PBL
-
Upload
muhammad-arif -
Category
Documents
-
view
86 -
download
0
Transcript of PBL
5/12/2018 PBL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl5571fe8549795991699b8e8d 1/8
Selasa, 18 Januari 2011
Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik
Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan
oleh Kelompok 5 : Dewi Gustiana Putri
Irma Budiastuti
Ulfah Mutia Rani
PENDAHULUAN
Paradigma pembelajaran telah berubah dari pola lama, yaitu pembelajaran yang
berorientasi pada pendidik, instructor-centered instruction, ke arah pembelajaran yang berfokus pada peserta didik learner-centered instruction. Perubahan paradigma arah atau
kecenderungan pembelajaran ini akhirnya mengubah pola interaksi pembelajaran dalamkelas. Pola pembelajaran yang pertama menempatkan pendidik sebagai satu-satunya sumber
belajar, sebaliknya pada pola kedua menempatkan peserta didik sebagai fokus pembelajaran.Perubahan ini telah diilhami oleh adanya teori-teori dan pendekatan-pendekatan baru
dalam praktek pembelajaran dewasa ini. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk
menentukan kualitas proses pendidikan adalah melalui pendekatan sistem. Melalui
pendekatan sistem pembelajaran, kita bisa melihat berbagai aspek yang dapat mempengaruhi
keberhasilan suatu proses. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah dapat menjadi pilihan
metodik bagi para guru maupun dosen (pendidik).
Belajar berbasis masalah, atau yang lebih popular dengan Problem Based Learning
(PBL) adalah suatu metode atau cara pembelajaran, atau mungkin dalam pelatihan, yang
ditandai oleh adanya masalah nyata, a real world problems, sebagai sebuah konteks bagi para
pebelajar untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan. Perihal ini mencakup baik pengetahuan dan tindakan.
PEMBAHASAN
(POKOK LAPORAN BUKU)
Penulis : M. Taufiq Amir
Penerbit : Kencana Prenada Media Group
Tahun : 2009
Halaman : 150
5/12/2018 PBL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl5571fe8549795991699b8e8d 2/8
Ukuran : 15 x 23 cmBerat : 0.23 kg
ISBN : 978-979-1486-63-7Kategori : Pendidikan & Keguruan (Ilmu Pendidikan)
Ringkasan Isi Buku
Salah satu metode yang banyak diadopsi untuk pendekatan pembelajaran learner
centered dan yang memberdayakan pemelajar adalah metode Problem Based Learning
(PBL). PBL memiliki ciri-ciri seperti (Tan, 2003; Week & Kek, 2002); pemebelajaran
dimulai dengan pemberian µmasalah¶, biasanya µmasalah¶ memiliki konteks dengan dunia
nyata, pemelajar secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi
kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait
dengan µmasalah¶, dan melaporkan solusi dari µmasalah¶. Sementara pendidik lebih banyak
memfasilitasi. Ketimbang memberikan kuliah, ia merancang sebuah scenario masalah,
memberika clue- indikasi-indikasi tentang sumber bacaan tambahan dan berbagai arahan dan
saran yang diperlukan saat pemelanjar menjalankan proses. Meskipun bukanlah pendekatanyang sama sekali baru, penerapan metode PBL mengalami kemajuan yang pesat di banyak
perguruan tinggi dan berbagai disiplin ilmu di negara-negara maju (Tan, 2003).Sejak dipopulerkan di McMaster University Canada pada tahun 1970-an, metode PBL
terus berkembang (Marinick, 2006). Akhir-akhir ini perkembangan itu semakin nyataterutama karena beberapa hal berikut (Tan, 2004) : adanya peningkatan tuntutan untuk
menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, aksebilitas informasi dan ledakan pengetahuan, perlunya penekanan kompetensi dunia nyata dalam belajar, serta perkembangan
dalam bidang pembelajaran, psikologi, dan pedagodi.
