pbl

download pbl

of 31

Transcript of pbl

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Aktivitas Fisik

Artikel PenelitianDisusun untuk memenuhi nilai tugas praktikum SPSS

Jelita Sihombing102011027

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA2015

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Aktivitas FisikJelita Sihombing*

ABSTRAKAktivitas fisik dapat di definisikan sebagai gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Aktivitas fisik dibagi menjadi dua yaitu aktivitas fisik internal dan aktivitas fisik eksternal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik adalah jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan dan gula darah sewaktu. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat hubungan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian yang dipakai adalah studi analitik dengan pendekatan studi kros-seksional. Pengambilan sample dilakukan dengan metode simple random sampling dari populasi. Variabel terikatnya adalah aktivitas fisik, sedangkan variabel bebasnya adalah jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan, dan gula darah sewaktu. Data dianalisa dengan uji korelasi, chi-square dan anova dengan menggunakan program SPSS. Setelah dilakukan uji statistik, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan jenis kelamin, usia, tinggi badan dan berat badan (p>0.05), namun ada hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan gula darah sewaktu (p 0.05), but no statistically significant association between physical activity when blood sugar (p 5 harus lebih dari 20%. Bila tetap digunakan akan terjadi bias, sehingga banyak Ho ditolak. Tabel berisi 2 faktor. Jumlah baris-kolom (B x K)

Tabel 11. Uji chi-square aktivitas fisik dan jenis kelamin

Case Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

AktivitasFisik * Sex11049.3%11350.7%223100.0%

Tabel 12. Uji chi-square aktivitas fisik dan jenis kelamin

AktivitasFisik * Sex Crosstabulation

SexTotal

PerempuanLaki-laki

AktivitasFisikRendahCount7512

Expected Count7.14.912.0

% within AktivitasFisik58.3%41.7%100.0%

% within Sex10.8%11.1%10.9%

SedangCount251843

Expected Count25.417.643.0

% within AktivitasFisik58.1%41.9%100.0%

% within Sex38.5%40.0%39.1%

TinggiCount332255

Expected Count32.522.555.0

% within AktivitasFisik60.0%40.0%100.0%

% within Sex50.8%48.9%50.0%

TotalCount6545110

Expected Count65.045.0110.0

% within AktivitasFisik59.1%40.9%100.0%

% within Sex100.0%100.0%100.0%

Tabel 13. Uji chi-square aktivitas fisik dan jenis kelamin

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square.038a2.981

Likelihood Ratio.0382.981

Linear-by-Linear Association.0291.866

N of Valid Cases110

a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,91.

Hasil dari penelitian dengan tabel 3x2 didapatkan bahwa dengan menggunakan uji chi-square ada 1 sel yang expectednya kurang dari 5 dengan nilai minimum expectednya adalah 4.91. Oleh sebab itu syarat uji chi-square ditolak dan digunakan uji lainnya yaitu dengan menggunakan uji korelasi. Tabel 14. Uji korelasi aktivitas fisik dan jenis kelamin

Descriptive Statistics

MeanStd. DeviationN

Sex.4091.49392110

AktivitasFisik1.3909.67858110

Tabel 15. Uji korelasi aktivitas fisik dan jenis kelamin

Correlations

SexAktivitasFisik

SexPearson Correlation1-.016

Sig. (2-tailed).867

N110110

AktivitasFisikPearson Correlation-.0161

Sig. (2-tailed).867

N110110

Dengan menggunakan uji korelasi didapatkan hasil dari penelitian adalah arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi lemah (r=-0.016) dengan (p=0.867). Hipotesis awal (Ho), yaitu tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan jenis kelamin. Hipotesis diterima, karena terlihat bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan jenis kelamin (Sig. > 0.05).

Tabel 16. Uji chi-square aktivitas fisik dan umur

Case Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

AktivitasFisik * Umur2kat11049.3%11350.7%223100.0%

Tabel 17. Uji chi-square aktivitas fisik dan umur

AktivitasFisik * Umur2kat Crosstabulation

Umur2katTotal

MudaTua

AktivitasFisikRendahCount4812

Expected Count4.17.912.0

% within AktivitasFisik33.3%66.7%100.0%

% within Umur2kat10.5%11.1%10.9%

SedangCount123143

Expected Count14.928.143.0

% within AktivitasFisik27.9%72.1%100.0%

% within Umur2kat31.6%43.1%39.1%

TinggiCount223355

Expected Count19.036.055.0

% within AktivitasFisik40.0%60.0%100.0%

% within Umur2kat57.9%45.8%50.0%

TotalCount3872110

Expected Count38.072.0110.0

% within AktivitasFisik34.5%65.5%100.0%

% within Umur2kat100.0%100.0%100.0%

Tabel 18. Uji chi-square aktivitas fisik dan umur

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square1.570a2.456

Likelihood Ratio1.5832.453

Linear-by-Linear Association.8641.353

N of Valid Cases110

a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,15.

