PEDOMAN K3L DWS

46
PEDOMAN KE KERJA PT. P Jl. Empang Ba Ja Telp ESEHATAN DAN KESELAMA SERTA LINGKUNGAN (K3L) DANAN WINGUS SAKTI PT. DANAN WINGUS SAKTI ahagia Raya No. 28, Latumenten – Jelam akarta Barat 11460 – Indonesia : (021) 5674573-75 & 5674509-10 Fax : (021) 5674507 ATAN mbar

Transcript of PEDOMAN K3L DWS

Page 1: PEDOMAN K3L DWS

PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA SERTA LINGKUNGAN (K3L)

PT. DANAN WINGUS SAKTI

PT. DANAN WINGUS SAKTIJl. Empang Bahagia Raya No. 28, Latumenten – Jelambar

Jakarta Barat 11460 – IndonesiaTelp : (021) 5674573-75 & 5674509-10

Fax : (021) 5674507

PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA SERTA LINGKUNGAN (K3L)

PT. DANAN WINGUS SAKTI

PT. DANAN WINGUS SAKTIJl. Empang Bahagia Raya No. 28, Latumenten – Jelambar

Jakarta Barat 11460 – IndonesiaTelp : (021) 5674573-75 & 5674509-10

Fax : (021) 5674507

PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA SERTA LINGKUNGAN (K3L)

PT. DANAN WINGUS SAKTI

PT. DANAN WINGUS SAKTIJl. Empang Bahagia Raya No. 28, Latumenten – Jelambar

Jakarta Barat 11460 – IndonesiaTelp : (021) 5674573-75 & 5674509-10

Fax : (021) 5674507

Page 2: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

1

KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJASERTA LINGKUNGAN (K3L)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L)

adalah aspek yang sangat penting dalam segi aktivitas operasional

dalam perusahaan. Manajemen bertekad untuk mengelola bisnis

perusahaan dalam mencapai Visi dan Misi Perusahaandangan

mengedepankan aspek HSE dengan :

a. Manajemen Selalu berpartisipasi aktif dan terbuka dalam

pelaksanaan dan pencapaian program K3L dalam bentuk

aktifitas keteladanan manajemen mencakup penetapan

kebijakan, sasaran & tujuan, tugas & tanggung jawab serta

mewadahi, menkoordinasikan, menyelenggarakan orientasi dan

pelatihan program pencegahan kerugian untuk perbaikan yang

berkesinambungan.

b. Mengimplementasikan teknologi dan sistem K3L yang

handal,efisien sejak dari perencanaan awal sampai dengan

pasca operasi.

c. Membangun lingkungan industri yang aman dan sehat dengan

mengutamakan kelayakan dan kehandalan peralatan dan

meningkatkan kewaspadaan, kesiagaan dan kemampuan

penanggulangan keadaan darurat.

d. Membangun budaya K3L dengan mengintegrasikan aspek dan

budaya K3L kedalam seluruh kegiatan operasi perusahaan.

e. Dalam setiap operasi, senantiasa bertindak proaktif untuk

melestarikan lingkungan dan mencegah pencemaran

lingkungan, mengamankan asset, Menghilangkan kecelakaan

serta penyakitakibat kerja, meningkatkan citra perusahaan,

konservasi energi dengan memenuhi peraturan perundangan

serta standard &kodeyang berlaku.

Page 3: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

2

f. Selalu hidup berdampingan dan membina hubungan baik

dengan masyarakat, instansi pemerintah dan lembaga/institusi

terkait disekitar kegiatan usaha.

Keberhasilan kebijakan K3L ini akan terkait dengan penilaian

kerjadan pemberian penghargaan kepada individu maupun unit,

sehingga menjadi tanggung jawab seluruh individu di lingkungan

PT. DANAN WINGUS SAKTI.

Managing Director.

Antonius Wira

Page 4: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

3

TUJUAN

Tujuan K3L PT. DANAN WINGUS SAKTI untuk

mengendalikan atau menghilangkan bahaya yang diketahui daalam

lingkungan kerja dimana secara langsung berdampak pada

keselamatan, kesehatan serta lingkungan dan kehidupan dari

karyawan.

Program K3L bagaimanapun mengarahkan pada

pengembangan dan penerapan kebijakan, manual, dan prosedur

dan praktek-praktek kerja, dengan berfokus pada pencegahan dari

kerugian akibat kecelakaan.

Menciptakan suatu system K3L ditempat kerja dengan

melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan

kerja yang terintegrasi dalam rangka :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat

kerja.

2. Menciptakan tempat kerja yang aman terhadap bahaya

kebaakaaran, peledakan, kerusakan dan pencemaran

lingkungan yang pada akhirnya akan melindungi investasi

yang ada serta membuat tempat kerja yang sehat.

3. Menciptakan efisien dan produktivitas kerja karena

menurunnya biaya kompensasi akibat sakit, kecelakaan

kerja atau klaim terhadap pencemaran lingkungan.

PT. DANAN WINGUS SAKTI bertekad untuk melaksanakan

SMK3L ini dengan konsisten di semua kegiatan operasinya untuk

mencapai sasaran tanpa kecelakaan (Zero Accident).

PT. DANAN WINGUS SAKTI juga bertekad untuk men-

sosialisasikan SMK3L ini kepada semua karyawannya agar

karyawan mempunyai pengertian dan kesadaran yang sama

mengenai kebijakan-kebijakan K3L dalam mencapai visi dan misi

perusahaan.

Page 5: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

4

PESAN MANAJEMEN KEPADA SELURUHKARYAWAN PT. DANAN WINGUS SAKTI

Dalam kebijakan-kebijakan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja serta Lingkungan (K3L) di PT. DANAN WINGUS SAKTI,

seluruh karyawan dan seluruh management perusahaan wajib

untuk mengikuti peraturan-peraturan dan prosedur keselamatan

kerja yang tertuang di dalam buku panduan ini. Merupakan suatu

kewajiban bagi setiap karyawan untuk melaksanakan praktek dan

prosedur keselamatan kerja PT. DANAN WINGUS SAKTI

berdasarkan buku pedoman SM-K3L.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta

lingkungan (SM-K3L) adalah bagian dari sistem manajemen secara

keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,

tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya

yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,

pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3L dalam rangka

pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna

terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, produktif dan bebas

pencemaran. Semua karyawan bertanggung jawab pada aktifitas

K3L dalam pengaruh lingkungan kerja mereka.Buku ini merupakan

petunjuk umum untuk praktek keselamatan, manajemen

mengharapkan karyawan untuk mengikutinya.

Page 6: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

5

BAGAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWABK3L PT. DANAN WINGUS SAKTI

Manajemen yang bertanggung jawab pada K3L PT. DANAN

WINGUS SAKTI merupakan garis tanggung jawab masing-masing

jajaran terhadap atasannya dalam masalah K3L/HSE di bawah

pengawasannya.Tanggung jawab dari setiap karyawan dijelaskan dalam

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

5

BAGAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWABK3L PT. DANAN WINGUS SAKTI

Manajemen yang bertanggung jawab pada K3L PT. DANAN

WINGUS SAKTI merupakan garis tanggung jawab masing-masing

jajaran terhadap atasannya dalam masalah K3L/HSE di bawah

pengawasannya.Tanggung jawab dari setiap karyawan dijelaskan dalam

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

5

BAGAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWABK3L PT. DANAN WINGUS SAKTI

Manajemen yang bertanggung jawab pada K3L PT. DANAN

WINGUS SAKTI merupakan garis tanggung jawab masing-masing

jajaran terhadap atasannya dalam masalah K3L/HSE di bawah

pengawasannya.Tanggung jawab dari setiap karyawan dijelaskan dalam

Page 7: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

6

deskripsi kerja mereka yang juga merupakan persyratan individu

K3L/HSE.

PIMPINAN/MANAGING DIRECTORPimpinan memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa ada

kebijakan K3L/HSE yang efektif, sasaran secara jelas dibuat, kebijakan

dilaksanakan, diawasi dan pelaksanaannya dinilai.

DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L)

Pimpinan K3L/HSE bertanggung jawab dalam menjamin bahwa

semua kegiatan di bawah pengawasan mereka dilaksanakan sesuai

dengan kebijakan dan program K3L daan bahwa sasarannya tercapai.

Tangung jawab departemen K3L adalah fungsi sebagai berikut :

memberikan prioritas yang cukup untuk keselamatan kerja

dalam semua area kerja.

menjamin mereka sendiri mengerti dan mengetahui serta

mematuhi program-program dan kebijakan dari PT. DANAN

WINGUS SAKTI, memahami kewajiban undang-undang dan

menetapkan suatu contoh yang jelas bagi tenaga kerja

mereka.

