PEDOMAN K3L DWS
-
Upload
dedisaputra -
Category
Documents
-
view
89 -
download
12
Transcript of PEDOMAN K3L DWS
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA SERTA LINGKUNGAN (K3L)
PT. DANAN WINGUS SAKTI
PT. DANAN WINGUS SAKTIJl. Empang Bahagia Raya No. 28, Latumenten – Jelambar
Jakarta Barat 11460 – IndonesiaTelp : (021) 5674573-75 & 5674509-10
Fax : (021) 5674507
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA SERTA LINGKUNGAN (K3L)
PT. DANAN WINGUS SAKTI
PT. DANAN WINGUS SAKTIJl. Empang Bahagia Raya No. 28, Latumenten – Jelambar
Jakarta Barat 11460 – IndonesiaTelp : (021) 5674573-75 & 5674509-10
Fax : (021) 5674507
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA SERTA LINGKUNGAN (K3L)
PT. DANAN WINGUS SAKTI
PT. DANAN WINGUS SAKTIJl. Empang Bahagia Raya No. 28, Latumenten – Jelambar
Jakarta Barat 11460 – IndonesiaTelp : (021) 5674573-75 & 5674509-10
Fax : (021) 5674507
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
1
KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJASERTA LINGKUNGAN (K3L)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L)
adalah aspek yang sangat penting dalam segi aktivitas operasional
dalam perusahaan. Manajemen bertekad untuk mengelola bisnis
perusahaan dalam mencapai Visi dan Misi Perusahaandangan
mengedepankan aspek HSE dengan :
a. Manajemen Selalu berpartisipasi aktif dan terbuka dalam
pelaksanaan dan pencapaian program K3L dalam bentuk
aktifitas keteladanan manajemen mencakup penetapan
kebijakan, sasaran & tujuan, tugas & tanggung jawab serta
mewadahi, menkoordinasikan, menyelenggarakan orientasi dan
pelatihan program pencegahan kerugian untuk perbaikan yang
berkesinambungan.
b. Mengimplementasikan teknologi dan sistem K3L yang
handal,efisien sejak dari perencanaan awal sampai dengan
pasca operasi.
c. Membangun lingkungan industri yang aman dan sehat dengan
mengutamakan kelayakan dan kehandalan peralatan dan
meningkatkan kewaspadaan, kesiagaan dan kemampuan
penanggulangan keadaan darurat.
d. Membangun budaya K3L dengan mengintegrasikan aspek dan
budaya K3L kedalam seluruh kegiatan operasi perusahaan.
e. Dalam setiap operasi, senantiasa bertindak proaktif untuk
melestarikan lingkungan dan mencegah pencemaran
lingkungan, mengamankan asset, Menghilangkan kecelakaan
serta penyakitakibat kerja, meningkatkan citra perusahaan,
konservasi energi dengan memenuhi peraturan perundangan
serta standard &kodeyang berlaku.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
2
f. Selalu hidup berdampingan dan membina hubungan baik
dengan masyarakat, instansi pemerintah dan lembaga/institusi
terkait disekitar kegiatan usaha.
Keberhasilan kebijakan K3L ini akan terkait dengan penilaian
kerjadan pemberian penghargaan kepada individu maupun unit,
sehingga menjadi tanggung jawab seluruh individu di lingkungan
PT. DANAN WINGUS SAKTI.
Managing Director.
Antonius Wira
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
3
TUJUAN
Tujuan K3L PT. DANAN WINGUS SAKTI untuk
mengendalikan atau menghilangkan bahaya yang diketahui daalam
lingkungan kerja dimana secara langsung berdampak pada
keselamatan, kesehatan serta lingkungan dan kehidupan dari
karyawan.
Program K3L bagaimanapun mengarahkan pada
pengembangan dan penerapan kebijakan, manual, dan prosedur
dan praktek-praktek kerja, dengan berfokus pada pencegahan dari
kerugian akibat kecelakaan.
Menciptakan suatu system K3L ditempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan
kerja yang terintegrasi dalam rangka :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
2. Menciptakan tempat kerja yang aman terhadap bahaya
kebaakaaran, peledakan, kerusakan dan pencemaran
lingkungan yang pada akhirnya akan melindungi investasi
yang ada serta membuat tempat kerja yang sehat.
3. Menciptakan efisien dan produktivitas kerja karena
menurunnya biaya kompensasi akibat sakit, kecelakaan
kerja atau klaim terhadap pencemaran lingkungan.
PT. DANAN WINGUS SAKTI bertekad untuk melaksanakan
SMK3L ini dengan konsisten di semua kegiatan operasinya untuk
mencapai sasaran tanpa kecelakaan (Zero Accident).
PT. DANAN WINGUS SAKTI juga bertekad untuk men-
sosialisasikan SMK3L ini kepada semua karyawannya agar
karyawan mempunyai pengertian dan kesadaran yang sama
mengenai kebijakan-kebijakan K3L dalam mencapai visi dan misi
perusahaan.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
4
PESAN MANAJEMEN KEPADA SELURUHKARYAWAN PT. DANAN WINGUS SAKTI
Dalam kebijakan-kebijakan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja serta Lingkungan (K3L) di PT. DANAN WINGUS SAKTI,
seluruh karyawan dan seluruh management perusahaan wajib
untuk mengikuti peraturan-peraturan dan prosedur keselamatan
kerja yang tertuang di dalam buku panduan ini. Merupakan suatu
kewajiban bagi setiap karyawan untuk melaksanakan praktek dan
prosedur keselamatan kerja PT. DANAN WINGUS SAKTI
berdasarkan buku pedoman SM-K3L.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
lingkungan (SM-K3L) adalah bagian dari sistem manajemen secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3L dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, produktif dan bebas
pencemaran. Semua karyawan bertanggung jawab pada aktifitas
K3L dalam pengaruh lingkungan kerja mereka.Buku ini merupakan
petunjuk umum untuk praktek keselamatan, manajemen
mengharapkan karyawan untuk mengikutinya.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
5
BAGAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWABK3L PT. DANAN WINGUS SAKTI
Manajemen yang bertanggung jawab pada K3L PT. DANAN
WINGUS SAKTI merupakan garis tanggung jawab masing-masing
jajaran terhadap atasannya dalam masalah K3L/HSE di bawah
pengawasannya.Tanggung jawab dari setiap karyawan dijelaskan dalam
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
5
BAGAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWABK3L PT. DANAN WINGUS SAKTI
Manajemen yang bertanggung jawab pada K3L PT. DANAN
WINGUS SAKTI merupakan garis tanggung jawab masing-masing
jajaran terhadap atasannya dalam masalah K3L/HSE di bawah
pengawasannya.Tanggung jawab dari setiap karyawan dijelaskan dalam
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
5
BAGAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWABK3L PT. DANAN WINGUS SAKTI
Manajemen yang bertanggung jawab pada K3L PT. DANAN
WINGUS SAKTI merupakan garis tanggung jawab masing-masing
jajaran terhadap atasannya dalam masalah K3L/HSE di bawah
pengawasannya.Tanggung jawab dari setiap karyawan dijelaskan dalam
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
6
deskripsi kerja mereka yang juga merupakan persyratan individu
K3L/HSE.
PIMPINAN/MANAGING DIRECTORPimpinan memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa ada
kebijakan K3L/HSE yang efektif, sasaran secara jelas dibuat, kebijakan
dilaksanakan, diawasi dan pelaksanaannya dinilai.
DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L)
Pimpinan K3L/HSE bertanggung jawab dalam menjamin bahwa
semua kegiatan di bawah pengawasan mereka dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan dan program K3L daan bahwa sasarannya tercapai.
Tangung jawab departemen K3L adalah fungsi sebagai berikut :
memberikan prioritas yang cukup untuk keselamatan kerja
dalam semua area kerja.
menjamin mereka sendiri mengerti dan mengetahui serta
mematuhi program-program dan kebijakan dari PT. DANAN
WINGUS SAKTI, memahami kewajiban undang-undang dan
menetapkan suatu contoh yang jelas bagi tenaga kerja
mereka.
Menetapkan contoh yang baik dalam melaksanakan perilaku
yang aman daan mempromosikan praktek kerja yang baik
dan aman bagi lingkungan.
Menyediakan fasilitas, alat dan perlengkapan yang memadai
sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan degan
aman.
Jajaran staff juga bertanggung jawab memberikan wawasan
kepedulian K3L untuk mereka sendiri daan bawahannya
sebagai masukan manajemen untuk melakukan tindakan
koreksi yang perlu.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
7
Menjamin bahwasemua karyawan mematuhi dan
menjalankan peraturan K3L dan mengikuti prosedur bekerja
yang aman.
