PBL Mandiri Blok 17

download PBL Mandiri Blok 17

of 21

Transcript of PBL Mandiri Blok 17

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    1/21

    SKENARIO MATERI KELOMPOK C7 (3)

    Seorang wanita usia 30 tahun datang ke klinik dengan keluhan demam, nyeri kepala,

    merasa lemah dan nafsu makannya sangat menurun. Pagi ini saat melihat di cermin ia merasa

    matanya kuning. Ia mengaku menggunakan narkoba suntikan bersama teman-temannya dan

    sering memakai satu jarum bersama-sama. alam waktu lima tahun ini ia hanya mempunyai

    satu partner seksual. Pada pemeriksaan sklera ikterik, hatinya membesar ! jari bawah arcus

    costae, nadi "0#$menit, tekanan darah ""0$%0 mm&g, suhu tubuh 3','o(.

    Pemeriksaan )ab * leukosit * +#00$u), bilirubin total mg$d), bilirubin direk !, mg$d), uji

    fungsi hati S/, SP, gamma 1 meningkat. Serologi anti &2 -1, anti &( -1,

    &bs2g 41, anti&5s -1, anti&5c 41.

    1

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    2/21

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakan

    Sistem hepatobilier terutama organ hati merupakan salah satu hal yang penting dalam

    kedokteran, sebab hati memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia, karena hati

    memiliki fungsi yang cukup banyak, sehingga bila terjadi malfungsi $ menghilangnya fungsi

    hati maka dapat dipastikan manusia tidak dapat hidup. Salah satu penyakit yang sering

    mengenai hati dan sering menjadi keluhan pasien dalam praktik adalah hepatitis, penyakit

    peradangan pada hati ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti 6irus, bakteri, obat-

    obatan maupun sistem imun. Sedangkan 6irus pada hepatitis diklasifikasikan kedalam

    golongan yaitu &2, &5, &(, &, dan &7.

    alam skenario ini yang dimunculkan adalah seorang wanita usia 30 tahun datang ke

    klinik dengan keluhan demam, nyeri kepala, merasa lemah dan nafsu makannya sangat

    menurun. Pagi ini saat melihat di cermin ia merasa matanya kuning. Ia mengaku

    menggunakan narkoba suntikan bersama teman-temannya dan sering memakai satu jarum

    bersama-sama. alam waktu lima tahun ini ia hanya mempunyai satu partner seksual.

    ari keluhan ada kemungkinan pasien menderita penyakit hepatitis 5, terlebih

    dengan adanya hasil pemeriksaan fisik dan lab termasuk serologi yang semakin menguatkan

    dugaan akan terkena penyakit hepatitis 5.

    8elalui makalah ini akan dijabarkan tentang hal yang berhubungan dengan hepatitis,

    terutama hepatitis 5.

    1.!. T"#"an

    9ntuk mengetahui berbagai hal tentang hepatitis 5, seperti pemeriksaannya, gejala-

    gejalanya, epidemiologi, patologi, penatalaksanaan, etiologi, prognosis, komplikasi, dan

    pencegahannya.

    2

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    3/21

    BAB II. PEMBAHASAN

    !.1.Ana$ne%&%

    2namnesis adalah langkah pertama yang harus dilakukan oleh dokter apabila

    berhadapan dengan pasien. 2namnesis bertujuan untuk mengambil data berkenaan dengan

    pasien melalui wawancara bersama pasien maupun keluarga pasien. 2namnesis perlu

    dilakukan dengan cara-cara khas yang berkaitan dengan penyakit yang bermula dari

    permasalahan pasien. 2namnesis yang baik akan membantu dokter memperoleh maklumat

    seperti berikut *

    Penyakit atau kondisi yang mungkin menjadi punca keluhan pasien

    kemungkinan diagnosis1

    Penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain penyebab

    munculnya keluhan pasien diagnosis banding1

    :aktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut

    faktor predisposisi, predileksi dan faktor risiko1

    ;emungkinan penyebab penyakit etiologi1

    :aktor-faktor yang dapat memperbaiki dan yang memperburuk keluhan pasien

    faktor prognostik, termasuk upaya pengobatan1

    Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medis yang diperlukan untuk

    menentukan diagnosisnya

    5agi pasien yang pertama kali datang ke dokter, pertanyaan yang perlu diajukan adalah data

    pribadi pasien seperti*

    ".