Menetapkan contoh yang baik dalam melaksanakan perilaku

yang aman daan mempromosikan praktek kerja yang baik

dan aman bagi lingkungan.

Menyediakan fasilitas, alat dan perlengkapan yang memadai

sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan degan

aman.

Jajaran staff juga bertanggung jawab memberikan wawasan

kepedulian K3L untuk mereka sendiri daan bawahannya

sebagai masukan manajemen untuk melakukan tindakan

koreksi yang perlu.

Page 8: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

7

Menjamin bahwasemua karyawan mematuhi dan

menjalankan peraturan K3L dan mengikuti prosedur bekerja

yang aman.

Melaksanakan pengamatan K3L secara teratur, inspeksi dan

mengambil langkah-langkah efektif untuk menghapus

tindakan dan kondisi yang berbahaya.

Menjamin bahwa bahaya kerja teridentifikasi dengan baik

dan resiko sejenis terevaluasi, dipindahkan daan dikurangi

ke tingkat yang dapat diterima.

Menjamin bahwa orang-orang yang menjalankan tugas di

bawah pengawasan mereka dilatih dan kompeten untuk

melakukannya, mereka juga sadar akan tanggung jawab

keselamatan mereka dan menjalankan tugas tersebut

dengan cara yang aman.

Menjamin bahwa bawahannya telah sepenuhnya mengerti

tentang kesehatan dan keselamatan pada saat penjelasan

sebelum melaksakan tugas, dan jika mungkin aspek-aspek

lingkungan dari tugasnya harus dijalankan.

Menjamin bahwa semua dokumen yang dibutuhkan untuk

melaksakan tugas dengan aman tersedia.

Menjamin bahwa fasilitas dan perlengkapan yang

disediakan benar-benar baik dan sesuai dengan tujuan.

1. PROGRAM DAN SASARAN (TARGET) K3L PT. DANANWINGUS SAKTIPerusahaan menetapkan program dan sasaran (target) K3L

yang konssisten dengan kebijakan manajemen K3L.Program dan

sasaran harus ditetapkan secara jelasuntuk masing-masing bagian

atau fungsiberdasarkan hasilidentifikasi Aspek & dampak K3L di

Office dan Workshop dari PT. Danan Wingus Sakti.

Page 9: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

8

Dalam penyusunan tujuan, sasaran dan program tersebut

harus memperhatikan hal-hal sebagaiberikut:

1. Perundangan dan peraturan yang harus ditaati.

2. Aspek dan dampak HSE.

3. Teknologi yang digunakan.

4. Keuangan, operasi dan kepentingan bisnis lainnya.

5. Pandangan dari manajemen.

No TARGET PROGRAM Jadwal Kewenangan

1 KecelakaanNihil

Pemantauan rutin danpengendalian kondisi

tidak aman dantindakan tidak aman di

tempat kerja 2 kali /tahun

StaffHSE/K3LPemantauan rutin dan

pengendalian bahayapada

alat/mesin/instalasi/bahan/material berbahayaPengendalian bahaya

secara visual di tempatkerja (tanda, rambu,

dan poster)

2 kali /bulan

StaffHSE/K3LMenyediakan dan atau

pengendalian saranadan prasarana K3

termasuk AlatPelindung Diri (APD)

3 kali /tahun

2Tidak AdaPenyakit

Akibat Kerja

Menyediakan sanitasidan lingkungan sehat di

tempat kerja

SetiapHari

StaffHSE/K3L

Menyediakantempatkerja dan saranatempat kerja yang

nyaman bagi tenagakerja

Menyediakanfasilitaspelayanan kesehatan

bagi tenaga kerja

Page 10: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

9

3

MemenuhiSemua Baku

Mutu danAmbangKuantitas

AspekLingkungan

Pengukuran danpemantauan aspek-

aspek dampaklingkungan operasional

Perusahaan

4 kali /tahun

StaffHSE/K3L

Melakukan Pengelolaanaspek dampak

lingkungan operasionalperusahaan

2 kali /tahun

Staff Inspeksidan StaffHSE/K3L

4

PembinaanPengetahuan

danKesadaranK3 Seluruh

TenagaKerja

Memberi pelatihan K3sesuai dengan resiko

pekerjaan tenaga kerja

2 kali /tahun

StaffHSE/K3L

1.1. PROGRAM KESELAMATAN KERJAFungsi K3L dalam upaya pengelolaan lingkungan di dalam

menjalankan tugasnya selalu berdasarkan standing operation

procedure (SOP) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat

dilihat dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Pemberian Surat Izin Kerja;

1. SIM

2. SKK

3. SIMA

b. Pengawasan keselamatan transport& penggunaan bahan

peledak .

c. Pengawasan keselamatan kerja di daerah berbahaya.

d. Pengawasan terhadap karyawan agar tidak menggunakan obat-

obat terlarang & minuman keras

e. Safety meeting / safety talk.

f. Inspeksi keselamatan kerja.

g. Inspeksi teknis dan keselamatan kerja oleh Management.

Page 11: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

10

h. Perpanjangan dan pembuatan baru izin mengemudi (IMKP).

i. Pengawasan keselamatan kerja.

j. Investigasi kecelakaan lalu lintas.

k. Safety campaign (spanduk, bendera K3 poster dll).

l. Pengawasan keselamatan kerja panas (hot-work permit) .

Selain itu, semua pekerja termasuk tenaga outsourcing yang

bekerja di Workshop PT. Danan Wingus Sakti diharuskan

menggunakan safety shoes, topi keselamatan kerja (helmet),

kacamata khusus, sarung tangan dan safety belt yang telah

disediakan oleh perusahaan selama dalam melaksanakan tugas.

1.2. SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAMSafety Training Observation Program (STOP) yaitu program

pelatihan keselamatan kerja PT Danan Wingus Sakti.Tujuannya

adalah untuk menolong para pekerja dalam usahanya mencegah

kecelakaan kerja. STOP didasari oleh prinsip-prinsip safety yang

tertera pada penjelasan di bawah ini:

Semua cidera dan penyakit akibat kerja dapat dicegah.

Safety adalah tanggung jawab semua orang.

Semua paparan kegiatan konstruksi dan operasi mempunyai

resiko dan dapat dijaga keamanannya sampai batas

tertentu.

Manajemen mempunyai tanggung jawab untuk melatih

semua karyawan agar bekerja secara aman.

Bekerja secara aman adalah syarat kondisi kerja.

Mencegah cidera dan kecelakaan turut mendukung

suksesnya bisnis.Penerapan program STOP di lapangan dilakukan dengan saling

mengingatkan antara karyawan tentang safety dalam bekerja.Selain itu

setiap karyawan diwajibkan menulis segala aktifitas yang tidak sesuai

Page 12: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

11

dengan prinsip safety. Tindakan yang sesuai dengan safety pun akan

mendapat apresiasi yang tinggi.

1.3. PROGRAM KESEHATAN KERJAKesehatan yang baik adalah salah satu hal utama untuk

mengurangi pengaruh keterpaparan yang menggangu kesehatan

karyawan.Sasaran program kesehatan PT. DANAN WINGUS

SAKTI ialah penghindaran dan pengontrolan bahaya terhadap

kesehatan karyawan. Unsur-unsur penting program kesehatan

kerja meliputi :

a. Pembersihan toilet yang meliputi pembersihan lantai dan

pemberian karbol dilakukan setiap hari.

b. Pembersihan ruang kerja yang meliputi penyapuan dan

pengepelan dilakukan setiap hari.

c. Pembersihan workshop yang meliputi penyapuan dilakukan

setiap hari dan untuk pembersihan seluruh alat dilakukan

setiap 1 bulan sekali.

d. Pembersihan saluran pembuangan air dilakukan setiap 1 bulan

sekali.

e. Penyemprotan obat untuk mencegah nyamuk demam berdarah

dan obat pembunuh kuman / bakteri dilakukan setiap 2 bulan

sekali.

1.4. KEBIJAKAN TENTANG ALKOHOL DAN OBATTERLARANGMerupakan tanggung jawab PT. DANAN WINGUS SAKTI

untuk menjaga karyawannya dalam kegiatan usahanya bebas dari

pengaruh alcohol dan obat terlarang.Manajemen mempunyai

komitmen untuk melarang karyawannya menyimpan,

memperdagangkan atau minum minuman beralkohol dab obat

terlarang baik ditempat kerja maupun dirumah.

Page 13: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

12

Perusahaan akan memberikan sangsi pemutusan hubungan kerja

karyawan yang diketahui menyimpan, memperdagangkan atau

meminum minuman beralkohol dan mengkomsumsi obat terlarang

baik ditempat kerja maupun di rumah.

2. SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DANKESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN (SM-K3L).Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta

Lingkungan (SM-K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI merupakan

bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi

struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,

prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan untuk

pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan

pemeliharaan kebijakan K3L dalam rangka pengendalian resiko

yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat

kerja yang aman, efisien dan produktif. Tahapan proses dalam

SM-K3L bersifat siklus, yaitu harus terjadi proses perbaikan yang

berkelanjutan (continual improvement), yaitu mulai dari proses

pengembangan komitmen & kebijakan – perencanaan –

pelaksanaan/penerapan – pengukuran & evaluasi – peninjauan

ulang & peningkatan oleh manejemen dst.

Sistem Manajemen K3L (SM-K3L) PT. DANAN WINGUS

SAKTI adalah sistem manajemen yang diterapkan dan

dikembangkan untuk peningkatan kegiatan operasi dan

pengelolaan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan secara

menyeluruh.

Page 14: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

13

3. PROSEDUR K3L PT. DANAN WINGUS SAKTI3.1. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Banyak kecelakaan yang terjadi setiap tahun dikarenakan

penggunaan alat yang tidak aman atau kurang sempurna,

kerusakan alat dapat juga mengakibatkan adanya kecelakaan.Ikuti

peraturan-peraturan untuk panggunaan alat secara aman dan

gunakan secara benar.Jika kita menemukan alat dengan kondisi

yang kurang atau tidak aman karyawan harus segera

melapokannya.Pengendalian praktek keja dan/atau administrasi

teknik kerja harus dievaluasi dan dipertimbangkan secara

keseluruaan sebelum mengunakan alat pelindung diri.Karena APD

dianggap sebagai alat pertahanan diri, sangatlah penting jika APD

ini digunakan dengan benar dan sesuai dengan standar PT.

DANAN WINGUS SAKTI.

Dalam menjalankan tugas di lapangan, pekerja diwajibkan

mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protection

Equipment (PPE) yaitu:

a. Helm pengaman atau safety hard-hat

- Semua karyawan dan pengawas harus menggunakan

helm pengaman apabila bekerja di daerah operasional

dan konstruksi.

- helm jenis lain, selain helm pengaman tidak

diperbolehkan dipakai di kawasan operasi dan

konstruksi.

b. Baju pengaman atau coverall

c. Pelindung muka dan kacamata pengaman

Pelindungan mata yang dirancang khusus untuk suatu

pekerjaan tertentu harus digunakan apabila mengerjakan hal-

hal berikut ini :

Page 15: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

14

- Kacamata dengan pengaman samping harus selalu dipakai

oleh karyawan yang bekerja menggunakan mesin gerinda,

palu, dan pahat, dimana partikel-partikel kecil dapat

menyebabkan cidera, khususnya pada bagian mata.

- Kaca mata khusus harus dipergunakan oleh pekerja yang

melakukan pengelasan, bekerja dengan X-Ray, dll.

Pekerja diwajibkan menggunakan masker pada tempat-tempat

tertentu karena terdapat udara kotor yang diakibatkan oleh

bermacam-macam sebab, antara lain seperti berikut ini :

- Debu-debu kasar dari penggerindaan atau operasi-operasi

sejenis.

- Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau

asap.

- Uap beracun atau gas beracun dari bahan kimia.

d. Sarung tangan pengaman atau hand gloves

Semua karyawan diwajibkan memakai sarung tangan yang

sesuai dengan pekerjaannya bila pekerjaan yang dilakukan

memungkinkan cidera pada tangan.

e. Sepatu pengaman atau safety shoes

Semua pekerja yang bekerja di workshop atau daerah

operasional diwajibkan menggunakan safety shoes agar kaki

terhindar dari cidera yang diakibatkan oleh jatuhnya barang-

barang.

f. Pelindung pendengaran atau earplug

Pelindung telinga harus selalu dipergunakan apabila berada di

tempat kerja yang telah ditetapkan sebagai daerah dimana

tingkat kebisingannya melampaui nilai ambang batas (NAB)

yang telah diizinkan, atau di dalam kegiatan operasi dimana

memungkinkan terjadinya gangguan pada pendengaran.

g. Pelindung pernafasan (respirator, SCBA)

Page 16: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

15

Pelindung pernafasan waajib ddigunakan apabila terdapat

resiko kurangnya oksigen di workshop atau daerah operasional

atau terdapat bau menyengat dari bahan-bahan kimia yang

digunakan .

3.2. AUDIT DAN INSPEKSI K3LAudit K3L di PT. Danan Wingus Sakti dilakukan

pemeriksaan secara sistematis dan independen, untuk menetukan

suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan

prosedur yang direncanakan, dan dilaksanakan secara efektif dan

cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.Tujuan

Audit SMK3LadalahUntuk membuktikandan mengukur tingkat

keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SM-K3L di PT. Danan

Wingus Sakti.Audit SMK3L dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Audit internal yang dilakukan secara berkala oleh petugas

internal perusahaan yang berkompeten melakukan audit secara

independen.

2. Audit eksternal dilakukan paling sedikit tiga tahun sekali oleh

auditor dari badan audit independen yang ditunjuk pemerintah

(Depnaker).

Audit dilakukan secara sistematik & independen, frekuensinya

berkala, petugasnya mampu dan ahli, metodeloginya obyektif

berdasar fakta, memperlihatkan hasil audit sebelumnya dan

sumber bahayanya.Pelaksanaan Audit SM-K3L di PT. Danan

Wingus Sakti dilakukan berdasarkan :

1. Pembangunan & pemeliharaan komitmen

2. Strategi pendokumentasian.

3. Tinjauan ulang perancangan & kontrak.

4. Pengendaalian dokumen.

5. Pembelian

Page 17: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

16

6. Keamanan kerja berdasarkan SMK3L

7. Standar Pemantauan

8. Pelaporan dan Perbaikan kekurangan

Pimpinan PT. DANAN WINGUS SAKTI akan meninjau

sistem manajemen K3L untuk menjamin keefektifan yang terus

menerus. Tinjauan tersebut akan dilaksanakan paling sedikit satu

kali dalam setahun. Di dalam tugas ii, mereka akan dibantu oleh

Operation manager atau Ketua K3L dan K3L officer, dan akan

memanfaatkan laporan audit internal, laporan insiden/kecelakaan

dan semua informasi lain yang mungkin dianggap penting. Inspeksi

ini akan dicatat dengan semua tindakan penting yang diidentifikasi

kepadaa personel khusus. Sasaran K3L untuk tahun yang akan

dating akan dibangun dan diumumkan pada program K3L. laporan

inspeksi/tinjuan akan disimpan untuk tindakan/referensi di masa

yang akan datang dan untuk mengawasi tindakan yang diperlukan.

3.3. PELATIHAN DAN KEMAMPUAN- Pelatihaan Manajemen

Menyediakan pengetahuan dan keahlian yang penting

untuk mengatur sistem K3L pada semua level

manajemen yang relevan.

- Pelatihan Karyawan

Mencerminkan keperluan latihan yang diidentifikasi oleh

bagian manajemen untuk tiap pekerjaan. Program latihan

karyawan dibuat dan didokumentasikan sesuai dengan

prosedur yang relevan

3.4. PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG K3LUntuk melindungi dan meminimalkan kecelakaan kerja bagi

para pekerja serta mengurangi/menekan biaya

Page 18: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

17

operasional perusahaan maka pemerintah telah

mengeluarkan beberapa aturan sebagai berikut:

1. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

3. Undang-undang No.44 tahun 1960 tentang Pertambangan

Minyak dan Gas Bumi.

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996

tentang system manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1995

tentang perusahaan jasa keselamatan kerja.

6. Peraturan Pemerintah No.17 tahun 1974tentang Pengawasan

Pelaksanaan Eksplorasidan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi

didaerah Lepas Pantai.

7. UU No. 1 tahun 1973 tentang Landas kontinen Indonesia.

8. Keputusan Presiden No.22 tahun 1981 tentang Sumber Daya

Panas bumi.

9. Keputusan Presiden No.27 1982 tentang Pengadaan Bahan

Peledak.

10.UU No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

11.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

3.5. TRANSPORTASIKeselamatan berkendara meliputi semua aspek dalam

operasi mengendarai mobil, termasuk pengamatan batas

kecepatan, medahului kendaaran lain dengaan selamat, mematuhi

tanda-tanda lampu lalu lintas, rambu-rambu, penggunaan sabuk

pengaman, member jalan untuk kendaraan darurat dan berhenti di

tempat kecelakaan untuk memberikan pertolongan.

Page 19: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

18

a. Pengemudi harus mempunyai izin mengemudi sesai dengan

jenis kendaaraan yang digunakannya.

b. Pengemudi harus mengawasi semua tanda-tandaa batas

kecepatan dan tanda-tanda peringatan lainnya yang ada.

Mengemudilah dengan memperhatikan keadaan lalu lintas,

cuaca, dan keadaan jalan.

c. Penumpang dan pengemudi di dalam mobil yang di lengkapi

dengan sabuk pengaman harus dipakai.

d. Pengemudi harus melakukan inspeksi setiap hari pada

kendaraannya agar kondisi kendaraan terjaga dengan baik.

e. Setiap kecelakaan yang melibatkan kendaraan milik

perusahaan harus diinvestigasi/diselidiki. Karyawan yang

terlibat dalam kecelakaan harus melapor kepada atasannya

atau penanggung jawab daerah tersebut.

3.6. KESELAMATAN KANTORSeperti pada-pada prosedur lain atau tindakan pencegahan

dalam buku ini, maka tindakan pencegahan kecelakaan berikut

harus dipahami bila bekerja di dalam kantor.

- ORIENTASI

Karyawan yang baru datang pertama kali ke Kantor PT.

DANAN WINGUS SAKTI atau ke lapangan harus mendapatkan

petunjuk tentang keselamatan.

- PENCEGAHAN

1. Setiap karyawan diharapkan mengenal dengan baik tempat-

tempat tanda bahaya kebakaran daan pemadam api yang

terdekat dengan lokasi tempat bekerjanya beritahukan floor

warden bila anda melihat asap atau mencium sesuatu yang

terbakar.

Page 20: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

19

2. Setiap karyawan harus mengenal rute evakuasi yang benar

di kawasan tempat bekerja atau tempat tinggal. rute-rute

evakuasi untuk setiap lantai dan kawasan bangunan diberi

tanda dengan jelas. Gunakan tangga terdekat di kantor anda

untuk evakuasi.

3. Selama tanda bahaya kebakaran berbunyi, pengawas lantai

melakukan pemeriksan pada menit-menit terkakhir terhadap

wilayahnya untuk memastikan bahwa semua karyawan

sudah dievakuasi. Bantulah pengawas lantai dengan segera

meninggalkan lokasi anda, dan bantulah mereka bila

diminta. Bila pengawas lantai meminta anda untuk

meninggalkan lantai segeralah tingalkan lantai. Bila pintu

tertutup, harap dengan hati-hati apakah ada panas atau ada

asap. Tutup semua pintu keluar setelah anda melewati.

4. Selama evakuasi jangan menggunaakan elevator/lift.

Gunakan tangga yang tersedia, ikuti tanda jalan keluar dan

peta evakuasi. Evakuasilah diri ke tempat yang telah

ditentukan.

5. Karyawan yang cacat atau sakit, harus memberitahukan

pengawas lantai setempat. Pada saat evakuassi cari tempat

berlindung di daerah tangga dan tunggu kedatangan

petugas pemadam kebakaran (Fire Departement).

6. Kenali/biasakan diri dengan prosedur-prosedur keselamatan

untuk setiap jenis keadaan darurat dan berpartisipasi dalam

latihan-latiann evakuasi.

7. Pelihara agar semua jalan masuk, gang , gudaang, ruangan

kerja bersih, teratur, sehat, dan dirawat dengan baik.

Bersihkan daerah kerja dari bahaya tergelincir/licin.

Gang/jalan lewat untuk petugas kebakaraan dan peraalatan

Page 21: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

20

harus disediakan , tidak ada yang merintangi agar bisa

bergerak bebas.

8. Hindari penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar

dan residu. Simpan di dalam kaleng logam dan masukan ke

dalam lemari penyimpanan. Bila ingin menyingkirkan

bahan-bahan tersebut atau bahan berbahaya lain, pastikan

bahwa alat-alat pelindung dan peaaturan penanganannya

sudah diikuti.

9. Laporkan segeraa bilaa terdaapat tumpahan minyaak

kepadaa staff/ketua K3L.

10.Pasang barikade/penghalang sekitar daerah berbahaya.

Jangan abaikan pemasangan barikade ini, meskipun bahaya

tersebut tidak nampak dengan jelas.

11.Untuk menghindari timbulnya bahaya listrik, jangan

membebani listrik secara berlebihan. Periksalah secara rutin

kondisi kabel aan steker.

3.7. RAMBU-RAMBU KESELAMATANPenggunaan Warna :

- Biru : Perintah melaksanakan sesuatu, atau kewajiban

memakai Alat Pelindung Diri (APD) dalam rangka K3

(kontrasasnya biru adalah putih)

- Merah : Larangan melakukan sesuatu, misalnya tanda stop

daan sebagainya.

Tetapi khusus untuk pencegahan kebakaran, baik berupa

petunjuk, perintah, peringatan, peringatan maupun larangan,

tetap dipakai warna merah (kontrasnya warna merah adalah

putih)

- Kuning : Peringatan untuk berhati-hati dan waspada terhadap

risiko bahaya (kontrasnya warna kuning adalah hitam)

Page 22: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

21

Hijau : Keadaan aman, misalnya untuk petunjuk jalan/arah,

pintu darurat, P2K, daerah bebas rokok dan sebagainya.

Untuk penjelasan gambar dapat dilihat di lampiran.

3.8. PROSEDUR EVAKUASI KEADAAN DARURATKeadaan darurat adalah suatu situasi atau kondisi yang

tidak normal yang dapat menyebabkan orang panik atau perilaku

tidak terkontrol atau operasi yang dapat terjadinya suatu kejadian,

kecelakaan, sakit atau suatu gangguan sipil. Tujuan dilakukan

tindakan penanggulangan pada saat keadaan darurat adalah :

Meminimalkan akibat kejadian keadaan darurat yang terjadi

dengan cara :

a. Mencegah timbulnya korban manusia.

b. Mencegah Kerusakan pada benda – benda milik

perusahaan.

c. Memungkinkan kembali jalannya perusahaan yang

terganggu dalam jangka waktu yang singkat.

Menghindari kebingungan dan kesimpang siuran yang tidak

perlu.

Memenuhi tanggung jawab moral kepada industri lain dan

sekitarnya jika terjadi situasi darurat.

a. Teknis Penanggulangan

Melaksanakan instruksi dari superintendent untuk menunjang

operasi penanggulangan antara lain :

- Mengambil langkah-langkah untuk pengendalian pada

komponen yang tidak terkena musibah dan

menempatkannya ke suatu tempat yang aman.

- Mengintruksikan kepada pengawas lapangan untuk

melakukan penyelamatan manusia dan dokumen-dokumen.

Page 23: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

22

- Memberikan tenaga bantuan penanggulangan bila diminta

atau diperlukan.

- Menjaga sarana komunikasi untuk keperluan agar hubungan

tetap berfungsi dengan dengan baik.

- Menyiapkan atau merencanakan system komunikasi lain bila

yang ada tidak berfungsi.

- Mengamankan jaringan listrik yang dianggap dapat

memperluas sumber bahaya

- Menyiapkan sumber-sumber listrik bila diperlukan dalam

rangka penanggulangan bahaya.

- Menyiapkan personel tekniknguna melakukan perbaikan-

perbaikan dan instalasi pada alat-alat rusak.

b. Pengobatan

- Menyediakan peralatan, obat-obatan dan tenaga media

untuk merawat korban-korban

- Menghubungi rumah sakit bila diperlukan.

c. Keuangan

- Menyiapkan dana dan sarana yang diperlukan.

d. Komandan dan Regu Penanggulangan

- Memimpin operasi penanggulangan bencana, penyelamatan

dan memindahkan orang dari daerah bahaya ke tempat

yang aman.

- Membantu bagian pengobatan.

e. Komandan Pengamanan

- Memimpin pengamanan dilingkungan kejadian

(perusahaan).

- Mengendalikan personil untuk penyelamatan.

- Koordinasi dengan pihak berwajib untuk pengaman

selanjutnya.

f. Prosedur Evakuasi

Page 24: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

23

Evakuasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan meninggalkan

tempat kerja atau tempat tinggal ke tempat lain yang dianggap

cukup aman untuk penyelamatan dari bahaya kebakaran,

ledakan, kebocoran bahan berbahaya daan pencemaran

lingkungan melalui jalan, pintu ddan lainnya yang telah

ditentukan.

- Perhatikan arah angin dan arah bahaya. Evakuasi dilakukan

ke arah menyilang atau berlawanan dari arah angin/bahaya.

- Jika bahaya tersebut tidak memungkinkan diatasi dengan

sumber daya yang ada dan akan dapat menimbulkan akibat

buruk pada karyawan, keluarga karyawan, perusahaan

maupun lingkungan sekitar, maka perlu adanya evakuasi.

Penentuan evakuasi didasarkan atas akibat (keselamatan

manusia) yang mungkin terjadi, sedangkan luasnya

evakuasi di lihat berdasarkan jumlah bahan atau situasi

yang akan membahayakan.

- Pemberitahuan Evakuasi

a. Menggunakan sirene

b. Menggunakan peralatan komunikasi yang ada.

- Pelaksanaan Evakuasi

a. Segera matikan sumber api (rokok, kompor, peralatan

mekanik, dll) dan sumber listrik.

b. Berjalan menurut petunjuk evakuasi yang telah

ditentukan.

c. Selamatkan dokumen-dokumen/barang-barang yang

penting jika memungkinkan.Hubungi petugas yang berwenang untuk mendaapatkan pertolongan.

- MEDICAL EVACUATIONPenanganan medis mutlak perlu dipersiapkan apabila terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan.Oleh karena itu agar penanganan

Page 25: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

24

medis dapat dilakukan secara terorganisir perlu diketahui prosedur

dan pelaksanaan penanganan medis saat kondisi berbahaya.

Prosedur Medivac

Saat terjadi kejadian yang berbahaya terdapat point-point penting

yang harus diketahui agar dapat ditanganin secata cepat dan tepat,

yaitu :

Lokasi Incident

Jumlah Korban

Jenis Kecelakaan

- NOMOR TELPON YANGDAPAT DIHUBUNGI SAATKEADAAN DARURAT

Untuk mengambil langkah-langkah ketika terjadi keadaan

darurat atau lainnya, berikut ini adalah nama-nama yang dapat di

hubungi :

Nama / Instansi Nomor Telp. HandphoneUnit Pemadam

Kebakaran(JakartaBarat)

021 - 5682284

Polres Metro 021 - 5300330

Polsek Tanjung Duren 021 – 5664810

Pos Polisi Grogol 021 - 5671123

RS. Sumber Waras 021 - 5682011

RS. Royal Taruma 021 - 5697788

Ketua RT (Bu Dahlia) 021 - 99068738 08785648461

Ketua RW (Pa Hasrul) 021 - 99399700 087773370700

4. PENGELOLAAN LINGKUNGANPT. DANAN WINGUS SAKTI sangat peduli dengan

lingkungan hidup, oleh karenanya perusahaan akan berusaha

Page 26: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

25

semaksimal mugkin mencegah terjadinya pencemaran dan

ekosistem dari kegiatannya dengan ketentuap berikuti ini :

Sampah—sampah padat (besi/potongan besi, kaca, seng, kayu,

kaleng, dll) dapat ditempatkan ditempat sampah non-organik,

untuk selanjutnya dapaat diambil oleh petugas kebersihan

untuk dibuang ditempat yang telah ditentukan.

Sampah-sampah basah, bekas makanan, putung rokok, abu,

kertas, dapat ditempatkan ditempat sampah organic untuk

selanjutnya dapat diambil oleh oleh petugass kebersihan untuk

dibuang ditempat pembuangan sampah.

Usaha-usaahaa dilakukan untuk mencegah pengerusakan

lingkungan yang tidak perlu daan melindungi lingkungan dari

bahaya kebakaran.

Wajib mencegah pencemaran sumber aair permukaan (sungai,

parit, sumur, rawa, danau, dll) .

Mengelola bahan berbahaya beracun (B3) apabila dalam

kegiatannya terdapat bahan berbahaya.

Memberikan pengertian dan membangkitkan kepedulian

karyawan akan pentingnya usaha pelestarian lingkungan.

Langkah-langkah pengendalian dan perlindungan akan

diambil untuk mencegah dadampak lingkugan yang mmerugikan

bagi tanah, laut, dan udara. Berikut ini adalah langkah-langkahnya :

Memperkecil atau mencegah penggunaan bahan-bahan kimia

yang berbahaya pada lingkungan.

Memasukkan evaluasi lingkungan pada tahap-tahap

perencanaan.

Menjalankan langkah-langkah yang memungkinkan untuk

mencegah polusi yang tidak disengaja.

Page 27: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

26

5. TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYAKEBAKARAN

Usaha-Usaha pencegahan perlu ditanamkan di kalangan

karyawan sehinga menjadi sikap hidup yang positif.Setiap

karyawan wajib ikut aktif mengadakan usaha pencegahan

kebakaran di lingkungan PT. Danan Wingus sakti. Dalam rangka

memperkecil atau menghindari kemungkinan terjadinya kebakaran

maka perlu dilakukan pengaturan dalam hal :

- Penggunaan aliran listrik

- Penempatan bahan bakar minyak atau bahan mudah terbakar

- Pekerjaan-pekerjaan bengkel termasuk pengelasan.

- Penyimpanan bahan kimia termasuk cairana yang mudah

meledak.

- Pembuangan dan pembakaran sampah, dan lain sebagainya

- Mengadakan inspeksi dan pemeliharaan terhadap alat

pemadam kebakaran yang tersedia.

Ikutilah petunjuk-petunjuk mengenai cara melaporkan kebakaran,

jika ada kebakaran, usahakanlah agar semua karyawan selamat,

kemudian pergunakanlah alat-alat pemadam kebakaran yang

tersedia sampai datangnya pertolongan.

a. Bila anda pernah menjadi seorang sukarelawan pemadam

kebakaran atau mempunyai pengalaman dalam memadamkan

api, beritahukanlah kepada petugas keselamatan anda.

Mungkin anda diajak untuk menggabungkan diri dengan

Pasukan Pemadam Kebakaran dari Perusahaan.

b. Ketahui benar-benar letak semua alat pemadam api.

c. Jangan bermain-main dengan pemadam api dan bila ketahuan

bermain dengan alat pemadam api tersebut anda dapat

dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan yang

berlaku

Page 28: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

27

d. Ketahuilah penggolongan kebakaran seperti tersebut dibawah

ini :

- Kelas A : Kebakaran yang terjadi karena bahan-bahan

seperti kayu, kertas atau kain-kain yang pemadamannya

adalah dengan cara menghilangkan oksigen

- Kelas B : Kebakaran yang berasal dari minyak atau cairan-

cairan lain yang mudah terbakar, yang pemadamannya

adalah dengan cara menghilangkan oksigen.

- Kelas C : Kebakaran yang terjadi karena alat-alat yang

beraliran listrik dan penggunaan air untuk jenis kebakaran

yang sangat berbahaya. Oleh karena itu maka sarana

pemadaman yang sebaiknya digunakan adalah jenis

karbondioksida.

e. Jagalah agar tempat pekerjaan selalu rapi. Tempat kerja yang

tertib dan rapi akan mengurangi bahaya terhadap api dan

kecelakaan.

f. Bila terdapat kemungkinan besar akan bahaya kebakaran,

sediakanlah alat pemadam api secukupnya.

g. Jika harus melakukan pengelasan atau membakar di dekat

bahan yang mudah terbakar, pindahkanlah bahan tersebut,

tutupilah dengan kain tahan api atau basahilah dengan air.

h. Cairan-cairan yang mudah terbakar, atau menyala harus

disimpan dalam kaleng-kaleng pengaman yang telah disetujui

dengan diberi tanda-tanda sebagaimana harusnya.

i. Taruhlah sobekan-sobekan kain yang berminyak di dalam tong

logam tertutup yang telah disetujui.

j. Jangan sekali-kali mencoba melakukan pekerjaan yang berupa

sumber percikan api di dekat lubang besar, selokan, lubang

masuk orang, parit atau ruangan tertutup dimana mungkin

terdapat gas yang mudah menyala. Tunggulah sampai selesai

Page 29: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

28

pengujian yang dilakukan dengan menggunakn alat penunjuk

gas oleh bagian yang berwenang dan tempat kerja tersebut

telah dinyatakan aman untuk pekerjaan yang menggunakan

panas.

Pemakaian api terbuka tidak diperbolehkan, kecuali jika telah diberi

izin oleh pengawas yang bertanggung jawab.