Melaksanakan pengamatan K3L secara teratur, inspeksi dan
mengambil langkah-langkah efektif untuk menghapus
tindakan dan kondisi yang berbahaya.
Menjamin bahwa bahaya kerja teridentifikasi dengan baik
dan resiko sejenis terevaluasi, dipindahkan daan dikurangi
ke tingkat yang dapat diterima.
Menjamin bahwa orang-orang yang menjalankan tugas di
bawah pengawasan mereka dilatih dan kompeten untuk
melakukannya, mereka juga sadar akan tanggung jawab
keselamatan mereka dan menjalankan tugas tersebut
dengan cara yang aman.
Menjamin bahwa bawahannya telah sepenuhnya mengerti
tentang kesehatan dan keselamatan pada saat penjelasan
sebelum melaksakan tugas, dan jika mungkin aspek-aspek
lingkungan dari tugasnya harus dijalankan.
Menjamin bahwa semua dokumen yang dibutuhkan untuk
melaksakan tugas dengan aman tersedia.
Menjamin bahwa fasilitas dan perlengkapan yang
disediakan benar-benar baik dan sesuai dengan tujuan.
1. PROGRAM DAN SASARAN (TARGET) K3L PT. DANANWINGUS SAKTIPerusahaan menetapkan program dan sasaran (target) K3L
yang konssisten dengan kebijakan manajemen K3L.Program dan
sasaran harus ditetapkan secara jelasuntuk masing-masing bagian
atau fungsiberdasarkan hasilidentifikasi Aspek & dampak K3L di
Office dan Workshop dari PT. Danan Wingus Sakti.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
8
Dalam penyusunan tujuan, sasaran dan program tersebut
harus memperhatikan hal-hal sebagaiberikut:
1. Perundangan dan peraturan yang harus ditaati.
2. Aspek dan dampak HSE.
3. Teknologi yang digunakan.
4. Keuangan, operasi dan kepentingan bisnis lainnya.
5. Pandangan dari manajemen.
No TARGET PROGRAM Jadwal Kewenangan
1 KecelakaanNihil
Pemantauan rutin danpengendalian kondisi
tidak aman dantindakan tidak aman di
tempat kerja 2 kali /tahun
StaffHSE/K3LPemantauan rutin dan
pengendalian bahayapada
alat/mesin/instalasi/bahan/material berbahayaPengendalian bahaya
secara visual di tempatkerja (tanda, rambu,
dan poster)
2 kali /bulan
StaffHSE/K3LMenyediakan dan atau
pengendalian saranadan prasarana K3
termasuk AlatPelindung Diri (APD)
3 kali /tahun
2Tidak AdaPenyakit
Akibat Kerja
Menyediakan sanitasidan lingkungan sehat di
tempat kerja
SetiapHari
StaffHSE/K3L
Menyediakantempatkerja dan saranatempat kerja yang
nyaman bagi tenagakerja
Menyediakanfasilitaspelayanan kesehatan
bagi tenaga kerja
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
9
3
MemenuhiSemua Baku
Mutu danAmbangKuantitas
AspekLingkungan
Pengukuran danpemantauan aspek-
aspek dampaklingkungan operasional
Perusahaan
4 kali /tahun
StaffHSE/K3L
Melakukan Pengelolaanaspek dampak
lingkungan operasionalperusahaan
2 kali /tahun
Staff Inspeksidan StaffHSE/K3L
4
PembinaanPengetahuan
danKesadaranK3 Seluruh
TenagaKerja
Memberi pelatihan K3sesuai dengan resiko
pekerjaan tenaga kerja
2 kali /tahun
StaffHSE/K3L
1.1. PROGRAM KESELAMATAN KERJAFungsi K3L dalam upaya pengelolaan lingkungan di dalam
menjalankan tugasnya selalu berdasarkan standing operation
procedure (SOP) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Pemberian Surat Izin Kerja;
1. SIM
2. SKK
3. SIMA
b. Pengawasan keselamatan transport& penggunaan bahan
peledak .
c. Pengawasan keselamatan kerja di daerah berbahaya.
d. Pengawasan terhadap karyawan agar tidak menggunakan obat-
obat terlarang & minuman keras
e. Safety meeting / safety talk.
f. Inspeksi keselamatan kerja.
g. Inspeksi teknis dan keselamatan kerja oleh Management.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
10
h. Perpanjangan dan pembuatan baru izin mengemudi (IMKP).
i. Pengawasan keselamatan kerja.
j. Investigasi kecelakaan lalu lintas.
k. Safety campaign (spanduk, bendera K3 poster dll).
l. Pengawasan keselamatan kerja panas (hot-work permit) .
Selain itu, semua pekerja termasuk tenaga outsourcing yang
bekerja di Workshop PT. Danan Wingus Sakti diharuskan
menggunakan safety shoes, topi keselamatan kerja (helmet),
kacamata khusus, sarung tangan dan safety belt yang telah
disediakan oleh perusahaan selama dalam melaksanakan tugas.
1.2. SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAMSafety Training Observation Program (STOP) yaitu program
pelatihan keselamatan kerja PT Danan Wingus Sakti.Tujuannya
adalah untuk menolong para pekerja dalam usahanya mencegah
kecelakaan kerja. STOP didasari oleh prinsip-prinsip safety yang
tertera pada penjelasan di bawah ini:
Semua cidera dan penyakit akibat kerja dapat dicegah.
Safety adalah tanggung jawab semua orang.
Semua paparan kegiatan konstruksi dan operasi mempunyai
resiko dan dapat dijaga keamanannya sampai batas
tertentu.
Manajemen mempunyai tanggung jawab untuk melatih
semua karyawan agar bekerja secara aman.
Bekerja secara aman adalah syarat kondisi kerja.
Mencegah cidera dan kecelakaan turut mendukung
suksesnya bisnis.Penerapan program STOP di lapangan dilakukan dengan saling
mengingatkan antara karyawan tentang safety dalam bekerja.Selain itu
setiap karyawan diwajibkan menulis segala aktifitas yang tidak sesuai
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
11
dengan prinsip safety. Tindakan yang sesuai dengan safety pun akan
mendapat apresiasi yang tinggi.
1.3. PROGRAM KESEHATAN KERJAKesehatan yang baik adalah salah satu hal utama untuk
mengurangi pengaruh keterpaparan yang menggangu kesehatan
karyawan.Sasaran program kesehatan PT. DANAN WINGUS
SAKTI ialah penghindaran dan pengontrolan bahaya terhadap
kesehatan karyawan. Unsur-unsur penting program kesehatan
kerja meliputi :
a. Pembersihan toilet yang meliputi pembersihan lantai dan
pemberian karbol dilakukan setiap hari.
b. Pembersihan ruang kerja yang meliputi penyapuan dan
pengepelan dilakukan setiap hari.
c. Pembersihan workshop yang meliputi penyapuan dilakukan
setiap hari dan untuk pembersihan seluruh alat dilakukan
setiap 1 bulan sekali.
d. Pembersihan saluran pembuangan air dilakukan setiap 1 bulan
sekali.
e. Penyemprotan obat untuk mencegah nyamuk demam berdarah
dan obat pembunuh kuman / bakteri dilakukan setiap 2 bulan
sekali.
1.4. KEBIJAKAN TENTANG ALKOHOL DAN OBATTERLARANGMerupakan tanggung jawab PT. DANAN WINGUS SAKTI
untuk menjaga karyawannya dalam kegiatan usahanya bebas dari
pengaruh alcohol dan obat terlarang.Manajemen mempunyai
komitmen untuk melarang karyawannya menyimpan,
memperdagangkan atau minum minuman beralkohol dab obat
terlarang baik ditempat kerja maupun dirumah.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
12
Perusahaan akan memberikan sangsi pemutusan hubungan kerja
karyawan yang diketahui menyimpan, memperdagangkan atau
meminum minuman beralkohol dan mengkomsumsi obat terlarang
baik ditempat kerja maupun di rumah.
2. SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DANKESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN (SM-K3L).Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta
Lingkungan (SM-K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI merupakan
bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan K3L dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif. Tahapan proses dalam
SM-K3L bersifat siklus, yaitu harus terjadi proses perbaikan yang
berkelanjutan (continual improvement), yaitu mulai dari proses
pengembangan komitmen & kebijakan – perencanaan –
pelaksanaan/penerapan – pengukuran & evaluasi – peninjauan
ulang & peningkatan oleh manejemen dst.