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    4/21

    >. 2gama

    %. Suku bangsa

    '. 2lamat

    +. Pendidikan

    "0. Pekerjaan

    "". ?iwayat keluarga yang meliputi kakek dan nenek sebelah ayah, kakek dan nenek

    sebelah ibu, ayah, ibu, saudara kandung dan anak-anak

    Seterusnya adalah pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan pasien

    ". 2pakah dalam keluarga pasien ada yang mengalami serupa $ pernah mengalaminya@

    !. 2pakah pasien pernah menerima transfusi darah atau jadi pendonor@

    3. 2pakah pasien pernah menjalani hemodialisis@

    #. 2pakah pasien memiliki partner seksual yang berganti-ganti $ pernah mengalami hal

    yang serupa@

    . 2pakah pasien sering menggunakan jarum suntik, terutama untuk narkoba@

    >. 2pakah pasien peminum alkohol berat@

    %. Sudah berapa lama ikterik muncul@

    '. 2pakah terjadi perubahan warna pada urin seperti teh coklat, dan pada feses seperti

    pucat keabu-abuan@

    +. 2pakah pasien merasakan gatal-gatal pada sekujur tubuhnya semenjak mengalami

    keluhan@

    "0. 2pakah pasien merasakan sakit pada abdomen, terutama kuadran kanan atas@

    "". 2pakah pasien mengalami muntah dan buang air besar darah@

    "!. 2pakah pasien mengalami perut membuncit dan bengkak edema pada kaki@

    4

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    5/21

    "3. 2pakah timbul demam@ )alu timbul demam sebelum $ bersamaan dengan ikterik@

    Sudah berapa lama timbul demam@

    "#. ;eluhan-keluhan ini sudah berapa lama diderita@

    ". 2dakah obat-obatan yang pasien sudah minum sebelumnya@

    ">. 2pakah pasien pernah melakukan 6aksin untuk hepatitis@ aksin apa saja@ bila sudah

    apakah pernah melakukan 6aksin booster untuk hepatitisnya@

    an hasil dari anamnesis adalah memiliki keluhan demam, nyeri kepala, merasa lemah

    dan nafsu makannya sangat menurun. Pagi ini saat melihat di cermin ia merasa matanya

    kuning. Ia mengaku menggunakan narkoba suntikan bersama teman-temannya dan sering

    memakai satu jarum bersama-sama. alam waktu lima tahun ini ia hanya mempunyai satu

    partner seksual dan terlihat sklera ikterik.

    !.!. Pe$er&k%aan

    9ntuk memperkuat diagnosis tentang suatu penyakit kita harus melakukan

    pemeriksaan kepada pasien. Pemeriksaan paling utama yang harus dilakukan adalah

    pemeriksaan fisik dan apabila ingin memperkuat diagnosis tersebut dapat dilakukan

    pemeriksaan penunjang, misalnya pemeriksaan lab.

    !.!.1.Pe$er&k%aan '&%&k1

    Pemeriksaan fisik merupakan suatu keterampilan pemeriksaan dasar yang harus

    dimiliki oleh seorang dokter dalam mendukung diagnosanya terhadap suatu penyakit. Seorang

    dokter yang baik, harus mendahulukan pemeriksaan fisik, sebelum pemeriksaan lainnya.

    Pemeriksaan fisik yang umum dilakukan termasuk inspeksi, palpasi, perkusi, dan

    auskultasi*

    - Inspeksi

    8emeriksa apakah adanya ikterus pada kulit dan sklera mata pasien. Pada kulit gelap

    umumnya ikterus di kulit sukar terlihat. )alu melihat apakah bagian abdomen simetrisatau tidak, serta bentuk permukaan kulit abdomen, beserta kelainan-kelainan

    5

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    6/21

    pembuluh darah seperti caput medusa. Selain itu periksa apakah ada bekas garukan

    yang banyak dan menyeluruh serta bekas suntikan pada kulit.

    - Palpasi

    8eraba dengan melakukan penekanan pada daerah abdomen untuk merasakan apakah

    terdapat perbesaran hepar ukuran1, konsistensi dari hepar kenyal, lunak, keras1, tepi

    ujung hepar tajam atau tumpul1, permukaan hepar berbenjol-benjol, tidak rata, licin1,

    adanya rasa sakit atau tidak. Selain itu periksa juga apakah ada massa di abdomen,

    serta adakah splenomegali.

    - Perkusi

    8emperkirakan letak hepar serta batasannya dengan pulmo. engan perkusi juga

    dapat mengetahui apakah terdapat perbesaran, peranjakan hepar atau tidak. Serta

    untuk mengetahui apakah terdapat asites atau tidak pada abdomen.

    - 2uskultasi

    8endengar apakah terdapat bruits pada hepar seperti pada &(( hepato cellular

    carcinoma1

    - Pengukuran tanda-tanda 6ital

    erutama pengukuran nadi, tekanan darah, serta suhu tubuh untuk demam.

    !.!.!.Pe$er&k%aan Pen"n#an!

    Pemeriksaan penunjang biasanya berupa pemeriksaan lab maupun radiologi.

    Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapatkan diagnosa secara tepat.

    6

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    7/21

    Pemeriksaan penunjang pada hepatitis umumnya*

    - 5iopsi hati untuk mendiagnosis kerusakan jaringan akibat hepatitis, maupun bila

    mengalami penyembuhan.

    - 9S, ( scan, 8?I, untuk mendiagnosis kemungkinan adanya kolestasis

    - Pemeriksaan faal hati * terutama SP $ 2) dan S/ $ 2S yang spesifik untuk

    penyakit hati, sedangkan enAim yang lain seperti dan 2)P yang sensitif untuk

    penyakit hati namun, tidak spesifik hepatitis, dan umumnya untuk mendeteksi

    kolestasis, serta pemeriksaan bilirubin, baik bilirubin total maupun bilirubin direk.

    - Pemeriksaan serologi pada &epatitis 5 * yang umum adalah pemeriksaan &bs2g,

    2nti-&bs2g, 2nti-&5( Ig8 dan Ig1. Sedangkan serologi untuk memisahkan

    hepatitis 5 dengan hepatitis yang lain adalah &(-?

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    8/21

    2nikterik hepatitis merupakan bentuk predominan umum pada penyakit ini. 8ayoritas

    pasien merupakan asimptomatik. Pasien yang simptomatik memiliki gejala yang sama dengan

    pasien yang mengalami hepatitis ikterik. Pasien dengan anikterik hepatitis memiliki

    kemungkinan lebih besar untuk berkembang menjadi hepatitis kronik.

    ejala hepatitis 6iral akut dibagi dalam # tahap yaitu*

    1. :ase inkubasi 8erupakan waktu antara masuknya 6irus dan timbulnya gejala atau

    ikterus. 5er6ariasi dari ! sampai !0 minggu $ "-> bulan. Panjang fase ini tergantung

    pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan, makin besar dosis inokulum,

    makin pendek fase inkubasi ini.

    2. :ase prodromal $ pra-ikterik :ase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan

    timbulnya gejala ikterus. 2witannya dapat singkat atau insidious ditandai dengan

    malaise umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran napas atas dan anoreksia.

    8ual, muntah, dan anoreksia berhubungan dengan perubahan penghidu dan pengecap.

    Serum sickness like syndrome dapat muncul pada hepatitis 5 akut di awal infeksi.

    emam derajat rendah umumnya terjadi pada hepatitis 2 akut. minggu. Pada -"0C kasus perjalanan klinisnya mungkin

    lebih sulit ditangani, hanya D"C yang menjadi fulminan.

    8

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    9/21

    !.2.D&erent D&an,%&%4

    He+at&t&% C

    Penderita &epatitis ( sering kali tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah

    terjadi bertahun-tahun lamanya. 0C pasien selama fase akut dari

    penyakit, 3C sisanya akan terdeteksi pada beberapa minggu atau bulan kemudian. etapi

    bisa saja 2nti &( tidak muncul pada DC pasien yang terinfeksi pada pasien &I, anti

    &( tidak muncul dalam persentase yang lebih besar1.

    Secara umum anti &( akan tetap terdeteksi untuk periode yang panjang, baik pada

    pasien yang mengalami kesembuhan spontan maupun yang berlanjut menjadi kronik. 2danya

    &( ?

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    10/21

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    11/21

    &epatitis 5 berasal dari 6irus &epatitis ipe 5 &51. &epatitis 5 termasuk dalam

    family &epadna6iridae. &5 menimbulkan infeksi kronik, khususnya pada mereka yang

    terinfeksi ketika bayi, ini adalah faktor utama dalam perkembangan penyakit hati dan

    karsinoma hepatoseluler pada orang-orang tersebut.

    erbagi menjadi 3 partikel 6irus yaitu *

    ". Partikel berbentuk bulat dengan diameter !0-!! nm.

    !. Partikel berbentuk batang dengan diameter kurang lebih !0 nm, panjang 0-

    !0 nm. ;edua bentuk diatas tidak mengandung asam nukleat, diduga hanya

    merupakan lapisan lipoprotein luar dari 6irus hepatitis 5.

    3. Partikel ane dengan diameter kurang lebih #! nm yang mengandung asam

    nukleat dan merupakan 6irus hepatitis 5 yang lengkap. ;omponen lapisan luar

    disebut hepatitis 5 surface 2ntigen &5s2g1. idalam inti core1 partikel ane

    terdapat genome dari 6irus hepatitis 5 yaitu sebagian dari molekul tunggal dari

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    12/21

    imunosupresi dengan replikasi tinggi, akan tetapi tidak ada bukti langsung yang mendukung

    patofisiologi efek sitopatik ini.

    5ila pasien memiliki respon imun yang efektif dan adekuat maka secara umum pasienakan sembuh sendiri, tetapi sebesar >C-"0C pasien yang terinfeksi &5 tidak bisa

    memusnahkan 6irus, seperti adanya faktor imunotoleran terhadap &5. &ambatan pada ()

    yang bertugas melisiskan sel-sel terinfeksi, mutan &5, kurangnya produksi I:"C di ;upang. 2ngka kejadian infeksi hepatitis akut hampirsama besarnya dengan hepatitis 2. Sejak tahun "++0 infeksi hepatitis 5 dan ( sudah mulai

    menurun. 8enurut sur6ei kasus hepatitis 2 sebesar #'C, hepatitis 5 sebesar 3#C, hepatitis (

    sebesar "C. Sedangkan untuk kasus hepatitis sangat jarang dan kasus hepatitis 7

    merupakan kasus import.

    Sebanyak "-C dewasa, +0C neonatus dan 0C bayi akan berkembang menjadi

    hepatitis kronik dan 6iremia yang persisten. Infeksi persisten dihubungkan dengan hepatitis

    kronik, sirosis dan kanker hati.

    &5 ditemukan di darah, semen, sekret ser6iko6aginal, sali6a, cairan tubuh lain.

    (ara transmisi *

    - 8elalui darah * Penerima produk darah, I9, pasien hemodialisis, pekerja

    kesehatan, pekerja yang terpapar darah.

    - ransmisi seksual

    12

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    13/21

    - Penetrasi jaringan perkutan1 atau permukosa * tertusuk jarum, penggunaan ulang

    peralatan medis yang terkontaminasi, penggunaan bersama pisau cukur dan silet, tato,

    akupuntur, tindik, penggunaan sikat gigi bersama.

    - ransmisi maternal-neonatal, maternal-infant.

    - ak ada bukti penyebaran fekal-oral.

    !.;.K,$+l&ka%&341 bulan atau lebih

    maka dikatakan kronik. Selain itu, untuk membedakan hepatitis 5 akut dengan kronik dapat

    dilihat dari reaksi serologi dan gambaran histologi.

    Keaalan /at&

    agal hati akut adalah suatu kondisi di mana semua fungsi penting dari hati

    terganggu. 2pabila terjadi kegagalan hati, transplantasi hati diperlukan untuk tetap hidup

    K,&nek%& HC* -enan =&r"% /e+at&t&% B (HB*)

    Infeksi yang 5erbarengan (o-Infection1 dari irus &epatits 5 dengan irus &epatitis

    (. Sekitar "0C dari pasien-pasien 6irus hepatitis 5 kronis terinfeksi berbarengan dengan 6irus

    hepatitis ( kronis &(1. irus hepatitis ( lebih sering ditularkan dengan penggunaan obat

    secara intra 6ena daripada kontak seksual. Infeksi berbarengan dengan 6irus hepatitis 5 dan

    6irus hepatitis (, oleh karenanya, biasanya namun tidak secara eksklusif1 terlihat diantara

    pengguna-pengguan obat secara intra 6ena. Pada infeksi berbarengan co-infection1 ini,

    biasanya satu dari dua infeksi-infeksi ini mendominasi. (ontohnya, jika seorang pasien yang

    diinfeksi berbarengan mempunyai suatu tingkat 6irus hepatitis 5 yang tinggi, tingkat 6irus

    hepatitis ( umumnya adalah rendah. Pada sisi lain, infeksi 6irus hepatitis 5 biasanya tidakaktif pada pasien-pasien yang terinfeksi berbarengan dengan tingkat-tingkat 6irus hepatitis (

    13

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    14/21

    yang tinggi. erapi anti-6irus, oleh karenanya, harus diarahkan melawan infeksi yang

    dominan.

    K,&nek%& HD* -enan =&r"% /e+at&t&% B (HB*)

    isebabkan oleh 6irus hepatitis &1, merupakan 6irus ?

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    15/21

    Pengecualian, dengan prognosis buruk pada sekelompok kecil orang sekitar "C dari

    pasien yang terinfeksi1 mengalami hepatitis fulminan. &al ini dapat terjadi selama beberapa

    hari sampai beberapa minggu dan dapat berakibat fatal dan berujung kematian. Serta pada

    orang-orang dengan infeksi &5 kronis berisiko lebih lanjut mengalami

    kerusakan$pengerasan hati sirosis1, kanker hati, gagal hati, dan kematian.

    !.11.Penea/an3

    A.Penea/an +a-a &nek%& 5an -&t"larkan $elal"& -ara/

    asar utama imunoprofilaksis adalah pemberian 6aksin hepatitis 5 sebelum paparan.

    ". Imunoprofilaksis 6aksin hepatitis 5 sebelum paparan

    a. aksin rekombinan ragi

    - 8engandung &bs2g sebagai immunogen

    - Sangat imunogenik, menginduksi konsentrasi proteksi anti &bs2g pada

    H +C pasien dewasa muda sehat setelah pemberian komplit 3 dosis.

    - 7fektifitas sebesar '-+C dalam mencegah infeksi &5.

    - 7fek samping utama

    ".

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    16/21

    b. osis dan jadwal 6aksinasi &5. Pemberian I8 deltoid1 dosis dewasa untuk

    dewasa, untuk bayi, anak sampai umur "+ tahun dengan dosis anak "$! dosis

    dewasa1, diulang pada " dan > bulan kemudian $ 0,",> atau sekarang dikenal

    0,",! bulan dengan keefekti6an yang sama.

    c. Indikasi

    - Imunisasi uni6ersal untuk bayi baru lahir

    - aksinasi catch up untuk anak sampai umur "+ tahun bila belum

    di6aksinasi1

    - rup risiko tinggi *

    ". Pasangan dan anggota keluarga yang kontak dengan karier

    hepatitis 5.

    !. Pekerja kesehatan dan pekerja yang terpapar darah.

    3. I9 $ Intra ena rug 9ser

    #. &omoseksual dan bisesksual pria

    . Indi6idu dengan banyak pasangan seksual.

    >. ?esipien transfusi darah

    %. Pasien hemodialisis

    '. Sesama narapidana

    +. Indi6idu dengan penyakit hati yang sudah ada cth * hepatitis (

    kronik1

    !. Imunoprofilaksis pasca paparan dengan 6aksin hepatitis 5 dan imunoglobulin

    hepatitis 5 &5I1. Indikasi *

    - ;ontak seksual dengan indi6idu yang terinfeksi hepatitis akut *

    ". osis 0,0# 0,0% m)$kg &5I sesegera mungkin setelah paparan

    16

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    17/21

    !. aksin &5 pertama diberikan pada saat atau hari yang sama pada

    deltoid sisi lain

    3. aksin kedua dan ketiga diberikan " dan > bulan kemudian.

    -

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    18/21

    - /bat-obat yang dimetabolisme di hati harus dihindari akan tetapi bila sangat

    diperlukan dapat diberikan dengan penyesuaian dosis

    - Pasien diperiksa tiap minggu selama fase awal penyakit dan terus e6aluasi sampaisembuh

    - &arus terus dimonitor terhadap kejadian ensefalopati seperti kesadaran somnolen,

    mengantuk dan asteriks.

    - 8asa protrombin serum merupakan petanda yang baik untuk menilai

    dekompensasi hati dan menentukan saat yang tepat untuk dikirim ke pusat

    transplantasi.

    - 8emonitor konsentrasi transaminase serum tidak membantu dalam hal menilai

    fungsi hati pada keadaan hepatitis fulminan karena konsentrasinya akan turun

    setelah terjadi kerusakan sel hati masif.

    - 2nti mual muntah dapat membantu menghilangkan keluhan mual.

    - Pasien yang menunjukkan gejala hepatitis fulminan harus segera dikirim ke pusat

    transplantasi.

    - ransplantasi hati bisa merupakan prosedur penyelamatan hidup untuk pasien yang

    mengalami dekompensasi setelah serangan akut hepatitis.

    - Pasien dengan hepatitis akut tidak memerlukan perawatan isolasi

    - /rang yang merawat pasien hepatitis akut 2 dan 7 harus selalu mencuci

    tangannya dengan sabun dan air.

    - /rang yang kontak erat dengan pasien hepatitis 5 akut seharusnya menerima

    6aksin hepatitis 5.

    18

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    19/21

    BAB III. PENUTUP

    3.1.Ke%&$+"lan

    ari hasil yang didapat pada 5ab II, dapat disimpulkan bahwa hasil hipotesis yang

    disepakati yaitu wanita itu mengalami hepatitis 5 akut adalah benar.

    19

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    20/21

    DA'TAR PUSTAKA

    ". 7ugene ?S, 8ichael :S, Bills (8. SciffJs iseases of the )i6er. olume ". )ippincott

    Billiams K Bilkins * PhiladelphiaL !00%.p.3-",%"-%,%#>-'>.

    !. ;osasih 7

  • 8/13/2019 PBL Mandiri Blok 17

    21/21

    3. Sanityoso 2. 5uku ajar ilmu penyakit dalam* &epatitis 6irus akut. 7disi I. =ilid I.

    =akarta* Pusat Penerbitan epartemen Ilmu Penyakit alam :akultas ;edokteran

    9ni6ersitas Indonesia. =akartaL !00%.h.#!%-3!.

    4. Pyrsopoulos 3!-clinicalMa0!"% ,!0 =uni !0"".

    . oldman ), 2usiello . (ecil eEtbook of 8edicine. !!nded. Saunders * Philadeplphia L

    !00#.p. +""-!".

    >. )in ;B, ;irchner =. &epatitis 5. 2merican :amily Physician, =an " !00#L >+, "L health

    K 8edical (omplete p %.

    %. )emon 8S, 2lter 8=. &epatitis 5. alam SeEually ransmitted iseases* &olmes ;.;

    editors,hird edition, 8craw-&ill, "+++*p 3>-%.

    '. &adi S. &ati. alam astroenterologi. Penerbit 2lumni 5andung, "++ * p #'#-%.

    9. 8c(ance ;, &uether S7?th ed. 8osby

    7lse6ier* phildelphiaL !0"0. p. 3"#,+#%.

    "0. Pyrsopoulos 3!-followupMa!>#+,!0 =uni !0""

    http://emedicine.medscape.com/article/173594-workup#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/177632-followup#a2649http://emedicine.medscape.com/article/173594-workup#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/177632-followup#a2649