Dunia praktik seperti dunia bisnis memang mengalami banyak perubahan-perubahan
yang akhirnya juga menuntut perubahan pada keluaran institusi pendidikan, seperti
pendidikan tinggi misalnya. Dalam hal ini, pendidikan tinggi harus membekali pemelajaranya
dengan sesuatu yang mereka butuhkan di masa datang, sepanjang hidupnya. Studi yang
menunjukkan tuntutan kalangan bisnis banyak menemukan bahwa untuk menjadi pemimpindan bisa bekerja dalam kelompok, orang perlu kemampuan memecahkan masalah. Mereka
juga harus mampu mengidentifikasi masalah, punya rasa tertarik pada aplikasi pengetahuan
atas masalah yang mereka hadapi sebagai profesional. Yang mendapatkan fokus penekanan
dalam proses PBL, seperti kata Peterson (2004), bukan saja pada saat pembelajaran itu
terjadi, tapi juga nantinya di masa datang, yakni kecakapan-kecakapan yang diperoleh akibat
proses itu. Apa (pengetahuan dan konten pembelajaran) yang diketahui pemelajar kurang
begitu penting dibandingkan bagaimana (kecakapan-kecakapan) ia mengetahuinya.Prinsip-prinsip metode PBL memang mendukung pemikiran di atas. Donalds Woods
(2000) menyebutkan PBL lebih dari sekedar lingkungan yang efektif untuk mempelajari pengetahuan tertentu. Ia dapat membantu pemelajar membangun kecakapan sepanjang
hidupnya dalam memecahan masalah, kerja sama tim, dan berkomunikasi. Lynda Wee (2002)
menyebutkan ciri proses PBL sangat menunjang pembangunan kecakapan mengatur dirisendiri (self directed), kolaboratif, berpikir secara metakognitif, cakap menggali informasi,yang semuanya relatif perlu untuk dunia kerja. Apa yang disampaikan Woods dan Wee di
atas menunjukan PBL sejalan dengan gagasan di pendidikan tinggi kini yang seharusnya
member penekanan partisipasi aktif pemelajar.
Proses PBL akan dapat dijalankan bila pengajar siap dengan segala perangkat yang
diperlukan. Pemelajar pun harus sudah memahami prosesnya, dan telah membentuk
kelompok-kelompok kecil. Umumnya, setiap kelompok menjalankan proses yang dikenal
dengan Proses 7 Langkah:
5/12/2018 PBL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl5571fe8549795991699b8e8d 3/8
y Langkah 1 : Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas.
Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam
masalah.
y Langkah 2 : Merumuskan Masalah.
Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-hubungan apa
yang terjadi di antara fenomena itu.
y Langkah 3 : Menganalisis masalah.Terjadi diskusi yang membahas informasi aktual, menjelaskan dan menganalisis
bersama anggota kelompok.
y Langkah 4 : Menata gagasan Anda dan secara sistematis menganalisisnya dengan dalam.
y Langkah 5 : Menginformasikan tujuan pembelajaran.
Kelompok dapat merumuskan tujuan pembelajaran karena kelompok sudah tahu
pengetahuan mana yang masih kurang, dan mana yang masih belum jelas.
y Langkah 6 : Mencari tambahan dari sumber yang lain (di luar diskusi kelompok).
y Langkah 7 : Mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat
laporan untuk dosen atau kelas.
Keunggulan PBL ada diperancangan masalah. Masalah yang diberikan haruslah dapatmerangsang dan memicu pemelajaran dengan baik. Masalah yang disajikan oleh pendidik
dalam proses PBL yang baik, memiliki ciri khas seperti berikut (Wee, Kek, 2002):1. Punya keaslian seperti didunia kerja.
2. Dibangun dengan memperhitungkan pengetahuan sebelumnya.3. Membangun pemikiran yang metakognitif dan konstruktif.
4. Meningkatkan minat dan motivasi pemelajar.5. Satuan acara perkuliahan (SAP) yang seharusnya menjadi sasaran mata kuliah tetap dapat
terliputi dengan baik.
