengantar keluarga terdekat

Model D adalah surat persetujuan masuk rumah sakit

Model > adalah surat penolakan masuk rumah sakit

Model adalah surat persetujuan konsul

Model I adalah surat permintaan pindah kelasModel B adalah surat persetujuan IPI

Model $ adalah surat pernyataan permintaan kelas atas biaya sendiri

Model $ + adalah surat persetujuan biaya tindakan medis

E. T!a#s15!$asi Pasi#

16

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 17/92

• Pasien ID dengan kondisi baik ($uning dan "ijau) namun tidak bisa berjalan sendiri dan

memerlukan tindakan pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di ID (misalnya 8 Poli

$andungan ontgen -horaG ehabilitasi Medis) diantar oleh perawat ID dengan

menggunakan kursi roda atau brankar setelah selesai tindakan jika pasien dikembalikan lagi

ke ID maka perawat ID menjemput kembali pasien tersebut dan membawanya ke ID.$uali#ikasi perawat yang mengantar adalah perawat ID masa kerja minimal 2 bulan.

• Pasien ID dengan *iru dan merah setelah dilakukan tindakan life saving kemudian

dirawat di unit khusus (I;%) atau dirujuk ke I*S untuk operasi cito transportasi dengan

memakai brankar. $uali#ikasi perawat perujuk adalah + orang perawat ID salah satunya

mempunyai masa kerja minimal + tahun di ID atau sudah pelatihan PPD.

• Pasien ID dengan Merah setelah dilakukan tindakan Life saving di ID kemudian masuk 

ke ruang rawat inap biasa atau dirujuk ke I*S untuk operasi cito transportasi denganmemakai brankar atau kursi roda. $uali#ikasi perawat perujuk atau pengantar adalah / orang

 perawat ID dengan masa kerja minimal 3 bulan di ID.

• Pasien gawat darurat (biru dan merah) rujukan dari rumah sakit lain pro I;% dan sudah

mendapat tindakan life saving di rumah sakit asal diantar langsung ke I;% oleh perawat

ID bersama dengan perawat dari rumah sakit yang merujuk Perawat I;% Perawat ID

dan perawat yang merujuk bersama!sama melakukan serah terima pasien di I;%. $uali#ikasi

 perawat ID yang merujuk adalah perawat dengan masa kerja minimal + tahun di ID atau

sudah pelatihan PPD.

• Pasien rujukan dengan kasus kegawatan Abstetri inekologi (biru dan merah) diberikan

tindakan life saving di ID. -im ID terutama bidan yang merujuk pasien memeriksa

kembali keadaaan pasien dan janinnya kemudian dilakukan serah terima pasien dari pihak 

 perujuk dengan umah Sakit *edah Mitra Sehat

• Pasien rujukan dengan kasus Abstetri inekologi ($uning) tetapi tidak dalam kondisi gawat

darurat di kaji ulang oleh bidan ID. *idan umah Sakit *edah Mitra Sehat perawat ID

dan perawat atau bidan perujuk bersama!sama melakukan serah terima pasien.• Pasien ID dengan warna biru dan merah yang dirujuk ke rumah sakit lain transportasi

 pasien dengan ambulan rumah sakit diantar oleh perawat ID dimana perawat tersebut

mempunyai masa kerja minimal + tahun di ID atau sudah pelatihan PPD.

17

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 18/92

• Pasien ID dengan warna $uning yang dirujuk ke rumah sakit lain (untuk alih rawat atau

untuk tindakan medis yang tidak dapat dilakukan di umah Sakit *edah Mitra SehatL)

transportasi pasien dengan ambulan umah Sakit *edah Mitra Sehat diantar oleh / orang

 perawat ID dengan masa kerja minimal / tahun di ID.

• Pasien meninggal di ID transportasi pulang dengan menggunakan ambulan jenaJah.

• Pasien dengan kondisi tidak dapat datang sendiri ke rumah sakit dan perjuang untuk 

 penenangan di umah Sakit *edah Mitra Sehat dapat diberikan pelayanan jemputan

ambulan umah Sakit *edah Mitra Sehat disertai oleh / atau + orang perawat ID untuk 

dibawa ke umah Sakit *edah Mitra Sehat $uali#ikasi perawat masa kerja minimal / tahun

di ID umah Sakit *edah Mitra Sehat.

• Pasien ID yang memerlukan tindakan medis atau penunjang medis yang tidak dapat

dilakukan di umah Sakit *edah Mitra Sehat tetapi tetap menghendaki dirawat di umahSakit *edah Mitra Sehat ( ke rumah sakit lain atau ke laboratorium lain) dengan

menggunakan ambulan dan disertai oleh / atau + orang perawat ID. Perawat ID

menunggu sampai tindakan tersebut selesai dan mengantarnya kembali ke ID umah Sakit

*edah Mitra Sehat. $uali#ikasi perawat tergantung tingkat warna pasien.

F. Pla"a#a# Pasi# Falfe Emergency

$ebijakan Instalasi awat Darurat umah Sakit *edah Mitra Sehat menetapkan bahwa

Instalasi awat Darurat juga melayani penderita yang tidak gawat tidak darurat . Pelayanan

 pasien tidak gawat tidak darurat tidak boleh menganggu pelayanan terhadap pasien gawat

darurat.

Pasien tidak gawat tidak darurat tergolong dalam warna kuning dan hijau jika situasi ID

sibuk maka mereka dipersilahkan untuk menda#tar terlebih dahulu dan menunggu sampai ada

tempat atau petugas yang kosong.

G. Pla"a#a# :isum E$ R1!$um

Instalasi awat Darurat juga melayani pasien dengan kasus polisi. Polisi atau penyidik menyerahkan #ormulir permintaan <isum >t epertum rangkap + kepada petugas Instalasi

awat Darurat Cormulir / untuk umah Sakit *edah Mitra Sehat Cormulir + dikembalikan

kepada pihak penyelidik atau polisi. Pemeriksa pasien dengan kasus polisi dilakukan oleh

dokter jaga yang bertanggung jawab pada shi#t tersebut atau Dokter konsulen yang merawat

18

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 19/92

 pasien tersebut. Dokter pemeriksa mengisi semua hasil pemeriksaan di Cormulir <isum >/

epertum umah Sakit *edah Mitra Sehat kemudian #ormulir tesebut dikirim ke Instalasi

ekam Medis untuk diarsipkan. Selanjutnya polisi mengambil hasil &isum et repertum di

Instalasi ekam Medis sumah sakit.

G. Pla"a#a# Death On Arrival ;DOA<

Pasien death on arrival adalah pasien yang tiba di Instalasi awat Darurat sudah dalam keadaan

meninggal dunia.

Sesuai dengan metode warna pasien tidak sadar cardiac arrest dan respiratory arrest langsung

dibawa ke ruang resusitasi. Setelah dokter jaga memeriksa pasien dan memastikan bahwa

 pasien sudah meninggal dunia pasien di obser&asi dua jam di ruang -ransit atau uang

BenaJah. Dokter jaga ID membuat surat keterangan kematian rangkap dua lembar asli untuk keluarga pasien lembar dua untuk arsip Instalasi awat Darurat. Pasien death on arrival tidak 

dikenakan biaya apapun kecuali bila keluarga menghendaki pasien tersebut dilakukan tindakan

misalnya

H. Sis$m I#f5!masi Pla"a#a# P!a Ruma& Saki$

Pada pelayanan penderita sehari!hari Instalasi awat Darurat memberikan in#ormasi tentang

 pelayanan in#ormasi tentang pelayanan Instalasi awat Darurat dengan melalui brosur rumah

sakit. Sedangkan pada pelayanan musibah masal sistem in#ormasi pelayanan pra rumah sakit

dilakukan dengan bekerja sama dengan semua lintas sektoral baik pemerintah maupun swasta

di kabupaten resik pengkoordinasian pelayanan ambulan instalasi gawat darurat melalui pusat

 pelayanan yang disepakati bersama untuk mobilisasi ambulan terutama bila terjadi korban

masal. 'lat komunikasi yang dipakai untuk menunjang kelancaran pelayanan di ID adalah ,

 buah pesawat telepon yang bisa digunakan melalui operator baik untuk internal maupun

eksternal selain itu satu buah radiomedik yang dapat dipakai komunikasi dua arah.

I. Sis$m Ru=uka# Klua!

Sistem rujukan di Instalasi awat Darurat umah Sakit *edah Mitra Sehat menetapkan bahwa

Instalasi awat Darurat umah Sakit *edah Mitra Sehat juga melaksanakan system rujukan

 bagi pasien yang perlu dirujuk karena 8

/. Casilitas rumah sakit kurang

19

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 20/92

+. 'tas permintaan keluarga

2. Pemeriksaan specimen yang tidak dapat dilaksanakan di S Semen resik 

Pelaksanaan rujukan diatur dalan Standar Prosedur Aperasional (SPA)

J. Sis$m P$u%as P#(uku#%

/. adiologi8

• Dokter jaga ID membuat lembar permintaan radiologi.

• Perawat menelepon ke Instalasi adiologi bahwa ada permintaan radiologi.

• Perawat mengantar pasien ke radiologi untuk pelaksanaan tindakan radiologi.

• Petugas radiologi mengantar hasil pemeriksaan radiologi kepada dokter jaga ID.

+. =aboratorium8

Dokter jaga ID membuat lembar permintaan laboratorium.• Perawat menelepon ke Instalasi =aboratorium bahwa ada permintaan laboratorium.

• Perawat ID mengambil sampel dan mengantar sampel tersebut ke laboratorium.

• *ila sudah ada hasil petugas laboratorium menelepon dokter jaga ID untuk 

memberitahukan hasilnya.

2. -eknik8

• Menghubungi petugas teknik bila ada masalah teknik di ID melalui telepon

• Petugas teknik datang ke ID untuk melakukan tindakan berdasarkan laporan kerusakan

• Perawat ID membuat laporan secara tertulis di lembar laporan kerusakan kemudian

oleh petugas teknik dilaporkan kepada sub bagian pemeliharaan.

,. 'mbulan8

• "ubungi dri&er atau supir ambulan melalui telepon bila memerlukan ambulan.

• 'pabila ruangan lain memerlukan ambulan ruangan tersebut menghubungi ID

menyampaikan keperluan dan tujuan serta waktu keberangkatan dengan menyertakan

surat permintaan kendaraan.

• Petugas ID menghubungi dri&er atau sopir ambulan melalui telepon menyampaikan

 bahwa ada ruangan yang membutuhkan ambulankeperluan tujuan serta jam

keberangkatan.

• 'pabila petugas ID yang memakai ambulan maka petugas ID membuat laporan

melalui billing ke petugas administrasi.

20

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 21/92

• 'pabila ruangan lain yang memakai ambulan maka petugas ruangan membuat surat

 permintaan kendaraan ke ID dan perawat ID menyampaikan ke petugas administrasi

untuk di billing.

K. Sis$m P#a#%%ula#%a# Musiba& Masal (i Dalam Ruma& Saki$

• Musibah massal yang mungkin dapat terjadi di dalam rumah sakit dapat berupa gempa bumi

yang mengakibatkan gedung bangunan runtuh kebakaran atau berupa keracunan massal

oleh bahan makanan yang tercemar dan lain!lain.

• 'danya musibah massal di dalam rumah sakit.

• =akukan penyebaran in#ormasi secara berantai sesuai ketentuan.

• =akukan persiapan tenaga dan tempat pelayanan secara bersamaan dengan diterimanya tanda

 bahaya.• Setiap instalasi bertindak sesui peranan masing!masing.

• >&akuasi korban dan transportasi ke instalasi gawat darurat atau ke tempat aman di dalam

rumah sakit.

• =akukan pemilihan berdasarkan system triage warna.

• -indak lanjut sesuai dengan kasusnya.

• *ila kapasitas umah Sakit *edah Mitra Sehat tidak memungkinkan baik tenaga maupun

#asilitasnya lakukan rujukan ke rumah sakit terdekat atau yang memenuhi syarat.

• $epala Instalasi awat Darurat bersama kepala instalasi terkait membuat laporan kepada

Direktur umah Sakit *edah Mitra Sehat

.

L. P#a#%%ula#%a# Musiba& Kbaka!a# (i Dalam Ruma& Saki$

$ebakaran adalah suatu kejadian yang dapat terjadi oleh berbagai sebab baik disengaja ataupun

tidak disengaja seperti adanya arus pendek aliran listrik percikan api sinar matahari yang

terlalu terik dan lain!lain.

Diketahui adanya api yang tidak semestinya.

• =akukan penanggulangan secara dini dan jauhkan benda!benda disekitar api yang mudah

terbakar atau meledak.

• *ila api tidak mungkin ditanggulangi sendiri segera minta bantuan orang sekitar untuk 

memberitakan adanya kebakaran dengan jalan telepon unit sekitar kejadian telepon

21

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 22/92

 pemadam kebakaran pemda resik atau ke Pemadam $ebakaran P- Semen Indonesia

(Persero) pesawat ,,,,.

• *ila terjadi pada daerah yang dekat dengan ruang rawat inap segera amankan penderita ke

tempat penampungan yang jauh dari lokasi kebakaran.

• >&akuasi korban dilakukan lewat tangga menuju ke tempat penampungan yang amanDilarang menggunakan li#t dalam proses e&akuasi pasien.

• $orban dan pasien di gedung bertingkat die&akuasi ke tempat yang aman sesuai dengan

ketentuan penampungan pasien.

M. P#a#%%ula#%a# Musiba& Masal (i Lua! Ruma& Saki$

Musibah massal yang mungkin dapat terjadi di luar rumah sakit seperti kebakaran bencana

alam (gempa bumi banjir gunung meletus) kecelakaan lalu lintas massal keracunan massal.• ;ek kebenaran berita tentang terjadinya musibah massal meliputi8 asal atau sumber berita

 penyebab musibah perkiraan jumlah korban dan kasus yang menyertai lokasi terjadinya

musibah.

• "ubungi ambulan.

• Dokter jaga menghubungi kepala ID Direktur umah Sakit *edah Mitra Sehat $epala

*idang Pelayanan Medis dan Sta# Medis Cungsional terkait.

• 'mbulan dikirim ke tempat kejadian dengan tim e&akuasi (perawat) disesuaikan dengan

tingkat atau jumlah korban dan kemampuan tenaga yang dimiliki ID dan rumah sakit

dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan.

• Perawat ID memanggil tenaga on call  dan menghubungi $epala Instalasi awat Balan

$epala Instalasi =aboratorium $epala Instalasi adiologi dan $epala Instalasi iJi untuk 

mempersiapkan tempat dan tenaga guna membantu penanggulangan musibah masal.

• Secara berantai satpan diberitahu dan dilanjutkan ke semua ruangan untuk kelanjutan

in#ormasi satpam menghubungi polsek setempat untuk meminta bantuan keamanan.

• Setelah penderita tiba di ID segera lakukan triage warna dan penanganan sesuai dengantingkat warna!nya.

• *ila ID tidak dapat menampung jumlah korban baik tempat maupun ketenagaan dapat

menggunakan instalasi rawat jalan sebagai tempat penampungan dan ketenagaan dibantu

oleh perawat ruangan yang berpengalaman.

22

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 23/92

• :arna *iru Mengancam jiwa atau #ungsi &ital perlu resusitasi dan tindakan bedah segera

mempunyai kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan bersi#at segera yaitu

gangguan pada jalan na#as perna#asan dan sirkulasi. ;ontohnya sumbatan jalan na#as

tension pneumothorak syok hemoragik. luka terpotong pada tangan dan kaki combutio

(luka bakar) tingkat II dan III +1H• :arna Merah Potensial mengancam nyawa atau #ungsi &ital bila tidak segera ditangani

dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersi#at jangan terlambat. ;ontoh8

 patah tulang besar combutio (luka bakar) tingkat II dan III N +1 H trauma thorak 4

abdomen laserasi luas trauma bola mata.

• :arna $uning $eadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan darurat.

Pasien sadar tidak ada gangguan '*; dan dapat langsung diberikan terapi de#initi&e. %ntuk 

tindak lanjut dapat ke poliklinik misalnya laserasi #raktur minor 4 tertutup sistitis otitismedia dan lainnya

• :arna hijau Perlu penanganan seperti pelayanan biasa tidak perlu segera. Penanganan dan

 pemindahan bersi#at terakhir. ;ontoh luka super#icial luka!luka ringan

• :arna hitam $emungkinan untuk hidup sangat kecil luka sangat parah. "anya perlu terapi

suporti#. ;ontoh henti jantung kritis trauma kepala kritis

• Penderita meninggal dunia dibawa ke kamar jenaJah.

• Penderita yang telah mendapatkan pelayanan ditindaklanjuti sesuai dengan kasusnya dapat

terjadi8 dipulangkan rawat inap dan dirujuk.

• Setelah semua korban dapat diatasi $epala ID dibantu $epala *idang Pelayanan Medis

memberikan laporan tentang penanggulangan musibah massal kepada Direktur umah Sakit

*edah Mitra Sehat.

