PATOGENESIS OBESITAS

3
PATOGENESIS OBESITAS Obesitas didefinisikan sebagai keadaan peningkatan berat badan, akibat penimbunan jaringanlemak, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Obesitas terjadi bila asupan energimelebihi penggunaanya sebagai akibat perubahan genetik maupun lingkungan. Kedua sisi persamaan energi asupan dan pengeluaranya, dikendalikan s ecara cermat oleh mekanismeneurohormonal. Kondisi dan aktivita s menyipan kelebihan energi di jaringan adipositdikomunikasikan ke sistem saraf sentral melalui mediator leptin dan sinyal-sinyal lain.Mekanisme terjadinya obesitas pada dasarnya akibat faktor genetik atau lingkungan dalam hal : 1. Pengendalian asupan makanan Pengendalian asupan makanan melibatkan proses biokimiawi, besar dan aktifitas penyimpanan energi, terutama di jaringan lemak dikom unikasikan ke sistem saraf pusat melalui meddiator leptin dan sinyal transduksi lain. Leptin merupakan regulator terpenting dalam keseimbangan energi tubuh. Mutasi dari gen penyandi leptin dan sinyal transduksi akan mempengaruhi pengendalian asupan makanan dan menjurus terjadinyaobesitas. Leptin disekresi adiposit ke sirkulasi dan ditranspor ke sistem saraf pusat untuk berikatan dengan reseptor leptin di nukleus arkuatus hipotalamus. Ikatan ini merangsang sintesis pro-

description

ppp

Transcript of PATOGENESIS OBESITAS

PATOGENESIS OBESITAS

Obesitas didefinisikan sebagai keadaan peningkatan berat badan, akibat penimbunan jaringanlemak, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Obesitas terjadi bila asupan energimelebihi penggunaanya sebagai akibat perubahan genetik maupun lingkungan. Kedua sisipersamaanenergiasupandanpengeluaranya,dikendalikansecaracermatolehmekanismeneurohormonal.Kondisidanaktivitasmenyipankelebihanenergi dijaringanadipositdikomunikasikan ke sistem saraf sentral melalui mediator leptin dan sinyal-sinyal lain.Mekanisme terjadinya obesitas pada dasarnya akibat faktor genetik atau lingkungan dalam hal :1. Pengendalian asupan makananPengendalian asupan makanan melibatkan proses biokimiawi, besar dan aktifitaspenyimpananenergi,terutamadijaringanlemakdikomunikasikankesistem sarafpusat melalui meddiator leptin dan sinyal transduksi lain. Leptin merupakan regulator terpenting dalam keseimbangan energi tubuh. Mutasi dari gen penyandi leptin dan sinyal transduksi akan mempengaruhi pengendalian asupan makanan dan menjurus terjadinyaobesitas. Leptin disekresi adiposit ke sirkulasi dan ditranspor ke sistem saraf pusat untukberikatan denganreseptor leptindinukleus arkuatushipotalamus.Ikatan inimerangsang sintesis pro-opiomelanokortin (POMC). Dua zat yang dihasilkan dari POMC adalah alpha-melanocyte stimulating hormone (-MSH) dan adrenocorticotrophine (ACTH).Alpha MSH selanjutnya berikatan dengan reseptor melanokortin-4 (MC4-R) di nukleusparaventrikularhipotalamusyangakanmenyebabkanpenurunanasupanmakanan.Padakondisi simpanan lemak berlebih, leptin diproduksi sebanding dengan tingginya simpanan energi dalam bentuk lemak. Leptin melalui sirkulasi darah mencapai hipotalamus, sedangkan -MSH merupakan mediator hilirnya. Sintesis dan sekresi -MSH oleh nukleus arkuatus hipotalamus dikendalikan secara positif oleh ikatan antaraleptin dengan reseptornya yang akan diikuti oleh perubahan POMC menjadi -MSH, selanjutnya -MSH menekan pusat lapar dan melalui sirkulasi darah ke perifermeningkatkan metabolisme dengan memicu lipolisis di jaringan adiposa. Pada kondisi simpanan lemak kurang leptin akan turun sehingga kadar -MSH dihipotalamus berkurang. Keadaan ini memicu neuron pusat lapar di hipotalamusmelepaskan agouti related protein (AGRP). AGRP merangsang nafsu makan melalui mekanisme antagonis -MSH terhadap MC4-R. Selanjutnya, pengurangan sintesis -MSH dari POMC menekan katabolisme lemak sampai simpanan lemak di adiposit terisikembali.Bilasimpananlemaksudahcukup,mekanismekontrolkembalikepenghambatannafsumakandanpeningkatanpenggunaanenergisehinggaberatbadandapat dipertahankan pada rentang terbatas bertahun-tahun.

2. Pengendalian Efisiensi EnergiPengendalianefisiensi energi merupakan prosesbiokimiawi yang mengendalikan tingkatbesarnya energiyang digunakandari makanan. Tingginyarendahnyaefisiensi metabolikberbeda antar individudan komponenpegendalianya. Sifat inisecara genetikdiwariskan.Pengendalian ini diarahkan pada pemanfaatan nutrisi melalui perubahan termogenesisdengan mediator uncoupling protein (UCP). Termogenesis adalah pembuatan kandunganenergi dalam makanan untuk pembentukan panas, di sampng penimbunan dalam bentuklemak di adiposit. Kecenderungan peningkatan berat badan dan penurunan lajumetablisme stirahat berasosiasi dengan keberadaan satu dari dua allele utama genpenyandi UCP1.

3.Pengendalian AdipogenesisPengendalian adipogenesis menghasilkan variasi karakteristik jaringan lemak antarindividu. Variasi tersebut berupa hipertrofi yang pada umumnya didapatkan pada obesitasringan, hiperplasi pada obbesitas berat dan campuran keduanya pada obesitas sedang.Kajian tentang pengendalian adipoenesis ini berkaitan dengan konsep dasar diferensiasidan ekspresi gen adiposit. Bebrapa penelitian telah mengidentifikasi faktor transkripsipendukung adipogenesis antara lain PPAR dan C/EBP.