PBL BLOK 9

19
Nyeri Perut yang Diakibatkan oleh Gangguan Fungsi Pankreas Mira Nur Indah 102014133 / D 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi: Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 [email protected] Abstrak Pankreas adalah organ kelenjar yang terletak di belakang lambung pada perut dan berfungsi melakukan endokrin serta eksokrin. Sekresi eksokrin (getah pankreas) dilepaskan ke dalam duodenum dari usus kecil melalui saluran pankreas. Cairan pankreas sangat penting untuk sistem pencernaan karena mengandung sejumlah katalis biologis (enzim) yang melakukan pemecahan karbohidrat, lemak, protein dan komponen lain dari chyme menjadi molekul sederhana yang mudah diserap. Fungsi internal atau endokrin meliputi sekresi hormon penting, yaitu. somatostatin, glukagon, insulin dan polipeptida pankreas yang melakukan sejumlah fungsi penting dalam tubuh. Kata kunci: Pankreas, Enzim, Sistem pencernaan Abstract Pancreas is a glandular organ located behind the stomach in the abdomen and perform endocrine and exocrine function. Exocrine secretion (pancreatic juice) is released into the duodenum of the small intestine 1

description

pbl blok 9

Transcript of PBL BLOK 9

Page 1: PBL BLOK 9

Nyeri Perut yang Diakibatkan oleh Gangguan Fungsi Pankreas

Mira Nur Indah

102014133 / D 1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi: Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

[email protected]

Abstrak

Pankreas adalah organ kelenjar yang terletak di belakang lambung pada perut dan

berfungsi melakukan endokrin serta eksokrin. Sekresi eksokrin (getah pankreas)

dilepaskan ke dalam duodenum dari usus kecil melalui saluran pankreas. Cairan

pankreas sangat penting untuk sistem pencernaan karena mengandung sejumlah

katalis biologis (enzim) yang melakukan pemecahan karbohidrat, lemak, protein

dan komponen lain dari chyme menjadi molekul sederhana yang mudah diserap.

Fungsi internal atau endokrin meliputi sekresi hormon penting, yaitu. somatostatin,

glukagon, insulin dan polipeptida pankreas yang melakukan sejumlah fungsi

penting dalam tubuh.

Kata kunci: Pankreas, Enzim, Sistem pencernaan

Abstract

Pancreas is a glandular organ located behind the stomach in the abdomen and

perform endocrine and exocrine function. Exocrine secretion (pancreatic juice) is

released into the duodenum of the small intestine through the pancreatic duct.

Pancreatic fluid is very important for the digestive system because it contains a

number of biological catalysts (enzyme) that perform the breakdown of

carbohydrates, fats, proteins and other components of chyme into simple molecules

that are easily absorbed. Internal or endocrine function include the secretion of

important hormones, namely. somatostatin, glucagon, insulin and pancreatic

polypeptide that performs a number of important functions in the body.

Key Words: Pancreas, Enzyme, Digestive System

1

Page 2: PBL BLOK 9

Pendahuluan

Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang paling penting dalam tubuh

kita. Dengan adanya sistem pencernaan, makanan yang masuk dalam tubuh kita

dapat diolah menjadi energi yang berguna bagi kita untuk melakukan kegiatan kita

sehari-hari. Selain itu, sistem pencernaan juga berguna sebagai penghasil nutrisi

bagi tubuh kita yang nantinya akan diberikan ke darah dan diedarkan ke seluruh

tubuh agar proses metabolisme dalam tubuh kita dapat bekerja dengan baik. Salah

satu jenis pencernaan yang dilakukan oleh sistem pencernaan kita adalah

pencernaan lemak. Pencernaan lemak ini sangat berguna sebab lemak merupakan

salah satu penghasil energi terbesar bagi tubuh kita setelah karbohidrat dan protein.

Organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan lemak ini adalah Pankreas,

Hati, Usus halus, dan Kandung empedu. Keempat organ tersebut bekerja secara

berkesinambungan dalam proses pencernaan lemak dalam tubuh manusia.1

Pembahasan

Struktur Makroskopis dan Mikroskopis

1. Pankreas

Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang usus

duabelas jari dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans.

Kepulauan Langerhans ini menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang

digunakan untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Insulin akan mengubah

kelebihan glukosa darah menjadi glikogen untuk kemudian menyimpannya di dalam

hati dan otot. Suatu saat ketika tubuh membutuhkan tambahan energi, glikogen

yang tersimpan di dalam hati akan diubah oleh glukagon menjadi glukosa yang

dapat digunakan sebagai energi tambahan. Pankreas juga mengandung sel yang

menghasilkan getah pankreas.

Getah pankreas adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam

mengolah tiga kelompok bahan makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein,

dan lemak. Getah pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang

dapat dibedakan atas enzim tripsin, enzim amilase, serta enzim lipase.1

2

Page 3: PBL BLOK 9

Gambar 1: Pankreas

(Sumber: www. dokter-herbal.com .)

