Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia Di Rumah Sakit Restu Ibu

11
PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT RESTU IBU A. DEFENISI Sumber daya manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misi rumah sakit.harus di pastikan sumber daya ini dikelolah dengan sebaik mungkin agar mampu memberi kontribusi secara optimal,maka diperlukan sebuah pengelolaan secara sistematis dan terencana agar tujuan yang diinginkan dimasa sekarang dan masa depan bias tercapai. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting. Rumah sakit mnerupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai kespesifikan dalam hal sumber daya manusia,saran dan prasarana yang dipakai. Sumber daya manusia yang ada di Rumah sakit,terdiri dari : 1.Tenaga kesehatan Yang meliputi medis (dokter),paramedis (perawat), dan paramedic non keperawatan yaitu apoteker, analis kesehatan, asisten apoteker, ahli gizi, fisioterapi, radiologi, rekam medis,. 2.Tenaga non kesehatan Yang meliputi bagian keuangan, administrasi, personalia. B. LATAR BELAKANG Di rumah sakit, kepemimpinan puncak terdiri dari tiga satuan fungsional yang berbeda kewenangannya, tugas dan tanggung jawabnya, namun harus tetap bekerja sama. Secara integratif dalam menjalankan misi rumah sakit. Ketiga kepemimpinan puncak tersebut adalah : a. Pemilik atau yang mewakili pemilik rumah sakit sebagai otoritas steering b. Direktur/ pimpinan rumah sakit mempunyai fungsi sebagai penggerak c. Staff medis adalah pelaku utama core business rumah sakit

description

pedoman manajamen

Transcript of Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia Di Rumah Sakit Restu Ibu

PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT RESTU IBUA. DEFENISISumber daya manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misi rumah sakit.harus di pastikan sumber daya ini dikelolah dengan sebaik mungkin agar mampu memberi kontribusi secara optimal,maka diperlukan sebuah pengelolaan secara sistematis dan terencana agar tujuan yang diinginkan dimasa sekarang dan masa depan bias tercapai. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting.Rumah sakit mnerupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai kespesifikan dalam hal sumber daya manusia,saran dan prasarana yang dipakai.Sumber daya manusia yang ada di Rumah sakit,terdiri dari :1.Tenaga kesehatan Yang meliputi medis (dokter),paramedis (perawat), dan paramedic non keperawatan yaitu apoteker, analis kesehatan, asisten apoteker, ahli gizi, fisioterapi, radiologi, rekam medis,.2.Tenaga non kesehatan Yang meliputi bagian keuangan, administrasi, personalia.B. LATAR BELAKANGDi rumah sakit, kepemimpinan puncak terdiri dari tiga satuan fungsional yang berbeda kewenangannya, tugas dan tanggung jawabnya, namun harus tetap bekerja sama. Secara integratif dalam menjalankan misi rumah sakit. Ketiga kepemimpinan puncak tersebut adalah :a. Pemilik atau yang mewakili pemilik rumah sakit sebagai otoritas steeringb. Direktur/ pimpinan rumah sakit mempunyai fungsi sebagai penggerak c. Staff medis adalah pelaku utama core business rumah sakitKetiga kepemimpinan ini bersama sama secara fungsional memimpin rumah sakit dan bertanggung jawab bersama tentang layanan kepada masyarakat. Sumber daya terstandarisasi seperti SDM, manajemen dan teknologi terstandarisasi merupakan komponen yang sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan dan menciptakan rumah sakit yang mempunyai jasa pelayanan kesehatan berkualitas yang merupakan indikator untuk meningkatkan citra rumah sakit dan profitabilitasnya.agar SDM yang terstandarisasi dapat berlangsung secara optimal harus mendapat dukungan dari hospital system, financial arrangement, culture, political system and leadership style.

C. TUJUAN PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Adapun tujuan dari manajemen SDM dalam bidang keperawatan adalah menciptakan kesehatan pasien (pelanggan) yang mengalami gangguan kesehatan dapat teratasi melalui pengobatan dan penyembuhan penyakit Oleh sebab itu, keberadaan rumah sakit sebagai salah satu organisasi yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan diharapkan mampu memelihara dan menjaga kualitas produk jasa layanannya dengan fokus kepada pelanggan (pasien). Jasa pelayanan kesehatan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan produk barang (fisik). Menurut Griffin dan Rolland karakteristik jasa layanan

D. PRINSIP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Kualifikasi sumber daya manusia : Pegawai dimulai dari lulusan D-III Keperawatan, 2. Penjenjangan : mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuahan keperawatan yang akuntabel dan etis sesuai batas kewenangan.3. Penerapan asuhan keperawatan : fungsi utama perawat klinik adalah memberi asuhan keperawatan langsung sesuai standar 4. Kesempatan yang sama : setiap perawat klinik mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir sampai jenjang karir professional 5. Standar profesi : dalam memberi asuhan keperawatan mengacu pada standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan6. Komitmen pimpinan : pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pengembangan karir perawat

E. JENJANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Pendidikan, pengalaman kerja, & pelatihan : D-III Kep + pengalaman kerja 0 - 3 thn S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja > 1 thn SIP, SIK Sertifikat Pelatihan Spesialisasi dasar 40 jam

Kompetensi Memerlukan supervisi/ pengawasan ketat. Melakukan keterampilan perawatan dasar Memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga. Mempunyai keterampilan dalam pengkajian dan komunikasi Mempunyai keterampilan dalam pengkajian dan komunikasi Memberikan pendidikan kesehatan dasar pada klien Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan Melakukan kolaborasi dasar dengan profesi lain

2. Perawat Klinik I (Beginner)Pendidikan, pengalaman kerja, & pelatihan : SPK + pengalaman kerja > 10 tahun D-III Kep + pengalaman kerja > 3 thn S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja > 1 thn S-1 Kep non regular + pengalaman kerja > 2 th SIP, SIK Sertifikat Pelatihan Spesialisasi dasar 40 jam

Kompetensi Kompetensi Pra PKK Memberikan asuhan keperawatan lanjut pada pasien partial care dengan bimbingan. Memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga. Kolaborasi dengan profesi lain Memerlukan bimbingan dan pengawasan langsung Melakukan keterampilan keperawatan berhubungan dengan terapi/tindakan (persiapan operasi, pemberian obat, pemasangan infus , pemasangan kateter dll) Membuat proses keperawatan. dengan bimbingan Mempunyai sertifikat Pra PKK

Perawat Klinik II (Advance beginner)Pendidikan, pengalaman kerja, & pelatihan D-III Kep + pengalaman kerja 10 tahun S-1 Kep & Ners + pengalaman kerja 3 tahun S-1 Kep non regular + pengalaman kerja 4 tahun SIP dan SIK Sertifikat Pelatihan spesialisasi lanjut 80 jam

Kompetensi Penguasaan kompetensi PKK I. Memberikan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan seminat tanpa komplikasi/ tidak kompleks pada pasien total care. Dengan bimbingan terbatas (supervisi tidak langsung) Mampu menyusun prioritas Menyusun proses keperawatan tanpa bimbingan Menunjukkan keterampilan tindak keperawatan & komunikasi dengan baik Membuat proses keperawatan secara mandiri Melakukan asuhan keperawatan dengan total care & critical care Memberikan pendidikan kesehatan pada klien & keluarga Membimbing PKK I Mempunyai Sertifikat PKK I

Perawat Klinik III (Competent)Pendidikan & Pengalaman kerja, pelatihan : D-III Kep + pengalaman kerja > 15 thn S-1 Kep & Ners + pengalaman kerja 6 thn S-1 Keperawatan non reguler + pengalaman kerja 7 tahun S-2 Kep (Spesialis 1) + pengalaman kerja 0 thn Pelatihan Spesialisasi 120 jam SIP dan SIK

Kompetensi Umum Penugasan kompetensi PKK II Memberikan keperawatan dasar pada klien dalam lingkup keperawatan seminat dengan komplikasi/kompleks Memberikan konseling & pendidikan kesehatan Melakukan rujukan keperawatan Membimbing PK II Mampu mengajar di pendidikan Keperawatan Dapat diberi tanggungjawab sebagai Supervisor atau Ketua Tim. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti Mempunyai sertifikat PKK II.

Perawat Klinik IV (Proficient)Pendidikan & pengalaman kerja S-1 Kep & Ners + pengalaman kerja 9 thn S1 Keperawatan non regular + pengalaman kerja 10 tahun S-2 Kep (spesialis 1) + pengalaman kerja 2 thn S-3 Kep (spesialis 2) + pengalaman kerja 0 thn Sertifikat TOT terkait SIP dan SIK

Kompetensi Penguasaan kompetensi PKK III Memberikan askep khusus atau sub-spesialisasi secara mandiri Menampilkan praktek klinik yang expert Menjadi role model klinik Menjadi peneliti yunior Menjadi konsultan klinik yunior Memberikan bimbingan bagi PKK III Pembimbing senior peserta didik keperawatan D3 & S1 Keperawatan Mempunyai sertifikat PKK III

Perawat Klinik V (Expert)Pendidikan & pengalaman kerja, pelatihan S-1 Kep & Ners + pengalaman kerja > 15 thn S-1 Keperawatan non regular + pengalaman kerja > 16 tahun S-2 Kep (Spesialis 1 Kep/Ners Spesialis) + pengalaman kerja 4 thn S-3 Kep (Spesialis 2 Kep/Ners Spesialis Konsultan) + pengalaman kerja 1 thn SIP dan SIK

Kompetensi Memberikan askep khusus atau sub-spesialisasi dalam keperawatan seminat Penguasaan kompetensi PKK IV Menampilkan praktek klinik yang expert Mengembangkan modifikasi praktek klinik berdasarkan hasil penelitian Menjadi konsultan klinik senior Menjadi peneliti utama bidang keperawatan Bertanggung jawab terhadap perkembangan praktek klinik perawatan sesuai dengan kemajuan tehnologi Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub-spesialis dgn keputusan secara mandiri (praktek mandiri keperawatan ) Mempunyai sertifikat PK IV

