PBL Imunodefisiensi
Click here to load reader
description
Transcript of PBL Imunodefisiensi
Faktor yang Mempengaruhi Defisiensi Imun
• Proses Penuaan
• Malnutrisi
• Mikroba Imunosupresif
• Obat sitotoksik / iradiasi
• Tumor
• Trauma
• Penyakit lain
Gejala Klinis
• Gejala klinis yang sangat menonjol :
Infeksi berulang atau berkepanjangan atau
infeksi oportunistik yang tidak memberikan
respons yang adekuat terhadap antimikroba
• Gejala yang sering dijumpai :
– Gagal tumbuh atau retardasi tumbuh, jarang ditemukan kelenjar atau tonsil yang
membesar
– Infeksi oleh mikroorganisme yang tidak lazim
– Lesi kulit (rash,ketombe,pioderma,abses
nekrotik/noma,alopesia,eksim,teleangiektasi,warts yang hebat)
– Jari tubuh
– Diare dan Malabsorpsi
– Mastoiditis dan otitis persisten
– Pneumonia atau Bronkitis berulang
– Penyakit Autoimun
– Kelainan hematologis (anemia aplastik,anemia
hemolitik,neutropenia,trombositopenia)
Apakah gender dan usia mempengaruhi Imunodefisiensi
• Faktor Usia
A) Pada usia tahun pertama Sistem imun pada anak usia tahun pertama sampai 5 tahun masih belum matang. Meskipun
jumlah sel T yang tinggi, namun semuanya berupa sel naif (sel T yang belum aktif) dan tidak memberikan respons yang adekuat terhadap antigen
Bayi prematur lebih mudah mendapat infeksi oleh karena lebih sedikit menerima immunoglobulin ibu selama akhir-akhir kehamilan
B)Pada usia lanjut Golongan usia lanjut lebih sering mendapat infeksi Terjadi atrofi timus dengan fungsi yang menurun. Akibatnya terjadi kemunduran fungsi
timus untuk mematangkan sel T, dan kualitas respon sel T makin berkurang.
• Faktor jenis kelamin
Proporsi penderita dengan faktor risiko seksual secara bermakna lebih tinggi pada perempuan di banding laki-laki ( 68,6 % dan 31,4 % ). Proporsi penderita HIV AIDS dengan faktor risiko seksual secara bermakna lebih tinggi padapenderita dengan status bekerja di banding yang tidak bekerja ( 65,7% dan 34,3 % ).
• Dari penjelasan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa Gender dan Usia
berpengaruh pada Imunodefisiensi