Sistem Manajemen K3L (SM-K3L) PT. DANAN WINGUS
SAKTI adalah sistem manajemen yang diterapkan dan
dikembangkan untuk peningkatan kegiatan operasi dan
pengelolaan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan secara
menyeluruh.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
13
3. PROSEDUR K3L PT. DANAN WINGUS SAKTI3.1. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Banyak kecelakaan yang terjadi setiap tahun dikarenakan
penggunaan alat yang tidak aman atau kurang sempurna,
kerusakan alat dapat juga mengakibatkan adanya kecelakaan.Ikuti
peraturan-peraturan untuk panggunaan alat secara aman dan
gunakan secara benar.Jika kita menemukan alat dengan kondisi
yang kurang atau tidak aman karyawan harus segera
melapokannya.Pengendalian praktek keja dan/atau administrasi
teknik kerja harus dievaluasi dan dipertimbangkan secara
keseluruaan sebelum mengunakan alat pelindung diri.Karena APD
dianggap sebagai alat pertahanan diri, sangatlah penting jika APD
ini digunakan dengan benar dan sesuai dengan standar PT.
DANAN WINGUS SAKTI.
Dalam menjalankan tugas di lapangan, pekerja diwajibkan
mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protection
Equipment (PPE) yaitu:
a. Helm pengaman atau safety hard-hat
- Semua karyawan dan pengawas harus menggunakan
helm pengaman apabila bekerja di daerah operasional
dan konstruksi.
- helm jenis lain, selain helm pengaman tidak
diperbolehkan dipakai di kawasan operasi dan
konstruksi.
b. Baju pengaman atau coverall
c. Pelindung muka dan kacamata pengaman
Pelindungan mata yang dirancang khusus untuk suatu
pekerjaan tertentu harus digunakan apabila mengerjakan hal-
hal berikut ini :
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
14
- Kacamata dengan pengaman samping harus selalu dipakai
oleh karyawan yang bekerja menggunakan mesin gerinda,
palu, dan pahat, dimana partikel-partikel kecil dapat
menyebabkan cidera, khususnya pada bagian mata.
- Kaca mata khusus harus dipergunakan oleh pekerja yang
melakukan pengelasan, bekerja dengan X-Ray, dll.
Pekerja diwajibkan menggunakan masker pada tempat-tempat
tertentu karena terdapat udara kotor yang diakibatkan oleh
bermacam-macam sebab, antara lain seperti berikut ini :
- Debu-debu kasar dari penggerindaan atau operasi-operasi
sejenis.
- Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau
asap.
- Uap beracun atau gas beracun dari bahan kimia.
d. Sarung tangan pengaman atau hand gloves
Semua karyawan diwajibkan memakai sarung tangan yang
sesuai dengan pekerjaannya bila pekerjaan yang dilakukan
memungkinkan cidera pada tangan.
e. Sepatu pengaman atau safety shoes
Semua pekerja yang bekerja di workshop atau daerah
operasional diwajibkan menggunakan safety shoes agar kaki
terhindar dari cidera yang diakibatkan oleh jatuhnya barang-
barang.
f. Pelindung pendengaran atau earplug
Pelindung telinga harus selalu dipergunakan apabila berada di
tempat kerja yang telah ditetapkan sebagai daerah dimana
tingkat kebisingannya melampaui nilai ambang batas (NAB)
yang telah diizinkan, atau di dalam kegiatan operasi dimana
memungkinkan terjadinya gangguan pada pendengaran.
g. Pelindung pernafasan (respirator, SCBA)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
15
Pelindung pernafasan waajib ddigunakan apabila terdapat
resiko kurangnya oksigen di workshop atau daerah operasional
atau terdapat bau menyengat dari bahan-bahan kimia yang
digunakan .
3.2. AUDIT DAN INSPEKSI K3LAudit K3L di PT. Danan Wingus Sakti dilakukan
pemeriksaan secara sistematis dan independen, untuk menetukan
suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan
prosedur yang direncanakan, dan dilaksanakan secara efektif dan
cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.Tujuan
Audit SMK3LadalahUntuk membuktikandan mengukur tingkat
keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SM-K3L di PT. Danan
Wingus Sakti.Audit SMK3L dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Audit internal yang dilakukan secara berkala oleh petugas
internal perusahaan yang berkompeten melakukan audit secara
independen.
2. Audit eksternal dilakukan paling sedikit tiga tahun sekali oleh
auditor dari badan audit independen yang ditunjuk pemerintah
(Depnaker).
Audit dilakukan secara sistematik & independen, frekuensinya
berkala, petugasnya mampu dan ahli, metodeloginya obyektif
berdasar fakta, memperlihatkan hasil audit sebelumnya dan
sumber bahayanya.Pelaksanaan Audit SM-K3L di PT. Danan
Wingus Sakti dilakukan berdasarkan :
1. Pembangunan & pemeliharaan komitmen
2. Strategi pendokumentasian.
3. Tinjauan ulang perancangan & kontrak.
4. Pengendaalian dokumen.
5. Pembelian
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
16
6. Keamanan kerja berdasarkan SMK3L
7. Standar Pemantauan
8. Pelaporan dan Perbaikan kekurangan
Pimpinan PT. DANAN WINGUS SAKTI akan meninjau
sistem manajemen K3L untuk menjamin keefektifan yang terus
menerus. Tinjauan tersebut akan dilaksanakan paling sedikit satu
kali dalam setahun. Di dalam tugas ii, mereka akan dibantu oleh
Operation manager atau Ketua K3L dan K3L officer, dan akan
memanfaatkan laporan audit internal, laporan insiden/kecelakaan
dan semua informasi lain yang mungkin dianggap penting. Inspeksi
ini akan dicatat dengan semua tindakan penting yang diidentifikasi
kepadaa personel khusus. Sasaran K3L untuk tahun yang akan
dating akan dibangun dan diumumkan pada program K3L. laporan
inspeksi/tinjuan akan disimpan untuk tindakan/referensi di masa
yang akan datang dan untuk mengawasi tindakan yang diperlukan.
3.3. PELATIHAN DAN KEMAMPUAN- Pelatihaan Manajemen
Menyediakan pengetahuan dan keahlian yang penting
untuk mengatur sistem K3L pada semua level
manajemen yang relevan.
- Pelatihan Karyawan
Mencerminkan keperluan latihan yang diidentifikasi oleh
bagian manajemen untuk tiap pekerjaan. Program latihan
karyawan dibuat dan didokumentasikan sesuai dengan
prosedur yang relevan
3.4. PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG K3LUntuk melindungi dan meminimalkan kecelakaan kerja bagi
para pekerja serta mengurangi/menekan biaya
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
17
operasional perusahaan maka pemerintah telah
mengeluarkan beberapa aturan sebagai berikut:
1. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
3. Undang-undang No.44 tahun 1960 tentang Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996
tentang system manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1995
tentang perusahaan jasa keselamatan kerja.
6. Peraturan Pemerintah No.17 tahun 1974tentang Pengawasan
Pelaksanaan Eksplorasidan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi
didaerah Lepas Pantai.
7. UU No. 1 tahun 1973 tentang Landas kontinen Indonesia.
8. Keputusan Presiden No.22 tahun 1981 tentang Sumber Daya
Panas bumi.
9. Keputusan Presiden No.27 1982 tentang Pengadaan Bahan
Peledak.
10.UU No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
11.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
3.5. TRANSPORTASIKeselamatan berkendara meliputi semua aspek dalam
operasi mengendarai mobil, termasuk pengamatan batas
kecepatan, medahului kendaaran lain dengaan selamat, mematuhi
tanda-tanda lampu lalu lintas, rambu-rambu, penggunaan sabuk
pengaman, member jalan untuk kendaraan darurat dan berhenti di
tempat kecelakaan untuk memberikan pertolongan.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
18
a. Pengemudi harus mempunyai izin mengemudi sesai dengan
jenis kendaaraan yang digunakannya.
b. Pengemudi harus mengawasi semua tanda-tandaa batas
kecepatan dan tanda-tanda peringatan lainnya yang ada.
Mengemudilah dengan memperhatikan keadaan lalu lintas,
cuaca, dan keadaan jalan.
c. Penumpang dan pengemudi di dalam mobil yang di lengkapi
dengan sabuk pengaman harus dipakai.
d. Pengemudi harus melakukan inspeksi setiap hari pada
kendaraannya agar kondisi kendaraan terjaga dengan baik.
e. Setiap kecelakaan yang melibatkan kendaraan milik
perusahaan harus diinvestigasi/diselidiki. Karyawan yang
terlibat dalam kecelakaan harus melapor kepada atasannya
atau penanggung jawab daerah tersebut.