Mekanisme Penjenjangan 1. Memenuhi kualifikasi pendidikan2. Memenuhi kualifikasi pelatihan seminat (dipersyaratkan sambil berproses)3. Memenuhi masa kerja (dihitung sejak memiliki gelar terakhir)4. Memenuhi proses assessment kompetensi oleh asesor (tim kredensial Komite Keperawatan), melalui uji kompetensi secara tulis dan praktek.5. Memenuhi penilaian DP3, kinerja dan attitude (PNS), kinerja dan attitude (kontrak, honor)

Kriteria Khusus :

1. Supervisor Keperawatana. Berstatus pegawai seniorb. Masa Kerja- D3 Keperawatan > 5 tahun- S1 Kep + Ners > 2 tahunc. Memiliki SIP d. Memiliki kompetensi kompleks pada jenjang perawat klinik IIIe. Memiliki kecakapan manajerial yang baikf. Memiliki kemampuan problem solving yang baikg. Catatan attitude dan etika tidak tercelah. Memiliki loyalitas yang tinggi

2. Kepala Keperawatana. Berstatus Pegawai b. Masa Kerja- D3 Keperawatan > 3 tahun- S1 Kep + Ners > 2 tahunc. Memiliki SIP d. Memiliki kompetensi kompleks pada jenjang perawat e. Memiliki kecakapan manajerial dan sertifikasi pelatihan manajemen keperawatanf. Memiliki sertifikasi khusus sesuai unit khusus (HD, ICU, PICU, OK)g. Memiliki kemampuan problem solving yang baikh. Catatan attitude dan etika tidak tercelai. Pernah menjadi ketua timj. Memiliki loyalitas yang tinggik. Tidak memiliki masalah finansial. l. Memiliki sertifikat PPGD

E. 8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU SUMBER DAYA MANUSIAAda terdapat delapan prinsip sistem manajemen mutu yang dijadikan sebagai acuan kerangka kerja yang membimbing organisasi menuju peningkatan kualitas kerja. Kedelapan prinsip tersebut adalah: 1. Fokus Pelanggan Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting bagi organisasi, oleh sebab itu manajemen organisasi harus benar-benar memahami, memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini yang akan datang bahkan melebihi harapan pelanggan. 2. Kepemimpinan Pemimpin sangat penting dalam menciptakan kesatuan arah dan tujuan organisasi, menciptakan dan mempertahankan lingkungan internal sehingga personel terlibat secara penuh untuk mencapai tujuan organisasi. 3. Keterlibatan Personel Keterlibatan personel secara penuh pada semua tingkatan organisasi sangat penting sehingga kemampuan personel dapat digunakan untuk kepentingan organisasi. 4. Pendekatan Proses Pendekatan proses sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan agar lebih efisien dengan mengelola aktivitas dan sumber daya yang berkaitan sebagai suatu proses. Proses merupakan integrasi yang berurutan dari personel, material, metode, mesin dan peralatan dalam lingkungan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah bagi pelanggan. 5. Pendekatan Sistem terhadap Manajemen Identifikasi, pemahaman dan pengelolaan proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem yang mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya. 6. Peningkatan Berkesinambungan Peningkatan kesinambungan akan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan harus menjadi komitmen perusahaan. Peningkatan berkesinambungan merupakan proses berkesinambungan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi dalam memenuhi kebijakan dalam mencapai tujuan organisasi. 7. Pendekatan Faktual dalam Pengambilan Keputusan Keputusan yang efektif harus berdasarkan keputusan analisis data dan informasi yang faktual, sehingga masalah mutu dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan yang diambil harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu. 8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan Organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Agustus 2009 berhubungan saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.

Intangibility (tidak berwujud), artinya jasa layanan tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, didengar dan dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting tidak berwujud adalah nilai yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan atau rasa aman.

2.Unstortability (tidak dapat disimpan), artinya jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan produk yang dihasilkan. Karakteristik itu disebut juga tidak dapat dipisahkan (inseparability) mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang sama. 3. Costumization (desain yang khas), artinya jasa didesain khusus untuk kebutuhan pelanggan sebagaimana jasa pelayanan kesehatan. Jasa merupakan aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah atau pemecahan yang dihadapi konsumen.9 Untuk pasien yang berkunjung ke rumah sakit nilai tambahnya adalah diketahuinya diagnosis penyakit dan kesembuhan penyakit yang diderita secara aman (patient safety) serta merasa puas terhadap layanan yang diberikan (patient satisfaction).10-11

Indikator patient safety dan patient satisfaction adalah apabila jasa layanan kesehatan yang diberikan mempunyai kualitas yang diharapkan. Menurut Garvin et al,12 kualitas jasa merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wyckof13 kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan