Patofisiologi Sindrom Cushing

5
PATOFISIOLOGI SINDROM CUSHING Patofisiologi Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin Releasing Hormone) yang merangsang kelenjar pituitary memproduksi ACTH. ACTH masuk ke dalam darah menuju ke kelenjar adrenal dan menstimuli adrenal menghasilkan kortisol. Kortisol disekresi oleh korteks adrenal dari area yang disebut zona fasciculate. Normalnya kadar kortisol dalam jumlah tertentu akan memberi negative feedback kepada kelenjar pituitary sehingga mengurangi sekresi ACTH. Pada sindrom Cushing terjadi kegagalan pengaturan kadar kortisol dalam darah oleh karena berbagai sebab. Misalnya sindrom Cushing yang disebabkan oleh adenoma pada korteks adrenal. Adenoma ini menyebabkan sekresi kortisol menjadi tinggi dan terus menerus sehingga negative feedback yang diberikan kepada kelenjar pituitary menjadi terlalu banyak sehingga kadar ACTH menjadi sangat rendah.

description

patofisiologi sindrom cushing

Transcript of Patofisiologi Sindrom Cushing

PATOFISIOLOGI SINDROM CUSHINGPatofisiologi Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin Releasing Hormone) yang merangsang kelenjar pituitary memproduksi ACTH. ACTH masuk ke dalam darah menuju ke kelenjar adrenal dan menstimuli adrenal menghasilkan kortisol. Kortisol disekresi oleh korteks adrenal dari area yang disebut zona fasciculate. Normalnya kadar kortisol dalam jumlah tertentu akan memberi negative feedback kepada kelenjar pituitary sehingga mengurangi sekresi ACTH. Pada sindrom Cushing terjadi kegagalan pengaturan kadar kortisol dalam darah oleh karena berbagai sebab. Misalnya sindrom Cushing yang disebabkan oleh adenoma pada korteks adrenal. Adenoma ini menyebabkan sekresi kortisol menjadi tinggi dan terus menerus sehingga negative feedback yang diberikan kepada kelenjar pituitary menjadi terlalu banyak sehingga kadar ACTH menjadi sangat rendah.

Definisi Pengertian

Sindrom Cushing terjadi akibat aktivitas kortek adrenal yang berlebihan. Sindrom tersebut dapat terjadi akibat pemberian kortikosteroid atau ACTH yang berlebihan

atau akibat hyperplasia korteks adrenal.

Syndrome Chusing mempunyai gambaran klinis yang timbul akibat peningkatan glukotirod plasma jangka panjang dalam dosis farmakologik (Latrogen), (William. F. Ganang,Fisiologis Kedokteran,Hal 364). Syndrome Chusing di sebabkan oleh skresi berlebihan steroid adrenokortial,terutama kortisol. (IPD.Edisi III jilid I,hal 826)

Syndrome Chusing merupakan akibat dari kadar kortisol darah yang tinggi secara abnormal karena hiperfungsi korteks adrenal.(ilmu Kesehatan anak,Edisi 15 hal 1979).

Cushings syndrome merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan gangguan hormonal yang disebabkan paparan hormon kortisol untuk waktu yang lama dan dalam kadar yang tinggi pada jaringan-jaringan tubuh. Keadaan ini juga dikenal dengan istilah hypercortisolism. Hormon cortisol diproduksi oleh adrenal glands dan sebenarnya berfungsi menolong tubuh dalam merespon stress, seperti pada pembedahan dan penyakit, juga dalam pemulihan dari infeksi. Selain itu hormon ini juga berfungsi menjaga tekanan darah, fungsi cardiovascular, dan regulasi metabolisme dari protein, karbohidrat, dan lemak.

2. Penyebab/faktor predisposisi

Sindrom Chusing dapat disebabkan oelh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologis (iatrogenik) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (spontan).

Sindrom Chusing Iatrogenik dijumpai pada penderita artritis rematoid, asma, limfoma, dan gangguan kulit umum yang menerima glukokortikoid sintetik sebagai agen antiinflamasi. Pada sindrom mChusing spontan, hiperfungsi korteks adrenal terjadi atau sebagai akibat rangsangan berlebihan oleh ACTH atau akibat patologi adrenal yang mengakibatkan produksi kortisol abnormal.

Sindrom Cushing terjadi ketika jaringan tubuh yang terpapar tingkat kortisol tinggi terlalu lama. Banyak orang berpendapat sindrom Cushing disebabkan karena produksi Glukokortikoid-steroid hormon yang secara kimiawi serupa dengan kortisol diproduksi secara alami-seperti prednison untuk asma, rematik, lupus, dan penyakit peradangan lain. Glukokortikoid juga digunakan untuk menekan sistem imun setelah transplantasi untuk menjaga tubuh dari menolak

Organ atau jaringan baru.Sindrom Cushing juga dapat disebabkan karena tubuh mereka memproduksi terlalu banyak kortisol. Biasanya, produksi kortisol mengikuti rantai peristiwa yang tepat. Pertama, hipotalamus, bagian dari otak tentang ukuran kecil gula kubus, mengirim kortikotropin-releasing hormone (CRH) ke kelenjar pituitari. CRH menyebabkan adrenocorticotropin hipofisis untuk mengeluarkan hormon (ACTH), yang merangsang kelenjar adrenal. Ketika adrenal, yang terletak tepat di atas ginjal, menerima ACTH, mereka merespons dengan melepaskan kortisol ke dalam aliran darah.

3. Patofisiologi

Tumor kelenjar hipofisis akan meningkatkan produksi ACTH yang menstimuli korteks adrenal untuk meningkatkan sekresi hormonnya walaupun hormon tersebut telah diproduksi dalam jumlah yang cukup.Begitu juga dengan pemberian kortikosteroid dan adanya tumor korteks adrenal meningkatkan sekresi korteks adrenal yaitu kortisol dan hormon seks (androgen). Peningkatan kortisol ini akan meningkatkan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Metabolisme protein yang berlebihan akan mengakibatkan menurunnya sistem imun,menurunnya protein tulang sehingga dapat menyebabkan osteoporosis, terjadinya kelemahan otot, dan penipisan kulit. Peningkatan metabolisme karbohidrat akan menyebabkan meningkatnya kadar glukosa darah akibat glukoneogenesis. Sedangkan peningkatan metabolisme lemak akan meningkatkan mobilisasi lemak sehingga berkurangnya penggunaaan lemak untuk metabolisme tubuh dan dapat menyebabkan penimbunan lemak.Sedangkan meningkatnya androgen akan menyebabkan terjadinya virilisasi pada wanita yang ditandainya dengan timbulnya ciri-ciri maskulin dan hilangnya ciri-ciri feminim.

3.