3.6. KESELAMATAN KANTORSeperti pada-pada prosedur lain atau tindakan pencegahan
dalam buku ini, maka tindakan pencegahan kecelakaan berikut
harus dipahami bila bekerja di dalam kantor.
- ORIENTASI
Karyawan yang baru datang pertama kali ke Kantor PT.
DANAN WINGUS SAKTI atau ke lapangan harus mendapatkan
petunjuk tentang keselamatan.
- PENCEGAHAN
1. Setiap karyawan diharapkan mengenal dengan baik tempat-
tempat tanda bahaya kebakaran daan pemadam api yang
terdekat dengan lokasi tempat bekerjanya beritahukan floor
warden bila anda melihat asap atau mencium sesuatu yang
terbakar.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
19
2. Setiap karyawan harus mengenal rute evakuasi yang benar
di kawasan tempat bekerja atau tempat tinggal. rute-rute
evakuasi untuk setiap lantai dan kawasan bangunan diberi
tanda dengan jelas. Gunakan tangga terdekat di kantor anda
untuk evakuasi.
3. Selama tanda bahaya kebakaran berbunyi, pengawas lantai
melakukan pemeriksan pada menit-menit terkakhir terhadap
wilayahnya untuk memastikan bahwa semua karyawan
sudah dievakuasi. Bantulah pengawas lantai dengan segera
meninggalkan lokasi anda, dan bantulah mereka bila
diminta. Bila pengawas lantai meminta anda untuk
meninggalkan lantai segeralah tingalkan lantai. Bila pintu
tertutup, harap dengan hati-hati apakah ada panas atau ada
asap. Tutup semua pintu keluar setelah anda melewati.
4. Selama evakuasi jangan menggunaakan elevator/lift.
Gunakan tangga yang tersedia, ikuti tanda jalan keluar dan
peta evakuasi. Evakuasilah diri ke tempat yang telah
ditentukan.
5. Karyawan yang cacat atau sakit, harus memberitahukan
pengawas lantai setempat. Pada saat evakuassi cari tempat
berlindung di daerah tangga dan tunggu kedatangan
petugas pemadam kebakaran (Fire Departement).
6. Kenali/biasakan diri dengan prosedur-prosedur keselamatan
untuk setiap jenis keadaan darurat dan berpartisipasi dalam
latihan-latiann evakuasi.
7. Pelihara agar semua jalan masuk, gang , gudaang, ruangan
kerja bersih, teratur, sehat, dan dirawat dengan baik.
Bersihkan daerah kerja dari bahaya tergelincir/licin.
Gang/jalan lewat untuk petugas kebakaraan dan peraalatan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
20
harus disediakan , tidak ada yang merintangi agar bisa
bergerak bebas.
8. Hindari penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar
dan residu. Simpan di dalam kaleng logam dan masukan ke
dalam lemari penyimpanan. Bila ingin menyingkirkan
bahan-bahan tersebut atau bahan berbahaya lain, pastikan
bahwa alat-alat pelindung dan peaaturan penanganannya
sudah diikuti.
9. Laporkan segeraa bilaa terdaapat tumpahan minyaak
kepadaa staff/ketua K3L.
10.Pasang barikade/penghalang sekitar daerah berbahaya.
Jangan abaikan pemasangan barikade ini, meskipun bahaya
tersebut tidak nampak dengan jelas.
11.Untuk menghindari timbulnya bahaya listrik, jangan
membebani listrik secara berlebihan. Periksalah secara rutin
kondisi kabel aan steker.
3.7. RAMBU-RAMBU KESELAMATANPenggunaan Warna :
- Biru : Perintah melaksanakan sesuatu, atau kewajiban
memakai Alat Pelindung Diri (APD) dalam rangka K3
(kontrasasnya biru adalah putih)
- Merah : Larangan melakukan sesuatu, misalnya tanda stop
daan sebagainya.
Tetapi khusus untuk pencegahan kebakaran, baik berupa
petunjuk, perintah, peringatan, peringatan maupun larangan,
tetap dipakai warna merah (kontrasnya warna merah adalah
putih)
- Kuning : Peringatan untuk berhati-hati dan waspada terhadap
risiko bahaya (kontrasnya warna kuning adalah hitam)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
21
Hijau : Keadaan aman, misalnya untuk petunjuk jalan/arah,
pintu darurat, P2K, daerah bebas rokok dan sebagainya.
Untuk penjelasan gambar dapat dilihat di lampiran.
3.8. PROSEDUR EVAKUASI KEADAAN DARURATKeadaan darurat adalah suatu situasi atau kondisi yang
tidak normal yang dapat menyebabkan orang panik atau perilaku
tidak terkontrol atau operasi yang dapat terjadinya suatu kejadian,
kecelakaan, sakit atau suatu gangguan sipil. Tujuan dilakukan
tindakan penanggulangan pada saat keadaan darurat adalah :
Meminimalkan akibat kejadian keadaan darurat yang terjadi
dengan cara :
a. Mencegah timbulnya korban manusia.
b. Mencegah Kerusakan pada benda – benda milik
perusahaan.
c. Memungkinkan kembali jalannya perusahaan yang
terganggu dalam jangka waktu yang singkat.
Menghindari kebingungan dan kesimpang siuran yang tidak
perlu.
Memenuhi tanggung jawab moral kepada industri lain dan
sekitarnya jika terjadi situasi darurat.
a. Teknis Penanggulangan
Melaksanakan instruksi dari superintendent untuk menunjang
operasi penanggulangan antara lain :
- Mengambil langkah-langkah untuk pengendalian pada
komponen yang tidak terkena musibah dan
menempatkannya ke suatu tempat yang aman.
- Mengintruksikan kepada pengawas lapangan untuk
melakukan penyelamatan manusia dan dokumen-dokumen.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
22
- Memberikan tenaga bantuan penanggulangan bila diminta
atau diperlukan.
- Menjaga sarana komunikasi untuk keperluan agar hubungan
tetap berfungsi dengan dengan baik.
- Menyiapkan atau merencanakan system komunikasi lain bila
yang ada tidak berfungsi.
- Mengamankan jaringan listrik yang dianggap dapat
memperluas sumber bahaya
- Menyiapkan sumber-sumber listrik bila diperlukan dalam
rangka penanggulangan bahaya.
- Menyiapkan personel tekniknguna melakukan perbaikan-
perbaikan dan instalasi pada alat-alat rusak.
b. Pengobatan
- Menyediakan peralatan, obat-obatan dan tenaga media
untuk merawat korban-korban
- Menghubungi rumah sakit bila diperlukan.
c. Keuangan
- Menyiapkan dana dan sarana yang diperlukan.
d. Komandan dan Regu Penanggulangan
- Memimpin operasi penanggulangan bencana, penyelamatan
dan memindahkan orang dari daerah bahaya ke tempat
yang aman.
- Membantu bagian pengobatan.
e. Komandan Pengamanan
- Memimpin pengamanan dilingkungan kejadian
(perusahaan).
- Mengendalikan personil untuk penyelamatan.
- Koordinasi dengan pihak berwajib untuk pengaman
selanjutnya.
f. Prosedur Evakuasi
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
23
Evakuasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan meninggalkan
tempat kerja atau tempat tinggal ke tempat lain yang dianggap
cukup aman untuk penyelamatan dari bahaya kebakaran,
ledakan, kebocoran bahan berbahaya daan pencemaran
lingkungan melalui jalan, pintu ddan lainnya yang telah
ditentukan.
- Perhatikan arah angin dan arah bahaya. Evakuasi dilakukan
ke arah menyilang atau berlawanan dari arah angin/bahaya.
- Jika bahaya tersebut tidak memungkinkan diatasi dengan
sumber daya yang ada dan akan dapat menimbulkan akibat
buruk pada karyawan, keluarga karyawan, perusahaan
maupun lingkungan sekitar, maka perlu adanya evakuasi.
Penentuan evakuasi didasarkan atas akibat (keselamatan
manusia) yang mungkin terjadi, sedangkan luasnya
evakuasi di lihat berdasarkan jumlah bahan atau situasi
yang akan membahayakan.
- Pemberitahuan Evakuasi
a. Menggunakan sirene
b. Menggunakan peralatan komunikasi yang ada.
- Pelaksanaan Evakuasi
a. Segera matikan sumber api (rokok, kompor, peralatan
mekanik, dll) dan sumber listrik.
b. Berjalan menurut petunjuk evakuasi yang telah
ditentukan.
c. Selamatkan dokumen-dokumen/barang-barang yang
penting jika memungkinkan.Hubungi petugas yang berwenang untuk mendaapatkan pertolongan.
- MEDICAL EVACUATIONPenanganan medis mutlak perlu dipersiapkan apabila terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.Oleh karena itu agar penanganan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
24
medis dapat dilakukan secara terorganisir perlu diketahui prosedur
dan pelaksanaan penanganan medis saat kondisi berbahaya.
Prosedur Medivac
Saat terjadi kejadian yang berbahaya terdapat point-point penting
yang harus diketahui agar dapat ditanganin secata cepat dan tepat,
yaitu :
Lokasi Incident
Jumlah Korban
Jenis Kecelakaan
- NOMOR TELPON YANGDAPAT DIHUBUNGI SAATKEADAAN DARURAT
Untuk mengambil langkah-langkah ketika terjadi keadaan
darurat atau lainnya, berikut ini adalah nama-nama yang dapat di
hubungi :
Nama / Instansi Nomor Telp. HandphoneUnit Pemadam
Kebakaran(JakartaBarat)
021 - 5682284
Polres Metro 021 - 5300330
Polsek Tanjung Duren 021 – 5664810
Pos Polisi Grogol 021 - 5671123
RS. Sumber Waras 021 - 5682011
RS. Royal Taruma 021 - 5697788
Ketua RT (Bu Dahlia) 021 - 99068738 08785648461
Ketua RW (Pa Hasrul) 021 - 99399700 087773370700
4. PENGELOLAAN LINGKUNGANPT. DANAN WINGUS SAKTI sangat peduli dengan
lingkungan hidup, oleh karenanya perusahaan akan berusaha
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
25
semaksimal mugkin mencegah terjadinya pencemaran dan
ekosistem dari kegiatannya dengan ketentuap berikuti ini :
Sampah—sampah padat (besi/potongan besi, kaca, seng, kayu,
kaleng, dll) dapat ditempatkan ditempat sampah non-organik,
untuk selanjutnya dapaat diambil oleh petugas kebersihan
untuk dibuang ditempat yang telah ditentukan.
Sampah-sampah basah, bekas makanan, putung rokok, abu,
kertas, dapat ditempatkan ditempat sampah organic untuk
selanjutnya dapat diambil oleh oleh petugass kebersihan untuk
dibuang ditempat pembuangan sampah.
Usaha-usaahaa dilakukan untuk mencegah pengerusakan
lingkungan yang tidak perlu daan melindungi lingkungan dari
bahaya kebakaran.
Wajib mencegah pencemaran sumber aair permukaan (sungai,
parit, sumur, rawa, danau, dll) .
Mengelola bahan berbahaya beracun (B3) apabila dalam
kegiatannya terdapat bahan berbahaya.
Memberikan pengertian dan membangkitkan kepedulian
karyawan akan pentingnya usaha pelestarian lingkungan.
Langkah-langkah pengendalian dan perlindungan akan
diambil untuk mencegah dadampak lingkugan yang mmerugikan
bagi tanah, laut, dan udara. Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
Memperkecil atau mencegah penggunaan bahan-bahan kimia
yang berbahaya pada lingkungan.
Memasukkan evaluasi lingkungan pada tahap-tahap
perencanaan.
Menjalankan langkah-langkah yang memungkinkan untuk
mencegah polusi yang tidak disengaja.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
26
5. TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYAKEBAKARAN
Usaha-Usaha pencegahan perlu ditanamkan di kalangan
karyawan sehinga menjadi sikap hidup yang positif.Setiap
karyawan wajib ikut aktif mengadakan usaha pencegahan
kebakaran di lingkungan PT. Danan Wingus sakti. Dalam rangka
memperkecil atau menghindari kemungkinan terjadinya kebakaran
maka perlu dilakukan pengaturan dalam hal :
- Penggunaan aliran listrik
- Penempatan bahan bakar minyak atau bahan mudah terbakar
- Pekerjaan-pekerjaan bengkel termasuk pengelasan.
- Penyimpanan bahan kimia termasuk cairana yang mudah
meledak.
- Pembuangan dan pembakaran sampah, dan lain sebagainya
- Mengadakan inspeksi dan pemeliharaan terhadap alat
pemadam kebakaran yang tersedia.
Ikutilah petunjuk-petunjuk mengenai cara melaporkan kebakaran,
jika ada kebakaran, usahakanlah agar semua karyawan selamat,
kemudian pergunakanlah alat-alat pemadam kebakaran yang
tersedia sampai datangnya pertolongan.
a. Bila anda pernah menjadi seorang sukarelawan pemadam
kebakaran atau mempunyai pengalaman dalam memadamkan
api, beritahukanlah kepada petugas keselamatan anda.
Mungkin anda diajak untuk menggabungkan diri dengan
Pasukan Pemadam Kebakaran dari Perusahaan.
b. Ketahui benar-benar letak semua alat pemadam api.
c. Jangan bermain-main dengan pemadam api dan bila ketahuan
bermain dengan alat pemadam api tersebut anda dapat
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan yang
berlaku
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
27
d. Ketahuilah penggolongan kebakaran seperti tersebut dibawah
ini :
- Kelas A : Kebakaran yang terjadi karena bahan-bahan
seperti kayu, kertas atau kain-kain yang pemadamannya
adalah dengan cara menghilangkan oksigen
- Kelas B : Kebakaran yang berasal dari minyak atau cairan-
cairan lain yang mudah terbakar, yang pemadamannya
adalah dengan cara menghilangkan oksigen.
- Kelas C : Kebakaran yang terjadi karena alat-alat yang
beraliran listrik dan penggunaan air untuk jenis kebakaran
yang sangat berbahaya. Oleh karena itu maka sarana
pemadaman yang sebaiknya digunakan adalah jenis
karbondioksida.
e. Jagalah agar tempat pekerjaan selalu rapi. Tempat kerja yang
tertib dan rapi akan mengurangi bahaya terhadap api dan
kecelakaan.
f. Bila terdapat kemungkinan besar akan bahaya kebakaran,
sediakanlah alat pemadam api secukupnya.
g. Jika harus melakukan pengelasan atau membakar di dekat
bahan yang mudah terbakar, pindahkanlah bahan tersebut,
tutupilah dengan kain tahan api atau basahilah dengan air.
h. Cairan-cairan yang mudah terbakar, atau menyala harus
disimpan dalam kaleng-kaleng pengaman yang telah disetujui
dengan diberi tanda-tanda sebagaimana harusnya.
i. Taruhlah sobekan-sobekan kain yang berminyak di dalam tong
logam tertutup yang telah disetujui.
j. Jangan sekali-kali mencoba melakukan pekerjaan yang berupa
sumber percikan api di dekat lubang besar, selokan, lubang
masuk orang, parit atau ruangan tertutup dimana mungkin
terdapat gas yang mudah menyala. Tunggulah sampai selesai
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
28
pengujian yang dilakukan dengan menggunakn alat penunjuk
gas oleh bagian yang berwenang dan tempat kerja tersebut
telah dinyatakan aman untuk pekerjaan yang menggunakan
panas.
Pemakaian api terbuka tidak diperbolehkan, kecuali jika telah diberi
izin oleh pengawas yang bertanggung jawab.
5.1. ALAT PEMADAM KEBAKARANPeralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran /
kecelakaan kerja yang terdapat di PT. Danan Wingus sakti
diantaranya adalah :
- 4 Fire Extinguisher / APAR
- Air PAM
5.2. LANGKAH – LANGKAH PENANGGULANGAN BAHAYAKEBAKARAN
a. Setiap karyawan yang melihat atau mengetahui kebakaran
harus memadamkannya dengan alat pemadam api ringan yang
telah tersedia di daerah kerjanya.
b. Pada saat yang sama, karyawan tersebut harus memberitahu
karyawan lain yang ada disekitarnya untuk melaporkan dan
menguhubungi satuan pemadam kebakaran.
c. Selama satuan pemadam kebakaran belum tiba di lokasi
kebakaran, adalah kewajiban karyawan terdekat yang dipimpin
oleh pejabat senior mengkoordinasikan pemadaman.
d. Setibanya di lokasi kebakaran, satuan pemadam kebakaran
akan mengambil alih coordinator pemadaman bekerja sama
dengan atau dibantu karyawan lainnya. Bila kebakaraan diduga
menimbulkan bahaya lain sepertinya terlepasnya zat radioaktif
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
29
atau kecelakaaan manusia wajib bekerja sama dengan bidang
K3.
e. Sementara itu petugas pengamanan yang lain dengan alat
komunikasi yang ada segera melaporkan kepada kepala kantor,
kepala satlak DAMKAR, dan kepala bidang K2 bahwa telah
terjadi kebakaran.
f. Kepala satlak DAMKARsetibanya di lokasi kebakaran segera
mengambil alih komando pengendalian pemadam dengan
mengerahkan seluruh unit teknis yang ada dibawahnya dibantu
Unit Teknis Pemadam dari sektor lain yang telah siap.
g. Bila api menjalar keluar lokasi kerja maka kepala kantor
sebagai penanggung jawab keselamatan mengerahkan dan
mengendalikan kekuatan yang ada dengan meminta bantuan
dari Unit Pemadam Kebakaran terdekat untuk melakukan
pemadaman. Ketua SatLak selalu mengikuti dan mengevaluasi
tingkat bahaya yang mungkin terjadi akibat kebakaran.
h. Setelah kebakaran dapat dikuasai dan api dapat dipadamkan
Unit Pemadam meneliti daerah tersebut dengan seksama untuk
mengetahui apakah masih ada sisa api atau tidak. Sementara
itu SatLak Proteksi Radiasi mengecek paparan radiasi di
daerah TKP dan mengecek kontaminasi Petugas.
i. Setelah api benar-benar padam, maka SatLak DAMKAR
melakukan evaluasi.
6. PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADAKECELAKAAN KERJAKesehatan adalah hal yang utama daalam
kehidupan.Dengan kesehatan yang terjaga, manusia dapat
melakukan segala aktifitas.Berbagai upaya dilakukan agar tetap
sehat mulai dari menjaga kebersihan sasmpai pergi ke dokter
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
30
untuk mendapatkan pelayanan ketika sakit.Pentingnya kesehatan
seperti bunyi diatas yang dituangkan pada peraturanMenteri
Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No. PER15/MEN/VIII/2008
twntang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di tempat
kerja pada bab 2, pasal 3, ayat 1 & 2.
Oleh karena itu pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakan
(P3K) atau First Aid Training (FAT) atau Pelatihan Pertolongan
Pertama Gawat Darurat (PPGD) merupakan pelatihan yang
diberikan kepada setiap orang, baik petugas kesehatan maupun
orang awam dalam menanggulangi suatu keadaan yang
mengancam nyawa dengan situasi yang terbatas dan segera.
Sehingga upaya dalam memberikan pertolongan ringan maupun
berat yang membutuhkan pertolongan segera agar tidak berakibat
fatal.
Pelatihan ini ditujukan, agar dapat melakukan tindakan awal
dalam pertolongan kepada orang disekitar yang mengalami
kecelakaan.Agar para karyawan bisa melakukan tindakan sebagai
pertolongan pertama ketika orang-orang di sekitarnya mengalami
kecelakaan atau masalah terhadap penyakit seseorang.
A. TUJUAN PELATIHAN
- Memberikan pengetahuan proses memberikan pertolongan
pertama.
- Memberikan pengetahuan teknik-teknik pemberian
pertolongan sesuai dengan kondisi korban.
- Memahami pelaksanaan evakuasi korban kecelakaan kerja
secara tepat dan benar.
B. PROGRAM PELATIHAN
1. Peraturan perundangan yang berkaitan dengan
pertolongann pertama pada kecelakaan (P3K).
2. Dasar-dasar kesehatan kerja.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
31
3. Dasar-dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
4. Pemeriksaan primer dan pemeriksaan sekunder.
5. Anatomi dan faal tubuh manusia.
6. Pedoman penyediaan fsilitas P3K.
7. Alat dan perlengkapan pertolongan pertama.
8. Pembalutan dan pembidaian.
9. Pemeriksaan nadi dengan akurat.
10. Bahaya dan penanganan terhadap sengatan panas,
keracunan, paparan bahan kimia, kejang-kejang.
11. Gangguan local dan tindakan pertolongannya.
12. Luka mulut, hidung, pipi, mata, pperut, kepala, punggung,
dada, dll.
13. Luka bakar listrik, tegangan tinggi.
14. Syok dan pingsan: penyebab, gejala dan penanganannya.
15. Ganguan kesadaran dan tindakan pertolongannya.
16. Gangguan peredaran darah dan tindakan pertolongannya.
17. Keracunan, termasuk gigitan dan sengatan binatang
berbisa.
18. Penyakit-penyakit darurat: serangan jantung, stroke,
epilepsy, diare.
19. Gangguan akibat suhu ekstrem : kelelahan panas, heat
stroke, hyportemia.
20. Evakuasi korban (prosedur dan cara pengangkutan korban).
21. P3K pada keadaan tertentu (P3K pada kecelakaan di ruang
tertutup/terbatas P3K sengatan listrik).
22. Teori, praktek, dan simulasi.
6.1. PROSEDUR PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMAPADA KECELAKAAN KERJA
A. Pelaksanaan P3K
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
32
1. Tindakan yang harus dilakukan segera dan selau diarahkan
untuk penyelamatan hidup
2. Tindakan yang dapat dilakukan kemudian untuk
pencegahan cacat dan menghindari kondisi korban
memburuk.
B. Tindakan yang tak boleh dilakukan (dilarang) :
1. Tindakan yang membahayakan hidup.
2. Tindakan yang memperburuk korban.
3. Tindakan yang dapat menimbulkan cacat dikemudian hari.
C. Rencana pertolongan harus mempertimbangkan bagaimana
1. Mempertahankan hidup korban, (periksa keadaan umum)
2. Mengurangi penderitaan (perlu diteliti keadaan local).
3. Mencegah pengotoran luka dan penderitaan lebih lanjut.
4. Secepat mungkin mengirim korban kepetugas kesehatan
setempat.
D. Urutan tindakan P3K pada umumnya :
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban dari tempat berbahaya
3. Lakukan tindakan untuk mengatasi :
- Gangguan pernafasan
- Gangguan pendarahan
- Gangguan kesadaran
E. Segera lakukan pertolongan yang lebih sempurna, dengan
sarana yang tersedia
F. Apabila korban sadar, langsung beritahukan dan tenangkan
korban
G. Tindakan terhadap korban tak sadar/pingsan
1. Langkah-1:Tentukan korban sadar/tidak. Dengan memanggil
atau mengguncangkan bahu dengan sedikit keras, jika tak
ada reaksi berarti tak sadar.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
33
- Bila korban sadar, segeralah berikan pertolongan
pertama yang diperlukan atau panggil petugas medis
atau bawa ke RS.
- Bila korban tiddak sadar :
a. Mintalah pertolongan bila tak yakin bisa
menanganinya
b. Angkat korban ketempat teduh dan sirkulasi udaranya
baik
c. Letakkan korban dalam posisi telentang, tanpa bantal
d. Longgarkan semua pakaian yang mengikat
e. Bukalah jalan pernafasannya
2. Langkah-2 :Apabila korban tak sadar, dan posisi telah di
telentangkan, jalan pernafasan terbuka, serta anda yakin
tidak ada benturan (trauma) pada leher :
a. Berlututlah disamping korban,
b. Dengan sastu tangan pada dahi korban,
tengahdahkan kepalanya sejauh mungkin ke
atas.
c. Dengan tangan yang lain, tunjang dagu
korban.
3. Langkah-3:Periksalah apakah korban bernafas. Bila korban
tidak bernafas :
a. Pertahankan kepala korban mengadah
tunjang dagu
b. Letakkankepala anda dekat hidung dan
mulut korban dan perhatikan dadanya.
c. Perhatikan, dengar dan rassakan pernafasan
korban.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
34
4. Langkah berikutnya, ikutilah prosedur tindakan bantuan
pernafasan dan penekanan jantung (Resusitasi Jantung
Paru/RJP).
6.2. PERTOLONGAN BANTUAN PERNAFASAN BUATANa. Bantuan pernafasan dan penekanan jantung dari luar
(Resusitasi Jantung Paru/ RJP), harus diberikan kepada
korban jika geraak dan denyut naditelah berhenti. Sebab,
seseorang dapat meningal jika terjaadi kegagalan salah
satu dari :
1. Sistem susunan saraf pusat (SSP), atau
2. System pernafasan, atau
3. System kardiovaskuler
b. Metode RJP 3-fase dan 9-langkah, federasi masyarakat
ahli anestesi dunia dan asosisasi jantung amerika
mengembangkan metode RJP dengan urutan terdiri dari
3-fase dan 9-langkah
c. Fase I : bantuan hidup dasar, sebaiknya bisa dilakukan
oleh orang awam, diberikan kepada korban yang tiba-
tiba kolaps, tingkat kesadaraannya harus segera
ditentukan. Bila tak ada nafas spontan, korban diletakkan
dalam posisi telentang. Bila korban bernafas spontan
dan adequate, letakkan dalam posisi miring (sisi) stabil.