2. Hati

Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga. Beratnya

1.500g dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan

darah. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah yang tidak

teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien dari vena porta hepatika. Hati terbagi menjadi

dua lobus yaitu lobus kiri dan lobus kanan.

Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagian utam yaitu

lobus kanan atas, lobus kaudatus (atas), dan lobus kuadratus (bawah). Terdapat juga

ligamen falsiform yang memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Diantara kedua

lobus terdapat porta hepatis yang merupakan jalur masuk dan keluar pembuluh

darah, saraf dan duktus. Di dalam sel hati terdapat sel kuppfer yang berguna untuk

memfagosit benda asing. Pada hati terdapat seigitiga kiernan yang merupakan

sebuah jaringan interlobularis dimana didalamnya dapat ditemukan duktus biliaris,

arteriol cabang dari arteri hepatika dan venula cabang dari vena porta. Terkadang

didalam segitiga kiernan ini dapat ditemukan adanya pembuluh limfe kecil.1,2

Gambar 2. Anatomi

(Sumber: www.doctorology.net.)

3

Page 4: PBL BLOK 9

3. Kandung Empedu

Kandung empedu berbentuk seperti kantong, organ berongga yang panjangnya

sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya,

melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Kandung empedu

terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan

dan kiri. Bagian ekstra hepatik dari kandung empedu ditutupi oleh peritonium.

Kandung empedu ini merupakan kantung yang berisi empedu hasil sekresi dari hati.

Kandung empedu dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh

untuk proses pencernaan.

Kandung empedu mempunyai fundus, korpus, infundibulum dan kolum. Fundus

bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas

tepi hati. Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum adalah

bagian yang sempit dari kandung empedu yang terletak antara korpus dan daerah

duktus sistika. Infundibulum, yang juga dikenal sebagai kantong Hartmann, adalah

bulbus divertikulum kecil yang terletak pada permukaan inferior dari kandung

kemih, yang secara klinis bermakna karena proksimitasnya terhadap duodenum dan

karena batu dapat terimpaksi ke dalamnya. Duktus sistikus menghubungkan

kandung empedu ke duktus koledokus. Katup spiral dari heister terletak di dalam

duktus sistikus. Mereka terlibat dalam keluar masuknya empedu dari kandung

empedu. Duktus hepatika menyatu untuk membentuk duktus hepatik komunis yang

kemudian menyatu dengan duktus sistikus dari kandung empedu dan keluar dari

hati sebagai duktus empedu komunis. Panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10

cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena

warna cairan empedu yang dikandungnya. 2,3

Gambar 3. Kandung Empedu

(Sumber: www.medicatherapy.com. )

4

Page 5: PBL BLOK 9

4. Usus Halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di

antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua

belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada

usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung

empedu.

a. Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak

setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus

dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbus

duodenum dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus

seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar

pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu

dari pankreas dan kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus

dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.

Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang

bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal

kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

b. Usus Kosong (jejunum)

Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua

belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang

seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus

kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus

(vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan

dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Sedikit sulit untuk

membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.

5

Page 6: PBL BLOK 9

c. Usus Penyerapan (ileum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem

pencernaan manusia, ileum ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah

duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara

7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-

garam empedu. Pada illeum terdapat plaque peyeri didalam lamina propianya yang

merupakan kelompok bangunan khusus. Pada ileum juga terdapat katup ileosekum

yang berfungsi menutup lipatan jaringan pada perbatasan ileum dan sekum jika

kimus pada pada sekum bergerak mundur menuju ileum2,3

Gambar 4. Usus Halus

(Sumber: www.medicatherapy.com. )

5. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi

utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari :

Kolon asendens (kanan)

Kolon transversum

Kolon desendens (kiri)

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa

bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga

berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk

6

Page 7: PBL BLOK 9

fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan

gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang

bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.2,3

Gambar 5. Usus Besar

(Sumber: www.wandylee.wordpress.com. )

6. Usus Buntu (caecum)

Usus buntu atau caecum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi

adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon

menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa

jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan

karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya

digantikan oleh umbai cacing.3

7. Rektum dan anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan

yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.

Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum

ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon

desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka

timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum

karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang

menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi,

sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan

7

Page 8: PBL BLOK 9

kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi

dan pengerasan feses akan terjadi. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa

menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami

kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar

dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian

lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses

dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang

merupakan fungsi utama anus.2,4

Gambar 6. Rektum dan Anus

(Sumber: www.wandylee.wordpress.com. )

Proses Pencernaan

1. Motilitas

Mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran

pencernaan. Seperti otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan

terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus.

Tonus penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan

tetap serta untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen

setelah peregangan.