Di atas telah dipaparkan sedikit ringkasan mengenai buku ³I novasi Pendidikan
Melalui Problem Based Learning ,́ untuk lebih jelasnya lagi akan dijelaskan bahwa setiap
bab berisikan: Bab 1 Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan
Dalam bab ini akan dibahas :
y Berbagai perubahan lingkungan pendidikan dan berbagai implikasinya di era pengetahuan(knowledge era)
y Bagaimana pembelajaran berorientasi pada pendidik (teacher centered) harus dianggap using
dan berganti ke wilayah yang berorientasi pada pemelajar (learner centered)
y Bagaimana pembelajaran yang berorientasi pada pemelajar akan membuat pemelajar itu
terberdayakan (empowered)
y Secara ringkas tentang metode Problem Based Learning (PBL), dan bagaimana karakter PBL
dapat memberdayakan pemelajar
Bab 2 PBL dan ³Masalah´ dalam Pembelajaran Dalam bab ini akan dibahas :
y Bagaimana ³masalah´ menjadi unsur penting utama dari pendekatan PBL
y Bagaimana pentingnya sebuah ³masalah´ dalam pembelajaran
y Bagaimana pendidik dapat merumuskan ³masalah´ yang akan diganakan dalam PBL
y Proses PBL secara lebih detail, termasuk tentang bagaimana 7 langkah proses PBL
diterapkan di dalam kelas
y Bagaimana dalamnya manfaat PBL bila proses yang dianjurkan terlaksana dengan baik
5/12/2018 PBL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl5571fe8549795991699b8e8d 4/8
Bab 3 Merancang ³Masalah´ dalam PBL
Dalam bab ini akan dibahas :
y Perancangan masalah dalam PBL serta mengapa keunggulan PBL ada pada aspek ini
y Fitur-fitur yang harus disajikan pada masalah dalam pendekatan PBL
y Contoh bagaimana sebuah masalah, termasuk penjelasan mengapa unsur-unsur tertentu
disertakan dalam masalah tersebut
y Pentingnya pemahaman pendidik atas konteks dunia nyata dan tuntutan kemampuan untuk menulis
Bab 4 Memfasilitasi Sesi PBL
Dalam bab ini akan dibahas :
y Lancarnya proses PBL sangat tergantung dengan bagaimana pendidik memfasilitasi
prosesnya, terutama proses berpikir pemelajar
y Bagaimana mejalankan fungsi pendidik sebagai coach yang menuntun dan membimbing
proses PBL
y Bagaimana menggunakan perangkat-perangkat untuk memfasilitasi PBL
y Pentingnya mengukuhkan lagi pemahaman dari mahasiswa tentang proses belajar kelompok yang baik
Bab 5 PBL dan Proses Dalam Kelompok
Dalam bab ini akan dibahas :
Bagaimana pendidik menjelaskan bahwa proses bekerja dalam kelompok yang harus
dilakukan pemelajar :
y Mulai dari tentang persiapannya, prinsip komunikasi yang harus berlangsung, tabiat yangharus dijalankan, pembagian tugas hingga evaluasi yang harus dijalankan.
y Begitu pula dengan penyelesaian laporan dan proses presentasi yang ideal yang perludijalankan.
Bab 6 Merasakan Pelaksanaan 7 Langkah proses PBL Dalam bab ini akan dibahas :
y Bagaimana sebuah kelompok pemelajar, secara hipotekal menjalankan 7 langkah proses
PBL
y Akan ditunjukkan beberapa dialog penting yang dapat dijadikan model oleh para pemelajar
dalam menjalankan PBL, dalam setiap langkah PBL
Bab 7 PBL dan Menjadi Individu yang Independen Dalam bab ini akan dibahas :
y Proses PBL, bukan semata-mata prosedur. Tetapi, ia adalah bagian dari belajar mengeloladiri sebagai sebuah kecakapan hidup (life skills)
y Berbagai kecakapan yang diperlukan bila pemelajar ingin proses PBL-nya bermanfaat secara
maksimal:
1. Kecakapan memilih sumber pelajaran
2. Membaca dengan cerdas
3. Membuat perencanaan studi
y Betapa pentingnya pemelajar memanfaatkan pengalamannya selama kuliah/studi sehingga
dapat menjadikannya memiliki kepribadian yang kuat
Bab 8 Penilaian Proses PBL
5/12/2018 PBL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl5571fe8549795991699b8e8d 5/8
Dalam bab ini akan dibahas :
y Penilaian, selayaknya tidak terpisah dari proses pembelajaran
y Beberapa kesempatan untuk melakukan penilaian pada proses PBL :
1. Penilaian saat pertemuan pertama (menggunakan dukungan formulir penilaian pertemuan 1)
2. Penilaian saat pertemuan kedua
3. Penilaian saat pertemuan ketiga
y Tentang pertemuan kedua
y Tentang laporan tertulis
Bab 9 PBL dan Individu Serta Institusi yang Berubah
Dalam bab ini akan dibahas :
y Sesuatu yang bagus, sering kali tidak mudah dilakukan, begitu pula dengan PBL
y Pendidik adalah pihak pertama yang harus berubah; pendidik sebagai entrepreneur
y Bagaimana dukungan institusi merupakan elemen penting dari suksesnya penerapan PBL
terutama dalam:
1. Menghargai inisiasi yang ada
2. Memberikan tekanan dan sekaligus dukungan
3. Memfasilitasi perubahan dalam perilaku dan keyakinan4. Memberikan ujungnya, pengembangan staf dam institusi
PENUTUP
KESIMPULAN Belajar berbasis masalah, atau yang lebih popular dengan Problem Based Learning
(PBL) adalah suatu metode atau cara pembelajaran, atau mungkin dalam pelatihan, yangditandai oleh adanya masalah nyata, a real-world problems, sebagai sebuah konteks bagi para
pebelajar untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah sertamemperoleh pengetahuan.
