Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

21
Ni Wayan Sri Eka Yanti 0802005023 PATOGENESIS DAN PENATALAKSANAAN DVT

Transcript of Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Page 1: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Ni Wayan Sri Eka Yanti0802005023

PATOGENESIS DANPENATALAKSANAAN

DVT

Page 2: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Bab I (Pendahuluan)Perkembangan dalam pariwisata

meningkatkan keinginan orang untuk bepergian

Salah satu penyakit yang ditimbulkan oleh keadaan tersebut yaitu Deep Vein Thrombosis (DVT)

DVT sering dikaitkan dengan mortalitas, morbiditas dan biaya, sehingga menjadi masalah kesehatan yang cukup serius

Terapi dan pencegahan yang tepat akan menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas

Page 3: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Bab II (Pembahasan)

Patogenesis DVT

Penatalaksanaan DVT

Pencegahan DVT

Page 4: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Trombosis merupakan pembentukan bekuan darah (thrombus) di dalam pembuluh darahThrombus vena adalah deposit intravaskuler yang tersusun dari fibrin dan sel darah merah disertai berbagai komponen trombosit dan leukositDeep vein thrombosis (DVT) merupakan pembentukan bekuan darah pada lumen vena dalam (deep vein) yang diikuti oleh reaksi inflamasi dinding pembuluh darah dan jaringan perivena

Patogenesis DVT

Page 5: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Faktor Risiko DVTRiwayat trombosis sebelumnyaImobilisasi yang lamaKeganasanObesitasPasca tindakan bedahKehamilan Acute medical disorders

Page 6: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Patogenesis DVT Trias Virchow’s

Cedera Vaskuler• mekanisme trauma langsung atau• aktivasi endotel melalui sitokinin (IL-1 dan Tumor

Necrosis Factor) yang dilepaskan dari hasil cedera jaringan dan inflamasi

Stasis Vena• lebih sering terjadi pada usia tua, tirah baring lebih

dari tiga hari dan operasi yang memakan waktu lama

• membentuk thrombin dengan cara merusak katup vena yang avaskuler

Hiperkoagulabilitas• suatu perubahan keadaan darah yang membantu

pembentukan thrombus vena• peningkatan konsentrasi faktor koagulasi normal

maupun teraktivasi, penurunan kadar circulating inhibitor, gangguan fungsi fibrinolitik dan adanya trombosit hiperaktif

Page 7: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT
Page 8: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Penatalaksanaan DVT

TERAPI INISIALTujuan terapi jangka pendek

mencegah pembentukan trombus yang makin luas dan emboli paru.

Kombinasi Heparin dengan oral anti koagulan

Unfractionated Heparin (UFH)

Low Molecular Wight Heparin (LMWH)

Page 9: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

1. Unfractionated Heparin (UFH)Memiliki waktu mula kerja yang

cepat, tetapi harus diberikan secara intravena.

UFH berikatan dengan antitrombin dan meningkatkan kemampuannya untuk menginaktifasi faktor Xa dan trombin.

Dosis disesuaikan dengan berat badan dan APTT

Efek samping : perdarahan dan trombositopeni

Page 11: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Low Molecular Weight Heparin (LMWH)Bekerja dengan cara menghambat faktor

Xa melalui ikatan dengan antitrombinMemiliki beberapa keuntungan

dibandingkan UFH:- Respon antikoagulan yang lebih dapat

diprediksi- Waktu paruh lebih panjang- Dapat diberikan subkutan 1-2x/hari- Dosis tetap- Tidak memerlukan monitoring lab- Efek samping trombositopeni lebih

jarang

Page 12: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Jenis-jenis LMWHEnoxaparin (lovenox) : dosis

1mg/kgBB, 2x sehariDalteparin (Fragmin) : hanya

digunakan untuk terapi profilaksis. Dosis 200 IU/kgBB/hari terbagi menjadi dosis 2x sehari

Tinzaparin (Innohep) : dosis 175 IU/kgBB/hari

Fondaparinux

Page 13: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

TERAPI JANGKA PANJANGTujuan terapi jangka panjang

mencegah kekambuhan dan terjadinya sindrom post trombotik

Pemberian derivat kumarin sebagai profilaksis sekunder untuk mencegah kekambuhan

Warfarin merupakan obat yang paling sering diberikan

Penatalaksanaan DVT

Page 14: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Kelemahan warfarinOnset of action yang lambatDosis yang bervariasi antar

individuInteraksi dengan banyak jenis

obat dan makananTherapeutic window yang sempit

sehingga membutuhkan monitoring yang ketat

Page 15: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Antikoagulan baru yang telah banyak digunakan sebagai profilaksis◦Rivaroxaban (inhibitor Xa)◦Apixaban (inhibitor Xa)◦Debigatran etexilate (inhibitor trombin)

kekurangan : belum memiliki antidotum yang spesifik terhadap efek samping perdarahan sehingga masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Page 16: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

TERAPI TROMBOLITIKTrombolitik memecah bekuan darah yang baru terbentuk dan mengembalikan patensi vena lebih cepat dibandingkan dengan antikoagulan.

Indikasi :- Trombosis luas dengan risiko tinggi terjadi

emboli paru- DVT proksimal- Harapan hidup > 6 bulan- Onset gejala < 14 hari

Penatalaksanaan DVT

Page 17: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Kontraindikasi trombolisisTrombositopeni Resiko perdarahan organ spesifik

( infark miokard akut, trauma cerebrovaskular, perdarahan gastrointestinal, pembedahan)

Gagal hati atau gagal ginjalKeganasanKehamilanHipertensi berat dan tidak terkontrolStroke iskemi dalam waktu 2 bulan

Page 18: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

TROMBEKTOMI Indikasi Open Surgical Thrombectomy:- DVT iliofemoral akut dengan

kontraindikasi trombolitik atau gagal dengan trombolitik maupun dengan mechanical thrombectomy

- Lesi yang tidak dapat diakses oleh kateter

- Lesi dimana trombus sukar dipecah- Kontraindikasi penggunaan

antikoagulan

Penatalaksanaan DVT

Page 19: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Mobilisasi dini : melakukan latihan pada tungkai baik secara aktif maupun pasif sedini mungkin

Elevasi : meninggikan ekstremitas bawah ditempat tidur

Kompresi : pemberian tekanan dari luar, seperti penggunaan stocking

Latihan : - Latihan dalam posisi berbaring- Latihan dalam posisi duduk

Pencegahan DVT

Page 20: Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pada DVT

Bab III (Penutup)SIMPULAN

Penatalaksanaan DVT dengan terapi inisial menggunakan UFH yang diberikan secara intravena atau LMWH yang bisa diberikan subkutan, dikombinasikan dengan pemberian warfarin. LMWH mempunyai efek samping yang lebih jarang dibandingkan dengan UFH