N. P#a#%a#a# K5!ba# K!a-u#a#

Penderita keracunan adalah penderita dengan gejala abnormal yang ditimbulkan oleh masuknya

obat atau bahan kimia melalui mulut atau suntikan dengan kadar yang berlebihan.=akukan trige.

• Bika kondisi sekarat segera dilakukan tindakan resusitasi di ruang resusitasi (airway breating

sirkulasi)

• =akukan anamnesa &ital sign dan pemeriksaan #isik bersamaan dengan tindakan resusitasi.

23

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 24/92

• 'namnesa dilakukan untuk mengetahui riwayat keracunan jenis racun banyaknya yang

masuk ke dalam tubuh adanya keracunan.

• =akukan eliminasi sesuai dengan sebab!sebab keracunan8 emesis (rangsang muntah bila

sadar) katarsis (bila diduga racun sudah sampai di usus halus) kumbah lambung (bila

kesadaran menurun) dieresis (bila diduga racun dalam darah) dialysis (terutama padakeracunan yang disebabkan oleh bahan!bahan yang dikeluarkan oleh ginjal).

• -erapi supportivedokter menentukan terapi untuk keseimbangan asam basa elektrolit dan

kalori.

• 'nti dotum bila ada dan telah ditemukan penyebab pastinya.

• Perawatan lebih lanjut dilakukan sesuai dengan masing!masing jenis racun.

• Abser&asi penderita.

Dokter menentukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit atau rawat jalan atau rujuk.

O. Ta#%%u#% Ja>ab D5k$! IGD

-anggung jawab dokter ID adalah hak dan kewajiban dokter ID dalam melaksanakan

tugasnya melayani pasien atau penderita untuk menjaga hubungan dokter!pasien yang saling

menguntungkan.

*. Hak D5k$!

• Dokter berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai

dengan pro#esinya.

• Dokter berhak untuk bekerja menurut standar pro#esi serta berdasarkan hak otonomi.

• Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan

 perundang!undangan pro#esi dan etika.

• Dokter berhak untuk menghentikan jasa pro#esinya kepada pasien apabila misalnya

hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerja sama yang baik 

tidak mungkin diteruskan lagi kecuali pasien gawat darurat dan wajib menyerahkan

 pasien kepada dokter lain.

• Dokter berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan

atau tindakan yang melecehkan atau memalukan.

24

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 25/92

• Dokter berhak mendapatkan in#ormasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi

 pasien yang tidak puas dengan pelayanannya.

• Dokter berhak mendapatkan in#ormasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari

keluarganya.

• Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur baik oleh rumah sakit maupun oleh

 pasien.

• Dokter berhak untuk mendapatkan imbalan jasa atau pro#esi yang diberikannya

 berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan atau peraturan yang berlaku di rumah sakit

tersebut

0. K>a=iba# D5k$!

• Dokter wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hokum antara

dokter tersebut dengan rumah sakit.• Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar pro#esi dan

menghormati hak!hak pasien.

• Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain atau rumah sakit lain yang mempunyai

keahlian atau kemampuan yang lebih baik apabila ia tidak mampu melakukan suatu

 pemeriksaan atau pengobatan.

• Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan

dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.

• Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita

 bahkan juga setelah orang tersebut meninggal.

• Dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan

kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bersedia dan mampu melakukannya.

• Dokter wajib memberikan in#ormasi yang adekuat tentang perlunya suatu tindakan

medik serta resiko yang dapat terjadi atau resiko yang dapat terjadi atau ditimbulkan

akibat tindakan tersebut.

• Dokter wajib membuat rekam medis yang baik dan lengkap secara berkesinambungan

 berkaitan dengan keadaan pasien yang dirawatnya.

• Dokter wajib terus!menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan

ilmu kedokteran dan kedokteran gigi.

• Dokter wajib memenuhi hal!hal yang disepakati atau perjanjian yang telah dibuatnya.

25

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 26/92

• Dokter wajib bekerja sama dengan pro#esi atau pihak lain yang terkait secara timbale

 balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien

• Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.

P. Ba$asa# Ti#(aka# M(is IGD

*atasan tindakan medis adalah kewenangan dokter atau tenaga medis dalam melakukan

tindakan dengan tujuan terapi atau diagnostic yang diberikan kepada klien sesuai kewenangan

dan ketrampilan berdasarkan bidang keahlian yang dimiliki.

/. *atasan kewenangan dokter spesialis

• Memberikan terapi dan tindakan medis sesuai dengan bidang dan keahlian yang dimiliki.

• Memberikan konsultasi medis kepada dokter umum atau kepada dokter spesialis lain

yang memerlukan sesuai dengan bidang dan keahliannya.+. *atasan kewenangan dokter umum

• esusitasi dan stabilisasi

• eposisi dislokasi sendi kecil

• Pasang *ack Slap

• *edah minor (rawat luka insisi cross insisi ekstraksi korpus alineum sirkumsisi)

• Bahit luka tanpa putus tendon dan patah tulang

• 'mputasi ujung jari

• Melakukan prosedur terapi dan diagnostik 

• Mengambil keputusan dalam menentukan tindakan lanjut dalam pelayanan dan terapi

2. *atasan kewenangan perawat

• Memasang kateter I< line 5-

• Injeksi intramuscular intra&ena subkutan intrakutan

• awat luka jahit luka tanpa rupture tendon dan patah tulang di bawah pengawasan

dokter 

• Pasang bidai

• Pemeriksaan >$

• -indakan li#e sa&ing sederhana

• Membantu tindakan resusitasi

• Memberikan kesaksian dalam proses in#orm consent

26

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 27/92

?. Pla"a#a# Da$& O# Rsusi$a$i5#

Pasien death or resuscitation adalah pasien yang meninggal setelah mendapatkan tindakan

resusitasi di ID.

• =akukan triage• Penderita dalam keadaan sekarat (warna *iru) segera lakukan tindakan resusitasi di ruang

resusitasi.

• Setelah dilakukan resusitasi pasien meninggal dunia maka pasien dirawat jenaJah

kemudian dibawa ke ruang mayat.

• Dokter jaga membuat surat kematian.

• Perawat ID membantu melakukan perawatan jenaJah.

Saat jenaJah akan dibawa oleh ambulan jenaJah dilakukan serah terima jenaJah antara petugas ID umah Sakit *edah Mitra Sehat dengan pihak keluarga pasien dan dicatat pada

 buku serah terima jenaJah.

R. Pla"a#a# Pasi# (#%a# Jami#a# Asu!a#si

Pasien yang dating ke ID dengan jaminan asuransi yang telah ada kerja sama dengan pihak 

umah Sakit *edah Mitra Sehat.

• Psien menunjukkan kartu peserta asuransi terkait atau surat pengantar dari perusahaan atau

 jaminan lain bahwa penderita tersebut ditanggung oleh perusahaan yang telah mengadakan

kerja sama dengan umah Sakit *edah Mitra Sehat.

• *ila pasien tersebut tidak bisa menunjukkan kartu peserta asuransi atau surat pengantar dari

 perusahaan penjamin maka petugas penda#taran akan menghubungi pihak perusahaan

tersebut atau petugas administrasi umah Sakit *edah Mitra Sehat bagian tagihan

 perusahaan untuk kon#irmasi.

• Petugas administrasi ID menghitung biaya pengobatan dan membuatkan billing tagihan.

•  billing tagihan diserahkan ke kantor administrasi umah Sakit *edah Mitra Sehat.

• Selanjutnya penagihan ke perusahaan dilakukan oleh bagian kantor administrasi umah

Sakit *edah Mitra Sehat.

S. Plaksa#aa# O!i#$asi D5k$! Ba!u (i IGD

27

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 28/92

Arientasi dokter baru adalah orientasi yang dilaksanakan untuk dokter baru ID. Pelaksanaan

orientasi bertempat di Instalasi awat Darurat dan dilaksanakan selama / bulan pertama

 bertugas di ID dengan didahului oleh orientasi intensi# selama 3 hari kerja. Selama orientasi

dokter baru bertugas pagi saja dengan didampingi oleh kepala ID. 'dapun materi orientasi

tersebut adalah 8• Pada hari ke!/ dokter baru diberi penjelasan tentang8

• Pedoman organisasi umah Sakit *edah Mitra Sehat dan Pedoman organisasi ID serta

Standar Pelayanan ID umah Sakit *edah Mitra Sehat.

• Pengenalan ruang dan obat!obatan li#e sa&ing di ID

• Arientasi lingkungan dan sta# umah Sakit *edah Mitra Sehat

• Pada hari ke!+ dokter baru diberi penjelasan tentang 8

$ebijakan dan sejarah• Pasien sa#ety dan in#eksi 5osokomial

• -anggung jawab dan wewenang dokter ID

• Pada hari ke!2 diberi arahan tentang 8

• Sistem triage dan penanganan pasien di ID

• >dukasi pasien dan keluarga

• 'kses pelayanan dan kontinuitas pelayanan pasien di umah Sakit *edah Mitra Sehat

• Sistem kendali mutu umah Sakit *edah Mitra Sehat dan ID

• Pada hari ke!, diberikan arahan tentang8

• Penanganan pasien gawat darurat di ID

• Prosedur konsultasi ke dokter spesialis

• Sistem rujukan dan serah terima pasien rujukan dari luar 

• Pada hari ke!1 arahan tentang8

• Prosedur pemeriksaan penunjang

• In#orm consent

• Pada hari ke!3 diberikan arahan tentang8

• Penanganan pasien gawat di ruang rawat inap

• <isum et repertum

• Standarisasi obat S Semen resik.

28

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 29/92

T. Plaksa#aa# O!i#$asi P!a>a$ Ba!u (i IGD

Arientasi perawat baru adalah orientasi orientasi yang dilaksanakan untuk perawat baru ID.

Pelaksanaan orientasi khusus di Instalasi awat Darurat selama 2 bulan dan untuk pelaksanaan

selama / bulan pertama bertugas didahului oleh orientasi intensi# selama /+ hari kerja selama

orientasi perawat baru bertugas pagi saja dengan didampingi oleh $epala Perawat ID. 'dapunmateri orientasi tersebut adalah 8

• Pada hari / diberi penjelasan tentang 8

• Pedoman Arganisasi umah Sakit dan Pedoman Arganisasi ID umah Sakit *edah

Mitra Sehat.

• Pengenalan ruang dan obat!obat li#e sa#ing di ID.

• Arientasi lingkungan dan sta# umah Sakit *edah Mitra Sehat.

Pada hari ke!+ diberi penjelasan tentang 8• $ebijakan dan sejarah.

• Pasien sa#ety dan in#eksi 5osokomial.

• -anggung jawab dan wewenang perawat ID.

• Pada hari ke!2 dan , diberi penjelasan tentang 8

• Sistem triage.

• 'kses pelayanan dan kontinuitas pelayanan umah Sakit *edah Mitra Sehat.

• Sistem kendali mutu umah Sakit *edah Mitra Sehat dan ID umah Sakit *edah Mitra

Sehat.

• Pada hari ke!1 dan 3 diberi arahan tentang 8

• Penanganan pasien gawat darurat di ID (*=S resusitasi cairan dan lain!lain).

• Prosedur konsultasi dokter spesialis.

• Sistem rujukan dan serah terima di dalam dan luar rumah sakit.

• Pada hari ke!7 dan 0 diberi arahan tentang 8

• Prosedur pemeriksaan penunjang

•  *nformed consent .

• Prosedur administrasi pasien rawat jalan dan rawat inap serta pasien dengan asuransi.

• Pada hari ke!/ dan // diberi arahan tentang 8

• Prosedur pengadaan alat dan obat habis pakai di ID.

• Prosedur in&entarisasi obat dan alat!alat di ID.

29

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 30/92

• Pada hari ke /+ dan /2 diberi arahan tentang 8

• -ata hubungan kerja dengan Instalasi Sterilisasi Sentral =inen iJi Carmasi

'dministrasi $euangan =ogistik.

• -indakan bedah minor.

U. Ta$a Laksa#a K%a>a$a# S-a!a Umum

/. >&aluasi kesadaran

+. Bika pasien tidak sadar cek nadi karotis

2. Bika nadi karotis tidak teraba panggil bantuan dan segera lakukan kompresi jantung luar 

sebanyak 2 kali

• Pangkal telapak tangan diletakkan pada bagian bawah sternum + jari dari processus

Gyphoideus. -angan satunya diletakkan di atas tangan yang tadi posisi menggenggam.• =akukan penekanan (kompresi) ke bawah secara &ertikal tegak lurus banding dada.

• $edalaman kompresi ,!1 cm.

• $ecepatan kompresi / kali per menit.

,. *uka jalan na#as (airway)

• Posisikan kepala ead Tilt Chin Lift  (tidak boleh pada kasus trauma leher)

• Pada kasus trauma O jaw trust manu&er 

O pasang cer&ical collar 

• Pasang oropharingeal tube 4 nasal airway 4 =M' 4 >-- (jika mampu)

• *ersihkan jalan na#as jika perlu (dengan suction)

1. *erikan &entilasi buatan sebanyak + kali menggunakan self inflating bag mas) valve A+ /1

liter per menit kecepatan kurang lebih / detik per &entilasi dan lanjutkan dengan kompresi

 jantung 2 kali.

3. Perhatikan pengembangan dinding dada. Bika dinding dada tidak mengembang lakukan

reposisi kepala kemudian berikan lagi &entilasi buatan + kali. 

6. Bika dada masih tidak mengembang cari adanya sumbatan jalan na#as oleh benda asing

(muntahan perdarahan mulut gigi palsu dan lain!lain) lakukan finger s+eep (suction).

7. =anjutkan kompresi dan &entilasi (resusitasi jantung paru atau BP) 28+ sebanyak 1 siklus.

0. ;ek nadi karotis setelah 1 siklus.

/. Bika nadi karotis masih tidak teraba lanjutkan esusitasi Bantung Paru (28+).

30

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 31/92

//. Pasang monitor >$.

/+. Siapkan de#ibrilator dan pertimbangan intubasi.

/2. Injeksi >pine#rin / ampul I< diulang setiap 2!1 menit selama irama P>' 4 asistole atau

 pertimbangan Sul#at 'tropin /mg I< diulang tiap 2!1 menit untuk P>' 4 asistole yang

lambat./,. Bika pada e&aluasi didapatkan irama <C4<- dilakukan de#ibrilasi jantung caranya 8

a. 5yalakan de#ibrilator. Pilih le&el energy + B (pada biphasic manual de#ibrilator) atau

23 B (pada monophasic manual de#ibrilator). Bika tidak diketahui tipe de#ibrilatornya

 pilih + B.

 b. Pasang lead monitor.

c. *eri gel dada kedua paddle.

d. Posisikan paddle pada sternum dan apeG pasien.e. ;ek tampilan pada monitor.

#. Bika terdapat irama <-4<C peringatkan seluruh tim8;harge de#ibrilator.

g. -ekan tombol charge pada paddle apeG.

h. *egitu charging lengkap perintahkan semua tim untuk menghentikan kontak dengan

 pasien 8

QSaya akan memberikan de#ibrilasi pada hitungan ketiga

QSatu saya bebas(periksa bahwa diri sendiri bebas dari kontak dengan pasien stretcher

atau peralatan yang menempel pada pasien).

QDua anda bebas Q(Periksa dan pastikan tidak ada orang lain yang bersentuhan dengan

 pasien atau peralatan yang menempel pada pasien termasuk petugas yang meletakkan

&entilasi yang terhubung dengan pasien).

Q-iga semua bebas Q(Periksa sekali lagi diri sendiri).

i. -ekan tombol shock pada kedua paddle secara bersamaan setelah memastikan semua tim

 bebas dari pasien.

/1. Segera lanjutkan esusitasi Bantung Paru sebanyak 1 siklus kemudian cek ulang irama jantung pada monitor de#ibrilator dengan meletakkan padle pada sternum dan apek.

/3. Bika masih <-4<C lakukan de#ibrilasi seperti prosedur /,!/1 demikian seterusnya sampai

didapatkan irama sinus P>'4asistole.

/6. Bika iramanya asistole4P>' tidak perlu de#ibrilasi tetapi teruskan esusitasi Bantung Paru.

/7. esusitasi Bantung Paru dilakukan sampai 8

31

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 32/92

• -erdapat kematian batang otak permanen (pupil midriasis total)

• -erdapat sirkulasi yang adekuat (nadi teraba tensi terukur)

Ca$a$a#)

Selama esusitasi Bantung Paru cari dan tangani #actor!#aktor penyebab yang mungkin 8

• "ypo&olemia

• "ypoksia

• "ydrogen ion

• "ypo4hyperkalemia

• "ypoglycemia

• -oGin

• -amponade jantung• -ension pneumothorak 

• -hrombosis (coroner4pulmo)

• -rauma

A. Ci(!a K1ala B!a$

/. >&aluasi kesadaran.

+. Bika tidak sadar dan na#as tidak adekuat cek nadi karotis atau nadi besar lainnya (N/

detik) jika tidak ada nadi karotis lakukan tata laksana henti jantung sesuai ';=S.