5.1. ALAT PEMADAM KEBAKARANPeralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran /

kecelakaan kerja yang terdapat di PT. Danan Wingus sakti

diantaranya adalah :

- 4 Fire Extinguisher / APAR

- Air PAM

5.2. LANGKAH – LANGKAH PENANGGULANGAN BAHAYAKEBAKARAN

a. Setiap karyawan yang melihat atau mengetahui kebakaran

harus memadamkannya dengan alat pemadam api ringan yang

telah tersedia di daerah kerjanya.

b. Pada saat yang sama, karyawan tersebut harus memberitahu

karyawan lain yang ada disekitarnya untuk melaporkan dan

menguhubungi satuan pemadam kebakaran.

c. Selama satuan pemadam kebakaran belum tiba di lokasi

kebakaran, adalah kewajiban karyawan terdekat yang dipimpin

oleh pejabat senior mengkoordinasikan pemadaman.

d. Setibanya di lokasi kebakaran, satuan pemadam kebakaran

akan mengambil alih coordinator pemadaman bekerja sama

dengan atau dibantu karyawan lainnya. Bila kebakaraan diduga

menimbulkan bahaya lain sepertinya terlepasnya zat radioaktif

Page 30: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

29

atau kecelakaaan manusia wajib bekerja sama dengan bidang

K3.

e. Sementara itu petugas pengamanan yang lain dengan alat

komunikasi yang ada segera melaporkan kepada kepala kantor,

kepala satlak DAMKAR, dan kepala bidang K2 bahwa telah

terjadi kebakaran.

f. Kepala satlak DAMKARsetibanya di lokasi kebakaran segera

mengambil alih komando pengendalian pemadam dengan

mengerahkan seluruh unit teknis yang ada dibawahnya dibantu

Unit Teknis Pemadam dari sektor lain yang telah siap.

g. Bila api menjalar keluar lokasi kerja maka kepala kantor

sebagai penanggung jawab keselamatan mengerahkan dan

mengendalikan kekuatan yang ada dengan meminta bantuan

dari Unit Pemadam Kebakaran terdekat untuk melakukan

pemadaman. Ketua SatLak selalu mengikuti dan mengevaluasi

tingkat bahaya yang mungkin terjadi akibat kebakaran.

h. Setelah kebakaran dapat dikuasai dan api dapat dipadamkan

Unit Pemadam meneliti daerah tersebut dengan seksama untuk

mengetahui apakah masih ada sisa api atau tidak. Sementara

itu SatLak Proteksi Radiasi mengecek paparan radiasi di

daerah TKP dan mengecek kontaminasi Petugas.

i. Setelah api benar-benar padam, maka SatLak DAMKAR

melakukan evaluasi.

6. PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADAKECELAKAAN KERJAKesehatan adalah hal yang utama daalam

kehidupan.Dengan kesehatan yang terjaga, manusia dapat

melakukan segala aktifitas.Berbagai upaya dilakukan agar tetap

sehat mulai dari menjaga kebersihan sasmpai pergi ke dokter

Page 31: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

30

untuk mendapatkan pelayanan ketika sakit.Pentingnya kesehatan

seperti bunyi diatas yang dituangkan pada peraturanMenteri

Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No. PER15/MEN/VIII/2008

twntang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di tempat

kerja pada bab 2, pasal 3, ayat 1 & 2.

Oleh karena itu pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakan

(P3K) atau First Aid Training (FAT) atau Pelatihan Pertolongan

Pertama Gawat Darurat (PPGD) merupakan pelatihan yang

diberikan kepada setiap orang, baik petugas kesehatan maupun

orang awam dalam menanggulangi suatu keadaan yang

mengancam nyawa dengan situasi yang terbatas dan segera.

Sehingga upaya dalam memberikan pertolongan ringan maupun

berat yang membutuhkan pertolongan segera agar tidak berakibat

fatal.

Pelatihan ini ditujukan, agar dapat melakukan tindakan awal

dalam pertolongan kepada orang disekitar yang mengalami

kecelakaan.Agar para karyawan bisa melakukan tindakan sebagai

pertolongan pertama ketika orang-orang di sekitarnya mengalami

kecelakaan atau masalah terhadap penyakit seseorang.

A. TUJUAN PELATIHAN

- Memberikan pengetahuan proses memberikan pertolongan

pertama.

- Memberikan pengetahuan teknik-teknik pemberian

pertolongan sesuai dengan kondisi korban.

- Memahami pelaksanaan evakuasi korban kecelakaan kerja

secara tepat dan benar.

B. PROGRAM PELATIHAN

1. Peraturan perundangan yang berkaitan dengan

pertolongann pertama pada kecelakaan (P3K).

2. Dasar-dasar kesehatan kerja.

Page 32: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

31

3. Dasar-dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

4. Pemeriksaan primer dan pemeriksaan sekunder.

5. Anatomi dan faal tubuh manusia.

6. Pedoman penyediaan fsilitas P3K.

7. Alat dan perlengkapan pertolongan pertama.

8. Pembalutan dan pembidaian.

9. Pemeriksaan nadi dengan akurat.

10. Bahaya dan penanganan terhadap sengatan panas,

keracunan, paparan bahan kimia, kejang-kejang.

11. Gangguan local dan tindakan pertolongannya.

12. Luka mulut, hidung, pipi, mata, pperut, kepala, punggung,

dada, dll.

13. Luka bakar listrik, tegangan tinggi.

14. Syok dan pingsan: penyebab, gejala dan penanganannya.

15. Ganguan kesadaran dan tindakan pertolongannya.

16. Gangguan peredaran darah dan tindakan pertolongannya.

17. Keracunan, termasuk gigitan dan sengatan binatang

berbisa.

18. Penyakit-penyakit darurat: serangan jantung, stroke,

epilepsy, diare.

19. Gangguan akibat suhu ekstrem : kelelahan panas, heat

stroke, hyportemia.

20. Evakuasi korban (prosedur dan cara pengangkutan korban).

21. P3K pada keadaan tertentu (P3K pada kecelakaan di ruang

tertutup/terbatas P3K sengatan listrik).

22. Teori, praktek, dan simulasi.

6.1. PROSEDUR PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMAPADA KECELAKAAN KERJA

A. Pelaksanaan P3K

Page 33: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

32

1. Tindakan yang harus dilakukan segera dan selau diarahkan

untuk penyelamatan hidup

2. Tindakan yang dapat dilakukan kemudian untuk

pencegahan cacat dan menghindari kondisi korban

memburuk.

B. Tindakan yang tak boleh dilakukan (dilarang) :

1. Tindakan yang membahayakan hidup.

2. Tindakan yang memperburuk korban.

3. Tindakan yang dapat menimbulkan cacat dikemudian hari.

C. Rencana pertolongan harus mempertimbangkan bagaimana

1. Mempertahankan hidup korban, (periksa keadaan umum)

2. Mengurangi penderitaan (perlu diteliti keadaan local).

3. Mencegah pengotoran luka dan penderitaan lebih lanjut.

4. Secepat mungkin mengirim korban kepetugas kesehatan

setempat.

D. Urutan tindakan P3K pada umumnya :

1. Cari keterangan penyebab kecelakaan

2. Amankan korban dari tempat berbahaya

3. Lakukan tindakan untuk mengatasi :

- Gangguan pernafasan

- Gangguan pendarahan

- Gangguan kesadaran

E. Segera lakukan pertolongan yang lebih sempurna, dengan

sarana yang tersedia

F. Apabila korban sadar, langsung beritahukan dan tenangkan

korban

G. Tindakan terhadap korban tak sadar/pingsan

1. Langkah-1:Tentukan korban sadar/tidak. Dengan memanggil

atau mengguncangkan bahu dengan sedikit keras, jika tak

ada reaksi berarti tak sadar.

Page 34: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

33

- Bila korban sadar, segeralah berikan pertolongan

pertama yang diperlukan atau panggil petugas medis

atau bawa ke RS.

- Bila korban tiddak sadar :

a. Mintalah pertolongan bila tak yakin bisa

menanganinya

b. Angkat korban ketempat teduh dan sirkulasi udaranya

baik

c. Letakkan korban dalam posisi telentang, tanpa bantal

d. Longgarkan semua pakaian yang mengikat

e. Bukalah jalan pernafasannya

2. Langkah-2 :Apabila korban tak sadar, dan posisi telah di

telentangkan, jalan pernafasan terbuka, serta anda yakin

tidak ada benturan (trauma) pada leher :

a. Berlututlah disamping korban,

b. Dengan sastu tangan pada dahi korban,

tengahdahkan kepalanya sejauh mungkin ke

atas.

c. Dengan tangan yang lain, tunjang dagu

korban.

3. Langkah-3:Periksalah apakah korban bernafas. Bila korban

tidak bernafas :

a. Pertahankan kepala korban mengadah

tunjang dagu

b. Letakkankepala anda dekat hidung dan

mulut korban dan perhatikan dadanya.

c. Perhatikan, dengar dan rassakan pernafasan

korban.

Page 35: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

34

4. Langkah berikutnya, ikutilah prosedur tindakan bantuan

pernafasan dan penekanan jantung (Resusitasi Jantung

Paru/RJP).

6.2. PERTOLONGAN BANTUAN PERNAFASAN BUATANa. Bantuan pernafasan dan penekanan jantung dari luar

(Resusitasi Jantung Paru/ RJP), harus diberikan kepada

korban jika geraak dan denyut naditelah berhenti. Sebab,

seseorang dapat meningal jika terjaadi kegagalan salah

satu dari :

1. Sistem susunan saraf pusat (SSP), atau

2. System pernafasan, atau

3. System kardiovaskuler

b. Metode RJP 3-fase dan 9-langkah, federasi masyarakat

ahli anestesi dunia dan asosisasi jantung amerika

mengembangkan metode RJP dengan urutan terdiri dari

3-fase dan 9-langkah

c. Fase I : bantuan hidup dasar, sebaiknya bisa dilakukan

oleh orang awam, diberikan kepada korban yang tiba-

tiba kolaps, tingkat kesadaraannya harus segera

ditentukan. Bila tak ada nafas spontan, korban diletakkan

dalam posisi telentang. Bila korban bernafas spontan

dan adequate, letakkan dalam posisi miring (sisi) stabil.