Ada dua tujuan utama PBM. Tujuan yang pertama, adalah ingin meningkatkan secara
maksimal daya tahan pengingatan atau retensi. Tujuan yang kedua, adalah untuk menjamin
penyampaian informasi yang bukan hanya sekedar transfer pengetahuan (transfer of knowledge) saja.
Tahap-tahap pemecahan masalah sebagai berikut ini, yaitu: 1) penyampaian ide
(ideas), 2) penyajian fakta yang diketahui (known facts), 3) mempelajari masalah (learning
issues), 4) menyusun rencana tindakan, (action plan) dan 5) evaluasi (evaluation).
Buku I novasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik
Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan ini yang ditulis oleh M. Taufiq Amir sudah
dicetak dua kali, yang cetakan keduanya dilakukan pada Agustus 2010. Buku ini memiliki
136 halaman dan tebal buku hingga 23 cm. Walaupun penerbitnya tidak begitu terkenal yakni
Prenada Media Group yang memiliki lokasi di Jakarta, tetapi isi dari buku ini sangat
bermanfaat dan metode yang dibicarakan terbilang baru dan belum ada. M. Taufiq Amir merupakan lulusan dari PPM Gradute School of Management. Selain itu beliau juga aktif
menulis jurnal dan menyajikan paper dalam konferensi akademik nasional maupuninternasional. Banyak buku yang telah ditulisnya seperti 50 Marketing Gurus: Who Made the
Future of Marketing , Dinamika Pemesaran : Jelajahi dan Rasakan, dan masih banyak lagi.Secara subtansial buku non-fiksi ini sangat inspiratif dan bermanfaat bagi pendidik
dalam pembelajaran. Buku ini lebih utama diperuntukan oleh para pendidik baik yang telah berpengalaman maupun yang masih pemula disegala jenjang pendidikan. Bahasa yang
digunakan dalam buku I novasi Pendidikan melalui Problem Based Learning ini sudah
terbilang bagus, karena bahasa yang digunakan tidak bertele-tele sehingga mudah dimengerti
oleh pembaca. Penyuntingan tulisannya pun sudah baik, paragraf yang satu dengan yang lain
5/12/2018 PBL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl5571fe8549795991699b8e8d 6/8
memiliki keterpaduan. Selain itu, dalam buku ini juga ditampilkan tabel-tabel dan lampiranyang sangat membantu sekali bagi pembaca untuk mengerti maksud dari metode yang
dipaparkan dalam buku ini. Namun, bila dilihat dari segi gambar pada wajah buku ini,terbilang kurang menarik, sebab gambar yang ditampilkan adalah orang asing, tetapi dari
komposisi warnanya sudah cukup sesuai tema pendidikan yang diangkatnya.
Secara keseluruhan buku I novasi Pendidikan melalui Problem Based Learning sangat
dianjurkan untuk dimiliki oleh para tenaga pendidik maupun calon-calon tenaga pendidik karena buku ini sangat bermanfaat dan menyediakan metode baru, yang berbeda sekali
dengan metode lainnya. Kekurangan buku ini bukanlah kendala yang besar bagi para
pembaca untuk memahami apa isi buku dengan baik. Buku ini sangat membantu sebagai
pedoman pengajaran dan pembelajaran demi tercapainya perkembangan, kemajuan, dan
perubahan pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Diposkan oleh Organisme3a-JBSI-UNJ'08 di 1:25 PM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Bedah Buku Strategi Pembelajaran
KOMBASASIN: Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning ...
kombasasin.blogspot.com/.../ inovasi - pendidikan-melalui - problem.ht...
18 Jan 2011 ± I novasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning : Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era ... Penulis : M . Taufiq Amir ...
PENDAHULUAN : PROBLEM BASED LEARNING Membangun pengetahuan secara kolaborasi »
Mengapa harus Problem based Learning?
Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan strategi pendekatan problem basedlearning (PBL) merupakan sebuah inovasi pendidikan kedokteran yang sedang
dikembangkan di Indonesia. Banyak institusi pendidikan yang mengeluhkan penerapan PBL
karena memerlukan dana yang besar, sumber daya manusia yang banyak dan manajemen
yang komplek. Sebenarnya mengapa sih harus PBL? Penulis juga lama merenunginya tentang
latarbelakang PBL dan kelebihannya. Di sini penulis mencoba menganalisanya.
1. Teori yang melandasi PBL ditunjang oleh beberapa teori psikologi pendidikan yang
terkenal. Misalnya, Albanese mengungkapkan teori yang melatarbelakangi PBL yaitu
information processing theory, cooperative learning theories, self determination theory and
control theory (Albanese, 2000). Contoh untuk teori information processing terdiri dari tiga
komponen yaitu aktivasi prior knowledge, encoding specificity dan elaboration of
knowledge. (Albanese 2000, Schmidt, 1983). Dalam PBL tiga komponen ini dapat dilihat
dari kasus yang dapat mengaktifkan prior knowled pelajar, kasus juga berdasarkan situasinyata yang membuat belajar menjadi kontektual, elaboration yang dapat dilihat dari proses
diskusi.
2. Kelebihan PBL :
y Problem solving
5/12/2018 PBL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl5571fe8549795991699b8e8d 7/8
y Belajar mandiri/Self directed learning
y Belajar sepanjang hayat
y Identifikasi dan evaluasi sumber belajar
y Critical thingking
y Creative thinking
y Belajar dari masalah nyata
y Cooperative dan collaborative learningy Peer learning
y reflection
3. Harden mengenalkan konsep the SPICES model untuk pengembangan kurikulum (Harden
et al 1984). Konsep SPICES ini erat hubungannya dengan pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi Setelah penulis mencoba memahami konsep ini, penulis mendapatkan bahwa
selain PBL merupakan salah satu komponen dari huruf yang ada di SPICES yaitu huruf P,
ternyata PBL ini mempengaruhi huruf- huruf yang lainnya misalnya huruf S (Student Centre
Learning), huruf I (Integration), huruf S (systematic), huruf C(tema blok community) dan
huruf (E) dengan adanya blok elektif di PBL.
.
Student Centre Learning, maksudnya adalah pelajar yang memegang kontrol dalam
pembelajaran. Pelajar harus aktif dan diberikan tanggung jawab untuk menjalani
pembelajarannya.
Problem Based Learning, maksudnya pembelajaran bertolak dari problem yang ada dalam
kontek nyata.
Integration, maksudnya ada integrasi dalam bidang disiplin ilmu. Contohnya dalam
pendidikan dokter yaitu penerapan sistem blok dimana ada integrasi beberapa disiplin ilmu
dalam satu blok. Integrasi ini ada horizontal integration dan vertical integration.
Community Based, maksudnya kurikulum sekarang harus berorientasi kepada komunitas.
Contohnya kuliah kerja nyata (KKN), Praktek belajar lapangan Community oriented (PBL-
COME).
Electives, maksudnya kurikulum harus memberikan pilihan bagi pelajar untuk memilih.
Misalnya blok elektif yang disusun dengan tema bermacam-macan dan mahasiswa diberi
kebebasan untuk memilih.
Systematic, maksudnya kurikulum dikembangkan secara sistematis. Contohnya dapat dilihat
dalam bentuk peta kurikulum yang sistematis, perancangan pengalaman belajar dan konten
kurikulum dirancang berdasarkan learning outcome yang terlihat dalam blok blueprint.
4. «««««««««««««( nanti saya cari lagi J )
Daftar Referensi :
1. Dent J.A. & Harden, R.M. 2005. A Practical Guide For Medical Teacher. Second
Edition. Elsevier Churchill Livingstone.
5/12/2018 PBL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl5571fe8549795991699b8e8d 8/8
2. 2. Amin Z, Eng KH. Basics in Medical Education. Singapore: World ScientificPublishing, 2003.
Problem Based Learning « dr. Zulharman, M .Med.Ed z ulharman.staff.unri.ac.id/category/ problem-based -learning /
Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan strategi pendekatan
problem based learning (PBL) merupakan sebuah inovasi pendidikan ...