2. 'mankan airway

O pasang c!spine protection

O pasang oroparingeal tube 4 nasopharyngeal tube 4 >--4=M' jika diperlukan

O lakukan suctioning (dengan rigid catheter) sesuai kebutuhan

,. *eri A+ Masker 5on ebreating /!/1 liter per menit

*ila na#as tidak adekuat berikan bantuan &entilasi dengan sel# in#lating bag!&al&e mask 

dengan A+ /1 liter per menit atau lebih.

Pertimbangan intubasi bila 8

a. $oma (;SN7)

 b. Penurunan ;S cepat (+)

c. ;S N/, dengan dilatasi pupil unilateral

32

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 33/92

d. espiratory distress (espiratory ate 2 kali per menit atau espiratory ate N/

kali per menit) atau pola na#as abnormal atau secara umum hipoksemia yang tidak 

terkoreksi dengan /H A+ 5on ebreating Masker.

e. ;idera maksilo#asial

#. $ejang berulangg. >dema pulmonal berat cidera jantung atau abdomen atas.

1. Pasang I< line + jalur jarum besar berikan cairan kristaloid + liter secepatnya.

3. 'mbil sampel darah.

6. Pasang kateter urine jika tidak ada kontra indikasi buang urine inisial.

7. =akukan secondary sur&ey (complete head!to!toe eGamination)

0. =akukan penanganan sesuai temuan #isik 

/. =akukan pemeriksaan penunjang8a. adiologi8 ;-!S;'5 kepala ?!Coto

 b. =aboratorium8 Darah =engkap PP-4'P-- olongan darah dan ;ross Matching

SA-4SP- %reum4;reatinine DS

//. Monitoring

a. -anda Cital (;ushingLs response Rhipertensi dan dradikardi menunjukkan adanya

 peningkatan tekanan intrakranial)

/+. Bika didapatkan peningkatan -ekanan Intrakranial dapat diberikan

a. Hi1!7#$ilasi  dengan target p;A+ 2!21 mm"g cek ;' /1 menit setelah

hiper&entilasi (dalam )eadaan biasa pC,  harus berada pada )isaran / 0 /1

mmg )

b. Ma##i$5l

• Indikasi8

/. Pasien koma yang awalnya pupil relati# normal kemudian berkembang menjadi

dilatasi pupil dengan atau tanpa hemiparesis.

+. Pupil dilatasi bilateral dan non reakti# tanpa hipotensi.• Dosis8 / g4kg** in#us cepat selama 1 menit atau 1 G ** (kg) ml larutan manitol +H

dalam in#us cepat selama 1 menit.

• Perhatian8

/. Pastikan sudah terpasang kateter urin

33

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 34/92

+. Pastikan pasien tidak hipotensi# 

2. Pastikan pasien tidak mempunyai gagal ginjal kronik 

;atatan8

"iper&entilasi dan I< manitol akan membutuhkan waktu + jam dan tidak boleh ada waktuyang terbuang dalam pembuatan terapi de#initi#.

B. E(ma Pa!u aku$

/. >&aluasi kesadaran

+. Bika tidak sadar dan na#as tidak adekuat cek nadi karotis atau nadi besar lainnya (N/

detik). Bika tidak ada nadi karotis lakukan tata laksana henti jantung sesuai ';=S.

2. 'mankan airwayPasang oroparingeal tube4 nasoparingel tube 4 >-- 4 =M' jika diperlukan.

=akukan suctioning sesuai kebutuhan

,. Bika na#as tidak adekuat berikan bantuan &entilasi dengan sel# in#lating bag –&al&e!mask 

dengan A+ /1 liter per menit atau lebih pertimbangkan intubasi.

1. Bika na#as adekuat beri A+ Masker 5on ebreathing /!/1 liter per menit.

3. Pasang monitor >$ dan SpA+

6. Pasang I< line berikan cairan kristaloid li#e line

7. Pasang kateter urine

0. Posisikan pasien duduk jika memungkinkandengan tungkai bawah menggantung.

/. -erapi #armakologi

a. Drug o# choise

• I< nitrogliserin /!+ mcg4menit dimulai / mcg4 menit dengan titrasi 1 mcg

tiap 1 menit

 b. 'lternati# 

• I< #urosemid bolus ,!7 mg. Pada pasien dengan gagal ginjal dosis mungkin perlu ditingkatkan.

• I< mor#in / mg4 kg** atau I< mor#in 2!1 mg dengan pengawasan karena

mungkin dspst menyebabkan depresi na#as.

c. Abat oral8

34

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 35/92

• Sublingual gliserin trinitad 1!/1 mg

• Sublingual captopril 3+1!/+1 mg

//. =akukan pemeriksaan penunjang8

a. adiologi 8 rogten dada cito bed

 b. =aboratorium8 darah lengkap SA- 4 SP- urea 4 creatinine electrolit enJim jantung

*'.

/+. Bika didapatkan hipotensi dapat diberikan I< dobutamin (1!+ mcg 4 kg** 4 menit) atau I<

dopamine (1!+ mcg 4 kg** 4 menit) atau kombinasi keduanya.

C. K5ma Hi15%likmia

/. >&aluasi kesadaran.

+. Bika tidak sadar dan na#as tidak adekuat cek nadi karotis 4 nadi besar lainnya ( N/ detik) jika tidak teraba nadilakukan tata laksana henti jantung sesuai ';=S

2. 'mankan airway

Pasang oroparingeal tube4 nasoparingel tube 4 >-- 4 =M' jika diperlukan.

=akukan suctioning sesuai kebutuhan

,. Bika na#as tidak adekuat berikan bantuan &entilasi dengan sel# in#lating bag –&al&e!mask 

dengan A+ /1 liter per menit atau lebih pertimbangkan intubasi.

Bika na#as adekuat beri A+ 5asal kanule +!, liter per menit.

1. =akukan anamnesa dan cek tanda &ital bersamaan dengan tindakan resusitasi.

3. ;ek kadar glukosa darah kapiler. =akukan pemeriksaan darah lengkap #ungsi hati urea 4

creatinine 4 electrolit

6. Bika terdapat hipoglikemia berikan I< D,: 1 ml #lash.

7. Bika dicurigai alkoholisme kronik berikan I< thiamine /mg.

0. Bika dicurigai insu#isiensi adrenal berikan I< hidrokortisol /!+ mg.

/. Bika ada luka akibat cideraberikan pro#ilaksis tetanus

//. Monitoring8;ek glukosa kapiler /1 menit setelah koreksi kemudian tiap 2 menit selama + jam

 pertama dan setiap jam setelahnya. Monitoring lebih panjang diperlukan pada kasus

keracunan sul#onylurea dengan glibenclamide atau chlorpropamide.

35

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 36/92

/+. Pertimbangkan dosis ulangan jika kurang berespon terhadap terapi atau berikan in#use

kontinyu D1H atau D/H jika ada kecenderungan penurunan kontinyu kadar glukosa

darah.

/2. Bika penurunan kesadaran terus berlanjut setelah hipoglikemia terkoreksi (setelah +!2

menit) pertimbangkan pemeriksaan ;-!Scan kepala.

D. I#fa!k Mi5ka!( Aku$

/. >&aluasi kesadaran.

+. Bika tidak sadar dan na#as tidak adekuat cek nadi karotis 4 nadi besar lainnya ( N/ detik)

 jika tidak teraba nadilakukan tata laksana henti jantung sesuai ';=S

2. 'mankan airway

Pasang oroparingeal tube4 nasoparingel tube 4 >-- 4 =M' jika diperlukan.=akukan suctioning sesuai kebutuhan.

,. Bika na#as tidak adekuat berikan bantuan &entilasi dengan sel# in#lating bag –&al&e!mask 

dengan A+ /1 liter per menit atau lebih pertimbangkan intubasi.

1. Bika na#as adekuat beri A+ masker 5on ebreathing /!/1 liter per menit.

3. =akukan anamnesa dan &ital sign bersamaan dengan resusitasi.

6. Bika hemodinamik tidak stabil segera pasang I< line berikan cairan cristaloid li#e line

(asal menetes).

7. =akukan pemeriksaan >$ /+ lead.

0. ambaran >$ O IM'.

/. *erikan aspirin chewable tablet /3!2+ mg dikunyah ;lopidogrel , tab peroral.

//. *erikan ISD5 / tablet sublingual (jika asistole tidakN / mg"g)

/+. %lang >$ setelah 1 menit (untuk eksklusi perubahan >$ karena spasme koroner).

/2. Bika >$ didapatkan in#ark miokard in#erior lakukan >$ sisi kanan untuk eksklusi

in#ark &entrikel kanan (S- ele&asi sedikitnya / mm pada <, <1<3)

/,. Bika nyeri hebat dan tekanan darah sistolik / mm"g berikan I< mor#in +!1 mg boluslambat. %langi dalam inter&al / menit hingga nyeri hilang.

/1. Pemberian I< metoclopramide / mg sebagai antiemetic dapat dipertimbangkan jika

 pasien muntah!muntah.

/3. Bika pasien dalam kondisi syok 

a. *eri dopamine 1!+ mcg4 kg**4menit jika tekanan darah sistolik N6 mm"g.

36

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 37/92

 b. Bika pasien bradicardia lakukan tata laksana sesuai ';=S (lihat lampiran +)

c. Bika pasien takikardia lakukan tata laksana sesuai ';=S (lihat lampiran 2)

d. Bika pasien mengalami in#ark miokard &entrikel kanan berikan challage cairan /!

+ ml 5a;l 0H selama 1!/ menit e&aluasi hasil. Bika tidak ada tanda edema

 paru pemberian cairan dapat diulang. Mulai pemberian inotrop (I< dopamine 4dobutamin 1!/ mT4kg**4menit) jika tekanan darah tetap rendah setelah pemberian

/ ml cairan intra&ena.

e. Pasang kateter urine untuk e&aluasi balance cairan 4 urine output.

/6. =akukan pemeriksaan laboratorium darah8 Darah =engkap Cungsi =i&er Cungsi enal

>nJim Bantung.

/7. Pertimbangkan myocardial sal&age therapy ( P;I atau -rombolisis)

E. K=a#%

/. ;ek nadi karotis atau nadi besar lainnya (N/ detik) jika tidak ada dadi anggap kejang

karena #ibrilasi &entrikel sampai dibuktikan tidak. =akukan tata laksana henti jantung

sesuai ';=S.

+. *uka dan pertahankan airway suction jika ada muntahan4secret. Posisikan pasien pada

reco&ery position. Bangan memasang oral airway jika pasien masih kejang.

2. *erikan oksigen /!/1 liter per menit melalui masker 5on ebreathing jika perlu

lakukan intubasi.

,. Pasang I< line cairan kristaloid life line.

1. *erikan anti kejang

a. DiaJepam

Dewasa 1 mg bolus lambat (tidak lebih dari + mg 4 menit) dapat diulang tiap 1 menit

(hingga total dosis + mg)U

*ayi dan anak8 + mg4kg** bolus (tidak lebih dari + mg4menit) dapat diulang tiap

1 menit (hingga total dosis / mg) atau berikan suppositoria diaJepam 1 mg.

 b. Cenitoin

In#use #enitoin /7 mg4kg** pada laju aliran tidak lebih dari 1 mg4menit.

In#use diberikan kurang dari 3 menit untuk pencegahan persipasi.

c. Cenobarbital

37

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 38/92

I< #enobarbital / mg4kg** bolus lambat / mg4menit jika perlu diikuti I<

#enobarbital / mg4kg** bolus lambat 1 mg4menit.

3. ;ek kadar gula kapiler sesaat jika N6 mm"g berikan D,H 1 ml ulang jam post

koreksi.

6. =akukan pemeriksaan penunjang 8a. >$

 b. adiologi 8 chest G!ray (jika trauma) ;- Scan.

c. =aboratorium 8 darah lengkap SA-4SP- ureum4creatinin electrolit (natrium

kalium klorida kalsium ion dan magnesium) *' (jika perlu).

'. K!a-u#a#

/. >&aluasi kesadaran+. Bika tidak sadar dan na#as tidak adekuat cek nadi karotis 4 nadi besar lainnya ( N/ detik)

 jika tidak teraba nadilakukan tata laksana henti jantung sesuai ';=S

2. 'mankan airway

Pasang oroparingeal tube4 nasoparingel tube 4 >-- 4 =M' jika diperlukan.

=akukan suctioning sesuai kebutuhan.

,. Bika na#as tidak adekuat berikan bantuan &entilasi dengan sel# in#lating bag –&al&e!mask 

dengan A+ /1 liter per menit atau lebih pertimbangkan intubasi.

1. Bika na#as adekuat beri A+ +!, liter permenit nasal kanul atau masker 5on ebreathing

/!/1 liter per menit sesuai klinis pasien.

3. =akukan anamnesa dan &ital sign bersamaan dengan resusitasi.

6. ;ek DS segera.

7. Pasang I< line berikan cairan kristaloid.

0. Pasang kateter urin jika diperlukan.

/. Pada pasien dengan penurunan kesadaran dapat diberikan coma cockrait 8

a. I< DeGtrose ,H 1 ml setelah dikon#irmasi adanya hipoglikemia. b. I< 5alokson + mg (dapat diulang hingga /!+ mg) pada dugaan keracunan opioid.

c. I< CluaJenil ('neGate) + mg tunggu 2 detik kemudian ulang 2 mg I<. Bika

diperlukan dapat diberikan 1 mg4menit hingga total dosis 2!1 mg. Diberikan pada

dugaan keracunan benJodiaJepine. Dikontraindikasikan pada penggunaan

38

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 39/92

 benJodiaJepine jangka panjang untuk mengontrol kejang rencana penggunaan

 benJodiaJepine keracunan trisiklik antidepresan trauma kepala berat.

d. I< -hiamine / mg terutama diindikasikan pada alkoholik atau orang tua pasien

malnutrisi.

//. Bika terekspos bahan kimia lakukan decontaminasi dengan melepas seluruh pakaianmenyikat debu!debu yang menempel di tubuh guyur dengan air mengalir selama

minimal / menit dengan menghindari agar aliran air buangan tidak mengenai bagian

tubuh yang tidak terpapar.

/+. Bika tertelan bahan kimia berikan air atau susu untuk delusi penggunaan emetic kumbah

lambung katarik rutin tidak direkomendasikan.

/2. $umbah lambung e#ekti# bila tertelan bahan kimia yang mengancam nyawa kurang dari

/ jam tetapi kontraindikasi jika 8• -ertelan korosi# 

• -ertelan olahan petroleum (bensin minyak tanah dan sejenisnya)

• 'danya kejang yang sedang berlangsung.

• -ertelan barang yang tidak berbahaya.

• -ertelan material tajam.

• $ecenderungan perdarahan.

/,. $arbon akti# e#ekti# diberikan kurang dari / jam setelah tertelan bahan kimia lebih baik 

diberikan + dosis. Dosis multiple dapat diberikan jika pasien keracunan

karbomaJepine dapson #enobarbital kuinin atau teo#ilin dalam jumlah besar dan

mengancam jiwa.

/1. Dieresis paksa alkaline (untuk keracunan salisilat #enobarbital dan herbesida +,

dichlorophenoGyacetic acid) /1 liter cairan per 2 jam.

• 1 ml D1: E 7.,H 5a";A2 /!+ ml4kg**.

• 1 ml D1: E 2 ml 6.,1H $;l.

• 1 ml 5a;l .0H.

• I< #urosemid + mg setelah akhir tiap siklus

• Monitor p" serum dan electrolit8 p" urine dijaga N7

• "ati!hati pada orang tuapasien dengan penyakit jantung pasien dengan penyakit

ginjal keracunan bahan yang kardiotoksik atau ne#rotoksik 

39

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 40/92

/3. "emodialisis pada keracunan etilen glikon methanol litium salisilat.

G. K!isis Hi1!$#si

/. ;ek kesadaran dan nadi.

+. 'mankan airwayPasang oroparingeal tube4 nasoparingel tube 4 >-- 4 =M' jika diperlukan.

=akukan suctioning sesuai kebutuhan.

2. *erikan A+ masker 5on ebreating /!/1 liter per menit.

,. =akukan anamnesa dan &ital sign bersamaan dengan resusitasi.

1. ;ek D' O didapatkan hiperglikemia

3. Pasang + I< line 5a;l .0H dengan jarum ukuran besar.

6. Pasang kateter urine ambil sampel urine buang urine inisial.7. =akukan pemeriksaan penunjang 8

a. ;ito darah lengkap ureum creatinine electrolit (5aE $ E;l! ;a+EP) analisa gas

darah enJim jantung keton serum osmolalitas serum urine lengkap

 b. >$

c. ogten thorak 

0. Penggantian cairan

a. Diabetic $etoasidosis (D$')

*erikan larutan 5a;l .0H /1!+ ml4kg4jam selama jam pertama atau /!/1 liter4jam.