Langkah A : (Airway Control/penguasaan

jalanpernafasan). Sumbatan jalan nafas oleh

lidah/lendir/darah yang menutupi dinding ke

rongkongan (posterior pharyngs) haarus diatasi sebelum

resusitasi dilakukan.Oleh karena ittu harus dijaga agar

jalan nafas tetap terbuka.

Page 36: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

35

Langkah B : (breathing/pernafasan).Bila korban tidak

bernafas (tidak ada pergerakan dada dan perut, maupun

hembusan lewat hidung/mulut atau tak ada uanp air pada

cermin periksa), berikanlah pernafasan buatan dari mulut ke

mulut atau dari hidung ke mulut. Alat bantu pernafasan

dengan balon dan sungkup muka boleh dipakai hanya oleh

personil medis atau yang terlatih. Setelah jalan nafas

terbuka, penolong hendaaklah segera menilai apakah

korban bernafas spontan.Bila pernafasan spontan,

maka tidak diperlukan bantuan ventilasi.

LANGKAH C : (Circulation/sirkulasi) Tidak adannya nadi

yang teraba pada urat nadi besar/leher merupakan tanda

henti jantung. Pengadaan sirkulasi buatan dengan kompresi

dengan kompresi jantung dari dada luar serta penghentian

pendarahan serta posisi untuk mengatasi sshok (gugat)

diperlukan pada keadaa gawat ini.

d. Fase II : Bantuan hidup lanjut harus dilakukan tenaga

professional

LANGKAH D : (Drugs and fluids/ pemberian obatan dan

cairan)

LANGKAH E : (Electro Cardiography)

LANGKAH F : (Fibrillation Treatment)

e. Fase III : Bantuan hidup jangka lama (perawatan pasca

resusitasi), harus dilakukan oleh tenaga professional.

LANGKAH G : (Gauging), yaitu member terapi secara

kausal dan menemukan seberapa jauh korban dapat

ditolong.

LANGKAH H : (human Mentation/resusitasi syaraf pusat)

LANGKAH I : (Intensive Care)

Page 37: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

36

7. SISTEM MANAJEMEN PENANGANAN BARANGA. Pemesanan Barang

Pemesan sebuah barang ke supplier biasanya menggunakn

surat permohonan pemesanan barang dimana user

membuatkan surat yang disebut “PO” (Purchase Order) adapun

yang harus diperhatikan dalam PO tersebut :

- Harus memakai kop surat perusahaan yang asli

- Mempunyai nomor PO yang jelas sehingga dapat diproses

pada saat penagihan nanti

- Ditanda tangani oleh pihak yang berwenang di perusahaan

tersebut.

- Dapat berupa fotocopy melalui fax tetapi aslinya diserahkan

kepada pihak supplier untuk proses penagihan.

Setelah PO diterima oleh supplier, maka langsung ditindak

lanjuti oleh supplier untuk pemesanan dan pengiriman barang

ke pihak principal / pabrikasi / perakitan yang sesuai dengan

permintaan pada PO tersebut. Perlu diperhatikan bahwa

principal / pabrikasi / perakitan tidak berhubungan dengan user

langsung dan perlu tindakan-tindakan sebagai berikut :

- Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya apa

yang dibutuhkan oleh user kepada principal / pabrikasi /

perakitan.

- Meminta datadata penunjang agar proses pengiriman

barang dapat diproses lebih lanjut.

B. Pengiriman Barang Melalui Jalur Laut atau Udara

Pengiriman barang biasanya menggunakan jalur laut atau

udara untuk itu supplier sendiri menggunakan biro jasa

pengiriman barang yang ditentukan oleh supplier. Adapun yang

perlu diperhatikan oleh supplier adalah :

- Memberikan jadwal sesuai dengan PO

Page 38: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

37

- Menghubungi biro jasa pengiriman barang / ekspedisi

melalui alat komunikasi seperti : telepon, fax, atau e-mail

untuk mendapat informasi yang akurat tentang keberadaan

barang.

C. Cara Menangani Barang

Semua barang-barang harus disusun dengan baik dan teratur

sedemikian rupa agar tidak merosot atau jatuh. Gang-gang,

tangga-tangga dan jalanan-jalanan harus dijaga agar selalu

bersih supaya karyawan dan alat-alat dapat bergerak dengan

aman dan dapat dipergunakan sebagai jaln keluar / masuk

dalam keadaan darurat.

2. Pengangkatan Barang dengan Tangan

Mengangkat barang dengan tangan merupakan pekerjaan

sehari-hari. Akan tetapi apabila melalukan pengangkatan

tanpa perhitungan atau dilakukan dengan cara yang salah

akan menimbulkan cidera otot, penyakit tulang punggung

dan hernia. Untuk menghindari terjadinya cidera tersebut,

berikut disampaikan bagaimana cara mengangkat barang

yang benar :

- Renggangkan kaki, yang satu lebih dekat kepada benda

yang akan di angkat, dan kaki lainnya berada di

belakang benda

- Lakukan posisi jongkok dengan tulang belakang lurus,

namun bukan vertical.

- Gunakan sarung tangan bila menangani barang-barang

yang kasar atau terdapat serpihan.

- Pegang benda tersebut dengan kedua tangan (telapak

tangan) dan jangan dengan jari.

- Lipat siku guna mendapatkan tenaga yang lebih kuat.

Page 39: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

38

- Konsentrasikan berat badan pada kedua kaki dan

mengankat dengan kaki, usahakan punggung lurus dan

jangan menggunakan otot pumggumg.

- Memutar tubuh ketika sedang mengankat barang

biasanya akan berakibat denagn sakit punggung. Hal ini

bisa dihindari dengan memutar kaki yang berada pada

posisi lebih di depan ke arah yang diinginkan.

- Sebelum diangkat, ambil keputusan ke arah mana

barang tersebut akan dibawa tanpa adanya halangan.

- Dapatkan perkiraan berat barang yang akan diangkat.

Jika barang sangat berlebihan atau tidak dapat diangkat

sendirian, anda harus mencari bantuan.

3. Mengangkat Barang dengan Alat.

Alat-alat dibuat untuk melakukan suatu pekerjaan dengan

aman dan ekonomis namun keselamatan dalam pemakaian

alat-alat tersebut tergantung kepada operator dari alat-alat

tersebut.

4. Mesin Derek.

Operator mesin penggerak utama pada saat mulai bertugas

harus memeriksa dan memastikan bahwa :

- Ruang operator bersih dari minyak, pelumas dan kotoran

lainnya.

- Semua sarana pemberi peringatan dini seperti klakson,

bel, emergency stop, dan sistem komunikasi lainnya

harus benar-benar berfungsi denagn baik.

- Satu unit alat pemadam ringan yang berkapsitas minimal

5 lbs, jenis tepung kering atau carbon dioxide harus

ditempatkan di cabin pada setiap unit crane.

Page 40: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

39

- Petunjuk muatan yang aman, radius, rem-rem, lampu,

tombol pembatas boom stop dan sebagainya harus

dalam keadaan baik.

- Semua peralatan yang rusak harus segera diberitahukan

kepada pengawas untuk dilakukan penggantian sebelum

orang tersebut digunakan.

- Tempat-tempat yang terjangkau oleh radius perputaran

semua mesin Derek (crane) harus diberi peringatan guna

mencegah agar para karyawan tidak memasuki daerah

radius tersebut, dengan demikian karyawan tidak dapat

kejatuhan benda yang diangkat.

- Semua pancing (hook) harus dilengkapi dengan kunci

pengaman (safety latch).

- Semua mengangkat, berat dan keseimbangan dari

keseluruhan beban harus ditetapkan. Pastikan bahwa

alat pengangkat yang digunakan tidal melebihi kapasitas

daya angkat crane itu sendiri.

- Hanya karyawan berwenang saja yang diperbolehkan

untuk melakukan sentakan yang tiba-tiba. Sentakan

pada muatan yang sedang diangkat akan menyebabkan

terjadinya penambahan beban. Angkat dan turunkanlah

barang-barang muatan dengan perlahan-lahan.

- Hanya Operator Crane yang berwenang saja yang boleh

mengoperasikan crane. Pada saat mengoperasikan

crane, SIO (surat Izin Mengoperasikan) harus selalu

dibawa oleh operator.