Langkah A : (Airway Control/penguasaan
jalanpernafasan). Sumbatan jalan nafas oleh
lidah/lendir/darah yang menutupi dinding ke
rongkongan (posterior pharyngs) haarus diatasi sebelum
resusitasi dilakukan.Oleh karena ittu harus dijaga agar
jalan nafas tetap terbuka.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
35
Langkah B : (breathing/pernafasan).Bila korban tidak
bernafas (tidak ada pergerakan dada dan perut, maupun
hembusan lewat hidung/mulut atau tak ada uanp air pada
cermin periksa), berikanlah pernafasan buatan dari mulut ke
mulut atau dari hidung ke mulut. Alat bantu pernafasan
dengan balon dan sungkup muka boleh dipakai hanya oleh
personil medis atau yang terlatih. Setelah jalan nafas
terbuka, penolong hendaaklah segera menilai apakah
korban bernafas spontan.Bila pernafasan spontan,
maka tidak diperlukan bantuan ventilasi.
LANGKAH C : (Circulation/sirkulasi) Tidak adannya nadi
yang teraba pada urat nadi besar/leher merupakan tanda
henti jantung. Pengadaan sirkulasi buatan dengan kompresi
dengan kompresi jantung dari dada luar serta penghentian
pendarahan serta posisi untuk mengatasi sshok (gugat)
diperlukan pada keadaa gawat ini.
d. Fase II : Bantuan hidup lanjut harus dilakukan tenaga
professional
LANGKAH D : (Drugs and fluids/ pemberian obatan dan
cairan)
LANGKAH E : (Electro Cardiography)
LANGKAH F : (Fibrillation Treatment)
e. Fase III : Bantuan hidup jangka lama (perawatan pasca
resusitasi), harus dilakukan oleh tenaga professional.
LANGKAH G : (Gauging), yaitu member terapi secara
kausal dan menemukan seberapa jauh korban dapat
ditolong.
LANGKAH H : (human Mentation/resusitasi syaraf pusat)
LANGKAH I : (Intensive Care)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
36
7. SISTEM MANAJEMEN PENANGANAN BARANGA. Pemesanan Barang
Pemesan sebuah barang ke supplier biasanya menggunakn
surat permohonan pemesanan barang dimana user
membuatkan surat yang disebut “PO” (Purchase Order) adapun
yang harus diperhatikan dalam PO tersebut :
- Harus memakai kop surat perusahaan yang asli
- Mempunyai nomor PO yang jelas sehingga dapat diproses
pada saat penagihan nanti
- Ditanda tangani oleh pihak yang berwenang di perusahaan
tersebut.
- Dapat berupa fotocopy melalui fax tetapi aslinya diserahkan
kepada pihak supplier untuk proses penagihan.
Setelah PO diterima oleh supplier, maka langsung ditindak
lanjuti oleh supplier untuk pemesanan dan pengiriman barang
ke pihak principal / pabrikasi / perakitan yang sesuai dengan
permintaan pada PO tersebut. Perlu diperhatikan bahwa
principal / pabrikasi / perakitan tidak berhubungan dengan user
langsung dan perlu tindakan-tindakan sebagai berikut :
- Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya apa
yang dibutuhkan oleh user kepada principal / pabrikasi /
perakitan.
- Meminta datadata penunjang agar proses pengiriman
barang dapat diproses lebih lanjut.
B. Pengiriman Barang Melalui Jalur Laut atau Udara
Pengiriman barang biasanya menggunakan jalur laut atau
udara untuk itu supplier sendiri menggunakan biro jasa
pengiriman barang yang ditentukan oleh supplier. Adapun yang
perlu diperhatikan oleh supplier adalah :
- Memberikan jadwal sesuai dengan PO
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
37
- Menghubungi biro jasa pengiriman barang / ekspedisi
melalui alat komunikasi seperti : telepon, fax, atau e-mail
untuk mendapat informasi yang akurat tentang keberadaan
barang.
C. Cara Menangani Barang
Semua barang-barang harus disusun dengan baik dan teratur
sedemikian rupa agar tidak merosot atau jatuh. Gang-gang,
tangga-tangga dan jalanan-jalanan harus dijaga agar selalu
bersih supaya karyawan dan alat-alat dapat bergerak dengan
aman dan dapat dipergunakan sebagai jaln keluar / masuk
dalam keadaan darurat.
2. Pengangkatan Barang dengan Tangan
Mengangkat barang dengan tangan merupakan pekerjaan
sehari-hari. Akan tetapi apabila melalukan pengangkatan
tanpa perhitungan atau dilakukan dengan cara yang salah
akan menimbulkan cidera otot, penyakit tulang punggung
dan hernia. Untuk menghindari terjadinya cidera tersebut,
berikut disampaikan bagaimana cara mengangkat barang
yang benar :
- Renggangkan kaki, yang satu lebih dekat kepada benda
yang akan di angkat, dan kaki lainnya berada di
belakang benda
- Lakukan posisi jongkok dengan tulang belakang lurus,
namun bukan vertical.
- Gunakan sarung tangan bila menangani barang-barang
yang kasar atau terdapat serpihan.
- Pegang benda tersebut dengan kedua tangan (telapak
tangan) dan jangan dengan jari.
- Lipat siku guna mendapatkan tenaga yang lebih kuat.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
38
- Konsentrasikan berat badan pada kedua kaki dan
mengankat dengan kaki, usahakan punggung lurus dan
jangan menggunakan otot pumggumg.
- Memutar tubuh ketika sedang mengankat barang
biasanya akan berakibat denagn sakit punggung. Hal ini
bisa dihindari dengan memutar kaki yang berada pada
posisi lebih di depan ke arah yang diinginkan.
- Sebelum diangkat, ambil keputusan ke arah mana
barang tersebut akan dibawa tanpa adanya halangan.
- Dapatkan perkiraan berat barang yang akan diangkat.
Jika barang sangat berlebihan atau tidak dapat diangkat
sendirian, anda harus mencari bantuan.
3. Mengangkat Barang dengan Alat.
Alat-alat dibuat untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
aman dan ekonomis namun keselamatan dalam pemakaian
alat-alat tersebut tergantung kepada operator dari alat-alat
tersebut.
4. Mesin Derek.
Operator mesin penggerak utama pada saat mulai bertugas
harus memeriksa dan memastikan bahwa :
- Ruang operator bersih dari minyak, pelumas dan kotoran
lainnya.
- Semua sarana pemberi peringatan dini seperti klakson,
bel, emergency stop, dan sistem komunikasi lainnya
harus benar-benar berfungsi denagn baik.
- Satu unit alat pemadam ringan yang berkapsitas minimal
5 lbs, jenis tepung kering atau carbon dioxide harus
ditempatkan di cabin pada setiap unit crane.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
39
- Petunjuk muatan yang aman, radius, rem-rem, lampu,
tombol pembatas boom stop dan sebagainya harus
dalam keadaan baik.
- Semua peralatan yang rusak harus segera diberitahukan
kepada pengawas untuk dilakukan penggantian sebelum
orang tersebut digunakan.
- Tempat-tempat yang terjangkau oleh radius perputaran
semua mesin Derek (crane) harus diberi peringatan guna
mencegah agar para karyawan tidak memasuki daerah
radius tersebut, dengan demikian karyawan tidak dapat
kejatuhan benda yang diangkat.
- Semua pancing (hook) harus dilengkapi dengan kunci
pengaman (safety latch).
- Semua mengangkat, berat dan keseimbangan dari
keseluruhan beban harus ditetapkan. Pastikan bahwa
alat pengangkat yang digunakan tidal melebihi kapasitas
daya angkat crane itu sendiri.
- Hanya karyawan berwenang saja yang diperbolehkan
untuk melakukan sentakan yang tiba-tiba. Sentakan
pada muatan yang sedang diangkat akan menyebabkan
terjadinya penambahan beban. Angkat dan turunkanlah
barang-barang muatan dengan perlahan-lahan.
- Hanya Operator Crane yang berwenang saja yang boleh
mengoperasikan crane. Pada saat mengoperasikan
crane, SIO (surat Izin Mengoperasikan) harus selalu
dibawa oleh operator.