Setelah pemberian kristaloid jam pertamajika masih hipotensi# pertimbangkan

 pemberian koloid. Bika pasien tidak hipotensi# atau hiponatremik berikan 5a;l

.,1H /!+ ml4kg4jam atau 61!/1 ml4jam selama +!, jam berikutnya dengan

monitoring glukosa darah per jam. Bika glukosa darah N +1 mg4dl berikan

D1:4.,1H 5a;l /!+ ml4kg4jam.

 b.  yperosmolar ypergly)emic Syndrome (""S)

Bika ada hipoper#usi jaringan yang signi#ikan berikan 5a;l .0H bolus cepat hingga per#usi membaik dan -D menjadi stabil. *erikan minimal 5a;l .,1H selama , jam

 berikutnya.

Bika pasienhipertensi# atau hipernatremia signi#ikan (/11 mmol4liter) berikan 5a;l

.,1H dang anti ke D1: ketika glukosa darah mencapai +0 mg4dl

/. Bika output urine dan creatinine normal lakukan koreksi keseimbangan elektrolit8

40

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 41/92

• Serum $ E N2.2 mmol4liter berikan +!, m>T $;l4jam.

• Serum $ E 2.2!,.0 mmol 4liter berikan /!+ m>T $;l4jam (atau +42 $;l dan /42

$"PA, jika serum #os#at N.2 mmol4=)

• Serum $ E 1. mmol4liter tunda pemberian kalium cek kalium serum tiap /!+ jam.

//. Pemberian insulin8

a. Diabetic $etoasidosis (D$')

*erikan insulin regular bolus ./1 I%4kg** I< atau / I% diikuti in#use kontinyu

./ I%4kg**4jam atau 1 I%4jam (1 I% regular insulin dalam 1 ml 5a;l .0H

dengan in#usion rate 1 ml4jam) dengan target penurunan glukosa darah 1!6

mg4dl4jam. Monitor glukosa darah per jam.

 b. "yperosmolar "yperglycemic Sindrome (""S)

*erikan in#use kontinyu ./ I%4kg**4jam atau 1I%4jam (1I% regular insulin dalam1 ml 5a;= .0H dalam in#usion rate 1 ml4jam) dengan target glukosa darah +1!

+0 mg4dl hingga osmolalitas serum2/1 mAsm4=

/+. Diabetic $etoasidosis

$oreksi keseimbangan asam basa jika ada hiperkalemia berat atau p" arteri N6.

• Bika p" 3.0!6.berikan I< 1 ml 5a";A2 7.,H dalam + ml 5a;l .0H dalam /

 jam.

• Bika p"N3.0 berikan I< / ml 5a";A2 7.,H dalam , ml 5a;l .0H dalam + jam

• ;ek ulang *' / jam post koreksi jika p" masih N6. berikan I< 1 ml 5a";A2

dalam + ml 5a;l .0H dalam /!+ jam

/2. -angani #actor pecentus misalnya sepsis in#ark miokard akut.

/,. Monitoring 8 >$ pulse oksimetri &ital sign tiap /1!2 menit kadar glukosa darah

keton kalium keseimbangan asam basa tiap /!+ jam.

H. S$a$us Asma$ikus

/. *erikan oksigen aliran tinggi (/!/1 liter per menit) menggunakan non rebreathing #acemask.

+. *erikan nebulisasi salbutamol 1 mg E ipatropium bromide 1 mcg dengan nebuliJer di

tambah A+  &ia nasal kanule , liter per menit. 5ebulisasi salbutamol E ipatropium

 bromide dapat diulang tiap /1!2 menit.

41

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 42/92

2. Pasang I< line berikan cairan kristaloid aliran lambat.

,. *erikan kortikosteroid I< metilprednison / mg4kg** atau 7!/+1 mg tiap 3 jam

1. Bika re#rakter dapat dipertimbangkan pemberian8

a. *olus intra&ena amino#ilin 1 mg4kg loading dose dalam + menit maintenance .1!

.6 mg4kg**4jam b. -erbutaline subkutan .+1!.1 mg atau syringe pump intra&ena .1!./

meT4kg**4menit

c. In#use intra&ena MgSA, /.+!+ gram diberikan dalam +!2 menit

3. =akukan pemeriksaan penunjang

a. =aboratorium darah electrolit darah ($ E) *'

 b. adiologi8 ogten -horak 

6. Monitoring 8 kesadaran tanda &ital SpA+ >$ kalium darah p;A+

7. Bika respiratory arrest imminent segera konsultasikan ke dokter spesialis anastesi untuk 

tata laksana lebih lanjut.

I. S"5k Hi1575lmik 

/. >&aluasi kesadaran.

+. Bika tidak sadar dan na#as tidak adekuat cek nadi karotis 4 nadi besar lainnya ( N/ detik)

 jika tidak teraba nadilakukan tata laksana henti jantung sesuai ';=S

2. 'mankan airway

• Pasang c!spine protection pada kasus cedera kepala

• Pasang oroparingeal tube 4 nasoparingeal tube 4 >-- 4 =M' jika diperlukan

• =akukan suctioning sesuai kebutuhan.

,. Bika na#as tidak adekuat berikan bantuan &entilasi dengan sel# in#lating bag –&al&e!mask 

dengan A+ /1 liter per menit atau lebih pertimbangkan intubasi. Bika na#as adekuat beri

A+ +!, liter permenit nasal kanul atau masker 5on ebreathing /!/1 liter per menit

1. =akukan anamnesa dan periksa &ital sign.3. Pasang + I< line cairan kristaloid dengan jarum ukuran besar (/,4/3) di kedua #ossa

antecubiti ambil sampel darah.

42

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 43/92

6. *erikan minimal / liter atau + ml4kg** cairan kristaloid dalam jam pertama dan

e&aluasi respon. *erikan 2!, kali de#isit cairan atau hingga eu&olemia pertimbangkan

 pemberian koloid atau whole blood pada pasien dengan perdarahan.

7. Pasang kateter urine jika tidak ada kontraindikasi (curiga cidera saluran kencing) ambil

sampel urin buang urin inisial0. Pasang 5- jika tidak ada kontraindikasi

/. Pemeriksaan penunjang

a. =aboratorium 8 darah lengkap ureum 4creatinin electrolit pro#il koagulasi golongan

darah dan crossmatch *' (jika diperlukan) urine lengkap pemeriksaan kehamilan

(jika dicurigai kehamilan ektopik)

 b. adiologi8 rogten sesuai kecurigaan %S abdomen.

//. Bika ada perdarahan eksternal lakukan bebat tekan untuk mengurangi atau menghentikan perdarahan. *erikan I< asam truneksamat / mg dalam / ml 5a;l .0H dalam /

menit.

/+. Pertahankan tekanan darah sistolik 0!/ mm"g pada kasus perdarahan untuk 

menghindari rebleeding.

/2. Bika poor response 4 transien response dengan kecurigaan perdarahan rongga ketiga

segera hubungi tim operasi untuk resusitasi operati#.

/,. Pertimbangkan penggunaan inotropik untuk mempertahankan tekanan darah setelah

terapi inisial

a. I< dopamine 1!/ mg4kg4menit

 b. I< dopamine 1!/ mg4kg4menit

c. I< dopamine 1!+ mg4kg4menit

J. Luka Baka!

/. >&aluasi

a. Sur&ei Primer Pendekatan seperti pasien dengan trauma multiple

'mankan jalan na#as!indikasi umum untuk inkubsi

• -anda!tanda obstruksi jalan na#as akan terjadi

• =uka bakar yang melingkari leher 

43

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 44/92

• =uka bakar pada wajah

• Adema #aring laring bukti luka bakar saluran udara bagian atas

• Pingsan

• "ilangnya re#leG saluran na#as

• $eracuman karbon monoksida atau keracunan sianida

• -anda!tanda gangguan perna#asan

• *iasanya tidak diperlukan untukNluka bakar +1H pertimbanganintubasi jika luka

 bakar +1!,H intubasijika luka bakar ,H

Perhatikan 8 perlu memastikan apakah terdapat cidera ser&ikal (tergantung pada

mekanisme kejadian misalnya dari cidera ledakan tanda dan gejala klinis)

 b. Sur&ey Sekunder 

'spek yang penting• 'namnesa

• Mekanisme cidera (luka bakar akibat api luka bakar akibat listrik luka bakar

akibat bahan kimia kemungkinan bunuh diri keracunan)

• Saat cidera

• ;airan yang diberikan saat transportasi

• iwayat kesehatan yang lalu

• Pemeriksaan #isik 

• Secara neurologis

• Mata -"-

• =eher 

• $ardiotoraks

• Perut

• urogenital dan ekstremitas

+. Penatalaksanaan

• Penilaian daerah dan kedalaman luka bakar 

• ule o# 5ine (untuk orang dewasa

• =und!*rowder ( untuk anakanak)

• $edalaman luka bakar 

• Pemeriksaan penunjang

44

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 45/92

• Pemeriksaan gambaran darah lengkap pembekuan darah #ungsi li#er #ungsi ginjal

analisis gas darah

• Pemeriksaan adiologi

• Pemeriksaan -oksikologi

• Penatalaksanaan

• 'irway dan *reathing

• Intubasi!bila ada indikasi

• <entilasi – jika timbul komplikasi

• >kstubasi – dapat dianggap ,7!6+ jam setelah cidera atau pasien sadar dan mampu

melindungi jalan na#as

• Balan na#as paten – edema saluran na#as atas telah terselesaikan

• Cluid Management• Cormula Parkland

• "ortmunnLs sohatinn , ml4kg4H total luas permukaan tubuh yang mengalami luka

 bakar dalam +, jam pertama (berikan setengahdari kebutuhan cairan dalam 7 jam dan

setengah lainnya dalam /3 jam)

• "indari pemberian koloid +, jam setelah cidera

• Penurunan pemberian hortmannLs solution 8 + ml4kg4H total luas permukaan tubuh

yang mengalami luka bakar setelah +, jam

Bika menggunakan koloid 8 .1 ml4kg4H luka bakar 

• -itik akhir resusitasi

• -ekanan darah

• Denyut nadi

• %rine output

Dewasa – .1 ml4kg

'nak – /. ml4kg

• *ase eGcess

• "ematokrit

• ;entral line pembacaan kateter P'

• Syok yang persisten

• >dema jalan na#as

45

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 46/92

• >dema pulmonum

• 'bdomen compartment syndrome

• >dema serebral

• ;ompartment syndrome pada ekstremitas

• >&aluasi terhadap kelebihan cairan

• Manajemen penanganan luka bakar secara spesi#ik 

• Mengacu pada luka bakar yang dialami (debridement ekskarotemi)

• Sil&er suphadiaJine sebagai anti bakteri topikal

• Manajemen umum lainnya

• -etanus toksoid

• 'nalgesia

• Pro#ilaksis stress ulcer pro#ilaksis D<-•  5utrisi

• -ekanan luka dan kontraktur 

:. KRITERIA PASIEN RA@AT INAP

Tu=ua#

Tu=ua# Umum )

Memberikan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan dan menyeluruh sesuai dengankebutuhan pasien

Tu=ua# k&usus )

/. Memberikan pelayanan rawat inap berdasarkan indikasi medis.

+. -erciptanya rasa percaya masyarakat terhadap anjuran!anjuran pelayanan kesehatan oleh

S Semen resik.

A. K!i$!ia Umum

Lab5!a$5!ium Da!a&

/. Serum sodium N /2 m>T4= atau /1 m>T4=

+. Serum potassium

Dewasa 8 N 2 m>T4= atau 3 m>T4=

Pediatri 8 N +1 m>T4= atau 11 m>T4=

46

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 47/92

2. Serum kalsium

Dewasa 8 N 61 mg4dl atau /+ mg4dl

Pediatri 8 N 6 mg4dl

,. Serum bilirubin

Dewasa 8 +1 mg4dlPediatri 8 /1 mg4dl ( indirek 4 bilirubin total )

1.  Non compensated acidosis 4 alkalosis dengan hasil *' 8

";A2 N + m>T4= atau 23 m>T4= Pa;A+ N 2 mm"g atau mm"g.

3. p" darah arteri N 62 atau 611 ( diidenti#ikasi dalam ,7 jam terakhir ).

6. "b / g4dl atau kurang dengan perdarahan akti# atau "b turun 2 g4dl dari "b awal.

7. Abat dengan kadar toksik yang dibuktikan dengan hasil laboratorium.

0. =ekosit N 2 atau /3./. "b N0 g4dl atau + g4dl dengan tanda!tanda kekurangan cairan.

//. "ematokrit N +,H atau 11H

/+. $ultur darah positi# 

/2. Pediatri 8 asidosis metabolik dengan kadar lactate &ena + m>T4=

Ga#%%ua# fu#%si ;(i$%akka# (alam ak&i! 30 =am <

/. -idak sadar

+. Disorientasi

2. Delirium

,. $ehilangan #ungsi motorik dari bagian tubuh manapun.

1. $ehilangan sensasi dari bagian tubuh manapun.

3. estriksi sendi berat dan dis#ungsi somatik.

6. Perubahan mental status dari kondisi mental awal dan diteriorasi mendadak dari tingkat

#ungsional sebelumnya.

P#mua# fisik 

/. =uka penetrasi.

+. Perdarahan terus menerus dari bagian tubuh manapun.

2. <ulnus appertum berat.

,. Dehisensi 4 e&iserasi.

47

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 48/92

1. $ejang tak terkontrol dengan obat.

3. $elainan kongenital yang akan dilakukan tindakan bedah dan memerlukan rawat inap.

6. $eganasan pro dilakukan terapi yang memerlukan rawat inap.

7. >dema seluruh tubuh.

0. -anda!tanda klinis dehidrasi yang meliputi + atau lebih dari berikut ini 8Perubahan status mental lethargy kepala rasa ringan sinkop turgor kulit turun membran

mukosa kering takikardia hipotensi ortostatik.

Pediatrik 8 gejala lain dehidrasi meliputi sunken eyes atau sunken #ontanela *erat *adan

turun 1H dan atau urine output turun ( N / m4kg4jam ).

P(ia$!i

/. -erdapat atau potensial depresi respirasi.+. Abser&asi trauma kepala.

2. Muntah dan atau diare dengan dehidrasi.

,. Syok atau potensial syok.

Ta#(a$a#(a 7i$al

/. Suhu 8

Dewasa 8 272; ( suhu oral ) dengan lekosit /+. atau

"ipotermia dengan suhu N 21;.

Pediatrik 

N 7 minggu 8 27;.

7 minggu – / tahun 8 272;.

/ tahun – 2 tahun 8 270; dengan lekosit /1..

2 tahun – /6 tahun 8 ,; dengan lekosit /3..

 5ilai suhu diatas untuk pediatrik adalah suhu rektal atau suhu timpani untuk kon&ersi ke

suhu oral dikurangi 1.+. 5adi 8

Dewasa 8 N 1 kali per menit ( dengan simtom jika irama sinus ) atau /+ kali per menit.

eriatrik 8 N 1 kali per menit dan simtomatik atau / kali per menit.

Pediatrik 8 N 3 minggu 8 N 7 atau + kali per menit.

3 minggu – / tahun 8 N 6 atau /7 kali per menit.

48

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 49/92

/ tahun – 2 tahun 8 N 6 atau /7 kali per menit.

2 tahun – /+ tahun 8 N 3 atau /3 kali per menit.

/+ tahun – /6 tahun 8 N 1 atau /, kali per menit.

2. espirasi 8Dewasa 4 geriatik 8 N / atau 2 kali per menit.

Pediatrik

hari – /+ hari 8 bertahan lama 3 kali per menit atau PaA+ N 1 mm"g

 pada udara kamar dengan SaA+ N 0H.

/+ hari – / tahun 8 N +1 atau 3 kali per menit.

/ tahun – 2 tahun 8 N/1 atau , kali per menit.

2 tahun – /+ tahun 8 N /1 atau 2 kali per menit.

,. -ekanan darah

Sistolik diastolik

Dewasa 8 N 7 atau + /+

eriatrik 8 N / atau /7 /+ dengan simptom

Pediatrik

=ahir – / tahun 8 N 31 atau / N 2 atau 31

/ tahun – 2 tahun 8 N 61 atau // N ,1 atau 61

2 tahun – 3 tahun 8 N 7 atau //1 N 1 atau 7

3 tahun – /+ tahun 8 N 7 atau /2 N 1 atau 0

/+ tahun – /6 tahun 8 N 7 atau /6 N 1 atau /

Lai#lai# )

/. ;uriga atau diketahui menelan substansi toksik dengan potensial e#ek samping yang serius.

+. awat inap untuk prosedur operasi yang memerlukan rawat inap.2. awat inap untuk prosedur operasi AD; dan pasien memiliki gagal jantung grade III atau

I< atau status #isik tidak stabil.

,. Pediatrik 8 ;uriga kekerasan pada anak.

1. ;uriga atau diketahui menelan benda asing.

3. ;uriga apnea + detik ( umur !/ tahun ).

49

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 50/92

B. Da!a&

Lab5!a$5!ium ;(i$%akka# 1a(a ak&i! 30 =am <

/. "b N 0 g4dl atau + g4dl jika pasien simtomatik.

+. "ematokrit N +,H atau 11H jika simtomatik.2. =ekosit N 2. atau /3..