- Mesin harus selalu dimatikan apabila sedang diberi

pelumas, ditambah bahan bakarnya atau bila seseorang

sedang mengerjakan bagian yang bergerak.

Page 41: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

40

- Jangan sekali-kali mengangkat dua atau lebih muatan

yang terpisah dalam satu kali pengangkatan meskipun

berat muatannya masih dalam batas kemampuan

kapasitas pengangkatan.

- Jangan penggunakan boom untuk melakukan penarikan

muatan ke samping.

- Pada saat akan melakukan pengangkatan, aturlah posisi

crane sedemikian rupa pada posisi yang aman. Lakukan

posisi pengangkatan dari titik lemah ke titik terkuat.

- Gunakan sling yang sesuai dengan jenis muatan yang

diangkat.

- Jangan menggunakan sling yang sudah aus untuk

mengikat muatan.

5. Forklift

b. Ketentuan Umum

Penanganan yang kasar dan pengoperasian secara

sembarang sangat dilarang. Mengoperasikan forklift tidak

diperbolehkan tanpa fasilitas yang memadai. Forklift

tidak boleh digunakan untuk transportasi karyawan.

Jangan melampaui kecepatan yang disarankan atau

yang aman. Hanya operator forklift berwenang saja yang

boleh mengoperasikan forklift. Pada saat

mengoperasikan forklift, SIO (Surat Izin Operasi) harus

selalu dibawa oleh operator.Karyawan tidak

bolehmelakukan kegiatan pada forklift, seperti :

- Naik pada fork / garpunya.

- Berada pada jalur dimana forklift lewat, atau di bagian

mana saja membahayakan.

- Melewati, bekerja atau berada pada bagian

mengangkat baik ada muatannya, maupun kosong.

Page 42: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

41

Operator forklift harus memeriksa forklift sebelum

memakainya atau setidaknya satu shift. Memperhatikan

secara khusus akan fungsi ban, aki, rem, mekanisme

kemudi, sistem angkat (lift system seperti : rantai, kawat /

kabel, garpu / fork dan tombol), pengontrol, full lines,

klakson, lampu, dan sistem pendingin.

Jika kelihatan tidak aman, laporkan segera kepada

Supervisor work shop. Forklift tidak boleh digunakan

sebelum diperbaiki atau dirasa aman untuk dioperasikan.

Selama Pengoperasian Forklift berlangsung karyawan

atau pekerja wajib memelihara dan menjaga, seperti :

- Menjaga selalu control yang baik setiap saat.

- Menjaga selalu kecepatan forklift yang aman di area

kerja.

- Perlahan-lahan jika dipersimpangan dan bunyikan

klakson bila ada sesuatu di depan.

- Operator forklift harus melihat petunjuk arah jalan dan

tidak bergerak sampai orang ataupun benda yang

merintangi sudah tidak ada lagi.

- Jangan mengemudi ke arah seseorang yang di

belakangnya ada obyek yang tidak bergerak,

sehingga dia tertahan /terperangkap antara forklift

dengan obyek itu.

- Jika barang yang diangkut menghalangi pandangan,

operator forklift harus menyeret / menarik beban

tersebut.

- Saat berjalan pada jalur yang sama dengan

kendaraan lain, jangan menyalip di persimpangan

jalan, jalan buntu, ataupun di daerah yang berbahaya.

Page 43: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

42

- Menjaga jarak yang aman antara forklift dengan

kendaraan yang lain pada jalur yang sama.

- Selalu menjaga posisi gigi pada posisi yang serendah

mungkin.

- Selalu pelan-pelan jika menaiki / menuruni lereng.

- Pada saat menaiki / menuruni lereng dengan

kemiringan lebih dari 10 derajat, kemudian truk yang

ada bebannya dengan fork / garpu yang miring.

- Pada semua lereng, beban muatan harus dimiringkan

/ bertumpu ke belakang jika memungkinkan ; fork /

garpu dinaikkan hanya jika diperlukan untuk

membersihkan permukaan jalan.

c. Alat angkut forklift tanpa Pengawasan (Di luar

pandangan Operator)

Pada saat forklift akan ditinggalkan tanpa pengawasan

dari operator hal-hal yang perlu dilakukan adalah

sebagai berikut :

- Matikan power, gunakan rem tangan, arahkan tiang

ke posisi fork / garpu berada di bawah dan roda

belakang dan depan sudah tertahan / diganjal.

- Atau tinggalkan kendaraan forklift pada posisi hidup

hanya jika remnya sudah terpasang. Tiang terarah ke

posisi vertical, fork / garpu berada pada posisi rendah

/ dibawah dan roda depan / belakang sudah tertahan

/ diganjal.

- Alat pengangkut beban sudah berada pada posisi

rendah.

- Sudah menetralisir sistem controlnya.

- Rem sudah terpasang.

- Ban sudah tertahan / diganjal.

Page 44: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

43

D. Prosedur Mengoperasikan Forklift dan Kendaraan Perusahaan.

1. Operator / pengemudi / sopir akan menjalani masa

percobaan 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan. Apabila berhasil,

operator / pengemudi / sopir tersebut harus :

- Sebelumnya mempunyai SIM yang masih berlaku dan

SKKB dari Kepolisian.

- Mengemudi dengan hati-hati dan mentaati peraturan lalu

lintas / hokum yamg berlaku.

- Taati peraturan rambu-rambu lalu lintas.

- Memakai sabuk pengaman.

- Gunakan hanya kendaraan Perusahaan yang diizinkan.

- Memiliki pengetahuan dasar tentang mesin kendaraan,

bensin atau diesel power.

- Bersihkan dan rawat kendaraan dengan cara yang tepat,

setiap waktu.

- Tidak mengizinkan untuk menumpang.

- Dalam keadaan apapun jangan meninggalkan

kendaraan, kecuali dalam pengawasan.

- Melaporkan setiap kecelakaan sesegera mungkin.

- Melaporkan setiap dampak ketidak efisienan keamanan

sesegera mungkin ke atasan.

- Pastikan kendaraan diservis sesuai dengan jadwal

tetapnya

- Jangan mengendarai dalam keadaan mabuk.

- Tidak mengangkut barang yang mudah terbakar tanpa

persetujuan dari atasannya.

- Memeriksa kendaraan sebelum digunakan, dan setiap

kekurangan harus segera diperbaiki / direparasi dengan

tepat.

Page 45: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

44

- Tidak mengangkut barang-barang illegal / melanggar

hokum.

Semua kendaraan harus sudah dilengkapi dengan

peralatan untuk keadaan darurat seperti :

Peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Segitiga merah pantul cahaya.

Pemadam kebakaran untuk jenis kendaraan tertentu.

Ban cadangan.

Kunci-kunci

2. Penanganan barang-barang tubular / pipa dan peralatan

berat perusahaan

Forklift dipakai oleh operator forklift yang bertugas untuk

memindahkan pipa, jika menggunakan crane, maka operator

crane lah yang bertugas. Pengemudi truk komersial hanya

dimnta untuk mengamati sampai seluruh muatan sudah

termuat / dibongkar dari truk.Apabila bantuan dibutuhkan

dari karyawan, maka harus ada meeting untuk pengarahan

sebelum kerja yang membicarakan mengenai petunjuk-

petunjuk kerja dan semua karyawan diharuskan hadir.

E. Pengiriman Barang Langsung ke user / Pemilik Barang

Barang yang tiba digudang tempat dimana penitipan sementara

setelah proses dari petugas bea cukai maka supplier segera

mengirimkan langsung ke user melalui jalur darat atau

menggunakan truk. Sebelum barang tersebut diterima oleh user

/ pemilik barang maka tindakan supplier adalah :

- Menghubungi biro pengiriman barang / ekspedisi tentang

keberadaan barang.

- Melihat / memeriksa keaddan barang apakah sesuai dengan

dokumen pengiriman.

Page 46: PEDOMAN K3L DWS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI

45

- Menyediakan alat angkut sesuai dengan keadaan berat

barang.

- Menginformasikan kepada user /pemilik barang untuk

pengiriman.

F. Pengecekan Barang dan Serah Terima Barang

Apabila barang sudah tiba di tangan user maka yang harus

diperhatikan oleh pihak supplier adalah:

- Menunjukkan surat jalan atau surat penerimaan barang

(dengan lampiran fotocopy PO).

- Bersama-sama mengecek barang yang sudah sesuai

dengan PO dan barang dalam keadaan utuh dan baik

- Mintalah tanda tangan, nama jelas berikut nomor telepon

yang akan menerima barang sehingga dapat dipertanggung

jawabkan.

- Jika perlu, pihak yang berhak untuk menanda tangani

barang tersebut tidak ada maka diwakilkan.