Terhadap aktivitas tonik yang terus menerus tersebut, terjadi dua dasar motilitas

pencernaan : gerakan propulsif (mendorong) dan gerakan mencampur. Gerakan

propulsif mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan

8

Page 9: PBL BLOK 9

kecepatan yang berbeda-beda, dengan laju propulsif bergantung pada fungsi yang

dilaksanakan oleh setiap region saluran pencernaan.

Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, dengan mencampur makanan

dengan getah pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua,

gerakan tersebut mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi

usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.

2. Sekresi

Sejumlah getah pencernaan disekresikan kedalam lumen pencernaan oleh kelenjar-

kelenjar eksokrin. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan

konstituen organic spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim,

garam empedu, atau mucus. Sekresi semua getah pencernaan membutuhkan energi,

baik untuk transportasi aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel maupun untuk

sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma. Sekresi tersebut dikeluarkan

ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormone

yang sesuai. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam satu

bentuk atau bentuk lain untuk dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut

ikut serta dalam proses pencernaan.

3. Pencernaan

Mengacu pada proses penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks diubah

menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang

diproduksi di dalam sistem pencernaan. Manusia mengkonsumsi tiga kategori

biokimiawi makanan kaya energy: karbohidrat, protein dan lemak. Molekul-

molekul besar tersebut tidak mampu menembus membran plasma utuh untuk

diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Proses

pencernaan menguraikan molekul-molekul makanan besar ini menjadi molekul

nutrient yang lebih kecil yang dapat diserap.

4. Penyerapan

Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus.

Melalui proses penyerapan, satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang dihasilkan

dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air, elektrolit dan vitamin,

dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.5,6

Enzim Pencernaan

9

Page 10: PBL BLOK 9

Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu.

Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul

bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana

dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah

bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan.Secara umum enzim

memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan

keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain.

Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada

suasana basa dan sebaliknya. Macam-macam enzim pencernaan yaitu :7

a. Enzim ptyalin

Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi

enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

b. Enzim amilase

Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar

pankreas.

Kerja enzim amilase yaitu :

Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan

karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase

memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih

sederhana yaitu maltosa.

c. Enzim maltase

Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa

menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida).

Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah

dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.

d. Enzim pepsin

10

Page 11: PBL BLOK 9

Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya

pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim

pepsin yaitu :

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang

lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat

diangkut oleh darah.

e. Enzim tripsin

Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua

belas jari   (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :

Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul

pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel

yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino

membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.

f. Enzim renin

Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk

mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut

keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

g. Asam khlorida (HCl)

Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh

kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh

mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam

khlorida yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang

lambung yang sering disebut penyakit ”maag”.

h. Cairan empedu

11

Page 12: PBL BLOK 9

Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu

mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa

pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah

(erithrosit) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel

darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi

butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi. Lemak yang

sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang

lebih sederhana lagi.7

i. Enzim lipase

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam

usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi

jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :

Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks

yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening,

sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase

memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul

lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air,

maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe). 7

Mekanisme Nyeri

Nyeri pada daerah abdomen dapat disebabkan oleh banyak faktor. Nyeri dapat

berasal dari organ dalam abdomen termasuk peritonium viseral (nyeri viseral) atau

peritoneum parietal atau dari otot, lapisan dari dinding perut (nyeri somatik). Nyeri

yang timbul bisa disebabkan bermacam-macam faktor seperti apendiksitis, gastritis

dan masih banyak lagi berupa adanya penekanan, peradangan, pendarahan, atau

penyumbatan pada organ maupun bagian abdomen yang bersangkutan.8

Kesimpulan

12

Page 13: PBL BLOK 9

Gangguan pankreas disebabkan sebagian besar karena peradangan atau pembesaran

pankreas. Penyebab lain dari gangguan ini termasuk terlalu sering menggunakan

alkohol dan obat-obatan, merokok, batu empedu, dan luka pada pankreas.

Peradangan pada pankreas dapat menimbulkan rasa nyeri dibagian perut (abdomen).

Daftar Pustaka

1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2005.h.189-192.

2. Watson R. Anatomi dan fisiologi. 10th ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2005.h.68-71.

3. Bevelander A, Ramaley JA. Dasar-dasar histologi. Edisi ke-8. Jakarta :

Penerbit Erlangga. 2006.h.45-55.

4. Sherwood L. Fisiologi manusia. 2nd Ed. Jakarta: Penerbit buku kedokteran

ECG; 2001.h.545-55

5. Guyton, Hall JE. Buku saku: fisiologi kedokteran. 11th Ed. Jakarta: Penerbit

buku kedokeran EGC; 2010.h.87-9.

6. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit buku

kedokteran EGC; 2002.h.55-7.

7. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta

: EGC. 2009.h.102-4.

8. Doldiyono, Syam AF. Nyeri abdomen akut. Dalam: Buku ajar ilmu penyakit

dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam

fakultas kedokteran universitas indonesia: 2006.h.303-4.

13