,. -rombosit N ,. atau / juta jika pasien simtomatik ( petechie 4 echimosis pada anak!

anak ).

1. I5 / dengan perdarahan akti#.

3. PP- /7 detik dengan perdarahan pada pasien tanpa antikoagulan.

6. $ultur darah positi#.

7. Suhu 267

; dengan angka neotro#il absolut N 1.

Tmua# 'isik )

/. Aklusi akut pembuluh darah.

+. Perdarahan akti# tidak terkontrol.

2. 5yeri sendi atau nyeri abdomen yang sangat.

,. Perdarahan dalam sendi &iskus otak atau retroperitonium.

Lai# 9 lai#

Pasien dengan antikoagulan oral yang memerlukan prosedur in#asi# dan harus diganti dari agen

oral ke heparin sebelum operasi jika hal ini tidak dapat dilakukan dengan seting pasien rawat

 jalan.

C. Ka!(i57askul!

Lab5!a$5!ium

/. ;P$ batas normal dengan >$ abnormal.+. =D" batas normal dengan >$ abnormal.

2. PaA+ N 3.

,. Peningkatan kadar troponim I atau troponim -.

1. Peningkatan ;$ – M*.

3. Peningkatan ;P$ dan =D" dengan perubahan >$ yang tidak spesi#ik.

50

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 51/92

El-$!5ka!(i5%!afi

/. >$ menegakkan atau kemungkinan In#ark Miokard 'kut Iskemia Miokard 'kut.

+. -emuan >$ tidak spesi#ik dengan peningkatan enJim cidera otot jantung ( misalnya

troponim I dan atau ;$ – M* ).

2. Cibrilasi N +, jam atau kontrol #rekwensi buruk.

,. Clutter N +, jam atau kontrol #rekwensi buruk.

1. *radikardia ( N 1 kali per menit 4 N,1 kali per menit pada pasien dengan beta bloker)

3. -akikardia ( /+ kali per menit )6. Disritmia dengan /+ kali per menit.

7. Anset baru irama jungsional berapapun #rekwensinya.

0. Cungsi abnormal pacemaker tidak dapat dikoreksi dengan program ulang.

/. >$ dengan '< *lok derajat 2.

Ra(i5l5%i

/. 'neurisma pembuluh darah besar jika simtomatik dan atau 1 cm.

+. ambaran radiologi pembesaran jantung masi#.

2. ambaran radiologi odema pulmo atau redistribusi &askuler pulmo.

Tmua# fisik 

/. 5yeri akut yang berkaitan dengan jantung.

+. Dispneu akut atau espiratory ate 2 kali per menit.

2. -idak terabanya denyut nadi aGila radialis cubiti #emoralis poplitea atau angkle.

,. ;uriga emboli pulmonalis dengan riwayat ( didokumentasi oleh dokter ).1. Aklusi pembuluh darah akut.

3. >dema pretibial.

6. Mal#ungsi pacemeker atau cardio&erter 4 de#ibrilator implan.

7. Stenosis arteri karotis penyempitan atau penyakit karotis ( misalnya8 gangguan bicara

sementara disarthria gangguan berjalan amaurotis #ugaG hemiparesi sementara ).

51

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 52/92

0. >dema seluruh tubuh.

/. Sinkop.

//. Arthopnea.

Lai# 9 lai#

/. agal jantung kongesti# atau eksaserbasi gagal jantung kronik yang digambarkan dengan

salah satu dariU S2 gallop edema pulmo atau e#usi pleura peregangan &ena jugularis

 penggunaan otot – otot bantu simptom persisten dispnea atau lemah edema yang tidak 

respon dengan penanganan rawat jalan.

P(ia$!ik 

/. Dirawat inap untuk pre prosedur stabilisasi atau post prosedur obser&asi kateterisasi jantungatau arteriogram.

+. Mal#ormasi jantung kongenital berkaitan dengan ketidak stabilan kardiorespirasi.

2. $omplikasi transplantasi kardiak ( krisis penolakan hipertensi dan in#eksi ).

D. Sis$m Sa!af Pusa$ K1ala

Lab5!a$5!ium

/. Peningkatan tekanan cairan spinal.

+. =ekosit cairan spinal ( E ) 1.

2. >ritrosit ( E ) menunjukkan S'" atau Gantochromia yang tidak dapat dijelaskan ( cairan

spinal berwarna kuning abnormal ).

,. Patogen di cairan spinal.

1. $adar glukosa cairan spinal N , mg4dl.

3. Sel –sel ganas di cairan spinal.

Ra(i5l5%i

/. Patah tulang kepala yang masih baru.

+. Proses desak ruang.

2. *lok 4 sumbatan sistem &entrikel.

,. In#ark dan perdarahan otak yang ditegakkan dengan ;- Scan atau MI atau stenosis dan

oklusi pembuluh darah yang ditegakkan dengan angiogram atau %S.

52

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 53/92

1. "erniasi discus inter&ertebralis akut dengan nyeri hebat dan gejala neurologis.

3. $on#irmasi kompresi corda spinalis dengan penemuan klinis.

Tmua# fisik 

;uriga peningkatan tekanan intrakranial perdarahan atau de#ormitas struktural yang ditunjukkan

oleh 8

/. $eluarnya cairan spinal dari hidung atau telinga.

+. Pupil tidak sama dan ter#iksasi.

2. Pupil edema.

,. Anset kejang yang baru atau peningkatan akti&itas kejang yang mengakibatkan kondisi tidak 

stabil.1. Muntah.

3. Peningkatan tekanan darah.

6. Perubahan tingkat kesadaran dan perubahan kebiasaan yang akut.

7. Sinkop.

0. 'ritmia jantung.

/. Dis#ungsi bahasa.

//. angguan penglihatan ( penglihatan kabur atau diplopia ).

/+. De#isit sensoris motoris personalitas dam mentalitas.

/2. 'taksia akut ( dengan atau tanpa &ertigo mual atau muntah.

/,. >pisode kehilangan kesadaran mendadak.

/1. 5yeri kepala hebat yang akut dengan perubahan mental.

/3. Peningkatan atau penurunan tonus otot atau kelemahan #okal

/6. Bulging fontalena ( #ontalena cembung ).

/7. $elemahan otot akut atau semi akut dengan atau tanpa nyeri dan parestesia ( Myastenia

ra&is uillain *arre Syndrome kelainan neurologis kongenital )./0. etensi urine akut.

+. Anset akut con#usion serta progresi#.

P(ia$!ik

( seperti dari yang disebut sebelumnya dengan atau )

53

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 54/92

/. Peningkatan ukuran kepala yang cepat.

+. -erdapat temuan neurologis #okal dimanapun.

2. Penutupan sutura tulang kepala prematur.

,. Pelebaran sutura kepala.

E. Tli#%a Hi(u#% (a# T#%%5!5ka#

Tmua# 'isik 

/. -rauma akut yang memerlukan bedah rekonstruksi.

Tli#%a 8

/. <ertigo berat.

+. Drainase purulen dan atau post pembengkakan telinga dengan bukti gagal penanganan rawat

 jalan.2. Pembengkakan ekstrim dan akut saluran telinga luar dan daun telinga yang tidak membaik

dengan terapi rawat jalan.

,. $ehilangan pendengaran sensorineural akut dan mendadak.

Hi(u#% )

/. >pitaksis dengan perdarahan terus menerus yang tidak membaik dengan rawat jalan.

T#%%5!5ka# )

/. -rauma akut leher dan tenggorokan ( meliputi luka bakar wajah ) membutuhkan obser&asi

untuk kemungkinan gangguan saluran na#as.

+. Abstruksi akut larynG dan pharynG ( misalnya peritonsiler abses ).

Lai# 9 lai# )

/. Pembengkakan jaringan lunak dengan ancaman terhadap airway ( misalnya 8 selulitis wajah

dan leher abses leher dalam parotiditis akut ).+. Arbital odema atau ophthalmoplegia akut.

Ra(i5l5%i

/. ambaran radiologis mastoiditis akut.

54

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 55/92

'. E#(5k!i# M$ab5lik 

Lab5!a$5!ium Da!a&

/. Dewasa

c. Serum kalsium N 61 mg4d= atau /+ mg4d= (tanpa peningkatan signi#ikan albumin).

Pediatrik 8 loniJed calsium ( mmol4= ) – / bulan N 0 or /,1

/ – 3 bulan N 01 or /1

3 bulan N// or /2

+. Serum aseton (E ) dan p" N 621.

2. Serum kortisol 2 kali laboratorium normal atau kurang dari normal.

,. ula Darah Sesaat N 1 mg4d= dengan perubahan status mental atau 2 mg4d= dengan

osmolaritas serum +01.1. Dewasa 8

ula darah 1 mg4d= dengan paling sedikit satu dari berikut ini 8

a. *%5 ,1 mg4d= dan atau kreatinin 2 mg.

 b. Perubahan status mental.

atau

ula darah +1 mg4d= berkaitan dengan 8

a. p" darah arteri N 621 dan ";A2 N /7 m>T4=.

 b. $etonuria.

atau

ula darah N 1 mg4d= dengan 8

a. Perubahan status mental.

 b. -idak respon terhadap glukosa 1H bolus dan dalam pengobatan insulin atau

c. Dalam pengobatan dengan agen oral tidak tergantung respon terhadap bolus glukosa.

3. Pediatrik

ula darah +1 mg4d= dengan paling sedikit satu dari berikut ini 8a. $etonuria

 b. p" arterial N 62

c. ";A2 N /1 m>T4=

atau

ula darah N mg4d= dan tidak respon terhadap glukosa 1H bolus.

55

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 56/92

6. "*'/; /+H dengan bukti kegagalan terapi rawat jalan.

7. Peningkatan bermakana kadar ';-" dibuktikan oleh dokter berdasarkan e&aluasi

laboratorium.

0. Penurunan bermakna kadar ';-" dibuktikan oleh dokter berdasarkan e&aluasi

laboratorium./. -!, N+ or /3 mcg4d= dengan simtom yang serius dan bermakna.

//. Penurunan 'D" dengan poliuria.

/+. PaA+ N3 mm"g.

/2. "iper! atau hipo!osmolaritas (serum sodium N/2 m>T4= atau /1 m>T4= ).

Lab5!a$5!ium U!i#

/. 2anillylmandelic acid (<M') 0 mg (urine +, jam) diagnostik untuk tumor kelenjar adrenal penyebab hipertensi.

P(ia$!ik 

/. 'danya aseton dalam urin.

Tmua# 'isik 

/. Pendesakan trakea oleh massa tiroid.

+. $risis tiroid.

2. -etani.

,. *aru terdiagnosa massa adrenal pankreas atau pituitary atau pasien dirawat untuk terapi

de#initi# terhadap massa adrenal pankreatik atau pituitary yang sudah diketahui.

1. >Gophthalmos maligna.

3. Abesitas dengan sianosis.

6. "ipertensi.

Sistolik (mm"g) Diastolik (mm"g)Dewasa 8 + /+

Pediatrik 

=ahir – / tahun 8 N31 atau / N2 atau 31

/ tahun – 2 tahun 8 N61 atau // N,1 atau 61

2 tahun – 3 tahun 8 N7 atau //1 N1 atau 7

56

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 57/92

3 tahun – /+ tahun 8 N7 atau /2 N1 atau 0

/+ tahun – /6 tahun 8 N7 atau /6 N1 atau /

G. Ma$a

Tmua# 'isik 

/. $ehilangan lapangan pandang akut.

+. Penda#taran bilik mata anterior.

2. laukoma sudut sempit akut dengan catatan riwayat kegagalan terapi rawat jalan.

,. Penetrasi atau laserasi bola mata.

1. %lkus kornea berat dengan catatan riwayat kegagalan terapi rawat jalan.

3. >ndophthalmitis.

6. 5yeri okuler berat.7. 'blasio etinal atau ancaman ablasio.

0. 'danya benda asing intra okuler atau intraorbita.

/. onorrheal konjuncti&itis.

//. Craktur orbita.

/+. Pembengkakan akut bola mata.

/2. =uka bakar kimia akut.

/,. ;ellulitis orbita atau periorbita.

P(ia$!ik 

/. ;onjungti&itis purulenta berat pada anak umur !2 tahun.

Lai#lai# )

/. awat inap untuk ekstraksi katarak operasi glaukoma atau bedah iridektomi dimana salah

satu dibawah ini terdokumentasi 8

a. $ebutaan (N+4+ atau N+V lapang pandang ) pada mata yang tidak dioperasi. b. iwayat komplikasi post operasi (endophthalmitis acute glaukoma massi&e intraocular 

hemorrhage.

P(ia$!ik)

/. >&aluasi tumor intraokular atau ekstraokular.

57

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 58/92

+. -indakan berkaitan retinopati pada prematuritas.

H. R1!5(uksi @a#i$a

Dia%#5sa k&amila# (#%a# sala& sa$u (a!i b!iku$ i#i )

/. $ontraksi uterus setiap /1 menit atau lebih sering.

+. Perdarahan &aginal.

2. Peningkatan tekanan darah diastolik sampai /1 mm"g dari catatan normal atau /,40

mm"g.

,. Protein urine positi#.

1. $etegangan dan kekakuan abdomen.

3. ;airan amnion kurang.6. Protusion 4 keluarnya bagian janin dari cer&iG.

7. Catal distress.

0. Post!maturitas (/ minggu dari tanggal perkiraan).

/. awat inap untuk Sectio ;esarea.

//. Muntah tidak terkontrol dengan catatan riwayat kegagalan terapi rawat jalan.

/+. $ematian intrauterine.

/2. $elahiran prematur.

/,. ula Darah Puasa /+ mg4dl.

/1. ula Darah + jam + mg4dl dalam 2 jam tes toleransi glukosa.

/3. ula Darah + mg4dl satu jam setelah mendapat 1 gram lukosa.

/6. Diketahui diabetes atau gestational diabetes dengan insulin yang mana tidak mempu

mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang yang dapat di terima dengan catatan

riwayat tetapi rawat jalan gagal.

/7. awat inap untuk trans#usi tukar intrauterine karena inkompatibilitas #aktor h (resus).

/0. awat inap untuk induksi kelahiran karena indikasi medis.+. Dehidrasi maternal.

Tmua# 'isik 

/. Perdarahan &agina pro#us dengan hemodinamik tidak stabil.

+. Perdarahan postmenopouse.

58

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 59/92

2. In#lamasi pel&is persisten dengan catatan riwayat kegagalan penanganan rawat jalan.

,. Postpartum hemorrage.

1. Cebris postpartum atau endometritis membutuhkan antibiotik intra&ena.

3. ecto&aginal #istula rawat inap untuk perbaikan.

N"!i 1l7is b!kai$a# (#%a# sa$u (a!i lm# b!iku$ ;03/0<)

/. Massa di pel&is.

+. Muntah.

2. -emperatur //VC (272V;).

,. -eraba massa ekstrauterine.

1. $etidakmampuan untuk buang air.

3. Abstruksi saluran kencing.

Lai#lai#)

/. Persalinan dalam perjalanan ke rumah sakit.

+. Peritonitis.

2. Mastitis post partum yang tidak respon dengan terapi rawat jalan.

I. Gas$!5i#$s$i#al Ab(5m#

Lab5!a$5!ium Da!a&

/. Serum bilirubin +1mg4d= (kecuali abnormal dalam waktu lama atau kronis)

;atatan8 =ihat kriteria 5ewbom dan Premature untuk nilai bilirubin spesi#ik untuk bayi baru

lahir.

+. Serum amilase diatas normal.

2. Serum kalsium N61 mg4d= atau /+ mg4d=.

Ra(i5l5%i

/. Studi Imaging curiga massa obstruksi per#orasi abses atau proses akut lainnya.

+. $egagalan pasase bahan kontras.

Tmua# 'isik 

/. Darah dalam muntahan atau aspirat lambung.

59

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 60/92

+. Darah dalam peritoneal la&agelaspiration.

2. -eraba massa abdomen yang tidak dapat dijelaskan.

,. $ekakuan dinding abdomen.

1. ebound tenderness.

3. Dis#agia akut atau subakut yang progresi#.6. Perdarahan gastrointestinal bagian bawah dengan hematokrit ("tc) N2H atau penurunan

tekanan darah sistolik / mm"g dari biasanya.

7. >ncephalopathi onset akut (dalam +, jam) atau perubahan status mental.

0. "ernia inkarserata.

/. Ileus.

//. ;uriga ruptur organ

/+. Abstruksi >sophagus./2. 'sriGis (li&er #lap).

/,. 'scites.

/1. 5yeri abdomen akut yang tak tertahankan (hebat) (5PA non!ambulatory).

Ri>a"a$ +2 =am mu#$a& (ia! a#5!ia (a# sala& sa$u (a!i lm#lm# (i ba>a& i#i )

/. Serum sodium di atas /1 m>T4=.

+. "ematokrit ("ct) di atas 11H.

2. "emoglobin ("b) di atas + g4dl.

,. %rine spesi#ic gra&ity di atas /+3.

1. *%5 di atas 2 mg4d= kecuali pasien!pasien dengan gagal ginjal kronis.

3. $reatinin di atas /.1 mg4d= kecuali pasien!pasien dengan gagal ginjal kronis.

P(ia$!ik)

/. Mal#ormasi kongenital traktus intestinal atau dinding abdomen.

+. ;uriga atresia biliar.2. Dehidrasi dengan salah satu simtom di bawah ini8 sunken eyes sinken #ontanels penurunan

turgor kulit atau keringnya membran mukosa diikuti oleh lethargy dan atau kehilangan berat

 badan 1H urine output N/ ml4kg4jam.

,. awat inap untuk biopsi li&er.

1. 'danya ostomy dirawat inap untuk re&isi atau penutupan.

60

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 61/92

9 ;atatan dokter harus menjabarkan perlunya monitoring terapi dan atau obser&asi post

tindakan lebih dari +, jam.

J. R1!5(uksi P!ia

Tmua# 'isik 

/. Anset akut nyeri testis berat.

+. Massa testicular yang tak dapat dijelaskan.

2. Pain#ul sustained erection.

,. -rauma tumpul terhadap genitalia eksterna dan kehilangan akut sebagian genitalia eksterna.

P(ia$!i

/. -orsio testis

K. Muskul5skl$al S1i#

Tmua# Ra(i5l5%i Ab#5!mal

/. Craktur subluksasi atau dislokasi susunan tulang belakang (spine).

+. Craktur #emur atau pel&is.

2. Craktur sternum.

,. Craktur tulang kepala.

1. Dislokasi sendi lutut atau sendi panggul.

3. 'illing defect bermakna pada myelogram atau de#ek bermakana pada ;'- atau MI.

6. Craktur atau dislokasi yang memerlukan open reduction.

7. Craktur berkaitan dengan injuri jaringan lunak bermakna.

0. Craktur yang memerlukan obat!obat nyeri parenteral post!reduction.

/. Close reduction terhadap #raktur apapun atau dislokasi dengan catatan adanya atau curiga

neurologik atau &ascular compromise.

//. Craktur pel&is memerlukan enforeed bed rest dan obat!obat nyeri.

T!auma 'isik 

/. -ercatat adanya temuan curiga protrusi diskus (misalnya8 =aseTueLs nyeri dengan

 pengangkatan tungkai lurus nyeri pinggang bawah dengan gangguan sensoris dan neurosis

61

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 62/92

atau nyeri pinggang hebat menjalar turun ke tungkai ke lengan atau ke abdomen dan dada)

atau #raktur &ertebra.

+. Proses in#eksi atau in#asi# akut pada tulang atau sendi (misalnya tumor maligna

osteomilitis).

2. ;idera akut dengan adanya benda asing.,. 5yeri otot 4 spasme 4 odema yang berat.

1. Pembengkakan atau nyeri sendi berat dan akut yang tak tertahankan memerlukan obat!obat

 parenteral (misalnya8 analgesik steroid).

3. awat inap untuk angkat prostesis internal.

6. 9-rauma injuri jaringan lunak laserasi attack injuri atau prosedur bedah electi# apapun

yang membutuhkan obser&asi terhadap neurologik atau &ascular compromise.

7. Perdarahan akti# ke dalam sendi.

P(ia$!ik 

/. De#ormitas kongenital orthopedi memerlukan repair bedah pada anak N/+ bulan.

9 ;atatan dokter harus menjabarkan berbagai monitoring dan obser&asi setelah tindakan +,

 jam.

L. N>b5!# ;Ba"i< P!ma$u!

/. =ahir di rumah sakit.

+. =ahir di luar rumah sakit tanpa perawatan.

Tmua# 'isik 

/. *erat lahir N+1 gram.

+. Sepsis.

2. $ejang 4 hiperakti&itas hipertermia letargi koma.

,. Distress perna#asan atau depresi na#as pada neonatal.1. Sistem sosial persistem

3. e#lek menghisap dan minum yang buruk.

6. 'bnormalitas kongenital menyebabkan gangguan #ungsi.

7. Per#usi jaringan lunak 

0. $etidak mampuan untuk memberi cairan per oral.

62

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 63/92

/. Sindroma aspirasi mekonium.

//. 'danya dehidrasi dengan gejala!gejala berikut ini8 munken eyes menken #unanels turgor 

kulit turun atau membran mukosa kering disertai dengan letargi dan atau penurunan berat

 badan 1H dan atau urine output N/ ml4kg4jam.

/+. PneumothoraG./2. 'bnormalitas kongenital mayor.

/,. Perdarahan spontan.

/1. 'nuria atau oliguria (N/ml4kg4jam) setelah +, jam pertama kehidupan.

/3. *ruit pada li&er atau tengkorak (mal#ormasi anterio&ena).

Lab5!a$5!ium

/. -otal bilirubin /1 mg4d= pada bayi (indirek atau total).+. + "ipoglikemia O gula darah N, mg4d=

2. $alsium N6. mg4d=

,. $alsium ion mmol4=

1. bulan N.0 atau /.,1

3. /!3 bulan N.01 atau /.1

6. 3 bulan N/./ atau /.2

7. 'sidosis metabolik dengan kadar laktat darah &ena + m>T4=.

0. p" N6.2 dengan Pa;A+ N, mm"g (,7 jam pertama kehidupan).

/. p" darah N6.21 dengan Pa;A+ ,1 mm"g (umur ,7 jam).

//. PaA+ ,1 mm"g pada udara kamar.

/+. ;A+ ,1 mm"g pada udara kamar.

/2. -rombositopenia N/4mmW atau jumlah trombosit /4mmW denan perdarahan

akti#.

9 *ayi dide#inisikan sebagai awal saat lahir dan berlangsung sampai +7 hari setelah kelahiran.

M. Pmbulu& Da!a& P!if!

Tmua# 'isik 

/. *lok atau filling defec)  pada pembuluh darah mayor.

+. 'danya aneurisma aorta dengan tanda!tanda impending rupnire (misalnya8 nyeri punggung

atau nyeri abdomen.

63

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 64/92

2. -idak ditemukannya denyut nadi secara akut pada aGilawrist elbow knee atau ankle.

,. %lserasi pada &arices &ena atau area dicubitus.

1. -ercatat curiga trombosis atau oklusi &ena dalam atau hasil telaah &enous doppler positi#.

3. ;uriga trauma pembuluh darah mayor open atau closed.

P(ia$!ik 

/. "emangioma ca&eraosa luas.

+. Mal#ormasi 'rterio&enous ('<) akibat cardio&asculer compromise (misalnya8 ;"C) tidak 

respon dengan penanganan rawat jalan atau memerlukan pembedahan untuk repair.

Lai#lai#

/. $omplikasi!komplikasi segera menyertai tindakan decloting pada '< shunt!retrombosis

 pada shunt in#eksi pada shunt yang ditemukan selama decloting pada shunt atau perdarahan.

+. Interupsi &ena ca&a oleh #ilter atau surgical clip.

N. Psikia$!ik 

Rsi1i# b!umu! 0* $a&u# (a# (alam 1!a>a$a# (i !uma& saki$

/. *aru saja (dalam 6+ jam) mencoba bunuh diri.

+. -ercatat ada ide bunuh diri yang mana memerlukan peringatan bunuh diri.

2. Perubahan kebiasaan sebagai akibat gangguan psikiatri atau gangguan demensia.

,. -ercatat riwayat mutilasi diri sendiri atau kebiasaan yang berbahaya secara impulsi# 

(misalnya8 ketergantungan obat kebiasaan seksual kebut!kebutan saat menyetir secara

impulsi# yang berat) sebagai akibat gangguan psikiatri atau gangguan demensia.

1. Delirium akibat withdrawl obat atau Jat.

a. 'ncaman withdrawl obat atau Jat delirium yang menyertai penghentian obat atau Jat yang

mendadak pada pasien dengan riwayat ketergantungan obat atau Jat.

 b. Munculnya withdrawl obat atau Jat delirium (misalnya halusinasi e#ek!e#ek ekstrapiramidal kejang). ;atatan8 dapat muncul dengan segera atau sampai 6 hari setelah

 penghentian obat atau Jat.

3. Psikosa akut atau deaserbasi akut halusinasi delusi ilusi dengan gangguan kebiasaan yang

sama singkat dan beratnya mengancam kesejahteraan pasien.

64

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 65/92

6. $etidakmampuan untuk mengikuti regimen terapi psikiatrik (misalnya8 mengkonsumsi obat

 psikotropik kontrol untuk mendapatkan resep dan atau suntikan dan lain!lain) pada pasien

yang mempunyai riwayat kronis dekompensasi tanpa pengobatan dengan dokumentasi

kemungkinan harapan peningkatan kepatuhan dengan perawatan di rumah sakit dalam

 periode waktu singkat (N/, hari)7. 'ncaman potensial terhadap kesehatan pasien yang karena kesakitan psikiatriknya tidak dapat

mengikuti regimen pengobatan (misalnya8 diabetes tergantung insulin dan lain!lain)

0. Anset akut ketidak mampuan merawat diri sendiri atau melakukan kegiatan hidup sehari!hari

dan dokumentasi harapan yang dapat diterima kembalinya tanggung jawab terhadap diri

sendiri akan timbul setelah pengobtan yang sesuai.

/. *ukti gejala dan atau &erbalisasi mere#leksikan resiko yang signi#ikan atau bahaya potensial

(atau bahaya aktual) terhadap diri sendiri orang lain atau properti. 9("arus terdokumentasiminimal tiap tujuh hari.) "al ini meliputi8

a. angguan pikiran dengan ideas of reference paranoid atau disorgani3ed thin)ing  yang

mengganggu kemampuan seseorang anak ber#ungsi dalam kehidupan sehari!harinya.

 b. ejala atau perilaku obsesi# komplusi# yang tidak kompatibel dengan kemampuan

seseorang untuk ber#ungsi pada kehidupan sehari!harinya.

Rsi1i# (i ba>a& umu! 0* $a&u# a$au Freestanding Psychiatric (a# (alam 1!a>a$a# (i

Ruma& Saki$.

%ntuk indikasi rawat inap tiga kondisi di bawah ini harus ditemukan dan sedikitnya satu dari

kriteria angka di bawah ini harus ditemukan8

• $lien harus diperiksa (dilihat) dan die&aluasi oleh dokter (sebaiknya oleh pskiater anak atau

remaja)

• $lien harus memiliki diagnosis '?IS I DSM!III! DSM!I< yang &alid sebagai diagnosis

utama.

• -erapi rawat jalan dan4atau rawat inap sementara telah dicoba dan gagal atau alasan mengapatempat layanan yang lebih ketat telah didokumentasikan oleh dokter.

/. Mencoba bunuh diri baru!baru ini atau ancaman bunuh diri akti# dengan rencana mematikan

dan tidak adanya pengawasan yang memadai atau sruktur untuk mencegan bunuh diri.

65

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 66/92

+. Perilaku mutilasi pada diri sendiri atau ancaman akti# yang sama dengan kemungkinan

 bertindak atas ancaman dan tidak adanya pengawasan yang memadai untuk mencegah

melukai diri sendiri (yaitu sengaja memotong diri atau membakar diri).

2. "alusinasi atau delusi akti# mengarahkan atau cenderung mengarah ke pembahayaan serius

terhadap diri sendiri atau agitasi psikomotor atau retardasi mengakibatkan ketidakmampuansigni#ikan untuk merawat diri.

,. $etidakmampuan signi#ikan untuk mematuhi rejimen atau obat yang diresepkan karena

 penyakit jiwa dan kegagalan tersebut berpotensi membahayakan kehidupan klien. Diagnosa

medis ini ('?IS III) harus diobati.

1. *aru!baru ini melakukan tindakan yang mengancam nyawa atau ancaman dengan rencana

mematikan dan dengan kemungkinan bertindak atas ancaman.

3. Perilaku menyerang atau perilaku sadis atau ancaman akti# yang sama dengan kemungkinan bertindak atas ancaman dan tidak adanya pengawasan yang memadai untuk mencegah

 perilaku menyerang.

6. "alusinasi atau delusi akti# yang cenderung atau mungkin menyebabkan bahaya serius

kepada orang lain.

7. $lien menunjukkan emosi akut psikosis atau disorganisasi pikiran yang parah atau ada

 penurunan klinis yang signi#ikan dalam kondisi seseorang dalam psikosis kronik klien yang

tidak dapat dikendalikan dan tidak mampu bekerja sama dalam pengobatan dan klien

membutuhkan penilaian dan pengobatan dalam pengaturan terapi yang sesuai.

0. $lien makan banyak sekali atau gangguan ketergantungan obat 4 Jat yang mana memerlukan

obser&asi super&isi dan inter&ensi medis +, jam sehari.

/. Diajukan penanganan 4 terapi membutuhkan obser&asi super&isi dan inter&ensi medis +,

 jam sehari.

//. $lien menunjukkan disorientasi berat terhadap orang tempat atau waktu.

/+. $lien yang e&aluasi dan pengobatan tidak dapat dilakukan secara aman dan atau e#ekti# 

karena perilaku yang sangat mengganggu dan perilaku lain yang mungkin juga mencakupkekerasan #isik pelecehan seksual atau psikologis.

/2. $lien memerlukan terapi obat atau e&aluasi diagnostik yang kompleks di mata klien

menghalangi kerjasama dalam pengobatan.

66

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 67/92

/,. $lien yang terlibat dalam hukum terdapat mani#estasi gejala kejiwaan dan diperintahkan

oleh pengadilan untuk menjalani penilaian yang komperhensi# di umah Sakit untuk 

memperjelas kebutuhan diagnostik dan pengobatan.

O. O#k5l5%i

Lab5!a$5!ium Da!a&

/. "itung granulosit absolut N/X4= atau 1X4=

+. $ultur darah positi# 

Tmua# 'isik 

/. $ehilangan berat badan bermakna dengan serum albumin N+3 g4d=

+. -ercatat riwayat penanganan rawat jalan tidak berhasil dengan e#ek samping berat (mual danatau muntah hebat diare perdarahan saluran cerna ileus paralitik megacolon atau

stomatitis) berkaian dengan pemberian obat!obat kemo terapi senelumnya.

Lai#Lai#

/. -ercatat riwayat keganasan dengan gejala!gejala yang memerlukan penanganan yang hanya

dapat disediakan dalam kondisi perawatan akut (misalnya8 syndroma &ena ca&a superior

 penekanan serabur syara# spinal hyperkalsemia peningkatan tekanan intrakranial)

+. >kstra&asasi abses &askuler.

2. Sumbatan &askuler 

,. -ercatat riwayat maliknansi dan dirawat inap untuk pengobatan yang memerlukan rawat inap

di umah Sakit.

O. Rs1i!asi Da(a

Ra(i5l5%i

/. PneumothoraG+. "emothoraG

2. %dara dalam mediastinum

,. *enda asing dalam saluran respirasi

1. >dema paru

67

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 68/92

Tmua# Ra(i5l5%ik u#$uk k!i$!ia lm# 6 9 ** u#$uk k!i$!ia lm# 6** &a!us

s$i(ak#"a $!(a1a$ sa$u $mua# fisik li&a$ lm# *404

/. >#usi pleura

+. 'bses paru

2. In#iltrat,. Dia#ragma tnggi unilateral

1. $a&itasi

3. Mediastinum bergeser dan atau melebar.

S-a#i#%

/. >mbolis

+. 'cute in#act2. Cilling de#ect

Tmua# 'isik ;(alam mi#imal 0+ =am<

/. Dispnea dengan sridor yang bermakna

+. Penggunaan otot!otot bantu untuk berna#as pediatrik8 grunting #aring retraksi.

2. 5yeri dada tipe pleuritik.

,. espiratory ate (#rekwensi na#as)2 kali per menit atau N/ kali per menit.

1. "emoptysis

3. estriksi gerakan eosto&ertebral dan costochondral menurunkan kapasitas inhalasi dan

ekshalasi.

6. Perubahan tingkat kesadaran pada pasien dengan ;APD.

7. Sianosis

0. :heeJing berat.

/. *atuk berat.

//. Artopnea

P(ia$!ik 

/. ;uriga apnea (+ detik pada bayi !/ tahun)

+. Sianosis sentral

2. "ipo&entilasi

68

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 69/92

Tmua# Lab5!a$5!ium

/. PaA+ N11 mm"g

+. PaA+ N6 mm"g dengan pemberian oksigen

2. Saturasi oksigen N77H,. Saturasi oksigen N71H pada pasien ;APD dengan pemberian oksigen

1. Pa;A+ 1 mm"g (berhubungan dengan p" N 62 atau Pa;A+N2 mm"g

3. p" dewasa N62 atau 611

6. Pediatrik N62 atau 61

Lai#lai#

/. ;atatan dokter terdapat Qbertambah buruknya hipoksemia dan hiperkapnia dengan tanda!tanda (dipsnea penuruna akti#itas) dan tercatat riwayat kegagalan pengobatan rawat jalan.

+. Penutupan pada drainase saluran pleura.

3. =uka bakar inhalasi dengan saturasi A+ N02H

O. Kuli$ Ja!i#%a# Ika$

Tmua# 'isik 

/. Proses in#eksi akut in&asi# seperti 8 Selulitis atau lim#adenitis

+. $ehilangan atau kerusakan kulit /H dari permukaan tubuh (diagnosis baru!dalam +, jam

yang lalu)

2. 5ekrosis kulit4 jaringan sub kutan (teridenti#ikasi dalam akhir +, jam)

,. Massa pada payudara yang tidak dapat dejelaskan atau de#ermitas puting payudara yang

membutuhkan terapi pembedahan.

1. %lkus dekubitus (a atau b)

a. $ronis!ada catatan terapi rawat jalan yang tidak berhasil

 b. %lkus nekrotik mencakup otot bagian dalam dan tulang (derajat 2 atau ,) atau ulkusterin#eksi.

3. =esi!lesi hemorargik (perdarahan)

O#s$ K5m1likasi 1#"aki$ au$5imu# ;li&a$ lm# 3**<

69

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 70/92

/. Ptechie atau ekimosis purpura dengan penyebab yang tidak diketahui yang bersi#at progresi# 

dengan panas /o C

+. Sepsis

2. -rombosit N,4mm2

,. "emoglobinuris1. "emoglobin N0 g4d=

3. igitn ular meliputi en&enomisasi

6. $ontraktur keterbatasan #ungsi dan dirawat inap untuk pelepasan (rilis) dengan bedah.

7. =uka bakar derajat I

Pediatrik8 luka bakar derajat I mengenai +1H luas tubuh

7. =uka bakar derajat II

Dewasa8• =uka bakar derajat + mengenai +1H atau lebih area permukaan perineum manus #acial

atau pedis.

• =uka bakar derajat + pada bagia tubuh mana pun yang mengenai +H dari total area

tubuh.

Pediatrik 

• =uka bakar dearajat + mengenai /1H dari tubuh mengenai jalan na#as4 airway (misalnya8

kepala leher hidung atau mulut)

0. =uka bakar derajat 2

Dewasa

• =uka bakar derajat 2 dimanapun mengenai lebi dari /H luas permukaan tubuh atau luka

 bakar derajat 2 pada perineum manus hidung mulut #esial atau pedis.

Pediatrik 

• =uka bakar derajat 2 diamanapun mengenai 1H atau lebih permukaan tubuh atau

mengenai airway.

A. U!i#a!" R#al s"s$m

Lab5!a$5!ium (a!a&

/. Peningkatan akut area nitrogen darah (*%5) , mg4dl

70

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 71/92

Tmua# fisik 

/. Autput urine

Dewasa 8 N+ cc4jam Y N, cc4+, jam

Pediatrik 8 amuria atau eliguria N / ml4kg4jam atau poliuria 0 ml4kg4jam+. "ematuria persisten tidak dapat dijelaskan atau gross hematuria.

2. Dicurigai atau terbukti ada batu atau obstruksi dengan satu dari gejala berikut ini8

a. 5yeri yang nyata

 b. Mual dan atau muntah

c. perdarahan

,. Anset atau obstruksi dengan hidrone#rosis

1. $etidak mampuan akut untuk menahan kencing atau obstruksi saluran kencing akut.3. %rine bocor ke &agina rectum atau colon.

6. >Gtra&asasi ke dalam ca&itas peritoneal pel&is atau netro!peritoneum.

7. =uka tembus atau trauma lain terhadap sistem saluran kencing.

0. In#eksi saluran kencing dengan gejala!gejala sistemik (misalnya8 muntahmenggigil panass

nyeri atau piuria walaupun sudah terapi antibiotikselama 2 hari)

/. Post transplantasi ginjaldenagn penuruna urine output weight gain ataau perubahan

 bermakna Blood 4rea Nitrogen (*%5) atau kreatinin.

//. $omplikasi!komplikasi dialisis infected access perikarditis metabolic home disease

neuropati enchephalopathy.

/+. $omplikasi transplantasi ginjal berupa krisis penolakan hipertensi in#eksi.

P(ia$!ik)

/. De#ek dinding abdomen pada saluran genitourinaria.

Ra(i5l5%i

/. *endungan ureter atau pel&is renalis

+. *aru terdiagnosa tumor atau dirawat inap untuk terapi de#iati# tumor yang terdiagnosa

sebelumnya.

2. Massa ginjal (kecuali kista yang asimtomatik)

71

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 72/92

,. Abstruksi atau ginjal tidak tampak.

Lai#lai#

/. Penyakit ginjal terminal pasien dirawat inap untuk pemasangan kateter peritoneal.

+. agal ginjal kronis dengan perdarahan (misalnya 8 nasal gastrointestinal)2. Donor transplantasi ginjal

,. Persiapan pre!operasi transplantasi ginjal (hanya dilakukan jika persiapan dan transplantasi

dikerjakan dalam waktu rawat inap yang sama)

1. Penyakit ginjal terminal pasien dirawat inap untuk rangkaian awal dialysis

O. P&"si-al R&abili$a$i5#

Tmua# 'isik 

"arus menemukan satu elemen dari bagian I atau bagian II dan satu elemen dari bagian III

I. $etidakmampuan untuk ber#ungsi mandiri sebagaimana di tunjukkan dengan menemukan satu

elemen dari /+ atau 2 dengan potensi perbaikan praktikal yang bermakna dibandingkan dengan

kondisi pasien sebelum rehabilitasi.

/. 'kti#itas hidup sehari!hari (salah satu dari)

a. Makan

 b. $ebersihan perorangan

c. berpakaian

+. Mobilitas (salah satu dari)

a. -rans#ers

 b. Mobilitas dengan kursi roda

c. 'mbulation

d. Menaiki tangga2. $omunikasi 4 kogniti# (harus diikuti oleh elemen a atau b)

a. 'phasia dengan major recepti#e dan atau eGpressi&e componenis

 b. Dis#ungsi kogniti# (mis 8 pemusatan perhatian bingung ingatan kecerdasan)

c. Dis#ungsi area motorik perceptual (mis 8 orientasi ruang atau tempat &isual!motor

 persepsi kedalaman dan jarak)

72

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 73/92

II. Dis#ungsi somatic

I. Dis#ungsi somatic yang merusak penampilan e#isiensi indi&idu secara bermakna

(misalnya 8 spastisitas inkoordinasi paresis dis#ungsi usus dan kandung kemih gangguan

cara berjalan disarthia diskinesia)III. Status rehabilitasi komprehensi# (salah satu dari)

/. -idak pernah diusahakan rehabilitasi komprehensi# sebelumnya atau usaha!usaha

rehabilitasi sebelumnya untuk kondisi yang sama menunjukkan sedikit atau tidak ada

 perbaikan tetapi karena lingkungan inter&ensi rehabilitasi sekarang ini memungkinkan

atau masuk akal.

+. Sebelumnya tidak mampu mencapai target rehabilitasi dimana saat ini kemungkinan dapat

tercapai karena teknik atau teknologi tidak tersedia sebelumnya untuk pasien tersebut – halini mencakup juga percobaan terapi rawat jalan sebelumnya dengan respon yang tidak

memuaskan.

2. -elah kehilangan tingkat pencapaian kemandirian #ungsional sebelumnya karena komplikasi

atau penyakit kambuhan dan pencapaian ulang kemandirian #ungsional saat ini sangat

mungkin.

,. Pasien secara medis stabil tetapi terdapat komplikasi!komplikasi yang mana memerlukan

 perawatan khusus selama pencapaian target!target rehabilitasi.

1. -erdokumentasi bukti obyekti# perubahan signi#ikan pada #ungsi pasien dan membutuhkan

suatu rencana e&aluasi terhapap e&aluasi ulang target!target rehabilitasi atau pencapaian

target rehabilitasi.

73

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 74/92

BAB :

LOGISTIK 

A. P!5s(u! P#"(iaa# Ala$ Ks&a$a# (a# Oba$

/. Prosedur penyediaan obat dan bahan habis pakai

Prosedur penyediaan obat habis pakai adalah permintaan obat yang pemakaiaannya tidak 

mendapatkan ganti dari instalasi #armasi. Permintaan tersebut dilakukan setiap hari selaa dan

 jumat.

Prosedur8

• Perawat ID membuat surat permintan bahan habis pakai atau obat sesuai kebutuhan

dilembar permintaan bahan rangkap + dan di tulis di buku permintaan.

• $epala ID dan $epala Perawat ID menandatangani buku permintaan dan lembur 

 permintaan bahan rangkap tersebut.

• Surat Permintaan di serah kan ke bagian pengadaan

• Perawat ID mengecek barang yang dimintakemudian tanda tangan dibuku permintaan

 pada kolom pengambilan dan petugas pengadaan tanda tangan dikolom penyerahan

• Perawat ID mencatat semua alat atau obat kedalam kartu stok ID+. Prosedur permintaan pemakaian obat Instalasi awat Darurat

Permintaan pemakaian obat Instalasi awat Darurat adalah permintaan obat i&entaris

Instalasi awat Darurat ke instalasi #armasi bagian pengadaan yang dipakai oleh pasien

Instalasi awat Darurat baik rawat jalan maupun rawat inap.

74

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 75/92

Prosedur8

• Semua obat atau alat kesehatan yang dipakai oleh pasien ditulis di resep. esep tersebut

disalin di buku copy resep ID

• esep diserahkan kepada Instalasi Carmasi

• Perawat ID meminta obat atau alat kesehatan sesuai dengan resep yang diserahkan ke

Instalasi Carmasi.

• Perawat ID mengecek obat atau alat kesehatan yang diminta jika sudah benar petugas

Instalasi Carmasi dan perawat ID menandatangani buku permintaan.

• Abat atau alat kesehatan yang baru diterima dimasukkan ke tempatnya.

2. Prosedur penyediaan bahan habis pakai non medis atau '-$ (alat -ulis $antor). Penyediaan

 bahan habis pakai non medis atau '-$ ('lat -ulis $antor) adalah permintaan bahan habis

 pakai yang bukan medis ke bagian logisticProsedur8

• Perawat ID membuat permintaan di lembar permintaan bahan rangkap + dan ditulis di

 buku permintaan ID

• Ditandatangani oleh kepala ID dan $epala Perawat ID

• =embar permintaan ID dibawa ke bagian pengadaan

• Perawat ID mengecek bahan habis pakai non medis atau '-$ (alat -ulis $antor) jika

sudah benar petugas pengadaan dan petugas ID menandatangani buku permintaan.

• *ahan habis pakai non medis atau '-$ (alat -ulis $antor) yang baru diterima

dimasukkan ke tempatnya.

B. P!#-a#aa# 1!ala$a# a$au P!ma=aa#

Perencanaan peralatan atau peremajaan adalah suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan

 peralatan baru sesuai kebutuhan saat itu atau sebagai pengganti alat yang rusak atau

diperkirakan harus diganti karena keausannya. -ujuannya dari perencanaan pengadaan dan

 peremajaan adalah agar peralatan di instalasi gawat darurat dapat digunakan setiap saat tanpa

adanya gangguan dan dapat mengikuti perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran

sehingga dapat menunjang kelancaran proses pelayanan di instalasi gawat darurat.

$egiatan perencanaan dan peremajaan peralatan dilakukan tiap tahun pada bulan September 

dalam bentuk Program $erja Instalasi awat Darurat.

75

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 76/92

Prosedur kegiatan8

• Dari hasil pengecekan rutin diketahui ada peralatan yang tidak dapat digunakan lagi.

$emudian direncanakan dalam anggaran rutin atau pengajuan penggantian baru.

• Pembelian peralatan baru sepengetahuan $epala ID dan kepala bidang Pelayanan Medis

dengan mengajukan permintaan penggantian peralatan ke Pengadaan.• Pengajuan anggaran rutin untuk mengadakan diadakan setiap tahun di adakan sesuai dengan

 perencanaan disertai dengan perkiraan harga.

• Setelah anggaran yang diajukan disetujui oleh tim perencanaan tim perencanaan

 berkoordinasi dengan tim pembelian rumah sakit.

• *ila sudah terealisasi $epala Instalasi awat Darurat menerima alat dan menandatangani

 buku penerimaan barang dari tim penerima barang serta menuliskan pada buku in&entaris

instalasi gawat darurat.

76

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 77/92

BAB :I

KESELAMATAN PASIEN

A. P#%!$ia#

$eselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih

aman. "al ini termasuk asesmen resiko identi#ikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan

dengan risiko pasien pelaporan dan analisis insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak

lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.

Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat

mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit cidera cacat kematian dan lain!

lain) yang tidak seharusnya terjadi.

B. Tu=ua#

-ujuan system ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat

melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Selain itu

system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan pasien di rumah

sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat menurunnyakejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan terlaksananya program!program pencegahan

sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. Ta$a Laksa#a Kslama$a# Pasi#

77

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 78/92

Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh tingkat menuju keselamatan pasien

rumah sakit. 'dapun tujuh langkah tersebut adalah8

/. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan kepemimpinan dan

 budaya yang terbuka dan adil.

+. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan #ocus yang kuat dan jelastentang keselamatan pasien

2. Mengintegrasikan akti&itas pengolaan risiko. Mengembangkan system dan proses

 pengelolaan resiko serta melakukan identi#ikasi dan asesmen hal potensial bermasalah.

,. Mengembangkan system pelaporan. Memastikan karyawan agar dengan mudah dapat

melaporkan kejadian atau insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada $$P!S

($omite $eselamatan Pasien umah Sakit)

1. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan cara!cara komunikasi yangterbuka dengan pasien.

3. *elajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Mendorong karyawan untuk

melakukan analisi akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul

6. Mencegah cidera melalui implementasi system keselamatan pasien. Menggunakan in#ormasi

yang ada tentang kejadian dan masalah untuk melakukan perubahan pada system pelayanan.

D. Dalam mlaksa#aka# kslama$a# 1asi# s$a#(a! kslama$a# 1asi# &a!us (i$!a1ka#.

S$a#(a! $!sbu$ a(ala&

/. "ak pasien

+. Mendidik pasien dan keluarga

2. $eselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

,. Penggunaan metode!metode peningkatan kinerja untuk melakukan e&aluasi dan program

 peningkatan keselamatan pasien

1. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

3. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien6. $omunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai keselamatan pasien

E. La#%ka&la#%ka& 1#!a1a# kslama$a# 1asi# !uma& saki$

/. Menetapkan unit kerja yang bertanggung jawab mengelola program keselamatan pasien

rumah sakit

78

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 79/92

+. Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek /!+ tahun

2. Mensosialisasikan konsep dan program keselamatan pasien rumah sakit

,. Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran managemen dan

karyawan.

1. Menetapkan system pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien)3. Menerapkan tujuh langka menuju keselamatan pasien rumah sakit seperti tersebut diatas

6. Menerapkan standart keselamatan pasien rumah sakit (seperti tersebut di atas) dan

melakukan sel# assessment dengan instrument akreditasi pelayanan keselamatan pasien

rumah sakit.

7. Program khusus keselamatan pasien rumah sakit

0. Menge&aluasi secara periodic pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit dan

kejadian tidak diharapkan.

'. Sasa!a# Kslama$a# Pasi# (i I#s$alasi Ga>a$ Da!u!a$ Ruma& Saki$ B(a& Mi$!a S&a$

a. Identi#ikasi pasien

• Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga pasien untuk

menyebutkan nama umur dan alamatnya.

• Pasien ID yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di ID berisi nama tanggal

lahir dan alamat pasien no rekam medis

elang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk laki!laki. elang

merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau makanan sedangkan kuning

untuk pasien dengan resiko jatuh.

 b. $omunikasi yang e#ekti# 

Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang dilakukan dengan

tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh penerima sehingga dapat

mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan untuk keselamatan pasien

$omunikasi e#ektu# dapat dilakukan secara &erbal tertuliselectronicMetode $omunikasi8

• S*' (situasi background 'ssesment ecommendation)

Dilakukan saat8

• Melaporkan kondisi pasien kepada DPBP atau dokter konsulen

79

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 80/92

• Serah terima pasien antar petugas kesehatan

• -*'$ (-ulis *aca $on#irmasi kembali)

Dilakukan saat8

• Menerima instruksi pertelepon atau lisan

• Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito

• Menerima pelaporan nilai kritis

c. Peningkatan $eamanan Abat Zang Perlu di :aspadai

Abat "igh 'lert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terda#tar dalam kategori

obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada pasien jika terjadi kesalahan

dalam penggunaannya

;ontoh8• >lectrolit pekat

• $;l 6,3 inj (hanya IPI)

• MgSA, +H MgSA, ,H inj

• ;alcium lukonas /H inj

•  5atrium *icarbonat 7,H inj

•  5a;l 2H in#use (hanya IPI)

• Injeksi "eparin (instalasi #armasi)

• Abat kanker (instalasi #armasi)

• Abat ='S' atau 5A%M (=ook 'like Sound 'like atau nama obat rupa mirip)

Abat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label "igh 'lert.

>lectrolit paket diberi label orange obat ='S' diberi label hijau.