- Mesin harus selalu dimatikan apabila sedang diberi
pelumas, ditambah bahan bakarnya atau bila seseorang
sedang mengerjakan bagian yang bergerak.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
40
- Jangan sekali-kali mengangkat dua atau lebih muatan
yang terpisah dalam satu kali pengangkatan meskipun
berat muatannya masih dalam batas kemampuan
kapasitas pengangkatan.
- Jangan penggunakan boom untuk melakukan penarikan
muatan ke samping.
- Pada saat akan melakukan pengangkatan, aturlah posisi
crane sedemikian rupa pada posisi yang aman. Lakukan
posisi pengangkatan dari titik lemah ke titik terkuat.
- Gunakan sling yang sesuai dengan jenis muatan yang
diangkat.
- Jangan menggunakan sling yang sudah aus untuk
mengikat muatan.
5. Forklift
b. Ketentuan Umum
Penanganan yang kasar dan pengoperasian secara
sembarang sangat dilarang. Mengoperasikan forklift tidak
diperbolehkan tanpa fasilitas yang memadai. Forklift
tidak boleh digunakan untuk transportasi karyawan.
Jangan melampaui kecepatan yang disarankan atau
yang aman. Hanya operator forklift berwenang saja yang
boleh mengoperasikan forklift. Pada saat
mengoperasikan forklift, SIO (Surat Izin Operasi) harus
selalu dibawa oleh operator.Karyawan tidak
bolehmelakukan kegiatan pada forklift, seperti :
- Naik pada fork / garpunya.
- Berada pada jalur dimana forklift lewat, atau di bagian
mana saja membahayakan.
- Melewati, bekerja atau berada pada bagian
mengangkat baik ada muatannya, maupun kosong.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
41
Operator forklift harus memeriksa forklift sebelum
memakainya atau setidaknya satu shift. Memperhatikan
secara khusus akan fungsi ban, aki, rem, mekanisme
kemudi, sistem angkat (lift system seperti : rantai, kawat /
kabel, garpu / fork dan tombol), pengontrol, full lines,
klakson, lampu, dan sistem pendingin.
Jika kelihatan tidak aman, laporkan segera kepada
Supervisor work shop. Forklift tidak boleh digunakan
sebelum diperbaiki atau dirasa aman untuk dioperasikan.
Selama Pengoperasian Forklift berlangsung karyawan
atau pekerja wajib memelihara dan menjaga, seperti :
- Menjaga selalu control yang baik setiap saat.
- Menjaga selalu kecepatan forklift yang aman di area
kerja.
- Perlahan-lahan jika dipersimpangan dan bunyikan
klakson bila ada sesuatu di depan.
- Operator forklift harus melihat petunjuk arah jalan dan
tidak bergerak sampai orang ataupun benda yang
merintangi sudah tidak ada lagi.
- Jangan mengemudi ke arah seseorang yang di
belakangnya ada obyek yang tidak bergerak,
sehingga dia tertahan /terperangkap antara forklift
dengan obyek itu.
- Jika barang yang diangkut menghalangi pandangan,
operator forklift harus menyeret / menarik beban
tersebut.
- Saat berjalan pada jalur yang sama dengan
kendaraan lain, jangan menyalip di persimpangan
jalan, jalan buntu, ataupun di daerah yang berbahaya.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
42
- Menjaga jarak yang aman antara forklift dengan
kendaraan yang lain pada jalur yang sama.
- Selalu menjaga posisi gigi pada posisi yang serendah
mungkin.
- Selalu pelan-pelan jika menaiki / menuruni lereng.
- Pada saat menaiki / menuruni lereng dengan
kemiringan lebih dari 10 derajat, kemudian truk yang
ada bebannya dengan fork / garpu yang miring.
- Pada semua lereng, beban muatan harus dimiringkan
/ bertumpu ke belakang jika memungkinkan ; fork /
garpu dinaikkan hanya jika diperlukan untuk
membersihkan permukaan jalan.
c. Alat angkut forklift tanpa Pengawasan (Di luar
pandangan Operator)
Pada saat forklift akan ditinggalkan tanpa pengawasan
dari operator hal-hal yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut :
- Matikan power, gunakan rem tangan, arahkan tiang
ke posisi fork / garpu berada di bawah dan roda
belakang dan depan sudah tertahan / diganjal.
- Atau tinggalkan kendaraan forklift pada posisi hidup
hanya jika remnya sudah terpasang. Tiang terarah ke
posisi vertical, fork / garpu berada pada posisi rendah
/ dibawah dan roda depan / belakang sudah tertahan
/ diganjal.
- Alat pengangkut beban sudah berada pada posisi
rendah.
- Sudah menetralisir sistem controlnya.
- Rem sudah terpasang.
- Ban sudah tertahan / diganjal.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
43
D. Prosedur Mengoperasikan Forklift dan Kendaraan Perusahaan.
1. Operator / pengemudi / sopir akan menjalani masa
percobaan 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan. Apabila berhasil,
operator / pengemudi / sopir tersebut harus :
- Sebelumnya mempunyai SIM yang masih berlaku dan
SKKB dari Kepolisian.
- Mengemudi dengan hati-hati dan mentaati peraturan lalu
lintas / hokum yamg berlaku.
- Taati peraturan rambu-rambu lalu lintas.
- Memakai sabuk pengaman.
- Gunakan hanya kendaraan Perusahaan yang diizinkan.
- Memiliki pengetahuan dasar tentang mesin kendaraan,
bensin atau diesel power.
- Bersihkan dan rawat kendaraan dengan cara yang tepat,
setiap waktu.
- Tidak mengizinkan untuk menumpang.
- Dalam keadaan apapun jangan meninggalkan
kendaraan, kecuali dalam pengawasan.
- Melaporkan setiap kecelakaan sesegera mungkin.
- Melaporkan setiap dampak ketidak efisienan keamanan
sesegera mungkin ke atasan.
- Pastikan kendaraan diservis sesuai dengan jadwal
tetapnya
- Jangan mengendarai dalam keadaan mabuk.
- Tidak mengangkut barang yang mudah terbakar tanpa
persetujuan dari atasannya.
- Memeriksa kendaraan sebelum digunakan, dan setiap
kekurangan harus segera diperbaiki / direparasi dengan
tepat.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
44
- Tidak mengangkut barang-barang illegal / melanggar
hokum.
Semua kendaraan harus sudah dilengkapi dengan
peralatan untuk keadaan darurat seperti :
Peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Segitiga merah pantul cahaya.
Pemadam kebakaran untuk jenis kendaraan tertentu.
Ban cadangan.
Kunci-kunci
2. Penanganan barang-barang tubular / pipa dan peralatan
berat perusahaan
Forklift dipakai oleh operator forklift yang bertugas untuk
memindahkan pipa, jika menggunakan crane, maka operator
crane lah yang bertugas. Pengemudi truk komersial hanya
dimnta untuk mengamati sampai seluruh muatan sudah
termuat / dibongkar dari truk.Apabila bantuan dibutuhkan
dari karyawan, maka harus ada meeting untuk pengarahan
sebelum kerja yang membicarakan mengenai petunjuk-
petunjuk kerja dan semua karyawan diharuskan hadir.
E. Pengiriman Barang Langsung ke user / Pemilik Barang
Barang yang tiba digudang tempat dimana penitipan sementara
setelah proses dari petugas bea cukai maka supplier segera
mengirimkan langsung ke user melalui jalur darat atau
menggunakan truk. Sebelum barang tersebut diterima oleh user
/ pemilik barang maka tindakan supplier adalah :
- Menghubungi biro pengiriman barang / ekspedisi tentang
keberadaan barang.
- Melihat / memeriksa keaddan barang apakah sesuai dengan
dokumen pengiriman.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTALINGKUNGAN (K3L) PT. DANAN WINGUS SAKTI
45
- Menyediakan alat angkut sesuai dengan keadaan berat
barang.
- Menginformasikan kepada user /pemilik barang untuk
pengiriman.
F. Pengecekan Barang dan Serah Terima Barang
Apabila barang sudah tiba di tangan user maka yang harus
diperhatikan oleh pihak supplier adalah:
- Menunjukkan surat jalan atau surat penerimaan barang
(dengan lampiran fotocopy PO).
- Bersama-sama mengecek barang yang sudah sesuai
dengan PO dan barang dalam keadaan utuh dan baik
- Mintalah tanda tangan, nama jelas berikut nomor telepon
yang akan menerima barang sehingga dapat dipertanggung
jawabkan.
- Jika perlu, pihak yang berhak untuk menanda tangani
barang tersebut tidak ada maka diwakilkan.