Hasil dari penelitian dengan tabel 3x2 didapatkan bahwa dengan menggunakan uji chi-square ada 1 sel yang expectednya kurang dari 5 dengan nilai minimum expectednya adalah 4.15. Oleh sebab itu syarat uji chi-square ditolak dan digunakan uji lainnya yaitu dengan menggunakan uji korelasi.

Tabel 19. Uji korelasi aktivitas fisik dan umurDescriptive Statistics

MeanStd. DeviationN

AktivitasFisik1.3909.67858110

Umur2kat.6545.47769110

Tabel 20. Uji korelasi aktivitas fisik dan umurCorrelations

AktivitasFisikUmur2kat

AktivitasFisikPearson Correlation1-.089

Sig. (2-tailed).355

N110110

Umur2katPearson Correlation-.0891

Sig. (2-tailed).355

N110110

Dengan menggunakan uji korelasi didapatkan hasil dari penelitian adalah arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi lemah (r=-0.089) dengan (p=0.355). Hipotesis awal (Ho), yaitu tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan umur. Hipotesis diterima, karena terlihat bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan umur (Sig. > 0.05).

Tabel 21. Uji chi-square aktivitas fisik dan tinggi badan

Case Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

AktivitasFisik * TB_2kat11049.3%11350.7%223100.0%

Tabel 22. Uji chi-square aktivitas fisik dan tinggi badan

AktivitasFisik * TB_2kat Crosstabulation

TB_2katTotal

PendekTinggi

AktivitasFisikRendahCount7512

Expected Count5.66.412.0

% within AktivitasFisik58.3%41.7%100.0%

% within TB_2kat13.7%8.5%10.9%

SedangCount182543

Expected Count19.923.143.0

% within AktivitasFisik41.9%58.1%100.0%

% within TB_2kat35.3%42.4%39.1%

TinggiCount262955

Expected Count25.529.555.0

% within AktivitasFisik47.3%52.7%100.0%

% within TB_2kat51.0%49.2%50.0%

TotalCount5159110

Expected Count51.059.0110.0

% within AktivitasFisik46.4%53.6%100.0%

% within TB_2kat100.0%100.0%100.0%

Tabel 23. Uji chi-square aktivitas fisik dan tinggi badan

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square1.060a2.589

Likelihood Ratio1.0612.588

Linear-by-Linear Association.0701.792

N of Valid Cases110

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,56.

Hasil dari penelitian dengan tabel 3x2 didapatkan bahwa dengan menggunakan uji chi-square ada 0 sel yang expectednya kurang dari 5 dengan nilai minimum expectednya adalah 5.56. Oleh sebab itu syarat uji chi-square ditolak dan digunakan uji lainnya yaitu dengan menggunakan uji korelasi.

Tabel 24. Uji korelasi aktivitas fisik dan tinggi badan

Descriptive Statistics

MeanStd. DeviationN

AktivitasFisik1.3909.67858110

TB_2kat.5364.50096110

Tabel 25. Uji korelasi aktivitas fisik dan tinggi badan

Correlations

AktivitasFisikTB_2kat

AktivitasFisikPearson Correlation1.025

Sig. (2-tailed).793

N110110

TB_2katPearson Correlation.0251

Sig. (2-tailed).793

N110110

Dengan menggunakan uji korelasi didapatkan hasil dari penelitian adalah arah korelasi positif dan kekuatan korelasi lemah (r=0.025) dengan (p=0.793). Hipotesis awal (Ho), yaitu tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan tinggi badan. Hipotesis diterima, karena terlihat bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan tinggi badan (Sig. > 0.05).

Tabel 26. Uji chi-square aktivitas fisik dan berat badan

Case Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

AktivitasFisik * BB_2kat11049.3%11350.7%223100.0%

Tabel 27. Uji chi-square aktivitas fisik dan berat badan

AktivitasFisik * BB_2kat Crosstabulation

BB_2katTotal

RendahTinggi

AktivitasFisikRendahCount21012

Expected Count4.08.012.0

% within AktivitasFisik16.7%83.3%100.0%

% within BB_2kat5.4%13.7%10.9%

SedangCount172643

Expected Count14.528.543.0

% within AktivitasFisik39.5%60.5%100.0%

% within BB_2kat45.9%35.6%39.1%

TinggiCount183755

Expected Count18.536.555.0

% within AktivitasFisik32.7%67.3%100.0%

% within BB_2kat48.6%50.7%50.0%

TotalCount3773110

Expected Count37.073.0110.0

% within AktivitasFisik33.6%66.4%100.0%

% within BB_2kat100.0%100.0%100.0%

Tabel 28. Uji chi-square aktivitas fisik dan berat badan

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square2.239a2.327

Likelihood Ratio2.4192.298

Linear-by-Linear Association.2091.648

N of Valid Cases110

a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,04.

Hasil dari penelitian dengan tabel 3x2 didapatkan bahwa dengan menggunakan uji chi-square ada 1 sel yang expectednya kurang dari 5 dengan nilai minimum expectednya adalah 4.04. Oleh sebab itu syarat uji chi-square ditolak dan digunakan uji lainnya yaitu dengan menggunakan uji korelasi.

Tabel 29. Uji korelasi aktivitas fisik dan berat badan

Descriptive Statistics

MeanStd. DeviationN

AktivitasFisik1.3909.67858110

BB_2kat.6636.47463110

Tabel 30. Uji korelasi aktivitas fisik dan berat badan

Correlations

AktivitasFisikBB_2kat

AktivitasFisikPearson Correlation1-.044

Sig. (2-tailed).650

N110110

BB_2katPearson Correlation-.0441

Sig. (2-tailed).650

N110110

Dengan menggunakan uji korelasi didapatkan hasil dari penelitian adalah arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi lemah (r=-0.044) dengan (p=0.650). Hipotesis awal (Ho), yaitu tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan berat badan. Hipotesis diterima, karena terlihat bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan berat badan (Sig. > 0.05).

Uji statistik yang terakhir dilakukan adalah dengan menggunakan uji anova. Dimana syarat nya adalah : Digunakan untuk menguji perbedaan antar 2 atau lebih nilai rata-rata dari populasi. Uji anova berdasarkan rasio varians. Masing-masing sampe independen. Distribusi populasi normal. Varians populasi sama. Sampel random.

Tabel 31. Uji anova aktivitas fisik dan gula darah sewaktuANOVA

AktivitasFisik

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups35.65854.6602.499.000

Within Groups14.53355.264

Total50.191109

Dengan menggunakan uji anova didapatkan hasil penelitian dengan nilai (p=0.00). Hipotesis awal (Ho), yaitu tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan gula darah sewaktu. Hipotesis ditolak, karena terlihat bahwa terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan gula darah sewaktu (Sig. < 0.05).

BAB VPEMBAHASAN

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada atau kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor resiko independen untuk penyakit kronis dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global. (WHO, 2010 Physical Activity in Guide to Community Preventive Services Web site, 2008).Aktivitas fisik menentukan kondisi kesehatan seseorang. Kelebihan energi karena rendahnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas. Oleh karena itu, angka kebutuhan energi individu disesuaikan dengan aktivitas fisik.

Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran energi secara sederhana yang sangat penting bagi pemeliharaan fisik, mental, dan kualitas hidup sehat

Aktivitas fisik dan angka metabolisme basal atau basal metabolic rate merupakan komponen utama yang menentukan kebutuhan energi. Angka metabolisme basal dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan.

Dari hasil analisa uji statistik diatas didapati bahwa yang berhubungan dengan aktivitas fisik adalah pengukuran kadar gula darah sewaktu. Apabila aktivitas fisik yang dilakukan secara intens dapat menurunkan kadar gula darah sewaktu didalam tubuh. Namun tidak terdapat hubungan aktivitas fisik dengan variabel lain seperti jenis kelamin, umur, tinggi badan dan berat badan.

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULANBerdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan antara lain: Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan jenis kelamin, umur, tinggi badan dan berat badan. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan gula darah sewaktu.

6.2. SARANSaran yang diberikan penulis untuk dihasilkan penelitian yang lebih baik adalah: Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan aktivitas fisik dengan jenis kelamin, umur, tinggi badan dan berat badan. Meningkatkan kesadaran dalam diri seseorang untuk mengupayakan terjadinya aktivitas fisik yang konsisten dan rutin dalam pelaksanaannya untuk melihat hubungan dengan kadar gula darah di dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA1. Mahardikawati VA, Roosita K. Physical activity, energy intake and nutritional status of women workers of tea plantation in PTPN VIII Bandung, west java. Institut Pertanian Bogor; Juli 2008; 3(2): 79-85.2. Fakhruddin H, Nisa K. Influence heart healthy gymnastics against fasting blood glucose levels at elderly in social and elderly institution tresna werdha natar south lampung.19