Penulisan esep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat!obat ='S'

6 *enar 8 *enar obat *enar Indikasi *enar Dosis *enar :aktu *enar Pasien*enar

cara pemberian *enar dokumentasi.

Pemberian obat "igh 'lert kepada pasien 8

• Sebelum perawat memberikan obat "igh 'lert kepada pasien maka perawat lain harus

melakukan pemeriksaan kembali secara independen

• $esesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan kardeks.

• $etepatan perhitungan dosis obat.

80

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 81/92

• Identitas pasien.

• Abat "igh 'lert in#use harus dipastikan 8

$etepatan kecepatan in#use

• Bika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe pump dan disetiap

ujung jalur selang.

• Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan kepada

 perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat "igh 'lert.

d. $epastian -epat =okasi tepat prosedur tepat pasien operasi

• Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan in&asi&e

• Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan

Aperasi elekti# O dilakukan diruang rawat inap• Aperasi cito O ID atau rawat inap

• Pasien AD; O di Poliklinik 

• Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna putih untuk

kulit hitam.

• =okasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau inisial dokter

yang akan melakukan tindakan.

• Proses pro&eri#ikasi

Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau in&asi&e dilakukan tujuannya 8

• Mem&eri#ikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat

• Memastikan bahwa semua dokumen #oto rogten hasil pemeriksaan yang rele&an

tersedia diberi label dan dipampang.

$apan dan dimana[

• Pada saat penjadwalan operasi (Ane Day ;are)

• Di ruangan atau ID sebelum diantar ke I*S

• Di I$A saat serah terima ke perawat I*S• Proses -ime Aut

• Dilakukan di I*S oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari8

• Sign In O sebelum pasien dibius

• -ime Aut O sebelum pasien diinsisi

81

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 82/92

• Sign Aut O sebelum pasien keluar dari I*S

e. Pengurangan risiko in#eksi terkait pelayanan kesehatan

Merupakan in#eksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di #asilitas

kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa inkubasi termasuk in#eksi

didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang juga in#eksi pada pelayanan kesehatan.Dilakukan dengan "and "ygiene dan penggunaan alat pelindung diri ('PD).

Zang wajib melakukan hand hygiene adalah

• Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya8 dokter perawat

#isioterapi dan petugas kesehatan lain.

• Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya8 ahli giJi #armasi

dan petugas laboratorium.

Setiap orang yang bekerja di rumah sakit• =akukan 3 langkah cuci tangan yang benar setiap kali8

• Sebelum melakukan tindakan

• Sesudah melakukan tindakan

• Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien

• Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien

• Se&belum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien

• Sediakan 'lkohol "and ub atau el di area kerja

#. Pengurangan resiko jatuh

• Batuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang melihat

kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau terduduk di lantai atau

tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka.

• 'sesmen Caktor isiko Batuh

Cactor risiko jatuh ada +8

'a-$5! i#$!i#sik 

• Diagnose dan perubahan #isik8 penyakit akut kelainan mental -I' (-ransien

Ischemic 'ttack) kejang stroke hipotensi ortostatik postur tubuh abnormal

keterbatasan mobilitas.

82

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 83/92

• Abat dan interaksinya8 poli#armasi sedati&e antihipertensi obat

 psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan diuretic dan laksati# 

• $ondisi mental atau penggunaan alcohol8 gangguan memori atau kogniti#

gangguan mental impulsi#e ansietas delirium keracunan

• $arakteristik pasien8 usia jenis kelamin(resiko osteoporosis) cacatgangguan keseimbangan de#isit motorik penggunaan alat bantu riwayat

 jatuh gangguan komunikasi.

'a-$5! ks$!i#sik 

• $arakteristik lingkungan8 pencahayaan permukaan lantai yang dapat

mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata dengan baik posisi tempat

tidur tinggi tempat tidur terkunci4tidak terkunci tidak ada alas kaki anti slipsarana pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi kursi

roda4alat bantu kurang baik.

$apan dilakukan pengkajian [

• Marse Call Scale untuk pasien dewasa

• "umpty Dumpty untuk pasien anak 

• Sydney Scoring untuk pasien geriatri

Inter&ensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor +1!1)

• -ingkatkan obser&asi bantuan yang sesuai saat ambulasi

• $eselamatan lingkungan8 ruangan tertata baik pencahayaan cukup pintu

tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur dan roda dalam keadaan

terkunci.

• Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap + jam dalam +, jam

 pertama)• *erikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan keluarga.

• *erikan brosur pencegahan jatuh

• 'lat bantu jalan dalam kondisi baik 

• 'njurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin

83

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 84/92

• Inter&ensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor \1/)

• Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning

• Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat tidur pasien

 bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada

alat bantu yang digunakan (kursi roda4tiang in#use)• =akukan inter&ensi resiko jatuh standar 

'nalisa cara berjalan

• Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station

• "andrall mudah dijangkau pasien dan kokoh

• =antai kamar mandi dengan karpet anti slip4tidak licin serta anjurkan pasien

menggunakan tempat duduk dikamar mandi saat pasien mandi• Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan sendiri di toilet

 pintu kamar mandi jangan dikunci

• Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan keluarganya.

Inter&ensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 6!//)

• Arientasikan ruangan pada pasien dan keluarga

• -empatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi dengan penghalang

dan roda terkunci

• ;iptakan lingkungan4kamar cukup penerangan dan pencahayaan

• 'njurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak licin.

•  5ilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan bantuan jika

dibutuhkan.

• Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan yang cukup.

• ;iptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang mengandung risiko.

• *erikan penjelasan pada pasien dan keluarga.• *erikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya.

• Interer&ensi jatuh tinggi pada anak (skor \/+)

• Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning.

84

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 85/92

• Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat tidur pasien

 bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada

alat bantu yang digunakan (kursi roda 4 tiang in#use)

• =akukan inter&ensi risiko jatuh rendah.

• =akukan obser&asi pasien minimal tiap + jam dalam + jam pertama.• -emani pasien pada saat mobilisasi.

• -empatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan perkembangan

 pasien.

• -empatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station.

• Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat.

• -empatkan pasien pada tempat tidur rendah.

Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien.• *erikan penjelasan pada pasien dan keluarga.

• *erikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya.

Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien

• $esalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah kesalahan alamat

salah rumah.

Caktor penyebab8

• In#ormasi kurang jelas.

• Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan

Solusi 8

• -anyakan dengan detail alamat dan lokasinya.

• Bika masih tidak paham kon#irmasi ke teman perawat lainnya yang lebih

 paham lokasi.

• -anyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada nomor telepon

rumah.• $on#irmasi 4 telepon saat akan berangkat menjemput.

• *awa handphone agar sewaktu!waktu dapat menghubungi pihak keluarga

 pasien untuk kon#irmasi ulang lokasi 4 pemandu jalan.

85

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 86/92

Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk keluar umah

Sakit

$esalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan.

Cactor penyebab 8

• $esalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai rumah sakit manayang akan dituju 4 dikehendaki oleh dokter 

• $esalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat mengenai rumah

sakit mana yang akan dituju 4 dikehendaki oleh keluarga pasien

• Solusi 8

• -anyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki.

• $on#irmasi ulang dengan menanyakan lokasi 4 alamat rumah sakutnya.

"ubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi pasien denganmotode S*'

BAB :II

KESELAMATAN KERJA

%ndang!undang nomor 23 tahun +0 pasal /3, ayat / menyatakan bahwa upaya kesehatan

kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan

serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. umah sakit adalah tempat kerja yang

termasuk dalam kategori tersebut di atas berarti wajib menerapkan upaya kesehatan dan

keselamatan kerja. Program kesehatan dan keselamatan kerja di tim pendidikan pasien dan keluarga bertujuan melindungi karyawan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam dan di luar rumah

sakit.

Dalam undang!undang dasar /0,1 pasal +6 ayat + (dua) disebutkan bahwa Qsetiap warga negara

 berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam hal ini yang

dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersi#at manusiawi yang memungkinkan pekerja berada

86

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 87/92

dalam kondisi sehat dan selamat bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja sehingga dapat

hidup layak sesuai dengan martabat manusia.

$esehatan dan keselamatan kerja atau $2 merupakan bagian integral dari perlindungan terhadap

 pekerja dalam hal ini unit giJi dan perlindungan terhadap rumah sakit. Pegawai adalah bagian

integral dari rumah sakit.Baminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan produkti&itas pegawai dan

meningkatkan produkti&itas rumah sakit adalah 8.

/. %ndang!undang no / tahun /06 tentang keselamatan kerja dimaksudkan untuk menjamin 8

a. 'gar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan

sehat dan selamat.

 b. 'gar #aktor!#aktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara tepat dan e#isien.

c. 'gar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan.+. Caktor!#aktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat digolongkan pada

tiga kelompok yaitu 8

a. $ondisi dan lingkungan kerja

 b. $esadaran dan kualitas pekerja

c. Peranan dan kualitas manajemen

2. Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja kecelakaan dan penyakit akibat kerja

dapat terjadi bila 8

a. Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus

 b. 'lat!alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi

c. uang kerja terlalu sempit &entilasi udara kurang memadai ruangan terlalu panas atau

terlalu dingin.

d. -idak tersedia alat!alat pengaman.

e. $urang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dan lain!lain.

,. Perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja dan petugas kesehatan

a. Petugas kesehatan yang merawat pasien menular harus mendapatkan pelatihan mengenaicara penularan dan penyebaran penyakit tindakan pencegahan dan pengendalian in#eksi

yang sesuai dengan protokol jika terpajan.

 b. Petugas yang tidak terlibat langsung dengan pasien harus diberikan penjelasan umum

mengenai penyakit tersebut.

87

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 88/92

c. Petugas kesehatan yang kontak dengan pasien penyakit menular melalui udara harus

menjaga #ungsi saluran perna#asan (tidak merokok tidak minum dingin) dengan baik dan

menjaga kebersihan tangan.

1. Petunjuk pencegahan in#eksi untuk petugas kesehatan.

a. %ntuk mencegah transmisi penyakit menular dalam tatanan pelayanan kesehatan petugasharus menggunakan 'PD yang sesuai untuk kewaspadaan standar dan kewaspadaan isolasi

(berdasarkan penularan secara kontak droplet atau udara) sesuai dengan penyebaran

 penyakit.

 b. Semua petugas kesehatan harus mendapatkan pelatihan tentang gejala penyakit menular 

yang sedang dihadapi.

c. Semua petugas kesehatan dengan penyakit seperti #lu harus die&aluasi untuk memastikan

agen penyebab. Dan ditentukan apakah perlu dipindah tugaskan dari kontak langsung dengan pasien terutama mereka yang bertugas di instalasi perawatan intensi# ruang rawat anak

ruang bayi.

d. Semua petugas harus menggunakan apron penutup kepala dan pelindung kaki (sandal4sepatu

 boot) sebelum masuk ruangan yang berpenyakit menular. -ermasuk harus harus

mengenakan 'PD tersebut hal ini bertujuan untuk mengurangi kontaminasi atau penularan

3. Prinsip keselamatan kerja karyawan dalam proses penyelenggaraan pelayanan pasien

a. Pengendalian teknis mencakup

• =etak bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan dan memenuhi syarat yang

telah ditentukan.

• Perlengkapan alat kesehatan yang cukup disertai tempat penyimpanan yang praktis.

• Penerapan dan &entilasi yang cukup memenuhi syarat.

• -ersedianya ruang istirahat untuk karyawan.

 b. 'danya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggung jawab dan terciptanya kebiasaan

kerja yang baik oleh karyawan.

c. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari karyawan.d. <olume kerja yang dibebankan disesuaikan dengan jam kerja yang telah ditetapkan.

e. Maintenance (perawatan) alat dilakukan secara rutin oleh petugas instalasi pemeliharaan

sarana sesuai jadwal.

#. 'danya pendidikan mengenai keselamatan kerja bagi karyawan.

88

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 89/92

g. 'danya #asilitas atau peralatan pelindung dan peralatan pertolongan pertama yang cukup.

6. Prosedur keselamatan kerja

a. $eamanan kerja di ruang ini meliputi 8

• Menggunakan alat pembuka peti4bungkus menurut cara yang tepat.

• *arang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat

 pengangkut yang tersedia untuk barang tersebut.

• -idak diperkenankan merokok di ruang perawatan

• =ampu harus dimatikan bila tidak dipergunakan4diperlukan.

• -idak mengangkat barang berat bila tidak sesuai dengan kemampuan.

• -idak mengangkat barang dalam jumlah yang besar yang dapat membahayakan badan

dan kualitas barang.

Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan licin di ruang perawatan.

 

BAB :III

PENGENDALIAN MUTU

A. B#$ukb#$uk P#%a>asa# (a# P#%#(alia#

P#-a$a$a# (a# 1la15!a#

a. Pencatatan dan Pelaporan Pengadaan *arang 4alat habis pakai atau alat kesehatan

/. *on pemesanan barang4alat habis pakai atau alat kesehatan harian+. Pencatatan pemesaranan barang4alat habis pakai atau alat kesehatan diterima oleh bagian

gudang pada hari itu.

2. Pencatatan barang4alat habis pakai atau alat kesehatan yang belum terealisasi

 b. Pencatatan dan Pelaporan -entang pelayanan pasien

89

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 90/92

/. *uku operan harian.

+. *uku laporan kegiatan harian.

c. Pencatatan dan Pelaporan -entang Perlengkapan Peralatan di %nit pelayanan

/. Membuat in&entaris peralatan di unit pelayanan

+. Dilaporkan kepada atasan lansung ( $epala uangan)d. =angkah!langkah Dalam Proses Pengendalian

>mpat langkah dasar yang harus dilakukan 8

/. Membuat standar untuk pelaksanaan yaitu8

a. Standar kualitas adalah suatu mutu dari bahan jadi dan pelayanan serta jasa yang

harus ditentukan atau dibuat patokan (tolok ukur).

 b. Standar kuantitas adalah ukuran berat jumlah dan &olume yang diwujudkan dalam

ukuran bentuk.c. Standar biaya adalah harga taksiran dari suatu barang atau jasa yang digunakan untuk 

mengukur biaya lain.

d. Standar prosedur adalah sebagai cara yang benar untuk kegiatan sehari!hari dalam

 proses penyelenggaraan makanan.

+. Melatih tenaga medis keperawatan untuk memahami dan melaksanakan standar!standar 

yang telah ditetapkan.

2. Memonitor melihat mengukur mengecek pelaksanaan yang dilakukan kemudian

membandingkan antara pelaksanaan kegiatan yang benar!benar dilakukan dengan standar 

yang telah dibuat sebelumnya.

,. Menetapkan tindakan perbaikan4koreksi untuk mengatasi penyimpangan dengan

melaksanakan cara!cara yang telah disepakati berdasarkan data kegiatan terdahulu.

B. Ci!i Sis$m P#%#(alia# Efk$if 

Sistem pengendalian e#ekti# meliputi8

/. -erkoordinasi dengan arus kerja dan dapat memberikan in#ormasi langsung kepada atasanlangsung.

+. -er#okus pada titik strategis sistem harus jelas dan mudah dimengerti oleh orang!orang yang

dikendalikan.

2. Abjekti# dan menyeluruh sistem harus jelas dan mudah dimengerti oleh orang!orang yang

dikendalikan.

90

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 91/92

,. Cleksibel. Sistem harus dibuat mudah sehingga mudah diterapkan.

1. Secara ekonomi realistis untung rugi pengendalian harus diperhitungkan secara realistis.

a. Secara organisasi harus realistis jika sistem tidak realistis (standar yang ditetapkan terlalu

tinggi) maka bawahan cenderung membuat laporan bias.

 b. 'kurat4tepat yaitu in#ormasi yang dihasilkan oleh sistem harus benar.c. -epat waktu in#ormasi harus didapatkan dalam suatu waktu tertentu sehingga dapat

dilakukan koreksi bila diperlukan.

d. Sistem harus dapat diterima oleh semua pegawai.

C. I#(ika$5! Kb!&asila# Pla"a#a# Ga>a$ Da!u!a$

/) :aktu -anggap Pelayanan Dokter di awat Darurat (ID)

+) $etersediaan obat @ 'lkes emergensi di ruang resusitasi ID (I'M)

BAB I

PENUTUP

Dengan tersusunnya Pedoman Pelayanan awat Darurat di umah Sakit *edah Mitra Sehat ini

diharapkan 8

/. Dapat memberikan pemahaman kepada semua pihak yang terkait dengan+. Diharapkan dengan dukungan kerjasama dan partisipasi dari semua pihak yang terkait agar 

 pedoman ini dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan demi terwujudnya

 peningkatan mutu pelayanan umah Sakit *edah Mitra Sehat sesuai dengan &isi dan misi!nya

serta untuk mewujudkan Program Menjaga Mutu -erpadu umah Sakit *edah Mitra Sehat.

.

91

7/21/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-pelayanan-instalasi-gawat-darurat-56e063c3687ab 92/92

Ditetapkan di 8 resik 

Pada tanggal 8 1 Buni +/2

Instalasi awat Darurat

(! T&5lib Ba&asu>a#